Program Bimbingan Dan Koseling Hampir Lengkap

Embed Size (px)

Citation preview

PROGRAM BIMBINGAN DAN KOSELING

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

DISUSUN OLEH

TIM BIMBINGAN KONSELING

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 MAJALENGKA2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Siswa SMA pada umumnya ada pada usia remaja. Remaja adalah masa yang sangat penuh dengan tantangan dan merupakan masa transisi menuju kedewasaan. Bimbingan dan konseling di sekolah hadir sebagai suatu proses bantuan yang memfasilitasi remaja (siswa) agar dapat mencapai tugas perkem-bangannya secara optimal. Untuk itu, program bimbingan dan konseling yang diterapkan di sekolah harus berangkat dari analisis kebutuhan siswa yang juga mengacu pada pencapaian visi dan misi pendidikan, baik institusional, regional maupun nasional.

Program bimbingan dan konseling merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, yang meliputi berbagai dimensi kepribadian siswa yang saling terkait dan dilakukan secara terpadu. Kerjasama antara personel bimbingan dengan berbagai elemen di sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan suatu keniscayaan untuk keberhasilan program BK, pada khususnya, dan pendidikan pada umumnya.

Seringkali idealitas konsep BK berbanding terbalik dengan realisasi di lapangan. Bagi beberapa pihak, program bimbingan dan konseling hanya dianggap sebuah rutinitas yang di lakukan secara turun temurun dan lebih mementingkan kelengkapan secara administrasi saja, karena akan disupervisi. Selain itu, citra guru BK sering diasumsikan hanya sebagai pelengkap, bukan sebagai salah satu elemen penting yang membantu ketercapaian tujuan pendidikan. Asumsi-asumsi keliru inilah yang menjadi penghambat bagi pengembangan program BK di sekolah. Sehingga, gerak langkah guru BK untuk mencoba hal yang baru dan berinovasi dengan program yang sudah ada menjadi terbatasi. Yang pada kelanjutannya akan menghambat perkembangan kompetensi dirinya dalam mengaplikasikan program BK yang efektif.Oleh karena itu, melalui program kegiatan yang tersusun dari hasil identifikasi terhadap siswa akan di lakukan berbagai kegiatan BK untuk satu tahun ke depan. Kegiatan yang terprogram dan fokus adalah upaya yang konkrit sebagai implementasi tugas pokok dan fungsi BK di sekolah sebagai konselor sekolah. B. LANDASAN PENGEMBANGAN PROGRAM

1. UUD 1945 Pasal 31 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pengajaran

2. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 19904. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, layanan Bimbingan dan Konseling5. SK. Menpan N0 84/1993 yang menegaskan bahwa tugas pokok guru pembimbing adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya (pasal 4)6. Program Sekolah SMA Negeri 1 Majalengka7. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal Tahun 19978. Hasil Analisis Tugas Perkembangan ( ATP )C. VISI SEKOLAH

Berakhlak mulia, unggul dalam prestasi akademik, dan memiliki kecakapan hidup.D. MISI SEKOLAH

a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Mempertahankan keunggulan dalam prestasi belajar dan menjadi pelopor dalam pembaharuan pendidikan

c. Menumbuhkankembangkan semangat kunggulan secara intensif terhadap siswa, guru, dan karyawan sehingga berkemampuan kuat dan bernalar sehat

d. Melestarikan budaya bangsa dalam budi pekerti dan tatakrama sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

e. Meningkatkan kecakapan hidup untuk menghadapi persaingan globalE. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan dan konseling memiliki visi Membangun siswa memiliki keunggulan akademis, sosial, dan religi sebagai wahana bagi pengembangan pendidikan dengan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi dan berakhalak mulia.

Adapun Visi tersebut dirumuskan pada misi bimbingan dan konseling:

1. Melaksanakan proses bimbingan yang terstandarkan dan berasas religius serta berprinsip silih asah, silih asih, silih asuh.2. Mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi bimbingan dalam berbagai bidang layanan bagi peserta didik.

3. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya , menguasai nasional dan internasional serta mampu hidup di tengah-tengah masyarakat di mana siswa berada.F. DESKRIPSI KEBUTUHANUntuk kelancaran proses kegiatan layann bimbingan dan konseling, khususnya peserta didik sebagai penerima manfaat dari program layanan bimbingan dan konseling, terapat beberapa kondisi yang harus dipahami, dikembangkan dan diarahkan oleh stake holder berdasarkan biodata dan ITP telah diolah sehingga memberikan informasi yang jelas dan lengkap terkait dengan need assessment. Sebelas aspek tugas perkembagan siswa SMA yang harus dicapai adalah :

1. Landasan hidup religious

2. Landasan perilaku etis

3. Kematangan emosional

4. Kematanagn intelektual

5. Kesadaran tanggung jawab

6. Peran social sebagai pria atau wanita

7. Penerimaan diri dan pengembangannya

8. Kemandirian perilaku ekonomis

9. Wawasan dan persiapan karir

10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya

11. Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluargaG. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah membantu siswa untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan perkembangan siswa dengan memperhatikan kondisi sekolah dan lingkungannya sehingga menjadi individu yang religious, dinamis, mandiri, berprestasi dan berbudi pekerti luhur.Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah :

1. Memfasilitasi siswa dalam mengmbangkan diri untuk menajdi generasi unggul

2. Memberikan layanan bimbingan yang berkualitas.

3. Memberikan bimbingan untuk semua.

4. Memfasilitasi siswa dalam penciptaan budaya. belajar yang kondusif, budaya sehat ( psikologis dan fisik), budaya kerja keras.H. KOMPONEN PROGRAMBerdasarkan pada fungsi dan prinsip bimbingan, maka kerangka kerja layanan dan bimbingan konseling itu dikembangkan dalam suatu program bimbingan dan konseling yang dijabarkan dalam empat kegiatan utama ( Juntika dan Sudianto,2005) yaitu :

1. Layanan dasar bimbingan

Layanan dasar bimbingan membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hdupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan peserta didik.

2. Layanan Responsif

Layanan responsif membantu peserta didik memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting pada saat ini. Layanan ini lebih bersifat preventif atau mungkin kuratif. Startegi yang digunakan yaitu Konsleing Individual, konseling kelompok , dan konsultasi.

3. Layanan Perencanaan individual

Layanan perencanaan individual membantu peserta didik membuat dan mengimplementasi rencana-rencana pendidikan, akrir, dan sosial pribadinya.Tujuan utama dari layanan ini untuk membantu peserta didik memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem yaitu kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional, hubungan masyarakat dan staf konsultasi dengan guru, staf ahli, masyarakat yeng lebih luas, amanjemen program, penelitian dan pengembangan.( Thomas Ellis, dalam Juntika dan sudianto, 2004)A. RENCANA OPERASIONAL (Action Plan)Rencana kegiatan yang diperlukan untuk menjamin terlaksananya program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Adapun hal-hal yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus dan perlu dilakukan. Berdasarkan hasil kajian teoritis dan analisis kebutuhan pada siswa SMA Negeri 1 Majalengka diperoleh satu konsep mengenai kematangan intelektual. 2. Porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan (disesuaikan). 3. Menginventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari analisis kebutuhan dengan kondisi umum siswa.Alokasi Waktu Pelayanan

Komponen PelayananPersentase waktu

1. Pelayanan Dasar25 35 %

2. Pelayanan Responsif15 25 %

3. Pelayanan Perencanaan Individual25 35 %

4. Dukungan Sistem10 15 %

Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling akan dilaksanakan dalam bentuk kontak langsung yang dilakukan secara klasikal di kelas ( pelayanan dasar ) dan dialokasikan 1 jam pelajaran per kelas per minggu. Adapun kegiatan bimbingan dan konseling tanpa kontak langsung dilaksankan melalui kunjungan rumah, konferensi kasus, alih tangan kasus.I. PENGELOLAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Prinsip Dasar PelaksanaanDalam melaksanakan bimbingan dan konseling perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

a. Karena Bimbingan dan konsleing itu berhubungan dengan sikap dan perilaku peserta didik, maka perlu diingat bahwa sikap dan perilaku individu dari segala aspek kepribadian yang unik dan rumit.

b. Mengenali dan memahami perbedaan individu.

c. Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu, agar dapat membantu dirinya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

d. Bimbingan hendaknya bertitik tolak pada individu yang dibimbing.

e. Adanya layanan referal jikalau masalahnya harus dialih tangankan berdasarkan diagnosis.

f. Bimbingan di mulai dengan identifkasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.

g. Bimbingan harus luwes dan fleksibel, sesuai dengan kebuthan individu yang dibimbing dan masyarakat.

h. Program bimbingan harsu sesuai dengan program diskeolah.

i. Dalam pelaksanaan harus dikoordinatori oleh ahli bimbingan.

j. Adanya evaluasi secara berkala.

2. Bidang Layanan Bidang bimbingan di dasarkan dari permasalahan yang di alami oleh peserta didik yaitu :

a. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar sebagai upaya pemberian bantuan dari guru pembimbing kepada peserta didik dengancara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar, dapat mengatasi kesulitan belajar dan dapat mengembangkan cara belajar yang efektif sehingga mencapai hasil belajar yang optimal atau membantu peserta didik sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan sekolah.

b. Bimbingan Sosial Pribadi

Bimbingan ini membantu peserta didik membantu peserta didik dalam mengahdapi dan memecahkan mesalah-masalah sosial-pribadi. Bimbingan pribadi-sosial sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah sosial pribadi dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap sikap yang positif, serta dengan mengembangkan keterampilan sosial pribadi.

c. Bimbingan Karir

Bimbingan karir membantu peserta didik dalam mengadapi masalah-masalah seperti pemahaman dunia kerja, pengembangan karir, penyesuaiaan pekerjaan dan pemahaman terhadap keadaan diri serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir yang sesuai dengan kemampuan dirinya.BAB IIPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGA. KOMPOSISI LAYANAN

Komposisi layanan didasarkan pada pencapaian tugas perkembangan yang telah di capai oleh siswa/i. Adapun komposisi layanan yang didasarkan jenis layanan bimbingan adalah sebagai berikut :

1. Layanan Bimbingan Dasar

Layanan dasar bimbingan membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas tugas perkembangan peserta didik. Adapun komposisinya adalah 40 persen dari keseluruhan layanan pada program bimbingan.

2. Layanan Responsif

Layanan ini membantu peserta didik memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting pada saat ini. Layanan ini bersifat preventif atau mungkin kuratif. Komposisinya adalah 20 persen dari keseluruhan layanan pada program bimbingan.

3. Layanan perencanaan Individual.

Layanan ini membanatu peserta didik membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan,karir, dan sosial. Tujuan utamanya adalah membantu peserta didik memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri , kemudian perencanaan dan mengimplementasikan rencana-rencananya itu atas dasar hasil pemantauan dan pemahamannya. Komposisi layanan adalah 20 persen dari keseluruhan layanan program bimbingan.

4. Dukungan sistem

Dukungan sistem merupakan kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990 dalam Juntika dan Sudianto,2005). Komposisi layanan dukungan sistem adalah 20 persen dari keseluruhan layanan bimbingan.

Selain komposisi berdasarkan layanan bimbingan maka ada komposisi program yang didasarkan pada bidang bimbingan. Adapun komposisinya didasarkan dari hasil pengolahan ITP ( Inventori Tugas Perkembangan) adalah sebagai berikut:

1. Bidang bimbingan Pribadi

Bimbingan ini membantu peserta didik dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Tujuan utamanya adalah memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menangani masalah-masalah pribadi. Komposisinya adalah sebesar 25 persen dari keseluruhan ruang lingkup bimbingan.

2. Bimbingan Sosial.

Bimbingan ini membantu peserta didik dalam mengahadapi masalah-masalah sosial. Tujuan utamanya adalah memantapkan kepribadian dan mengembangkan masalah-masalah sosial. Kompsisinya adalah 25 persen dari keseluruhan lingkung bidang bimbingan.

