Presentasi Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

1.

LATAR BELAKANG MASALAHSumber segala penyakit dan ketidakseimbangan yang terjadi pada tubuh manusia dapat berasal dari berbagai faktor. Penulis menyakini faktor eksternal berperan besar dalam mengatur keseimbangan tubuh manusia. Faktor eksternal utama yang menjadi input ke dalam tubuh manusia terjadi melalui proses respirasi, yaitu konsumsi udara (oksigen, nitrogen). Penulis menyakini dalam keadaan lingkungan normal, proses respirasi tidak memberikan banyak berpengaruh pada ketidakseimbangan tubuh manusia, sehingga faktor eksternal ini dapat diabaikan dalam tinjauan masalah selanjutnya. Faktor input lainnya ke dalam tubuh manusia terjadi melalui proses digestasi yaitu konsumsi makanan atau minuman. Penulis menyakini asupan makanan dan minuman menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap ketidakseimbangan tubuh manusia. Kurangnya perhatian terhadap asupan makanan, serta perilaku manusia cenderung bereaksi terhadap pengobatan dibandingkan pencegahan penyakit, meningkatnya penderita penyakit dari tahun ke tahun dan bertambahnya penyakit baru yang muncul dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh menambah buruknya tingkat kesehatan masyarakat. yang serta jenis serta

Perhatian terhadap kesehatan individu masyarakat Indonesia sangatlah utama. Namun selama ini belum ada fasilitas penunjang yang praktis dan mudah digunakan untuk masyarakat indonesia maupun praktisi kesehatan yang berguna untuk memperhatikan berbagai faktor resiko kesehatan, terutama asupan Nutrisi dan gizi yang dikonsumsi masyarakat indonesia. Nutrisi adalah kebutuhan vital bagi hidup manusia. Karena itu usaha untuk memperbaiki kesehatan manusia dapat dimulai dari perhatian terhadap nutrisi dan gizi yang dikonsumsi manusia. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran akan pentingnya kesehatan adalah mengetahui informasi terhadap hal hal yang mempengaruhi kesehatan manusia seperti pengetahuan tentang berbagai penyakit yang menyerang tubuh manusia, pengetahuan tentang kandungan gizi yang terdapat pada berbagai tipe makanan dan minuman, pengetahuan tentang kebutuhan gizi tubuh manusia beserta batasan batasan yang dibutuhkan tubuh. Ketidaktahuan sebagian besar masyarakat indonesia terhadap kandungan gizi makanan dan minuman yang diasup sehari hari serta belum adanya fasilitasi yang dapat mempermudah dinas kesehatan, staff kesehatan, tenaga profesi medis, maupun masyarakat indonesia pada umumnya untuk mengetahui kandungan gizi, asupan nutrisi dan segala kaitannya dengan penyakit dan kesehatan tubuh menjadikan kurangnya usaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam asupan gizi dan nutrisi yang dikonsumsinya sehari hari. Selama ini hampir sebagian besar praktisi kesehatan maupun fasilitas kesehatan seperti rumah rumah sakit, puskesmas, klinik, maupun lingkungan terkecil keluarga dan insan individu dari masyarakat Indonesia belum mempunyai fasilitas yang mempermudah mereka untuk lebih memperhatikan nutrisi atau gizi yang dikonsumsinya sehari hari. Sebagian besar praktisi kesehatan dan fasilitas kesehatan melakukan perhitungan asupan dan kebutuhan nutrisi melalui manual kalkukasi dan juga manual

data base untuk pengumpulan dan pencarian serta pengolahan data data nutrisi dan gizi yang banyak di konsumsi masyarakat indonesia. Tentu saja selain membutuhkan waktu yang lebih banyak, perhitungan dan pencarian data secara manual akan menghasilkan ketidak akuratan terhadap perhitungan nutrisi. Tidak terupdate atau mendapatkan info info terbaru yang berkaitan dengan nutrisi juga membuat praktisi dan fasilitas kesehatan di Indonesia menjadi lebih terbelakang terhadap informasi terbaru di bidang kesehatan dan nutrisi/gizi. Adanya beberapa asupan makanan manusia indonesia yang spesifik dan berbeda dari negara lain serta beragamanya sumber makanan Indonesia namun belum adanya fasilitas database yang mempermudah insan kesehatan dan masyarakat untuk mengaksesnya, menjadikan kurang lengkapnya kajian menyeluruh terhadap kumpulan data base nutrisi khusus yang berasal dari Indonesia. Karena itu sangatlah dibutuhkan suatu fasilitas yang mempermudah praktisi dan fasilitas kesehatan di Indonesia terhadap perhitungan nutrisi atau gizi tersebut secara software sebagai pengganti pengolahan data dan perhitungan nutrisi secara manual serta kelengkapan database berdasarkan bahan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Suatu program Applikasi yang Komprehensif (software) terhadap program gizi, nutrisi, database, klasifikasi, riwayat kesehatan dan hal hal lain yang berkaitan dengan nutrisi manusia Indonesia (kita sebut Health Comprehensif Software for Indonesian Society atau disingkat HeComSIS) dapat diciptakan untuk menganalisa kebutuhan dan asupan nutrisi untuk mempermudah kinerja staff kesehatan, praktisi medis dan individu di Indonesia. Beberapa program perhitungan nutrisi dan gizi yang ada selama ini mengacu pada kebutuhan dan konsumsi nutrisi masyarakat di Amerika ataupun Eropa yang notabene sangat berbeda dengan kebiasaan dan asupan konsumsi masyarakat Indonesia. Selain basis program yang menggunakan bahasa Inggris yang tidak semua praktisi kesehatan maupun masyarakat Indonesia memahaminya, program nutrisi yang telah ada juga tidak mempunyai data yang menyeluruh untuk pengguna yang membutuhkan, selain juga tidak spesifik terhadap asupan nutrisi Masyarakat Indonesia. Tingginya harga software juga menjadi dasar banyaknya praktisi kesehatan maupun masyarakat Indonesia untuk mengabaikan penggunaan software nutrisi untuk kebutuhan sehari hari. Program yang ada juga tidak menghubungkan antara bank data nutrisi serta analisanya dengan riwayat kesehatan individu penggunanya, juga tidak terhubung dengan sistem penyimpanan riwayat kesehatan masing masing individu yang lebih lanjut lagi terhubung dalam sistem komunikasi global yang lebih besar lagi dalam sistem komunikasi jaringan kesehatan yang menyeluruh. Dengan HeComSIS , diharapkan kebutuhan praktisi medis, staff kesehatan maupun masyarakat Indonesia yang membutuhkan dan memperhatikan asupan nutrisinya akan terpenuhi, selain juga mempermudah segala perhitungan data dan juga pencarian database nutrisi khususnya asupan spesifik masyarakat Indonesia serta riwayat kesehatan individu.

2.

PERMASALAHAN (PERUMUSAN MASALAH) 2.1 Umum:

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 2 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Apakah HeComSIS dapat meningkatkan akurasi perhitungan nutrisi dan mempermudah pengguna dalam menentukan analisa kebutuhan and asupan nutrisi masyarakat Indonesia?

2.2 Khusus:

Faktor faktor apa sajakah yang berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia? Bagaimana asupan makanan manusia indonesia secara umumnya? Bagaimana asupan gizi manusia indonesia berpengaruh pada tingkat kesehatan ? Bagaimana perbedaan pada manusia indonesia yang memperhatikan kebutuhan nutrisinya terhadap yang tidak perduli akan perilaku makan minumnya? Bagaimana usaha untuk berperan serta dalam meningkatkan kesehatan manusia indonesia, ( informasi apakah yang dibutuhkan masyarakat Indonesia) ? Fasilitas apakah yang diperlukan untuk berperan serta meningkatkan kesehatan manusia indonesia? Apakah usaha untuk mendukung proses penyembuhan penderita penyakit dan mendukung program diet khusus terhadap penderita? Apakah usaha untuk mempermudah kinerja tenaga/staff kesehatan dalam menentukan asupan nutrisi dan gizi pada konsumsi individu? Data kesehatan apa sajakah yang dibutuhkan individu ataupun keluarga di Indonesia? Bagaimana praktisi kesehatan maupun tenaga staff kesehatan di Indonesia menentukan dan menganalisa asupan nutrisi atau gizi masyarakat Indonesia? Apakah pengolahan data yang dilakukan praktisi kesehatan maupun tenaga staff kesehatan di Indonesia telah cukup memadai? Apakah pengolahan data dengan metode manual kalkulasi yang dilakukan staff kesehatan dan praktisi nutrisi dapat memberikan keakuratan data asupan nutrisi? Apakah pengolahan data dengan metode manual kalkulasi yang dilakukan staff kesehatan dan praktisi nutrisi dapat memberikan kemudahan penggunanyai? Apakah pengolahan data dengan metode software lebih akurat daripada kalkulasi secara manual? Apabila ya, berapa persentasi keakuratannya? Apakah software yang ada saat ini dapat digunakan untuk memenuhi analisa asupan nutrisi yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia? Apakah software yang ada saat ini dapat digunakan untuk menghubungkan atau mengkomunikasikan fasilitasi riwayat kesehatan individu? Apakah software berbasis bahasa Indonesia mempermudah pengguna di Indonesia?

3.

JUDULApplikasi Health Comprehensif Software for Indonesian Society (HeComSIS) untuk Melengkapi Data Konsumsi Nutrisi Spesifik Indonesia, Meningkatkan Akurasi Perhitungan dan Mempermudah Analisa Kebutuhan Nutrisi. Sebagai usaha untuk meningkatkan peran serta staff kesehatan, tenaga profesi nutrisi, individu maupun keluarga, dalam perhatiannya terhadap asupan nutrisi masyarakat Indonesia.

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 3 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

4.

TUJUAN PENELITIAN 4.1 Umum:Menciptakan fasilitas komprehensif melalui program software HeComSIS terhadap hal hal yang berkaitan dengan nutrisi untuk meningkatkan peran serta staff, praktisi kesehatan maupun masyarakat di Indonesia dalam melakukan analisa program nutrisi/gizi.

4.2

Khusus :- Mengkompilasi berbagai database makanan dan minuman utama/umum dan spesifik yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia beserta nilai nutrisinya untuk melengkapi data nutrisi spesifik dari Indonesia.

- Meningkatkan akurasi perhitungan kalkulasi asupan gizi konsumsi makanan dan

minuman utama/umum yang biasa dikonsumsi maupun yang spesifik di Indonesia meliputi beberapa kekhususan: o Penghitungan kebutuhan netto kalori harian untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi dan penjumlahan total beserta batasan batasannya. o Fasilitas penghitung kebutuhan netto kalori yang dibutuhkan untuk mencapat target tertentu dan penjumlahan total beserta batasan batasannya (ex. Mencapai berat badan ideal Menghitung Body Mass Index (BMI), mengurangi kadar gula, diet rendah protein, diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak, dll - Menyediakan Fasilitas program untuk penderita penyakit dan diet khusus dalam mengelola asupan gizi yang dikonsumsinya. - Mengetahui perbandingan keakuratan kalkulasi data manual dan program software. - Memberikan informasi tentang penyakit yang memerlukan kekhususan asupan gizi /nutrisi bagi penderitanya dan memberikan update informasi informasi terbaru. - Memberikan fasilitas untuk mengkomunikasikan Presentasi riwayat kesehatan individu (kanker, darah tinggi, gula darah, kolestrol, dll) dan riwayat kesehatan keluarga yang merupakan kompilasi dari individu di setiap keluarga. - Memberikan informasi tentang individu yang memerlukan kekhususan asupan gizi dan nutrisi seperti olahrawan dan memberikan update informasi informasi terbaru - Mengklasifikasi jenis olahraga dan pengeluaran kalorinya. - Memberikan kemudahan bagi pengguna software nutrisi di Indonesia dengan menggunakan fasilitas bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi software. -

5.

KERANGKA TEORITIKBeberapa kutipan berikut menjadi landasan teori bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap topik yang dikembangkannya. Sebagai contoh kutipan berikut :(1)

Nutrisi adalah kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Karena itulah ilmu gizi dipelajari dalam berbagai macam disiplin ilmu. Nutrisi bagi manusia telah dipelajari dalam bidang kedokteran sejak lahirnya ilmu kedokteran. Sekarang bahkan menjadi satu bidang spesialis yaitu Spesialis Gizi Klinik telah berkembang. Peran utama nutrisiSiti Julaiha / 0906597420 Halaman 4 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

adalah terutama di bidang preventif disamping terapeutik. Konsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh -tiga kali sehari selama puluhan tahun- akan menjadi racun yang mengakibatkan penyakit di kemudian hari. Usaha pencegahan selalu selalu lebih baik daripada mengobati.(2)

Program nutrisi dapat membantu untuk memperkirakan program kesehatan individu. Hal ini tidak saja berhubungan dengan perhatian terhadap kesehatan, tetapi program software yang bagus dapat membantu dalam melakukan monitoring yang akurat terhadap area tertentu yang menjadi program utama beberapa individu. Beberapa feature penggunaan program yang telah ada diantaranya : Analisa Nutrisi Valuable software yang digunakan untuk mengevaluasi asupan makanan dan kandungan nutrisi dan membandingkan diet dengan target yang hendak dicapai. Juga mempermudah pencarian database makanan dan menu popular di berbagai restoran di amerika. Track Progress Program software nutritsi yang dapat melakukan tracking atau analisa kemajuan sutau program penuruan berat badat, diet, atau latihan dan program pengontrolan lemak tubuh juga pengontrolan tekanan darah, kolestrol atau tingkat gula darah. Compatibility with other Programs Perbandingan beberapa program yang dikembangkan peneliti di Amerika dan Eropa. Tata letak Resep Beberapa program resip mempermudah untuk mencari resep yang dibutuhkan dan perhitungan nilai nutrisinya, yang dikhususkan untuk konsumsi masyarakat Amerika atau Eropa. Peringatan dan Pengingat (Warning Reminders) Software dapat digunakan untuk memonitor asupan makanan dan juga mengingatkan pengguna atas kelebihan asupan atau kekurangan asupan kalori yang telah ditargetkan.(3)

Food Nutrient Data for Choose Your Foods: Exchange Lists for Diabetes, 2007

The 2007 edition of Choose Your Foods: Exchange Lists for Meal Planning is based on this specifically prepared database of almost 700 foods. The serving sizes of the foods in each list (starches, fruits, milks, vegetables, meats and fats) reflect the mean macronutrient and energy values for each of the groups in this database. Foods included are those commonly eaten by a majority of individuals in the United States. Many are core foods in the US food supply, while some foods represent ethnic or other eating preferences (e.g.: vegetarian). In almost all instances, the foods from each list are based on commercially prepared products rather than homemade recipes, because of the extreme variability of the latter. Wherever possible, nutrition values represent generic rather than name brand, or are an average of several nationally available name brands. Some foods may be in the database in more than one form. Vegetables, for example are fresh raw as well as fresh or frozen cooked, and canned. Some foods are in two lists (E.G.: Beans, Peas, and Lentils), and some are in two lists but in different serving sizes (peanut butter for example). The first column of each of the Tables indicates the source of the nutrient data.

The most common source of energy and nutrient values for foods is the United States Department of Agriculture (USDA) Nutrient Database for Standard Reference (1), the foundation for most food composition databases in the

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 5 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

public and private sectors, and is identified by the USDA 5-digit number beginning with a 0, 1, 2, or 4. Some foods are from the USDAs Food and Nutrient Database for Dietary Studies (2), identified by a 5-digit number starting with 5, 7, or 9). The other main source is an average of nutrition facts from food labels of similar foods and is designated Label. Occasionally nutrition information was obtained from a recipe and is designated Recipe. Recipes used for Choose Your Foods are on file with this data.

The food names and serving size columns cross-reference the same designations in the Choose Your Foods booklet. The fourth column, grams per serving, is the metric weight of the portion, providing more definition for words such as medium, as well as providing specifics for those who are doing carbohydrate gram counting as a meal planning method. The rest of the columns represent the energy and nutrients used in the Nutrition Facts portion of food labels. Polyunsaturated and monounsaturated fatty acids are included because of the configuration of the fat list. Abbreviations used:

SFA = saturated fatty acids trans = trans fatty acids PUFA = polyunsaturated fatty acids MUFA = monounsaturated fatty acids chol = cholesterol sod = sodium carb = carbohydrate pro = protein ETOH = absolute alcohol

Daftar PustakaCitasi dari Kerangka Teori diantaranya sebagai berikut :

1. Dr. David Fadjar Putra, MS, SpGK. http://www.kliniknutrisi.com/klinik/news.php

2. References: 1. US Department of Agriculture, Agricultural Research Service, 2006. USDA National Nutrient Database for Standard Reference, Release 19. Nutrient Data Laboratory Home Page, www.ars.usda.gov/ba/bhnrc/ndl. Accessed August 17, 2007. 2. Beltsville, MD: Agricultural Research Service,USDA Food and Nutrient Database for Dietary Studies, 1.0. (2004). Food Surveys Research Group. Accessed August 17, 2007. Compiled by : Madelyn L Wheeler MS,RD,FADA ; Anne Daly MS,RD; Alison Evert MS,RD ; Marion Franz MS,RD ; Patti Geil MS,RD;Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 6 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Lea Ann Holzmeister RD ; Karmeen Kulkarni MS,RD ; Emily Loghmani MS,RD ; Tami A Ross RD 3. The American Dietetic Association, Make Healty Food Choices, at www.eatright.org, September 2007 4. Roberta Larson Duyff, MS, RD, FADA, CFCS. Healthy Heart Selection from the Good Nutrition Reading List. American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide,3rd Edition, Wiley, 2006. 5. American Dietetic Association Food and Culinary Professionals Dietetic Practice Group, Nutrition and Lifestyle, American Dietetic Association Cooking Healthy Across America, Wiley, 2005. 6. Sample American program , http://www.rdsweighin.typepad.com/, 2008 Package The Nutrition Company,P.O. Box 477, Long Valley, NJ 07853 USA. 7. Food Nutrient Data, The USDA SR nutrient data featured in NutriBase 8. Food Nutrient Data, Americann Dietetic Association , Copyright 2007 9. Amazing Weight Loss and Health Tips ://www.healthrecipes.com/ebook_library.htm 10. Russel Blaylock, MD, Health and Nutrition Secrets that can save your life, Health Press, USA, 2002. 11. Truth Publishing International, Live with Dr. Russel Blaylock, Taiwan, Copyright 2006. 12. WESTON A. PRICE, MS., D.D.S., F.A.G.D. , Nutrition and Physical Degeneration, A Comparison of Primitive and Modern Diets and Their Effects, Member Research Commission, American Dental Association,Member American Association of Physical Anthropologists ,Author, "Dental Infections, Oral and Systemic" , Copyright 2002 13. Dr. David A. Kessler , Nutrition Books: The End of Overeating: Taking Control of the Insatiable American Apetite, 14. Mark Rehterford, The Negative Calorie Diet, The Equilibria Group, California USA, 2000 15. Karin Kratina, MA, RD, The Biology of Human Starvation : A Look at the Impact of Voluntary Food Restriction, Source: Health Risks of Obesity (1993) by F. Berg, 1999

6.

KERANGKA KONSEPPeneliti mengembangkan Kerangka Konsep sebagai berikut :

Informasi informasi terbaru hal hal yang berkaitan dengan kesehatan

Fasilitas presentasi riwayat kesehatan individu dan keluarga

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 7 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

7.

Kelengkapan data base Nutrisi dan informasi HIPOTESA 7.1 Mayor :

Tingkat kemudahan analisa kebutuhan dan

Tingkat akurasi perhitungan nutrisi

Meningkatnya peran serta dan - HeComSIS yangperhatian berdasarkan faktor faktor kesehatan dapat diciptakan Staff Kesehatan, digunakan untuk meningkatkan akurasi perhitungan dan mempermudah Tenaga Profesi, Individu dan insan/praktisi kesehatan maupun masyarakat indonesia untuk menganalisa Keluarga terhadap programkesehatan individu dan keluarganya.

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 8 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

7.2 Minor :Kompilasi berbagai database makanan dan minuman utama/umum beserta nilai nutrisinya dapat mempermudah penganalisaan kandungan nutrisi untuk makanan minuman utama/umum. Kompilasi berbagai database makanan dan minuman spesifik yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia, beserta nilai nutrisinya dapat melengkapi kumpulan data dan dapat meningkatkan keakuratan untuk mengetahui nilai gizi/kandungan nutrisi spesifik yang hanya terdapat di Indonesia tersebut.. Kalkulasi asupan gizi makanan/minuman utama/khusus dapat mempermudah staff kesehatan dan masyarakat dalam perhitungan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Kalkulasi kebutuhan netto kalori harian dan penjumlahan total beserta batasan batasannya asupan gizi makanan/minuman spesifik yang biasa dikonsumsi masyarakat di indonesia dapat mempermudah staff kesehatan dan masyarakat dalam perhitungan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Informasi tentang penyakit yang memerlukan kekhususan asupan gizi dan nutrisi bagi penderitanya dan informasi terbaru tentang kesehatan dapat meningkatkan kemampuan untuk menganalisa kesehatan tubuh manusia . Fasilitasi penderita penyakit dan diet khusus dalam mengelola asupan gizi dapat membantu pasien dan staff kesehatan untuk meningkatkan analisa nutrisi si penderita . Kalkulasi kebutuhan netto kalori dan penjumlahan total beserta batasan batasannya (ex. Mencapai berat badan ideal Menghitung Body Mass Index (BMI), mengurangi kadar gula, diet rendah protein, diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak, dll) memberikan keakuratan dan mempermudah staff kesehatan dan masyarakat untuk mencapai target tertentu dalam program nutrisinya. Fasilitasi Presentasi riwayat kesehatan individu ( kanker, darah tinggi, gula darah, kolestrol, dll) dan keluarga dapat dikomunikasikan untuk mengetahui sejarah dan mempermudah analisa kesehatan individu dan keluarga.. Informasi tentang kekhususan asupan gizi dan nutrisi untuk olahrawan dan update informasi informasi terbarunya dapat membantu program nutrisi para olahragawan. Klasifikasi jenis olahraga dan kalori yang dikeluarkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan kelengkapan data untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat olahraga.

-

-

-

8.

VARIABLEVariabel a. Tingkat Kelengkapa n Database dan informasi Bebas Skala Ordinal (lengkap, tidak lengkap) Batasan Nilai Pengump ulan Data Lengkap atau tidak lengkap Cara Pengukura n Observasi, kompilasi data, interview, dan

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 9 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Database makanan utama/umum

Database makanan khusus Indonesia Database penyakit dan kebutuhan nutrisi pasien Database kebutuhan nutrisi olahragawan spesifik per jenis olahraga Database berbagai olahraga dan pengeluaran kalorinya b. Tingkat Bebas Ordinal akurasi (Akurat, perhitungan Kurang, Tidak Akurat) c. Tingkat Terikat Kemudahan analisa Fasilitas peng-hubung informasi kesehatan Fasilitas presentasi riwayat kesehatan individu dan keluarga

4Sehat-5 sempurna :makanan pokok, makanan pendam-ping, sayur,buah, susu Makanan spesial dan Makanan konsumsi sehari hari masyarakat Indonesia Diet khusus penyakit penyakit tertentu Jenis Olahraga

questioner menggunakan kombinasi closed dan open questions berdasarkan batasan batasan variable.

Jenis Olahraga Program Kalkulasi perhitungan nutrisi dan penjumlahan total Featuring atau penampakan program Rumus perhitung an sesuai atau tidak dengan manual User friendly Atau compli cated (sulit dimenger ti) Observasi, Interview. dan quesioner menggunakan kombinasi closed dan open questions berdasarkan batasan batasan variable.

Ordinal (Mudah, Sulit/ complicate d)

d. Pengaruh

kemahiran computer pengguna/ users

Konfodi ng

Ordinal (Mahir, Kurang mahir, Tidak mahir)

Registrasi website link (update informasi) Presentasi display per individu dan keluarga Memerlukan fasilitas folder penyimpanan pada hardware pengguna Tingkat pendidikan -SMA, dan Pelatihan Diploma, Komputer Sarjana -Pernah/ Belum pelatihan komputer

Pengubahan Kuantitatif :

Variable Variabel

Kualitatif

menjadi

Variable

Skala KualitatifBebas Ordinal (lengkap, tidak lengkap)

a. Tingkat Kelengkapan Database dan informasi

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 10 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Skala KuantitatifDidasarkan pada 4 Sub Variable yaitu Sub Variable 1. A = Database mengandung < 7000 makanan utama/umum B = Database mengandung > 7000 makanan utama/umum Sub Variable 2. C = Database mengandung < 1000 makanan khusus Indonesia D = Database mengandung > 1000 makanan khususu Indonesia Sub Variable 3. P = Database mengandung < 10 klasifikasi nutrisi penderita penyakit khusus Q = Database mengandung > 10 klasifikasi nutrisi penderita penyakit khusus Sub Variable 4. X = Database mengandung < 10 jenis klasifikasi nutrisi dan kalori olahraga Y = Database mengandung > 10 jenis klasifikasi nutrisi dan kalori olahraga Sehingga didapatkan Skala 1 hingga 32 untuk 2 pangkat 4 variable. Skala tertinggi (Score 32) menunjukkan software memiliki fasilitas Nutrisi Database yang terlengkap.SUB 1 1A 2A 3A 4A 5A 6A 7A 8A 9A 10 A 11 A 12 A 13 A 14 A 15 A 16 A SUB 2 C C C C C C C C D D D D D D D D SUB 3 P P P P Q Q Q Q P P P P Q Q Q Q SUB 4 X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y 17 B 18 B 19 B 20 B 21 B 22 B 23 B 24 B 25 B 26 B 27 B 28 B 29 B 30 B 31 B 32 B C C C C C C C C D D D D D D D D P P P P Q Q Q Q P P P P Q Q Q Q X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y

Variabelb. Tingkat akurasi perhitungan Bebas

Skala KualitatifOrdinal (Akurat, Kurang, Tidak Akurat)

Skala tertinggi (Score 5) menggambarkan penggunaan software mendapatkan perhitungan yang paling akurat1. Hasil perhitungan tidak akurat dibandingkan perhitungan manual, rumus perhitungan tidak sesuai dengan perhitungan manual, ada kesalahan pada program perhitungan. 2. Hasil perhitungan kurang akurat dibandingkan dengan perhitungan manual, rumus perhitungan tidak sesuai dengan perhitungan manual. 3. Hasil perhitungan kurang akurat dibandingkan perhitungan manual, rumus perhitungan sesuai dengan perhitungan manual tetapi ada kesalahan dalam program perhitungan. 4. Hasil perhitungan kurang akurat dibandingkan dengan perhitungan manual, rumus perhitungan sesuai dengan perhitungan manual, tidak ada kesalahan dalam program perhitungan, tetapi program tidak terhubung dengan bank data nutrisi. 5. Hasil perhitungan sangat akurat dibandingkan perhitungan manual, rumus perhitungan sesuai perhitungan manual. Tidak ada kesalahan program perhitungan, dan program terhubung dengan bank data nutrisi.

Skala Kuantitatif

Variabelc. Tingkat Kemudahan analisa Terikat

Skala KualitatifOrdinal (Mudah, Sulit/ complicated)

Skala KuantitatifSiti Julaiha / 0906597420 Halaman 11 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Skala tertinggi (Score 5) menggambarkan penggunaan software sangat mudah untuk menganalisa program nutrisi1. Sangat sulit menggunakan program, tidak mengerti sama sekali, membutuhkan training/ pelatihan tambahan untuk menggunakannya untuk seluruh feature feature program. 2. Mengalami kesulitan saat menggunakan program baik dari pertama hingga saat terakhir, membutuhkan training/pelatihan tambahan terhadap feature feature program, ada feature program yang dapat dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk pemakaian. 3. Sedikit mengalami kesulitan saat menggunakan program dari pertama hingga saat terakhir, beberapa feature memerlukan pelatihan, feature lainnya dapat dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk pemakaian. 4. Sedikit mengalami kesulitan saat pertama kali menggunakan program, hanya satu feature yang memerlukan penjelasan dari pihak lain, feature lainnya dapat dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk pemakaian. 5. Tidak mengalami kesulitan sama sekali saat menggunakan program sejak pertama kali, penyimpanan data, mengikuti update informasi kesehatan, mengkalkulasi dan menampilkan presentasi nutrisi seseorang dapat dilakukan sendiri dapat dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk pemakaian.

