12
  Nama : Roland Carnando E.H  Nim : 2008-042-077 Pembimbing TA : Bpk. Aloisius Adya Pramudita Judul TA : Perkembangan Jaringan LTE dan KPI Yang Terdapat Pada Sisi EUTRAN. Pendahuluan : Perkembangan dunia komunikasi dewasa ini begitu pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan manusia di dunia. Setiap negara terus berusaha mengembangkan sistem komunikasinya untuk mencapai sistem yang terbaik. Demikian halnya Indonesia yang tak ingin ketinggalan juga untuk ikut serta bersaing dengan negara-negara lain untuk terus mengembangkan sistem komunikasinya. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka pada dasawarsa terakhir ini kemajuan dari perkembangan sarana telekomunikasi serta jasa telekomunikasi sangat  pesat, terlebih lagi setelah adanya perkembangan dibidang teknologi internet dan telekomunikasi. Di Indonesia semua sentral provider yang ada telah mengembangkan LTE sebagai salah satu jaringan yang lebih handal. Proses pengembangan LTE yang sedang gencar dilakukan di Indonesia. Menjadi hal yang menarik untuk mencoba diselami dalam penggunaan teknologi telekomunikasi tersebut. Batasan Masalah : Berdasarkan latar belakang diatas tadi maka batasaln Masalah yang akan dibahas adalah mengenai Jaringan LTE dan KPI yang menjadi  standart dari sebuah layanan LTE. Adapun penjabarannya meliputi : 1. Apakah jaringan LTE itu dan bagaimana cara bekerja dari jaringan LTE ini. 2. KPI ( Key Performance Indicator ) pada sisi EUTRAN yang menajadi sebuah standar dari jaringan LTE. Tujuan : Dari batasan masalah yang diungkapkan diatas dapat diketahui maksud dari  penulisan proposal ini antara lain : 1. Mengetahui bagaimana sebuah jaringan LTE memberikan layanan yang  bisa diterima oleh user.

Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

  • Upload
    nando

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 1/12

 

 Nama : Roland Carnando E.H

 Nim : 2008-042-077

Pembimbing TA : Bpk. Aloisius Adya Pramudita

Judul TA : Perkembangan Jaringan LTE dan KPI Yang Terdapat Pada Sisi

EUTRAN.

Pendahuluan :

Perkembangan dunia komunikasi dewasa ini begitu pesat dan sangat

mempengaruhi kehidupan manusia di dunia. Setiap negara terus berusaha

mengembangkan sistem komunikasinya untuk mencapai sistem yang terbaik.

Demikian halnya Indonesia yang tak ingin ketinggalan juga untuk ikut serta bersaing

dengan negara-negara lain untuk terus mengembangkan sistem komunikasinya.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka pada dasawarsa terakhir ini

kemajuan dari perkembangan sarana telekomunikasi serta jasa telekomunikasi sangat

 pesat, terlebih lagi setelah adanya perkembangan dibidang teknologi internet dan

telekomunikasi. Di Indonesia semua sentral provider yang ada telah mengembangkan

LTE sebagai salah satu jaringan yang lebih handal. Proses pengembangan LTE yang

sedang gencar dilakukan di Indonesia. Menjadi hal yang menarik untuk mencoba

diselami dalam penggunaan teknologi telekomunikasi tersebut.

Batasan Masalah :

Berdasarkan latar belakang diatas tadi maka batasaln Masalah yang akan

dibahas adalah mengenai Jaringan LTE dan KPI yang menjadi  standart dari sebuah

layanan LTE. Adapun penjabarannya meliputi :

1.  Apakah jaringan LTE itu dan bagaimana cara bekerja dari jaringan LTE

ini.

2. 

KPI ( Key Performance Indicator ) pada sisi EUTRAN yang menajadi

sebuah standar dari jaringan LTE.

Tujuan :

Dari batasan masalah yang diungkapkan diatas dapat diketahui maksud dari

 penulisan proposal ini antara lain :

1. 

Mengetahui bagaimana sebuah jaringan LTE memberikan layanan yang

 bisa diterima oleh user.

Page 2: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 2/12

 

2.  Mengetahui Key Performance Indicator ( KPI ) yang digunakan sebagai

sebuah standar dari jaringan LTE.

Isi :

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi

4G ini menurut IEEE ( Institute of Electrical and Electronics Engineers ) adalah "3G

and beyond ".  LTE  memiliki Radio Access Network  sendiri yang bernama  E-UTRAN .

Jaringan core-nya disebut  Evolved Packet Core ( EPC ). Dalam rangka memenuhi

 persyaratan dari  IMT Advanced   tentang 4G, maka  LTE   mempunyai beberapa

 persyaratan seperti di bawah ini: 

o   Peak data rate

 LTE   diharapkan memiliki data rate  sebesar 100 Mbps untuk

downlink , dan 50 Mbps untuk uplink . Pada standard  4G, 100 Mbps adalah

data rate untuk suatu handset  yang secara relatif bergerak terhadap base

 station. Jika suatu handset  relatif tetap terhadap base station, seharusnya

memiliki data rate sebesar 1 Gbps.

o  Up to 200 active users in a cell  ( 5 MHz )

Jika bandwidth yang digunakan dalam sebuah sel adalah sebesar 5

Mhz, diharapkan LTE  dapat melayani sampai dengan 200 pengguna aktif.

o   Less than 5 ms user-plane latency

 Latency dalam istilah packet switched network , diukur dalam one-

way ( waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman paket dari sumber sampai

dengan tujuan ) maupun round-trip  ( one-way latency  dari sumber ke

tujuan ditambah dengan one-way latency dari tujuan kembali ke sumber). 

o   Mobility

 E-UTRAN   harus dioptimalkan untuk kecepatan rendah dari 0-15

km/jam. Untuk kecepatan 15-120 km/jam harus didukung dengan high

 performance. Mobilitas dengan kecepatan 120 km/jam sampai dengan 350

km/jam harus dapat didukung dan dengan band frekuensi yang memadai,

dapat mensupport sampai dengan mobilitas dengan kecepatan 500

km/jam.

o   Enhanced multimedia broadcast multicast service ( E-MBMS )

Ketika mengurangi kompleksitas terminal : modulasi, coding ,

 pendekatan multiple access, dan bandwidth UE   yang sama dari pada

Page 3: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 3/12

 

unicast operation. Penyediaan voice  dan  MBMS   secara simultan kepada

 pengguna. Tersedia baik untuk pengaturan  spektrum paired   maupun

unpaired . 

o  Spectrum flexibility

 E-UTRA  dapat beroperasi pada alokasi spektrum yang berbeda-

 beda, termasuk diantaranya adalah 1.25 MHz, 1.6 MHz, 2.5 MHz, 5 MHz,

10 MHz, 15 MHz, dan 20 MHz baik pada uplink  maupun downlink . Serta

harus harus adanya support  untuk operasi paired  maupun unpaired .Sistem

harus dapat mensupport pengiriman konten melalui kumpulan resource 

termasuk  Radio Band Resource  pada band   yang sama maupun berbeda,

uplink   maupun downlink , pada susunan channel   yang adjacent   maupun

non-adjacent . Sebuah “Radio Band Resource” didefinisikan sebagai

semua spektrum yang tersedia untuk operator. 

o   Enhanced support for end-to-end QoS

Dengan semuanya adalah  packet-base,  E-UTRAN   harus bisa

mendukung end-to-end QoS .

Dalam operasinya, LTE harus memuat fitur-fitur yang terdapat dalam tabel

 berikut ini :

Keseluruhan arsitektur LTE  terdiri dari beberapa eNB yang menyediakan akses

dari UE  ke  E-UTRAN  melalui  E-UTRA. Sesama eNB saling berhubungan satu sama

lain melalui interface  yang disebut  X2.  MME/SAE   gateway  menyediakan koneksi

antara eNB dengan  EPC ( Evolved Packet Core ) dengan interface yang disebut S1.

 X2 dan S1, keduanya mendukung UE  dan SAE Gateway. Keduanya juga menyediakan

Page 4: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 4/12

 

dynamic schedulling  dari UE  dan juga data stream. Layanan penting lainnya dari eNB 

adalah header compression dan enkripsi dari user data stream. 

Meskipun  LTE  mempunyai jaringan akses yang sudah berubah dari jaringan

yang ada sebelumnya, namun jaringan  LTE   ini mempunyai interoperabilitas dengan

 jaringan sebelumnya.  Interoperabilitas  jaringan  LTE   ini digambarkan pada gambar

 berikut ini.

Gambar I nteroperabil itas LTE dengan Jari ngan Sebelumnya

Komponen-komponen utama dari EPC  adalah sebagai berikut:1.  eNodeB ( eNB )

Jaringan akses pada  LTE   terdiri dari satu elemen, yaitu eNode

 B. eNodeB ( eNB ) merupakan interface dengan UE ( User Equipment ).

eNodeB  berfungsi untuk  Radio Resurce Management ( RRM )  dan

sebagai transceiver. Sebagai  RRM , fungsi eNodeB  adalah

untuk mengontrol dan mengawasi pengiriman sinyal yang dibawa oleh

sinyal radio, berperan dalam autentikasi atau mengontrol kelayakan data

yang akan melewati eNodeB, dan untuk mengatur scheduling .

Page 5: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 5/12

 

2.   Mobility Management Entity ( MME )

 MME   dapat dianalogikan sebagai  MSC   pada jaringan GSM .

 MME   adalah node-kontrol  utama pada jaringan akses  LTE . Ia

 bertanggung jawab untuk prosedur paging  untuk idle mode UE  termasuk

retransmisi.  MME   juga bertanggung jawab dalam proses aktivasi /

deaktivasi  dan autentikasi user   ( dengan bantuan  HSS ).  MME   juga

 berfungsi untuk mengatur handover , yaitu memilih  MME   lain untuk

handover  dengan MME   lain, atau memilih SGSN  untuk handover  dengan

 jaringan akses 2G/3G

3.  Serving Gateway ( SGW )

SGW  terdiri dari dua bagian, yaitu 3GPP Anchor  dan SAE Anchor .

3GPP Anchor   berfungsi sebagai  gateway paket data yang berasal dari

 jaringan 3GPP , sedangkan SAE Anchor

 berfungsi sebagai gateway jaringan non-3GPP . SGW   merutekan dan

mem- forward paket data user , sambil juga berfungsi sebagai

mobility anchor saat handover antar eNodeB  dan untuk

menghubungkan LTE  dengan jaringan lain yang sudah ada. 

Page 6: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 6/12

 

4.   Home Subscriber Server ( HSS )

HSS adalah database utama yang ada pada jaringan LTE. HSS

adalah sebuah super HLR yang mengkombinasikan fungsi

HLR sebagai database dan AuC  sebagai autentikasi. 

5. 

User Equipment ( UE ) :

UE   adalah device  yang terdapat pada end user   digunakan untuk

 berkomunikasi. UE  juga terdiri dari Universal Subscriber Identity Module

( USIM )  yang memisahkan module  dari UE   saat off . USIM  merupakan

tempat aplikasi  smart card   yang dapat dibuka disebut Universal

 Integrated Circuit Card ( UICC ). USIM   digunakan sebagai identifikasi

dan authentikasi end user   dan sebagai kunci keamanan yang dapat

 bergerak untuk melindungi interface transmisi radio. UE   berfungsi

Page 7: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 7/12

 

sebagai  platform  aplikasi komunikasi, dimana sinyal dan jaringan dapat

di- setting , maintenanance, dan remove link   komunikasi yang diperlukan

oleh end user .

Akses radio jaringan LTE  disebut E-UTRAN  dan salah satu fitur utamanya

adalah bahwa semua layanan, termasuk real-time, akan didukung melalui berbagi

 paket saluran. Pendekatan ini akan mencapai peningkatan efisiensi spektrum yang

akan berubah menjadi lebih tinggi kapasitas sistemnya, sehubungan dengan UMTS

dan HSPA saat ini. Yang penting, konsekuensi dari menggunakan akses paket untuk

semua layanan adalah integrasi yang lebih baik antara semua layanan

multimedia dan antara nirkabel dan layanan tetap.

Filosofi utama dibalik  LTE  adalah meminimalkan jumlah node. Oleh karena

itu para pengembang memilih untuk membuat  single-node  arsitektur. Stasiun base 

yang baru lebih rumit daripada Node B in WCDMA / akses radio  HSPA  jaringan,

dan karenanya disebut eNB ( Enhanced Node B ). Para eNBs memiliki semua fungsi

yang diperlukan untuk  LTE   jaringan akses radio termasuk fungsi yang

 berhubungan dengan radio pengelolaan sumber daya.

Teknologi yang terpenting termasuk  jaringan radio akses yang terbaru

adalah Orthogonal Frequency Divison Multiplexing ( OFDM ), OFDMA,  Dan

Single Carrier  Frequency Division Multiple Acess ( SC- FDMA ), alokasi

 penggunaan sumber daya dinamis multidimensional ( waktu, frekuensi )  dan

adaptasi link, transmisi multiple input multiple output , turbo coding release 6  

dan hybrid automatic reQuest ( ARQ ) dengan soft combining.

1. 

OFDM ( Orthogonal Frequency Division Multiplexing )

Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM ), OFDMA,

dan Single Carrier Frequency Division Multiple Acess ( SC-FDMA ) 

OFDM   adalah teknik transmisi dengan menggunakan multiple carrier  

dalam jumlah  banyak dan saling orthogonal . Dengan pemilihan

carrier  secara orthogonal  tersebut maka tak ada carrier   yang akan

saling berinterferensi. Ilustrasi OFDM  ada pada gambar dibawah ini 

Page 8: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 8/12

 

Gambar Orthogonal F requency Division M ultiplexing

Pada downlink   menggunakan teknologi akses jamak OFDMA.

Dasarnya OFDMA  sama dengan OFDM , hanya saja berapa  sub-carrier  

dikelompokkan menjadi sebuah  sub-channel . Sehingga untuk banyak

 sub-carrier   akan diperoleh  beberapa  sub-channel . Berikut gambar

OFDMA

Pada uplink , menggunakan Single Carrier Frequency Division

 Multiple  Access ( SC-FDMA ).  SC-FDMA  juga dikenal dengan  DFT  

 penyebaran modulasi OFDM . Pada dasarnya, sistem OFDMA  dan

SCFDMA  sama, tetapi perbedaannya adalah sistem SC-FDMA 

menggunakan tambahan operasi FFT  di pemancarnya dan operasi IFFT  di

 penerimanya. Selain itu, adanya modifikasi untuk mengurangi rasio puncak daya rata-rata , yang kemudian menurunkan penggunaan daya

 pada terminal pemakai.

2. 

SC-FDMA ( Single Carrier Frequency Division Multiple Access )

Single carrier FDMA  hampir sama dengan OFDM / OFDMA,

hanya saja tidak terjadi pembagian kanal menjadi beberapa  subcarrier .

Keuntungan SC-FDMA  merupakan perbaikan dari kekurangan OFDM /

OFDMA , yaitu memberikan performa daya yang lebih efisien,  PAPR (

 Peak Average Power Ratio ) rendah, dan mengurangi frekuensi offset .

Page 9: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 9/12

 

3.  MIMO ( Multiple in Multiple Out )

Maksud dari MIMO adalah penggunaan antena penerima dan

 pengirim yang jumlahnya lebih dari satu. Dengan penggunaan antena

 MIMO ini, didapat banyak keuntungan, misalnya peningkatan throughput

data  dan link range  tanpa tambahan bandwidth  atau daya transmisi,

 peningkatan  spectral efisiensi, mengurangi  fading  ( link reability ).

Berikut merupakan gambaran antenna MIMO:

 IP Multimedia Subsystem ( IMS )  adalah sebuah  framework   baru di bidang

telekomunikasi. Pada awalnya  IMS   dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk

mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP . IMS  diperkenalkan pertama kali oleh

3GPP   melalui dua fase pengembangan ( release 5 dan release 6 )  untuk jaringan

UMTS . Di lain pihak sebuah  framework IP multimedia  lain juga diluncurkan oleh3GPP2  sebagai the Multi Media Domain ( MMD )  untuk jaringan 3G  CDMA2000.

Pada akhirnya  framework   ini diharmonisasikan ( bukan digabungkan ) dengan  IMS ,

menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem ( IMS )  ini

mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (

VoIP ) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS  dari 3GPP

 / 3GPP2  ini diadopsi sepenuhnya oleh badan  standard ETSI menjadi  ETSI/TISPAN .

Dari sini dapat kita lihat, bagaimana 2 badan  standard   telekomunikasi yang paling

 berpengaruh di dunia saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G.  IEEE  

 pada 4G-R di satu pihak dan ETSI  pada 4G-E  di pihak lainnya.

Dari sisi pengguna, IMS  memungkinkan layanan komunikasi person-to-person

dan  person-to-content   dengan berbagai mode  komunikasi, meliputi suara, teks,

gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan

terkontrol. Dari sisi operator,  IMS   memberikan satu kemajuan penting pada konsep

arsitektur layering   dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers  dan common functions  dapat di gunakan ulang untuk berbagai

Page 10: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 10/12

 

aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa pada konsep layering  untuk komunikasi

data. Arsitektur horizontal dalam  IMS   juga menspesifikasikan interoperability  dan

kemampuan roaming , selain itu juga menyediakan bearer control , pentarifan (

charging ) dan keamanan ( security ). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan

dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan

dari domain IT .

Dalam penggunaan telepon  LTE   menggunakan jaringan all-IP . Sedangkan

telepon pada GSM  dan UMTS  menggunakan circuit switching . Dengan pengadopsian

teknologi  LTE , maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon

mereka. Munculah tiga pendekatan yang dapat digunakan:

1. 

CSFB ( Circuit Switched Fallback ): -  Pada pendekatan ini, LTE  hanya menyediakan servis data dan ketika

telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan

circuit switching . Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan

telepon mengambil waktu yang lebih lama.

2.  SRVCC ( Single Radio Voice Call Continuity ) 

Jika layanan suara berbasis VoIP /  IMS / MMTel   tidak dapat

digunakan pada sistem target, maka sesi VoLTE akan mengalami

handover  ke circuit-switched call  pada GSM  atau WCDMA.

Pada prosedur ini,  MME   berkomunikasi dengan  MSC   melalui

interface Sv.

-  Jika sistem target mendukung pengiriman data dan suara secara

simultan, pembawa data dapat pindah dari  LTE   dalam mode paralel

dengan mengatur CS voice call .

-  Data moblitas  signalling  kemudian dibawa melalui S3 atau interface

Gn antara MME dan SGSN .

-  Jika data dan suara yang simultan tidak didukung oleh sistem target

maka sesi datanya akan tertunda selama terjadi voice call .

Mengizinkan VoLTE mobility, dimana LTE Networks dipertahankan.

3.  SVLTE ( Simultaneous Voice and LTE ): 

-  Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE  dan circuit switching  

secara bersamaan.

Page 11: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 11/12

 

-  Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel cenderung memiliki

harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.

4. 

VoLTE ( Voice over LTE ):

-  Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang bertujuan

menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.

Voice services dikirimkan sebagai data flows dalam LTE data bearer .

-  Tidak adanya dependancy  pada legacy circuit switch voice network  

untuk dilakukan maintened .

Kategori  KPI   yang digunakan pada  E-UTRAN   ada 5 ( lima ) kategori,

yaitu : 

1. 

 AccessibilityPada tahapan ini KPI  dipergunakan untuk menunjukkan bagaimana

 probabilitas untuk  End-user   dari permintaan  E-RABs  (  E-UTRAN Radio

 Access Bearer ). Tingkat probabilitas kesuksesan dari pembentukkan

suatu  E-RABs dapat diketahui dengan membandingkan perbedaan bagian

antara Successful attempts dengan Total number of attempts.

2. 

 Retainability

Pada tahap ini  KPI   dipergunakan sebagai penunjuk dari hasil

 pengukuran seberapa sering End-user mengalami Abnormally Looses pada

 proses E-RABs ketika digunakan. Abnormally Released yang dialami oleh

 E-RABs  ketika dalam proses  Buffer data dapat dinormalkan dengan

number of data session time.

3. 

 Integrity

Pada  E-UTRAN   untuk  KPI   dengan kategori  Integrity  dapat

dibedakan menjadi 2 ( Dua ), yaitu :

 E-UTRAN IP THROUGHPUT

Pada tahap ini  KPI   menunjukkan bagaimana dampak dari

Service Quality provided kepada  End-user dari  E-UTRAN .  Payload

data volume yang ada pada IP level per-elapsed time unit  dapat dilihat

dari Uu Interface.

o   E-UTRAN IP LATENCY

Pada tahap ini  KPI   menunjukkan bagaimana dampak dari  E-

UTRAN  terhadap  Delay Experienced dari End-user. Dalam proses ini,

Page 12: Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

8/10/2019 Proposal Skripsi ( Kpi Pada Sisi Eutran Untuk Jaringan Lte )

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-skripsi-kpi-pada-sisi-eutran-untuk-jaringan-lte- 12/12

 

untuk memastikan kontribusi dari  RAN   masuk kedalam perhitungan

maka hanya delay dari first-block ke Uu-lah yang dihitung.

Untuk mengetahui delay measurement   secara independent,

maka hanya packet pertama dari  IP data block size-lah yang

dikirimkan ke Uu yang dicatat / dihitung. 

4. 

 Availability

Pada tahap ini  KPI  menunjukkan bagaimana  Availability dari  E-

UTRAN Cell . Jika radio network tidak memungkinkan untuk digunakan

 pada end-user   maka  provider   akan mengalami kesulitan untuk

mengenakan biaya dari layanan yang diberikan, dan jika permasalahan

tidak dapat teratasi maka user   / pengguna akan mengganti  provider

tersebut.

Memiliki layanan Availability yang baik dari sebuah jaringan radio

network sangatlah penting, karena hasil dari perhitungan layanan ini akan

membantu  provider  untuk memberikan informasi bagaimana  Availability

dari radio network -nya.

5.   Mobility

Pada tahapan ini KPI  menunjukkan bagaimana E-UTRAN Mobility 

 berfungsi secara benar / normal. Hasil perhitungan dari success rate untuk

 E-UTRAN   dapat dilihat dari map towards end user services. Hasil

 perhitungan ini mencakup antara  Intra E-UTRAN dengan  Inter RAT

handsover. Hasil perhitungan tersebut sangat available dalam cell level .

Hasil perhitungan mobility ini harus mencakup preparation dan execution

 phase  dari handsover.  Entering preparation phase dapat didefinisikan

sebagai point of time, ketika sumber eNB menyiapkan resources untuk UE

dalam neighboring cell.