56
1 Pengertian Penyuluhan Pembangunan Istilah penyuluhan pertama kali digagas oleh James Stuart dari Trinity College (Canbridge) pada tahun 1967-68, sehingga kemudian Stuart dikenal sebagai Bapak Penyuluhan. Berbagai istilah digunakan pada berbagai negara menggambarkan proses-proses belajar penyuluhan (extention), seperti’ (1) voorichting (Bahasa Belanda) yang berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya, (2) beratung (Bahasa Inggris dan Jerman) yang mengandung makna sebagai seorang pakar memberikan petunjuk kepada seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk menentukan pilihannya, (3) erzeiehung (mirip artinya dengan pendidikan di Amerika Serikat) yang menekankan tujuan penyuluhan untuk mengajar seseorang sehingga dapat memecahkan sendiri masalahnya, (3) fordering (Bahasa Austria) yang diartikan sebagai menggiring seseorang ke arah yang diinginkan Van Den Ban, A.W. dan H.S Hawkins (1999; 23-25) PRINSIP-PRINSIP PENYULUHAN PEMBANGUNAN

Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Artikel ini ditujukan kepada praktisi, akademisi yang berkecimpung di dunia penyuluhan sebagai dasar dan petunjuk arah pengembangan ilmu penyuluhan lebih lanjut

Citation preview

Page 1: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

1

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

Istilah penyuluhan pertama kali digagas oleh James Stuart dari Trinity

College (Canbridge) pada tahun 1967-68, sehingga kemudian Stuart dikenal

sebagai Bapak Penyuluhan. Berbagai istilah digunakan pada berbagai negara

menggambarkan proses-proses belajar penyuluhan (extention), seperti’ (1)

voorichting (Bahasa Belanda) yang berarti memberi penerangan untuk

menolong seseorang menemukan jalannya, (2) beratung (Bahasa Inggris dan

Jerman) yang mengandung makna sebagai seorang pakar memberikan

petunjuk kepada seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk

menentukan pilihannya, (3) erzeiehung (mirip artinya dengan pendidikan di

Amerika Serikat) yang menekankan tujuan penyuluhan untuk mengajar

seseorang sehingga dapat memecahkan sendiri masalahnya, (3) fordering

(Bahasa Austria) yang diartikan sebagai menggiring seseorang ke arah yang

diinginkan Van Den Ban, A.W. dan H.S Hawkins (1999; 23-25)

PRINSIP-PRINSIP PENYULUHAN PEMBANGUNAN

Page 2: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

2

Secara harfiah penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor

ataupun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan

tersebut dapat diartikan bahwa penyuluhan dimaksudkan untuk memberi

penerangan ataupun penjelasan kepada mereka yang disukai, agar tidak lagi

berada dalam kegelapan mengenai suatu masalah tertentu Van Den Ban,

A.W. dan H.S Hawkins (1999; 25) mengartikan penyuluhan sebagai

keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar

dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa

membuat keputusan yang benar. Secara sistematis pengertian penyuluhan

tersebut adalah proses yang; (1) membantu petani menganalisis situasi yang

sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan, (2) membantu petani

menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut,

(3) Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap

suatu masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan

pengetahuan yang dimikili petani, (4) membantu petani memperoleh

pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah yang

dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai

berbagai alternatif tindakan, (5) membantu petani memutuskan pilihan yang

tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal, (6) meningkatkan

motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya, (7) membantu petani

untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam

membentuk pendapat dan mengambil keputusan.

Menurut Margono Slamet (2000), pengertian penyuluhan bukanlah

sekedar penerapan tentang kebijakan penguasa, bukan hanya diseminasi

teknologi, bukan program charity yang bersifat darurat, dan bukan program

untuk mencapai tujuan yang tak merupakan kepentingan pokok kelompok

sasaran. Tetapi adalah program pendidikan luar sekolah yang bertujuan

memberdayakan sasaran, meningkatkan kesejahteraaan sasaran secara

Page 3: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

3

mandiri dan membangun masyarakat madani; sistem yang berfungsi secara

berkelanjutlan dan tidak bersifat adhoc, serta program yang menghasilkan

perubahan perilaku dan tindakan sasaran yang menguntungkan sasaran dan

masyarakatnya.

Sehingga secara singkat penyuluhan dapat diartikan sebagai suatu

pendidikan yang bersifat non formal yang bertujuan untuk membantu

masyarakat/petani merubah perilakunya dalam hal pengetahuan, keterampilan

dan sikap agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya guna

mencapai kehidupan yang lebih baik.

Di Indonesia pengertian penyuluhan mengalami pergeseran, pada

jaman BIMAS (Bimbingan Masyarakat), istilah penyuluhan merupakan transfer

iinformasi kepada petani. Petani kehilangan jiwa kemandiriannya di dalam

berusaha tani, walaupun ada bunyinya menjadi petani dipaksa menerapkan

suatu inovasi oleh pemerintah, sehingga petani terpaksa menerapkannya di

dalam usaha taninya dan akhirnya lama-lama menjadi biasa.

Menurut Inayatullah (dalam Rejeki dan Herawati, 1999) pembangunan

adalah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi

yang lebih baik dari nilai-nilai kemampuan yang memungkinkan suatu

masyarakat mempunayai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya dan

tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang

lebih terhadap diri mereka sendiri.

Rogers dan Shoemakers (dalam Rejeki dan Herawati, 1999)

mengatakan pembangunan adalah suatu seni perubahan sosial dimana ide-ide

baru diperkenalkan kepada sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan

perkapita dan tingkat kehidupan dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi

melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih

baik. Pembangunan adalah modernisai pada tingkat sistem sosial.

Page 4: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

4

Menurut Kleinjans (dalam Rejeki dan Herawati, 1999) pembangunan

bukanlah soal teknologi atau GNP, tetapi pencapaian pengetahuan dan

ketrampilan baru, tumbuhnya suatu kesadaran baru, perluasan wawasan

manusia, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntikan kepercayaan

diri.

Development is a process through which the quality of life of the people is

improved: spiritual and material terms: with/without ouxider’s assistance

(Berlo). Kalau diterjemahkan artinya mendekati sebagai berikut: pembangunan

adalah proses untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial dan

ekonomi, yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dengan atau tanpa

bantuan dari pihak luar. Proses peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan

sosial dan ekonomi tersebut diukur dari norma yang dianut oleh masyarakat

setempat. Kalau pembangunan tersebut dilakukan oleh masyarakat sendiri,

maka perlu adanya partisipasi. Tanpa partisipasi, maka pembangunan tidak

akan berjalan .

Menurut Mardikanto (dalam Rejeki dan Herawati, 1999) penyuluhan

pembangunan adalah proses penyebaran ide-ide baru kepada masyarakat

dengan mengikutsertakan masyarakat itu sendiri melalui penambahan

pengetahuan, keterampilan baru dan perubahan perilaku yang didapat karena

ada kesadaran untuk mengubah diri pada kondisi yang lebih baik. Dari definisi

tersebut di atas, penyuluhan pembangunan mencakup pengertian tentang:

1. Proses penyebaran ide-ide baru. Terkait dengan bagaimana ide-ide

tersebut disampaikan, apakah secara langsung (tatap muka) ataukah

menggunakan media dan ide-ide atau informasi apa yang ingin

disampaikan kepada komunikan (sasaran).

2. Keterlibatan penyampai pesan dan penerima pesan. Di sini bisa dikatakan

bahwa penyuluhan menghendaki adanya keterlibatan antara penyuluh

Page 5: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

5

(komunikator) dengan menerima pesan (komunikan), baik psikis maupun

fisik.

3. Penambahan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dari

sasaran penyuluhan. Hasil yang diperoleh dari penerimaan informasi-

informasi atau ide-ide baru adalah penambahan pengetahuan, dan

keterampilan komunikan untuk mengubah dirinya kearah kehidupan yang

lebih baik.

4. Dilakukan dengan sadar, tanpa paksaan/ancaman dari pihak lain. Orang

mau menerima ide-ide yang disampaikan oleh penyuluh karena orang

tersebut menyadari manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh bila

melakukan/menerima ide-ide tersebut.

Penyuluhan pembangunan adalah proses memberikan bantuan

berupa; informasi, memecahkan masalah yang dihadapi, pengambilan

keputusan kepada masyarakat supaya proses peningkatan mutu masyarakat

dan kualitas hidup dapat berjalan lancar. Berdasarkan definisi tersebut maka

Ilmu penyuluhan pembangunan dalam perkembangannya didukung oleh

berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan upaya perubahan perilaku individu

seperti: ilmu pendidikan, psikologi, komunikasi, sosiologi, antropologi,

manajemen, dan ilmu ekonomi. Dengan dukungan dari berbagai disiplin ilmu

inilah, maka ilmu penyuluhan pembangunan tergolong kedalam ilmu yang

multidisiplin.

Menurut Margono Slamet (2003; 2), Ilmu penyuluhan pembangunan

selalu menitikberatkan pada berbagai upaya untuk mewujudkan perbaikan

kualitas kehidupan manusia, baik secara moril maupun materiil, melalui

peningkatan motivasi, keberdayaan, kepemimpinan, dan kualitas perilaku SDM

(Sumberdaya Manusia). Pendekatan pembangunan menurut konsep

penyuluhan pembangunan adalah pengembangan SDM (people centered

development) dalam rangka pembangunan social, yaitu pendekatan-

Page 6: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

6

pendekatan yang lebih bersifat menghargai harkat dan martabat manusia

(mumanisasi), seiring dengan pembangunan ekonomi. Selanjutnya para ahli

penyuluhan pembangunan diharapkan memiliki kemampuan secara

konseptual memberikan alternative realistis pemecahan permasalahan social

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, melalui peningkatan kualitas perilaku

masyarakat dalam meningkatkan taraf kehidupannya, pada kondisi masyarakat

yang senantiasa berubah dan berkembang. Ahli penyuluhan pembangunan

dituntut untuk senantiasa berupaya: (1) menggali, menghimpun,

mensintesakan, dan mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi

yang relevan dengan bidang penyuluhan pembangunan, dan (2) menghasilkan

lulusan yang berkemampuan mengembangkan dan menggunakan ilmu

pengetahuan tersebut untuk merancang pengembangan kualitas perilaku

masyarakat secara efektif, menumbuhkan inisiatif dan memotivasi berprestasi,

berprakarsa dan inovatif dalam mengembangkan partisipasi masyarakat

sehingga menjadi suatu masyarakat yang dinamis berciri masyarakat madani

(civil society).

Sejarah Penyuluhan Pembangunan Di Indonesia

Sebelum ilmu ini berkembang menjadi penyuluhan pembangunan,

maka pada tahap awal perkembangannya berawal dari penyuluhan pertanian

pada jaman pemerintahan kolonial belanda pada tahun 1908. Perkembangan

penyuluhan pertanian dapat dilihat pada tiga periode perkembangan, yaitu: (1)

periode sebelum kelahiran Bimas (1908-1963), (2) periode setelah kelahiran

Bimas hingga akhir Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I) tahun 1963-1883,

dan (3) periode pengembangan agribisnis (1994 hingga sekarang).

Page 7: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

7

Periode Sebelum Kelahiran Bimas (1908 -1963)

Penyuluhan pertanian pada awalnya dilakukan di Philadelphia dan

South Carolina Amerika Serikat (1785) yang disebut agricultural extension

untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan petani dalam menerima ide-

ide baru. Menurut Hagen (Jarmine, 1994), agricultural extension

dikembangkan juga di Inggris dan Belanda, yang selanjutnya oleh Belanda di

bawa ke Indonesia. Perkembangan selanjutnya, agricultural extension

ditujukan juga kepada warga desa lainnya, sehingga sejak tahun 1958

agricultural extension berubah namanya menjadi pendidikan penyuluhan

(Extension education). Beberapa negara lain menyebutnya dengan

Development Communication.

Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan penyuluhan pertanian

pertama kali pada tahun 1908, ketika Departemen Pertanian (Van Landbouw)

menyelenggarakan kegiatan pendidikan pertanian kepada petani (Abbas,

1995). Kegiatan penyuluhan dilakukan lewat Pangreh Praja dengan cara

“perintah-perintah keras maupun lunak,” yang selanjutnya dilakukan oleh

Jawatan Pertanian Rakyat (Lanbowuw Vorlichtings Dients) pada tahun 1910

(Sekretariat Badan Pengendali Bimas, 1997 dan Abbas, 1995). Materi

penyuluhan didasarkan atas hasil-hasil penelitian di Bogor terutama dalam hal

pengolahan tanah, pengairan, pemupukan, pemakaian benih unggul, serta

pemberantasan hama dan penyakit. Berbagai kursus pertanian seperti Kursus

Tani Desa sudah dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada

tahun 1927 (Abbas, 1995).

Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, pemerintah membentuk Balai

Pendidkan Masyarakat Desa (BPMD) oleh Soewardjo yang diintegrasikan

melalui Plan Kasino, Rencana Wicaksana, Rencana Kesejahteraan Instimewa

(RKI), Rencana Swasembada Beras, dan Komando Operasi Gerakan Makmur.

Sistem penyuluhannya masih menganut sistem tetesan minyak (Olie vlek

Page 8: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

8

System), walaupun cara perintah-perintah sudah tidak tampak (Sekretariat

Badan Pengandali Bimas, 1997).

Penelitian aksi (Action research) dilakukan pertama kali pada tahun

1963/1964 dalam bentuk Pilot Projek Panca Usahatani Lengkap di Kerawang,

y ang dikenal sebagai embrio kelahiran “Bimbingan Massal (Bimas).” Setahun

kemudian dilaksanakanlah Demonstrasi Massal (Demas) yang ternyata

mampu meningkatkan produksi padi hingga 6,4-7,2 ton per hektar, sleanjutnya

pda tahun 1965/1966 program Demas diperluas menjadi bimas (Sekretatiat

Badan Pengendali Bimas, 1997).

Periode Setelah Kelahiran Bimas (1964-1993 atau akhir PJP I)

Penyuluhan pertanian Sistem Bimas secara resmi dimulai pada tahun

1969. Pada periode ini mulai menggunakan: (1) Penyuluh Pertanian Lapangan

(PPL), (2) pelayanan kredit oleh BRI, (3) pelayanan sarana produksi melalui

kios saprodi, dan (4) pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil melalui KUD

yang lebih dikenal dengan nama Catur Sarana Wilayah Unit Desa (Sekretariat

Badan Pengendali Bimas, 1997). Metode massal dalam penyuluhan pertanian

sudah dimulai, seperti penggunaan radio (siaran pedesaan), pameran,

penerbitan, pertunjukan pentas seni tradisional dan pemutaran film (Abbas,

1995).

Penyuluhan secara bersama dilakukan oleh berbagai instansi terkait,

dalam hal bertani (panca usaha ) dan berusahatani (sapta usaha). Tujuannya

adalah untuk: (1) memasyarakatkan penggunaan teknologi, (2) meningkatkan

produksi dan produktivitas, (3) menumbuhkan kelembagaan pedesaan, dan (4)

mewujudkan struktur pedesaan maju.

Page 9: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

9

Sistem intensifikasi Massal (Inmas) ditujukan bagi petani yang cukup

mampu membiayai intensifikasi dengan dananya sendiri. Untuk lebih

meningkatkan produksi maka diperkenalkan “Sistem Latihan Kerja dan

Kunjungan (LAKU)” pada tahun 1976, namun tidak bertahan lama karena

keterbatasan saranan prasarana (Sekretariat Badan Pengendali Bimas, 1997,

dan Abbas, 1995). Sistem Intensifikasi Khusus (Insus) yang merupakan

penerapan Sistem Bimas dengan cara berkelompok sehamparan mulai

diperkenalkan untuk meningkatkan produksi yang sedang mengalami

kenejuhan (levelling off) pada tahun 1979. Petani yang berkelompok ternyata

produktivitasnya dan pembayaran kreditnya lebih baik. Adanya gejala

kejenuhan produksi padi kedua pada tahun 1986 menyebabkan

dilancarkannya “Sistem Supra Insus,” yaitu penyelenggaraan intensifikasi atas

dasar kerjasama antar kelompok tani pelaksana Insus dengan menerapkan

teknologi sapta usaha secara lengkap.

Walaupun penyelenggaraan penyuluhan pertanian Sistem Bimas di

Indonesia dikatakan sudah cukup mantap, namun penyuluhan pertanian

terkesan masih banyak kekurangannya, yakni (1) linier (top down), (2) proses

perencanaan penyuluhan masih sentralistik yang tidak mengutamakan petani

dan usahataninya sebagai sentral dalam pembangunan pertanian, (3)

pemerintah sangat menonjol memegang kendali sehingga petani hanya

menjadi obyek, dan (4) materi penyuluhan sangat umum (mengikuti ketentuan

pusat) yang belum tentu cocok diterapkan di daerah yang berbeda.

Sistem penyuluhan seperti ini hanya cocok untuk petani yang tingkat

kemampuannya masih rendah, orientasi petani masih pada produksi dan

produktivitas guna memenuhi target tertentu, dan kurang menghadapi

persaingan bisnis. Jika kemampuan petani sudah meningkat dan orientasi

petani sudah pada pemenuhan kebutuhan pasar/konsumen, maka cara

Page 10: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

10

penyuluhan sistem bims perlu disesuaikan agar dapat menumbuhkan motivasi

dan keberhasilan petani.

Periode Pengembabngan Agribisnis (1994 - Sekarang)

Mulai akhir PJP I, pertanian menghadapi berbagai tantangan

lingkungan sosial ekonomi nasional dan global yang dinamis. Tuntutan

masyarakat akan kualitas produk pertanian semakin beragam, kebijaksanaan

akan semakin tergantung kepada isyarat pasar dan insentif ekonomi, berbagai

pelaku baru berperan lebih besar di sektor pertanian, sehingga menimbulkan

persaingan-persaingan baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Untuk itulah, maka diperlukan pendekatan sistem agribisnis dalam

pembangunan pertanian Indonesia (Baharsyah, 1992), Agribisnis

berkebudayaan industri (Suprapto, 1997 dan Saefuddin, 1998:16), atau

struktur agribisnis industrial (Simatupang, 1995 dan Ashari, 1995:97).

Pengembangan agribisnis membutuhkan pelaku petani yang pekerja keras dan

pantang menyerah (agility and restless) (Swandi, 1997:34).

Peningkatan kompetensi petani tersebut harus diikuti dengan

perubahan perilaku petani, antara lain: (1) perilaku yang profesional di dalam

menerapkan sapta usaha pertanian dan manajemen agribisnis, (2) perilaku

yang berwawasan industri sehingga mampu memahami kondisi subsistem

agribisnis hulu dan hilirnya serta dapat melakukan kerjasama integrasi secara

vertikal, dan 9c) perilaku wirausahawan agribisnis (Saragih, 1998).

Pendekatan Sistem Agribisnis tidak sama dengan Sistem Bimas,

karena yang dilakukan oleh petani pada Sistem Bimas adalah usaha untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas (Jarmie, 1994) sehingga proses

produksi dipandangnya sebagai transformasi bahan, sedangkan dalam

Page 11: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

11

agribisnis dipandang sebagai transformasi nilai tambah, sehingga penanganan

masukan dan keluaran yang dalam pandangan pertanian konvensional

merupakan sistem eksternal, maka dalan pandangan agribisnis menjadi bagian

integral dari sebuah sistem untuk meraih nilai tambah yang optimal dan

mendapat posisi adu tawar yang kuat di pasar (Adjid, 1995).

Mengingat beragamnya sasaran penyuluhan yang harus dicapai dalam

pembangunan agribisnis dan diperkulannya kualitas perilaku industri pada para

pelaku sistem agribisnis, maka dipandang perlu menyesuaikan penyuluhan

Sistem Bimas kepada pendekatan yang lebih menekankan peningkatan nilai

tambah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Menurut Kasryno (1995),

orientasi penyuluhan perlu diubah, yakni (1) proses perencanaannya tidak lagi

sentralistis, (2) materi penyuluhannya spesifik lokasi dan mencakup

keseluruhan aspek agribisnis, (3) pelaksanaannya adalah penyuluhan

bersama peneliti, (4) pelaksanaan penyuluhan melibatkan partisipasi aktif

sasaran, dan (5) kemandirian kelompok petani harus ditingkatkan.

Masalah-Masalah Penyuluhan Pembangunan

Penyuluh Melupakan Tugas Utama

Tugas utama penyuluhan adalah membantu petani di dalam

pengambilan keputusan dari berbagai alternatif pemecahan masalah. Tetapi

masalah penyuluhan sekarang adalah kegiatan penyuluhan lebih banyak pada

proses pelayanan bukan mendidik petani agar mampu mengambil keputusan

sendiri.

Page 12: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

12

Keadaan Petani yang Menghambat Kegiatan Penyuluhan

Hambatan-hambatan yang menghalangi pencapaian tujuan dapat

ditanggulangi sesuai dengan sifatnya. Hambatan-hambatan tersebut dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Pengetahuan. Sebagian petani tidak mempunyai pengetahuan serta

wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka,

memikirkan pemecahannya, atau memilih pemecahan masalah yang paling

tepat untuk mencapai tujuan mereka. Tugas agen penyuluh adalah

meniadakan hambatan tersebut dengan cara menyediakan informasi dan

memberikan pandangan mengenai masalah yang dihadapi. Agen penyuluh

dapat memberikan bantuan berupa pemberian informasi yang memadai yang

bersifat teknis mengenai masalah yang dibutuhkan petani dan menunjukkan

cara penanggulanganya. Selama penyuluh belum mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan petani tersebut, maka kegiatan penyuluhan tidak

akan berjalan dengan baik.

Motivasi. Motivasi berasal dari kata motive dan action, artinya

bagaimana membuat orang untuk berusaha. Sebagian besar petani kurang

memiliki motivasi untuk mengubah perilaku karena perubahan yang

diharapkan berbenturan dengan motivasi yang lain. Kadang-kadang

penyuluhan dapat mengatasi hal demikian dengan membantu petani

mempertimbangkan kembali motivasi mereka. Petani kurang dimotivasi

berusaha untuk merubah cara-cara tradisional kearah modernisasi. Atau sifat

pertanian yang subsisten kurang diarahkan untuk berorientasi pada pasar.

Selama petani belum dimotivasi, maka akan menjadi masalah.

Sumber daya. Beberapa organisasi penyuluhan bertanggung jawab

untuk meniadakan hambatan yang disebabkan oleh kekurangan sumber daya.

Kegiatan penyuluhan di Indonesia biasanya berada di bawah Departemen

Pertanian seringkali diberikan tanggung jawab untuk mengawasi kredit dan

Page 13: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

13

mendistribusikan sarana produksi seperti pupuk. Masalahnya sekarang

adalah organisasi yang menyediakan sumber daya tersebut tidak terlibat

melainkan dilakukan oleh penyuluh. Seharunsya kegiatan pelayanan

dilakukan oleh lembaga service, kegiatan pengaturan dilakukan oleh lembaga

regulation dan kegiatan penyuluhan hanya dilakukan oleh lembaga

penyuluhan. Apabila ketiga lembaga ini dapat berfungsi dengan baik maka

kegiatan pembangunan pertanian juga akan berjalan dengan baik.

Wawasan. Sebagian petani kurang memiliki wawasan untuk

memperoleh sumber daya yang diperlukan. Masalah ini hampir sama dengan

hambatan pengetahuan, dan peranan penyuluhan sangat diperlukan pada

keadaan seperti ini. Tugas penyuluh adalah memberikan pandangan supaya

wawasan petani menjadi lebih luas.

Kekuasaan. Penyediaan informasi tidaklah mungkin membawa

perubahan dalam hal kekuasaan petani. Dengan demikian, hal ini tidak dapat

dilaksanakan sebagai kegiatan penyuluhan kecuali penyebabnya adalah

hambatan wawasan terhadap kekuasaan.

Wawasan terhadap kekuasaan. Sebagian petani tidak memiliki

wawasan terhadap kekuasaan terhadap hubungan-hubungan kekuasaan

dalam masyarakatnya maupun tentang sumber daya kekuasaan yang tersedia

bagi mereka serta cara menggunakannya untuk menciptakan perubahan.

Petani Adalah Orang yang Terpinggirkan (Marginal)

Kekuasaan petani untuk mengeluarkan pendapat belum diperhatikan.

Petani adalah orang yang memiliki status sosial yang rendah, perekonomian

yang lemah dan penguasaan tanah yang sangat sempit. Petani lemah inilah

yang harus diberdayakan untuk membentuk suatu asosiasi petani. Contoh:

Asosiasi petani tebu jawa tengah, Asosiasi petani tebu Jawa timur, dan lain-

lain sehingga petani tebu tersebut menjadi kuat. Selain petani penyuluh juga

Page 14: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

14

harus membentuk asosiasi penyuluh sehingga kuat untuk mempejuangkan

nasib petani. Tanpa berkelompok petani dan penyuluh tidak ada artinya.

Bagaimana Penyuluh Membantu Petani

Penyuluh berada pada dua kepentingan yaitu kepentingan petani dan

kepentingan pemerintah. Kepentingan pemerintah adalah untuk mencukupi

kebutuhan pangan oleh karena itu petani diharapkan meningkatkan produksi

tetapi dengan harga yang murah. Kepentingan petani adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan mengusahakan kegiatan

pertanian yang berkelanjutan. Penyuluh berada pada dua kepentingan yang

saling bertentangan. Selama penyuluh berpihak kepada pemerintah, maka

akan timbul konflik kepentingan petani dan pemerintah. Kepercayaan petani

kepada penyuluh akan menurun. Partisipasi petani dalam pembangunan juga

akan menurun. Contoh: Petani menginginkan harga buah meningkat karena

memiliki warna yang bagus, tetapi pemerintah tidak dapat memenuhinya.

Kegiatan Penyuluhan Kurang Terorganisasi

Kurang terorganisasinya penyuluhan secara baik. Contoh: pada

jaman BIMAS dikeluarkan SK Mendagri-Mentan tahun 1985 tentang

pembentukan BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) sehingga penyuluh pertanian

berada di BPP. Kemudian tahun 1992 penyuluh berda di dinas-dinas sehingga

BPP di bagi-bagi sesuai dengan dinas yang ada. Tahun 1996 dikeluarkan SK

Mendagri-Mentan tentang pembentukan BIPP (Balai Informasi Penyuluhan

Pertanian). Belum selesai BIPP dibentuk sudah digulirkannya UU No. 22

tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Kurangnya pengorganisasian kegiatan

penyuluhan menyebabkan kurangnya keberhasilan penyuluhan pertanian.

Page 15: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

15

Kegiatan Penyuluhan Tidak Berjalan dengan Baik

Kegiatan penyuluhan akan berjalan dengan baik bila: pasar, teknologi,

input, intensitas produksi (harga yang layak) dan transportasi desa mencapai

keadaan maksimum. Bagaimana membangun pertanian yang baik bila 80 %

masalah berada di luar petani. Kegiatan penyuluhan tidak efektif apabila

kelima masalah diatas tidak diatasi.

Kelembagaan Penyuluhan belum Tertata dengan Baik

Selama ini kegiatan penyuluhan lebih dilaksanakan oleh lembaga

penerangan yang bertanggung jawab untuk menjembatani kebijakan

pemerintah agar sampai kepada rakyat. Seharusnya penyuluhan lebih

mendidik petani agar dapat memecahkan masalahnya sendiri. Organisasi

penyuluhan yang sekarang ini ingin menyampaikan kebijakan yang

sebenarnya dilakukan oleh lembaga penerangan.

Penyimpangan Tujuan Organisasi Penyuluhan

Organisasi penyuluhan bertujuan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi petani. Penyuluh harus memainkan peranan bagaimana petani

terlibat dalam kegiatan penyuluhan. Tujuan kegiatan yang terjadi sekarang ini

sangat jauh dari harapan. Tujuan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Sikap-sikap yang berbeda dari berbagai organisasi penyuluhan

Kenyataan Harapan

• Bertujuan meningkatkan produktivitas

• Parsial

• Semata-mata penyuluhan

• Agen pemerintah

• Terpusat

• Bekerja dalam skala nasional

• Semata-mata alih pengetahuan

• Diarahkan

• Bertujuan memecahkan masalah

• Holistik

• Pelayanan terpadu

• Bantuan sendiri berdasarkan organisasi swastaTidak terpusat, partisipatif

• Bekerja dalam wilayah kecil

• Juga menghasilkan pengetahuan

• Tidak diarahkan

Page 16: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

16

Perbedaan Nilai yang Dianut Petani dan Agen Penyuluh

Nilai-nilai yang dianut petani kemungkinan berbeda dari nilai-nilai agen

penyuluhan yang “berbau perkotaan”, tetapi tidak beralasan jika beranggapan

bahwa nilai-nilai agen penyuluhan dan atasannya lebih baik dibandingkan

nilai-nilai petani dan keluarganya. Selama penyuluh belum bisa menyamakan

nilai-nilai yang dianut ini maka akan timbul masalah.

Pengetahuan Penyuluh Kurang Memadai

Agen penyuluh hanya memiliki setengah dari pengetahuan yang

diperlukan untuk mengambil keputusan, sedangkan petani dan keluarganya

melengkapi kekurangannya. Mereka akan mengetahui tujuan-tujuan mereka,

jumlah modal yang dimiliki, persyaratan tenaga kerja pertanian mereka selama

bulan-bulan yang berbeda, hubungan dengan petani lain, kualitas lahan serta

kesempatan-kesempatan menghasilkan uang diluar sektor pertanian. Agen

penyuluhan mungkin memiliki sebagian dari pengetahuan tersebut, tetapi

biasanya tidak sebanyak pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga petani

sendiri.

Dewasa ini agen penyuluhan lebih mengarahkan langkahnya pada

sistem pertanian yang berkelanjutan dan kurang memperhatikan input

pertanian yang tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Pengetahuan khas

setempat dari petani sangatlah penting untuk mengembangkan pertanian yang

berkelanjutan karena cara ini harus disesuaikan dengan situasi setempat yang

biasanya petani tahu lebih banyak dibandingkan peneliti atau agen

penyuluhan.

Mengubah Cara Bertani atau Mengubah Petani

Kebanyakan agen penyuluhan petanian memperoleh pendidikan

formal tentang cara-cara mengubah atau memperbaiki cara bertani. Mereka

Page 17: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

17

belajar tentang varietas tanaman, pupuk, makanan ternak, dan sebagainya,

tetapi di dalam tugasnya diminta untuk “mengubah petani” yang kemudian

dapat membuat keputusan untuk mengubah “usaha taninya”. Banyak agen

penyuluh belum terlatih dalam proses mengubah sikap, yaitu dalam hal

pendidikan orang dewasa dan komunikasi. Mereka diajar mengenai “apa yang

harus dilakukan” kepada petani, tetapi tidak tentang “bagaimana”

mengatakannya agar petani mampu menjadi manajer yang baik dalam usaha

taninya. Perubahan yang demikian merupakan salah satu tujuan penting dari

pendidikan penyuluhan.

Penyuluh Kurang Membantu Petani Mencapai Tujuan

Selama ini kegiatan penyuluhan kurang membantu petani mencapai

tujuan. Agen penyuluhan dapat memanfaatkan berbagai cara untuk

membantu kliennya untuk mencapai tujuannya, yaitu:

• Memberi nasihat secara tepat waktu guna menyadarkannya tentang suatu

masalah,

• menambahkan kisaran alternatif yang dapat menjadi pilihannya,

• memberi informasi mengenai konsekuensi yang dapat diharapkan dari

masing-masing alternatif,

• membantunya dalam memutusakan tujuan mana yang paling penting,

• membantunya dalam mengambil keputusan secara sistematis baik secara

perorangan maupun berkelompok,

• membantunnya belajar dari pengalaman dan dari pengujicobaan,

• mendorongnya untuk tukar-menukar informasi dengan rekan petani.

Page 18: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

18

Penyuluh Kurang Membuat Wadah untuk Kepentingan Petani

Di negara industri maju petani dengan berbagai cara membuat wadah

untuk memenuhi kepentingan bersama mereka. Organisasi demikian

memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian di negara industri

maju. Di negara berkembang belum ada organisasi demikian, atau kalaupun

ada cenderung belum efektif. Adanya organisasi pertanian yang efektif sama

pentingnya dengan penerapan teknologi di banyak negara. Organisasi

penyuluhan memegang peranan penting dalam membimbing petani

mengorganisasikan diri secara efektif. Walaupun demikian diperlukan

dukungan politik untuk dapat berperan tanpa membahayakan jabatan mereka.

Penyuluh Kurang Mendidik Petani

Tugas mendidik dan pendidikan penyuluhan merupakan cabang dari

pendidikan orang dewasa. Agen penyuluhan di banyak negara Eropa lebih

merupakan seseorang yang menolong petani untuk memecahkan masalah

mereka. Agen penyuluhan sudah merasa puas jika pertanian menjadi lebih

efisien, dan kurang berminat untuk mengubah petani. Tugas utama

penyuluhan di banyak negara berkembang adalah menganjurkan penggunaan

teknologi modern, seperti pemakaian pupuk. Kenaikan hasil merupakan tujuan

utama di negara-negara berkembang karena cepatnya pertumbuhan

penduduk, disamping adanya anggapan bahwa petani terbelakang dan

tradisional.

Petani dapat dididik dengan dua cara yang berbeda: 1) mengajari

mereka bagaimana cara memecahkan masalah spesifik, atau 2) mengajari

mereka proses pemecahan masalah. Cara kedua memerlukan banyak waktu

dan upaya dari kedua pihak, tetapi untuk jangka panjang menghemat waktu

dan menambah kemungkinan dikenalinya gejala hama dan penyakit secara

tepat waktu dan segera dapat ditanggulangi. Cara demikianlah yang terbaik,

Page 19: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

19

tetapi perlu disadari bahwa seseorang yang diberi pendidikan sepotong-

sepotong lebih berbahaya dari orang buta huruf. Petani wajib diberi pengertian

tentang masalah mana yang dapat mereka pecahkan sendiri dan manakah

yang tidak.

Petani di negara berkembang juga ingin memperbaiki cara bertani

mereka, dan kewajiban agen penyuluhan adalah mendukung dan menciptakan

proses demikian melalui belajar yang disebut “belajar mandiri” atau self-

directed learning

Penyuluh Kurang Mengubah Keadaan Petani

Selama bertahun-tahun konservatisme petani dianggap sebagai

penyebab kegagalan adopsi teknologi yang dikembangkan penelitian. Hal

demikian ternyata tidak selalu benar, karena cara bertani yang tidak

menguntungkanlah yang membuat mereka tidak menggunakan teknologi

tersebut.

Model Keterkaitan Antara Penelitian dan Penyuluhan

Selama belum terjadi kaitan antara penelitian dan penyuluhan maka

kegiatan pembangunan pertanian belum berhasil. Selama ini hasil penelitian

kurang dirasakan bermanfaat, dan biasanya penelitian hanya meramaikan

artikel, jurnal hanya untuk memenuhi KUM sehingga tidak efektif. Untuk itu

Havelock mengembangkan tiga model keterkaitan antara penelitian dan

penyuluhan

Page 20: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

20

Model Penelitian, Pengembangan, dan Difusi

Model penelitian, pengembangan dan difusi Havelock ini sering

digunakan di dunia industri. Model ini berbicara mengenai:

1. Penelitian dasar,

2. Penelitian terapan,

3. Pengembangan,

4. Difusi

Contoh model ini adalah ketika dilaksanakannya SUTPA (Sistem Usaha Tani

Padi berbasis Agribisnis). Adapun langkah-langkah yang ditempuh ini adalah:

1. Penelitian dasar dilakukan di Bogor

2. Penelitian terapan dengan jalan uji multi lokasi yang lebih banyak

dilakukan oleh peneliti

3. Pengembangan dengan jalan membuat denplot (demonstrasi plot) yang

dilakukan bersama-sama peneliti dan penyuluh

4. Difusi dilakukan dengan jalan gelar teknologi yang dilakukan oleh penyuluh

5. Jika lankah-langkah ini berjalan dengan baik maka akan terjadi keterkaitan

antara penelitian dan penyuluhan.

Model Interaksi Sosial

Dalam model interaksi sosial terdapat dua hal penting yang harus

diperhatikan yaitu: komunikasi dan kontak. Tidak akan terjadi interaksi jika

tidak ada kontak, dan juga tidak ada interaksi tanpa komunikasi. Dengan

demikian penyuluh harus melaksanakan kontak dan melakukan komunikasi

dengan pihak-pihak yang terkait. Model dapat dikatakan berhasil apabila

dilandasi dengan tujuan keuntungan yang dirasakan oleh sebagian besar

masyarakat. Kunci utama keberhasilan model ini adalah menyadarkan petani

akan suatu inovasi yang baru. Contoh: penggunaan pupuk organik di dalam

Page 21: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

21

suatu sistem sosial. Dari satu orang yang menerapkan pupuk organik ini

sehingga setiap petani yang ada di dalam sistem sosialnya ikut menerapkan

pupuk organik ini berarti telah terjadi interaksi sosial. Dengan demikian dapat

disimpulkan keterkaitan antara penyuluhan dan penelitian dalam model

interaksi sosial adalah inovasi harus berasal dari lembaga penelitian

sedangkan penyuluh bertindak sebagai pakar.

Model Pemecaham Masalah

Masalah yang harus dipecahkan adalah masalah yang betitik tolak dari

masalah yang dihadapi petani. Sehingga inovasinya tidak hanya berasal dari

penelitian tetapi dapat juga berasal dari petani itu sendiri. Dalam hal ini

penyuluh berperan sebagap pemandu.

Penerapan Model

Tidak bisa dikatakan bahwa ada model yang benar dan ada yang salah

karena masing-masing model dapat berguna sesuai dengan masalah yang

dihadapi dalam situasi yang berlainan. Walaupun demikian model 1 dan

model 3 yang sekarang berkembang. Model 2 biasanya dikombinasikan.

Model 1 pelaksanaannya murni dari peneliti, sedangkan model 3

pelaksanaannya berasal dari petani.

Profesi yang Berkaitan dengan Penyuluhan Pertanian

Dalam kegiatan penyuluhan pembangunan dikatakan penyuluhan

adalah sarana efektif untuk mendorong proses pembangunan termasuk

pembangunan pertanian. Sekarang timbul pertanyaan “Apakah tidak ada

disiplin lain yang berkaitan dengan pembangunan pertanian?” jawabnya

adalah ada. Disiplin yang terkait tersebut diantaranya:

Page 22: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

22

Kesehatan Gisi dan KB. Tidak mudah kita membangun pertanian

kalau kita mengabaikan gizi dan keluarga berencana, karena bidang ini sangat

erat dengan bidang pertanian. Sehingga diperlukan kerjasama yang erat

antara penyuluh pertanian dan kesehatan. Masalah kesehatan merupakan

kendala utama bagi petani dan keluarganya. Beberapa program keluarga

berencana tidak begitu efektif karena terlalu ditekankan pada kepentingan

kolektif dan bukan kepentingan keluarga.

Kesejahteraan Keluarga. Tugas penyuluhan adalah membuat petani

dan keluarganya sejahtera. Kalau kita lihat paradigma lama penyuluhan

pertanian adalah untuk 1) better farming, 2) better business, 3) better living,

dan 4) better community. Kesejahteraan keluarga umumnya ditujukan kepada

kaum wanita, padahal wanita terlibat dalam kegiatan pertanian. Sehingga

tinbul konflik antara kegiatan kesejahteraan keluarga dengan kegiatan

penyuluhan pertanian. Untuk mengatasi konflik inilah maka perlu kerjasama

antara kegiatan kesejahteraan keluarga dengan kegiatan penyuluhan

pertanian.

Isu Lingkungan (Profesi Lingkungan). Kegiatan penyuluhan

pertanian harus berkaitan dengan profesi lingkungan. Isu lingkungan sekarang

ini bukanlah masalah nasional belaka melainkan sudah menjadi masalah

internasional. Penurunan kualitas hidup terjadi karena penurunan mutu

lingkungan. Ini merupakan akar masalah yang menyebabkan kemiskinan.

Alih Profesi. Banyak petani yang bekerja diluar sektor pertanian.

Tapi jangan digeneralisasi profesi diluar pertanian, agar diperoleh tujuan yang

jelas sebelum mengambil keputusan.

Pendidikan. Bagaimana membuat pendidikan yang berkelanjutan?

Penyuluh merasa kalau sudah melakukan penyuluhan berarti tugasnya

selesai. Padahal tidak. Seharusnya penyuluh dapat masuk ke sekolah-

sekolah untuk memberikan penyuluhan pertanian sehingga dapat

Page 23: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

23

menumbuhkan jiwa pertanian di kalangan siswa. Bagaimana menumbuhkan

jiwa pertanian di kalangan siswa inilah yang dimaksud kaitan penyuluhan

dengan pendidikan.

Pengembangan Organisasi. Pengembangan organisasi

(organization development, OD) menarik banyak perhatian pada tahun-tahun

terakhir ini. Penggunaan teknik OD membantu organisasi menjadi lebih efektif,

suatu peluang yang bermanfaat bagi organisasi penyuluhan. Kekuatan OD

terletak pada penciptaan situasi sedemikian rupa sehingga seorang

menemukan dirinya bahwa dia harus berubah.

Departemen Penerangan. Kegiatan penerangan bertujuan agar

kebijakan supaya didukung oleh rakyat. Jangan dipertentangkan antara

kegiatan penyuluhan dan penerangan. Kegiatan penyuluhan tidak akan

berjalan tanpa penerangan, demikian pula sebaliknya penerangan tidak akan

berguna tanpa penyuluhan.

Profesi Lain. Puncak kegiatan penyuluhan harus bersifat holistik.

Pendidikan Penyuluhan

Pendidikan penyuluhan dengan sengaja menggunakan komunikasi

informasi untuk membantu manusia membentuk pendapat dan mengambil

keputusan yang benar. Pendidikan penyuluhan menyangkut pertanyaan

strategis proses penyuluhan. Pendidikan penyuuhan juga mengumpulkan dan

mengintegrasikan, jika mungkin dari berbagai disiplin ilmu, dan mengelolanya

melalui penelitian penyuluhan. Pendidikan penyuluhan dapat membantu

manajer dan agen penyuluhan membuat keputusan yang rasional mengenai

tujuan dan metode penyuluhan, dengan memperhatikan hubungan antara

tujuan dan metode tersebut.

Kebanyakan pengamatan penyuluhan diarahkan untuk dapat

menjawab pertanyaan: Kombinasi metode penyuluhan yang mana yang akan

Page 24: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

24

digunakan? Apakah kombinasi tersebut didasarkan pada analisis yang

sistematis tentang keadaan dan sesuai dengan tujuan program penyuluhan?

Metode apa yang digunakan penyuluhan untuk mencapai tujuan antara,

termasuk menarik perhatian program, mempengaruhi norma kelompok

mengenai masalah yang dihadapi, atau membantu petani mengambil

keputusan akhir?

Kini arah penelitian lebih banyak ditujukan pada pertanyaan: Apa

tujuan atau sasaran dari saran tersebut? Apakah agen penyuluh memberikan

petani pemecaham masalah atau hanya mendidik mereka memecahkan

masalahnya sendiri untuk masa mendatang? Bagaimana organisasi

penyuluhan memadukan tujuan departemen dengan tujuan untuk

pengembangan petani? Apakah agen penyuluh mencoba memberikan

pemecahan masalah atau membimbing petani memecahkan masalahnya

sendiri? dan dengan organisasi mana saja akan dilakukan kerja sama dan

bagaimana kerja sama tersebut diatur? Semua pertanyaan tersebut

berkenaan dengan tujuan penyuluhan dan keterkaitan agen penyuluhan

dengan AKIS (Agricultural Knowledge and Information System)

Terdapat tiga paradigma penyuluhan dalam rangka menghadapi

tantangan di masa depan, yaitu:

1. Membuat pengembangan (Net Working) informasi pertanian. Selama ini

penyuluh memonopoli informasi penyuluhan pertanian. Selama penyuluh

memonopoli informasi pertanian maka kegiatan penyuluhan tidak akan

berjalan dengan baik.

2. Membuang hirarkhi penyuluhan pertanian dari pusat sampai daerah.

Sebaiknya kembangkan partnership/ kemitraan. Sehingga kembali pada

hakekat penyuluhan yang selalu menuntun petani untuk memecahkan

masalahnya (Pad Vinder).

Page 25: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

25

3. Membuang ketergantungan pada satu orang penyuluh, seharusnya

mengembangkan kolaborasi (sinergisme dan kerjasama) diantara

lembaga-lembaga yang terlibat.

Paradigma baru penyuluhan pertanian tersebut akan berjalan dengan

baik apabila berjalan dalam AKIS (Agricultural Knowledge and Information

System). Sistem ini dapat diartikan:

“Orang-orang, jaringan-jaringan kerja, dan lembaga-lembanga beserta penyatuan dan hubungan di antara mereka yang mengikutsertakan atau mengatur pembangkitan, transformasi, transmisi, penyimpanan, pemanggilan, integrasi, difusi serta pemanfaatan pengetahuan dan informasi, dan yang secara potensial bekerjsa secara sinergis untuk meningkatkan keserasian antara pengetahuan dan lingkungan, dan teknologi yang digunakan dalam pertanian”

Penyatuan dan hubungan diantara orang-orang, jaringan kerja, dan

lembaga-lembaga pertanian adalah merupakan peranan yang harus dimainkan

oleh Dinas Pertanian.

Perlunya AKIS

Gagasan yang melandasi AKIS adalah bahwa petani menggunakan

sumber-sumber yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi

yang mereka perlukan untuk mengelola usaha tani mereka, dan pengetahuan

baru itu dikembangkan tidak hanya oleh lembaga penelitian, tetapi juga oleh

banyak pelaku yang berbeda. Maka akan sangat bermanfaat untuk

menganalisis bagaimana sumber-sumber ini saling melengkapi dan

mendukung satu sama lain, atau mungkin macam-macam konflik yang ada di

antara sumber-sumber tersebut. Sumber yang manakah yang dituju oleh

petani untuk mendapatkan sejenis pengetahuan atau informasi, dan dari

manakah sumber tersebut memperoleh pengetahuan dan informasi itu?

Misalnya, bagaimana penelitian pertanian dan penyuluhan dapat bekerja

Page 26: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

26

sama? Sistem pengetahuan dan informasi petanian (AKIS) ini juga

menganalisis arus informasi dari petani ke petani lain, ke peneliti, ke pembuat

kebijakan, dan ke pengusaha

Penelitian Pertanian

Terdapat dua kelemahan penelitian pertanian yang diterapkan oleh

bangsa Indonesia, yaitu:

1. Penelitian hanya memberikan sumbangan bagaimana cara meningkatkan

produktivitas, belum menyediakan informasi yang benar-benar dibutuhkan

oleh petani dan seringkali tidak memperhatikan kenyataan bahwa banyak

petani khususnya di negara-negara berkembang, memiliki keterbatasan

akses informasi.

2. Kondisi di lapangan percobaan berbeda dengan kondisi di lahan petani.

Lokasi penelitian yang terbaik adalah di lahan petani, sehingga supaya

penelitian dapat dilakukan di lahan petani maka ahli-ahli yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi harus dilibatkan.

Sumber-Sumber dan Jenis Informasi

Petani memanfaatkan berbagai sumber untuk mendapatkan

pengetahuan dan informasi yang mereka perlukan untuk mengelola usaha tani

mereka dengan baik, yang meliputi:

1. petani-petani lain,

2. penyuluh,

3. pedagang,

4. agen pemerintah,

5. organisasi petani dan swasta,

6. media massa, dan

7. peneliti.

Page 27: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

27

Untuk mengelola usaha taninya, jenis-jenis informasi yang dibutuhkan

petani adalah:

1. informasi tentang hasil penelitian berbagai disiplin pengelolaan usaha

tani dan teknologi produksi,

2. informasi mengenai pengalaman petani lain,

3. informasi pasaran input dan output sesuai dengan perkembangan

terakhir,

4. informasi kebijakan-kebijakan pemerintah,

Kerjasama Peneliti dengan Penyuluh

Hubungan yang efektif antara penelitian pertanian dan penyuluhan

cukup penting bagi pembangunan pertanian, tetapi di banyak negara

hubungan semacam ini lemah. Hubungan yang lemah sering disebabkan oleh

peneliti yang hasil penelitiannya terlalu sering dipuji-puji oleh sesama peneliti

dan kurang memperhatikan sumbangan nyatanya untuk memecahkan

permasalahan petani. Contoh: Publikasi jurnal merupakan syarat untuk

mempromosikan organisasi pertanian, penyuluhan tidak dihargai, peneliti

memandang rendah penyuluh, dll.

Hubungan kerja yang efektif mensyaratkan peneliti dan agem

penyuluhan yang bersama-sama mengunjungi petani untuk menganalisa

permasalahan mereka dan membahas pemecahan masalah yang mungkin

diambil. Pengembangan pemecahan masalah yang tepat memerlukan

sumbangan dari peneliti yang memiliki pengetahuan serta pemahaman yang

luas mengenai sistem usaha tani. Pengetahuan serta pemahaman yang luas

ini tidak dimiliki oleh banyak penyuluh di berberapa negara karena kurangnya

sarana transportasi dan/atau pekerjaan tulis-menulis yang terlalu sering

“mengikat” mereka di belakang meja

Page 28: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

28

Anaisis bersama mengenai persoalan petani ini dapat dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan Penelitian Sistem Usaha Tani (Farming

System Research, FSR) dan Pemahaman Desa Secara Cepat (Rapid Rural

Appraisal, RRA). Dalam RRA, satu tim peneliti dari berbagai disiplin ilmu

menganalisis beberapa usaha tani pada suatu transek di lokasi penelitian

untuk menemukan permasalahan utama yang dihadapi petani dan mengapa

petani bertani dengan cara demikian. Baru-baru ini RRA dikritik sebagai

bagian dari pendekatan dari atas ke bawah. Sekarang petani sendiri kerap

tergabung dalam jenis penelitian yang disebut “Pemahaman Desa Secara

Partisipatif” (Partisipactory Rural Appraisal, PRA).

Upaya melibatkan peneliti dan penyuluh adalah melalui percobaan

lapangan. Pada percobaan lapangan tersebut penyuluh dan peneliti

bekerjasama dalam satu tim yang kedudukannya sejajar. Dalam tim tersebut

juga harus ada pembagian tugas yang jelas. Penyuluh mengawasi percobaan

lapangan secara dekat dan mengadakan observasi sedangkan peneliti adalah

membuat design dan merencanakan rancangan penelitian yang baik serta

menganalisis data selayaknya.

Percobaan bisa saja dilakukan sendiri oleh petani. Pada saat ini

penyuluh dan peneliti sebagai fasilitator, sehingga hasil yang dicapai sangat

bermanfaat bagi petani. Dari percobaan sendiri ini akan muncul nilai-nilai

kemandirian dalam diri petani. Kemandirian ini dapat berupa kemandirian

intelektual (dapat mengkritisi apa yang ada di sekitarnya), kemandirian material

(dapat memanfaatkan sumber daya yang ada), dan kemandirian pembinaan

(dapat membina diri sendiri tanpa bantuan orang lain).

Pengetahuan berharga yang didapat oleh petani secara turun-temurun

(disebut juga pengetahuan khas setempat) ini sering diabaikan oleh peneliti

walaupun informasi ini bisa cukup berarti untuk memberikan rekomendasi yang

Page 29: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

29

spesifik untuk daerah yang bersangkutan serta mengembangkan sistem

pertanian yang berkelanjutan.

Pengetahuan Petani

Petani lebih banyak belajar dari sesama petani. Di negara-negara

industri agen penyuluhan lebih dominan memberikan pembelajaran. Di

Australia terdapat penyuluh swasta yang aktif memberikan pembelajaran

kepada petani. Di Indonesia, pendidikan adalah tanggung jawab masyarakat.

Oleh karena penyuluhan merupakan pendidikan non formal maka seharusnya

juga menjadi tanggung jawab masyarakat.

Analisis Sistem Informasi

Untuk menganalisis AKIS dapat digunakan Analisis SWOT seperti:

kekuatan AKIS, celah-celah yang kiranya menghambat pembangunan

pertanian, aspek-aspek yang saling tumpang tindih, serta konflik yang akan

ditimbulkan. Menganalisis sistem informasi maka akan lebih memungkinkan

efisiensi AKIS.

Analisis AKIS ini dapat menjadi tanggung jawab dinas penyuluhan dan

harus dimanfaatkan untuk meningkatkan koordinasi antara para pelaku di

dalamnya, misalnya dengan cara mendikskusikan bagaimana tiap organisasi

dapat berperan semaksimal mungkin untuk membuat sistem ini lebih efektif.

Pemahaman yang Cepat Sistem Pengetahuan Pertanian (RAAKS) dijadikan

titik tolak untuk proses kerjasama agar AKIS menjadi lebih efektif, sehingga

proses kerjasama menjadi abadi. Agar koordinasi berjalan dengan baik maka

perlu keberadaan lembaga

Sistem produksi pertanian dapat ditempuh dengan dua cara yaitu

dengan teknologi dan praktek. Dengan AKIS maka dapat dianalisis mana

teknologi dan mana praktek.

Page 30: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

30

Tabel 2. Perbedaan teknologi dengan praktek

Teknologi Praktek

Cirinya adalah disertakan dengan

produk

Contoh:

- traktor

- pestisida

- dll

Cirinya dalah tidak disertakan dengan

produk

Contoh:

- penanggulangan hama

- informasi pasar

- cara penyiangan

- penyediaan sarana produksi

- dll

Peranan Dinas Pertanian dalam Sistem Informasi

Peranan tradisional organisasi penyuluhan di negara-negara

berkembang adalah mengadakan alih teknologi yang dikembangkan di

lembaga-lembaga penelitian kepada petani. Peranan utamanya dinegara

industri maju selama ini adalah belajar dari pengalaman petani lain bagaimana

mereka dapat meningkatkan cara pengelolaan usaha tani mereka. Analisis ini

kerapkali menunjukkan kenyataan bahwa peranan lain di luar alih teknologi

ternyata lebih sesuai. Peranan ini dapat melibatkan petani dengan sejumlah

besar kesempatan dan membantu mereka untuk memilih kesempatan yang

sesuai dengan keadaan mereka.

Tugas dinas penyuluhan adalah: 1) mengadakan percobaan dengan

teknologi baru atau sistem usaha tani baru, 2) menambah akses informasi

yang relevan dengan aneka ragam sumbernya, 3) mengevaluasi dan

menafsirkan informasi itu untuk keadaan mereka sendiri, 4) belajar dari

pengalaman sendiri.

Page 31: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

31

Keberhasilan sistem informasi dapat terwujud apabila dibentuk net

working diantara pelaku-pelaku informasi yang bersangkutan dan yang

menjadi koordinatornya adalah Dinas Pertanian.

Pendekatan Alih Teknologi

Peranan agen penyuluhan adalah membantu petani menemukan,

mengembangkan, dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi petani, termasuk informasi

mengenai teknologi baru yang dikembangkan di lembaga penelitian.

Tidak dapat dipungkiri bahwa alih teknologi kadang-kadang memang

diperlukan tergantung pada persoalan yang dihadapi petani dan teknologi yang

ada.

Pembangunan petanian akan lebih membawa hasil jika berbagai

pelaku di dalam AKIS berbagi pengetahuan dan saling mendorong untuk

mengembangkan gagasan-gagasan baru mengenai arah pembangunan

pertanian, dan ini dapat dicapai selama proses berlangsung.

Dari pembicaraan di atas dapat dikatakan bahwa prakarsa untuk

memberikan bimbingan berasal dari agen penyuluhan. Kenyataannya,

prakarsa sering datang dari petani yang mengetahui perlunya informasi bagi

para ahli untuk mengambil keputusan. Banyak agen penyuluhan kurang

berusaha memenuhi tuntutan tersebut yang sebenarnya menguntungkan jika

pekerjaannya sesuai dengan masalah yang dianggap penting leh petani.

Kerugiaannya, agen penyuluhan tidak dapat menyadarkan petani mengenai

masalah yang belum dipahaminya. Seterusnya agen penyuluhan tidak dapat

mencapai kelompok masyaakat dengan mudah, karena mereka belum

melakukan identifikasi masalah. Hal demikian berbahaya, karena penyuluh

berarti menolong memecahkan masalah kemarin, tetapi bukan terhadap

masalah yang akan datang.

Page 32: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

32

Adopsi dan Difusi Inovasi

Pengertian Inovasi

Knowledge adalah pengetahuan berupa akal sehat yang didasarkan

pada pengalaman, dan tidak perlu menggunakan metode ilmiah di dalam

membuktikannya. Contoh: pengetahuan numpang angkot dari kampus IPB

Darmaga ke Kampus IPB Branangsiang. Sedangkan Science adalah ilmu

yang diperoleh dari penerapan metode ilmiah. Sifat Science adalah: 1)

valid/sahih (mengatakan apa yang seharusnya dikatakan), 2) reliable

(siapapun yang menerapkan hasilnya selalu sama), dan 3) Objectif (sesuai

dengan hal/objek yang diamati). Science memiliki ciri- ciri: 1) dapat dicoba dan

diulangi, 2) membentuk kaidah keilmuan, 3) menghasilkan hasil yang disebut

invention.

Invention merupakan hasil yang didapat dari science. Jika hasil ini

berupa gagasan, metode, atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang

baru, tetapi tidak selalu merupakan hasil dari penelitian yang mutakhir, maka

ini disebut sebagai inovasi. Inovasi diciptakan untuk melakukan pembaharuan

di dalam suatu sistem sosial (keluarga, kelompok tani, RT, RW, Desa, Negara,

dll).

Kalau kita ingat model keterkaitan penelitian dan penyuluhan, kita akan

temuakan tiga model yaitu: 1) Model penelitian, pengembangan dan difusi, 2)

model interaksi sosial, 3 model pemecahan masalah. Ternyata proses difusi

terdapat pada model yang kedua yaitu model interaksi sosial.

Menurut Van Den Ban perubahan tidak selalu datang dari pembaharu.

Namun selama ini dianggap inovasi selalu datang dari pembaharu sehingga

inovasi tidak termasuk pengalaman-pengalaman petani (indigenius knowledge)

yang ada di petani.

Page 33: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

33

Proses Adopsi

Proses adopsi adalah proses mental yang terjadi pada diri seseorang

sebelum menerapkan suatu inovasi Adapun tahapan-tahapan adopsi

adalah: 1) sadar (ditandai dengan persentase kehadiran dan tingkat perhatian),

2) minat (ditandai dengan mencari informasi tambahan dengan jalan bertana

sebanyak-banyaknya), 3) evaluasi (ditandai dengan menghitung untung

ruginya) , 4) mencoba (ditandai dengan percobaan pada lahan yang lebih

sempit, dan 5) adopsi (ditandai dengan penerapan pada lahan yang lebih

luas).

Ternyata tahapan adopsi tidak selalu berurutan seperti di atas. Bisa

saja tahapan itu hanya sampai pada tahap sadar kemudian inovasi itu ditolak,

atau sampai tahap minat, evaluasi, mencoba, bahkan walaupun sampai tahap

adopsi inovasi itu masih bisa ditolak. Sehingga Rogers mengusulkan

serangkaian tahapan adopsi sebagai berikut: 1) pengetahuan, 2) Persuasi

(pembentukan dan pengubahan sikap), 3) Implementasi (adopsi atau

penolakan), dan 4) Konfirmasi

Proses Difusi

Sedangkan difusi adalah proses penyebaran inovasi dari satu orang

kepada orang lain di dalam sistem sosial.

Change Agent Sistem sosial

Gambar 1. Proses difusi inovasi

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

Page 34: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

34

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi

1. Ciri-ciri inovasi

Keuntungan relatif. Keuntungan relatif adalah sejauh mana suatu

inovasi keuntungannya dirasakan lebih cepat dibandingkan dengan inovasi

yang lainnya. Contoh: terdapat dua inovasi yang ditawarkan bersamaan.

Satu KB dan yang lain Pemupukan. Ternyata pemupukan lebih cepat

dirasakan manfaatnya dibandingkan dengan KB. Ini berarti pemupukan

mempunyai sifat keuntungan relatif yang lebih besar dibandingkan dengan KB.

Kompatibilitas/Keselarasan. Kompatibilitas berkatian dengan nilai

sosial budaya dan kepercayaan, dengan gagasan yang diperkenalkan

sebelumnya, atau dengan keperluan yang dirasakan oleh petani. Conto:

pemakaian pupuk yang dulu digantikan dengan penggunaan pupuk berimbang.

Suatu inovasi yang pernah gagal akan sulit untuk dibangkitkan lagi karena

dianggap kurang selaras dengan kebutuhan petani sekaang.

Kompleksitas/Kerumitan. Suatu inovasi akan dengan cepat diadopsi

apabila lebih sederhana, sebaliknya semakin rumit suatu inovasi maka proses

adopsi akan semakin lambat. Contoh: Embrio transfer (Inseminasi buatan)

akan sulit diterapkan oleh petani.

Dapat Dicoba. Petani cenderung untuk mengadopsi inovasi jika telah

dicoba dalam skala kecil di lahannya sendiri dan terbutki lebih baik daripada

mengadopsi inovasi dengan cepat dalam skala besar. Selain dapat dicoba

suatu inovasi yang baik juga harus bisa dipilah (trial ability). Contoh: Suatu

inovasi dalam beternak ayam di dalam paket inovasinya menawarkan

memelihara ayam sebanyak 1000 ekor. Karena inovasi tersebut dapat dipilah

petani dapat memelihara ayam hanya 100 ekor. Berbeda dengan inovasi

dalam penggunaan pil KB. Inovasi ini tidak bisa dipilah menjadi 1/5 dari yang

dianjurkan. Ini berarti inovasi beternak ayam akan lebih cepat diadopsi

dibandingkan dengan inovasi pil KB.

Page 35: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

35

Diamati. Petani dapat melihat dari jauh tentang rekannya yang telah

beralih memberi jagung untuk pakan ternaknya, tetapi mungkin tidak tahu

tentang sistem tata buku yang digunakan tetangganya. Karena takut tersaingi

petani mungkin tidak menunjukkan ternak unggul miliknya kepada

tetangganya. Mereka belajar dengan cara mengamati dan berdiskusi

mengenai pengalaman rekannya. Pengalaman mereka seringkali menjadi

sebab untuk memulai suatu diskusi.

2. Jenis Keputusan

Jenis keputusan y ang diambil, atau siapakah pengambil keputusan

untuk menentukan apakah inovasi yang dianjurkan oleh penyuluh, diterima

atau ditolak, akan menentukan tingkat kecepatan adopsi tersebut.

Optional. Keputusan diterimatidaknya inovasi dilakukan oleh masing-

masing individu petani.

Kolektif. Keputusan dilakukan bersama oleh seluruh anggota

kelompok/masyarakat.

Otoritas. Keputusan dilakukan oleh penguasa.

Kategori Pengadopsi

Pengadopsi biasanya dibagi menjadi lima kategori menurut angka

yang diperoleh dari perhitungan indeks adipsi, yaitu:

1. Inovator (2,5%)

Ciri-cirinya:

- Biasanya “lancang” atau mendahuluhi penyuluh

- Umurnya separuh baya

- Pendidikannya tinggi

- Status sosial di masyarakat tinggi

- Bersifat kosmopolit perpandangan luas

Page 36: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

36

2. Pengadopsi (13,5%)

Ciri-cirinya:

- Umurnya separuh baya

- Pendidikannya rendah

- Status sosial di masyarakat tinggi

- Status ekonominya rendah

- Informal leader

3. Penganut awal (34,0 %)

Ciri-cirinya:

- Tingkat ekonominya sedang-sedang saja

- Umurnya rata-rata setengah umur

- Meneruskan informasi

- Menafsirkan inovasi

- Memberi contoh

- Legitimasi inovasi

- Norma kelompok

4. Penganut lambat (34,0%)

Ciri-cirinya:

- Umurnya diatas 45 tahun

- Status ekonomi rendah

- Status sosial rendah

- Bersifat lokalit

5. Kelompok lamban (16,0%)

Ciri-cirinya:

- Umurnya diatas 50 tahun

- Bersifat kolot

- Sangat sukar dirubah

- Statis dan pasif terhadap perubahan

Page 37: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

37

Pengklasifikasian tersebut tergantung pada tingkat di mana kelompok

mengadopsi inovasi, dan pada distribusi adopsi sampai mencapai sebaran

normal. Garis pembatas antara kategori pada klasifikasi ini diambil menurut

simpangan baku (sigma) dari rata-rata seperti terlihat pada Gambar 2..

Gambar 1. Kategori Pengadopsi

Implikasi Penelitian Adopsi pada Penyuluhan

Banyaknya hasil penelitian tentang adopsi dapat dimanfaatkan dalam

kegiatan penyuluhan, sehingga proses adopsi inovasi oleh sistem sosial

(masyarakat tani) dapat dipercepat. Adapun implikasi penelitian adopsi

terhadap kegiatan penyuluhan adalah:

1. Berbagai sumber informasi digunakan pada awal dan akhir proses adopsi

inovasi.

- banyak informasi

- konfirmasi tidak cukup

- pengembangan media sangat diperlukan

Mayoritas Awal

34% Pengadopsi Awal

13,5%

Mayoritas Lambat

34% Kel. Lamban

16%

Inovator

2,5%

Page 38: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

38

2. Media sangat berperan menarik minat untuk melakukan komunikasi

pribadi mengenai suatu adopsi inovasi, tetapi tidak akan efektif apabila

tidak ada tindak lanjut dari penyuluh di lapangan.

Contoh:

a. Siaran pedesaan tentang teknik berternak ayam. Walaupun minat

masyarakat tani dapat ditumbuhkan untuk memelihara ayam, namun

bila tidak ada tindak lanjut (diskusi, denplot yang didampingi

penyuluh) kegiatan ini tidak ada gunanya.

b. Penempelan poster “Jangan Tunda, Manfaatkan Pekarangan” ini

memang dapat menumbuhkan minat dan kesadaran, tapi tidak ada

gunanya jika tidak diikuti tindak lanjut.

3. Hasil penelitian adopsi menunjukkan bahwa kerjasama penyuluh

bermanfaat, pertemuan kelompok bermanfaat, oleh karena itu harus

digunakan dalam kegiatan penyuluhan.

4. Agen penyuluh (PPL) hanya memanfaatkan hubungan dengan pemuka

masyarakat, jarang langsung kepada petani. Oleh sebab itu maka

kegiatan penyuluhan harus diusahakan langsung kepada petani.

5. Petani yang telah mengadopsi gencar melakukan promosi kepada petani

lain.

6. Suatu inovasi hanya sesuai bagi kategori tertentu (petani yang

mempunyai lahan luas) sehingga petani gurem kurang terjangkau.

Contoh:

Bimas mensyaratkan petani yang diberikan subsidi pupuk adalah petani

yang memiliki lahan sendiri. Petani yang memiliki lahan sendir adalah

petani golongan menengah ke atas, akibatnya petani kaya akan semakin

kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Hal ini terjadi karena

perbedaan pendapatan antara si kaya dan si miskin. Sehingga dalam

Page 39: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

39

penyuluhan perlu diperhatikan memperlancar adopsi untuk menciptakan

keadilan pendapatan.

7. Hasil penelitian mengenai kategori adopsi penting diperhatikan dalam

kegiatan penyuluhan.

Contoh: Jangan buang-buang waktu untuk membina petani lagard karena

mereka tidak akan pernah mau berubah.

8. Diperlukan pengembangan pesan yang sesuai dengan keperluan dan

situasi dari setiap kategori pengadopsi inovasi.

9. Bermacam-macam metode penyuluhan diperlukan untuk berbagai macam

kategori

10. Petani yang secara berkala meminta saran dari agen penyuluhan

biasanya memiliki cukuk informasi dari saluran komunikasi lain. Mereka

membaca majalah pertanian dan terbitan perdagangan, melakukan

kunjungan lapangan, dan menyaksikan demonstasi, menghadiri

pertemuan, mendiskusikan inovasi dengan desa tetangganya, dan

sebagainya. Agen penyuluh seharusnya mencoba menjawab permintaan

saran mereka.

11. Inovator memainkan peranan penting untuk menguji suatu inovasi (Loval

Verification Trial), untuk itu jangan memilih pemuka masyarakat untuk

menguji inovasi.

12. Perluasan produksi relatif cepat tercapai, karena ada kecenderungan

diadopsi oleh petani yang memiliki lahan yang luas.

13. Pemecahan masalah yang lebih luas lebih sering diberikan oleh peneliti

14. Sulit bagi penyuluh untuk menolak petani yang membutuhkan bantuan.

Yang menarik adalah inovasi kita lebih bayak mementingkan keuntungan

dan jarang yang memperhatikan risiko, akibatnya timbul kerusakan

lingkungan, tanah dan ekosistem. Dewasa ini diperlukan semakin banyak

penyuluh yang melakukankontak dengan petani yang minta saran.

Page 40: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

40

Tugas penelitian adalah merumuskan pemecahan masalah bagi petani

yang berskala besar.

15. Agen penyuluh dapat membantu petani miskin untuk membentuk

kelompok gotong-royong sehingga menjadi lebih kuat menghadapi

penjual, pemberi kredit, dan/atau tuan tanah. Apabila ini dilakukan akan

merubah suatu sistem bahwa keberpihakan kepada yang lemah.

Keterbatasan Penelitian Difusi

Difusi inovasi termasuk bidang pendidikan penyuluhan telah

memperoleh dukungan dari penelitian empisirs. Sayangnya, peneliti terus saja

ingin menggali pertanyaan yang telah diajukan pendahulunya, dan kurang

pada masalah-masalah baru yang dapat menjawab pelaksanaan penyuluhan

di lapangan. Keterbatasan penelitian difusi tersebut antara lain:

1. Pengetahuan Ilmniah

a) Penelitian difusi mengabaikan bagaimana pengetahuan itu dihasilkan

dan diintegrasikan kedalam cara-cara yang dipakai oleh petani petani

untuk melihat permasalahannya sendiri.

b) Penelitian difusi biasanya menganggap bahwa semua inovasi berasal

dari lembaga penelitian, padahal sesungguhnya banyak inovasi

berasal dari petani atau dimodifikasi oleh peneliti sehingga inovasi

tersebut menjadi lebih baik dan sesuai dengan situasai yang mereka

hadapi.

c) Penelitian difusi menganggap adanya pusat penyebaran inovasi,

sedangkan kenyataannya, banyak inovasi disebarkan melalui sistem

desentralisasi dari petani yang aktif, organisasi swasta, dan pedagang.

Page 41: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

41

2. Diinginkannya Inovasi

a) Penelitian difusi secara implisit beranggapan bahwa adopsi inovasi

selalu diinginkan petani. Padahal tidak semua inovasi diinginkan

petani.

b) Kebanyakan studi difusi inovasi menganggap secara implisit bahwa

tujuan utama petani adalah untuk meningkatkan pendapatan, tetapi

menghindari risiko merupakan tujuan yang lebih penting bagi petani

miskin, terutama di negara sedang berkembang.

3. Keuntungan dan Kerugian Bagi Pemakai

a) Penelitian difusi kurang memperhatikan manfaat dan kekurangan

inovasi, padahal ini merupakan informasi penting bagi pengembangan

inobasi karena dapat memecahkan sebagian masalah petani.

b) Penelitian adopsi menunjukkan pesan kurang dirubah dari orientasi

sumber teknis ke orientasi penerima (pemakai).

