Upload
leminh
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGARUH AIR KELAPA MUDA TERHADAP KUALITAS IMUN
MENCIT TERPAPAR RADIASI SINAR X
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Elvariza Opita br. Sitopu M0413016 Angkatan 2013
Dewi Agustiyani Gadis Raharjo M0413012 Angkatan 2013
Kharisma Setianingrum Agpri M0413027 Angkatan 2013
Almy Dwi Nursusanti M0414006 Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................ ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Ringkasan............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 2
E. Luaran yang Diharapkan............................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
A. Landasan Teori ............................................................................................... 3
1. Sistem Imun ........................................................................................................ 3
2. Sinar X....................................................................................................... 3
3. Air Kelapa Muda....................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 6
A. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................ 6
B. Alat dan Bahan............................................................................................... 6
C. Cara Kerja...................................................................................................... 6
D. Analisis Data.................................................................................................. 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................. 8
A. Anggaran Biaya.............................................................................................. 8
B. Jadwal Kegiatan............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9
LAMPIRAN......................................................................................................... 10
iii
RINGKASAN
Sinar X adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang familiar dalam
kehidupan manusia dewasa ini terutama dalam bidang medis. Namun rupanya
radiasi ini memiliki dampak negatif terhadap tubuh makhluk hidup yang
dipaparinya, yaitu rusaknya sel-sel darah putih, terutama menyebabkan kegagalan
limfosit untuk membelah, padahal leukosit adalah bagian dari imunitas. Karena
itulah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari konsumsi air kelapa
muda untuk memperbaiki kualitas imun dari 12 ekor mencit yang sudah
diirradiasi sinar X dengan dosis 0,0 Gy dan 3,0 Gy. Irradiasi dilakukan sekali
untuk seluruh tubuh, lalu 24 jam kemudian mencit tersebut diinjeksi dengan
vaksin Tetanus Toksoid (TT) sebanyak 2 Lf. 24 jam berikutnya, dilakukan
pemberian air kelapa muda dengan dosis perlakuan berbeda yaitu 0,0 ; 0,3 dan 0,5
ml/gbb. Kemudian pada hari ke-7 dan ke-21 setelah penginjeksian vaksin,
dilakukan pengambilan darah yang lalu diperiksa jumlah leukositnya, terutama
jenis limfositnya, dengan metode differential counting. Semakin tinggi jumlah
limfositnya, maka akan menunjukkan semakin tingginya efektifitas pengaruh
pemberian air kelapa terhadap perbaikan kualitas imun dari mencit yang
diirradiasi sinar X. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk
mencari bahan-bahan dari alam yang bisa meringankan efek dari radiasi
gelombang elektromagnetik terutama sinar X.
Kata Kunci : Irradiasi sinar X ; Air kelapa muda ; Imunitas ; Differential counting
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar X merupakan bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki
panjang gelombang antara 10-8 -10-12 m, frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz,
dan memiliki energi dalam rentang 100eV - 100 Kev. Sinar X memiliki
beberapa kegunaan dalam bidang kesehatan, antara lain untuk
diagnosa gambar medis dan kristalografi sinar-X. Kegunaan tersebut
disebabkan karena sinar X memiliki kemampuan untuk menembus benda
lunak seperti daging dan kulit, tetapi tidak dapat menembus benda keras
seperti tulang dan gigi. Namun kemampuannya untuk menembus daging
dan kulit juga dapat menyebabkan efek negatif kepada makhluk hidup
yang terpapar oleh sinar X secara sengaja atau tidak sengaja. Efek negatif
tersebut dapat berupa rusaknya jaringan sel pada tubuh.
Sinar X yang memiliki efek negatif bagi manusia yang terlalu
sering terpapar gelombang elektromagnetik tersebut, sehingga perlu dicari
solusi dari bahaya efek sinar X tersebut agar tidak mengganggu kesehatan.
