PRESENTASI KASUS mata

Embed Size (px)

Citation preview

PRESENTASI KASUS

ULKUS KORNEA SENTRAL OCULUS DEXTRA ET CAUSA TRAUMA KIMIADisusun Oleh : Noerhafni 110.2007.193

Pembimbing : Dr.Dicky Hilarius Kambey, Sp.M

PENDAHULUAN

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea termasuk kasus kegawatdaruratan pada penyakit mata. Dimana mata terancam akan kehilangan fungsi penglihatan atau terjadi kebutaan bila tidak dilakukan tindakan ataupun pengobatan secepatnya.

LAPORAN KASUS

Identitas PasienNo. Rekam Medis: 007659

Nama : Tn. A Umur : 40 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku / Bangsa : Jawa Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal pemeriksaan : 12 Oktober 2011

AnamnesaKeluhan Utama Nyeri mata sebelah kanan sejak 3,5 bulan yang lalu.Keluhan Tambahan Nyeri disertai gatal, perih, merah, berair, silau bila terkena sinar, penglihatan buram, seperti ada bercak putih dan seperti ada yang mengganjal.

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli klinik mata dengan keluhan mata sebelah kanan terasa nyeri sejak 3,5 bulan yang lalu nyeri dirasakan menetap. Keluhan ini dirasakan awalnya ketika mata pasien terkena semen. Pasien juga mengeluhkan mata gatal, merah, perih, penglihatan semakin lama semakin buram, mata berair, silau bila terkena sinar, seperti ada bercak putih dan terasa seperti ada yang mengganjal. Pasien menyangkal pernah mengalami nyeri kepala, mual, dan muntah. Pasien tidak pernah menggunakan kontak lensa. Pasien menyangkal memiliki penyakit kencing manis dan darah tinggi. Pasien mengaku pernah berobat di salah satu rumah sakit swasta dan diberi obat dalam bentuk pil dan obat tetes mata (pasien lupa obatnya) namun tidak mengalami perbaikan.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit mata seperti ini. Riwayat Alergi Pasien tidak ada alergi.

Pemeriksaan FisikStatus Generalis KeadaanUmum Kesadaran Tanda vital

: Tampak sakit ringan : Compos mentis: 120/70 mmHg : 80 x/menit :: 20 x/menit

TekananDarah Nadi Suhu FrekwensiPernapasan

BeratBadan Kepala Leher getah bening

: 54 kg : normochepal : tidak ada perbesaran kelenjar

Status OftalmologisPosisiHirscberg Gerakan bola mata Visus TIO Rima orbita Suprasilia OD Sulit dinilai OS Reflex cahaya jatuh di tengah kornea (orthoporia)

Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah mata mata angin angin 1/~ 20/20 Normal / palpasi Normal / palpasi Fraktur (-) Krepitasi (-) Tumbuh teratur madarosis (-) Sikatrik (-) Oedem (-) Hiperemis(-) Blefarospasme (-) Ektopion (-) Entropion (-) Trikiasis (-) Fraktur (-) Krepitasi (-) Tumbuh teratur madarosis (-) Sikatrik (-) Oedem (-) Hiperemis(-) Blefarospasme (-) Ektopion (-) Entropion (-) Trikiasis (-)

Palpebra

Margo palpebra

Konjungtiva superior Konjungtiva inferior Konjungtivabulbi

tarsal Folikel (-) Papil (-) tarsal Folikel (-) Papil (-) Inj. Siliar (+) Inj. Konjungtiva (-) Hiperemis Keruh pada bagian sentral, infiltrat (+) Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

Folikel (-) Papil (-) Folikel (-) Papil (-) Inj. Siliar (-) Inj. Konjungtiva (-) Jernih, Infiltrat (-) Dalam, hipopion (-) Sinekia posterior (-) Bulat, RC (+) Jernih Jernih Refleks fundus (+)

Kornea BMD Iris Pupil Lensa Vitreus Fundus

Ulkus Kornea Sentral Oculus Dextra et causa Trauma Kimia

RESUME

Anamnesa Mata

sebelah kanan terasa nyeri sejak 3,5 bulan yang lalu, nyeri dirasakan menetap Mata merah Berair Penglihatan buram Seperti ada bercak putih Fotofobia Seperti ada yang mengganjal

Pemeriksaan Fisik

Visus

: OD = 1/~ OS = 20/20 Pupil : OD = sulit dinilai OS = bulat, isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+) Iris : OD= sulit dinilai OS= sinekia posterior/anterior (-) Lensa : OD = suli tdinilai OS = jernih Konjungtiva: OD = Oedem (-), Hiperemis (+),injeksi siliar (+) Kornea : OD= infiltrat (+), keruh (+) pada bagian sentral Funduskopi : OD = sulit dinilai OS = refleks fundus (+) TIO : OD = normal/palpasi OS = normal/palpasi

DIAGNOSIS KERJA Ulkus Kornea Sentral Oculus Dextra et causa Trauma Kimia

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Visus : untuk mengetahui besar nilai visus pasien Slit Lamp: untuk mengetahui adanya sinekia, infiltrat dan flare

PENATALAKSANAANMedikamentosa EDTA 6 x 1 tetes, polydex 6 x 1 tetes, sulfas atropin 2 x 1, Becom-C 1 x 1

Non Medikamentosa Graft amnion

PROGNOSIS

Advitam Ad function

: dubia ad malam : dubia ad malam

PEMBAHASAN

ULKUS KORNEA Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi seperti desmetokel, perforasi, endoftalmitis. 3

Gejala klinis meliputi :nyeri, mata merah, blefarospasme, gangguan visus, mata kabur, epifora, fotofobia. 3 Pada pemeriksaan slitlamp dapat ditemukan infiltrat (+), jaringan nekrotik (+), penggaungan tepi tidak tegas, tanda-tanda radang. Pada tes flouresen (+) di tepi ulkus. 3

Pada kasus ini pasien mengeluh mata kanan nyeri, berair, perih, penglihatan buram, merah, silau, seperti ada bercak putih dan seperti ada yang mengganjal. Gejala tersebut merupakan gejala khas ulkus kornea. Pada pemeriksaan mata didapatkan konjungtiva hiperemis, kornea keruh pada bagian sentral serta permukaannya tidak rata. Tanda-tanda tersebut merupakan tanda-tanda dari ulkus kornea sentral.

Trauma Alkali Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan menembus kornea, camera oculi anterior, dan sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan, disertai dengan dehidrasi.4,5

MenurutAmerican Academy of Ophtalmology stadium trauma kimia pada bola mata dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1 Grade Perubahan pada Kornea Perubahan pada Konjungtiva Prognosis Penglihatan I Kerusakan hanya pada Khemosis (+) lapisan epitel II Iskhemik (-) Baik Baik

Kornea keruh tetapi iris Kongesti (+) masih jelas terlihat Khemosis (+)

Iskhemik

kurang

dari

1/3

limbal konjungtiva III Kehilangan lapisan epitel Iskemik 1/3 sampai dengan Tidak secara menyeluruh, limbal konjungtiva dinilai dapat

stroma keruh dan iris tidak dapat dinilai IV Opak, iris dan pupil tidak Iskemik dan nekrosis lebih dari Buruk

dapat dilihat

limbal konjungtiva

Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien sudah merasakan nyeri setelah terkena semen 3,5 bulan yang lalu. Hal ini memperkuat diagnosis ulkus kornea karena penyebab ulkus kornea terbanyak adalah trauma. Pada kasus ini adalah trauma kimia basa terkena semen.

DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Ophthalmology. Ocular Trauma Epidemiology and Prevention Ophtalmology, Basic and Cliical Science Course. Section 13. 2006.p 121-134. Anonimous. 2007. Ulkus Kornea. Dikutip dari www.medicastore.com. Ilyas S. IlmuPenyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI. 2008. 172-4. Ilyas, H. Sidarta. Luka Bakar Kimia. Kegawatdaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata. Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal 29-36 Kanski, JJ. Chemical Injuries. Clinical Opthalmology. Edisi keenam.Elseiver Limited : Philadelphia. 2008. Hal: 864-68 PerhimpunanDokterSpesislis Mata Indonesia. UlkusKornea dalam :IlmuPenyakit Mata UntukDokterUmumdanMahasiswaKedokteran, edisike2. PenerbitJakarta :SagungSeto.2002 Suharjo, Fatah widido. Tingkat keparahan Ulkus Kornea di RS Sarjito Sebagai Tempat Pelayanan Mata Tertier.2007 Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. OftalmologiUmum. Edisi 14. Jakarta: WidyaMedika. 2000. 155-60.

TERIMAKASIH