Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM
2013 PADA SUBTEMA GEMAR BERNYANYI DAN MENARI UNTUK SISWA
KELAS 1 SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh:
Rina Heatubun
Nim: 111134320
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Sub Tema
Gemar Bernyanyi dan Menari Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh :
Rina Heatubun
Nim: 111134320
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersebahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang senangtiasa memberikan kekuatan,
mendampingi dan menjaga dalam setiap perjalan hidup ku.
Alm. Bapak di Surga
Yohanes Heatubun
yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat.
ibu tercinta ibu Martha Rumbino yang selalu memberikan
dukungan doa, perhatian, kasih sayang dan semangat untuk
menyelesaikan pendidikan.
Keempat kakak tercinta. Viktor Rumbino, Maria Heatubun,
Ruth mina Heatubun dan Paulina Heatubun yang selalu memberikan
doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Kedua keponakan ku tercinta, Repiyana Rumbino dan Mei
Rumbino yang selalu menghibur aku saat aku letih dan lesuh.
Buat teman-teman PPGT angkatan 2011 yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan agar dapat menyelesaikan skripsi ini .
Kupersembahkan karya ini untuk almamater
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Motto
Prestasi yang sesungguhnya adalah di mana kamu tetap
Berada di jalan yang benar yaitu jalan Tuhan
TIDAK ada permasalahan yang terjadi tanpa jalan keluar
Tidak ada kerja “KERAS” yang berlalu begitu saja tanpa “BERKAT”
dan tidak akan pernah sedetikpun Tuhan Yesus meninggalkan kita
dalam setiap langkah yang kita tempuh Tuhan selalu ada bersama
dengan kita dan akan menuntun kita ke jalan yang benar.
Ku aman karena kau menjaga
Ku kuat karena kau menopang
Hidup ku hanya di tentukan oleh kuasa Mu
“ Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagain karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaiman layaknya karya ilmiah ini.
Yogyakarta 28 April 2015
Rina Heatubun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rina Heatubun
NIM : 111134320
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Sub Tema Gemar
Bernyanyi dan Menari Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan
data, mendestribusikan secara terbatas dan memplubikasikanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tampa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 April 2015
Rina Heatubun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM
2013 PADA SUB TEMA GEMAR BERNYANYI DAN MENARI UNTUK SISWA
KELAS 1 SD
Rina Heatubun
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang menunjukkan perlunya
contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada
kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,
pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian otentik pada kegiatan
pembelajarannya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan perangkat pembelajaran
menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp, dan prosedur
penelitian R&D model Borg dan Gall pengembangan penelitian tersebut diadaptasi menjadi
sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan meliputi lima
langkah yaitu : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat
pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Instrumen
dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kusioner. Wawancara digunakan
untuk analisis kebutuhan sedangkan kuiseoner digunakan untuk validasi kulaitas perangkat
pembelajaran oleh dua pakar kurikulum 2013 dan dua guru kelas 1 SD.
Dari hasil validasi yang dilakukan oleh dua pakar kurikulum dan dua guru SD peneliti
memperoleh skor rerata 3,87 dari rentangan skor 1 s/d 5, dengan kategori “ Baik”. Skor
tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013
subtema Gemar Bernyanyi dan Menari untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar memilki kualitas “
Baik” dan layak untuk diuji coba.
Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran, subtema Gemar Bernyanyi
dan Menari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY
CURRICULUM ON SUBTHEME GEMAR BERNYANYI DAN MENARI FOR FIRST
GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
This research was conducted because there were still many teachers who needed
example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main
objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary
School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character
building based on local culture and authentic assesment in the learning activity.
This research was research and development. The development of learning instrument
used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used
research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two
development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base
of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were
(1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5)
design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument
referring to 2013 Elementary School Curriculum for first grade students of elementary school.
The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was
used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri Kalasan 1 Sleman.
While the questionnaire was used to validate the quality of the learning instrument by two
experts of 2013 curriculum and two teachers of the first grade of elementary school.
From the result of the validation conducted by researchers obtained a mean score of 3,
75 in the category of "Good". The score indicates that the elementary curriculum learning
refers subtema 2013 gemar bernyayi dan menari for first grade elementary school students have
the quality of "Good" and unfit for use.
Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument, subtheme Gemar
Bernyanyi dan Menari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Gemar Bernyanyi dan Menari
untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak
langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,B.S.T.MA. selaku Ketua Program Studi
PGSD.
3. Dra. Maslichah Asyari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
6. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
7. Uswatun Khasanah selaku guru kelas I SDN Kalasan 1 yang telah membantu peneliti
dalam melakukan validasi produk penelitian.
8. Kartika Kirana S, s. Selaku kepala sekolah SDKE Mangunan yang telah membantu
peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
9. Ibunda tersayang, Ibu Martha Rumbino yang selalu memberikan dukungan, motivasi
serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Keempat kakak ku, Viktor Rumbino, Maria Heatubun, Ruth Mina Heatubun dan
Paulina Heatubun yang selalu memberikan dukungan dan doa yang selalu kujadikan
motivasi.
11. Kedua keponakan ku tercinta Repiyana Rumbino dan Mei Rumbino yang selalu
menyemangatiku saat kesal dan lelah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Kedua keluarga besar Heatubun dan Rumbino yang selalu mendoakan dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman satu perjuangan 34 mahasiswa skripsi payung pengembangan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan
dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 28 April 2015
Penulis,
Rina Heatubun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN............................................ iv
HALAMAN MOTTO................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................... vii
ABSTRAK............................................................................................................................... viii
ABSTRAC................................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR............................................................................................................... x
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................... 6
E. Batas Istilah...................................................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian teori..................................................................................................................... 12
1. Kurikulum SD 2013....................................................................................................... 12
a. Rasional dan elemen perubahan kurikulum 2013.................................................... 13
b. Penguatan pendidikan karakter................................................................................ 21
c. Pendekatan tematik integratif................................................................................... 22
d. Pendekatan saintifik................................................................................................. 25
e. Penilaian otentik....................................................................................................... 34
2. Model pengembangan perengkat pembelajaran............................................................. 38
B. Penelitian yang relevan................................................................................................ 47
C. Kerangka berpikir.......................................................................................................... 49
D. Pertanyaan penelitian..................................................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian............................................................................................................... 52
B. Prosedur pengembangan................................................................................................ 52
1. Jadawal Penelitian.................................................................................................... 54
2. Langkah 1 : Potensi dan Masalah............................................................................ 55
3. Langkah 2 : Pengumpulan Data............................................................................... 55
4. Langkah 3 : Desain Produk...................................................................................... 55
5. Langkah 4: Validasi Desain.................................................................................... 56
6. Langkah 5 : Revisi Desain....................................................................................... 57
C. Validasi Ahli Kuirkulum SD 2013................................................................................ 57
D. Instrumen Penelitian...................................................................................................... 57
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................ 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisi Kebutuhan.......................................................................................................... 63
1. Hasil wawancara Analisis Kebutuhan...................................................................... 63
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan................................................ 67
B. Deskripsi produk Awal.................................................................................................. 68
1. Silabus...................................................................................................................... 69
2. Rencana Pelaksanaan Perangkat Pembelajaran Tematik Harian....... ..................... 69
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013............................................................ 72
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013... ...................... 75
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan.......................................................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 83
B. Keterbatasan Pengembangan......................................................................................... 84
C. Saran .............................................................................................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tantangan Masa Depan dan Kompetensi Masa Depan........................................... 16
Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir........................................................................................... 17
Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013...................................................................... 19
Tabel 4. Jadwal Penelitian......................................................................................................... 54
Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima.......................................................................................... 59
Tabel 7. Kriteria Skor Skala Lima............................................................................................. 61
Tabel 8. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi........................................................ 74
Tabel 9. Komentar Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi.................... 77
Tabel 10. Rekapitulasi Nilai....................................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp........................................................ 38
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir......................................................................................... 49
Gambar 3. Langkah-langkah pengembangan perangkat Borg dan Gall.................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat ijin observasi dan wawancara........................................................................................... 88
Surat keterangan......................................................................................................................... 89
Rangkuman survei hasil wawancara.......................................................................................... 90
Instrumen validasi perangkat pembelajaran tematik.................................................................. 95
Biodata penulis ........................................................................................................................ 118
Silabus...................................................................................................................................... 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi hal yang sangat fundamental bagi kehidupan
seseorang, dengan pendidikan yang baik maka akan baik pola pikiran dan
sikap seseorang. Pendidikan yang baik terbentuk dari pola dan sistem
pendidikan yang baik pula. Sistem dan pola pendidikan yang baik terwujud
dengan kurikulum yang baik. Pendidikan Nasional berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem dalam pengajaran
nasional yang diatur dengan undang-undang.
Kurikulum secara etimologi adalah tempat berlari dengan kata yang
berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan currere yang artinya tempat
berlari. Dalam sejarahnya, kurikulum merupakan suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish,
kemudian pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat di dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang
jumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh
pendidikan di lembaga pendidikan. Di Indonesia sendiri, pengertian
kurikulum terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasioanal yaitu kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Imas Kurinasih (2014 : 3).
Bicara tentang kurikulum tentu semua pihak sepakat bahwa
pembicaraan itu adalah soal kebijakan yang sangat strategis, karena semua
perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia merupakan racangan
pembelajaran yang memilki kedudukan yang sangat strategis dalam
keseluruhan kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan proses dan
hasil sebuah pendidikan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan sangat
berkepentingan dan tentu saja menjadi lahan utama yang akan terkena
imbasnya. Semua pihak, baik itu orang tua, masyarakat juga mendapatkan
dampak langsung dari perubahan-perubahan kurikulum itu.
Oleh karena itu, perubahan kurikulum ini harus disikapi secara
positif dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah,yang
menjadi ujung tombak pelaksanaan tentu saja semua civitas akademik di
sekolah, dan semua itu tergantung pada guru dan kepala sekolah yang
dijadikan sebagai kunci dalam menentukan serta menggerakkan berbagai
komponen dan dimensi di sekolah lainnya. Keberhasilan implementasi
kurikulum ini juga dipengaruhi oleh kemampuan guru terutama berkaitan
dengan pengetahuan dan kemampuan, serta tugas yang di emban, dan
kondisi ini kadang diperparah dengan banyaknya para pelaku pendidikan
yang diangkat tidak berdasarkan kompetensi dan keahlian mereka,
sehingga segala kekacauan dan salah menterjemahkan sangat mungkin
terjadi, dan imbas yang paling terasa tentu saja akan dirasakan oleh semua
murid-murid sebagai objek dari kurikulum tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Muhammad Nuh Dea dalam Imas Kurinasih berpendapat
bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan
pemikiran kompetensi berbasis sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
Adapun ciri-ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah: a) menuntut
kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan
sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari
informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi b)
siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,
kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiilki kemampuan
berpikir kritis c) mimiliki tujuan agar berbentuknya generasi produktif,
keratif, inovatif, dan afektif d) khusus untuk tingkat SD, pendekatan
tematik integrative memberi kesempatan siswa untuk mengenal dan
memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran e) pelajaran IPA dan
IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kurikulum 2013, menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
terpadu dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai
kompetensi dan berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema.
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang
penggembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai
tema atau topik sentral. Setelah tema ditetapkan dan dijadikan dasar untuk
menentukan dasar-dasar subtema dari bidang studi lain yang terkait.
Menurut (Abdul 2010 : 99) proses pembelajaran menggunakan pendekatan
scientific. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mencari
tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberitahu (Permendikbud
kurikulum 2013).
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tugas, peran dan fungsi guru
merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Hanya saja terkadang tugas dan
fungsi disejajarkan sebagai penjabaran dari peran menurut Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 peran guru
adalah sebagai pendidik pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai
dan pengevaluasi dari peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
guru kelas I SDN KALASAN ibu SR pada tanggal 17 Mei 2014, peneliti
memperoleh informasi bahwa kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum
yang memuat mata pelajaran secara keseluruhan dalam sebuah tema.
Berdasarkan data wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 17
Mei 2014 dengan guru kelas I. Guru dapat menginformasikan bahwa
kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang memuat beberapa mata
pelajaran dalam suatu tema, dan guru juga sudah mengetahui teori-teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dasar dalam kurikulum 2013 yang terdiri dari pendekatan saintifik, tematik
integratif, penilaian outentik dan pendidikan karakter. Tetapi dari informasi
tersebut guru-guru juga mendapatkan kesulitan contohnya seperti sumber
daya manusia (SDM), dikarenakan beberapa guru masih menggunakan
model mengajar yang lama, sedangkan guru kelas I dan IV yang dapat
mengikuti diklat sesuai dengan kurikulum 2013.
Guru juga mendapatkan kesulitan dalam menemukan perangkat
pembelajaran diantaranya meliputi penilaian atau instrumen penilaian salah
satunya adalah penilain sikap anak-anak di dalam kelas karena jumlah
siswa yang terlalu banyak sehingga guru membutuhkan instrumen
penilaian sikap yang efektif. Kesulitan lain juga terdapat pada sarana dan
prasarana di sekolah yang kurang memadahi. Guru sudah menguasai teori
tetapi untuk menerapkan belum semaksimal atau belum 100%. Adapun
kesulitan-kesulitan lain berupa daftar penilaian, penilain proses, rubrik
penilaian karakter sikap sehingga guru perlu menyiapakannya. Berdasarkan
permasalah yang di temukan di latar belakang diatas, makan peneliti
tertarik memilih judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu
Kurikulum 2013 pada Sub tema Gemar Bernyanyi dan Menari untuk Siswa
Kelas I SD.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur mengembangkan perangkat pembelajaran subtema
Gemar Bernyanyi dan Menari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar mengacu
kurikulum 2013 untuk siswa kelas Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Gemar
Bernyanyi dan Menari mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran subtema Gemar Bernyanyi
dan Menari mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar
dengan prosedur yang telah di tentukan.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran
subtema Gemar Bernayanyi dan Menari mengacu kurikulum 2013 untuk
siswa kelas I Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam pengembangan dan perangkat pembelajaran
mengacu kurikulum SD 2013.
2. Bagi guru
Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inspirasi dan salah
satu refrensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis
kurikulum 2013.
3. Bagi siswa
Bagi siswa dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi
tentang Gemar Bernyanyi dan Menari mengacu kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Bagi sekolah.
Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inspirasi dan
dapat dijadikan sebagai refrensi untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran berbasis kurikulum 2013.
5. Bagi Prodi PGSD
Bagi prodi penelitian ini bermanfaat menambah bahan bacaan terkait
dengan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013
pada siswa kelas I SD.
E. Batasan Istilah
1. Kurikulum SD 2013 adalah : seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman peyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. (kemendikbut 2013).
2. Pendidikan karakter adalah : pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan
aspek pengetahuan (conitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Menurut Thomas Lickona dalam Heri Gunawan (2012 : 23) , dengan ketiga
aspek tersebut, jika pendidikan karakter diterapkan secara sistematik dan
berkelanjutan akan membuat anak menjadi cerdas dalam emosinya.
Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak
menyongsong masa depan karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil
menghadapi segala macam tentangan kehidupan, termasuk tantangan untuk
berhasil secara akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pendekatan tematik integratif adalah Model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalamn
lansung dan menghubungkanya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya.
4. Pendekatan saintifik adalah: Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari
mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan
untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
5. Penilaian otentik adalah penilaian otentik (authentick assement) adalah
suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang
proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan
konsisten sebagai akuntabilitas publik.
6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri
dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang
berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
Komponen RPPTH pada kurikulum 2013 ini terdiri atas 12 bagian,
antara lain sebagai berikut: Satuan Pendidikan (nama sekolah), Kelas/
semester, Tema/ subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,
Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran ,
LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan.
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan
pribadi peserta didik (kognitif, keterampilan, dan karakter) yang
terdapat dalam dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
Dalam penyusunan RPPTH harus mengacu pada perkembangan
pribadi peserta didik yakni pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan karakter (attitude). Aspek-aspek ini yang perlu
dikembangkan dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
Tetapi dari ketiga aspek tersebut di atas, aspek yang banyak
dikembangkan adalah aspek karakter (Attitude). Hal ini diakibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
karena pada kurikulum 2013 lebih menekankan pengembangan nilai
atau karakter peserta didik.
3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam
kurikulum 2013 adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH). Dalam pendekatan tematik integrative ini, materi ajar
disampaikan dalam bentuk tema yang mengintegrasikan seluruh mata
pelajaran yang terdapat didalamnya. Kompetensi dasar dari berbagai
mata pelajaran ini diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang
memunculkan pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam setiap proses
pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Penyusunan RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik
integrative ini dalam hal proses pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik, Peserta didik merasakan langsung proses pembelajaran
tersebut, pemisahan mata pelajaran tidak begitu nampak tetapi saling
berkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lainnya, hasil
pembelajaran tersebut dapat berkembang sesuai dengan potensi ,minat,
dan kebutuhan peserta didik.
4. RPPTH disusun berbasis aktivitas peserta didik dengan menerapkan
pendekatan saintifik.
RPPTH yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik
terdiri dari lima aspek diantaranya mengamati (observating), menanya
(questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan
membentuk jejaring (networking). Pendekatan saintifik merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran peserta didik
harus suatu karya ilmiah.
5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian
yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik.
Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja,
proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kinerja digunakan untuk
menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Kinerja siswa dinilai
melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan. Penilaian
proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan
oleh siswa menurut periode waktu tertentu. Berupa investigasi yang
dilakukan oleh siswa mulai perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian
portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan
mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau
esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes
tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komperehensif,
sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik.
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan. Di mana penyusunannya memperhatikan tanda baca,
huruf kapital, nama orang, nama tempat, kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Kurikulum SD 2013
Kurikulum secara konseptual adalah suatu respon pendidikan
terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi
mudah bangsannya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan
pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan
potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai
dengan kemampuan dirinya. Untuk memiliki kualitas yang diinginkan
masyarakat dan bangsa. Secara yuridis kurikulum adalah suatu kebijakan
publik yang didasarkan kepada filosofis bangsa dan keputusan yuridis di
bidang pendidikan. (Daryanto 2014 : 11)
Kurikulum merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan
pencapaian pendidikan, pada kurikulum 2013 ada peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan (skill) dan
pengetahuan (konwledge). Kurikulum 2013 menyiapkan generasi masa
depan yang memiliki kemampuan, berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki
minat luas dalam kehidupan, memilki kesiapan untuk bekerja, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya memili rasa tanggung
jawab terhadap lingkungan.
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan
standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar
kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang
atau satuan pendidikan. Menurut Daryanto (2014:13), kurikulum 2013
merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang
telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu di teruskan dengan
kurikulum 2006 (KTSP) .
a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum adalah kebijakan publik berskala luas yang
melibatkan komponen-komponen waktu, keahlian, dana, peralatan,
pengorbanan, kemapuan yang sangat masif. Waktu yang diperlukan untuk
memulai kebijakan itu tidak cukup dalam hitungan bulan atau hari. Karena
membutuhkan dana yang berjumlah triliunan rupiah itu belum termasuk
dalam iplementasi yang harus menjangkau keseluruh wilayah Indonesia.
Perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di
negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya
selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa
dicegah, Imas Kurinasih (2014 : 320).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Perubahan yang ada pada kurikulum 2013 mencakup a) perubahan
standar Kompetensi lulusan, b). Perubahan standar isi, c). Perubahan
standar proses, d). Perubahan penilaian atau standar evaluasi.
Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan pengembangan
nilai, pengetahuan dan ketrampilan secara terpadu dengan fokus pada
pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan rumusan empat
kompetensi ini (penghayatan dan pengalaman agama, sikap, ketrampilan
dan pengetahuan) menjadi landasan kompetensi dasar pada setiap kelas.
Perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan
dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan
menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik integratif. Perubahan
pada Standar Proses sama halnya dengan perubahan strategi pembelajaran.
Perubahan metode mengajar dilakukan oleh guru ketika para guru dapat
menguasai metode-metode mengajar yang efektif.
Kurikulum 2013 harus diimplementasikan melalui pembelajaran
berbasis aktivitas yang berbasis pendekatan ilmiah dan tematik integratif.
Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan dalam pemendikbud nomor 65
tentang Standar Proses bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific) tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran) perlu ditetapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreaktif,
inovatif, dan lebih produktif sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki
masa depan yang lebih baik.
Menurut Daryanto (2013 : 2) berpendapat bahwa ada empat faktor
yang menjadi alasan pengembangan kurikulum 2013 antara adalah : 1)
tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan. 2) kompetensi masa depan
yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan,
kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba
untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. 3) fenomena
sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial
(social unrets). 4) persepsi public yang menilai pendidikan selama ini terlalu
menitik beratkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan
kurang bermuatan karakter. Anatara lain dapat kita lihat pada tabel berikut
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel 1 Identifikasi Tantangan Masa Depan dan Kompetensi
Masa Depan
No Tantangan masa depan Tantangan kompetensi masa depan
1 Globalisasi WTO,
ASEAN community,
APEC, CAFTA
Kompetensi masa depan
2 Kemajuan teknologi Kemampuan berkomunikasi
3 Masalah lingkungan
hidup
Kemampuan berpikir jernih dan kritis
4 Konvergensi ilmu dan
teknologi
Kemampuan mempertimbangan segi moral
suatu usaha
5 Ekonomi berbasis
pengetahuan
Kemampuan menjadi warga yang
bertanggung jawab
6 Kebangkitan industri
kreatif dan budaya
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda.
7 Pergeseran kekuatan
dan ekonomi dunia
Memiliki minat luas dalam kehidupan
8 Pengaruh dan imbas
teknosains
Memiliki kesiapan untuk bekerja
9 Mutu, investasi dan
transormasi pada sektor
pendidikan
Memiliki kecerdasan sesuai
denganbakt/minatnya
10 Materi TIMSS dan Memiliki rasa tanggung jawab terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PISA lingkungan.
Perubahan kurikulum dapat membantu peserta didik untuk
menyiapkan diri menjadi anak didik yang baik di masa yang akan datang
sehingga perlu adanya perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran di
kelas. Sehingga peserta didik siap menghadapi perubahan dan tantangan
masa depan. Penyempurnaan pola pikir terjadi jika adanya perubahan cara
berpikir dari kurikulum lama menjadi kurikulum baru yang kontekstual dan
modern. Penyempurnaan pola pikir dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum
No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2. Standar Isi dirumuskan berdasarkan
Tujuan Mata Pelajaran (Standar
Kompetensi Lulusan Mata
Pelajaran) yang dirinci menjadi
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3. Pemisahan antara mata pelajaran
pembentukan sikap, pembentukan
keterampilan, dan pembentukan
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari mata
pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5. Mata pelajaran lepas satu dengan
yang lain, seperti sekumpulan mata
pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat
oleh Kompetensi Inti (tiap
kelas)
Adapun 3 elemen perubahan yang terjadi dalam kurikulum 2013
antara lain perubahan standar kompetensi lulusan, perubahan standar isi,
perubahan standar proses, perubahan standar evaluasi. Penyempurnaan
standar kompetensi lulusan memerhatikan pengembangan nilai,
pengetahuan dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian
kompetensi. Sedangkan perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya
yang mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada
kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan
tematik integratif atau standar proses.
Perubahan standar proses sama halnya dengan perubahan strategi
pembelajaran dimana seorang guru harus merancang dan mengelola proses
pembelajaran yang aktif dan meyenangkan agar peserta didik difasilitasi
untuk mengamati, menanya, mengelolah menyajikan, menyimpulkan dan
menciptakan. Perubahan standar evaluasi adalah suatu bentuk penilaian
yang dilakukan dengan menggunakan penilaian otentik, penialain otentik
mengukur kompetensi sikap, ketrampilan, serta pengetahuan berdasarkan
hasil dan proses, kita juga dapat melihat dapa tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 3 : Elemen Perubahan kurikulum 2013
ELEMEN
DESKRIPSI
SD
Kompetensi
Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata
pelajaran (ISI)
Kompetensi yang semula diturunkan dari
matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran
Struktur
Kurikulum (Mata
Pelajaran dan
alokasi waktu)
ISI
- Holistik dan integratif berfokus kepada alam,
sosial dan budaya
- Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan
sains
- Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6
- Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat
perubahan pendekatan pembelajaran
Proses
pembelajar-an
- Standar proses yang semula terfokus pada
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta.
- Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
- Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
- Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
melalui contoh dan teladan
Tematik dan terpadu
Penilaian
- Penilaian berbasis kompetensi
- Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja),
menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
- Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan)
yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada
posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
- Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga
pada kompetensi inti dan SKL
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat
siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler
- Pramuka (wajib)
- UKS
- Bahasa Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari berbagai perubahan yang sudah dipaparkan diatas dapat
disimpulkan bahwa kurikulum 2013 telah mengatur ulang proses
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang
membuat siswa begitu aktif dalam mengikuti pemeblajaran di dalam kelas
maupun di luar kelas.
b. Penguatan Pendidikan Karakter
Menurut Heri Gunawan 2012:2, Karakter berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “to mark” atau menandai dengan focus mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Karakter adalah cara
berpikir dan perilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan
bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat
keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari keputusan
yang ia buat. Adapun pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti
plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (conitive), perasaan (feeling), dan
tindakan. Karakter menurut Hermawan Kartajaya dalam Herman Gunawan
karakter adalah: ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu
(manusia). Ciri kahas tersebut adalah asli, dan mengakar pada kepribadian
benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana
seseorang bertindak, bersikap, berujar dan merespon sesuatu.
Pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhal mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa
patriot, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan Pancasila. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai
media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil,
masyarakat politik pemerintah , duni usaha dan media massa.
Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk
berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang,
malu bersikap malas, malu membiarkan lingkunganya kotor. Karakter tidak
terbentuk secar instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar
mencapai bentuk dan kekutan yang ideal. Richard Eyre dan Linda dalam
Heri Gunawan berpendapat bahwa yang menghasilkan suatu perilaku dan
perilaku itu berdampak positif, baik bagi orang yang melajalankan maupun
bagi orang lain ialah sebuah kejujuran yang dinyatakan sebagai sebuah nilai
yang positif. Karena perilaku ini menguntungkan baik bagi yang melakukan
maupun bagi orang lain yang terkena akibatnya. Sama halnya dengan
keadilan, tanggung jawab, hormat, kasih sayang dll. Nilai-nilai ini walaupun
diberikan kepada orang lain, maka persediaan perbendaharaan bagi yang
melakukan pun masih banyak dan semakin banyak orang memberikan
kepada orang lain, maka akan semakin banyak pula dia menerima dari orang
lain.
c. Pendekatan Tematik Integrative
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam
pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Pembelajaran terpadu
berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan siswa. Pendekatan ini
berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan
(drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual
anak. Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memeberikan pengalaman bermakan kepada siswa.
Dikatakan bermakna karena dalam pembalajaran tematik, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan menghubungkanya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembalajaran tematik terletak pada
proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran
sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Dalam melaksanakannya, pendekatan pembelajaran tematik ini
bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama
siswa dengan memerhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan dengan adanya tema akan memberikan banyak keuntungan
diantaranya: 1) siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema
tertentu, 2) siswa dapat mempelajari dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama, 3)
pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan,
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan
mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, 5) siswa dapat lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas, 6) siswa dapat lebih bergairah belajar karena
dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengambungkan mata
pelajaran lain, 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan memberikan
dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk
kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Secara filosofis, kemunculan pembelajaran tematik sangat
dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat berikut (1) progresivisme, (2)
kontruktivisme (3) humanism aliran progresivisme memandang proses
pembelajaran perlu ditekankan pada pembentuk kreativitas, pemberian
sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memerhatikan
pengalaman siswa. Dalam proses belajar, siswa dihadapkan pada
permasalahan yang menuntut pemecahan. Untuk memecahkan masalah
tersebut, siswa harus memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan
pengalaman belajar yang telah dimiliki. Aliran konstruktivisme melihat
pengalaman langsung siswa (direct expriences) sebagai kunci dalam
pembelajaran. Dalam hal ini, isi atau materi pembelajaran perlu
dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung. Menurut aliran
ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia
mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena,
pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu
saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus diinterprestasikan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
oleh masing-masing. Pengetahuan merupakan sesuatu yang berkembang
terus-menerus.
Keaktifin siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat
berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Aliran humanis
memelihat siswa dari segi keunikan/ kekhasannya, potensinya dan motivasi
yang dimilkinya. Siswa selain melihat kesamaan juga memiilki kekhasan.
Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (a) layanan
pembelajaran selain bersifat klasikal juga bersifat individual. (b)
pengakuan adanya siswa yang lambat (slow learning) dan siswa yang
cepat, (c) penyikapan tehadap hal-hal yang unik dari diri siswa, baik yang
menyangkut faktor personal/individual maupun yang menyangkut faktor
lingkungan sosial/kemasyarakatan.
d. Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh
karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk
mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui
observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,
mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru
diperlukan.Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang
dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas
siswa.
Pendekatan saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu
teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut
juga teori belajar penemuan.Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori
belajar Bruner (dalam Carin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya
belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan
pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses
penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang
merupakan suatu penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar
seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan
adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat,
dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.
Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang
diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan
pembentukan dan perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah
suatu struktur mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang
secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya.
Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan
berkembang menjadi skemata orang dewasa. Proses yang menyebabkan
terjadinya perubahan skemata disebut dengan adaptasi. Proses
terbentuknya adaptasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimilasi
dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses kognitif yang dengannya
seseorang mengintegrasikan stimulus yang dapat berupa persepsi, konsep,
hukum, prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada
didalam pikirannya. Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru
yang dapat cocok dengan ciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi
skema yang telah ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada.
Dalam pembelajaran diperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi
antara asimilasi dan akomodasi.
Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi
apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan
kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal development
daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang
didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. (Nur dan Wikandari,
2000:4). Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sebagai berikut : 1) berpusat pada siswa, 2) melibatkan keterampilan proses
sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, 3) melibatkan
proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, 4) dapat
mengembangkan karakter siswa.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah: 1) untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, 2) untuk
membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik, 3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa
bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan, 4) diperolehnya hasil belajar
yang tinggi, 5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah, 6) untuk mengembangkan
karakter siswa ada juga beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam
kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada
siswa, 2) pembelajaran membentuk students’ self concept, 3) pembelajaran
terhindar dari verbalisme, 4) pembelajaran memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip, 5) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa, 6) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru, 7) memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melatih kemampuan dalam komunikasi, 8) adanya proses validasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur
kognitifnya.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi
tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat
diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses
pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan
menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan saintifik
dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:
1. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik
senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati
sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan
mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui
kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka
untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting
dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah
melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
2. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari
situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru,
masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara
mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin
terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
beragama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan
dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari
kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud
Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan
melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/ kejadian/, aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan
keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan.
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses
berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan
pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau
pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada
kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman
yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan
pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
4. Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi.
Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai
pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu
kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas
dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013, adalah menyampaikan hasilpengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun
kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Penilaian Otentik
Penilaian otentik (authentick assement) adalah suatu proses
pemgumpulan, dan pengelolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belaja peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input,
proses dan kelauaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian autektik menilai kesiapan peserta
didikserta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
ketiga komponen (input, proses, dan aotput) tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilain autentik memilki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menanya, menalar dan membangun jejaring. Penilaian autentik merupakan
pendekatan dan istrumen penilaian yang memberikan kesempatan luas
kepadapeserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas seperti : membaca
dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah,
membuat mutil media, membuat karangan dan diskusi kelas. Penilaian
autentik sebagai bentuk penilaian yang mencerminkan hasil belajar
sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau bentuk antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melalu penilain proyek atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal,
demonstrasi, laporan tertulis, ceklis dan petunjuk observasi. Secara garis
besar untuk penilaian autentik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan salah satu penilaian autentik yang berupa
pemberian tugas kepada siswa secara berkelompok. Kegiatan ini
merupakan cara untuk mencapai tujuan akademik sambil mengakomodasi
berbagai perbedaan gaya belajar, minat, serta bakat dari masing-masing
siswa. Tugas proyek akademik yang diberikan adalah tugas yang terkait
dengan konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu tugas ini dapat
meningkatkan partisipasi siswa. Sebagai contoh, siswa diminta membentuk
kelompok proyek untuk menyelidiki keanekaragaman budaya dilingkungan
daerah tinggal mereka.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Oleh karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya
guru harus memperhatikan tiga hal sebagai berikut :
a. Ketrampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberikan
makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan .
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengemabngan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Orsinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
2. Penilaian kinerja
Penialai yang melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukan
dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya. Ada beberapa cara berbeda untuk merekan hasil
penilaian berbasis kinerja :
a. Dafta chek (chekclist). Digunakan untuk mengetahui muncul
atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub
indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
b. Catatan anekdot/narasi (ancdot/narative records). Digunakan
dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang
dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan
tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan
seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunkan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya : 5 =
baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang dan 1 = kurang
sekali.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru
dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari
memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah
berhasil atau belum.
3. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa (tugas-tugas)
dalam periode waktu tertentu yang dapat memberikan informasi
penilaian. Portofolio adalah pemecahan masalah, berpikir dan
pemahaman, menulis, komunikasi dan pandangan siswa sendiri
terhadap dirinya sebagai pebelajar. Portofolio dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Guru menejelaskan secara singkat esensi penilaian portofolio
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau dibawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil
penilaian portofolio.
4. Penilaian tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar salah, yah-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk
uraian dan esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensitesis, mengevaluasi,
dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis bebentuk
uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuna peserta didik.
2. Model pengembangan perangkat pembelajaran
Penelitian yang mengembangkan perangkat pembelajaran ini,
menggunakan prosedur pengembangan hasil modifikasi antara model
pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan
Gall.
Menurut Kemp (1994) dalam Trianto (2010:81-89) pengembangan
perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum.
Gambar 2. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp
Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas
revisi. Unsur-unsur pengembangan perangkat pembelajaran Kemp meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Identifikasi Masalah Pembelajaran
Tujuan dari tahap untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara
tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di
lapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik,
maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran.
2. Analisis Siswa
Analisis siswa dilakukan untuk mengidentifikasi tingkah laku awal
siswa yaitu keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki oleh
siswa sebelum melaksanakan proses pembelajaran dan karakteristik
siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu
maupun kelompok.
3. Analisis Tugas
Menurut kemp analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk
menentukan isi suatu pengajaran. Analisis ini dilakukan untuk
mengidentifikasi keterampilan-keterampilan subordinat (prasyarat)
yang harus dipelajari siswa dan langkah-langkah prosedur subordinat
yang perlu diikuti oleh siswa untuk mempelajari suatu proses.
4. Merumuskan Indikator
Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil
analisis tujuan pada tahap 1. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk
mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan
pembelajaran khusus yang lebih operasional. Indikator dirumuskan
berfungsi sebagai: (a) alat untuk mendesain pembelajaran, (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar
siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar.
5. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk
mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa
seteleh berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada
jumlah soal yang dijawab secara benar.
6. Strategi Pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi belajar mengajar yang
sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi pemilihan model,
pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu
memberikan pengalaman yang berguna untuk mecapai tujuan
pembelajaran.
7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan
sumber pembelajaran atau media yang dipilih. Maka pemilihan media
dan sumber pembelajaran harus berdasarkan analisis tujuan, analisis
karakteristik awal siswa, dan analisis tugas.
8. Pelayanan Pendukung
Pelayanan pendukung sangat menentukan keberhasilan
pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung berkaitan dengan
kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga
terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Di samping itu
membutuhkan anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan
pengembangan.
9. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perencanaan
pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada
pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi
dalam mencapai berbagai sasaran.
10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian
tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi
utama kemungkinan besar didapatkan, baik dari hasil posttes maupun
ujian akhir pembelajaran.
11. Revisi Perangkat Pembelajaran
Kegiatan revisi secara terus-menerus pada setiap langkah
pengembangan. Seperti yang dijelaskan oleh Kemp sebelumnya
bahwa setiap langkah rancangan selalu berhubungan dengan kegiatan
revisi. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan
memperbaiki rancangan yang telah dibuat.
Pengembangan perangkat pembelajaran yang dirancang dalam bentuk
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa
dan penilaian otentik. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Pengertian Silabus
Menurut Pemendikbut (2013) Silabus merupakan acuan penyusunan
kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus
paling sedikit memuat: Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran,
alokasi waktu, sumber belajar, dan penilaian. Dengan demikian, silabus
menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1) Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang
dirumuskan oleh Standar isi (Standar dan Kompetensi Dasar).
2) Materi pokok saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik
untuk mencapai Standar isi.
3) Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya
diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu beriteraksi
dengan objek belajar.
4) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar
isi.
5) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi
berdasarkan indikator sebagaii acuan dalam menentukan jenis dan
aspek yang akan di nilai.
6) Berapa lama waktu yang dipelukan untuk mencapai Standar Isi
tertentu.
7) Sumber belajar apa sajakah yang dapat diperdayakan untuk mencapai
Standar Isi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Pengertian RPP
Menurut Permendikbut (2013 : 22) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas identitas sekolah yaitu nama satuan
pendidikan, identitas mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai,
kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
c. Pengertian instrumen penilaian
Menurut Asep dan Abdul (2012 : 53) penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasaran
kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk
interprestasi yang diakhiri dengan judgement. Judgement merupakan tema
penilaian yang mengaplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria
dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas dasar itu, maka dalam
penilaian selalu ada objek/program, ada kriteria, dan ada judgement.
Menurut Permendikbut (2013) Penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.Teknik dan
instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap, pengetahuan,
dan keterampilan sebagai berikut
1. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1) observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, 2) Penilaian diri merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
Instrumen yangdigunakan berupa lembar penilaian diri, 3) Penilaian antar
peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik, 4) Jurnal merupakan
catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian kompetensi pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan
dan penugasan. 1) instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran, 2) instrumen tes lisan berupa daftar
pertanyaan. 3) instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. 1) tes praktik adalah penilaian yang
menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatuaktivitas atau
perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi, 2) projek adalah tugas-tugas
belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu, 3)
penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
4. Pengertian LKS
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan berisi
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas
yang dibeikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik. Tahap-
tahap penyususnan LKS adalah a). Melakukan analisis kurikulum ; SK,
KD, indikator dan materi pembelajaran, b) menyusun peta kebutuhan LKS,
c) menentukan judul LKS, d) menulis LKS, e) menentukan alat penilaian,
f) judul, mata pelajaran, semester, tempat, g) petunjuk belajar, h)
kompetensi yang akan dicapai, i) indikator, j) informasi pendukung, k)
tugas-tugas dan langkah-langah kerja, l) penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Penelitian yang relevan
Penelitian pengembangan bahan ajar dan perangkat pembelajaran
yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit
yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini
3 penelitian yang sesuai dengan penelitian pengembangan bahan ajar dan
perangkat pemeblajaran .
Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “ Pengembangan
Bahan Ajar yang terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Ketrampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas
IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013).
Hasil penelitian ini adalah bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas IV SDN Pakem semester gasal yang memiliki kualitas
sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia Kelas IV SD semester gasal berdasarkan validitas dari pakar
bahasa Indonesia, dan siswa kelas IV SDN Pakem 4. Hal itu ditunjukkan
dengan skor rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori
“Sangat Baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) keterampilan bahan ajar, (5) topik dan, (6)
metodologi.
Kedua, peneliti pengembangan yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari
Wismantaka (2014) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” penelitian ini menghasilkan suatu produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berupa bahan ajar mengacu kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan
saintifik, pendekatan tematik integratif dan pendidikan karakter berbasis
budaya lokal, serta penilaian outentik pada kegiatan pembelajarannya.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap-tahap
pengembangan, antara lain validasi oleh pakar Kurikulum 2013, dua guru
kelas IV SD, dan siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu, diperoleh skor
rerata produk 4,43. Skor tersebut menunjukan bahwa kualitas bahan ajar
yang mengacu Kurikulum 2013 subtema Meneladani Sikap Pahlawan
Bangsaku untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas “sangat baik” ditinjau
dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3)
isi, (4) topik, dan (5) metodologi.
Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Hesti
Wulandari (2013) dengan jdul “Pengembangan Bahan Ajar yang
Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Ketrampilan Menulis pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” penelitian
ini menghasilkan produk bahan ajar divalidasi oleh pakar pembelajaran
bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indoenesia
SD. Setelah diuji coba terhadap pakar, produk diuji coba lapangan pada
siswa kelas IV SDN Langensari Yogyakarta. Produk bahan ajar memiliki
kualitas “sangat Baik” berdasarkan hasil validitas para pakar dan hasil uji
coba lapangan. Hasil validitas yang diperoleh pakar pembelajaran bahasa
Indonesia terhadap produk bahan ajar diperoleh skor 4,17 dengan kategori
“Baik”. Pakar pendidikan karakter memberi skor 3,19 dengan kategori
“Baik”. Guru memberikan skor rata-rata 4,52 terhadap produk bahan ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan kategori “Sangat Baik” berdasarkan validitas lapangan diperoleh
skor rata-rata 4,82 dengan kategori “sangat Baik”
Berdasarkan penjelasaan ketiga penelitian di atas diketahui bahwa
penelitian yang dilakukan hanya berfokus pada bahan ajar. Penelitian
pengembangan yanga akan dilakukan oleh peneliti untuk diperluas sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013 khususnya kebutuhan guru dalam
memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran dan juga kebutuhan siswa
akan bahan ajar yang dapat mengaktifkan dan dapat menarik bagi siswa.
Bahan ajar tersebut juga dapat mengakomodasi siswa sesuai pada
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan
tematik terpadu (integartif), terdapat juga pendidikan karakter berbasis
budaya lokal, dan membantu guru dalam melakukan penilaian.
Penilaian yang akan digunakan adalah penilaian otentik yang
berfungsi untuk menilai aktifitas belajar siswa yang alami dan sesungguh-
sungguhnya sesuai dengan kenyataan proses belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Mengembangkan
perangkat
pembelajaran yang
masih di
pertahankan guru
berupa Silabus,
RPPTH beserta
lembar kerja siswa
dan penilaian
otentik dengan
menggunakan
model Kemp dan
proses penelitian
R&D model Borg
and Gall yang
mengacu
Kurikulum SD
Kurikulum SD 2013
1. Rasional dan elemen perubahan.
2. Pendidikan karakter.
3. Pendekatan yang digunakan yaitu
tematik integratif dan saintifik.
4. Menggunakan penilaian otentik.
Analisis Kebutuhan
Guru masih membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum
SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka berfikir tentang
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada Sub
tema Gemar Bernyanyi dan Menari untuk siswa kelas 1 SD. Kurikulum
2013 merupakan bagian dari strategi yang meningkatkan pencapaian
pendidikan. Kurikulum 2013 terjadi peningkatan dan keseimbangan antara
kompetensi sikap (attitude), ketrampilan (skill) dan pengetahuan
(knowledge). Perubahan kurikulum tersebut yang akan diberlakukan pada
tahun ajaran yang mendatang diharapkan akan memberikan perubahan
model pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk
berekspresi seluas-luasnya, untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan
mendorong siswa untuk aktif, siswa bukan lagi menjadi obyek justru
menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yanga ada.
Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan bahan
ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas 1.
Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan
pedoman utama pada kurikulum 2013 khususnya pada bahan ajar yang
dikembangkan oleh peneliti. Peneliti juga mempaparkan tentang penerapan
pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran yang ada dalam bahan ajar.
Karakter, ketrampilan dan pengetahuan merupakan tujuan utama dari
kurikulum 2013, untuk mengukur kemampuan siswa maka guru
menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilain untuk
memeprmudah guru dalam menilai siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti mengacu pada
tema I tentang “Kegemaran Ku”. Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik kedua pendekatan ini
yang menjadi pedoman pada kurikulum 2013, sehingga peneliti harus
menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Perangkat pembelajaran yang akan dirancang lebih menekankan pada
karakter peserta didik pada proses pembelajaran di kelas, sedangkan
penilain yang digunakan adalah dengan menggunakan penilaian outentik.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran subtema Gemar Bernyanyi dan Menari mengacu
kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema. Gemar
Bernyanyi dan Menari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa
kelas I Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan
pengembangan (R&D (Research and Development). Research and
Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,
2010:407). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa
bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
B. Prosedur Pengembangan
Penelitian yang mengembangkan perangkat pembelajaran ini,
menggunakan prosedur pengembangan hasil modifikasi antara model
pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan
Gall. Penelitian pengembangan ini memiliki 10 langkah prosedur
pengembangan. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi
pada 5 langkah prosedur pengembangan saja, dikarenakan terbatasnya
waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Langkah-langkah prosedur
pengembangan tersebut antara lain, langkah (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain
sampai menghasilkan desain produk final berupa perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I SD subtema
Gemar Bernyanyi dan Menari.
Peneliti akan menjelaskan kelima langkah tersebut dalam bagan
lengkap beserta penjelasannya dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 1. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 9 bulan, yaitu dari bulan
Mei sampai Januari. Adapun jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4 . Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des. Jan. Feb. Mar Apr.
1. Persiapan dan
Analisis
Kebutuhan
2. Pengumpulan
Data
3. Desain Produk
4. Validasi Desain
5. Revisi Desain
6. Ujian Skripsi
7 Revisi akhir
8 Pembuatan artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Langkah 1 : Potensi Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah
dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan
dengan menggunakan wawancara langsung dengan guru kelas I
SDN KALASAN I. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
adanya fakta dan masalah yang terjadi dilapangan yang menyangkut
ketersediaan bahan ajar yang digunakan untuk mencapai
pembelajaran di dalam kelas.
Langkah 2 : Pengumpulan Data
Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai data untuk
mengetahui kebutuhan terkait dengan bahan ajar yang digunakan
oleh guru. Hasil wawancara akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk perencanaan produk yang dikembangkan.
Sedangkan pengumpulan data untuk desains materi bahan ajar
dilakukan melalui kajian dokumen dan browsing internet terkait
dengan sub tema Gemar Bernyanyi dan Menari untuk siswa kelas I.
Langkah 3 : Desain Produk
Desaian produk dimulai dengan menentukan desaian awal
bahan ajar dan materi yang akan diuraikan dalam bahan ajar. Desaian
awal bahan dimulai dengan membuat silabus RPP terkait dengan sub
tema Gemar Bernyanyi dan Menari. Setelah membuat RPP dan
silabus dilanjutkan dengan menyusun kerangka bahan ajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
meliputi merancang tampilan bahan ajar, menentukan isi bahan ajar
dan menentukan urutan isi bahan ajar. Isi bahan ajar. Isi bahan ajar
meliputi standar kompetensi (KI), kompetensi dasar (KD), indikator
dan tujuan yang akan dicapai, materi bahan ajat dan soal evaluasi.
Pada langkah ini peneliti masih mengumpulkan bahan yang
akan digunakan untuk materi bahan ajar. Selanjutnya, peneliti
menyusun instrumen evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator
dan ketuntasan penguasaan siswa terhadap materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu peneliti juga akan menentukan
stratergi pengajaran dan kegiatan belajar yang akan digunakan yang
termuat dalam bahan ajar. Setelah semua bahan ajar terkumpul,
langkah berikutnya adalah menyusun bahan ajar sesuai dengan
rancangan tampil bahan ajar dan urutan isi yang telah ditentukan.
Langkah 4 Validasi Desain
Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi
formatif terhadap desain produk yang sudah jadi. Produk yang telah
dikembangkan akan divalidasi oleh dua validator ahli dan dua guru
SD kelas I SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh
kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh
peneliti. Kritik dan sara tersebut untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan
terhadap bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Langkah 5 : Revisi Desain
Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan
saran, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat
berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh
pakar. Hasil validasi ini akan menjadi desain produk final perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah
Dasar.
C. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini,
maka penelitian membutuhkan 4 validator ahli kurikulum 2013 yang
kompeten yang terdiri dari 2 dosen dan 2 guru kelas satu Sekolah
Dasar.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen
penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner.
Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis
kebutuhan terhadap bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 untuk
siswa kelas I Sekolah Dasar. Lembar kuesioner berisi pernyataan
yang disusun berdasarkan indikator bahan ajar yang baik untuk
melakukan validasi bahan ajar yang dibuat oleh peneliti. Lembar
kuesioner tersebut diisi oleh validator ahli. Hasil validasi melalui
kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi
atas bahan ajar yang dibuat dapat di lihat pada lampiran hlm 90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara dan kuesioner dapat di lihat pada lampiran
halaman 90. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
survei kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas
I SDN Kalasan 1, Sleman. Data dianalisis untuk mendapatkan
informasi mengenai kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran
mengacu Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data berupa
kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti
dalam melakukan revisi atas perangkat pembelajaran tersebut.
f. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dapat di lihat pada tabel 6 halaman 74 dan tabel 7 halaman
77, sedangkan dan kuantitaf dapat di lihat pada tabel 8 halaman 81.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh
dua orang validator pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang
guru kelas I Sekolah Dasar. Data tersebut kemudian dianalisis
sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan
produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, guru
kelas I SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal
yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen
yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3),
kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah
didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai
berikut:
Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) :
(skor maksimal ideal + skor
minimal
ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor
minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-
data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif
dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan
rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan : Interval skor kategori sangat
baik,
baik, cukup baik, kurang baik,
dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data
kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5,00 Sangat Baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 - 3,40 Cukup
1,78 - 2,60 Kurang
1,00 - 1,79 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang
dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam
kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor
skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian perangkat
pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilakukan peneliti sesuai langkah-langkah pengembangan perangkat
pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III, peneliti melakukan
analisis kebutuhan dengan wawancara. Hasil wawancara dilakukan dengan
guru kelas 1 SDN Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yaitu ibu US pada tanggal
17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB sampai selesai. Wawancara tersebut
bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi di lanpangan
sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan
pemahaman mengenai kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan
ketersediannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
proses pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai
acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran seperti yang
diharapkan dalam kurikulum 2013
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara yang dilakukan berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk
melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan seorang guru SD
KALASAN I Sleman Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa kurikulum
2013 adalah sebuah kurikulum yang penyampaiannya secara utuh atau
holistik.
Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait
dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang
mempertimbangkan kebutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa
kurikulum 2006 itu lebih menekankan pada pengetahuan atau kognitifnya
saja sedangkan kurikulum 2013 lebih menekankan pada empat aspek antara
lain spritual, sosial, ketrampilan dan pengetahuan. Untuk menyusun sebuah
indikator, guru hanya menyusun indikator tentang pengetahuan dan
ketrampilan saja sedangkan untuk indikator KI 1 dan KI 2 hanya disisipkan
dan akan muncul pada tujuan pembelajaran.
Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahanan terkait dengan
pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut
menjelaskan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran memuat mata
pelajaran yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan contohnya seperti
muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam sebuah bacaan siswa dapat
langsung pindah ke muatan pelajaran Matematika pada teks yang
menjelaskan tentang menghitung jumlah kata pada syair lagu yang ada
kaitannya dengan Matematika.
Butir pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman guru terkait
dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memaparkan bahwa. Saintifik merupakan pendekatan bukan model, dalam
pendekatan saintifik terdapat 5 tahap antara lain mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan dalam 5 tahap tersebut dapat
dibolak-balikan mana yang lebih terkemuka tetapi ada satu tahap yang tidak
dapat di bolak-balikan yaitu tahap mengkomunikasikan karena tahap
tersebut adalah tahap akhir dalam proses pembelajaran.
Butir kelima yaitu pemahaman guru tentang penilaian otentik. Guru
tersebut memaparkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan
dimana setiap penilaian harus mengukur semua aspek antara lain aspek
pengetahun, ketrampilan, sikap dan spritual, ada dua penilaian yang
digunakan yaitu penilaian proses dan produk, penilaian otentik ini
digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang
sudah diajarkan oleh guru.
Butir pertanyaan keenam yaitu megenai keperluan guru tentang
contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru tersebut memaparkan bahwa
untuk rubrik penilaian mungkin tidak asing lagi bagi guru tersebut karena
sudah mempunyai rubrik penilaian non tes tersebut. Tetapi jika ada yang
mau memberikan contoh rubrik penilaian lagi akan mungkin lebih ril atau
lebih efektif.
Butir pertanyaan ketujuh yaitu sejauh mana pemahaman guru terkait
dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru tersebut
memaparkan bahwa pendidikan karakter tentunya muncul pada setiap anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
karena setiap hari anak-anak didik diajarkan tentang pendidikan karakter.
Sehingga setiap siswa mempunyai karakter yang kuat dan baik.
Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait dengan jenis-jenis karakter
yang akan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional. Guru memaparkan bahwa karakter merupakan suatu sikap yang
baik contohnya sopan santun, guru mengatakan bahwa sesuatu yang
dianggap baik oleh guru itu merupakan karakter yang akan diberikan kepada
anak didiknya.
Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan
apa yang guru alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
mengacu Kurikulum SD 2013. Guru memaparkan bahwa yang menjadi
kesulitannya adalah instrumen penilaian. Seperti daftar penilaian guru
merasa kesulitan karena belum ada daftar penilaian yang lengkap. Sehingga
guru membuat intrumen penilaian sesuai dengan pemahaman guru.
Butir pertayaan kesepuluh yaitu terkait contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di sekolah.
Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia sangat
sedikit disebabkan karena biaya yang tidak mencukupi.
Butir pertayaan kesebelas yaitu terkait contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru
mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada
saat penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan
merasa bingung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Butir pertanyaan keduabelas yaitu terkait karakteristik atau ciri-ciri
RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan guru. Guru
tersebut tidak menjelaskan tentang RPPTH yang dibutuhkan, tetapi guru
menjelaskan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tapi belum
mengetahui mengenai kebenarannya. Guru juga menjelaskan bahwa saat
mengikuti penataran tidak diberi contoh RPPTH dan format yang diberikan
yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian mengenai
format yang benar.
Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru
berikan terkait dengan penyusunan dengan perangkat pembelajaran yang
mengacu Kurikulum SD 2013. Guru memberikan saran kepada pemerintah
untuk memberikan perangkat pembelajaran dan memberikan contoh
instrumen penilain agar dapat membantu proses pembelajaran. Terdapat
pada lampiran 4.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013 hanya sejauh informasi yang didapatkan dari
pemerintah dan dinas. Guru juga hanya mengikuti indikator tujuan
pembelajaran yang terdapat dalam buku guru. Pemahaman guru
terhadap pendekatan saintifik dan tematik integratif belum begitu
mendalam. Kesulitan yang dialami berkaitan dengan perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pembelajaran, yaitu media pembelajaran, penilaian otentik, dan
pendekatan saintifik.
Guru belum mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu
pada kurikulum 2013 dan juga belum begitu memahami secara lebih
mendalam. Karena guru juga belum dapat mengembangkan indikator
yang terdapat pada buku. Guru juga masih membutuhkan perangkat
pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Alasannya
karena guru masih merasa kesulitan dalam membuat penilaian otentik
terutama pada penilaian sikap sosial dan spritual. Selain itu media
disekolah kurang mendukung dalam proses pembelajaran di sekolah,
faktor biaya yang juga menjadi kendala.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan
subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang
yang dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan
indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti
membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang
telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajara Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator
dan tujuan pembelajaran setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti
membuat lembar kerja siswa (LKS) untuk kelas 1 yang menerapkan
pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, dan soal-
soal yang dikerjakan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu
memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam
lembar kerja siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat
sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH). Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam
pembelajaran. Silabus merupakan pedoman dalam proses pembelajaran
yang dikembangkan dalam RPPTH dan produk yang dikembangkan.
Pendekatan yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Silabus disusun secara
sistematik dan berisi komponen-komponen yang saling berkaitan.
Komponen-komponen tersebut antara lain (1) identitas sekolah, (2) tema
dan subtema, (3) muatan pelajaran terkait, (4) kompetensi dasar, (5) materi
pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu,
(9) sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang
berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan
pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1)
identitas sekolah yang meliputi nama satuan pendidikan, kelas/ semester,
identitas tema, subtema, pembelajaran ke, muatan pelajaran terkait, alokasi
waktu, 2) kompetensi inti (KI) 3) kompetensi dasar dan indikator, 4) tujuan
pembelajaran, 5) materi pembelajaran, 6) metode pembelajaran, 7) media,
alat dan sumber pembelajaran, 8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
dan 9) penilaian, setiap muatan pelajaran dan 10) lampiran-lampiran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat
untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran dari pembelajaran satu
sampai empat memiliki alokasi waktu 5x35 menit pada setiap harinya
sedangkan pembelajaran lima sampai enam memilki alokasi waktu 4x35
menit. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah
dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai
langkah-langkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan
saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga
guru tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya
sebagai fasilitator. RPPTH terdapat dua penggalan, masing-masing
penggalan terdapat kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir atau penutup.
Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH.
Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar
kerja siswa untuk siswa kelas I SD yang mengacu pada tematik integratif
Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan
yang telah ditentukan. Materi ajar berisi tentang ringkasan materi yang akan
diajarkan. Materi dijelaskan secara singkat dan mencakup semua materi
yang disampaikan dalam satu kegiatan pembelajaran. Untuk instrumen
penilaian memuat panduan penilaian setiap muatan pelajaran pada RPPTH
dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang telah
direncanakan. Setiap muatan pelajaran dinilai berdasarkan KI-1 – KI-4,
setiap penilaian berisi indikator, teknik penilaian, instrumen penilaian, soal
atau tugas, dan rubrik penilaian serta paduan skor yang sesuai dengan rubrik
penilaian. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan
pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-
soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga
terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran.
Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan
yang telah dijabarkan pada RPPTH. Dalam Evaluasi yang terdapat pada
akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat
memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain evaluasi pada akhir
pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat
menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada
pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap
yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orangtua
bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam belajar siswa,
sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah.
Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif.
Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema.
Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami
sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih
belum dipahami oleh siswa.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti berupa RPPTH, materi ajar,
instrumen penilaian dan LKS, kemudian diberikan kepada dua pakar
kurikulum dan guru SD kelas 1 untuk validasi. Validasi ini bertujuan untuk
mengetahuai kelemahan dan kelebihan, serta kualitas dari perangkat
pembelajaran yang telah dibuat. Validator memberikan masukan untuk
memperbaiki perangkat pembelajaran sehingga layak untuk digunakan.
Validasi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen validasi.
Pakar kurikulum 2013 yang menjadi validator dalam peneliti ini adalah
dua orang dosen PGSD yaitu Bapak P dan Bapak G . validasi dilakukan
pada tanggal 30 Januari 2014 sebanyak satu kali. Terdapat aspek penilaian
terhadap komponen RPPTH dalam instrumen validasi yang digunakan
peneliti sebagai berikut : 1) indentitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3)
perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) meteode belajar, 8) skenario
pembelajaran, 9) instrumen penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar
kurikulum SD 2013, dengan Bapak P dari kesebelas komponen yang dinilai
memperoleh skor rata-rata “3,75” dengan kategori “Baik” perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba lapangan
dengan revisi sesuai saran. Validator pakar kurikulum SD 2013 Bapak P
memberikan komentar untuk perangkat pembelajaran pada beberapa
komponen yaitu 1) perumusan tujuan pembelajaran, 2) pemilihan materi
ajar, 3) skenario pembelajaran, 4) penilaian, dan, 5) LKS. Bapak P
memberikan komentar umum dan saran perbaikan secara umum sebagai
berikut 1) bahan ajar ada yang tidak lengkap dan kurang sesuai dengan
kegiatan siswa, 2) LKS ada yang kosong, 3) penilaian ada yang tidak sesuai
disertakan paduan skoring, 4) ada yang kurang sesuai antara teknik
penialain dan rubriknya.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh validator pakar
kurikulum SD 2013, dengan Bapak G dari kesebelas komponen yang dinilai
memperoleh skor rata-rata 3,75 dengan kategori “ Baik” . Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ diuji coba lapangan
dengan revisi sesuai saran. Validator pakar kurikulum SD 2013 Bapak G
memberikan komentar umum untuk perangkat pembelajaran pada beberapa
komponen yaitu 1) penomoran tujuan konsisten, 2) penulisan sumber belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sesuai, 3) beberapa soal tidak sesuai indikator, 4) perhatikan cara pengetikan
margin, cetak tebal konsisten. Dapat dilihat pada lampiran halaman 66.
Perangkat pembelajaran yang divalidasi oleh kedua pakar tersebut
direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan, komentar dan revisi
tersebut dijabarkan pada tabel berikut :
Tabel 7. komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No Aspek yang dinilai Komentar Revisi
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1 Kesesuaian materi ajar dengan
Kompetensi Dasar
Bahan ajar
belum lengkap
Melengkapi
bahan ajar
B. Lembar Kerja Siswa
2 Tampilan LKS secara umum Ada yang kurang
jelas.
Memperbaiki
LKS lebih jelas
C. Intrumen Penilaian
3 Instrumen penilaian sikap
dilengkapi dengan deskritor/
kriteria penilaian yang jelas
dan sesuai/ tepat
Ada yang kurang
sesuai antara
teknik penilaian
dan rubrik
penilaian
Melengkapi
teknik penilaian
dan rubrik
penilaian
4 Intrumen penilaian
pengetahuan dilengkapi
dengan Kunci jawabn dan
panduan penskoring
Ada yang tidak
disertakan
paduan skoring
Melengkapi
paduan skoring
pada penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
D. Data Hasil validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013
dan Revisi Produk
Penelitian juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD Kelas I sebagai pelaksana
Kurikulum SD 2013. Kedua guru yang menjadi validator yaitu ibu U guru
kelas I SDN Kalasan 1 Sleman, Yogyakarta dan ibu T guru Kelas I SDKE
Mangunan, Sleman Yogyakarta. Validasi dilakukan dengan ibu U pada
tanggal 10 Januari 2015 sebanyak satu kali. Terdapat beberapa aspek
penilaian terhadapat komponen RPPTH dalam instrumen validasi yang
digunakan peneliti sebagai berikut: 1) identitas RPPTH, 2) perumusan
indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode
pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja
siswa, dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator guru SDN
Kalasan I kelas I, dengan ibu U dari kesebelas komponen yang di nilai
memperoleh rata-rata skor 4,25 dengan kategori “sangat baik” perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk diguankan/ uji coba lapangan dengan
revisi sesuai saran. Validator guru SDN Kalasan I ibu U memberikan
komentar untuk perangkat pembelajaran pada beberapa komponen yaitu 1)
perumusan indikator, 2) perumusan tujuan pembelajaran, 3) pemilihan
media belajar, 4) metode pembelajaran, 5) skenorio pembelajaran, 6)
penilaian dan 7) lembar kerja siswa (LKS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Komentar yang diberikan yaitu 1) disebutkan teks uraian materi yang di
maksud, 2) untuk bahan ajar satu khususnya matematika belum tergambar,
3) media belum memanfaatkan dari alam sekitar, 4) ilustrasi masih perlu
ditambah, 5) pertanyaan belum mendorong untuk berpikir tingkat tinggi
contohnya: mengapa dan bagaimana, 6) susunan kata dibuat lebih
sederhana. Ibu U memberikan komentar umum dan saran perbaikan secara
umum sebagai berikut: secara umum sudah baik, hanya mohon untuk
dperhatikan untuk kelas 1 masih belum mengnal huruf besar, apbilah
memungkinkan di buat huruf kecil saja dan jenis hurufnya di buat sama/
tidak terlalu banyak huruf kapital.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator guru SDKE
Mangunan kelas i dengan Ibu T dari kesebelas komponen yang dinilai
memperoleh skor rata-rata 3.75 dengan kategori “Baik” perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan
revisi sesuai saran. Validator Guru SDKE Mangunan Ibu T memberikan
komentar untuk perangkat pembelajaran pada beberapa komponen yaitu 1)
kesuaian materi ajar, 2) pemilihan materi ajar, 3) LKS, 4) instrumen
penilaian, 5) paduan sjoring aspek, 6) penilaian aspek ketrampilan, 7)
kesesuain bahan ajar. Ibu T memberikan komentar umum dan saran
perbaikan secara umum sebagai berikut: secara umum baik, perlu
pembenahan penilaian terutama penilain diri, selain itu juga perlu
melengkapi LKS dan bahan ajar. Dapat dilihat pada lampiran halaman 69.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 8. Komentar guru kelas 1 SD Kelas Pelaksana Kurikulum
2013 dan Revisi
No Aspek yang dinilai Komentar Revisi
A. Perumusan Pelaksanaan Pembelajaran RPP
1. Kesesuaian materi ajar
dengan Kompetensi Dasar
dan Indikator
Disebutkan teks/
uraian materi
yang dimaksud
Menyebutkan uraian
materi lebih jelas
2 Pemilihan materi ajar
mencerminkan pembelajaran
Tematik
Untuk bahan ajar
dan matematika
untuk
pembelajaran 1
belum tergambar
Menyusun bahan ajar
pembelajaran satu
dan matematika
3 Pemilihan media/ alat bantu
Pembelajaran sesuai dengan
materi yang dibahas
Media belum
memanfaatkan
dari alam sekitar
Memanfaatkan media
di alam sekitar
B. Lembar Kerja Siswa
4 LKS dilengkapi dengan
gambar-gambar yang
mempermudah pemahaman
Ilustrasi masih perlu
ditambah
Menambah
ilustrasi pada
LKS
5 LKS mendorong siswa
berpikir tingkat tinggi
Pertanyaan belum
mendorong untuk
berpikir tingkat
tinggi (mengapa,
menyusun
pertanyaan yang
lebih mendorong
siswa berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bagaimana) tinggi
C. Instrumen Penilaian
10 Penggunaan bahasa/ kalimat
yang baku dan sesuai dengan
taraf perkembangan siswa
Susunan kata harap
dibuat labih
sederhana
Menggunakan
kata-kata yang
sederhana
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran yang diberikan oleh kedua guru
validator pakar kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas 1 SD pelaksana
Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi produk awal berdasarkan
saran dan komentar dari validator pakar kurikulum SD 2013 dan guru SD
kelas I. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik
dari pada produk awal sehingga menjadi pedoman guru dalam
pembelajaran. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilain dan lembar
kerja siswa untuk kelas I SD.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Tematik Harian (RPPTH) telah direvisi sesuai dengan komentar perbaikan
yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki
RPPTH beserta penilaian sesuai dengan komentar yang diberikan.
Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) identitas RPPTH, 2)
Kompetensi Inti, 3) Kompetensi Dasar dan Indikator, 4) Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pembelajaran, 5) Materi pembelajaran, 6) Metode dan Pendekatan, 7)
Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkah-langkah Pembelajaran, 9)
lampiran-lampiran.
Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas,
tema/subtema, pembelajaran ke, muatan pembelajaran terkait dan alokasi
waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran
mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan
spritual, pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga kompetensi dasar adalah
kemampuan khusu yang mencakup sikap sosial dan spritual, pengetahuan
dan ketrampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai kamampuan
berpikir tingkat tinggi. Kompetensi dasar dan indikator disusun dengan
urutan kompetensi yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap
spritual. Pada aspek sikap sosial dan spritual tidak terdapat pada semua
muatan pelajaran tetapi muncul pada setiap pembelajaran
Keempat tujaun pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar
dan menggunakan kata kerja operasional sehingga dapat diukur dan diamati.
Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior,
Condition, dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran di sesuaikan
dengan karaktersitik siswa. Keenam metode pembelajaran dan pendekatan.
Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
tematik integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh, yaitu media, alat dan
sumber-sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-
beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran
mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesembilan yaitu penilaian berisi
jenis/teknik penilaian, bentuk isntrumen dan pedoman penskoran. Penilaian
yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Kesepuluh yaitu lampiran-
lampiran berupa media, LKS, lagu, materi pembelajaran.
Peneliti melakukan revisi pada Lembar kerja siswa sesuai dengan
saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Lembar kerja siswa dibuat
dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan
saintifik pada kegiatan-kegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja siswa
terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam
suatu pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja siswa
mencerminkan pendekatan saintifik yang mengaktifkan siswa, sehingga
guru hanya menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang
belum dipahami siswa. Pada kegiatan di dalam lembar kerja siswa
merangsang siswa untuk melakukan pengamatan, tanya jawab,, berdiskusi
dan mempraktikkan suatu hal. Lembar kerja siswa dibuat dengan semenarik
mungkin baik dalam kegiatan maupun tampilannya.
Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan
beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk
menuangkan apa yang disarankan ada apa yang telah dilakukan pada
pembelajaran tersebut. Pada akhir pembelajara terdapat soal evaluasi.
Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Pembahasan
Berdasarkan perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh dua
orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas I yaitu
SDN KALASAN I, Sleaman, Yogyakarta dan SDKE Mangunan sebagai
pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat
pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor –rata-rata
yaitu 3,85 hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 9. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD
Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013
No Validasi Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1 Pakar Kurikulum SD 2013 3,75 Baik
2 Pakar Kurikulum SD 2013 3,75 Baik
3 Guru SD Kelas I 4,25 Sangat Baik
4 Guru SD Kelas I 3,75 Baik
Jumlah 15,5
Rerata (jumlah total : Responden) 3, 87
Kategori Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas
RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4)
pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media, 7)
metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kerja siswa 11) bahasa. Perangkat pembelajaran dikategorikan “Baik”
karena memenuhi semua spek RPPTH sebagai berikut: 1) identitas RPPTH,
2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan
materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7)
metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar
kerja siswa, 11) EYD yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan a) keismpulan, b) keterbatasan penilaian dan c) saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pemebahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang mengacu
Kurikulum SD 2013 dilakukan dengan langkah antara model
pengembangan perangkat pembelajaran model kemp dan
prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Ada 10 langkah
prosedur menurut Borg dan Gall namun, peneliti hanya
membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan yaitu 1)
potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan yang berupa
perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 Subtema
Gemar Bernyanyi dan Menari Untuk Siswa Kelas Sekolah
Dasar.
b. Berdasarkan perangkat yang divalidasi oleh dua orang pakar
Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD Kelas I. Dari hasil
validasi tersebut diperoleh skor rerata
3,75 dengan kategori “Baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
subtema Gemar Bernyanyi dan Menari untuk siswa kelas I
Sekolah Dasar memiliki kualitas “Baik” yang dapat ditinjau pada
11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3)
perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode
pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar
kerja siswa, 11) bahasa.
B. Keterbatasan pengembangan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan
dengan dua orang guru SD kelas I.
b. Keterbatasan waktu sehingga membatasi pada lima langkah.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum
SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan
kepada beberapa guru SD kelas 1 sehingga data yang dihasilkan
lebih jelas menunjukan permasalahan yang dialami guru kelas 1.
b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya
dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan, dengan melanjutkan kelima langkah berikut, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
uji coba desain, validasi siswa, revisi desain, revisi produk, dan
pembuatan produk massal sampai menghasilkan desain produk
final perangkam pembelajaran yang sesuai kurikulum 2013.
Agar tujuan kebenaran dan kesesuaian isi dalam menerapkan
perangkat pembelajaran dapat terlaksana.
c. Menggunakan sumber yang banyak pada lembar kerja siswa agar
materi lebih berbobot.
d. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti ini,
lebih dikembangkan pada subtema bernyanyi, sehingga peneliti
menyarankan bagi siapa saja yang akan menggunakan perangkat
pembelajaran ini agar dapat mengembangkan perangkat
pembelajaran ini pada subtema Menari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR REFERENSI
Apriyani Prisca Yohanna 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Yang
Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan
Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sd Kelas Iv
Semester Gasal “ Skripsi Yogyakarta Universitas Sanata Dharma
Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975.Teaching Science trough Discovery, 3rd Ed.
Columbus: Charles.E. Merrill Publishing Company.
Daryanto, dkk,.Siap menyongsong Kurikulum 2013.Yogyakarta : GAVA
MEDIA.
Daryanto, Dwicahyono. 2014 Pengembangan Perangkat Pembelajaran
penerbit.,GavaMedia, Yogyakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan
Kurikulum.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
Pendidikan Karakter
Melalui Satuan Pendidikan Nonforma, Jakarta :Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
Kurniasih Imas, Implementasi Kuriulum 2013, Surabaya : Kata Pena
Majid Abdul, 2014. Pembelajaan Tematik Terpadu, Bandung: PT Remaja
Rosdakrya
Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000.Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan
Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya University Press.
Rusman , 2013. Model-model Pembelajaran. Mengembangkan Profesional
Guru, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Salahudin Anas, dkk, Pendidikan Karakter, Bandung : CV Pustaka Setia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.
UtomoErry, dkk, 2010. Pengembangakn Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa, Jakarta :
Jihad Asep, Haris Abdul. 2012 Evaluasi pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Presisindo
Gunawan heri. 2012 Pendidikan Karakter, Bandung : ALFABETA
Permendikbut Nomor 66 Tahun 2013, tentang Standar Penilaian
Permendikbut Nomor 65 Tahun 2013, Tetang Standar Proses
Permendikbut Nomor 67 Tahun 201, tentang KD dan Struktur Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 1: Surat ijin Observasi dan Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 2 : Surat Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 3 : Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD
2013?
Kurikulum 2013 sebagai sebuah kurikulum
yang holistik yang mana penyampaiannya
secara keseluruhan atau secara utuh dalam
sebuah kemasan tema. Sehingga beberapa
muatan pelajaran yang dikaitkan dalam
proses pembelajaran siswa tidak
mengetahui apa yang dipelajarinya hanya
gurunya yang mengetahui.
2 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran yang
mempertimbangkan keutuhan
pribadi siswa?
Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan
kurikulum 2006. Dimana kurikulum 2006
lebih menekankan pada pemahaman
pengetahuan saja sedangkan kurikulum
2013 lebih menekankan pada empat aspek
yaitu empat kompetensi inti (KI) yang
dipelajari siswa dimana KI-1 dan KI-2
menyangkut tentang kepribadian, KI-3
tentang pengetahuan sedang KI-4 tentang
keterampilan. Dari keempat kompotensi
tersebut sudah dirumuskan ke dalam
kompetensi dasar (KD) masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
sebagaimana telah ditetapkan dalam
permen Dikbud no 67. Dari kompetensi
dasar (KD) tersebut dirumuskan lagi ke
dalam bentuk indikator kemudian dari
indikator dirumuskan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Merumuskan
indikator keempat aspek tersebut harus
termuat karena dalam penilaian semuanya
harus dinilai. Akan tetapi dalam
menuliskan indikator hanya KI-3 dan KI-4
yang dimunculkan sedangkan KI-1 dan KI-
2 disisipkan pada tujuan pembelajaran.
3 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
pendekatan tematik integratif
dalam pembelajaran?
Inti dari tematik integratif yaitu semua
muatan pelajaran disatukan dalam suatu
kegiatan pembelajaran dimana
penyampaiannya tidak boleh terpisah.
4 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran?
Pendekatan saintifik memiliki 5 m yaitu
mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan. Kelima tahap
pedekatan saintifik tidak selalu berurutan
yang penting kelima komponen tersebut
harus selalu ada dalam satu pembelajaran.
5 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan penilaian
Penilaian otentik adalah penilaian
keseluruhan artinya bahwa setiap penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
otentik? harus mengukur semua aspek dalam hal ini
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan
dan keterampilan. ada dua penilaian yaitu
penilaian proses dan penilaian produk
(hasil).
6 Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh rubrik
penilaian non tes?
Guru sudah mempunyai rubrik penilaian
non tes akan tetapi jika diberikan contoh
rubrik penilaian yang lebih riil atau efektif
dalam pelaksaannya guru sangat
membutuhkan.
7 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penguatan pendidikan karakter
dalam pembelajaran?
Guru menjelaskan bahwa dalam setiap
pembelajaran ada pendidikan karakter
sehingga setiap hari siswa diajarkan
pendidikan karakter jadi diharapkan ketika
siswa berbaur dengan masyarakat, bukan
hanya memiliki modal pengetahuan yang
baik akan tetapi siswa juga memiliki
karakter yang kuat sehingga implikasinya
dengan masyarakat siswa mampu
mengolah pengetahuan dengan karakter
yang baik.
8 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan jenis-
jenis karakter yang akan
Ada delapanbelas pilar karakter yang
dikembangkan oleh Kementrian dan
Kebudayaan Nasional. Akan tetapi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional?
pembelajaran guru tidak terpaku pada
delapanbelas karakter tersebut. Bagi guru
karakter itu adalah sikap yang baik jadi
dalam pembelajaran, sikap atau karakter
yang cocok untuk siswa guru berikan
dengan tidak berpedoman pada
kedelapanbelas karakter tersebut.
9 Kesulitan-kesulitan apa yang
Bapak/Ibu alami dalam
mengembangkan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum
SD 2013? Mengapa?
Guru mengalami kesulitan dalam
menyusun instrumen atau perangkat untuk
penilaian karena guru belum mendapatkan
daftar penilaian meskipun sudah dicari.
Untuk analisis dan daya serapnya itu
masih menjadi kendala untuk guru.
10 Apakah contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 tersedia di
Sekolah Bapak/Ibu?
Sudah tersedia semampu mereka seperti
buku siswa, buku guru dan silabus
meskipun belum sempurna. Untuk rubrik
penilaian mereka hanya mempunyai rubrik
penilaian hasil produk tapi untuk rubrik
penilaian sikap masih sangat minim.
11 Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan Kurikulum
SD 2013?
Guru masih sangat membutuhkan
perangkat untuk penilaian tapi untuk
perangkat silabus, RPP dan perangkat
lainnya mereka sudah mampu walaupun
belum maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Yogyakarta, 17 Mei 2014
Guru Kelas 1
Uswatun Khasanah
12 Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang
mengacu Kurikulum SD 2013 yang
Bapak/Ibu butuhkan?
Guru tidak menjelaskan tentang ciri-ciri
RPPTH yang dibutuhkan akan tetapi guru
mengatakan bahwa ciri-ciri RPPTH itu
terpadu dan kontekstual dan untuk
membuat RPPTH mereka sudah mampu
untuk membuat RPPTH.
13 Saran apa yang dapat Bapak/Ibu
berikan terkait dengan penyusunan
perangkat pembelajaran yang
mengacu pada Kurikulum SD
2013?
Guru sangat membutuhkan pelatihan atau
diklat terkait penilaian dalam kurikulum
2013 dan bagaimana pelaksanaan penilaian
tersebut dengan efektif mereka sangat
berterima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 4 : Instrumen perangkat pembelajaran tematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
BIODATA PENULIS
Rina Heatubun lahir di Biak, 20 Agustus 1992.
Pendidikan dasar diperoleh di SD YPK PNIEL
Opiaref, tamat pada tahun 2005. Pendidikan
menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Biak,
tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas
diperoleh di SMK NEGERI I Biak, tamat pada tahun
2011.
Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di pergguruan tinggi
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Gemar Bernyany
Dan Menari Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang
membutuhkan contoh Perangkat Pembelajaran yang baik mengacu
Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI