38
 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengawasan kehamilan atau Antenatal Care penting bagi wanita hamil mulai dar i trimester I sampai trimester III supaya komplikasi dalam kehamilan seperti persalinan prematur dapat dikenali secara dini, karena 70% kematian perinatal didunia disebabkan oleh persalinan  prematur. Kematian maternal dan perinatal merupakan masalah besar, sekitar 98-99% terjadi dinegara berkembang (Manuaba, 2007).  Kematian maternal adalah kematian kemat ian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan kesepakatan internasional tingkat kematian maternal didefenisikan sebagai jumlah ke matian maternal selama satu tahun dalam 100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro, 2005). Menurut laporan WHO tahun 1996, angka kematian perinatal sekitar 10.000.000 pertahun. Sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal terjadi di negara berkembang. Sedangkan di negara maju hanya 1-2%. kontribusi angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup t inggi, yaitu kematian perinatal 400 per 100.000 persalinan hidup atau sekitar 200.000 orang pertahun sehingga kematian perinatal terjadi setiap 1,2-1,5 menit.  M 1 enurut Survei Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) an gka kematian ibu (AKI) pada tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2004 berhasil diturunkan menjadi 270 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2005 menjadi 262  per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2006 kembali turun dengan 248 per 100.000

Prematuritas New

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 1/38

 

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.  Latar Belakang 

Pengawasan kehamilan atau Antenatal Care penting bagi wanita hamil mulai dari trimester 

I sampai trimester III supaya komplikasi dalam kehamilan seperti persalinan prematur dapat

dikenali secara dini, karena 70% kematian perinatal didunia disebabkan oleh persalinan

 prematur. Kematian maternal dan perinatal merupakan masalah besar, sekitar 98-99% terjadi

dinegara berkembang (Manuaba, 2007). 

Kematian maternal adalah kematian kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau

dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan kesepakatan internasional tingkat

kematian maternal didefenisikan sebagai jumlah kematian maternal selama satu tahun dalam

100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro, 2005). 

Menurut laporan WHO tahun 1996, angka kematian perinatal sekitar 10.000.000 pertahun.

Sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal terjadi di negara berkembang. Sedangkan di

negara maju hanya 1-2%. kontribusi angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi,

yaitu kematian perinatal 400 per 100.000 persalinan hidup atau sekitar 200.000 orang pertahun

sehingga kematian perinatal terjadi setiap 1,2-1,5 menit. 

enurut Survei Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu (AKI) pada

tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2004 berhasil

diturunkan menjadi 270 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2005 menjadi 262

 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2006 kembali turun dengan 248 per 100.000

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 2/38

 

kelahiran hidup dan pada tahun 2007 kembali turun menjadi 225 per 100.000

kelahiran hidup. Walaupun AKI sudah cenderung turun tapi indonesia masih memilikiangka tertinggi dikawasan Asean atau negara maju lainnya (DepKes RI, 2007).

Sedangkan angka kematian bayi (AKB) menurut SDKI, tercatat 35 per 1000 kelahiran

hidup (Pdpersi, 2008). Departemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per 

tahun terdapat 401 bayi di Indonesia yang meninggal dunia sebelum umurnya

mencapai 1 tahun. Kematian bayi yang berusia 0 sampai 1 tahun di Indonesia, masih

terbilang tinggi dibandingkan di negara-negara tetangga. Sekitar 50 persennya

meninggal sebelum mencapai usia 1 bulan.

Menurut data dunia, kelahiran prematur mencapai 75-80% dari seluruh bayi yang

meninggal pada usia kurang dari 28 hari. Data dari WHO (2002) menunjukkan angka yang

sangat memprihatinkan terhadap kematian bayi yang dikenal dengan fenomena 2/3. Pertama

adalah fenomena 2/3 kematian bayi pada usia 0-1 tahunan terjadi pada masa neonatal (bayi

 berumur 0-28 hari). Kedua adalah 2/3 kematian bayi pada masa neonatal dan terjadi pada hari

 pertama. 

Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak yang

 potensial meningkatkan kematian perinatal (Prawirohardjo, 2005). 

Kurang lebih 7-10% pasien hamil di Amerika Serikat melahirkan prematur. Bayi-bayi

 prematur ini mengambil porsi 75% dari kematian perinatal. Walaupun penyebab kelahiran

 prematur tidak dapat diketahui pada 50% kasus adalah penting bagi para dokter ahli obstetri

mewaspadai keadaan-keadaan yang berkaitan dengan persalinan prematur. Terdapat 20-50%

resiko berulang pada mereka yang pernah melahirkan prematur sebelumnya (William, 2001). 

Menurut Chapman (2006), 6,7% kelahiran di Inggris adalah preterm yaitu dibawah usia

gestasi 37 minggu dan kurang dari seperempat dari kelahiran preterm terjadi sebelum usia gestasi

32 minggu. Prevalensi kelahiran di Indonesia menurut data terakhir 18,5%, persalinan prematur 

menyumbang angka kematian pada bayi hingga 65-75% (Botefilia, 2008). 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 3/38

 

Menurut Mochtar (2002), yang mempengaruhi terjadinya persalinan prematur salah satu

diantaranya adalah faktor umur ibu dan grande multipara. Dari faktor umur ibu yaitu wanita

hamil yang hamil pada usia < 20 dan > 35 tahun beresiko untuk melahirkan prematur sekitar 

40% (Suririnah, 2008). Dari faktor grande multipara, Menurut Sulistyowati (2008), paritas dan

 jumlah keluarga merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kejadian persalinan

 prematur. 

Berdasarkan data yang didapat di RSUD Arifin Achmad, jumlah persalinan prematur 

adalah sebagai berikut: 

Tabel 1.1. Jumlah Cakupan Persalinan Prematur Dari Keseluruhan Jumlah Persalinan di

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009. 

No  Tahun 

Jumlah 

Persalinan 

Persentase 

Jumlah 

Persalinan prematur 

Persentase 

1.  2008  1117  28,7%  104  46% 

2.  2009  2775  71,3%  122  54% 

Dari Tabel 1.1 dilihat bahwa jumlah persalinan prematur di RSUD Arifin Achmad

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 jumlah persalinan prematur 

meningkat sebesar 122 dari 2775 persalinan. 

Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ³ 

Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009´. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 4/38

 

2.  Rumusan Masalah 

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan

mengetahui ³Bagaimana Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2009´. 

2.  Tujuan Penelitian 

1.  Tujuan Umum 

Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2009. 

1.  Tujuan Khusus 

1.  Untuk mengetahui Karakteristik Umur Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2009. 

2.  Untuk mengetahui Karakteristik Paritas Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2009. 

2.  Manfaat Penelitian 

1.  Bagi Peneliti 

1.  Dapat menambah wawasan peneliti khususnya dalam masalah penelitian mengenai

Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 5/38

 

2.  Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Persalinan Prematur di RSUD

Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009. 

2.  Bagi Institusi Pendidikan 

Dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya di Program Studi D-III

Kebidanan Abdurrab khususnya tentang Persalinan Prematur dan sebagai bahan

 bacaan di Perpustakaan Universitas Abdurrab. 

3.  Bagi RSUD Arifin Achmad 

Dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak RSUD Arifin Achmad dalam mengetahui

Karakteristik Ibu Bersalin Prematur sehingga dapat mengurangi kejadian persalinan

 prematur di wilayah kerjanya. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 6/38

 

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA 

1.  Landasan Teoritis 

1.  Definisi Karakteristik  

Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak dan tanda khusus yang dimiliki oleh

setiap individu (Dahlan, 2001). 

2.  Definisi Kehamilan 

Kehamilan mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan

(Elemen, 2002). 

3.  Definisi persalinan prematur 

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37

minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram (Saifuddin,

2006). 

Menurut Varney (2007), Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai setiap saat

setelah awal minggu gestasi ke- 20 sampai akhir minggu gestasi ke- 37. 

Persalinan kurang bulan (prematur) adalah terjadi sebelum minggu kehamilan ketiga

 puluh tujuh (Simkin, 2007). 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 7/38

 

ersalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi

 belum cukup bulan. Berat janin antara 1000 sampai 2500 gram atau tua kehamilanantara 28 minggu sampai 36 minggu (Prawirohardjo, 2005). 

2.  Etiologi 

Persalinan prematur sulit diduga dan sulit dicari penyebabnya, sehingga pengobatannya

sukar diterapkan dengan pasti. Menurut mochtar (2002), Beberapa faktor yang dapat

menyebabkan persalinan prematur adalah sebagai berikut: 

2.2.1. Umur ibu 

Persalinan prematur meningkat pada usia ibu <20 dan >35 tahun, ini disebabkan

karena pada <20 tahun alat reproduksi untuk hamil belum matang sehingga dapat

merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Sedangkan

 pada umur >35 tahun juga dapat menyebabkan persalinan prematur karena umur ibu

yang sudah resiko tinggi (Suririnah, 2008). 

Insidensi  persalinan prematur akan bertambah pada usia yang terlalu tua dan

terlalu muda pada saat hamil (Scott, 2002). Bayi lahir prematur dikarenakan usia ibu

yang sangat muda dan terlalu tua. Untuk usia muda kurang dari 20 tahun dan terlalu tua

di atas 35 tahun. Hal ini bisa memicu bayi lahir secara prematur karena Faktor usia bisa

mempengaruhi kondisi mulut rahim karena terlalu lemah. Sehingga bayi lahir prematur 

(suyanto, 2008). 

Menurut botefilia (2009), Ibu yang hamil di usia kurang dari 20 tahun,

kemungkinan besar untuk mengalami preterm. Sebab kondisi ibu belum matang, baik 

dalam sisi pengetahuan, psikologis, dan organ. Masih diragukan apakah preterm ini

terjadi juga pada ibu yang berusia lebih dari 35 tahun biasanya tergantung dari

 penyebab persalinan preterm itu sendiri. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 8/38

 

Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan

dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan

melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada

kematian maternal yang terjadi pada usia 20-30 tahun. Kematian meningkat kembali

sesudah usia 20-35 tahun (Prawirohardjo, 2002). 

2.2.2. Sosial ekonomi 

Menurut Hacker-Moore (2001), insiden persalinan prematur lebih tinggi pada

 pasien yang status ekonominya rendah, ini disebabkan karena masyarakat yang

 perekonomiannya rendah tidak dapat memenuhi gizi saat hamil sehingga menghambat

 perkembangan dan pertumbuhan pada janin. 

2.2.3. Penyakit dan penyulit yang menyertai kehamilan 

a. Perdarahan Antepartum 

Perdarahan Antepartum meningkatkan resiko persalinan prematur, hal ini

dikarenakan perdarahan yang hebat pada ibu sehingga ibu dan janin membutuhkan

 penanganan cepat supaya ibu tidak mengalami anemia dan janin tidak mengalami

hipoksia. Upaya untuk penanganan tersebut adalah melahirkan janin walaupun usia

kehamilan masih prematur (Manuaba, 2007). 

 b. Pre- eklampsi 

Resiko persalinan prematur pada ibu yang mengalami pre-eklampsi adalah 2,67

kali lebih besar. Hal ini terjadi karena pre-eklampsi mempengaruhi pembuluh darah

arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup

darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi (Andika, 2007). 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 9/38

 

c. Ketuban pecah dini 

 Premature Rupture of Membrane (PROM) atau pecahnya membran prematur 

adalah penyebab kelahiran prematur yang paling umum. Ini bisa terjadi ketika

kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum

waktunya untuk lahir. Gejala utama dari PROM ini adalah keluarnya cairan dari

vagina baik langsung maupun secara perlahan-lahan (Bararah, 2009). 

2.2.4. Grandemultipara 

Paritas adalah jumlah persalinan yang telah dilakukan ibu. Paritas 2-3 merupakan

 paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas lebih

dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi (Prawirohardjo, 2005).

Menurut Sudinaya (2000), ibu dengan paritas rendah cenderung bayi yang

dilahirkannya tidak matur atau ada komplikasi karena merupakan pengalaman pertama

terhadap kemampuan alat reproduksi ibu dan kemungkinan akan timbul penyakit dalam

kehamilan dan persalinan. Sedangkan ibu dengan paritas tinggi (melahirkan lebih dari 3

kali) cenderung mengalami komplikasi yang akhirnya berpengaruh pada persalinan. 

Persalinan prematur disebabkan oleh hamil pada usia muda dan grandemultipara

(Manuaba, 2001). Menurut sulistyowati (2008), paritas dan jumlah keluarga merupakan

faktor utama yang berhubungan dengan kejadian persalinan prematur. 

2.2.5. Riwayat persalinan yang lalu 

Setiap wanita yang telah mengalami kelahiran prematur pada kehamilan terdahulu

memiliki resiko 20 sampai 40 persen untuk terulang kembali (Varney, 2007). 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 10/38

 

Wanita yang mempunyai riwayat pernah melahirkan prematur satu kali

mempunyai resiko empat kali lipat untuk lahir prematur pada kehamilan berikutnya.

Sedangkan yang pernah melahirkan prematur dua kali mempunyai resiko enam kali

lipat untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya (Sastrawinata, 2005). 

3.  Tanda dan Gejala Persalinan Prematur 

Menurut Varney (2007), tanda dan gejala persalinan prematur adalah sebagai berikut: 

1. Kram hebat seperti pada saat menstruasi. 

2. Nyeri atau tekanan supra pubis. 

3. Nyeri tumpul pada punggung bawah berbeda dari nyeri punggung bawah yang biasa

dialami oleh wanita hamil. 

4. Sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis. 

5. Perubahan karakter atau jumlah rabas vagin (lebih kental, lebih encer, berair, berdarah,

 berwarna cokelat, tidak berwarna). 

6. Diare. 

7. Kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi (nyeri hebat atau tidak nyeri) yang dirasakan lebih

sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur 

 berbaring. 

8. Ketuban pecah dini. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 11/38

 

4.  Pencegahan Persalinan Prematur 

Menurut Prawirohardjo (2005), persalinan prematur dapat dicegah dengan beberapa cara

yaitu : 

1. Pendidikan masyarakat melalui media yang ada tentang bahaya dan kerugian kelahiran

 preterm atau berat lahir rendah. Masyarakat diharapkan untuk menghindarkan faktor 

resiko diantaranya adalah dengan menjarangkan kelahiran menjadi lebih dari 3 tahun,

menunda usia hamil sampai 22-23 tahun dan sebagainya. 

2. Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan Antenatal yang baik. 

3. Mengusahakan makan lebih baik pada masa hamil agar menghindarkan kekurangan gizi

dan anemia. 

4. Menghindarkan kerja berat selama hamil. 

5.  Akibat Persalinan Prematur 

2.5.1. Hipoksia Perinatal (Kekurangan Oksigen) 

Hipoksia sering ditemukan pada bayi prematur. Kejadian ini

umumnya telah dimulai sejak janin di kandungan, berupa gawat janin atau terjadinya

stres janin pada waktu proses kelahirannya. Akibatnya, bayi mengalami asfiksia

(kegagalan bernafas spontan dan teratur pada menit-menit pertama setelah lahir). 

2.5.2. Gangguan Napas 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 12/38

 

Umumnya terjadi akibat belum matangnya paru-paru. Sering disebut penyakit

membran hialin (PMH), yakni penyakit akibat kekurangan bahan surfaktan yang

 berfungsi mempertahankan mengembangnya gelembung paru. Bayi akan mengalami

sesak napas atau sindroma gangguan napas (SGN). 

2.5.3. Cedera Kedinginan 

Karena pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna, bayi biasanya dimasukkan ke

dalam inkubator. Sebab, suhu lingkungan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan

cedera kedinginan (cold injury) pada bayi. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi atau

suhu naik turun dapat menyebabkan apnu. 

2.5.4. Masalah Nutrisi 

Pengaturan kebutuhan cairan pada bayi prematur memerlukan kecermatan. Sebab,

fungsi pencernaan dan ginjalnya masih belum sempurna, sementara permukaan

tubuhnya lebih luas dibandingkan berat badannya sehingga penguapan cairan tubuhnya

 banyak. 

2.5.5. Pertahanan Tubuh 

Bayi prematur sangat rentan terhadap infeksi. Tak ada jalan lain, perhatikan selalu

kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme disekitarnya atau yang

disebut sebagai infeksi nosokomial. 

2.5.6. Masalah Kardiovaskular  

Masalah kardiovaskular (sirkulasi darah) yang sering ditemui pada bayi prematur 

adalah belum menutupnya duktus arteriosus, yaitu saluran yang menghubungkan aorta

dan arteri paru-paru kiri. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 13/38

 

2.5.7. Kuning 

Sebagian besar bayi prematur mengalami kuning pada minggu pertama

kehidupannya. Ini karena fungsi hatinya belum sempurna. Terlebih bila selama hamil

ibu menderita infeksi, khususnya infeksi plasenta, kemungkinan bayi kuning akan lebih

 besar. 

2.5.8. Masalah Neurologik  

Yang kerap ditemukan adalah gangguan konsumsi oksigen yang berkelanjutan,

 berupa kekurangan oksigen pada jaringan otak yang masih belum sempurna. Ini dapat

menimbulkan perdarahan di otak. 

(Nakita, 2009). 

6.  Penatalaksanaan Persalinan Prematur 

1. Memutuskan rute kelahiran. Keputusan ini didasarkan pada presentasi janin dan usia

gestasi. 

2. Memutuskan jenis analgesi dan anastesi. 

3. Pemantauan janin. Bayi prematur kurang mempunyai kemampuan menoleransi stres

 persalinan. 

4. Menimbang dengan cermat antara kegunaan alat pemantauan janin elektronik internal dan

 bahaya yang diakibatkan oleh pemasangan elektroda pada kulit kepala. Janin prematur 

memiliki fontanel yang lebih lebar dan kepadatan serta konsistensi tulang tengkorak yang

 berbeda daripada janin cukup bulan. Keputusan untuk menggunakan alat pemantau janin

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 14/38

 

elektronik internal harus didasarkan pada kebutuhan yang nyata akan alat tersebut dan

 pada usia gestasi. 

5. Memutuskan apakah episiotomi diperlukan. Kebutuhan episiotomi bergantung pada

 perkiraan berat badan janin dan relaksasi perineum wanita. 

6. Mengatur agar sepsialis pediatrik/neonatologi diberi tahu dan hadir saat pelahiran. 

7. Mempertimbangkan keuntungan penundaan pengkleman tali pusat versus perlunya

 penyerahan penanganan bayi kepada dokter spesialis neonatus. 

8. Membuat ketentuan untuk mempertahankan bayi tetap hangat. 

(Varney, 2007). 

BAB III 

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 15/38

 

1.  Kerangka Konsep 

Kerangka konsep merupakan suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap

konsep yang lainnya dari kasus yang ingin diteliti. 

Variabel 

Karakteristik ibu bersalin prematur  

Persalinan 

1.  umur ibu 

2.   paritas ibu 

Sub Variabel 

Ket : 

:Variabel yang diteliti 

:Sub Variabel yang diteliti 

Skema 3.1 Kerangka Konsep 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 16/38

 

15 

2. 

Definisi Operasional 

Defenisi operasional berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang

ide, hal dan kata-kata yang digunakan agar orang lain memahami maksud sesuai dengan

keinginan peneliti. 

Tabel 3.1 Definisi Operasional 

No  Variabel Sub

variabel 

Definisi

operasional 

Alat

ukur 

Skala

ukur Hasil ukur 

 

1. 

2. 

Karakteristik 

ibu bersalin prematur  

Umur ibu 

Segala sesuatu

tentang ciri-ciriibu bersalin

 prematur. 

Lamanya waktuhidup ibu yangdihitung mulai

dari lahir sampaisaat ini. 

Tabel

cheklist 

nominal  a. Beresiko <20

tahun dan >35tahun 

 b. tidak beresiko> 20 tahun dan <

35 tahun 

(Suririnah, 2008) 

3.  Paritas ibu  Jumlah anak yang dilahirkan 

Tabelcheklist 

nominal  a. Beresiko 1 dan>3 

 b. Tidak beresiko2-3 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 17/38

 

(Prawirohardjo,

2005) 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 18/38

 

BAB IV 

METODE PENELITIAN 

1.  Desain Penelitian 

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian  Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

secara objektif (Notoatmodjo, 2005). 

2.  Populasi dan Sampel 

1.  Populasi 

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo, 2005). Populasi penelitian

ini adalah seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009

sebanyak 122 kasus. 

2.  Sampel 

17 

ampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi itu sendiri

(Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini sampel yang digunakan ádalah sampling  jenuh yaitu seluruh populasi pada penelitian dijadikan sebagai sampel. Pada penelitianini sampel yang digunakan yaitu seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin

Achmad Pekanbaru Tahun 2009 sebanyak 122 kasus. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 19/38

 

3.  Lokasi dan Waktu Penelitian 

1.  Lokasi 

Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. 

2.  Waktu Penelitian 

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April tahun 2010. 

4.  Etika Penelitian 

Dalam pengambilan data penelitian peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur (anonimity) dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data serta

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya (confidentiality). Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 

5.  Instrumen Penelitian 

Instrumen yang digunakan dalam penulisan penelitian ilmiah ini adalah tabel cheklist pada

seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009. 

6.  Teknik Pengumpulan Data 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 20/38

 

Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang

diperoleh langsung dari pencatatan Medical Record (rekam medik) RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2009. 

7.  Pengolahan Data dan Analisa Data 

4.7.1. Pengolahan Data 

1.   E diting  

Memeriksa data yang telah dikumpulkan dari Medical Record (rekam

medik) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

2.  T abulating  

Melakukan penyusunan data kedalam tabel agar dengan mudah dapat

dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

4.7.2. Analisa Data 

Peneliti menggunakan analisa univariate yaitu analisa data yang dilakukan dengan

melihat perhitungan distribusi frekuensi dan persentase, hasil dari persentase ini nantinya

akan dapat digunakan sebagai tolak ukur pembahasan dan kesimpulan. Dalam melihat

 persentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel. Frekuensi dan diagram

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 21/38

 

 persentase yang terkumpul untuk dipersentasekan dari tiap variabel yang menggunakan

rumus. 

Menurut Sibagariang (2010), untuk menghitung persentase hasil penelitian yang berupa

data checklis dengan menggunakan rumus : 

Keterangan : 

P = Persentase yang dicari 

F = Frekuensi karakteristik yang sedang dinilai 

 N = Jumlah frekuensi atau penyebab individu 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 22/38

 

 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 23/38

 

DAFTAR PUSTAKA 

Bararah, V. F. 2009. Penyebab Bayi Lahir 

 Prematur . http://health.detik.com/read/2009/08/11/100754/1180968/764/penyebab-bayi-lahir-prematur. 11 Agustus 2009. 

Botefilia. 2008. persalinan preterm. http://botefilia.com/index.php/archives/persalinan-

 preterm/#more-274. 

09 April 2009. 

Elemen, 2002. Obstetri dan Ginekologi. Bandung : Universitas Padjajaran. 

Dahlan, M. 2001.  K amus Ilmiah Populer . Surabaya : Arkola. 

Chapman,V. 2006.  A suhan  K ebidanan Persalinan dan  K elahiran. Jakarta: EGC. 

Hacker, N. F. 2001.  E  sensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates. 

Manuaba, I. B. 2001.  K apita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan  K  B.

Jakarta: EGC. 

Manuaba, I. B. 2007. Pengantar  K uliah Obstetri. Jakarta: EGC. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 24/38

 

Mochtar, R. 2002. Syinopsis Obstetri. Jakarta: perpustakaan nasional (KDT), Edisi II. 

 Nakita, I. M. 2010. Lahir Prematur, Beragam Faktor 

 Penyebabnya. http://anakbayi.com/artikel/lahir-prematur-beragam-faktor-penyebabnya. 

 Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian  K esehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 

Pdpersi. 2007. http://www.pdpersi.co.id/?=showdetailnews&kode=490&tbl=cakrawala. 

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu  K ebidanan. Jakarta: Gramedia. 

Satrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi Ilmu  K esehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. 

Saifuddin, A. B. 2006. Buku  Acuan Nasional Pelayanan  K esehatan Maternal  Dan Neonatal .

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. 

Scott, J. R. 2002.  Danforth Buku Saku Obstetri & ginekologi. Jakarta: Widya Medika. 

Simkin, P. 2007.  K ehamilan, Melahirkan & Bayi: Panduan Lengkap.

Jakarta: Arcan. 

Sibagariang, E.E. 2010. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa  Diploma  K esehatan. Jakarta: KDT 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 25/38

 

Sulistyowati, A. 2008. hubungan antara faktor determinan ibu dengan kejadian persalinan prematur di RSU.  Dr. Saiful anwar malang 

2008. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2009-sulistyowa-9940&PHPSESSID=6c1784a347f723a344115bf159462dcf. 07-01-2009 

Suririnah. 2008. Buku Pintar  K ehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 

Suyanto. 2008. penyebab bayi lahir prematur. 

http://hal-wanita.blogspot.com/2008/02/penyebab-bayi-lahir-prematur.html. sabtu, 28

februari 2008. 

Varney, H. 2007. Buku  A jar  A suhan  K ebidanan. Jakarta: EGC. 

William, R. F. 2001. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 26/38

 

KATA PENGANTAR  

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal Karya Tulis

Ilmiah ini, yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Abdurrab Pekanbaru dengan

 judul ³KARAK TERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RSUD ARIFIN ACHMAD

PEKANBARUT

AHUN 2009´. 

Shalawat beriring salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada junjungan Nabi besar 

Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya terang bagi kita semua. 

Pada kesempatan ini perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 

1.  Prof. Dr. H. Tabrani Rab, Rektor Universitas Abdurrab Pekanbaru. 

2.  dr. Susiana Tabrani, wakil Rektor Universitas Abdurrab Pekanbaru. 

3.   Nova Yulita, SST, Ketua Jurusan Program Studi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab

Pekanbaru. 

4.  Yusmaharani, SST, pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan

 pengarahan, bimbingan, dan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini. 

5.  J 

uhana Prima Handana, SST, Koordinator Karya Tulis Ilmiah yang banyak 

memberikan masukan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 27/38

 

6.  Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan mendidik peneliti

selama mengikuti perkuliahan di Program Studi D-III Kebidanan

Universitas Abdurrab Pekanbaru. 

7.  Pimpinan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru serta staf yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. 

8.  Ayahanda yang telah tiada, Ibunda tercinta dan kedua adik yang tersayang serta seluruh

keluarga yang telah banyak memberikan dorongan motivasi, semangat dan do¶a yang

tiada henti-hentinya buat peneliti agar dapat menyelesaikan Program Studi D-III

Kebidanan dengan sebaik-baiknya. 

9.  Teman-teman seperjuangan Mahasiswi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab Angkatan

ke-VI yang telah memberikan semangat, kritik dan saran kepada peneliti dalam

 penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih belum

sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti, untuk itu peneliti mengharapkan kritik 

dan saran-saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita berserah diri semoga Proposal Karya Tulis

Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. 

Pekanbaru, Maret 2010 

ii 

Peneliti 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 28/38

 

DAFTAR ISI 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING 

KATA PENGANTAR i 

DAFTAR ISI iii 

DAFTAR TABEL vi 

DAFTAR SKEMA vii 

BAB I PENDAHULUAN 

1.  Latar Belakang 1 

2.  Rumusan Masalah 4 

3.  Tujuan Penelitian 4 

1.  Tujuan Umum 4 

2.  Tujuan Khusus 4 

4.  Manfaat Penelitian 5 

1.  Bagi Peneliti 5 

2.  Bagi Institusi Pendidikan 5 

3.  Bagi RSUD Arifin Achmad 5 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 

1.  Landasan Teoritis 6 

1.  Definisi Karakteristik 6 

2.  Definisi Kehamilan 6 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 29/38

 

3.  Definisi persalinan prematur 6 

2.  E 

iii 

tiologi 7

1.  U 

mur ibu 7 

2.  Sosial ekonomi 8 

3.  Penyakit dan penyulit yang menyertai kehamilan 8 

4.  Grandemultipara 9 

5.  Riwayat persalinan yang lalu 10 

3.  Tanda dan Gejala Persalinan Prematur 10 

4.  Pencegahan Persalinan Prematur 11 

5.  Akibat Persalinan Prematur 12 

1.  Hipoksia Perinatal (Kekurangan Oksigen) 12 

2.  Gangguan Napas 12 

3.  Cedera Kedinginan 12 

4.  Masalah Nutrisi 12 

5.  Pertahanan Tubuh 13 

6.  Masalah Kardiovaskular 13 

7.  Kuning 13 

8.  Masalah Neurologik 13 

6.  Penatalaksanaan Persalinan Prematur 13 

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 30/38

 

1.  Kerangka Konsep 15 

2.  Definisi Operasional 16 

BAB IV METODE PENELITIAN 

1.  Desain Penelitian 17 

2.  P 

iv 

opulasi dan Sampel 17 

1.  P 

opulasi 17 

2.  Sampel 17 

3.  Lokasi dan Waktu Penelitian 18 

1.  Lokasi 18 

2.  Waktu Penelitian 18 

4.  Etika Penelitian 18 

5.  Instrumen Penelitian 18 

6.  Teknik Pengumpulan Data 18 

7.  Pengolahan Data dan Analisa Data 19 

1.  Pengolahan Data 19 

2.  Analisa Data 19 

DAFTAR PUSTAKA 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 31/38

 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 32/38

 

DAFTAR TABEL 

Tabel 1.1. Jumlah Cakupan Persalinan Prematur Dari Keseluruhan JumlahPersalinan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009 3 

Tabel 3.1 Definisi Operasional 16 

vi 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 33/38

 

DAFTAR SKEMA 

Skema 3.1 Kerangka Konsep 15 

vii 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 34/38

 

 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 35/38

 

KARAK TERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR  

DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU 

TAHUN 2009 

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH 

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan 

Pendidikan Program Studi D-III Kebidanan 

Universitas Abdurrab Pekanbaru 

Oleh 

SITI TURAH 

07605054 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 36/38

 

 

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN 

UNIVERSITAS ABDURRAB 

PEKANBARU 

2010 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 37/38

 

Promosi Doktor Ali Sungkar 

Ali Sungkar ( 44 ), berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Model Asuhan

Antenatal Cegah Prematur (AACP) Dalam Menurunkan Angka Persalinan Preterm : Peran Deteksi Dini 

dan Pengobatan Infeksi Vaginosis Bakteri" dan memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Kedokteran,

pada sidang terbuka Promosi Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI ) di bawah 

pimpinan Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono,PhD, SpMK(K)., hari Kamis (14/07) bertempat di Ruang Sena 

Pratista Sutomo T jokronegoro Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Salemba, Jakarta.

Bertindak sebagai Promotor Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, SpOG(K) dan (Alm.) Prof. Dr. dr. Gulardi H.

Wikn josastro, SpOG(K) sedangkan Ko-Promotor adalah Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH (Guru Besar 

Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) dan Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI). Bertindak sebagai Dewan Pengu ji kali ini ialah  Prof. Dr. dr. Sarwono 

Waspad ji, SpPD-KEMD., Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, SpOG(K)., Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH., Prof.

Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc., Prof. Dr. dr. Sof ie Rif ayani Krisnadi, SpOG(K)., Dr. dr. Anis Karuniawati,

SpMK(K) dan Prof. dr. Asril Aminullah, SpA(K).

Dr. Ali adalah staf pengajar Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI - RSCM, beliau pernah bertugas 

sebagai Manager Pengembangan & Pelayanan Sistem Inf ormasi FKUI pada periode 2004 - 2008. Pria 

kelahiran Jakarta, 29 September 1966 ini, menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UI

pada tahun 1991 dan 4 tahun kemudian, tepatnya pada 1995, Dr. Ali Sungkar meneruskan

pendidikannya di Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Universitas Indonesia.

Dalam disertasinya, Dr. Ali mengungkapkan bahwa persalinan preterm (prematur) adalah persalinan

yang terjadi pada usia kehamilan 20 37 minggu yang ditandai dengan peningkatan aktivitas uterus dan

perubahan serviks sehingga menyebabkan persalinan. Persalinan preterm sendiri disebabkan antara lain

oleh komplikasi medis obstetri (hipertensi, plasenta previa, inkompetensia seviks), gaya hidup (merokok,

alkohol, pekerjaan, status ekonomi rendah), dan infeksi (30% persalinan preterm dihubungkan dengan

infeksi asendens dari genitalia eksterna ke uterus yang disebabkan oleh vaginosis bakteri, infeksi lainyang sering ditemui ialah Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Trichomonas vaginalis, Herpes 

simpleks dan Human papillomavirus(HPV)). Di berbagai negara, angka ke jadian persalinan preterm 

berkisar antara 5 15%, di Indonesia sendiri ke jadian persalinan preterm berkisar antara 10 - 20 %. Dan

lebih dari 50 % kasus persalinan preterm ini disebabkan oleh infeksi baik infeksi lokal maupun sistemik,

yang mana untuk Indonesia, persalinan preterm dapat menyebabkan 36% kematian neonatus. Dr. Ali 

menambahkan, bahwa banyak masalah yang dapat timbul dari kasus preterm ini, antara lain adalah 

5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 38/38

 

masalah perawatan dengan kematian perinatal yang tinggi. Dan risiko lainnya pada bayi prematur 

adalah memiliki 40 kali risiko kematian dibanding bayi aterm dan meningkatkan risiko cerebral palsy,

gangguan kognitif, kebutaan, ketulian, penyakit respiratorik, komplikasi perawatan intensif, dan

gangguan neurosensorik yang dapat berlan jut pada usia dewasa. Kesulitan pencegahan persalinan

preterm ini adalah patof isiologi persalinan preterm ini belum banyak diketahui. Tetapi biasanya terdapat 

tanda dan ge jala persalinan preterm yang dapat dilihat dari perubahan f isik dan kimiawi di lingkungan

uterus.

Penelitian yang dilakukan Dr. Ali se jak Februari 2010 sampai Desember 2010 ini merupakan penelitian

campuran kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode non-randomized

controlled trial pada ibu hamil dengan usia kehamilan 14 18 minggu dengan kehamilan tunggal yang

datang ke pusat-pusat layanan kebidanan primer di 5 kecamatan di Jakarta. Dan dari hasil penelitian

tersebut, terdapat penurunan ke jadian persalinan preterm pada ibu hamil yang diberikan pengobatan

infeksi vaginosis bakteri. Lalu dengan analisis bivariat dan multivariat, ditemukan ibu hamil denganriwayat preterm, riwayat merokok sebelumnya, riwayat keguguran, keluhan keputihan dengan warna 

lender kuning dan keluhan nyeri gigi selama hamil merupakan variable yang dapat memprediksi 

persalinan preterm.

Melalui penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persalinan preterm merupakan salah satu

penyebab mortalitas dan morbiditas yang tinggi pada neonatus. Untuk itu, Dr. Ali Sungkar menyarankan

agar pemeriksaan skrining pemeriksaan inspekulo sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang datang

pertama kali untuk memeriksakan kehamilan, hal ini  juga sebagai upaya untuk menurunkan risiko infeksi 

vaginosis bakteri sebagai f aktor utama pemicu persalinan preterm. Selain itu, Dr. Ali menyarankan agar 

model Asuhan Antenatal Cegah Prematur (AACP) diterapkan selama asuhan antenatal, hal terpenting

pada model tersebut adalah melakukan edukasi pada penyedia pelayanan antenatal (dalam hal ini 

bidan) mengenai risiko persalinan preterm dan edukasi kepada pasien. Model AACP sendiri merupakan

suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tu juan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan

kewaspadaan akan besarnya masalah persalinan pretern. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi 

kepada pasien tentang masalah bayi prematur dan dampaknya. Selain itu diperlukan keterlibatan pasien

dalam melakukan deteksi dini secara mandiri dengan melakukan pemeriksaan segera kepada petugas 

kesehatan dan mendapatkan pengobatan secara dini.(Die)

Arsip f oto