POLA PEMUKIMAN

PEDESAAN

Oleh AGUSTINA BIDARTI, SP., M.Si.

Pendahuluan

Pemukiman dapat dipahami sebagai satu daerah yang dijadikan oleh sekelompok orang sebagai tempat tinggal mereka.

Pemukiman mempunyai beraneka ragam bentuk atau pola sesuai dengan kondisi lingkungan, sistem sosial yg berlaku, dan kebutuhan.

Desa, sebagai satu bentuk pemukiman di daerah yang berada di luar batas perkotaan, mempunyai bentuk yang berbeda-beda pula dari suatu daerah ke daerah lain, walaupun desa mempunyai karakteristik yang umum di antara desa.

Desa mungkin merupakan bentuk pemukiman terpenting yang tertua mempunyai tatanan atau aturan tersendiri di dalam menata kehidupan para pemukim

Di berbagai tempat seperti di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Latin, desa merupakan bentuk pemukiman utama (Smith, 1970)

Kawasan (wilayah) desa disebut sebagai pedesaan

Pola Umum Desa

Dari berbagai pengamatan dan studi terlihat bahwa bentuk desa (pola, pengaturanatau organisasi, dan letak bangunan pemukiman) berbeda dari satu daerah ke daerah lain.

Bentuk (tata letak ) desa dipengaruhi oleh kondisi alam lingkungan sekitar (geografis)

Sering kali bentuk suatu desa itu berkaitan erat dengan karakteristik sosial dan budaya yang dominan di pemukiman yang bersangkutan. Contoh : Gampong (desa yg terbentuk dari pertalian keluarga lewat perkawinan-di Aceh) berbeda dengan bentuk desa di daerah lain seperti di Jawa.

A. Pola Pemukiman Desa di Dunia

Tipe Desa di Masyarakat Banjar (Line Village)

Tipe Desa di Masyarakat Eropa

Tipe Desa di Negara Amerika

1. Desa Banjar

Desa yang rumah-rumahnya ditata atau dibangun berbaris lurus mengikuti satu garis tertentu menyilang dan menyusur pinggiran sunga atau anak sungai.

Lahan untuk pengembangan usahatani dan padang pengembalaan ternak umumnya terletak di belakang lokasi pemukiman.

Sungai biasanya dijadikan prasarana untuk lalu lintas atau transportasi ekonomi dan sosial, dan saluran untuk komunikasi dengan dunia luar pedesaan bersangkutan.

2. Desa di Eropa (Negara Slavia)

Desa ini cenderung menonjolkan ciri khas budaya kelompok etnik setempat.

Desa di negara ini mempunyai bentuk desa yang bundar dan melingkar.

Sering lingkaran berpagar ini hampir menyerupai benteng yang dipakai untuk menyangga berbagai ancaman alam, binatang, dan oerang luar.

Lahan pertanian tersebar di luar lingkaran desa tersebut.

Desa di Eropa (Negara AS)

Pemukiman desa mengikuti lahan usahatani

Lahan usahatani mayoritas sangat luas

Jarak diantara satu rumah tempat tinggal dengan rumah berikutnya menjadi besar yang tak memungkinkan suatu komunikasi yg insentif atau lebih akrab.

Untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan disuplai dengan menempuh jarak yang sangat jauh.

Tipe Desa Lain

Tipe Desa atau pemukiman orang-orang Mormon (Di Amerika bagian Utara sebelah timur pengunungan Rocky)

Desa tersebut berbentuk empat persegi seluas satu kali satu mil. Bidang luas itu dibagi ke dalam blok-blok atau petak petak yang masing masing luasnya setara empat hektar.

Jalan desa dibuat melintang dan membujur, dari utara ke selatan dan dari timur ke barat mengikuti garis-garis blok tersebut.

Lahan usahatani dan padang pengembalaan terdapat di luar desa.

B. Pola Desa di Indonesia

1. Desa di daerah Aceh Dalam bahasa lokal disebut sebagai Gampong (meunasab) Umumnya satu gampong berkembang dari satu rumah

induk. Di daerah tertentu, adat budaya Aceh pada umunya

menghendaki agar tiap anak wanita kelak kalau sudah kawin dan beranak dapat diberi satu rumah untuk tempat tinggal, namun hal tersebut tergantung pada kemampuan sosial ekonomi masing-masing.

Bagi yg mampu mereka mendirikan rumah di sekita pekarangan, dan bagi yg tidak mampu cukup membuat (menambah) kamar di dalam rumah.

Dalam beberapa waktu saja kelompok rumah ini berkembang menjadi satu gampong yg dihuni oleh beberapa keluarga yg masih mempunyai hubungan darah (kekeluargaan).

2. Tipe Desa di Bali

Strukur pemerintahan desa di bali ditentukan oleh tipe atau corak desa yang bersangkutan

Desa yg tergolong tua adalah desa yg masih memiliki sifat ke kuno-kunoandalam pola penetapan dan struktur pemerintahannya

Desa yg tergolong muda desa yang terkena pengaruh kebudayaan majapahit

Unit pemertinatah adalah banjar, yg dipimpin oleh seorang kliyan banjar. Mempunyai tempat pertemuan yg disebut bale banjar yg dilengkapi dengan bale kulkul (kentongan).

Setingkat banjar, masih ada kelembagaan desa yaitu pemaksan dan subak. Subak dikepali oleh kliyan atau pakaseh.

D. Administrasi Desa

“Pemerintahan /Adninistrasi (bestuur administration) menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai wewenang badan-badan atau pejabat resmi pemerintahan untuk

menjalankan pemerintahan yang terdiri atas pelaksanaan dari pada ketentuan-ketentuan pranata hukum („executive

power”)”

Kegiatan pemerintahan selain meliputi kegiatan pemerintahan dalam arti khusus, juga meliputi kegiatan-kegiatan bidang teknis dan pengembangan ilmu pengetahuan

Kegiatan teknis meliputi kegiatan public service, ialah mengurusi mengenai kebutuhan vital masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanaan oleh badan pemerintah yang disebut degan dinas, jawatan, lembaga dan perusahaan negara.

D.1. Tata pemerintahan Adalah keseluruhan pranata hukum

yang digunakan sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan pemerintahan dalam arti khusus.

Luas bidangnya meliputi segi sifat hubungan hukum dari pada kegiatan pemerintahan umum, pelayanan masyarakat, penyusunan anggaran belanja, masalah perizinan umum, dispensasi, grasi, dsb.

D.2. Administarasi Desa Adminstrasi berasal dari kata adninistration yang berarti : 1. Memimpin menguasai, mengendalikan melaksanakan

hukum 2. Melayani/mengatur kepentingan dengan berpedoman

pada peraturan hukum sebagai kekuasaan pemerintah, guna mengatur kepentingan umum atau negara.

3. Arti sempit adalah kegiatan pencatatan, penyimpanan, pengiriman dan reproduksi dari pada surat-surat, data, informasi, dokumen suatu kantor unit kerja.

“Administrasi Desa adalah semua kegiatan atau proses yang berhubungan dengan pelaksanaan dari pada pemerintahan desa yang terdiri atas tiap-tiap kewajiban dan tanggung jawab dan hubungan kerjanya.”