Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIDANG KESETARAAN GENDER
I. SEKSI EKONOMI
Program : Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
1. Kegiatan :Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha di Kabupaten Berau
A. Latar Belakang
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin apalagi di desa-
desa tertinggal, menyebabkan pemerintah selalu berupaya mencari
solusi dalam rangka menanggulanginya. Kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan ( PPEP ) yang dikeluarkan oleh
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI dengan Surat
Keputusan Nomor : 58/SK/Meneg PP/XII/2004 yang pada intinya
bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada baik
kekuatan dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM,
Organisasi Masyarakat, Perguruan Tinggi dan Perbankan secara
bersama-sama melalui koordinasi, sinkronisasi dan kemitraan serta
membuat jejaring kerja dalam mengembangkan/melaksanakan
kebijakan tersebut, baik di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 1
Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan ( PPEP ), program dan kegiatan
Model Desa Prima ( Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri )
dianggap dapat disinergikan untuk mendukung kegiatan
pemberdayaan perempuan dalam satu wilayah, terutama dalam rangka
penanggulangan kemiskinan. Model Desa Prima juga diharapkan
dapat mewujudkan kesejahteraan sosial perempuan di desa/kelurahan
yang meliputi aspek-aspek pendidikan, kesehatan, agama, pertanian,
kelautan, sosial budaya, perindustrian, pariwisata, koperasi,
perdagangan dan lain-lain.
Model Desa Prima adalah desa percontohan untuk
menanggulangi beban biaya kesehatan dan pendidikan bagi keluarga
miskin, dengan memanfaatkan seluruh potensi/sumber daya baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia, serta dengan
mengkoordinasikan berbagai program pemberdayaan perempuan dari
instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi perempuan
dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk bersama-sama
membangun kepedulian untuk menghapuskan kemiskinan.
B. Tujuan
Umum : Untuk menurunkan tingkat kemiskinan suatu
wilayah Melalui Peningkatan Produktivitas
Ekonomi Perempuan Secara terpadu dan Bersinergi
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 2
melalui pengurangan beban biaya pada keluarga
miskin di bidang kesehatan dan pendidikan.
Khusus :
a. Menstimulasi pengembangan usaha perempuan melalui
Keterampilan Perempuan serta menggugah partisipasi
berbagai pihak yang berkepentingan dalam
pengembangan usaha perempuan dan penanggulangan
kemiskinan.
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat, kaum
perempuan khususnya dan dunia usaha
c. dalam pengembangan perlindungan sosial melalui usaha
dan sumber pembiayaan.
d. Meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan
kelompok miskin di berbagai kegiatan usaha untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
e. Meningkatkan akses kelompok perempuan terhadap
informasi,teknologi tepat guna dan berbagai sumber
pembiayaan.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 3
f. Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender
melalui Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha adalah :
1. Meningkatnya pemahaman pelaku industry rumahan bagaimana
mengelola keuangan usaha industri rumahan.
2. Meningkatnya Keterampilan pelaku industri rumahan dalam
mengolah potensi sumber daya alam setempat, sehingga menjadi
bahan yang siap di jual di pasaran
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 4
Foto Pembukaan Kegiatan BMU di Kab.Beau
3. Meningkatnya daya saing dan kegiatan pelaku industri rumahan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga
4. Menurunkan angka kemiskinan perempuan pada Desa Prima .
5. Mendorong Meningkatnya pertumbuhan pelaku industri rumahan
yang lain pada desa disekitarnya.
D. Peserta
Peserta yang hadir pada Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi
Perempuan Dalam Mengelola di Kabupaten Berau sebanyak 85 orang, dengan
nama-nama sebagai berikut :
1. Nurjannah 16. ST Alfidah
2. Yatini 17. Dina M
3. Gining K 18. Suparni
4. Mukaromah 19. Sidar
5. Lilis Suriani 20. Faridah Ariyani
6. Jaminah 21. Rusliana
7. Rusmini 22. Jurmawati
8. Isti Purwani P 23. Zakiah
9. Harnawati 24. Risdauli
10. Jumaidah 25. Santy
11. Nirma Yuliana 26. Fitrah
12. Masriah 27. Jumrah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 5
13. Linda Kusnilawaty 28. Mariasany
14. Rosita Dewi 29. Supianah
15. Marhayana 30. Inda P
31. Rosita 55. Darmawati
32. Risnawati 56. Herlina
33. ST Rukiyah 57. S Rus
34. Tasnim Hamiyah 58. Maryanti
35. Mariama 59. Rinduani
36. Galuh Pratiwi 60. Isni Maya Sari
37. Susi Susanti, SE 61. Agus Denyar
38. Merty Sriyanti 62. Arin S
39. Tita Yuanita 63. Hj. Tuti Eryani
40. Marantika 64. Sri Laksani
41. Nuraidah 65. Diany Syafriani
42. Siti Hasanah 66. Mamusna
43. Suriani 67. Andi Herlina W
44. Astuti 68. Musyarifah
45. Mony Nurjanah 69. Mariati
46. Nita 70. Haryati
47. Febi 71. Helnawati
48. Yayuk Yuliarti
49. Ratiah
50. Ernawati
51. Eva Anne A
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 6
52. Sri Aslina
53. Rizal
54. Yuni
72. Darsih
73. Moni Iriani
74. Mila Karmila
75. Uci Rahmawati
76. Wiwi Wilujeng
77. Kasmawati
78. Sri Muliyani
79. Nety Wildany
80. Emi Sumiyati
81. Endah Propita
82. Devi
83. Yeti
84. Liliyana
85. Heriyati
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 7
E. Narasumber
Narasumber kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola UsahaDinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Kaltim, Kepala Bidang Kesetaraan Gender
Mahrita. SE dengan materi tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Mendukung
Wirausaha Perempuan di Kaimantan Timur, PT BPD Kaltimtara Divisi Kredit
UMKM DAM Konsumer, dengan materi tentang Sosialisasi KUR 2018
F. Waktu Kegiatan.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 8
Foto Bersama Panitia dan Narasumber Kegiatan BMU di Kab. Berau Tahun 2018
Narasumber Kegiatan BMU di Kab.Berau
Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam
Menglola Usaha di laksanakan pada tanggal 25 Juli 2018
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam
Mengelola Usaha di laksanakan di Gedung Pertemuan TP Pkk Kabupaten
Berau
H. Keluaran.
Para peserta dapat membuat amplang dari ikan bandeng yang nantinya
dapat menjadi usaha mereka dalam meningkatkan pendapatan ekonomi
kelarga.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 9Foto Hasil Pembuatan Amplang Ikan Bandeng
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha di Kabupaten Berau berasal dari APBD Prov.
Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov. Kaltim Tahun 2018.
2. Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam
Mengelola Usaha di Kabupaten Kutai Barat
A. Latar Belakang
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin apalagi di desa-
desa tertinggal, menyebabkan pemerintah selalu berupaya mencari
solusi dalam rangka menanggulanginya. Kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan ( PPEP ) yang dikeluarkan oleh
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI dengan Surat
Keputusan Nomor : 58/SK/Meneg PP/XII/2004 yang pada intinya
bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada baik
kekuatan dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM,
Organisasi Masyarakat, Perguruan Tinggi dan Perbankan secara
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 10
bersama-sama melalui koordinasi, sinkronisasi dan kemitraan serta
membuat jejaring kerja dalam mengembangkan/melaksanakan
kebijakan tersebut, baik di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota.
Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan ( PPEP ), program dan kegiatan
Model Desa Prima ( Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri )
dianggap dapat disinergikan untuk mendukung kegiatan
pemberdayaan perempuan dalam satu wilayah, terutama dalam rangka
penanggulangan kemiskinan. Model Desa Prima juga diharapkan
dapat mewujudkan kesejahteraan sosial perempuan di desa/kelurahan
yang meliputi aspek-aspek pendidikan, kesehatan, agama, pertanian,
kelautan, sosial budaya, perindustrian, pariwisata, koperasi,
perdagangan dan lain-lain.
Model Desa Prima adalah desa percontohan untuk
menanggulangi beban biaya kesehatan dan pendidikan bagi keluarga
miskin, dengan memanfaatkan seluruh potensi/sumber daya baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia, serta dengan
mengkoordinasikan berbagai program pemberdayaan perempuan dari
instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi perempuan
dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk bersama-sama
membangun kepedulian untuk menghapuskan kemiskinan.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 11
B. Tujuan
Umum : Untuk menurunkan tingkat kemiskinan suatu
wilayah Melalui Peningkatan Produktivitas
Ekonomi Perempuan Secara terpadu dan Bersinergi
melalui pengurangan beban biaya pada keluarga
miskin di bidang kesehatan dan pendidikan.
Khusus :
1. Menstimulasi pengembangan usaha perempuan melalui
Keterampilan Perempuan serta menggugah partisipasi
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 12
Foto Pembukaan BMU di Kab. Kutai Barat
berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengembangan
usaha perempuan dan penanggulangan kemiskinan.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat, kaum perempuan
khususnya dan dunia usaha
3. dalam pengembangan perlindungan sosial melalui usaha dan
sumber pembiayaan.
4. Meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan kelompok
miskin di berbagai kegiatan usaha untuk meningkatkan
pendapatan keluarga.
5. Meningkatkan akses kelompok perempuan terhadap
informasi,teknologi tepat guna dan berbagai sumber pembiayaan.
6. Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender melalui
Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha adalah :
1. Meningkatnya pemahaman pelaku industry rumahan
bagaimana mengelola keuangan usaha industri rumahan.
2. Meningkatnya Keterampilan pelaku industri rumahan
dalam mengolah potensi sumber daya alam setempat, sehingga
menjadi bahan yang siap di jual di pasaran
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 13
3. Meningkatnya daya saing dan kegiatan pelaku industri
rumahan sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga
4. Menurunkan angka kemiskinan perempuan pada Desa Prima .
5. Mendorong Meningkatnya pertumbuhan pelaku industri
rumahan yang lain pada desa disekitarnya.
D. Peserta
Peserta yang hadir pada Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi
Perempuan Dalam Mengelola di Kabupaten Berau sebanyak 90 orang,
dengan nama-nama sebagai berikut :
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 14
Foto Bersama Panitia, Narasumber dan Peserta Kegiatan BMU DI Kutai Barat
1. Fatimah 4. Nurfila
2. Hasma 5. Juriah
3. Musdalifah B 6. Fatmawati
7. Rusdiana 33. Sumi
8. Sahesiah 34. Eva Dahlia
9. Nofita Sari 35. Bain
10. Musdalifah M 36. Pitut
11. Kartini 37. Saripah
14.Neneng 38. Maryani
15. Marsinem 39. Irit
16. Solong 40. Rusdiana
17. Armi 41. Bernadita Pello
18. Martina Umah 42. Paulina Payu
19. Maria Narti 43. Maria Aryani
20. Sampurna 44. Kristina R
21. Farida 44. Senita
22. Asnawi 45. Irmakulata wan
23. Raya 46. Massaliah
24. Iftiani Ester 47. Antonia Serian
25. F. Rusdah 48. Yustina
26. Deta 49. Dominika
27. Kasna 50. Lusiana
28. Norbi 51. Natalia
29. Deti 52. Mariana nuni
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 15
30. Apita Sari 53. Nuryawati
31. Natalia Neng 54. Lusiana Toyen
32. Boci 55. Taniar M
56. Sulam 89. Nasilah
57. Rinih 81. Jemain
58. Marian Kidot 82. Kristina
59. Idawati 83. Yati
60. Indra Wati 84. Anastasia Salmiah
61. Putri 85. Ari
62. Sabina Ima 86. Lorentina
63. Nerudah 87. Yusina
64. Ana 88. Watik
65. Magdalena 89. Sahidah
66. Misna 90. Nerna
67. Ramona 91. Murnia
68. Rosalina Supina
69. Yusina
70. Ana
71. Eli
72. Eli
73. Maria Ajin
74. Sari Maharani
75. Rita
76. Saidah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 16
77. Fransiska Tresiana
78. Delima
79. Kamsiah
E. Narasumber
Narasumber kegiatan Bimbingan manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha di Kabupaten Kutai Barat dari Dinas
Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov.
Kaltim, Kabid Kesetaraan Gender Ibu Mahrita, SE yang menyampaikan
materi tentang Kebijakan Pemerintah Prov. Kaltim dalam Mendukung
Wirausaha Perempuan di Kaltim, Narasumber dari Bankaltimtara,
menyampaikan materi tentang Peran Bank dalam Mendukung Permodalan
UMKM yang disampaikan oleh Endy Pratama ( Pjs. Penyelia Kredit
Konsumsi dan Program) dan narasumber dari Dinas Perdagangan Koprasi
Usaha Kecil dan Menengah Kab. Kutai Barat, dengan materi tentang Peran /
Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Usaha Industri Rumahan di
Kabupaten Kutai Barat, yang disampaikan oleh Supriadi, SE, (Kepala UPT,
unit Pengelola Dana Bergilir KUMKM), dari LKP ATIQNA SMART
Samarinda, Silvi Vidiarti yang menyampaikan pelatihan pengembangan
pengelolaan bahan ulap doyo dan sulam tumpar.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 17
F. Waktu Kegiatan
Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan dalam Mengelola
Usaha di Kabupaten Kutai Barat dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2018
G. Tempat Kegiatan
Tempat kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
dalam Mengelola Usaha di Kabupaten Kutai Barat dilaksanakan di Gedung
Serba Guna Kec. Tanjung Isuy Kab. Kutai Barat.
H. Keluaran
Keluaran dari Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Manaajemen Usaha
Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha di Kab. Kutai Barat adalah :
1. Peseta faham tentang program dan kegiatan Pemerintah
Daerah dalam rangka mendukung Industri Rumahan pagi
perempuan untuk berwirausaha
2. Peserta memahami bahwa ada dukungan permodalan bagi
perempuan yang mau mengembangkan usahanya
3. Peseta dapat mengembangkan model untuk keragaman usaha
tenun khususnya agar tidak membuat model yang
konvensional, sehingga dapat mengikuti perkembangan jaman
yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan mereka.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 18
Foto Narasumber Kegiatan BMU DI Kutai Barat
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam
Mengelola Usaha di Kabupaten Kutai Barat berasal dari APBD Prov. Kaltim
pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov. Kaltim Tahun 2018.
3. Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kota
Samarinda.
A. Latar Belakang.
. Peran perempuan sebagai bagian dari Warga Negara sangat penting dalam rangka mendukung ekonomi keluarga khususnya dalam rangka penanggulangan kemiskinan .
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 19
Foto Hasil Tenun Kegiatan BMU DI Kutai Barat
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, laju inflasi dan faktor-faktor lainnya, masih terdapat jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur dilakukan upaya-upaya melalui program dan kegiatan yang setidaknya dapat mengurangi angka jumlah penduduk miskin , tentunya hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu harus dilakukan secara sistematis dan terpadu, terlebih lagi, kemiskinan di Provinsi ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup perempuan utamanya menyangkut pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih kurang mendukung, sehingga terjadi kesenjangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang memerlukan keterpaduan di berbagai pihak, maka Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perindungn Anak Republik Indonesia melalui SK No. 58/SK/Meneg PP/XXI/2004 mengeluarkan kebijakan tentang Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang pada intinya bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada, baik dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi dan kalangan perbankan, untuk bersama-sama terlibat dan bekerjasama, berkoordinasi serta membuat jejaring kerja dalam mengembangkan dan melaksanakan kebijakan tersebut baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/ kota.
Sebagai upaya memantau serta mengevaluasi peran perempuan di sektor pembangunan ekonomi di daerah dan dalam rangka implementasi kebijakan PPEP yaitu mewujudkan perempuan Indonesia
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 20
yang maju dan mandiri di bidang ekonomi , di Kabupaten Kubar, Kab. Mahulu, Kab. Kukar, Kab. Kutim dan Kota Samarinda, telah di bentuk Desa Prima sejak tahun 2012. Untuk itu , Dinas Kependudukan, PP dan PA Pov. Kaltim berinisiasi untuk melaksanakan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Desa Prima tersebut .
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Evaluasi Model Desa Prima adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan (kemajuan dll) usaha pelaku industry rumahan di Desa Prima.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 21
Foto Bersama Panitia Kegiatan Evaluasi Desa Prima di Samarinda
2. Untuk pemetaan awal berapa jumlah pelaku usaha ekonomi perempuan atau perempuan yang mempunyai usaha di bidang ekonomi.
3. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi pelaku IR.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini antara lain :
1. Kemandirian pelaku usaha Industri Rumahan secara ekonomi
2. Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan)
D. Peserta
Peserta Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kota Samarinda sebanyak 40 orang dengan nama-nama sebagai berikut
1. Saidah 16. Herlina 2. Sari Yani 17. Rumini3. Jumiati 18. Sabariah4. Muliani 19. Hadijah5. Ana M 20. Kameliya6. Chairul Lina 21. Asniarsih7. Lusiana 22. Nurna8. Sriwahyuni 23. Mariamah9. Armiah 24. Rusidah10. Siti Kamlah 25. Rahmah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 22
11. Rusdiana Yunus 26. Siti Ropeah12. Nahriah 27. Ariani13. Mariyani 28. Syenha Saputri14. Hernita 29. Ria Rahmawati15. Sanati 30. Siti Rohani31. Masrumiaty 36. Nur Hayati32. Siti Juraidah 37. Siti Juraidah33. Arya Putra W 38. Syahriani34. Ayu 39. Hj. Ina35. Heni 40. Ratna
41. Wati
E. Narasumber
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima tidak mengundang narasumber, kegiatan ini berupa pengarahan pengisian blanko isian pelaku Industri Rumahan kepada peserta.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 23
Foto Peserta Kegiatan Evaluasi Desa Prima di Samarinda
F. Waktu Kegiatan.
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kota Samarinda dilaksanakan pada tanggal 12 Nopember 2018.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kota Samarinda dilaksanakan di Ruang Pertemuan TP. PKK Kelurahan Bantuas Kota Samarinda
H. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima adalah Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan) di Kabupaten/Kota.
I. Anggaran.
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dari APBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 24
4. Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kabupaten
Kutai Kartanegara.
A. Latar Belakang.
. Peran perempuan sebagai bagian dari Warga Negara sangat penting dalam rangka mendukung ekonomi keluarga khususnya dalam rangka penanggulangan kemiskinan .
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, laju inflasi dan faktor-faktor lainnya, masih terdapat jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur dilakukan upaya-upaya melalui program dan kegiatan yang setidaknya dapat mengurangi angka jumlah penduduk miskin , tentunya hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu harus dilakukan secara sistematis dan terpadu, terlebih lagi, kemiskinan di Provinsi ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup perempuan utamanya menyangkut pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih kurang mendukung, sehingga terjadi kesenjangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang memerlukan keterpaduan di berbagai pihak, maka Kementerian Negara
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 25
Pemberdayaan Perempuan dan Perindungn Anak Republik Indonesia melalui SK No. 58/SK/Meneg PP/XXI/2004 mengeluarkan kebijakan tentang Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang pada intinya bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada, baik dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi dan kalangan perbankan, untuk bersama-sama terlibat dan bekerjasama, berkoordinasi serta membuat jejaring kerja dalam mengembangkan dan melaksanakan kebijakan tersebut baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/ kota.
Sebagai upaya memantau serta mengevaluasi peran perempuan di sektor pembangunan ekonomi di daerah dan dalam rangka implementasi kebijakan PPEP yaitu mewujudkan perempuan Indonesia yang maju dan mandiri di bidang ekonomi , di Kabupaten Kubar, Kab. Mahulu, Kab. Kukar, Kab. Kutim dan Kota Samarinda, telah di bentuk Desa Prima sejak tahun 2012. Untuk itu , Dinas Kependudukan, PP dan PA Pov. Kaltim berinisiasi untuk melaksanakan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Desa Prima tersebut .
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Evaluasi Model Desa Prima adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan (kemajuan dll) usaha pelaku industry rumahan di Desa Prima.
2. Untuk pemetaan awal berapa jumlah pelaku usaha ekonomi perempuan atau perempuan yang mempunyai usaha di bidang ekonomi.
3. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi pelaku IR.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 26
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini antara lain :
1. Kemandirian pelaku usaha Industri Rumahan secara ekonomi
2. Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan)
D. Peserta
Peserta Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kabupaten Kutai Kartanegara Desa Saliki Kecamatan Muara Badak sebanyak 40 orang dengan nama-nama sebagai berikut :
1. Hj. Siti Aisyah 14. Jumaini2. Ati Karmiati 15. Andi Jumriati3. Era Wati C 16. Maseati4. Marhana 17. Jumartang5. Erawati 18. Andi Marhama6. Nurlinah 19. Wayah7. Dayah 20. Hasna8. Maryani 21. Hasnawati9. Hasnaini 22. Mastura10. Nurbaya 23. Nurtang11. Sunadi 24. Indo Ellung12. Mardiana 25. Ica Marisyah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 27
13. Ratnawati 26. Hasnawati14. Erni Sari 34. Sabnah28. Ratna 35. Rostang29. Halimah 36. Andi Hasnawati30. Siti Hadina 37. Rosmini31. Irfiani 38. Safriana32. Sabariah 39. Tami33. Sam-Sam 40. Irma Amani R
E. Narasumber.
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima tidak mengundang narasumber, kegiatan ini berupa pengarahan pengisian blanko isian pelaku Industri Rumahan kepada peserta.
F. Waktu Kegiatan.
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kabupaten Kutai Kartanegara Kec. Muara Badak Desa Saliki dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2018.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima diKabupaten Kutai Kartanegara Kec. Muara Badak Desa Saliki dilaksanakan di Gedung Serba Guna Desa Saliki Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 28
H. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima adalah Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan) di Kabupaten/Kota.
I. Anggaran.
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dari APBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 29
5. Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Desa Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur.
A. Latar Belakang.
. Peran perempuan sebagai bagian dari Warga Negara sangat penting dalam rangka mendukung ekonomi keluarga khususnya dalam rangka penanggulangan kemiskinan .
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, laju inflasi dan faktor-faktor lainnya, masih terdapat jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur dilakukan upaya-upaya melalui program dan kegiatan yang setidaknya dapat mengurangi angka jumlah penduduk miskin , tentunya hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu harus dilakukan secara sistematis dan terpadu, terlebih lagi, kemiskinan di Provinsi ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup perempuan utamanya menyangkut pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih kurang mendukung, sehingga terjadi kesenjangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang memerlukan keterpaduan di berbagai pihak, maka Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perindungn Anak Republik Indonesia melalui SK No. 58/SK/Meneg PP/XXI/2004 mengeluarkan kebijakan
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 30
Foto Peserta Kegiatan Evaluasi Desa Prima Kab. Kukar
tentang Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang pada intinya bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada, baik dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi dan kalangan perbankan, untuk bersama-sama terlibat dan bekerjasama, berkoordinasi serta membuat jejaring kerja dalam mengembangkan dan melaksanakan kebijakan tersebut baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/ kota.
Sebagai upaya memantau serta mengevaluasi peran perempuan di sektor pembangunan ekonomi di daerah dan dalam rangka implementasi kebijakan PPEP yaitu mewujudkan perempuan Indonesia yang maju dan mandiri di bidang ekonomi , di Kabupaten Kubar, Kab. Mahulu, Kab. Kukar, Kab. Kutim dan Kota Samarinda, telah di bentuk Desa Prima sejak tahun 2012. Untuk itu , Dinas Kependudukan, PP dan PA Pov. Kaltim berinisiasi untuk melaksanakan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Desa Prima tersebut .
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 31
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Evaluasi Model Desa Prima adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan (kemajuan dll) usaha pelaku industry rumahan di Desa Prima.
2. Untuk pemetaan awal berapa jumlah pelaku usaha ekonomi perempuan atau perempuan yang mempunyai usaha di bidang ekonomi.
3. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi pelaku IR.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini antara lain :
1. Kemandirian pelaku usaha Industri Rumahan secara ekonomi2. Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha
perempuan (Industri Rumahan)
D. Peserta
Peserta Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 40 orang dengan nama-nama sebagai berikut :
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 32
Foto Pembukaan Acara Pembinaan Evaluasi Desa Prima di Kab kutai timur
1. Nur Aman 3. Sunarya2. Reni Nurani 4. Yuli5. Misnia Wati 21. Nurmini6. Hj. Neneng Mega Wati 22. Muhibah7. Rismawati 23. Faridah8. Siarni 24. Marhamah9. Nurharah 25. Mariam10. Suhaeni 26. Sunarti11.Hasriani 27. Harnida12. Puji Rahayu 28. Nurmayati13. Nirwana 29. Hasnatang14. Harmawati 30. Diana15. Fira Ega Sarni 31. Nuraena16. Nurliana 32. Asriani17. Irmawati 33. Ainun Amelia18. Darna 34. Fatmawati18. Lina Wati 35. Niah19. Maimunah 36. Jayanti Karim20. Hj. Surini 37. Santi21. Hasnidar 38. Santi Santika
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 33
E. Narasumber
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima tidak mengundang narasumber, kegiatan ini berupa pengarahan pengisian blanko isian pelaku Industri Rumahan kepada peserta.
F. Waktu Kegiatan.
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Desa Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kab. Kutai Timur dilaksanakan pada tanggal 16 Nopember 2018.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Primadi Desa Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kab. Kutai Timur dilaksanakan di Gedung Serba Guna Desa Suka Damai Kec. Teluk Pandan Kab. Kutai Timur
H. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima adalah Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan) di Kabupaten/Kota.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 34
Foto Peserta Kegiatan Pembinaan Evaluasi Desa Prima di Kab kutim
I. Anggaran.
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dari APBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
6. Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kabupaten Kutai Barat
A. Latar Belakang.
. Peran perempuan sebagai bagian dari Warga Negara sangat penting dalam rangka mendukung ekonomi keluarga khususnya dalam rangka penanggulangan kemiskinan .
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, laju inflasi dan faktor-faktor lainnya, masih terdapat jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur dilakukan upaya-upaya melalui program dan kegiatan yang setidaknya dapat mengurangi angka jumlah penduduk miskin , tentunya hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu harus dilakukan secara
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 35
sistematis dan terpadu, terlebih lagi, kemiskinan di Provinsi ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup perempuan utamanya menyangkut pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih kurang mendukung, sehingga terjadi kesenjangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang memerlukan keterpaduan di berbagai pihak, maka Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perindungn Anak Republik Indonesia melalui SK No. 58/SK/Meneg PP/XXI/2004 mengeluarkan kebijakan tentang Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang pada intinya bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada, baik dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi dan kalangan perbankan, untuk bersama-sama terlibat dan bekerjasama, berkoordinasi serta membuat jejaring kerja dalam mengembangkan dan melaksanakan kebijakan tersebut baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/ kota.
Sebagai upaya memantau serta mengevaluasi peran perempuan di sektor pembangunan ekonomi di daerah dan dalam rangka implementasi kebijakan PPEP yaitu mewujudkan perempuan Indonesia yang maju dan mandiri di bidang ekonomi , di Kabupaten Kubar, Kab. Mahulu, Kab. Kukar, Kab. Kutim dan Kota Samarinda, telah di bentuk Desa Prima sejak tahun 2012. Untuk itu , Dinas Kependudukan, PP dan PA Pov. Kaltim berinisiasi untuk melaksanakan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Desa Prima tersebut .
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 36
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Evaluasi Model Desa Prima adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan (kemajuan dll) usaha pelaku industry rumahan di Desa Prima.
2. Untuk pemetaan awal berapa jumlah pelaku usaha ekonomi perempuan atau perempuan yang mempunyai usaha di bidang ekonomi.
3. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi pelaku IR.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini antara lain :
1. Kemandirian pelaku usaha Industri Rumahan secara ekonomi
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 37
Foto bersama Peserta Pembinaan dan Evaluasi desa prima Kutai Barat
2. Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan)
D. Peserta
Peserta Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima Kab. Kutai Barat sebanyak 40 orang dengan nama-nama sebagai berikut :
1. Hj. Artini 21. Salsiah2. Sariyati 22. Rabiatul Adiawati3. Herlina 23. Yunita4. Nina Pratiwi 24. Vinny Alvianita5. Artati 25. Aidawati6. Sasmita Ramayana 26. Salisa Wati7. Eni Urai 27. Philipus Tony8. Yulianti 28. Nursiah9. Susi lawati 29. Pert10. Salju Irawati 30. M Doni Rahman11. Yustina 31. Rusata12. Magdalena Dana 32. Ani13. Eviana 33. N Suciah14. Erni 34. Fristi ID15. Eli 35. Dusiani16. Sulistiowati 36. Alexander17. Rut 37. Arnisum18. Setepani 38. Lestiana Afiq19. Keri 39..Rahmiyanti20. Luina 40.Kustaniah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 38
E. Narasumber
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima tidak mengundang narasumber, kegiatan ini berupa pengarahan pengisian blanko isian pelaku Industri Rumahan kepada peserta.
F. Waktu Kegiatan.
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kab. Kutai Barat dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2018.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kab. Kutai Barat dilaksanakan di Serba Guna Kantor Bupati Kab. Kutai Barat.
H. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima adalah Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha perempuan (Industri Rumahan) di Kabupaten/Kota.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 39
I. Anggaran.
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dari APBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 40
Foto hasil kerajinan Pelaku Usaha desa Prima Kab.Kutai Barat
7. Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kabupaten Mahakam Ulu
A. Latar Belakang.
. Peran perempuan sebagai bagian dari Warga Negara sangat penting dalam rangka mendukung ekonomi keluarga khususnya dalam rangka penanggulangan kemiskinan .
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan perkapita, laju inflasi dan faktor-faktor lainnya, masih terdapat jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur dilakukan upaya-upaya melalui program dan kegiatan yang setidaknya dapat mengurangi angka jumlah penduduk miskin , tentunya hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu harus dilakukan secara sistematis dan terpadu, terlebih lagi, kemiskinan di Provinsi ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup perempuan utamanya menyangkut pendidikan, kesehatan, kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih kurang mendukung, sehingga terjadi kesenjangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang memerlukan keterpaduan di berbagai pihak, maka Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perindungn Anak Republik Indonesia melalui SK No. 58/SK/Meneg PP/XXI/2004 mengeluarkan kebijakan
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 41
tentang Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang pada intinya bertujuan untuk mensinergikan seluruh kekuatan yang ada, baik dari sektor pemerintah maupun non pemerintah, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi dan kalangan perbankan, untuk bersama-sama terlibat dan bekerjasama, berkoordinasi serta membuat jejaring kerja dalam mengembangkan dan melaksanakan kebijakan tersebut baik di tingkat pusat, provinsi maupun kebupaten/ kota.
Sebagai upaya memantau serta mengevaluasi peran perempuan di sektor pembangunan ekonomi di daerah dan dalam rangka implementasi kebijakan PPEP yaitu mewujudkan perempuan Indonesia yang maju dan mandiri di bidang ekonomi , di Kabupaten Kubar, Kab. Mahulu, Kab. Kukar, Kab. Kutim dan Kota Samarinda, telah di bentuk Desa Prima sejak tahun 2012. Untuk itu , Dinas Kependudukan, PP dan PA Pov. Kaltim berinisiasi untuk melaksanakan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Desa Prima tersebut .
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 42
Foto Pembukaan Kegiatan Pembinaan Desa Prima di kab. Mahakam Ulu
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Evaluasi Model Desa Prima adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan (kemajuan dll) usaha pelaku industry rumahan di Desa Prima.
2. Untuk pemetaan awal berapa jumlah pelaku usaha ekonomi perempuan atau perempuan yang mempunyai usaha di bidang ekonomi.
3. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi pelaku IR.
C. Hasil yang Diharapkan.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini antara lain :
1. Kemandirian pelaku usaha Industri Rumahan secara ekonomi2. Terpetanya atau terdatanya jumlah awal pelaku usaha
perempuan (Industri Rumahan)
D. Peserta.
Peserta Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima Kabupaten
Mahakam Ulu sebanyak 40 orang dengan nama-nama sebagai berikut :
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 43
1. Yuliana Huring . S. Pd2. Lenawaty Surya3. Yanuarti Lahai4. Agnes Lee Siang5. Katarina6. Donata Doh7. Anisa8. Sumiati9. Bekang10. Lusiana Bulan11. Theresia Deyung12/ Eriyai Long13. Adriana Bulan14. Pamilia Pidang15. Theresia Hipni16. Paulina Iting17. Long Ajang
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 44
E. Narasumber
Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima di Kab. Mahakam Ulu di laksanakan hanya berupa pembinaan karena belum ada pembentukan desa prima sehubungan dengan bahwa Kab. Mahakam Ulu adalah baru di mekarkan sehingga hanya di lakukan pembinaan terhadap OPD terkait, LM Pemerhati Perempuan, Ormas
F. Waktu Kegiatan.
Kegiatan Pembinaa Desa Prima di Kab. Mahakam Ulu dilaksanakan pada tanggal 13 Nopember 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 45
Foto Narasumber Menyampaikan materi Kegiatan Pembinaan Desa Prima di kab. Mahakam Ulu
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan Desa Prima di Kab. Kutai Barat dilaksanakan di Gedunga Serba Guna Kab. Mahakam Ulu.
H. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembinaan Desa Prima di Kab. Mahakam Ulu adalah terbetuknya desa prima di suatu desa yang sesuai dengan pedoman dari Kemeterian PP dan PA RI,
I. Anggaran.
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dari APBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
8. Kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di
Kota Samarinda (Pelatihan Menjahit)
A. Latar Balakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang jadikan dasar , kiat dan sumber daya untuk mencari
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 46
peluang menuju sukses . Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah
barang dan jasa yang menjadi sumber keuangan untuk dijadikan peluang . Jadi
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda. Seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berfikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan
prilaku sebagai manusia unggul.
Di Indonesia, perkembangan perempuan pengusaha atau
kewirausahaan di dalam kelompok perempuan sangat berpotensi sebagai
motor utama pendorong proses pemberdayaan perempuan dan transformasi
sosial, yang pada akhirnya bisa sangat berdampak positif terhadap penurunan
tingkat kemiskinan , lagi pula, Indonesia termasuk Negara di dunia yang punya
komitmen penuh dalam mencapai tujuan pembangunan millennium
(Millennium Development Goals atau MDGs), yang dua diantaranya adalah
pemberdayaan perempuan dan mengurangi kemiskinan ekstrim hingga tingkat
lebih rendah tertentu pada tahun 2015 dan menuju SDGs. Karena
Pemberdayaan Perempuan merupakan salah satu tujuan diatas maka perlu
perhatian terhadap perkembangan kewirausahaan perempuan di Indonesia
secara komprehensif, tidak hanya datang dari dunia akademis, tetapi juga dari
pengambil kebijakan, praktisi-praktisi dan lembaga masyarakat non-
pemerintah (LSM).
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 47
Meningkatnya perhatian tersebut datang dari kesadaran bahwa
penciptaan kewirausahaan perempuan khususnya di pedesaan, akan sangat
membantu upaya-upaya pemerintah selama ini dalam memerangi kemiskinan ,
selain itu juga sangat penting sebagai salah satu motor penggerak
pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial ekonomi di pedesaan .
Di Kalimantan Timur penduduk miskin perempuan yang telah
formulasikan dan di pilah oleh Dinas Kependudukan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Kaltim sebanyak 3,08 % dari
jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2016,kemiskinan terutama di desa –
desatertinggal, hal tersebut menyebabkan pemerintah selalu berupaya mencari
solusi dalam rangka menanggulanginya. Kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan
( PPEP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI
dalam Surat Keputusan Nomor : 58/SK/Meneg PP/XII/2004 yang pada intinya
bertujuan untuk membantu pemerintahdalam penanggulangan kemiskinan
pada kelompok perempuan yang antara lain melalui strategi
mensinergikan seluruh kekuatan yang ada baik kekuatan dari sektor
pemerintah maupun non pemerintah, DPRD, LSM, Organisasi Masyarakat,
Perguruan Tinggi dan Perbankan secara bersama-sama melalui koordinasi,
sinkronisasi dan kemitraan sertamembuat jejaring kerja dalam
mengembangkan/melaksanakan kebijakan tersebut, baik di tingkat pemerintah
pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 48
Berangkat dari persoalan tersebut maka Dinas Kependudukan,
Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Timur berinisiatif
untukmengadakan kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di Kota
Samarinda dalam rangka meningkatkan SDM perempuan yaitu dengan
mengadakan Pelatihan Menjahit, bekerja sama dengan Co Learning Center
Nadwaa Holeesa Samarinda yang merupakan kepedulian LM terhadap
warganya terutama kaum perempuan di Kalimantan Timur, dengan sasaran
perempuan sebagai tulang punggung keluarga, ibu rumah tangga, perempuan
disabilitas agar mereka dapat berwirausaha sehingga dapat mandiri di bidang
ekonomi.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 49
Foto bersama peserta kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan (pelatihan menjahit) di Kota Samarinda
B. Tujuan
Tujuan umum adalah untuk menurunkan tingkat kemiskinan
suatuwilayah melalui PeningkatanProduktivitas Ekonomi Perempuan Secara
terpadu dan Bersinergi melalui pengurangan beban biaya pada keluarga
miskin di bidang kesehatan dan pendidikan.
- Tujuan Khusus adalah :
1. Menumbuhkan dan mengembangkan pelaku wirausaha baru.
2. Meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan
kelompok miskin di berbagai kegiatan usaha untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
3. Meningkatkan akses kelompok perempuan terhadap
informasi, teknologi tepat guna dan berbagai sumber
pembiayaan.
4. Meningkatkan IPG.
5. Meningkatkan sumbangan pendapatan perempuan
6. Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender melalui
Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (entrepreneur) baru
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 50
Menumbuhkan jiwa kreativitas untuk berkompetitif bagi pelaku
wirausaha
Menambah wawasan untuk berwiraswasta,
Menurunkan tingkat kemiskinan perempuan
Meningkatkan IPG
Meningkatkan kesejahteraan keluarga
D. Peserta
Peserta dari kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan (Pelatihan Menjahit) adalah :
1. Istihani 17. Yayuk Asniah2. Noor Isnaini 18. Yulianty Dyah R3. Amalia Setia Wati 19. Wa Rati4. Wan Hasni 20. Urayanti5. Wangerti6. Yanuar Widhi A7. Mariesta NR8. Vinni Oktora9. Sukmawati10. Dwi P Ananda11. Murtaja Azizah12. Indah Hartati13. Hana Norianti14. Jummaida
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 51
15. Risda Aulia R16. Siti Wahidah
E. Narasumber
Narasumber
Kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan (Pelatihan Menjahit) mengundang narasumber dari :
1. Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungana Anak Prov. Kaltim
2. CO Nadwaa Hooleezaa3. SMK Negeri 3 Samarinda4. LPK Ristiara Samarinda
F. Waktu Kegiatan
Kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan (Pelatihan Menjahit)
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 52
Ibu Mahrita, S.E memberikan materi tentang peningkatan kewirausahaan Perempuan
dilaksanakan selama 40 hari dari tanggal 22 Maret 2018 sampai dengan 18
Mei 2018.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan (Pelatihan Menjahit)
Dilaksanakan di rumah workshop Nadwaa Holeeza, Jln. M Yamin No. 85
Samarinda.
H. Keluaran
Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah peserta dapat menjahit,
membuat pola pakaian, dapat mengoperasikan mesin jahit, sebagai modal
mereka untuk membuka usaha rumahan sehingga dapat meningkatkan
ekonomi keluarga
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 53
Foto Hasil Pelatihan, tentang peningkatan kewirausahaan Perempuan
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam
Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dariAPBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018.
9. Kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di Kabupaten Penajam Paser Utara
A. Latar Balakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang jadikan dasar , kiat dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses . Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah
barang dan jasa yang menjadi sumber keuangan untuk dijadikan peluang . Jadi
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda. Seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berfikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan
prilaku sebagai manusia unggul.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 54
Di Indonesia, perkembangan perempuan pengusaha atau
kewirausahaan di dalam kelompok perempuan sangat berpotensi sebagai
motor utama pendorong proses pemberdayaan perempuan dan transformasi
sosial, yang pada akhirnya bisa sangat berdampak positif terhadap penurunan
tingkat kemiskinan , lagi pula, Indonesia termasuk Negara di dunia yang punya
komitmen penuh dalam mencapai tujuan pembangunan millennium
(Millennium Development Goals atau MDGs), yang dua diantaranya adalah
pemberdayaan perempuan dan mengurangi kemiskinan ekstrim hingga tingkat
lebih rendah tertentu pada tahun 2015 dan menuju SDGs. Karena
Pemberdayaan Perempuan merupakan salah satu tujuan diatas maka perlu
perhatian terhadap perkembangan kewirausahaan perempuan di Indonesia
secara komprehensif, tidak hanya datang dari dunia akademis, tetapi juga dari
pengambil kebijakan, praktisi-praktisi dan lembaga masyarakat non-
pemerintah (LSM).
Meningkatnya perhatian tersebut datang dari kesadaran bahwa
penciptaan kewirausahaan perempuan khususnya di pedesaan, akan sangat
membantu upaya-upaya pemerintah selama ini dalam memerangi kemiskinan ,
selain itu juga sangat penting sebagai salah satu motor penggerak
pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial ekonomi di pedesaan .
Di Kalimantan Timur penduduk miskin perempuan yang telah
formulasikan dan di pilah oleh Dinas Kependudukan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Kaltim sebanyak 3,08 % dari
jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2016,kemiskinan terutama di desa –
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 55
desatertinggal, hal tersebut menyebabkan pemerintah selalu berupaya mencari
solusi dalam rangka menanggulanginya. Kebijakan Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan
( PPEP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI
dalam Surat Keputusan Nomor : 58/SK/Meneg PP/XII/2004 yang pada intinya
bertujuan untuk membantu pemerintahdalam penanggulangan kemiskinan
pada kelompok perempuan yang antara lain melalui strategi
mensinergikan seluruh kekuatan yang ada baik kekuatan dari sektor
pemerintah maupun non pemerintah, DPRD, LSM, Organisasi Masyarakat,
Perguruan Tinggi dan Perbankan secara bersama-sama melalui koordinasi,
sinkronisasi dan kemitraan sertamembuat jejaring kerja dalam
mengembangkan/melaksanakan kebijakan tersebut, baik di tingkat pemerintah
pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Berangkat dari persoalan tersebut maka Dinas Kependudukan, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Timur berinisiatif
untukmengadakan kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di Kota
Samarinda dalam rangka meningkatkan SDM perempuan yaitu dengan
mengadakan Pelatihan Menjahit, bekerja sama dengan Co Learning Center
Nadwaa Holeesa Samarinda yang merupakan kepedulian LM terhadap
warganya terutama kaum perempuan di Kalimantan Timur, dengan sasaran
perempuan sebagai tulang punggung keluarga, ibu rumah tangga, perempuan
disabilitas agar mereka dapat berwirausaha sehingga dapat mandiri di bidang
ekonomi.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 56
B. Tujuan
Tujuanumum adalah untuk menurunkan tingkat kemiskinan
suatuwilayah melalui PeningkatanProduktivitas Ekonomi Perempuan Secara
terpadu dan Bersinergi melalui pengurangan beban biaya pada keluarga
miskin di bidang kesehatan dan pendidikan.
- Tujuan Khusus adalah :
7. Menumbuhkan dan mengembangkan pelaku wirausaha baru.
8. Meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan
kelompok miskin di berbagai kegiatan usaha untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 57
Foto Pembukaan Kegiatan Peningkatan Kewirausahaan bagi Perempuan di PPU
9. Meningkatkan akses kelompok perempuan terhadap
informasi, teknologi tepat guna dan berbagai sumber
pembiayaan.
10. Meningkatkan IPG.
11. Meningkatkan sumbangan pendapatan perempuan
12. Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender melalui
Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (entrepreneur) baru
Menumbuhkan jiwa kreativitas untuk berkompetitif bagi pelaku
wirausaha
Menambah wawasan untuk berwiraswasta,
Menurunkan tingkat kemiskinan perempuan
Meningkatkan IPG
Meningkatkan kesejahteraan keluarga
D. Peserta
Peserta dari kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan di Kab.
PPU sebanyak 50 orang dengan nama-nama adalah :
1. Rosmili 32. Dwi Yuniarti2. Pratiwi Indah Ayu Lestari 33. Dawiyah3. Masnah 34. Ramnah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 58
4. Nia 35. Yulinda Labasu5. Masanah 36. Siti Najemiah6. Kiki Rahayu 37. Solihah7. Rahmawati 38. Pujiatun8. Hadiani 39. Noortiah9. Isnawati 40. Misah10. Nurul Khasanah 41. Tri Murhanjati11. Ernawati 42. Desi Maya Sari12. Yani 43. Mardiyah13. Rotman 44. Siti Yulaikha14. Yayu 45. Widya Wati15. Farida 46. Hj. Nurhaedah16. Salsabila 47. Turdian17. Ade Irma 48. Zainab18. Nurmaliah 49. Rosmawati19. Misnah 50. Riski20. Reski21. Sariatin22. Srihariati23. Sumiati24. Suhini25. Arpiah26. Rusmawati27. Habibah28. Roskia29. Novita Alverina30. Sumiyati31. Bania
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 59
E. Narasumber
Narasumber
Kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan mengundang
narasumber dari :
1. LKP Atiqna Smart Samarinda Ibu Silvi Vidiarti dengan materi
tentang Praktek Membuat Kreatifitas Hantaran Pengantin
2. Rumah Ampiek Balikpapan Ibu Emi Hasyimiah Alaydrus dengan
materi tentang Motivasi Berwirausaha Bagi Perempuan
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 60
Foto Narasumber Kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di Kab. PPU
F. Waktu Kegiatan
Kegiatan Peningkatan Kewirausahaan Perempuan di Kab. Penajam
Peser Utara dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2018 salaam 1 hari .
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Peningatan Kewirausahaan Perempuan di Kab. PPU
dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Bupati PPU Lantai 1.
H. Keluaran
Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah peserta dapat membuat
berbagai macam kreasi hantaran dari bahan asal kain menjadi burung, pita
dibuat kreasi bunga dan lain sebagainya yang dapat di gunakan sebagai modal
mereka untuk membuka usaha rumahan sehingga dapat meningkatkan
ekonomi keluarga
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan
Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal
dariAPBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov.
Kaltim Tahun 2018
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 61
10. Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan Dalam Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang
A. Latar Balakang
Berdasarkan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974,
tentang perkawinan , Pasal 31 ayat 3 berbunyi “ suami adalah kepala keluarga
dan istri adalah ibu rumah tangga ” namun data statistic nasional Indonesia
memperlihatkan tidak kurang dari 14 % rumah tangga di Indoesia
sesungguhnya di pimpin oleh perempuan. Dalam kehidupan social politik dan
kemasyarakatan di Indonesia , kepala keluarga adalah suami atau laki-laki.
Selain itu , nilai social budaya umumnya juga masih menempatkan perempuan
pada posisi sub-ordinat. Oleh karena itu keberadaan perempuan sebagai kepala
rumah tangga tidak sepenuhnya di akui , baik dalam system hukum yang
berlaku maupun dalam kehidupan social masyarakat . Akibatnya perempuan
kepala rumah tangga menghadapi diskriminasi hak dalam kehidupan social
politik.
Rumah tangga yang di kepalai oleh perempuan umumnya miskin dan
merupakan kelompok termiskin dalam strata social ekonomi di Indonesia. Hal
ini sangat terkait dengan kualitas sumber daya perempuan kepala keluarga
yang rendah. Perempuan kepala rumah tangga umumnya berusia 20 – 60
tahun, lebih dari 38,8 persen buta huruf , mereka menghidupi antara 1 – 6
orang tanggungan , bekerja sebagai buruh tani dan sektor informal dengan
pendapatan rata -rata kurang dari 10 ribu rupiah perhari dan sebagian dari
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 62
mereka mengalami trauma karena tindak kekerasan dalam rumah tangga
( data PEKKA ( Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) ).
Ada banyak faktor yang bisa menjadikan perempuan sebagai kepala
rumah tangga, misalnya saja ketika laki-laki tidak dapat menjalankan peran
produktifnya, entah karena sakit permanen / cacat, perpecahan keluarga,
perang/konflik dan perpindahan penduduk , suami meninggal , perempuan
lajang dari keluarga yang tidak mampu, perempuan yang suaminya
menganggur, baik karena PHK, malas bekerja atau sulit mencari pekerjaan .
Perempuan kepala rumah tangga ini secara umum berasal dari
keluarga miskin dan berpendidikan rendah, rata-rata pekerjaan yang mereka
geluti adalah pekerjaan sektor informal, seperti pembantu rumah tangga,
buruh, pedagang kecil dan pekerjaan lainnya yang tidak membutuhkan skil.
Di Provinsi Kalimantan Timur, berdasarkan data Susenas Tahun 2014,
perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga sekitar 10.22 % dan
dari sisi tempat tinggal, perempuan kepala rumah tangga di perkotaan sedikit
lebih rendah dari daerah pedesaan, yakni 10,13 %, sedangkan dari sisi usia,
sekitar 72 % perempuan kepala rumah tangga berusia 45 tahun keatas.
Kota Bontang yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan
Bontang Utara, Kecamatan Bontang Selatan dan Kecamatan Bontang Barat,
mempunyai jumlah penduduk sebanyak 174.292 Jiwa yang terdiri dari laki-
laki sebanyak 90.856 Jiwa dan Perempuan sebanyak 83.436 Jiwa ( data BPS
2017). Sedangkan jumlah perempuan sebagai kepala rumah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 63
tangga atau kepala keluarga sebanyak 7.593 Jiwa, atau sekitar 9,1 % dari
jumlah penduduk perempuan. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kota
Bontang paling rendah di antara Kabupaten / Kota se Kalimantan Timur yaitu
44,29 (2014) .
Sehubungan dengan latar belakang diatas serta dari hasil laporan
pemetaan perempuan kepala rumah tanggan miskin di Kaltim yang di
laksanakan di Kota Bontang, Kota Samarinda dan Kabuaten Penajam Paser
Utara pada tahun 2016 oleh BPPKB bekerja sama dengan tim Naladwipa
Samarinda, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Prov. Kaltim berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan
Penyuluhan bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan Dalam Membangun
Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 64
B. Tujuan
Tujuan kegiatan penyuluhan iniadalah :
1. Menumbuhkan dan mengembangkan pelaku wirausaha baru.
2. Meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan kepala rumah
tangga di berbagai kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan
keluarga.
3. Meningkatkan akses kelompok perempuan terhadap informasi,
teknologi tepat guna dan berbagai sumber pembiayaan.
4. Meningkatkan IPG.
5. Meningkatkan sumbangan pendapatan perempuan
6. Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender melalui Peningkatan
Produktivitas Ekonomi Perempuan.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 65
Foto Bersama Panitia & Peserta Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan dalam Membangun Keluarga di bidang Ekonomi
C. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
Membangun motivasi perempuan untuk maju Mengembangkan potensi perempuan yang semula belum berkembang
menjadi berkembang Meningkatkan kemampuan perempuan untuk berwirausaha
(entrepreneur) Membangun kemampuan perempuan kepala rumah tangga untuk
berproduksi Menambah wawasan untuk berwiraswasta, Menurunkan tingkat kemiskinan perempuan Meningkatkan IPG Meningkatkan kesejahteraan keluarga
D. PesertaPeserta Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan
Dalam Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang sebanyak 50 orang dengan nama-nama sebagai berikut :…
1. Hj. Rohmatiah … 25. Sanawiah…2. Sutarti … 26. Ratna Dewi…3. Mastura… 27. Heriyani..4. Hasmi Amin… 28. Suriani…5. Nurliana… 29 Yayuk Sulastri6. Muliati … 30 Anik Supriati…7. Anie Sugiri… 31. Maryam..8. Indarwati…. 32. Siti Fatimah…9. Damaris Sitandi… 33. Munasri…10. Triana… 34. Ryde Sahara…
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 66
11. Sumarni… 35. Maya12. Yurlin Leo … 36. Sardilah…13. Suriani … 37. Herlina..14. Ibu Nulaela… 38. Dewi Wahyuni…15. Hasmirah.. 39. Djunaidah..16. Asna Samosir … 40. Fajar Puspitasari..17. Ira Kurbawati… 41. Samsidar..18. Hj. Saripa… 42. Hariani…19. Surip Istiyawati… 43. Nurmawati…20. Melda Nur Wanti… 44. Nur Hidayah…21. Nursanti… 45. Hamsiah…22. Susi Eryanti… 46. Rosnawi…23. Eni Diani… 47. Ziqri…24. Dahliani… 48.Rahayu
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 67
Foto Peserta Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan dalam Membangun Keluarga di bidang Ekonomi
E. Narasumber
Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan Dalam
Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang mengundang
narasumber dri Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan PA
Provinsi Kalimantan Timur dengan materi tentang Kebijakan Pemerintah
Prov. Kaltim Bagi Peningkatan Produktifitas zzzzekonomi Perempuan (PPEP)
dan dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Bontang dengan materi
tentang Praktek Pembuatan Empek-Empek Ikan Tenggiri.
F. Waktu Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan Dalam
Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang Dilaksanakan
pada tanggal 14 Mei 2018 selama 1 (satu) hari.
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga Perempuan Dalam
Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang Dilaksanakan di
Balai Pertemuan Umum Kecamatan Bontang Barat Kota Bontang
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 68
H. Keluaran
Keluaran dari kegiatan Penyuluhan Bagi Kepala Rumah Tangga
Perempuan Dalam Membangun Keluarga di Bidang Ekonomi di Kota Bontang
diharapkan adalah :
Terbangunnya motivasi perempuan untuk maju
Meningkatnya wawasan peserta dalam berwirausaha
Meningkatkan angka IPG Kaltim
Meningkatkan Angka IDG Kaltim
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal dariAPBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov. Kaltim Tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 69
Foto hasil praktek pembuatan Empek-Empek Ikan Tenggiri
11. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan PeranSerta dan Kesetaraan Gender Dalam Kajian IPM, IPG dan IDG Kalimantan Timur Tahun 2018.
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia pada hakekatnya
adalah pembangunan manusia seutuhnya untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia di segala bidang , moril maupun materiil, bagi laki-laki maupun
perempuan , secara adil, setara, terencana, bertahap, komprehensif,
berkesinambungan dan dengan melibatkan partisipasi tiga pilar Tata
Kepemerintahan yang baik ( good governance) yaitu Kepemerintahan, Swasta,
Dunia Usaha dan masyarakat, yang dalam pelaksanaannya bersendikan 4
(empat) asas, yaitu : Akuntabilitas, Transparansi, Partisipasi dan Penegakan
Hukum / Peraturan Perundang-undangan. Dalam arahan RPJPN 2005-2025
yang tercantum pada misi 2 yaitu mewujudkan bangsa yang berdaya saing
dengan sasaran pokok adalah : 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), 2.
Indeks Pembangunan Gender (IPG), 3. Penduduk Tumbuh Seimbang, hal ini
sesuai dengan arah pembangunan di bidang kesehatan, pemberdayaan
perempuan dan pemuda. Sementara itu kondisi yang ingin dicapai dalam
RPJMN 2015 - 2019 yaitu pada sasaran 6.5 yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia dan masyarakat pada tantangan ke 4 dan 5 yaitu tantangan dalam
mempercepat peningkatan Kesetaraan Gender dan Peranan Perempuan dalam
Pembangunan yaitu meningkatkan pemahaman , komitmen dan kemampuan
para pengambil kebijakan dan pelaku pembangunan akan pentingnya
pengintegrasian perspektif gender di semua bidang dan tahapan
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 70
pembangunan , penguatan kelembagaan PUG termasuk perencanaan dan
penganggaran yang responsive gender dari pusat dan daerah. Serta tantangan
dalam peningkatan perlindungan parempuan dan anak dari tindak kekerasan
dan perlakuan salah lainnya , serta melaksanakan system penanganan masalah
perempuan dan anak secara terkoordinasi dan menyeluruh mulai dari upaya
pencegahan, penanganan dan rehabilitasi.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Prov. Kaltim pada tahun
2015 yang diukur dengan indikator angka harapan hidup laki-laki (71,82) dan
perempuan (75,59) , angka melek huruf laki-laki (99,23) dan perempuan
( 98,85 ), angka rata-rata lama sekolah laki-laki (9,57) dan perempuan (8,68)
serta angka sumbangan pendapatan laki-laki (77,46) dan perempuan (22,54).
Sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2015 dihitung dengan
indikator Perempuan di Parlemen 10,26 %, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Perempuan 41,14 % dan Sumbangan Pendapatan Perempuan 22,54 % , terlihat
bahwa posisi perempuan masih sangat rendah , hanya pada indicator angka
harapan hidup yang lebih baik antara perempuan dan laki-laki.
Berdasarkan hal tersebut di atas Dinas Kependudukan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Kalimantan Timur
menginisiasi untuk mengadakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan Peran dan Kesetaraan Gender dalam bentuk Kajian Buku Indeks
Pembangunan Pemberdayaan Perempuan (IPM, IPG dan IDG) Kalimantan
Timur Tahun 2018 bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Prov. Kaltim.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 71
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan kegiatan Kajian adalah :
1. Untuk mengetahui keberhasilan Pembangunan Manusia (IPM) di
Kaltim
2. Untuk mengetahui pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) di
Kaltim
3. Untuk mengetahui pencapaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di
Kaltim
C. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang di Harapkan dari kajian ini adalah tersediany angka IPM,
IPG dan IDG Prov. Kaltim tahun 2018.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 72
Foto Bersama Peserta Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Kajian IPM, IPG dan IDG
Kalimantan Timur Tahun 2018.
D. Peserta
Hasil kajian IPM, IPG dan IDG sementara diseminarkan, untuk
memperkaya isi dari kajian tersebut. Pada kegiatan seminar tersebut
mengundang peserta dari OPD terkait, LM Pemerhati Perempuan sebnayak 75
orang dengan nama peserta sebagai berikut :
1. Rita N Obos. S. Pd 20. Nurlela
2. Aji Sri Rushani 21. Muharram Al Kaufy
3. Hj. Mardiani 22. Alfian Rokhmansyah
4. Hendra L, SH. MH 23. Syawal Rianto
5. Sapariah 24.Ni Made Parmini
6. Hj Hamisah 25. HJ. Mardiani
7. Rica Rahim 26. Siti Qomariah
8. Sumantera 27. Hj. Faridah
9. Sri Hariyani S 28. A. Komariah
10. Dr. Siti Aminah. M. Si 29. Noor Hasanah
11. MegaAulianda 30. Desak Ketut Purnamayati,
12. Sti Nurul Chotimah, S. Ip 31. Siti Mahmudah
13. Lia Septiani. S. Si 32. Purwati
14. Mujahidah 33. Syahrul
15. Ratih 34. Mardiana
16..Tuti Sulistyningsih 35. Suraidah
17. Dio Caesar Darma 36. Mahrita
18. Siti Yaumi Rohmah 37. Kholifah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 73
19. Hermalida 38. Rusman Yakup
39. Siti Lailiyah 59.Vepry
40. Siti Nuriyani Z 60. Kholid B
41. Selamat Said 61. Nurindahwati
42. AzizahSabri 62. Sabri
43. Aiur Rofiah 63. Joko W
44. Juriah 64. Nur Malinda
45. Supriansyah 65. Natalia
46. Hanan 66. Faulin Wardani
47. La Ede 67. Kartika
48. La Made 68. Andre
49. Yudi 69. Dudy Irzal
50. Herry 70. Andy
51. Eko 71. Nopy
52. Eko
53. Siti Marletifah
54. Edy Safrani
55. Budy Hartawan
56. Hari Sulistyo W
57. Masrifah
58. Tuti D
E. Narasumber
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 74
Narasumber kegiatan seminar kajian IPM, IPG dan IDG Kaltim dari
BPS Prov. Kaltim
F. Waktu Kegiatan
Kegiatan seminar Kajian dilaksanakan pada tanggal 12 Desember
2018 selaam 1 (satu) hari
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan seminar Kajian dilaksanakan di ruang rapat tepian 1 Kantor
Gubernur Kaltim , Jl. Gajah Mada No 1 Samarinda.
H. Keluaran
Keluaran dari kajian seminar adalah tersosialisasikannya hasil kajian
dalam rangka peningkatan pembangunan pemberdayaan perempuan tahun
2018 kepada organisasi perangkat daerah terkait, LM Pemerhati Perempuan
dan, DPRD, Kaltim Komisi IV.
I. Anggaran
Anggaran kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha dalam Pembinaan dan Evaluasi Desa Prima berasal dariAPBD Prov. Kaltim pada OPD Dinas Kependudukan PP dan PA Prov. Kaltim Tahun 2018
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 75
12. Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan Di Bidang Politik dan Jabatan Publik Program : Keserasian Kebijakan Penigkatan Kualitas
P e Perempuan Gender Dalam Pembangunan
Kegiatan : Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi perempuan di bidang politik dan
Jabatan Publik
A. Latar Belakang
Faktanya separuh dari jumlah penduduk indonesia adalah
perempuan, oleh karena itu perlu diberi perhatian terhadap kepentingan
politiknya. Perhatian terhadap kepentingan politik perempuan secara konkrit
baru dimulai pada tahun 2013yang di tandai dengan masuknya pengaturan
dalam undang-undang pemilu mengenai 30% keterwakilan perempuan dalam
parlemen.
Tahun 2008 UU Pemilu ini direvisi dan peraturan mengenai
keterwakilan ditetapkan dengan menggariskan bahwa parpol peseta pemilu
harus mencalonkan 30% keterwakilan caleg perempuan dalam daftar calonnya.
Ketentuan dalam UU Pemilu ini di perkuat oleh pengaturan dalam Undang-
undang No.2 tahun 2008 tentang partai politik yang menyatakan bahwa parpol
harus menempatkan 30% perempuan dalam kepengurusan partai.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 76
Sekalipun telah ada pengaturan keterwakilan perempuan dalam
parlemen melalui kedua UU Pemilu diatas, tetapi ketentuan 30% keterwakilan
perempuan di parlemen tidak tercapai . Hasil Pemilu 2004 anggota parlemen
perempuan hanya 12% dari pemilu 2009 yang mencpai 18%. Hal ini berarti
bahwa perempuan baik dalam menentukan kebikjakan politik (politik ideas)
dan kehadirannya dalam politik (politik presence) belum terwakili secara
sinifikan.
Rendahnya keterwakilan perempuan dalam legislatif di kaltim,
yaitu 1s.d.20% saja, dan belum mencapai 30% sesuai dengan ketentuan
undang- undang . Berdasarkan data Kalimantan Timur dalam angka 2016
menunjukan bahwa jumlah anggota DPRD provinsi serta kabupaten/kota
menunjukan jumlah anggota DPRD provinsi serta kabupaten/kota menunjukan
jumlah yang bervariasi, pada hasil pemilu periode 2014-2019. Dari 7
kabupaten yang terdapat di kaltim secara keseluruhan dapat digambarkan
sebagaimana uraian berikut ini : jumlah anggota DPRD Provinsi Kaltim
sebanyak 55 orang, 49 orang (89%) diantaranya laki –laki dan 6 orang (11%)
perempuan, Kabupaten Paser terdapat 30 orang, 25 orang laki- laki (83%) dan
6 orang (17%) perempuan , kemudian Kutai Barat terdapat 25 orang, 21 orang
laki-laki (96%) dan 1 orang (4%) perempuan.. Kemudian dari 3 kota yang
terdapat di kalimantan Timur secara lebih rinci diuraikan berikut ini. Untuk
kota Balikpapan terdapat 45 Orang, 36 Orang Laki-laki (80%) dan 9 orang
(20%) perempuan. Kemudian untuk kota bontang dari 25 orang yang terpilih
23 (92%) laki –laki (8%) orang perempuan.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 77
Sehubungan dengan itu dalam pemilu 2019, perlu usaha keras
dan strategi yang tepat untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di
parlemen.
B. Tujuan
Tujuan Kegiatan adalah :1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan peserta untuk
memotifikasi sebagai calon anggota legislatif di kaltim.
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 78
Foto Pembukaan Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik
2. Mendorong peserta agar nantinya terpilih sebagai anggota DPR, DPRD dengan memberikan Sharing dan Tips untuk lolos sebagai anggota legislatif di kaltim dan Pusat.
3. Meningkatkan sumber daya manusia perempuan calon legislatif baik kulitas maupun kuantitasnya.
C. Hasil Yang di harapkan1. Peningkatan keterwakilan perempuan di DPR dan DPRD
Khususnya wakil dari kalimantan Timur untuk kuota 30% atau setidaknya mendekati.
2. Semakin terlatinya perempuan calon legislatif dalam persiapan menuju pemilihan umum 2019.
3. Semakin terbukanya wawasan perempuan calon legislatidf tentang pentingnya keterwakilan perempuan dalam penentuan kebijakan dan legisasi peraturan perundang-undangan.
4. Meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat dan berpartisipasi dalam politik untuk pembangunan.
D. Peseta
Peserta yang hadir pada kegiatan Kegiatan Perumusan
Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di
Bidang Politik dan Jabatan Publik berasal dari partai
politik dan anggota legislatif perempuan sebanyak 55
orang dengan nama-nama sebagai berikut :
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 79
1. Siti Nurul Chotimah, S.IP
2. Hj. Mahdalena, HA,S.Pd
3. Wida Farida,SH
4. Sance
5. Yunizar Elizabeth
6. Dra. Erna Ernawaty idjab, M.Si
7. Mega Aulianda,S.E
8. Yuli Astuti
9. Puspita
10. Mahdalena
11. Ida
12. Bawon Islamiyah
13. Gusti Masdiana
14. Mardiatun
15. Lailatun Nur
16. Cristina Hana Olivia
17. Natalia C.D Tengko
18. Sri Erna Dharmayanti
19. Elsya Sondkah, S.Pd.K.S.E
20. Tria Ningsih
21. Gusti Adi RA
22. Wachyuni Kusasih
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 80
23. Fitri Trihardini
24. Noor Hasanah
25. Siti Aisyah
26. Noor Saufyaiayah
27. Lia Septiani,S.Si
28. Hj. Najki Tabessum
29. Dra.Septeny Muladewi,M.Pd
30. Ervina Irmayanti
31. Harvina Novriyani
32. Susy Hurpatria.K (Nuke)
33. Soraya
34. Asriani
35. Vitasari
36. Yanti
37. Sapariah
38. Hj. Norhasanah
39. Veralina
40. Yayuk Asniah
41. Syarifah Hilmah Al Qadri
42. Titi Nurhayati
43. Suharti Latika
44. Eli Maria indah Handayani
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 81
45. Ir. Yayah,S
46. Hj. SB Yaumid
47. Ratih Lestari
48. Hj. Nora AA
49. Kusuma Dewi
50. Nur Sanriana
51. Dra Mawardani
52. Isnawati
53. Eka Mawardani
54. Wilujengsih
55. Hj Nurhidayah
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 82
Foto Peserta Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik
E. Narasumber
Narasumber kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik
1. Ir. Hj Halda Arsyad, MM dengan Materi “Motivasi dan semangat bagi Perempuan berpotensi untuk calon legislatif
2. Dr. A Darsono dengan Materi” Strategi Kampanye serta strategi perolehan suara minimal
3. Mohammad Taufik, S.Sos, M.Si “dengan materi Prosedure, tata cara dan peraturan kampanye
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 83
Foto Narasumber Bapak Dr A. Darsono dalam.penyampaian materi Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang
Politik dan Jabatan Publik
F. Waktu Kegiatan
Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 di hotel Midtown, Jl. Hasan basri 58 Samarinda.
G. Keluaran1. Peningkatan keterwakilan perempuan di DPR dan DPRD
khususnya wakil dari Kalimantan Timur untuk kuota 30% atau setidaknya mendekati.
2. Semakin terlatihnya perempuan calon legislatif dalam persiapan menuju pemilihan umum 2019
3. Semakin Terbukanya wawasan perempuan calon legislatif tentang pentingnya keterwakilan perempuan dalam pembentukan kebijakan dan legislasi peraturan perundang- udangan
4. Meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat dan berpartisipasi dalam politik untuk pembagunan
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 84
Laporan kegiatan Bidang Kesetaraan Gender Tahun 2018 85
Praktek Simulasi Perhitungan Suara Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik