31
Berkas Pasien A. Identitas Nama : Ny. Y Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Padang, 28 September 1952 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Padang Alamat : Jln. Kramat V no 29 Kecamatan Senen, Jakarta Penghasilan : Rp. 2.500.000,- / bulan Jumlah tanggungan : tidak ada Jenis Pembayaran : Asuransi Kesehatan (ASKES) No. RM : 4110 Tgl. Periksa : 23 September 2013 B. Ananmnesis 1. Keluhan Utama : Nyeri kedua lutut sejak enam bulan yang lalu 2. Keluhan Tambahan: - 3. Riwayat Penyakit Sekarang : 1

PKM Case OA Genu Adhel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OA genu

Citation preview

Page 1: PKM Case OA Genu Adhel

Berkas Pasien

A. Identitas

Nama : Ny. Y

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Padang, 28 September 1952

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku : Padang

Alamat : Jln. Kramat V no 29 Kecamatan Senen, Jakarta

Penghasilan : Rp. 2.500.000,- / bulan

Jumlah tanggungan : tidak ada

Jenis Pembayaran : Asuransi Kesehatan (ASKES)

No. RM : 4110

Tgl. Periksa : 23 September 2013

B. Ananmnesis

1. Keluhan Utama :

Nyeri kedua lutut sejak enam bulan yang lalu

2. Keluhan Tambahan:

-

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien wanita, berusia 61 tahun datang ke Puskesmas Kecamatan

Senen dengan keluhan nyeri kedua lutut sejak enam bulan yang lalu.

Awalnya nyeri hanya terjadi pada lutut kanan yang makin lama makin

memberat. Kemudian disusul dengan nyeri pada lutut kiri. Nyeri

bertambah dengan gerakan tertentu (misalnya pada gerakan sujud menjadi

berdiri) serta saat berjalan jauh (lebih kurang 100 meter). Dan sedikit

berkurang dengan istirahat. Sejalan dengan bertmbahnya rasa nyeri pada

1

Page 2: PKM Case OA Genu Adhel

kedua lutut, pasien juga mengeluhkan adanya perubahan gaya berjalan

yang hal ini menyusahkan pasien. Terkadang pasien juga mendengar

bunyi gemeretak bila menggerakkan lututnya. Pasien juga mengeluhkan

kaku lutut pada pagi hari, namun hanya sekitar 10 menit. Pasien mengaku

menopause pada usia 50 tahun.

Keluhan ini baru pertama kali dialami oleh pasien. Pasien biasanya

hanya mendiamkan saja rasa nyeri dan berharap hilang dengan dengan

sendirinya tanpa obat. Namun, karena sudah lebih hebat rasa nyerinya,

pasien berobat dengan harapan rasa sakitnya dapat berkurang. Pasien tidak

mengetahui bahwa penyakitnya akan berlangsung seumur hidup dan tidak

mengetahui dampak yang terjadi apabila pasien hanya mendiamkan

penyakitnya tanpa pergi ke dokter. Pasien datang berobat ke Puskesmas

Kecamatan Senen karena pasien ingin sembuh dari penyakitnya. Pasien

sendiri khawatir penyakit yang diderita oleh pasien ini akan menjadi lebih

parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta membebankan

kedua anaknya.

Keluhan baal, kesemutan dan nyeri yang menjalar tidak ada. Riwayat

lutut merah, bengkak dan terasa panas tidak dialami pasien. Nyeri

pinggang, pergelangan kaki serta sendi lainnya tidak ada. Riwayat jatuh

dan terbentur tidak ada. Pasien juga jarang melakukan olah raga dengan

alasan tidak ada teman dan tidak ada waktu. Selain itu pasien juga gemar

sekali memakan makanan berlemak yang membuat tubuh pasien semakin

bertambah.

Dengan adanya keluhan ini, pasien merasa terhambat untuk

melakukan aktivitas, misalnya untuk berjalan menuju suatau tempat pasien

memiliki waktu lebih lama dibandingkan dengan sebelum timbulnya

keluhan nyeri pada kedua lutut.

2

Page 3: PKM Case OA Genu Adhel

4. Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien baru pertama kali mengalami sakit seperti ini. Riwayat kencing

manis, kolesterol tinggi, hipertensi atau asam urat disangkal oleh pasien.

5. Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat dengan keluhan yang sama yaitu nyeri di kedua lutut dialami

oleh ibu pasien.

6. Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan status janda. Saat ini

pasien berobat menggunakan kartu jaminan kesehatan (ASKES) karena,

suami pasien dulu nya adalah seorang PNS. Menurut pengakuan pasien,

suami pasien meninggal 2 tahun lalu saat usia 62 tahun karena penyakit

darah tinggi. Pasien memiliki 1 orang anak laki-laki berusia 30 tahun dan

1 orang anak perempuan berusia 27 tahun. Kedua anak pasien sudah

bekerja, anak pertama bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dan anak

kedua bekerja sebagai guru. Pasien tinggal bersama anak pertama nya

yaitu Tn.R. Anak kedua pasien Ny.S tidak tinggal serumah lagi

dikarenakan sudah berumah tangga dan tinggal bersama suami nya.

Pendapatan rata-rata Ny.Y diperoleh dari pensiunan suami dan

pemberian dari kedua anaknya yaitu berjumlah Rp.2.500.000,-. Uang ini

digunakan pasien untuk memenuhi makan sehari-hari dan kebutuhan

rumah tangga lainnya. Pasien mengaku masih dapat menyisikan uang tiap

bulannya sebesar Rp.100.000,-

3

Page 4: PKM Case OA Genu Adhel

7. Riwayat Kebiasaan :

Pasien memiliki pola makan yang teratur, yaitu sehari tiga kali

diwaktu yang saama. Pasien selalu memasak makanan nya sendiri di

rumah. Pasien sering mengkonsumsi daging, ikan, telur dan makanan

bersantan. Pasien juga memiliki kegemaran makan gorengan. Pasien

jarang mengkonsumsi susu, sayur dan buah karena menurut pasien kurang

enak untuk dimakan.

Pasien menyangkal mengkonsumsi minum-minuman beralkohol dan

juga tidak merokok. Untuk pekerjaan rumah sehari-hari, pasien

mengerjakan urusan rumah sendiri. Pasien memiliki kebiasaan berdiri

lama saat memasak di dapur dan berjongkok ketika mencuci pakaian.

Pasien jarang sekali melakukan olahraga, karena menurut pasien waktu

pagi digunakan untuk memasak dan membereskan rumah. Selain itu,

dilingkungan pasien tidak ada kegiatan untuk berolah raga sehingga pasien

enggan melakukan nya.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Sakit ringan

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Vital Sign :

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 80x / menit

- Pernapasan : 20x / menit,

- Suhu : 36,5 oC

- Berat Badan : 61 kg (pada tanggal 23 September 2013)

4. Status Generalis :

Kepala

4

Page 5: PKM Case OA Genu Adhel

- Bentuk : Normocephal

- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut

- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

iktrerik, pupil isokor, refleks cahaya

langsung dan tidak langsung (+).

- Telinga : Bentuk normal, membran timpani intak

- Hidung : Bentuk normal, septum nasi di tengah

- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,

tidak hiperemis, tidak ada nyeri

menelan, karies gigi (-), karang gigi (-)

Leher

Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-), JVP 5+0

cmH2O

Thoraks

a. Cor :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra

Perkusi : Batas atas : ICS III linea sternalis dextra

Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra

Batas kiri : ICS IV linea linea mid clavicula dan

linea axilaris anterior sinistra

Batas paru hati : ICS IV linea midklavikula dextra

Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo :

Anterior Posterior

Inspeksi Dinding dada simetris Dinding dada simetris

5

Page 6: PKM Case OA Genu Adhel

Retraksi -/-

Tertinggal gerak -/-

Retraksi -/-

Tertinggal gerak -/-

Palpasi Fremitus D=S

Tertinggal gerak -/-

Fremitus D=S

Tertinggal gerak -/-

Perkusi Sonor di seluruh lapang

paru

Sonor di seluruh lapang

paru

Auskultasi

Suara napas dasar

vesikuler +/+

Rhonki -/-

Wheezing -/-

Suara napas dasar

vesikuler +/+

Rhonki -/-

Wheezing -/-

Abdomen

- Inspeksi : Perut datar simetris

- Palpasi : Nyeri tekan (-)

Hepar dan lien tidak teraba

- Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

- Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas

- Superior : Akral hangat

Clubbing finger (-/-)

Edema (-/-)

Sianosis (-/-)

- Inferior : Akral hangat

Clubbing finger (-/-)

Edema (-/-)

Sianosis (-/-)

6

Page 7: PKM Case OA Genu Adhel

5. Status Lokalis

Genu kanan : bengkak (-), kemerahan (-)

Panas (-), nyeri (+)

Krepitasi (+), ROM kesegala arah

Genu kiri : bengkak (-), kemerahan (-)

Panas (-), nyeri (+)

Krepitasi (+), ROM kesegala arah

D. Pemeriksaan Penunjang :

a. Rontgen : Pada pasien ini direncanakan pemeriksaan foto rontgen genu

bilateral untuk melihat adanya pembentuka kalus dan spur.

Berkas Keluarga

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala keluarga : Ny.Y, usia 61 tahun

b. Identitas Pasangan : - (cerai mati)

c. Struktur Komposisi Keluarga : The single parent family

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No. NamaStatus

Keluarga

Jenis

KelaminUsia Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. YKepala

KeluargaPerempuan 61 tahun SMA

Ibu Rumah

Tangga

2 Tn. R Anak Laki-Laki 30 tahun S1 Pegawai

Negeri

7

Page 8: PKM Case OA Genu Adhel

Sipil

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah : Milik sendiri

Daerah perumahan : Padat penduduk

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 12 x 6 m2 Ny. Y tinggal di rumah milik

sendiri. Terdiri dari satu ruang

tamu, satu ruang keluarga, dua

kamar tidur, satu ruang makan,

satu kamar mandi dan satu

dapur. Total penghuni di

rumah tersebut sebanyak 2

orang. Ventilasi udara dan

pencahayaan baik terdapat

empat jendela di bagian depan

rumah yang selalu dibuka

setiap pagi. Terdapat jamban

keluarga, tempat pembuangan

sampah dan air bersih tersedia

serta kondisi lingkungan yang

padat bersih.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 2 orang

Luas halaman rumah : Tidak ada

Lantai rumah dari : Keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : Ada

Tempat bermain : Tidak ada

Penerangan listrik : 750 watt

Ketersediaan air bersih : Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan barang – barang berharga

8

Page 9: PKM Case OA Genu Adhel

Keluarga ini memiliki :

- Satu buah motor

- Satu buah televisi

- Satu buah lemari es

- Satu buah kompor gas

- Satu buah kipas angina

c. Denah rumah

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Ny. Y

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Jenis tempat berobat : Puskesmas

9

DAPUR

KAMAR 2

KAMAR 1

TAMPAK BELAKANG

RUANG TAMU

6 METER

12 METER

TAMPAK DEPAN

KAMAR MANDI

RUANG KELUARGA

U

Page 10: PKM Case OA Genu Adhel

b. Balita : KMS (-)

c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Asuransi Kesehatan (ASKES)

4. Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Naik kendaraan umum Paisen biasa berobat ke

Puskesmas Kecamatan

Senen karena biayanya

yang gratis. Jarak yang

ditempuh juga tidak

terlalu jauh dari rumah,

sehingga dapat ditempuh

dengan naik angkutan

umum menuju Puskesmas.

Pasien juga merasa puas

dengan pelayanan

kesehatan yang ada di

Puskesmas.

Tarif pelayanan kesehatan Asuransi Kesehatan

(ASKES)

Kualitas pelayanan

kesehatan

Menurut keluarga kualitas

pelayanan kesehatan yang

didapat cukup memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasan makan :

Pasien memiliki kebiasaan pola makan yang teratur. Pasien

mengaku bahwa dia makan sesuai jam makan, yaitu untuk sarapan

pagi jam 7.00, makan siang jam 13.00 dan makan malam jam 19.00.

Daintara waktu makan, pasien juga sering memakan gorengan dan

cemilan lainnya. Menu makanannya sehari-hari bervariasi. Pasien

10

Page 11: PKM Case OA Genu Adhel

selalu memasak makanan dirumah. Biasanya menu yang dibuat sehari-

hari adalah ikan telur, ayam, terkadang daging. Pasien juga senang

masak makanan bersantan. Pasien jarang sekali memakan sayur, buah

dan susu.

Pasien selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum

dan setelah makan, dan setiap orang menggunakan gelas masing-

masing sendiri.

.

b. Menerapkan pola gizi seimbang :

Menu makan sehari-hari keluarga Ny. Y yang biasa disajikan

terdiri dari nasi, ikan, telur, ayam, terkadang daging, tahu, tempe,

namun jarang mengkonsumsi sayur, buah, dan susu. Pola makan

pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:

Tabel 5. Food Recall Pola Makan Ny. Y Selama Tiga Hari Terakhir

Tanggal Pagi Siang Malam

22 September

2013

Nasi 1 piring,

telur dadar 1

potong, tumis

tempe

Nasi 1 piring,

ikan santan 1

potong, tempe

goreng 1 potong

Nasi 1 piring,

ikan santan 1

potong, tempe

goreng 1 potong

21 September

2013

Nasi 1 piring,

ayam goreng 1

potong, tahu

goreng 1 potong

Nasi 1 piring,

ayam goreng 1

potong, tahu

goreng 1 potong

Nasi ½ piring,

Mie instan 1

bungkus, telur 1

butir

20 September

2013

Nasi 1 piring,

telur dadar 1

potong, tempe

goreng 1 potong

Nasi 1 piring,

ikan goreng 1

ekor, sayur

nangka santan

Nasi 1 piring,

ikan goreng 1

ekor, sayur

nangka santan

11

Page 12: PKM Case OA Genu Adhel

c. Antropometri Pasien :

a) Tinggi Badan = 155 cm

b) Berat Badan = 65 Kg

c) Berat Badan Ideal = (155-100) – (155-100)10%

= 49,5 Kg

d) Indeks Massa Tubuh = 65/(1,552) = 27

Tabel 6. Klasifikasi Berat Badan Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia

Pasifik (WHO, 2010)

Kesan : Berat badan Ny. Y berdasarkan IMT adalah berat badan obese I

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Pasien tahu dan peduli terhadap kesehatannya sehingga pasien

memiliki kemauan untuk menjalani pengobatan secara teratur. Anak

pasien juga mengingatkan untuk berobat ke puskesmas walaupun

pasien tidak diantar dengan anak-anaknya untuk pergi berobat

dikarenakan harus pergi bekerja.

12

Page 13: PKM Case OA Genu Adhel

Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari asuransi

kesehatan (ASKES) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai

keluhan tidak muncul kembali.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Kesibukan anak pasien diluar rumah menyebabkan tidak

adanya yang mengawasi pasien dalam mengkonsumsi makanan ynag

sehat, mengingat pasien gemar sekali makan makanan yang

berlemak.

Tidak adanya anggota keluarga dirumah membuat pasien

melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti memasak, membersihkan

rumah, mencuci baju maupun menggosok dimana hal ini akan

memperberat keluhan pasien.

B. Genogram

1. Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah the single parent family yang terdiri dari

Ny. Y sebagai kepala keluarga dan dua orang anaknya Tn. R dan Ny.S.

2. Tahapan siklus keluarga :

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari

Duvall (1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien

termasuk pada tahap keluarga dengan anak meninggalkan keluarga (family

launching center)

3. Family map

13

Page 14: PKM Case OA Genu Adhel

Gambar 4. Family Map Keluarga Ny. N

Keterangan :

: Laki - laki : Perempuan

: Pasien perempuan : Meninggal (laki-laki)

: Hubungan pernikahan : Garis keturunan

: Tinggal serumah

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga

Pasien adalah seorang janda, suami pasien meninggal 2 tahun yang

lalu, sehingga terkadang pasien merasa kesepian karena kurangnya peran

suami dalam keluarga terutama saat anak pergi bekerja.

14

Tn. P, COD (?) saat usia 70 thn

Tn. A, 62 thn, COD : Hipertensi

Ny. K, COD (?) saat usia 75 thn

Ny. Y, 61 thn

Tn. R, 30 thn Ny. S, 27 thn

Tn. B, 28 thn

Ny. S 62 thn Tn. L 65 thn

Tn. A, 31 thn

Page 15: PKM Case OA Genu Adhel

Pada pagi sampai sore hari pasien berada di rumah sendiri, hal ini

mengaibatkan tidak ada yang mengingatkan pasien untuk makan yang bergizi,

mengingat pasien adalah sorang yang gemar makan makanan berlemak. Tidak

ada juga yang membatasi pasien untuk megurangi porsi makan dan

menghentikan untuk mengemil gorengan. Selain itu, tidak ada juga anggota

keluarga yang mengajak pasien untuk melakukan oleh raga.

D. Diagnosis Holistik

a. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu

mengenai penyakitnya)

Pasien wanita, berusia 61 tahun datang ke Puskesmas Kecamatan

Senen dengan keluhan nyeri kedua lutut sejak enam bulan yang lalu. Awalnya

nyeri hanya terjadi pada lutut kanan yang makin lama makin memberat.

Kemudian disusul dengan nyeri pada lutut kiri. Nyeri bertambah dengan

gerakan tertentu (misalnya pada gerakan sujud menjadi berdiri) serta saat

berjalan jauh (lebih kurang 100 meter). Dan sedikit berkurang dengan

istirahat. Sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri pada kedua lutut, pasien

juga mengeluhkan adanya perubahan gaya berjalan yang hal ini menyusahkan

pasien. Terkadang pasien juga mendengar bunyi gemeretak bila

menggerakkan lututnya. Pasien juga mengeluhkan kaku lutut pada pagi hari,

namun hanya sekitar 10 menit. Pasien mengaku menopause pada usia 50

tahun.

Keluhan ini baru pertama kali dialami oleh pasien. Pasien biasanya

hanya mendiamkan saja rasa nyeri dan berharap hilang dengan dengan

sendirinya tanpa obat. Namun, karena sudah lebih hebat rasa nyerinya, pasien

berobat dengan harapan rasa sakitnya dapat berkurang. Pasien tidak

mengetahui bahwa penyakitnya akan berlangsung seumur hidup dan tidak

15

Page 16: PKM Case OA Genu Adhel

mengetahui dampak yang terjadi apabila pasien hanya mendiamkan

penyakitnya tanpa pergi ke dokter.

Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Senen karena pasien

ingin sembuh dari penyakitnya. Pasien sendiri khawatir penyakit yang diderita

oleh pasien ini akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas

sehari-hari serta membebankan kedua anaknya.

b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja : Osteoartritis genu bilateral

Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang dan

pemeriksaan fisik

Diagnosis banding : -

c. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien):

Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah

seorang perempuan berusia 61 tahun yang telah menopause. Pasien memiliki

berat badan berlebih dalam hal ini masuk kedalam kriteria obesitas 1. Pasien

juga memiliki kebiasaan makan makanan berlemak dan jarang sekali

melakukan olah raga. Ibu pasien juga memiliki keluhan yang sama.

d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

masalah) :

Anggota keluarga sangat membantu dalam proses pengobatan. Anak-

anak pasien mengingatkan pasien untuk pergi berobat. Namun, anggota

kelurga belum mampu membantu pasien untuk merubah pola hidup menjadi

sehat, yaitu berolahraga dikarenakan kesibukan mereka diluar rumah. Selain

16

Page 17: PKM Case OA Genu Adhel

itu tidak adanya anggota keluarga yang mengingatkan pasien untuk selalu

makan makanan yang bergizi dan mengurangi makanan berlemak.

Status ekonomi tidak menjadi masalah bagi pasien, karena pasien telah

mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dari pemeritah dan untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari pasien diberikan uang oleh kedua anaknya

yang telah bekerja.

e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):

Sebelum sakit, Ny.Y adalah seorang ibu rumah tangga yang bertugas

mengurus semua urusan rumah tangga seperti mamasak, mencuci dan

membersihkan rumah. Setelah didiagnosis mengidap penyakit osteoatritis Ny.Y

masih dapat melakukan tugas-tugasnya namun sedikit lebih lambat karena pasien

sering berhenti sejenak ketiga kedua lututnya terasa sangat sakit. Menurut skor

ECOG aktivitas menjalankan fungsi sosial pasien memiliki nilai 4.

E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)

Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang

Diharapkan

Aspek

Personal

Memberitahu pasien

bahwa osteoartritis

merupakan penyakit

degeneratif yang hampir

dialami oleh semua orang

berusia lanjut dan dapat

dicegah komplikasinya

dengan mengurangi faktor

Pasien Saat pasien

berobat ke

Puskesmas

dan saat

kunjungan

ke rumah

pasien.

Pasien tidak

khawatir lagi

17

Page 18: PKM Case OA Genu Adhel

risiko yang memperberat

timbulnya osteoatritis

Mengingat pasien untuk

minum obat secara teratur

Memberitahu pasien

bahwa dengan adanya

asuransi kesehatan maka

pengobatan osteoatritis ini

tidak akan membebankan

anak-anaknya secara

ekonomi

Mengingatkan pasien

untuk kembali puskesmas

bila keluhan belum

membaik atau semakin

memberat

Aspek

klinik

Menjelaskan kepada

pasien dan anggota

keluarga tentang terapi

yang diberikan.

Memberikan obat berupa :

- OAINS : Peroxicam

1 x 20 mg selama 6

hari

- Chondroprotective :

glikosaminoglikan 2 x

500 mg selama 2

minggu

Menganjurkan pasien

untuk melakukan

Pasien

dan anak

pasien

Saat pasien

berobat dan

kunjungan

ke rumah

pasien

Mengurangi

keluhan pasien

sehingga pasien

dapat melakuan

aktivitas tanpa

gangguan dan

mencegah

timbulnya

komplikasi

18

Page 19: PKM Case OA Genu Adhel

pemeriksaan foto rontgen

genu bilateral

Aspek

risiko

internal

Mengurangi makanan

yang banyak

mengandung lemak

Menganjurkan pasien

untuk makan 3x/hari

secara teratur dan

mengkonsumsi sayur,

buah serta susu setiap

harinya.

Mengurangi porsi atau

frekuensi makan untuk

mencapai berat badan

ideal

Konsul ke bagian gizi

Menganjurkan pasien

untuk berolahraga

Pasien

dan anak

pasien

Saat

kunjungan

ke rumah

pasien.

Pasien

mengkonsumsi

makanan dengan

menu yang lebih

sehat dan bergizi

Tercapai berat

badan yang ideal

Pasien dapat

menerapkan pola

makan gizi

seimbang

Pasien dapat

menjaga kebugaran

tubuhnya

Aspek

psikososia

l keluarga

Mengingatkan anggota

keluarga pasien agar

terus memberikan

dukungan kepada pasien

untuk menjalani

pengobatan dan segera

berobat bila keluhan

tidak berkurang atau

semakin memburuk

Memberitahukan kepada

Pasien

dan adik

pasien

Saat

kunjungan

ke rumah

pasien.

Pasien tidak putus

asa dalam proses

pengobatan yang

dijalani.

Pasien menjadi

teratur meminum

obat.

Meningkatkan

kebiasaan berolah

raga di dalam

19

Page 20: PKM Case OA Genu Adhel

anggota keluarga untuk

mengajak pasien berolah

raga

Memberikan anjuran

menu makanan gizi

seimbang, sehingga

anggta keluarga dapat

mengingatkan pasien

untuk selalu

mengkonsumsi makanan

yang bergizi

keluarga

Tercapainya

konsumsi menu

makanan bergizi

dalam keluarga

Aspek

fungsional

Memberitahukan pasien

untuk mengurangi

aktivitas berlebih yang

akan memperparah

penyakit pasien

Pasien Pada saat

kunjungan

ke rumah.

Mencapai kondisi

kesehatan yang

optimal agar

aktivitas sehari-

hari tetap dapat

dilakukan.

F. Prognosis

1. Ad vitam : Ad bonam

2. Ad sanationam : Ad bonam

3. Ad functionam : Ad bonam

20