34
Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 : 72). Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21). Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian. fungsi dari produksi Menurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21) Perilaku produksi bisa diuraikan dengan menggunakan salah satu diantaranya sangat berhubungan dan dapat pula dikatakan saling melengkapi. Pertama ialah konsep kurva produk, yang dinyatakan dalam bentuk total, rata-rata, marginal, dan yang kedua ialah konsep analisis isoquant, yang dimaksud dengan kurva produk ialah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi dua macam masukan atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah hasil produksi. a. Fungsi Produksi Konsep fungsi produksi dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan fisik antara masukan (input) dengan keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan per satuan waktu dengan menggunakan berbagai kombinasi sumber- sumber daya yang dipakai dalam berproduksi. Itulah informasi artikel dari admin kampus-info yang bisa kami berikan pada anda semua. Semoga artikel Pengertian Produksi

produksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

produksi

Citation preview

Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 : 72).

Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21).Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.

fungsi dari produksiMenurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21)Perilaku produksi bisa diuraikan dengan menggunakan salah satu diantaranya sangat berhubungan dan dapat pula dikatakan saling melengkapi. Pertama ialah konsep kurva produk, yang dinyatakan dalam bentuk total, rata-rata, marginal, dan yang kedua ialah konsep analisis isoquant, yang dimaksud dengan kurva produk ialah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi dua macam masukan atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah hasil produksi.a. Fungsi ProduksiKonsep fungsi produksi dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan fisik antara masukan (input) dengan keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan per satuan waktu dengan menggunakan berbagai kombinasi sumber-sumber daya yang dipakai dalam berproduksi. Itulah informasi artikel dari admin kampus-info yang bisa kami berikan pada anda semua. Semoga artikel Pengertian Produksi Menurut Para Ahli bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa bagikan ke teman anda dengan cara share dibawah ini.Pengertian Produksi - Menurut Sofyan Assauri, produksi didefinisikan sebagai berikut :Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills) (Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi, Penerbit FE-UI, Jakarta, 1980, Hal 7.) Pengertian Produksi Menurut Para Ahli Sedangkan ahli lain mendefiniskan produksi sebagai berikut : Pengertian Produksi Luas Menurut Para Ahli Definisi, Teori, Tujuan, Fungsi, FaktorProduksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. (Partadireja, Ace, Pengantar Ekonomi, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1985, Hal 21)

Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto memberikan pengertian produksi sebagai berikut :Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi. (Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1987, Hal 60.)

Dari pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.

Pengertian Luas Produksi.Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Di satu sisi sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan terbatas. Dengan demikian seorang manajer perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kuantitas produk yang diproduksi dan dipasarkan, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal.Luas produksi adalah jumlah atau volume produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. (Ibid, Hal 60.)Luas produksi yang terlalu besar dapat berakibat pengeluaran biaya yang terlalu besar, pemakaian bahan baku yang besar pula dan akhirnya memberikan akibat akan merosotnya harga jual. Sedangkan luas produksi yang terlalu kecil mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pasar atau pelanggan, sehingga pelanggan tersebut pindah ke produk perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan tersebut.Faktor Penentuan Luas Produksi.Suatu perusahaan memerlukan sumber daya yang akan dipergunakan untuk produksi barang. Sumber daya tersebut berupa bahan mentah, bahan pembantu, mesin-mesin, peralatan lain, tenaga kerja, modal dan tanah. Selain sumber daya tersebut jumlah permintaan merupakan penentu luas produksi yang paling menguntungkan.Luas produksi optimal suatu perusahaan akan terpenuhi oleh beberapa faktor : (Ahyari, Agus, Op-Cit, Hal 67.)1. Tersedianya bahan dasar.2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki.3. Tersedianya tenaga kerja.4. Besarnya permintaan akan hasil produksi.5. Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain.Luas produksi bukan satu-satunya yang menentukan luas perusahaan, sebab untuk mengukur luas perusahaan harus berdasarkan pada: ( Ibid, hal 67.)1. Bahan dasar yang dipergunakan.2. Bahan yang dihasilkan3. Mesin/peralatan yang digunakan.4. Jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Luas perusahaan tidak selalu sama ukurannya dengan luas produksi. Perbedaan lain diantara keduanya yaitu luas perusahaan ditentukan oleh batas waktu dalam jangka panjang, sedangkan luas produksi ditentukan oleh batas waktu jangka pendek. Luas perusahaan relatif tetap, sedangkan luas produksi berubah-ubah setiap waktu.

Upaya Peningkatan Mutu Produksi. Sadar akan pentingnya produk yang bermutu, maka perusahaan harus berorentasi pada penciptaan produk yang bermutu. Akan tetapi, perlu ditegaskan bahwa bermutu atau tidaknya produk suatu perusahaan bukan ditetapkan atau di nilai oleh perusahaan, namun produk yang bermutu atau tidak bermutu dinilai oleh konsumen. Untuk itu, dalam usaha menghasilkan produk yang bermutu harus mengacu pada keinginan konsumen. Adapun beberapa strategi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu produk perusahaan, sebagai berikut : (Fandy, Tjipto, Op-Cit, Hal 13.) Menetapkan tujuan yang jelas. Memprakarsai atau menentukan kembali budaya organisasi. Mengembangkan komunikasi yang jelas. Melembagakan komunikasi efektif dan konsisten. Melembagakan pendidikan dan pelatihan. Mendorong perbaikan terus menerus.

Untuk mencapai produk yang bermutu, maka langkah awal perusahaan yang harus ditempuh pertama kali harus menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik serta didasarkan atas tuntutan pelanggan atau konsumen. Apabila tujuan telah ditetapkan, maka seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna mencapai hasil produk yang bermutu yaitu penetapan budaya organisasi. Artinya, individu yang ada didalam perusahaan hendaknya dibangun sikap dan perilakunya menjadi perilaku yang mempunyai moral dan semangat kerja yang tinggi, loyalitas, tepat waktu dan rasa antusias untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal yang perlu ditekankan pada karyawan didalam perusahaan oleh manejer adalah kesejahteraan perusahaan yang mencakup tenaga kerja didalamnya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, untuk mencapainya hanya dengan cara menghasilkan produk yang bermutu.

Pada tahap diatas kondisi intern perusahaan telah cukup baik. Tahap selanjutnya adalah pembentukan komunikasi yang baik antara karyawan atau dengan pihak eksten (luar) perusahaan salah satunya adalah dengan konsumen. Melalui komunikasi yang baik dengan konsumen, maka perusahaan akan mengetahu tanggapan konsumen atas produk yang dihasilkan serta apa keinginan konsumen pada periode-periode selanjutnya. Adapun keinginan konsumen pada setiap periode selalu akan mengalami perubahan. Kirimkan Ini lewat EmailBerbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Pengertian Produksi dan Faktor Produksi | Apa itu produksi? Kata produksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa. Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut produsen. Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut produk. Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan nelayan termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pengertian Produksi

Sedangkan, pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini: Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi. Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari singkong atau membuat pakaian dari kain.Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor produksi. Apa itu faktor produksi? Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama), sedangkan modal dan tenaga kerja disebut faktor produksi turunan. Faktor Produksi Alam: Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang. Faktor Produksi Tenaga Kerja: Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan. Faktor Produksi Modal: Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan. Faktor Produksi Keahlian: Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sekian uraian tentang Pengertian Produksi dan Faktor Produksi, semoga bermanfaat.

Referensi: Situmorang, Alam. 2008. Ekonomi Jilid I untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: ESISPengertian produksi Lengkap - Dalam Hukum Ekonomi Produksi diartikan sebagai sebuah kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya. Tujuan dari produksi itu sendiri adalah untuk menghasilkan / menciptakan suatu barang, menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, memperoleh tembahan penghasilan serta untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Untuk lebih mendalami pemahaman adik adik tentang pengerian produksi maka kali ini kakak akan melengkapinya dengan Pengertian Produksi Menurut Para Ahli Pengertian produksi menurut Magfuri Produksi adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 : 72). Pengertian produksi menurut Ace Partadireja Produksi menghasilkan barang dan jasa sedangkan bagaimana tahapan tahapan produksi dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21). Bagaimana dengan fungsi dari produksi tersebut? secara umunya sudah kakak ulas pada awal artikel tapi Menurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21) Jadi kesimpulannya adalah Konsep fungsi Pengeritan produksi dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan fisik antara masukan (input) dengan keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan per satuan waktu dengan menggunakan berbagai kombinasi sumber-sumber daya yang dipakai dalam berproduksi. Inilah Pengertian Produksi Terbaru. Oh ya, Pengertian Produksi Kakak publikasikan dengan harapan bisa membantu anda dalam emngumpulkan materi materi yang anda butuhkan. Semoga Pengertian Produksi bisa melengkapi bahan bahan materi makalah, tugas akhir, tugas sekolah, ataupun karya ilmiah yang sedang anda susun. Akhir kata kakak ucapkan Terimakasih karena telah mengunjungi blog Pengertian Bahasa. Jika Pengertian Produksi bermanfaat.. Silahkan berbagi dengan sahabat kalian di Facebook , Twitter maupun Google Plus. Pengertian Produksi - Menurut Sofyan Assauri, produksi didefinisikan sebagai berikut :Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills) (Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi, Penerbit FE-UI, Jakarta, 1980, Hal 7.) Pengertian Produksi Menurut Para Ahli Sedangkan ahli lain mendefiniskan produksi sebagai berikut : Pengertian Produksi Luas Menurut Para Ahli Definisi, Teori, Tujuan, Fungsi, FaktorProduksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. (Partadireja, Ace, Pengantar Ekonomi, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1985, Hal 21)

Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto memberikan pengertian produksi sebagai berikut :Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi. (Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1987, Hal 60.)

Dari pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.

Pengertian Luas Produksi.Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Di satu sisi sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan terbatas. Dengan demikian seorang manajer perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kuantitas produk yang diproduksi dan dipasarkan, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal.Luas produksi adalah jumlah atau volume produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. (Ibid, Hal 60.)Luas produksi yang terlalu besar dapat berakibat pengeluaran biaya yang terlalu besar, pemakaian bahan baku yang besar pula dan akhirnya memberikan akibat akan merosotnya harga jual. Sedangkan luas produksi yang terlalu kecil mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pasar atau pelanggan, sehingga pelanggan tersebut pindah ke produk perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan tersebut.Faktor Penentuan Luas Produksi.Suatu perusahaan memerlukan sumber daya yang akan dipergunakan untuk produksi barang. Sumber daya tersebut berupa bahan mentah, bahan pembantu, mesin-mesin, peralatan lain, tenaga kerja, modal dan tanah. Selain sumber daya tersebut jumlah permintaan merupakan penentu luas produksi yang paling menguntungkan.Luas produksi optimal suatu perusahaan akan terpenuhi oleh beberapa faktor : (Ahyari, Agus, Op-Cit, Hal 67.)1. Tersedianya bahan dasar.2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki.3. Tersedianya tenaga kerja.4. Besarnya permintaan akan hasil produksi.5. Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain.Luas produksi bukan satu-satunya yang menentukan luas perusahaan, sebab untuk mengukur luas perusahaan harus berdasarkan pada: ( Ibid, hal 67.)1. Bahan dasar yang dipergunakan.2. Bahan yang dihasilkan3. Mesin/peralatan yang digunakan.4. Jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Luas perusahaan tidak selalu sama ukurannya dengan luas produksi. Perbedaan lain diantara keduanya yaitu luas perusahaan ditentukan oleh batas waktu dalam jangka panjang, sedangkan luas produksi ditentukan oleh batas waktu jangka pendek. Luas perusahaan relatif tetap, sedangkan luas produksi berubah-ubah setiap waktu.

Upaya Peningkatan Mutu Produksi. Sadar akan pentingnya produk yang bermutu, maka perusahaan harus berorentasi pada penciptaan produk yang bermutu. Akan tetapi, perlu ditegaskan bahwa bermutu atau tidaknya produk suatu perusahaan bukan ditetapkan atau di nilai oleh perusahaan, namun produk yang bermutu atau tidak bermutu dinilai oleh konsumen. Untuk itu, dalam usaha menghasilkan produk yang bermutu harus mengacu pada keinginan konsumen. Adapun beberapa strategi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu produk perusahaan, sebagai berikut : (Fandy, Tjipto, Op-Cit, Hal 13.) Menetapkan tujuan yang jelas. Memprakarsai atau menentukan kembali budaya organisasi. Mengembangkan komunikasi yang jelas. Melembagakan komunikasi efektif dan konsisten. Melembagakan pendidikan dan pelatihan. Mendorong perbaikan terus menerus.

Untuk mencapai produk yang bermutu, maka langkah awal perusahaan yang harus ditempuh pertama kali harus menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik serta didasarkan atas tuntutan pelanggan atau konsumen. Apabila tujuan telah ditetapkan, maka seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna mencapai hasil produk yang bermutu yaitu penetapan budaya organisasi. Artinya, individu yang ada didalam perusahaan hendaknya dibangun sikap dan perilakunya menjadi perilaku yang mempunyai moral dan semangat kerja yang tinggi, loyalitas, tepat waktu dan rasa antusias untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal yang perlu ditekankan pada karyawan didalam perusahaan oleh manejer adalah kesejahteraan perusahaan yang mencakup tenaga kerja didalamnya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, untuk mencapainya hanya dengan cara menghasilkan produk yang bermutu.

Pada tahap diatas kondisi intern perusahaan telah cukup baik. Tahap selanjutnya adalah pembentukan komunikasi yang baik antara karyawan atau dengan pihak eksten (luar) perusahaan salah satunya adalah dengan konsumen. Melalui komunikasi yang baik dengan konsumen, maka perusahaan akan mengetahu tanggapan konsumen atas produk yang dihasilkan serta apa keinginan konsumen pada periode-periode selanjutnya. Adapun keinginan konsumen pada setiap periode selalu akan mengalami perubahan. Kirimkan Ini lewat EmailBerbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSII. 1. Pengertian Proses ProduksiProses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.I. 1. Jenis-Jenis Proses ProduksiJenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):1. 1. Proses produksi terus-menerusProses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.1. 1. Proses produksi terputus-putusProduk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.1. 1. Proses produksi campuranProses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.Persediaan Bahan Baku1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai Opportunity Cost (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :I. 1. 1. 1. 1. Fungsi Decoupling Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock. I. 1. 1. 1. 1. Fungsi Economis Lot Sizing Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).I. 1. 1. 1. 1. Fungsi AntisipasiPersediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):1. 1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.1. Peranan PersediaanPada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:1. 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).1. Arti Penting Persediaan Produk JadiSetiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).Tingkat Produksi OptimalTingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:1. 1. 1. 1. i. 1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.1. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan MetodeEconomic Production Quantity (EPQ)Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:I. 1. 1. 1. 1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost). Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)2. Biaya modal (opportunity cost of capital)3. Biaya keusangan4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan5. Biaya asuransi persediaan6. Biaya pajak persediaan7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

Pengertian Manajemen ProduksiManajemen produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungandengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Kegiatan-kegiatan produksiseperti ini terdapat diberbagai organisasi baik perusahaan manufaktur maupunorganisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang jasa.Pengaruh manajemen produksi dalam kegiatan-kegiatan operasi memilikipengaruh yang besar terhadap kualitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan,karena kualitas merupakan kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilanbagi suatu perusahaan dalam merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Olehkarena itu selayaknya suatu perusahaan menerapkan aktivitas pengendalianproduksi secara lebih serius dan terarah dalam setiap kegiatan produksinya.Sebelum lebih jauh membahas masalah pengendalian produksi, kita harusmengetahui terlebih dahulu pengertian manajemen produksi atau operasi dalamhubungannya dengan pelaksanaan produksi di dalam suatu perusahaan.Pengertian manajemen operasi menurut Joseph G. Monka dalam bukunyaOperatian Management adalah:Operation Management is the process by resources, flowing withina defined system, are combined and transformed in a controlledmanner to added value in accordance with policies communicated bymanagement (1992: 15).Artinya : Menajemen operasi adalah suatu proses dimana sumberdaya dengan mengikuti system tertentu dikombinasikan danditransportasikan dengan cara-cara yang terkontrol untukmenambah nilai sesuai dangan kebijakan yang dikomunikasikanoleh manajemen.Sedangakan Roger G. Shroder dalam bukunya : Operation Management,Decision Making In The Operation Function yang dialih bahasakan oleh IvonePongoh mengemukakan bahwa:Manajemen operasi mengambil keputusan yang berkenaandengan suatu fungsi operasi dan system transformasi dalamkajian pengambilan keputusan dari fungsi operasi (1992: 4)Dari definisi diatas mendapat penekanan untuk :1. Fungsi, yaitu manajer operasi bertanggung jawab untuk mengeloladepartemen atau fungsi organisasi yang menghasilkan barang dan jasa.2. System, yaitu mengacu kepada system transformasi yang menghasilkanbarang dan jasa.3. Keputusan, yaitu mengacu kepada pengambilan keputusan sebagai elemenpenting dari manajemen operasi sebagai tema pokok dalam operasi.Berdasarkan kedua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwamanajemen operasimerupakan kegiatan pengambilan keputusan untuk mengaturdan mengkorrdinasikan penggunaan berbagai sumber daya secara efektif danefisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.Menurut Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi danOperasi yang dimaksud dengan produksi adalah :Kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadikeluaran (output), tercakup semua aktifitas atau kegiatan yangmenghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yangmendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produktersebut (1993: 16)Sedangkan menurut Yus R. Harjadinata dalam bukunya ManajemenProduksi dan Operasi bahwa :Produksi adalah suatu proses untuk merubah bentuk (form) daribarang-barang yang tidak atau kurang berguna menjadi bergunaatau lebih berguna (1995: 8)Dari penjelasan tersebut, Nampak bahwa yang dimaksud dengan produksitidak lain merupakan suatu kegiatan atau aktivitas untuk menciptakan barang danjasa dalam meningkatkan tambahan manfaat yang sesuai dengan kebutuhankebutuhankonsumen baik dalam hal selera, cita rasa maupun nilain guna darisuatu produk.Dalam melakukan proses produksi diperlukan suatu manajemen yangberguna untuk menetapkan kepuasa-kepuasan dalam upaya pengaturan danpengkooedinasian penggunaan sumber daya-sumber daya dari kegiatan produksiuntuk mencapai tujuan organisasi. Perubahan dari masukan menjadi keluarandisebut proses transformasi yaitu dengan menggunakan sumber daya (man,money, machine, material, and market) yang dimiliki oleh perusahaan sebagaimasukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang kemudian dikenalsebagai manajemen produksi.Menurut Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi danOperasi mengatakan bahwa:Manajemen produksi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengaturdan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yangmerupakan sumberdaya manusia, sumber daya alat dan sumberdaya bahan, secara efektis dan efisien untuk menciptakan andmenambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa (1993: 17)Sedangkan definisi manajemen produksi menurut T. Hani Handoko dalambukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, adalah sebagai berikut:Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usahapengelolaan secara optimal penggunaan sumber-sumber daya(atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesinmesin,peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam prosestransportasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagaiproduk atau jasa (1993: 3)Berdasarkan penjelasa tersebut bahwa manajemen produksi/operasimerupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber-sumberdaya (faktor proses produksi dalam proses transpormasi bahan mentah dan tenagakerja menjadi berbagai produk atau jasa yang berguna sebagai usaha untukmencapai tujuan dan sasaran organisasi.B. Ruang Lingkup Manajemen ProduksiManajemen merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimalpenggunaan sumber-sumber daya dalam proses transpormasi hinggamenghasilkan barang atau jasa. Sistem produksi/operasi merupakan keseluruhanunsure, gabungan yang secara dinamis berkaitan satu sama lain untuk mencapaitujuan operasi, karena itu dalam system produksi/operasi mengandung tiga bahankomponen yang berbeda yaitu input, proses dan output.Proses produksi adalah proses transformasi atau konversi masukan (input)sumber daya yang dapat berbentuk macam-macam dalam operasi manufaktur,masukan ini berupa bahan baku, energy, tenaga kerja, mesin, informasi danteknologi, sedangkan outputnya bias muncul dalam produk, barang kimiawi danlain sebagainya. Proses konversi itu sendiri tidak hanya melibatkan penerapanteknologi tetapi juga berbagai variable yang dapat dikendalikan.Manajemen produksi dan operasi berhubungan dengan pengendalianproduksi dalam proses pembuatan rancangan dan pengawasan produksi yangsemuanya ditujukan untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dihasilkan.Dalam menghasilkan produk dan kualitas yang baik sesuai dengan standar yangditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan prosesproduksinya, dengan peningkatan proses produksi yang terencana. Selain dapatmeningkatkan mutu produk, perusahaan dapat menjaga standarisasi produk yangtelah ditetapkan sebelumnya, sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlahproduk yang rusak atau cacat, dalam memenuhi keinginan konsumen atau akankebutuhan barang dan jasa, para manajer produksi dan operasi mangarahkanberbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output)dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat yang sesuai dengan permintaankonsumen. Mengingat konsumen pada saat ini berpandangan kritis terhadap suatuproduk, maka produk yang berkualitaslah yang dapat

LUBRIKASISekilas , Minyak Pelumas & GreaseDecember 22, 2008 Maintenance 66 Comments Jika kita mempunyai mesin (mobil, pompa, turbine , motor listrik dll) mengharuskan kita untuk mengenal pengetahuan soal lubricating oil atau pelumasan. Paling tidak kita diharuskan mengetahui apa itu pelumas ,fungsinya & sifatnya, caranya bagaimana, bagaimana memilihnya. Hal ini perlu agar kita dapat mendapartkan hasil guna yang sebesar2nya dari mesin tsb. Secara awam pastilah kita tahu, bahwa akibat kekurangan pelumas bearing bisa macet bahkan hangus, mengapa?Dua bagian mesin yang saling bergesek (misal roda thd poros) perlu pelumasan, tujuannya agar licin dan sekaligus mendinginkan panas yang timbul akibat dua benda yang saling bergesek tsb.Elemen mesin yang membutuhkan pelumasan al :Gears,Cylinders,Flexible couplings,Chains,Cams dan mutlak untuk berbagai macam Bearings : Plain, rolling element, slides, guides, ways.Pelumasan yang berada diantara dua benda bergesek tsb, membentuk lapisan pelumas tipis dan disebut lubricating oil film .Bentuk2 sbb: Thick Hydrodynamic film, Elastohydrodynamic film, Hydrostatic film, Solid filmThick Hydrodynamic Films :tebal +/- 25 micronutk beban ringan dan area yang agak luaspemakaian pada ; journal & thrust bearingsElastohydrodynamic (EHD) Filmselasto berarti deformasi elastis pada kedua permukaan harus terjadi sebelum lapisan film terbentuk. Tekanan diantara permukaan pelumas dan logam sangat tinggi, karena pelumas dipaksa masuk kedalam contact area. Lapisan film sangat tipis, 0.25 1.25 micronBiasanya terjadi pada ball/roller bearing (kontak antara ball ball & races) & meshing gears .Solid FilmsJuga disebut boundary lubricationDipakai jika pelumas minyak atau grease tidak bisa dipakai karena masalah sealing, masalah lingkungan dsb.Umumnya memakai pelumas padatan seperti PTFE, MoS2, plastic bearings, polyethylene dsb.Contoh : fan kecil, mesin jam tangan/beker/dinding.Komposisi pelumas. Secara prinsip :lubricating oil : terdiri dari base oil + additiveGrease : terdiri dari base oil + thickener + additiveINDUSTRIAL FLUIDDidalam dunia industri telah diproduksi type2 pelumas sbb : Lubricating Oils : pelumas berbentuk cair Lubricating Greases : pelumas berbentu semi cair Synthetic lubricants : pelumas buatan atau rekasa tehnologyHasil dari proses pemurnian/refinery virgin oil, minyak mentah atau crude oil sbb:1.Light products : gas, gasoline, kerosene, solvents, fuel oil, diesel fuel, chemicals, asphalts2.Heavy products; Lubricating oil & waxesMinyak mentahBerasal dari : Sisa-sisa binatang & tumbuhan laut yang mengendap dan tertimbun oleh lapisan lumpur dan tanah di dasar laut jutaan tahun yang lalu.Akibat tekanan dan temperatur yang tinggi, mengalami transformasi kimiawi yang menghasilkan hidrokarbon, yang berupa gas, minyak mentah, batubara dll.Minyak mentah ini di proses destilasi menjadi berbagai grade produk; al base oil.Additive definisi :Senyawa kimia yang ditambahkan pada pelumas untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu yang lebih baik. Pada awal sebelum 1920 pelumas belum dicampur additive.Pertama dipakai pada 1920, sekarang semua jenis pelumas mempunyai setidaknya 1 jenis aditive. Aditive dapat mempunyai efek samping yang buruk jika: Dosis berlebih, dan atau berinteraksi dengan aditive lainnyaCatatan : oleh sebab itu (praktisi lapangan ) sangat tidak menganjurkan untuk mencapur merk atau type lubrican yang berbeda.Macam2 additive.Pour Point DepressantsMenghambat pembentukan struktur kristal wax (lilin), yang bisa menghambat kemampuan alir pelumas pada temperatur rendahViscosity Index (VI) ImproversMeningkatkan viskositas relatif pada temperatur tinggiDapat berfungsi sebagai Pour Point Depressant atau dispersantDigunakan pada engine oils, automatic transmission fluids, multipurpose tractor fluids, & hydraulics fluid, juga beberapa jenis gear lubricantDefoamantsMembantu untuk menahan pembentukan gelembung busa /foamingMolekul defoamant melekat pada gelembung udara dan membuat titik lemah.Oxidation Inhibitormenghambat oxidasi akibat pelumas yang dipanaskan (dalam mesin) bereaksi dengan udara.Oksidasi akan menaikkan viskositas dan tingkat konsentrasi asam organic (SOOT formation)Corrosion InhibitorDua jenis korosi :korosi akibat asam organik, dan korosi akibat kontaminanPenggunaan material alkali (basa) dapat membantu menetralkan asam, Rust Inhibitor Membentuk lapisan film untuk mencegah air mencapai permukaan logamDetergents & DispersantsMenghambat dan mengurangi pembentukan deposit akibat rusaknya pelumas pada motor bakar internal.Pembentukan deposit dapat mengganggu sirkulasi pelumas, menyebabkan piston ring lengket dan aus, mempengaruhi clearances dan fungsi-fungsi dari critical components.Anti-wear Additives :Mengurangi friksi, keausan dan scuffing pada kondisi boundary lubrication.Terdiri atas : Mild wear & friction reducing additivesExtreme Pressure (EP) AdditivesCatatan: tidak semua produsen pelumas menambahkan semua additive tsb diatas kedalam semua type produknya. Penambahan additive disesuaikan dengan peruntuknya agar mencapai nilai ekonomisnya. Misal hydrolic oil berbeda dengan turbine oil, dstnya.GreaseGrease atau gemok adalah produk atau dispersi padatan/solid atau semifluida dari thickening agent dalam pelumas cair. Bahan lain yang dapat mengubah sifat pelumas dengan menambah(aditive). (ASTM D288 Standard Definitions of Terms Relating to Petroleum)Dimana gease dipakaiDipakai jika pelumas harus bertahan diposisinya (tidak berpindah)Dipakai dimana kesempatan untuk relubrikasi terbatas atau terlalu mahal.Dipakai jika pelumas tidak perlu berfungsi sebagai pendingin atau untuk membersihkan sistemUmumnya dipakai pada putaran mesin