Upload
doankhanh
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
APRESIASI DRAMA SERIGALA SAKIT GIGI KARYA IRVAN MULYADIE
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Apresiasi Bahasa Dan Sastra
Dosen: Prana Dwija Iswara, M.Pd
Oleh :
ERIE MAYSUTA
0903140 / 34
PROGRAM S-1 LANJUTAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2010
A. Naskah Drama Serigala Sakit Gigi
Ringkasan cerita:
Pada suatu saat, Serigala yang terkenal jahat itu menderita sakit gigi. Telah
banyak obat yang ia makan namun tak dapat menyembuhkannya. Hingga suatu
hari ia bermimpi ditemui oleh seorang nenek sihir yang memberitaukan bahwa
jika makan daging tupai maka ia akan sembuh. Dan diculiklah sang Tupai. Namun
Kancil dan teman-temannya tak membiarkan Serigala itu memakan sahabat
mereka. Sekuat tenaga, mereka mencari jalan untuk menolong Sang Tupai
tersebut. Dan mulailah petualangan yang seru ini.
Peran-peran :
1. Serigala
2. Kancil
3. Kera
4. Kambing
5. Kucing
6. Kelinci
7. Tikus
8. Ayam
9. Tupai
10. Nenek Sihir
11. Narator
Babak I
Suasana : Malam Hari, Latar Panggung : Hutan Belantara
Narator : Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat
banyak binatang telah terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba
mengamuk dengan membabi buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita
sakit gigi. Tentu saja seluruh binatang jadi takut. Mereka lari dan bersembunyi.
SUARA MUSIK CERIA MENGHANGATKAN SUASANA. BINATANG
BINATANG MUNCUL DENGAN TARIANNYA YANG MENARIK.
MEREKA BEGITU AKRAB. TAPI TIBA-TIBA, SUARA TERIAKAN
SERIGALA MEMECAHKAN SUASANA. DAN MUSIK MENJADI TEGANG.
KAWANAN BINATANG PUN LARI KOCAR-KACIR. MEREKA
BERSEMBUNYI DI BALIK SEMAK-SEMAK. CAHAYA LAMPU
MEREDUP.
SANG SERIGALA MUNCUL DAN MENGERANG KESAKITAN. IA
BERJALAN TERTATIH-TATIH. SUASANA TAMPAK MENCEKAM.
SERIGALA ITU TIBA DI TENGAH PANGGUNG DENGAN MERAUNG-
RAUNG. TANGANNYA MEMEGANG SEBELAH PIPINYA YANG
BENGKAK.
Serigala : Aduh sakit….. Tolong….. Aduh….. sakit….. aduh…..Tolonglah
teman-teman berikan aku obatnya. Aduh, sakit…..!
SANG SERIGALA BERLALU. SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN
MENJAUH. DAN LENYAP. PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG
KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS DENGAN
WAJAH KETAKUTAN. LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR
UNTUK BERSEMBUNYI. KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT
PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK KIAN
KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI.
Kancil : (berbisik) Kera…. Kera….! Ayo keluar.
Kera : (dari balik pepohonan) Sssstt….., Aku disini….
Kancil : (mengedarkan pandangannya) Dimana kamu Kera? Aku tak
melihatmu.
Kera : Disini,…. Aku disini.
Kancil : (jengkel) Iya, disini itu dimana? Aku tetap tak melihatmu.
Kera : Ya disini. Cobalah Kancil berjalan dua langkah ke arah kanan.
Kancil : (kancil menurut) Satu…. dua….
Kera : Lalu mundur lagi ke arah belakang lima langkah.
Kancil : Satu, dua, tiga, empat dan lima….. Sudah, kamu dimana?
Kera : Sekarang putar kepalamu ke arah kiri.
Kancil : Begini?
Kera : Ya.
Kancil : Lalu?
Kera : (muncul di belakang Kancil dengan mengendap-endap) Dar !
Kancil : (terkejut) Waduh ampun…..!!!
Kera : (tertawa terbahak-bahak) Haha….ha…ha….
Kancil : (bersungut dan marah) Huuh, bilang kek dari tadi. Jangan pakai
kejutan segala. Kancil kan jadi takut.
Kera : Jangan marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….
Kancil : Bercanda ya bercanda, tapi jangan ngerjain Kancil dong !
Kera : Oke deh, maaf. Kalau begitu kita pacantel saja….
KERA MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK
MEMPEDULIKANNYA
Kera : O, jadi marah beneran nih. Baik kalau begitu. Lihat ini…..
KERA MENGERUTKAN MUKANYA YANG LUCU DAN MULAI
BERTINGKAH SUPAYA MEMBUAT KANCIL TERSENYUM. TAPI
KANCIL SEOALAH-OLAH TAK MELIHATNYA.
Kera : Lho, kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….
BARU SAJA KERA BERJALAN BEBERAPA LANGKAH, TIBA-TIBA
KAKINYA TERPELESET MENGINJAK KULIT PISANG. DAN JATUH.
Kera : Aduh…..!
Kancil :(tertawa) Rasain….. Makanya kalau buang sampah jangan
sembarangan
Kera : Huh, bukannya menolong malah menertawakan
Kancil : Ya, salah sendiri
Kera : O, jadi Kancil tak mau menolong saya?
Kancil : Baik, deh, baik……
KANCIL MENGAHAMPIRI KERA YANG TERDUDUK DI ATAS TANAH
SEMABARI MENYODORKAN TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA
MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH
BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS. DAN SESAAT
MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI TERINGAT SESUATU.
Kancil : Eh, Kera. Apakah kamu melihat apa yang kulihat tadi?
Kera : (Mengerutkan dahinya) Apa itu Kancil? Tadi kan gelap
Kancil : (seolah berfikir) Kalau begitu apakah Kamu mendengarkan apa
yang tadi kudengar?
Kera : Mendengar apalagi, Kancil? Kok saya jadi tak mengerti
maksudnya .
Kancil : Ya, mendengar suara dong. Tadi aku mendengar suara yang
seperti minta tolong. Begini (menirukan suara Serigala)Aduh sakit….. Tolong….
Aduh….. Aduh……
Kera : Oooo, yang itu. Iya aku juga mendengar. Memangnya kenapa?
Kancil : Suara siapa, ya? Kok rasanya saya kenal. Aku ingin sekali
menolongnya
Kera : Ah,….. (membelakangi Kancil) buat apa kita susah-susah
menolongnya? Toh kita sendiri tidak tahu siapa yang minta pertolongan itu.
Kancil : Lho, kok Kera ngomongnya begitu sih? Kita ini kan sesama
mahluk ciptaan Tuhan. Jadi sudah seharusnya kita saling menolong. Bukankah
dengan tolong menolong itu kita akan mendapatkan pahala, betul kan?
Kera : Iya, tapi menolong siapa dulu….. Nah, kalau yang kita tolong itu
jahat bagaimana? Kita sendiri kan yang jadi repot
Kancil : Betul juga, ya. Tapi kalau dia baik?
Kera : Ya tidak tahu…..
Kancil : Ah, saya punya akal!
Kera : Apa itu?
Kancil : Kalau begitu, kita tanyakan saja pada teman-teman kita. Siapa
tahu diantara mereka ada yang mengetahuinya. Yuk?
Kera : Ayo, siapa takut…..
Babak II
Suasana : Malam Menjelang Pagi, Latar Panggung : Hutan Belantara
Narator : Kemudian, Sang Kancil dan Sang Kera mulai berjalan untuk
mencari tahu apa yang terjadi. Mereka bertanya kepada siapa saja yang
ditemuinya di perjalanan. Mereka menemui kawan-kawannya. Tapi sampai pagi
menjelang, tak sedikit pun jawaban yang mereka dapatkan. Mereka capek dan
akhirnya ketiduran di bawah pohon yang sangat rindang.
Kera : Aduh, sudah jauh kita ini berjalan kancil. Tapi kita tak
mendapatkan sesuatu yang menggembirakan. Gajah tak tahu, kambing tak tahu,
burung hantu pun juga tidak tahu. Ah, sia-sia saja.
Kancil : Iya, tapi kita tak boleh menyerah,
Kera : Ah, aku sudah lelah
Kancil : Iya, aku juga (menguap lalu tidur di bawah pohon yang rindang)
Babak III
Suasana : Pagi Hari, Latar Panggung : Hutan Belantara
TERDENGAR SUARA KOKOK AYAM JANTAN. LAMPU MENYALA
PERTANDA HARI MULAI BERANJAK SIANG.
Narator : Pagi telah tiba. Matahari bersinar dengan cerahnya. Binatang-
binatang di hutan menyambutnya dengan gembira. Ya, hari itu mereka gembira
karena Sang Serigala yang jahat dan sering menggangu mereka itu kini sedang
sakit gigi. Serigala itu kini tak bisa menggigit.
MUSIK CERIA PUN BERGEMA. BINATANG-BINATANG MUNCUL
DENGAN MATA MASIH MENGANTUK DAN MENGGELIAT-GELIAT.
LALU SECARA SERENTAK MEREKA MENARI BERNYANYI DALAM
LAGU “SERIGALA SAKIT GIGI”. NAMUN DI TENGAH-TENGAH
KECERIAAN ITU PULA MEREKA DIKEJUTKAN OLEH KERA YANG
MERASA TERGANGGU TIDURNYA.
Kera : Stooop…..!!!
MUSIK BERHENTI. SEMUA BINATANG KAGET. MEREKA LARI
TERBIRIT-BIRIT DAN BERSEMBUNYI.
Kera : Berisik,…. Berisik!
Kancil : (bangun sambil menggosok kedua matanya dengan tangan)
Aduh…. Ada apa sih, Kera?
Kera : Mereka itu, tuh…. Mengganggu kita yang sedang tidur saja.
Kancil : Siapa?
Kera : (berdiri dan memutarkan pandangannya)Hey kalian, ayo keluar.
Jangan bersembunyi. Keluar !
SEJENAK HENING. TAPI BEBERAPA SAAT KEMUDIAN KAWANAN
BINATANG ITU PUN MEMUNCULKAN KEPALANYA. DAN KELUAR
SAMBIL MENGGERUTU.
Kambing : Mbee…… Huuh, saya kira kamu ini Serigala.
Ee…. Ternyata Kera.
Kera : (marah) Iya, ini aku Si Kera. Mau apa?
Kucing : (melerai) Meoong,….. Eh, sudah-sudah jangan bertengkar.
Sesama binatang penghuni hutan jangan saling bermusuhan dong…. Meong.
Kera : (kepada kucing) Kamu juga sama saja. Pengganggu!
Ayam : Kukuruyuk….. Aduh-aduh pagi-pagi begini kok sudah ribut-
ribut. Oo…oo…. Saya tahu-tahu, rupa-rupanya Sang Kancil-kancil dan Sang
Kera-kera ini telah terganggu-ganggu oleh tarian-tarian dan nyanyian kita teman-
teman. Dan mereka-mereka ini sedang tertidur-tidur, betulkan?
Kera : (judes) Hemh….. tau!
Koor : Ooo, begitu…..
Kambing : Mbee…… Kalau begitu kami minta maaf Kera. Betul kami tidak
tahu kalau kamu sedang tidur di sekitar sini. Betulkan teman-teman?
Koor : Betul, Kera. Betul Kancil. Kami semua tidak tahu…..
Kancil : Ah, tidak apa-apa kok. Sebetulnya aku dan Kera ini sedang
mencari sesuatu yang membuat kami berdua bingung. Kami sudah berjalan
semalaman hingga terlelah dan tertidur disini. Maafkan kami juga ya, teman-
teman. Kami bingung….
Koor : Bingung?
Ayam : Kukuruyuk, bingung kenapa Kancil?
Koor : Iya, bingung kenapa Kancil? Bingung kenapa Kera?
Kancil : Begini teman-teman. Tadi malam saya dan Kera dikejutkan oleh
suara aneh.
Koor : Apa, suara aneh?
Kancil : Betul Suara aneh.
Kucing : Meoong….. Aneh, aneh bagaimana kancil?
Kancil : Begini teman-teman. (menirukan kembali suara Serigala)Aduh
sakit… aduh…. Tolong…. Nah, begitu. suaranya.Dan setelah itu kami mencari
tahunya hingga sampailah kami kesini.
KEMUDIAN PARA BINATANG ITU SALING BERPANDANGAN MATA.
HENING SEJENAK, DAN SETELAH ITU DENGAN SERENTAK MEREKA
TERTAWA DENGAN RAMAINYA.
Kancil : Hei, kok kalian malah tertawa sih….. Apa ada yang lucu, ya?
TAWA MEREKA PUN BERHENTI. DAN TAK LAMA KEMUDIAN
MEREKA TERTAWA LAGI.
Kera : (marah) Stop-stop, berhenti…..! (semua terdiam)
Kucing : Meoong…. Maafkan kami kawan, rupanya kalian tidak tahu ya?
Kancil : Apa yang kalian tahu dan tak kita ketahui? Beritahulah segera.
Kucing : Begini Kancil, begini Kera. Rupanya suara yang kalian berdua
dengar itu adalah suaranya Serigala. Serigala yang jahat itu, mengerti?
Kancil & Kera: (bersamaan) Ha, Serigala?! (mereka berpelukan dengan gemetar)
Kambing : Mbeee….. Betul. Suara yang kalian dengar itu adalah suara
Serigala. Tapi tenang saja, dia tidak akan apa-apa.Sebab Sang Serigala tengah
menderita sakit gigi.
Koor : Ya, Serigalanya sedang sakit gigi. Jadi Serigalanya tak akan bisa
menggigit.
Kancil & Kera: O, begitu….. (Kancil dan Kera bernafas lega)
Koor : Iya, Serigalanya sedang sakit gigi. Hahaha……
Narator : Nah, begitulah teman-teman sekalian. Mereka sangat senang
sekali mendengar Serigala yang sedang sakit gigi. Bagaimanapun Sang Serigala
memang jahat. Serigala sering mengganggu para binatang. Bahkan memakannya.
Namun dengan tiba-tiba, seluruh alam di sekitar hutan itu mendadak gelap gulita.
Kancil dan kawan-kawannya menjerit ketakutan. Hingga datanglah seekor Kelinci
yang membawa obor di tangannya. Dan mengabarkan bahwa Serigala itu telah
menculik Tupai sahabat mereka.
KELINCI DATANG DENGAN OBOR DITANGANNYA. SEMENTARA
KAWANAN BINATANG MASIH BINGUNG SALING BERPELUKAN SATU
SAMA LAINNYA.
Kelinci : (terengah-engah) Aduh, kawan-kawan. Ini gawat…..gawat!
Kera : Eh, rupanya ada Si Kelinci !
Ayam : E, bener-bener. Itu-itu ada Si kelinci.
Kelinci : Ya, ini aku. Semuanya menjadi kacau…..kacau!
Kancil : Emangnya ada apa Kelinci? Kok kamu seperti ketakutan begitu.
Kelinci : Ya, aku membawa kabar untuk kalian semua.
Koor : Kabar? Kabar apa kelinci?
Kelinci : (berjalan ke salah satu sudut panggung, diikuti yang lainnya)Ini
kabar buruk teman-teman.
Koor : Apa, kabar buruk?
Kambing : Embeee….. Kalau begitu cepatlah kau katakan, Kelinci!
Kucing : Meoong….. ayo jawab. Jangan bengong begitu……meoong.
Kelinci : Begini….. (berjalan lagi, diikuti yang lainnya) Katanya, Pak
Serigala yang jahat itu telah menangkap salah seorang sahabat kita.
Koor : Apa, menangkap sahabat kita?
Kelinci : Ya, betul sekali.
Kancil : Siapa itu Kelinci?
Koor : Ya, siapa yang ditangkap itu? Siapa?
Kelinci : Yang ditangkap oleh Pak Serigala adalah….. Si Tupai Pohon.
Koor : Hah,….. Si Tupai?
Kelinci : Ya, Si Tupai ditangkap untuk dimasak dan dijadikan obat sakit
giginya Pak Serigala. Alasannya adalah karena Si Tupai sangat kuat giginya. Dan
bagus.
Koor : Hiiiyyyy….. takuuut……
Ayam : Kukuruyuk…. Takut sih takut. Tapi kenapa si kucing ngompol?
Kucing : (tersipu malu) Ma….maaf, aku benar-benar takut.
Kelinci : Dan satu lagi teman-teman, hari yang sangat gelap ini diakibatkan
oleh mantra-mantranya Pak Serigala untuk mengundang Nenek Sihir yang kejam.
Koor : Hiiiyyyy….. takuuut……
Kambing : Embeee….. Lantas apa yang harus kita lakukan?
Kancil : Tentu saja kita harus menolongnya, kawan-kawan. Si Tupai itu
kan sahabat kita semua.
Koor : Apa menolongnya? Hiiiyyyy….. takuuut……!!!
Kelinci : Tapi bukankah Pak Serigala itu jahat sekali. Jangan-jangan nanti
kita sendiri yang dimakannya….
Kera : Oh, kalau begitu Kambing saja yang menolong. Dia kan punya
tanduk.
Kambing : Enak saja, kamu saja yang bisa naik pohon. Serigala kan tidak
bisa menangkap kamu.
Ayam : Apalagi aku….. ketketokketok!
Koor: Kamu saja….. Tidak, kamu saja….. Gak mau, kamu saja….!!!
Kancil : Aha,….. Saya dapat ide!
Koor : (semua berhenti, lalu berkata) Apa, ide?
Kancil : Ya, ide. Kita tidak mungkin melawannya tanpa ada kebersamaan.
Kambing: Maksudmu?
Kancil : Kitalah yang akan melawan Sang Serigala!
Kucing : Tapi kan akau takut
Kancil : Kenapa mesti takut segala? Kita ini banyak. Dan Serigala itu
harus kita lawan bersama-sama. Keadilan harus ditegakkan. Serigala itu telah
merampas segala ketentraman hutan kita semenjak dulu. Kalau sekarang tidak
dilawan, maka selamanya kita akan selalu diliputi ketakutan
Kambing : Embee…. betul sekali. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Kancil : Sekarang, marilah kita satukan seluruh kekuatan kita, tenaga dan
fikiran kita untuk menolong sahabat kita. Setuju?
Koor : Setuju…..!!!
Kucing : Kalau begitu aku juga setuju, deh….
Kelinci : Nah, itu namanya Si Kucing pemberani
Kancil : Baiklah, sekarang mari ita berunding dan mengatur siasat untuk
menghadapi Sang Serigala, Oke?
Koor : Oke, baiklah Kancil….!!!
Babak IV
Suasana : Sore Hari, Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator : Akhirnya, mereka pun berunding untuk mencari cara
membebaskan sahabatnya Si Tupai pohon yang ditangkap Serigala. Sementara di
tempat lain, Si Tupai pohon yang baik hati sedang menangis tersedu-sedu. Dia
disekap oleh Serigala dalam sebuah kurung yang besar. Tupai takut kalau dirinya
akan dimakan hidup-hidup. Kasihan sekali keadaannya…..
TUPAI MENANGIS MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN. IA SUDAH
MULAI PUTUS ASA. MUNCULAH SANG SERIGALA DENGAN SOROT
MATANYA YANG TAJAM. MENGHAMPIRINYA.
Tupai :Tolong….. tolong….. lepaskan saya….. Tolong!
Serigala : (tertawa) Aduh….. aduh…. Aku sakit gigi…. Aduh….. kasihan
Si Tupai bodoh ini…..
Aduh….. aku akan segera sembuh……hahaha….
Tupai : (memelas) Tolong lepaskan saya, Pak Serigala. Saya ingin
pulang…..
Serigala : Apa, melepaskanmu? (tertawa) Enak saja. Aku kan sudah susah-
susah menangkapmu. Mana kamu sudah menendang pipi saya yang sedang sakit
gigi ini, huh, dasar bodoh.
Tupai : Tapi kenapa saya dikurungnya disini?
Serigala : Ha? (tertawa) dasar kamu ini memang bodoh….. He, Tupai kecil.
Kenapa aku bisa menculikmu? Karena aku sangat membutuhkanmu. Kenapa aku
membutuhkanmu? Karena itu penting sekali. Dan kenapa kamu dikurung disini?
Karena kamu tak boleh kabur, mengerti?
Tupai : Iya, tapi untuk apa saya harus diculik? Saya kan tidak
bersalah…..
Serigala : (mulai jengkel) Aih-aih, dasar kamu Si Tupai bodoh! Ah, tapi
baiklah. Aku akan memberi tahumu kenapa aku harus menculikmu Tupai bodoh.
Begini, sudah seminggu belakangan ini aku menderita sakit gigi. Lihat….
(menunjukkan mulutnya lebar-lebar) Sudah kau lihat?
Tupai : (mengangguk)
Serigala : Nah, sudah kutemui banyak dokter, para penyihir dan dukun-
dukun untuk mengobati sakit gigiku ini. Tapi tak satu pun yang dapat
menyembuhkannya. Dan sia-sia saja semua obat yang aku makan. Sakit gigiku
malah semakin menjadi-jadi. Hingga aku putus asa dibuatnya. Tetapi malam
kemarin aku bermimpi….
Tupai : Mimpi, mimpi apa?
Serigala : (marah) Diam dulu bodoh, aku juga akan menceritakannya biar
kamu tidak penasaran jika kelak aku makan. Begini, di dalam mimpi itu aku
bertemu dengan seorang nenek sihir. Dan ia memberikan petunjuk. Katanya…….
LAMPU MEREDUP. SERIGALA DAN KANCIL MEMATUNG. DAN
MUNCULAH SEORANG NENEK SIHIR DIANTARA MEREKA.
WAJAHNYA SANGAT MENYERAMKAN.
Nenek Sihir : (kepada Serigala) Hei Serigala yang jahat….. Aku akan
memberitahumu sesuatu.
Penyakit sakit gigi yang kau derita itu tidak pernah akan sembuh meskipun seribu
dukun telah kau kunjungi. Bahkan seribu tahun yang kau habiskan untuk
mengobatinya tidak akan menyembuhkan. Sebab penyakitmu adalah kutukan
karena engkau terlalu jahat di dunia.
Akan tetapi kamu jangan khawatir. Aku Si Nenek Sihir akan rela membantumu.
Ya, aku juga jahat sepertimu. Maka sebagai orang yang sama-sama jahat sudah
seharusnya kita saling membantu. Seperti juga orang-orang yang baik saling
menolong sesamanya. Baiklah, kau dengarkan baik-baik…...Sakit gigi itu akan
sembuh bila engkau memakan daging Si Tupai pohon. Dan gigi Si Tupai itu
engkau bakar sebagai persembahan untukku.Sebab aku dendam padanya yang
telah mencuri banyak kelapa dari kebunku. Mengerti? Hikhikhik…..
SUASANA KEMBALI SEPERTI SEMULA.
Serigala : Nah, begitulah ceritanya. Jadi kuculik saja kamu……hahaha…
Tupai : Dasar penjahat. Demi kepentingan pribadimu, kau korbankan
orang yang tak bersalah padamu.
Serigala : Diam kamu! Bukankah kau ini pencuri juga?
Tupai : Serigala jahat!
Serigala : Biarin
Tupai : Kamu jahat!
Serigala : Biar
Tupai : Kamu jahat….. jahat!
Serigala : Biarin….. biar…..!!! Dasar tupai bodoh. Awas ya, nanti malam
kamu akan saya makan….hahaha. Dan mulai saat ini, kamu jangan berteriak-
teriak lagi dan membuat kupingku sakit. Mengerti?
Tupai : (diam saja)
Serigala : (membentak) mengerti tidak, bodoh…..?!?
Tupai : Iyy…..ya. Ssaa…saya mengerti.
SERIGALA MEMBALIKAN TUBUHNYA DAN PERGI. TUPAI MERONTA-
RONTA DALAM KURUNGAN ITU. NAMUN SARANG ITU BEGITU KUAT
DAN TERKUNCI.
Tupai : (meratap) Oh, Tuhantolonglah hambamu ini. Aku tak mau jadi
santapan malamnya Serigala yang jahat. Tolonglah hamba, Tuhan….(Tupai
menangis hingga ketiduran)
Babak V
Suasana : Petang, Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator : Akhirnya, kawanan Kancil pun datang dan sampai di tempat
persembunyiannya Serigala yang jahat. Dengan mengendap-endap mereka masuk.
Hati-hati sekali. Mereka menemukan Tupai yang tertidur dalam kurungan. Kancil
mencoba membangunkanya, tapi Tupai tak kunjung bangun. Diluar, terdengar
suara Sang Serigala yang mengaduh merasakan giginya yang sakit. Dan kawanan
Kancil pun menjadi panik. Lalu bersembunyi di semak belukar di sekitarnya. Tak
lama kemudian muncullah Serigala…..
MUSIK TEGANG. SERIGALA MONDAR-MANDIR DAN MENDENGUS-
DENGUSKAN HIDUNGNYA. IA MENCURIGAI KEBERADAAN
KAWANAN KANCIL YANG MEMANG ADA DISEKITARNYA.
Serigala : Hmm, sepertinya ada yang tidak beres disini. Ya….. seperti bau
yang tidak asing. Ya, bau makanan lezat. (Serigala menghampiri tempat dimana
Kancil bersembunyi)O, jadi ini….. (memungut setangkai bunga yang sudah
mengering)aku kira makanan enak…. E, ternyata hanya bunga kering, sial.
(melirik ke arah kurung) Oow, ternyata si bodoh sedang tidur. Biar sajalah.
Daripada bangun malah membuatku pusing saja. Berteriak-teriak (meniru Tupai)
Tolong…. Tolong…. Ah, lebih baik aku menyiapkan segala sesuatunya untuk
nanti malam. Mmh,…. Daging Tupai dimasak dengan bumbu yang sedap.
Enaaak….!!! (keluar)
KANCIL KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA DENGAN SANGAT
HATI-HATI. MEREKA MENARIK NAFAS LEGA.
Kancil : Hampir saja……
Kera : Cil, bagaimana sekarang?
Kambing : Embeee…. Iya Cil, bagaimana sekarang?
Kancil : Nah, sekarang kita harus dibagi dua. Kelompok pertama
membebaskan Si Tupai dari kurungan, sementara yang lainnya mengawasi
keadaan kalau-kalau Pak serigala datang lagi seperti barusan. Selanjutnya, kita
semua akan membuat jebakan untuk menangkap Pak serigala, oke?
Koor : (bersemangat) Oke, oke-oke saja Kancil…..
Kancil : Sssstt…… Jangan keras-keras dong.
SEMUANYA SEREMPAK MENUTUP MULUT
Kancil : Sekarang ayo kita lakukan !
Narator : Maka bekerjalah mereka sesuai tugas yang telah diberikan kepada
masing-masing. Tupai sudah dibebaskan. Dan jebakan pun sudah selesai dibuat.
Mereka tinggal menunggu saat yang tepat untuk menghancurkan semua kejahatan
yang pernah dilakukan Sang Serigala.
Tupai : (setelah keluar) Terimakasih Kancil. Terimakasih kawan-kawan
semuanya. Kalian telahmenyelamatkan hidupku. Dan kalau kalian tak ada pasti...
Kelinci : Ah, kamu tak perlu bicara seperti itu kawan. Karena sudah
seharusnya antar sahabat itu saling menolong.
Ayam : Betul-betul. Betul sekali apa-apa yang dikata-katakan oleh
Kelinci. Kukuruyuk…. Kitakan temenan. Betulkan…..?
Koor : Ya, betul Tupai. Kita kan temen…..
Kancil : Ya, berterimaksihlah hanya kepada Tuhan, Tupai.
Tupai : Kawan-kawan, kalian sungguh sahabatku yang terbaik di dunia.
KEMUDIAN MEREKA SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA.
TAPI SUASANA YANG MENGHARUKAN TERSEBUT SIRNA
MANAKALA SANG SERIGALA MASUK DENGAN TIBA-TIBA.
Serigala : Oh, rupanya sedang ada reuni keluarga di rumahku, ya? Kok aku
tak diundang…..
Koor : Hah, S-E-R-I-G-A-L-A…..
Serigala : He, apa yang kalian lakukan disini?
Koor : La….lari…..!!!
SEMUA KAWANAN KANCIL LANGSUNG LARI. TAPI TAK
MENINGGALKAN TEMPAT ITU. MEREKA MALAH MEMPERMAINKAN
SANG SERIGALA YANG SUDAH SANGAT MARAH.
Serigala : Jangan lari…. Mau kemana kalian….. Tunggu! (melihat
kurungan yang sudah kosong) Aduh, dasar sial…... Bagaimana dengan gigiku?
Awas kalian. Akan kubalas semuanya...Ayo, kemarilah akan kutangkap kalian
semua…….
SERIGALA TERUS MENGEJAR KAWANAN KANCIL YANG SANGAT
CERDIK. DAN MEREKA TERUS SAJA MEMPERMAINKANNYA.
SERIGALA JADI PUSING. SEHINGGA PADA SUATU KESEMPATAN
YANG TEPAT, SERIGALA PUN MASUK DALAM PERANGKAP.
SERIGALA TERKURUNG PADA TEMPAT DIMANA IA TELAH
MENGURUNG SANG TUPAI. SERIGALA TERKUNCI DI DALAMNYA.
SERIGALA MENJERIT MINTA TOLONG. KANCIL DAN KAWAN-KAWAN
BERSORAK GEMBIRA KARENA TELAH MENGALAHKAN SERIGALA.
Tupai : Nah Serigala, sekarang kau akan merasakan juga bagaimana
rasanya terpenjara di dalam sana…..
Serigala : Dasar Tupai bodoh, ayo keluarkan aku dari sini. Kalau tidak…..
Tupai : Kalau tidak, mau apa?
Kancil : Ah, sudahlah Tupai. Biarkan saja ia menikmati sakit giginya
disana.
Koor : Ya, sekarang rasain Serigala. Makanya jangan jahat….
Serigala : Aduh, ampun….. Keluarkan aku dari sini…. Tolonglah….
Kambing : Embeee…… Mari kawan-kawan kita pulang. Hari sudah mulai
malam.
Serigala : Hei, jangan pergi. Keluarkan dulu aku dari sini…..Hei binatang-
binatang bodoh…… Tolong……Tolong….. keluarkan aku dari sini…..
ampun….!!!
Narator : Lalu mereka meninggalkan tempat tersebut dengan serigala yang
terkurung. sang serigala hanya bisa menangis sedih meratapi keadaanya. dan tak
akan ada yang pernah mau menolong serigala itu. karena ia jahat. dan yang jahat
harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Nah, begitulah teman-teman akhir
kisah Serigala yang sakit gigi dengan kawanan Kancil yang cerdik. Semoga kita
dapat mengambil hikmah dari cerita ini.
B. Apresiasi Drama Serigala Sakit Gigi
Menurut saya drama yang berjudul serigala sakit gigi cocok digunakan
untuk pembelajaran drama di SD, karena ceritanya tidak rumit sehinngga mudah
dimengerti oleh anak selain iu drama tersebut juga mengandung nilai-nilai moral
yang bagus, misalnya tolong-menolong, persahabatan, kerjasama serta akibat dari
perbuatan jahat pasti akan mendapat balasan yang sama. Sehingga dari drama
tersebut anak dapat menilai perbuatan yang baik dan perbutan yang buruk serta
akibat dari perbuatan tersebut. Meskipun drama ini cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran drama di SD namun menurut saya drama ini terlalu panjang untuk
pembelajaran di dalam kelas sehingga untuk mengatasinya drama ini bisa
disingkat tanpa menghilangkan bagian-bagian penting dalam drama tersebut.
C. Pembelajaran Drama di SD
Drama yang berjudul Serigala Sakit Gigi dapat diajarkan di kelas V semester 2
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut:
1. Standar kompetensi : mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan
dalam diskusi dan bermain drama.
2. Kompetensi dasar : memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
Evaluasi
Untuk evaluasi keterampilan yang dinilai adalah ketermpilan berbicara dan bentuk
evaluasi yang digunakan adalah performance. Adapun aspek-aspek yang dinilai
adalah pelafalan, intonasi dan ekspresi. Untuk lebih jelasnya berikut format
penilaiannya:
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumla
h
skor
Nilai
pelafalan intonasi ekspresi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Deskriptor
Pelafalan
1 = jika siwa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan lafal yang tepat dan
jelas
2 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dngan lafal yang tepat namun
tidak jelas atau sebaliknya
3 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dengan lafal yang tepat dan jelas
Intonasi
1 = jika siswa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar
dan tepat
2 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar
namun kurang tepat atau sebaliknya
3 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar dan
tepat
Ekspresi
1 = jika siswa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat
dan penuh penjiwaan
2 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat
namun kurang menjiwai atau sebaliknya
3 = jika siswa mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat dan
penuh penjiwaan