Upload
hacong
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KOMPARASI USAHA TERNAK ITIK DENGAN SISTEM
GEMBALA DAN SISTEM INTENSIF DI KECAMATAN PRAMBANAN
KLATEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Monika Kristin
NIM : 061324008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Seperti Pelangi Sehabis Hujan, itulah janji setiamu Tuhan…
Dibalik dukaku, aku menanti , harta yang tak ternilai dan abadi…
Kupersembahkan Karyaku dengan penuh Kasih kepada:
Jesus Chirst pemberi pelangi dan cahaya dikala gelap.
Bapak dan Ibu ku yang terba ik di dunia Yoseph Labre Djoko
Triyanto dan Chatarina Sri Sulasni
Kakakku, Nicolaus Toddy Christianto dan Adekku Antonius Koko
Kristanto terimakasih atas doa dan dukungannya
Simbah Mangun Karno yang sudah berada di Ruhan Tuhan, serta
Simbah Mangun Diatmo yang selalu memberi kasih sayang
kepadaku.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PERSEMBAHAN
Seperti Pelangi Sehabis Hujan, itulah janji setiamu Tuhan…
Dibalik dukaku, aku menanti , harta yang tak ternilai dan abadi…
Kupersembahkan Karyaku dengan penuh Kasih kepada:
Jesus Chirst pemberi pelangi dan cahaya dikala gelap.
Bapak dan Ibu ku yang terba ik di dunia Yoseph Labre Djoko
Triyanto dan Chatarina Sri Sulasni
Kakakku, Nicolaus Toddy Christianto dan Adekku Antonius Koko
Kristanto terimakasih atas doa dan dukungannya
Simbah Mangun Karno yang sudah berada di Ruhan Tuhan, serta
Simbah Mangun Diatmo yang selalu memberi kasih sayang
kepadaku.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PERSEMBAHAN
Seperti Pelangi Sehabis Hujan, itulah janji setiamu Tuhan…
Dibalik dukaku, aku menanti , harta yang tak ternilai dan abadi…
Kupersembahkan Karyaku dengan penuh Kasih kepada:
Jesus Chirst pemberi pelangi dan cahaya dikala gelap.
Bapak dan Ibu ku yang terba ik di dunia Yoseph Labre Djoko
Triyanto dan Chatarina Sri Sulasni
Kakakku, Nicolaus Toddy Christianto dan Adekku Antonius Koko
Kristanto terimakasih atas doa dan dukungannya
Simbah Mangun Karno yang sudah berada di Ruhan Tuhan, serta
Simbah Mangun Diatmo yang selalu memberi kasih sayang
kepadaku.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut Perkatanmu.(Bunda Maria)
Lakukan apa yang kamu bisa, dengan apa yang kamu punyadimanapun kamu berada. (Theodore Sovelt)
Kita yang mengendalikan Keadaan bukan keadaan yangmengendalikan kita. (Agustinus Nugroho Setiawan)
Jangan Kamu menyerah pada tantangan Kehidupan tapihadapilah tantangan itu, dan buktikan pada dunia kamu pasti
Bisa. (Yusanta Avi Ariyani)
Ciptakanlah Pelangi untuk orang yang sedang menantiKedatangan Pelangi, dan jangan kau ciptakan hujan badai
diatas Pelangi orang.(Monika Kristin)
v
MOTTO
Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut Perkatanmu.(Bunda Maria)
Lakukan apa yang kamu bisa, dengan apa yang kamu punyadimanapun kamu berada. (Theodore Sovelt)
Kita yang mengendalikan Keadaan bukan keadaan yangmengendalikan kita. (Agustinus Nugroho Setiawan)
Jangan Kamu menyerah pada tantangan Kehidupan tapihadapilah tantangan itu, dan buktikan pada dunia kamu pasti
Bisa. (Yusanta Avi Ariyani)
Ciptakanlah Pelangi untuk orang yang sedang menantiKedatangan Pelangi, dan jangan kau ciptakan hujan badai
diatas Pelangi orang.(Monika Kristin)
v
MOTTO
Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut Perkatanmu.(Bunda Maria)
Lakukan apa yang kamu bisa, dengan apa yang kamu punyadimanapun kamu berada. (Theodore Sovelt)
Kita yang mengendalikan Keadaan bukan keadaan yangmengendalikan kita. (Agustinus Nugroho Setiawan)
Jangan Kamu menyerah pada tantangan Kehidupan tapihadapilah tantangan itu, dan buktikan pada dunia kamu pasti
Bisa. (Yusanta Avi Ariyani)
Ciptakanlah Pelangi untuk orang yang sedang menantiKedatangan Pelangi, dan jangan kau ciptakan hujan badai
diatas Pelangi orang.(Monika Kristin)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidakmemuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika Kristin
vi
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidakmemuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika Kristin
vi
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidakmemuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika Kristin
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Kristin
Nomor Mahasiswa : 061324008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang ber judul:
ANALISIS KOMPARASI USAHA TERNAK ITIK DENGAN SISTEMGEMBALA DAN SISTEMINTENSIF DI KECAMATAN PRAMBANAN
KLATEN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimp an,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin diri saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantu mkan nama saya sebagai
penulis..
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 04 Maret 2011
Monika Kristin
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Kristin
Nomor Mahasiswa : 061324008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang ber judul:
ANALISIS KOMPARASI USAHA TERNAK ITIK DENGAN SISTEMGEMBALA DAN SISTEMINTENSIF DI KECAMATAN PRAMBANAN
KLATEN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimp an,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin diri saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantu mkan nama saya sebagai
penulis..
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 04 Maret 2011
Monika Kristin
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Kristin
Nomor Mahasiswa : 061324008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang ber judul:
ANALISIS KOMPARASI USAHA TERNAK ITIK DENGAN SISTEMGEMBALA DAN SISTEMINTENSIF DI KECAMATAN PRAMBANAN
KLATEN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimp an,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin diri saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantu mkan nama saya sebagai
penulis..
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 04 Maret 2011
Monika Kristin
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS KOMPARASI USAHA TERNAK ITIK DENGAN SISTEMGEMBALA DAN SISTEMINTENSIF DI KECAMATAN PRAMBANAN
KLATEN
Monika KristinUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2011
Penelitian ini bertujuan untuk : (1)untuk mengetahui perdedaan pendapatankotor peternak itik sistem gembala dan sistem intensif di KecamatanPrambanan,(2)untuk mengetahui perbedaan biaya peternak itik sistem gembala dansistem intensif,(3)untuk mengetahui perbedaan laba peternak itik gembala danpeternak itik intensif.
Sampel dalam penelitian ini adalah para peternak itik yang memakai sistemGembala dan sistem Intensif yang memiliki itik minimal sejumlah 50 ekor diKecamatan Prambanan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metodeSampling Jenuh. Sampel peternakitik gembala berjumlah 44 peternak itik (diambil100%), sedangkan sampel peternak itik intensif berjumlah 16 (diambil 100%).Teknikpengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik yangdigunakan untuk menganalisis data yait u dengan uji one way anova.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pendapatan kotor peternak itikintensif lebih besar dari pada peternak itik gembala, (2) biaya peternak itik intensiflebih besar dari pada peternak itik gembala, dan (3) laba peternak itik gembala lebihbesar dari pada peternak itik intensif.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF COMPARISON OF DUCK HUSBA NDRY USINGHERDING SYSTEM AND INTENSIVE SYSTEM IN THE SUB DISTRICT OF
PRAMBANAN, KLATEN
Monika KristinSanata Dharma University
Yogyakarta2011
This research’s aims were to know (1) the different inc ome; (2) the differentbudget; (3) the different profit between duck breeders who apply herding system andwho apply intensive system in the sub district of Prambanan, Klaten.
The samples of this research were the duck breeders who apply herding sytemand intensive system and who owned at least 50 ducks in the sub district ofPrambanan, Klaten. The samples taken By using saturation sampling method. Therewere 44 samples of duck breeders who apply herding system (100% taken assamples), meanwhile there were 16 samples of duck breeders who apply intensivesystem (100% taken as samples). The data collection was obtained through interviewsand documentations. The technique apply to analyze the data was One Way AnovaTest.
The result of this research shows th at: (1) the income of duck breeders whoapply intensive system is higher than those who apply herding system; (2) the budgetof duck breeders who apply intensive system is higher than those who apply herdingsystem; and (3) the profit of duck breeders who apply intensive system is higher thanthose who apply herding system.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih atas segala kuasa -Nya sehingga
skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis da n diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam -dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Ketua Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si ., selaku Dosen Pembimbing I yang selama
lebih dari 1 tahun meluangkan waktu membimbing, memberikan masukan, kritik
dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih Bapak.
4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
membimbing, memberikan masukan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik, saran, dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Joko Wicoyo, selaku Dosen Pembimbing abstrak Inggris yang
membimbing, memberikan masukan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi (Pak Yoni, Ibu Wigati, Ibu
Nia) yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama proses per kuliahan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Mbak Christina Kristiani yang selalu melayani dalam segala urusan akademik
maupun non akademik, terimakasih sudah memberiku kepercayaan yang besar
“Maaf ya mbak Monik slalu manja dan merepotkan” .
9. Seluruh Peternak itik di Kecamatan Prambanan yang telah membantu penulis
dalam melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
10. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. dan Mbak Natalina Premastuti. B, S.Pd., M.Pd.
Meski dosen beda Prodi selalu menyapa, menyemangati dan memberikan petuah
yang baik untuk saya dalam hal akademik maupun non akademik. Terimakasih
Bapak, Mbak.
11. Bapak, Ibuku yang terbaik di dunia (Y. Djoko Triyanto dan C. Sri Sulasni ), dan
mas dan adik (mas Toddy dan dek Koko di Seminari Merto), Simbah Mangun
Karno dan Simbah Putri Mangun Diatmo yang selalu mengajarkan kasih padaku.
Tanpa dukungan dan doanya tak mampu berjalan sendirian.
12. Pakdhe, Budhe, Om, Bulek (Om Rm. Yudhono Suwondo . Pr, Budhe Sr Yustini,
AK, Bulek Yuli, Om Agus, Keluarga Om Yudi, Keluarga Om Jono, Bulek Padmi,
Keluaga Om Sumar,Keluarga Om Jarot, Keluarga Pakdhe Hartadi, Keluarga
Budhe Tuyat, Keluarga bulek Atun dan Om Gandung) , terima kasih atas
dukungan doa, semangat, serta cintanya yang diberikan. Special untuk Pakde
Bambang yang sedang Sakit.
13. Mas-mas dan Mbakku tersayang (Mbak NUKI, Mas Abet, Mas Yanu, Mas Bowo,
Mas Detha, Mas Rian, Mas Puguh, Mbak Kiki, Mbak Ana), Adek -adekku (Ivan,
Tia, Tika, Surya,Diva, Doni, Apong, Hoego, Napoli, Zef a, Tias, Retno, Cozmas)
dan Jessika (saudara, teman dan sahabat) yang slalu menyemangatiku “lulus
bareng Jez”.
14. Mas Cornelius Fury, S. Pd., Mas Gede Wijaya Kusuma, , S. Pd., Mas Agustinus
Nugroho Setiawan,S.T, Mbak Alfonsa Ika Andriyani, S. Pd., dan Mbak Yusanta
Avi Ariyani S. Pd., yang selalu menelpon maupun SMS, mengingatkanku agar
cepat lulus.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
15. Angel-angelku Fransiska Ni Putu Rigiana, Irene Retno Anggraeni, dan Umi
Yuliana Etika Sari, terima kasih atas kebersamaan dan kasih sayang kalian.
Persahabatan kita tak lekang oleh waktu.
16. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2006 tercinta Ditya “maturnuwun ya mas dit,
kau membuat semuanya menjadi mudah , cepet nusul kita ya”, Citra “ Kamu
Inspirasi dan orang yang mengajarkan pad aku hal positif” , Wawan “Jaga
Magda”, Magda “Kita harus menjadi contoh untuk para lelaki” , Hana “Mbak
Hana tetep semangat, jangan menyerah” , Bang Bandi “gek cepet bang, bapakmu
wes menanti”, Kus “gek Ndang gek rabi” , Jalu, Aan “Terimakasih Slalu
mengingatkan aku” , Nove, Andi, Heri. Thanks friend, berkat kalian aku bisa
bertahan sampai sekarang.
17. Keluarga Besar Pingiter (anak-anakku, mas Fr. Yayan, Fr Eko,Fr. Beni, Fr. Fajar,
Detty,Lisa, Ari, Mas Gembong, Rossa, Bram, Leo, Riri , Mami, Mbak
Dina,Gloria, dan Voulunter yang lainnya), terimakasih atas semua.
18. Keluarga Besar PLPG 2010 (Pakhe TP, Simbah Sigit, Mas Gepeng , Djinong,
Niken, Putri, Novi Cantik, Wawannya Siska, Umi, Jalu, Citra, Mas Galuh, agil,
vivin, Daru, Nat-nat,) terimakasih atas segalanya,
19. Kelompok Koor Sinten Poeroend dan Hoeroegoedhoeg (Mas Nug, Haryo, Sutin,
Mbak Santa, Mbak Aning, Mbak Martha, Mas Deka, Cempluk, Dheta, Desty, ,
Via “terimakasih ya vi bantuannya” , Tasia, Reni, Mas Kun, Mbak Lia, Mas
Kenthot, Mbak Iwit, Mas Alit, Mas Wawan, Mas Gend ro, Mbak Bun, Mas Ming,
Mbak Tari, Ela, Ajoex, Yeni, Little Dito, Litle Rafa, Litle Rafael, dan semua
teman-temanku) terimakasih atas dukungan dan kasih sayangnya. K alian
membuatku mempunyai keluarga baru.
20. Mantan Pengurus Himapadu 2007, Teman -teman Buletin PE, Teman-teman PAK
angkatan 2006(Putri, Beni, Eris, Tio, Johan,Wahyu, Ninin, Retno) , Rekan Panitia
Perkap Insadha 2008(Billy,Henta, Bita, Citul, Komar,Kris) , yang telah membantu
menjadi manusia yang utuh.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
21. Mas Bona, Mas Koko “Terimakasih atas sumbangan Kertas penyekat dan Kertas
emasnya,hehe. Kita bisa Lulus bareng”
22. Adek-adek Angkatan PAK dan PE Yoshi PAK’07, Ulak I(Felix), Ulak II (Nico),
Veni PAK’07, Gita, Nila, Sutrisno, Zhu, Isda, Fani, Agnes dan adik -adik yang
lain. Tetap semangat.
23. Mas Teak, Mbak Vika, Mas Kucluk, Mas Begeng, Mas Bayu “Terimaksih telah
menemaniku saat aku kesusahan, dan Kejutan yang indah ”.
24. Benedictus Heru Prasetyo dan Pacar, “Terimakasih ya her sudah jadi bagian
hidupku untuk sejenak, semoga cepat Lulus dan jangan pernah berubah..”
25. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan, semangat, dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan tugas pendidikan ini.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika KristinNIM:06132008
xiii
iii
21. Mas Bona, Mas Koko “Terimakasih atas sumbangan Kertas penyekat dan Kertas
emasnya,hehe. Kita bisa Lulus bareng”
22. Adek-adek Angkatan PAK dan PE Yoshi PAK’07, Ulak I(Felix), Ulak II (Nico),
Veni PAK’07, Gita, Nila, Sutrisno, Zhu, Isda, Fani, Agnes dan adik -adik yang
lain. Tetap semangat.
23. Mas Teak, Mbak Vika, Mas Kucluk, Mas Begeng, Mas Bayu “Terimaksih telah
menemaniku saat aku kesusahan, dan Kejutan yang indah ”.
24. Benedictus Heru Prasetyo dan Pacar, “Terimakasih ya her sudah jadi bagian
hidupku untuk sejenak, semoga cepat Lulus dan jangan pernah berubah..”
25. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan, semangat, dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan tugas pendidikan ini.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika KristinNIM:06132008
xiii
iii
21. Mas Bona, Mas Koko “Terimakasih atas sumbangan Kertas penyekat dan Kertas
emasnya,hehe. Kita bisa Lulus bareng”
22. Adek-adek Angkatan PAK dan PE Yoshi PAK’07, Ulak I(Felix), Ulak II (Nico),
Veni PAK’07, Gita, Nila, Sutrisno, Zhu, Isda, Fani, Agnes dan adik -adik yang
lain. Tetap semangat.
23. Mas Teak, Mbak Vika, Mas Kucluk, Mas Begeng, Mas Bayu “Terimaksih telah
menemaniku saat aku kesusahan, dan Kejutan yang indah ”.
24. Benedictus Heru Prasetyo dan Pacar, “Terimakasih ya her sudah jadi bagian
hidupku untuk sejenak, semoga cepat Lulus dan jangan pernah berubah..”
25. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan, semangat, dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan tugas pendidikan ini.
Yogyakarta, 04 Maret 2011
Penulis
Monika KristinNIM:06132008
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…. ................................ ................................ .................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ............. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................ ................................ ......... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................ ................................ ..... iv
MOTTO ................................ ................................ ................................ .......... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................ ......................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS I KARYA
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii
ABSTRAK ................................ ................................ ................................ ...... viii
ABSTRACT ................................ ................................ ................................ ...... ix
KATA PENGANTAR ................................ ................................ .................... x
DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ ... xiv
DAFTAR TABEL................................ ................................ ........................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................ ................................ ...................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................ ................................ ................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................ ................................ ...... 1
B. Rumusan Masalah ................................ ................................ .............. 4
C. Batasan Masalah ................................ ................................ ................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................ ................................ ............... 5
E. Manfaat Penelitian ................................ ................................ .............. 5
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Sejarah Singkat Peternakan Itik ................................ .......................... 6
B. Sistem Pemeliharaan Itik…………………… ................................ ... 7
C. Kandang dan Jenis-jenisnya ................................ ................................ 8
D. Pengertian Biaya ................................ ................................ ................. 10
E. Pengertian Laba................................ ................................ ................... 12
F. Teori tentang Pendapatan ................................ ................................ .... 12
G. Hasil Penelitian Terdahulu ................................ ................................ .. 14
H. Kerangka berfikir……………………………………………………. 14
I. Hipotesis ................................ ................................ ........................ 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................ ................................ .................... 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................ ............................. 16
C. Subjek dan Objek ................................ ................................ ............. 17
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 17
E. Indikator ................................ ................................ .............................. 18
F. Teknik Pengumpulan Data ................................ ................................ .. 19
G. Analisis Data ................................ ................................ ....................... 20
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Kecamatan Prambanan ................................ .......... 30
B. Gambaran Desa Cucukan ................................ ................................ .... 35
C. Gambaran Desa Kotesan ................................ ................................ ..... 39
D. Gambaran Desa Pereng ................................ ................................ ....... 43
E. Gambaran desa Kebondalem Kidul ................................ .................... 44
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
F. Data Peternak Itik................................ ................................ ................ 46
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ................................ ................................ ....................... 49
B. Pembahasan................................ ................................ ......................... 58
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................ ................................ ......................... 65
B. Saran ................................ ................................ ................................ ... 66
DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ ..................... 67
LAMPIRAN ................................ ................................ ................................ .... 69
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perbandingan Sistem Pemeliharaan Itik……………………………… 8
Tabel II.2 Biaya Produksi Rata-rata Per Bulan Usaha Ternak Itik dengan sistemGembala……………………………………………………………… 11
Tabel II.3 Biaya Produksi Rata-rata Per Bulan Usaha Ternak Itik dengan sistemIntensif……………………………………………………………… 11
Tabel III.1 Biaya Produksi Rata-rata Per 6 Bulan Usaha Ternak Itik dengansistem Gembala per 50 Ekor………………………………………… 23
Tabel III.2 Biaya Produksi Rata-rata Per 6 Bulan Usaha Ternak Itik dengansistem Intensif per 50 Ekor…………………………………………… 23
Tabel IV.1 Luas Tanah Kecamatan Prambanan menurut Penggunaannya Tahun2010………………………………………………………………….. 32
Tabel IV.2 Komposi dan kepadatan Penduduk Kecamatan Prambanan tahun2010…………………………………………………………………… 34
Tabel IV.3 Jenis Pekerjaan Penduduk Kecamatan Prambanan Tahun2010……………………………… …………………………………… 35
Tabel IV.4 Luas Tanah Desa Cucukan menurut Penggunaannya Tahun2010…………………………………………………………………… 36
Tabel IV.5 Komposi dan kepadatan Penduduk Desa Cucukan Tahun2010…………………………………………………………………… 38
Tabel IV.6 Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Cucukan tahun 2010………….……. 39
Tabel IV.7 Luas Tanah Desa Kotesan menurut Penggunaannya Tahun 2010……. 40
Tabel IV.8 Komposi dan kepadatan Penduduk Desa Kotesan Tahun 2010……… 42
Tabel IV.9 Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Kotesan tahun 2010………………… 43
Tabel IV.10 Data Peternak Itik Gembala…………………………………………... 47
Tabel IV.11 Data Peternak Itik Intensif……………………………………………. 48
Tabel V.1 Deskriptif Pendapatan Kotor Seluruh Sampel dalam Rupia h………… 50
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Tabel V.2 Hasil Uji F Pendapatan Kotor………………………………………… 50
Tabel V.3 Stuktur Rata-rata Biaya Usaha Ternak Itik Gembala per 50 Ekor……. 52
Tabel V.4 Stuktur Rata-rata Biaya Usaha Ternak Itik Intensif per 50 Ekor…….. 53
Tabel V.5 Deskriptif Biaya Seluruh Sampel dalam Rupiah……………………... 54
Tabel V.6 Hasil Uji F Biaya Usaha……………………………………………… 54
Tabel V.7 Deskriptif Biaya Seluruh Sampel dalam Rupiah…………………….. 56
Tabel V.8 Hasil Uji F Laba………………………………………………………. 57
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kandang Itik yang Baik……………………………… 10
Gambar IV.1 Peta Kecamatan Prambanan………………………….. 32
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi
Pedoman Wawancara
LAMPIRAN 2 Surat Ijin Sanata Dharma
Surat Ijin Dari Bappeda
LAMPIRAN 3 Data Peternak Itik Gembala Per 6 Bulan
Data Peternak Itik Intensif Per 6 Bulan
Foto itik gembala
Foto itik intensif
LAMPIRAN 4 Analisis Data
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki sumber daya yang beraneka ragam, baik yang
berupa alam maupun manusia. Jumlah penduduk di Indonesia berjumlah
kurang lebih 231 juta jiwa (data BPS). Melihat hal tersebut maka timbul
adanya persaingan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Indonesia
sendiri tidak memiliki banyak lapangan pekerjaan bahkan masyarakat banyak
yang menganggur. Menurut data BPS yang menganggur pada tahun 2009
mencapai 6,5%.
Masyarakat Indonesia yang berada di daerah pedesaan memilih untuk
membuka lapangan pekerjaan mereka sendiri dengan mengupayakan keadaan
dan situasi alam disekitarnya. Salah satu dari usaha mereka ad alah
peternakan. Peternakan adalah praktek untuk membudidayakan binatang
ternak. Suatu hal penting mempunyai ketrampilan untuk peternak ,di
beberapa negara-negara berternak merupakan suatu seni tersendiri. Di negara -
negara tertentu mempunyai hukum yang tegas mengenai perlakuan terhadap
binatang ternak. Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM
yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan
semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia
mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula,
domba dan kambing yang semula hanya diambil dagingnya mulai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dimanfaatkan susu dan wool-nya. Setelah itu manusia juga memelihara sapi
dan kerbau untuk diambil kulit dan susunya serta memanfaatkan tenaganya
untuk membajak tanah. Manusi a juga mengembangkan peternakan kuda,
babi, unta, dan lain-lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan) .
Peternakan di Indonesia juga mengalami kemajuan yang lumayan
pesat. Pada tahun 2007 menurut data di BPS peternakan menyumbang
34,221 trilyun rupiah terhadap PDB. Melihat hal tersebut masyarakat
Indonesia tertarik terhadap pekerjaan ini dan mengembangkan usaha tersebut.
Peternakan ini memunculkan hasil yang membantu masyarakat untuk
mengembangakan perekonomian dalam kehidupan masyarakat.
Peternakaan itik di indonesia adalah salah satu alternatif pekerjaan
dalam perkembangan perekonomian selain dari pertanian, seiring dengan
perkembangan waktu banyak masyarakat sekarang yang mengenal berbagai
macam pengembangan peternakan. Banyak diantarany a yang memilih
peternakan ayam, sapi dan itik. Peternakan ini diminati oleh sebagian besar
masyarakat karena dirasa mudah dalam menjalankan usaha tersebut.
Di Kecamatan Prambanan sebagian masyarakatnya juga
mengembangkan usaha peternakan. Melihat tanah da n struktur luas tanah
maka masyarakat memilih peternakan sebagai alternatif pekerjaan mereka.
Peternakan itik adalah usaha budidaya hewan itik dan dimanfaatkan bagi
kehidupan masyarakat. Peternakan itik ini menjanjikan hasil yang cukup
besar bagi kehidupan masyarakat di kecamatan Prambanan. Bagi masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
itik besar manfaatnya, selain telurnya dapat di jual, dangingnya dapat dijual
dengan harga yang tinggi.
Melihat adanya peluang tersebut maka warga K ecamaatan Prambanan
berinisiatif untuk memelihara dan m engembangkan itik dengan berbagai cara.
Diantaranya peternak itik ini memilih peternakan dengan 2 sistem yang
berbeda. Diantanya dengan sistem gembala dan dengan sistem intensif.
Sistem gembala adalah cara beternak itik dengan memelihara berpindah -
pindah tempat. Sedangkan sistem intensif adalah memelihara itik dengan
cara dikandangkan atau di pelihara dalam kandang (Rasyaf. 1996). Namun
pada dasarnya sistem pemeliharaan itik dibagi menjadi 3, yaitu sistem
gembala, sistem semi intensif dan intensif. Namun di kecamatan Prambanan
biasa menggunakan sistem pemeliharaan intensif dan sistem gembala. Hal ini
menarik perhatian penulis dan penulis ingin membandingkan sistem beternak
dengan cara gembala dan intensif, karena di K ecamatan Prambanan banyak
peternak itik yang menggunakan 2 sistem tersebut.
Sistem gembala mempunyai perbedaan dengan sistem intensif.
Melihat hal tersebut tentu saja banyak perbedaan dalam pelaksanaan sistem
pemeliharaan itik tersebut. Peternak itik menyesuaikan tempat,waktu dan
biaya untuk membuat suatu petenakan itik agar efektif dan efisien. Dalam
pelaksanaan peternakan itik maka seorang peternak itik dengan sistem
gembala mencari lahan untuk memberi makan itik -itik mereka.dari perbedaan
itu kita dapat melihat biaya apa saja yang dikeluarka n oleh seorang peternak
itik dengan sistem gembala dan sistem intensif. Melihat dari cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pemeliharaan yang berbeda maka kita akan tahu adanya pendapatan kotor
yang diterima oleh seorang peternak itik dengan sistem gembala dan sistem
intensif. Dengan demikian kita mengetahui laba atau pendapatan bersih dari
masing-masing sistem ternak itik yang ada.
Oleh sebab itu penulis mengambil judul ”Analisis Komparasi Usaha
Ternak Itik Dengan Sistem Gembala dan Sistem Intensif di Kecamatan
Prambanan”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut munculah rumusan masalah yang
akan diteliti oleh penulis:
1. Manakah yang lebih besar antara pendapatan kotor usaha ternak itik
Gembala dan pendapatan kotor sistem Intensif ?
2. Manakah yang lebih besar antara bia ya usaha ternak itik usaha ternak itik
Gembala dan biaya usaha sistem Intensif ?
3. Manakah yang lebih besar antara laba usaha ternak itik usaha ternak itik
Gembala dan laba usaha sistem Intensif?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah dalam karya i lmiah ini adalah tentang
perbandingan antara beternak itik dengan sistem Gembala dan sistem Intensif
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pendapatan kotor, biaya dan laba .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan pendapatan kotor peternak itik sistem
Gembala dan peternak sistem Intensif .
2. Untuk mengetahui perbedaan biaya peternak itik sistem Gembala dan
peternak sistem Intensif .
3. Untuk mengetahui perbedaan laba peternak itik sistem Gembala dan
peternak sistem Intensif .
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peternak Itik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam beternak itik yang paling menguntungkan .
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini menjadi pengetahuan yang mendalam tentang
manfaat peternakan itik dengan sistem Gembala dan sistem Intensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sejarah Singkat Peternakan Itik
Menurut Rasyaf (1996:19) Itik sudah lama dipelihara oleh orang,
karena sekitar tahun 1900 sudah banyak ditemukan peternak itik. Dalam
catatan sejarah sejak zaman kerajaan, dahulu orang sudah memelihara itik.
Bahkan pada zaman kerajaan Maja pahit. Bahkan di selatan pulau Jawa juga
sudah ada, dan sebagian masyarakat awalnya hanya menginginkan telurya.
Masuknya agama Hindu dan Budha. Diduga itik berasal dari India dan
masuk ke Jawa saat kejayaan Wangsa Syailendra. Selanjutnya itik -itik tersebut
berkembang dan melahirkan kelompok -kelompok itik lokal seperti itik tegal,
itik mojosari, dan itik magelang. Ketiganya lazim disebut dengan itik Jawa.
Jenis itik Jawa bermacam-macam, ada yang disebut itik branjangan, itik
lemahan, itik jarakan, itik putihan, itik blorong, itik jalen, itik irengan, it ik
jawi, itik bosokan, itik gambiran, dan itik kalung. Berikut ini adalah
keistimewaan dari masing-masing itik :
1. Branjangan memiliki bulu coklat muda, dihiasi dengan lurik hitam seperti
burung branjangan. Sangat disukai peternak karena kemampuan
bertelurnya stabil, rata-rata 200 butir pertahun.
2. Lemahan berbulu cokelat muda sampai abu -abu, lurik cokelat. Bertelur
200 butir pertahun.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Jarakan, berbulu merah tua atau cokelat muda, lurik berwarna hitam
kecoklatan. Bertelur 200 butir pertahun.
4. Putihan, berbulu putih mulus. Paruh dan kakinya kuning jingga. Bertelur
150 butir pertahun.
Sebelum tahun 1990-an sebenarnya ada embrio peternakan itik di
tanah Jawa ini, walaupun catatan sejarah tidak dapat memastikan sejak kapan.
Tahun 1920 sudah ditemukan peternakan di Jawa Barat oleh pakar kehewanan
Belanda bahkan cara untuk beternak mereka cukup baik (Rasyaf 1992:23).
B. Sistem Pemeliharaan Itik
Menurut Rasyaf (1992:44) dalam pemeliharaan itik ternyata peternak
memiliki beberapa cara dan sistem yang mereka gunakan untuk mencari
keuntungan. Sistem pemeliharaan itik, dapat digolongkan menjadi 3 cara
yaitu:
1. Sistem Gembala (Istilah Jawa yaitu Angon)
Pada pemeliharaan sistem gembala, tempat pemeliharaan itik
berpindah- pindah untuk mencari tempat pengembal aan yang banyak
tersedia pakannya, seperti sawah yang baru dipanen.
2. Sistem Pemeliharaan Semi Intensif
Pada pemeliharaan semi intensif merupakan pemeliharaan dengan
cara mengurung itik pada saat - saat tertentu, biasanya pada malam sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pagi hari. Setelah itu, itik dilepas disekitar halaman kandang atau
digembalakan di tempat pengembalaan yang dekat.
3. Sistem pemeliharaan intensif.
Pemeliharaan intensif adalah pemeliharaan dengan cara mengurung
itik selalu dalam kandang atau baterai.
Tabel II.1Perbandingan Sistem Pemeliharaan Itik
No Pertimbangan Sistem pemeliharaanGembala Semiintensif Intensif
1 Pengadaanpakan itik
Sebagian kecil olehpeternak,selebihnyaitik mencari sendiri
Sepenuhnya atausebagian besaroleh peternak
Semuanya olehpeternak
2 PengadaanKandang
Tidak diperlukan Perlu Perlu
3 Pengawasanterhadap ternak
Sulit Tidak sulit Mudah
4 Penggunaanenergi pakan
Tidak efisien Kurang efisien Efisien
5 Biaya pindah Perlu tersedia Tidak perlu Tidak perlu6 Produksi telur Biasanya rendah Lebih tinggi dari
sistem gembalaLebih tinggidari sistemgembala
7 Seleksi/ memilihitik petelur yangbaik
Sulit Sulit Lebih mudah
C. Kandang dan Jenis-jenisnya
Menurut Rasyaf (1992:59) untuk dapat membuat kandang itik,
seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahan bangunan, cara - cara
mendirikan bangunan, dan persyaratan bangunan. disini akan dijelaskan
mengenai persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat kandang itik :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Arah kandang sebaiknya, panjang kandang itik membujur dengan arah
timur barat. posisi ini dapat mencegah masuknya sinar matahari
sepanjang hari yang akan mengakibatkan suhu di dalam kandang menjadi
panas.
b. Besar kandang itik memerlukan ruang gerak yang lebih b esar
dibandingkan dengan ayam karena itik termasuk ternak yang mudah
kaget dan ketakutan. bila ruang geraknya sempit, pada saat ketakutan,
mereka akan saling bertabrakan atau berhimpitan. untuk seekor itik
dewasa yang terus menerus di dalam kandang, perlu disediakan ruang
gerak seluas 1 meter persegi untuk 2 ekor.
c. Tinggi Kandang walaupun itik adalah ternak kecil, tetapi kandangnya
tetap harus tinggi, yaitu paling sedikit 2 m. alasannya adalah agar
pertukaran udara lancar dan tidak perlu membongkok saat m embersihkan
kandang atau melakukan pekerjaan lain di dalam kandang.
d. Dinding Kandang sebaiknya sisi (dinding) kandang terbuka, artinya tidak
terbuat dari tembok atau bahan lain yang tertutup. bagian ini ditutup
dengan kawat, kecuali sekitar 60 cm diatas lantai yang ditembok. tembok
setinggi 60 cm diatas lantai tersebut dimaksudkan agar serasah (Litter)
tidak berhamburan keluar dan menahan pantulan pans dari tanah. pada
saat itik masih kecil dan belum tahan dingin, sekitar kandang dapat
ditutup dengan plastik, karung, atau bagor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. Cahaya
Cahaya matahari, bukan sinarnya langsung, harus dapat masuk kandang.
Gambar I1.1
Kandang Itik yang Baik
D. Pengertian Biaya
Biaya adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus
dikorbankan untuk memperoleh suatu barang. Menetapkan biaya berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah
diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan
hitungannya. Adapun rincian pembiayaan untuk peternak yang mnggunakan
sistem gembala antara lain di tunjukan pada tabel T.II.1 dan rincian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pembiayaan untuk peternak yang menggunkan sitem intensif d itunjukan pada
tabel T.II.2.
Tabel II.2Biaya Produksi Rata-rata Perbulan Usaha Ternak Itik Dengan Sistem
GembalaNo Uraian Jumlah/bulan Presentase
1 Biaya tetap
Penyusutan ternak
Penyusutan peralatan
xxx
xxx
xxx
xxx
2 Biaya Variabel
Biaya transportasi
Biaya tenaga kerja
xxx
xxx
xxx
xxx
Tabel II.3Biaya Produksi Rata-rata Perbulan Usaha Ternak Itik Dengan Sis tem
IntensifNo Uraian Jumlah/bulan Presentase
1 Biaya tetap
Penyusutan ternak
Penyusutan kandang
Penyusutan peralatan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
2 Biaya Variabel
Biaya pakan
Biaya obat-obatan
Biaya transportasi
Biaya listrik
Biaya tenaga kerja
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
E. Pengertian Laba
Laba adalah kenaikan modal ( aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha
dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha
selama satuperiode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau
investasi pemilik (Baridwan, 1992:5). Laba atau rugi sering dimanfaatkan
sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran
penilaian yang lain. Unsur pembentukan laba adalah pendapatan dan biaya.
Pengertian laba secara umum selisih dar i pendapatan diatas biaya-
biayanya dalam jangka waktu tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu
dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta
pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto 2003:444).
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba didalam
pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom
mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan,
sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang
direalisasikan dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan pada perode tertentu (Harahap, 1997)
F. Teori tentang Pendapatan
Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa
uang atau hal materi lainnya yang dicapa i dari penggunaan kekayaan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
jasa manusia bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total
pendapatan dari setiap anggota rumah tangga dalam bentuk uang atau natura
yang diperoleh baik sebagai gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber
lain. (Samuelson dan Nordheus, 1995:255). Kondisi seseorang dapat diukur
dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah
seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tang ga selama jangka
waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 1995:258) .
Dalam hal ini pendapatan juga bisa diartikan sebagai pendapatan
bersih seseorang baik berupa uang atau natura. Secara umum pendapatan
dapat digolongkan menjadi 3
1. Gaji dan Upah
Suatu imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatu
pekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta atau pemerintah.
2. Pendapatan dari Kekayaan
Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total produksi
dikurangi dengan biaya yang dikeluarka n baik dalam bentuk uang atau
lainnya, tenaga kerja keluarga dan nilai sewa kapital untuk sendiri tidak
diperhitungkan
3. Pendapatan dari Sumber Lain
Dalam hal ini pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan
tenaga kerja antara lain penerimaan dari pemer intah, asuransi
pengangguran, menyewa aset, bunga bank serta sumbangan dalam
bentuk lain. Tingkat pendapatan ( income level) adalah tingkat hidup yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat dinikmati oleh seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas
penghasilan mereka atau sumber -sumber pendatapan lain (Samuelson
dan Nordhaus, 1995:250).
G. Hasil Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Suryani, NN Budaarsa, D. PM A
Candrawati dan P. Mariani (1993), yang berjudul ”Studi tentang peternakan
itik di Banjar Cengkok Desa Baha Bali Utara”.
Dari hasil penelitian terdahulu terdapat suatu kesimpulan, meskipun
sistem pemeliharaan ternak masih secara tradisional, namun pemahaman
tentang kebutuhan nutrisi tetap penting bagi peternak. Untuk memperoleh
produksi telur maupun pertambahan berat badan itik yang cukup tinggi pada
sistem pemeliharaan itik ekstens if, walaupun ternak itik sudah mendapatkan
pakan dari sisa hasil panen, namun pemberian pakan tambahan berupa
konsentrat tetap perlu dilakukan.
Populasi dan sampelnya mengambil dari sebagian masyarakat Bali
Utara yang banyak beternak itik. Dan uji hipotesisnya menggunakan uji
siknifikan t-test.
H. Kerangka Berfikir
Peternakan itik merupakan salah satu alternatif pekerjaan yang
dipilih oleh masyarakat. Peternakan itik adalah suatu usaha / praktek untuk
membudidayakan binatang itik. Beternak itik memiliki t iga sistem yang biasa
digunakan oleh para peternak, antara lain sistem gembala, sistem intensif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sistem semi intensif, namun masyarakat cenderung memilih sistem gembala
dan sistem intensif.
Sistem gembala biasanya tidak membutuhkan kanda ng khusus untuk
itik dan pakan berasal dari alam. Hal tersebut memunculkan dugaan bahwa
biaya yang dikeluarkan sedikit. Dengan berdasarkan teori yang ada, muncul
dugaan bahwa pendapatan kotor yang di dapat tidak terlalu besar, karena
tidak adanya perawatan khusus yang dilakukan peternak untuk itik mereka.
Melihat hal tersebut diduga laba yang diperoleh hampir sama dengan
pendapatan kotornya, karena menurut teori biaya yang keluarkan hanya
sedikit.
Berdasarkan teori yang ada, pemeliharaan itik sistem intensi f
biasanya membutuhkan kandang, pakan dan obat -obatan, maka muncul
dugaan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh peternak akan besar. Berdasarkan
hal tersebut, penulis menduga pendapatan kotor peternak itik intensif
cenderung besar, karena ada perawatan khusus bagi itik mereka. Hal tersebut
memunculkan dugaan bahwa laba peternak itik intensif cenderung kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
I. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapatlah dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. Pendapatan kotor beternak itik sistem intensif lebih besar daripada
beternak itik sistem gembala.
2. Biaya beternak itik sistem intensif lebih besar daripada beternak itik
sistem gembala.
3. Laba beternak itik sistem gembala lebih besar daripada beternak itik
sistem intensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah ilmu yang membicarakan tatabicara atau jalan
sehubungan dengan adanya suatu penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian
perlu dipilih metodologi penelitian yang baik agar dapat menjawab permasalahan
dalam penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif sebab berusaha untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek atau subjek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
(Sugiono,2007:21). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian in i adalah
pendekatan kuantitatif, artinya semua informasi data diwujudkan dengan
angka dan analisisnya menggunakan analisis statistik.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Prambana n, sementara itu
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010-Januari 2011.
Alasan penulis mengadakan penelitian ini adalah memberikan wacana dan
respon positif terhadap usaha peternakan itik yang ada di Kecamatan
Prambanan, karena didaerah prambanan sebagian penduduknya bekerja
menjadi peternak itik. Selain itu sebagian besar daerah di kecamatan
Prambanan memiliki lahan yang luas dan sawah yang banyak . Selanjutnya
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penulis ingin meneliti biaya yang dikeluarkan, penda patan kotornya dan
perbedaan usaha ternak laba dari peternak itik gembala maupun intensif yang
ada di Kecamatan Prambanan.
C. Subjek dan objek
1. Subjek
Subjek penelitian ini adalah Para peternak itik di Kecamatan
Prambanan. Peternak itik yang dimaksud ad alah peternak itik yang
menggunakan sistem gembala maupun sistem intensif.
2. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah var iabel yang akan diteliti yaitu
pendapatan kotor peternak itik sistem Gembarla dan sistem Intensif,
biaya yang dikeluarkan peternak itik sistem Gembala dan sistem Intensif
dan laba dari peternak itik sistem Gembala dan sistem Intensif.
D. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Para peternak itik yang menggunakan sistem
gembala maupun sistem intensif di Kecamatan Prambanan
2. Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah para peternak itik
yang memakai sistem Gembala dan sistem Intensif yang memiliki itik
minimal sejumlah 50 ekor di Kecamatan Prambanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono ( 2007:61) , sampling
jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan
adalah semua peternak itik gembala dan intensif yang berada di
Kecamatan Prambanan. Desa Cucukan, Kebondalem Kidul, Kotesan dan
Pereng adalah sentra peternakan itik sistem gembala dan intensif yang
berada di Kecamatan Prambanan, maka yang diteliti adalah peternak itik
sistem gembala dan intensif yang berada di 4 Desa tersebut. Peternak itik
berjumlah 40 diantaranya terdapat 16 Peternak itik intensif dan 44
peternak itik gembala dengan jumlah iti k 60 ekor.
E. Indikator
1. Biaya yang Dikeluarkan
Biaya yang dikeluarkan peternak itik adalah rangkaian biaya -biaya
yang dikeluarkan oleh peternak dalam usaha ternak mulai dari persiapan
awal beternak sampai dengan panen (masa b ertelur). Pengukurannya
dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk usaha ternak itik
dengan sistem gembala dan intensif yang dinyatakan dalam rupiah.
2. Pendapatan Kotor Peternak I tik
Pendapatan kotor peternak itik adalah jumlah penghasilan yang
diperoleh peternak itik sebagai balas jasa karya sebelum dikurangi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan operasionalnya
dalam masa ternaknya yang dinyatakan dengan Rupiah.
3. Keuntungan Peternak Itik
Keuntungan peternak itik adalah pendap atan yang diterima
peternak setelah dikurangi dengan biaya -biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan peternakannya yang sering disebut dengan laba. Pengukurannya
dengan membandingkan keuntungan bersih yang diperoleh peternak itik
dengan sistem gembala dan sist em intensif yang dinyatakan dalam Rupiah.
F. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
Penulis mendapat data yang diperlukan dengan cara
mewawancarai peternak itik sistem gembala maupun sistem intensif di
Kecamatan Prambanan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi sangat berguna bagi penulis untuk
mendapatkan data dengan mencatat data -data dari Kecamatan
Prambanan, dan Desa Cucukan, Desa Kotesan, Desa Pereng dan Desa
Kebondalem Kidul serta catatan harian peternak itik gembala dan
intensif di Kecamatan Prambanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
G. Analisis data
1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yang menyatakan bahwa
ada perbedaan pendapatan kotor antara beternak itik dengan sistem
gembala dan sistem intensif, penulis menggunakan analisis uji Analisis
Varians karena sampel lebih dari 30 . Analis of Variance, disingkat Anava
adalah populasi teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata hitung jika kelompok sampel yang diuji lebih dari dua
buah yang berasal dari populasi yang berbeda. Namun jika dikehendaki ia
dapat juga dipergunakan walau kelompok itu hanya dua buah. Dalam
penelitian ini digunakan Uji Analisis Varians satu jalan atau One -Way
Analysis of Variance. Analisis Varians satu jalan dipergu nakan untuk
menguji signifikasi perbedaan rata -rata hitung yang hanya mencangkup
satu klasifikasi atau satu variabel independen. Ada tiga asumsi dasar yang
harus diperhatikan dalam pengerjaan statistik analisis varians, yaitu
sebagai berikut:
a. Subyek yang menjadi anggota kelompok -kelompok sampel harus
ditentukan secara random. Dalam penelitian ini peneliti memilih Desa
Cucukan, Kebondalem Kidul, Kotesan dan Pereng, karena desa tersebut
adalah sentra peternakan itik sistem gembala dan intensif ya ng berada
di Kecamatan Prambanan tahun 2010 per semester (6 bulan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Skor-skor hasil pengukuran memiliki distribusi normal. Untuk
menentukan kenormalan sustu distribusi, maka dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat.
Rumusnya:
Keterangan:
O1 = Frekuensi observasi peternak itik sistem Gembala
E1 =Frekuensi harapan peternak itik sistem Gembala
p2 = Frekuensi observasi peternak itik sistem intensif
P2 = Frekuensi harapan peternak itik sistem intensif
n = Jumlah keseluruhan peternak
Hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan pendapatan kotor antara peternak itik
sistem Gembala dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan pendapatan kotor peternak itik sistem Gembala
dan sistem intensif.
Taraf signifikasi = 5%
Kriteria penerimaan :
(O1 – E2 ) - (O2 – E2 )X² = ∑ +
E1 E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Ho diterima jika X² hitung ≤ X² table
Ho ditolak jika X² hitung > X² table.
c. Varians populasi (S²) tiap kelompok bersifat homogen atau tidak
berbeda secara signifikan. Untuk menguji homogenitas varians,
diperlukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor
kelompok-kelompok yang bersangkutan. Rumus F yang dipergunakan
untuk maksud itu adalah sebagai berikut:
Terlebih dahulu kita mencari S² dikelompokan berdasarkan jenis
sistem yang digunakan oleh peternak itik, dengan rumus:
X1 = Pendapatan Kotor
N1 = Jumlah Peternak
2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua tentang perbedaan biaya pada
peternak itik dengan sistem gembala dan sistem intensif yaitu dengan
menggunakan metode tabulasi
S² bF² =
S² k
∑ X∑ X2 -
NS² =
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel III.1Biaya Produksi Rata-rata Perbulan Usaha Ternak Itik Dengan Sistem
Gembala Per 50 Ekor ItikNo Uraian Jumlah/bulan Presentase
1 Biaya tetap
Penyusutan ternak
Penyusutan peralatan
xxx
xxx
xxx
xxx
2 Biaya Variabel
Biaya pakan
Biaya transportasi
Biaya tenaga kerja
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Tabel III.2Biaya Produksi Rata-rata Perbulan Usaha Ternak Itik Dengan Sistem
Intensif Per 50 Ekor ItikNo Uraian Jumlah/bulan Presentase
1 Biaya tetap
Penyusutan ternak
Penyusutan kandang
Penyusutan peralatan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
2 Biaya Variabel
Biaya pakan
Biaya obat-obatan
Biaya transportasi
Biaya listrik
Biaya tenaga kerja
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Setelah menggunakan metode tabulasi maka digunakan analisis uji
Analisis Varians karena sampel lebih dari 30. Analis of Variance,
disingkat Anava adalahi populasi teknik statistik yang dipergunakan
untuk menguji perbedaan rata-rata hitung jika kelompok sampel yang diuji
lebih dari dua buah yang berasal dari populasi yang berbeda. Namun jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dikehendaki ia dapat juga dipergunakan walau kelompok itu hanya dua
buahDalam penelitian ini digunakan Uji Analisis Varians satu jalan atau
One-Way Analysis of Variance. Analisis Varians satu jalan dipergunakan
untuk menguji signifikasi perbedaan rata -rata hitung yang hanya
mencangkup satu klasifikasi atau satu variabel independen. Ada tiga
asumsi dasar yang harus diperhatikan dalam pengerjaan statistik analisis
varians, yaitu sebagai berikut:
a. Subyek yang menjadi anggota kelompok -kelompok sampel harus
ditentukan secara random. Dalam penelitian ini peneliti memilih Desa
Cucukan, Kebondalem Kidul, Kotesan dan Pereng, karena desa tersebut
adalah sentra peternakan itik sistem gembala dan intensif y ang berada
di Kecamatan Prambanan tahun 2010 per semester (6 bulan)..
b. Skor-skor hasil pengukuran memiliki distribusi normal. Untuk
menentukan kenormalan sustu distribusi, maka dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat.
Rumusnya:
Keterangan;
O1 = Frekuensi observasi peternak itik sistem Gembala
(O1 – E2 ) - (O2 – E2 )X² = ∑ +
E1 E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E1 =Frekuensi harapan peternak itik sistem Gembala
p2 = Frekuensi observasi peternak itik sistem intensif
P2 = Frekuensi harapan peternak itik sistem intensif
n = Jumlah keseluruhan peternak
Hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan pendapatan kotor antara peternak itik
sistem Gembala dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan pendapatan kotor peternak itik sistem Gembala
dan sistem intensif.
Taraf signifikasi = 5%
Kriteria penerimaan :
Ho diterima jika X² hitung ≤ X² table
Ho ditolak jika X² hitung > X² table.
c. Varians populasi (S²) tiap kelompok bersifat homogen atau tidak
berbeda secara signifikan. Untuk menguji homogenitas varians,
diperlukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor kelompok -
kelompok yang bersangkutan. Rumus F yang dipergunakan untuk
maksud itu adalah sebagai berikut:
S² bF² =
S² k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Terlebih dahulu kita mencari S² dikelompokan berdasarkan jenis
sistem yang digunakan oleh peternak itik, dengan rumus:
X1 = Biaya yan dikeluarkan
N1 = Jumlah Peternak
3. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga tentang perbedaan laba pada
peternak itik dengan sistem gembala dan sistem intensif yaitu dengan
menggunakan menggunakan analisis uji Analisis Varians karena sampel
lebih dari 30. Analis of Variance. Dalam penelitian ini digunakan Uji
Analisis Varians satu jalan atau One -Way Analysis of Variance. Analisis
Varians satu jalan dipergunakan untuk menguji signifikasi perbedaan rata -
rata hitung yang hanya mencangkup satu klasifikasi atau satu variabel
independen. Ada tiga asumsi dasar yang harus diperhatikan dalam
pengerjaan statistik analisis varians, yaitu sebagai berikut :
a. Subyek yang menjadi anggota kelompok -kelompok sampel harus
ditentukan secara random. Dalam penelitian ini pen eliti memilih Desa
Cucukan, Kebondalem Kidul, Kotesan dan Pereng, karena desa tersebut
adalah sentra peternakan itik sistem gembala dan intensif yang berada
di Kecamatan Prambanan tahun 2010 per semester (6 bulan)..
∑ X∑ X2 -
NS² =
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Skor-skor hasil pengukuran memiliki distribusi normal. Untuk
menentukan kenormalan sustu distribusi, maka dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat.
Rumusnya:
Keterangan;
O1 = Frekuensi observasi peternak itik sistem Gembala
E1 =Frekuensi harapan peternak itik sistem Gembala
p2 = Frekuensi observasi peternak itik sistem intensif
P2 = Frekuensi harapan peternak itik sistem intensif
n = Jumlah keseluruhan peternak
Hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan pendapatan kotor antara peternak itik
sistem Gembala dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan pendapatan kotor peternak itik sistem Gembala
dan sistem intensif.
Taraf signifikasi = 5%
(O1 – E2 ) - (O2 – E2 )X² = ∑ +
E1 E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kriteria penerimaan :
Ho diterima jika X² hitung ≤ X² table
Ho ditolak jika X² hitung > X² table.
c. Varians populasi (S²) tiap kelompok bersifat homogen atau tidak
berbeda secara signifikan. Untuk menguji homogenitas varians,
diperlukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor
kelompok-kelompok yang bersangkutan. Rumus F yang dipergunakan
untuk maksud itu adalah sebagai berikut:
Terlebih dahulu kita mencari S² dikelompokan berdasarkan jenis
sistem yang digunakan oleh peternak itik, dengan rumus:
X1 = Laba peternak
N1 = Jumlah Peternak
S² bF² =
S² k
∑ X∑ X2 -
NS² =
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM KECAMATAN PRAMBANAN
1. Letak, Luas dan Batas
Daerah penelitian adalah di Kecamatan Prambanan Kabupaten
Klaten. Berdasarkan interpretasi Peta Topografi Lembar Klaten no.
49/XLI-B dan Lembar Klaten no. 49/XLI -A skala 1 : 50.000, daerah
penelitian terletak antara 110/ 30’ BT dan 110/45’ BT, serta 7 /30’ LS dan
7/ 45’ LS. Secara administrasi daerah penelitian berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Manisrenggo
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Propinsi DIY
-Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Jogonalan dan
Gantiwarno
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Propinsi DIY
Luas daerah penelitian adalah 24,43 km ² (Monografi Kecamatan
Prambanan Kabupaten Klaten Tahu n 2010).
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Luas Wilayah
Luas wilayah dari Kecamatan Prambanan secara keseluruhan
adalah 3006.3 Ha, yang terdiri dari tanah sawah, tanah kavling, tanah
fasilitas umum, tanah fasilitas sosial dan lain -lain.
Sumber : arsip Kecamatan Prambanan
Gambar IV.1
Peta Kecamatan Prambanan
31
2. Luas Wilayah
Luas wilayah dari Kecamatan Prambanan secara keseluruhan
adalah 3006.3 Ha, yang terdiri dari tanah sawah, tanah kavling, tanah
fasilitas umum, tanah fasilitas sosial dan lain -lain.
Sumber : arsip Kecamatan Prambanan
Gambar IV.1
Peta Kecamatan Prambanan
31
2. Luas Wilayah
Luas wilayah dari Kecamatan Prambanan secara keseluruhan
adalah 3006.3 Ha, yang terdiri dari tanah sawah, tanah kavling, tanah
fasilitas umum, tanah fasilitas sosial dan lain -lain.
Sumber : arsip Kecamatan Prambanan
Gambar IV.1
Peta Kecamatan Prambanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel IV.1Luas Tanah Kecamatan Prambanan Menurut Penggunaanya Tahun 2010
Jenis Wilayah Luas (Ha)Tanah SawahSawah irigasi teknisSawah irigasi ½ teknisSawah irigasi sederhana
313.9813,11399
Tanah KavlingTanah pekaranganTegal/kebun
719,8144
Tanah Keperluan Fasilitas UmumLapangan olahragaTaman rekreasiJalur hijauPemakaman
1510
16625
Tanah Keperluan Fasilitas SosialMasjidGerejaSarana pendidikanSarana socialSarana kesehatan
40,510
41
Lain-lain 1413
Tanah di Kecamatan Prambanan sebagian besar digunakan untuk
pesawahan, karena penduduknya tidak terlalu banyak, dan banyak
pesawahan. Di Kecamatan Prambanan ini sawah luasnya 6525 Ha, ini
membuktikan bahwa banyak wilayah di Prambanan yang berupa
persawahan.
3. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca suatu daerah dalam waktu yang
lama (Daljoeni, 1985 ). Iklim suatu daerah dicerminkan oleh suhu, tekanan
udara maupun oleh besarnya curah hujan. Berdasarkan data curah hujan
dari Dinas Pertanian Kabupaten Klaten tahun 1998 – 2009 besarnya curah
hujan tahunan rata-rata adalah 2.117,7 mm. Adapun persebaran curah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
hujan bulanan di daerah Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Klaten
tahun 1998 – 2009 diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan tahun
1998 – 2009 yang paling rendah terjadi pada bulan September sebesar
24,21 mm, sedang rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Februari sebesar 363,1 mm.
4. Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk merupakan faktor utama dalam kehidupan. Oleh karena
itu tidak boleh mengesampingkan kelompok manusia yang mendiami
suatu daerah tersebut. Untuk itu penulis akan mengemukakan ilustrasi
yang berhubungan dengan kepadatan penduduk dan Mata pencaharian
penduduk.
a. Komposisi dan kepadatan penduduk
Data komposisi penduduk diperlukan dalam merencanakan
pembangunan nasional. Baik di pusat maupun di daerah. Komposisi
dan kepadatan penduduk suatu daerah mempunyai andil yang cukup
besar di dalam peranannya mempengaruhi keadaan social, ekonomi
daerah yang bersangkutan. Tabel komposisi dan kepadatan penduduk
Kecamatan Prambanan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel IV.2Komposisi dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Prambanan Tahun 2010
Golongan Umur Jumlah0-6 th 45567-12 th 560513-18 th 315219-24 th 396825-55 th 2382456-79 th 637480 th 2192Jumlah 49671
Dalam data ini jumlah penduduk di Kecamatan Prambanan
tahun 2010 adalah496 71. Pada umur produktif 19 -24 th 3968, umur
25-55 jumlahnya 23824. Jadi sebagian besar penduduk di dalam usia
produktif.
b. Mata pencaharian penduduk
Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Prambanan sangat
bermacam-macam. Pekerjaan itu antara lain: petani, buruh tani, swasta,
pegawai negeri, pengrajin, pedagang, peternak, dll. Jumlah penduduk
yang menekuni pekerjaan tersebut da pat dilihat di tabel jenis pekerjaan
penduduk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel IV.3Jenis Pekerjaan Penduduk Kecamatan Prambanan Tahun 2010
Jenis Pekerjaan JumlahPetani 15977Buruh tani 6569Pengusaha sedang-besar 65Pegawai Negeri 247Pengrajin 681Buruh 7045Pedagang 2125Pengangkutan 61ABRI 215Pensiunan 351Peternak 14006
Dalam data monografi Kecamatan Prambanan ternyata yang
menjadi peternak adalah 14.006. Dilihat dar i data tersebut menunjukan
bahwa peternakan di kecamatan ini sangat dijadikan pekerjaan yang
banyak digeluti. Usaha peternakan ini terdiri dari peternak ayam, sapi,
kambing dan itik.
B. GAMBARAN DESA CUCUKAN
1. Letak dan Keadaan Geografis
a. Batas Wilayah desa Cucukan
Desa Cucukan adalah Desa yang mempunyai batas :
Utara : Desa Sanggrahan
Selatan : Desan Sengon
Barat : Desa Kotesan
Timur : Desa Muruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Ukuran Jarak Kedudukan tempat
1) Jarak kantor kepala desa ke kantor kecamatan adalah ± 5 km, ± 10
menit.
2) Jarak kantor kepala desa ke kantor Kabupaten adalah ± 15 km, ±
30 menit.
c. Luas Wilayah
Luas wilayah dari desa Cucukan secara keseluruhan adalah
307.3180 Ha, yang terdiri dari Sawah irigasi teknis, sawah irigasi ½
teknis, tanah pekarangan, tanah kas desa, tanah lapangan, perkantoran
pemerintahan dan prasarana umum.
Tabel IV.4Luas Tanah Desa Cucukan Menurut Penggunaanya Tahun 2010
Jenis wilayah Luas (Ha)Sawah irigasi teknis 151.4130Sawah irigasi ½ teknis 113.9185Tanah pekarangan 33.1225Tanah Kas Desa 4.4920Tanah Lapangan 1.2075Perkantoran Pemerintahan 0.9505Prasarana Umum 2.2140
Tanah di Desa Cucukan sebagian besar digunakan untuk
pesawahan, karena penduduknya tidak terlalu banyak. Dan banyak
pesawahan di desa ini. Di desa Cucukan ini sawah tadah hujan luasnya
151.4130 Ha dan sawah Irigasi ½ teknis 113.9185 Ha, ini
membuktikan bahwa banyak sawah di Desa ini yang membutuhkan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Keadaan iklim dan tanah
Iklim yang ada di desa ini ada 2 iklim Panas dan Hujan.
Jumlah Bulan hujan adalah 6 Bulan, begitu pula dengan iklim
panasnya. Suhu Rata-rata/hari adalah 24 s/d 32ºC.
2. Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk merupakan faktor utama dalam kehidupan. Oleh karena
itu tidak boleh mengesampingkan kelompok manusia yang mendiami
suatu daerah tersebut. Untuk itu penulis akan mengemukakan ilustrasi
yang berhubungan dengan kepadatan penduduk dan Mata pencaharian
penduduk.
a. Komposisi dan kepadatan penduduk
Data komposisi penduduk diperlukan dalam merencanakan
pembangunan nasional. Baik di pusat maupun di daerah. Komposisi
dan kepadatan penduduk suatu daerah mempunyai andil yang cukup
besar di dalam peranannya mempengaruhi keadaan social, ekonomi
daerah yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel IV.5Komposisi dan Kepadatan Penduduk Desa Cucukan Tahun 2010
Golongan Umur Jumlah< 1th 431-4 th 1815-6 th 977-12 th 57013-15 th 12716-18 th 13719-25 th 24026-35 th 22436-45 th 14746-50 th 28851-59 th 258>59 th 192Jumlah 2504
Dalam data ini jumlah penduduk di Desa Cucukan tahun
2010 adalah 2504. Pada umur produktif 19-25 th 240, umur 26-35
jumlahnya 224. Jadi sebagian besar penduduk di desa cucukan dalam
usia produktif.
b. Mata pencaharian penduduk
Mata pencaharian penduduk di Desa Cucukan sangat
bermacam-macam. Pekerjaan itu antara lain: petani, buruh tani, swasta,
pegawai negeri, pengrajin, pedagang, peternak dan dokter. Jumlah
penduduk yang menekuni pekerjaan tersebut dapat dilihat di tabel jenis
pekerjaan penduduk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel IV.6Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Cucukan Tahun 2010
Jenis Pekerjaan JumlahPetani 441Buruh tani 582Swasta 20Pegawai Negeri 91Pengrajin 3Pedagang 9Peternak 21Dokter 4
Dalam data monografi Desa Cucukan ternyata yang menjadi
peternak adalah 21 orang. Dari data tersebut yang menjadi peternak
itik berjumlah 19 orang yang terdiri dari peternak sistem gembala 15
orang dan sistem intensif sejumlah 4 orang.
c. Peternak itik
Di desa ini tidak ada perkumpulan petenak itik. Peternak itik
yang ada di desa ini bergabung dengan peternak itik di Desa Kotesan
yang bernama “Ngudi Urip”.
C. GAMBARAN DESA KOTESAN
1. Letak dan Keadaan Geografis
a. Batas Wilayah Desa Kotesan
Desa Kotesan adalah Desa yang mempunyai batas :
Utara : Desa Sanggrahan
Selatan : Desan Sengon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Barat : Desa Taji, Kebondalem Kidul, Pereng
Timur : Desa Cucukan
b. Ukuran Jarak Kedudukan tempat
1) Jarak kantor kepala desa ke kantor kecamatan adalah ± 2 km, ± 5
menit.
2) Jarak kantor kepala desa ke kantor Kabupaten adalah ± 12 km, ±
30 menit.
c. Luas Wilayah
Luas wilayah dari Desa Kotesan secara keseluruhan adalah111.3889
Ha, yang terdiri dari Sawah irigasi teknis, sawah kering, tanah
pekarangan, dan tanah kas desa.
Tabel IV.7
Luas Tanah Menurut Penggunaanya Tahun 2010 Desa Kotesan
Jenis wilayah Luas(Ha)Sawah irigasi teknis 151.4130Sawah irigasi ½ teknis 113.9185Tanah pekarangan 33.1225Tanah Kas Desa 4.4920Tanah Lapangan 1.2075Perkantoran Pemerintahan 0.9505Prasarana Umum 2.2140Sawah irigasi teknis 72.4170Sawah Kering 0.1040Tanah pekarangan 33.1225Tanah Kas Desa 5.7454
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tanah di Desa Kotesan sebagian bes ar digunakan untuk
pesawahan, karena penduduknya tidak terlalu banyak. Dan banyak
pesawahan di desa ini. Di desa Kotesan ini sawah tadah hujan luasnya
72.4170 Ha, ini membuktikan bahwa banyak sawah di Desa ini yang
membutuhkan air.
d. Keadaan iklim dan tanah
Iklim yang ada di desa ini ada 2 iklim Panas dan Hujan. Jumlah
Bulan hujan adalah 6 Bulan, begitu pula dengan iklim panasnya. Suhu
Rata-rata/hari adalah 24 s/d 32ºC.
2. Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk merupakan faktor utama dalam ke hidupan. Oleh karena
itu tidak boleh mengesampingkan kelompok manusia yang mendiami
suatu daerah tersebut. Untuk itu penulis akan mengemukakan ilustrasi
yang berhubungan dengan kepadatan penduduk dan Mata pencaharian
penduduk.
a. Komposisi dan kepadatan penduduk
Data komposisi penduduk diperlukan dalam merencanakan
pembangunan nasional. Baik di pusat maupun di daerah. Komposisi
dan kepadatan penduduk suatu daerah mempunyai andil yang cukup
besar di dalam peranannya mempengaruhi keadaan social, ekonomi
daerah yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel IV.8Komposisi dan Kepadatan Penduduk Desa Kotesan Tahun 2010
Golongan Umur Jumlah0-3th 1044-6 th 767-12 th 18513-15 th 16516-18 th 64219 th keatas 748Jumlah 1920
Dalam data ini jumlah penduduk di desa Kotesan tahun 2010
adalah 1920. Pada umur belum produktif 18 th kebawah lebih besar
dari orang yang berumur produktif. Jadi sebagian besar penduduk di
desa Kotesan dalam usia belum produktif.
b. Peternak itik
Di desa ini ada perkumpulan petenak itik. Peternak itik yang
ada di desa ini bergabung dengan peternak itik di desa Cucukan yang
bernama “Ngudi Urip”. Jumlah peternak di perkumpulan ini adalah 53
orang(termasuk desa Cucukan). Jumlah peternak di desa Kotesan ada
21 peternak yang terdiri dari peternak itik gembala 6 orang dan
peternak itik intensif 15 orang. Di desa ini juga ada bantuan dari
pemerintah Desa Kotesan berupa pinjaman uang sejumlah Rp
25.000.000,00. Dana ini digunakan untuk kas dan di pinjamkan kepada
peternak itik sebagai tambahan modal bagi mereka. Hal ini dirasakan
sangat membantu bagi peternak itik yang kekurangan modal. Jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pinjamannya adalah 2% per bulan. Ketua dari perkumpulan ini adalah
Bapak Prawiro.
D. GAMBARAN DESA PERENG
Letak dan Keadaan Geografis
a. Batas Wilayah
Desa Pereng adalah Desa yang mempunyai batas :
Utara : Desa Kebondalem Kidul
Selatan : D. I. Yogyakarta
Barat : D. I. Yogyakarta
Timur : Desa Kotesan
b. Ukuran Jarak Kedudukan tempat
1) Jarak kantor kepala desa ke kantor kecamatan adalah ± 1,5 km, ± 5
menit.
2) Jarak kantor kepala desa ke kantor Kabupaten adalah ± 16 km, ±
40 menit.
c. Keadaan iklim dan tanah
Iklim yang ada di desa ini ada 2 iklim Panas dan Huj an. Jumlah
Bulan hujan adalah 6 Bulan, begitu pula dengan iklim panasnya. Suhu
Rata-rata/hari adalah 24 s/d 32ºC.
c. Peternak itik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Di desa ini ada perkumpulan petenak itik. Peternak itik yang
ada di desa ini bernama “Ngudi Barokah” . Jumlah peternak ada 11
orang. Di desa tidak ada bantuan dari pemerintah setempat. Mereka
mengumpulkan modal secara swadaya. Namun pemerintah setempat
akan mencoba mencarikan pinjaman dana, karena perkumpulan ini
dinilai baik dan menguntungkan bagi masyar akat. Perkumpulan ini
mengadakan pertemuan rutin setiap malam Jumat pahing. Setiap
anggota yang ingin bergabung harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Simpanan wajib Rp 5.000,- dan simpan Pokok Rp 5.000, -
2) Memiliki bebek minimal 25 Ekor.
Sekarang perkumpulan itu berkembang dan meminjamkan
modal untuk membantu masyarakat yang mengikuti perkumpulan,
namun kekurangan modal. Jasa pinjamannya hanya 2% dan batas
waktu peminjaman adalah 3 bulan. Perkumpulan ini sering
mengadakan studi banding/anjangsana den gan kelompok peternak itik
dari wilayah lain, cntohnya kotesan bahkan di Desa Trucuk Klaten.
Ketua dari perkumpulan ini adalah bapak Is Budi Hartono.
E. GAMBARAN DESA KEBONDALEM KIDUL
Letak dan Keadaan Geografis
a. Batas Wilayah
Desa Kebondalem Kidul adalah Desa yang mempunyai batas :
Utara : Desa Tlogo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Selatan : D. I. Yogyakarta
Barat : D. I. Yogyakarta
Timur : Desa Kotesan, Taji
b. Ukuran Jarak Kedudukan tempat
1) Jarak kantor kepala desa ke kantor kecamatan adalah ± 0,25 km, ±
3 menit.
2) Jarak kantor kepala desa ke kantor Kabupaten adalah ± 16 km, ±
40 menit.
c. Keadaan iklim dan tanah
Iklim yang ada di desa ini ada 2 iklim Panas dan Hujan. Jumlah
Bulan hujan adalah 6 Bulan, begitu pula dengan iklim panasnya. Suhu
Rata-rata/hari adalah 24 s/d 32ºC.
d. Peternak itik
Di desa ini ada perkumpulan petenak itik. Peternak itik yang
ada di desa ini bernama “Ngudi Berkat”. Jumlah peternak ada 12
orang. Di desa tidak ada bantuan dari pemerintah setempat. Mereka
mengumpulkan modal secara swadaya. Perkumpulan ini mengadakan
pertemuan rutin setiap tanggal 3.
Sekarang perkumpulan itu berkembang dan meminjamkan
modal untuk membantu masyarakat yang mengikuti perkumpulan,
namun kekurangan modal. Jasa pinjamannya hanya 2%. Perkumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ini sering mengadakan studi banding/anjangsana dengan kelompok
peternak itik dari wilayah lain, cntohnya Kotesan, Pereng. Ketua dari
perkumpulan ini adalah bapak Suripto.
F. DATA PETERNAK ITIK
Penulis meneliti peternak itik yang berada di 4 Desa, yaitu di
Cucukan, Kotesan, Pereng dan Kebondalem Kidul. Peternak yang diteliti
adalah peternak yang memiliki itik yang berjumlah 50 ekor keatas, karena
yang diteliti hanya 50 ekor saja. Data peternak ya ng diteliti dapat dilihat di
tabel data peternak itik gembala maupun intensif. Dalalam tabel tersebut
jumlah peternak itik gembala adalah 45 dan peternak itik intensif adalah 16.
Tabel IV.10Data Peternak Itik Gembala
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JUMLAHITIK
1 Prawiro Cucukan 57 Th Laki-laki 1502 Triyono Cucukan 34 Th Laki-laki 543 Sugiri Cucukan 43 Th Laki-laki 514 Kinulyo Cucukan 45 Th Laki-laki 505 Dani Salman Cucukan 40 th Laki-laki 536 Widodo Cucukan 51 th Laki-laki 657 Maaryanto Cucukan 54 th Laki-laki 678 Praji Wiyono Cucukan 61 th Laki-laki 719 Matang Cucukan 51 th Laki-laki 5210 Cahyono Cucukan 28 th Laki-laki 7611 Djoko Triyana Cucukan 55 th Laki-laki 7912 Purwo Cucukan 64 th Laki-laki 8113 Lestari Cucukan 44 th Perempuan 6914 Suprayit Cucukan 51 th Laki-laki 7515 Budi Ranto Cucukan 48 th Laki-laki 6516 Joko Untung Kotesan 53 th Laki-laki 6517 Widodo Kotesan 54 th Laki-laki 7118 Prayitno Kotesan 53 th Laki-laki 7519 Nyantuk Kotesan 43 th Laki-laki 7620 Kasno Kotesan 47 th Laki-laki 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JUMLAHITIK
21 Suwoto Kotesan 50 th Laki-laki 6422 Dodo Kismanto Kotesan 53 th Laki-laki 6823 Haryono Kotesan 51 th Laki-laki 8124 Sadono Kotesan 43 th Laki-laki 8425 Sumadi Kotesan 51 th Laki-laki 7526 Birjo Kotesan 63 th Laki-laki 6527 Slamet Kotesan 43 th Laki-laki 6528 Tamtomo Kotesan 53 th Laki-laki 7429 Sisuti Kotesan 34 th Perempuan 7330 Darmo Surip Kotesan 50 th Laki-laki 7631 Suripto Kebondalem Kidul 43 th Laki-laki 10032 Krismadi Kebondalem Kidul 65 th Laki-laki 12033 Sutrisno Kebondalem Kidul 54 th Laki-laki 6534 Imam Sayekti Kebondalem Kidul 53 th Laki-laki 7435 Iswardi Kebondalem Kidul 43 th Laki-laki 5436 Sriyadi Kebondalem Kidul 51 th Laki-laki 6138 Is Budi Hartono Pereng 43 th Laki-laki 5239 Sukijo Pereng 53 th Laki-laki 5040 Sudarno Pereng 32 th Laki-laki 5041 Mulyono Pereng 37 th Laki-laki 5442 Samijo Pereng 54 th Laki-laki 5043 Riyantto Pereng 42 th Laki-laki 5044 Tatang Sumanto Pereng 42 th Laki-laki 5045 Jumari Pereng 32 th Laki-laki 70
Tabel IV.11Data Peternak Itik Intensif
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JUMLAHITIK
1 Suroso Pereng 57 Th Laki-laki 3702 Lagio Pereng 54 Th Laki-laki 603 Sumardiyono Pereng 45 Th Laki-laki 704 Sukamto Kebondalem
Kidul51 Th Laki-laki 168
5 Bambang Sahari KebondalemKidul
48 Th Laki-laki 150
6 Saliman Kotesan 50 Th Perempuan 1727 Sri Maryati Kotesan 49 Th Perempuan 1848 Genduk Rahayu Kotesan 34 Th Perempuan 1659 Sumarno Kotesan 41 Th Laki-laki 17410 Suranto Kotesan 38 Th Laki-laki 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JUMLAHITIK
11 Samadi Kotesan 57 Th Laki-laki 15312 Rahmanto Cucukan 54 Th Laki-laki 16113 Sajio Cucukan 33 Th Laki-laki 15714 Surawan Cucukan 58 Th Laki-laki 11115 Ignasius Tardi Cucukan 49 Th Laki-laki 17516 Suhari Cucukan 45 Th Laki-laki 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DATA
1. Pendapatan Kotor Peternak Itik Gembala dan Peternak Itik Intensif
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama tentang
perbedaan pendapatan kotor antara peternak itik sistem gembala diperoleh
melalui rumus seperti disebutkan di bab sebelumnya, yaitu dengan
menggunakan uji One-Way Anova (Analis Of Variance). Peternak itik
dengan sistem gembala yang dijadikan sampel berjumlah 42 (N=42) dan
sampel peternak itik Intensif sejumlah 16 peternak (N=16). Jadi jumlah
sampel seluruh peternak berjumlah 60 peternak (N=60). Pendapatan kotor
petani dihitung per 50 ekor per semesternya (6 bulan).
Berdasarkan data pendapatan kotor responden peternak itik
sistem gembala dan Intensif. Maka secara deskriptif dapat dilihat pada
tabel bahwa, ada perbedaan rata -rata antara peternak itik sistem gembala
sebesar Rp 5.053.418,18 dan rata -rata pendapatan kotor peternak itik
sistem intensif sebesar Rp 7.809.750,00. Pendapatan kotor peternak
dinyatakan dalam satuan rupiah, maka rata -rata pendapatan kotor
peternak sistem gembala Rp 5.053.418,18 per 50 ekor per semester (6
Bulan) dan rata-rata pendapatan kotor peternak itik sistem intensif sebesar
Rp 7.809.750,00 per 50 ekor per (6 bulan).
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel V.1Deskriptif Pendapatn Kotor Seluruh Sampel Dalam Rupiah
Peternak Jumlah Rata-Rata St. DevGembala
Intensif
44
16
5.053.418,18
7.809.750,00
778033.706
309814.461
Dari hasil uji F (lihat lampiran 4). Maka dapat diketahui nilai F hitung
yang kemudian dibandingkan dengan F tabel. Dapat dilihat dalam tabel
V.2.
Tabel V.2Hasil Uji F Pendapatan Kotor
Hasil Uji FHitung
Hasil FTabel Kriteria Kesimpulan
173.5981x58x0.05=2,9
1. Ho diterima : F hitung ≤ F tabel
2. Ha diterima: F hitung > F tabel
3. (df= 60 dan Sig 5%)
Ho ditolak, jadiada perbedaansignifikan
Hasil uji F menunjukan bahwa nilai pendapatan kotor peternak itik intensif
dan peternak itik gembala lebih besar nilai dari F tabel 2,9, jadi ada
perbedaan yang signifikan. Dimana dalam penelitian ini diajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ho = Tidak ada perbedaan pendapatan kotor antara peternak itik
sistem Gembala dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan pendapatan kotor peternak itik sistem Gembala
dan sistem intensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kriteria bahwa Ho diterima adalah nilai F hitung ≤ F tabel dan
signifikansi F > 0,05, sedangkan Ho ditolak jika nilai F hitung > F tabel
dari hasil Anova antara variabel pendapatan kotor peternak itik sistem
gembala dan peternak itik sistem intensif menunjukan bahwa f hitung
sebesar 2,9 dan signifikansi f 0,000 lebih keci l dari pada nila signifikansi
statistik 0,05 (F tabel sebesar 2,9 dengan df= 60). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan
kotor petrnak itik intensif dengan peternak itik gembala. Dengan demikian
baik secara deskriptif maupun inverensial ada perbedaan pendapatan kotor
antara peternak itik gembala dan intensif. Rata -rata pendapatan kotor
peternak gembala adalah Rp 5.053.418,18 sedangkan peternak itik intensif
sebesar Rp 7.809.750,00, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rata-
rata pendapatan kotor peternak itik Intensif lebih besar dibandingkan
dengan rata-rata pendapatan kotor peternak itik gembala, selisihnya
sebesar Rp 2.756.331,82. Dengan demikian dapat dikatakan ada
perbedaan signifikan dengan melihat f hitung lebih besar dari f tabel. Oleh
karena itu dapat dijawab rumusan masalah yang pertama bahwa ada
perbedaan signifikan anatara pendapatan kotor peternak itik gembala dan
peternak itik intensif.
2. Biaya Usaha Ternak Itik dengan Sistem Gembala dan Sistem Int ensif
a. Struktur biaya usaha ternak itik sistem intensif
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua tentang
perbedaan biaya usaha antara peternak itik sistem gembala yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menggunakan metode tabulasi dan uji One -Way Anova (Analis Of
Variance). Keseluruhan biaya yang digunakan untuk melakukan usaha
ternak itik dengan sistem gembala dari data responden dengan cara
wawancara usaha ternak itik gembala maupun intensif. Rata -rata
biaya yang dikeluarkan oleh peternak itik diperoleh dengan
menjumlahkan biaya-biaya, baik biaya untuk penyusutan peralatan,
ternak, biaya pembelian ternak dan biaya transportasi dan peralatan
dari 44 peternak itik sistem gembala sebagai responden per 50 ekor
per semester (6 Bulan). Dari biaya setiap kegiatan tersebut kemudia n
dibagi 44. Rata-rata stuktur biaya usaha ternak sistem gembala dapat
dilihat dalam tabel V.3.
Tabel V.3Struktur Rata-Rata Biaya Usaha Ternak Gembala Per 50 Ekor
No Uraian Jumlah/6 bulan Presentase
1Biaya tetap
Penyusutan Rp825.000,00 33%
2
Biaya Variabel
Biaya peralatan Rp113.636,36 5%Biaya transportasi Rp204.545,45 8%
Biaya ternak Rp1.350.000,00 54%
Total Rp2.493.181,81 100%
b. Struktur biaya usaha ternak itik sistem intensif
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua ten tang
perbedaan biaya usaha antara peternak itik sistem gembala yaitu
menggunakan metode tabulasi dan uji One -Way Anova (Analis Of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Variance). Keseluruhan biaya yang digunakan untuk melakukan usaha
ternak itik dengan sistem intensif dari data responden denga n cara
wawancara usaha ternak itik gembala maupun intensif. Rata -rata
biaya yang dikeluarkan oleh peternak itik diperoleh dengan
menjumlahkan biaya-biaya, baik biaya untuk penyusutan peralatan,
ternak, biaya pakan, kandang, obat dan biaya pembelian ternak dari 16
peternak itik sistem intensif sebagai responden per 50 ekor per
semester (6 Bulan). Dari biaya setiap kegiatan tersebut kemudian
dibagi 16. Rata-rata stuktur biaya usaha ternak sistem intensif dapat
dilihat dalam tabel V.4.
Tabel V.4Struktur Rata-Rata Biaya Usaha Ternak Intensif Per 50 EkorNo Uraian Jumlah/ 6 Bulan Presentase
1 Biaya tetap
Penyusutan Rp 564.000,00 9%
2 Biaya VariabelBiaya pakan Rp 2.990.813,00 50%Biaya obat-obatan Rp 100.000,00 2%Biaya kandang Rp 1.013.125,00 17%Biaya pembelian itik Rp 1.350.000,00 22%
Total Rp 6.017.938,00 100%
Tabel V.3 dan V.4 menggambarkan bahwa rata -rata struktur biaya usaha
peternak itik sistem gembala adalah Rp2.493.181,81 per 50 ekor per
semester (6Bulan) dan rata-rata biaya usaha peternak itik sistem intensif
adalah Rp 6.017.938,00 per 50 ekor per semester (6 bulan). Selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
untuk menjawab rumusan masalah yang kedua ini digunakan analisis
dengan uji F (anova). Sedangk an menurut analisis deskriptif rata -rata
biaya untuk peternak itik intensif adalah Rp 6.017.938,50 dan biaya usaha
rata-rata peternak itik gembala adalahRp2.914.000,00, dapat dilihat dalam
table V.5.
Tabel V.5Deskriptif Biaya Usaha Seluruh Sampel Dalam Ru piah
Peternak Jumlah Rata-Rata St. DevGembala
Intensif
44
16
2,914.000,00
6.017.938,50
402719.350
314935.754
Dari hasil uji F. Maka dapat diketahui nilai F hitung yang kemudian
dibandingkan dengan F tabel. Dapat dilihat dalam tabel V.6.
Tabel V.6Hasil Uji F Biaya Usaha
Hasil Uji FHitung
Hasil F Tabel Kriteria Kesimpulan
896.9451x58x0.05=2,9
1. Ho diterima : F hitung ≤ Ftabel
2. Ha diterima: F hitung > Ftabel
3. (df= 60 dan Sig 5%)
Ho ditolak, jadiada perbedaansignifikan
Hasil uji F menunjukan bahwa nilai biaya usaha peternak itik intensif dan
peternak itik gembala lebih besar nilai dari F tabel 2,9, jadi ada perbedaan
yang signifikan. Dimana dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Ho = Tidak ada perbedaan biaya usaha antara peternak itik sistem
Gembala dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan biaya usaha peternak itik sistem Gembala dan
sistem intensif.
Kriteria bahwa Ho diterima adalah nilai F hitung ≤ F tabel dan
signifikansi F > 0,05, sedangkan Ho ditolak jika nilai F hitung > F tabel
dari hasil Anova antara variabel biaya usaha peternak itik sistem gembala
dan peternak itik sistem intensif menunjukan bahwa f hitung sebesar 2,9
dan signifikansi f 0,000 lebih kecil dari pada nilai signifikansi stati stik
0,05 (F tabel sebesar 2,9 dengan df= 60). Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara biaya usaha petrnak itik
intensif dengan peternak itik gembala. Dengan demikian baik secara
deskriptif maupun inverensial ada perbedaan pen dapatan kotor antara
peternak itik gembala dan intensif. Rata -rata pendapatan kotor peternak
gembala adalah Rp 2.914.000,00 sedangkan peternak itik intensif sebesar
Rp 6.017.938,50, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rata -rata biaya
usaha peternak itik Intensif lebih besar dibandingkan dengan rata -rata
biaya usaha peternak itik gembala, selisihnya sebesar Rp 3,103,938.50.
Dengan demikian dapat dikatakan ada perbedaan signifikan dengan
melihat f hitung lebih besar dari f tabel. Oleh karen a itu dapat dijawab
rumusan masalah yang kedua bahwa ada perbedaan signifikan an tara biaya
usaha peternak itik gembala dan peternak itik intensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Laba Peternak Itik Gembala dan Peternak Itik Intensif
Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga tentang p erbedaan
laba antara peternak itik sistem gembaladiperoleh melalui rumus seperti
disebutkan di bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan uji One -Way
Anova (Analis Of Variance. Laba petani dihitung per 50 ekor per
semesternya (6 Bulan).
Berdasarkan data laba responden peternak itik sistem gembala
dan Intensif pada lampiran 2. Maka secara deskriptif dapat dilihat pada
tabel bahwa, ada perbedaan rata -rata antara peternak itik sistem gembala
sebesar Rp 2.437.509,00 dan rata -rata laba peternak itik sistem intensi f
sebesar Rp 1.791.813,50. Laba peternak dinyatakan dalam satuan
Rupiah, maka rata-rata laba peternak sistem gembala Rp Rp 2.437.509,00
per 50 ekor per semester (6 Bulan) dan rata -rata pendapatan kotor
peternak itik sistem intensif sebesar Rp 1.791.813, 50 per 50 ekor per (6
bulan).
Tabel V.7Deskriptif Laba Seluruh Sampel Dalam Rupiah
Peternak Jumlah Rata-Rata St. DevGembala
Intensif
44
16
2.437.509,001.791.813,50
463638.117
356530.358
Dari hasil uji F. Maka dapat diketahui nilai F hitung yang kemudian
dibandingkan dengan F tabel. Dapat dilihat dalam tabel V.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel V.8Hasil Uji F Laba
Hasil uji fhitung
Hasil ftabel
Kriteria Kesimpulan
25.7491x58x0.05=
2,9
1. Ho diterima : F hitung ≤F tabel
2. Ha diterima: F hitung >F tabel
3. (df= 60 dan Sig 5%)
Ho ditolak, jadi adaperbedaan signifikan
Hasil uji F menunjukan bahwa nilai laba peternak itik intensif dan
peternak itik gembala lebih besar nilai dari F tabel 2,9, jadi ada
perbedaan yang signifikan. Dimana dalam penelitian ini diajukan
hipotesis sebagai berikut:
Ho = Tidak ada perbedaan laba antara p eternak itik sistem Gembala
dan sistem intensif.
Ha = Ada perbedaan laba peternak itik sistem Gembala dan sistem
intensif.
Kriteria bahwa Ho diterima adalah nilai F hitung ≤ F tabel dan
signifikansi F > 0,05, sedangkan Ho ditolak jika nilai F hitung > F tabel
dari hasil Anova antara variabel laba peternak itik sistem gembala dan
peternak itik sistem intensif menunjukan bahwa f hitung sebesar 2,9 dan
signifikansi f 0,000 lebih kecil dari pada nilai signifikansi statistik 0,05
(F tabel sebesar 2,9 dengan df= 60). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara laba petrnak itik intensif dengan
peternak itik gembala. Dengan demikian baik secara deskriptif maupun
inverensial ada perbedaan laba antara peternak itik gembala dan intensif .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rata-rata laba peternak gembala adalah Rp 2.437.509,00 sedangkan
peternak itik intensif sebesar Rp 1.791.813,50, oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa rata-rata laba peternak itik Intensif lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata laba peternak itik gembala, selisihnya
sebesar Rp 645.695,50. Dengan demikian dapat dikatakan ada perbedaan
signifikan dengan melihat f hitung lebih besar dari f tabel. Oleh karena itu
dapat dijawab rumusan masalah 3 bahwa ada perbedaan signifikan an tara
laba peternak itik gembala dan peternak itik intensif.
B. PEMBAHASAN
Berdasarakan analisis data dari sampel peternak itik sistem gembala
dan intensif di kecamatan prambanan. Penulis membahas rumusan masalah
satu per satu dan membuktikan hipotesis yang telah di kemukakan
sebelumnya.
1. Ada Perbedaan Pendapatan Kotor antara peternak itik Gembala dan
Intensif
Peternak itik gembala dan intensif di kecamatan prambanan
tergolong adanya perbedaan jumlah ternak yang menyebabkan adanya
perbedaan pendapatan kotor dari masing -masing sampel. Hasil analisis
menunjukan bahwa rata-rata pendapatan kotor peternak itik gembal a
sebesar Rp 5.053.418,18 per 50 ekor per semester (6 b ulan) dan
pendapatan kotor peternak itik intensif Rp 7.809.750,00 per 50
ekor/semester (6 Bulan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Adapun alasan perbedaan ini karena sistem ternak itik intensif
membuat kandang khusus yang digunakan oleh peternak untuk meletakan
itik mereka. Sedangkan itik dengan sistem gembala hanya diletakkan
disembarang tempat (sawah atau pekarangan). Kandang yang digunakan
oleh peternak itik ini disesuaikan dengan jumlah itik yang mereka miliki.
Itik tidak boleh diletakan berdesak-desakan, misalnya 1x1m ditempati oleh
1 itik jadi 50 itik menempati 50x50m. Selain itu kandang yang mereka
punyai memiliki pencahayaan yang bagus sehingga kesehatannyapun
terjamin. Cahaya yang ada tidak boleh terlalu terang, hal ini dila kukan
agar itik tidak kepanasan pada saat berada dikandang. Suhu dan
temperaturnyapun tidak boleh terlalu tinggi, karena menyebabkan itik
yang berada didalam stres. Perkandangan pada sistem intensif harus
terjaga kebersihannya. Oleh sebab itu d alam kandang peternak itik intensif
lebih merawat itik mereka diperawatan dan resiko kematian kecil serta itik
tersebut dapat bertelur dengan maksimal.
Pakan juga merupakan faktor yang penting bagi peternak itik .
Pada sistem peternakan itik intensif, pakan untuk itik sangat dijaga. Pakan
untuk itik mreka rata-rata adalah pakan yang berkualitas tinggi seperti
katul beras dan koncentrat, namun ada juga memakai katul dan keong/ece.
Hal ini dilakukan agar itik mereka terjamin dengan baik. Selain itu pada
sistem intensif ini peternak sangat memperhatikan pola makan dari itik
mereka. Mereka menjaga agar makanan yang tersedia dapat merata untuk
itik mereka. Di dukung dengan luas perkandangan yang memadahi makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pakan tersebut dapat dapat merata. Selain itu mereka memperhatika n
asupan air. Karena itik membutuhkan banyak air untuk nutrisi itik. Dengan
demikian itik dapat produktif dan tidak cepat sakit. Lain halnya dengan
peternakan itik gembala. Itik gembala memperoleh makanan dari alam.
Itik tersebut hanya diumbar di persawah an dan sungai-sungai, maka
perternak tidak mengetahui itik mana yang kurang pakan. Dalam proses
mencari pakan untuk itik mereka biasanya itik dibawa/ digiring ke
persawahan yang ada di wilayah mereka maupun wilayah lain. Hal ini
terkadang membuat itik lelah dan tidak mau bertelur. Namun sejumlah
peternak itik gembala yang modern memiliki ide mengangkuti itik mereka
dengan alat transportasi berupa gerobak. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi resiko itik yang lelah dan tak bertelur.
Peternak itik intensif juga memperhatikan kesehatan itik mereka
jika tidak sehat, maka itik-itik mereka akan diobati dengan obat -obatan
dan terkadang dalam air minum itik tersebut di beri vitamin agar tidak
mudah sakit dalam musim pancaroba (masa peralihan antara dua musim
utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim
kemarau) http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaroba . Namun pada peternak
itik gembala tidak demikian. Mereka tidak akan mengetahui itik mereka
sakit, karena mereka tidak mengamati itik mereka secara detail.
Setelah mewawancarai peternak itik intensi f, itik dapat bertelur
75-89% dan telur ini stabil karena temperatur dan perkandangannya dapat
disesuaiakan, selain itu peternak juga memberi pakan yang merata bagi itik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mereka sehingga dapat membuat mereka bertelur 75 -89%. Namun pada
peternak itik maksimal bertelur adalah 60-70%. Hal ini disebabkan karena
itik yang dikandang (intensif) lebih terjaga kesehatan, pakan dan
tempat/perkandangannya (seperti dijelaskan diatas). Hal ini membuktikan
bahwa peternak itik intensif lebih unggul dalam pendapatan kotor mereka
dibanding dengan peternak itik gembala.
Pada umumnya peternak itik di daerah prambanan hanya
menjual telurnya saja. Mereka tidak menjual kotoran ternak, bulu itik
ataupun itik itu sendiri. Oleh sebab itu pendapatan kotor peternak itik
intensif lebih besar daripada peternak itik gembala.
2. Ada Perbedaan biaya usaha antara peternak itik Gembala dan
Intensif
Biaya yang dikeluarkan peternak itik adalah rangkaian biaya -
biaya yang dikeluarkan oleh peternak dalam usaha ternak mulai dari
persiapan awal beternak sampai dengan panen (masa petelur).
Pengukurannya dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk
usaha ternak itik dengan sistem gembala dan intensif yang dinyatakan
dalam rupiah. Hasil analisis menunjukan bahwa rata -rata biaya usaha
peternak itik gembala sebesar Rp 2.914.000,00 per 50 ekor per semester
(6 bulan) sedangkan rata-rata biaya usaha peternak itik intensif sebesar Rp
6.017.938,50 per 50 ekor per semester (6 bulan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Adapun penyebabnya adalah peternak gembala tidak
memerlukan kandang khusus, jadi perkandangan mereka hanya 1 tempat
yang dapat digunakan untuk berapapun banyaknya itik. Sedangkan untuk
peternak itik intensif membutuhkan perkandangan yang baik dan tidak
sembarangan dalam meletakan itik. Sehingga timbulah biaya ter sendiri
yang digunakan untuk membuat kandang. Biasanya peternak itik intensif
mengeluarkan biaya Rp 850.000,00 s.d Rp 1.350.000,00.
Peternak gembala juga tidak memerlukan pakan khusus, karena
pakan tersedia dari alam dan pakan tersebut tidak menngeluarkan biaya.
Namun peternak itik gembala ada yang menggunakan alat transportasi
berupa gerobak yang digunakan untuk mengangkut itik saat
menggembalakan itik dan untuk membuat peralatan tersebut memerluakan
biaya sebesar Rp 500.000,00 dan biaya transportasi Rp 5 .000,00 per hari
(Rp 900.000,00/6 bulan). Sedangkan pakan untuk ternak intensif
memerlukan pakan khusus yang digunakan sehari -hari besar pakan yang
diberikanpun bermacam-macam ada yang 1 itik memerlukan biaya Rp
310 s.d Rp 380. Peternak itik intensif juga memerlukan biaya obat-obatan.
Dalam pembelian ternak peternak itik intensif dan gembala memilih
membeli itik yang siap telur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko
kematian dan itik tersebut dapat siap bertelur.
Selain itu peternak itik intensif menye diakan obat untuk itik
yang mereka yang sakit. Biaya obat relatif sedikit yaitu Rp 100.000,00
setiap 6 bulan. Karena sangat selama ini itik yang mereka jarang sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sedangkan untuk peternak itik gembal tidak mengeluarkan biaya untuk
membeli obat bagi itik yang mereka punyai.
3. Ada Perbedaan laba antara peternak itik Gembala dan Intensif
Keuntungan peternak itik adalah pendapatan yang diteri ma
petani setelah dikurangi dengan biaya -biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan peternakannya yang sering disebut dengan laba. Pengukurannya
dengan membandingkan keuntungan bersih yang diperoleh peternak itik
dengan sistem gembala dan sistem intensif yang d inyatakan dalam
Rupiah. Peternak itik gembala dan intensif di Kecamatan Prambanan
mempunyai perbedaan pendapatan kotor dan biaya yang menyebabkan
adanya perbedaan laba dari masing -masing sampel. Hasil analisis
menunjukan bahwa rata-rata laba peternak itik gembala sebesar
Rp2.437.509,091 per 50 ekor per semester (6 b ulan) sedangkan rata-rata
laba peternak itik intensif adalah Rp 1.791.813,50
Meskipun pendapatan kotor peternak itik sistem intensif lebih
besar dari peternak itik gembala namun laba yang dipero leh lebih besar
peternak itik gembala. Pennyebanya adalah biaya yang dikeluarkan oleh
peternak itik intensif lebih besar dari pada peternak itik gembala. Seperti
dibahas diatas bahwa peternak itik gembala hanya membutuhkan biaya
untuk pembelian ternak, pen yusutan dan transportasi. Namun bagi
peternak itik intensif memerlukan biaya untuk membeli ternak, obat -
obatan, kandang, penyusutan dan pakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Harga telur itik intensif dan itik gembala tidak ada
perbedaannya. Hal tersebut dikarenakan adanya perkumpulan pe ternak
itik di masing-masing desa. Harga dari telur tersebuat berkisar antara
Rp1.100,00 s.d Rp 1.200,00. Sedangkan permintaan telurnya sama dan
stabil karena dibantu oleh pedagang yang siap mengambil dan
memasarkan telur peternak itik di Kecamatan Pramba nan. Namun dalam
kenyataannya di pasaran harga telur sistem gembala lebih tinggi
dibandingkan sistem gembala. Hal tersebut disebabkan oleh permintaan
akan telur sistem gembala lebih tinggi daripada sistem intensif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisais data dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapatan kotor peternak itik intensif lebih besar dari pada peternak itik
gembala, karena rata-rata pendapatan kotor peternak itik gembala se besar
Rp 5.053.418,18 sedangkan pendapatan kotor peternak itik Intensif
sebesar Rp 7.809.750,00 per 50 ekor per semester (6 bulan). Maka dapat
disimpulkan bahwa beternak itik sistem intensif lebih efisien daripada
beternak itik sistem gembala dilihat dari produktifitas telur dan
pendapatan kotor.
2. Biaya peternak itik intensif lebih besar dari pada peternak itik gembala,
karena rata-rata biaya usaha peternak itik gembala sebesar
Rp2.914.000,00 sedangkan rata -rata biaya yang dikeluarkan peternak iti k
intensif adalah Rp 6.017.938,50 per 50 ekor per semester (6 bulan). Hal
ini dapat menjawab rumusan masalah yang kedua, bahwa beternak itik
sistem gembala lebih efisien daripada beternak itik sistem intensif dilihat
dari biaya, karena biaya yang dikeluark an peternak itik intensif lebih
besar daripada peternak itik gembala.
3. Laba peternak itik gembala lebih besar dari pada peternak itik intensif,
karena rata-rata laba peternak itik gembala sebesar Rp 2.437.509, 09
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
sedangkan rata-rata laba peternak itik intensif sebesar Rp 1.791.813,50
per 50 ekor per semester (6 bulan). Hal ini menunjukan bahwa beternak
itik sistem gembala lebih menguntungkan daripada beternak itik sistem
intensif dilihat dari laba yang diperoleh..
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas yang menyatakan , maka penulis
menberi saran sebagai berikut:
1. Dari penelitian dapat ditemukan bahwa produksi telur peternakan itik
dengan sistem intensif lebih tinggi dari pada produksi telur peternakan
itik sistem gembala, maka peternakan itik dengan sistem Intensif dapat
digunakan sebagai pilihan yang tepat sebagai proses produksi khususnya
yang sifatnya masal.
2. Terkait dengan saran yang pertama Pemerintah hendaknya memberikan
subsidi berbagai biaya produksi untuk peternak itik intensif, mengingat
tinggi biaya produksi sistem ini dibandingkan dengan sistem gembala
(padat modal).
3. Jika sasarannya untuk memperoleh laba, maka sistem peternakan dengan
sistem gembala merupakan sistem yang paling baik u ntuk dipilih, karena
sistem ini lebih menjanjikan keuntungan yang disebabkan rendahnya
biaya. Namun sistem ini mempunyai keterbatasan lahan luas
penggembalaan sehingga sistem ini lebih cocok bagi peternak itik skala
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono. 1990. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
Rasyaf. 1996. Beternak Itik Komersial Edisi kedua . Yogyakarta: Kanisius
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik, edisiRevisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Dajan. Anto, 1986. Pengantar Metode Statistik . Jakarta: LP3E
Burhan.Gunawan. marzuki,2009. STATISTIK TERAPAN untuk Penelitian Ilmu -Ilmu Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Sugiyono 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung . Alfabeta
Subagyo, Pangestu, 2004 STATISTIKA TERAPAN Aplikasi pada PerencanaanEkonomi, Yogyakarta. BEFE
Purwanto, Suharyadi, 2004. STATISTIKA untuk Ekonomi dan Keuangan Modern .Jakarta. Salemba 4.
http://www.skripsi-tesis.com/07/02/relevansi-nilai-informasi-laba-dan-arus-kas-terhadap-return-saham-dengan-hubungan-nonlinier-pdf-doc.htm, 10februari 2010
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=6&fname=eko202_04.htmPengertianPendapatan Per Kapita, 28 februari 2010
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.php?moid=45&fname=eko104_11.htmPengertian Biaya Produksi, 09 Maret 2010
http://www.keswankarawang.com/unggas/keistimewaan -sang-unggas-petelur.html, 10 Maret 2010
http://peternakandody.blogspot.com/2008/09/sistem -pemeliharaan-itik.htmlSISTEM MANAGEMEN, 10 Maret 2010
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/udejournal/suryani070202008(1).pdf
________________,Monografi Kecamatan Prambanan . Kecamatan Prambanan.
2010. Klaten
________________,Monografi desa Kotesan. Kepala desa Kotesan, Prambanan.
2010. Klaten
________________,Monografi desa Cucukan . Kepala desa Cucukan, Prambanan.
2010. Klaten
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaroba , 20 Februari 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
KISI-KISI
Variabel Indikator No Item
Biaya
Penyusutan ternak 4.a.1 dan 5.a.1
Penyusutan kandang 5.a.2
Penyusutan peralatan 4.a.2 dan 5.a.3
Biaya pembelian peranakan 4.b.1 dan 5.b.1
Biaya pakan 5.b.2
Biaya obat-obatan 5.b.3
Biaya transportasi 4.b.2 dan 5.b.4
Biaya listrik 5.b.5
Pendapatan
Penjualan telur 6.a
Penjualan itik 6.b
Penjualan kotoran 6.c
Penjualan bulu itik 6.d
Laba Keuntungan bersih 7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PEDOMAN WAWANCARA
1. Data Pribadi
a. Nama :
b. Alamat :
c. Umur :
d. Jenis Kelamin :
e. Jumlah anggota keluarga :
2. Berapa jumlah itik yang dimiliki?
a. 100 itik
b. 50-100 itik
c. Kurang dari 50 itik
3. Sistem apa yang digunakan untuk memelihara itik?
4. Berapa biaya yang dikeluarkan peternak itik sistem gembala per 50 ekor?
a. Biaya tetap
1) Penyusutan ternak
2) Penyusutan peralatan
b. Biaya variabel
1) Biaya pembelian peranakan
2) Biaya transportasi
5. Berapa biaya yang dikeluarkan peternak itik sistem Intensif per 50 ekor?
a. Biaya tetap
1) Penyusutan ternak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2) Penyusutan kandangan
3) Penyusutan peralatan
b. Biaya variabel
1) Biaya pembelian peranakan
2) Biaya pakan
3) Biaya Obat-obatan
4) Biaya transportasi
5) Biaya Listrik
6. Berapa pendapatan kotor pete rnak sistem gembala/intensif per 50 ekor
dari:
a. Penjualan telur
b. Penjualan itik
c. Penjualan kotoran
d. Penjulan bulu
7. Berapa keuntungan bersih yang diperoleh peternak itik sistem gembala per
50 ekor?
8. Berapa keuntungan bersih yang diperoleh peternak itik sistem intensif per
50 ekor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
ITIK GEMBALA
77
ITIK GEMBALA
77
ITIK GEMBALA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETERNAK ITIK GEMBALAPER 6 BULAN
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JMLITIK
BIAYA PENDAPATAN
LABAPEMBELIAN ITIK TRANSPORTASI PERALATAN PENYUSUTAN TOTAL TELUR1 Prawiro Cucukan 57 Th Laki-laki 150
Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,0002 Triyono Cucukan 34 Th Laki-laki 54
Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,0003 Sugiri Cucukan 43 Th Laki-laki 51
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,320,000 1,920,0004 Kinulyo Cucukan 45 Th Laki-laki 50
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,0005 Dani
SalmanCucukan 40 th Laki-laki 53
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,104,000 1,704,0006 Widodo Cucukan 51 th Laki-laki 65
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,104,000 1,704,0007 Maaryanto Cucukan 54 th Laki-laki 67
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,0008 Praji
WiyonoCucukan 61 th Laki-laki 71
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,0009 Matang Cucukan 51 th Laki-laki 52
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 5,832,000 3,432,00010 Cahyono Cucukan 28 th Laki-laki 76
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,00011 Djoko
TriyanaCucukan 55 th Laki-laki 79
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,00012 Purwo Cucukan 64 th Laki-laki 81
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,00013 Lestari Cucukan 44 th Perempuan 69
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,00014 Suprayit Cucukan 51 th Laki-laki 75
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 3,888,000 1,488,00015 Budi
RantoCucukan 48 th Laki-laki 65
Rp 1,350,000Rp
- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,00016 Joko
UntungKotesan 53 th Laki-laki 65
Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,00017 Widodo Kotesan 54 th Laki-laki 71
Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
18 Prayitno Kotesan 53 th Laki-laki 75Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,000
19 Nyantuk Kotesan 43 th Laki-laki 76Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
20 Kasno Kotesan 47 th Laki-laki 65Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,968,000 2,568,000
21 Suwoto Kotesan 50 th Laki-laki 64Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
22 DodoKismanto
Kotesan 53 th Laki-laki 68Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,838,400 2,438,400
23 Haryono Kotesan 51 th Laki-laki 81Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
24 Sadono Kotesan 43 th Laki-laki 84Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,320,000 1,920,000
25 Sumadi Kotesan 51 th Laki-laki 75Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 5,184,000 2,784,000
26 Birjo Kotesan 63 th Laki-laki 65Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,000
27 Slamet Kotesan 43 th Laki-laki 65Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,000
28 Tamtomo Kotesan 53 th Laki-laki 74Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,000
29 Sisuti Kotesan 34 th Perempuan 73Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,000
30 DarmoSurip
Kotesan 50 th Laki-laki 76Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,000
31 Suripto KebondalemKidul
43 th Laki-laki 100Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,536,000 2,136,000
32 Krismadi KebondalemKidul
65 th Laki-laki 120Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,480,000 3,130,000
33 Sutrisno KebondalemKidul
54 th Laki-laki 65Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
34 ImamSayekti
KebondalemKidul
53 th Laki-laki 74Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 5,832,000 3,432,000
35 Iswardi KebondalemKidul
43 th Laki-laki 54Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 5,184,000 2,784,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
36 Sriyadi KebondalemKidul
51 th Laki-laki 61Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,968,000 2,568,000
37 Is BudiHartono
Pereng 43 th Laki-laki 52Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,480,000 3,130,000
38 Sukijo Pereng 53 th Laki-laki 50Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,000
39 Sudarno Pereng 32 th Laki-laki 50Rp 1,350,000 Rp 900,000 Rp 500,000 Rp 600,000 3,350,000 6,264,000 2,914,000
40 Mulyono Pereng 37 th Laki-laki 54Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,968,000 2,568,000
41 Samijo Pereng 54 th Laki-laki 50Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
42 Riyantto Pereng 42 th Laki-laki 50Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,320,000 1,920,000
43 TatangSumanto
Pereng 42 th Laki-laki 50Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,320,000 1,920,000
44 Jumari Pereng 32 th Laki-laki 70Rp 1,350,000
Rp- Rp 1,050,000 2,400,000 4,752,000 2,352,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SISTEM INTENSIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETERNAK ITIK INTENSIFPER 6 BULAN
NO NAMA ALAMAT UMUR JENISKELAMIN
JUMLAHITIK BIAYA PENDAPATAN
LABAPEMBELIAN ITIK PAKAN KANDANG OBAT PENYUSUTAN TOTAL TELUR1 Suroso Pereng 57 Th Laki-laki 370
Rp 1,350,000 Rp 3,042,000 Rp 1,200,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,256,000 Rp 8,640,000 Rp 2,384,0002 Lagio Pereng 54 Th Laki-laki 60
Rp 1,350,000 Rp 2,970,000 Rp 1,200,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,184,000 Rp7,722,000 Rp 1,538,0003 Sumardiyo
noPereng 45 Th Laki-laki 70
Rp 1,350,000 Rp 2,880,000 Rp 1,300,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,194,000 Rp 7,722,000 Rp 1,528,0004 Sukamto Kebondalem
Kidul51 Th Laki-laki 168
Rp 1,350,000 Rp 2,835,000 Rp 980,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,829,000 Rp 7,776,000 Rp 1,947,0005 Bambang
SahariKebondalemKidul
48 Th Laki-laki 150Rp 1,350,000 Rp 3,087,000 Rp 870,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,971,000 Rp 7,776,000 Rp 1,805,000
6 Saliman Kotesan 50 Th Perempuan 172Rp 1,350,000 Rp 3,114,000 Rp 1,100,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,228,000 Rp 7,344,000 Rp 1,116,000
7 Sri Maryati Kotesan 49 Th Perempuan 184Rp 1,350,000 Rp 3,078,000 Rp 860,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,952,000 Rp 7,560,000 Rp 1,608,000
8 GendukRahayu
Kotesan 34 Th Perempuan 165Rp 1,350,000 Rp 2,970,000 Rp 850,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,834,000 Rp 7,776,000 Rp 1,942,000
9 Sumarno Kotesan 41 Th Laki-laki 174Rp 1,350,000 Rp 3,042,000 Rp 1,000,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,056,000 Rp 7,344,000 Rp 1,288,000
10 Suranto Kotesan 38 Th Laki-laki 151Rp 1,350,000 Rp 2,925,000 Rp 1,350,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,289,000 Rp 8,208,000 Rp 1,919,000
11 Samadi Kotesan 57 Th Laki-laki 153Rp 1,350,000 Rp 2,970,000 Rp 1,000,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,984,000 Rp 7,776,000 Rp 1,792,000
12 Rahmanto Cucukan 54 Th Laki-laki 161Rp 1,350,000 Rp 3,015,000 Rp 870,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,899,000 Rp 7,344,000 Rp 1,445,000
13 Sajio Cucukan 33 Th Laki-laki 157Rp 1,350,000 Rp 2,925,000 Rp 860,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,799,000 Rp7,776,000 Rp 1,977,000
14 Surawan Cucukan 58 Th Laki-laki 111Rp 1,350,000 Rp 2,916,000 Rp 870,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,800,000 Rp8,208,000 Rp 2,408,000
15 IgnasiusTardi
Cucukan 49 Th Laki-laki 175Rp 1,350,000 Rp 3,042,000 Rp 900,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 5,956,000 Rp7,992,000 Rp 2,036,000
16 Suhari Cucukan 45 Th Laki-laki 164Rp 1,350,000 Rp 3,042,000 Rp 1,000,000 Rp 100,000 Rp 564,000 Rp 6,056,000 Rp 7,992,000 Rp 1,936,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptives
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum MaximumLower Bound Upper Bound
BIAYA peternak gembala 44 2.62E6 402719.350 6.071E4 2493471.22 2738346.96 2400000 3350000
peternak intensif 16 5.96E6 314935.754 7.873E4 5787620.08 6123254.92 4956000 6289000
Total 60 3.51E6 1536654.107 1.984E5 3109490.15 3903409.85 2400000 6289000
PENDAPATAN peternak gembala 44 5.07E6 778033.706 1.173E5 4831601.59 5304689.32 3888000 6480000
peternak intensif 16 7.72E6 309814.461 7.745E4 7550161.53 7880338.47 7128000 8208000
Total 60 5.77E6 1363486.404 1.760E5 5421814.11 6126265.89 3888000 8208000
LABA peternak gembala 44 2.44E6 463638.117 6.990E4 2300368.40 2582286.14 1488000 3520000
peternak intensif 16 1.79E6 356530.358 8.913E4 1601830.88 1981794.12 1116000 2408000
Total 60 2.27E6 522379.436 6.744E4 2133178.42 2403068.25 1116000 3520000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
BIAYA 4.035 1 58 .049
PENDAPATAN 15.371 1 58 .000
LABA 1.805 1 58 .184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
BIAYA Between Groups 1.309E14 1 1.309E14 896.945 .000
Within Groups 8.462E12 58 1.459E11
Total 1.393E14 59
PENDAPATAN Between Groups 8.222E13 1 8.222E13 173.598 .000
Within Groups 2.747E13 58 4.736E11
Total 1.097E14 59
LABA Between Groups 4.950E12 1 4.950E12 25.749 .000
Within Groups 1.115E13 58 1.922E11
Total 1.610E13 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI