Upload
nando
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 1/12
Nama : Roland Carnando E.H
Nim : 2008-042-077
Pembimbing TA : Bpk. Aloisius Adya Pramudita
Judul TA : Perkembangan Jaringan LTE dan KPI Yang Terdapat Pada Sisi
EUTRAN.
Pendahuluan :
Perkembangan dunia komunikasi dewasa ini begitu pesat dan sangat
mempengaruhi kehidupan manusia di dunia. Setiap negara terus berusaha
mengembangkan sistem komunikasinya untuk mencapai sistem yang terbaik.
Demikian halnya Indonesia yang tak ingin ketinggalan juga untuk ikut serta bersaing
dengan negara-negara lain untuk terus mengembangkan sistem komunikasinya.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka pada dasawarsa terakhir ini
kemajuan dari perkembangan sarana telekomunikasi serta jasa telekomunikasi sangat
pesat, terlebih lagi setelah adanya perkembangan dibidang teknologi internet dan
telekomunikasi. Di Indonesia semua sentral provider yang ada telah mengembangkan
LTE sebagai salah satu jaringan yang lebih handal. Proses pengembangan LTE yang
sedang gencar dilakukan di Indonesia. Menjadi hal yang menarik untuk mencoba
diselami dalam penggunaan teknologi telekomunikasi tersebut.
Batasan Masalah :
Berdasarkan latar belakang diatas tadi maka batasaln Masalah yang akan
dibahas adalah mengenai Jaringan LTE dan KPI yang menjadi standart dari sebuah
layanan LTE. Adapun penjabarannya meliputi :
1. Apakah jaringan LTE itu dan bagaimana cara bekerja dari jaringan LTE
ini.
2.
KPI ( Key Performance Indicator ) pada sisi EUTRAN yang menajadi
sebuah standar dari jaringan LTE.
Tujuan :
Dari batasan masalah yang diungkapkan diatas dapat diketahui maksud dari
penulisan proposal ini antara lain :
1.
Mengetahui bagaimana sebuah jaringan LTE memberikan layanan yang
bisa diterima oleh user.
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 2/12
2. Mengetahui Key Performance Indicator ( KPI ) yang digunakan sebagai
sebuah standar dari jaringan LTE.
Isi :
4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi
4G ini menurut IEEE ( Institute of Electrical and Electronics Engineers ) adalah "3G
and beyond ". LTE memiliki Radio Access Network sendiri yang bernama E-UTRAN .
Jaringan core-nya disebut Evolved Packet Core ( EPC ). Dalam rangka memenuhi
persyaratan dari IMT Advanced tentang 4G, maka LTE mempunyai beberapa
persyaratan seperti di bawah ini:
o Peak data rate
LTE diharapkan memiliki data rate sebesar 100 Mbps untuk
downlink , dan 50 Mbps untuk uplink . Pada standard 4G, 100 Mbps adalah
data rate untuk suatu handset yang secara relatif bergerak terhadap base
station. Jika suatu handset relatif tetap terhadap base station, seharusnya
memiliki data rate sebesar 1 Gbps.
o Up to 200 active users in a cell ( 5 MHz )
Jika bandwidth yang digunakan dalam sebuah sel adalah sebesar 5
Mhz, diharapkan LTE dapat melayani sampai dengan 200 pengguna aktif.
o Less than 5 ms user-plane latency
Latency dalam istilah packet switched network , diukur dalam one-
way ( waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman paket dari sumber sampai
dengan tujuan ) maupun round-trip ( one-way latency dari sumber ke
tujuan ditambah dengan one-way latency dari tujuan kembali ke sumber).
o Mobility
E-UTRAN harus dioptimalkan untuk kecepatan rendah dari 0-15
km/jam. Untuk kecepatan 15-120 km/jam harus didukung dengan high
performance. Mobilitas dengan kecepatan 120 km/jam sampai dengan 350
km/jam harus dapat didukung dan dengan band frekuensi yang memadai,
dapat mensupport sampai dengan mobilitas dengan kecepatan 500
km/jam.
o Enhanced multimedia broadcast multicast service ( E-MBMS )
Ketika mengurangi kompleksitas terminal : modulasi, coding ,
pendekatan multiple access, dan bandwidth UE yang sama dari pada
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 3/12
unicast operation. Penyediaan voice dan MBMS secara simultan kepada
pengguna. Tersedia baik untuk pengaturan spektrum paired maupun
unpaired .
o Spectrum flexibility
E-UTRA dapat beroperasi pada alokasi spektrum yang berbeda-
beda, termasuk diantaranya adalah 1.25 MHz, 1.6 MHz, 2.5 MHz, 5 MHz,
10 MHz, 15 MHz, dan 20 MHz baik pada uplink maupun downlink . Serta
harus harus adanya support untuk operasi paired maupun unpaired .Sistem
harus dapat mensupport pengiriman konten melalui kumpulan resource
termasuk Radio Band Resource pada band yang sama maupun berbeda,
uplink maupun downlink , pada susunan channel yang adjacent maupun
non-adjacent . Sebuah “Radio Band Resource” didefinisikan sebagai
semua spektrum yang tersedia untuk operator.
o Enhanced support for end-to-end QoS
Dengan semuanya adalah packet-base, E-UTRAN harus bisa
mendukung end-to-end QoS .
Dalam operasinya, LTE harus memuat fitur-fitur yang terdapat dalam tabel
berikut ini :
Keseluruhan arsitektur LTE terdiri dari beberapa eNB yang menyediakan akses
dari UE ke E-UTRAN melalui E-UTRA. Sesama eNB saling berhubungan satu sama
lain melalui interface yang disebut X2. MME/SAE gateway menyediakan koneksi
antara eNB dengan EPC ( Evolved Packet Core ) dengan interface yang disebut S1.
X2 dan S1, keduanya mendukung UE dan SAE Gateway. Keduanya juga menyediakan
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 4/12
dynamic schedulling dari UE dan juga data stream. Layanan penting lainnya dari eNB
adalah header compression dan enkripsi dari user data stream.
Meskipun LTE mempunyai jaringan akses yang sudah berubah dari jaringan
yang ada sebelumnya, namun jaringan LTE ini mempunyai interoperabilitas dengan
jaringan sebelumnya. Interoperabilitas jaringan LTE ini digambarkan pada gambar
berikut ini.
Gambar I nteroperabil itas LTE dengan Jari ngan Sebelumnya
Komponen-komponen utama dari EPC adalah sebagai berikut:1. eNodeB ( eNB )
Jaringan akses pada LTE terdiri dari satu elemen, yaitu eNode
B. eNodeB ( eNB ) merupakan interface dengan UE ( User Equipment ).
eNodeB berfungsi untuk Radio Resurce Management ( RRM ) dan
sebagai transceiver. Sebagai RRM , fungsi eNodeB adalah
untuk mengontrol dan mengawasi pengiriman sinyal yang dibawa oleh
sinyal radio, berperan dalam autentikasi atau mengontrol kelayakan data
yang akan melewati eNodeB, dan untuk mengatur scheduling .
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 5/12
2. Mobility Management Entity ( MME )
MME dapat dianalogikan sebagai MSC pada jaringan GSM .
MME adalah node-kontrol utama pada jaringan akses LTE . Ia
bertanggung jawab untuk prosedur paging untuk idle mode UE termasuk
retransmisi. MME juga bertanggung jawab dalam proses aktivasi /
deaktivasi dan autentikasi user ( dengan bantuan HSS ). MME juga
berfungsi untuk mengatur handover , yaitu memilih MME lain untuk
handover dengan MME lain, atau memilih SGSN untuk handover dengan
jaringan akses 2G/3G
3. Serving Gateway ( SGW )
SGW terdiri dari dua bagian, yaitu 3GPP Anchor dan SAE Anchor .
3GPP Anchor berfungsi sebagai gateway paket data yang berasal dari
jaringan 3GPP , sedangkan SAE Anchor
berfungsi sebagai gateway jaringan non-3GPP . SGW merutekan dan
mem- forward paket data user , sambil juga berfungsi sebagai
mobility anchor saat handover antar eNodeB dan untuk
menghubungkan LTE dengan jaringan lain yang sudah ada.
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 6/12
4. Home Subscriber Server ( HSS )
HSS adalah database utama yang ada pada jaringan LTE. HSS
adalah sebuah super HLR yang mengkombinasikan fungsi
HLR sebagai database dan AuC sebagai autentikasi.
5.
User Equipment ( UE ) :
UE adalah device yang terdapat pada end user digunakan untuk
berkomunikasi. UE juga terdiri dari Universal Subscriber Identity Module
( USIM ) yang memisahkan module dari UE saat off . USIM merupakan
tempat aplikasi smart card yang dapat dibuka disebut Universal
Integrated Circuit Card ( UICC ). USIM digunakan sebagai identifikasi
dan authentikasi end user dan sebagai kunci keamanan yang dapat
bergerak untuk melindungi interface transmisi radio. UE berfungsi
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 7/12
sebagai platform aplikasi komunikasi, dimana sinyal dan jaringan dapat
di- setting , maintenanance, dan remove link komunikasi yang diperlukan
oleh end user .
Akses radio jaringan LTE disebut E-UTRAN dan salah satu fitur utamanya
adalah bahwa semua layanan, termasuk real-time, akan didukung melalui berbagi
paket saluran. Pendekatan ini akan mencapai peningkatan efisiensi spektrum yang
akan berubah menjadi lebih tinggi kapasitas sistemnya, sehubungan dengan UMTS
dan HSPA saat ini. Yang penting, konsekuensi dari menggunakan akses paket untuk
semua layanan adalah integrasi yang lebih baik antara semua layanan
multimedia dan antara nirkabel dan layanan tetap.
Filosofi utama dibalik LTE adalah meminimalkan jumlah node. Oleh karena
itu para pengembang memilih untuk membuat single-node arsitektur. Stasiun base
yang baru lebih rumit daripada Node B in WCDMA / akses radio HSPA jaringan,
dan karenanya disebut eNB ( Enhanced Node B ). Para eNBs memiliki semua fungsi
yang diperlukan untuk LTE jaringan akses radio termasuk fungsi yang
berhubungan dengan radio pengelolaan sumber daya.
Teknologi yang terpenting termasuk jaringan radio akses yang terbaru
adalah Orthogonal Frequency Divison Multiplexing ( OFDM ), OFDMA, Dan
Single Carrier Frequency Division Multiple Acess ( SC- FDMA ), alokasi
penggunaan sumber daya dinamis multidimensional ( waktu, frekuensi ) dan
adaptasi link, transmisi multiple input multiple output , turbo coding release 6
dan hybrid automatic reQuest ( ARQ ) dengan soft combining.
1.
OFDM ( Orthogonal Frequency Division Multiplexing )
Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM ), OFDMA,
dan Single Carrier Frequency Division Multiple Acess ( SC-FDMA )
OFDM adalah teknik transmisi dengan menggunakan multiple carrier
dalam jumlah banyak dan saling orthogonal . Dengan pemilihan
carrier secara orthogonal tersebut maka tak ada carrier yang akan
saling berinterferensi. Ilustrasi OFDM ada pada gambar dibawah ini
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 8/12
Gambar Orthogonal F requency Division M ultiplexing
Pada downlink menggunakan teknologi akses jamak OFDMA.
Dasarnya OFDMA sama dengan OFDM , hanya saja berapa sub-carrier
dikelompokkan menjadi sebuah sub-channel . Sehingga untuk banyak
sub-carrier akan diperoleh beberapa sub-channel . Berikut gambar
OFDMA
Pada uplink , menggunakan Single Carrier Frequency Division
Multiple Access ( SC-FDMA ). SC-FDMA juga dikenal dengan DFT
penyebaran modulasi OFDM . Pada dasarnya, sistem OFDMA dan
SCFDMA sama, tetapi perbedaannya adalah sistem SC-FDMA
menggunakan tambahan operasi FFT di pemancarnya dan operasi IFFT di
penerimanya. Selain itu, adanya modifikasi untuk mengurangi rasio puncak daya rata-rata , yang kemudian menurunkan penggunaan daya
pada terminal pemakai.
2.
SC-FDMA ( Single Carrier Frequency Division Multiple Access )
Single carrier FDMA hampir sama dengan OFDM / OFDMA,
hanya saja tidak terjadi pembagian kanal menjadi beberapa subcarrier .
Keuntungan SC-FDMA merupakan perbaikan dari kekurangan OFDM /
OFDMA , yaitu memberikan performa daya yang lebih efisien, PAPR (
Peak Average Power Ratio ) rendah, dan mengurangi frekuensi offset .
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 9/12
3. MIMO ( Multiple in Multiple Out )
Maksud dari MIMO adalah penggunaan antena penerima dan
pengirim yang jumlahnya lebih dari satu. Dengan penggunaan antena
MIMO ini, didapat banyak keuntungan, misalnya peningkatan throughput
data dan link range tanpa tambahan bandwidth atau daya transmisi,
peningkatan spectral efisiensi, mengurangi fading ( link reability ).
Berikut merupakan gambaran antenna MIMO:
IP Multimedia Subsystem ( IMS ) adalah sebuah framework baru di bidang
telekomunikasi. Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk
mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP . IMS diperkenalkan pertama kali oleh
3GPP melalui dua fase pengembangan ( release 5 dan release 6 ) untuk jaringan
UMTS . Di lain pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh3GPP2 sebagai the Multi Media Domain ( MMD ) untuk jaringan 3G CDMA2000.
Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan ( bukan digabungkan ) dengan IMS ,
menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem ( IMS ) ini
mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (
VoIP ) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP
/ 3GPP2 ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN .
Dari sini dapat kita lihat, bagaimana 2 badan standard telekomunikasi yang paling
berpengaruh di dunia saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G. IEEE
pada 4G-R di satu pihak dan ETSI pada 4G-E di pihak lainnya.
Dari sisi pengguna, IMS memungkinkan layanan komunikasi person-to-person
dan person-to-content dengan berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks,
gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan
terkontrol. Dari sisi operator, IMS memberikan satu kemajuan penting pada konsep
arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 10/12
aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa pada konsep layering untuk komunikasi
data. Arsitektur horizontal dalam IMS juga menspesifikasikan interoperability dan
kemampuan roaming , selain itu juga menyediakan bearer control , pentarifan (
charging ) dan keamanan ( security ). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan
dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan
dari domain IT .
Dalam penggunaan telepon LTE menggunakan jaringan all-IP . Sedangkan
telepon pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching . Dengan pengadopsian
teknologi LTE , maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon
mereka. Munculah tiga pendekatan yang dapat digunakan:
1.
CSFB ( Circuit Switched Fallback ): - Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis data dan ketika
telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan
circuit switching . Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan
telepon mengambil waktu yang lebih lama.
2. SRVCC ( Single Radio Voice Call Continuity )
-
Jika layanan suara berbasis VoIP / IMS / MMTel tidak dapat
digunakan pada sistem target, maka sesi VoLTE akan mengalami
handover ke circuit-switched call pada GSM atau WCDMA.
-
Pada prosedur ini, MME berkomunikasi dengan MSC melalui
interface Sv.
- Jika sistem target mendukung pengiriman data dan suara secara
simultan, pembawa data dapat pindah dari LTE dalam mode paralel
dengan mengatur CS voice call .
- Data moblitas signalling kemudian dibawa melalui S3 atau interface
Gn antara MME dan SGSN .
- Jika data dan suara yang simultan tidak didukung oleh sistem target
maka sesi datanya akan tertunda selama terjadi voice call .
-
Mengizinkan VoLTE mobility, dimana LTE Networks dipertahankan.
3. SVLTE ( Simultaneous Voice and LTE ):
- Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE dan circuit switching
secara bersamaan.
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 11/12
- Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel cenderung memiliki
harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.
4.
VoLTE ( Voice over LTE ):
- Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang bertujuan
menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.
-
Voice services dikirimkan sebagai data flows dalam LTE data bearer .
- Tidak adanya dependancy pada legacy circuit switch voice network
untuk dilakukan maintened .
Kategori KPI yang digunakan pada E-UTRAN ada 5 ( lima ) kategori,
yaitu :
1.
AccessibilityPada tahapan ini KPI dipergunakan untuk menunjukkan bagaimana
probabilitas untuk End-user dari permintaan E-RABs ( E-UTRAN Radio
Access Bearer ). Tingkat probabilitas kesuksesan dari pembentukkan
suatu E-RABs dapat diketahui dengan membandingkan perbedaan bagian
antara Successful attempts dengan Total number of attempts.
2.
Retainability
Pada tahap ini KPI dipergunakan sebagai penunjuk dari hasil
pengukuran seberapa sering End-user mengalami Abnormally Looses pada
proses E-RABs ketika digunakan. Abnormally Released yang dialami oleh
E-RABs ketika dalam proses Buffer data dapat dinormalkan dengan
number of data session time.
3.
Integrity
Pada E-UTRAN untuk KPI dengan kategori Integrity dapat
dibedakan menjadi 2 ( Dua ), yaitu :
o
E-UTRAN IP THROUGHPUT
Pada tahap ini KPI menunjukkan bagaimana dampak dari
Service Quality provided kepada End-user dari E-UTRAN . Payload
data volume yang ada pada IP level per-elapsed time unit dapat dilihat
dari Uu Interface.
o E-UTRAN IP LATENCY
Pada tahap ini KPI menunjukkan bagaimana dampak dari E-
UTRAN terhadap Delay Experienced dari End-user. Dalam proses ini,
8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 12/12
untuk memastikan kontribusi dari RAN masuk kedalam perhitungan
maka hanya delay dari first-block ke Uu-lah yang dihitung.
Untuk mengetahui delay measurement secara independent,
maka hanya packet pertama dari IP data block size-lah yang
dikirimkan ke Uu yang dicatat / dihitung.
4.
Availability
Pada tahap ini KPI menunjukkan bagaimana Availability dari E-
UTRAN Cell . Jika radio network tidak memungkinkan untuk digunakan
pada end-user maka provider akan mengalami kesulitan untuk
mengenakan biaya dari layanan yang diberikan, dan jika permasalahan
tidak dapat teratasi maka user / pengguna akan mengganti provider
tersebut.
Memiliki layanan Availability yang baik dari sebuah jaringan radio
network sangatlah penting, karena hasil dari perhitungan layanan ini akan
membantu provider untuk memberikan informasi bagaimana Availability
dari radio network -nya.
5. Mobility
Pada tahapan ini KPI menunjukkan bagaimana E-UTRAN Mobility
berfungsi secara benar / normal. Hasil perhitungan dari success rate untuk
E-UTRAN dapat dilihat dari map towards end user services. Hasil
perhitungan ini mencakup antara Intra E-UTRAN dengan Inter RAT
handsover. Hasil perhitungan tersebut sangat available dalam cell level .
Hasil perhitungan mobility ini harus mencakup preparation dan execution
phase dari handsover. Entering preparation phase dapat didefinisikan
sebagai point of time, ketika sumber eNB menyiapkan resources untuk UE
dalam neighboring cell.