11
PLASENTA AKRETA

ppt PA fiks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

plasenta acreta

Citation preview

Page 1: ppt PA fiks

PLASENTA AKRETA

Page 2: ppt PA fiks

Implantai abnormal plasenta ke dinding rahim

Plasenta Acreta :plasenta yang melekat secara abnormal pada uterus,

dimana villi korionik berhubungan langsung dengan miometrium

tanpa desidua diantaranya.

Ketika plasenta menginvasi hingga miometrium maka disebut sebagai

plasenta inkreta.

Jika plasenta menginvasi melewati miometrium dan serosa dan dapat

menginvasi organ terdekat seperti kandung kemih maka disebut

sebagai plasenta perkreta

Page 3: ppt PA fiks

Insidensi dan Faktor Risiko

Insiden plasenta akreta telah meningkat dan berbanding lurus dengan tingkat kelahiran sectio cesaria yang meningkat dan plasenta previa

Plasenta akreta menimbulkan komplikasi sekitar 0,9% dari seluruh kehamilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Miller dkk terhadap 155.670 persalinan di Rumah Sakit pada tahun 1985 hingga 1994, ditemukan sebanyak 62 dari 2.510 persalinan mengalami komplikasi plasenta akreta (Wainscott, 2006).

Faktor risiko

Usia ibu dan multiparitas

Riwayat sesar dan plasenta previa sebelumnya,

Hipertensi dalam kehamilan, dan merokok

Page 4: ppt PA fiks

Patofisiologi

• Plasenta akreta diketahui terja dikarenakan tidak terdapat lapisan nitabuch atau lapisan spongiosa dari desidua. Kondisi ini adalah konsekuensi dari kegagalan rekonstruksi endometrium atau desidua basalis setelah proses penyembuhan luka insisi SC. Secara histologis biasanya tampak sebagai gambaran trofoblas yang menginvasi miometrium tanpa keterlibatan desidua. Hal ini menjadi masalah saat proses persalinan dimana plasenta tidak akan terlepas dan akan terjadi perdarahan masif.

Page 5: ppt PA fiks

USG

MRIPemeriksaan laboratorium

Peningkatan kadar MSAFP melebihi 2,5 MoM, free beta-hCG yang lebih besar dari 2,5 MoM

Patologi Anatomi

Patologi anatomi yang diperoleh setelah dilakukan histerektomi

Penegakkan Diagnosis

Page 6: ppt PA fiks

• First Trimester• Beberapa ruang pembuluh darah yang tidak teratur pada placental

bed pada trimester pertama berkorelasi dengan plasenta akreta.• Implantasi GS pada parut bekas luka caesar merupakan temuan

yang penting. Temuan sonografi implantasi bekas luka caesar termasuk GS tertanam ke bekas luka kelahiran sesar pada daerah dari OUI pada dasar kandung kemih (Figure 1).

Page 7: ppt PA fiks

Second and Third Trimesters

• Beberapa vascular lacunae dalam plasenta telah memiliki korelasi dengan sensitivitas yang tinggi (80% -90%) dan tingkat positif palsu rendah untuk plasenta akreta (Figure 2) . Placenta lacunae pada trimester kedua tampaknya memiliki sensitivitas dan positive predictive value sangat tinggi dibanding marker lain untuk plasenta akreta.

Page 8: ppt PA fiks

• Kehilangan zona hipoekhoik retroplasenta yang normal, juga disebut sebagai hilangnya ruang yang jelas antara plasenta dan rahim, adalah salah satu penanda (Figure 3). Temuan sonografi ini telah dilaporkan memiliki tingkat deteksi sekitar 93% dengan sensitivitas 52% dan spesifisitas 57%.

Page 9: ppt PA fiks

1 Hilangnya zona retroplasenta hipoekhoik normal

2 Lakuna dengan vaskularisasi multipel (ruang vascular ireguler) di plasenta, memberikan gambaran “keju Swiss”

3 PPembuluh darah atau jembatan jaringan plasenta-tepi plasenta, gambaran myometrium-kandung kemih atau serosa uterus menyilang

4 KKetebalan myometrium retroplasenta < 1 mm

5 GGambaran pembuluh koheren yang beragam dengan Doppler 3D di basal

Tabel 2. Temuan USG yang menunjukkan hubungan dengan plasenta akreta

Page 10: ppt PA fiks

Manajemen Antepartum

Salah satu pilihan adalah dengan melakukan terminasi setelah paru janin matang yang dibuktikan dengan amniosentesis dan untuk pemberian kortikosteroid antenatal

Manajemen preoperatifAntibiotik profilaksis diberikan, dengan dosis ulangan 2-3 jam setelah operasi atau kehilangan darah 1.500 mL lakukan transfusi diperkirakan rasio 1:1 PRC : fresh frozen plasma

Manajemen operatif

Histerektomi sesarea

Page 11: ppt PA fiks

Manajemen postoperatif

Pasien yang menjalani histerektomi untuk plasenta akreta beresiko untuk mengalami komplikasi pasca operasi yang berhubungan dengan intraoperatif seperti hipotensi, koagulopati persisten dan anemia, disfungsi ginjal, jantung, dan organ lainnya.

Mengevaluasi tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut jantung dan laju pernapasan).Output urin harus diukur melalui kateter urin untuk mengukur fungsi ginjalPenilaian perifer oksigenasi dengan pulse oksimetri.Koreksi koagulopati dan anemia berat