Upload
hendra-setyadi-kurnia-putra
View
50
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
obgyn
Citation preview
REFERAT CANCER CERVIX
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
Presented by:Endang Susilowati
Pembimbing : dr. H. Arief Priyatna, Sp.OG
Kanker leher rahim atau dikenal juga dengan kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita. Setiap 1 jam satu wanita Indonesia meninggal dunia akibat kanker leher rahim (serviks), sedangkan di Asia Pasifik setiap empat menit, dan di dunia setiap dua menit.
Berdasarkan statistik kanker serviks di Indonesia mencapai 90-100 kasus per 100 ribu penduduk, di mana ditemukan 200.000 kasus baru setiap tahunnya ( Dr Hasto Wardoyo SpOG) ) (Murtiningsih, 2010).
Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematianwanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya.
PENDAHULUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker serviks
2. Untuk mengetahui penyebab dan faktor resiko terjdinya kanker serviks
3. Untuk mengetaui bagaimana cara pengobatan dan pencegaan pada kanker serviks.
TUJUAN
PEMBAHASAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya ( Rasad, 2005 ).
DEFINISI
FAKTOR RESIKO, (Murtiningsih, 2010)
ETIOLOGI
Penyebab utamanya: 1. Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18
2. radiasi
1. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
2. Merokok3. Berganti-ganti pasangan seksual4. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada
wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
5. Gangguan sistem kekebalan6. Pemakaian pil KB7. Defisiensi zat gizi
KLASIFIKASI
• StadiumTingkat Kriteria0 Karsinoma In Situ ( KIS), membran basalis utuhI Proses terbatas pada servks walaupun ada perluasan ke korpus uteriI a Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak dan sel tumor sudah stroma
tidak > 3 mm, dan sel tumor tidak tedapat didalam pembuluh limfe atau pembuluh darah.
I b Secara klinis tumor belum tampak sebagai karsinoma, tetapi pada pemeriksaan histologi ternyata sel tumor telah mengadakan invasi stroma melebihi Ia
II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian atas vagina dan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul
II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infitrat tumorII b Penyebaran ke parametrum, uni atau bilateral, tetapi belum sampai dinding panggul
III a Penyebaran sampai ½ bagian distal vagina, sedang parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai dinding panggul.
III b Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah infiltrat antara tumor dengan dinding panggul.
IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mokusa rektum dan atau vesika urinaria atau telah bermetastasi keluar panggul ketempat yang jauh
IV a Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau sudah keluar dari pangul kecil, metastasi jauh belum terjadi
IV b Telah terjadi metastasi jauh.
Progresivitas Kanker Serviks
Gambar 2. Progresivitas Kanker Serviks
Perbandingan Gambaran Serviks yang Normal dan
Abnormal
Perbandingan Gambaran Serviks yang Normal dan Abnormal
MANIFESTASI KLINIS
• penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati
• Pendarahan setelah senggama• Pendarahan spontan yang terjadi antara
periode menstruasi rutin• Timbulnya keputihan yang bercampur
dengan darah dan berbau.• Nyeri panggul dan gangguan atau
bahkan tidak bisa buang air kecil. • Nyeri ketika berhubungan seksual.
Pada tahap awal,
Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik:
•Pendarahan setelah senggama•Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin•Timbulnya keputihan bercampur darah dan berbau.•Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil. •Nyeri ketika berhubungan seksual.
Pemeriksaan penunjang:
•Pap Smear•IVA•Thin prep•Biopsi•Kolposkopi•Tes Schiller
Menentukan Stadium kanker•Sistoskopi•Rontgen dada •Urografi intravena•Sigmoidoskopi•Skening tulang dan hati•Barium enema.
1. Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:a. Kriosurgeri (pembekuan)b. Kauterisasi (pembakaran, juga disebut
diatermic. Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-
sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya
d. LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi
e. Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi
Penatalaksanaan
1. Pola makan sehat, yaitu kaya dengan sayuran dan buah , mengkonsumsi makanan yang mengandung karoten, vitamin A, C, dan E, dan asam folat
2. Hindari merokok3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.4. Menghindari berhubungan seks selama masa haid5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.6. Secara rutin menjalani tes Pap smear 7. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV8. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet.
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal, terjadinya 80% rekurensi dalam 2 tahun.( Aziz, 2006 )
KESIMPULAN
1. Kanker leher rahim atau dikenal juga dengan kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita. Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker nomor satu yang umum diderita wanita Indonesia.
2. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina.
3. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus).
4. Faktor resiko kanker serviks diantaranya hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda, berganti-ganti pasangan seksual, merokok, defisiensizat gizi, dan trauma kronis pada serviks seperti persalinan, infeksi, dan iritasi menahun.
5. Pengobatan kanker serviks dapat dibedakan atas dua yaitu pengobatan lesi prekanker, dan pengobatan setelah terjadinya kanker serviks.
6. Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi.
Daftar pustaka
Admin, Kanker Serviks. http://www.kankerserviks.net/ .Diakses tanggal 10 Desembert 2013. Admin. Mengenal Kanker Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim. http://www.infoceria.com/2010/03/mengenal-kanker-serviks-penyakit-kanker.html. (Diakses tanggal 11 Desember 2013) Admin. Kanker Serviks – Penyebab, Tanda-Tanda, Cara Mencegah dan Mengobati Kanker Serviks. http://www.ingateros.com/. (Diakses tanggal 11 Desember 2013) Admin. Kanker Serviks Pembunuh Banyak Wanita. http://rizkaherbal.wordpress.com/ . (Diakses tanggal 11 Desember 2013). Admin. Kanker Serviks. http://www.kankerserviks.com . Dikases tanggal 11 Desember 2013. Admin. Penyakit Kanker Leher Rahim atau Serviks http://www.rahmatsidi.com/2010/07/penyakit-kanker-leher-rahim-serviks.html. (Diakses tanggal 10 Desember 2013) Admin. Tanda-tanda kanker serviks atau kanker leher rahim. http://jurug.blogspot.com/2010/03/tanda-tanda-kanker-serviks-kanker-leher.html. (Diakses tanggal 11 Desember 2013). Aidan. Vaksinasi Kanker Serviks. http://myarticles-artikelkesehatan.blogspot.com/. (Diakses tanggal 10 Desember 2013).
Aziz, M.farid .Buku Acuan ONKOLOGI GINEKOLOGI . Edisi 4 Cetakan 1. 2006. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (BP-SP) Mianoki Adika. Kanker Serviks Mengancam Kaum Hawa. www.AtTijarah.com. (Diakses Tanggal 11 Desember 2013). Murtiningsih. Kanker Leher Rahim (Cancer Cervix). http://www.fokma.org/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=11&Itemid=12. (Diakses Tanggal 10 Desember 2013). Wikipedia. Kanker Leher Rahim. http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama. . (Diakses Tanggal 11 Desember 2013). Rasad S. 2005 .Radiologi Diagnostik Edisi Kedua, editor: ekayuda I. Jakarta: FKUI.