15
DIETETIK KASUS KEP Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah dietetik Oleh: Astutik Nuur Lina Sari 102110101003 Deviana Ayutifanie 102110101021 Lita Deristya 102110101046 Anita Kurnianingtyas 102110101071 Ratri Margarina 102110101072 Emir Saddam Bagustila 102110101122

praktikum dietetik 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: praktikum dietetik 1

DIETETIK

KASUS KEP

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah dietetik

Oleh:

Astutik Nuur Lina Sari 102110101003

Deviana Ayutifanie 102110101021

Lita Deristya 102110101046

Anita Kurnianingtyas 102110101071

Ratri Margarina 102110101072

Emir Saddam Bagustila 102110101122

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: praktikum dietetik 1

KASUS

An. F, laki-laki, usia 17 bulan, BB 7,2 Kg (BB Lahir 2 kg), TB 74 cm (PB lahir 62

cm) tinggal di kec. Sumbersari. Keluhan utama kasus : nafsu makan kurang dan

rewel, diare > 3kali/hari. Riwayat penyakit : sejak lahir An. F memiliki gangguan

menelan (gangguan menghisap ASI kurang), mulai usia 8 bulan, badannya

kelihatan semakin kurus, dan kecil, sering batuk pilek, panas yang tidak terlalu

tinggi, nafsu makan kurang dan rewel. Grafik di KMS selalu menunjukkan di

bawah garis merah (BGM).

An. F adalah anak tunggal. Orang tua An. F bekerja sebagai wiraswasta (ayah),

bekerja di bengkel dengan penghasilan rata-rat per bulan Rp. 750.000, dan ibunya

sebagai IRT.

Riwayat gizi : An. F diberikan ASI eksklusif sampai usia 5 bulan, setelahnya ASI

ditambah dengan MP-ASI (bubur beras, pisang, biskuit, bubur susu). Usia 8 bulan

makan tim saring perhari, dan 12 bulan mulai makan nasi seperti makanan utama

keluarga. Pola makan An. F adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 2 kali sehari

@ ¾ gelas, lauk hewani (telur/ikan 1-2 kali sehari, @ 1 butir/1 ptg sedang, ayam 1

kali seminggu, @ 1 ptg sedang, lauk nabati (tempe/tahu, 1-2 kali sehari, @ 1ptg

sedang), sayuran (biasanya mengkonsumsi kangkung, bayam, rata-rata @ ½

gelas/hari), buah (pisang @ 2-3 buah/minggu).

Konsumsi makanan saat ini : nafsu makan kurang baik, hasil recall konsumsi

makan 24 jam pasien adalah : Energi 650 kkal, protein 19 g, lemak 20 g, dan KH

98 g.

Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU baik, sadar, dan tidak dalam keadaan sakit. Klinis :

TD 110/70 mmHg, T 37°C.

Page 3: praktikum dietetik 1

PENYELESAIAN KASUS

A. Gambaran Umum Pasien

Nama : An. F

Usia : 17 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kecamatan Sumbersari Jember

B. Proses Asuhan Gizi Terstandart

1. Pengkajian Gizi

Riwayat Gizi/Makanan

Riwayat Gizi Dahulu :

An. F diberikan ASI eksklusif sampai usia 5 bulan, setelahnya ASI ditambah

dengan MP-ASI ( bubur beras, pisang, biscuit, dan bubur susu). Usia 8 bulan

makan im saring per hari. Usia 12 bulan mulai makan nasi seperti makanan utama

keluarga. Pola makan An. F adalah sebagai berikut: konsumsi nasi 2 kali sehari @

3/4 gelas, lauk hewani seperti telur @ 1 butir tiap1-2 kali sehari dan ayam @ 1

potong sedang 1 kali seminggu, lauk nabati seperti tempe/tahu @ 1 potong sedang

tia 1-2 kali sehari, sayuran seperti bayam dan kangkung rata-rata @ ½ gelas per

hari, dan buah seperti pisang @ 2-3 buah per minggu.

Riwayat Gizi Sekarang :

Nafsu makan kurang baik, hasil recall 24 Jam pasien mengonsumsi energi 650

kkal, protein 19 gr, lemak 20 gr, dan karbohidrat 98 gr.

Page 4: praktikum dietetik 1

Tabel 1. Tingkat Konsumsi Makanan Pasien 24 Jam Terakhir

Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)

Asupan makanan 650 kkal 19 gr 20 gr 98 gr

Asupan gizi AKG 1000 25 gr 33 gr 162,5 gr

% tingkat konsumsi 65 76 60,6 60,3

Kategori Defisit Kurang Defisit Defisit

Penilaian

Nafsu makan kurang baik, asupan makanan dibandingkan dengan AKG

menunjukkan konsumsi energi 65%, protein 76%, lemak 60,6%, dan karbohidrat

60,3%. Asupan energi, lemak, dan karbohidrat termasuk dalam kategori defisit.

Sedangkan protein masuk kategori kurang. Hal ini dikarenakan salah satu

penyebabnya nafsu makan yang kurang baik. Pengkategorian tersebut didasarkan

pada Supariasa (2001), tingkat konsumsi dibagi menjadi 4 golongan yaitu:

≥ 100% AKG = Baik

80-99% AKG = Sedang

70-80% AKG = Kurang

< 70% AKG = Defisit

Antropometri

Berat badan sebesar 7,2 kg ( Berat badan lahir 2 kg dan tinggi badan sepanjang 74

cm (Panjang badan lahir 62 cm).

IMT = BB/(TB)2 = 7,2/(0,74)2 = 13,162 kg/m2

Penilaian

Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi BB kurang yaitu 13,162 kg/m2.Hal

ini didasarkan pada acuan batasan IMT normal seseorang menurut WHO

WPR/IASO/IOTF dalam the Asia Pasific Perspective: Redefining Obesity and its

Treatment dengan kategori:

< 18,5 kg/m2 : BB kurang

18,5 – 22,9 kg/m2 : Normal

Page 5: praktikum dietetik 1

≥ 23 kg/m2 : BB lebih

23-24,9 kg/m2 : Beresiko

25-29,9 kg/m2 : Obesitas I

≥ 30 kg/m2 : Obesitas II

Fisik Klinis

Fisik : Keadaan umum pasin baik, sadar, dan tidak dalam keadaan sakit. Badan

semakin kurus dan kecil.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Klinik

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

Tekanan darah 110/70 mmHg 120/80 mmHg Hipotensi

Suhu 37◦C 36-37◦C Normal

Penilaian

Tekanan darah rendah, secara fisik terdapat tanda-tanda mal gizi yaitu badan

semakin kurus dan kecil.

Riwayat Personal

Sosial Ekonomi :

Pekerjaan ayah dari pasien An. F adalah wiraswasta yang bekerja di bengkel dan

ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga rata-rata adalah

Rp. 750.000,00 per bulan. An. F adalah anak tunggal.

Penyakit Dahulu :

Sejak lahir An. F memiliki gangguan menelan (gangguan menghisap ASI kurang),

mulai usia 8 bulan badan semakin kurus dan kecil, sering batuk, pilek, panas yang

tidak terlalu tinggi, nafsu makan kurang, dan rewel. Grafik di KMS selalu

menunjukkan di bawah garis merah (BGM).

Penyakit Sekarang :

Nafsu makan kurang, rewel, dan diare > 3 kali per hari.

Page 6: praktikum dietetik 1

Penilaian

Keluarga pasien memiliki status ekonomi sedang, saat ini pasien dalam kasus

Kurang Energi Protein (KEP) memiliki keluhan hipotensi, kurus dan nafsu makan

kurang.

3. INTERVENSI GIZI                                                                    

Tujuan :

1. Menurunkan frekuensi diare dengan makanan rendah serat.

2. Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan

3. Memperbaiki status gizi dan meningkatkan BB agar tidak jatuh pada

kondisi penurunan BB yang drastis.

4. Memberikan makanan tinggi vitamin dan mineral agar imunitas meningkat

sehingga batuk dan pilek sembuh.

Prinsip Diet : Energi Tinggi, Protein Tinggi (ETPT)

Macam Diet : Diet ETPT.

Bentuk Makanan :

Makanan lunak (bubur), karena pasien memiliki gangguan menelan.

Syarat :

1. Energi didapatkan dari WNPG 2004, untuk usia 1-3 tahun = 1000 kkal

Contoh Sumber Bahan Makanan : bubur

1. Protein tinggi, didapatkan dari WNPG 2004 usia 1-3 tahun = 25 gram =

100 kkal

Contoh Sumber Bahan Makanan: ikan, telur .

Page 7: praktikum dietetik 1

1. Lemak cukup diberikan 20% dari kebutuhan energi total sebagai penghasil

energi dan cadangan energi tubuh terbesar.

Lemak : 20 % x 1000 = 200 kkal = 22.2 gram

Contoh Sumber Bahan Makanan : minyak

1. KH = 1000 – (100+200)

= 700 kkal = 175 gram

Contoh Sumber Bahan Makanan : bubur

1. Vitamin A diberikan sebesar,….. mg untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Contoh Sumber Bahan Makanan : wortel, labu kuning, pepaya,tomat

1. Vitamin C diberikan sebesar….. untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Contoh Sumber Bahan Makanan : jeruk, jambu merah,apel

1. Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering, dengan frekuensi makan

: 3 x makan utama, 2X selingan, dan 3 kali enteral.

Kebutuhan Vitamin dan Mineral : (AKG, 2004)

Vitamin A        : 400 RE                      Vitamin D        : 5 ug

Vitamin E        : 6 mg                        Vitamin K        : 15 ug

Tiamin             :  0.5 mg                     Riboflavin        :  0.5 mg

Niasin              : 6 mg                        Asam Folat      : 150 ug

Piridoksin        :  0.5 mg                    Vitamin B12   :  0.9 ug

Vitamin C        : 40 mg                       Kalsium          : 500 mg

Page 8: praktikum dietetik 1

Fosfor              : 400 mg                      Magnesium   : 60 mg

Besi                :  8 mg                     Yodium          : 90 ug

Seng              : 82 mg                    Selenium       : 17 ug

Mangan         :   1.2 mg                    Fluor               :   0.6 mg

4. Rencana Monitoring Dan Evaluasi

No.

Parameter Target Pelaksanaan

1. Asupan Makan Asupan makan mencapai 100% dari kebutuhan

Setiap hari

2. Antropometri BB naik dan status gizi normal Akhir Perawatan3. Fisik Klinis TD, suhu normal Setiap hari4. Keluhan Gangguan menelan

berkurang/hilang, batuk pilek, panas yang tidak tinggi serta diare hilang

Setiap hari

5. Sikap dan Perilaku Mengubah perilaku terhadap diet RS (mau menerima diet RS)

Setiap hari

5. Menu

Makanan Formula Ikan

Bahan:

Tepung beras : 45 gram (7 sendok makan rata) atau

Beras : 6 sendok makan

Daging ikan : 60 gram (130 gram ikan segar)

Gula : 20 gram (2 sendok makan rata)

Minyak Goreng : 20 gram (2 sendok makan)

Pisang ambon : 100 gram (1 buah sedang)

Garam beryodium dan air secukupnya: 100 gram (1 buah sedang)

Cara pembuatan:

Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya

Page 9: praktikum dietetik 1

Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau menggunakan

daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis. Kemudian ikan direbus

dengan 1 gelas belimbing air hingga matang, lalu ambil bagian

putihnya dan hancurkan (pisahkan dari duri atau tulang ikan)

Pisang direbus/dikukud/dibakar agar getahnya hilang, lalu ambil

bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan tepung beras

dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan pakai punggung sendok

makan sampai membentuk adonan.

Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk diatas api kecil hingga

masak (5 menit)

Page 10: praktikum dietetik 1

C. Daftar Pustaka

1. Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

2. Depkes RI. 2005. Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk Buku I

Buku II. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

3. Supariasa. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC