106
PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN (Studi pada Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung) (Skripsi) Oleh AGUNG WIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

(Studi pada Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

AGUNG WIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2020

Page 2: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

ABSTRAK

PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

(Studi pada Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung)

Oleh

AGUNG WIJAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh preferensi dan persepsikonsumen terhadap keputusan pembelian produk ramah lingkungan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif, dan teknik pengambilan samplingmenggunakan accidental sampling. Sampel terdiri dari 100 responden penggunaproduk Rinso di Kota Bandar Lampung. Data tersebut diperoleh dari kuesionerdengan menggunakan skala likert. Analisis data penelitian ini menggunakan analisisregresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS. Berdasarkan hasilpenelitian, menunjukan bahwa preferensi berpengaruh tidak signifikan terhadapkeputusan pembelian, dan persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian. Selanjutnya, secara simultan variabel preferensi dan persepsikonsumen berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Implikasi daripenelitian ini adalah ditemukannya sikap positif konsumen terhadap produk ramahlingkungan, tetapi ketika sikap tersebut dikaitkan dengan perilaku yakni denganpembelian produk ramah lingkungan, ternyata mempunyai pengaruh yang lemah.Oleh karena itu sebaiknya Rinso harus lebih meningkatkan lagi kampanye sertapromosi-promosi yang menanamkan kesadaran untuk perduli terhadap lingkungan,sehingga akan meningkatkan keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

Kata Kunci : Preferensi, Persepsi Konsumen, dan Keputusan Pembelian

Page 3: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

ABSTRACT

PREFERENCES AND CONSUMER PERCEPTIONS OF PURCHASINGDECISIONS GREEN PRODUCTS

(Study of Rinso Product User in The City of Bandar Lampung)

By

AGUNG WIJAYA

This study aims to determinate the effect of preferences, and consumer perceptions ofpurchasing decisions green products. This study uses quantitative approach andtakes sampel by using accidental sampling technique. The sampel consist of 100respondents Rinso product user in the city of Bandar Lampung. The data wereobtained from questionnaire through likert scale. Multiple linear regression analysiswas used to analyze the data with SPSS application. Based on the results of theresearch, shows that preferences has no significant effect on purchasing decisions,and consumer perceptions have a significant effect on the purchasing decision. Andthen, preferences and consumer perceptions simultaneously influence on thepurchasing decisions. The implication of this research is the discovery of positiveconsumer attitude toward green product, but when the attitude is associated withbehavior that is the purchase of green product, it has a weak influence. Therefore,Rinso should further increase campaigns and promotions that instill awareness tocare for the environment, so that it will increase purchasing decisions green product.

Keywords : Preferences, Consumer Perceptions, and Purchasing Decisions

Page 4: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

(Studi pada Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung)

Oleh

AGUNG WIJAYA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013
Page 6: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013
Page 7: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013
Page 8: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Agung Wijaya, lahir di Kota Bandar

Lampung 05 Agustus 1998. Penulis merupakan anak ke-

enam dari pasangan Bapak Alm. Peturun Hasan dan Ibu

Almh. Kasturi. Penulis memiliki 3 orang saudara laki-laki

dan 2 orang saudara perempuan.

Penulis memulai jenjang pendidikan pertama di SDN 2

Rajabasa Bandar Lampung pada tahun 2004. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013. Pada

tahun yang sama penulis meneruskan pendidikannya di SMAN 14 Bandar Lampung

selama 1 tahun, kemudian pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikannya di

SMAN 4 Metro dan lulus pada tahun 2016.

Pada tahun 2016, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung melalui jalur

SBMPTN. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif tergabung pada organisasi BEM

FISIP UNILA sebagai anggota pada tahun 2016/2017, dan HMJ ILMU

ADMINISTRASI BISNIS sebagai Kepala Bidang Kreatifitas dan Teknis (KRETEK)

pada tahun 2018. Pada bulan Januari tahun 2019, penulis mengikuti Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Karang Agung, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus,

Lampung selama 40 hari sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dan

mengemban amanah sebagai Kordinasi bagi desa (kordes).

Page 9: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

v

MOTTO

“Mereka sudah tua itu membawa masa lalu, namanya pengalaman.

Saya masih muda, saya bawanya masa depan bukan pengalaman”.

(Anies Baswedan)

“Uang hanya sampai pangkal lidah. Namun

karya akan menciptakan sejarah”.

(J.S. Khairen)

“Jangan mengulangi kesalahan yang sama, sebab masih banyak kesalahan-kesalahan

lain yang perlu untuk dicoba”.

(Unknown)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

(Q.S. Ar-Ra’d/13:11)

“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan

dengan pengalaman. Namun kurang jujur, sulit diperbaiki”.

(Mohammad Hatta)

Page 10: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ini dapat diselesaikan. Dengan

penuh ketulusan hati, maka karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orang Tuaku Tercinta

Almarhum Papi dan Almarhumah Umi yang telah membesarkanku, mendidik, dan

membimbingku dengan penuh kasih sayang, dan yang selalu memberikan yang

terbaik bagi anak-anaknya. Terimakasih telah membesarkanku dan menjadi

penyemangat terbesarku sampai kapanpun, Doa Agung

selalu menyertai Papi dan Umi.

Kakak-Kakakku

Terimakasih untuk segala bentuk dukungan, motivasi, doa, serta bantuan-bantuan

yang selalu dihadirkan dalam keadaan apapun selama ini. Kalian

menjadi sosok panutan yang selalu aku banggakan.

Keluarga Besar

Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji yang Sangat Berjasa

Serta Almamater Tercinta:

Universitas Lampung

Page 11: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

vii

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan hidayahNya

sehingga penulis saat ini dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Preferensi dan Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Ramah

Lingkungan (Studi pada Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung)” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis di

Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini

telah mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT karena berkat limpahan rahmat, karunia dan nikmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Untuk yang paling berharga dalam hidupku yaitu kedua orang tuaku yang

bernama Alm. Peturun Hasan dan Almh. Kasturi, terima kasih atas cinta dan

kasih sayangnya, dan segala jerih payah keringat yang telah terbuang demi

membesarkan dan menyekolahkanku. Terima kasih atas doa-doa restu yang

kalian telah panjatkan dahulu sebelum Allah mempunyai rencana yang lain.

Tidak akan cukup apapun untuk membayar semua pengorbanan kalian untuk

diriku, aku hanya mampu membalas kebaikan kalian dengan amalan-amalan

serta doa-doa semoga kalian diberikan dan ditempatkan di Surganya Allah

SWT.

Page 12: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

viii

3. Untuk kakak-kakakku yang aku sayangi dan aku banggakan, terimakasih untuk

segala bentuk dukungan, motivasi, doa, dan memberikan bantuan-bantuan

yang tidak ada habisnya. Serta terimakasih telah menjadi sosok-sosok

pengganti orang tua bagiku. Kalian menjadi sosok panutan yang selalu aku

banggakan. Doakan adikmu ini dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat

kelak.

4. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Susetyo, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. selaku Wakil Dekan Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Dadang Karya Bakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

8. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

9. Bapak Dr. K. Bagus Wardianto, S.Sos., M.AB. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung. Serta selaku Dosen Penguji Utama yang telah bersedia meluangkan

waktunya, banyak memberikan arahan dan masukan-masukan positif dalam

seminar, membimbing dengan detail bagaimana menyusun skripsi yang baik,

dan membantu penulis untuk lebih dapat memahami apa yang penulis tulis

Page 13: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

ix

dalam skripsi ini. Semoga bapak selalu dilindungi oleh Allah SWT, dan dibalas

atas kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan kepada penulis.

10. Ibu Dr. Jeni Wulandari, S.AB., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah bersedia meluangkan banyak waktunya, membimbing penulis dengan

sabar, banyak memberikan masukan-masukan positif, arahan, dan motivasi

dalam proses penyelesaian skripsi ini oleh penulis, serta memberikan

pemahaman yang lebih rinci, dan mendalam tentang bagaimana menulis

skripsi dengan baik, dan memberikan teori-teori yang dibutuhkan penulis

selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga ibu selalu dilindungi oleh

Allah SWT, dan dibalas atas kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan kepada

penulis.

11. Bapak Prasetya Nugeraha, S.AB., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pembantu

yang telah bersedia meluangkan waktunya, membimbing penulis dengan sabar,

memberikan masukan-masukan positif, bahkan memberi waktu untuk

bimbingan tambahan di luar kampus yaitu di kedai Diskusi Kopi yang tentunya

mempercepat dalam proses penyelesaian skripsi ini oleh penulis. Semoga

bapak selalu dilindungi oleh Allah SWT, dan dibalas atas kebaikan-kebaikan

yang telah dilakukan kepada penulis.

12. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang selama ini

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan yang berharga bagi

penulis. Semoga apa yang telah diberikan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen

& Staff Jurusan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT atas kebaikan-

kebaikan yang telah dilakukan.

Page 14: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

x

13. Untuk seluruh keluarga besar H. Mardumin dan Keluarga besar Datuk

Kamarudin, terimakasih atas doa, nasihat, dan dukungannya selama ini.

Terkhusus untuk om musnen, terimakasih banyak atas bantuannya selama ini

yang telah memberikan nasihat, dan motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan perkuliahan dan menjadi pribadi yang baik. Semoga kebaikan

kalian senantiasa jadi amalan baik dan mendapat ganjaran dari Allah SWT.

14. Untuk teman-teman TBQ: Jonatha (teman yang sulit untuk percaya pada suatu

hal, bucin namun tertutup, tapi asik untuk bercanda), Haris (pemilik toko dan

sate H.Agus, bucin, dan baik), Aldi (sang pengusaha telur ayam dari Tanjung

Bintang, dan selalu dirumorkan sudah bertunangan), Rahtin (sang juragan telur

yang loyal terhadap teman-teman), Angga (temen yang sering disebut pintar

dalam bersilat lidah), Erbe (temen yang suka jadi crew acara basket), Aklas

(warek kobum yang kental dengan logat lampungnya, dan berwajah cina),

terimakasih telah mewarnai kehidupan penulis mulai dari belajar, bersenda-

gurau diperkuliahan, dan di kantin bisnis (kabis), serta diluar dunia

perkuliahan. Semoga tali silaturahmi kita terus terjaga sebagai teman

seperjuangan.

15. Untuk teman-teman Pencari M417: Ilham (teman yang selalu memandang

segala hal mudah untuk dilalui, namun mempunyai mulut yang ceplas-ceplos),

Briantomo (teman yang paling kalem, dan enak untuk saling berbagi cerita),

Erik (teman yang satu ini paling santai dalam berbagai hal, murah senyum,

serta mudah betah untuk tinggal dikosan), Rendra (teman yang bucin, dan

selalu siap kosannya untuk dikunjungi dan diberantakin), Edo (teman yang gila

Page 15: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xi

game PUBG yang bisa seharian full main), Rido (teman yang mempunyai

selera yang bagus dalam membaca, pernah menjabat sebagai ketua umum hmj,

serta ketua angkatan abi 2016), Dio (temen yang gampang muncul dan

menghilang), Deny (teman yang selalu bisa diandalkan dalam urusan

mengupgrade laptop dan hp, serta pecinta anime), Joli (teman yang suka bikin

jengkel, namun asik untuk diajak bercanda), Rubi (teman yang selalu bisa

menjadi solusi ketika pulsa dan token habis), Arsyad (temen yang susah untuk

dimengerti), Nanda (owner dari @flavoam), dan Rifky (bucin kelas kakap),

terimakasih telah mewarnai kehidupan penulis mulai dari belajar, bersenda-

gurau diperkuliahan, di kantin bisnis (kabis) maupun di kantin uye, serta diluar

dunia perkuliahan. Semoga tali silaturahmi kita terus terjaga sebagai teman

seperjuangan.

16. Untuk teman-teman perempuan, Asyara (temen yang pernah menjabat sebagai

sekum yang pinter itung-itungan keuangan), Bunay (Sekbid Kretek yang

paling bisa diandalkan dan pemberani), Alfi (temen yang paling banyak tau

tentang kehidupan penulis, receh, kocak, dan baik), Widi (temen yang keliatan

polos namun menghanyutkan dalam kebingungan), Riska (pengusaha buket

yang selalu diandalkan ketika ada yang seminar), Zia (teman yang sabar dan

suka menolong, tapi suka ngegas), Dini (temen yang moodnya cepet banget

berubah-ubah), Irma (teman yang receh dan suka curhat masalah percintaan),

Alda (anak jakarta yang kebanyakan ngelamun dan bingung), Ria (temen yang

pernah menjabat sebagai bendum, dan anak kesayangan pak geisha pada

jamannya), Siska (temen yang suka diem tapi banyak informasinya), Laras &

Page 16: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xii

Suci (wong kito galo yang kemana-mana pasti sepaket), Fadilla WS & Adelia

Sekar (team gercep, dan temen yang ambis) dan lain-lain yang namanya tidak

bisa penulis sebut satu-persatu.

17. Teman-teman seperbimbingan Ibu Dr. Jeni Wulandari (Adam, Alda, Alfi,

Amalia Ayu, Dini, Siska, Riska, Marlinda, Sarah, dan Elen) semoga tetap

semangat dalam menyelesaikan perkuliahan terutama dalam menyusun skripsi,

dan tetap semangat dalam berbagi informasi mengenai keberadaan dosen, serta

tetap semangat dalam berdiskusi dan bertukar informasi mengenai penyusunan

skripsi.

18. Teman-teman Administrasi Bisnis 2016 (ABINILA’16) yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih telah menjadi teman seperjuangan yang

baik, dan terimakasih telah mewarnai hari-hari masa perkuliahan penulis yang

menyenangkan.

19. Teman sekaligus senior Administrasi Bisnis 2015 (Aziz, Bayu, Aditya citay)

terimakasih telah menjadi teman diskusi serta pemberi nasihat yang baik

mengenai penyusunan skripsi.

20. Adik-adik dan teman-teman 2017 (Ojan, Dian, Praja, Anggi, Sandi, Rafni,

Widya, Almer dkk) yang namanya tidak bisa penulis sebut satu-persatu

semoga tetap semangat dalam menjalankan proses perkuliahan, dan cepat

dalam menyelesaikan skripsinya.

21. Adik-adik dan teman-teman 2018 serta 2019 yang namanya tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kontribusinya terutama dalam

menjalankan event-event di HMJ, dan semoga sukses dalam setiap proses yang

Page 17: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xiii

akan dijalani kedepannya, serta semangat dalam menjalankan proses

perkuliahannya.

22. Teman-teman KKN Pekon Karang Agung (Fatimah, Lisa, Nurmalia, Linda,

Reza, dan Ahmad) yang telah mengajarkan penulis dalam bekerja sama dalam

sebuah kelompok, memimpin suatu kelompok serta menghadapi masalah.

Tidak lupa keluarga besar Pekon Karang Agung (Ibu Mur, Titi, Mas singgih,

dan lain-lain yang namanya tidak bisa penulis sebut satu persatu) terima kasih

telah menjadi keluarga selama 40 hari, dan mengajarkan hal-hal yang tidak

bisa penulis dapatkan di tempat lain. Semoga kelak, Pekon Karang Agung

menjadi pekon yang maju dan bisa dijadikan contoh bagi pekon-pekon lainnya

di kabupaten Tanggamus.

23. Serta almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar

harapan penulis semoga skripsi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk semuanya.

Aamiin yarobbal alamin. Sekali lagi terimakasih banyak kepada semua pihak yang

telah terlibat dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bandar Lampung, 10 Februari 2020

Penulis

Agung Wijaya

Page 18: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................................... iABSTRAK ..................................................................................................................iiABSTRACT ................................................................................................................iiiRIWAYAT HIDUP.................................................................................................. ivMOTTO ..................................................................................................................... vPERSEMBAHAN .................................................................................................... viSANWACANA ........................................................................................................ viiDAFTAR ISI........................................................................................................... xivDAFTAR TABEL ................................................................................................. xviiDAFTAR GAMBAR............................................................................................ xviii

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang............................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 121.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 121.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Green Marketing ........................................................................................ 15

2.1.1 Green Marketing Mix........................................................................ 172.1.2 Tujuan dan Strategi Green Marketing .............................................. 18

2.2 The Theory Of Planned Behavior .............................................................. 202.2.1 Intensi Perilaku ................................................................................. 232.2.2 Sikap atau Attitude Towards Behavior ............................................. 242.2.3 Norma Subjektif................................................................................ 262.2.4 Perceived Behavioral Control .......................................................... 27

2.3 Preferensi ................................................................................................... 282.3.1 Dimensi Pengukuran Preferensi........................................................ 30

2.4 Persepsi Konsumen.................................................................................... 352.4.1 Dimensi Pengukuran Persepsi Konsumen ........................................ 38

2.5 Keputusan Pembelian ................................................................................ 402.5.1 Dimensi Pengukuran Keputusan Pembelian...................................... 43

2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 452.7 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 48

Page 19: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xv

2.8 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 52

III. METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 533.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 53

3.2.1 Populasi............................................................................................. 533.2.2 Sampel............................................................................................... 54

3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional .......................................... 553.3.1 Definisi Konseptual .......................................................................... 553.3.1 Definisi Operasional ......................................................................... 56

3.4 Sumber Data .............................................................................................. 603.4.1 Data Primer ....................................................................................... 603.4.2 Data Sekunder ................................................................................... 60

3.5 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 613.6 Skala Pengukuran Variabel........................................................................ 623.7 Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 63

3.7.1 Uji Validitas ...................................................................................... 633.7.2 Uji Reliabilitas .................................................................................. 65

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 663.8.1 Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 663.8.2 Uji Asumsi Klasik............................................................................. 66

3.8.2.1 Uji Normalitas....................................................................... 673.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 673.8.2.3 Uji Multikolinieritas.............................................................. 68

3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda..................................................... 683.8.4 Uji Hipotesis ..................................................................................... 69

3.8.4.1 Uji t ....................................................................................... 693.8.4.2 Uji F ...................................................................................... 70

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)............................................................... 71

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Perusahaan..................................................................72

4.1.1 Komitmen Rinso Terhadap Lingkungan......................................... 754.1.2 Produk-Produk Ramah Lingkungan Rinso ..................................... 75

4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif........................................................... 784.2.1 Karakteristik Responden ................................................................ 784.2.2 Distribusi Jawaban Responden ...................................................... 84

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 934.3.1 Uji Normalitas................................................................................ 934.3.2 Uji Heterokedastisitas .................................................................... 944.3.3 Uji Multikolinieritas....................................................................... 95

4.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 96

Page 20: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xvi

4.5 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 984.5.1 Uji t ................................................................................................ 984.5.2 Uji F ............................................................................................. 100

4.6 Koefisien Determinasi (R2)................................................................... 1014.7 Pembahasan........................................................................................... 102

4.7.1 Pengaruh Preferensi terhadap Keputusan Pembelian................... 1024.7.2 Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian ... 1054.7.3 Pengaruh Preferensi dan Persepsi Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian..................................................................................... 109

V. PENUTUP5.1 Simpulan ............................................................................................... 1165.2 Saran ..................................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 21: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Produk Terlaris dari Unilever Indonesia..................................................... 7Tabel 1.2 10 Besar Merek dengan CRP Tertinggi ...................................................... 8Tabel 1.3 Penghargaan Top Brand Award Rinso...................................................... 11Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 45Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional Variabel................................................. 57Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert .............................................................................. 62Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas .................................................................................... 64Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas................................................................................. 66Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................................. 71Tabel 4.1 Interpretasi Skala Jawaban Responden..................................................... 85Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 96Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda............................................. 97Tabel 4.5 Hasil Uji t .................................................................................................. 99Tabel 4.6 Hasil Uji F.............................................................................................. . 100Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 101

Page 22: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Brand-Brand dari Unilever Indonesia..................................................... 6Gambar 2.1 The Theory Of Planned Behavior ......................................................... 22Gambar 2.2 Proses Perseptual Persepsi .................................................................... 37Gambar 2.3 Tahap Proses Keputusan Pembelian ..................................................... 41Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran.............................................................................. 51Gambar 4.1 Produk Rinso Anti Noda ....................................................................... 76Gambar 4.2 Produk Rinso Molto Deterjen Cair ....................................................... 77Gambar 4.3 Produk Rinso Matic............................................................................... 78Gambar 4.4 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 78Gambar 4.5 Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 79Gambar 4.6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan.................................. 80Gambar 4.7 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 81Gambar 4.8 Persentase Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Rinso.......... 81Gambar 4.9 Persentase Responden Berdasarkan Tagline yang Paling di Ingat........ 82Gambar 4.10 Persentase Responden Berdasarkan Deterjen Lain yang Digunakan.. 83Gambar 4.11 Persentase Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan ............... 84Gambar 4.12 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Preferensi ................... 86Gambar 4.13 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Persepsi Konsumen ... 89Gambar 4.14 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Keputusan Pembelian 91Gambar 4.15 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 94Gambar 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 95Gambar 4.17 Kampanye Rinso terhadap Lingkungan ............................................ 107

Page 23: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belakangan ini bumi kita sedang mengalami sebuah fenomena besar, dan juga sedang

menjadi salah satu fokus pembicaraan oleh berbagai pihak. Hal ini dikarenakan saat

ini telah terjadi berbagai kerusakan lingkungan yang juga memberikan dampak

negatif bagi kelangsungan makhluk hidup. Jika kita amati, maka sekarang kita tengah

menghadapi beragam permasalahan lingkungan yang timbul dari kerusakan

lingkungan tersebut. Ada beberapa kasus yang lumrah dijumpai pada lingkungan

alam kita saat ini, salah satu contohnya adalah pemanasan global.

Pemanasan global merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang sedang melanda

bumi. Pemanasan global atau global warming adalah meningkatnya suhu rata-rata

permukaan bumi akibat tingginya emisi gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca atau

greenhouse glasses adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.

Selain uap air dan karbon dioksida, terdapat gas rumah kaca lain di atmosfer, dan

yang terpenting berkaitan dengan pencemaran dan pemanasan global adalah metana,

ozon, dinitrogen oksida, dan chlorofluorocarbon (CFC) atau perusakan lapisan ozon.

Pemanasan global juga menyebabkan kekacauan-kekacauan pada pola iklim hingga

menyebabkan hal buruk lain seperti meningkatnya intensitas hujan di wilayah

Page 24: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

2

tertentu, sementara itu di belahan bumi yang lain akan mengalami musim kering

berkepanjangan, badai, angin topan, banjir, mencairnya es dan glasier, tanah

kekeringan, pemutihan karang, sampai menghilangnya spesies dan ekosistem tertentu

di bumi1.

Global warming atau pemanasan global memberikan dampak buruk bagi

keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi, dan memberikan rasa khawatir

terhadap apa yang akan ditimbulkan nantinya, namun hal tersebut justru direspon

berbeda oleh sebuah perusahaan atau organisasi yang mengedepankan profit. Isu

lingkungan telah dianggap sebagai suatu peluang bagi sebuah perusahaan atau

organisasi dalam menciptkan suatu strategi pemasaran baru dalam menyikapi

fenomena lingkungan, ialah dengan diterapkannya suatu strategi pemasaran ramah

lingkungan, atau yang dikenal saat ini dengan istilah green marketing. Hal itu juga

diungkapkan oleh Polonsky (1994) yang menyatakan bahwa pemasaran yang

berwawasan lingkungan telah dianggap sebagai peluang oleh organisasi atau

perusahaan untuk mencapai tujuan mereka.

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Rejeki (2015:2),

mendefinisikan green marketing adalah pemasaran produk yang dianggap aman bagi

lingkungan, dengan demikian pemasaran ramah lingkungan menggabungkan berbagai

kegiatan, termasuk modifikasi produk, perubahan proses produksi, perubahan

kemasan, serta modifikasi iklan. Konsep green marketing merupakan suatu alternatif

1 Santika, P., “Global Warming”, diterbitkan pada 11 Januari 2011, Pukul 02.26.(https://www.kompasiana.com/prasito/55006555a333114e755107cf/global-warming, diakses padatanggal 18 Juni 2019, pukul 16.30)

Page 25: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

3

yang dapat digunakan pemasar dalam melaksanakan aktivitas pemasaran dengan

memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara efisien dan efektif. Green Marketing

mengacu pada konsep pemasaran holistik dimana produksi, konsumsi pemasaran dan

pembuangan produk dan jasa terjadi dengan cara yang tidak merugikan lingkungan

dengan tumbuhnya kesadaran tentang implikasi dari pemanasan global, limbah padat

nonbiodegradable, dampak berbahaya dari polutan, dan lain-lain. Baik pemasaran

maupun konsumen menjadi semakin peka terhadap kebutuhan untuk beralih ke

produk dan layanan ramah lingkungan (Mudhassir dalam Yusuf, 2015:2).

Menurut Istantia, et al. (2016) menyebutkan bahwa strategi green marketing yang

diterapkan oleh perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena

keputusan pembelian merupakan hal yang digunakan oleh perusahaan untuk

menciptakan strategi pemasaran yang dilakukan. Salah satu hal yang perlu

diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan pemasaran produk yang akan dijual

adalah dengan memahami kebutuhan, keinginan dan selera konsumen (Prasetiyo,

2016). Dalam proses pengambilan keputusan konsumen, pengaruh situasi konsumen

akan memberikan hasil akhir yang berbeda untuk masing-masing konsumen. Tahapan

pencarian informasi juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan konsumen terhadap

produk yang dicarinya (Wardhani. et al, 2015:2). Dalam hal ini konsumen yang

perduli terhadap lingkungan akan mencari informasi mengenai produk yang

dibutuhkan yakni mengenai produk ramah lingkungan.

Page 26: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

4

Dalam tahapan pencarian informasi mengenai produk yang diinginkan oleh

konsumen, setiap konsumen memiliki pertimbangan tersendiri ketika ingin

memutuskan untuk membeli sebuah produk. Bagi sebagian konsumen, kualitas

produk adalah yang utama, tidak peduli seberapa mahal pun harga produk yang akan

dibelinya tersebut. Bagi sebagian konsumen yang lain, harga adalah yang terpenting.

Asalkan harganya terjangkau, maka produk tersebut akan dibelinya. Selain itu, ada

pula konsumen yang mementingkan merek (brand) di atas segalanya. Jika ada produk

yang ia suka, namun bukan berasal dari merek (brand) yang biasa dibelinya, maka ia

akan lebih memilih untuk mengurungkan niat membeli barang tersebut (Prasetya et

al, 2018; Kristian & Widayanti, 2016; Anwar, 2015). Pilihan-pilihan setiap individu

terhadap sebuah produk inilah yang disebut dengan preferensi.

Menurut Simamora (2003:87) preferensi adalah pilihan atau minat seseorang untuk

menyatakan suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Preferensi merupakan suatu

hasrat seseorang untuk memilih suatu barang yang mampu diukur dengan suatu skala

keperluan dari bundel produk yang diinginkan, artinya setiap konsumen berhak

melakukan suatu evaluasi terhadap barang dan jasa yang benar-benar ingin dibeli

dengan memberikan ranking terhadap produk tersebut (Indarto, 2011 dalam Al basya,

2018:2). Penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap suatu produk telah

dilakukan sebelumnya. Salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Erinda, et

al. (2015). Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa preferensi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini mengindikasikan bahwa preferensi

Page 27: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

5

konsumen dapat menjadi penentu seseorang dalam melakukan pembelian suatu

produk atau jasa.

Bukan hanya itu, persepsi konsumen juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian

(Prasetyo et al, 2018; Wardhani et al, 2015). Menurut Setiadi (2013:91) persepsi

merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi. Sensasi dapat

didefinisikan sebagai tanggapan yang cepat dari indra terhadap stimuli dasar seperti

cahaya, warna, dan suara. Maka, persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu

diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan. Selain itu pengaruh persepsi akan

muncul dengan adanya sensasi yang dimilki oleh konsumen dengan menampakkan

perilaku untuk membeli barang atau jasa. Proses keputusan pembelian akan muncul

pada konsumen setelah proses pemilihan yang dilakukan, atau akhir dari proses

dimana konsumen dapat memecahkan permasalahan, dan dapat membeli produk yang

diinginkan. Akan tetapi tidak semua proses tersebut dilaksanakan oleh konsumen,

karena pada dasarnya konsumen yang membeli produk atau jasa berbeda karakter

dengan konsumen lainnya (Huriartanto, 2015:2).

Dalam hal pemilihan produk guna menyikapi fenomena lingkungan tersebut,

konsumen yang peduli terhadap lingkungan akan selektif dalam memilih produk yang

aman bagi lingkungan. Seperti dengan memilih dan menggunakan produk yang

ramah lingkungan berdasarkan logo yang terdapat pada produk, sebagai informasi

bahwa produk tersebut ramah lingkungan. Serta pihak pemerintah melalui

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berkaitan dengan lingkungan adalah

meluncurkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2014 tentang

Page 28: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

6

Pencantuman Logo Ekolabel, dalam rangka menerapkan pelaksanaan UU No. 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta

menindaklanjuti Kerangka Kerja 10 Tahun Penerapan Konsumsi dan Produksi

Berkelanjutan Indonesia. Pengembangan dan penerapan sistem label lingkungan

(ekolabel) merupakan amanat undang-undang sebagai salah satu instrumen ekonomi

untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang menjangkau segenap

pemangku kepentingan, dalam rangka menuju pembangunan berkelanjutan2.

Salah satu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan yang menerapkan strategi

green marketing dalam proses bisnisnya ialah perusahaan Unilever. Unilever

merupakan perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga

perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di

dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, Unilever berada

pada peringkat setelah P&G dan Nestle.

Sumber :www.unilever.co.id (2019)Gambar 1.1 Brand – Brand dari Unilever Indonesia

Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek diantaranya

memiliki total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni: Axe, Dove, Omo, Becel,

Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan

2“MenLH Keluaurakan Peraturan Tentang Ekolabel”, diterbitkan pada 19 maret 2014.(http://www.menlh.go.id/menlh-keluarkan-peraturan-tentang-ekolabel/, diakses pada tanggal 18 juni2019, pukul 16.30)

Page 29: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

7

Surf. Unilever dibagi menjadi empat divisi utama, yakni makanan, minuman dan es

krim, perawatan rumah tangga, dan perawatan tubuh3.

Pada tahun 2010 hingga sekarang, Unilever menyadari bahwa mereka berada pada

titik balik dalam sejarah, Unilever membuat strategi yang menghindarkan

perkembangan dari dampak lingkungan, seraya meningkatkan dampak positif

Unilever pada masyarakat. Dalam menghadapi perubahan iklim, ketidakstabilan, dan

ancaman terhadap kemajuan yang dicapai dalam meningkatkan standar hidup di abad

ke-20, Unilever meluncurkan prinsip bisnis berkelanjutan sebagai komitmen Unilever

terhadap lingkungan. Prinsip bisnis berkelanjutan Unilever mengatur ratusan target

dan komitmen yang di bagi ke dalam tiga tujuan utama yaitu: Unilever akan

membantu lebih dari satu miliar orang untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan, Unilever akan mengurangi separuh dampak lingkungan dari

pembuatan dan penggunaan produk, serta Unilever akan meningkatkan penghidupan

ribuan orang dalam rantai pasokannya4.

Tabel 1.1 Produk terlaris dari Unilever Indonesia

No Produk Unilever CRP (Consumer Reach Points)

1 Royco 579 Juta

2 Molto 474 Juta

3 Lifebuoy -

4 Rinso 383 Juta

5 Sunlight 371 Juta

Sumber :moneysmart.id (Data diolah 2019)

3“Our Product and Ingredients”, (https://www.unilever.com/about/innovation/Our-products-and-ingredients/, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 20.10)4“2010 – Sekarang: Kehidupan Berkelanjutan”, (https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history/2010-present.html, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 20.20)

Page 30: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

8

Menurut moneysmart.id di indeks komposit atau IDX Composite, saham Unilever

menjadi saham paling mahal kedua dibanding seluruh saham yang tercatat. Posisi

saham perusahaan consumer goods ini tepat berada di bawah saham Gudang Garam.

Saham yang berkode UNVR ini tiap tahunnya terus menanjak. Dalam waktu 36

tahun, harganya sudah tembus Rp 48 ribuan per lembar. Melonjaknya harga saham

Unilever tentu tidak terlepas dari larisnya produk-produk Unilever di Indonesia.

Adapun produk-produk terlaris dari Unilever Indonesia adalah Royco, Molto,

Lifebuoy, Rinso, dan Sunlight (lihat tabel 1.1)5.

Tabel 1.2 10 Merek dengan CRP Tertinggi

Rank MerekPenetrasi % Jumlah

Rumah Tanggayang Membeli

Frekuensi(KeseringanBerbelanja)

ConsumerReach Point

(juta)

1 Indomie 99.1 44.3 1.222

2 Royco 99.2 26.5 701

3 Mie Sedaap 92.8 26.8 687

4 Frisian Flag 89.3 24.2 607

5 So Klin 94.0 22.3 598

6 Kapal Api 79.9 25.2 591

7 Indofood 92.6 21.5 553

8 Masako 74.3 24.8 529

9 Lifebuoy 94.5 17.2 457

10 Rinso 89.6 18.0 456

Sumber :http://marketeers.com, 2017 (Data diolah 2019)

Hal ini juga didukung oleh situs marketeers.com tahun 2017 yang bersumber dari

Kantar Worldpanel, bahwa merek-merek yang paling banyak dibeli konsumen

5Boby.,“Pantas Saja Saham Unilever Mahal, Produk-Produknya Ini Paling Laris di Pasaran”,diterbitkan pada Tanggal 8 maret 2019. (https://www.moneysmart.id/saham-unilever-rp-40-ribuan-ini-produknya-di-indonesia/, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 21.30)

Page 31: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

9

berdasarkan pengukuran menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu

seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah brand (penetrasi) dan seberapa sering

merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi). Pada 15.300 merek FMCG (fast

moving consumer goods) di 200 kategori di satu miliar rumah tangga yang tersebar di

43 negara, salah satunya Indonesia, hasilnya menunjukan bahwa produk dari Unilever

yaitu Royko menempati posisi kedua dengan CRP 701, Lifebuoy ke sembilan dengan

CRP 457, serta Rinso diposisi sepuluh produk yang sering dibeli oleh konsumen

dengan Consumer reach point sebesar 456 juta6.

Salah satu produk terlaris dari Unilever dan merupakan perwujudan Unilever

terhadap perlindungan lingkungan ialah melalui produk ramah lingkungan yaitu

deterjen pembersih Rinso yang brand-nya populer di Indonesia. Rinso merupakan

produk tertua yang dijual Unilever. Brand deterjen ini pertama kali diciptakan Robert

Spear Hudson pada tahun 1875, dan mulai diperkenalkan di Inggris, lalu pada tahun

1880 Robert Spear Hudson merilis secara resmi Rinso. Pada tahun 1908 Robet

William Hudson (anak sulung Robert Spear Hudson) menjual perusahaan produsen

Rinso kepada Lever Brother yang saat ini dikenal dengan nama perusahaan Unilever,

dan pada tahun 1970 Rinso muncul di Indonesia. Rinso di Indonesia menjadi deterjen

pembersih bermerek pertama. Rupanya reaksi pasar positif saat itu sehingga Unilever

menganggap Indonesia sebagai pasar Rinso yang penting dan potensial. Bahkan,

6Bachdar, S., “Brand-brand Yang Paling Sering Dibeli Konsumen Indonesia”, diterbitkan padaTanggal 9 Juni 2017. (http://marketeers.com/brand-brand-yang-paling-sering-dibeli-konsumen-indonesia/#, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 22.00)

Page 32: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

10

nama Rinso seringkali menjadi nama generik bagi produk deterjen untuk mencuci

pakaian. Konsumen di Indonesia lebih sering menyebut deterjen dengan Rinso.7

Berbagai varian produk deterjen Rinso telah diformulasikan khusus sebagai produk

yang ramah lingkungan. Produk ramah lingkungan (green product) merupakan suatu

produk yang memiliki berbagai komponen, seperti tidak mengandung racun, aman

digunakan, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, serta dapat didaur ulang

(Rini. et al, 2017:7). Semua kandungan dan komposisi deterjen Rinso juga telah

disesuaikan dengan standar baku mutu deterjen ramah lingkungan. Dalam hal hasil

busa misalnya, produk-produk Rinso dirancang dengan teknologi SmartFoam,

sehingga busanya mudah dibilas tanpa perlu menggunakan banyak air untuk

membilas pakaian, dan tetap efektif menghilangkan noda.

Hal ini sebagai hasil komitmen Rinso untuk mengurangi dampak negatif pada seluruh

rangkaian produk dan mencari cara baru yang inovatif untuk mengurangi dampak

terhadap lingkungan dalam proses pencucian. Sejak tahun 1995 di pabrik, Rinso telah

mengurangi penggunaan air sebesar 76%, gas rumah kaca sebesar 44%, dan limbah

sebesar 70%. Dalam bahan baku mulai tahun 2012, Rinso telah memformulasi ulang

lebih dari separuh produknya untuk mengurangi gas rumah kaca hingga 25% per

kemasan. Rinso juga membuat konsentrat untuk cairan dan bubuk pembersih demi

7 Boby.,“Pantas Saja Saham Unilever Mahal, Produk-Produknya Ini Paling Laris di Pasaran”,diterbitkan pada Tanggal 8 maret 2019. (https://www.moneysmart.id/saham-unilever-rp-40-ribuan-ini-produknya-di-indonesia/, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 21.30)

Page 33: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

11

menghemat energi dan kemasan8. Hal tersebut sebagai perwujudan perusahaan

Unilever melalui produknya yakni deterjen Rinso sebagai bentuk kepedulian terhadap

lingkungan.

Tabel 1.3 Penghargaan Top Brand Award Rinso

TOP BRAND INDEX2017

TOP BRAND INDEX2018

TOP BRAND INDEX2019

NO Brand TBI Brand TBI Brand TBI

1 Rinso 49.0% Rinso 39.4% Rinso 43.8%

2 Daia 17.2% Daia 16.7% Daia 18.7%

3 Attcak 11.5% So Klin 11.6% Attack 15.3%Sumber :www.topbrand-award.com (Data diolah 2019)

Berdasarkan tabel 1.3, dapat dilihat bahwa Rinso berhasil membuktikan diri sebagai

produk deterjen terbaik. Rinso berhasil menduduki posisi pertama secara berturut-

turut dalam ajang penghargaan Top Brand Award. Top Brand Award adalah ajang

penghargaan paling dinanti oleh seluruh insan brand Indonesia. Pemenang Top Brand

Award dipilih berdasarkan hasil survei (TBI) yang dilakukan secara independen oleh

Frontier Group. Pada tahun 2018, survei Top Brand melibatkan lebih dari 12.000

responden dan dilaksanakan serentak di 15 kota besar Indonesia9.

Berdasarkan keunggulan-keunggulan produk Rinso tersebut, tidak semua individu

semerta-merta langsung membeli dan menggunakan produk Rinso, walaupun

manfaatnya tidak merusak lingkungan. Namun konsumen yang memiliki sikap positif

8“Kesehatan Lingkungan Bersama Rinso”, (https://www.rinso.com/id/pelestarian-lingkungan/kesehatan-lingkungan-bersama-rinso.html, diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul22.20)9“Top Brand Index”, (https://www.topbrand-award.com/top-brand-index/, diakses pada tanggal 18Juni 2019, pukul 23.00)

Page 34: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

12

dalam dampak konsumsi pada lingkungan akan cenderung mendukung inisiatif

perlindungan lingkungan, mendaur ulang, dan membeli serta menggunakan produk

ramah lingkungan. Salah satu hal yang perlu dicermati adalah sikap positif konsumen

Indonesia terhadap aktivitas green marketing masih didominasi oleh fungsi emosi dan

perseptual (afeksi) dibandingkan dengan fungsi kognisi, artinya masih minimnya

pengetahuan konsumen mengenai produk ramah lingkungan (Sumarsono & Giyatno,

2012:2).

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Preferensi dan Persepsi Konsumen

terhadap Keputusan Pembelian Produk Ramah Lingkungan (Studi pada

Pengguna Produk Rinso di Kota Bandar Lampung)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh preferensi terhadap keputusan pembelian produk

ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar Lampung ?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian

produk ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar Lampung ?

3. Apakah terdapat pengaruh preferensi, dan persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian produk ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar

Lampung ?

Page 35: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

13

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh preferensi terhadap keputusan pembelian produk

ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar Lampung

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian produk ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar Lampung

3. Untuk mengetahui pengaruh preferensi, dan persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian produk ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar

Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan dan

memperluas kajian ilmu pemasaran, perilaku konsumen, serta theory of

planned behavior, khususnya pada hal yang berkaitan dengan preferensi,

persepsi konsumen, dan keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan

positif bagi perusahaan yang bersangkutan untuk mengevaluasi dan

Page 36: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

14

memformulasikan strategi pemasaran yang dapat membangun persepsi

positif konsumen terhadap produk dan mengarahkan preferensi konsumen

untuk menggunakan produk tersebut.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi serta wawasan bagi

peneliti selanjutnya, yang berkaitan dengan pemasaran serta theory of

planned behavior, khususnya yang berkaitan dengan preferensi, persepsi

konsumen, dan keputusan pembelian.

c. Bagi Pemerintah

Bagi pihak pemerintah, diharapkan dapat memberikan masukan dan

menjadi bahan pertimbangan untuk menerapkan dan memberlakukan

kebijakan-kebijakan mengenai perlindungan lingkungan dalam segala

aspek dunia industri perdagangan agar dapat terciptanya dunia industri

yang lebih kompetitif, tanpa merusak ekosistem lingkungan.

Page 37: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

15

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Green Marketing

Upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah guna mengurangi kerusakan

lingkungan rupanya berperan penting dalam memberikan peluang bagi sebuah

perusahaan penyedia produk barang ataupun jasa untuk menciptakan sebuah produk

yang sesuai dengan keinginan masyarakat saat ini yang ramah lingkungan. Peluang

tersebut artinya perusahaan harus bisa menciptakan sebuah produk atau jasa yang

aman bagi konsumen serta tidak merusak lingkungan. Menurut Calomrade dalam

Sumarwan (2012:215), isu lingkungan telah memodifikasi bagaimana perusahaan

berkompetisi dalam marketplace. Isu konservasi dan berkelanjutan dari lingkungan

telah memaksa perusahaan untuk mengadaptasi proses perencanaan strateginya

kepada suatu kebutuhan sosial ekonomi yang baru. Pertimbangan bahwa ekologi

merupakan variabel yang relevan untuk mencapai tujuan ekonomis dari perusahaan

telah menuju pada suatu konsep marketing baru, yaitu green marketing.

Menurut American Assosiation (AMA) dalam Sitomorang (2011:134) mendefinisikan

bahwa “green marketing is the marketing of product that are presumed to be

environmentally safe. This green marketing incorporates a broad range of activities,

including product modification, changes to the productions process, packaging,

Page 38: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

16

changes, as well as modifying advertising”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah

green marketing merupakan pemasaran produk yang aman bagi lingkungan. Hal

tersebut mencakup beberapa aspek dalam proses produksi, penggunaan kemasan

produk maupun pemasaran kepada konsumen sebagai produk yang aman bagi

lingkungan.

Definisi lain menurut Hult, et al (2012:21), menjelaskan bahwa green marketing

adalah proses strategis yang melibatkan penilaian stakeholder untuk menciptakan

hubungan jangka panjang terhadap pelanggan dengan tetap menjaga, mendukung, dan

tetap melestarikan lingkungan alam dalam menjalankan perusahaan. Sedangkan

menurut Grewal & Levy (2010:128), menjelaskan bahwa green marketing sebagai

upaya-upaya stratejik yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menyediakan

produk/jasa yang ramah lingkungan kepada target konsumen.

Selain definisi diatas, pemasaran ramah lingkungan dapat disebut juga sebagai upaya

perusahaan yang peduli terhadap lingkungan atau masalah-masalah lingkungan

dengan menyediakan produk yang aman bagi lingkungan (Soonthosmai, 2007).

Pemasaran ramah lingkungan berbeda dengan pemasaran tradisional karena

merupakan suatu cara untuk menawarkan hubungan yang lebih daripada sekedar

pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen, tetapi juga memenuhi kebutuhan

masyarakat akan perlindungan terhadap lingkungan (Chamorro & Banegil, 2005).

Hawkins & Mothersbaugh (2016:88) menjelaskan bahwa green marketing sebagai:

(1) Pengembangan produk yang proses produksi, penggunaan, dan pembuangannya

Page 39: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

17

tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi lingkungan; (2) Mengembangkan produk

dengan memberi dampak positif bagi lingkungan; (3) Hasil dari penjualan produk

tersebut digunakan untuk kepentingan organisasi atau acara lingkungan.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa green marketing adalah

suatu konsep pemasaran produk dan jasa yang berwawasan lingkungan atau tidak

menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, serta menawarkan hubungan jangka

panjang terhadap pelanggan dengan tetap melestarikan lingkungan alam dalam

menjalankan perusahaan.

2.1.1 Green Marketing Mix

Kotler dan Amstrong dalam Aldoko, et al (2016:2), menjelaskan bahwa marketing

mix sebagai alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkan oleh target pasar. Green marketing mix

(bauran pemasaran lingkungan) merupakan pengembangan dari bauran pemasaran

konvensional. Berikut ini elemen-elemen dari green marketing yang dikutip dari

Aldoko, et al (2016:2) diantaranya :

a. Green Product

Tujuan ekologi dalam perencanaan green product yaitu untuk mengurangi

polusi dan konsumsi sumber daya serta meningkatkan konservasi sumber daya

yang langka (Tiwari. et al, 2011:2).

b. Green Pricing

Harga merupakan faktor penting dalam green marketing mix. Sebagian besar

konsumen akan bersedia membayar lebih tinggi jika ada presepsi tambahan

Page 40: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

18

pada nilai produk. Nilai ini dapat meningkatkan kinerja, desain, daya tarik

visual, atau rasa. Green marketing harus menggunakan fakta ini untuk

menjadikan pertimbangan sementara dalam menentukan harga premium

(Tiwari. et al, 2011:2).

c. Green Promotion

Strategi green promotion harus dimulai layaknya konsumen belum mengetahui

dan memahami konsep green marketing. Green promotion terdiri dari tiga jenis,

diantaranya: kampanye yang membahas hubungan antara produk/jasa dan

lingkungan hidup, kampanye yang mempromosikan gaya hidup hijau atau alami

dengan menyoroti produk/jasa, dan yang terakhir yaitu kampanye yang

menyajikan citra perusahaan dari tanggung jawab lingkungan (Tiwari. et al,

2011:2).

d. Green Placing

Green placing merupakan saluran distribusi hijau yang juga sangat penting

dalam meminimalkan kerusakan lingkungan. Ketersediaan produk berdampak

secara signifikan pada pelanggan (Tiwari. et al, 2011:2).

2.1.2 Tujuan dan strategi Green Marketing

Menurut Grant (2007:64) menjelaskan beberapa tujuan green mareting, yaitu:

a. Green

Bertujuan untuk mengkomunikasikan bahwa merek atau perusahaan peduli

terhadap lingkungan hidup.

Page 41: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

19

b. Greener

Selain bertujuan untuk komersialisasi, juga untuk mencapai tujuan yang

berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba mengubah gaya

konsumen mengkonsumsi produk.

c. Greenest

Melalui green marketing perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke

arah yang lebih peduli terhadap lingkungan hidup.

Ginsberg & Bloom (2004) dalam Setiyaningrum, et al (2015:320) mengemukakan

bahwa strategi pemasaran hijau yang tepat diperlukan oleh perusahaan yang ingin

mengadopsi pemasaran hijau. Pemasaran hijau (green marketing) memiliki empat

strategi, strategi tersebut adalah:

a. Lean green strategy

Strategi ini cocok untuk diterapkan oleh perusahaan yang memiliki ukuran

segmen pasar hijau rendah dan kemampuan diferensiasi konsep hijau rendah.

Perusahaan lebih berfokus pada penghematan biaya dan peningkatan efisiensi

melalui aktivitas prolingkungan untuk menciptakan keunggulan kompetitif

dalam hal biaya rendah.

b. Defensive green strategy

Strategi ini cocok diterapkan oleh perusahaan yang memliki ukuran segmen

pasar hijau tinggi dan kemampuan diferensiasi konsep hijau rendah. Perusahaan

berusaha untuk memperbaiki citra merek dan mengurangi bahaya, mengakui

Page 42: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

20

bahwa segmen pasar hijau itu penting, dan perusahaan tidak dapat dipisahkan

dari pihak-pihak lain yang menguntungkan.

c. Shaded green strategy

Strategi ini cocok untuk diterapkan oleh perusahaan yang memiliki ukuran

segmen pasar hijau rendah dan kemampuan diferensiasi konsep hijau tinggi.

Perusahaan melihat konsep hijau sebagai peluang untuk mengembangkan

produk dan teknologi yang inovatif dan memuaskan kebutuhan yang akhirnya

menghasilkan keunggulan kompetitif.

d. Extreme green strategy

Strategi ini cocok untuk diterapkan oleh perusahaan yang memiliki ukuran

segmen pasar hijau tinggi dan kemampuan diferensiasi konsep hijau tinggi.

Perusahaan sering kali melayani relung pasar dan menjual produk atau jasanya

melalui toko butik atau saluran khusus.

2.2 The Theory of Planned Behavior

Untuk dapat memahami bagaimana persepsi dan preferensi konsumen dalam membeli

produk ramah lingkungan, theory of planned behavior dapat menjadi dasar dalam

mengkaji variabel tersebut. Theory of planned behavior muncul pada tahun 1990-an

dalam penelitian yang dikembangkan oleh Ajzen (1991). Teori ini merupakan

perkembangan dari theory of reasoned action (Ajzen & Fishbein, 1980; Fishbein &

Ajzen, 1975).

Theory of reasoned action mencoba menjelaskan bahwa suatu tindakan atau perilaku

ditentukan oleh intensi atau niat berperilaku, dan niat berperilaku ini dipengaruhi oleh

Page 43: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

21

dua faktor, yang satu bersifat personal yaitu sikap terhadap perilaku, dan yang lain

merefleksikan pengaruh dari lingkungan sosial yang biasa disebut norma subjektif.

Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat

berperilaku (dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku), komponen keyakinan

atau belief akhirnya ditambahkan pada theory of reasoned action. Teori ini

menerangkan bahwa sikap berasal dari keyakinan atau beliefs terhadap perilaku

(behavioral beliefs), sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normatif

(normative believe) (Ajzen, 1991).

Pada perkembangan selanjutnya, lewat analisis yang dilakukan oleh Ajzen beberapa

tahun kemudian, theory of reasoned action disimpulkan hanya berlaku bagi perilaku

yang berada di bawah kontrol penuh individu dan tidak sesuai untuk menjelaskan

perilaku yang tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol individu, karena ada faktor

yang menghambat atau memfasilitasi realisasi intensi atau niat untuk menjadi tingkah

laku atau perilaku. Berdasarkan kesimpulan inilah, Ajzen menambahkan faktor

perceived behavioral control, dan mengubah theory of reasoned action menjadi

theory of planned behavior (Ajzen, 1991). Penambahan variabel perceived behavioral

control tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

Page 44: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

22

Sumber: Ajzen (1991)Gambar 2.1 The Theory of Planned Behavior

Seperti dalam theory of reasoned actions, faktor utama dalam theory of planned

behavior adalah niat individu untuk melakukan perilaku tertentu. Niat diasumsikan

untuk menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku; mereka adalah

indikasi tentang seberapa keras orang mau mencoba, seberapa banyak upaya yang

mereka rencanakan untuk melakukan perilaku tersebut. Sebagai aturan umum,

semakin kuat niat untuk terlibat dalam perilaku, semakin besar kinerjanya (Ajzen,

1991).

Berdasarkan theory of planned behavior, perilaku yang dimaksud pada gambar 2.1

adalah yang tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol individu, seperti perilaku yang

melibatkan pencapaian tujuan, misalnya perilaku pembelian produk ramah

lingkungan. Pada perilaku pembelian produk ramah lingkungan, konsumen ingin

BehavioralBelief

(Keyakinanperilaku)

NormativeBelief

(Keyakinannormativ)

Control Belief(Kontrol

kepercayaan)

PerceivedBehavioral Control

(Kontrol perilakuyang dirasakan)

SubjectiveNorms (Norma

subyektif)

Attitude towardsBehavior (Sikap

terhadap perilaku)

Intention toBehave

(Niat untukberprilaku)

Behavior(Perilaku)

Page 45: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

23

mencapai tujuan ikut serta dalam melindungi lingkungan lewat membeli produk yang

tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Perilaku seperti ini,

keberhasilan pelaksanaanya tidak hanya bergantung pada intensi yang ditampilkan,

tetapi juga beberapa faktor seperti internal dan eksternal. Faktor internal bisa berupa

sikap, kepribadian, self-image, pengalaman masa lalu, pengetahuan dan emosi,

sedangkan faktor eksternal bisa berupa pengaruh sosial, komunikasi atau stimulus

dari luar, serta object seperti masalah lingkungan, isu-isu lingkungan, pengaruh

pemerintah atau atribut produk ramah lingkungan. Sehingga berdasarkan pemahaman

tersebut, teori ini dapat dijadikan rujukan untuk menganalisis preferensi dan persepsi

konsumen dalam membeli produk ramah lingkungan.

2.2.1 Intensi Perilaku

Intensi perilaku atau niat berperilaku menurut Fishbein & Ajzen (1975), merupakan

predictor yang kuat tentang bagaimana seseorang akan berperilaku dalam situasi

tertentu. Niat berperilaku merupakan harapan atau rencana untuk bertindak dengan

cara yang spesifik untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Zimbardo & Leippe,

1991). Ajzen, mengartikan intensi sebagai disposisi tingkah laku, yang akan terwujud

ketika ada waktu dan kesempatan yang tepat. Berdasarkan beberapa definisi diatas,

dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan niat individu untuk melakukan suatu

perilaku di masa depan. Keakuratan intensi dalam memprediksi tingkah laku rupanya

masih tidak bisa sepenuhnya dipertanggungjawabkan, karena masih ditemukan juga

beberapa studi bahwa intensi tidak selalu menghasilkan perilaku yang dimaksud.

Page 46: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

24

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tidak terwujudnya intensi menjadi perilaku

diantaranya adalah:

a. Ketidaksesuaian (incompatibility) pengukuran antara intensi yang diukur

dengan konteks aktual perilaku yang terjadi.

b. Terdapat jangka waktu yang lama antara pengukuran intensi dan pengamatan

terjadinya perilaku

c. Literal inconsistency, atau tidak konsistennya individu dalam berperilaku jika

dibandingkan dengan intensi yang sudah dinyatakan sebelumnya.

d. Base rate, atau tingkat kemungkinan sebuah perilaku akan dilakukan. Perilaku

dengan base rate tinggi dapat dicontohkan sebagai perilaku yang pasti akan

dilakukan oleh kebanyakan orang, contohnya membayar pajak dan berobat ke

dokter ketika sakit. Semakin tinggi base rate suatu perilaku, maka korelasi

antara intensi dan perilaku tersebut akan susah diukur (Fishbein & Ajzen,

1975).

2.2.2 Sikap atau Attitude Towards Behavior

Sikap disebut sebagai konsep yang paling khusus dan sangat dibutuhkan dalam

psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep yang paling

penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen (Setiadi, 2013;143).

Fishbein & Ajzen (1975) dalam Ajzen (1991:13) menyebutkan bahwa sikap

berkembang secara wajar dari keyakinan yang dipegang orang tentang objek sikap.

Secara umum, ini membentuk kepercayaan tentang suatu objek dengan

menghubungkannya dengan atribut tertentu, yaitu, dengan objek, karakteristik, atau

Page 47: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

25

peristiwa lainnya. Dalam hal sikap terhadap suatu perilaku, masing-masing keyakinan

mengaitkan perilaku dengan hasil tertentu, atau dengan atribut lain seperti biaya yang

dikeluarkan dengan melakukan perilaku. Karena atribut yang dikaitkan dengan

perilaku sudah dinilai positif atau negatif, ini secara otomatis dan simultan

memperoleh sikap terhadap perilaku tersebut. Ajzen juga menekankan sikap positif

terhadap perilaku tertentu memperkuat niat untuk melakukan perilaku itu. Dengan

cara ini, kita belajar untuk mendukung perilaku yang kita yakini memiliki

konsekuensi yang sangat diinginkan seperti perilaku yang ingin menggunakan produk

ramah lingkungan (Ajzen, 1991:13).

Irland (1993) dalam Kumar (2012:12) menyebutkan bahwa niat beli konsumen adalah

tergantung pada sikap lingkungannya. Sikap yang baik terhadap suatu produk yang

ramah lingkungan menambah perilaku konsumsi berkelanjutan seperti yang

ditunjukkan dalam beberapa penelitian (Vermeir & Verbeke, 2004; Tanner & Kast,

2003; Chan, 2001; Verbeke & Viaene, 1999). Sikap bertindak sebagai penyebab

penting terhadap niat perilaku yang digambarkan sebagai tingkat evaluasi perilaku

yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Berdasarkan theory of planned

behavior, sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan atau belief tentang

konsekuensi perilaku, yang disebut behavioral belief. Setiap behavioral belief

menghubungkan perilaku dengan hasil atau konsekuensi tertentu dari perilaku, atau

dengan kata lain sikap dapat dipengaruhi oleh: Keyakinan seseorang tentang

konsekuensi dari perilaku; Evaluasi seseorang (positif atau negatif) terhadap

konsekuensi atau akibat/hasil dari perilaku (Ajzen, 1991:13).

Page 48: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

26

Struktur sikap menurut Sangadji & Sopiah (2013:176) terdiri dari tiga komponen

yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Penjelasan dari masing-masing komponen sikap

adalah sebagai berikut :

1. Kognitif

Kognitif berkaitan dengan pikiran (otak) seseorang, apa yang dipikirkan

konsumen. Kognitif bersifat rasional, masuk akal.

2. Afektif

Afektif berkaitan dengan perasaan, jadi sifatnya emosional. Wujudnya bisa

berupa perasaan senang, sedih, ceria, gembira, dan sebagainya.

3. Konatif

Konatif berkaitan dengan tindakan. Wujudnya adalah keterampilan seseorang,

misalnya terampil menyetir, olahraga, memasak, dan lain-lain.

2.2.3 Norma Subjektif

Norma subjektif merupakan faktor diluar individu yang berisi persepsi tentang

apakah orang akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu perilaku yang akan

dilakukan. Menurut Ajzen (1991:17) norma subjektif merupakan persepsi seseorang

akan adanya tekanan dari lingkungan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan

suatu perilaku. Ajzen juga mendefinisikan norma subjektif dipengaruhi juga oleh

keyakinan atau belief diri yang menyatakan bahwa seorang individu atau kelompok

tertentu menyetujui atau tidak menyetujui dirinya untuk menampilkan atau

melakukan perilaku tertentu.

Page 49: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

27

Untuk melakukan sesuatu yang penting biasanya seseorang mempertimbangkan apa

harapan orang lain, (keluarga, teman, masyarakat) terhadap dirinya. Namun harapan

orang lain tersebut tidak sama pengaruhnya, ada yang berpengaruh kuat dan ada yang

diabaikan. Harapan dari orang lain yang kuat lebih memotivasi orang yang

bersangkutan untuk memenuhi harapan tersebut, atau dengan kata lain akan lebih

mendorong kemungkinan seseorang bertingkah laku sesuai harapan tersebut. Norma

subjektif ditentukan juga oleh dua hal sebagai berikut: 1) Keyakinan atau belief

seseorang tentang reaksi dan pendapat orang lain atau kelompok tertentu tentang

apakah orang tersebut perlu, harus atau boleh melakukan perilaku; 2) Motivasi dari

orang yang dimaksud untuk mengikuti pendapat orang lain tersebut.

2.2.4 Perceived Behavioral Control

Kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control) diasumsikan

mengikuti secara konsisten dari keyakinan yang mudah diakses, dalam hal ini

keyakinan tentang sumber daya dan hambatan yang dapat memfasilitasi atau

mengganggu kinerja perilaku tertentu (Ajzen, 2015:9). Keyakinan kontrol ini

mungkin sebagian didasarkan pada pengalaman masa lalu dengan perilaku, tetapi

biasanya juga akan dipengaruhi oleh informasi dari tangan kedua tentang perilaku,

oleh pengalaman kenalan dan teman, serta oleh faktor-faktor lain yang menambah

atau mengurangi kesulitan yang dirasakan dalam melakukan perilaku tersebut.

Semakin banyak sumber daya dan peluang yang mereka yakini dimiliki individu, dan

semakin sedikit hambatan yang mereka antisipasi, semakin besar seharusnya persepsi

mereka atas perilaku tersebut (Ajzen, 1991:18).

Page 50: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

28

Perceived behavioral control, merupakan faktor yang memiliki peranan penting

dalam memprediksi perilaku yang tidak berada di bawah kontrol individu tersebut,

seperti contohnya perilaku pembelian produk ramah lingkungan. Individu bisa saja

memiliki sikap yang positif, dan persepsi bahwa orang lain akan mendukung

perilakunya tersebut, namun bisa juga perilaku tersebut tidak dapat dilakukan karena

terhambat oleh faktor tidak tersedianya informasi yang menunjukkan manfaat

penggunaan atau pembelian produk ramah lingkungan. Perceived behavioral control,

jadi dapat ditentukan oleh dua hal sebagai berikut: 1) Keyakinan atau belief seseorang

tentang ada tidaknya faktor yang menghambat atau mendorong terjadinya perilaku; 2)

Perceived power, yaitu penilaian individu terhadap faktor-faktor yang ada dalam

menghambat atau mendorong terjadinya perilaku.

2.3 Preferensi

Preferensi berasal dari Bahasa Inggris "preference" yang berarti sesuatu yang lebih

diminati, suatu pilihan utama, dan merupakan kebutuhan prioritas. Preferensi dapat

berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai konsumen. Menurut

Frank (2011:63) preferensi adalah proses me-ranking seluruh hal yang dapat

dikonsumsi dengan tujuan memperoleh preferensi atas suatu produk maupun jasa.

Sedangkan menurut Assael (1992) mendefinisikan preferensi adalah kesukaan,

pilihan, atau sesuatu yang lebih disukai oleh konsumen.

Kotler & Keller (2013:181), mendefinisikan preferensi konsumen sebagai suatu sikap

konsumen terhadap satu pilihan merek produk yang terbentuk melalui evaluasi atas

berbagai macam merek dalam berbagai pilihan yang tersedia.

Page 51: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

29

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai

relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk. Atribut fisik yang

ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik pertama yang dapat

mempengaruhi konsumen. Penilaian terhadap produk menggambarkan sikap

konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat mencerminkan perilaku

konsumen dalam membelanjakan dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen

memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang atribut yang dianggap penting.

Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat-

manfaat yang dicarinya. Pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan

atribut yang menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda (Kotler & Keller,

2013). Ada tiga pola preferensi yang dapat terbentuk, yaitu:

a) Preferensi homogen, menunjukan suatu pasar dimana semua pelanggan secarakasar memiliki preferensi yang sama.

b) Preferensi tersebar, menunjukan bahwa pelanggan sangat berbeda dalampreferensi mereka.

c) Preferensi kelompok-kelompok, menunjukan kelompok-kelompok preferensiyang berbeda-beda.

Berdasarkan definisi-definisi mengenai preferensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

preferensi konsumen muncul dalam tahap evaluasi alternatif dalam proses keputusan

pembelian, di mana dalam tahap tersebut konsumen dihadapkan dengan berbagai

macam pilihan produk maupun jasa dengan berbagai macam atribut yang berbeda-

beda. Oleh karena itu, bisa dikatakan preferensi juga merupakan suatu pilihan yang

diambil dan dipilih konsumen dari berbagai macam pilihan yang tersedia.

Page 52: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

30

2.3.1 Dimensi Pengukuran Preferensi Konsumen

Dalam melakukan pengukuran preferensi konsumen, terdapat beberapa hasil riset

terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan (Faiza, 2012; Sinnappan & Rahman, 2011;

Chen & Chai, 2010; Lee, 2008). Berdasarkan dari beberapa penelitian tersebut maka

peneliti menggunakan indikator dari hasil penelitian Faiza (2012). Hasil riset tersebut

dijadikan sebagai indikator yang digunakan untuk mengukur preferensi dalam

penelitian ini. Indikator tersebut memuat preferensi konsumen dalam membeli produk

ramah lingkungan dalam perspektif theory of planned behavior, yakni:

1. Faktor Internal

Faktor yang berasal dari internal konsumen dan merupakan bentuk dari

penerapan theory of planned behavior pada komponen sikap sebagai faktor

internal konsumen adalah:

a. Sikap terhadap lingkungan (environmental attitude)

Pada penelitian yang dilakukan Lee (2008), yang dimaksud oleh sikap

terhadap lingkungan adalah penilaian individu serta pengukuran secara

kognitif terhadap nilai dari kepedulian dan perlindungan akan lingkungan.

Sikap terhadap lingkungan juga dapat didefinisikan sebagai cara berpikir,

merasa dan bertindak terhadap beberapa aspek lingkungan.

Pada perilaku pembelian produk ramah lingkungan, konsumen ingin

mencapai tujuan ikut serta dalam melindungi lingkungan lewat membeli

produk yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

perilaku seperti ini, ikut dipengaruhi oleh sikap terhadap lingkungan,

dimana semakin seseorang memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan

Page 53: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

31

dan ikut merasa bertanggung-jawab dalam melindungi lingkungan, akan

mendorong semakin kuatnya untuk ikut berbuat atau berpartisipasi dalam

melindungi lingkungan, yang salah satu usahanya adalah dengan melakukan

pembelian produk ramah lingkungan yang tidak memiliki dampak negatif

terhadap lingkungan.

b. Kepedulian terhadap lingkungan (environmental concern)

Kepedulian akan lingkungan adalah sifat-sifat yang dapat menunjukkan

keadaan yang terjadi pada seseorang seperti kekhawatiran, perhatian,

pertimbangan, kesukaan atau ketidaksukaan terhadap lingkungannya

(Sinnapan & Rahman, 2011).

Pada perilaku pembelian produk ramah lingkungan, konsumen ingin

mencapai tujuan ikut serta dalam melindungi lingkungan lewat membeli

produk yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

perilaku seperti ini, ikut dipengaruhi oleh kepedulian konsumen terhadap

lingkungan, dengan munculnya rasa khawatir terhadap dampak yang akan

ditimbulkan apabila ia melakukan pola konsumsi yang menambah dampak

negatif terhadap lingkungan, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut

konsumen akhirnya memilih mengkonsumsi produk yang ramah

lingkungan.

c. Keseriusan masalah lingkungan yang dirasakan (perceived seriousness of

environmental problem)

Urgensi atau keseriusan masalah lingkungan yang dirasakan merupakan

sikap atau penilaian konsumen akan kondisi masalah lingkungan yang

Page 54: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

32

dianggap semakin serius. Sikap atau penilaian akan keseriusan masalah

lingkungan juga ditunjang oleh media yang berperan besar dalam

mengedukasi konsumen. Sikap ini juga muncul akibat konsumen yang

mendapatkan informasi atau pengetahuan akan lingkungan dan kesadaran

akan adanya masalah lingkungan (Lai, 2000).

Pada perilaku pembelian produk ramah lingkungan, dimana konsumen ingin

mencapai tujuan ikut serta dalam melindungi lingkungan lewat membeli

produk yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Perilaku seperti ini, ikut dipengaruhi oleh urgensi atau keseriusan masalah

lingkungan yang dirasakan oleh konsumen. Ketika konsumen merasa bahwa

masalah lingkungan semakin serius dan harus segera diatasi, maka

konsumen tersebut akan berperilaku mencoba sebisa mungkin mengurangi

dampak negatif yang mungkin timbul dari perilakunya. Salah satu perilaku

yang dapat ikut serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan

adalah dengan melakukan pembelian produk ramah lingkungan.

d. Efektivitas akan perilaku berorientasi lingkungan yang dirasakan (perceived

effectiveness of environmental behaviour)

Merupakan sikap yang muncul pada konsumen akibat pandanganya

terhadap kondisi dimana apabila seseorang terlibat pada kegiatan yang

mendukung perilaku yang ramah lingkungan, maka orang tersebut dianggap

telah berkontribusi banyak terhadap upaya-upaya melindungi lingkungan

(Lee, 2008).

Page 55: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

33

e. Tanggung jawab terhadap lingkungan yang dirasakan (perceived

environmental responsibility)

Perceived environmental responsibility adalah tanggung jawab konsumen

yang timbul akibat kesadaran dan pengetahuan mereka akan permasalahan

lingkungan (Sinnapan & Rahman, 2011).

Pada perilaku pembelian produk ramah lingkungan, dimana konsumen ingin

mencapai tujuan ikut serta dalam melindungi lingkungan lewat membeli

produk yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Perilaku seperti ini, ikut dipengaruhi oleh tanggung jawab konsumen untuk

ikut bertanggung jawab dalam mengatasi masalah konsumen, tanggung

jawab yang mereka lakukan salah satunya adalah sebisa mungkin

mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul dari perilakunya. Salah

satu perilaku yang dapat ikut serta mengurangi dampak negatif terhadap

lingkungan adalah dengan melakukan pembelian produk ramah lingkungan.

f. Kepedulian terhadap citra diri dalam upaya perlindungan lingkungan (concern for

self image in environmental protection)

Self-image atau citra diri sangat erat kaitannya dengan kepribadian.

Konsumen cenderung membeli produk yang sesuai dengan citra diri mereka,

karena pada dasarnya konsumen berusaha menggambarkan diri mereka

kedalam pilihan produk yang mereka gunakan (Engel. et al, 2007).

Konsumen yang memiliki self-image terhadap kegiatan yang terkait dengan

lingkungan atau menunjukkan tanggung jawab lingkungan yang tinggi

memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi untuk melakukan

Page 56: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

34

kegiatan-kegiatan lain yang mendukung lingkungan seperti intensi membeli

atau bahkan mendorong terjadinya pembelian produk yang ramah

lingkungan (Lee, 2008).

2. Faktor Ekstenal

Faktor-faktor yang berasal dari eksternal konsumen dan merupakan bentuk dari

penerapan theory of planned behavior pada komponen norma subjektif dan

perceived behavioral control, diantaranya yakni:

a. Pengaruh lingkungan sosial (social influence)

Pengaruh lingkungan sosial atau keterlibatan sosial adalah dinamika

hubungan sosial dimana seseorang mengasosiasikan dirinya dengan orang

lain yang direpresentasikan oleh ciri-ciri kualitas yang mirip (similar

qualities). Dengan kata lain dapat juga disebut sebagai sebuah situasi

dimana seseorang berbagi atau memiliki nilai, pemikiran, kepercayaan dan

pandangan yang sama dengan orang lain yang mereka ajak berkomunikasi.

Pengaruh lingkungan sosial, pada teori perilaku konsumen, merupakan

pengaruh yang berasal dari faktor eksternal konsumen ketika mempengaruhi

perilaku konsumen. pengaruh lingkungan sosial ini bisa terdiri dari

keluarga, teman, dan kelompok acuan tertentu (Engel. et al, 2007).

b. Peranan pemerintah (govermental role)

Pengertian peran tersebut apabila diterapkan pada pemerintahan, maka yang

dimaksud peran adalah kewajiban atau tanggung jawab negara yang harus

dilaksanakan sesuai kedudukannya atau statusnya. Peranan juga

Page 57: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

35

menyangkut pelaksanaan sebuah tanggung jawab seseorang atau organisasi

untuk berhasil dalam tugas dan fungsinya.

c. Atribut produk yang ramah lingkungan (environmentally friendly product

attribute).

Atribut produk memiliki fungsi memberikan gambaran yang jelas mengenai

suatu produk kepada konsumen. Beberapa ahli pemasaran memberikan

pengertian yang berbeda mengenai atribut produk. Menurut Tjiptono

(2008:103), atribut produk merupakan elemen yang terdapat pada suatu

barang yang dilihat oleh pembeli dan dijadikan acuan untuk membeli barang

tersebut.

Environmentally product atau green product merupakan produk yang

mengutamakan keamanan jangka panjang bagi penggunanya dan

lingkungan (Tiwari. et al, 2011:3). Konsumen yang sadar akan lingkungan

menunjukkan kepedulian mereka akan lingkungan lewat produk yang

mereka beli, dimana jelas sudah bagi mereka bahwa environmental product

attributes adalah hal yang penting dalam mempengaruhi proses

pengambilan keputusan mereka.

2.4 Persepsi Konsumen

Persepsi merupakan suatu proses yang ditimbulkan karena adanya sensasi, dimana

pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang

menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat

dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna dan suara.

Page 58: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

36

Dengan adanya itu semua, maka akan timbul persepsi. Pengertian dari persepsi adalah

proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan

(Setiadi, 2013:91).

Menurut Stanton dalam Setiadi (2013:92): “Persepsi dapat didefinisikan sebagai

makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (rangsangan-

rangsangan) yang kita terima melalui lima indra”. Konsumen akan menampakkan

perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil

dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman & Kanuk (dalam Sumarwan,

2015:96) “perception is defined as the process by which an individual selects,

organizes, and interprest stimuli into a meaningful and coherent picture of the

world”, artinya persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk

memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang

diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.

Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis

persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat

mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun

ancaman bagi produk kita. Gambar 2.2 berikut ini menjelaskan mengenai bagaimana

stimuli ditangkap melalui indra (sensasi) dan kemudian diproses oleh penerima

stimulus (persepsi).

Page 59: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

37

Sumber: Setiadi (2013:93)

Gambar 2.2 Proses Perseptual Persepsi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa persepsi merupakan proses yang

terdiri dari seleksi, organisasi, dan interpretasi terhadap stimulus. Proses persepsi

terdiri dari:

a) Seleksi Perseptual

Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus

berdasarkan pada psikologikal set yang dimiliki. Psikologikal set yaitu, berbagai

informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi,

terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena

itu, dua proses yang termasuk ke dalam definisi seleksi adalah:

1. Perhatian (attention), perhatian yang dilakukan konsumen dapat terjadi

secara sengaja atau tidak sengaja. Perhatian yang dilakukan dengan

sengaja (voluntary attention), yaitu terjadi ketika konsumen secara aktif

menjadi informasi yang mempunyai relevansi pribadi.

2. Selain konsumen melakukan perhatian sengaja, konsumen juga melakukan

perhatian tidak sengaja (involuntary attention). Involuntary attention

terjadi ketika kepada konsumen dipaparkan sesuatu yang menarik,

STIMULI

PENGLIHATANSUARA

BAURASA

INDRAPENERIMANA

PERHATIAN INTERPRETASI

PERSEPSI TANGGAPAN

Page 60: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

38

mengejutkan, menantang, atau sesuatu yang tidak tidak diperkirakan, yang

tidak ada relevansinya dengan tujuan atau kepentingan konsumen.

b) Organisasi Persepsi

Organisasi persepsi berarti bahwa konsumen mengelompokan informasi dari

berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih

dari bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi ialah

penyatuan yang berarti bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu

yang dikelompokan secara menyeluruh.

c) Interpretasi perceptual

Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atas stimuli yang

diterima oleh konsumen. Konsumen membuka kembali berbagai informasi yang

diperoleh dalam memori yang tersimpan dalam jangka waktu yang panjang serta

pengalaman masa lalu ketika menggunakan suatu produk.

Berdasarkan dari beberapa definisi-definisi diatas mengenai persepsi, maka dapat

disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemilihan, pengoranisasian dan

penginterpretasian masukan informasi, sensasi yang diterima melalui penglihatan,

perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan untuk menghasilkan makna dan

gambaran tentang sesuatu yang berarti.

2.4.1 Dimensi Pengukuran Persepsi Konsumen

Terdapat beberapa riset atau penelitian yang mengkaji tentang produk ramah

lingkungan, tapi tidak banyak riset yang mengkaji tentang persepsi konsumen

menggunakan produk ramah lingkungan. Beberapa diataranya seperti Choshaly,

Page 61: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

39

(2018); Santoso & Fitriyani, (2016); Hundal & Kumar, (2015); Isaacs, (2015); Patel

& Chugan, (2015); Kong, et al (2014); Mahapatra, (2013). Berdasarkan dari beberapa

penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan indikator dari hasil penelitian

Hundal & Kumar (2015), untuk mengkaji variabel persepsi khususnya pada persepsi

mengenai produk ramah lingkungan yaitu sebagai berikut:

1. Desire (Keinginan)Desire adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Pemasar tidakmenciptakan kebutuhan, tetapi mempengaruhi keinginan manusia (Sangadji &Sopiah, 2013:7).

2. Trustworthiness (Kepercayaan)Menurut Sumarwan, (2004) dalam Sangadji & Sopiah (2013:201) kepercayaan(trustworthiness) adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu.Kepercayaan itu sering disebut perkaitan objek-atrubut, yaitu kepercayaankonsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek denganatribut yang relevan.

3. Preference (Kecendrungan/lebih disukai)Preference merupakan suatu sikap konsumen terhadap satu pilihan merekproduk yang terbentuk melalui evaluasi atas berbagai macam merek dalamberbagai pilihan yang tersedia (Kotler & Keller, 2013:181).

4. Ethical (Etika)Ethical adalah studi tentang prinsip-prinsip perilaku yang baik dan yang buruk(Rindjin, 2008:9).

5. Awareness (Kesadaran)Menurut Hasibuan (2012:193) kesadaran adalah sikap seseorang yang secarasukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.

6. Initiative (Inisiatif)Initiative atau inisiatif adalah kata lain yang berarti prakarsa. Sedangkan artikata prakarsa adalah upaya, tindakan mula-mula yang dimunculkan olehseseorang. Makna dari inisiatif lebih pada upaya atau tindakan aktif seseorang.

7. Social Welfare (Kesejahteraan sosial)Social Welfare (kesejahteraan sosial) yaitu kegiatan-kegiatan yang terorganisiryang bertujuan untuk membantu individu dan masyarakat guna memenuhikebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengankepentingan keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini menunjukan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupunswasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi, atau memberikan kontribusiterhadap pemecahan masalah sosial, peningkatan kualitas hidup individu,kelompok, dan masyarakat (Suharto, 2005 dalam Husna, 2014).

Page 62: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

40

Pada penelitian ini, hanya menggunakan indikator desire, trustworthiness, ethical,

awareness, initiative, dan social welfare. Sedangkan pada preference sudah diangkat

menjadi variabel lain yang disandingkan dengan variabel persepsi konsumen yang

dikaji dengan Theory of Planned Behavior.

2.5 Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh perilaku

konsumen. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah dalam

rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Perilaku konsumen memiliki

banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan mengenai

suatu produk. Menurut Lamb, et al (2005) dalam Sangadji & Sopiah (2013:8)

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses seorang pelanggan untuk membuat

keputusan pembelian, juga untuk menggunakan dan membuang barang dan jasa yang

dibeli, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan

penggunaan produk.

Menurut Engel, et al (2006) dalam Sangadji & Sopiah (2011:332), perilaku

pembelian adalah proses keputusan dan tindakan orang-orang yang terlibat dalam

pembelian dan penggunaan produk. Sedangakan menurut Tjiptono (2010:21),

keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya,

mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa

baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang

kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Pengertian lain tentang keputusan

Page 63: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

41

pembelian menurut Schiffman & Kanuk (2011:437) adalah suatu keputusan

seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Pada dasarnya, proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dibagi

menjadi lima tahapan seperti yang dinyatakan Kotler & Keller (2012:188). Tahap-

tahap tersebut digambarkan pada gambar 2.3 berikut ini:

Sumber: Kotler & Keller (2012:188)Gambar 2.3 Tahap Proses Keputusan Pembelian

Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler & Keller

(2012:188) diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses Pengambilan keputusan dimulai dengan pengenalan kebutuhan, dimana

pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh

rangsangan internal atau kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar dan

haus pada tingkat yang cukup tinggi sehingga muncul dorongan. Selain itu

kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal seperti dari iklan atau

rekomendasi teman.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang tertarik kemungkinan akan mencari lebih banyak informasi

atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang

memuaskan ada didekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya.

PengenalanMasalah

PencarianInformasi

KeputusanPembelian

EvaluasiAlternatif

Perilaku PascaPembelian

Page 64: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

42

Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau

melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhannya.

Pencarian informasi merupakan tahap proses keputusan pembelian dimana

konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya

memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

Konsumen bisa mendapat informasi dari beberapa sumber, yaitu:

a) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan.b) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, situs web, penyalur, kemasan

tampilan.c) Sumber publik: media massa, organisasi peringkat konsumen, pencarian

internet.d) Sumber pengalaman: pengenalan, pemeriksaan dan pemakaian produk.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif adalah bagaimana konsumen memproses informasi untuk

mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Konsumen tidak

menggunakan evaluasi yang sederhana dalam semua situasi pembelian. Cara

konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan

situasi pembelian tertentu. Dalam membuat keputusan suatu produk, konsumen

memiliki cara dengan membuat keputusan sendiri, meminta pendapat dari

teman, pemandu konsumen, atau wiraniaga.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk

niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian adalah membeli merek

yang paling disukai. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan

Page 65: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

43

pembelian konsumen, yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak

diharapkan yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Jika produk tersebut melebihi ekspektasi konsumen

maka konsumen akan merasa sangat puas, dan jika produk tersebut tidak

memenuhi ekspektasi konsumen maka konsumen akan kecewa. Kepuasan dan

ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsemen

selanjutnya. Jika konsumen puas, mereka akan menunjukkan kemungkinan

yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.

Berdasarkan dari beberapa definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

keputusan pembelian merupakan akhir dari proses dimana konsumen dapat

memecahkan masalahnya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya terhadap

suatu produk yang di inginkannya.

2.5.1 Dimensi Pengukuran Keputusan Pembelian

Dalam mengukur keputusan pembelian terdapat beberapa indikator yang dapat

digunakan. Beberapa diantaranya menurut Kotler & Armstrong (2016:188) yang

menjelaskan keputusan pembelian memiliki dimensi sebagai berikut :

a. Pilihan ProdukKonsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk ataumenggunakan uangnya untuk tujuan yang lain.

b. Pilihan MerekSetiap merek memiliki perbedaan tersendiri, konsumen harus mengambilkeputusan tentang merek apa yang akan dibeli atau digunakan.

Page 66: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

44

c. Pilihan penyalurKonsumen harus dapat mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akandikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur,dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barangyang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat, dan lain-lain.

d. Waktu pembelianSetiap konsumen berbeda-beda dalam pemilihan waktu pembelian, misalnyaada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali, dansebagainya.

e. Jumlah pembelianKonsumen dapat memutuskan tentang seberapa banyak produk yang akandibelanjakan pada suatu saat.

f. Metode pembayaranKonsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akandilakukan dalam membeli produk/jasa. Saat ini keputusan pembelian tidakhanya dipengaruhi oleh aspek lingkungan dan keluarga, namun jugadipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi pembayaran.

Sedangkan menurut Thomson (2013) menyatakan bahwa ada empat indikator yang

digunakan dalam mengukur keputusan pembelian, yaitu:

a. Sesuai kebutuhanPelanggan melakukan pembelian karena produk yang ditawarkan sesuai yangdibutuhkan dan mudah dalam mencari barang yang dibutuhkan.

b. Mempunyai manfaatProduk yang dibeli sangat berarti dan bermanfaat bagi pelanggan.

c. Ketepatan dalam membeli produkHarga produk sesuai kualitas produk dan sesuai dengan keinginan pelanggan.

d. Pembelian berulangKeadaan dimana konsumen merasa puas dengan transaksi sebelumnya sehinggaberniat selalu melakukan transaksi di masa yang akan datang.

Lalu dimensi dan indikator dalam mengukur keputusan pembelian menurut Kotler

(2008:184) juga meliputi:

a. Pengenalan Masalah, meliputi/indikatornya adalah kecenderungan calonkonsumen dalam melakukan pembelian karena kebutuhan.

b. Mencari informasi, indikatornya adalah sumber pribadi, publik dan pengalaman.c. Evaluasi alternatif, indikatornya adalah manfaat dan pelayanan jasa.d. Keputusan pembelian, indikatornya adalah merk, lokasi dan kuantitas waktu.e. Purna beli, indikatornya adalah tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian.

Page 67: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

45

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator untuk mengukur keputusan

pembelian yang dikemukakan oleh Kotler & Armstrong (2016:188) karena dianggap

sesuai dengan konteks pada penelitian ini.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari perbandingan guna

menemukan perbedaan dan inspirasi baru untuk merancang penelitian selanjutnya.

Hasil penelusuran terhadap beberapa penelitian yang terkait dapat dilihat pada tabel

2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Choshaly, (2017) ConsumerPerception of GreenIssues and Intentionto Purchase GreenProducts

Hasil penelitian ini menunjukan bahwapelanggan muda Malaysia menunjukkansikap positif terhadap masalahperlindungan lingkungan danpenggunaan tas daur ulang. Dimensi"Persepsi tanggung jawab lingkungan",diakui sebagai prediktor teratas dari niatbeli hijau diikuti oleh "Pengaruh sosial".Prediktor terpenting ketiga adalah"Kepedulian terhadap citra diri".

2 Hundal &Kumar, (2015)

ConsumerPerception towardsGreen Products: AFactor AnalyticApproach

Hasil analisis pada penelitian iniditentukan beberapa faktor sebagaiwakil dari persepsi yaitu keinginan,kepercayaan, preferensi, etika,kesadaran, inisiatif, kesejahteraansosial, menunjukan bahwa persepsiseseorang maupun perusahaan tentangproduk ramah lingkungan harusditingkatkan karena kurangnyakesadaran umum baik dari seseorangmaupun perusahaan terhadap urgensiancaman lingkungan.

Page 68: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

46

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 2.1, menunjukan kesimpulan dari penelitian terkait faktor-faktor

yang mempengaruhi seseorang sehingga melakukan pembelian, namun ada beberapa

hal yang membedakan antara penelitian terdahulu diatas dengan penelitian ini,

perbedaan tersebut antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sahar Hosseinikhah Choshaly yang berjudul

Consumer Perception of Green Issues and Intention to Purchase Green

3 Wardhani, et al(2015)

Pengaruh persepsidan preferensikonsumen terhadapkeputusanpembelian HunianGreen Product

Hasil penelitian ini, dilihat dari sisipersepsi dari enam variabel yangdigunakan hanya citra pengembang,produk, dan fasilitas yangmempengaruhi keputusan pembelian.Sedangkan dari sisi preferensi dari tigavariabel yang digunakan hanyapengaruh lingkungan, dan metodepembayaran yang berpengaruh terhadapkeputusan pembelian.

4 Mayank & Amit(2013)

Green Marketing: AStudy of ConsumerPerception andPreferences in India

Hasil penelitian ini menunjukan bahwatingkat kesadaran konsumen tentangproduk ramah lingkungan tinggi, tapipada waktu yang sama konsumen tidaksadar tentang inisiatif ramah lingkunganyang dilakukan pemerintah dan nonpemerintah.

5 Faiza, (2012) Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhiPerilaku PembelianProduk RamahLingkungan : StudiKasus padaKonsumen Jakartadan Kota Sekitarnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwavariabel yang paling dominanmempengaruhi perilaku pembelianproduk ramah lingkungan (greenpurchase behaviour) secara berurutanadalah : 1. Social influence.2.Environmental attitude. 3.Perceivedenvironmental responsibility.4.Perceived seriousness ofenvironmental problem. 5.Perceivedeffectiveness of environmental behavior.6. Concern for self image inenvironmental protection.

Page 69: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

47

Products, hanya membahas faktor persepsi konsumen dan niat untuk membeli

produk hijau, sedangkan dalam penelitian ini tidak membahas niat, melainkan

membahas faktor lainnya selain persepsi, yaitu preferensi yang berdampak

pada keputusan pembelian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Bikramjit Singh Hundal & Vikas Kumar yang

berjudul Consumer Perception towards Green Products: A Factor Analytic

Approach, hanya berfokus pada persepsi seorang konsumen terhadap produk

ramah lingkungan. Artinya dalam penelitian tersebut hanya membahas faktor

apa saja yang mempengaruhi seseorang dalam membeli atau menggunakan

produk ramah lingkungan. Sedangkan dalam penelitian ini membahas variabel

lain yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu variabel preferensi, serta

dalam penelitian tersebut faktor-faktor persepsi terhadap produk ramah

lingkungan digunakan sebagai indikator guna mengukur variabel persepsi

pada penelitian ini.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Widya Wardhani, Ujang Sumarwan, & Lilik

Noor Yulianti yang berjudul Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen

Terhadap Keputusan Pembelian Hunian Green Product, dalam penelitian ini

variabel yang dikaji sama baik itu preferensi dan persepsi terhadap keputusan

pembelian, namun yang menjadi hal berbeda adalah penggunaan indikator

dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

menggunakan indikator dari pengembangan Theory of Planned Behavior

dalam mengukur preferensi, dan menggunakan penelitian terdahulu yang telah

Page 70: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

48

mengkaji persepsi terhadap produk ramah lingkungan dalam mengukur

persepsi konsumen.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Bhatia Mayank & Jain Amit yang berjudul

Green Marketing: A Study of Consumer Perception and Preferences in India

variabel yang dikaji dalam penelitian tersebut sama, namun yang

membedakan dalam penelitian ini yaitu terletak pada indikator-indikator yang

digunakan dalam mengukur masing-masing variabel. Indikator yang

digunakan guna mengukur preferensi dalam penelitian ini yaitu berasal dari

pengembangan Theory Of Planned Behavior.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Affandi Faiza yang berjudul Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan:

Studi Kasus Pada Konsumen Jakarta dan Kota Sekitarnya, yaitu hanya

membahas faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam

membeli produk ramah lingkungan. Sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan variabel preferensi, dan persepsi, serta dalam penelitian yang

dilakukan oleh Faiza tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

dalam membeli produk ramah lingkungan dijadikan indikator untuk mengukur

variabel preferensi dalam penelitian ini.

2.8 Kerangka Pemikiran

Dalam melakukan keputusan pembelian, konsumen tidak begitu saja langsung

memutuskan untuk membeli suatu produk. Tetapi ada banyak pertimbangan yang

dilalui oleh konsumen, biasanya konsumen mempertimbangkan terlebih dahulu

Page 71: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

49

produk apa yang akan dibelinya, dimana akan membeli produk, kegunaan dari

produk, serta kelebihan produk dibandingkan dengan produk serupa yang ada,

sehingga konsumen mempunyai keyakinan untuk mengambil keputusan pembelian.

Keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya,

mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa

baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang

kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Keputusan pembelian ini

mencakup: 1) pilihan produk; 2) pilihan merek; 3) pilihan penyalur; 4) waktu

pembelian; 5) jumlah pembelian; dan 6) metode pembayaran. Hal ini berarti, terdapat

banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian.

Berdasarkan penelitian sebelumnya faktor yang menentukan keputusan pembelian

diantaranya adalah preferensi, dan persepsi konsumen. Sebelum konsumen

memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa, konsumen akan

mempertimbangkan atau memilih dari beberapa produk yang tersedia, selanjutnya

konsumen akan memilih berdasarkan karakteristik yang diinginkan atau disukai

olehnya, hal inilah yang dinamakan preferensi konsumen. Preferensi konsumen

merupakan suatu sikap konsumen terhadap satu pilihan merek produk yang terbentuk

melalui evaluasi atas berbagai macam merek dalam berbagai pilihan yang tersedia.

Oleh karena itu, preferensi konsumen merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Page 72: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

50

Preferensi ini diukur dengan melihat faktor internal dan eksternal individu. Faktor

internal seperti: 1) sikap terhadap lingkungan (environmental attitude); 2) kepedulian

terhadap lingkungan (environmental concern); 3) keseriusan masalah lingkungan

yang dirasakan (perceived seriousness of environmental problem); 4) efektivitas akan

perilaku berorientasi lingkungan yang dirasakan (perceived effectiveness of

environmental behavior); 5) tanggung jawab terhadap lingkungan yang dirasakan

(perceived environmental responsibility); dan 6) kepedulian terhadap Citra diri dalam

upaya perlindungan lingkungan (concern for self image in environmental protection).

Sedangkan, faktor eksternal meliputi: 1) pengaruh lingkungan sosial (social

influence); 2) peranan pemerintah (governmental role); dan 3) atribut produk yang

ramah lingkungan (environmentally friendly product attribute).

Faktor persepsi juga merupakan faktor penting lainnya yang mempengaruhi

konsumen sehingga melakukan keputusan pembelian. Persepsi merupakan suatu

proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan

menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran

yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Saat ini banyak sekali produk yang

beredar di pasaran dengan keunggulannya masing-masing, hal ini akhirnya membuat

konsumen untuk melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk.

Dalam melakukan penilaian, kemampuan konsumen akan sangat bergantung pada

atribut produk tersebut yang dapat dirasakan dan dievaluasi pada saat ingin

melakukan keputusan pembelian. Persepsi yang dirasakan oleh konsumen merupakan

salah satu proses konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Indikator yang

Page 73: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

51

digunakan untuk mengukur persepsi konsumen terhadap produk ramah lingkungan

yakni sebagai berikut: 1) desire (Keinginan); 2) trustworthiness (kepercayaan); 3)

ethical (etika); 4) awareness (kesadaran); 5) initiative (inisiatif/prakarsa); 6) social

welfare (kesejahteraan sosial). Berdasarkan dari kerangka pemikiran yang telah

dijelaskan, maka model pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.4 sebagai

berikut:

Parsial

Simultan

Sumber: Data diolah (2019)Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

Preferensi (X1)

1. Faktor internal: environmental attitude environmental concern perceived seriousness of

environmental problem perceived effectiveness of

environmental behavior perceived environmental

responsibility concern for self image in

environmental protection2. Faktor eksternal:

social influence governmental role environmentally friendly

product attribute(Faiza, 2015; Ajzen, 1991)

Persepsi Konsumen (X2)

1. Desire (keinginan)2. Trustworthiness (kepercayaan)3. Ethical (etika)4. Awareness (kesadaran)5. Initiative (inisiatif/prakarsa)6. Social welfare (kesejahteraan

sosial)(Hundal & Kumar, 2015)

Keputusan Pembelian (Y)

1. Pilihan produk2. Pilihan merek3. Pilihan penyalur4. Waktu pembelian5. Jumlah pembelian6. Metode pembayaran

(Kotler & Amstrong, 2016)

Page 74: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

52

2.9 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono, 2017:105). Berdasarkan perumusan masalah yang ada,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ha1 = Preferensi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk ramah lingkungan.

Ho1 = Preferensi berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

produk ramah lingkungan.

2. Ha2 = Persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk ramah lingkungan.

Ho2 = Persepsi konsumen berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian produk ramah lingkungan.

3. Ha3 = Preferensi dan persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap

keputusaan pembelian produk ramah lingkungan.

Ho3 = Preferensi dan persepsi konsumen berpengaruh tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

Page 75: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

53

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory research dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Hermawan (2009:20) Explanatory

research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara

variabel-variabel yang ditentukan dan dibuktikan dengan pengujian hipotesis.

Penelitian ini akan menjelaskan hubungan antar variabel-variabel independen yaitu

preferensi (X1), persepsi konsumen (X2), dan variabel dependen yaitu keputusan

pembelian (Y).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:136), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna produk ramah lingkungan

Rinso di Kota Bandar Lampung.

Page 76: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

54

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:137), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi dalam penelitian besar, dan

peneliti tidak mungkin untuk mempelajari semua yang ada pada populasi,

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Namun kenyataan-kenyataan yang

diperoleh dari sampel harus dapat mewakil atau menggambarkan populasi.

Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik

sampling yang digunakan. Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan

adalah nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Metode

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2017:142). Sedangkan accidental sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017:144).

Adapun kriteria yang harus dipenuhi populasi untuk dijadikan sampel adalah:

Responden merupakan konsumen yang menggunakan deterjen Rinso.

Pada penelitian ini tidak diketahui jumlah populasinya, maka menurut Sugiyono,

(2017:148) bila jumlah populasi dalam penelitian tidak diketahui jumlahnya, maka

perhitungan jumlah sampel dapat menggunakan rumus Cochran sebagai berikut:

Page 77: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

55

= 2Keterangan:

: Jumlah sampel yang diperlukanZ : Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5% dengan nilai 1,96.P : Peluang benar 50% = 0,5q : Peluang salah 50% = 0,5e : Tingkat kesalahan sampel (sampling eror) digunakan 10%

Maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan digunakan sebagai berikut:

= (1,96) . 0,5.0,510%= 96,04 = 97 Responden

Berdasarkan dari hasil perhitungan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel

yang diperlukan sebesar 97 responden. Namun agar dalam proses penghitungan

statistik mendapatkan hasil yang maksimal, maka jumlah sampel dalam penelitian ini

dibulatkan menjadi 100 responden dari konsumen yang menggunakan produk ramah

lingkungan Rinso di Kota Bandar Lampung.

3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.3.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara

singkat, jelas, dan tegas. Definisi konseptual merupakan pemaknaan dari sebuah

konsep yang digunakan sehingga memudahkan peneliti mengoperasikan konsep di

lapangan. Berikut definisi konseptual dari penelitian ini:

Page 78: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

56

a) Preferensi menurut Kotler & Keller (2013:181) merupakan suatu sikap

konsumen terhadap satu pilihan merek produk yang terbentuk melalui evaluasi

atas berbagai macam merek dalam berbagai pilihan yang tersedia.

b) Persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,

mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang

diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya

(Schiffman & Kanuk dalam Sumarwan, 2015:96).

c) Keputusan pembelian menurut Tjiptono (2010:21), adalah sebuah proses

dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk

atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif

tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada

keputusan pembelian.

3.3.2 Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam pengukuran, maka sebuah konsep akan dijabarkan dalam

definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini akan diuraikan dan

dapat dilihat pada gambar tabel 3.1 berikut ini:

Page 79: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

57

Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Item

Preferensi(X1)

Preferensi konsumenmerupakan suatusikap konsumenterhadap satu pilihanmerek produk yangterbentuk melaluievaluasi atasberbagai macammerek dalamberbagai pilihanyang tersedia.

Konsumen lebihmemilih memutuskanmembeli produkramah lingkunganRinso dibandingkanproduk deterjen lainyang sejenisberdasarkan evaluasidari berbagai pilihanyang ada.

Sikap terhadap lingkungan(environmental attitude)

Produk ramah lingkungan seperti Rinso dapatmembantu meningkatkan kesadaran saya akanlingkungan hidup di masyarakat Indonesia.

Kepedulian terhadaplingkungan (environmental

concern)

Secara emosional saya ikut terlibat melindungilingkungan hidup dengan membeli produk yangramah lingkungan seperti Rinso.

Keseriusan masalahlingkungan yang dirasakan(perceived seriousness ofenvironmental problem)

Dengan kondisi masalah lingkungan hidup diIndonesia yang semakin parah, maka saya akanmemutuskan membeli produk ramah lingkunganseperti Rinso.

Efektivitas akan perilakuberorientasi lingkungan yang

dirasakan (perceivedeffectiveness of environmental

behaviour)

Saya berpikir jika saya membeli produk ramahlingkungan seperti Rinso, maka saya berkontribusiterhadap lingkungan hidup.

Tanggung jawab terhadaplingkungan yang dirasakan(perceived environmental

responsibility)

Saya merasa ikut bertanggung jawab melindungilingkungan hidup, jika saya membeli produk ramahlingkungan seperti Rinso.

Kepedulian terhadap Citradiri dalam upaya

perlindungan lingkungan(concern for self image inenvironmental protection)

Saya dipandang lebih menarik oleh orang-orang disekitar saya jika saya berperilaku ramah lingkungandengan membeli produk ramah lingkungan sepertiRinso.

Page 80: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

58

Tabel Ringkasan Definisi Operasional (Lanjutan)

Pengaruh lingkungan sosial(sosial influence)

Teman-teman merekomendasikan saya membeliRinso sebagai upaya untuk melindungi lingkungan.

Peranan pemerintah(govermental role)

Pemerintah harus mendorong diterapkannya aturanmengenai kebijakan yang mengharuskanmenggunakan produk ramah lingkungan sebagaiupaya untuk melindungi lingkungan.

Atribut produk yang ramahlingkungan (environmentally

friendly product attribute)

Kemasan produk yang ramah lingkungan merupakansalah satu alasan saya dalam memilih produk Rinso.

Persepsi(X2)

Persepsi merupakansuatu proses yangmembuat seseoranguntuk memilih,mengorganisasikan,danmenginterpretasikanrangsangan-rangsangan yangditerima menjadisuatu gambaranyang berarti danlengkap tentangdunianya.

Persepsi adalahserangkaian proseskonsumen dalammemilih,mengorganisasikan,sertamenginterpretasikanrangsangan menjadigambaran mengenaiproduk ramahlingkungan Rinso.

Desire (Keinginan)Fitur dari produk Rinso memotivasi saya untukmembeli produk tersebut dengan prospek keamananlingkungan.

Trustworthiness(Kepercayaan)

Saya siap untuk membayar harga yang lebih tinggiuntuk produk deterjen Rinso sebagai upayamelindungi lingkungan.

Ethical (Etika)Rinso mementingkan dampak dari pembuanganlimbah menjadi sesuatu yang dapat diolah kembali.

Awareness (Kesadaran)Melihat kondisi lingkungan yang semakin buruk,saya sadar bahwa saya harus menggunakan produkberkualitas baik seperti Rinso.

Page 81: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

59

Tabel Ringkasan Definisi Operasional (Lanjutan)

Initiative (Inisiatif)Ketika saya bingung dalam memilih sebuahdeterjen, maka saya lebih memilih produk deterjenbermerek Rinso dengan prospek ramah lingkungan.

Social Welfare(Kesejahteraan sosial)

Untuk mensejahterakan masyarakat saya membeliproduk ramah lingkungan seperti Rinso yang tidakberdampak buruk pada kesehatan masyarakatsekitar.

KeputusanPembelian

(Y)

Keputusanpembelian adalahsebuah prosesdimana konsumenmengenalmasalahnya,mencari informasimengenai produkatau merek tertentudan mengevaluasiseberapa baikmasing-masingalternatif tersebutdapat memecahkanmasalahnya, yangkemudian mengarahkepada keputusanpembelian.

Keputusan pembelianadalah sebuah prosesdimana konsumenberhasil memutuskanuntuk membeliproduk ramahlingkungan Rinsosetelah melewatitahap pengenalanmasalah, pencarianinformasi,mengevaluasialternatif yang ada,dan kemudianmelakukan keputusanuntuk membeliproduk ramahlingkungan Rinso.

Pilihan ProdukDari beberapa pilihan produk deterjen yang ada, sayamembeli produk Rinso yang dinilai aman bagilingkungan.

Pilihan MerekMerek Rinso sudah dikenal sebagai produk deterjen yangaman bagi lingkungan.

Pilihan PenyalurSaya lebih sering membeli deterjen Rinso di mall ataupusat perbelanjaan yang besar yang dinilai lebih terjagakualitas produknya.

Waktu PembelianSaya memiliki waktu pembelian deterjen Rinso secararutin selama sebulan ketika saya mengetahui bahwalingkungan semakin buruk.

Jumlah Pembelian

Saya sering membeli deterjen Rinso dalam kemasan yangbesar dengan jumlah isi yang banyak sebagai upayauntuk mengurangi kemasan yang berlebih jika sayamembeli satuan (sachet) dengan jumlah isi yang sedikit.

Metode PembayaranSaya dapat membeli deterjen Rinso baik denganpembayaran tunai maupun non tunai.

Sumber: Data diolah (2019)

Page 82: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

60

3.4 Sumber Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono, 2017:219). Data primer juga mengacu pada informasi yang diperoleh

dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan

spesifik studi. Dimana responden yang merupakan sumber data akan diminta untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dalam kuesioner yang dibagikan.

Pertimbangan dari digunakannya metode kuesioner ini sebagai jalan untuk

mengumpulkan data adalah:

a. Penghimpunan data dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat

b. Jawaban yang didapatkan relatif seragam sehingga memudahkan dalam

pengolahan data

c. Metode ini dinilai lebih efisien baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner yang dibagikan

kepada responden pengguna produk ramah lingkungan Rinso di Kota Bandar

Lampung.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,

2017:219). Data sekunder juga merupakan data yang mengacu pada informasi yang

dikumpulkan dari sumber yang telah ada.

Page 83: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

61

Dalam penelitian ini data-data sekunder didapat dari studi kepustakaan, yaitu teknik

pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mencari data yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan

data dari berbagai sumber antara lain dari buku, jurnal, internet, hasil riset dan

informasi lainnya yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

kuisioner yang diberikan kepada sampel yang telah dipilih. Kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2017:225). Kuisioner digunakan untuk mengetahui pendapat responden. Dalam hal

ini responden hanya menjawab pernyataan-pernyataan dengan cara memberi tanda

tertentu pada alternatif jawaban yang disediakan.

Dalam kuisioner setiap variabel akan diukur dengan menggunakan skala likert, yang

mana nilai jawaban dari responden pada masing-masing item dihitung menggunakan

skor. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian (Sugiyono, 2017:158).

Page 84: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

62

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2017:157), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif. Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2017:158) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk

mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut dapat dilihat pada

gambar 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

Alternatif Jawaban Nilai

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1Sumber: Sugiyono (2017:159)

Pada saat pengolahan data, skala pengukuran ordinal ini akan di transformasi menjadi

skala interval menggunakan Methods Successive Interval (MSI). Menurut

Sedarmayanti & Hidayat (2011:55) Methods Successive Interval (MSI) adalah

metode yang digunakan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala interval.

Page 85: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

63

Prosedur perhitungan statistik mengharuskan data berskala interval. Jika dalam

pengumpulan data hanya terdapat data ordinal maka data tersebut harus di

transformasi menjadi data interval agar data layak untuk digunakan. Proses

pengubahan data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program komputer yaitu Microsoft Excel.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

3.7.1 Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur (Sugiyono, 2017:198). Kuesioner dikatakan valid ketika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Sebaliknya suatu alat ukur yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Untuk melakukan uji vaiditas pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

= (∑ ) − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ )}{ ∑ − (∑ )}Keterangan:

rxy : Koefesien validitasn : Banyaknya subjekx : Nilai pembandingy : Nilai dari yang akan dicari validitasnya.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Page 86: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

64

1. Instrumen tersebut bisa dikatakan valid apabila validitas tinggi yaitu korelasi r

hitung > r tabel.

2. Instrumen tersebut dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel.

Pengujian validitas pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan

program SPSS yaitu dengan cara menguji setiap item pernyataan dari masing-masing

variabel. Berikut ini pada tabel 3.3 merupakan hasil uji validitas variabel Preferensi,

Persepsi Konsumen, dan Keputusan Pembelian dari 30 responden:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

X1

X1.1 0,557 0,349 ValidX1.2 0,550 0,349 ValidX1.3 0,701 0,349 ValidX1.4 0,680 0,349 ValidX1.5 0,692 0,349 ValidX1.6 0,788 0,349 ValidX1.7 0,738 0,349 ValidX1.8 0,600 0,349 ValidX1.9 0,663 0,349 Valid

X2

X2.1 0,791 0,349 ValidX2.2 0,766 0,349 ValidX2.3 0,621 0,349 ValidX2.4 0,585 0,349 ValidX2.5 0,711 0,349 ValidX2.6 0,644 0,349 Valid

Y

Y.1 0,615 0,349 ValidY.2 0,590 0,349 ValidY.3 0,693 0,349 ValidY.4 0,639 0,349 ValidY.5 0,687 0,349 ValidY.6 0,546 0,349 Valid

Sumber: Hasil Olah Data (2019)

Berdasarkan hasil uji validitas yang tertera pada tabel 3.3, dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid atau memenuhi

Page 87: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

65

derajat ketetapan sebuah penelitian, sehingga instrumen tersebut dapat dijadikan alat

ukur dalam penelitian ini.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2017:198). Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya

nilai Croncbach’s Alpha instrumen dari masing-masing variabel yang diuji dengan

menggunakan program SPSS. Apabila nilai Cronbach’s Coefficient Alpha lebih besar

dari 0,60 maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur

dinilai reliabel.

= − 1 1 − ∑Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumenk : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal∑ : Jumlah varian butir/item

: Varian total

Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas variabel Preferensi, Persepsi Konsumen,

dan Keputusan Pembelian dari 30 responden:

Page 88: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

66

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croncbach’s Alpha Keterangan

Preferensi 0,836 ReliabelPersepsi Konsumen 0,775 ReliabelKeputusan Pembelian 0,689 Reliabel

Sumber: Hasil Olah Data (2019)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang tertera pada tabel 3.4, dapat disimpulkan

bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel atau konsisten,

dimana nilai croncbach alpha lebih besar dari 0,60, yang berarti instrumen akan

menghasilkan data yang sama meskipun digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama. Dengan demikian, instrumen tersebut dapat dijadikan sebagai alat

ukur dalam penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2017:232).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, peneliti akan melakukan uji asumsi

klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik perlu dilakukan terlebih dahulu agar

memastikan model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang representatif

atau bersifat BLUE (best linier unbiased estimator), artinya pengambilan keputusan

Page 89: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

67

melalui uji F tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka

harus dipenuhi beberapa asumsi dasar (klasik), yaitu berdasarkan hasil uji asumsi

klasik dengan alat bantu komputer dengan menggunakan program SPSS untuk

menguji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen maupun

dependen berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik

pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Prosedur pengujian

normalitas ialah menggunakan P-P Plot of Regression Standardizel Residual

yang berguna untuk menguji apakah residual model regresi memiliki distribusi

normal atau tidak. Berikut ini dasar dalam pengambilan keputusan dalam uji

normalitas adalah sebagai berikut:

1. Jika data terlihat menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data terlihat menyebar tidak beraturan, dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model asumsi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian terhadap heteroskedastisitas menurut Priyanto (2011:93), dapat

dilakukan melalui pengamatan terhadap pola Scatterplots membentuk pola

tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya

Page 90: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

68

heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak

efesien dalam sampel besar maupun kecil.

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola

tertentu yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen atau variabel bebas dan tidak orthogonal

atau nilai korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. Variabel

bebas dapat dikatan multikolinearitas jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai

tolerance lebih kecil dari 0,10.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut:

a) Mempunyai angka variances inflantion factor (VIF) < 10

b) Mempunyai nilai tolerance di atas > 0,10.

3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi berganda (Multiple Regresion). Penelitian ini dirancang untuk meneliti

variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Analisis regresi linear berganda ini bertujuan untuk menggambarkan

Page 91: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

69

besarnya pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Model

persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

= + 1 + 2 +Keterangan:

Y : Keputusan Pembelianα : Konstantaβ : Koefesien regresiX1 : PreferensiX2 : Persepsi Konsumene : Margin of error

3.8.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menjawab dugaan sementara dalam penelitian ini, uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen yaitu preferensi (X1), dan persepsi konsumen (X2) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) pada

tingkat signifikan yaitu 5%. Adapun dasar dalam pengujian yaitu sebagai

berikut:

1) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 92: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

70

Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat diketahui variabel independen mana

yang mempunyai pengaruh paling signifikan yang mempengaruhi variabel

dependen. Adapun rumus thitung menurut Sugiyono, (2017:278) sebagai berikut:

= √ −√1 −Keterangan:

t : Statistik t dengan derajat bebas n-1n : Banyaknya observasi atau pengamatanr2 : Koefisien korelasi ganda

2. Uji F

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen, dilakukan Uji F yaitu dengan

membandingkan F antara Fhitung dengan Ftabel. Pengujian ini dilakukan dengan

tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%, derajat pembilang d 1=(k-

1), dan derajat bebas penyebut d 2=(n-k). Dimana k merupakan banyaknya

parameter (koefisien) model regresi linier, dan n merupakan jumlah

pengamatan. Adapun perhitungan nilai F dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

= /(1 − )/( − − 1)Keterangan:

R2 : Koefesien determinasik : Jumlah variabel independenn : Jumlah sampel

Page 93: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

71

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah suatu nilai yang menunjukkan besarnya perubahan

yang terjadi diakibatkan oleh variabel lainnya. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model independen dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi (R2) ditunjukan oleh angka R-

square dalam model summary yang dihasilkan oleh program. Nilai R2 adalah diantara

0 dan 1 (Ghozali, 2011:98). Nilai adjusted terkecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sedangkan

pedoman dalam melihat seberapa besar nilai R atau korelasi antar variabel

independen dengan variabel dependen yang dihasilkan nantinya, dapat dilihat pada

tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0.00 – 0.199 Sangat Rendah

Antara 0.20 – 0.399 Rendah

Antara 0.40 – 0.599 Sedang

Antara 0.60 – 0799 Kuat

Antara 0.80 – 0.999 Sangat KuatSumber: Sugiyono (2017:278)

Page 94: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

116

V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai preferensi, dan persepsi

konsumen terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel preferensi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian (Y), artinya bahwa preferensi dari konsumen pengguna

Rinso mengenai kepedulian terhadap lingkungan dinilai kurang

mempengaruhi mereka untuk melakukan keputusan pembelian produk

ramah lingkungan Rinso. Respon dibawah rata-rata yang diberikan oleh

responden pada variabel preferensi ini terletak pada indikator kepedulian

terhadap citra diri dalam upaya perlindungan lingkungan, pengaruh

lingkungan sosial, dan atribut produk yang ramah lingkungan.

2. Variabel persepsi konsumen (X2) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y), artinya bahwa Rinso berhasil membuat persepsi

positif di benak konsumen terkait tindakan-tindakan yang dilakukan untuk

turut serta dalam menjaga lingkungan sehingga responden tertarik untuk

melakukan keputusan pembelian produk ramah lingkungan Rinso. Respon

tertinggi yang diberikan oleh responden terletak pada indikator etika,

mengenai prinsip-prinsip perilaku yang baik dan yang buruk, dimana pada

Page 95: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

117

aspek ini konsumen setuju bahwa Rinso mementingkan dampak dari

pembuangan limbah menjadi sesuatu yang dapat diolah kembali.

3. Secara bersama-sama variabel preferensi (X1), dan persepsi konsumen (X2)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk ramah

lingkungan.

5.2 Saran

Setelah mengetahui pengaruh preferensi, dan persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian, maka saran yang dapat direkomendasikan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Disarankan kepada pihak perusahaan Rinso untuk mengevaluasi dan

memformulasikan strategi pemasaran yang dapat membangun persepsi

positif konsumen terhadap produk, dan mengarahkan preferensi konsumen

untuk menggunakan produk ramah lingkungan deterjen Rinso, dikarenakan

bila dilihat dari hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa preferensi

berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka Rinso

harus lebih gencar lagi dalam melakukan aksi-aksi kampanyenya serta

promosinya yang menanamkan kesadaran untuk perduli terhadap

lingkungan. Karena saat ini bila dilihat kondisi lingkungan semakin

memburuk, oleh karena itu dibutuhkan langkah nyata dari konsumen untuk

turut serta melindungi lingkungan dengan menggunakan produk-produk

yang tidak memperburuk keadaan lingkungan. Oleh sebab itu sebuah

perusahaan dinilai mempunyai pengaruh yang besar sebagai penyedia

produk dan jasa untuk membangun preferensi konsumen yang baik terhadap

produk ramah lingkungan.

Page 96: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

118

Selain itu persepsi konsumen yang dibangun oleh Rinso mengenai produk

ramah lingkungan sudah cukup baik jika dilihat dari hasil penelitian ini.

Oleh karena itu, Rinso harus mempertahankan dan meningkatkannya agar

konsumen nantinya dapat membangun dan mengarahkan preferensi mereka

untuk menggunakan Rinso setelah mempersepsikan produk tersebut.

Namun, item terendah pada variabel persepsi konsumen terletak pada

indikator kepercayaan mengenai harga. Berarti harga produk detergen Rinso

masih dianggap mahal oleh konsumen. Oleh karena itu, sebaiknya Rinso

memahami faktor pendorong dan penghambat perilaku pembelian produk

ramah lingkungan, untuk menyesuaikan penawaran produk dan merumuskan

strategi pemasaran yang mendorong perilaku pembelian, sehingga akan

meningkatkan keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

Oleh sebab itu maka persepsi konsumen harus sangat diperhatikan dan

ditingkatkan oleh perusahaan karena hal ini sangat berkaitan erat dengan

keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah referensi serta

wawasan yang berkaitan dengan pemasaran dan theory of planned behavior,

khususnya yang berkaitan dengan preferensi, persepsi konsumen, dan

keputusan pembelian. Selain itu peneliti selanjutnya bisa mengembangkan

penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi

keputusan pembelian, mengingat hanya sebesar 37% dipengaruhi oleh

variabel independen dalam penelitian ini, serta menambah variabel

independen lain untuk melengkapi variabel penelitian ini seperti sikap,

Page 97: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

119

pengetahuan, motivasi, brand awareness, dan lain-lain guna mendapatkan

hasil penelitian yang maksimal untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

Lalu peneliti selanjutnya dapat mengetahui bahwa theory of planned

behavior dinilai kurang tepat untuk mengkaji konsumerisme lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan ada kecenderungan kontrol persepsi lain dalam

pembelian produk ramah lingkungan seperti faktor harga, pengetahuan,

demografi, serta dukungan pemerintah yang ternyata dapat menjadi elemen-

elemen lain untuk ditambahkan pada theory of planned behavior dalam

konteks konsumerisme lingkungan.

3. Bagi pihak pemerintah, diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi

bahan pertimbangan untuk menerapkan dan memberlakukan kebijakan-

kebijakan mengenai perlindungan lingkungan dalam segala aspek dunia

industri perdagangan agar dapat terciptanya dunia industri yang lebih

kompetitif, tanpa merusak ekosistem lingkungan, dikarenakan bila dilihat

dari hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa preferensi berpengaruh tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka preferensi konsumen

terhadap produk ramah lingkungan (green product) dinilai kurang

mempengaruhi konsumen dalam membeli produk ramah lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah dapat mengetahui bahwa pada

variabel preferensi pada item ke delapan mengenai peranan pemerintah

merupakan item dengan penilaian tertinggi pada variabel tersebut. Hal ini

mengartikan bahwa masyarakat sangat mendukung upaya-upaya yang

Page 98: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

120

dilakukan pemerintah dalam menjaga lingkungan. Artinya bahwa

pemerintah harus turut campur tangan dalam membangun preferensi

masyarakat terhadap produk ramah lingkungan, sehingga akan

meningkatkan keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

Dalam menyikapi preferensi konsumen yang rendah terhadap produk ramah

lingkungan, pihak pemerintah harus menerapkan kebijakan yang

mengharuskan seluruh perusahaan untuk menciptakan sebuah produk atau

jasa yang ramah lingkungan, dan berprilaku ramah lingkungan dalam segala

aktivitas bisnisnya, seperti dengan diterapkannya pembaharuan teknologi

yang ramah lingkungan kepada perusahaan-perusahaan, mengajak dan

mendorong perusahaan untuk mereka melakukan corporate social

responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap eksploitas

SDA yang dilakukan, lalu mengkampanyekan untuk cinta lingkungan

kepada seluruh aspek masyarakat, agar dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya memelihara dan meningkatkan kualitas

lingkungan.

Sehingga akan tumbuh kesadaran dari pihak perusahaan atau organisasi, dan

juga masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan dengan

menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan seperti deterjen Rinso.

Oleh sebab itu pihak pemerintah dinilai mempunyai pengaruh yang sangat

besar sebagai pembuat kebijakan, pengontrol, serta penanggung jawab

terhadap kesejahteraan rakyatnya dalam upaya memikirkan dan

mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Page 99: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 2015. Consumer attitudes and behavior: the theory of planned behaviorapplied to food consumption decisions. University of Massachusetts, Amherst(USA). Rivista di Economia Agraria, Anno LXX, n. 2, 2015: 121-138.

_______. 1991. The Theory of Planned Behavior. University of Massachusetts atAmherst. Organizational Behavior and Human Decisions Processes 50, 179-211 (1991).

Ajzen, I., & Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and predicting socialbehavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Al Basya, M. F. Y., Mawardi, M Kholid., & Nuralam, Inggang Perwangsa. 2018.Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan JasaKursus Bahasa Inggris. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 2 Mei2018.

Aldoko, D., Suharyono., & Yulianto, E. 2016. Pengaruh Green Marketing TerhadapCitra Merek dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian. Jurnal AdministrasiBisnis (JAB)|Vol. 40, No.2 November 2016.

Anwar, I. 2015. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap KeputusanPembelian “Bunchbead Kota Malang”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen.Vol. 4, No. 12 2015. ISSN: 2461-0593.

Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. Ed ke-4. Boston (US):PWS-KENT Publishing Company.

Alfachart.com. 2018. http://blog.alfacart.com/3-varian-deterjen-cair-dan-bubuk-rinso-ramah-lingkungan/. Diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 22.23.

Boby. 2019. https://www.moneysmart.id/saham-unilever-rp-40-ribuan-ini-produknya-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 18 juni 2019, pukul 21.30.

Bachdar, S. 2017. http://marketeers.com/brand-brand-yang-paling-sering-dibeli-konsumen-indonesia/. Diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 22.00.

Page 100: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Chan, R.Y.K. 2001. Determinants of Chinese consumers’ green purchase behaviour.Psychological and Marketing, 18(4), 389-413.

Chen, T. B., & Chai, L. T. 2010. Attitude Towards the Environment and GreenProducts. Journal of Management Science and Engineering 4 (2) Page 27-39

Chamorro, A., & T.M. Banegil. 2005. Green marketing philosophy: A study ofSpanish firms with ecolabels. Corporate Social Responsibility EnvirontmentManagement., 13: 11-24.

Choshaly, S. H. 2018. Consumer Perception of Green Issues and Intention toPurchase Green Products. International Journal of Management, Accountingand Economics. Vol. 4, No. 1, January, 2017 ISSN 2383-2126 (Online).

Dwiyanti, E., Qomariah, N., & Tyas, M. W. 2018. Pengaruh Persepsi Kualitas, NamaMerek, dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian. JSMBI (JurnalSains Manajemen dan Bisnis Indonesia). Vol. 8 No.2 Desember. Hal. 148-163.

Edris, M. 2015. Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyaitas Merek. JurnalAnalisis Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Murua Kudus. ISSN :1979-6889.

Engel, J. F., Miniard, P. W., & Blackwell, R. D. 2006. Consumer Behavior. Mason:Permissions Department, Thomson Business and Economics.

Erinda, A., Kumadji, S., & Sunarti. 2016. Analisis Faktor-Faktor PreferensiPelanggan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian. JurnalAdministrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016.

Faiza, A. 2012. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PerilakuPembelian Produk Ramah Lingkungan : Studi Kasus Pada Konsumen JakartaDan Kota Sekitarnya. Universitas Indonesia.

Fatima, Z., & Yusuf, S. 2015. Consumer Attitude and Perception Toward GreenProducts. The International Journal of Indian Psychology, Volume 2 April toJune 2015.

Frank, R. H. 2011. Microeconomics and Behavior. Eight edition, Mc. Graw. HillInternational Edition.

Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: AnIntroduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 101: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Grant, J. 2007. The Green Marketing Manifesto. West Sussex: John Wiley & Sons,Ltd.

Grewal, D., & Levy, M. 2010. Marketing. New York: McGraw-Hill IrwinInternational Edition.

Hasibuan, M. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harun AR, M. Q. 2015. Rethinking Peran Perempuan Dalam Keluarga. Jurnal STAINPamekasan. KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015.

Hawkins., & Mothersbaugh. 2016. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy.Thirteen Edition, McGraw-Hill Internatioanl Edition.

Hermawan, A. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Huriartanto, A., Hamid, D., & Shanti, P. 2015. Pengaruh Motivasi dan PersepsiKonsumen Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Pesawat. JurnalAdministrasi Bisnis (JAB) VOL.28 No. 1 2015.

Husna, N. 2014. Ilmu Kesejateraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jurnal Al-Bayan,/VOL. 20, NO. 29, Januari-Juni2014.

Hundal, B. S., & Kumar, V. 2015. Consumer Perception towards Green Products: AFactor Analytic Approach. Pacific Business Review International. Volume 7,Issue 10, April 2015.

Hult, G. T. M., William M, Pride., & O.C. Ferrel. 2012. Marketing, 16 Edition,South-Western, Cengage Learning, International Edition.

Indarto, R. P. 2011. Analisis Preferensi Terhadap Bundling Kartu GSM DenganSmartphone. Universitas Indonesia: Thesis.

Irland, L. C. 1993. Wood producers face green marketing era: EnvironmentallySound Products. Wood Technology, 120, 1-34.

Istantia, S., Kumadji, S., & Hidayat, K. 2016. Pengaruh Green Marketing TerhadapCitra Merek dan Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.32, No.1 Maret 2016.

Isaacs, S. M. 2015. Consumer Perceptions of Eco-Friendly Products. WaldenDissertations and Doctoral Studies Collection. Walden UniversityScholarWorks.

Joshi, Y., & Rahman, Z. 2015. Factors Affecting Green Purchase Behaviour andFuture Research Directions. International Strategic Management Review.3:128-143.

Page 102: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Kumar, B. 2012. Theory of Planned Behaviour Approach to Understand thePurchasing Behaviour for Environmentally Sustainable Products. IndianInstitute Of Managements Ahmedabad - 380 015 INDIA. W.P. No. 2012-12-08 December 2012.

Kotler, P., & Armstrong, G. 2016. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. 2013. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13, Jakarta:Erlangga.

_________________________. 2012. Marketing Management 13. New Jersey:Pearson Prentice Hall, Inc.

Kotler, P. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua belas, Jakarta:Prenhallinda.

Kong, W., Harun, A., Sulong, R. S., & Lily, J. 2014. The Influence Of ConsumersPerception Of Green Products on Green Purchase Intention. InternationalJournal of Asian Social Science, 2014, 4(8): 924-939.

Kristian, W. 2016. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap KeputusanPembelian Sepeda Motor Honda. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 16,No. 1, Januari – Juni 2016.

Lai, O.K. 2000. Greening of Hong Kong: Forms of Manifestation of EnvironmentalMovements. In: The Dynamics of Social Movement in Hong Kong, Chiu,S.W.K. and T.L. Lui (Eds.). Hong Kong University Press, Hong Kong, pp:259-296.

Lamb, C. W., & Jr, Hair., Joseph, F., & McDaniel, C. 2004. Essentials of Marketing.Mason: South-Western/Thomson Learning.

Lee, K. 2008. Opportunities for green marketing: Young consumers. Market. Intell.Plann., 26: 573-586.

Mahapatra, S. 2013. A study on consumer’s perception for green products: Anempirical study from India. Journal: International Journal of Management &Information Technology. Vol. 7, No. 1 [email protected], member.cirworld.com. November, 2013.

Mayank, B., & Amit, J. 2013. Green Marketing: A Study of Consumer Perceptionand Preferences in India. Electronic Green Journal, Issue 36, ISSN 1076-7975, 2013.

Menlh.go.id. 2014. http://www.menlh.go.id/menlh-keluarkan-peraturan-tentang-ekolabel/. Diakses pada tanggal 18 juni 2019, pukul 16.40.

Page 103: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Mudhassir. 2010. Green Marketing Example. StudyMode.com. Retrieved 03, 2010,from http://www.studymode.com/essays/Green-Marketing-Example-302385.html.

Patel, C. P., & Chugan, P. K. 2015. The Influence Of Consumer Perception TowardsGreen Advertising on Green Purchase Intention. International Journal ofEntrepreneurship & Business Environment Perspectives © PezzottaiteJournals. Volume 4, Number 3, July – September’ 2015 ISSN (Print):2279-0918, (Online):2279-0926.

Paramitha, T., & Aria, B. 2017. Mahal, Alasan Orang Tak Mau Beli Produk RamahLingkungan. Viva.co.id. Senin, 18 September 2017. Diakses darihttps://www.viva.co.id/gayahidup/inspirasi-unik/957916mahal-alasan-orang-tak-mau-beliproduk-ramah-lingkungan.

Petrik. 2017. http://tirto.id/deterjen-pakaian-adalah-Rinso-cz6r. Diakses padatanggal 14 November 2019, pukul 14.30.

Pirani, E., & Secondi, L. 2011. Eco-Friendly Attitudes: What European Citizens Sayand What They Do. International Journal of Environmental Research, 5 (1),pp. 67-84.

Prasetya, E. G., Yulianto, E., & Sunarti. 2018. Pengaruh Brand Image TerhadapKeputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.62 No.2September 2018.

Prasetyo, Y. A., Fauzi, A., & Sanawiri, B. 2018. Pengaruh Persepsi TerhadapKeputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61, No. 63Agustus 2018.

Prasetiyo, H. 2016. Pengaruh Merek Produk dan Gaya Hidup terhadap KeputusanPembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Program Studi ManajemenUniversitas Muhamadiyah Malang. Jurnal Fakultas Ekonomi dan BisnisUniveristas Muhamadiyah Malang.

Priyatno, D. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Polonsky, M. J. 1994. An Introduction to Green Marketing. Electronic GreenJournal, Issue #2 UNCLA Library, UC Los Angeles.http://escholarship.org/uc/item/49n325b7.

Ramadhan, M., & Saripah, I. 2017. Profil Kemandirian Siswa SMA BerdasarkanUrutan Kelahiran dan Implikasinnya terhadap Bimbingan dan Konseling.Indonesia Journal of Educational Counseling. Volume 1, No.2, Juli 2017:Page 145-162. ISSN 2541-2779 (Print).

Page 104: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Rejeki, D. S., Fauzi D.H, A., & Yulianto, E. 2015. Pengaruh Green Marketing PadaKeputusan Pembelian dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Pelanggan. JurnalAdministrasi Bisnis (JAB)|Vol.26 No. 1 2015.

Rindjin, K. 2008. “Etika Bisnis dan Implementasinya”. Jakarta: Penerbit PTGramedia Pustaka Utama.

Rini, A. S., Sukaatmadja, I. P. G., & Giantari, A. Kt. 2017. Pengaruh PengetahuanLingkungan dan Kepedulian Lingkungan terhadap Sikap dan Niat Beli ProdukHijau “The Body Shop” di Kota Denpasar. E-Jurmal Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana. ISSN:2337-3067 (2017): 137-166.

Rinso. https://www.unilever.co.id/brands/home-care/rinso.html. Diakses pada tanggal28 November 2019, pukul 21.00.

Rinso.com. https://www.rinso.com/id/pelestarian-lingkungan/kesehatan-lingkungan-bersama-rinso.html. Diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 22.20.

Samarasinghe, R. 2012. The Influence of Cultural Values and EnvironmentalAttitudes on Green Consumer Behaviour. International Journal of BehavioralScience, 7(1), pp. 83-98.

Santika, P. 2011.https://www.kompasiana.com/prasito/55006555a333114e755107cf/global-warming. Diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 16.30.

Sangadji, E. M., & Sopiah. 2013. “Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: PenerbitANDI.

Santoso, I., & Fitriyani, R. 2016. Green Packaging, Green Product, GreenAdvertising, Persepsi, dan Minat Beli Konsumen. Jur. Ilm. Kel. & Kons. Mei2016, p : 147-158. Vol. 9, No.2. ISSN : 1907– 6037 e-ISSN : 2502 – 3594.

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. 2011. Consumer Behavior (Prilaku Konsumen). Edisi7. Jakarta:Pt. Indeks.

Sedarmayanti., & Hidayat, S. 2011. Metode Penelitian Sosial untuk PenulisanSkripsi dan Tesis. Jakarta: In Media.

Setiyaningrum, A., Udaya, J., & Efendi. 2015. Prinsip-Prinsip Pemasaran.Yogyakarta: ANDI.

Setiadi, N. J. 2013. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group.

Simamora, B. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Page 105: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Situmorang, R. J. 2011. Pemasaran Hijau yang Semakin Menjadi Kebutuhan dalamDunia Bisnis. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(2): 132 142.

Sinnappan, P., & Rahman, A. 2011. Antecedents of Green Purchasing Behavioramong Malaysian Consumers. International Business Management, 5: 129-139.

Silvia, F. 2014. Pengaruh Green Marketing Terhadap Citra Merek Serta DampaknyaPada Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis.Vol. 14, 110.

Stanton, W. J., & Lamarto, Y. 2001. Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke-7. Jakarta:Erlangga.

Straughan, R., & Roberts, J. 1999. Environmental segmentation alternatives: a look atgreen consumer behavior in the new millennium. Journal of ConsumerMarketing, 16(6): 558-575.

Steinberg, L. 2002. Adolescence.6th Ed. USA: McGraw Hill Higher Education.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,Kombinasi, dan R&D. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Sumarwan, U. 2015. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

___________. 2012. Riset Pemasaran dan Konsumen. IPB Pres. Bogor.

Sumarsono., & Giyatno, Y. 2012. Analisis Sikap dan Pengetahuan Konsumenterhadap Ecolabelling serta Pengaruhnya pada Keputusan Pembelian ProdukRamah Lingkungan, Performance, 15(1), hal. 70-85.

Soonthonsmai, V. 2007. Environmental or green marketing as global competitiveedge: Concept, synthesis and implication. EABR (Business) and ETLC(Teaching) Conference Proceeding. Venice, Italy.

Tanner, C., & Kast, S.W. 2003. Promoting sustainable consumption: Determinants ofgreen purchases by Swiss Consumers. Psychology and Marketing, 20(10),883-902.

Tan, C. N. L. T., Ojo, A. O., & Thurasamy, R. 2019. Determinants of Green ProductBuying Decision Among Young Consumers in Malaysia. Retrieved fromhttps://doi.org/10.1108/YC-122018-0898.

Tjiptono, F. 2010. Marketing Scales. Penerbit: Andi, Yogyakarta.

_________. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Page 106: PREFERENSI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/61664/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melanjutkan pendidikan di SMP Mutiara Lampung, dan lulus pada tahun 2013

Tiwari, S., Tripathi, D. M., Srivastava, U., & PK, Yadav. 2011. Green Marketing-Emerging Dimensions. Journal Of Business Excellence. 4: 9-11.

Thomson. 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen pada WarungUcok Durian Iskandar Muda Medan Terhadap Keputusan Pembelian. FEUSU.

Topbrand-award.com. https://www.topbrand-award.com/top-brand-index/. Diaksespada tanggal 18 Juni 2019, Pukul 23.00.

Unilever.com. https://www.unilever.com/about/innovation/Our-products-and-ingredients/. Diakses pada tanggal 18 Juni 2019, pukul 20.10.

Unilever.co.id. https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history/. Diaksespada tanggal 18 juni 2019, pukul 20.20.

Unilever.co.id. https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/introduction-to-unilever/. Diakses pada tanggal 13 November 2019, pukul 22.20.

Verbeke, W., & Viaene. 1999. Consumer attitude to beef quality labels andassociations with beef quality labels. Journal of International Food andAgribusiness. 10(3), 45-65.

Vermeir, I., & Verbeke, W. 2004. Sustainable food consumption: Exploring theconsumer attitude-behaviour gap. Ghent University, W.P. 04/268.

Wardhani, W., Sumarwan, U., & Yulianti, L. N. 2015. Pengaruh Persepsi danPreferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Hunian Green Product.Jurnal Managemen dan Organisasi |Vol VI, No.1 April 2015.

Wulandari, D. 2015. https://mix.co.id/marcomm/brandactivation/house-of-so-klin-bukti-eksistensi-wings-di-pasar-deterjen/. Diakses pada tanggal 14 desember2019, pukul 14.00.

Yurita, A., Makmur., & Afrizal, A. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi KonsumenTerhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic di Dealer PrimaMotor Pasir Pengaraian. Jurnal Managemen Faculty. University of PasirPangaraian.

Zimbardo, P. G., & Leippe, M. 1991. The psychology of attitude change and socialinfluence (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.