14
Michelle H 07120110086 LAPORAN KASUS PENYAKIT PADA GERIATRI PUSKESMAS KUTAI 1. Identitas pasien Nama : Bp. YL Jenis kelamin : Pria Umur : 70 tahun Status : menikah (punya 2 anak) Alamat : Kampung Kutai, RT 09, RW 01 Agama : Islam Pendidikan terakhir: SMP Pekerjaan : Pedagang No. rekam medis : 00162718 2. Anamnesis Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal pemeriksaan : 27 Februari 2014 Keluhan utama: Kontrol rutin tekanan darah dan minta obat untuk darah tinggi. Keluhan tambahan : sering sakit kepala sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas. 1

preskas geriatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi kasus geriatri

Citation preview

Michelle H 07120110086

LAPORAN KASUS PENYAKIT PADA GERIATRIPUSKESMAS KUTAI

1. Identitas pasien Nama

: Bp. YL Jenis kelamin

: Pria Umur

: 70 tahun Status

: menikah (punya 2 anak) Alamat

: Kampung Kutai, RT 09, RW 01 Agama

: Islam Pendidikan terakhir: SMP Pekerjaan

: Pedagang No. rekam medis

: 00162718

2. AnamnesisAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal pemeriksaan : 27 Februari 2014 Keluhan utama:

Kontrol rutin tekanan darah dan minta obat untuk darah tinggi.

Keluhan tambahan :sering sakit kepala sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas.

Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang dengan keluhan ingin minta obat untuk hipertensinya dan juga untuk mengukur tekanan darahnya. Pasien didiagnosis hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pasien rutin mendapatkan obat hipertensi yaitu Captopril 25 mg yang diminum 2 kali/hari . Namun sejak 1 minggu yang lalu sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluh sering mengalami sakit kepala di bagian seluruh kepala, rasanya seperti terikat diseluruh lingkar kepala. Dalam skala 1-10 pasien memberi skor 4 pada sakit kepalanya ini. Sakit tidak menyebar, hanya dibagian kepala saja. Tidak ada mual atau muntah. Pasien mengaku sakit kepalanya ini agak mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pasien masih bisa bekerja namun tidak bisa terlalu lama dan menjadi tidak maksimal. Dalam sehari sakit kepala bisa menyerang sampai 3 kali dan berlangsung kurang lebih selama 1 jam. Sakit kepala ini muncul jika pasien bekerja teralu berat dan kurang tidur. Untuk mengurangi rasa sakit kepala pasien minum obat pereda sakit berinisial B dan tidur. Tidak ada demam, batuk, maupun pilek.

Riwayat penyakit dahulu :

Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya ataupun sakit parah. Tidak ada riwayat penyakit jantung ataupun organ lainnya.

Riwayat penyakit keluarga:

Ayah pasien sudah meninggal dan pernah stroke akibat tekanan darah tinggi. Adik pasien juga mengidap hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Keluarga pasien lainnya tidak mengalami keluhan yang serupa.

Riwayat sosial ekonomi

Tingkat ekonomi kehidupan pasien kira-kira menengah kebawah, karena penghasilan yang didapatkan sangatlah berkecukupan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun pasien mampu memenuhi kebutuhan makanan sehat untuk tubuhnya seperti mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Riwayat kebiasaan

Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alcohol ataupun narkoba. Pasien juga tidak memiliki alergi terhadap obat maupun makanan. Pasien sering mengkonsumsi kopi, setidaknya dalam 3 hari harus minum 1 gelas kopi manis.

Pemeriksaan fisik :

Keadaan umum

: tampak sakit sedang

Kesadaran

: kompos mentis (GCS 15)

Tanda-tanda vital

Tekanan Darah

: 150/95 mmHgDenyut nadi

: 80 kali/menitLaju pernafasan

: 17 kali/menit

Suhu tubuh

: 37,20C

Pengukuran berat dan tinggi badan

Berat badan

: 60 kgTinggi badan

: 165cm

Kepala: normocephali

Rambut: persebaran rambut merata, hitam dan beruban, tebal,

kuat dan bentuk rambut lurus, tidak mudah patah

Struktur tulang :tidak tampak deformitas.

Wajah

Mata:Sklera anikterik. Konjungtiva sedikit anemis pada kedua mata. Diameter pupil normal 3mm/3mm. Refleks cahaya langsung dan tidak langsung normal

Hidung:kedua mukosa hidung normal, tidak tampak septum

defiasi, tidak ada pendarahan, deformitas, maupun nyeri tekan, terdapat kotoran di kedua lubang hidung, konka tidak membesar.

Telinga :lubang telinga tampak normal, tampak serumen di kedua lubang telinga, membrane timpani intak.

Mulut:mukosa bibir merah dan basah, lidah tampak

berwarna merah, faring tidak hiperemis, tonsil normal T1-T1.

Leher:tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening, tampaj simetris, tiroid normal, tidak ada nyeri tekan.

Thorax

Paru

Inspeksi:pernafasan tampak simetris, statis dan dinamis, iktus kordis tidak terlihat, tidak ada deformitas pada dada,

tidak ada rambut abnormal yang tumbuh, tidak ada spider naevi

Palpasi: traktil fremitus kanan sama dengan kiri, iktus kordis

tidak teraba, tidak ada massa, chest expansion normal.

Perkusi: sonor di kedua lapang paru. Batas paru hati pada ICS 5

dextra

Auskultasi : Pulmo vesikuler +/+, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi: tidak ada deformitas pada dada, tidak ada luka jahit

maupun bekas operasi, tidak ada rambut abnormal

yang tumbuh.

Palpasi: iktus kordis tidak teraba.

Perkusi: batas superior jantung adalah ICS 3 sinistra, sisnistra

ICS garis midclavicular sinistra, dextra garis pada

sterna dextra.

Auskultasi :Cor bunyi jantung S1/S1 normal, gallop/murmur -/-

Abdomen

Inspeksi:perut tampak datar, tidak terdapat luka ataupun bekas operasi, tidak terdapat hematoma, tidak ada caput medusa

Auskultasi:terdengar bising usus 8 kali/menit (normal), tidak terdengar bruits.

Perkusi:timpani pada seluruh lapang abdomen

Palpasi:tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati

dan limpa.

Ekstremitas :tidak tampak deformitas, capillary refill time

kurang dari 3 detik, tidak ada edem.

3. Pemeriksaan penunjang yang ingin dilakukan : Lipid profile : total kolesterol, HDL dan LDL kolesterol dan trigliserida.

EKG elektrokardiografi4. Ringkasan hasil pemeriksaan

Pasien datang dengan keluhan ingin minta obat untuk hipertensinya dan juga untuk mengukur tekanan darahnya. Pasien sudah mengidap tekanan darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu. Namun pada 1 minggu yang lalu sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluh sering mengalami sakit kepala di bagian seluruh kepala, rasanya seperti terikat beban berat diseluruh lingkar kepala. Dalam skala 1-10 pasien memberi skor 4 pada sakit kepalanya ini. Sakit tidak menyebar, hanya dibagian kepala saja. Dalam sehari sakit kepala bisa menyerang sampai 3 kali dan berlangsung kurang lebih selama 1 jam. Sakit kepala ini muncul jika pasien bekerja teralu berat dan kurang tidur. Untuk mengurangi rasa sakit kepala pasien minum obat pereda sakit berinisial B (komposisi: Paracetamol 500mg) dan tidur. Pasien memiliki riwayat penyakit keturunan hipertensi dari ayahnya. Pasien sering mengkonsumsi kopi. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 150/95 mmHg, 5. Diagnosis

Diagnosis kerja

: Hipertensi stage 1. Diagnosis banding : Tidak ada.Alasan memilih diagnosis:

Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan ayahnya juga mangalami keluhan yang sama. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien adalan 150/95 mmHg. Menurut JNC VII tekanan darah yang dimilikinya termasuk golongan hipertensi stage 1.

6. Terapi:Captopril 50mg 2 kali/hari

7. Prognosis

Ad vitam

: dubia at bonam

Ad sanactionam

: dubia at bonam

Ad functionam

: dubia at bonam

8. Rekomendasi

Edukasi ke pasien :

Pasien diharapkan untuk menjaga konsumsi makanannya sehari-hari, khususnya untuk makanan yang mengandung garam yang tinggi (asin) dan mengandung banyak lemak harus dikurangi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya. Olahraga yang teratur, seperti jalan pagi sangat dianjurkan. Obat-obatan penurun darah tinggi harus terus dikonsumsi setiap hari agar tekanan darah tetap terkontrol. Mengontrol tekanan darah secara rutin setiap bulan.9. FIFE

Feeling: Pasien tidak merasa cemas ataupun gelisah.Insight: Pasien merasa keadaan yang dialaminya ini (hipertensi)

adalah keadaan yang sering diderita oleh orang banyak.Fear : Pasien takut apabila keadaan yang dialami ini berujung ke

komplikasi-komplikasi lainnya.Expectation : Pasien berharap dengan diobati, ia dapat mengontrol tekanan

darahnya.10. Pembahasan PenyakitDefinisi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer).

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Klasifikasi

Klasifikasi tekanan darah pada dewasa menurut JNC VII

KategoriTekanan Darah SistolikTekanan Darah Diastolik

Normal< 120 mmHg(dan) =160 mmHg(atau) >= 100 mmHg

Gejala klinis

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan darihidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

sakit kepala

kelelahan

mual

muntah

sesak napas

gelisah

pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakanotak. Keadaan ini disebutensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis:1. Hipertensi primeratau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunderadalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalahkelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pilKB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malasberolah raga),stres,alkoholatau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

1. Penyakit Ginjal

Stenosis arteri renalis

Pielonefritis

Glomerulonefritis

Tumor-tumor ginjal

Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)

Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)

Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

2. Kelainan Hormonal

Hiperaldosteronisme

Sindroma Cushing

Feokromositoma

3. Obat-obatan

Pil KB

Kortikosteroid

Siklosporin

Eritropoietin

Kokain

Penyalahgunaan alkohol

Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

4. Penyebab Lainnya

Koartasio aorta Preeklamsi pada kehamilan

Porfiria intermitenakut

Keracunantimbal akut

PengobatanDiuretik- atau "pil air" seperti thiazide, hydroclorathiazide, chlorathalidone dan Indapamide) yang bekerja dengan membantu ginjal untuk lulus akumulasi garam dan air, sehingga mengurangi jumlah cairan dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pembuluh darah membesar, mengurangi resistensi terhadap aliran darah, dan karena itu tekanannya. Beberapa jenis diuretik menyebabkan ginjal untuk mengekskresikan kalium suplemen kalium sehingga mungkin diperlukan.

Beta-blocker- seperti propranolol, atenolol, nadolol, pindolol dan labetolol yang rileks jantung dengan menghalangi tindakan hormon seperti adrenalin dan noradrenalin yang membuat jantung memompa lebih keras.

Alpha-blocker- seperti prazosin yang juga menghambat efek adrenalin dan noradrenalin pada pembuluh darah, santai dan dilatasi mereka.

Vasodilator- seperti hydralazine dan minoxidil yang mengendurkan otot polos arteri, menyebabkan mereka untuk membesar dan dengan demikian mengurangi resistensi terhadap aliran darah.

Bloker kanal kalsium- seperti nifedipin, nicardipine, verapamil dan diltiazem yang bekerja dengan menghalangi aliran kalsium dalam otot-otot jantung dan pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah membesar.

Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor- seperti captopril, enalapril, perindopril, ramipril, quinapril dan lisinopril, yang memblokir aksi hormon angiotensin II, yang mempersempit pembuluh darah.

Angiotensin receptor blocker- seperti candesartan, irbesartan, telmisartan, eprosartan berperilaku dengan cara yang sama seperti ACE inhibitor.

Para metildopa obat dan clonidine juga melebarkan pembuluh darah, tetapi melakukannya dengan bertindak pada bagian otak yang mengontrol tekanan darah melalui impuls saraf ke jantung dan pembuluh darah), bukan efek langsung pada jantung dan pembuluh darah sendiri.

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko untuk memiliki tekanan darah tinggi, dan risiko yang meningkat lebih lanjut jika Anda mengalami obesitas. Cara paling ilmiah untuk mengukur berat badan Anda adalah dengan menghitung Body Mass Indeks Anda (BMI) - ini adalah berat badan Anda dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan Anda dalam meter kuadrat - orang dengan BMI antara 25-30 dianggap kelebihan berat badan, dan mereka dengan indeks di atas 30 dianggap obesitas - orang dengan BMI 40 atau lebih gemuk tdk sehat.

Cara terbaik untuk mengatasi obesitas adalah untuk mengurangi jumlah kalori yang Anda makan, dan memastikan bahwa Anda berolahraga secara teratur.

Referensi

Gunawan, Gan sulistia, dkk. FARMAKOLOGI DAN TERAPI. Edisi 5 (cetak ulang, 2009). Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Indonesia, Universitas Indonesia. Jakarta; 2007.

Longo, dkk. HARRISONS Principles of Internal Medicine. 18th Edition 2nd volume. Mc Graw Hill. United States of America. 2012

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 2nded. Jakarta: EGC; 2001. p. 335-6Sudoyo, Aru.W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jilid III. Interna Publishing: Jakarta; 2009.

1