Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS JAMUR TIRAM
(Pleurotus sp) PADA BEBERAPA JENIS MEDIA TANAM BIBIT F1
BASO PANGURISENG
G111 13 022
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
2
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS JAMUR TIRAM
(Pleurotus sp) PADA BEBERAPA JENIS MEDIA TANAM BIBIT F1
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana
Pada Program Studi Agroteknologi Departemen Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin
BASO PANGURIDENG
G111 13 022
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
3
4
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi
yang berjudul Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Jenis Jamur Tiram (Pleurotus sp.)
Pada Beberapa Jenis Media Tanam Bibit F1.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak,
penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,karena itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih tulus kepada:
1. Ayahanda Andi Usman dan ibunda Indo Appa, yang telah membesarkan, mendidik,
penulis dengan kasih sayang yang tulus dan atas segala kesabaran, nasehat dan jerih
payah serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, MSc dan Dr. Ir. Muh. Farid Bdr, MP selaku pembimbing
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran demi membimbing penulis sejak
awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.
3. Ir. Rusdayani Amin, MS, Dr. Ir. Ifayanti Ridwan Saleh M., SP, MP. dan Dr. Hari
Iswoyo, SP, MA. selaku penguji yang memberikan banyak saran dan masukan
kepada penulis sejak awal penelitian sampai selesainya skripsi ini.
4. Terima kasih kepada sahabat sepenanggungan dan seperjuangan selama menempuh
jenjang strata 1 Herman, Ahmad Fauzaan Habiib, Syamsirullah Israil, Muh. Fadli,
Musawira, SP, Andi Muliarni Okasa, Andi Julia Indriani, dan Fatmawati, yang
telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung hingga selesai.
5. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sulaiman, SP , Sitti Aisyah, SP.MP,
Muhammad Naim, SP. MP, Hamdani Muchtar, SP. MP, Andriyana Gustam, SP.
MP Nursalim Agriansyah, SP. MP , Indah Purnama Sari, SP, Irmayani Kaharuddin
SP, Nurul Megawati Ahmad, SP, Uswah Trywulan Syah SP, Ahrani Akbar Fachri,
SP atas semua bantuan dan nasehat yang diberikan kepada penulis hingga skripsi
ini selesai.
6
6. Terima kasih kepada adinda agroteknologi 2014, 2015 dan 2016 yang telah
membantu selama proses penelitian berlangsung hingga selesai.
7. Terima kasih atas semangat, dukungan, doa dan komentar yang membangun
kepada teman-teman LDF SURAU FIRDAUS FAPERTA, UKM LDK MPM
UNHAS, KKN PPM-DIKTI MAROS serta teman-teman HIMAGRO.
8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan dari awal
penelitian sampai penyusunan skripsi.
Penulis berharap semoga apa yang terdapat dalam tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan. Hasbunallah wa ni’mal wakil.
Makassar, Mei 2017
Penulis
7
RINGKASAN
BASO PANGURISENG (G 111 13 022), PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
BEBERAPA JENIS JAMUR TIRAM (Pleurotus sp) PADA BEBERAPA JENIS
MEDIA TANAM BIBIT F1. Dibimbing oleh Yunus Musa dan Muh. Farid BDR
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, dan di Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin,
Tamalanrea Makassar. Penelitian ini berlangsung dari Juli 2016 sampai Januari 2017,
bertujuan untuk mengetahui jenis jamur dan media tanam serta interaksinya dan
produksi yang lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan tahapan
pertama menggunkan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga jenis
jamur yaitu jamur tiram Florida, jamur tiram Thailand dan jamur tiram Pink. Setiap
perlakuan terdiri dari tiga ulangan, setiap ulangan terdiri dari dua unit sehingga terdapat
18 unit percobaan. Pada tahapan kedua menggunakan bentuk percobaan rancangan
petak terpisah dalam rancangan acak kelompok. Faktor pertama sebagai petak utama
yaitu jenis media yakni jagung, sorgum, gandum, serbuk gergaji, serbuk geregaji 70%
+ bekatul 30 % dan anak petak yang terdiri dari tiga jenis jamur yaitu jamur tiram
Florida, jamur tiram Thailand, jamur tiram Pink. Pada tahapan ketiga menggunakan
bentuk percobaan rancangan faktorial dua faktor. Faktor pertama yaitu tiga jenis media
yakni media jagung, media sorgum, media gandum. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa; Jenis jamur Thailand memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik dilihat
dari parameter rata-rata bobot tubuh buah yaitu 384.52 g, rata-rata jumlah tubuh buah
yaitu 9 tangkai, dan rata-rata panjang tangkai tubuh buah yaitu 7.98 cm. Terdapat
interaksi antara media jagung dengan semua jenis jamur tiram dan terdapat interaksi
antara media sorgum dan media gandum dengan jenis jamur tiram Thailand terhadap
lama miselium memenuhi botol pada penelitian ini.
Kata kunci: Jenis Jamur Tiram, Media Tanam, Pertumbuhan produksi.
8
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………. 1
1.2. Hipotesis………………………………………………………... 4
1.3. Tujuan Dan Kegunaan………………………………………….. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Jamur Tiram ………………………………… 6
2.2. Klasifikasi Jamur Tiram………………………………………… 7
2.3. Lingkungan Tumbuh Jamur Tiram……………………………… 9
2.4. Media Tumbuh Bibit Jamur Tiram………………………………
2.4.1. Serbuk Gergaji……………………………………………. 11
2.4.2. Jagung…………………………………………………….. 12
2.4.3. Sorgum……………………………………………………. 12
2.4.4. Gandum…………………………………………………… 13
2.5. Tambahan Media Baglog Jamur Tiram…………………………..
2.5.1. Bekatul…………………………………………………….. 13
2.5.2. Kapur (CaCO3) ……………………………………………. 14
BAB III. METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu………………………………………………… 15
3.2. Alat dan Bahan……………………………………………………. 15
3.3. Metode Penelitian…………………………………………………. 16
3.4. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………..
3.4.1. Pembuatan Media PDA……………………………………… 17
3.4.2. Penumbuhan Miselium……………………………………… 18
3.4.3. Pembuiatan media tanam F1………………………………… 19
3.4.4. Pembuiatan media tanam baglogF2………………………… 19
3.4.5. Penumbuhan Miselium jamur tiram di baglog……………… 20
3.4.6. Pemeliharaan Jamur Tiram Di Baglog …………………….. 20
3.4.7. Pemanenan Jamur Tiram Di Baglog………………………... 20
3.4.8. Bagan Alur Penelitian………………………………………. 20
3.5. Parameter Pengamatan………………………………………………. 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil…………………………………………………………………. 24
9
4.2. Pembahasan………………………………………………………….. 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 40
5.2. Saran………………………………………………………………… 40
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 41
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 44
DAFTAR TABEL
NO Halaman
Teks
1. Rata-Rata Perkembangan Diameter Miselium Jamur (Cm) Umur 5 HST 24
2. Rata-rata lama miselium memenuhi cawan (HST)……………………… 24
3. Rata-rata pertumbuhan miselium jamur (cm) umur 6 MST……………... 25
4. Rata-rata lama miselium memenuhi botol (MST)……………………….. 26
5. Rata-rata pertumbuhan miselium (cm) umur 3 MST…………………….. 29
6. Rata-rata lama miselium memenuhi baglog MST……………………….. 29
7. Rata-rata lama muncul tubuh buah hari setelah buka HSB………………. 32
8. Rata-rata jumlah tubuh buah……………………………………………… 32
9. Rata-rata bobot tubuh buah (g)…………………………………………… 32
10. Rata-rata diameter tudung buah (cm)……………………………………. 33
11. Rata-rata diameter tangkai tudung buah (mm)…………………………… 33
12. Rata-rata panjang tangkai tubuh buah (cm)……………………………… 34
10
DAFTAR GAMBAR
No HALAMAN
Gambar
1. Siklus pertumbuhan jamur tiram.......................................... 8
2. Bagan alur penelitiab……………………………………… 21
3. Laju pertumbuhan miselium memenuhi cawan cm.hari-1.... 25
4. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perhari (cm)
pada media jagung................................................................ 26
5. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perhari (cm)
pada media sorgum……………………………………….. 27
6. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perhari (cm)
pada media Gandum……………………………………... 27
7. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perhari (cm)
pada media sebuk gergaji 70% + bekatul 30%.................. 28
8. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perhari (cm)
pada media sebuk gergaji………………………………….. 28
9. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perminggu (cm)
pada media jagung…………………………………………. 30
10. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perminggu (cm)
pada media sorgum…………………………………………. 30
11. Rata-rata laju pertumbuhan berbagai jenis jamur perminggu (cm)
pada media gandum………………………………………….. 31
11
DAFTAR LAMPIRAN
NO Halaman
Lampiran
1. Denah Penelitian................................................................................... 44
2. Sidik ragam perkembangan diameter miselium jamur………………. 45
3. Sidik ragam lama miselium jamur memenuhi cawan (HST)............... 45
4. Sidik ragam perkembangan miselium memenuhi botol 6 (MST)…… 45
5. Sidik ragam lama miselium jamur memenuhi botol (MST)………… 46
6. Sidik ragam perkembangan miselium memenuhi botol 3 (MST)…… 46
7. Sidik ragam lama miselium jamur memenuhi baglog (HST)………… 47
8. Sidik ragam lama munculnya tubuh buah (HST)…………………….. 47
9. Sidik ragam jumlah tubuh buah…………………………………….... 48
10. Sidik ragam panjang tangkai tubuh buah…………………………….. 48
11. Sidik ragam diameter tangkai tubuh buah……………………………. 49
12. Sidik ragam bobot tubuh buah……………………………………….. 49
13. Sidik ragam diameter tudung buah………………………………….. 50
14. Penampilan miselium jenis jamur pada hari pertama pengukuran cawan 51
15. Penampilan miselium jenis jamur pada hari terakhir pengukuran
Cawan……………………………………………………………….. 51
16. Penampilan miselium jenis jamur pada kondisi memenuhi cawan…. 51
17. Penampilan miselium jenis jamur Florida pada beberapa jenis media
pada 6 MST pengukuran botol……………………………………… 52
12
18. Penampilan miselium jenis jamur Thailand pada beberapa jenis media
pada 6 MST pengukuran botol………………………………………. 52
19. Penampilan miselium jenis jamur Pink pada beberapa media pada
hari pertama pengukuran di botol…………………………………… 52
20. Penampilan miselium jenis jamur Florida beberapa jenis media pada
3 MST (minggu setelah tanam) pengukuran baglog………………… 53
21. Penampilan miselium jenis jamur Thailand beberapa jenis media pada
3 MST (minggu setelah tanam) pengukuran baglog………………… 53
22. Penampilan miselium jenis jamur Pink beberapa jenis media pada 3 MST
(minggu setelah tanam) pengukuran baglog…………………………. 53
23. Penampilan perbandingan jumlah tangkai jenis jamur………………. 54
24. Penampilan perbandingan diameter tudung jenis jamur…………….. 54
25. Penampilan perbandingan bobot buah jenis jamur………………… 54
26. Penampilan perbandingan diameter tangkai buah jenis jamur…….. 54
27. Penampilan perbandingan panjang tangkai buah jenis jamur……… 55
28. Penampilan tahapan pertumbuhan jenis jamur Florida sampai
Panen………………………………………………………………. 55
29. Penampilan tahapan pertumbuhan jenis jamur Thailand sampai
Panen……………………………………………………………… 55
30. Penampilan tahapan pertumbuhan jenis jamur Pink sampai
Panen………………………………………………………………. 55
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu komuditas hortikultura yang bernilai ekonomis dan
kaya dengan gizi. Jamur telah dikenal masyarakat cina sejak 916 abad yang lalu. Jenis
Jamur yang pertama kali dibudidayakan di daerah tersebut adalah Auricularia sp, atau
biasa disebut jamur kuping. Indonesia dikenal dengan negara agraris, telah lama
dibudidayakan aneka jenis jamur konsumsi, bahkan sudah dikenal sejak perang dunia
kedua berlangsung (Suharjo, 2015).
Jamur tiram saat ini populer di masyarakat, karena masyarakat mengetahui
bahwa jamur tiram merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur tiram
memiliki kandungan gizi dari 100 gram berat kering yaitu 27% protein, 16% lemak,
58% karbohidrat dan 7, 5 – 8, 7% serat, tekstur tubuhnya lembut, penampilan menarik,
dan rasanya yang enak (Piryadi, 2013 dalam Nurafles, 2015).
Selain mengandung gizi yang tinggi jamur tiram juga memiliki banyak manfaat
seperti mencegah berbagai macam penyakit seperti diabetes mellitus, penyempitan
pembuluh darah, menurunkan kolestrol, menambah daya tahan tubuh, mencegah
penyakit tumor dan kanker, gondok, influenza, serta memperlancar buang air besar,
selain itu juga dapat menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka.
Selain itu kandungan nutrisinya juga lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lain
(Suharjo, 2015).
14
Berdasarkan media tumbuhnya jamur dapat dikategorikan menjadi jamur
dengan media kayu (tubuh kayu) dan jamur dengan media campuran. Budidaya jamur
tiram di Indonesia pada umumnya menggunakan bahan baku serbuk kayu sebagai
media tumbuhnya, serbuk kayu yang digunakan sebagai media tanam baglog karena
memiliki kandungan lignoselulosa dengan nisbah C/N 50-500. Serbuk gergaji kayu
yang keras bisa digunakan tetapi pada kayu keras kandungan ligninnya tinggi, padahal
lignin lebih sulit untuk dirombak sehingga bisa menghambat pertumbuhan jamur
(Sumarsih, 2015).
Menurut DEPTAN (2015) produksi jamur 2011 sampai 2015 berturut turut
45.854 ton/tahun, 40.886 ton/tahun, 44.564 ton/tahun, 37.410 ton/tahun, 29.989
ton/tahun, dari data tersebut membuktikan bahwa produksi setiap tahunya mengalami
penurunan produksi sedangkan permintaan terus meninggkat. Menurut data MAJI
(Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia) kebutuhan jamur di Jakarta sekitar 15
ton/hari, Bandung 7-10 ton/hari dan di kota-kota besar lainnya hampir sama
kebutuhannyan terhadap jamur tiram. Ini membuktikan bahwa produksi dalam negeri
masih kurang. Sehingga dibutuhkan peningkatan produksi jamur tiram.
Rendahnya produksi jamur tiram yang dihasilkan petani diakibatkan oleh
kualitas bibit yang rendah, varietas yang ditanam, kualitas substrat media bibit dan
media produksi rendah yang tidak sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan jamur
tiram. Hal ini juga disebabkan karena fasilitas dan teknik sterilisasi substrat tidak
optimal, sanitasi lingkungan yang tidak memadai, SDM yang tidak terampil,
keterbatasan permodalan, pengetahuan, dan wawasan petani (Sumiati, 2002).
15
Dalam pembibitan jamur tiram, yang sering digunakan sebagai media bibit F1
salah satunya adalah biji jagung, karena memiliki keunggulan diantaranya
pertumbuhan miselium lebih cepat, memiliki kandungan glukosa yang tinggi dan
kualitas bibit lebih baik. Reaksi pertumbuhan miselium pada baglog juga akan lebih
cepat dan kuat. Kekurangan media jagung adalah rentan kontaminasi. Biji sorgum
banyak digunakan sebagai media bibit F1 dikarenakan faktor kontaminasi sangat kecil
(Suharjo, 2015).
Untuk menghasilkan produksi yang tinggi seharusnya menggunakan bibit
unggul karena salah satu faktor dalam produksi yang berpengaruh adalah genetik. Hasil
panen jamur tiram rendah, khususnya pada level petani dikarenakan para petani masih
mengunakan bibit yang tidak berkualitas (Sumarsih, 2015).
Budidaya jamur di Indonesia umumnya masih menggunakan bibit dari
perbanyakan bibit impor, kemudian jenis jamur tiram yang beredar dipetani belum
terjamin kualitasnya (Suprapti dan Djarwanto, 2009). Setiap varietas / strain berbeda
dalam memberikan respons pertumbuhan, perkembangan, dan hasil produksi jamur
tiram. Faktor genetik jamur tiram berinteraksi dengan nilai faktor lingkungan sperti
cuaca, pH media, serta hasil jamur pada akhirnya. Berbagai faktor itu perlu mendapat
perhatian serius, untuk mendapatkan produksi jamur tiram yang tinggi (Sumiati, 2014).
Hasil survei menunjukkan bahwa rata rata hasil jamur di tingkat petani masih
rendah yaitu <200 g/baglog (Sumiati dan Djauariah 2009). Penyebab rendahnya hasil
produksi jamur tiram dikarenakan petani tidak mengevaluasi jenis jamur tiram yang
digunakan untuk usaha taninya dan tidak mengikuti SPO (Standar Prosedur
16
Operasional) teknologi budidaya (Sumiati, 2014). Untuk mengastasi permasalahan
tersebut maka perlu diadakan seleksi jenis jamur tiram yang unggul. Karena,
penggunaan bibit unggul memiliki daya produksi yang tinggi dan pertumbuhan
miselium yang cepat.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dilakukan penelitian
mengenai pertumbuhan dan produksi beberapa jenis jamur tiram (pleurotus sp) pada
beberapa jenis media tanam bibit F1.
1.2 Hipotesis
1. Terdapat jenis jamur tiram yang memberikan pertumbuhan dan produksi yang
lebih baik.
2. Terdapat jenis media tumbuh yang memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.
3. Terdapat interaksi jenis jamur tiram dan media tanam yang memberikan
pengaruh pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.
1.3 Tujuan dan Kegunaan
1. Untuk mengetahui jenis jamur tiram yang memberikan pertumbuhan dan
produksi tinggi pada beberapa beberapa media tanam.
2. Untuk mengetahui jenis media tanam yang dapat digunakan untuk
mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.
3. Untuk mengetahui interaksi jenis jamur tiram dan jenis media tanam yang
memberikan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.
17
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis jamur
tiram unggul dan media tanam yang cocok untuk menghasilkan pertumbuhan dan
produksi jamur tiram yang lebih baik.