22
Page | 1 Profil Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang PROFIL UMUM KAMPUNG Nama Kampung : Kampung Tenggulun Kemukiman : Kejuruan Muda Kecamatan :Tenggulun Jumlah KK : 1.938 KK Jumlah Penduduk : 8.449 Jiwa Jumlah Laki-laki : 3.387 Orang Jumlah Perempuan : 4.662 Orang Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda √) PNS Pedagang Tani sawah Tani ladang Berkebun □ Tambak □ Kolam Ternak Buruh Tani Buruh Bangunan Pegawai Swasta TNI POLRI Industri Kecil □ Nelayan □ Dokter Mantri Anggota Dewan Perawat Guru Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda √) 1. POSYANDU 2. BUMG 3. Wirid Yasin 4. TPA 5. KUD 6. KARANG TARUNA 7. KELOMPOK PENGAJIAN 8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda √) Sumber air minum : □ PDAM Sumur Sungai Sekolah : TK SD SMP □ SMA PUSTU Mesjid □ Lembaga keuangan (Bank dll) Pemakaman Umum Irigasi ( Tidak Berfungsi ) □ Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung SD : ± 5 KM PUSKESMAS : ± 8 KM SMP : ± 4 KM SMA : ± 7 KM Lainnya : ___KM

Profil Gampong Tenggulun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Baseline Kampung

Citation preview

P a g e | 1

Profil Kampung Tenggulun

Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang

PROFIL UMUM KAMPUNG Nama Kampung : Kampung Tenggulun Kemukiman : Kejuruan Muda Kecamatan :Tenggulun Jumlah KK : 1.938 KK Jumlah Penduduk : 8.449 Jiwa Jumlah Laki-laki : 3.387 Orang Jumlah Perempuan : 4.662 Orang Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda √)

PNS Pedagang Tani sawah Tani ladang Berkebun □ Tambak □ Kolam Ternak Buruh Tani Buruh Bangunan Pegawai Swasta TNI POLRI Industri Kecil □ Nelayan □ Dokter Mantri Anggota Dewan Perawat Guru Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda √)

1. POSYANDU 2. BUMG 3. Wirid Yasin 4. TPA 5. KUD 6. KARANG TARUNA 7. KELOMPOK PENGAJIAN 8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM

Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda √) Sumber air minum : □ PDAM Sumur Sungai Sekolah : TK SD SMP □ SMA PUSTU Mesjid □ Lembaga keuangan (Bank dll) Pemakaman Umum Irigasi ( Tidak Berfungsi ) □ Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik

Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung

SD : ± 5 KM PUSKESMAS : ± 8 KM SMP : ± 4 KM SMA : ± 7 KM Lainnya : ___KM

P a g e | 2

PERANGKAT PEMERINTAHAN KAMPUNG

No Nama Jabatan

1 Ahmad Sidik Datuk Penghulu

2 Abidin Sekretaris Kampung

3 - Bendahara

4 Hidayatullah Ketua MDSK

5 Umar S Anggota MDSK

6 - Ketua LKMK

7 - Anggota LKMK

8 Sarjono S. Kaur Pembangunan

9 Sofyan Kaur Pemerintahan

10 Alamsyah. Kaur Umum

11 M.Ali Ketua Pemuda

12 Ahmad Taufik. Imam Kampung

PROFIL PENDIDIKAN

1. Jumlah total anak-anak putus sekolah : ± 67 orang 2. Jumlah anak laki-laki putus sekolah : ± 30 orang 3. Jumlah anak perempuan putus sekolah : ± 37 orang 4. Ditingkat mana mereka paling banyak putus sekolah : SD SMP SMA 5. Pentingkah pendidikan menurut masyarakat : Ya Tidak 6. Jika ada anak yang tidak sekolah menurut

masyarakat adalah masalah penting yang harus diselesaikan : Ya Tidak

7. Keterlibatan perwakilan warga dalam Komite sekolah : Ada terlibat dan aktif Ada terlibat tapi tidak aktif

Tidak ada yang terlibat 8. Apakah guru sekolah tempat anak Kampung ini

sekolah selalu ada/masuk setiap hari secara penuh : Ya Tidak PROFIL KESEHATAN

1. Apa penyakit yang sering ada di kampung ini : Batuk,Flu,Demam dll. 2. Kemana masyarakat pergi jika ingin menayakan

masalah kesehatan atau penyakit yang diderita oleh masyarakat : BIDES □ PUSKESMAS PUSTU □ POSKESDES

□ POSYANDU □ DUKUN

3. Bidan Desa : □ Tidak ada □ Ada dan aktif Jarang ada di Kampung □ Tidak pernah datang

4. Bagaimana kualitas Puskesmas yang sering masyarakat kunjungi : Pelayanan Dokternya Baik □ Tidak Pelayanan Perawatnya Baik □ Tidak

P a g e | 3

Pelayanan Petugasnya Baik □ Tidak Obat yang diberikan Baik □ Tidak Ruang tunggu pasiennya Baik □ Tidak Kebersihannya Bersih □ Tidak WCnya terpisah untul Lk/Pr Iya □ Tidak PROFIL MATA PENCARIAN PENDUDUK

1. Potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai Peluang usaha di Kampung ini : Pertanian Perkebunan Industri / Kerajinan □ Perikanan

□Lainnya: ______________________________________________

______________________________________________

2. Keberadaan Kelompok keuangan mikro (simpan-pinjam) di kampung ini : Ada □Tidak

3. Pelatihan tentang keterampilan : Ada Tidak

Tabel 1, prioritas masalah dan harapan solusi

KESEHATAN

NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari masalah tersebut

Solusi yang di Harapkan

1 Pelayanan dari Perawat PUSTU Kampung harus lebih ditingkatkan terutama Pelayanan Mantri dan bidan Kampung

Masyarakat mengeluh dengan layanan dari Mantri dan Bidan Kampung bahkan masyarakat harus mengeluarkan biaya kalau ingin mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal

Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun

Kepala PUSKESMAS harus melakukan tindakan agar tidak menjadi keresahan masyarakat

Peningkatan Kapasitas terhadap Mantri dan Bidan Kampung dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat

2 Pembuatan MCK untuk Fasilitas Umum

Tidak tersedia MCK di Kampung

Masyarakat

Perempuan

Anak-Anak

Alokasi dana pembuatan MCK bersumber dari APBK

Pemanfaatan program CSR Perkebunan

3 Revitalisasi POSYANDU Kampung

POSYANDU yang ada tidak berfungsi

Kader Kesehatan Kampung yang ada saat ini tidak lagi mendapatkan honor akibat tidak dianggarkannya alokasi dana dari

Masyarakat

Pemerintahan Kampung

PUSKESMAS

Pemerintahan Kecamatan

Sinkronisasi Kegiatan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan

Pendanaan dari PUSKESMAS untuk membayar

P a g e | 4

Pemerintah Kabupaten

Kader Kesehatan Kampung umumnya bekerja sebagai buruh pada perkebunan sehingga tidak bisa mencurahkan kosentrasinya pada pelaksanaan kegiatan POSYANDU

kader kesehatan kampung

4 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil

Selama ini PMT yang diberikan oleh pihak PUSKESMAS yang memenuhi angka kecukupan gizi bagi BALITA, Perempuan Hamil dan LANSIA

BALITA

Perempuan Hamil/Menyusui

LANSIA

Adanya PMT Ekstra bagi BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil/Menyusui

Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK

5 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung

Saat ini tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS tidak bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan optimal akibat tidak dibekali dengan pengetahuan kesehatan yang memadai

Perempuan

BALITA

LANSIA

Masyarakat Marginal

Pelatihan secara periodic 3 bulanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung

6 Perlu adanya penjelasan tentang cara mendapatkan layanan kesehatan secara gratis yg sampai saat ini masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan layanan kesehatan di PUSTU

Tidak adanya penjelasan dari petugas medis tentang cara menggunakan JAMKESMAS dan JKA sehingga masyarakat banyak yg tidak memahami tentang persyaratan yg harus dilampirkan saat ingin mendapat layanan kesehatan.

Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun

Penjelasan dari Dinas Kesehatan agar masyarakat paham cara menggunakan JAMKESMAS dan JKA yg pada umumnya tidak dipahami masyarakat Kampung Tenggulun.

Sosialisasi secara Intensif oleh PUSKESMAS tentang tata cara penggunaan JAMKESMAS dan

P a g e | 5

JKA terhadap penduduk kampung

7 Peningkatan Pelayanan Kesehatan oleh Bidan Kampung dan Mantri kepada Masyarakat terutama ketika berobat pada malam hari di PUSTU.

Masyarakat juga mengeluhkan adanya pungutan biaya untuk suntik dan pembelian obat –obatan ketika masyarakat berobat ke PUSTU dan hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas terhadap oknum mantri dan bidan desa yang bersangkutan.

Kurang proaktifnya Bidan Kampung dan Mantri dalam memberikan Pelayanan Optimal Kepada Masyarakat terutama untuk Balita dan Ibu Hamil serta Menyusui

Masyarakat Kampung

Perempuan Hamil dan Ibu Menyusui serta balita

Masyarakat Miskin dan marginal

Bebas biaya perawatan kepada Masyarakat melalui penglibatan peran aktif PUSKESMAS melalui penyebaran informasi/leaflet tentang kesehatan gratis bagi warga masyarakat

Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU

Penambahan tenaga medis oleh Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS

Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat rutin/koordinasi

8 Petugas PUSTU yang mengutip biaya berobat sehingga masyarakat harus membayar jika ingin mendapatkan Layanan Kesehatan.

Masyarakat yg harus membayar jika ingin berobat di PUSTU setempat.

Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun

Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat rutin/koordinasi

Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU

P a g e | 6

PENDIDIKAN

NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari

masalah tersebut

Solusi yang di Harapkan

1 Perlu penegasan terhadap oknum guru yang masih melakukan pungutan liar yg terjadi di SDN Tenggulun dengan cara membayar uang tiap bulan lima ribu rupiah

Banyak orang tua mengeluh pungutan liar tersebut.

Seluruh orang tua yg anaknya bersekolah di SDN Tenggulun

Penegasan terhadap oknum guru yg melakukan pungutan liar.

Sosialisasi Penggunaan Dana BOS oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah kepada wali murid

Optimalisasi peran Komite Sekolah untuk mengawasi kinerja guru

2 Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah

Siswa/I yang bersekolah kebanyakan berasal dari keluarga tak mampu/miskin

Dana BOS tidak bisa dipergunakan untuk pembiayaan beasiswa siswa/i kurang mampu

Siswa/I yang kurang mampu

Orang Tua siswa/I yang berasal dari keluarga miskin

Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah

Efektifitas pengunaan Dana BOS

3 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung

Belum tersedia alat permainan dan mobiler di TK tersebut

Siswa/I yang bersekolah di TK tersebut tidak bisa mengembangkan potensi dirinya

Siswa/I yang bersekolah di TK Kampung

Orang Tua siswa/I yang tidak mampu secara ekonomis

TK tersebut merupakan TK milik masyarakat dimana dana operasionalnya hanya bersumber dari iuran bulanan siswa/i

Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK

Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

4 Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas SD Swasta Sei-Rengas

Saat ini mobiler yang tersedia sudah tidak layak pakai dan selalu diperbaiki oleh pihak sekolah dan komite sekolah

Dana BOS yang tersedia hanya Rp. 13 juta/tahun yang dananya dipergunakan untuk pembiayaan rutin

Siswa/I yang bersekolah di SD Swasta Sei-Rengas

Orang Tua murid yang sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas pada Perusahaan Perkebunan

Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler SDS Sei-Rengas

Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut

P a g e | 7

tenaga pendidik Kelapa Sawit

Komite Sekolah yang tidak bisa mengupayakan biaya pengadaan Mobiler untuk SDS Sei-Rengas

5 Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung

Buku yang tersedia sangat minim dan tidak mencukupi

Murid yang belajar di PAUD dan TK Kampung sebagian besar adalah warga petani miskin

Siswa/I yang belajar di PAUD dan TK Kampung

Orang Tua siswa yang tidak mampu membeli buku pelajaran

Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung

Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran

6 Gaji guru yang masih terlambat serta tidak ada lagi insentif dan dana bos yang tidak tersalur dengan baik, Perlunya sertifikasi bagi guru dan permasalahan TPKD bagi guru.

Permasalahan ini sering terjadi terjadi terutama dialami oleh guru honor pada tingkat SD

Dana BOS yang tidak optimal pemanfaatannya

Belum tersalurnya TPKD bagi guru yang mengajar di tingkat SD

Guru yang tidak bisa mengajar secara penuh akibat terlambatnya penyaluran gaji

Guru yang tidak konsentrasi mengajar disebabkan adanya kegiatan lain untuk mencari sumber pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari

Optimalisasi pengunaan dana BOS

Penglibatan secara aktif Komite Sekolah dan Orang Tua

Standarisasi penyaluran gaji kepada guru honor ditingkat SD

7 Pengadaan mobiler untuk TK RA Dusun Suka Mulia Kampung Tenggulun.

Minimnya fasilitas TK yg ada saat ini dikampung Tenggulun.

Siswa/siswi TK Kampung Tenggulun.

Dewan Guru TK Tenggulun.

Masyarakat Tenggulun.

Penyediaan sarana mobiler serta alat peraga akan meningkatkan minat belajar para siswa/i

Perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten melalui optrimalisasi bantuan operasional sekolah untuk menyediakan kebutuhan dasar pada TK tersebut.

MATA PENCARIAN

NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari

masalah tersebut

Solusi yang di Harapkan

1. Perlunya Pelatihan untuk Kelompok Perempuan agar dapat meningkatkan

Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok

Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Perempuan

P a g e | 8

Kapasitas Kelompok Perempuan

marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk Kelompok Perempuan

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung

2. Perlunya pelatih bagi peningkatan kapasitas perempuan

Saat ini belum ditemukan potensi sumber daya manusia yang bisa membangun kapasitas bagi Kelompok Perempuan

Pelatih yang handal harus didatangkan dari luar kampung dengan biaya yang besar

Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Pemanfaatan Potensi local masyarakat untuk peningkatan kapasitas bagi Kelompok Perempuan

Lifeskill and vocational training bagi Kelompok Perempuan

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan kapasitas untuk Kelompok Perempuan

Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok perempuan di kampung

3. Perlunya dikembangkan pelatihan bagi kelompok pemudi untuk meningkatkan kapasitas bagi kelompok pemudi

Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Pemudi merupakan salah

Kelompok Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha

Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi

Optimalisasi

P a g e | 9

satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung

Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung

4. Angka Pengangguran yang masih tinggi serta sempitnya lahan pekerjaan

Saat ini Kelompok Pemuda dan pemudi merupakan salah satu kelompok yang tidak mendapatkan akses untuk pengembangan usaha produktif ekonomi

Kelompok Pemuda dan Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemuda dan Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha

Kelompok Pemuda dan Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Pemuda dan Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi dan Pemuda

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi dan pemuda

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda dan pemudi di Kampung

5. Kurangnya perhatian dari pihak perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda di kampung

Saat ini Kelompok Pemuda merupakan salah satu Kelompok yang tidak mendapatkan akses langsung dari Pihak Perkebunan

Kelompok Pemuda merupakan salah

Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda

Technical Assistance dari Pihak Perkebunan

P a g e | 10

satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

kepada Kelompok Pemuda melalui Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Kelompok

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung

6. Perlunya bimbingan teknis dan life skill training bagi peningkatan kapasitas pemuda

Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha

Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kampung

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung

7 Perlunya dikembangkan kewirausahaan bagi kelompok pemudi melalui ketrampilan bordir, anyaman dan lain-lain

Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan

Kelompok Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk

P a g e | 11

Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

dan Dunia Usaha

Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

kelompok pemudi

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung

Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung

Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat

8. Pengadaan mobiler untuk pemerintahan kampung.

Minimnya alat untuk pemerintahan kampung untuk kampung Tenggulun.

Saat ini pemerintahan kampung hanya memiliki satu unit laptop yg dipinjamkan dari PNPM –MP.

Pemerintahan Kampung Tenggulun.

Minimnya kas kampung sehingga perlu penambahan untuk peralatan tambahan kantor datuk penghulu kampung tenggulun.

Tabel 2, prioritas masalah dan harapan solusi

KESEHATAN

NO Solusi yang di

Harapkan

Inisiatif/ Swadaya Masyarakat

Kerjasama/ Kemitraan (butuh

bantuan)

Masyarakat tidak mampu dan butuh

bantuan penuh

1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan oleh Bidan Desa dan Mantri kepada Masyarakat terutama ketika berobat pada malam hari di PUSTU.

Surat Teguran dari Datuk Penghulu tentang kurangnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ditujukan kepada Ka Puskesmas

Koordinasi dengan Ka. Puskesmas tentang Mekanisme Pelayanan Kesehatan Maksimal bagi Masyarakat

Bebas biaya perawatan kepada Masyarakat melalui penglibatan peran aktif PUSKESMAS melalui penyebaran informasi/leaflet tentang kesehatan gratis

P a g e | 12

bagi warga masyarakat

Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU

Penambahan tenaga medis oleh Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS

Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat koordinasi

2. Sosialisasi dari Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS tentang tatacara pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA yg pada umumnya tidak dipahami oleh masyarakat Kampung Tenggulun.

Masyarakat mendesak Kepala PUSKESMAS untuk lebih mensosialisasikan penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada Masyarakat

Kader Kampung siap membantu Petugas medis untuk mensosialisasikan penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada masyarakat

Penglibatan Pihak Perkebunan melalui pembuatan brosur dan spanduk tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA

Optimalisasi penggunaan dana operational PUSKESMAS untuk pembuatan spanduk dan brosur tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA

Mengeluarkan surat edaran oleh Dinas Kesehatan Kabupaten tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada masyarakat

3 Pembuatan MCK untuk Fasilitas Umum

Tenaga kerja yang tidak dipunggut biaya

Lahan pembangunan MCK

Pemanfaatan program CSR perkebunan

Optimalisasi dana PNMP-MP

Alokasi dana pembuatan MCK bersumber dari APBK

4 Perlunya di Lakukan Revitalisasi Keberadaan POSYANDU di Kampung

Pengaktifan kembali Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari masyarakat

Penglibatan pihak POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS untuk

Alokasi dana yang berasal dari APBK, Dana DOK yang dikelola oleh Pihak

P a g e | 13

Penjadwalan kegiatan POSYANDU bersama dengan Kader Kesehatan Kampung dan Petugas Kesehatan yang bertugas di POSKESDES

memastikan bahwa kegiatan POSYANDU dapat berjalan secara baik dan maksimal

Bantuan operasional kegiatan untuk Kader Kesehatan Kampung

PUSKESMAS

Penglibatan Pihak Perkebunan melalui program kemitraan Perusahaan dan Masyarakat

5 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil

Penglibatan kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung

Pemanfaatan program CSR perkebunan

Optimalisasi dana PNMP-MP

Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK

5 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung

Penglibatan kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung

Pemanfaatan program CSR perkebunan

Optimalisasi dana PNMP-MP

Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK

6 Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Bidan Kampung dan Mantri

Kader Kampung bersedia untuk dilatih sebagai Kader Kesehatan Kampung yang dapat membantu tugas-tugas bidan kampung dan mantra dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Memberi Pelatihan Kepada Petugas PUSTU agar lebih memahami TUPOKSI nya

Optimalisasi penggunaan dana operational PUSKESMAS untuk penguatan kapasitas bidan kampung dan Mantri.

Dinas Kesehatan harus menyiapkan instruktur untuk melatih bidan kampung dan mantra

Alokasi dana untuk penguatan kapasitas bidan kampung dan mantra melalui sumber pendanaan daerah

PENDIDIKAN

NO Solusi yang di Harapkan

Inisiatif/ Swadaya Masyarakat

Kerjasama/ Kemitraan (butuh bantuan)

Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh

P a g e | 14

1 Perlu adanya penambahan gedung SLTA dengan maksud untuk mengurangi angka putus sekolah yang disebabkanlemahnya ekonomi masyarakat

Menyediakan lahan Untuk pembangunan SLTA

Bergotong royong untuk pembangunan gednung tersebut

Optimalisasi penggunaan Dana Operational Sekolah

Penglibatan Pihak Perkebunan Kepala Sawit melalui Kemitraan dengan Masyarakat Dampingan

Pendanaan dari Dinas Pendidikan melalui sumber dana APBK

2 Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah

Subsidi dana secara sukarela yang bersumber dari warga kampung

Optimalisasi dana BOS Sekolah

Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah

Efektifitas pengunaan Dana BOS

3 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung

Subsidi secara sukarela untuk menambah pembiayaan peralatan TK

Optimalisasi dana BKPG kampung

Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK

Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

4 Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas SD Swasta Sei-Rengas

Subsidi secara sukarela untuk menambah pembiayaan peralatan SD Swasta Sei-Rengas

Optimalisasi dana BKPG kampung

Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di SDS Sei-Rengas

Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

5. Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung

Subsidi secara sukarela untuk menambah pembelian buku-buku pelajaran di PAUD dan TK Kampung

Optimalisasi dana BKPG kampung

Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung

Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran

MATA PENCARIAN

NO Solusi yang di Harapkan

Inisiatif/ Swadaya Masyarakat

Kerjasama/ Kemitraan (butuh bantuan)

Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh

1 Perlunya Pelatihan Pembentukan Pemanfaatan Pemberian modal

P a g e | 15

untuk Kelompok Perempuan agar dapat meningkatkan Kapasitas Kelompok Perempuan

Kelompok usaha perempuan di Kampung

Kelompok Perempuan siap meluangkan waktu untuk dilatih tentang manajemen kewirausahaan kelompok

Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung

usaha bagi Kelompok Perempuan

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk Kelompok Perempuan

Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

2. Perlunya pelatih bagi peningkatan kapasitas perempuan

Pembentukan Kelompok usaha perempuan di Kampung

Kelompok Perempuan siap meluangkan waktu untuk dilatih tentang manajemen kewirausahaan kelompok

Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Saat ini belum ditemukan potensi sumber daya manusia yang bisa membangun kapasitas bagi Kelompok Perempuan

Pelatih yang handal harus didatangkan dari luar kampung dengan biaya yang besar

Pemanfaatan Potensi local masyarakat untuk peningkatan kapasitas bagi Kelompok Perempuan

Lifeskill and vocational training bagi Kelompok Perempuan

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan kapasitas untuk Kelompok Perempuan

Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok perempuan di kampung

3. Perlunya dikembangkan Kelompok Pemudi Kelompok Pemberian modal

P a g e | 16

pelatihan bagi kelompok pemudi untuk meningkatkan kapasitas bagi kelompok pemudi

merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung

usaha bagi Kelompok Pemudi

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi

Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung

4.

Harus adanya perhatian dari pihak perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda di kampung

Masyarakat Kampung siap membuka dialog dengan Pihak Perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda

Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemuda merupakan

Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha

Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda

Technical Assistance dari Pihak Perkebunan kepada Kelompok Pemuda melalui Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Kelompok

P a g e | 17

kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Saat ini Kelompok Pemuda merupakan salah satu Kelompok yang tidak mendapatkan akses langsung dari Pihak Perkebunan

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung

5. Perlunya dikembangkan kewirausahaan bagi kelompok pemudi melalui ketrampilan bordir, anyaman dan lain-lain

Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung

Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak

Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi

Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi

Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan

Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi

Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi

Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung

Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat

P a g e | 18

Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha

6. Pembentukan KSM di Kampung

Masyarakat Kampung bersedia untuk membentuk KSM di Kampung

Penglibatan Kader Kampung untuk terlibat dalam proses pembentukan KSM di Kampung

Penglibatan Pihak Perkebunan untuk membantu technical assistance dalam pembentukan KSM di masyarakat.

Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih KSM di kampung

Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat

7.

Pengadaan Mobiler untuk Kantor Datuk Penghulu.

Minimnya peralatan yg ada dikantor saat ini sangat tidak mencukupi sehingga perlu penambahan alat – alat kerja tambahan bagi perangkat kampung Tenggulun yg selama ini dipinjamkan dari PNPM –MP.

Pemanfaatan program CSR untuk penguatan kapasitas pemerintahan kampung.

Perlunya penambahan mobiler untuk alat – alat kerja kantor Datuk penghulu Kampung Tenggulun.

Rencana Kerja Tindak Lanjut (rencana tindak lanjut ini diisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan terhadap solusi yang diharapkan, baik permasalahan yang diselesaikan oleh kampung dan warga sebagai bentuk inisiatif warga, kemitraan atau advokasi)

NO Kegiatan

Tujuan (hasil yang diharapkan)

Langkah-langkah

Kegiatan Lokasi Tgl

Penanggung

Jawab

1 Profil Kampung

ini akan

disampaikan

kepada anggota

DPRK DAPIL III

sewaktu acara

Temu DAPIL

dengan

masyarakat

Dampingan

yang difasilitasi

oleh LOGICA2

Profil Kampung ini

bisa menjadi

referensi bagi

anggota DPRK

DAPIL III dan jiuga

bisa dimasukkan

kedalam daftar

rencana kegiatan

dalam

MUSRENBANG

Kec Tenggulun

Sinkronisasi

Profile

Kampung

hasil

Dampingan

LOGICA2

dengan hasil

MUSRENBA

NG Kec yang

difasilitasi

oleh PNPM-

MP dan

LOGICA2

Kecamat

an

Tenggulu

n.

Awal

April

Camat

Kepala

Puskesmas

Datuk

Penghulu

dan

Aparatur

Pemerintah

an

Kampung

Cluster

Coordinator

Community

Mobilizer

Kader

Kampung

2 Koordinasi Adanya Mengatur Kecamat Awal Kepala

P a g e | 19

intensif dengan

Kepala

Puskesmas

Simpang Kiri

Sinkronisasi

kegiatan yang

dilakukan oleh

Pihak

Puskesmas

dengan hasil

Profile

Kampung yang

difasilitasi oleh

LOGICA2

Jadwal

Pertemuan

dengan

Kepala

Puskesmas

Simpang Kiri

Memastikan

bahwa Pihak

Puskesmas

mengetahui

hasil Profile

Kampung

yang

membawa

isu-isu

pendidikan

dan

kesehatan di

tiap kampung

an

Tenggulu

n.

April Puskesmas

Simpang

Kiri

Cluster

Coordinator

Community

Mobilizer

Kader

Kampung

Datuk

Penghulu

Bidan

Kampung

3 Koordinasi

dengan UPTD

Pendidikan

Kecamatan

Sinkronisasi

Kegiatan

RAUP

Pendidikan

dengan Profile

Kampung yang

difasilitasi oleh

LOGICA2

Mengatur

Jadwal

Pertemuan

dengan

Kepala

UPTD Dinas

Pendidikan

Menyerahkan

hasil CAP

dan Profile

Kampung

kepada

Kepala

UPTD

Merumuskan

Rencana

Aksi

Bersama

antara

Masyarakat

dan Sekolah

Dampingan

Kecamat

an

Tenggulu

n.

Awal

April

Kepala

UPTD

Cluster

Coordinator

Community

Mobilizer

Kader

Kampung

Kepala

Sekolah

SDN

Simpang

Kiri

Kepala

Sekolah

SDN

Tenggulun

Kepala

Sekolah

SLTP 5

Kejuruan

Muda

4 Penegasan

terhadap

Oknum guru yg

melakukan

pungli terhadap

siswa/siswi.

Agar tidak lagi terjadi

pemungutan liar

disekolah serta

menjelaskan kepada

orang tua murid

tentang penggunaan

dan BOS yg selama

ini disalurkan.

Koordinasi dengan

masyarakat agar

mencapi tujuan yg

diharapkan serta

melakukan

koordinasi dengan

pihak sekolah.

Kampung

Tenggulun.

Awal

Maret

Cluster

Coordinator

Community

Mobilizer.

Tokoh

Masyarakat

Pihak

Sekolah.

Kader

P a g e | 20

Kampung

5 Melakukan

Koordinasi

dengan Dinas

Pendidikan

untuk untuk

penambahan

gedung

tambahan untuk

SD Negeri

Tenggulun.

Agar terbangunya

Gedung Tambahan

untuk Sekolah SD

Negeri Tenggulun.

Melakukan

koordinasi dengan

kepala sekolah dan

dewan guru untuk

penambahan

gedung tersebut.

Melakukan

pertemuan dengan

Dinas Pendidikan.

Kampung

Tenggulun.

Perten

gahan

Maret.

Cluster

Coordinator

Community

Mobilizer.

Tokoh

Masyarakat

Pihak

Sekolah.

Dinas

Pendidikan

Kader

Kampung

6 Agar

diadakannya

pelatihan

terhadap

kelompok

Perempuan

dikampung.

Agar semua

Kelompok

perempuan memiliki

keterampilan dalam

melakukan kegiatan

dalam

kewirausahaan dan

lebih melibatkan diri

dalam pembangunan

untuk kampung serta

membentuk usaha

kelompok.

Koordinasi dengan

FBA dan LOGICA 2

agar memberikan

pelatihan untuk

peningkatan

kapasitas bagi

perempuan.

Kampung

Tenggulun.

Akhir

April

2011.

Kader kampung

Cluster Coordinator

LM FBA

Community Mobilizer

Seluruh Kelompok Perempuan dikampung.

7 Agar

diadakannya

pelatihan

terhadap

kelompok

Pemudi

dikampung

Agar semua

Kelompok pemudi

memiliki

keterampilan dalam

melakukan kegiatan

dalam

kewirausahaan dan

lebih melibatkan diri

dalam pembangunan

untuk kampung serta

membentuk usaha

kelompok.

Koordinasi dengan

FBA dan LOGICA 2

agar memberikan

pelatihan untuk

peningkatan

kapasitas bagi

pemuda/pemudi.

Kampung

Tenggulun.

Akhir

April

2011

Kader kampung

Cluster Coordinator

LM FBA

Community Mobilizer

Seluruh Kelompok Pemudi dikampung

8 Agar

diadakannya

pelatihan

terhadap

kelompok

Pemuda

dikampung

Agar semua

Kelompok pemuda

memiliki

keterampilan dalam

melakukan kegiatan

dalam

kewirausahaan dan

lebih melibatkan diri

dalam pembangunan

untuk kampung serta

membentuk usaha

Koordinasi dengan

FBA dan LOGICA 2

agar memberikan

pelatihan untuk

peningkatan

kapasitas bagi

pemuda/pemudi

Kampung

Tenggulun.

Akhir

April

2011

Kader kampung

Cluster

Coordinator

LM FBA

Community Mobilizer

Seluruh Kelompok Pemudi

dikampung.

P a g e | 21

kelompok.

9

Agar

diadakannya

pelatihan

terhadap

kelompok

Perempuan

dikampung.

Agar semua

Kelompok

perempuan memiliki

keterampilan dalam

melakukan kegiatan

dalam

kewirausahaan dan

lebih melibatkan diri

dalam pembangunan

untuk kampung serta

membentuk usaha

kelompok.

Koordinasi dengan

FBA dan LOGICA 2

agar memberikan

pelatihan untuk

peningkatan

kapasitas bagi

pemuda/pemudi

Kampung

Tenggulun.

Akhir

April

2011

Kader kampung

Cluster Coordinator

LM FBA

Community Mobilizer

Seluruh Kelompok Pemudi dikampung

10. Memberikan

pelatihan

terhadap

kelompok

pemuda agar

lebih memiliki

keterampilan

dalam berkarya

Agar semua

Kelompok pemuda

memiliki

keterampilan dalam

melakukan kegiatan

dalam

kewirausahaan dan

lebih melibatkan diri

dalam pembangunan

untuk kampung serta

membentuk usaha

kelompok.

Koordinasi dengan

FBA dan LOGICA 2

agar memberikan

pelatihan untuk

peningkatan

kapasitas bagi

pemuda/pemudi

Kampung

Tenggulun.

Akhir

April

2011

Kader kampung.

Cluster Coordinator.

LM FBA.

Community Mobilizer.

Seluruh

Kelompok

Pemudi.

dikampung.

P a g e | 22

Tenggulun, 08/Februari/2011

Mengetahui

Kader Kampung Tenggulun

1. Linda Wati

2. Dewi Wahyuni

3. Nur Asiah