24
KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMIL A. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto, 2010). Nutrisi mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh, menyediakan struktur material untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot, dan mengatur proses yang ada di dalam tubuh. Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan proses pencernaan makanan. Jika terdapat gangguan pada saluran pencernaan maka input nutrisi pada tubuh pun juga akan terganggu. Kebutuhan nutrisi pada kehamilan penting diperhatikan. Pada wanita, masa hamil merupakan saat dimana zat gizi diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak, secara kuantitas maupun kualitas dibandingkan dengan saat tidak hamil. Asupan gizi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan juga untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan. Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya. Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama

perubahan fisiologi kehamilan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perubahan fisiologi kehamilan

Citation preview

KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMILA. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu HamilNutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto, 2010).Nutrisi mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh, menyediakan struktur material untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot, dan mengatur proses yang ada di dalam tubuh. Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan proses pencernaan makanan. Jika terdapat gangguan pada saluran pencernaan maka input nutrisi pada tubuh pun juga akan terganggu.Kebutuhan nutrisi pada kehamilan penting diperhatikan. Pada wanita, masa hamil merupakan saat dimana zat gizi diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak, secara kuantitas maupun kualitas dibandingkan dengan saat tidak hamil. Asupan gizi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan juga untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan.Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya. Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama kehamilan. Dengan demikian ibu yang sering sukar makan pada permulaan kehamilan itu, tidak usah cemas bayi yang dikandungnya akan kekurangan makanan. Disamping itu, perasaan malas dan kurang enak badan biasanya juga menyebabkan ibu lebih banyak istirahat sehingga keperluan tubuh akan makanan juga berkurang.Untuk dapat memberi makanan secara benar pada ibu hamil, perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan perlu dipahami:a. Perubahan tahap pertamaDua minggu setelah konsepsi, telur yang telah dibuahi akan melekat pada endometrium uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplemen nutrisi yang khusus.b. Perubahan tahap keduaPada minggu ke-2 sampai minggu ke-8, sebagian organ-organ telah mulai terbentuk seperti jantung, ginjal, paru, hati, dan rangka. Dari percobaan binatang, bila pada fase ini terdapat defisiensi vitamin A, riboflavin, vitamin B6, vitamin B2, atau asam folat akan terjadi kelainan cacat bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplementasi dalam bentuk vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya defisiensi dan cacat bawaan.c. Perubahan tahap ketigaMulai minggu ke delapan sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersiapkan kelahiran dan memproduksi air susu ibu (ASI). Pada tahap ini terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel-sel, san kecepatannya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh sebab itu, suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama dalam bentuk kalori dan protein.Berikut tabel mengenai kebutuhan zat gizi ibu hamil.Zat GiziNilai Gizi

Trimester ITrimester IITrimester III

Energi (Kkal)+180+ 300+ 300

Protein (g)+ 17+ 17+ 17

Vitamin A (RE)+ 300+ 300+ 300

Tiamin (mg)+ 0,3+ 0,3+ 0,3

Riboflavin (mg)+ 0,3+ 0,3+ 0,3

Niasin (mg)+ 4+ 4+ 4

Vitamin B12 (g)+ 0,2+ 0,2+ 0,2

Asam folat (g)+ 200+ 200+ 200

Vitamin C (g)+ 10+ 10+ 10

Kalsium (mg)+ 150+ 150+ 150

Fosfor (mg)+ 0+ 0+ 0

Besi (mg)+ 0+ 0+ 0

Seng (mg)+ 1,7+ 1,7+ 1,7

Iodium (mg)+ 50+ 50+ 50

Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004

Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi1. PengetahuanRendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.2. PrasangkaPrasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misal, di beberapa daerah tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak digunakan sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.3. KebiasaanAdanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga mempengaruhi status gizi. Misal, di beberapa daerah terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis meja. Padahal makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.4. KesukaanKesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.5. EkonomiStatus ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biiasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.B. Peningkatan Berat Badan pada Ibu HamilPeningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir kehamilan. Bila ibu hamil kurus atu gemuk sebelum hamil akan menimbulkan risiko pada janin terutama apabila peningkatan atau penurunan sangat menonjol. Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR), namun berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus, lebih dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan berat badan selama hamil. Sebab-sebab terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan yang mencolok, yaitu multipara, edema, hipertensi kehamilan, makan berlebihan/banyak. Pada obesitas, cenderung terjadi makrosomia dan disproporsi sefalopelviks.Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Nilai IMT mempunyai rentang,19,8-26,6Normal29,0ObesePertumbuhan berat badan per trimester lebih penting daripada pertumbuhan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. Pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu.

C. Kebutuhan Mobilisasi pada Ibu HamilPostur tubuh, lifting (mengangkat), bangun dari posisi jongkok/duduk (bend kness / menekuk lutut), turn to side / berbalik badan, menahan tangan dari posisi duduk).1) Latihan atau senam hamilSenam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot otot sehingga dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Manfaat gerak badan selama hamil adalah sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang selama hamil.Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakityang menyertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit pernafasan, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), riwayat abortus berulang, dan kehamilan disertai anemia.Syarat mengikuti senam hamil:1. Ibu hamil cukup sehat2. Kehamilan tidak ada komplikasi3. Tidak boleh latihan dengan menahan napas4. Lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil5. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.Langkah-langkah senam hamil1. Jalan-jalan saat hamilJalan-jalan saat hamil pada pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan.2. Senam pernafasanBertujuan meningkatkan pertukaran CO2 dan O2 dalam paru dan melatih otot dinding perut dan diafragma sehingga lebih berfungsi saat persalinan.3. Senam kakiWanita sering mengalami kram kaki karena terdapat kekurangan beberapoa vitamin dan elektrolit dan peredaran darah kurang lancer karena kekurangan kalsium. Di samping dapat diberikan vitamin dan elektrolit, senam kaki dapat melancarkan peredaran darah dengan teknik sebagai berikut. Duduk di kursi dengan kaki bebas tergantung atau berbaring dengan kaki ditekuk pada lutut. Regangkan dan kendorkan pergelangan kaki. Bengkokkan dan regangkan jari kai. Putar pergelangan kaki ke luar dank e dalam. Tegangkan dan kendorkan ke depan, ke belakang dan ke samping, sehingga otot betis dapat berkontraksi dan relaksasi. Lakukan pergerakan beberapa kali, sehingga peredaran darah kaki berjalan lancer dengan tujuan agar sisa metabolisme dapat dialirkan menuju tempat pembuangan.4. Senam relaksasiDimaksudkan untuk membebaskan rahim yang menekan tulang belakang dan berada di samping penderita yang tidur miring. Agar suasananya lebih relaks dan lebih enak, senam relaksasi dilakukan dengan cara sebagai berikut. Tidur miring di atas tempat tidur atau lantai sehingga rahim bebas menekan tulang punggung dan pembuluh darah. Lengan dan tangan belakang di daerah punggung dengan sedikit ditekuk pada persendian siku. Lengan dan tangan depan berada di depan tangan ditekukkan pada persendian siku Satu kaki berada di depan dan ditekukkan pada persendian lutut. Kaki belakang sedikit ditekuk pada persendian lutut.Tujuan senam relaksasi adalah melancarkan peredaran darah di seluruh tubuhb dan yang menuju rahim, menghilangkan ketegangan mental sebagai persiapan persalinan, dan melatih agar otot rahim dapat bekerja dengan bebas. Senam relaksasi bertujuan untuk melancarkan peredaran darah diseluruh tubuh dan yang menuju rahim, menghilangkan ketegangan mental sebagai persiapan persalinan, dan melatih otot rahim agar dapat bekerja dengan bebas. Bentuk senam relaksasi lainnya adalah dengan tidur terlentang menggunakan satu bantal di kepala, satu bantal di bokong, dan dua bantal di lutut, lengan dan tangan disamping badan. Lakukan gerakan silih berganti ekstremitas kanan dan kiri, relaksasi dan ditegangkan, sehingga peredaran darah berlangsung lancar. Kemudian duduk di kursi dengan bantal di kepala. Kedua lengan dan tangan di sandaran kursi, posisi badan tegak dan kaki tergantung.5. Jongkok dan bangun di tepi tempat tidurSituasi jongkok menyebakan pelebaran jalan lahir. Posisi jongkoktetap dilakukan hanya saat posisi tidur dengan jalan merangkul kedua kaki dengan tangan kea rah badan, melengkungkan badan sehingga resultasi semua kekuatan menuju pada jalan lahir, sambil memanfaatkan semaksimal mungkin otot dinding perut dan diafragma. Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur bertujuan untuk melatih otot dinding perut diafragma agar berfungsi optimal saat persalinan dan mempercepat proses penurunan kepala, ketika janin masuk pintu atas panggul.6. Mengepel lantaiMengenal lantai dengan tujuan bukan kea rah hasil, melainkan penting artinya untuk melatih otot dasar panggul dan diafragmentasi. Disamping itu, mengenal. Di samping itu, mengepel lantai dengan tanfan menyebabkan dinding perut dam diafragma. Disamping itu, menempel lantaiu dengan tangan menyebabkan dinding uterus dan diafragma menekan fundus uteri sehingga bagian terendah janin pintu atas panggul berarti menghillangkan perkiraan kesempitan panggul 7. Merangkak di lantaiMerangkak di atas lantai dengan posisi tulang belakang yang lurus di maksudkan untuk membebaskan tekanan yang terjadi pada pembuluh daraholeh rahim sehingga peredaran darah menuju rotasi.8. Melatih kontraksi dan relaksasi otot dasar panggulLatihan otot dasar panggul dilakukan dengan cara: Mengontraksikan otot lubang anus beberapa kali, dilanjutkan menuju otot lubang vagina Mengejan sepertri buang air besar otot dinding perut dan diafragma akan membantu proses persalinan. Dinding perut ditarik ke atas sepertri menghindari pengosongan kandung kemih.9. Senam panggulTujuannnya untuk melatih panggul yang berperan penting saat persalinan. Banyak cara untuk melatih panggul, diantaranya tidur terlentang dengan satu kaki lurus sedangkan kaki lainnya ditekuk pada persendian lutut. Miringkan panggul ke arah kaki yang lurus, beberapa kali sampai mencapai sudut maksimal. Setelah itu lakukan cara yang sama dengan posisi bergantian.

D. Kebutuhan Seksual pada Ibu HamilWanita hamil bisa melakukan hubungan seksual dengan suaminya selama hubungan seksual tersebut tidak mengganggu kehamilan. Berhubungan seksual selama kehamilan memiliki beberapa manfaat antara lain untuk menjaga keharmoisan dan dapat melenturkan vagina (apabila dilakukan teratur dan aman) sehingga vagina bengkak atau kaku vagina selama persalinan dapat dihindari.Berhubungan seksual pada TM I sebaiknya dihindari. Perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita hamil seperti mual, muntah dan letih mengakibatkan menurunya keinginan untuk berhubungan seksual. Resiko yang dapat terjadi apabila berhubunga seksual pada trimester pertama ini adalah terjadinya keguguran yang ditandai dengan perdarahan dan dapat menimbulkan infeksi.Pada TM II merupakan waktu yang sesuai utuk melakukan hubungan seksual. Pada saat ini keadaan wanita hamil sudah mulai membaik dan keinginan untuk berhubungan seksual meningkat. Tidak ada resiko terhadap kehamilan apabila melakukan hubungan seksual pada trimester ini. Pada TM III perlu dihindari hubungan seksual bila mempunyai riwayat ketuban pecah prematur, dan persalinan prematur karena. Sperma mengandung prostaglandin yang dapat meningkatkan kontraksi uterus sehingga dapat menyebabkan persalinan prematur.

E. Kebutuhan Eliminasi pada Ibu HamilWanita dianjurkan untuk defekasi teratur dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandumg serat seperti sayuran. Sealin itu, perawatan perineum dan vagina dilakukan setelah BAK/BAB dengan cara membersihkan dari depan ke belakang, menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, sering mengganti pakaian dalam.

F. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu HamilPerawatan kebersihan selama kehamilan sebenarnya tidak berbeda dari saat-saat yang lain. Akan tetapi, saat kehamilan ibu hamil sangat rentan mengalami infeksi akibat penularan bakteri atau pun jamur. Tubuh ibu hamil sangatlah perlu dijaga kebersihannya secara keseluruhan mulai dari ujung kaki sampai rambut termasuk halnya pakaian ibu hamil senantiasa jaga kebersihannya. Mengganti pakaian dalam seserinng mungkin sangatlah dianjurkan karena selama kehamilan keputihan pada vagina meningkat dan jumlahnya bertambah disebabkan kelenjar leher rahim bertambah jumlahnya. Sekitar 30% calon ibu menyadari keputihan yang meningkat ini. Dimana keputihan ini disebabkan oleh jamur candida albican yang dapat menyebabkan gatal-gatal atau disebabkan infeksi oleh parasit kecil seukuran ujung jarum yang disebut trichomonas vaginalis.

G. Kebutuhan akan Pakaian pada Ibu HamilPada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :1) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat karena akan mengganggu aliran balik.2) Sepatu dengan hak tinggi akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008).3) Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008).Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman. Sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009).Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat sampai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu : BH katun biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009).Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas simfisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)

H. Kebutuhan Imunisasi pada Ibu HamilTujuan pemberian imunisasi tetanus toxoid/TT adalah memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus, vaksinansi ini membantu juga menghindari tetanus selama beberapa minggu pada bayinya setelah lahir di samping kekebalan untuk ibu hamil. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil yang telah mendapatkan imunisasi TT 2x pada kehamilan sebelumnya atau pada saat calon pengantin, maka imunisasi TT cukup diberikan 1x saja dengan dosis 0,5 cc pada lengan atas. Bila ibu hamil belum pernah mendapat TT, maka perlu diberikan TT sejak kunjungan pertama sebanyak 2x dengan jadwal minimun 1 bulan atau 4 minggu. Bila ibu hamil pernah mendapatkan imunisasi TT 2x, diberikan suntikan ulang/boster 1x pada kunjungan pertama kehamilan.Sesuai ajaran WHO, jika seorang ibu hamil yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT, maka harus mendapatkan paling sedikit dua kali suntikan selama kehamilan, yaitu yang pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan untuk kedua kalinya pada minggu ke-4 kemudian. Jika ada waktu untuk dosis ketiga, ibu harus diberikan juga untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, dosis terakhir diberikan sedikitnya 2 minggu sebelum kelahiran. Jika ibu pernah mendapatkan TT selama kehamilan, berikan satu suntikan pada kunjungan antenatal pertama, sedikitnya 2 minggu sebelum persalinan.Setiap pemberian imunisasi tetanus toksoid/TT langsung dimasukkan pada buku ibu/KMS, buku catatan imunisasi dan buku status ibu hamil.Jadwal pemberian imunisasi tetanus toxoidIMUNISASIINTERVALPERLINDUNGAN

TT.1Kunjungan kehamilan pertama

TT.24 minggu setelah TT.13 tahun

TT.36 bulan setelah TT.25 tahun

TT.41 tahun setelah TT.310 tahun

TT.51 tahun setelah TT425 tahun/ seumur hidup

I. Kebutuhan Senam Hamil pada Ibu HamilSenam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernapasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan.Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara bertahap agar ibu dapt menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.Senam hamil pada kehamilan normal atas nasihat dokter/bidan. Dapat dimulai pada kehamilan 16-38 minggu. Ibu hamil dapat mengikuti kelas senam hamil yang disediakan di fasilitas kesehatan dengan instruktur yang bersertifikat. Pelaksanaan senam sedikitnya seminggu sekali dan menggunakan pakaian yang sesuai dan longgar. Lakukan selalu pemanasan dan pendinginan setiap kali senam. Jangan mendadak bediri saat usai senam, tetapi lakukan secara pelahan untuk menghindari pusing.

J. Kebutuhan Istirahat dan Relaksasi pada Ibu HamilIbu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama saat hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi edema kaki dan varises vena.Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktikkan. Kemampuan relaksasi secara disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu:1. Tekuk semua persendian dan pejamkan mata.2. Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah.3. Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama.4. Pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau pada hal-hal yang menenangkan.5. Apabila pada saat itu keadaan menyilaukan atau gaduh, tutuplah mata dengan saputangan dan tutuplah telinga dengan bantal.6. Pilih posisi relaksasi yang paling menyenangkan.Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu mau tidur. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan.a. Posisi relaksasi dengan telentangBerbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua lengan rileks di samping. Di bawah lutut dan kepala diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang dan lakukan pernapasan yang teratur dan berirama.b. Posisi relaksasi dengan berbaring miringBerbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal, agar perut tidak menggantung. Pejamkan mata, tenang, dan atur pernapasan dengan teratur dan berirama.c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring telentangKedua lutut ditekuk. Berbaring telentang, kedua lengan di samping telinga, tutplah mata dan tenang. Posisi ini dapat dilakukan selama akhir kala I.d. Posisi relaksasi dengan dudukDuduk membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau di atas tempat tidur. Jika duduk menghadap tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh menggantung. Posisi ini dapat dilakukan selama kala I, sebelum naik ke tempat bersalin.Keempat posisi tersebut di atas dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada irama pernapasan atau pada sesuatu yang menenangkan. Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri his.

K. Kebutuhan Traveling pada Ibu HamilAda dua pendapat mengenai perjalanan saat kehamilan.1. Aborsi atau keguguran bisa terjadi kapan saja dan kejadiannya tidak dapat diprediksikan. Jika wanita hamil kebetulan bepergian pada saat tersebut pada keadaan darurat, atau yang berada di masyarakat selain dia sendiri, salah satu cara untuk mengurangi kesulitan adalah untuk mendapatkan nama fasilitas kebidanan di daerah di mana wanita tersebut akan berkunjung.2. Bepergian akan melelahkan dan menjadi tidak nyaman, terutama bagi ibu hamil trimester tiga. Ini khususnya bagi perjalanan yang memakai mobil. Satu-satunya penawar adalah untuk memecah perjalanan setiap dua sampai tiga jam, keluar dari mobil, buang air kecil, dan berjalan sekitar selama beberapa menit. Hal ini mungkin tidak bijaksana bagi ibu tersebut untuk duduk dalam posisi sempit selama beberapa jam. Sebenarnya batas sesungguhnya adalah kelelahan yang dirasakan.Tidak ada bukti yang memenuhi syarat untuk bepergian dengan cara apapun pada persalinan prematur, atau komplikasi kehamilan. Wajar jika wanita pada 8-12 minggu perjalanan hamil, persentase kecil tertentu akan mengalami keguguran karena plasenta yang belum sempurna; atau pada 34-35 minggu hamil, proporsi tertentu akan masuk ke persalinan prematur. Namun hal sama terjadi pada wanita yang hanya tinggal di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Penelitian dilakukan pada wanita hamil dalam Perang Dunia II, mereka yang melakukan perjalanan dengan suami mereka dan orang-orang yang tetap di pos, menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian aborsi, kelahiran prematur, atau komplikasi kebidanan lainnya.Perjalanan pada trimester ketiga (tiga belas minggu terakhir) dari kehamilan tidak disarankan untuk wanita dengan riwayat persalinan prematur atau diagnosis kehamilan kembar. Selama bulan terakhir, pasien lebih baik berada di sekitar rumah sakit.Hal ini tidak merugikan bagi wanita hamil untuk mengendarai mobil sendiri, dan dia mungkin terus melakukannya selama dia bisa duduk dengan nyaman di belakang kemudi. Selama trimester terakhir itu tidak disarankan bahwa ia mengemudi sendirian di malam hari, karena potensi masalah yang mungkin timbul dari ban kempes atau keadaan darurat otomotif lainnya. Kecuali mobil ini dilengkapi dengan power steering, parkir perkotaan mungkin sangat melelahkan, dan hal ini harus diperhitungkan selama bulan-bulan akhir kehamilan.Keputusan untuk modus perjalanan selama kehamilan harus di pertimbangan dengan akal sehat. Sebagai contoh, jika wanita rentan terhadap mabuk, menggunakan kereta mungkin menjadi solusi terbaik. Jarak jauh biasanya dicapai dengan sedikit kelelahan dan ketidaknyamanan melalui udara. Perjalanan udara pun jarang menyebabkan kelainan pada janin. Tidak ada alasan untuk ketakutan seperti jika kabin bertekanan, seperti yang selalu ada di pesawat komersial. Peralatan yang digunakan oleh petugas keamanan keamanan di bandara untuk menyaring penumpang dan bagasi tidak menimbulkan bahaya bagi ibu atau janin.KesimpulanBagi ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan/ kehamilan/ persalinan buruk tidak dianjurkan untuk bepergian jauh karena berisiko pada keadaan janin. Sedangkan pada ibu hamil normal dianjurkan untuk mengantisipasi risiko keguguran pada trimester awal kehamilan karena plasenta belum terbentuk sempurna, selanjutnya jika terpaksa harus melakukan perjalan, dianjurkan untuk memilih kendaraan seperti kereta dan pesawat udara, juga peran serta dukungan keluarga sangat dianjurkan dalam pendampingan terhadap ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA1) Yulaikhah, Lily, S.Si.T. 2008. Kehamilan:Seri Asuhan Kebidanan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC2) Guttmacher, A.F. (Eds.). (2003). Pregnancy, Birth & Family Planning. USA: NAL Trade3) Fauziah Siti, Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol.1. Jakarta: Prenada Media Group.