Upload
anggi-putra-prima
View
84
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Proses Pembuahan Atau Fertilisasi
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah
matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum
terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum
yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari
vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma
dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel
sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi
pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh
dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan
menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan
ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan
dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah
ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan,
dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan
jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-
organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini
sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap
dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang
telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-
sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina
dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Proses Reproduksi pada Manusia
Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu akan
membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel mani
(spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari.
Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses
pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan ovum
disebut oogenesis. Kedua proses mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia.
Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai
dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita
tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan
menopause.
Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung
pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang
masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan
terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk
segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan
diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai
dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim
embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).
Embrio di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut.
a. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding
amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap
basah dan menahan goncangan.
b. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois
akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah
induknya melalui plasenta.
c. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus
merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
d. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan
ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah
yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal
dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa
tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali.
Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.
Pola perkembangan embrio manusia berdasarkan usia
1 bulan (4 minggu)
Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran
sederhana; ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan (8 minggu)
Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang
mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi;
adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
3 bulan (12 minggu)
Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik; alat
kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya
gerakangerakan kecil dari janin.
4 bulan (16 minggu)
Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit
berkembang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata,
dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan (38 minggu)
Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang
minggu ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya,
terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala ke bawah sebagai
persiapan untuk kelahiran.
Fertilisasi Pada Manusia
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang
sudah matang dan akan menghasilkan zigot. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40-
150 juta sel sperma yang siap membuahi. Sperma akan bergerak dengan cepat menuju
tuba falopii. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai
berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi.
Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus
berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu,
kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) di dalam uterus dan saluran
Fallopii, selain itu terdapat beberapa sebab sperma mati yakni pH dari vagina yang
asam serta karena sperma berjalan melawan arus. Di antara beberapa sel sperma yang
bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi
pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain
masuk.
Berikut ini adalah proses meleburnya sperma dan ovum.
1. Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.Bagaimana
proses terjadinya fertilisasi?
Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju
ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan
seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi
tersebut.Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan
tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding
tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar
spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur
untuk menemui dan membuahi sel telur.Kejadian ini dapat digambarkan seperti
seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga
perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.Di depan sudah dijelaskan bahwa
prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding
rahim.
Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20
juta.Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain
akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan
menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur. Sesaat sebelum
terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama
hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah
dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang
masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus
dan tertinggal.Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.
[IMG]http://i689.photobucket.com/albums/vv256/zianxfly/fertilisasi/NewPicture.png[/
IMG]
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons,
penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus
dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan
jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-
zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio
ke peredana darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,
tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga,
dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan
organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai
tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap
dilahirkan.
Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan
pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat bagian
utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis.
a. Testis
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Testis
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).
b. Vas defferens
Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas
defferens berjumlah sepasang.
Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
c. Kantong sperma
Kantong sperma berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum
dikeluarkan dari tubuh seorang pria.
d. Penis
Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran
telur), dan vagina.
a. Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di
rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul
pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel
merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan
makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain
menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
b. Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan
peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada
oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim
manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum
pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian
bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri
(badan rahim).
Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan
inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot
yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
c. Vagina
Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut
mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina
terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar
bartholini.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
Peluang Usaha – Reseller Mode OkRek Iklan
Peluang menjadi RESELLER untuk produk yang banyak dicari. Mudah dan gratis.Adsense
Indonesia
Menampilkan iklan lokal di blog dan dibayar. Untuk Anda yang ingin memulai bisnis internet
dengan blog Anda.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit
yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya,
penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria
maupun wanita.
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain
terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada
bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh,
khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam
tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan
gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik
secara
cepat.
2. Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan
seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini
dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat
mengakibatkan kemandulan.
Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara
cepat.
3. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes
simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada
daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
Proses Fertilisasi dan Kehamilan pada Manusia
Posted by Budiyanto | 2 Comments
Proses Fertilisasi dan Kehamilan pada Manusia- Fertilisasi terjadi jika
sel telur bertemu dengan sel sperma. Pada manusia, proses Fertilisasi
didahului dengan proses senggama. Penis harus berada dalam keadaan
tegak (ereksi), agar dapat mengantarkan sperma ke dalam vagina. Penis
ereksi disebabkan oleh melebarnya arteri dan menutupnya pembuluh vena
di penis. Dengan demikian ada banyak aliran darah yang masuk dan sedikit
darah yang dikeluarkan (ditahan dalam pembuluh darahpenis). Pembuluh
darah juga akan memenuhi jaringan di dalam penis sehingga penis
mengalami pemanjangan dan berubah menjadi lebih keras. Jika penis sudah
ereksi, proses senggama dapat dilakukan. Pada saat penis memasuki
vagina, reseptor di penis akan menerima rangsangan sentuhan yang
menyebabkan dikeluarkannya semen yang berisi jutaan sel sperma. Proses
keluarnya semen tersebut dinamakan ejakulasi.
Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300 juta –
400 juta sel sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina dibantu oleh
semen dan cairan pelicin yang dihasilkan olehcervix. Cairan pelicin tersebut
akan disekresikan oleh kelenjar di cervix jika seorang wanita telah siap
melakukan senggama atau mendapat rangsangan seksual. Sel sperma akan
berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi tempat sel telur berada setelah
masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada
manusia. Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak
mengandung mitokondria penghasil ATP. Sel telur yang diovulasikan
umumnya masih berada pada tahap meiosis II dan belum sepenuhnya
menjadi oosit. Dengan adanya peleburan sel sperma, proses meiosis II
dapat dipercepat. Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk zona
pelindung yang dinamakan corona radiata di bagian luar serta sebuah
cairan bening di dalamnya yang disebut zona pelusida.
Sel sperma yang telah mencapai sel telur akan berlomba untuk dapat
memasuki zona pelusida (Gambar 10.10). Zona pelusida mempunyai
reseptor yang bersifat “spesies spesifik”, yaitu hanya dapat dilalui oleh sel
sperma dari satu species. Akrosom sperma mempunyai enzim litik yang
mampu menembus corona radiata dan zona pelusida.
Gambar 10.10 Sel telur dalam
keadaan siap dibuahi.
Pada saat sel sperma menembus corona radiata, akrosom sperma akan
meluluh. Sel telur kemudian akan segera menyelesaikan tahap meiosis II
menghasilkan inti fungsional yang haploid. Bagian inti sel sperma ini
kemudian bersatu dengan membran sel telur untuk melakukan fusi materi
genetik. Gerakan ini mirip dengan mekanisme endositosis pada sel. Setelah
terjadi peleburan atau fertilisasi ini, corona radiata akan menebal sehingga
tidak ada lagi sel sperma lain yang dapat masuk. Pada saat ini sel tersebut
sudah dibuahi dan berubah menjadi zigot. Zigot akan membelah
secara mitosis menjadimorula. Zigot ini kemudian melakukan pembelahan
sel selama perjalanannya di oviduk menuju rahim. Pergerakan zigot menuju
rahim (uterus) tersebut memakan waktu 4 hari. Dalam waktu 1 minggu,
zigot telah berbentuk seperti bola yang dinamakan blastula. Blastula
memiliki rongga yang disebut blastosol. Masa sel di bagian dalam
blastosol, akan menjadi bakal embrio.
Bagian lengket dari blastosol tersebut kemudian akan menempel di
endometrium. Proses tersebut dinamakan implantasi. Blastula selanjutnya
berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm),
lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini
disebutgastrulasi yang terjadi sekitar minggu ketiga.
Selanjutnya, ektoderm akan membentuk sistem saraf, kulit, mata, dan
hidung. Mesoderm membentuk otot, tulang, jantung, pembuluh darah,
ginjal, limfa, dan organ reproduksi. Sementara itu, endoderm akan
membentuk organ-organ serta kelenjar yang berhubungan dengan sistem
pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan organogenesis. Organogenesis
dimulai dari minggu keempat hingga minggu kedelapan dan
penyempurnaan pada minggu kesembilan (Gambar 10.12).
Gambar 10.11 Sel telur yang dikelilingi oleh
sperma.
Gambar 10.12 Perkembangan zigot hingga
menjadi janin yang dimulai dari umur (a) 2 minggu, (b) 5 minggu, (c) 9
minggu, dan (d) 20 minggu.
Embrio akan melepaskan hormon corionic gonadotropin (hormon yang
mirip dengan LH) yang akan dibawa ke ovarium untuk mencegah luluhnya
corpus luteum. Dengan demikian, estrogen dan progesteron tetap
dihasilkan sehingga dapat mempertahankan persiapan kehamilan di rahim
dengan mempertahankan ketebalan endometrium. Dari manakah embrio
memperoleh suplai makanan?
Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Pada manusia,
rata-rata kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau
40 minggu dari siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi
terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa
hormon, seperti estrogen, oksitosin, dan prostaglandin berperan dalam
proses ini. Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap
pembukaan cervix, tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta
(Gambar 10.13).
Gambar 10.13 Tiga tahap kelahiran
Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
Semenjak bayi dilahirkan, ia tidak lagi diberi nutrisi melalui plasenta.
Namun, sang ibu masih dapat memberi makan bayi dengan memproduksi
dan menyekresikan susu dari payudaranya. Di dalam payudara,
terkandung kelenjar mamae. Kelenjar mamae (kelenjar susu) berada di
lapisan kulit dan menyekresikan campuran lemak, protein, dan karbohidrat
yang dikenal dengan air susu. Berikut tabel kandungan nutrien dalam ASI.
Gambar 10.14 Persentase kandungan ASI
Tabel 10.1 Beberapa Zat yang Dikandung Kolostrum dan ASI
Kandungan Manfaat
Kolostrum•
Immunoglobulin A•
Protein, vitamin A,
karbohidrat, dan
lemak
Zat kekebalan untuk melindungi bayi dan berbagai
penyakitterutama diare.Sesuai kebutuhan gizi bayi
pada hari-hari pertama kelahiran.
ASI• Taurin•
Decosahexanoic Acid
(DHA)dan Arachidonic
Acid (AA)•
Immunoglobulin A
(Ig.A)• Laktoferin•
Lisozim
• Sel darah putih
• Faktor bifidus
Asam amino, berfungsi sebagai neurotransmiter dan
proses pematangan otak
Asam lemak tak jenuh rantai panjang untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal. Dapat
dibentuk oleh tubuh dari substansi
pembentuknyaprecursor), yaitu masing-masing dari
omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam
linoleat). Ig.A tidak diserap, tetapi dapat
melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan
berbagai virus pencernaan. Sejenis protein
komponen zat kekebalan tubuh Enzim yang
melindungi bayi terhadap
bakteri E.coli dan Salmonella serta virus. Pada ASI 2
minggu pertama terdapat lebih dari 4000 sel/mL.
Terdiri atas 3 macam, yaituBronchus Asociated
Lympocyte Tissue (BALT)/antibodi pernapasan;Gut
Asociated Lympocyte Tissue (GALT)/antibodi saluran
pernapasan; dan Mammary Asociated Lympocyte
Tissue(MALT)/antibodi jaringan payudara ibu.
Menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus
bifidus yang menjaga flora usus bayi.
Kelenjar mamae mengalami pematangan pada wanita sewaktu mengalami
pubertas. Namun, hanya setelah wanita melahirkan saja kelenjar mamae
mengalami perkembangan dan pematangan akhir menjadi kelenjar yang
menyekresikan air susu. Sekresi kelenjar mamae ini merupakan respons
terhadap hormon progesteron dan estrogen. Pada bulan ke tiga atau ke
empat kehamilan, kelenjar mamae mulai menyintesis dan menyimpan cairan
kuning yang disebut kolostrum, dalam jumlah yang sedikit. Kolostrum
akan menjadi makanan pertama bagi bayi. Kolostrum mengandung banyak
antibodi ibu yang akan membantu bayi dari infeksi. Selain itu, mengandung
banyak protein yang dapat mencegah diare.
Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan mulai disusui. Proses menyusui
jika dikombinasikan dengan hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis akan
menstimulasi sintesis ASI. Sewaktu plasenta dipisahkan antara bayi dan
ibunya, progesteron dan estrogen dari plasenta tidak dapat lagi
menghambat pengeluaran prolaktin. Setelah produksi susu dimulai,
hubungan fisiologi dan psikologi antara ibu dan anak terjadi. Bayi secara
insting mengisap puting payudara, menyebabkan terjadinya pengiriman
impuls kepada otak ibu untuk menghasilkan prolaktin dan oksitosin dari
kelenjar hipofisis. Prolaktin merangsang produksi ASI lebih banyak,
sedangkan oksitosin merangsang sekresi ASI. Pemberian ASI saja atau yang
dikenal dengan ASI eksklusif, selama 6 bulan pertama dianjurkan oleh
badan kesehatan dunia (WHO). Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan, dan
perkembangannya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama tidak
memerlukan penambahan cairan atau makanan lain. Rata-rata kebutuhan
cairan bayi sehat sehari berkisar 800–100 mL/kg berat badan dalam minggu
pertama usianya. Pada usia 3–6 bulan, sekitar 140–160 mL/kg berat badan.
Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI eksklusif dan tidak dibatasi
(sesuai ‘permintaan’ bayi, siang dan malam). Selain itu, pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.
Pemeriksaan Sebelum Kehamilan: Faktor Rh
Pemeriksaan kondisi pasangan sebelum menikah sangat baik dilakukan
untuk mengurangi risiko yang akan timbul pada bayi. Salah satu
pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan golongan rhesus
(Rh) darah calon ibu dan anak. Walaupun tidak mungkin untuk
menggagalkan pernikahan yang akan dilaksanakan, tetapi dengan
pemeriksaan ini diharapkan calon orangtua dapat melakukan perencanaan
yang matang terhadap keluarga yang akan dibentuknya kelak.
Terdapat 85% manusia memiliki protein tertentu dalam darahnya yang
menentukan sifat Rh darahnya (positif atau negatif). Rh positif bersifat
dominan terhadap Rh negatif sehingga apabila seorang wanita mempunyai
Rh negatif dan suaminya mempunyai Rh positif, anaknya akan mempunyai
Rh positif. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penolakan bayi oleh
tubuh ibu. Hal ini telah Anda pelajari dalam Bab Sistem Peredaran Darah.
Pada kehamilan pertama, penolakan tubuh ibu tidak terlalu tampak. Rh
positif yang dikandung oleh anak pada kehamilan pertama belum direspons
secara maksimal oleh sistem imun tubuh ibu. Namun, telah dipersiapkan
jika terjadi serangan Rh positif yang kedua. Oleh karena itu, pada
kehamilan kedua, bayi akan diserang oleh sistem imunitas tubuh ibu karena
dianggap Rh positif adalah protein asing yang harus dilawan. Antibodi
tubuh ibu ini akan membuat darah bayi menggumpal sehingga dapat
mengakibatkan kematian pada bayi. Kasus kematian bayi akibat
ketidakcocokan Rh ini disebut eritroblastosis fetalis.