3
RADIO AIRBAND RECEIVER SEDERHANA Indah Fauziyah, dan Mutmainah Nur Ramahwati Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia Kampus UI, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia e-mail: [email protected] e-mail: [email protected] Abstract— Masih heran bagaimana cara pilot pesawat terbang bisa mendarat dengan tepat di atas landasan udara? Bagaimana bisa seorang pilot dapat dengan mudah mendaratkan pesawatnya dari udara ke darat? Disini pilot menggunakan sebuah alat komunikasi yang dihubungkan dengan tower bandara. Sebenarnya jalur komunikasi ini tertutup untuk keperluan komunikasi publik, tapi kita bisa untuk memonitorinya juga. Radio receiver, radio scanner, radio General coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver, jadi bisa digunakan untuk memantau komunikasi penerbangan. Kata KunciRadio receiver, airband receiver, aircraft band. I. PENDAHULUAN Airband adalah jalur frekuensi radio yang digunakan untuk keperluan komunikasi antara pilot pesawat dengan tower bandara. sebenarnya jalur ini tertutup untuk keperluan komunikasi publik, tapi itu bukan berarti kita tidak bisa memonitornya. Radio receiver, radio Scanner, radio General coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver jadi bisa digunakan untuk memantau komunikasi Penerbangan. Komunikasi penerbangan ini hanya dipakai untuk keperluan penerbangan komersial dan bukan untuk militer. Komunikasi antar pesawat dengan tower bisa terdengar ber kilo kilometer, ini karena pesawat terbang di ketinggian sehingga sinyalnya terpancar cukup jauh. frekuensi Airband adalah 118 – 136 MHz dijalur VHF dan dengan sistem AM. Jarak jangkauan sinyal di jalur VHF adalah berdasar Line of Sight (LOS). Jadi selama kita masih bisa melihat sebuat pesawat secara langsung maka komunikasinya bisa kita monitor. Radio Scanner atau radio receiver yang dilengkapi penerimaan jalur Airband yang beredar dipasaran sangat mahal harganya. Untuk itu munculah ide untuk membuat radio penerima yang bekerja pada jalur frekuensi ini namun dengan menggunakan tipe radio regenerative receiver. Dimana komponen yang digunakan lebih sediki dan murah, namun tingkat sensitifitas nya sangat tinggi. II. TEORI DASAR Transistor adalah komponen elektronika yang dapat berfungsi sebagai penguat arus, sumber tegangan, dan sebagai saklar. Pada rangkaian ini, transistor akan berfungsi sebagai penguat arus. Dengan adanya penguatan ini Frekuensi Audio yang melewati transistor akan bertambah. Sehingga menguatkan suara yang keluar dari amplifier. Pada rangkaian penerima radio ini dilengkapi komponen variable kapasitor atau biasa disebut varco. Varco adalah kapasitor yang nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar rotornya. Varco memiliki fungsi untuk memilih gelombang frekuensi dari pesawat pemancar. Komponen khusus pada rangkaian ini adalah lilitan kawat. Terdapat 2 macam lilitan kawat, yaitu L1 dan L2. Pada L1 lilitan berjumlah 3-5 lilitan dengan

Radio Penerima Sinyal Airband

Embed Size (px)

DESCRIPTION

elektonika

Citation preview

RADIO AIRBAND RECEIVER SEDERHANAIndah Fauziyah, dan Mutmainah Nur RamahwatiJurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas IndonesiaKampus UI, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesiae-mail: [email protected]: [email protected]

Abstract Masih heran bagaimana cara pilot pesawat terbang bisa mendarat dengan tepat di atas landasan udara? Bagaimana bisa seorang pilot dapat dengan mudah mendaratkan pesawatnya dari udara ke darat? Disini pilot menggunakan sebuah alat komunikasi yang dihubungkan dengan tower bandara. Sebenarnya jalur komunikasi ini tertutup untuk keperluan komunikasi publik, tapi kita bisa untuk memonitorinya juga. Radio receiver, radio scanner, radio General coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver, jadi bisa digunakan untuk memantau komunikasi penerbangan.

Kata Kunci Radio receiver, airband receiver, aircraft band.pendahuluanAirband adalah jalur frekuensi radio yang digunakan untuk keperluan komunikasi antara pilot pesawat dengan tower bandara. sebenarnya jalur ini tertutup untuk keperluan komunikasi publik, tapi itu bukan berarti kita tidak bisa memonitornya.Radio receiver, radio Scanner, radio General coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver jadi bisa digunakan untuk memantau komunikasi Penerbangan. Komunikasi penerbangan ini hanya dipakai untuk keperluan penerbangan komersial dan bukan untuk militer.Komunikasi antar pesawat dengan tower bisa terdengar ber kilo kilometer, ini karena pesawat terbang di ketinggian sehingga sinyalnya terpancar cukup jauh. frekuensi Airband adalah 118 136 MHz dijalur VHF dan dengan sistem AM. Jarak jangkauan sinyal di jalur VHF adalah berdasar Line of Sight (LOS). Jadi selama kita masih bisa melihat sebuat pesawat secara langsung maka komunikasinya bisa kita monitor.Radio Scanner atau radio receiver yang dilengkapi penerimaan jalur Airband yang beredar dipasaran sangat mahal harganya. Untuk itu munculah ide untuk membuat radio penerima yang bekerja pada jalur frekuensi ini namun dengan menggunakan tipe radio regenerative receiver. Dimana komponen yang digunakan lebih sediki dan murah, namun tingkat sensitifitas nya sangat tinggi.Teori DasarTransistor adalah komponen elektronika yang dapat berfungsi sebagai penguat arus, sumber tegangan, dan sebagai saklar. Pada rangkaian ini, transistor akan berfungsi sebagai penguat arus. Dengan adanya penguatan ini Frekuensi Audio yang melewati transistor akan bertambah. Sehingga menguatkan suara yang keluar dari amplifier.Pada rangkaian penerima radio ini dilengkapi komponen variable kapasitor atau biasa disebut varco. Varco adalah kapasitor yang nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar rotornya. Varco memiliki fungsi untuk memilih gelombang frekuensi dari pesawat pemancar.Komponen khusus pada rangkaian ini adalah lilitan kawat. Terdapat 2 macam lilitan kawat, yaitu L1 dan L2. Pada L1 lilitan berjumlah 3-5 lilitan dengan menggunakan kawat berdiameter 1-1.5mm. kawat ini dillit dengan diameter udara serta panjang 1cm. Lilitan ini harus dibuat dengan ketelitian yang tinggi karena berfungsi sebagai penentu lebar frekuensi. Selanjutnya, untuk L2 kawat yang digunakan memiliki diameter 0.5-1mm yang dililit sebanyak 40-60 llitan dengan diameter udara 1cm. L2 berfungsi sebagai RFC (radio frequency choke)Cara KerjaPada rangkaian ini, sumber energi dihasilkan dari sebuah sumber tegangan DC sebesar 9 volt. Dalam sistem penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui udara dari stasiun pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya menjadi implus-implus listrik. Kemudian impuls-impuls listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang pembawa (carrier) yang seterusnya dipancarkan melalui antena pemancar. Gelombang pembawa yang di dalamnya mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara tersebut sudah berbentuk gelombang electromagnet gelombang Radio Frequency atau gelombang RF.Gelombang yang dipancarkan ke udara, selanjutnya ditangkap oleh antena penerima. Untuk memilih frekuensi gelombang digunakan variable kapasitor (varco). Sinyal yang masuk kemudian sinyal dikuatkan oleh transistor. Transistor yang digunakan yaitu, BC547 dan 2SC2570. Transistor 2SC2570 berfungsi untuk mengurangi noise pada suara yang dihasilkan. Karena transistor ini memiliki spesifikasi low noise namun penguatan nya besar (5000 MHz). Terakhir sinyal informasi tersebut diubah menjadi geetaran suara dengan speaker atau alat pengeras suara lain nya.

Hasil

Gambar 1 : PCB rangkaian radio penerima airband

Gambar 2 : rangkaian radio penerima airband (simulasi eagle)

Gambar 3 : rangkaian airband receiver sumber: https://adibaduts.wordpress.com/2010/08/11/2-tr-airband/

Analisis dan KesimpulanDari teori dasar yang ada seharusnya rangkaian ini dapat bekerja dengan dengan baik. Namun ada beberapa hal sederhana yang dapat membuat alat ini gagal. Kesalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan dalam memasang kaki transistor2. Waktu meyolder yang terlalu lama3. Penggantian alat (misal, varco diganti dengan trimmer)4. Alat yang kurang sesuai dengan sumber tegagan yang digunakan5. Jalur yang terputus6. Dan kesalahan sederhana lain namun fatalKesimpulan nya, alat ini dapat dikatakan berhasil apabila dapat terdengar suara noise saat variable transistot diputar. Apabila sudah terdengar suara noise, maka alat sudah mampu menerima sinal yang dipancarkan oleh radio pemancar. Namun apabila tidak terdengar maka terdapat kesalahan (sudah dijelaskan dipoin sebelum nya)

ReferensiHomer L Davidson, radio eceiver you can build, 1 sept 1993https://adibaduts.wordpress.com/2010/08/11/2-tr-airband/https://www.youtube.com/watch?v=E2unbHFbr6o