Upload
iin-eirkha-lembayung
View
246
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PRODUK FARMENTASI 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar orang jika mendengar kata mikroorganisme mungkin
berpikir tentang hal-hal yang buruk mengenai mikroorganisme, seperti
mikroorganisme adalah penyebab penyakit dan dihubung-hubungkan
dengan sesuatu yang kotor. Namun nyatanya mikroorganisme memiliki
berbagai manfaat. Mikroorganisme ternyata dapat di gunakan dalam
membuat beberapa bahan makanan yang memiliki nilai gizi seperti tempe
dan lain-lain.
Sebagai seorang farmasis, kita dituntut untuk mempelajari tentang
mikroorganisme. Seperti apa mikroorganisme itu, mikroorganisme yang
mana yang merupakan patogen, mikroorganisme yang dapat
menghasilkan antibiotik. Selain hal-hal tersebut, untuk mengetahui
mikroorganisme yang dapat menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi
juga merupakan hal yang penting, apalagi produk tersebut merupakan
bahan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sehingga dalam praktikum kali ini kita akan membuat nata dan teh
kombucha yang diketahui memiliki khasiat bagi kesehatan. Nata diketahui
memiliki manfaat untuk mempelancar BAB sedangkan teh kombucha
berkhasiat mengatasi influenza dan meningkatkan kondisi tubuh serta
dapat mengatasi sembelit. Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 2
Nata dan teh kombucha merupakan produk-produk hasil fermentasi
dari buah-buahan dengan menggunakan mikroorganisme. Fermentasi
adalah pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida atau
asam amino organik menggunakan ragi, bakteri, fungi atau kombinasi dari
ketiganya di bawah kondisi anaerobik. Untuk nata akan digunakan bakteri
Acetobacter xylinum sedangkan teh kombucha akan digunakan jamur
saccharomyces cerevisae dan khamir.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah :
1. Bagaimana cara pembuatan nata?
2. Bagaimana cara pembuatan teh kombucha?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah dilakukan fermentasi untuk
menghasilkan nata dan teh kombucha dengan bantuan mikroorganisme.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat nata
dengan starter 5%, 10%, 15% dan teh kombucha dari fermentasi buah
nanas, pepaya, mangga dan jeruk menggunakan bantuan bakteri
Acetobacter xylinum dan jamur Saccharomises cerevisae.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 3
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah melakukan pembuatan
nata dan teh kombucha dari buah nanas, pepaya, mangga dan jeruk serta
mengamati terbentuknya nata dan kombucha .
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Nata berasal dari Filipina untuk menyebut suatu pertumbuhan
menyerupai gel (agar-agar) yang terapung di permukaan, dimana gel
tersebut merupakan sellulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam medium yang cocok
menghasilkan massa berupa selaput tebal pada permukaan medium.
Selaput tebal tersebut mengandung 35-62 % sellulosa. Lapisan tebal
tersebut terbentuk pada permukaan medium, merupakan hasil akumulasi
polisakarida ekstraselluler (Nata) tersusun oleh jaringan mikrofibril/ pelikel.
Pelikel tersebut adalah tipe sellulosa yang mempunyai struktur kimia
seperti sellulosa yang dibentuk oleh tumbuhan tingkat tinggi (Hamad,
2011).
Nata adalah lapisan polisakarida ekstraseluler (selulosa) yang
dibentuk oleh kumpulan sel bakteri pembentuk kapsul. Lapisan ini
mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada
bagian permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh di dalam cairan). Nata
dikenal sebagai salah satu produk makanan fermentasi yang berbentuk
gelatin seperti agar – agar atau kolang- kaling yang dapat dipakai sebagai
bahan pengisi es krim, pencampur fruit cocktail, dan yoghurt. Pembuatan
nata tidak begitu sulit, dan biaya yang dibutuhkan juga tidak begitu
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 5
banyak. Proses pembuatan nata meliputi 6 tahapan, yaitu: (1)
pengenceran dan penyaringan cairan, (2) perebusan, (3) inokulasi dengan
starter, (4) fermentasi, (5) pemanenan dan penetralan, dan (6)
pengemasan (Rizal, 2013).
Mikroba pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum memerlukan
sumber nutrisi C, H, dan N serta mineral dan dilakukan dalam proses yang
terkontrol. Air kelapa mengandung sebagian sumber nutrisi yang
dibutuhkan sehingga kekurangan nutrisi yang diperlukan harus
ditambahkan. Sebagai sumber carbon dapat ditambahkan sukrosa,
glukosa, fruktosa, dan tepung. Sebagai sumber nitrogen dapat
ditambahkan urea atau ammonium sulfat serta ekstrak yeast (khamir)
(Hamad, 2011).
Sel – sel Acetobacter xylinum menyedot glukosa dari larutan gula
dan menggabungkannya dengan asam lemak, membentuk suatu
‘prekursor’ pada jaringan sel bersama enzim mempolimerisasi glukosa
menjadi selulosa diluar sel Acetobacter xylinum. Aktivitas pembentukan
nata hanya terjadi pada kisaran pH antara 3.5 – 7,5. Kualitas nata terbaik
dan terbanyak mencapai pada pH 5,0 dan 5,5 dalam media air kelapa dan
pada suhu kamar. Kualitas dan jumlah terbanyak dihasilkan pada media
air kelapa yang mempunyai pH 4,5 dan kondisi pH optimum untuk
pembentukan nata terjadi pada pH 4,0 pada media air kelapa.
Terbentuknya pelikel (lapisan tipis nata) mulai dapat dilihat dipermukaan
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 6
media cair setelah 24 jam inkubasi, bersamaan dengan terjadinya proses
penjernihan cairan dibawahnya (Rizal, 2013).
Jaringan halus yang transparan yang terbentuk dipermukaan
membawa sebagian bakteri yang terperangkap didalamnya. Gas karbon
dioksida yang dihasilkan secara lambat oleh Acetobacter xylinum mungkin
menyebabkan pengapungan nata, sehingga nata didorong kepermukaan.
Polisakarida bakteri yang dibentuk oleh enzim – enzim Acetobacter
xylinum berasal dari suatu prekursor yang berkaitan β (1-4) yang tersusun
dari komponen gula yaitu glukosa, manosa, ribose, dan rhamnosa.
Prekursor dalam pembentukan selulosa bakteri Acetobacter xylinum ialah
UDPG ( Urasil Difosfo Glukosa) (Rizal, 2013).
Pertumbuhan Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh faktor – faktor
antara lain pH, suhu, sumber nitrogen dan sumber karbon. Sebagai
sumber karbon dapat digunakan berbagai jenis gula seperti glukosa,
sukrosa, fruktosa, ataupun maltose dan sedangkan untuk mengatur pH
digunakan asam asetat glasial. Tingkat konsentrasi ammonium sulfat yang
ditambahkan pada media akan berpengaruh pada produksi nata adalah
wadah fermentasi. Untuk efisiensi dan efektifitas hasil nata serta
mempertinggi rendemen lebih baik digunakan wadah yang berbentuk segi
empat dan luas permukaan yang relative besar. Hal ini disebabkan karena
kondisi yang demikian ini pertukaran oksigen dapat berlangsung dengan
baik. Untuk menghasilkan massa nata yang kokoh, tebal, kenyal putih,
dan tembus pandang perlu diperhatikan suhu inkubasi ( fermentasi),
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 7
komposisi dan pH atau keasaman medium, selain itu penggunaan biang
(starter) juga penting (Rizal, 2013).
1. Suhu inkubasi 28 - 30oC
2. pH medium sekitar 4- 4,5
3. Komposisi dari ammonium sulfat dan
4. sukrosa
5. Biang ( starter).
Nata dihasilkan dari proses fermentasi pada substrat yang
mengandung gula dan nitrogen pada pH yang sesuai dengan
perkembangan Acetobacter xylinum yaitu berkisar antara 4 - 4,5. Bahan-
bahan yang dapat digunakan sebagai media pembuatan nata adalah
ampas nenas, adalah bahan yang paling ekonomis karena ampas nenas
merupakan limbah pangan. Ampas nenas didapat dari sisa hasil
pembuatan sirup nenas, selai, jelly, sari buah dan nenas goreng.
Pengolahan buah nenas tersebut dapat diperoleh ampas nenas dalam
jumlah yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai medium
pertumbuhan dari bakteri Acetobacter xylinum. Rendemen nata yang
diperoleh dari media ekstrak ampas nenas lebih besar dari pada media
yang diperoleh dari sari buah nenas yaitu 54,13% dengan konsentrasi
gula 7,50% dan masa inkubasi 14 hari (Manoi, 2007).
Kombucha berasal dari kata kombu dan cha. Kombu berasal dari
nama seorang tabib dari Korea dan cha berarti teh. Kombucha merupakan
kumpulan dari khamir dan bakteri yang ditumbuhkan pada media air teh
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 8
hijau atau teh hitam yang manis. Kombucha merupakan teh fermentasi
tradisional dengan rasa sedikit asam dan manis, serta bersifat
menguntungkan bagi kesehatan. Teh ini banyak dikonsumsi oleh
masyarakat di seluruh belahan dunia, dan pada waktu lampau digunakan
di Cina, Rusia dan Jerman (Anugrah, 2005).
Teh kombucha telah lama dikenal dalam berbagai variasi baik dari
jenis teh, starter kombucha maupun proses pembuatannya. Komposisi teh
kombuca terutama polyfenol, menjadikan minuman ini sebagai minuman
fungsional untuk anti oksidan. Polyfenol teh terutama EGCG (Epygalo
Chatekin Galat) merupakan senyawa yang berperanan dalam
pencegahan penyakit kanker oleh aktifitas anti oksidannya yang menekan
pertumbuhan sel-sel kanker (Susilowati, 2013).
Kultur kombucha merupakan kerjasama simbiotik dari ragi dan
bakteri yaitu Acetobacter xylinum dan yeast yaitu Saccharomyces
cereviseae, Saccharomyces ludwigii, Saccharomyces bisporus,
Zygosaccharomyces sp dan beberapa jenis khamir (Torolupsis sp). Sel
kapang akan menghidrolisis sukrosa membentuk glukosa dan fruktosa
untuk produksi ethanol, sedangkan bakteri akan mengkonversi glukosa
membentuk asam glukonat dan fruktosa akan membentuk asam asetat.
Acetobacter sp dalam kultur kombucha mengoksidasi etanol menjadi
asetaldehid selanjutnya menjadi asam asetat. Akumulasi dari masing-
masing metabolit selain membentuk asam glukuronat, asam laktat,
vitamin, asam-asam amino, antibiotik, serta zat-zat lain yang bermanfaat
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 9
untuk kesehatan dan beraroma spesifik. Dengan waktu fermentasi yang
lama dimungkinkan membentuk komposisi yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelum fermentasi (Susilowati, 2013).
Sukrosa yang digunakan pada kombucha tidak berfungsi sebagai
pemanis melainkan sebagai sumber energi bagi khamir dan bakteri untuk
tetap bertahan hidup melalui proses fermentasi dan respirasi. Dijelaskan
pula bahwa khamir dan bakteri kombucha mendapatkan energi dengan
memecah ikatan-ikatan gula menjadi ATP. Selama proses fermentasi,
gula akan terurai menjadi gas, asam organik dan komponen lainnya
(Anugrah, 2005).
.
B. Uraian Bahan
1. Asam asetat (Dirjen POM, 1979 hal 42)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALE
Nama lain : asam asetat glacial
Rumus moleku : C2H2O2
Berat molekul : 60,05
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, tajam, jika
diencerkan dengan air, rasa asam
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P
dan dengan gliserol P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : pemberi suasana asam
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 10
2. Air suling (Dirjen POM, 1979 hal 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Sinonim : aquadest, air suling
RM / BM : H2O / 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Sukrosa (Dirjen POM, 1979 hal 725)
Nama resmi : Sakarosa
Nama lain : Sukrosa
RM / BM : C12H22O11 / 342,20
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau massa hablur atau
serbuk warna putih; tidak berbau; rasa manis
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian
etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sumber karbohidrat
4. MgSO4 (Dirjen POM 1979, hal 354)
Nama resmi : MAGNESII SULFAS
Nama lain : Magnesium sulfat, garam inggris
RM : MgSO.7H2O
BM : 246,47
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 11
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air:agak sekar larut dalam
etanol.
Pemerian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa asin,
pahit, dan dingin dalam udara kering dan panas
merapuh.
Kegunaan : Sebagai bahan tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
5. Kalium dihidrogen fosfat (Ditjen POM 1979, hal 687)
Nama Lain : Kalium bisolfat, kalium fosfat monobasa
RM : KH2PO4
Pemerian : Serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sumber pepton
6. Urea (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : UREUM P
Nama sinonim : Urea
RM / BM : Co(NH2)2 / 60,06
Pemerian : Hablur prismatik, transparan, tidak berwarna, tidak
berbau atau praktis tidak berbau, rasa dingin dan
asin. Agak higroskopik.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 12
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 12 bagian etanol
(95%) P, larut dalam 1,5 bagian etanol (95%) P
mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai sumber nitrogen.
C. Uraian sampel
1. Nanas
a) Klasifikasi (www . itis .gov )
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Lilianae
Order : Poales
Family : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L.)
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 13
b) Deskripsi (Dalimartha, 2000; Yuniarti, 2008).
Nanas merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang
tahun. Herbal tahunan atau dua tahunan, terdapat tunas merayap
pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul pada roset akar dan
pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun
berbentuk pedang, tebal, liat, ujung lancip menyerupai duri, tepi
berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik
putih, berwarna hijau atau hijau kemerahan. Bunga majemuk
tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan
bertangkai panjang. Buahnya bulat panjang, berdaging, berwarna
hijau, jika masak warna menjadi kuning. Buah nanas rasanya enak,
asam sampai manis. Buahnya selain dimakan secara langsung,
bisa juga diawetkan dengan cara direbus dan diberi gula, dibuat
selai, atau sirup. Kandungan kimia buah nanas adalah vitamin A
dan vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,
dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain.
2. Jeruk
a) Klasifikasi (www.itis.gov)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 14
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosanae
Order : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus L
C. Uraian Bakteri
1. Acetobacter xylinum
a) Klasifikasi (Moss M.O., 1995)
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rhodospirilia
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Acetobacter
Spesies : Acetobacter xylinum
b) Deskripsi (Pelczar dan Chan, 1988), (Mandel, 2004).
Bakteri pembentuk nata termasuk kedalam golongan Acetobacter,
yang mempunyai ciri – ciri antara lain : ”sel bulat panjang sampai
batang (seperti kapsul), tidak mempunyai endospora, sel – selnya
bersifat gram negatif, bernafas secara aerob tetapi dalam kadar yang
kecil .
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 15
Acetobacter xylinum dapat dibedakan dengan spesies yang lain
karena sifatnya yang bila ditumbuhkan pada medium yang kaya
komponen gula, bakteri ini dapat memecah komponen gula dan
mampu membentuk suatu polisakarida yang dikenal dengan selulosa
ekstraseluler. Acetobacter xylinum mempunyai tiga enzim yang aktif,
yaitu enzim kinase, enzim ekstraseluler selulosa polimerase, dan
enzim protein sintetase. Enzim ekstraseluler selulosa polimerase
aktif pada pH 4 yang berfungsi untuk membentuk benang-benang
selulosa (nata). Enzim protein sintetase aktif pada pH 3-6 yang
berfungsi untuk mengubah makanan yang mengandung C, H, O, dan
N menjadi protein.
2. Saccharomyces cerevisae
a) Klasifikasi (Yarow, 1984)
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Bangsa : Saccharomycetales
Suku : Saccharomycetaceae
Marga : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces cerevisiae
b) Deskripsi
Saccharomyces cerevisae tergolong eukariot yang secara
morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong,
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 16
silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya. Dapat
berkembang bila dengan membelah diri melalui “budding cell”.
Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta
jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel. Penampilan
makroskopik mempunyai koloni berbentuk bulat warna kuning muda,
permukaan berkilau tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan
askospora 1-8 buah (landecker, 1972 ; Lodder, 1970).
Saccharomyces cerevisae dapat berkembang bika dalam gula
sederhana seperti glukosa maupun gula kompleks disakarida yaitu
sukrosa (Marx, 1991).
Selain itu untuk menunjang kebutuhan hidup diperlukan oksigen
karbohidrat dan nitrogen. Pada uji fermentasi gula-gula mempunyai
reaksi positif pada gula dekstrosa, galaktosa, sukrosa, maltosa,
raffinosa, trehalosa dan negatif pada gula laktosa (Lodder, 1970).
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 17
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat Yang Dipakai
Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
batang pengaduk, blender, gelas ukur, gelas kimia 1000 mL, gelas kimia
250 mL, gegep kayu, kain kasa, kain saring, karet gelang, pisau, pipet
tetes, rak tabung, spoit 10 mL, toples selai, dan wadah plastik.
B. Bahan Yang Dipakai
Adapun bahan yang digunakan adalah asam asetat, aquadest, bibit
cairan 2%, buah nanas, mangga, jeruk, dan pepaya, gula, K2HPO4,
MgSO4, potongan pelikel kombucha 2,5%, starter, urea.
C. Cara Kerja (Anonim, 2016)
Proses pembuatan nata de coco
Fermentasi nata
1. Air kelapa yang masih segar disaring dengan beberapa lapis kain kasa,
kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil
diaduk-aduk. Setelah mendididh, ditambahkan asam asetat glasial (10
mL asam asetat untuk setiap 1 L air kelapa). Campuran ini diaduk
sampai gula larut. Larutan ini disebut dengan air kelapa asam bergula.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 18
2. Urea (sebanyak 5 g urea untuk setiap 1 L air kelapa asam bergula yang
disiapkan) dilarutkan dalam sedikit air kelapa yang telah dimasak
(setiap 1 g urea membutuhkan 20 mL air kelapa). Larutan ini dididihkan,
kemudian dituangkan kedalam air kelapa asam bergula. Larutan yang
diperoleh disebut sebagai media nata.
3. Media nata ini ditambah dengan starter (setiap 1 mL media nata
membutuhkan 50-100 mL starter) dan kemudian dipindahkan kedalam
wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media 4 cm. Wadah
ditutup dengan kertas yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu
140o C selama 2 jam. Wadah berisi media ini disimpan diruang
fermentasi selama 12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata yang
cukup tebal (1,5 - 2,0 cm).
4. Panen dan pencucian
Lapisan nata diangkat kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu
nata direndam didalam air mengalir atau air yang diganti-ganti dengan
air segar selama 3 hari. Setelah itu nata di potong-potong dengan
panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm. Potongan nata direbus 5-10 menit,
kemudian dicuci dan direbus lagi selama 10 menit. Hal ini diulangi
sampai nata tidak berbau dan tidak berasa asam lagi.
Cara pembuatan kombucha
Untuk membuat kombucha, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Buat minuman teh biasa : air + teh 2 sendok didihkan 15 menit.
2. Saring teh dan di dinginkan.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 19
3. Tambahkan 10% gula dan aduk sampai larut. Masukkan wadah yang
bersih. Setelah teh dingin, tambahkan kultur yang berbentuk padat dan
cairan induk sebanyak 10%. Cairan dan padatan ini berasal dari
fermentasi sebelumnya.
4. Inkubasi 1-2 minggu. Setelah fermentasi selesai, saring hasil teh
fermentasi. Masukkan dalam botol yang bersih dan steril. Setelah diisi
sesuai volume pasteurisasi dan siap dipasarkan.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 20
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
Tabel Pengamatan
a) Nata buah nanas
Sampel Bakteri Hari/tanggal konsentrasi
5% 10% 15%Nanas
(Ananas
comosus)
Acetobacter
xylinum
Rabu 4 mei 2016 0 mm 0 mm 0 mm
Kamis 5 mei
20165 mm 4 mm 3 mm
Jumat 6 mei 2016 7 mm 5 mm 3 mm
Sabtu 7 mei 2016 9 mm 6 mm 3 mm
Senin 9 mei 2016 10 mm 7 mm 3 mm
Selasa 10 mei
201610 mm 7 mm 3 cm
Rabu 11 mei
201610 mm 8 mm 3 mm
Kamis 12 mei
201612 mm
10
mm 3 mm
Jumat 13 mei
201613 mm
14
mm 3 mm
Sabtu 14 mei 15 mm 16 3 mm
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 21
2016 mm
b) Teh kombucha buah nanas
Sampel Bakteri Hari/tanggalkonsentrasi
2,5% 5%
Nanas
(Ananas
comosus)
Saccharomyces
cerevisae
Rabu 4 mei
2016pH 4 pH 3
Kamis 5 mei
2016pH 3 pH 3
Jumat 6 mei
2016 pH 3 pH 3
Sabtu 7 mei
2016pH 3 pH 3
Senin 9 mei
2016pH 4 pH 4
Selasa 10 mei
2016pH 3 pH 3
Rabu 11 mei
2016pH 4 pH 3
Kamis 12 mei
2016pH 4 pH 3
Jumat 13 mei
2016pH 4 pH 3
Sabtu 14 mei
2016pH 4 pH 3
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 22
B. Pembahasan
Dalam praktikum produk fermentasi akan dibuat beberapa produk
yang dapat diperoleh dari fermentasi yaitu nata dan kombucha. Sebagai
farmasis tidak boleh hanya mengetahui fungsi mikroorganisme sebagai
penghasil antibiotik namun juga perlu mengetahui mikroorganisme apa
yang dapat menghasilkan produk sehat yang dapat dikonsumsi.
Fermentasi adalah proses hidrolisis gula menjadi alkohol dan
karbondioksida dengan dibantu oleh mikroorganisme. Proses ini yang
dimanfaatkan dalam pembuatan nata dan kombucha.
Nata adalah massa padat berwarna putih yang tersusun dari
benang-benang selulosa yang diperoleh dari fermentasi. Nata bertekstur
lembut dan kenyal. Biasanya diperoleh dari fermentasi sari buah-buahan.
Nata bermanfaat dalam kesehatan yaitu membantu melancarkan buang
air besar sehingga menghindari masalah sepertti sembelit. Sedangkan
kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh. Kombucha
juga bermanfaat bagi kesehatan seperti dapat mengatasi flu dan lain-lain.
Pada praktikum nata dan kombucha dibuat dengan menggunakan
buah nanas, buah nanas tersebut di bersihkan dan kemudian dipotong-
potong kecil lalu diblender, untuk mendapatkan sarinya. Buah nanas yang
telah diblender di saring menggunakan kain saring. Sari yang ingin
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 23
diperoleh adalah sekitar 600 mL, sari yang telah di diperoleh di tampung
dalam gelas kimia 1000 mL dan 250 mL, usahakan sari tersebut disaring
beberapa kali sehingga diperoleh sari tanpa ada buih atau busa pada
permukaan sari. Setelah itu sari buah nanas ditambahkan gula/sukrosa
dan dipanaskan. Penambahan gula/sukrosa berguna sebagai sumber
karbohidrat untuk jamur yang digunakan dan juga sebagai bahan utama
proses fermentasi dan bahan utama terbentuknya nata. Untuk nata, sari
buah nanas sebanyak 400 mL dipanaskan hingga mendidih sedangkan
untuk kombucha, sari buah nanas sebanyak 200 mL di panaskan selama
30 menit.
Setelah dipanaskan masing-masing sari buah nanas nata dan
kombucha dibiarkan mendingin. Lalu pada sari buah nanas nata di
masukkan mgSO4, KH2PO4, urea dan beberapa tetes asam asetat.
Penambahan mgSO4 berguna sebagai sumber mineral yang berfungsi
dalam membantu pertumbuhan bakteri dalam membentuk nata
sedangkan KH2PO4 berguna sebagai buffer untuk mempertahankan
suasana asam oleh penambahan asam asetat, karena bakteri dapat
tumbuh dengan baik dalam suasana asam dan urea berguna sebagai
sumber nitrogen atau nutrisi untuk bakteri berfungsi menghasilkan struktur
nata yang kompak.
Lalu di pindahkan dalam 3 toples selai sebagai wadah pembentuk
nata. Lalu ditambahkan masing-masing starter 5%, 10%, 15% pada tiap-
tiap toples selai. Starter yang dimaksud adalah bakteri acetobacter yang
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 24
digunakan. konsentrasi yang berbeda dimaksudkan untuk melihat pada
konsentrasi berapa bakteri tersebut dapat tumbuh baik dan membentuk
nata yang bagus.
Untuk kombucha, digunakan jamur saccharomyces cerevisae. Sari
buah nanas dalam gelas kimia 250 mL di tambahkan pelikel kombucha
2,5% dan bibit cairan 5% persen. Pelikel kombucha/bibit cairan adalah
bibit kombucha yang diperoleh pembuatan kombucha sebelumnya
berfungsi untuk membuat kombucha yang baru sedangkan bibit cairan
biasanya berupa lapisan tipis diatas jamur kombucha yang lama. Setelah
penambahan pelikel kombucha, sari buah nanas di pindahkan ke dalam
dua botol selai sebagai wadah pembentukan kombucha. Lalu nata dan
kombucha di fermentasi selama 2 minggu.