Variabeld. Pengaruh kemahiran computer pengguna/users Konfoding

Skala KualitatifOrdinal (Mahir, Kurang mahir, Tidak mahir)

Skala KuantitatifDidasarkan pada 3 Sub Variable yaitu Sub Variable 1. A = Pengguna berpendidikan akhir setingkat Sarjana B = Pengguna berpendidikan akhir setingkat perguruan tinggi/Diploma C = Pengguna berpendidikan akhir setingkat Sekolah Menengah Atas Sub Variable 2. X = Pengguna tiap hari menggunakan komputer untuk menunjang pekerjaan Y = Pengguna sesekali menggunakan komputer untuk menunjang pekerjaan Z = Pengguna jarang atau tidak pernah menggunakan komputer Sub Variable 3. P = Pengguna tidak menguasai dan tidak paham penggunaan software (skala 1 dan 2 pada variable c) Q = Pengguna kurang memahami dan kurang menguasai penggunaan software (skala 3 dan 4 pada variable c) R = Pengguna memahami dan menguasai penggunaan software (skala 5 pada variable c) Sehingga didapatkan Skala 1 hingga 27 untuk 2 pangkat 3 sub variable , digambarkan sebagai berikut : Skala tertinggi (Score 27) menggambarkan penggunaan software tidak berpengaruh pada tingkat kemahiran komputasi pengguna/users..S 1 UB 1A 2A 3A 4A 5A 6A 7A 8A 9A S 2 UB X X X Y Y Y Z Z Z SUB 3 P Q R P Q R P Q R

10 B 11 B 12 B 13 B 14 B 15 B 16 B 17 B 18 B

X X X Y Y Y Z Z Z

P Q R P Q R P Q R

19 C 20 C 21 C 22 C 23 C 24 C 25 C 26 C 27 C

X X X Y Y Y Z Z Z

P Q R P Q R P Q R

9.

RANCANGAN PENELITIAN 9.1 Populasi dan Samplea. Populasi penelitianSiti Julaiha / 0906597420 Halaman 12 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Populasi penelitian ini adalah staff kesehatan, tenaga profesi nutrisi/gizi dan individu di Indonesia yang berhubungan dengan program perhitungan nutrisi dan atau bertugas melakukan analisa nutrisi/gizi untuk kepentingan orang lain (seperti pasien-pasien di rumah sakit, puskesmas atau klinik gizi), maupun kepentingan sendiri atau keluarganya.

b. Sample penelitianPenentuan sample penelitian dilakukan secara random dari sekitar 10% total pengguna (staff kesehatan, individu atau tenaga profesi penganalisa nutrisi). Apabila data belum mencukupi, maka pengambilan random sampling ditambah menjadi 20% dari total pengguna (staff kesehatan atau tenaga profesi penganalisa nutrisi). Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa fasilitas kesehatan di kota provinsi DKI Jakarta dan juga dapat diperluas pada daerah pengambilan Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat. Sebelumnya sampling random dapat dibagi menjadi cluster atau grup yaitu individu yang mahir menggunakan computer, individu yang pernah menggunakan computer tapi tidak dikategorikan mahir, dan individu yang sama sekali tidak pernah menggunakan computer untuk penunjang tugas atau kehidupannya sehari hari. Diharapkan sampling random mewakili para pengguna (populasi) yaitu staff kesehatan, tenaga profesi nutrisi/gizi maupun individu yang bertugas melakukan analisa atau memperhatikan asupan dan kebutuhan nutrisi/gizi di Indonesia.

9.2 Rancangan Penelitian a. Tingkat PenelitianPeneliti melakukan tingkat penelitian Analitik dengan mengharapkan akibat yang didapatkan dari perancangan dan pembuatan aplikasi software HeComSIS yaitu mempermudah kinerja kerja staff kesehatan. praktisi nutrisi, serta olahragawan dengan membandingkan tingkat keakuratan perhitungan nutrisi secara manual terhadap program software, juga membandingkan kemudahan pencarian database pada nutrisi yang biasa dikonsumsi Masyarakat Indonesia dan tidak umum dikonsumsi oleh masyarakat negara lain yang telah merancang software nutrisi yang telah ada di pasaran, selain itun diharapkan juga adanya adanya ketertarikan dari individu perorangan untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi dan kebutuhan nutrisinya.

b. Desain PenelitianPeneliti mencoba menetapkan Model Penelitian secara Experimental dengan perancangan dan pembuatan bahasa pemograman yang mencakup kebutuhan menyeluruh terhadap analisa nutrisi masyarakat Indoneseia berdasarkan variabel variable yang ditetapkan. Uji program dilakukan pada sampel populasi pada saat pembuatan pilot program selesai dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan dari desain ini dapat tercapai sesuai yang diharapkan.Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 13 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Adapun Jenis penelitian observational juga diterapkan dalam kaitannya dengan mengumpulkan atau mengkomplikasi database database nutrisi kebutuhan masyarakat Indonesia dan juga melakukan observasi kemudahan dan keakuratan penggunaan software terhadap insan kesehatan (praktisi dan staff kesehatan) dan individu di Indonesia Sehingga garis besar Rancangan Penelitian ini didasarkan pada tingkat penelitian analitik, dari pola penelitian berdasarkan desain observasi untuk database dan feature program serta desain experimental untuk perancangan dan pembuatan program.

9.3 Pengumpulan Data PenelitianPengambilan Data dilakukan secara obyektif melalui observasi, penyebaran kuesioner tertulis maupun wawancara langsung secara objektif dengan susunan pertanyaan kuantitatif /terstruktur, maupun kualitatif dengan kombinasi dari pertanyaan tertutup (closed question) dan pertanyaan terbuka (open question) secara sampling random pada populasi yang termaksud pada item 9.1. Pengambilan data dilakukan pada beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu tahapan pengambilan data untuk menunjang perencanaan pembuatan software program HeComSIS, jadi data diambil sebelum program dibuat. Sedangkan Tahapan kedua yaitu tahapan pengambilan data setelah pembuatan pilot project software program HeComSIS selesai dirancang dan test awal ini dapat digunakan atau diuji cobakan kepada staff kesehatan dan tenaga profesi nutrisi. Kedua tahap pengambilan data ini dilakukan kepada sample individu yang sama pada tahapan pertama dan kedua, sehingga dapat dijadikan pembanding yang akurat dari segi tingkat kemahiran dan untuk mengetahui tingkat kemudahan dan akurasi analisa nutrisi sebelum dan sesudah menggunakan software program HeComSIS. Pengambilan data ini dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti pertemuan langsung dengan para individu sampel data, pengiriman questioner melalui post atau email dan juga pengiriman test software program HeComSIS apabila daerah pengambilan sampel tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mendatanginya.

9.4 Analisis DataRancangan Analisa data menggunakan kalkulasi sederhana dari kumpulan observasi dan perbandingan akurasi perhitungan dengan metode statistik inferensial menggunakan tool atau alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi perhitungan dan tingkat kemudahan penggunaan software. Variable yang dirancang merupakan variable kualitatif sehingga diperlukan adanya penggambaran variable kualitatif ini menjadi variable kuantitatif untuk dapat dilakukan analisa secara Statistik inferensial. Uji perbedaan dengan menggunakan metode statistik T-test dilakukan dengan membandingkan variable rata rata (mean) dari skala variable hasil kuesioner tahapSiti Julaiha / 0906597420 Halaman 14 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

pertama dan tahap kedua pada proses pengambilan data. Hasil dari uji T-test ini digunakan untuk melihat perbedaan antara metode manual yang biasa digunakan sebagian besar staff kesehatan dan tenaga profesi terhadap penggunaan software HeComSIS untuk proses pencarian database nutrisi, kalkulasi nutrisi serta analisanya. Uji Statistik Anova dilakukan untuk melihat perbedaan antara tiga group cluster sampling random data yaitu rata rata (mean) dari skala variable hasil kuesioner antara cluster individu yang mahir menggunakan computer, individu yang pernah menggunakan computer tapi tidak dikategorikan mahir, dan individu yang sama sekali tidak pernah menggunakan computer untuk penunjang tugas atau kehidupannya sehari hari. Diharapkan dari uji ini, tidak didapatkan perbedaan terhadap tingkat kemahiran komputasi pengguna software, karena software dirancang dengan berbasis bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan dirancang secara user- friendly dan sederhana, sehingga tidak berpengaruh terhadap kemahiran seseorang dalam penggunaan computer. Diharapkan software HeComSIS ini dapat diterima untuk praktisi nutrisi, staff kesehatan dan individu yang paling tidak berpendidikan minimal sekolah menengah ke atas, karena tentu saja tetap diperlukan adanya proses kalkulasi dan analisa nutrisi serta diperlukan kemampuan untuk mengikuti petunjuk pemakaian atau guidance terhadap penggunaan program. Dengan adanya uji perbedaan ini, peneliti mengharapkan adanya pengaruh penggunaan software HeComSIS terhadap tingkat kemudahan dalam melakukan analisa nutrisi, keakuratan perhitungan nutrisi dan memberikan kelengkapan data nutrisi khususnya asuapan spesifik di Indonesia, sehingga tujuan penelitian ini akan tercapai.

Siti Julaiha / 0906597420 Halaman 15 dari 15 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia