23
PERUBAHAN KURIKULUM SMA DAN VISI INDONESIA 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurikulum menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 merupakan pedoman kegiatan pembelajaran, memaknai kalimat tersebut berarti kurikulum merupakan jantung dari pendidikan. Sehingga harus disadari bahwa kurikulum merupakan faktor penting dalam menentukan arah kegiatan pendidikan. Penentuan kurikulum secara nasional oleh pemerintah tidak terlepas dari kesadaran bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan pendidikannya. Hal ini memperlihatkan pentingnya kurikulum dalam mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi bangsanya mengikuti perubahan jaman. Kurikulum harus mampu memberi pengalaman belajar yang mampu mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang diperlukan untuk kehidupan masa mendatang. Artinya kurikulum harus berfungsi menghasilkan generasi muda yang mampu mengembangkan kehidupan dirinya dan kehidupan bangsanya sesuai dengan tuntutan masyarakat pada waktu itu. Pengembangan potensi peserta didik diharapkan bersifat holistik, sehingga kompetensi yang dikembangkan dalam kurikulum menggambarkan domain sikap, ketrampilan dan pengetahuan. 1 Sehingga pada akhirnya kurikulum dapat mencerminkan karakter bangsa yang diharapkan. 1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, 2012, hlm. 14. 1

Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

PERUBAHAN KURIKULUM SMA DAN VISI INDONESIA 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kurikulum menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003

merupakan pedoman kegiatan pembelajaran, memaknai kalimat tersebut berarti

kurikulum merupakan jantung dari pendidikan. Sehingga harus disadari bahwa

kurikulum merupakan faktor penting dalam menentukan arah kegiatan pendidikan.

Penentuan kurikulum secara nasional oleh pemerintah tidak terlepas dari

kesadaran bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan pendidikannya.

Hal ini memperlihatkan pentingnya kurikulum dalam mempersiapkan generasi muda

dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi bangsanya mengikuti perubahan

jaman.

Kurikulum harus mampu memberi pengalaman belajar yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang diperlukan untuk

kehidupan masa mendatang. Artinya kurikulum harus berfungsi menghasilkan

generasi muda yang mampu mengembangkan kehidupan dirinya dan kehidupan

bangsanya sesuai dengan tuntutan masyarakat pada waktu itu.

Pengembangan potensi peserta didik diharapkan bersifat holistik, sehingga

kompetensi yang dikembangkan dalam kurikulum menggambarkan domain sikap,

ketrampilan dan pengetahuan.1 Sehingga pada akhirnya kurikulum dapat

mencerminkan karakter bangsa yang diharapkan.

Pemerintah melalui TAP MPR-RI memberikan arah dalam mengembangkan

kehidupan bangsa dan tuntutan masyarakat perubahan dan perkembangan jaman

melalui Visi Indonesia masa depan, yaitu di dalam visi Indonesia 2020.

Penetapan visi Indonesia 2020 terhadap diharapkan dapat diaplikasi dalam

perubahan kurikulum, karena yang akan melaksanakan pembangunan di Negara

Republik Indonesia adalah generasi muda yang diharapkan merupakan produk dari

system pendidikan.

Ini artinya, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang dapat mengadaptasi

visi Negara Indonesia di masa depan, karena dengan begitu diharapkan output yang

1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, 2012, hlm. 14.

1

Page 2: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

dihasilkan dari sekolah-sekolah adalah sumber daya manusia yang sanggup

beradaptasi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara-bangsanya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?

2. Bagaimana materi kurikulum yang relevan?

3. Bagaimana model kurikulum SMA yang pernah diterapkan di Indonesia?

4. Bagaimana perubahan kurikulum SMA di Indonesia?

5. Apakah visi Indonesia 2020?

6. Apakah visi Pendidikan Nasional?

7. Bagaimana perubahan kurikulum SMA dan visi Indonesia 2020?

2

Page 3: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Kurikulum

Hakikat kurikulum di Negara manapun di dunia ini secara prinsip mempunyai

kesamaan, yaitu kurikulum sebagai blueprint proses pembelajaran yang berupa

seperangkat rencana untuk membangun dan memberdayakan potensi peserta

didik. Sedangkan perbedaan kurikulum yang dikembangkan di setiap Negara

adalah muatan dalam kurikulum. Perbedaan muatan disebabkan oleh filosofi dan

beliefs, konteks dan kondisi yang dimiliki dan dihadapi oleh masing-masing

Negara.2

Pengertian kurikulum secara luas didefinisikan oleh Colin Marsh sebagai

berikut:

Curriculum is that which is taught in school

Curriculum is a set of subjects

Curriculum is a content

Curriculum is a set of material

Curriculum is a set of performance objektif

Curriculum is that which is taught both inside and outside of school directed by the

school

Curriculum is that which an individual learner experiences as a result of schooling

Curriculum is everything that is planned by school personnel3

Dari beragam definisi yang disampaikan di atas, jelas terlihat bahwa kurikulum

dapat sangat mempengaruhi individu pembelajar.

Untuk kepentingan pendidikan di Indonesia, kurikulum didefinisikan

secara formal sebagaimana yang dimuat dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

2 Tim redaksi, ”Bunga Rampai Kurikulum Buku Kedua”, Jakarta, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2009, hlm. 177. 3 Colin Marsh, “Curriculum Development in East Asia”, Bristol, The Falmer Press Taylor and Francis Inc, 1991, hlm. 5.

3

Page 4: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

2.2Materi Kurikulum Harus Relevan

Di dalam penyusunan kurikulum yang dapat memenuhi kebutuhan peserta

didik dalam menghadapi perubahan jaman dibutuhkan materi yang relevan. Philip

Phenix mengidentifikasikan enam wilayah yang bermakna dalam menjadikan

peserta didik memahami makna dimana mereka hidup dan mengembangkan diri.

Keenam wilayah makna tersebut yaitu: simbolics, empirics, synnoetics, aesthetics,

ethics dan synopticsations.4

Disadari bahwa kandungan pengetahuan yang terdapat dalam setiap wilayah

dan sub wilayah demikian luas. Karena itu pendidikan perlu memilih yang esensial.

Selanjutnya Phenix mengemukakan empat prinsip dasar dalam memilih media

pelajaran dari setiap wilayah arti, yaitu:

a. Bahan pelajaran harus diambil dari disciplined of inquiry

b. Bahan pelajaran harus dipilih dari konsep-konsep utama suatu disiplin yang

mewakili hakikat disiplin tersebut

c. Bahan pelajaran mengutamakan method of inquiry

d. Bahan pelajaran harus dapat mendorong peserta didik berpikir secara

imajinatif

2.3Kurikulum di Indonesia

kurikulum yang digunakan di Indonesia telah mengalami perubahan dimulai

dari masa awal kemerdekaan sampai dengan saat ini. Berikut akan dipaparkan

tujuan dan isi masing-masing kurikulum dimulai dari kurikulum yang digunakan di

Indonesia pada tahun 1968

2.3.1 Kurikulum 1968

Dasar hukum dari penetapan kurikulum 1968 adalah ketetapan Sidang

Umum MPRS No. XXVII/MPRS/1966.

Implementasi dari ketetapan Sidang Umum MPRS merumuskan tujuan

pendidikan sebagaimana tertulis di bawah ini

a. Membentuk manusia Pantja Sila sedjati berdasarkan ketentuan-ketentuan

seperti dikehendaki oleh pembukaan dan isi UUD 1945

4 Philip Phenix, Realms of Meaning: A Philosophy of The Curriculum For General Education, New York, Mc. Graw Hill Book Co., 1964, hlm 6

4

Page 5: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

b. Mempersiapkan anak didik untuk memasuki perguruan tinggi dengan jalan

mematangkan mental intelejensinja jang dilengkapi dengan dasar2 umum

ketjakapan, kedjuruan dan pembinaan perkembangan physik jang kuat dan

sehat

c. Memberikan dasar-dasar keachlian umum kepada anak didik, sesuai

dengan bakat dan minat masing2 dalam pelbagai lapangan, sehingga

tamatannja dapat mengembangkan dirinja pada lembaga2 pendidikan

lainnja dan lembaga2 masyarakat, jang memerlukan SMA sebagai

dasarnja5

Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan kurikulum 1968 salah satunya

adalah membentuk manusia pancasila sejati, ini bersesuaian dengan sejarah

bangsa Indonesia yang pada tahun 1965 mengalami keguncangan politik

akibat usaha percobaan kudeta terhadap kedaulatan Negara Republik

Indonesia. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai G 30S/PKI disinyalir

terjadi karena adanya kelompok tertentu yang berkehendak merubah

Pancasila sebagai dasar negara menjadi Komunis.

Kurikulum 1968 memperlihatkan bahwa pembuatan kurikulum merupakan

reaksi dari Pemerintah Negara Republik Indonesia terhadap kondisi yang

terjadi pada negara ini pada saat tersebut.

2.3.2 Kurikulum 1975

Dasar hukum dari penetapan kurikulum 1975 adalah Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 008-E/U/1975 tentang

Pembakuan Kurikulum Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas.

Tujuan Pendidikan Nasional sesuai kurikulum 1975 adalah membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan membentuk manusia

Indonesia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat

menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat

mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,

mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang

termaktub dalam UUD 1945.6

5 Direktorat Pendidikan Umum, Kedjuruan dan Kursus-Kursus Dinas SMA, “Rentjana Pendidikan dan Peladjaran SMA”, Djakarta, Depdikbud, 1968, hlm. 8. 6 Tim Kurikulum, Kurikulum SMA 1975 Buku Kesatu, Ketentuan-Ketentuan Pokok”, Jakarta, Depdikbud, 1975, hlm.3.

5

Page 6: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Di dalam kurikulum ini kemampuan (kecerdasan dan ketrampilan),

pengetahuan dan sikap dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan pendidikan.

Kurikulum ini mengenal berbagai tingkatan tujuan pendidikan : tujuan

institusionil (tujuan yang harus dicapai oleh keseluruhan program sekolah

tersebut); tujuan kurikuler (tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepada

program sesuatu bidang pelajaran); dan tujuan instruksionil (tujuan yang

pencapaiannya dibebankan kepada suatu satuan program pengajaran sesuatu

bidang pelajaran); makin kecil suatu satuan pelajaran makin khusus suatu

rumusan tujuan.7

Kurikulum SMA tersusun atas program pendidikan, yang meliputi:

a. Program Pendidikan Umum

b. Program Pendidikan Akademis (meliputi jurusan IPA, IPS dan Bahasa)

c. Program Pendidikan Ketrampilan8

2.3.3 Kurikulum 1984

Berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan rakyat No. II/MPR/1983

tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara telah dirumuskan tujuan pendidikan

nasional yaitu meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat

kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar

dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa.9

Kurikulum 1984 hadir dengan harapan merupakan pengembangan dari

kurikulum yang berlaku sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No.0461/U/1983 tertanggal 20

Oktober 1983 tentang Perbaikan Kurikulum Dasar dan Menengah, khususnya

pasal 2 dan 4 yang menyatakan bahwa, perbaikan kurikulum mencakup:

a. Peninjauan kembali dan perbaikan kurikulum secara menyeluruh melalui

pendekatan pengembangan dengan bertitik tolak kepada

1) Pilihan kemampuan dasar, baik pengetahuan maupun ketrampilan yang

perlu dikuasai dalam pembentukan kemampuan dan watak

7 Ibid, hlm. 19-21.8 Ibid, hlm. 5.9 Tim Kurikulum, “Kurikulum 1984 SMA, Landasan, Program dan Pengembangan”, Jakarta, Depdikbud Republik Indonesia, 1984, hlm. 1.

6

Page 7: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

2) Keterpaduan dan keserasian antara matra kognitif, psikomotorik dan

afektif

3) Penyesuaian tujuan dan struktur program dengan perkembangan

masyarakat

b. Pelaksanaan PSPB

c. Pengadaan program studi baru yang merupakan usaha memenuhi

kebutuhan di lapangan kerja10

Lingkup pelajaran SMA di dalam kurikulum ini sebagai berikut:

a. Program inti

b. Program khusus (pilihan), terdiri dari:

1) Program A meliputi program ilmu Fisik. ilmu Biologi, ilmu sosial dan ilmu

budaya

2) Program B meliputi program di bidang Teknologi Industri, di bidang

pertanian dan kehutanan, di bidang komputer, di bidang jasa, di bidang

kesejahteraan keluarga, di bidang maritim, di bidang budaya dan di

bidang pengetahuan agama11

Perluasan yang terasa sekali pada kurikulum 1984 dibandingkan kurikulum

sebelumnya adalah perencanaan Program B sebagai program pilihan di SMA.

Program B sebagaimana terpapar di atas merupakan program keahlian yang

diharapkan mendukung usaha memenuhi kebutuhan di dunia kerja.

Pengembangan perluasan lapangan kerja dimungkinkan karena memasuki

periode tahun 1980-an, perkembangan Ekonomi di Indonesia sedang membaik

ditandai dengan banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di

Indonesia. Industri-industri yang berasal dari modal asing membutuhkan

banyak tenaga kerja di tingkat buruh atau karyawan.

Ini berarti kurikulum 1984 mencoba memenuhi kebutuhan yang

berkembang pada saat itu yaitu untuk menyediakan tenaga kerja. Sayangnya,

idealisme yang disuarakan dalam kurikulum 1984 untuk membentuk program B

tidak diikuti oleh pertimbangan metode yang sesuai untuk mendapatkan ilmu

yang membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung. Sebagaimana

semua keahlian vokasional, program pilihan B tidak akan bisa berhasil bila

tidak dilatih menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung.

10 Ibid, hlm. 2.11 Ibid, hlm. 7-13.

7

Page 8: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

2.3.4 Kurikulum 1994

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan (pasal 4 UU No. 2 tahun 1989).12

Pembagian program pengajaran untuk jenjang SMU (Sekolah Menengah

Umum) pada kurikulum ini kembali menjadi seperti kurikulum 1975 yaitu

program Bahasa, IPA dan IPS.13

2.3.5 Kurikulum 2004

Rumusan tujuan pendidikan nasional di dalam kurikulum ini berdasarkan

UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yaitu, “mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

yang demokratis serta bertanggung jawab.14

Kurikulum 2004 diperkenalkan sebagai kurikulum berbasis kompetensi.

Implementasi kurikulum 2004 meliputi beberapa prinsip, yaitu

a. Penilaian berbasis kelas

Prinsip penilaian berbasis kelas menggunakan berbagai cara penilaian (tes

dan non tes), mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif,

berorientasi kepada kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan,

bermakna dan mendidik

b. Kegiatan belajar mengajar

Prinsip KBM berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa,

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan

beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman

belajar yang beragam dan belajar melalui berbuat

c. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

Kesatuan dalam kebijaksanaan dan keberagaman dalam pelaksanaan15

12 Tim Kurikulum, “Kurikulum SMU, Landasan, Program dan Pengembangan”, Jakarta, Depdikbud, 1993, hlm. 3.13 Ibid, hlm. 6-8.14 Tim Kurikulum, “Naskah Akademik Kurikulum 2004”, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, 2003, hlm.8.15 Ibid, hlm. 25-28

8

Page 9: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Kewenangan pemerintah dalam pelaksanaan KBK seperti dinyatakan

dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 25 tahun 2000 bab II pasal 2 ayat 3

antara lain:

a. Penetapan standar peserta didik dan warga belajar

b. Pengaturan kurikulum nasional

c. Penilaian hasil belajar secara nasional

d. Penyusunan pedoman pelaksanaan

e. Penetapan standar materi pelajaran pokok, penetapan kalender pendidikan,

dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar,

menengah dan luar sekolah16

Prinsip-prinsip implementasi yang menghendaki peserta didik berkembang

secara komprehensif dan menyeluruh, kegiatan pembelajaran yang

seharusnya mengembangkan kreatifitas dengan menggunakan beragam

kemampuan yang bermuatan nilai untuk menemukan pengetahuan harus

dihadapkan dengan kewenangan pemerintah berdasarkan PP No. 25 tahun

2000 yang menghendaki keseragaman dengan penilaian hasil belajar,

penyusunan pedoman pelaksanaan dan penetapan standar materi pokok.

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah pemerintah dalam

penyusunan kurikulum mengabaikan pentingnya menentukan metode yang

sesuai dalam memperoleh pengetahuan. Metode yang sesuai akan

membutuhkan sarana dan prasarana pendukung yang sesuai.

2.3.6 Elemen Perubahan dalam Rancangan Kurikulum 2013

Tujuan Pendidikan nasional di dalam kurikulum ini mengacu pada tujuan

pendidikan menurut UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, sebagaimana yang

digunakan pada kurikulum 2004.

Beberapa elemen perubahan yang dicantumkan dalam rancangan

kurikulum 2013 sebagai berikut:

Tabel 1. Elemen Perubahan dalam Kurikulum 201317

Elemen Deskripsi

Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skills yang

16 Ibid, hlm. 18.17 Tim Kurikulum, “Bahan Uji Publik Kurikulum 2013”, Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012, hlm. 22-26.

9

Page 10: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Lulusan meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan

Kedudukan

Mata

Pelajaran

Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah

menjadi

Mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi

Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran wajib dan pilihan

Struktur

Kurikulum

Perubahan sistem, ada mata pelajaran wajib dan pilihan

Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa

Jumlah jam bertambah 2JP/minggu akibat perubahan pendekatan

pembelajaran

Proses

Pembelajaran

Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah,

menalar, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta

Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan

sekolah dan masyarakat

Guru bukan satu-satunya sumber belajar

Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan

minatnya

Penilaian Penilaian berbasis kompetensi

Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi

pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik

(mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan

berdasarkan proses dan hasil)

Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil

belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor

ideal

Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan

SKL

Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai

instrumen utama penilaian

Ekstrakurikule

r

Pramuka (wajib)

OSIS

UKS

10

Page 11: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

PMR

Dll

Perlunya ekstrakurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan

kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)

Elemen perubahan kurikulum 2013 sebagaimana dipaparkan di atas tidak

memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan rencana yang diajukan

dalam kurikulum 2004. Proses pembelajaran yang mengedepankan

ketrampilan proses dimana guru bukan merupakan satu-satunya sumber

belajar merupakan prinsip dasar dari kurikulum berbasis kompetensi.

Pengembangan peserta didik secara holistik dengan memperhatikan soft

skill dan hard skill bahkan sudah mulai dituliskan dimulai dari kurikulum 1994.

Penilaian secara menyeluruh dari peserta didik dengan berbasis pada

kompetensi individu yang akan dikembangkan sepertinya tetap akan

terkendala dengan kebijakan penilaian standar yang akan dilakukan

pemerintah.

Ekstra kurikuler pramuka menjadi wajib diikuti oleh seluruh peserta didik

adalah tambahan yang baru mulai dilakukan pada kurikulum 2013.

2.4 Visi

Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik

yang ingin di capai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang.

Banyak intepretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin

dicapai lembaga tersebut.18

Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail

gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuan dan perubahan ilmu

serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Pernyataan

visi tersebut harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang

mungkin terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel. Untuk itu

ada beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi

a.  Berorientasi pada masa depan

b.  Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini

c.  Mengekspresikan kreativitas

d.  Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

18 Vincent Gasperz, “GE Way and Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence”, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm. 240

11

Page 12: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

e.  Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai organisasi meskipun ada

perubahan terduga

f.  Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggauta lembaga

g.  Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan-tujuannya

h.  Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada lembaga

i.  Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya

j.  Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga19

2.5Visi Indonesia 2020

Berdasarkan TAP MPR-RI No. VII/MPR/2001 tentang visi Indonesia masa

depan, Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang

religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik

dan bersih dalam penyelenggaraan negara

2.6Perubahan Kurikulum SMA dan Visi Indonesia 2020

Pendidikan selalu diharapkan dapat menjadi kunci sukses meningkatkan taraf

hidup suatu bangsa. Hal ini tidak terlepas dari harapan masyarakat bahwa

pendidikan dapat mencerdaskan peserta didik sehingga pada akhirnya dapat

meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Dewasa ini, di dalam kehidupan manusia yang terbuka dalam dunia global,

kurikulum dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan global. Dunia telah menjadi suatu

global village berarti harus menyiapkan kurikulum yang terbuka terhadap berbagai

kekuatan yang mempengaruhi dunia kehidupan manusia dewasa ini. Kurikulum

yang tidak peka terhadap perubahan akan mengakibatkan ketertinggalan. Sistem

pendidikan yang tidak memperhitungkan betapa besar pengaruh teknologi

informasi, arus demokratisasi, perdagangan global yang terbuka, akan tercecer

dari kehidupan manusia yang mengglobal.20

Berdasarkan paparan kurikulum yang digunakan di Indonesia dimulai dari

tahun 1968 sampai dengan rancangan kurikulum 2013 pada sub bab di atas, dapat

dilihat bahwa kurikulum yang berlaku bersifat reaktif atau hanya dikarenakan

adanya situasi tertentu yang terjadi pada saat tersebut. Sebagai contoh, salah satu

tujuan pendidikan dalam kurikulum 1968 yaitu membentuk manusia Pancasila

dikarenakan reaksi terhadap aksi G30S/PKI.

19 Ibid, hlm. 241.20 H.A.R. Tilaar, “Perubahan Sosial dan Pendidikan, Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia”, Jakarta, PT Grasindo, 2002, hlm. 369

12

Page 13: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Kemudian kurikulum 1984 merupakan penjabaran dari reaksi pemerintah

terhadap perkembangan industri yang berasal dari penanaman modal asing

sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja ditingkat madya, hanya untuk

menjadi karyawan tanpa mengembangkan pola pikir.

Berikutnya kurikulum 1984 mengalami perubahan menjadi kurikulum 1994.

Kurikulum 1994 pada dasarnya diharapkan dapat menjadi kurikulum yang

mengedepankan keterampilan proses. Kegiatan belajar mengajar pada dasarnya

mengembangkan kemampuan psikis dan fisik serta kemampuan penyesuaian

sosial siswa secara utuh. Selain itu, mengingat kekhasan setiap mata pelajaran,

cara penyajian pelajaran atau metode mengajar hendaknya memanfaatkan

berbagai sarana penunjang seperti kepustakaan, alat peraga, lingkungan alam,

sosial dan budaya serta nara sumber.21 Namun pemerintah abai menyediakan

sarana prasarana pendukung, sebagaimana terurai di atas bahwa kemampuan

yang diharapkan bisa dikembangkan adalah kompetensi individu secara utuh,

proses belajar diharapkan merupakan ketrampilan proses.

Kemudian kurikulum 2004 merupakan kurikulum berbasis kompetensi,

kurikulum yang dua tahun kemudian disempurnakan menjadi KTSP merupakan

reaksi terhadap gerakan reformasi yang menuntut perubahan sentralisasi

kurikulum menjadi desentralisasi.

Terakhir adalah dikeluarkannya rancangan kurikulum 2013 oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 29 November 2012. Kurikulum ini juga

merupakan reaksi atas hasil studi Internasional yang memperlihatkan hasil berupa

rendahnya kemampuan membaca, matematika dan IPA.22 Selain itu kondisi yang

mengemuka sebelum dikeluarkannya kurikulum tersebut adalah maraknya tawuran

pelajar dan meningkatnya angka kriminalitas yang dilakukan oleh remaja usia

sekolah.

Jelas sekali terlihat bahwa perubahan kurikulum yang dilakukan di Indonesia

cenderung bersifat reaktif. Padahal diharapkan dengan semakin besarnya

perubahan jaman, semakin dekatnya tantangan globalisasi, perubahan kurikulum

di Indonesia dapat bersifat prediktif dan atisipatif. Perubahan kurikulum seharusnya

mengacu pada visi Indonesia 2020.

21 Tim Kurikulum 1994, op.cit, hlm. 28.22 World Bank, “Teacher Sertification in Indonesia: A Strategy for Teacher Quality Improvement”, 2009 hlm. 6 Studi yang dimaksud adalah Program for International Student Assesment (PISA)

13

Page 14: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Berdasarkan visi Indonesia 2020 salah satu harapannnya adalah

terbentuknya masyarakat yang manusiawi, ini berarti kurikulum harus mampu

memanusiakan manusia. Maksudnya peserta didik diperlakukan secara manusiawi,

diberi kebebasan untuk mengembangkan diri, difasilitasi untuk mengembangkan

kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif. Pada kenyataannya berdasarkan

elemen perubahan dalam rancangan kurikulum 2013, aspek perubahan hanya

menekankan pada perubahan jam pelajaran. Penilaian terukur hanya melalui tes

tertulis bahkan ekstra kurikuler pramuka yang seharusnya merupakan pilihan

peserta didik apakah akan mengikuti atau tidak berubah menjadi wajib.

Pemerintah dalam merubah kurikulum seharusnya menyadari yang

dibutuhkan peserta didik bukan hanya perhitungan jumlah jam pelajaran,

perubahan mata pelajaran tertentu atau penentuan sikap-sikap seperti apa yang

harus dikuasai. Perubahan kurikulum seharusnya bersifat proaktif, memahami

bahwa peserta didik membutuhkan pengalaman nyata, proses pengamatan

langsung dan penemuan pengetahuan berdasarkan praktik. Elemen perubahan

seharusnya mengacu pada standar penyediaan sarana dan prasarana yang akan

sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran.

Masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil,

sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara

hanya bisa diwujudkan jika perubahan kurikulum disiapkan secara matang

mengarah kesana. Perubahan kurikulum diharapkan bersifat prediktif dan

antisipatif, bukan hanya reaksi dari persoalan yang mengemuka tanpa didahului

penelitian, persiapan dan pembelajaran dari kurikulum sebelumnya. Apalah artinya

perubahan kurikulum yang hanya mengikuti siklus sepuluh tahunan, yang akhirnya

hanya akan menjadi kesalahan berulang dari kurikulum sebelumnya.

BAB III

CATATAN PENUTUP

Dari serangkaian uraian dan ulasan di atas dapat ditarik beberapa catatan

berikut:

3.1 Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran

14

Page 15: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

3.2 Kurikulum 1968 bersifat reaktif terhadap gejolak pergerakan G 30S/PKI,

sehingga tujuan pendidikan mencantumkan perlunya pembentukan manusia

berjiwa pancasila

3.3 Kurikulum 1974 memiliki ciri khas yaitu pengembangan tujuan institusionil,

tujuan kurikuler dan tujuan instruksionil

3.4 Kurikulum 1984 mengedepankan program pilihan keterampilan (program B)

yang memiliki dimensi vokasional dalam rangka menjawab kebutuhan dunia

industri waktu itu

3.5 Kurikulum 1994 sudah mulai mengembangkan penilaian secara holistik dari

aspek kognitif, psikomotorik dan afektif

3.6 Kurikulum 2004 adalah kurikulum yang dalam naskahnya mengembangkan

dimensi kompetensi siswa. Beberapa prinsip dasar implementasi kurikulum

berbasis kompetensi terkendala oleh PP mengenai kewenangan pemerintah

dalam pelaksanaan kurikulum

3.7 Rancangan kurikulum 2013 menampilkan beberapa elemen perubahan standar

yang sudah ditemui dalam kurikulum 2004, bahkan aspek penilaian dalam

matra kognitif, afektif dan psikomotorik sudah ada dalam kurikulum 1994

3.8 Visi Indonesia 2020 berdasarkan TAP MPR-RI No. VII/MPR/2001 adalah

terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu,

demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam

penyelenggaraan negara

3.9 Perubahan kurikulum di Indonesia lebih bersifat reaktif dibandingkan antisipatif

dan prediktif

3.10 Perubahan kurikulum seharusnya memperhatikan aspek penelitian dan

pengujian di lapangan sebelum diberlakukan di sekolah-sekolah

3.11 Elemen perubahan dalam rancangan kurikulum 2013 belum mengacu kepada

visi Indonesia 2020

DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Anwar. 1987. Pembaharuan Kurikulum SD Sejak Proklamasi Kemerdekaan.

Balai Pustaka, Jakarta

Marsh, Colin. 1991. Curriculum Development in East Asia, The Falmer Press, Taylor

and Francis Inc, Bristol

O’neil, William F. 2002. Ideologi-Ideologi Pendidikan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

15

Page 16: Perubahan Kurikulum Sma Dan Visi Indonesia 2020

Phenix, Philip. 1964. Realms of Meaning: A Philosophy of the Curriculum For

General Education. Mc. Graw Hill Book Co, New York

Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Kompas Media

Nusantara, Jakarta

Tilaar, HAR. 2012. Kaleidoskop Pendidikan Nasional. Gramedia, Jakarta

Tilaar, HAR. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan, Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Tim Kurikulum. 1968. Rentjana Pendidikan dan Peladjaran SMA. Direktorat

Pendidikan Umum, Kedjuruan dan Kursus-Kursus, Dinas SMA, Jakarta

Tim Kurikulum. 1975. Kurikulum SMA 1975: Buku Kesatu. Depdikbud, Jakarta

Tim Kurikulum. 1984. Kurikulum 1984 SMA: Landasan, Program dan

Pengembangan. Depdikbud, Jakarta

Tim Kurikulum. 1993. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Landasan, Program dan

Pengembangan. Depdikbud, Jakarta

Tim Kurikulum. 2003. Kurikulum 2004: Naskah Akademik. Depdiknas, Jakarta

Tim Kurikulum. 2009. Bunga Rampai Kurikulum: Buku Kesatu. Pusat Kurikulum,

Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, Jakarta.

Tim Kurikulum. 2010. Bunga Rampai Kurikulum: Buku Kedua. Pusat Kurikulum,

Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, Jakarta.

Tim Kurikulum. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, Jakarta.

Tim Penulis. 2012. Pendidikan Nasional: Arah Kemana?. Kompas Media Nusantara,

Jakarta.

16