30
LAPORAN PRAKTIKUM Rapid Upper Limb Assesment (RULA) Faktor Manusia dalam Rekayasa dan Desain ENIE600008 Annisa Tayara Calllista (1306393055) Leo Hubertus Dimas A (1306406801) Mhd. Faiq Pradilla (1306447972) Nadhilah Mischa Miranda (1306448136) Ritsah Qur’anis (1306370026)

Praktikum Rula BADAY 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sasdasfawf

Citation preview

Page 1: Praktikum Rula BADAY 2

LAPORAN PRAKTIKUMRapid Upper Limb Assesment (RULA)

Faktor Manusia dalam Rekayasa dan Desain

ENIE600008

Annisa Tayara Calllista (1306393055)

Leo Hubertus Dimas A (1306406801)

Mhd. Faiq Pradilla (1306447972)

Nadhilah Mischa Miranda (1306448136)

Ritsah Qur’anis (1306370026)

Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Indonesia Depok

Page 2: Praktikum Rula BADAY 2

Praktikum Faktor Manusia

Rapid Upper Limb Assesment (RULA)

1. Tujuan Praktikum

1. Melakukan evaluasi ergonomi dan perbaikan pada postur pekerja workstation

yang pekerjaannya cenderung statis.

2. Mengetahui tingkat resiko pada postur pekerja workstation yang sedang

dirancang sebagai salah satu komponen perhitungan PEI.

3. Mengetahui urgensi perbaikan yang harus dilakukan terhadap postur kerja yang

berseiko terhadap leher dan bagian atas lengan.

2. Alat dan Bahan

Dalam praktikum ini dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut,

1. Form penilaian RULA (lampiran 6.2)

2. Kamera, HandyCam, atau alat lain yang dapat mendokumentasikan gambar

3. Alat tulis (sebaiknya dilengkapi dengan papan jalan)

4. Pencatat waktu (hanya digunakan untuk evaluasi postur keseluruhan rangkaian

kerja workstation)

5. Kain pel

6. Galon air 19 liter

3. Dasar Teori

RULA (Rapid Upper Limb Assesment) merupakan sebuah cara penilaian beban

musculoskeletal secara mudah untuk berbagai pekerjaan yang memiliki resiko pada

leher dan bagian atas lengan yang dirancang oleh McAtamney & Corlett pada tahun

1993. RULA lebih umum digunakan untuk menilai postur, tenaga, dan pergerakan dari

sebuah pekerjaan yang cenderung statis (Neville et.al, 2005). Penilaian postur dengan

RULA akan menghasilkan sebuah skor yang memiliki rentang angka dari 1 hingga 7

yang menggambarkan resiko postur tersebut terhadap sistem musculoskeletal pekerja.

Skor itu kemudian dikelompokkan kembali dalam 4 level yang menjelaskan rentang

waktu yang diharapkan untuk mengendalikan resiko postur tersebut. Terdapat empat

aplikasi utama dari metode RULA yaitu,

1. Mengukur resiko musculoskeletal, biasanya sebagai bagian dalam sebuah

investigasi ergonomi.

Page 3: Praktikum Rula BADAY 2

2. Membandingkan beban musculoskeletal dari desain workstation saat ini dan

setelah perbaikan.

3. Mengevaluasi hasil keluaran (output) seperti produktivitas atau kecocokan

peralatan yang digunakan oleh pekerja.

4. Mengajarkan pekerja mengenai resiko musculoskeletal yang diakibatkan oleh

postur kerja tertentu

Postur tubuh yang dinilai oleh RULA dibagi menjadi 2 kelompok yaitu grup A dan

grup B. Postur yang dinilai pada grup A adalah lengan atas, lengan bawah, dan

pergelangan tangan. Sedangkan, postur yang dinilai pada grup B adalah leher,

punggung, dan kaki. Skor yang diperoleh dari kedua grup kemudian dapat ditambahkan

dengan skor tambahan dari faktor lainnya yaitu penggunaan otot dan gaya / beban yang

ditangani. Contoh posisi yang dinilai oleh RULA untuk grup A dan B dapat dilihat pada

gambar dibawah ini

Page 4: Praktikum Rula BADAY 2

Pada akhir perhitungan RULA, akan diperoleh sebuah skor total yang berkisar

antara 1 hingga 7. Skor ini kemudian dikonversikan menjadi level tindakan perbaikan

postur. Terdapat 4 level tindakan dalam RULA yang klasifikasinya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Level Tindakan Skor RULA DeskripsiTindakan level 1 1 atau 2 Postur yang diamati bisa diterima jika

tidak dilakukan secara terus-‐menerus pada jangka waktu yang lama

Tindakan level 2 3 atau 4 Dibutuhkan investigasi lebih lanjut danperubahan postur kerja sebaiknya dilakukan

Tindakan level 3 5 atau 6 Dibutuhkan investigasi dan perubahanpostur secepatnya

Tindakan level 4 7 Dibutuhkan investigasi dan perubahansegera terhadap postur kerja

4. Petunjuk Pelaksanaan

1. Mempesiapkan seluruh alat yang dibutuhkan untuk pengamatan postur dengan

metode RULA

2. Melakukan pengamatan pada alur kerja yang sedang berjalan, kemudian pilihlah

postur tertentu yang akan dinilai menggunakan RULA. Jika seluruh rangkaian

kerja akan dinilai

3. Mengamati postur yang telah dipilih untuk diamati kemudian dokumentasikan.

4. Menilai postur yang diamati menggunakan form penilaian RULA kemudian

hitunglah skor untuk grup A dan B.

5. Mencocokkan kombinasi nilai A dan B untuk mendapatkan nilai C yang akan

menunjukkan level tindakan yang harus diambil untuk postur yang diamati.

6. Melakukan untuk kedua jenis kerja.

5. Pengolahan Data dan Analisis

1. Mengamati postur kerja pada workstation kemudian menghitung skor RULA yang

diperoleh dan mengidentifikasi level tindakan dari postur tersebut

2. Mengidentifikasi postur kerja tersebut kemudian melakukan aktivitas perbaikan

postur (improvement) untuk membuat postur tersebut lebih ergonomis

3. Menghitung kembali skor RULA dan level tindakan yang diperoleh dan evaluasi

hasil perbaikan yang telah dilakukan

Page 5: Praktikum Rula BADAY 2

6. Pertanyaan

1. Apa perbedaan antara metode RULA dengan OWAS dan juga REBA?

Jawab : Metode RULA digunakan untuk menganalisis aktivitas kerja yang banyak

melibatkan anggota tubuh bagian atas karena berfokus pada penilaian bagian

tubuh atas dengan memperhatikan faktor sudut yang dibentuk oleh postur tubuh.

Sementara metode OWAS digunakan untuk menganalisis postur tubuh secara

keseluruhan tetapi tidak secara detail, dimana faktor sudut tidak diperhatikan,

serta pemakaian tenaga otot statik atau repetitif juga belum dianalisis.

2. Menurut Anda, apa kelebihan dan kelemahan dari metode RULA dalam

pengamatan resiko postur ergonomi? Apakah terdapat metode evaluasi lainnya

yang dapat dilakukan bersamaan dengan RULA untuk mengatasi kelemahan dari

metode RULA? Jika ya jelaskan.

Jawab :

Kelebihan metode RULA :

Perhitungan RULA mudah dilakukan, dengan pengamatan yang juga mudah

Berfokus pada tubuh bagian atas

Menyediakan skor tunggal untuk masing-‐masing tugas sebagai satu bidikan

Kekurangan metode RULA :

Kurang berfokus pada tubuh bagian bawah

Banyak digunakan dalam perancangan dan pengembangan

Perlunya pendahuluan dan pelatihan terlebih dahulu

Perlu dipadukan dengan metode lain (contoh ; REBA), untuk mendapatkan

hasil yang lebih lengkap. Karena REBA juga menilai ergonomic tubuh secara

keseluruhan, bukan bagian atas saja.

3. Bagaimana cara melakukan penilaian RULA jika yang diamati adalah posisi kedua

tangan dari objek?

Jawab : Penilaian dilakukan secara terpisah antara tangan pertama dan tangan kedua.

Maka terdapat dua hasil perhitungan, satu untuk masing-‐masing sisi tubuh

4. Apabila dari hasil penilaian RULA yang kalian lakukan harus dilakukan perbaikan,

berikanlah saran bagaimana perbaikan posisi yang sebaiknya diterapkan dari segi

ergonomi.

Jawab :

Page 6: Praktikum Rula BADAY 2

Mengangkat Galon

Sebaiknya mengangkat galon dilakukan dengan sudut pengambilan benda lebih

rendah (under 45 degree), dimana ini akan memperkecil daya angkat otot (Biology

II, Jakarta, 2009), sehingga beban benda tidak terlalu menumpu pada otot lengan.

saran: lakukan pengangkatan dengan sudut angkat lebih rendah/sejajar dengan

benda, agar beban benda dapat di distribusikan ke seluruh tubuh yang juga ikut

menumpu.

Mengepel Lantai

Untuk mengepel lantai, saran kami dilakukan ekstensi suatu alat yang membuat

alat pel menjadi sejajar dengan badan sehingga dapat mengurangi beberapa nilai

untuk RULA (pada aspek twist wrist, neck, trunk, etc). hal ini juga membantu

pekerja untuk mengurangi rasa lelah (dikarenakan skor tinggi dalam RULA, yang

menyebabkan perbaikan di kelompok kami tidak terlalu membuat skor turun

secara signifikan), dan membuat pekerjaan lebih efektif (daya jangkat alat pel

lebih jauh)

5. Di bagian pengemasan pada PT. Kimia Farma (Persero),Tbk Plant Medan, proses

pengemasannya masih dilakukan secara manual. Mayoritas operator bekerja

dalam posisi duduk, hanya beberapa orang saja yang berdiri, pekerjaan ini bila

dibiarkan secara terus menerus akan menimbulkan kelelahan, sehingga

konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga menurun. Keluhan

tersebut berupa rasa sakit kaku pada bagian leher sebanyak 40%, keluhan rasa

sakit di bagian punggung sebanyak 40%, keluhan sakit di bagian lengan atas dan

bawah sebanyak 20%, dan keluhan rasa sakit di pergelangan tangan sebanyak

20%. Berdasarkan permasalahan di atas, apakah metode evaluasi yang paling baik

untuk menganalisis postur kerja para pekerja di PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Plant Medan? Mengapa?

Jawab : Metode evaluasi yang paling baik untuk menganalisis postur kerja para

pekerja PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Plant Medan adalah metode REBA (Rapid

Entire Body Assessment) Karena Metode ini didesain untuk mengevaluasi

pekerjaan atau aktivitas, dimana pekerjaan tersebut memiliki kecenderungan

menimbulkan ketidaknyamanan seperti kelelahan pada leher, tulang punggung,

lengan, dan sebagainya. Metode ini menunjukkan tingkatan atau level resiko yang

dihadapi oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan terhadap beban

Page 7: Praktikum Rula BADAY 2

kerja yang ditanggungnya. Resiko dari pekerjaan terkait dengan penyakit otot dan

postur tubuh.

7. Hasil Penilaian RULA

Dengan menggunakan tabel RULA, kami telah menghitung skor RULA untuk kedua

gerakan yang kami lakukan. Berikut hasil penilaian skor RULA untuk kedua gerakan

tersebut.

Mengangkat Galon Air (Sebelum)A. Arm & Wrist Analysis

Step 1: Locate Upper Arm Position Final Upper Arm Score: +3

Step 2: Locate Lower Arm Position Final Lower Arm Score: +2

Step 3: Locate Wrist Position Final Wrist Score: +3

Step 4: Wrist TwistWrist Twist: +1

Step 5: Look-‐up Posture Score in Table A Posture Score: +4

Step 6: Add Muscle Score Use to AFinal Upper Arm Score: 0 (Movement mainly static)

Step 7: Add Force/Load Score to AFinal Upper Arm Score: +3 (Load over 22 lbs)

Step 8: Find Row in Table CFinal Arm & Wrist Score: +7

Upper Arm

Lower Arm

Wrist1 2 3 4

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

1 2 1 2 1 2 1 2

11 1 2 2 2 2 3 3 32 2 2 2 2 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4

21 2 3 3 3 3 4 4 42 3 3 3 3 3 4 4 43 3 4 4 4 4 4 5 5

31 3 3 4 4 4 4 5 52 3 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 5 5 52 4 4 4 4 4 5 5 53 4 4 4 5 5 5 6 6

51 5 5 5 5 5 6 6 72 5 6 6 6 6 7 7 7

Page 8: Praktikum Rula BADAY 2

3 6 6 6 7 7 7 7 8

61 7 7 7 7 7 8 8 92 8 8 8 8 8 9 9 93 9 9 9 9 9 9 9 9

B. Neck, Trunk & Leg Analysis Step 9: Locate Neck Position

Final Neck Score: +1Step 10: Locate Trunk Position

Final Trunk Score: +4Step 11: Legs

Final Legs Score: +2Step 12: Look up Posture Score in Table B

Posture Score: +5

Neck Posture

Trunk1 2 3 4 5 6

Legs Legs Legs Legs Legs Legs

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 21 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 72 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 73 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 74 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 85 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 86 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

C. Table CStep 13: Add Muscle Score to Table B

Muscle Score: 0Step 14: Add Force/Load Score to Table B

Force/Load Score: +3Step 15: Look up Final Score in Table C

Final Score: +7

Neck, Trunk and Legs Score1 2 3 4 5 6 7+

Wrist and Arm

Score

1 1 2 3 3 4 5 52 2 2 3 4 4 5 53 3 3 3 4 4 5 64 3 3 3 4 5 6 65 4 4 4 5 6 7 76 4 4 5 6 6 7 77 5 5 6 6 7 7 7

8+ 5 5 6 7 7 7 7

Mengangkat Galon Air (Sesudah)A. Arm & Wrist Analysis

Page 9: Praktikum Rula BADAY 2

Step 1: Locate Upper Arm Position Final Upper Arm Score: +1

Step 2: Locate Lower Arm Position Final Lower Arm Score: +2

Step 3: Locate Wrist Position Final Wrist Score: +1

Step 4: Wrist TwistWrist Twist: +1

Step 5: Look-‐up Posture Score in Table A Posture Score: +3

Step 6: Add Muscle Score Use to AFinal Upper Arm Score: 0 (Movement mainly static)

Step 7: Add Force/Load Score to AFinal Upper Arm Score: +3 (Load over 22 lbs)

Step 8: Find Row in Table CFinal Arm & Wrist Score: +5

Upper Arm

Lower Arm

Wrist1 2 3 4

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

1 2 1 2 1 2 1 2

11 1 2 2 2 2 3 3 32 2 2 2 2 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4

21 2 3 3 3 3 4 4 42 3 3 3 3 3 4 4 43 3 4 4 4 4 4 5 5

31 3 3 4 4 4 4 5 52 3 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 5 5 52 4 4 4 4 4 5 5 53 4 4 4 5 5 5 6 6

51 5 5 5 5 5 6 6 72 5 6 6 6 6 7 7 73 6 6 6 7 7 7 7 8

61 7 7 7 7 7 8 8 92 8 8 8 8 8 9 9 93 9 9 9 9 9 9 9 9

B. Neck, Trunk & Leg Analysis Step 9: Locate Neck Position

Page 10: Praktikum Rula BADAY 2

Final Neck Score: +1Step 10: Locate Trunk Position

Final Trunk Score: +1Step 11: Legs

Final Legs Score: +1Step 12: Look up Posture Score in Table B

Posture Score: +1

Neck Posture

Trunk

1 2 3 4 5 6Legs Legs Legs Legs Legs Legs

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 21 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 72 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 73 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 74 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 85 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 86 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

C. Table CStep 13: Add Muscle Score to Table B

Muscle Score: 0Step 14: Add Force/Load Score to Table B

Force/Load Score: +3Step 15: Look up Final Score in Table C

Final Score: +5Neck, Trunk and Legs Score

1 2 3 4 5 6 7+

Wrist and Arm

Score

1 1 2 3 3 4 5 52 2 2 3 4 4 5 53 3 3 3 4 4 5 64 3 3 3 4 5 6 65 4 4 4 5 6 7 76 4 4 5 6 6 7 77 5 5 6 6 7 7 7

8+ 5 5 6 7 7 7 7

Mengepel Lantai (Sebelum)A. Arm & Wrist Analysis

Step 1: Locate Upper Arm Position Final Upper Arm Score: +4

Step 2: Locate Lower Arm Position Final Lower Arm Score: +2

Step 3: Locate Wrist Position

Page 11: Praktikum Rula BADAY 2

Final Wrist Score: +3Step 4: Wrist Twist

Wrist Twist: +1Step 5: Look-‐up Posture Score in Table A

Posture Score: +4Step 6: Add Muscle Score Use to A

Final Upper Arm Score: 0 (Movement mainly static) Step 7: Add Force/Load Score to A

Final Upper Arm Score: 0 (No Load) Step 8: Find Row in Table C

Final Arm & Wrist Score: +4

Upper Arm

Lower Arm

Wrist1 2 3 4

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

1 2 1 2 1 2 1 2

11 1 2 2 2 2 3 3 32 2 2 2 2 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4

21 2 3 3 3 3 4 4 42 3 3 3 3 3 4 4 43 3 4 4 4 4 4 5 5

31 3 3 4 4 4 4 5 52 3 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 5 5 52 4 4 4 4 4 5 5 53 4 4 4 5 5 5 6 6

51 5 5 5 5 5 6 6 72 5 6 6 6 6 7 7 73 6 6 6 7 7 7 7 8

61 7 7 7 7 7 8 8 92 8 8 8 8 8 9 9 93 9 9 9 9 9 9 9 9

B. Neck, Trunk & Leg Analysis Step 9: Locate Neck Position

Final Neck Score: +3Step 10: Locate Trunk Position

Final Trunk Score: +4Step 11: Legs

Final Legs Score: +1Step 12: Look up Posture Score in Table B

Posture Score: +5

Page 12: Praktikum Rula BADAY 2

Neck Posture

Trunk1 2 3 4 5 6

Legs Legs Legs Legs Legs Legs1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 72 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 73 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 74 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 85 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 86 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

C. Table CStep 13: Add Muscle Score to Table B

Muscle Score: 0Step 14: Add Force/Load Score to Table B

Force/Load Score: +0Step 15: Look up Final Score in Table C

Final Score: +5

Neck, Trunk and Legs Score1 2 3 4 5 6 7+

Wrist and Arm

Score

1 1 2 3 3 4 5 52 2 2 3 4 4 5 53 3 3 3 4 4 5 64 3 3 3 4 5 6 65 4 4 4 5 6 7 76 4 4 5 6 6 7 77 5 5 6 6 7 7 7

8+ 5 5 6 7 7 7 7

Mengepel Lantai (Sesudah)A. Arm & Wrist Analysis

Step 1: Locate Upper Arm Position Final Upper Arm Score: +3

Step 2: Locate Lower Arm Position Final Lower Arm Score: +1

Step 3: Locate Wrist Position Final Wrist Score: +2

Step 4: Wrist TwistWrist Twist: +1

Step 5: Look-‐up Posture Score in Table A Posture Score: +4

Step 6: Add Muscle Score Use to A

Page 13: Praktikum Rula BADAY 2

Final Upper Arm Score: 0 (Movement mainly static) Step 7: Add Force/Load Score to A

Final Upper Arm Score: 0 (No Load) Step 8: Find Row in Table C

Final Arm & Wrist Score: +4

Upper Arm

Lower Arm

Wrist

1 2 3 4Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

Wrist Twist

1 2 1 2 1 2 1 2

11 1 2 2 2 2 3 3 32 2 2 2 2 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4

21 2 3 3 3 3 4 4 42 3 3 3 3 3 4 4 43 3 4 4 4 4 4 5 5

31 3 3 4 4 4 4 5 52 3 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 5 5 52 4 4 4 4 4 5 5 53 4 4 4 5 5 5 6 6

51 5 5 5 5 5 6 6 72 5 6 6 6 6 7 7 73 6 6 6 7 7 7 7 8

61 7 7 7 7 7 8 8 92 8 8 8 8 8 9 9 93 9 9 9 9 9 9 9 9

B. Neck, Trunk & Leg Analysis Step 9: Locate Neck Position

Final Neck Score: +2Step 10: Locate Trunk Position

Final Trunk Score: +3Step 11: Legs

Final Legs Score: +1Step 12: Look up Posture Score in Table B

Posture Score: +4

Page 14: Praktikum Rula BADAY 2

Neck Posture

Trunk

1 2 3 4 5 6Legs Legs Legs Legs Legs Legs

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 21 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 72 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 73 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 74 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 85 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 86 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

C. Table CStep 13: Add Muscle Score to Table B

Muscle Score: 0Step 14: Add Force/Load Score to Table B

Force/Load Score: 0Step 15: Look up Final Score in Table C

Final Score: +4

Neck, Trunk and Legs Score1 2 3 4 5 6 7+

Wrist and Arm

Score

1 1 2 3 3 4 5 52 2 2 3 4 4 5 53 3 3 3 4 4 5 64 3 3 3 4 5 6 65 4 4 4 5 6 7 76 4 4 5 6 6 7 77 5 5 6 6 7 7 7

8+ 5 5 6 7 7 7 7

8. Analisa RULA

Mengangkat Galon

Postur pertama dalam pengangkatan galon dilakukan dari posisi tubuh

berdiri. Posisi ini memiliki hasil nilai RULA sebesar 7, yang berarti posisi ini

masuk ke dalam tindakan level 4 pada skala RULA. Hal yang berpengaruh besar

pada posisi ini adalah postur lengan atas yang diangkat terlalu tinggi, lengan

bawah yang terlalu membengkok, telapak tangan yang terlalu membengkok,

badan yang terlalu mebungkuk, dan beban galon yang haya tertumpu pada salah

satu tangan sehingga kerja otot lebih berat. Berdasarkan skala RULA, dibutuhkan

investigasi dan perubahan yang segera untuk postur ini.

Page 15: Praktikum Rula BADAY 2

Postur kedua dalam pengangkatan galon dilakukan dengan posisi jongkok

terlebih dahulu dan menahan galon dengan kedua tangan seperti sedang

menggendong bayi. Nilai RULA yang dihasilkan posisi ini adalah sebesar 5, dengan

tindakan perbaikan level 3. Perbeadaan yang terlihat pada skor RULA pada posisi

ini dibandingkan dengan posisi pertama adalah lengan atas yang tidak terlalu

tinggi, posisi telapak yang tidak terlalu membengkok, dan posisi tubuh yang tidak

membungkuk. Beban pada postur ini juga terbagi rata di kedua tangan karena

kedua tangan digunakan untuk menumpu galon. Untuk posisi ini, dibutuhkan juga

investigasi dengan mempertimbangkan untuk merubah posisi tersebut ke posisi

yang lebih baik dengan cepat.

Mengepel Lantai

Postur pertama dalam mengepel dengan kain adalah dengan posisi berdiri.

Postur ini memiliki hasil skor RULA sebesar 5, dengan tindakan perbaikan level 3.

Pada posisi ini badan pekerja harus sangat bungkuk, lengan harus diangkat

dengan sangat tinggi, harus menekuk telapak tangan, dan leher harus sangat

mendongak. Namun, pada pengepelan lantai tidak ada beban yang bekerja

sehingga tidak ada skor tambahan untuk beban. Gerakan pada postur ini juga

bersifat statis. Investigasi dan perubahan posisi juga dibutuhkan untuk

memperbaiki postur ini.

Postur kedua pengepelan dilakukan dengan berlutut. Pada postur ini pekerja

tidak perlu terlalu bungkuk, tidak perlu terlalu mendongak, dan seluruh

pergelangan tangan tidak perlu terlalu ditekuk. Namun posisi bungkuk,

mendongak, dan penekukan tangan tetap ada sehingga menybabkan skor RULA

tidak terlalu berbeda jauh dengan postur pertama dengan skor 4. Tindakan

investigasi diperlukan untuk mengetahui apakah postur ini layak untuk

digunakan.

Saran

Mengangkat Galon

Dari hasil pengolahan data RULA, terdapat beberapa postur tubuh yang memiliki

skor yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya pengangkatan galon dilakukan dari posisi

jongkok untuk menghindari badan yang terlalu bungkuk. Karena beban galonSaat

memegang galon posisi tangan yang lebih baik adalah menumpu dengan kedua tangan,

karena beban terbagi sama rata pada kedua tangan. Untuk mengurangi stress akibat

Page 16: Praktikum Rula BADAY 2

beban yang berat, pekerjaan mengangkat galon bisa dilakukan dengan dua orang,

sehingga beban terbagi ke dua orang.

Mengepel Lantai

Dari hasil pengolahan data, beberapa postur yang memiliki skor yang tinggi

diantaranya bungkuk, leher yang mendongak, lengan yang terlalu diangkat, dan lain-‐

lain. Karena pekerjaan pengepelan menggunakan tangan, maka bisa dianggap bahwa

cara yang dilakukan adalah cara yang masih konvensional. Untuk mendapatkan posisi

postur yang lebih baik, disarankan untuk melakukan pekerjaan mengepel dengan

menggunakan alat pel. Jika mengepel dengan alat pel, pekerja tidak perlu membungkuk

atau berlutut untuk menjangkau lantai. Selain itu juga leher tidak perlu mendongak

sehingga tidak cepat lelah.

9. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah kami lakukan, diperoleh hasil

berupa skor RULA yang berguna untuk menganalisis perbaikan postur yang harus

dilakukan. Untuk pekerjaan mengangkat galon didapat skor RULA sebesar 7 (sebelum di-‐

improve) dan 5 (setelah di-‐improve) yang menunjukan bahwa diperlukan adanya

investigasi dan pertimbangan untuk dilakukan perubahan postur dengan segera. Untuk

pekerjaan mengepel, didapat skor RULA sebesar 5 (sebelum di-‐improve) dan 4 (setelah di-‐

improve) yang berarti perlu adanya investigasi untuk mengetahui apakah postur yang

digunakan sudah layak digunakan.

10. Referensi

Karwowski, Waldemar. 2001. International Encyclopedia of Ergonomics and Human

Factors: Volume 1. London:Taylor & Francis Inc..

Stanton, Neville et.al. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods.

Florida: CRC Press.

www.rula.co.uk