Selama fermentasi, nata dan kombucha diamati pertumbuhannya.
Diperoleh dari hari pertama hingga hari kesepuluh, pertumbuhan nata
mengalami peningkatan sebanyak 1-2 mm setiap harinya dengan tinggi
nata pada hari kesepuluh yaitu 15 mm untuk starter 5%, 16 mm untuk
starter 10%, dan 3 mm untuk starter 15%, hal ini menunjukkan bahwa
nata dengan starter 10% memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibanding
dengan nata starter 5% dan 15%. Sedangkan pada kombucha yang
diamati adalah tingkat keasamannya, dari hari pertama hingga hari ke
sepuluh pH kombucha berada pada pH 4 untuk konsentrasi 2, 5% dan pH
3 unutk konsentrasi 5%. Ini menunjukkan bahwa fermentasi kombucha
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 25
berhasil dimana gula dengan bantuan saccharomyces cerevisae
menghasilkan cairan asam teh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh nata yang memiliki pertumbuhan
paling bagus yaitu nata dengan starter 10% memiliki tinggi 16 mm pada
hari ke 10 (hari terakhir) sebelum dipanen dengan peningkatan tinggi nata
perharinya 1-2 mm sedangkan pada kombucha diperoleh cairan asam teh
dengan pH 3 dan pH 4.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium adalah
kalau bisa diadakan pengharum ruangan pada Air Conditioner sehingga
dapat lebih nyaman melakukan praktikum didalam ruang laboratorium.
Adapun saran untuk praktikum ini, juga menggunakan jamur,
sehingga praktikan mendapat wawasan, yaitu mengetahui pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan jamur.
Diharapkan para asisten membimbing praktikan dengan lebih baik
lagi selama praktikum dan memberikan penjelasan atau ilmu yang lebih
banyak mengenai praktikum yang dilakukan, karena bimbingan asisten
sangat penting demi kelancaran praktikum.Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi, UMI, Makassar.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI, Jakarta.
Agustine, Susilowati. 2013. Perbedaan Waktu Fermentasi Dalam Pembuatan Teh Kombucha Dari Ekstrak Teh Hijau Lokal Arraca Kiara, Arraca Yabukita, Pekoe Dan Dewata Sebagai Minuman Fungsional Untuk Anti Oksidan. Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang.
Anugrah, S. T. 2005. Pengembangan Produk Kombucha Probiotik Berbahan Baku Teh Hitam (Camellia Sinensis). Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rizal, H. M. 2013. Pengaruh Penambahan Gula, Asam Asetat Dan Waktu Fermentasi Terhadap Kualitas Nata De Corn. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Manoi, F. 2007. Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran Pada Pembuatan Nata De Cashew. Balai Penelitian Tanaman Obat Dan Aromatik.
Hamad, A. 2011. Pengaruh Penambahan Sumber Karbon Terhadap Kondisi Fisik Nata De Coco Program Studi Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 27
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SKEMA KERJA
1. Pembuatan Nata
2. Secara Mikroskopik tidak Langsung
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 28
2. Pembuatan teh kombucha
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
PRODUK FARMENTASI 29
LAMPIRAN 2. Gambar
pH 4
pH 4
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Teh kombucha buah nanas
2,5% hari pertama
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Teh kombucha buah nanas
5% hari pertama
PRODUK FARMENTASI 30
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 5% hari pertama
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 10% hari pertama
PRODUK FARMENTASI 31
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 15% hari pertama
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Teh kombucha buah nanas
5% dan 2,5% hari ke 4
PRODUK FARMENTASI 32
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 5% hari ke 4
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 10% hari ke 4
PRODUK FARMENTASI 33
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 15% hari ke 4
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 5% hari ke 6
PRODUK FARMENTASI 34
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 10% hari ke 6
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 15% hari ke 6
PRODUK FARMENTASI 35
pH 4
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Teh kombucha buah nanas
Hari ke 8 pH test paper = pH 4
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 15% 10% 5% hari ke 8
PRODUK FARMENTASI 36
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Teh kombucha buah nanas
2,5% dan 5% hari ke 10
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 5% hari ke 10
PRODUK FARMENTASI 37
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 10% hari ke 10
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Nata buah nanas
Starter 15% hari ke 10
PRODUK FARMENTASI 38
Iin Eirka Lembayung NASRUL HAQ S. FARM15020140072