Upload
priambodo-ariewibowo
View
241
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
555
Citation preview
Compiled by Agung Wibowo, Dr. Eng.
Gambar multi pandangan (multi-view drawing) berfungsi untuk memberikan informasi obyek 3-dimensi secara akurat pada media 2-dimensi.
Standar dan konvensi untuk gambar multi pandangan telah berkembang sedemikian rupa dan bertujuan membangun metoda komunikasi gambar yang unversal.
Obyek 3D yang diletakkandi atas kertas 2D.
Papan transparan diletakkan antara obyek dan mata pengamat
Gambar 2D dapat dibuat di atas papan mewakili obyek 3D 3D diproyeksikan 2D
Line of sight
Plane of projection
Plane of projection
Converge projectionParallel projection
ObliqueOrthogonal
Rotate
Tilt
Gambar proyeksi pada bidang proyeksi (pandangan) bergantung pada orientasi obyek pada bidang proyeksi.
Gambar multi pandangan (Multi View) menunjukkan pandangan 2D dari sebuah obyek.
Gambar Axonometri menunjukkan pandangan 3D dari sebuah obyek.
PROJECTION
PARALLEL CONVERGE
ORTHOGONAL OBLIQUE
MULTIVIEW AXONOMETRIC
Multiview Drawing Pictorial Drawing Prespective Drawing
Width Depth
Height
Width
H
e
i
g
h
t
Depth
D
e
p
t
h
Beberapa pandangan diperlukan untuk memberikan informasi yang lengkap
Right sideview
Top view
Frontview
Bottom view
Left side view
Rear view
HeightWidth
D
e
p
t
h
Left side view Right side view
Bottom view
Top view
Rear view
Front view
1 2
3 4
Given
Third Angle Projection Method (Amerika)First Angle Projection Method (Eropa)
Pandangan yang paling banyak memberikan informasi harus dipilih sebagai pandangan depan atau principal view.
Pada umumnya pandangan tersebut menampilkan obyek gambar (produk) dalam posisi seperti pada saat berfungsi.
Bila obyek gambar saat berfungsi memiliki lebih dari satu posisi, maka obyek gambar tersebut ditampilkan seperti posisi pada saat di buat (dimanufaktur).
Bila diperlukan pandangan lain (termasuk potongan), maka pandangan atau potongan perlu dipilih berdasarkan beberapa prinsip berikut :
Untuk membatasi jumlah pandangan dan potongan seminimal mungkin (secukupnya), tapi dapat menggambarkan secara penuh obyek gambar tanpa menimbulkan salah pengertian (membingungkan).
Untuk menghindari diperlukannya penggambaran garis dan sisi yang tersembunyi (hidden outlines and edges)
Untuk menghindari pengulangan penggambaran rinci yang tidak dibutuhkan.
Bila diperlukan pandangan dari arah diluar arah pada umumnya, atau suatu pandangan tidak dapat ditempatkan pada posisi seharusnya, maka panah penunjuk (reference arrow) harus digunakan untuk menunjukan arah pandangan yang relevan.
Kemanapun arah pandangan, huruf besar (kapital) harus selalu diposisikan normal terhadap arah pembacaan.
Pandangan sebagian dapat digunakan bila pandangan yang lengkap (umum) tidak memberikan informasi yang mencukupi.
Pandangan sebagian diputus dengan menggunaan garis jenis C (freehand line) atau garis jenis D (straight line with zigzag)
PARTIAL VIEW
Asalkan tidak membingungkan, pandangan lokal dapat digunakan untuk menggantikan pandangan lengkap (umum) dari suatu elemen yang simetri.
Pandangan lokal harus digambar mengingkuti aturan third angle projection, tanpa memperhatikan metoda proyeksi yang digunakan secara umum.
Pandangan lokal digambarkan dengan menggunakan garis jenis A (continuous thick lines) dan harus dihubungkan dengan dengan pandangan utama dengan menggunakan garis jenis G (center line).
Digunakan dua (2) ketebalan garis : Thick (tebal) dan Thin (tipis) Perbandingan ketebalan antara garis tebal terhadap garis tipis tidak
kurang dari 2 : 1 Ketebalan garis dipilih sesuai dengan ukuran dan jenis gambar dari
rentangan ketebalan sbb : 0,18 ; 0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1 ; 1,4 ; 2
Semua gambar pandangan dengan skala yang sama menggunakan pasangan ketebalan garis yang sama.
Spasi minimum dari dua garis yang sejajar (termasuk arsiran) tidak kurang dari dua kali ketebalan garis yang paling tebal.
Direkomendasikan spasi antar garis sejajar tidak kurang dari 0,7 mm
Bila dua atau lebih garis yang berbeda jenis berdampingan (coinsiding) maka garis yang diperioritaskan adalah sbb :
1. Garis tipe A; continuous thick (visible outlines and edges).2. Garis tipe E atau F; dashed line (hidden outline and edges)3. Garis tipe H; chain thin line, thick at end and change of cutting
plane (cutting plane).4. Garis tipe G; chain thin (center line and line of symmetry)5. Garis tipe K; chain thin double-dashed line (centroidal line)6. Garis tipe B; continuous thin line (prejection line)
Bila rongga atau elemen yang berada di dalam sebuah benda digambarkan atau dinyatakan oleh garis garis tersembunyi (hiden line), maka kemungkinan akan dihasilkan suatu gambar yang rumit.
Untuk memperlihatkan bagian-bagian benda yang tersembunyi maka diperlukan gambar potongan (section).
Given
Finish
No
Internal featuresmake a viewdifficult to reador dimension?
Orthographic projectionprinciple
Yes
Sectiontechnique
Orthographic projectionprinciple
Memperjelas elemen benda bagian dalam. Untuk keperluan pemberian dimensi
Regularview
Sectionview
BIDANG POTONG adalah bidang maya yang memotong benda
Cutting plane
Section view
Given Direction 1 Direction 2 Direction 3
Sectionview
CPL
CPL
Sectionview
Sectionview
Viewingdirection
1
2
3
Cutting Plane Line digambarkan dengan menggunakan jenis garis H (chain thin, thick at ends and change of direction)
Hatching (arsiran) digunakan untuk menunjukkan daerah potongan
Potongan tanpa arsiran
Potongandengan arsiran
Hatching (arsiran) dibuat dengan menggunakan jenis garis B (thin line), dengan orientasi sudut yang memudahkan, dianjurkan 45 terhadap principal outline atau line of symmetry dari potongan.
Principal outlinePrincipal outline
Line of symmetry
Area potongan yang terpisah tetapi masih merupakan bagian komponen yang sama harus diarsir dengan cara yang sama (arah yang sama)
Area potongan untuk dua komponen yang bersebelahan harus diarsir dengan arah arsiran yang berbeda atau jarak antar garis arsiran yang berbeda.
Komponen 1
Komponen 2
Komponen 1
Komponen 2
Komponen 3
Spasi antara garis arsir harus dipilih sehingga proposional dengan daerah yang akan diarsir, dan mengikuti aturan tentang garis :
Spasi minimum dari dua garis yang sejajar (termasuk arsiran) tidak kurang dari dua kali ketebalan garis yang paling tebal.
Direkomendasikan spasi antar garis sejajar tidak kurang dari 0,7 mm
Untuk area yang luas, pengarsiran dapat dilakukan pada daerah terbatas yang mengikuti kontur daerah arsir
Daerah arsir yang terbatas mengikuti kontur area
Gambar potongan dari suatu komponen yang sama dan dari bidang paralel yang berbeda harus diarsir secara identik (arah, ketebalan garis dan spasi sama) akan tetapi harus digeser disepanjang garis pembagi dua bidang paralel tersebut.
Potongan dua bidang paralel
Pergeseran arsir
Arsiran harus diputus untuk menempatkan dan memperjelas inskripsi (tulisan) yang tidak memungkinkan untuk ditempatkan di luar daerah arsiran.
Arsiran yang terputusTulisan yang tidak
mungkin ditempatkan di luar daerah arsiran
Arsir dapat digunakan untuk mengindikasikan jenis material dalam potongan.
Jika arsir digunakan untuk mengindikasikan material, arti dari arsiran ini perlu didefinisikan secara jelas .
Cast iron,Malleable iron
Steel Concrete
Sand Wood
Potongan yang tipis dapat digambarkan hitam seluruhnya, dimana ruang antara potongan yang bersebelahan digambarkan tidak kurang dari 0,7 mm.
Ruang antara dua bidang potongan yang
bersebelahan
Aturan umum proyeksi berlaku pada penggambaran potongan.
Bila lokasi dari bidang potong tunggal cukup jelas, maka tidak diperlukan indikasi yang menjelaskan bidang potongnya.
Bila lokasi dari bidang potong tidak jelas atau perlu pembedaan antara satu bidang potong dengan bidang potong lainnya, maka posisi suatu bidang potong harus diindikasikan dengan menggunakan jenis garis H (thin chain line, thick at end and change of direction)
Bidang potong harus diidentifikasi oleh penandaan (designation), misalnya menggunakan huruf kapital, dan arah pandangan yang ditunjukkan oleh anak panah. Potongan harus diindikasikan dengan penandaan yang relevan.
Bidang Potong
Penandaan
Arah pandang
Penandaan Potongan
Bidang Potong
Penandaan
Arah pandang
Penandaan Potongan
Bidang PotongPenandaan
Arah pandang
Penandaan Potongan
Bidang Potong
Penandaan
Arah pandang
Penandaan Potongan
Bidang Potong
Lubang tidak ikut terpotong sehingga tidak muncul pada gambar potongan.
Pada kasus komponen silindrik (tabung, dls) memiliki detail yang perlu ditunjuukan pada gambar potongan, akan tetapi tidak memungkinkan maka, bila tidak menimbulkan ketidakjelasan, elemeny yang perlu ditampil dapat diputar hingga berada di bidang potong.
Untuk menampilkan pada gambar potongan, posisi lubang diputar sehingga berada pada bidang potong
Gambarkan sketch :
a. Potongan pandangan utama dengan bidang potongan A-A
b. Potongan pandangan atas dengan bidang potong B-B
c. Pandangan kiri
Gambarkan sketch :
a. Potongan pandangan utama dengan bidang potongan A-A
b. Potongan pandangan atas dengan bidang potong B-B
c. Pandangan kiri
Dengan metoda proyeksi yang sama gambarkan sketch :
a. Potongan A-A
b. Pandangan Kiri