Upload
diponegoro-university
View
1.808
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
&MANAJEMEN RUMAH SAKITOganisasi Manajemen Kesehatan
ORGANISASI
KELOMPOK 10
• Tyas Iswidaty (25010111120046)
• Aprilia F. N. (25010111120047)
• Rizqa Desi A. (25010111120048)
• Sagita Eldawati (25010111120049)
• Ary Mardalina(25010111120050)
• Elva Diana(250101111200--)
KELAS A
Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS DIPONEGORO
POKOK BAHASAN
PENGERTIAN Dan TUPOKSI RS
STRUKTUR ORGANISASI RS
PERKEMBANGAN RS
MANAJEMEN RS
STAF MEDIS RS
KEPERAWATAN Di RS
PENGERTIAN & TUPOKSI R S
PENGERTIAN RSMenurut WHO (World Health Organization),
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
PENGERTIAN RS• Berdasarkan undang-undang No. 44
Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
PENGERTIAN RSKesimpulan:• Rumah sakit adalah salah satu sarana
kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
TUGAS RS• Pada umumnya tugas rumah sakit adalah
menyediakan keperluan untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan
FUNGSI RSa. Pelayanan medis b. Pelayanan dan asuhan keperawatanc. Pelayanan penunjang medis dan
nonmedisd. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukane. Pendidikan, penelitian dan pengembanganf. Administrasi umum dan keuangan
STRUKTUR ORGANISASI RS
STRUKTUR ORGANISASI RS
3 hal penting yang perlu mendapat kejelasan seperti gambaran berikut.
1. Keterkaitan Yayasan dengan Direksi melalui adanya pelaksana harian
dan Audit.
2. Struktur organisasi Direksi dan Jajarannya.
3. Uraian tugas pemegang jabatan.
STRUKTUR ORGANISASI RSKOMPONEN ORGANISASI RS
1. Yayasan
2. Direksi
3. Dewan Medis
4. Dewan Penasehat
5. Konsultan Manajemen
6. Jajaran Direksi
STRUKTUR ORGANISASI RS1. Yayasan
Definisi Yayasan: - Yayasan sebagai Pemilik RS yang berperan
sebagai pengarah- Institusi pendiri RS
*Hanya yayasan dan badan hukum lainnya yg dapat memiliki RS Swasta
Yayasan membentuk Governing Board dg menambah unsur luar seperti: pemerintahan, tokoh masyarakat, dan institusi terkait.
STRUKTUR ORGANISASI RSFungsi Yayasan
Fungsi Yayasan:1. Menjamin pencapaian tujuan institusi
2. Mengatur direksi agar menjalankan tugas yg dibebankan oleh dewan penyantun.
3. Meninjau & menyetujui rencana dan program umum
4. Meninjau & menyetujui kebijakan institusi
5. Memilih & mengevaluasi direktur
6. Membuat staf medis agar bermutu
7. Memberi saran & peraturan operasional
8. Meninjau & menyetujui keputusan
9. Mengevaluasi penampilan institusi
10.Menjadi wali dari Direksi
STRUKTUR ORGANISASI RS2. Direksi
Sebagai pelaksana operasional medis, yang mengatur fungsi pelayanan medis dan mutu pelayanan medis.
Anggotanya dipilih secara bergiliran setahun sekali.
Sebagai pelaksana operasional, beserta jajarannya yang melakukan kegiatan pelayanan di rumah sakit.
3. Dewan Medis
STRUKTUR ORGANISASI RS4. Dewan Penasehat
Merupakan unsur gabungan di bawah ini:Pengawas harian dari yayasanWakil dari pemerintahan (Kandep, Dinas Kesehatan)Wakil organisasi kemasyarakatanTokoh masyarakat
Sebagai pemberi nasehat tentang situasi lingkungan rumah sakit, agar bisa mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang berkembang.
STRUKTUR ORGANISASI RS5. Konsultan Manajemen
Merupakan komponen yang akan membimbing secara manajerial agar rumah sakit bisa berkembang secara terus menerus. Selain itu akan memberi bantuan agar situasi bisnis bisa diadopsi secara wajar.
STRUKTUR ORGANISASI RS6. Jajaran Direksi
Dengan pola yang lebih desentralisasi* dan dengan pola matriks, akan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berkembang.
* Des:Kekuasaan dan kewenangan ada pada manajer menengah kebawah Sen: (ada pada manajer puncak)
STRUKTUR ORGANISASI RS
STRUKTUR ORGANISASI RSCONTOH Struktur Organisasi RSUD.Dr.Saiful Anwar (tipe
A)
PERKEMBANGAN “R S”
PERKEMBANGAN RS• Pelayanan RS dimulai sejak VOC ( Vereenigde Oost
Indische Compagnie )* RS Militer ,yang menampung :
- Pelaut - Pekerja yang luka
- Serdadu yang luka* VOC menunjang & memberi subsidi pembangunan RS untuk masyarakat Cina di Jakarta :
- Yang terlantar - Pecandu madat
• Herman Willem Daendels membangun Groot Militaire Hospitalen di Jakarta ,Semarang ,dan Surabaya.
- Beberapa kelompok penduduk pribumi yang bebas biaya : Pelacur yang sakit ,orang
gila ,penghuni penjara yang sakit,dan pegawai pemerintah.
• Tahun 1830 : sistem tanam paksa ( cultuurstelsel ) di perkebunan :- RS Perkebunan - RS Pelayaran
sebagai cikal bakal RS BUMN. Buruh (perkebunan & tambang) langsung dipotong upah (sakit/tidak)
• Tahun 1901 : Politik Etis : di Jakarta dibangun Centraal Burgerlijk Ziekenhuis (CBZ), sekarang RSCM.
• RS Swasta : RS misionaris Kristen ,awalnya membiayai sendiri ,1906 subsidi pemerintah
• RS keagamaan lainnya.
Perkembangan RS berbasis RS Militer →
RS Keagamaan → RS Pemerintah & BUMN
Aspek Sosial menonjol → mempengaruhi persepsi masyarakat
KONDISI SAAT INI :• RS mengalami masa transisi :
Lembaga Sosial lembaga sosio-ekonomis
• RS menghadapi suasana global & kompetitif ( termasuk dengan pelayanan kesehatan alternatif )
• Diperlukan pengelolaan RS dengan dasar konsep “manajemen yang beretika”.
RUMAHSAKIT
JENISPELAYANAN
JENISPELAYANAN
PENGELOLAAN
KLASIFIKASIKLASIFIKASI
RS.PENDIDIKAN/NON PENDIDIKAN
RS.UMUMRS.UMUM
RS.KHUSUSRS.KHUSUS
RS.PUBLIK
RS.PRIVAT PT/PERSERO
RS.UMUM KELAS A,B,C,DRS.UMUM KELAS A,B,C,D
RS.KHUSUS KELAS A,B,CRS.KHUSUS KELAS A,B,C
RS.PEMERINTAH
RS.PEMDA
BADAN HUKUM NIRLABA
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit
• Selama 10 tahun, rumah sakit bertambah 18,1% dari 1074 menjadi 1.268 (tidak termasuk Rumah Bersalin).
• Apabila dilihat berdasarkan jenis rumah sakit, Rumah Sakit Umum bertambah * 16,1% dari 858 tahun 1996 menjadi 995 tahun 2005, sedangkan Rumah Sakit Khusus bertambah 26,4% dari 216 tahun 1996 menjadi 273 tahun 2005.
• Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 1.959 unit per Mei 2012.
• Rumah sakit Pemerintah sebanyak 785 unit, yang terdiri dari Kemenkes sebanyak 40 unit, Pemerintah Provinsi 88 unit, Pemerintah Kabupaten 423 unit, Pemerintah Kota 89 unit, Kementerian lain 2 unit, TNI 109 unit, dan Polri 34 unit.
• Rumah sakit swasta di Indonesia yang saat ini berjumlah 653 dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan badan hukum, yaitu yayasan, perkumpulan dan perseroan terbatas. Dalam lima tahun terakhir terdapat pertambahan yang cukup signifikan, yakni adanya 85 rumah sakit berbentuk PT serta 26 rumah sakit berbentuk yayasan berubah menjadi PT.
MANAJEMEN “R S”
MANAJEMEN RSPENGERTIAN
Manajemen Rumah Sakit adalah “koordinasi antara berbagai sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, ada kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan”.
Fungsi MANAJEMEN RSMenggunakan fungsi POACE, yaitu singkatan dari :
P PLAN = PERENCANAAN yaitu merencanakan kegiatan yang akan datang.
O ORGANIZING = PENGORGANISASIAN yaitu mengukur agar setiap kegiatan dan sumber daya agar terorganisasi dengan baik.
A ACTUITING = PELAKSANAAN yaitu melaksanakan dengan penuh tanggung jawab, terus menyesuaikan dengan situasi.
C CONTROLLING = PENGENDALIAN yaitu mengendalikan agar pelaksanaan selalu sesuai dengan rencana dan mengarah pada pencapaiantujuan.
E EVALUATION = EVALUASI yaitu menilai apakah rencana dapat didiskusikandengan baik dan tujuan dapat dicapai, adanya penyimpangan, apa sebabnya dan bagaimana agar tidak terulang.
Unsur MANAJEMEN RS• Unsur manajemen
adalah hal-hal yang merupakan modal bagi pelayanan manajemen, yang kemudian akan diolah oleh fungsi manajemen untuk mencapai tujuan.
• Jika orang sering menyebut 5M, maka dalam unsur manajemen rumah sakit orang akan menyebut 6M +I+S+p+Qdimana :
6 M merupakanMan = Sumber
dayamanusiaMoney = UangMethod = Metode, tatacara,
prosedurMachine = Alat-alat, mesinMarket = Pasar, pasien,
pembeliMaterial = Bahan dasar,
material
Information = InformasiService = pelayanan Professional= profesional, reputasi dokterQuality = mutu
STAF MEDIS “R S”
Pengertian STAF MEDIS R SKepmenkes No. 631 Tahun 2005 tentang peraturan internal staf medis
Staf Medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu di unit pelayanan rumah sakit.
• Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah SakitStaf medis merupakan bagian dari tenaga tetap sumber daya manusia rumah sakit.
Tenaga tetap sumber daya rumah sakit terdiri dari:
DokterDokter gigiTenaga perawatBidanPerawat gigiApoteker
DokterDokter gigiTenaga perawatBidanPerawat gigiApoteker
Asisten apotekerFisioterapisRefraksionis optisienTerapis wicaraRadiograferOkupasi terapis
Pengertian STAF MEDIS R S
Dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang bekerja di unit pelayanan rumah sakit wajib menjadi anggota Staf Medis, termasuk unit pelayanan yang dilakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan rumah sakit. Contoh : dokter gigi (poliklinik)
Setiap Kelompok Staf Medis minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter.
Prinsip-prinsip Pengorganisasian STAF
MEDIS R S
Dalam melaksanakan tugas Staf Medis dikelompokan
sesuai spesialisasi/ keahliannya atau pertimbangan
khusus.
a) Penggabungan tenaga dokter spesialis dengan spesialisasi/ keahlian yang berbeda.
b) Penggabungan tenaga dokter spesialis dengan memperhatikan tugas dan kewenangan dokter spesialis tersebut.
c) membentuk kelompok staf medis dokter umum sendiri atau bergabung dengan kelompok staf medis spesialis, dimana dokter umum tersebut memberikan pelayanan.
d) Dokter gigi dapat menjadi kelompok staf medis sendiri atau bergabung dengan kelompok staf medis bedah atau kelompok staf medis dokter umum-gigi.
Lanjutan
Pembentukan kelompok staf medis sesuai rumah sakit :
a)RSU Pemerintah kelas D dan RSU Swasta kelas Pratama: kelompok staf medis minimal harus terdiri dari 2 (dua) orang dokter maka RSU Pemerintah kelas D dan RSU Swasta kelas pratama minimal harus mempunyai 2 (dua) kelompok staf medis yaitu kelompok staf medis bedah dan kelompok staf medis non bedah.
b)RSU Pemerintah kelas C dan RSU Swasta kelas Madya : Kelompok staf medis yang harus dipunyai adalah 4 (empat) yaitu kelompok staf medis penyakit dalam, kesehatan anak, kebidanan dan kandungan, dan bedah.
Lanjutan
c) RSU Pemerintah kelas B dan RSU Swasta kelas Utama: minimal harus mempunyai 11 (sebelas) kelompok staf medis yaitu kelompok staf medis penyakit dalam, kesehatan anak, kebidanan dan kandungan, bedah, anesthesi, tenggorokan dan kulit, radiologi, pathologi klinik, psikiatri/neurologi, kulit dan kelamin, mata, telinga hidung dan tenggorokan.
d) RSU Pemerintah kelas A : minimal harus mempunyai kelompok staf medis sebagai berikut : kelompok staf medis penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, bedah, kesehatan anak, telinga, hidung dan tenggorokan, mata, syaraf, jiwa, kulit dan kelamin, jantung, paru, radiologi, anesthesi, rehabilitasi medis, patologi klinis, patologi anatomi.
Lanjutan
e) Rumah Sakit Pendidikan : kelompok staf medis dokter spesialis dan kelompok staf medis dokter sub spesialis sesuai kebutuhan
f) Rumah Sakit Khusus : kelompok staf medis minimal 2 (dua) yaitu kelompok staf medis sesuai dengan disiplin ilmu yang menjadi kekhususan rumah sakit
g)Rumah sakit yang mempunyai kerja sama operasional pelayanan (outsourcing pelayanan): poliklinik gigi, laboratorium, radiologi dan pelayanan medik lainnya. Bekerja pada pelayanan yang di lakukan kerja sama operasional harus tetap sebagai staf medis rumah sakit dan dimasukan ke dalam kelompok staf medis sesuai dengan jenis spesialisasi/ keahliannya dan sesuai dengan kelompok staf medis yang ada di rumah sakit tersebut.
Lanjutan
• pelaksana pelayanan medis
• pendidikan dan pelatihan di bidang medis
• penelitian dan pengembangan di bidang medis.
Fungsi STAF MEDIS R S
• Melaksanakan kegiatan profesi yang meliputi prosedur diagnosis, pengobatan, pencegahan, pencegahan akibat penyakit peningkatan dan pemulihan
• Meningkatkan kemampuan profesinya, melalui program pendidikan/ pelatihan berkelanjutan
• Menjaga agar kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan medis dan etika kedokteran yang sudah ditetapkan
• Menyusun, mengumpulkan, menganalisa dan membuat laporan pemantauan indikator mutu klinik.
Tugas STAF MEDIS R S
KEWENANGAN STAF MEDIS
Kewenangan masing-masing anggota kelompok staf medis disusun oleh Ketua kelompok staf medis dan kemudian diusulkan oleh Ketua Komite Medis kepada Direktur RS untuk dibuatkan surat keputusannya.
Kewenangan STAF MEDIS R S
KEPERAWATAN DI “R S”
KEPERAWATAN DI R SDEFINISI:
Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun yan sehat yang mencakup kehidupan manusia. (alimul aziz)
Pelayanan Keperawatan• Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan dan kemampuan pasien untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri.
•Rentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan promosi dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini, penyembuhan dan kesembuhan dari penyakit atau kecelakaan dan rehabilitasi, dengan menggunakan metode keperawatan
Sistematik Pelayanan Keperawatan
1.Masukan yang terdiri drai tenagan paramedis keperawatan, organisasi dan tata laksana keperawatan dirumah sakit, sarana dan prasarana keperawatan serta pasien yang dilayani.
2.Proses manajemen keperawatan3.Keluaran yang berperan pelayanan keperawatan
yang dihasilkan oleh adanya proses tersebut.4.Penilaian agar semua proses berjalan dengan
baik. Di samping itu dipengaruhi oleh Direktur Rumah Sakit, Kepala Unit, Pelaksana Fungsional, dan unit-unit lain yang ada di rumah sakit, serta keadaan sosial ekonomi masyarakat yang dilayani.
Peran dan Tugas Perawat di RSMengacu pada Surat Kesehatan Menteri Kesehatan 134 Tahun 1978.
• Perawatan dasar yaitu kegiatan atau proses memberikan asuhan perorangan untuk memenuhi kebutuhan fisik pasien yang tidak dapat dilakukan sendiri karena dihambat oleh keadaan sakitnya. Sebagai contoh memandikan pasien, menyiapkan tempat tidur, memberi makan.
• Perawatan teknis untuk memenuhi kebutuhan klinis pasien, seerti mengukur suhu tubuh, mengukur tekanan darah, membantu operasi dan memberikan pelayanan di unit terapi khusus yang menuntut pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman lebih tinggi, serta sudah mnjurus ke arah spesialisasi keperawatan tetapi keputusan tetap di tangan dokter.
• Kegiatan memantau (observasi) dalam melapor keadaan pasien kepada dokter, dalam hal ini perawat berperan sebagai sumber informasi klinis.
• Kegiatan memenuhi kebutuhan emosional pasien dan nonfisik pasien karena perawat merupakan pendamping pasien selama 24 jam per hari.
• Kegiatan bukan perawatan seperti memelihara kebersihan, tugas administrasi dan manajemen. Kegiatan ini harus lebih ditangani dengan seksama karena perawat ikut menentukan keberhasilan manajemen rumah sakit.
• Perawatan kesehatan masyarakat yang mengutamakan perawatan kesehatan primer. Hal ini di dukung oleh adanya program PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)
Lanjutan...
Kode Etik KeperawatanKode etik keperawatan meliputi tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, masyarakat, tanggung jawab perawat erhadap tugas, tanggung jawab perawat terhdap teman sejawat, dan profesi kesehatan yang lain, tanggung jawab perawatan terhadap profesi keperawatan, dan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah. Selain itu, perawat juga memiliki tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan yang diberikannya. Tanggung gugat adalah dapat adalah dapa memberikan alasan atas tindakannya terhadap diri sendiri, klien, profesi, atasan, dan masyarakat. Untuk dapat melakukan tanggung gugat seorang perawat harus bertindak menurut kode etik profesional.
TERIMA KASIH
Fakultas Kesehatan Masyarakat
UNIVERSITAS DIPONEGORO