98
PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DI SMK AL-HIDAYAH CIPUTAT SKRIPSI Diajukan untuk Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S. Pd.) Oleh: Chairunnisa 107013003259 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN

GURU DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

DI SMK AL-HIDAYAH CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia (S. Pd.)

Oleh:

Chairunnisa 107013003259

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU

DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DI SMK AL-HIDAYAH

CIPUTAT

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (S.Pd.)

Oleh

Chairunnisa

107013003259

Di Bawah Bimbingan

Dosen Pembimbing

Makyun Subuki, M.Hum NIP. 19800305 200901 1 015

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Persepsi Siswa terhadap Metode Pembelajaran Guru dan

Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat disusun oleh

Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember 2011 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S-1

(S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta, Desember 2011

Panitia Ujian Munaqasah Tanggal TTD

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd. .............

NIP 19640212 199903 2 001

Penguji I

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd. .............

NIP 19640212 199903 2 001

Penguji II

Dra. Hindun, M.Pd.

NIP 19701215 200912 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Nurlena Rifa’i, M.A.,Ph.D. NIP 19591020 198603 2 001

Page 4: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

UJI REFERENSI

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil

Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat” yang disusun oleh

Chairunnisa NIM 107013003259 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

telah diuji keberadaannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 03

November 2011.

Jakarta, 03 November 2011

Dosen Pembimbing Skripsi

Makyun Subuki, M.Hum

NIP 19800305 200901 1 015

Page 5: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Chairunnisa

NIM : 107013003259

Jurusan/Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yaang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan karya saya atau

merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2011

Penulis

Chairunnisa

Page 6: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

i

ABSTRAK

Chairunnisa., 107013003259, Persepsi Siswa terhadap Metode Pembelajaran

Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa

terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-

Hidayah Ciputat. Masalah terfokus pada persepsi siswa mengenai metode

pembelajaran guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta proses

pembelajaran yang efektif dengan hasil belajar siswa yang didapat.

Penelitian ini dilakukan di SMK Al-Hidayah Ciputat. Populasi penelitian

adalah siswa kelas X dan XI SMK Al-Hidayah Ciputat yang berjumlah 308 siswa.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari populasi yang

ada, dengan demikian sampelnya berjumlah 30 siswa. Peneliti melakukan

penyebaran angket ke 30 siswa dengan 20 item pertanyaan dan meminta hasil

belajar bahasa Indonesia siswa dari nilai raport semester ganjil dan genap.

Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Product

Moment, yaitu dengan membandingkan nilai persepsi siswa terhadap metode

pembelajaran guru bahasa Indonesia sebagai variabel X dan hasil belajar bahasa

Indonesia siswa sebagai variabel Y. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus Product Moment diperoleh hasil sebesar 0,25 yang berada pada 0,20-0,40

dan taraf signifikan 5% sebesar 0,374. Selain itu pula dapat diketahui bahwa

konstribusi metode pembelajaran guru terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-

Hidayah Ciputat hanya 6,3% sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain.

Dengan hasil thitung lebih kecil dari ttabel maka hasilnya tidak ada hubungan

yang signifikan antara persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil

belajar bahasa Indonesia di SMK A-Hidayah Ciputat. Meskipun hasilnya

menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan, penulis memberikan saran bagi

guru agar senantiasa meningkatkan cara mengajar dengan metode pembelajaran

yang efektif supaya siswa dapat pemahaman belajar dengan baik.

Page 7: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan segala

petunjuk kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam untuk Nabi dan Rasul yang paling mulia, Muhammad Saw beserta keluarga,

sahabat, dan orang shaleh yang senantiasa berjuang menegakkan Islam melalui

ilmu.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun berkat bantuan dan

motivasi yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Penulis hanya dapat menyampaikan terima kasih yang terdalam dan

rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmuu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

3. Dra. Hindun, M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

4. Makyun Subuki, M.Hum., Dosen Pembimbing yang tulus memberikan

arahan dan bimbingan terhadap penyelesaian skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan ilmu

pengetahuan selama penulis belajar di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh petugas perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan yang telah membantu penulis dalam penyediaan

referensi skripsi.

Page 8: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

iii

7. Drs. Sukoco DM, Kepala Sekolah SMK Al-Hidayah Ciputat serta personil

sekolah (dewan guru, pegawai tata usaha, siswa) yang telah

memperkenankan penulis mengadakan penelitian di SMK tersebut dan

memberikan bantuan di dalam pelaksanaan penelitian.

8. Keluarga penulis, keluarga besar H.Galinah dan H. Aspuri. Terutama

kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda H.M.Thoyib dan Ibunda

Hj.Ramah yang telah banyak memberikan kasih sayang, cinta, pengertian,

motivasi, dan bantuan berupa moril dan materil yang tidak putus-putus,

semua itu tidak akan pernah terbalas. Semoga Allah Swt selalu menjaga dan

membekahi kalian berdua. Aa iin dan K.ika sebagai kakakku, Chairul Rizal

dan Chairu Ulin Ni’mah sebagai adik-adikku tercinta yang sudah

memberikan dukungan dan motivasi.

9. Kepada rekan-rekan angkatan FITK 2007 terutama sahabat-sahabat PBSI

2007 kelas B, khususnya sahabat seperjuangan penulis yaitu DANHAFI

(Dante, Amel, Nyun-nyun, Hendri, Adul, Ali, Fatma, dan Inay). Yang telah

menciptakan pertemanan yang indah dan telah membuat hari-hari penulis

penuh dengan ceria dan haru. Terima kasih atas dukungan dan konstribusi

yang positif untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga persahabatan kita akan

terus abadi.

10. Rekan-rekan PPKT 2010 Janah, Iis, K’Munzier, K’nung yang telah

mencurahkan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Untuk kakak-kakak senior, seperti K’Syaidah Miqisyawa, K’Rian Hidayat,

K’Alber Oki, K’Juned, K’yeti, yang telah memberikan doa dan inspirasi

dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Tidak luput juga teman-teman kosan alumni Imman Putri 2009 terutama

Ade Uswatun Jamiliah yang banyak kasih masukan. Khususnya teman-

teman kosan Bapak H. Tarmidzi Kertamukti yaitu mbak yuk, dik oval, kk

Opah, teh Ros yang telah mewarnai hari-hari penulis dan memberikan

motivasi yang positif. Rekan-rekan pengajar di SMP Islam Al-Hikmah

Pd.Cabe yang memberikan motivasi kepada penulis agar cepat selesai.

Page 9: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

iv

13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang kalian berikan, dapat

tergantikan oleh pahala dan rezeki berupa apapun dari Allah Swt.

Walaupun demikian, isi dan penulisan skripsi ini adalah tanggung jawab

penulis. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik bersifat membangun dari

berbagai pihak sehingga tugas akhir ini akan menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Jakarta, November 2011

Penulis

Page 10: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Permasalahan.................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6

D. Sistematika Penulisan .................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Persepsi ............................................................................. 9

B. Metode Pembelajaran ..................................................................... 16

C. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................ 24

D. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................... 33

E. Kerangka Berpikir .......................................................................... 37

F. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 39

B. Metodologi Penelitian .................................................................... 39

C. Variabel Penelitian ......................................................................... 39

D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41

F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 42

G. Teknik Pengolahan Data ................................................................ 43

H. Teknik Analisis dan Interprestasi Data .......................................... 44

I. Sumber Data ................................................................................... 48

Page 11: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Ciputat ................................. 49

B. Deskripsi dan Analisa Data ............................................................ 53

C. Pembahasan .................................................................................... 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 79

B. Saran ............................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Jawaban Angket ............................................................................ 42

Tabel 2 Kisi-kisi kuesioner persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

guru Bahasa Indonesia SMK Al-Hidayah Ciputat ................................ 43

Tabel 3 Angka prosentase ................................................................................... 45

Tabel 4 Indeks korelasi product moment ........................................................... 46

Tabel 5 Setiap Ada Pelajaran Bahasa Indonesia, saya masuk kelas dan ikut

belajar .................................................................................................... 54

Tabel 6 Guru Bahasa Indonesia memperhatikan semua siswa di kelas dan

memberikan contoh yang baik dalam kehidupam sehari-hari ............... 54

Tabel 7 Dalam mengajar, guru bahasa Indonesia menerangkan pelajaran

tanpa melihat dan membaca buku ......................................................... 55

Tabel 8 Guru bahasa Indonesia saya mengajarkan apa yang ada di

dalam buku paket ................................................................................... 55

Tabel 9 Guru bahasa Indonesia saya mampu menguasai materi Bahasa

Indonesia ......................................................................................................... 56

Tabel 10 Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya menyukai

pelajaran bahasa Indonesia.............................................................................. 57

Tabel 11 Saya menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang

Bersangkutan ................................................................................................... 57

Tabel 12 Saya menyukai metode pengajaran dari guru bahasa Indonesia

sekalipun mengharuskannya untuk belajar bahasa Indonesia

lebih keras .............................................................................................. 58

Tabel 13 Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya mengerti tentang

pelajaran bahasa Indonesia.............................................................................. 59

Tabel 14 Metode pembelajaran guru bahasa Indonesia memudahkan saya

dalam belajar bahasa Indonesia ....................................................................... 59

Tabel 15 Saya menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia .... 60

Tabel 16 Saya merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran

bahasa Indonesia .................................................................................... 60

Page 13: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

viii

Tabel 17 Saya berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru

bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit ................................ 61

Tabel 18 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa

Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu ................................ 62

Tabel 19 Saya senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang

majas dengan metode menghafal ........................................................... 62

Tabel 20 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas puisi

dengan metode demonstrasi (maju ke depan kelas) .............................. 63

Tabel 21 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas imbuhan

kata sepert ber-, pe-an, me-kan dengan metode tanya-jawab ................ 64

Tabel 22 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas

kalimat khusus-umum atau umum-khusus dengan metode diskusi....... 64

Tabel 23 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas

pidato dengan metode ceramah ............................................................. 65

Tabel 24 Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas

penulisan laporan dengan metode penugasan ........................................ 66

Tabel 25 Tabel perhitungan variabel X (skala persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru bahasa Indonesia) ....................................... 67

Tabel 26 Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X PJ dan XI AP-1

dari nilai rapor semester ganjil dan genap ............................................. 70

Tabel 27 Tabel Perhitungan Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) ............................ 72

Tabel 28 Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa

Indonesia (X) dan hasil belajar (Y) ....................................................... 73

Tabel 29 Bantu Uji Korelasi Product Moment ..................................................... 74

Page 14: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.1 Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu

yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian

pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama

pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Sebagai bagian dari masyarakat, pendidikan memiliki fungsi ganda

yaitu fungsi sosial dan fungsi individual. Fungsi sosialnya untuk

membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.

Dengan, memberikan pengalaman kolektif masa lalu dan sekarang.

Sedangkan, fungsi individualnya untuk memungkinkan seorang

menempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan

menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (pengalaman baru). Fungsi

tersebut dapat dilakukan secara formal seperti yang terjadi di berbagai

lembaga pendidikan, maupun informal melalui berbagai kontak dengan

1 Permendiknas, Undang-Undang SISDIKNAS No.20 Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),

Cet. II, h. 3.

2 Ibid h. 7.

Page 15: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

2

media informasi seperti buku, surat kabar, majalah, televisi, radio, dan

sebagainya.

Dengan demikian pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi

kehidupan karena dengan pendidikan yang maju dapat mensejahterakan

bangsa. Khususnya untuk Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah

satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Bahasa

Indonesia selalu ada disetiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar

sampai perguruan tinggi sekalipun dan karena bahasa Indonesia

cakupannya lebih luas maka banyak pula persepsinya.

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

yang sangat penting dalam lingkungan pendidikan formal seperti di

sekolah. Karena pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang

harus diujikan dalam Ujian Nasional. Selain itu, bahasa Indonesia pun

dapat mencirikan suatu bangsa dan negara. Banyak masyarakat khususnya

siswa sangat meremehkan dan menganggap mudah terhadap pelajaran

bahasa Indonesia. Namun, dilihat dari hasil Ujian Nasional pelajaran

bahasa Indonesia mendapat nilai paling rendah dari mata pelajaran yang

lainnya. Dari hasil ujian tersebut diketahui bahwa persepsi tentang

pelajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan. Supaya siswa tidak

meremehkan dan menganggap mudah pelajaran bahasa Indonesia.

Dalam dunia pembelajaran, khususnya bahasa Indonesia pasti tidak

akan terlepas dari sebuah metode. Karena dengan adanya metode dapat

memudahkan guru untuk mengajar lebih baik, sehingga apa yang

diajarkan tetap sistematis, fokus pada sasaran dan memperlancar proses

pengajaran. Banyak sekali metode pembelajaran yang telah dikenal guru

akan tetapi bagaimana menggunakan suatu macam metode dengan

pendekatan keterampilan proses agar dapat menunjang siswa belajar aktif.

Karena siswa merupakan elemen yang penting dalam proses belajar

mengajar, tanpa adanya siswa guru tidak dapat mentransfer pengetahuan

yang dimiliki. Begitu juga sebaliknya tanpa adanya guru, siswa tidak dapat

Page 16: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

3

belajar dengan sendirinya, bagaimanapun siswa butuh seorang yang

membimbing dia dalam belajar di sekolah.

Dari sini penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana persepsi

siswa terhadap metode pembelajaran bahasa Indonesia. Karena dengan

mengetahui persepsi siswa itu dapat mempengaruhi proses pengajaran,

khususnya bahasa Indonesia, sehingga guru atau semua pihak yang

berkecimpung di dunia pendidikan dapat mengetahui bahwa sebenarnya

metode pembelajaran bahasa Indonesia yang diharapkan siswa itu seperti

apa dan menjadi sebuah masukan untuk para guru agar lebih baik lagi

dalam menggunakan metode pembelajaran, khususnya metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi bahasa Indonesia.

Setiap manusia pasti mempunyai pemikiran masing-masing tentang

suatu objek yang telah di amati. “Di dalam ilmu psikologi ada suatu istilah

pemrosesan informasi yang diterima dari pengamatan yaitu sering kita

dengar dengan istilah persepsi.”3 Istilah persepsi berasal dari bahasa

Inggris, yaitu “Perception” yang berarti pengamatan, tanggapan, daya

memahami atau menanggapi sesuatu.4 Selain itu persepsi juga dapat

disebut dengan kepuasan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang atau dalam konteks ini penulis menyamakan dengan siswa yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap

kinerja atau hasil dalam hal ini bagaimana metode pembelajaran yang

dilakukan guru bidang studi sesuai dengan berbagai macam materi dalam

bahasa Indonesia dan harapan-harapannya.

Dengan demikian kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau

kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja di bawah harapan pelanggan

(siswa) maka tidak puas. Jika kinerja (cara pengajaran guru) memenuhi

harapan maka pelanggan (siswa) akan merasa puas. Jika kinerja melebihi

harapan maka pelanggan (siswa) amat puas atau senang. Jadi, persepsi di

3 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada

Media, 2004), h. 87.

4 Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,

2003), h. 424.

Page 17: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

4

sini pada dasarnya sama dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang

dimaksud adalah siswa, bagaimana kesan mereka terhadap kinerja guru

dalam mengajar dan menggunakan metode pembelajaran mata pelajaran

yang bersangkutan khususnya bahasa Indonesia.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa

persepsi yaitu suatu proses psikis yang ada dalam diri seseorang, yang

dapat berupa kesan, anggapan, atau penilaian seseorang terhadap suatu

objek atau lingkungannya. Sehingga menghasilkan gambaran atau

anggapan pada diri seseorang terhadap apa yang telah diamatinya.

Persepsi merupakan proses awal dari interaksi manusia dengan

lingkungan sekitarnya. Persepsi merupakan proses subjektif pengolahan

bagaimana manusia dapat menilai suatu objek. Dalam arti luasnya persepsi

merupakan pandangan atau pengertian bagaimana seseorang memandang

atau mengartikan sesuatu. Persepsi merupakan hal yang penting karena

pandangan seseorang berperilaku terhadap suatu objek atau individu lain

tidaklah sama.

Dilihat dari segi psikologis, menurut penulis perbedaan persepsi

pada siswa merupakan hal yang menarik, karena setiap orang memiliki

persepsi yang berbeda-beda terhadap objek yang sama. Hal ini terjadi

karena berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Persepsi siswa

terhadap metode pembelajaran bahasa Indonesia ini perlu diketahui

dengan pertimbangan bahwa siswa adalah sasaran utama proses belajar

mengajar di sekolah, sehingga dengan demikian dapat dilakukan beberapa

penyesuaian yang tepat agar bahasa Indonesia ini mendapat apresiasi yang

menarik oleh siswa dan guru yang bersangkutan mendapat tempat dihati

siswa. Karena, bila metode pembelajarannya menyenangkan, sesuai, dan

tepat. Maka, akan mempengaruhi kesetabilan belajar yang kondusif dan

siswa dapat memahami pelajaran bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berkaitan dengan bahasa Indonesia banyak persepsi negatif yang

berkembang dikalangan sebagian siswa, berdasarkan pengamatan penulis,

persepsi tersebut antara lain: bahasa Indonesia tidak menarik, tidak

Page 18: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

5

menyenangkan, menjenuhkan, dan membosankan. Meski demikian,

terdapat pula sebagian siswa yang mempunyai persepsi positif bahwa

bahasa Indonesia sangat penting karena banyak yang beranggapan bahasa

Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib dipelajari dari sekolah dasar

hingga perguruan tinggi sekalipun. Bahkan, bila mempunyai hobi menulis

maka orang yang bersangkutan bisa menjadi penulis yang terkenal dan

hebat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui persepsi siswa terhadap metode pembelajaran bahasa

Indonesia, yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Adapun judul

penelitian ini adalah: Persepsi Siswa terhadap Metode Pembelajaran Guru

dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

a. Banyak pelajar yang memiliki hasil belajar bahasa Indonesia yang

kurang.

b. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia kurang menguasai materi

yang diajarkan.

c. Mata pelajaran bahasa Indonesia yang membosankan.

d. Bahasa Indonesia diadakan di sekolah untuk di UN kan.

e. Metode pembelajaran yang kurang tepat dapat membuat siswa

tidak paham.

f. Media dan bahan pembelajaran yang kurang memadai sehingga

kurang efektif dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, penulis

membatasi masalah kepada:

Page 19: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

6

a. Persepsi siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat terhadap metode

pembelajaran bahasa Indonesia terhadap hasil belajar siswa,

persepsi di sini yaitu tanggapan atau penerimaan siswa terhadap

sesuatu melalui panca indera.

b. Pelaksanaan bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat, kelas

X dan XI tahun ajaran 2010/2011, yang meliputi:

1) Kurikulum yang digunakan di SMK Al-Hidayah Ciputat

semester II kelas X dan XI tahun ajaran 2010/2011.

2) Metode pembelajaran yang digunakan guru pada bahasa

Indonesia.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat

merumuskan masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana metode pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Al-

Hidayah kelas X dan XI semester II tahun pelajaran 2010/2011?

b. Bagaimana persepsi siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat terhadap

metode pembelajaran bahasa Indonesia?

c. Bagaimana hubungan metode pembelajaran guru bahasa Indonesia

terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat kelas X

dan XI semester II tahun ajaran 2010/2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan bahasa Indonesia di SMK Al-

Hidayah Ciputat.

b. Untuk mengetahui persepsi siswa (kepuasan siswa) tentang metode

pembelajaran guru terhadap hasil belajar bahasa Indonesia di SMK

Al-Hidayah Ciputat.

c. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran guru bahasa

Indonesia terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah.

Page 20: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

7

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang berkenaan dengan persepsi siswa terhadap

bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat ini diharapkan

memberikan manfaat antara lain:

a. Teoretis

Diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan

kependidikan, khususnya mengenai persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran bahasa Indonesia, serta dapat menjadi bahan

masukan bagi mereka yang berminat untuk menindaklanjuti hasil

penelitian yang berbeda dan dengan sampel penelitian yang lebih

banyak.

b. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi kepala

sekolah dan guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada

bahasa Indonesia guna meningkatkan mutu lembaga pendidikan.

Bagi siswa manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sikap dan pandangan positif terhadap bahasa Indonesia, karena

begitu pentingnya bahasa Indonesia sehingga dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

D. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah

sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut

memiliki beberapa sub-sub yaitu:

Bab I. Pendahuluan, terdiri atas: Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II. Kajian Teori, terdiri atas: Hakikat Persepsi, Metode

Pembelajaran, Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia, Hakikat Hasil

Belajar, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian.

Page 21: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

8

Bab III. Metodologi Penelitian, terdiri atas: Tempat dan Waktu

Penelitian, Metode Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel,

Teknik Pengumpulan Data, Instrument Penelitian, Teknik Pengolahan

Data, Teknik Analisis dan Interpretasi Data, dan Sumber Data.

Bab IV. Hasil Penelitian, terdiri atas: Gambaran Umum SMK Al-

Hidayah Ciputat, Deskripsi Data, Analisis dan Interpretasi Data.

Bab V. Penutup, terdiri atas: Simpulan dan Saran.

Page 22: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Kata persepsi berasal dari kata “perception” yang berarti

pengalaman, pengamatan, rangsangan, dan penginderaan.1 Persepsi

adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.2

Maka objek dapat ditangkap melalui alat indera dan diproyeksikan pada

bagian tertentu di otak sehingga manusia dapat mengamati objek

tersebut. Makin besar struktur susunan syaraf dan otaknya, dan ditambah

dengan bertambahnya pengalaman tersebut dapat dikenal satu persatu

terhadap objeknya, dapat membedakan antara satu benda dengan benda

yang lainnya dan mengelompokkan benda yang berdekatan atau serupa,

kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan, dan

sebagainya itu disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan

pengamatan.

Pengamatan adalah aktivitas jiwa manusia mengenali rangsangan

yang sampai melalui alat-alat indera dengan kemampuan manusia.3

Kemampuan persepsi atau pengamatan manusia tidak hanya terbatas

kepada rangsangan yang berasal dari benda atau objek yang berasal dari

alam luar, tetapi juga dapat mengenali rangsangan sakit, lapar, dan

dahaga yang merupakan fakta-fakta objektif dari dalam diri manusia,

yang tidak tampak rupanya tetapi gejalanya dapat dirasakan oleh

sebagian rangsangan yang disebut persepsi.

Persepsi adalah suatu rangsangan yang disadari atau dikenal oleh

diri manusia dalam mengenali milleu (lingkungan) hidupnya.

1 Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,2000),

cet. 24, h. 424.

2 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offest), h. 51.

3 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother’s, 2006), h. 54.

Page 23: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

10

Rangsangan dapat mengenai diri manusia, dan tentunya tidak semuanya

manusia mempunyai intensitas dan mengandung maksud kegunaan yang

sama bagi diri manusia. Sehingga melalui perhatian itu, maka aktivitas

manusia dalam milleu (lingkungan) bersifat selektif. Dengan demikian

persepsi adalah proses dimana individu dapat mengenali objek-objek dan

fakta-fakta objektif dengan menggunakan alat-alat indera.4

Dalam diri manusia dapat mengenali dunia luar dengan

menggunakan alat penginderaannya dengan melalui stimulus yang dapat

diterimanya. Maka dari itu pada diri individu terdapat tubuh yang

bermacam-macam bagiannya berfungsi untuk dijadikan sebagai

komunikasi tubuh yang timbul pada rangsangan atau hasrat. Kemudian

dapat persepsikan pada tubuh yang dapat menerima rangsangan dengan

melalui alat penginderaan, sehingga individu menyadari dan mengerti itu

disebut persepsi.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun,

proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut dan

proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi

tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan

merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.5 Proses penginderaan

yang melalui mata diteruskan kepusat syaraf yaitu otak, dan terjadilah

proses psikologis, sehingga individu-individu menyadari apa yang ia

lihat, apa yang ia dengar, apa yang ia rasa, dan sebagainya. Individu

tersebut mengalami persepsi.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa persepsi

merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera disebut proses penginderaan. Proses

4 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1993), h. 42 dan 46.

5 Bimo walgito, Pengantar Psikologi Umum,(Yogyakarta: Andi Offset, 1981), cet. 1, h.99.

Page 24: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

11

penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu

menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat

melihat, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat perasa, kulit

pada telapak tangan sebagai alat peraba, semuanya merupakan alat indera

yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu.

Persepsi merupakan pengorganisasian, penginterprestasian

terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan suatu yang

berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.

Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan objek.

Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya

dan juga keadaan diri sendiri.

Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat

datang dalam diri individu sendiri. Namun demikian sebagian besar

stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi

dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu,

tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena

itulah banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang

berkaitan dengan alat penglihatan.6

Objek-objek di sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indera

dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga kita dapat

mengamati objek tersebut. Ia dapat memfokuskan perhatiannya pada satu

objek, sedangkan objek-objek yang lain disekitarnya dapat dianggap

sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membedakan-membedakan,

mengelompokkan, memfokuskan, dan sebagainya itu, disebut sebagai

kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi.7

Kemampuan persepsi atau pengamatan manusia tidak hanya

terbatas kepada rangsangan yang berasal dari benda-benda atau objek-

objek yang berasal dari alam luar. Namun, juga dapat mengenali

rangsangan sakit, lapar, dan dahaga yang merupakan fakta-fakta objektif

6 Ibid, h. 100.

7 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Ilmu Psikologi,(Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000), cet.

Ke-8, h. 39.

Page 25: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

12

dari dalam diri kita rasakan melalui rangsangan yang disebut persepsi.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan persepsi

adalah suatu proses psikologis, proses pemberian arti terhadap apa yang

dilihat atau diamati dengan menggunakan alat indera sebagai indera

penglihatan, pendengaran, peraba, dan penciuman.

Stimulus dapat datang dari dalam diri invidu sendiri, tetapi

sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan.

Persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri

individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan,

karena persepsi merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri

individu. Maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam

persepsi.

Sesuatu yang dipersepsikan oleh seseorang dengan orang lain dapat

berbeda dalam pemaknaannya. Hal tersebut disebabkan karena apa yang

ada disekitar ditangkap oleh panca indera tidak langsung diartikan sama

dengan realitasnya. Pengertian tersebut pada orang yang

mempersepsikan, objek yang dipersentasikan serta situasi kelilingnya.

Berdasarkan persepsi atau pemberian arti dari apa yang ditangkap oleh

panca indera itulah maka seseorang melakukan aktivitas atau melakukan

sikap-sikap tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Beberapa faktor yang dianggap penting pengaruhnya terhadap

seleksi rangsangan dan juga dapat digunakan untuk persepsi atas orang

dan keadaan, yaitu:

a. Intensitas, rangsangan yang lebih intensif, mendapatkan lebih banyak

tanggapan daripada rangsangan yang kurang intens.

b. Ukuran, benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhatian karena

barang yang lebih besar lebih cepat dilihat.

c. Kontras, hal-hal lain dari yang biasa kita lihat akan cepat menarik

perhatian. Banyak orang sadar atau tidak, melakukan hal-hal aneh

Page 26: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

13

untuk menarik perhatian. Perilaku yang luar biasa menarik perhatian

karena prinsip-prinsip perbedaan itu.

d. Gerakan, hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian daripada hal-

hal yang diam.

e. Ulangan, biasanya hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian.

Akan tetapi, ulangan yang terlalu sering, dapat menghasilkan

kejenuhan semantik dan dapat kehilangan arti perseptif. Oleh karena

itu, ulangan mempunyai nilai yang menarik perhatian selama

digunakan dengan hati-hati

f. Keakraban, hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian.

g. Sesuatu yang baru, hal-hal yang baru juga menarik perhatian. Jika

orang sudah biasa dengan kerangka yang sudah dikenal, sesuatu yang

baru menarik perhatian.8

Sedangkan menurut Bimo Walgito ada tiga faktor yang

berpengaruh terhadap persepsi, yaitu:

a. Stimulus harus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambang

stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal tetapi sudah dapat

menimbulkan kesadaran, sudah dapat dipersepsi oleh individu.

Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi.

b. Fisiologis dan Psikologis, jika sistem fisiologisnya terganggu hal ini

akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Segi psikologis yang

mencakup pengalaman, perasaan kemampuan berpikir, kerangka

acuan, motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan

persepsi.

c. Faktor lingkungan, situasi yang melatarbelakangi stimulus juga akan

berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek persepsi adalah

manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek

merupakan kebulatan atau kesatuan yang suliut dipisahkan. Objek

8 Alex, Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), Cet. Ke-1, h. 453-455.

Page 27: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

14

yang sama dengan situasi sosial yang berbeda, dapat menghasilkan

persepsi yang berbeda.9

Adapun menurut Zikri Neni, faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi adalah sebagai berikut:

a. Perhatian yang Selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat kita akan banyak menerima

banyak sekali rangsang dari lingkungan. Meskipun demikian ia tidak

harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Untuk itu,

individualnya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu

saja, dengan demikian objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil

kemuka sebagai objek pengamatan.

b. Ciri-ciri Rangsang

Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih

menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar

diantaranya yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya, dan

intensitas rangsangnya paling kuat.

c. Nilai dan Kebutuhan Individu

Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

pengamatannya dibanding seseorang yang bukan seniman.

d. Pengalaman Dahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana

seseorang mempersepsi dunianya.10

3. Proses Terjadinya Persepsi

Tahap awal dari proses persepsi ini adalah sensasi. Sensasi adalah

kesadaran akan adanya suatu rangsang. Sensasi sama dengan

penginderaan. Semua rangsang masuk dalam diri seseorang melalui

panca indera, yang kemudian diteruskan ke otak yang menjadikan sadar

akan adanya rangsang tersebut. Rangsang yang sekedar masuk dalam diri

seseorang tetapi hanya menyadarinya tanpa mengerti atau memahami

9 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), h. 54-55.

10

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.. h. 74-75.

Page 28: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

15

rangsang tersebut disebut sensasi. Tetapi jika disertai dengan pemahaman

atau pengertian tentang rangsang tersebut dinamakan persepsi.11

Proses terjadinya persepsi yaitu objek yang menimbulkan stimulus

dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus

mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik.

Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensorik

ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses

di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang

dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang

diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari

persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat

persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah

persiapan dalam persepsi. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan

bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi

individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh

keadaan sekitarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapat

respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi

atau mendapat respon dari individu pada perhatian individu yang

bersangkutan.12

Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama, yaitu:

1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan

dari luar, intesitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga

mempunyai arti bagi seseorang.

3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk jadi

tingkah laku sebagai reaksi. Proses persepsi adalah melakukan

seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang

sampai.

11 MIF Baihaqi, Dkk, Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan), (Bandung: Refika

Aditama, 2005), h. 63.

12 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offest, 1981), h. 102.

Page 29: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

16

Bagi hampir semua orang, sangatlah mudah untuk melakukan

perbuatan melihat, mendengar, membau, merasakan, dan menyentuh,

yakni proses-proses yang sudah ada semestinya ada. Namun, informasi

yang datang dari organ-organ indera, perlu terlebih dahulu

diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti, dan

proses ini dinamakan persepsi.

Jadi, dapat disimpulkan proses persepsi dari berbagai pendapat,

bahwa persepsi merupakan komponen pengamatan yang di dalam proses

ini melibatkan pemahaman dan penginterpretasian sekaligus.

B. Metode Pembelajaran

1) Pengertian Metode Pembelajaran

Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting

keberadaannya dalam pendidikan. Karena, dengan adanya metode

diharapkan mampu membantu guru dan siswa dalam tercapainya tujuan

pendidikan sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan.

Pada prinsipnya bahwa manusia itu harus berusaha dan berikhtiar

dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau usaha dan dalam mengerjakan

suatu pekerjaan atau usaha tersebut tentu menggunakan cara, cara inilah

yang disebut metode. Adapun pengertian metode menurut arti etimologi

sebagaimana termaktub dalam suatu sosiologi suatu pengantar yang

mengartikan metode adalah cara kerja.13

Dengan demikian, metode pembelajaran adalah jalan atau cara

yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai

kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.

Sehingga metode pembelajaran dapat diartikan suatu cara atau jalan

yang harus dilalui dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang

diharapkan.

13 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h.

48.

Page 30: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

17

Untuk lebih jauh memahami tentang metode, maka penulis

mengemukakan beberapa definisi metode menurut pendapat para ahli.

Diantaranya, sebagai berikut:

a. Menurut Mahmud Yunus “metode adalah jalan yang hendak ditempuh

oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam

lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu

pengetahuan dan lainnya.” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana dan

sistematis guna mencapai tujuan yang direncanakan.14

b. Menurut Ahmad Tafsir “metode adalah cara yang paling tepat dan

cepat dalam melakukan sesuatu.” Kata tepat dan cepat inilah yang

sering diungkapkan dengan efektif dan efisien. Pengajaran yang

efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid secara

sempurna. Dalam ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa

pengajaran yang berfungsi pada murid. Berfungsi artinya menjadi

milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi

pribadinya. Adapun pengajaran yang tepat adalah pengajaran yang

tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi metode hanyalah menentuka

prosedur yang akan diikuti.15

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode adalah suatu cara atau jalan yang terencana dan sistematis. Yang

ditempuh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan tujuan

untuk memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah

ditentukan.

Namun, dalam pemilihan dan penggunaan metode seorang guru

harus mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari metode yang

akan digunakannya serta harus mampu mempertimbangkan aspek

efektifitas, efesiensi, dan relevansinya dengan tujuan pembelajaran.

14 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 87.

15 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), Cet. 9, h. 50-51.

Page 31: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

18

Materi yang akan disampaikan, karakteristik siswa dan sebagainya.

Sehingga, siswa mampu menangkap, memahami, dan mengaplikasikan

makna yang terkandung di dalam materi pembelajaran tersebut.

Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata “belajar” yaitu

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Kemudian dari

kata belajar tersebut diberi imbuhan /pe-/ dan /–an/ sehingga terbentuk

kata “pembelajaran” yang artinya proses, cara, perbuatan menjadikan

orang atau makhluk hidup belajar.16

Sedangkan pengertian pembelajaran menurut pendapat para ahli,

adalah sebagai berikut:

a. Menurut Syaiful Sagala, “pembelajaran adalah membelajarkan siswa

menggunakan azas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru

sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik

(siswa).”

b. Menurut Corey, “pembelajaran adalah suatu proses dimana

lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam tingkah laku dan kondisi khusus atau menghasilkan

respon terhadap situasi tertentu.”

c. Menurut Oemar Hamalik, “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas, dan

perlengkapan, serta prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.” Adapun yang termasuk unsur-unsur manusia

adalah siswa, guru, dan tenaga lainnya. Materil meliputi buku-buku,

papan tulis, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan

perlengkapan meliputi ruangan kelas, komputer, dan sebagainya.

16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2003), h. 17.

Page 32: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

19

Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,

belajar, ujian, dan sebagainya.17

Dengan demikian, inti dari kegiatan pembelajaran adalah memilih,

menetapkan, dan mengembangkan metode pengajaran yang cocok

dengan kondisi yang ada guna mencapai kompetensi pembelajaran yang

diharapkan. Dan untuk mencapai hal tersebut harus berpijak pada empat

hal pokok yang disebut dengan kondisi pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

b. Isi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran tersebut

c. Sumber belajar yang tersedia dan dapat mengantarkan pesan

pembelajaran yang lebih efektif dan efisien

d. Karakteristik peserta didik yang belajar.18

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh guru secara

sistematis dalam upaya memberi pemahaman kepada siswa dengan

tujuan agar dapat merubah tingkah lakunya sesuai dengan kompetensi

yang diharapkan. Selain itu, metode pembelajaran mempunyai arti lebih

dari sebagai alat untuk manyampaikan pengetahuan kepada otak siswa,

melainkan dapat pula sebagai alat untuk memperoleh keterampilan,

sikap, minat, dan nilai-nilai yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut,

dapat dipahami bahwa proses pengajaran yang dibangun oleh guru

sesungguhnya bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan

kreativitas, kemampuan berpikir, serta meningkatkan penguasaan siswa

terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran sebaiknya

lebih memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”

bukan pada “apa yang dipelajari siswa”.

17 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 239.

18

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. 3, h. 185-186.

Page 33: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

20

2) Kedudukan dan Fungsi Metode Pembelajaran

Dalam proses pendidikan, metode memiliki kedudukan yang

sangat signifikan untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran.

Adapun kedudukan metode pembelajaran menurut Syaiful B. Djamarah

adalah:

a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak,

baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi terbagi menjadi dua

yaitu motivasi intrinsik (berasal dari dalam diri individu) dan motivasi

ekstrinsik (berasal dari luar diri individu). Oleh karenanya,

penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar

berfungsi sebagai alat motivasi ekstrinsik atau pendorong yang berasal

dari luar individu yang bisa membuat orang/siswa belajar. Motivasi

memiliki kekuatan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar

sehingga berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar salah satunya

dipengaruhi oleh adanya motivasi.

b. Menyiasati perbedaan individual anak didik

Anak didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat,

motivasi, lingkungan sosial dan keluarga, kebiasaan, dan lain-lain.

Oleh karenanya, penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan

belajar diharapkan dapat menyiasati segala perbedaan tersebut,

sehingga anak didik mampu belajar atau menerima pelajaran sesuai

dengan karakteristiknya masing-masing.19

c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan pelajaran

yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode akan

mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Sebuah realita

19 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar ,(Bandung: PT Refika

Aditama, 2007), Cet. 1, h. 55.

Page 34: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

21

bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh

peserta didik walau sebenarnya materi yang disampaikan

sesungguhnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang menarik

karena disampaikan dengan cara yang kurang baik atau kurang tepat,

maka materi tersebut kurang dapat dicerna oleh peserta didik sehingga

tujuan pembelajaran pun tidak tercapai secara maksimal.

Sedangkan fungsi metode pembelajaran secara umum adalah

sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksana

operasional pendidikan. Sedangkan dalam konteks lain metode

merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang

diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Karenanya dalam

memfungsikan metode terdapat suatu prinsip umum, yaitu prinsip agar

pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,

menggembirakan, penuh dorongan, dan motivasi, sehingga pelajaran atau

materi itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa. Banyaknya

metode yang ditawarkan para ahli lebih merupakan usaha mempermudah

atau mencari jalan paling sesuai dengan perkembangan jiwa si anak

dalam menerima pelajaran.20

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

Pada prinsipnya, tidak satu pun metode yang dapat dipandang

sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap

bidang studi. Karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta

menggunakan metode pembelajaran. Berikut merupakan beberapa faktor

yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran

antara lain:

a. Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Perumusan tujuan akan berpengaruh terhadap kemampuan

anak didik dan pemilihan metode yang akan digunakan. Oleh karena

20 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1, (Jakart: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. I, h.93-

94.

Page 35: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

22

itu, metode yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang

hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang

harus tunduk kepada tujuan dan bukan sebaliknya. Kemampuan yang

bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan maka metode harus

mendukung sepenuhnya.

b. Materi pelajaran

Materi pelajaran adalah sejumlah bahan ajar yang hendak

disampaikan guru kepada siswa. Setiap mata pelajaran memiliki

materi yang berbeda-beda, dan untuk menyiasati perbedaan tersebut

maka diperlukan cara atau metode pembelajaran yang tepat agar

materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan

dikuasai oleh siswa, sehingga hasil belajar yang diperolehnya pun

dapat optimal.

c. Peserta didik

Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat,

kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga, dan harapan

masa depannya. Dimana semua perbedaan tadi akan berpengaruh

terhadap penentuan metode pembelajaran.

d. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak

selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru diharuskan dapat

menciptakan situasi yang dinamis, tidak hanya melakukan proses

pembelajaran di dalam kelas, namun pada waktu tertentu guru

sebaiknya melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam

terbuka.

e. Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di

sekolah, lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat mempengaruhi

pemiihan dan penggunaan metode mengajar. Fasilitas belajar yang

Page 36: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

23

lengkap akan sangat membantu guru dalam memilih dan

menggunakan metode yang bervariasi, sebaliknya ketiadaan metode

akan sangat mengganggu proses pembelajaran terutama dalam

pemilihan dan penggunaan metode.

f. Guru

Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan,

dan pengalaman mengajar guru adalah latar belakang pendidikan.

Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih

terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya.

Sedangkan guru yang latar belakang pendidikannya kurang relevan,

sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami

hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seoirang guru

pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan memiliki

jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam

proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan.21

Selain itu, Syaiful B. Djamarah dan Winarno Surakhmad (1991),

mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode

pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya

b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya

c. Situasi berlainan keadaannya

d. Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitas

e. Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.22

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan

bahwa dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran terdapat

beberapa faktor yang harus diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:

a. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

21 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar..., h. 60-61.

22

Ibid, h. 15.

Page 37: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

24

b. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan

kompetensi atau kemampuan yang dimiliki guru, karena baerhasil atau

tidaknya suatu strategi pembelajaran tergantung kepada kepiawaian

atau kompetensi guru dalam menggunakan metode.

c. Harus adanya kesesuaian antara metode dengan karakteristik peserta

didik. Karena ia merupakan subjek belajar yang memiliki karakteristik

berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode

yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat menyiasati segala

perbedaan tersebut.

d. Harus adanya kesesuaian antara metode pembelajaran dengan situasi

dan kondisi pembelajaran berlangsung

e. Ketersediaan fasilitas yang dapat menunjang atau membantu proses

pembelajaran terutama dalam memilih dan menggunakan metode

yang bervariasi.

C. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.23

Metode

lebih bersifat prosedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah

pengerjaan suatu pekerjaan. Berikut ini dikemukakan secara garis besar

beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar-

mengajar bahasa Indonesia.

a. Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang sangat populer di kalangan para

guru. Pada hakikatnya ceramah adalah cara menyampaikan informasi,

penjelasan tentang suatu konsep secara lisan. Dalam kegiatan belajar-

mengajar di kelas, guru menjelaskan secara lisan dan murid mendengarkan

penjelasan guru sambil mencatat hal-hal yang penting.

23 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2003), cet. Ke-3, h. 740.

Page 38: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

25

Metode ceramah dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan

belajar mengajar pada waktu dan kondisi pembelajaran sebagai berikut:

1) Menjelaskan suatu hal kepada siswa sehingga mereka menyadari

pentingnya hal tersebut.

2) Membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajari sesuatu hal.

3) Jumlah siswa banyak.

4) Tidak tersedia atau sedikit sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh

siswa.

Salah satu kritik terhadap pemakaian metode ceramah adalah adanya

kecenderungan pemusatan kegiatan belajar-mengajar pada guru. Guru yang

merupakan sumber informasi yang sangat aktif selama berlangsungnya proses

pembelajaran. Sedangkan siswa hanya mendengarkan saja sambil mencatat

informasi dari guru. Untuk mengurangi kelemahan ini disarankan agar guru

melibatkan siswa selama proses pembelajaran, misalnya dengan memberi

kesempatan sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk menyampaikan

tanggapan, pertanyaan terhadap materi yang diceramahkan oleh guru. Di

samping itu, disarankan juga guru menggunakan media pembelajaran untuk

mendukung ceramah yang disampaikannya.

b. Diskusi

Diskusi adalah metode pembelajaran yang sangat dianjurkan

penggunaannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran dengan

metode diskusi dapat menciptakan situasi pembelajaran yang memungkinkan

para siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Kondisi ini

sangat penting dalam proses belajar siswa. Di samping itu, penggunaan

metode diskusi memberikan keuntungan dampak pengiring yang berupa

kesempatan bagi siswa untuk berlatih menggunakan bahasa Indonesia secara

nyata dalam proses komunikasi. Selama berdiskusi mereka berbicara

mendengarkan, membaca, dan menulis secara serentak dalam suatu kegiatan

yang terpadu.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, diskusi pada

hakikatnya adalah suatu percakapan yang dilaksanakan baik secara klasikal

Page 39: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

26

maupun kelompok untuk membahas suatu masalah. Dalam diskusi terjadi

pertukaran pikiran, pandangan, pendapat, serta pengetahuan dan pengalaman

antara para siswa yang mengarah pada pemecahan masalah. Konsep utama

dalam diskusi ini adalah pertukaran, artinya dalam diskusi sangat diutamakan

adanya proses saling memberi dan menerima pikiran, pandangan, pendapat,

serta pengetahuan dan pengalaman antara peserta diskusi. Oleh karena itu,

selama diskusi para siswa harus bisa menjadi pembicara dan pendengar yang

baik. Menjadi pembicara yang baik dalam arti para siswa mampu

menyampaikan pikiran, pendapat, dan pandangannya dengan jujur dan jelas.

Sedangkan menjadi pendengar yang baik dalam arti siswa bersedia dan

mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dibicarakan

temannya.

Metode diskusi digunakan pada waktu kegiatan belajar-mengajar

bahasa Indonesia dimaksudkan untuk:

1) Melatih siswa untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan memecahkan suatu

masalah.

2) Melatih siswa memahami dan membahas isi suatu wacana lisan maupun

tulis serta memberikan tanggapan terhadapnya, serta

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menyusun suatu

rencana kegiatan, melaksanakan, dan melaporkan hasilnya bersama-

sama.

Diskusi dapat dilaksanakan dalam kegiatan belajar-mengajar secara

klasikal dan dapat pula dalam kelompok. Pemilihan jenis yang akan

digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran atas topik yang akan

didiskusikan serta tujuan diskusi. Secara garis besar pelaksanaan masing-

masing jenis diskusi tersebut adalah sebagai berikut.

1) Diskusi kelas

Apabila jumlah siswa dalam suatu kelas cukup besar (lebih dari 20

orang), diskusi kelas dapat dilakasanakan dalam bentuk diskusi panel.

Dalam diskusi ini ada beberapa siswa yang bertindak sebagai panelis

yang menyampaikan pandangannya kemudian ditanggapi oleh para siswa

Page 40: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

27

yang lain. Lalu lintas jalannya diskusi diatur oleh operator yang dapat

dijabat oleh guru atau bisa juga oleh seorang siswa.

Apabila jumlah siswa terlalu besar, diskusi kelas dapat

dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok sebagai berikut.

2) Diskusi kelompok

Diskusi ini dilaksanakan dalam kelompok-kelompok yang

anggotanya tidak terlalu besar (10-20 orang). Apabila dipandang perlu

jumlah anggota kelompok itu bisa diperkecil lagi, misalnya 5-7 orang.

Diskusi kelompok ini dipimpin oleh seorang ketua kelompok yang

bertindak sebagai moderator dibantu oleh seorang pencatat (notulis).

Setiap anggota kelompok berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.

Mereka mengemukakan pendapat, gagasan, tanggapan, komentar, dan

sebagainya berkaitan dengan topik diskusi. Perumusan hasil diskusi

kelompok merupakan tanggung jawab seluruh anggota kelompok yang

bersangkutan.

Dalam diskusi kelompok, guru dapat bertindak sebagai resource

yang memberikan masukan, penjelasan tentang sesuatu yang berkaitan

dengan topik diskusi, dan sebagainya.

Berikut ini dikemukakan contoh-contoh butir pembelajaran yang

sebaiknya diajarkan dengan menggunakan metode diskusi.

a) Menyusun rencana kegiatan kelas (misalnya olah raga, kesenian)

b) Menyusun rencana kegiatan wawancara atau kunjungan pengamatan.

c) Memahami dan menanggapi isi bacaan.

d) Membaca puisi dan membicarakan cara pengungkapannya dari segi

keindahan, keharuan, dan sebagainya.

e) Membaca cerpen atau bagian cerpen dan memberikan tokoh, latar

(waktu, tempat, dan budaya) alurnya.

Agar pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu diperhatikan beberapa hal berikut.

a) Para siswa harus memahami topik diskusi yang akan didiskusikan.

Untuk itu topik diskusi harus sudah dirumuskan sejelas-jelasnya.

Page 41: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

28

b) Para siswa harus mengetahui tujuan diskusi. Oleh karena itu, sebelum

dilaksanakan diskusi guru menjelaskan tujuan diskusi yang hendak

dilaksanakan.

c) Semua siswa harus terlibat aktif dalam diskusi. Hindarkan adanya

monopoli bicara oleh satu atau dua orang siswa saja.

d) Diskusi harus tetap pada pembahasan topik diskusi. Oleh karena itu,

pertanyaan-pertanyaan, sanggahan, dan tanggapan yang tidak relevan

dengan topik diskusi tidak perlu dijawab.

e) Apabila terjadi penyimpangan diskusi, guru perlu meluruskan

kembali.

c. Resitasi (Penugasan)

Metode resitasi (penugasan) merupakan salah satu mtode yang

selektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan

kurikulum/GBPP Bahasa Indonesia 1994. Karakteristik resitasi ini sesuai

dengan pendekatan komunikatif serta pendekatan integratif dalam

kurikulum tersebut.

Resitasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah satu metode

pembelajaran yang berupa pemberian tugas kepada siswa untuk melakukan

suatu kegiatan dalam kerangka pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa

melaksanakan kegiatan tersebut dan mempetanggungjawabkan hasil

pelaksanaan tugasnya.

Tugas-tugasnya antara lain:

1) Mengadakan pengamatan dan menuliskan laporan hasilnya.

2) Membuat kliping tentang berbagai artikel yang berkaitan dengan bahasa

Indonesia.

3) Membaca artikel, makalah, buku, dan menuliskan tanggapan terhadap

isinya.

4) Membaca karya sastra (novel, cerpen, puisi, naskah drama) dan

menuliskan pembahasannya.

5) Menulis artikel, esai, kritik, dan sebagainya.

6) Menulis kreatif (puisi, cerpen, drama)

Page 42: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

29

7) Menulis berbagai jenis surat.

Langkah-langkah pemakaian metode resitasi.

1) Menentukan tugas yang akan diberikan kepada siswa berdasarkan butir-

butir pembelajaran yang memerlukan kegiatan atau latihan di luar jam-

jam pembelajaran di kelas.

2) Membahas tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa bersama

mereka.

3) Membagi-bagi tugas secara kelompok atau individual.

4) Mengoreksi hasil pekerjaan para siswa.24

d. Metode Tanya-Jawab

Yaitu suatu cara penyajian bahwa pelajaran melelui berbagai

pertanyaan yang dijawab oleh siswa. Dalam metode ini memungkinkan

adanya komunikasi langsung yang bersifat timbal balik pada saat

terjadinya dialog antara siswa dengan guru sehingga yang kurang jelas

dapat ditanyakan langsung.

Metode ini cukup efektif jika digunakan dalam penyampaian

materi pelajaran Bahasa Indonesia karena membuat siswa lebih aktif untuk

berfikir atau bertanya materi yang belum jelas. Tetapi apabila guru tidak

menguasai metode ini maka banyak siswa yang pasif.

e. Metode simulasi

Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat

digunakan dalam pembelajaran kelompok. Mengajar dengan simulasi

objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, tetapi kegiatan

mengajarr yangbersifat pura-pura. Simulasi dapat dilakukan oleh siswa

karena kegiatan pembelajarannya menuntut adanya kemampuan siswa

dalam berinteraksi dalam kelompok.

Ada beberapa jenls model simulasi diantaranya adalah: bermain

peran, sosiodrama, permainan simulasi, dan sebagainya.

24 Imam Syafi’ie, Roekhan, dan Ma’mur Saadie, Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), cet. II, h. 1.14-1.19.

Page 43: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

30

Bermain peran merupakan permainan dalam bentuk dramatisasi,

sekelompok siswa melaksanakan kegiatan tertentu yang telah diarahkan

oleh guru. Simulasi ini lebih menitikberatkan pada tujuan untuk mengingat

atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan

terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa tersebut bermakna bagi

kehidupan sekarang.

Sosiodrama adalah suatu kelompok yang belajar memcahkan

masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk

sosial. Misalnya hubungan antara anak terhadap orang tua, antara siswa

dengan teman kelompoknya, dan sebagainya. Permainan simulasi siswa

adalah siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai

pembuat keputusan. Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan topik simulasi diarahkan oleh guru.

2) Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.

3) Melaksanakan simulasi dengan diawali petunjuk dari guru tentang

prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan.

4) Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat

dilakukan dengan diskusi.

5) Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang

metode simulasi diantaranya:

1) Kemampuan membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,

prosedur, dan peran dalam simulasi.

2) Memberikan ilustrasi.

3) Menguasai pesan yang dimaksud dengan simulasi tersebut.

4) Dapat mengamati secara proses, simulasi yang dilakukan oleh siswa

denga baik.

Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan

dalam penerapan metode simulasi adalah:

1) Kondisi minat, perhatian, dan motiasi siswa dalam bersimulasi.

Page 44: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

31

2) Pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan.

3) Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

f. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung

objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses

tertentu. Demontrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam

pelaksanaan demontrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat

memperhatikan terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Sebelum

proses demonstrasai guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan

digunakan dalam demontrasi tersebut.

Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi

kelas, jangan sampai guru terlena dengan demonstrasinya tanpa

memperhatikan siswa secara menyeluruh. Ada beberapa prosedur metode

demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:

1) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2) Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.

3) Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari

siswa.

4) Penguatan (diskusi, tanya-jawab, dan latihan) terhadap hasil

demonstrasi.

5) Kesimpulan.

Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang

metode demonstrasi diantaranya:

1) Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan

2) Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh.

3) Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.

4) Mampu melaksanakan penilaian proses.

Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan

dalam penerapan metode demonstrasi adalah:

Page 45: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

32

1) Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat terhadap topik yang

akan didemonstrasikan.

2) Memahami tentang tujuan atau maksud yang akan didemonstrasikan.

3) Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru.

4) Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam

demonstrasi.25

g. Metode inquiri

Metode pembelajaran ini bertujuan agar siswa terangsang oleh

tugas dan mencari sendiri pemecahan masalah itu, mencari sumber sendiri

dan belajar bersama dalam kelompoknya.

h. Metode karya wisata

Metode pembelajaran ini berlangsung di luar kelas. Siswa diajak ke

suatu objek tertentu untuk meneliti atau meninjau guna memperoleh

pengalaman langsung dari objek yang dikunjunginya.26

Jadi dengan demikian, bermacam-macam metode dapat digunakan

dalam pembelajaran. Tetapi bagaimana menggunakan suatu macam

metode pembelajaran yang sesuai dan tepat agar dalam kegiatan belajar

mengajar lebih efektif dalam penyampaian materi supaya dapat menunjang

siswa belajar aktif dan dapat memahami isi materi yang disampaikan.

Jadi dengan demikian, ciri-ciri penggunaan metode pembelajaran

itu baik, apabila semua kegiatan pembelajaran dapat:

1. Mengundang rasa ingin tahu murid,

2. Menantang murid untuk belajar,

3. Mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid,

4. Memudahkan guru,

5. Mengembangkan kreativitas murid, serta

6. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.

25 Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), cet.

IV, h. 4.21-4.26.

26 Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 69.

Page 46: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

33

D. Hakikat Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu

pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan yang ingin dicapai

karena suatu usaha telah dilakukan oleh seseorang (siswa). Terdapat beberapa

pengertian dan makna hasil belajar seperti beberapa pendapat di bawah ini.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah “hasil belajar pada hakikatnya

adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya

melakukan aktivitas belajar.”27

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, “hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan

terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes.” Ali suparman

mengemukakan, bahwa “hasil belajar adalah penilaian keberhasilan siswa

dalam mencapai perilaku yang berasa di dalam dirinya yang tergantung pada

tingkah laku yang dapat diterima atau dicapai oleh siswa secara sempurna.”28

Adapun menurut Arikunto, “hasil belajar adalah hasil setelah

mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk

perbuatan yang dapat diamati dan diukur.”29

Sedangkan Gagne berpendapat

hasil belajar merupakan kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh dari

proses belajar yang dikategorikan dalam empat macam, yaitu:

a. Keterampilan motorik dalam hal ini perlu adanya koordinasi dari beberapa

gerak badan.

b. Invormasi verbal, seseorang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara,

menulis, menggambar, dalam hal ini untuk mengemukakan sesuatu perlu

intelegensi.

c. Kemampuan intelektual, seseorang mampu berinteraksi dengan dunia luar

dan diri sendiri. Dengan menggunakan simbol-simbol atau dalam bentuk

representasi.

d. Strategi kognitif, adalah keterampilan intelektual khusus yang berkenaan

dengan tingkah laku seseorang apa yang telah dipelajarinya.

