Persiapan Untuk Kelahiran Bayi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Persiapan Tempat Dan Lingkungan Untuk Kelahiran Bayi

Citation preview

Persiapan Tempat dan Lingkungan untuk Kelahiran BayiTempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas kesehatan seperti puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). (Rohmah, 2010)Pertolongan persalinan memenuhi kaidah 4 pilar safe motherhood, yang salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong oleh tenaga kesehatan yang terampil. Perlu diwaspadai adanya resiko infeksi dikarenakan paparan lingkungan yang tidak bersih, alas persalinan yang tidak bersih, serta alat dan tangan penolong yang tidak bersih karena mobilisasi dari pusat pelayanan kesehatan ke rumah ibu. (Prasetyawati, A.E., 2012)Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Sampai saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Laporan survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) terakhir memperkirakan angka kematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Bahkan WHO, UNICEF, UNFPA, dan World Bank memperkirakan angka kematian ibu lebih tinggi, yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup. (Prasetyawati, A.E., 2012)Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica (2010), ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu memilih bersalin dirumah, diantaranya : 1. Lingkungan rumah yang nyaman2. Tidak suka dengan rumah sakit atau rumah bersalin3. Dapat mengurangi stres4. Mempunyai kontrol atau otonomi yang lebih besar terhadap diri sendiri. 5. Rumah merupakan lingkungan yang sudah dikenal wanita sehingga ia dapat merasa nyaman dan relaks selama persalinan, tempat ia dapat mempertahankan privasi dan dikelilingi oleh orang-orang yang diinginkannya, yang memberikan dukungan dan ketenangan pada dirinya. (Rukiyah, 2009). Pemilihan persalinan di rumah juga tidak terlepas dari banyaknya intervensi medis yang tidak perlu di rumah sakit. Intervensi yang rutin atau tidak diperlukan dalam persalinan, dalam beberapa tahun terakhir, telah semakin dikenal sebagai salah satu area yang menyebabkan ketidakpuasan bagi banyak wanita. Intervensi ini meliputi, persalinan dengan menggunakan bantuan alat seperti vacum bahkan tak jarang berakhir dengan secsio sesaria. (Henderson, C., 2006) Ruangan atau lingkungan dimana proses persalinan akan berlangsung harus memiliki:a. Tersedia ruangan yang bersih dan layakb. Terdapat sumber air bersih, air panas, dan air dinginc. Tersedia penerangan yang baikd. Ranjang sebaiknya diletakkan di tengah-tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanane. Cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persalinanf. Terdapat g. Terdapat fasilitas telepon yang bisa diakses untuk menghubungi ambulan jika diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedianya mobil yang bisadigunakan saat diperlukan untuk merujuk. h. Persiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh berlebihan, perlu disiapkan juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir dengan memastikan bahwa ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari tiupan angin. (Meilani,2009)

Daftar PustakaRohmah, N., 2010. Pendidikan Pernatal, Jakarta : Gramata PublishingPrasetyawati, EA., 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta : Nuha MedikaHenderson, C., Jones, K., 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan, Jakarta : penerbit buku kedokteran EGCRukiyah, AY., Yulianti, L., Maemunah., dan Susilawati, L., 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan), Jakarta : Trans Info MediaMeilani,niken. 2009. KebidananKomunitas. Yogyakarta : Fitramaya