Contoh:

Sebuah perusahaan pupuk yang besar di Australia memasarkan

produksinya selama bertahun-tahun dengan menunjukkan di iklan

perbandingan kandungan notrogen, fosfor, dan kalium. Ketika penjualan

pupuk gagal menembus pasar, perusahaan tersebut meminta bantuan dari

spesialis komunikasi pedesaan dan strategi pemasaran kemudian diubah.

Produksi diiklankan atas dasar “bagaimana”, “kapan” dan “di mana” pupuk

harus digunakan dan hasil apa yang dapat diharapkan.

4. Isi dan Penafsiran Pesan

Isi dan penafsiran pesan yang diberikan kepada petani juga merupakan

topik yang memerlukan penelitian lebih jauh. Petanan berbagai sumber

informasi telah dipelajari secara luas. Namun kurangnya perhatian

terhadap: isi pesan yang dipilih dan diperlakukan oleh sumber, dicerna

Page 42: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

42

oleh penerima dan diserap bersama pengetahuannhya serta sikap dan

perilaku penerima.

Contoh:

Perusahaan pupuk Australia yang mengiklankan produksinya melalui radio

dan televisi, surat kabar, dan panflet, tapi tidak melihat dengan kritis isi

pesan dari titik pandang pembacanya. Kemudian diketahui bahwa petani

ternyata tidak memahami istilah-istilah teknis dari laporan hasil penelitian,

ditambah staf perusahaan yang berpola pikir sangat teknis, dan tulisan-

tulisan lainnya menggunakan bahasa teknis.

5. Penerapan Inovasi

Kurangnya penggabungan penelitian dengan pengalaman petani dan

gagasan petani mengenai situasi dan tujuan pribadinya.

Contoh:

Dalam Penelitian Sistem Usaha Tani terdapat penggabungan penelitian

dengan pengalaman petani.

6. Umpan Balik

Kurangnya umpan balik yang datang dari petani. Hanya sedikit sekali

pengecekan secara sistematis mengenai reaksi petani dalam kegiatan

penyuluhan.

7. Dampak Sosial dari Inovasi

a) Sebagian besar Penelitian difusi inovasi menekankan pada perubahan

teknis dan khusus, kurang memperhatikan perubahan struktur sosial

yang lebih besar. Contoh: Perubahan menggarap tanah dari

menggunakan cangkul ke penggunaan traktor. Seharusnya perubahan

sistem pertanian dari subsistem ke pertanian komersial.

b) Tidak semua inovasi diinginkan oleh petani.

Page 43: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

43

8. Dampak Sistem Sosial

a) Pada penelitian difusi hanya memfokuskan perhatian pada perubahan

individu dan kelompok, kurang memperhatikan perubahan

kelembagaan dan masyarakat.

b) Penelitian adopsi dan difusi kurang membantu mecarikan jalan keluar

apabila terjadi konflik karena pengambilan keputusan secara kolektif.

Penelitian adopsi menunjukkan inovasi akan lebih cepat diadopsi

apabila keputusan diambil secara pribadi. Padahal pengambilan

keputusan secara kolektif lebih berkembang dalam pembangunan

pertanian. Sehingga timbul berbagai konflik karena keputusan ini.

Tahapan Proses Komunikasi

Secara umum, komunikasi sering diartikan sebagai “suatu proses

penyampaian pesan dari sumber ke penerima”. Tetapi dalam praktek, proses

komunikasi tidak hanya berhenti setelah pesan disampaikan atau diterima oleh

penerimanya. Tetapi, setelah menerima pesan, penerima memberikan

tanggapannya kepada sumber/pengirim pesan untuk kemudian proses

komunikasi tersebut terus berlangsung. Menurut Schram komunikasi adalah

“proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak

saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan, samapi ada

saling pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak” (Gambar

3)

Tujuan komunikasi adalah: 1) informatif, 2) persuasif, 3) intertainment.

Pesan yang berupa informatif dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang

sehingga timbul perubahan perilaku. Selain itu pesan yang berupa informatif

dapat mempengaruhi keterampilan seseorang asalkan melewati suatu latihan

tertentu sehingga seseorang menjadi terampil, sehingga akan diikuti oleh

perubahan perilaku. Pesan yang berupa persuasif dan intertainment akan

Page 44: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

44

mempengaruhi sikap seseorang. Perubahan sikap seseorang berarti terjadi

perubahan perilaku.

Gambar 3. Proses Komunikasi dalam Penyuluhan

INOVASI

Pesan

INFORMATIF

KOGNITIF

Pengetahuan

PSIKOMOTORIK

Keterampilan

TRAINNING

Latihan

PERSUASIF DAN

INTERTAINMENT

AFEKTIVE

Sikap

ADOPSI INOVASI

Perubahan Perilaku

Page 45: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

45

Hubungan Proses Komunikasi, Proses Adopsi dan Berbagai Metoda Penyuluhan

PPL

PETANI

PPL DAN PETANI

Proses Komunikasi

Proses Adopsi Metode Penyuluhan

Menarik

Perhatian

Awarness

Menggugah

Hati

Interest

Keinginan

Evaluation

Yakinkan

Trial

Galakkan

(Encourage)

Adoption

Gambar 4. Hubungan Proses Komunikasi, Proses Adopsi dan Berbagai Metoda Penyuluhan

PPL bertujuan menarik perhatian petani tentang suatuu inovasi dengan

jalan melakukan komunikasi dengan pendekatan kelompok melalui Siaran

pedesaan sehingga petani menjadi sadar. PPl menggugah hati petani dengan

pendekatan kelompok lewat diskusi sehingga petani menjadi tertarik terhadap

suatu inovasi. PPL menumbuhkan keinginan petani dengan pendekatan

Massa:

1. Siaran pedesaan (TV,

Radio, Surat Kabar)

2. Kampanye

Kelompok:

Diskusi, Pertemuan,

Simulasi,

Kelonpencapir,

Denplot.

Individu:

1. Kunjungan

2. Kontak pribadi

Page 46: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

46

kelompok lewat kelompencapir sehingga petani menjadi mempertimbangkan

baik buruk suatu inovasi. PPL menyakinkan petani dengan pendekatan

individu lewat kunjungan ke rumah petani sehingga petani mau mencoba

inovasi. Akhirnya PPL menggalakkan suatu inovasi dengan jalan pendekatan

individu lewat tatap muka langsung dengan petani sehingga petani mau

menerapkan suatu inovasi.

Partisipasi Petani Dalam Program Penyuluhan

Partisipasi pihak-pihak yang terlibat dalam program pembangunan

sering dipandang sebagai jalan untuk meraih sukses, khususnya untuk

memecahkan permasalahan kaum miskin.

Pengertian Partisipasi

Ada beberapa pengertian partisipasi, diantaranya:

1. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan

di dalam pelaksanaan program, pembagian keuntungan dan upaya

evaluasi program.

2. Partisipasi adalah upaya-upaya yang diorganisisr sedemikian rupa dengan

tujuan untuk meningkatkan kontrol atau pengawasan terhadap pemakaian

sumber-sumber dan lembaga-lembaga regulative (lembaga pengatur).

Hal ini menandai peran partisipasi sebagai pengawas pembangunan yang

memang sejauh ini tidak ada.

3. Partisipasi masyarakat adalah suatu proses aktif yang terjadi pada

sekelompok masyarakat (bukan perorangan) yang sedang membangun,

dimana pengaruh kelompok tersebut secara langsung dapat dirasakan,

terutama dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Dalam

Page 47: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

47

pemahaman ini partisipasi masyarakat akan menjadi bermakna ketika

batasan-batasan income, personal growth, self-reliance dan nilai-nilai

mereka menjadi dihargai.

4. Partisipasi adalah proses pemberdayaan (empowerment) yang selama ini

memang terhalangi dan terabaikan. Pandangan ini didasarkan pada

pertimbangan yang berbeda dalam kekuasaan politik dan ekonomi di

dalam kelompok dan kelas-kelas sosial yang berbeda pula. Partisipasi

dalam hal ini juga dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak pada

organisasi-organisasi di negara berkembang agar mereka menjadi lebih

demokratis, independent, dan self-reliace.

5. Partisipasi erat kaitannya dengan konsep partnership, dimana basis dialog

diantara bervariasinya aktor-aktor pembangunan dibentuk, selama

agenda-agenda pembangunan itu merupakan suatu kerjasama, dan

respek terhadap pandangan-pandangan masyarakat lokal. Implikasinya

bahwa agenda proyek lebih bersifat eksternal dan terbuka. Dengan

demikian orang-orang didalamnya akan menjadi aktor-aktor yang juga

secara langsung dapat menikmati manfaat dari pembangunan itu sendiri.

6. Partisipasi adalah suatu proses yang berasal dari pengaruh para

stakeholder dan pengawasan pembangunan dilakukan, dan juga

merupakan proses pengambilan keputusan dan penggunaan resources

yang bermanfaat bagi mereka.

Dari pemahaman terhadap makna partisipasi diatas, dapat disimpulkan

bahwa ternyata belum ada interpretasi yang bersifat universal, partisipasi lebih

merupakan pemahaman yang applicable sesuai dengan konteksnya. Jika

ditarik ke dalam suatu pembedaan berdasarkan pada area-area

pembangunan, maka interpretasi partisipasi dapat dipilah ke dalam dua

kelompok, yakni:

Page 48: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

48

1. Partisipasi sebagai suatu alat

Partispasi nampaknya sebagai suatu proses, ketika orang-orang atau

masyarakat di daerah berdasarkan berkolaborasi dan bekerja sama. Yang

menjadi masalah adalah bagaimana menciptakan teknik dan metode untuk

membuat partisipasi itu ada. Hal ini dapat dilaksanakan ketika proyek dan

program-program pembangunan secara luas diperkenalkan pada mereka

terlebih dahulu. Di dalam situasi seperti ini, partisipasi akan menjadi alat

dengan harapan inisiatif dari luar akan menjadi lebih efektif ketika

diimplikasikan. Partisipasi masyarakat dapat disponsori oleh agen-agen

eksternal dan disini partisipasi akan nampak sebagai teknik untuk

mendukung program dan proyek pemerintah.

2. Partisipasi sebagai tujuan

Partisipasi adalah tujuan itu sendiri, dimana dapat diekspresikan sebagai

pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kemampuan mereka sendiri,

seperti keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk secara

bersama-sama mengambil bagian dan bertanggung jawab terhadap

pembangunan mereka sendiri. Kemiskinan masyarakat dapat dijelaskan

di dalam batasan-batasan tertentu yang menyangkut pengecualian

terhadap mereka, kurangnya akses, dan kontrol terhadap resources yang

mereka butuhkan untuk memperbaiki kehidupan mereka. Partisipasi

adalah suatu instrumen perubahan dan dapat menolong perbaikan-

perbaikan yang tertunda pada masyarakat miskin dengan basis

keterlibatan mereka secara langsung dalam menciptakan inisiatif

pembangunan.

Derajat Partisipasi

Derajat partisipasi dapat dipahami melalui suatu kontinum yang

menggambarkan seberapa jauh keterlibatan orang-orang atau masyarakat

Page 49: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

49

dalam proyek-proyek pembangunan. Derajarnya dapat saja dimulai dari yang

terendah yang nominal hingga yang lebih bersifat transformasional. Dalam hal

ini juga dapat dijelaskan melalui level-level atau tingkatan-tingkatan sebagai

berikut:

Manipulasi. Manipulasi merupakan derajat terendah dari partisipasi,

dan menggambarkan non-participation. Pada kondisi ini partisipasi tak lebih

dari suatu peluang untuk melakukan indoktrinasi.

Informasi. Pada tataran ini derajat partisipasi mulai meningkat,

dimana para stakholders diberikan informasi tentang hal yang menyangkut

hak-hak, tanggung jawab, pilihan-pilihan, dan step-step penting, kearah

partisipasi “secara betulan”. Suatu cara berkomunikasi dengan menggunakan

channel dan feedback untuk bernogosiasi telah dimulai.

Consultation. Jika pada informasi telah diawali dengan cara-cara

berkomunikasi maka pada tahapan ini telah dilakukan komunikasi dua arah,

dimana para stakeholders memiliki kesempatan untuk dapat mengekspresikan

saran-saran, dan perhatian mereka terhadap pembangunan, akan tetapi hal ini

belum menjamin bahwa input dari masyarakat ini akan digunakan seluruhnya,

yang penting mereka sudah berpartisipasi aktif (participating ini participation).

Oleh karena itu partisipasinya hanya sebatas “konsultasi” antara pemerintah

dan stakeholders, dan bukan kontribusi stakeholders pada agenda

pembangunan.

Consensus-Building. Disini para stakeholders berinteraksi satu sama

lain untuk menciptakan posisi negosiasi. Dengan demikian bentuk

partisipasnya lebih “mengelompok” atau dalam suatu kelompok yang besar,

dan otomatis partisipasi yang dindividual akan lebih bersifat pasif.

Decision-Making. Pada derajat ini interaksi kelompok yang sudah

sampai pada tahap consensus tadi diteruskan hingga pada pengambilan

Page 50: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

50

keputusan. Sehingga negosiasi-negosiasi pada tahap ini merefleksikan

tingkatan yang berbeda.

Risk-Sharing. Pada level ini partisipasi sudah melebihi aktifitas yang

dinamakan pengambilan keputusan tersebut, artinya kelompok masyarakat

mengambil bagian untuk turut menanggung resiko ketika pembangunan

mengalami kegagalan. Tanggung jawab secara mutlak menjadi bagian pada

partisipasi tingkat ini.

Partnership. Derajat partisipasi disini merupakan suatu hubungan

yang bersifat pertukaran yang sama levelnya untuk menciptakan kerjasama

kearah tujuan yang saling menguntungkan bersama. Penting untuk dipahami,

bahwa pada bentuk hubungan seperti ini bukan merupakan sautu batasan dari

segi bentuk, struktur, ataupun fungsi, melainkan merupakan sautu bentuk

balance of respect atau saling pengertian satu sama lain.

Self-Management. Derajat ini merupakan puncak dari partisipasi yang

sesungguhnya, dimana para stakeholders berinteraksi dalam suatu proses

pembelajaran yang mengoptimalkan bahwa “segala sesuatunya menjadi suatu

urusan yang harus dikerjakan secara baik”.

Pentingnya Partisipasi Petani

Ada beberapa alasan mengapa petani dianjurkan berpartisipasi dalam

keputusan-keputusan yang berkaitan dengan program penyuluhan,

diantaranya:

1. Petani memiliki informasi yang sangat penting untuk merencanakan

program yang berhasil, termasuk tujuan, situasi, pengetahuan serta

pengalaman mereka dengan teknologi dan penyuluhan, serta struktur

sosial masyarakat mereka.

2. Mereka akan lebih termotivasi untuk bekerjasama dalam program

penyuluhan jika ikut bertanggung jawab di dalamnya.

Page 51: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

51

3. Masyarakat yang demokratis secara umum menerima bahwa rakyat yang

terlibat berhak berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan yang ingin

mereka capai.

4. Banyak permasalahan pembangunan pertanian, seperti pengendalian erosi

tanah, perolehan sistem usaha tani yang berkelanjutan dan pengelolaan

pendekatan komersial pada pertanian, tidak mungkin dipecahkan dengan

pengambilan keputusan perorangan. Partisipasi kelompok sasaran dalam

keputusan kolektif sangat dibutuhkan.

Partisipasi memungkinkan perubahan-perubahan yang lebih besar

dalam cara berpikir manusia. Perubahan dalam pemikiran dan tindakan akan

lebih sedikit terjadi perubahan-perubahan ini tidak akan bertahan lama jika

mereka menuruti saran-saran agen penyuluhan dengan patuh daripada bila

mereka ikut bertanggung jawab.

Bentuk-Bentuk Partisipasi

Adapun bentuk-bentuk partisipasi adalah sebagai berikut:

1. Partisipasi melalui kontak dengan pihak lain (contact change) sebagai

salah satu titik awal perubahan sosial.

2. Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan atas

informasi baik dalam menerima (mentaati, memenuhi, melaksanakan)

mengiyakan, menerima dengan syarat, maupun menolak.

3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan

keputusan-penetapan rencana. Perasaan terlibat dalam perencanaan

perlu ditumbuhkan sendiri mungkin di dalam masyarakat. Partisipasi ini

disebut juga partisipasi dalam pengambilan keputusan politik menyangkut

nasib mereka dan partisipasi dalam hal yang bersifat teknis dan desain

proyek.

4. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan

Page 52: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

52

5. Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan hasil

pembangunan.

6. Partisipasi dalam menilai pembangunan, yaitu keterlibatan masyarakat

dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai dengan

rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Pro-Kontra terhadap Partisipasi

Ada sejumlah argumen yang menggambarkan adanya pro-kontra

terhadap partisipasi. Pada dasarnya argumen-argumen tersebut

memperhatikan masalah tingkatan sosial partisipasi dalam lembaga-lembaga

representatif dan demokratis, tetapi lebih mengarah pada partisipasi orang-

orang dalam suatu aktifitas pembangunan.

Argumen yang Setuju dengan Partisipasi

1. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan efisiensi aktifitas

pembangunan dimana skill, sumber-sumber lokal dilibatkan. Hal ini juga

dapat membuat pembiayaan-pembiayaan eksternal yang mahal menjadi

dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

2. Partisipasi dapat meningkatkan efektifitas dari aktifitas pembangunan dan

menjaminnya dengan keterlibatan orang-orang didalamnya, yang

didasarkan pada pengetahuan setempat, pemahaman terhadap masalah-

masalah setempat dan tentu saja akan menjadi relecan dengan kebutuhan

masyarakat setempat.

3. Partisipasi juga dianggap dapat menolong/membantu peningkatan

kapasitas daerah setempat dan mengembangkan kemampuan orang-

orang di daerah untuk mengelola aktifitas pembangunan mereka sendiri.

4. Partisipasi dapat meningkatkan jaminan dimana masyarakat darah mampu

untuk mempertanggungjawabkan jika pembangunan mengalami

Page 53: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

53

hambatan, serta memperluas gerak langkah aktifitas mereka sehingga

menjadi aktifitas pembangunan.

5. Partisipasi dapat mengarah pada pencapaian target secara lebih baik pada

manfaat pembangunan bagi masyarakat miskin, melalui indentifikasi

stakeholders kunci yang sebagian besar berpengaruh pada aktifitas

pembangunan.

6. Secara krusial partisipasi dapat menolong mengamankan aktifitas

pembangunan yang berkesinambungan dan bermanfaat, dan juga

pemeliharaan secara baik terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan di

daerah tersebut.

Argumen yang Tidak Setuju terhadap Partisipasi

1. Partisipasi dianggap hanya buang-buang uang/ongkos dan buang waktu.

Secara esensial partisipasi itu tidak dapat menjamin atau mengganti

akibat atau dampak akhir suatu produk pembangunan, sehingga pada

dasarnya hanya akan menambah biaya dari pembangunan, dan

manfaatnya menjadi lebih berkurang.

2. Proses-proses partisipasi adalah titik relecan dan suatu kemewahan

ditengah kemiskinan masyarakat, dan hal ini akan menjadi pembenaran

kuat untuk sejumlah pengeluaran pada pembangunan disana.

3. Partisipasi justru dapat menyebabkan adanya ketidakstabilan, dimana

kekuatan hubungan sosial politik yang ada menjadi tidak seimbang, dan

mengancam kelanjutan dari pembangunan itu sendiri. Partisipasi dapat

mengarah pada “semangat ideology” tertentu dan dapat mengurangi

upaya pencarian manfaat bagi orang-orang yang akan terkena

pembangunan, yang seharusnya dikenalkan pada ideology yang

berpandangan pembangunan.

4. Partisipasi dapat menghasilkan “perpindahan beban” atas kemiskinan

dan melepaskannya dari beban pemerintah nasional yang seharusnya

Page 54: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

54

bertanggung jawab untuk mempromosikan pembangunan tersebut

secara merata.

Lima Kunci untuk Meningkatkan Partisipasi

Lima kunci isu operasional dalam mempromosikan partisipasi adalah:

1. harus ada upaya-upaya kritis yang bertujuan untuk lebih mempromosikan

pembangunan yang partisipatif, dan dalam konteks politik dan budaya

dimana partisipasi itu berada. Partisipasi jangan sampai mengambil

tempat yang kosong. Harus dikembangkan teknik dan metode, dimana

kemajuannya mungkin akan banyak dipengaruhi oleh bermacam-mcam

faktor yang inherent dalam konteks tersebut. Waktu kemudian akan

dapat lebih dipergunakan secara baik, sebab disana akan dimulai

kegiatan proyek-proyek yang partisipatif, untuk mengidentifikasikan dan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Analisis

para stakeholders paling tidak akan membantu dan sebagai langkah

pertama.

2. Di dalam tahap perancangan dan persiapan proyek-proyek dan program-

program, harus secara jelas dipahami proses partisipasi bukan

merupakan suatu langkah yang bersifat struktural, atau penetapan awal

dan bukan pengarahan secara linier. Partisipasi harus tidak nampak

semata-mata sebagai input dalam suatu proyek, tetapi sebagai suatu

bagian prinsip operasional yang akan menyangga seluruh aktifitas.

Partisipasi harus secara instrinsik dipahami sebagai suatu aktifitas yang

tidak simple dalam proyek-proyek pembangunan.

3. Partisipasi dalam pembangunan (participation in depelopment) adalah

tidak sama dengan participactory development”. Proyek-proyek harus

mencari untuk mempromosikan secara nyata dan authentic keterlibatan

orang-orang di dalam proses pembangunan dan tidak semata-mata

Page 55: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

55

mencari pendekatan untuk lebih menyamaratakan, top-down atau yang

tekhnokrat, agar proyek pembangunan itu lebih participatory.

Implikasinya bahwa partisipasi menjadi suatu perubahan yang radikal

dalam operasional proyek dan bukan suatu siklus perencanaan proyek

yang dimple, contohnya dapat dilihat derajat partisipasi yang berbeda.

4. Elemen kunci lainnya untuk mempromosikan partisipasi adalah training

atau pelatihan staf, dimana teknik dan metodologi diajarkan disana.

Pada decade yang lalu partisipasi merupakan praktrk proyek yang

revolusioner, dan banyak staf yang belum memahami secara umum.

Pada saat sekarang ini para staf harus dilatih terlebih dahulu agar dapat

memahami arti partisipasi dan secara lebih efektif memperkenalkan

partisipasi dan berpedoman pada pengetahuannya. Pada level yang

lebih tinggi partisipasi menjadi suatu mainstreaming atau aliran partisipasi

yang melembagakan prinsip-prinsip, pendekatan-pendekatan, serta

metode-metode didalamnya.

5. Untuk memahami seberapa besdar kemajuan dan kontribusi dalam

proyek-proyek pembangunan, maka secara kritis mekanisme operasional

proyek-proyek tersebut harus melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap hasil atau efek dari partisipasi. Hal ini adalah suatu langkah

yang tersulit dalam proyek partisipasi dan banyak agen-agen

pembangunan yang tidak karuan dalam menentukan sistem yang sesuai.

Page 56: Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan

Pengertian Penyuluhan Pembangunan

56

DAFTAR PUSTAKA

Padmowihardjo, Soedijanto. 2001. Penyelenggaraan Penyuluhan

Pertanian dalam Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis.

Departemen Pertanian. Jakarta.

Rejeki, MC Ninik Sri dan F Anita Herawati. 1999. Dasar-dasar Komunikasi

untuk Penyuluhan. Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Yogyakarta.

Slamet, M. 2000. Pemantapan Posisi dan Meningkatkan Peran Penyuluhan

Pembangunan dalam Pembangunan. Di dalam: Pambudy R dan

Kardi A.K. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju

Terwujudnya Masyarakat Madani. Proseding Seminar Nasional.

September 2000. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor. Hlm 211-

221.

Van Den Ban dan Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Agnes Dwina

Herdiastuti, penerjemah. Terjemahan dari Agricultural Extention

(Second Edition). Kanisius. Jakarta