23
PERENCANAAN JALAN REL/KERETA API Materi : Pengenalan jalan rel, sejarah perkembangannya, dll. Emplasemen dan susunan jalan rel; Jenis-jenis rel, cara menghitung dimensi rel dan kekuatan sepur; Daya angkut, jarak pandang perlintasan sebidang; Macam-macam sambungan rel, kedudukan rel, celah, plat penyambung; Wesel, fungsi wesel, jenis wesel, perhitungan wesel, wesel Inggris; Bantalan, jenis bantalan, jarak bantalan, dll; Balas, fungsi balas, ukuran balas, alas balas; Geometrik jalan rel, lebar sepur, lengkung horizontal, peninggian rel di tikungan, lengkung peralihan, landai, dll. Alinemen vertikal, peralihan jalan lengkung ke landai, konstruksi anti keluar rel, persilangan, dll. Kunjungan lapangan ke PT. KAI Sumatera Barat (Simpang Haru).

Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sipil

Citation preview

Page 1: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

PERENCANAAN JALAN REL/KERETA API

Materi :Pengenalan jalan rel, sejarah perkembangannya, dll.Emplasemen dan susunan jalan rel; Jenis-jenis rel, cara menghitung dimensi rel dan kekuatan sepur;Daya angkut, jarak pandang perlintasan sebidang;Macam-macam sambungan rel, kedudukan rel, celah, plat penyambung;Wesel, fungsi wesel, jenis wesel, perhitungan wesel, wesel Inggris;Bantalan, jenis bantalan, jarak bantalan, dll;Balas, fungsi balas, ukuran balas, alas balas;Geometrik jalan rel, lebar sepur, lengkung horizontal, peninggian rel di tikungan, lengkung peralihan, landai, dll.Alinemen vertikal, peralihan jalan lengkung ke landai, konstruksi anti keluar rel, persilangan, dll.Kunjungan lapangan ke PT. KAI Sumatera Barat (Simpang Haru).

Page 2: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Literatur : Jalan Kereta Api, oleh : Ir. Iman Subarkah. Buku – Buku Peraturan PJKA Indonesia. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Peraturan Dinas No. 10). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1998 Tentang Prasarana & Sarana Kereta

Api. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :

SK.770/KA.401/DRDJ/2005 Tentang Pedoman Teknis Perlintasan Sebidang Antara Jalan dengan Jalur Kereta Api.

Tujuan : Diharapkan mahasiswa mampu merencanakan dan merancang jalan

kereta api/jalan rel, berupa : perencanaan rel, bantalan, wesel, balas, badan jalan rel, geometrik (alinemen horizontal & vertikal), landai, dsb.

Diharapkan mahasiswa mampu merencanakan emplasemen.

Page 3: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam hal: kemampuannya untuk mengangkut, baik orang maupun barang secara

massal; menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, serta lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk

angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu lintasnya, seperti angkutan perkotaan.

PENGENALAN

Page 4: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

PENGENALAN

Dengan keunggulan dan karakteristik perkeretaapian tersebut, peran perkeretaapian perlu lebih ditingkatkan dalam upaya pengembangan sistem transportasi nasional secara terpadu.

Untuk itu, penyelenggaraan perkeretaapian yang dimulai dari pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan perlu diatur dengan sebaik-baiknya sehingga dapat terselenggara angkutan kereta api yang menjamin keselamatan, aman,nyaman, cepat, tepat, tertib, efisien, serta terpadu dengan modatransportasi lain.

Dengan demikian, terdapat keserasian dan keseimbangan beban antarmoda transportasi yang mampu meningkatkanpenyediaan jasa angkutan bagi mobilitas angkutan orang dan barang.

Page 5: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

DEFENISI

Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan

sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk

penyelenggaraan transportasi kereta api.

Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri

maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun

sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.

Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas

operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.

Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang

meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang

pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

Page 6: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

DEFENISI

Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur kereta api yang terkait satu dengan yang lain yang menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistem.

Jalur kereta api khusus adalah jalur kereta api yang digunakan secara khusus oleh badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut.

Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.

Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel. Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi

penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan kemudahan,

kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta api.

Page 7: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

DEFENISI

Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun barang.

Lalu lintas kereta api adalah gerak sarana perkeretaapian di jalan rel.

Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.

Awak Sarana Perkeretaapian adalah orang yang ditugaskan di dalam kereta api oleh Penyelenggara Sarana Perkeretaapian selama perjalanan kereta api.

Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.

Penyelenggara sarana perkeretaapian adalah badan usaha yang mengusahakan

sarana.

Page 8: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

JENIS KERETA API

a. kereta api kecepatan normal;

b. kereta api kecepatan tinggi;

c. kereta api monorel;

d. kereta api motor induksi linear;

e. kereta api gerak udara;

f. kereta api levitasi magnetik;

g. trem; dan

h. kereta gantung.

Perkeretaapian menurut fungsinya terdiri dari:

a. perkeretaapian umum; dan

b. perkeretaapian khusus.

Perkeretaapian umum terdiri dari : perkeretaapian perkotaan dan perkeretaapian antarkota.

Sedangkan Perkeretaapian khusus hanya digunakan secara khusus oleh badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut.

Page 9: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Prasarana Kereta Api

a. jalur kereta api;

b. stasiun kereta api; dan

c. fasilitas operasi kereta api.

Jalur kereta api meliputi:

a. ruang manfaat jalur kereta api;

b. ruang milik jalur kereta api; dan

c. ruang pengawasan jalur kereta api.

Ruang manfaat jalur kereta api terdiri dari jalan rel dan bidang tanah di kiri dan kanan jalan rel beserta ruang di kiri, kanan, atas, dan bawah yang digunakan untuk konstruksi jalan rel dan penempatan fasilitas operasi kereta api serta bangunan pelengkap lainnya.

Jalan rel dapat berada:

a. pada permukaan tanah;

b. di bawah permukaan tanah; dan

c. di atas permukaan tanah.

R

Page 10: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

RUANG MILIK JALUR KERETA API

Ruang milik jalur kereta api adalah bidang tanah di kiri dan di kanan ruang manfaat jalur kereta api yang digunakan untuk pengamanan konstruksi jalan rel.

Ruang milik jalur kereta api di luar ruang manfaat jalur kereta api dapat digunakan untuk keperluan lain atas izin dari pemilik jalur dengan ketentuan tidak membahayakan konstruksi jalan rel dan fasilitas operasi kereta api. Ruang pengawasan jalur kereta api adalah bidang tanah atau bidang lain dikiri dan di kanan ruang milik jalur kereta api untuk pengamanan dan kelancaran operasi kereta api.

Page 11: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Stasiun kereta api berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani :

a. naik turun penumpang;

b. bongkar muat barang; dan/atau

c. keperluan operasi kereta api.

Stasiun kereta api untuk keperluan naik turun penumpang paling rendah dilengkapi dengan fasilitas :

a. keselamatan;

b. keamanan;

c. kenyamanan;

d. naik turun penumpang;

e. penyandang cacat;

f. kesehatan; dan

g. fasilitas umum.

S

Page 12: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat barang dilengkapi dengan fasilitas :

a. keselamatan;

b. keamanan;

c. bongkar muat barang; dan

d. fasilitas umum.

U

Stasiun kereta api dikelompokkan dalam:

a. kelas besar;

b. kelas sedang; dan

c. kelas kecil.

P

Pengelompokan kelas stasiun kereta api berdasarkan kriteria :

a. fasilitas operasi;

b. frekuensi lalu lintas;

c. jumlah penumpang;

d. jumlah barang;

e. jumlah jalur; dan

f. fasilitas penunjang.

Page 13: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Bangunan stasiun lengkap dengan halamannya, sering disebut EMPLASEMEN. Emplasemen terdiri dari :

Emplasemen stasiun : yaitu untuk naik & turunnya penumpang, serta tempat bersilang/ bersusulannya kereta api.

Emplasemen langsir : digunakan untuk menyusun gerbong-gerbong barang menjadi suatu rangkaian kereta api barang dan untuk menceraikan suatu kereta api barang.

Emplasemen gudang barang : digunakan untuk melayani kiriman barang. Emplasemen penyusun kereta api penumpang. Emplasemen depo lokomotif : digunakan untuk menginap dan memelihara

lokomotif sehari-hari. Emplasemen bengkel.

STASIUN / EMPLASEMEN

Page 14: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

FASILITAS PENGOPERASIAN KERETA API

Fasilitas pengoperasian kereta api meliputi:

a. peralatan persinyalan;

b. peralatan telekomunikasi; dan

c. instalasi listrik.

P

Peralatan persinyalan berfungsi sebagai :

a. petunjuk; dan

b. pengendali.

P

Peralatan persinyalan dari :

a. sinyal;

b. tanda; dan

c. marka.

P

Peralatan telekomunikasi berfungsi sebagai penyampai informasi dan/atau

komunikasi bagi kepentingan operasi perkeretaapian.

Peralatan telekomunikasi menggunakan frekuensi radio dan/atau kabel.

Page 15: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

SARANA PERKERETAAPIAN

Sarana perkeretaapian menurut jenisnya terdiri dari:

a. lokomotif;

b. kereta;

c. gerbong; dan

d. peralatan khusus.

Setiap sarana perkeretaapian wajib memenuhi persyaratan teknis dan

kelaikan operasi yang berlaku bagi setiap jenis sarana perkeretaapian.

Page 16: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

TATA CARA BERLALULINTAS KERETA API

Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas satu arah pada

jalur tunggal dan jalur ganda atau lebih dengan ketentuan:

a. setiap jalur pada satu petak blok hanya diizinkan dilewati oleh satu kereta

api; dan

b. jalur kanan digunakan oleh kereta api untuk jalur ganda atau lebih.

Pengoperasian kereta api yang dimulai dari stasiun keberangkatan,

bersilang, bersusulan, dan berhenti di stasiun tujuan diatur berdasarkan

grafik perjalanan kereta api.

Page 17: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

GRAFIK PERJALANAN KERETA API

Grafik perjalanan kereta api dibuat oleh pemilik prasarana perkeretaapian

sekurang-kurangnya berdasarkan:

a. jumlah kereta api;

b. kecepatan yang diizinkan;

c. relasi asal tujuan; dan

d. rencana persilangan dan penyusulan.

G Grafik perjalanan kereta api dapat diubah apabila terjadi perubahan pada:

a. prasarana perkeretaapian;

b. jumlah sarana perkeretaapian;

c. kecepatan kereta api;

d. kebutuhan angkutan; dan

e. keadaan memaksa.

Page 18: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Kelebihan Perusahaan Kereta Api VS Angkut Bermotor : Kereta api dapat melaju dalam kecepatan tinggi dan sangat jarang ada

halangan ditengah perjalanan, serta mampu mengangkut penumpang & barang dalam jumlah yang sangat besar. Sedangkan angkutan bermotor kecepatan terbatas, banyak gangguan ditengah jalan, serta terbatas dalam mengangkut penumpang dan barang.

Dari segi keamanan perjalanan, maka angkutan kereta api lebih terjamin, karena kendaraan-kendaraannya diantar oleh roda-roda berflens diatas rel. Jalannya, konstruksi lebih kuat dan stabil bila dibandingkan dengan angkutan bermotor.

Dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya, maka angkutan kereta api lebih murah.

Page 19: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Kekurangan Perusahaan Kereta Api VS Angkut Bermotor :

Perusahan kereta api harus membuat jalan sendiri, menyediakan emplasemen dan perlengkapan lainnya, sedangkan perusahan angkut bermotor tidak perlu membuat jalan sendiri, memelihara, dan juga tidak perlu membangun emplasemen (stasiun), cukup hanya dengan membayar pajak kepada pemerintah, dan pemerintahlah yang menyediakan semua prasarananya.

Modal yang digunakan untuk pembelian lokomotif dan gerbong sangat besar, sedangkan modal untuk pembelian kendaraan angkut bermotor relatif kecil.

Perusahan kereta api memerlukan pegawai yang banyak, sedangkan perusahan angkut bermotor hanya memerlukan sejumlah pegawai.

Perluasan perusahan angkut bermotor tidak memerlukan tambahan modal sebesar jalan baja.

Kendaraan jalan baja berkonstruksi jauh lebih berat, umurnya jauh lebih panjang. Oleh sebab itu, perusahan kereta api sangat sulit untuk berkembang dan berkeberatan menanamkan modalnya hanya untuk kepentingan modernisasi, dan biasanya membiarkan rangkaian kereta-kereta & gerbong-gerbong tua, selama masih dapat digunakan. Sedangkan kendaraan bermotor berkonstruksi ringan dan umurnya lebih pendek. Oleh karena itu, sangat mudah sekali mengikuti kemajuan teknologi dan modernisasi.

Page 20: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

ORGANISASI PERUSAHAAN KA

Pada umumnya organisasi perusahan kereta api mempunyai beberapa bagian pokok : Bagian administrasi, Bagian teknik, Bagian lalulintas kereta api dan operasi (traffic and operation), Bagian peralatan (logistik), Bagian perencanaan, Bagian penelitian dan pengembangan.

Secara structural perusahan kereta api dipimpin oleh Dewan Direksi yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris (untuk perusahan negara dewan direksi bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan).

Dewan direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dibantu oleh beberapa orang wakil Direktur.

Pimpinan Pusat ini membawahi daerah-daerah, yang masing-masingnya dikepalai oleh seorang Kepala Regional.

Page 21: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

PEMBAGIAN WILAYAH PERUSAHAAN KA DI INDONESIA

Kantor Pusat PJKA yang disebut Balai Besar PJKA ada di kota Bandung. Wilayah pengusahaannya dibagi menjadi beberapa wilayah eksplotasi, yaitu :

Eksplotasi Barat : Meliputi wilayah Jawa Barat, Tegal, dan Banjar. Kantor pusatnya di Jakarta.

Eksplotasi Tengah : Meliputi wilayah antara Tegal dan Bojonegoro dibagian utara, dan antara Banjar & Palur dibagian Selatan. Kantor pusatnya di Semarang.

Eksplotasi Timur : Meliputi wilayah Jawa Timur mulai dari Bojonegoro dibagian utara, dan Palur dibagian Selatan. Kantor pusatnya di Surabaya.

Eksplotasi Sumatera Selatan : Meliputi daerah Propinsi Sumatera Selatan dan Lampung. Kantor pusatnya di Palembang.

Eksplotasi Sumatera Barat : Meliputi daerah Propinsi Sumatera Barat, dengan kantor pusatnya di Padang.

Eksplotasi Sumatera Utara : Meliputi daerah Propinsi Sumatera Utara dan Aceh, dengan kantor pusatnya di Medan.

Page 22: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

Eksplotasi Inspeksi Kantor Inspeksi

Barat1 Jakarta2 Cirebon3 Bandung

Tengah

4 Purwokerto5 Semarang6 Jogyakarta7 Semarang

Timur

8 Madiun9 Surabaya10 Malang11 Jember

Sumatera Selatan 12 Tanjung Karang13 Kertapati

Sumatera Barat 14 PadangSumatera Utara 15 Medan

BEBERAPA WILAYAH INSPEKSI PT. KAI

Page 23: Pertemuan 1- Pengenalan Jalan Rel

TERIMA KASIH