3. Bimbingan Karir.

Bimbingan karir memnbantu peserta didik dalam menghadapi masalah-masalah seperti : pemahaman terhadap dunia kerja , pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemahaman terhadap dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir yang sesuai dengan kemampuan dirinya. Kompsisinya adalah 25 persen dari keseluruhan lingkung bidang bimbingan.

4. Bimbingan belajar/akademik.

Bimbingan belajar membantu peserta didik dalam menghadapi danmemecahkan masalah-masalah belajar dan yang tergolong masalah belajar. Kompsisinya adalah 25 persen dari keseluruhan lingkung bidang bimbingan.

Penentuan komposisi bidang layanan didasarkan pada asas pemerataan saja dengan asumsi bahwa setiap bidang bimbingan berpotensi memunculkan peluang yang sama dalam kemunculan masalahnnya.

B. EVALUASI PROGRAM

Penilaian atau evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauhmana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Esensi dari evaluasi program adalah upaya mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan kualitas sebuah program yang berdampak terhadap peningkatan kualitas Sekolah. Ada dua macam evaluasi program kegiatan bimbingan yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Aspek yang di nilai baik proses maupun hasil antara lain kesesuaian antara program dan pelaksanaan (Juntika dan Sudianto,2005). Aspek yang dievaluasi antara lain sebagai berikut :

a. Keterlaksanaan program,

b. Hambatan-hambatan yang dijumpai,c. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar-mengajar,

d. Respon siswa, personel sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan,e. Perubahan kemajuan siswa di lihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, hasil belajar, dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah, baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupannya.

Dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

a.Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbinganb.Mengungkapkan pemhaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/ pendalaman atas masalah yang dialaminyac.Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingand.Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya bimbingan lebih lanjute.Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktuf.Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.Sedangkan evaluasi kegiatan bimbingan dan konsleing terfokus pada deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi.BAB IV

IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGA. INTEGRITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses yang terintegrasi dalam sebuah proses pendidikan dalam upaya pengembangan potensi siswa/i dalam mencapai tugas perkembangannya untuk mengaktualisasikan diri. Dalam pelaksanaannya seluruh komponen-komponen bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi yang saling mempengaruhi satu sama lain dan memiliki peran penting.

Dalam implementasinya di lapangan adanya keterkaitan dan saling mendukung antara komponen program bimbingan dan konseling. Selain itu juga kerjasam profesi dengan teman sejawat dan antar profesi, dengan masyarakat sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.

B. KOMPERHENSIFITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSLEING.

Komperhesnif dari sebuah program memiliki pemaknaan bahwa program tersebut mencakup seluruh lingkup dari bimbingan dan konseling mulai dari bidang bimbingan, startegi, materi, layanan dan hal-hal lain yang terkait dengan program bimbingan dan konseling. Komperhensifitas yang dimaksudkan disajikan dalam sebuah silabus.C. PERSONELAdapun personel yang berkaitan dengan kegiatan layanan bimbingan dan konsleing sekolah adalah sebagai berikut :

1. Kepala sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Koordinator Konselor.

4. Konselor.

5. Staf Administrasi.

6. Guru Mata Pelajaran

7. Wali KelasBAB V

PENUTUPTerselenggaranya bimbingan dan konseling (BK) dengan baik sangat berpengaruh besar terhadap teroptimalkannya potensi yang dimiliki oleh peserta didik (siswa). Baik tidaknya penyelenggaraan bimbingan konseling tergantung pada dukungan dari berbagai pihak personil sekolah karena penyelengaraan bimbingan konseling sangat erat kaitannya dengan pihak lain dan lingkungan kondusif sekolah. Mengingat pentingnya posisi bimbingan konseling di sekolah maka seyogyanya keterkaitan seluruh sivitas akademika sekolah dapat memahaminya. Program bimbingan konseling merupakan panduan kinerja personil BK dalam melakukan kegiatan harian, bulan, semester dan tahunan. Program ini menjadi sangat penting mengingat posisi BK merupakan salah satu pilar teroptimalisasikannya potensi peserta didik.

PAGE 12