Upload
silvani-hamsyah
View
16
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Tips Menyajikan
Susu Formula
Silvani Hamsyah, S.Ked
Apa itu susu formula ? Susu Formula adalah susu yang sesuai
dan bisa diterima sistem tubuh bayi serta berfungsi sebagai pengganti ASI.
Susu formula yang baik tidak menimbulkan gangguan saluran cerna seperti diare, muntah atau kesulitan buang air besar.
Memiliki peranan penting karena satu-satunya sumber gizi pada bayi.
Manfaat dari susu formula Memberikan rasa kenyang yang lebih lama
karena lebih susah dicerna daripada ASI Susu formula sebagai sumber nutrisi bayi Meningkatkan kecerdasan pada anak karena
mengandung beberapa kandungan zat penting
Kandungan penting didalam susu formula
AA (Asam Arakidonat) – DHA (Dokosaheksaenoat)
untuk tumbuh kembang dan perkembangan saraf di otak Karoten
meningkatkan kekebalan tubuh, memelihara sel-sel sehat dan melindungi si kecil dari bahaya radikal bebas Selenium
Jenis mineral ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus berfungsi sebagai antioksidan Sphingomyelin
Selubung myelin berperan penting untuk mempercepat rangsangan antara sel syaraf
Kekurangan susu formula Bisa menimbulkan diare terutama bayi yang
menderita alergi Nutrien yang terkandung didalamnya tidak
sesempurna ASI Lebih mudah menimbulkan gigi berlubang Tidak praktis dan ekonomis Tidak menjarangkan kehamilan Tidak mengurangi kejadian kanker
payudara
Cara menyajikan susu formula Mencuci tangan dengan bersih Mencuci dan mensterilkan botol susu Memilih susu yang sesuai Mengikuti petunjuk pembuatan Mengatur suhu air Menggunakan sendok takar Tidak mencampur susu sisa dgn susu yang baru Segera habiskan susu dalam waktu 2 jam
untuk menghindari pencemaran
Frekuensi dan jumlah pemberian
Susu formula diberikan sebanyak 60 ml/ kgBB/hari pada minggu pertama dan 150 ml/kgBB/ hari setelahnya. Frekuensi pemberian setiap 3 – 4 jam atau bila bayi merasa lapar
Cara pemberian susu formula Mengocok susu sebelum diberikan Periksa suhu susu formula yang sudah
dibuat Menyentuh mulut bayi dengan sendok
atau gelas susu, dan secara refleks bayi akan menyisap susu
Tidak memaksa bayi menghabiskan susu
Menyendawakan bayi setelah pemberian susu
Jangan berikan pada anak bila : Susu bubuk sudah rusak, yakni berbau
tengik, warna berubah misalnya dari putih kekuningan menjadi kecokelatan, atau ada gumpalan.
Susu cair sudah berbau asam dan teksturnya tampak 'pecah' dan agak kental.
TERIMA KASIH