Upload
andika-tansir
View
21
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
rtd1
Citation preview
BUKU ACUAN
MODUL TELINGARADANG TELINGA DALAM
EDISI I
KOLEGIUMILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH
KEPALA DAN LEHER2008
Modul Telinga Radang Telinga Dalam
Buku Acuan Modul THT-KLTELINGA
RADANG TELINGA DALAM
WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Hari : Sesi dalam kelasSesi dengan fasilitas pembimbingSesi praktek dan pencapaian kompetensi
2.X 60 menit2 X120 menit4 minggu
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik terampil dalam :
1. Mampu membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan.
2. Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.
Tujuan Pembelajaran KhususSetelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk:
1. Menjelaskan anatomi, topografi, fisiologi telinga2. Menjelaskan etiologi dan macam-macam radang telinga dalam.3. Menjelaskan patofisiologi, gambaran klinis, dan terapi radang telinga dalam.4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis.5. Menjelaskan penanganan komplikasi radang telinga dalam.6. Menjelaskan teknik operasi pada radang telinga dalam dan komplikasinya7. Melakukan work-up pada penderita radang telinga dalam (follow-up selanjutnya).8. Melakukan terapi terhadap radang telinga dalam.9. Melakukan tindakan pembedahan pada radang telinga dalam.10. Melakukan perawatan pra operatif (memberikan penjelasan kepada penderita dan
keluarga, informed concern) dan pasca operasi serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi.
KOMPETENSI
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu membuat diagnosis klinis radang telinga dalam berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan, dan dapat memutuskan dan mampu menangani radang telinga dalam.
Keterampilan Setelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil dalam :1. Menjelaskan anatomi, topografi, fisiologi telinga dalam2. Menjelaskan etiologi dan macam-macam radang telinga dalam.3. Menjelaskan patofisiologi, gejala dan gambaran klinis radang telinga dalam.4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis.5. Melakukan terapi terhadap radang telinga dalam.6. Menjelaskan teknik operasi pada radang telinga dalam dan komplikasinya7. Melakukan perawatan pra operatif (memberikan penjelasan kepada penderita dan keluarga,
informed concern) dan pasca operasi serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi.
1
Modul Telinga Radang Telinga Dalam
REFERENSI 1. Becker Naumann HH, Pfalt CR, Corpus Alienum in Nose and Throat Disease, Second
edition, Thieme Medical Publishers Inc., New York, 1994, p: 117-1392. Lee .K.J, Corpus Alienum in otolaryngology and Head and Neck Surgery, Elseiver
Science Publishers, 1989, p: 65-663. Bailey B.J, Johnson J.T, Corpus Alienum in Head and Neck Surgery- Otolaryngology,
Fourth edition, Volume two, Lippincott Williams & Wilkins, 2006, p: 20904. Ballenger J.J, Corpus Alienum dalam Penyakit Telinga, hidung dan tenggorok, kepala
dan leher, jilid dua, edisi 13, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1997, p: 337-32-385. David, William, Alexander, Corpus Alienum in Otolaryngology head and Neck Surgery,
Seventh Edition, The C>V> Mosby Company, Missouri, 1988, P; 396
MATERI BAKU
Labirinitis
DefinisiPeradangan yang terjadi pada labirin baik lokal ataupun difus yang disebabkan oleh berbagai kuman yang mampu mengakibatkan semua reaksi inflamasi. Labirinitis terbagi atas tiga yaitu : Labirinitis serosa, Labirinitis sirkumskripta, , labirinitis difus supuratif.
a. Labirinitis serosaRuang lingkupTerjadi sesudah otitis media akut melalui foramen ovale dan rotundum, walaupun jarang dan sering terjadi setelah fistula labirin oleh kolesteatoma dengan tanda dan gejala yaitu :Vertigo, nistagmus, nausea dan muntah, jika terdapat gangguan pada kokhlea akan menyebabkan pendengaran berkurang untuk frekuensi tinggi, suhu badan biasanya normal, dan tidak ada rasa sakit.
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri, test vestibular, CT scan, Fistula test
TerapiIstirahat total, dapat diberikan sedatif ringan, pemberian antibiotik
b. Labirinitis sirkumskriptaRuang lingkupRasa sempoyongan dapat timbul, kadang terjadi nausea, nistagmus, vertigo, pendengaran
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri, fistula test, vestibular test, foto rontgen politomografi, CT scan
TerapiTerutama ditujukan kepada OMSK atau Kolesteatom nya, antibiotika yang adekuat, tindakan bedah ditujukan untuk mengontrol penyakit primer.
c. Labirinitis supurativaRuang lingkup
2
Modul Telinga Radang Telinga Dalam
Ditandai dengan tuli total ditelinga yang sakit disertai dengan vertigo berat, mual, muntah, ataksia, dan nistagmus spontan kearah sisi yang sehat.
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri, fistula test, vestibular test, foto rontgen politomografi, CT scan, foto rontgen telinga tengah dan mastoid dan petrosa.
TerapiIstirahat total selama 6 minggu, sedatif ringan mungkin diperlukan, antibiotika, drainage labirin yang rusak bila terdapat komplikasi intrakranial dan tidak respon terhadap antibiotik.
KomplikasiKomplikasi yang terjadi dapat ke intrakranial dengan adanya tanda dan gejala seperti meningitis.
Penyakit Meniere
DefinisiGangguan pada telinga dalam dimana terjadi hydrops endolimfe yang disebabkan oleh keadaan abnormal cairan pada telinga dalam.
Ruang lingkupPenyakit ini memiliki trias yaitu : hoyong, tinnitus (terutama pada high pitched), kurang pendengaran sebelah telinga. Dapat disertai rasa penuh pada telinga.
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri, elektrokokhleografi, tes kalori, tes gliserol.
TerapiMedikamentosa (sedatif, vasodilator), bedah (dekompresi endolimfatikus, endolimfatik shunt, sacculotomy, pemotongan nervus vestibularis, ultrasonic destruction of vestibular labyrinth, labirintektomi.
Neuronitis Vestibularis
DefinisiInfeksi yang terjadi pada nervus vestibularis
Ruang lingkupVertigo berat disertai dengan nausea, muntah dan nistagmus, pendengaran tidak berkurang.
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiogram, Elektronistamografi, tes kalori.
TerapiSedatif, steroid
Presbiakusis
DefinisiMerupakan tuli sensorineural yang berhubungan dengan proses penuaan yang fisiologis
Ruang lingkupBiasanya timbul pada usia 65 tahun atau lebih, bersifat bilateral, timbul perlahan dan progresif, tinnitus pada nada tinggi, penderita dapat mendengar percakapan tetapi sulit untuk memahaminya dengan latar belakang suara yang bising (cocktail party deafness), bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga.
3
Modul Telinga Radang Telinga Dalam
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri.
TerapiAlat bantu dengar
Sudden Hearing Loss
DefinisiTuli yang terjadi secara tiba-tiba, tuli ini termasuk tuli sensorineural
Ruang lingkupTuli bersifat mendadak ataupun menahun secara tidak jelas, bersifat sementara tetapi dapat menetap, dapat terjadi secara unilateral maupun bilateral, dapat disertai tinnitus ataupun vertigo.
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri, ENG, foto temporal, CT scan , MRI
TerapiBedrest, medikamentosa (steroid, obat vasodilator, pemberian dextran), inhalasi karbogen, terapi hiperbarik oksigen.
Ototoksisitas
DefinisiTuli yang disebabkan oleh obat-obatan yang bersifat ototoksik (seperti aminoglikosida, diuretik, salisilat, kuinin, klorokuin, obat sitotoksik, deferoxamin, obat-obat tetes telinga)
Ruang lingkupTinnitus, gangguan pendengaran, vertigo
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, tes vestibular
TerapiAlat bantu dengar, psikoterapi, audiotory training.
Tuli Akibat Bising
DefinisiTuli yang disebabkan akibat terpapar bising dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja.
Ruang lingkupHilangnya pendengaran yang disertai tinnitus (biasanya nada tinggi) ataupun tidak, bila sudah cukup berat disertai keluhan sukar menangkap percakapan dengan kekerasan biasa dan bila sudah berat percakapan yang keras pun sulit dimengerti. Tuli akibat bisisng biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor (frekuensi bising, intensitas dan durasi bising, bising yang terus menerus, keadaan individu dan penyakit telinga yang menyertai).
Pemeriksaan penunjangLaboratorium darah, audiometri
Terapi
4
Modul Telinga Radang Telinga Dalam
Akan lebih baik jika bising dihindari, atau jika tidak memungkinkan maka dapatmemakai alat proteksi telinga (seperti earmuff, earplug).
Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli THT mempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di RS Pendidikan dan RS jaringan pendidikan, serta dapat dipergunakan oleh program studi disiplin ilmu terkait.
KEPUSTAKAAN MATERI BAKU
1. Becker Naumann HH, Pfalt CR, Corpus Alienum in Nose and Throat Disease, Second edition, Thieme Medical Publishers Inc., New York, 1994, p: 117-139
2. Lee .K.J, Corpus Alienum in otolaryngology and Head and Neck Surgery, Elseiver Science Publishers, 1989, p: 65-66
3. Bailey B.J, Johnson J.T, Corpus Alienum in Head and Neck Surgery- Otolaryngology, Fourth edition, Volume two, Lippincott Williams & Wilkins, 2006, p: 2090
4. Ballenger J.J, Corpus Alienum dalam Penyakit Telinga, hidung dan tenggorok, kepala dan leher, jilid dua, edisi 13, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1997, p: 337-32-38
5. David, William, Alexander, Corpus Alienum in Otolaryngology head and Neck Surgery, Seventh Edition, The C>V> Mosby Company, Missouri, 1988, P; 396
5