Salah satunya adalah mencari tahu manfaat air kelapa untuk meningkatkan
daya imunitas bagi seseorang yang terpapar sinar X. Air kelapa muda
merupakan bagian dari buah kelapa muda yang berada pada rongga buah
dan berbentuk cairan. Selama ini air kelapa muda hanya digunakan sebatas
untuk menghilangkan dahaga dan sebagai isotonik. Air kelapa muda juga
dikenal dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan dapat menetralkan
racun di dalam tubuh. Oleh karena itu dapat dikaji manfaat air kelapa
muda untuk memperbaiki kualitas imun yang rusak akibat terpapar radiasi
sinar X.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat
dituliskan permasalahan-permasalahan yang bisa dirumuskan, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap kualitas imun
dari mencit yang terpapar radiasi sinar X?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan di atas, maka dapat
dituliskan tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap kualitas
imun dari mencit yang terpapar radiasi sinar X
1
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat-manfaat, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi terhadap
penelitian-penelitian terkait topik ini selanjutnya.
2. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan tambahan kepada
para pembaca terutama untuk melihat konsekuensi dari teknologi
pengobatan modern yang memakai sinar X sebagai salah satu metode di
dunia kedokteran.
E. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah rilisnya sebuah
artikel ilmiah yang bisa diakses dengan mudah sehingga hasil dari
penelitian ini dapat diketahui banyak pihak. Luaran ini begitu diharapkan
karena topik yang diangkat dalam proposal penelitian ini adalah topik yang
sangat relevan dengan kehidupan saat ini yang begitu modern dan nyaris
tak pernah terlepas dari benda-benda elektronik yang bisa memancarkan
radiasi elektromagnetik, termasuk pemancar sinar X yang banyak
memberikan manfaat dalam dunia kesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem pertahanan
diri dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem
imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi patogen, menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk
melindungi tubuh juga berkurang. Pertahanan diri tubuh organisme yang
paling utama adalah sel darah putih (Klosterman, 2009).
Sistem kekebalan tubuh dapat digolongkan menjadi sistem imun
nonspesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun nonspesifik merupakan
pertahanan tubuh yang tidak membedakan patogen satu dengan lainnya.
Sistem ini diperoleh melalui beberapa cara yaitu pertahanan yang terdapat
di permukaan tubuh, misalnya kulit, membran mukosa, rambut hidung dan
lain-lain; inflamasi; fagositosis dan protein antimikroba. Sedangkan,
sistem imun spesifik adalah pertahanan diri terhadap patogen tertentu yang
masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen berhasil
melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem ini terdiri atas
beberapa komponen yaitu limfosit B (sel B), limfosit T (sel T) dan
antibodi (Campbell et.al., 2011).
Limfosit dibagi menjadi 2 macam yaitu limfosit B atau sel B dan
Limfosit T atau sel T. Sel B dan sel T dispesifikasikan karena perbedaan
antigen dan kedua sel menunjukkan aktivitas pertahanan yang berbeda
tetapi saling melengkapi. Limfosit berperan sangat penting dalam imun
tubuh melawan infeksi. Limfosit B akan memproduksi antibodi,
sedangkan limfosit T berasal dari timus dan tumbuh menjadi sel T. Sel T
berperan penting sebagai stimulasi pada sistem imun melawan penyakit
dan tekanan tertentu (Elgert, 2009).
2. Sinar X
Sinar X adalah salah satu tipe radiasi sinar gamma. Sinar X
merupakan suatu bentuk radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh elektron
yang bertubukan dengan target yang keras. Radiasi ionisasi ini dapat
dipenetrasikan pada jaringan tubuh dan dapat merusak sel-sel hidup atau
membuat sel-sel tersebut berfungsi secara abnormal. Paparan radiasi sinar
X jangka panjang dengan dosis yang rendah dapat beresiko pada
pembentukan penyakit terutama yang berhubungan dengan sistem
hematopoetik khususnya sel-sel imun. Sistem hematopoetik merupakan
3
sistem yang paling sensitif terhadap radiasi. Peghitungan sel darah dapat
digunakan sebagai indikator biologi beberapa kerusakan. Pada penelitian
ini radiasi sinar X dapat menyebabkan perubahan morfologi dan jumlah
limfosit (Mohammed et.al., 2014).
Pada sebuah penelitian telah terbukti bahwa iradiasi sinar X dapat
menurunkan jumlah antibodi pada mencit. Penurunan antibodi juga
berakibat pada penurunan sistem kekebalan tubuh. Penurunan antibodi
karena iradiasi sinar X dapat terjadi karena iradiasi sinar X memiliki efek
imunosupresor yang merusak kemampuan limfosit untuk membelah diri
sehingga menurunkan kekebalan tubuh. Semakin besar dosis sinar X yang
diterima maka kerusakan limfosit semakin besar (Widyaswari dkk., 2007).
Kerusakan limfosit dapat terjadi karena adanya apoptosis. Efek
langsung radiasi terjadi bila partikel-partikel ionisasi langsung berinteraksi
dengan molekul-molekul biologi seperti DNA. Proses ionisasi terhadap
DNA dapat berlangsung mengingat limfosit dan sel plasma memiliki inti
sel dan mitokondria yang berisi materi genetik. Proses ionisasi dapat
mengakibatkan apoptosis pada sebagian limfosit dan terjadinya
perpanjangan interfase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya
sehingga menghambat proses pembelahan limfosit (Fujikawa et.al., 2000).
Interaksi antara radiasi dan darah dapat terjadi secara tidak
langsung karena darah terdiri atas 90% air. Limfosit dan sel plasma
mengandung air dalam sitoplasmanya. Efek tidak langsung dari radiasi
terjadi akibat pengaruh senyawa radikal-radikal bebas OH- dan H+ serta
peroksida. Senyawa radikal-radikal bebas dam peroksida merupakan hasil
peristiwa pengaktifan molekul air dalam plasma akibat radiasi. Radikal
bebad maupun peroksida dapat menyebabkan peningkatan kerusakan
kromatin pada limfosit secara tidak langsung (Sanford et.al., 1992).
3. Air Kelapa Muda
Buah kelapa merupakan buah tropis yang cukup berlimpah di
Indonesia. Bagian buah kelapa yang biasa dimanfaatkan sebagai minuman
menyegarkan adalah air kelapa muda. Air kelapa kaya akan nutrisi yaitu
gula, protein, dan lemak. Air kelapa merupakan 25 % dari komponen buah
kelapa. Air kelapa muda mengandung air 95.50%, protein 0,10%, lemak
kurang dari 0.10%, karbohidrat 4.00%, dan abu 0.40%. Air kelapa muda
juga mengandung vitamin C sebesar 2.20-3.40 mg/100 ml dan vitamin B
komplek yang terdiri atas asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam
folat vitamin B1, dan sedikit piridoksin. Air kelapa juga mengandung
sejumlah mineral yaitu nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klorin, sulfur,
dan besi (Utami, 2008).
Pada suatu penelitian, asam lemak pada virgin coconut oil (VCO)
berfungsi sebagai imunostimulator sehingga mampu meningkatkan daya
4
tahan tubuh ayam broiler. Hal ini dapat terjadi melalui peningkatan jumlah
limfosit T dan Th-CD4. Limfosit T akan bereaksi secara langsung
melawan antigen yang telah dipenetrasikan ke permukaan sel oleh antigen
presenting cell (APC). Interaksi Th-CD4 berperan membantu
mempertahankan ikatan Th-APC agar tetap menyatu pada saat aktivitas
antigen spesifik berlangsung. Sehingga VCO berpotensi sebagai
imunomodulator (Yuniwarti dkk., 2012).
Sementara dalam suatu penelitian tugas akhir juga dilihat pengaruh
dari pemberian air kelapa muda terhadap kondisi hematologi, termasuk
jumlah dan kondisi leukosit, dari mencit. Dalam penelitian tersebut
memang hasil yang didapatkan terutama untuk jumlah leukosit tidak
begitu tampak, sebab tidak ada agen stressor yang diberikan, namun air
kelapa muda itu berpengaruh pada jumlah eritrosit dan trombosit. Tetapi
dalam penelitian tersebut juga diungkapkan bahwa adanya kandungan
riboflavin dalam air kelapa muda-lah yang menjadi alasan mengapa air
kelapa muda memiliki pengaruh, baik itu sedikit ataupun banyak, pada
jumlah sel-sel darah termasuk leukosit karena riboflavin adalah salah satu
komponen penyusunan sel darah (Safitri, 2015).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di Laboratorium MIPA
Terpadu dan Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. XRD 1 buah
b. Mikroskop digital 1 buah
c. Gelas objek dan penutup 72 buah
d. Tabung hematokrit 30 buah
e. Gelas beker 100 ml 5 buah
f. Pipet tetes 5 buah
g. Gelas ukur 125 ml 2 buah
h. Batang pengaduk 5 buah
i. Spuit dan jarum 26 Gauge 15 buah
2. Bahan
a. Mencit (Mus musculus L.) jantan 12 ekor
b. Antikoagulan EDTA secukupnya
c. Methanol secukupnya
d. Pewarna Giemsa secukupnya
e. Minyak emersi secukupnya
f. Aquades secukupnya
g. Air kelapa muda (Cocos nucifera) secukupnya
h. Pelet BR 2 secukupnya
i. Air secukupnya
j. Alkohol 70% secukupnya
k. Vaksin Tetanus Toxoid (TT) 3 botol
C. Cara Kerja
1. Pemeliharaan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah 12 ekot mencit
(Mus musculus L.) jantan berumur kurang lebih 2-3 bulan dengan berat
badan sekitar 20 ± 2 gram yang diperoleh dari Universitas Setia Budi
Surakarta. Hewan uji sebelum digunakan untuk percobaan
diadaptasikan di Laboratorium Biologi FMIPA UNS. Selama
percobaan, hewan uji diberi makan pellet jenis BR 2 dan air minum
setiap hari secara ad libitum.
2. Perlakuan Hewan Uji
6
Irradiasi Sinar X. Hewan uji dikelompokkan dalam dua perlakuan
dosis radiasi yaitu : 0,0 Gy (kontrol) dan 3,0 Gy (Widyaswari dkk.,
2007). Setiap perlakuan diirradiasi satu kali seluruh tubuh.
Pemberian Antigen. Hewan uji diinjeksi dengan vaksin Tetanus
Toxoid (TT) 24 jam setelah perlakuan irradiasi sinar X. Dosis yang
digunakan adalah 2 Lf vaksin TT (Woo et al., 1999). Injeksi dilakukan
secara subkutan (Woo et al., 1999) di kuduk (Mangkoewidjojo, 2003 ;
Scalzo, 1995) yang sebelumnya telah dibersihkan dengan alkohol 70%
dengan menggunakan spet dan jarum 26 Gauge.
Pemberian Air Kelapa Muda. Hewan uji dari masing-masing
perlakuan dibagi dalam tiga kelompok pemberian air kelapa muda
dengan dosis pemberian yaitu : 0 ml/gram berat badan (gbb) sebagai
kontrol; 0,3 ml/gbb dan 0,5 ml/gbb (Safitri, 2015). Air kelapa muda ini
diberikan 24 jam setelah penginjeksian vaksin TT.
Pengambilan Darah. Pengambilan darah dilakukan dua kali, yaitu
pada hari ke-7 dan ke-21 setelah pemberian antigen (Woo et al., 1999 ;
Widyaswari dkk., 2007) dari medial canthus sinus orbitalis dengan
menggunakan hematokrit. Setiap sampel darah yang diambil diberi
antikoagulan EDTA.
3. Differential Counting
Pembuatan Preparat. Setiap sampel darah seekor hewan uji dibuat
menjadi tiga preparat apusan darah. Apusan darah kering digenangi
methanol selama 2 menit, dibilas dengan aquades, digenangi pewarna
Giemsa (1:1) selama 2 menit, dibilas dengan aquades dan
dikeringanginkan.
Pengamatan Preparat. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop
digital dengan perbesaran 100x ditambah minyak emersi.
Perhitungan Jenis Leukosit. Penghitungan dilakukan terhadap 100
leukosit pada setiap preparat dan dicari presentase relatif dari setiap
bentuk leukosit. Hasil perhitungan ini lalu dilanjutkan dengan
perhitungan statistika menggunakan T-Student.
D. Analisis Data
Data presentase relatif jenis leukosit setiap preparat akan
dibandingkan dengan harga normal setiap jenis leukosit, yaitu eosinofil 1-
3%, basofil 0-1%, neutrofil batang 2-6%, neutrofil segmen 50-70%,
limfosit 20-40% dan monosit 2-8%. Kemudian data presentase relatif jenis
leukosit dari masing-masing perlakuan terutama jenis limfosit saling
dibandingkan. Semakin tinggi presentase relatif limfosit pada preparat
menunjukkan semakin tingginya efektivitas pengaruh pemberian air kelapa
muda terhadap imunitas mencit yang telah diirradiasi sinar X.
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya PKM-P yang diajukan sebagai berikut :
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 1.650.000
2 Bahan habis pakai 2.490.000
3 Perjalanan 800.000
4 Lain-lain 330.000
Jumlah 5.270.000
B. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan
Jangka Waktu
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
a. Studi pustaka
b. Mengurus akses laboratorium
c. Persiapan alat dan bahan
2. Pelaksanaan
a. Pengadaptasian Hewan Uji
b. Perlakuan Hewan Uji
c. Penghimpunan Data
3. Analisis data
4. Laporan
a. Pembuatan laporan
b. Perbaikan laporan
c. Pengiriman laporan
8
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman,
P.V.Minorsky and R. B. Jackson. 2011. Campbell Biology 9th Edition. San
Francisco: Pearsom Bejamin Cummings
Elgert, K.D. 2009. Immunology: Understanding the Immune System
SecondEdition. New Jersey: Wiley and Sons Inc.
Fujikawa, K., Y. Hasegawa, S. Matsuzawa, A. Fukunaga, T. Itoh and S. Kondo.
2000. Dose and Dose-rate Effects of X Rays and Fission Neutrons on
Lymphocyte Apoptosis in p53 (+/+) And p53(-/-) Mice. Journal of
Radiation Research. 41(2):113-127
Klosterman, L. 2009. Immune System. New York : Marshall
CavendishCorporation
Mangkoewidjojo, S. 2003. Hewan Laboratorium dalam Teknik Antibodi
Monoklonal. Yogyakarta : Laboratorium Ilmu Hayati UGM
Mohammed, M.R., S.M. Abdulateef, N.A. Dawood, M.G. Taher, S.A. Jabur
andA.H. Alwain. 2014. Effects of Radiation on the Hematological
Parameters in X-Ray Technicians: A Case Study. Journal of Pioneering
Medical Sciences. 4(2):85-88
Safitri, Y. D. 2015. Pengaruh Air Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) Varietas
Macrocorpu terhadap Kondisi Hematologi Mencit (Mus musculus) Galur
BALB/c. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
Sanford, K.K., R. Parshad, F.M. Price, R.E. Tarone and K.H. Kraemer. 1992.
Ratinoid Protection Against X-Ray-induced Chromatid Damage in Human
Peripheral Blood Lymphocytes. Journal of Clinical Investigation. 90 (5):
2069-2074
Scalzo, A.A., S.L. Elliot, J. Cox, J. Gardner, D.J. Moss and A. Suhrbier. 1995.
Induction of Protective Cytotoxic T-Cells to Murine Cytomegalovirus by
Using A Nonapeptide and A Human-compatible Adjuvant (Montanide ISO
720). Journal of Virology. 69(2) : 1306-1309
Utami, P. 2008. Buku pintar Tanaman Obat. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
Widyaswari, E., S. Listyawati dan A. Pangastuti. 2007. Pengaruh Irradiasi Sinar X
terhadap Produksi Antibodi Mencit Galur BALB/c dengan Pemberian
Vaksin Toksoid Tetanus. Bioteknologi. 4(1) : 13-19
Woo, P.C.Y., H.W. Tsoi, L.P. Wong, H.C.H. Leung and K.Y. Yuen. 1999.
Antibiotics Modulate Vaccine-Induced Humoral Immune Response.
Clinical Diagnostic Laboratory of Immunology. 6(6) : 832-837
Yuniwarti, E.Y.W., W. Asmara, W.T. Artama and C.R. Tabbu. 2012. The
Effectof Virgin Coconut Oil On Lymhocyte and CD4 In Chicken
Vaccinated Against Avian Influenza Virus. Journal of Indonesian Tropical
Animal and Agriculture. 37(1):64-69
9
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
a. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Elvariza Opita br. Sitopu
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
4 NIM M0413016
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 13 Mei 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 085 655 644 513
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SD Kr. Petra
13 Sidoarjo
SMPN 1
Tulungagung
SMAN 1
Boyolangu
Jurusan - - IPA-Akselerasi
Tahun
Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama
Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
10
b. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dewi Agustiyani Gadis
Raharjo
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
4 NIM M0413012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 8 Agustus 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 0896 7337 8023
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SDN
Mojosongo II
Surakarta
SMPN 4
Surakarta
SMAN 4
Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun
Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama
Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
12
c. Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kharisma Setianingrum Agpri
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
4 NIM M0413027
5 Tempat dan Tanggal
Lahir Cirebon, 1 Januari 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 0878 2216 9495
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD Kr. BPK
Penabur
Cirebon
SMP Kr. BPK
Penabur
Cirebon
SMAN 6
Bandung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2002 - 2008 2008 – 2010 2010 - 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama
Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
14
d. Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Almy Dwi Nursusanti
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
4 NIM M0414006
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 28 April 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 0819 0181 6066
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SDN Bendan
Ngisor 01/02
Semarang
SMPN 5
Semarang
SMAN 1
Semarang
Jurusan - - IPA
Tahun
Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama
Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
16
e. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Artini Pangastuti, M.Si
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
4 NIP 19750531 200003 1 001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31 Mei 1975
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 081393932529
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
Institusi
Institut
Pertanian
Bogor
Institut
Pertanian Bogor
Institut
Pertanian
Bogor
Jurusan Biologi Biologi Biologi
Tahun
Masuk-Lulus 1993-1998 1998-2001 2005-2008
Judul Skripsi
/ Thesis /
Disertasi
Diagnosis
Malaria
dengan
Polymerase
Chain
Reaction
(PCR)
Kloning Gen
Penyandi α-
Amilase dari
Isolat Bakteri
Halofilik Asal
Bledug Kuwu
Analisis
Komunitas
Bakteri selama
perkembangan
Larva Udang
Putih
(Litopennaeus
vannamei)
Nama
Pembimbing
Dr. Sri
Budiarti
Dr.
Syafruddin
Prof. Dr.
Antonius
Suwanto
Dr. Anja
Meyandini
Dr. Aris
Tjahjolekson
o
Prof. Dr.
Antonius
Suwanto
Dr. Maggy
T.
Suharsono
Dr. Yulin
Lestari
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Judul Artikel Waktu dan
18
Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Ilmiah Tempat
1 2010
Screening for Anti
Quorum Sensing
Activity of Javanese
Medicinal Plants
Perhimpunan
Mikrobiologi
Indonesia
2 2010
Effect of Different
Feed on The
Composition of
Aerobic Heterotroph
Bacteria in Attacus
atlas Larvae Gut
PPS UNS
3 2010
Inhibition of
Quorum Sensing-
Controlled Virulence
Factors Production
in Pseudomonas
aeruginosa by
Alpinia galanga L.
Extract
Eijkman Institute
& NEHCRI
4 2011
Inhibition of
Exoprotease
Production in
Aeromonas
hydrophila’s
Quorum Sensing
System by Methanol
Extracts of Fresh and
Dried Rhizome of
Galangal (Alpinia
galanga L.)
Perhimpunan
Mikrobiologi
Indonesia
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
19
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
a. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Masker
Menciptakan
kondisi aseptis
pada penelitian
1 box 25.000 25.000
Handgloves
Menciptakan
kondisi aseptis
pada penelitian
1 box 50.000 50.000
Mikroskop
digital, beaker
glass, gelas
ukur, batang
pengaduk
Komponen
penunjang
penelitian
(meliputi
pembuatan dan
pengamatan
preparat),
masuk dalam
jasa
laboratorium
1 300.000 300.000
Pipet tetes
Mengambil
larutan reagen
yang
diperlukan
dalam
pembuatan
preparat
10 buah 3.000 30.000
Botol semprot
Membantu
proses
pembilasan
preparat atau
pencucian alat
penelitian
3 buah 25.000 75.000
Gelas obyek
(isi 72)
Wadah
pembuatan
preparat apusan
darah
1 box 75.000 75.000
Gelas penutup
(isi 72)
Wadah
pembuatan
preparat apusan
darah
1 box 25.000 25.000
Tabung Alat pengambil 1 box 70.000 70.000
21
hematokrit darah mencit
Spuit 1 cc
dengan jarum
26 Gauge (isi
100)
Untuk
menginjeksikan
antigen
1 box 250.000 250.000
XRD
Pemberi
perlakuan
irradiasi sinar
X, termasuk
dalam jasa
laboratorium di
Laboratorium
MIPA Terpadu
1 750.000 750.000
Sub Total (Rp) 1.650.000
b. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Mencit jantan
usia 2-3 bulan
dengan berat
badan 20±2 gr
Hewan uji 20 ekor 30.000 600.000
EDTA Cair
250 ml
Antikoagulan
darah 1 botol 80.000 80.000
Methanol 1 L
Komponen
proses
pewarnaan
1 botol 20.000 20.000
Pewarna
Giemsa 100
ml
Pewarna sel
darah putih 2 botol 500.000 1.000.000
Minyak
emersi 100 ml
Membantu
proses
pengamatan
leukosit
1 botol 350.000 350.000
Aquades
Komponen
proses
pewarnaan dan
pembilasan /
pencucian alat
penelitian
1 liter 10.000 10.000
Air kelapa Bahan yang 2 buah 40.000 80.000
22
muda akan diuji (diambil
airnya)
Pellet BR 2 Pakan mencit 1 kg 15.000 15.000
Alkohol 70%
Antiseptik
untuk peneliti,
alat dan bahan
1 liter 35.000 35.000
Vaksin
Tetanus
Toxoid (TT)
Antigen untuk
memicu respon
imun mencit
3 botol 100.000 300.000
Sub Total (Rp) 2.490.000
c. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Batan – Jogja
Sebagai
alternatif dari
opsi penelitian
di
Laboratorium
MIPA Terpadu
Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
4 orang x 2
kali (pulang –
pergi)
100.000 800.000
Sub Total (Rp) 800.000
d. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Label
Untuk
penamaan
preparat
1 pak 5.000 5.000
Buku kuarto
(folio
bergaris)
besar
Log book
penelitian 1 buah 30.000 30.000
Kertas F4
Sarana cetak
proposal dan
laporan
1 rim 50.000 50.000
Tinta printer
Sarana cetak
proposal dan
laporan
2 box 50.000 100.000
23
Penggandaan
laporan
Sarana
publikasi dan
evaluasi
5 copies 25.000 125.000
CD Rom
Sarana
penelitian
(pengambilan
foto dari
mikroskop
digital) dan
publikasi
2 buah 10.000 20.000
Sub Total (Rp) 330.000
TOTAL (Rp) 5.270.000
24
3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam /
minggu)
Uraian
Tugas
1
Elvariza Opita br.
Sitopu
(M0413016)
Biologi Zoologi 12
Sebagai
koordinator
dari tim
peneliti dan
berperan
aktif dalam
seluruh
kegiatan
penelitian.
2
Dewi Agustiyani
Gadis Raharjo
(M0413012)
Biologi Botani 12
Sebagai
anggota dari
tim peneliti
dan berperan
aktif dalam
seluruh
kegiatan
penelitian,
juga sebagai
sekretaris
tim.
3
Kharisma
Setianingrum
Agpri
(M0413027)
Biologi Zoologi 12
Sebagai
anggota dari
tim peneliti
dan berperan
aktif dalam
seluruh
kegiatan
penelitian,
juga sebagai
wakil ketua
yang
mengoordinir
kegiatan
penelitian.
4
Almy Dwi
Nursusanti
(M0414006)
Biologi Zoologi 12
Sebagai
anggota dari
tim peneliti
25