27 Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.20.

28

Alwi Suparman, Desain Intruksional, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 26.

29 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1993), h. 133.

Page 47: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

34

e. Sikap, sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar

tidak akan berhasil dengan baik.30

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil

belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar mengajar dan

perubahan tingkah laku yang dialami seseorang dari pengalaman belajarnya

setelah melalui proses belajar dalam periode tertentu. Hasil belajar itu sendiri

mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

2. Tipe-tipe hasil belajar

Tipe hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai, ada tiga

bagian, yaitu bidang kognitif, bidang afektif, dan bidang psiomotorik.

Bidang-bidang tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun merupakan hasil

belajar di sekolah dalam proses pembelajaran. Secara jelas diuraikan sebagai

berikut:

a. Hasil belajar bidang kognitif

Tipe hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan pengetahuan

siswa, seperti mengetahui tentang konsep, fakta atau istilah dalam proses

pembelajaran. Dalam tipe ini kata kerja yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan siswa adalah menyebutkan, membedakan, menjelaskan,

menghubungkan, menerapkan, membandingkan, menyimpulkan, menilai,

dan sebagainya.

b. Hasil belajar bidang afektif

Tipe hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan sikap dan nilai

yang mengacu pada tingkah laku, seperti disiplin, memperhatikan

pelajaran, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan sebagainya.

c. Hasil belajar bidang psikmotorik

Hasil belajar pada bidang ini berkenaan dengan keterampilan (skill)

kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi: persepsi,

kesiapan, gerak penyesuaian, kreativitas, dan sebagainya.

30 Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 22-23.

Page 48: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

35

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Drs. M.

Ngalim Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar dapat diikhtisarkan sebagai berikut:31

Grafik 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Zikri Neni Iska, terdapat dua faktor yang mempengaruhi

proses belajar, yaitu:

a. Faktor internal, yakni:

1) Faktor fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera.

2) Faktor psikologi, yakni terdiri dari bakat, minat, kecerdasan,

motivasi, dan kemampuan kognisi.

b. Faktor eksternal, yakni:

1) Faktor lingkungan, yang terdiri dari alam dan sosial.

2) Faktor instrumental, yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana

prasarana, administrasi, dan manajemen.32

Menurut M. Alisuf Sabri, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dirumuskan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1) Faktor-faktor lingkungan, yakni:

31 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) h. 107.

32

Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman....., h. 85.

Faktor

LingkunganAlam

Sosial

InstrumentalKurikulum

Guru

Sarana dan Fasilitas

Administrasi

Dalam Fisiologis Kondisi Fisik

Kondisi Panca Indra

PsikologisBakat, Minat, Motivasi, dan kecerdasan

Page 49: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

36

a) Faktor lingkungan alam, yang meliputi keadaan suhu,

kelembapan udara, waktu, tempat sekolah, dan sebagainya.

b) Faktor lingkungan sosial, yaitu manusia dan budayanya.

2) Faktor-faktor lingkungan instrumental, yang terdiri dari

gedung/sarana fisik kelas, sarana pengajaran serta strategi belajar

mengajar.

3) Faktor-faktor kondisi internal siswa, yakni:

a) Faktor fisiologis, yang terdiri dari kondisi kesehatan,

kebugaran fisik, dan kondisi panca indera.

b) Faktor psikologis, yang terdiri dari minat, bakat, intelegensi,

motivasi, dan kemampuan-kemapuan kognitif seperti: ingatan,

berpikir, dan persepsi.33

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

dengan efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan

serta hasil belajarnya, disamping itu juga kondisi internal dan eksternal

turut pula mendukung. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dengan baik.

Disamping kondisi internal dan eksternal siswa, faktor metode belajar

yang dipakai siswa juga mempengaruhi taraf keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran siswa tersebut.

4. Faktor-faktor yang menghambat hasil belajar siswa

Dalam proses belajar, yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti

yang diharapkan, terkadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan

dalam belajar, hambatan-hambatan itu antara lain:

a. Endogen, yaitu hambatan yang timbul dari diri siswa, hal ini dapat

bersifat biologis seperti hambatan yang bersifat kejasmanian, contohnya

kesehatan, cacat tubuh, kurang makan, dan sebagainya.

b. Exogen, yaitu hambatan yang timbul dari luar diri siswa. Seperti orang

tua yang berwujud pada cara mendidik, hubungan orang tua dengan

anaknya, suasana rumah, keadaan sosial ekonomi, juga dapat timbul

dari sekolah dan masyarakat.

33 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. III, h. 59-60.

Page 50: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

37

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hambatan atau kesulitan

yang dialami siswa belajar itu tidak terlepas dari faktor endogen (yang ada

dalam diri siswa) maupun faktor exogen (yang ada diluar diri siswa).

E. Kerangka Berpikir

Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran di sekolah, baik tingkat dasar

maupun tingkat lanjutan. Mata pelajaran ini terkenal sebagai pelajaran yang

kurang disenangi siswa, karena banyak sebagian siswa yang menganggap

mudah untuk dipelajari terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia dan malas

untuk membaca.

Jika keadaan ini dibiarkan dalam waktu yang panjang, tentu akan

berpengaruh bagi hasil belajar siswa baik pada pelajaran bahasa Indonesia

maupun pelajaran yang lain. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa

disebabkan karena siswa enggan untuk belajar, karena malas untuk membaca

atau metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat ketika

mengajar.

Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun

pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru

dalam menyampaikan meteri pelajaran dan menggunakan alat bantu yang

sesuai mempengaruhi keberhasilan proses mengajar tersebut. Untuk itu

sekolah harus dapat memberikan fasilitas yang dapat memudahkan siswa

dalam menyerap materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik.

Secara teori kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang

dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna

membelajarkan siswa. Di sini, tentu saja tugas guru adalah berusaha

menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi

semua siswa dalam berbagai macam ilmu pengetahuan, salah satunya adalah

bahasa Indonesia.

Guru diharapkan dapat membantu kesulitan atau hambatan yang

dialami siswa dalam belajar, sehingga mereka dapat memahami dan

Page 51: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

38

memecahkann masalah. Guru harus mendorong dan meningkatkan jalannya

proses belajar siswa serta berusaha agar materi yang disampaikan dapat

dipahami dan dimengerti. Sehingga apa yang dilakukan dalam pembelajaran

harus disesuaikan dengan taraf berpikir siswa. Dalam pembelajaran bahasa

Indonesia penggunaan metode oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar

sangatlah penting, guru diminta mampu menjadi fasilitator yang profesional

dalam proses pembelajaran.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesa adalah dugaan sementara, yang sifatnya bisa benar atau juga

bisa salah. Maka untuk itulah diperlukan penelitian. Dengan demikian, dari

kerangka berpikir di atas hipotesa yang diajukan penulis sementara ini adalah

untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai hubungan

disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan teori yang telah

diuraikan di atas, untuk menguji penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di

SMK Al-Hidayah Ciputat.

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di

SMK Al-Hidayah Ciputat.

Jika terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-

Hidayah Ciputat, maka berarti Ha (Hipotesa alternatif) diterima sedangkan

Ho (Hipotesa Nihil) ditolak.

Page 52: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan di SMK Al-Hidayah Ciputat

yang bertempat di JL. RE. Martadinata No.07 Kota Tangerang Selatan.

Adapun waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mulai

saat pembuatan proposal yaitu tanggal 15 Maret 2011 hingga 01

September 2011. Dengan tahapan sebagai berikut: melihat keadaan

sekolah, membuat proposal penelitian, studi pustaka, penyusunan

instrumen, dan mengadakan penelitian.

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan bersifat

deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis atau

menjawab permasalahan yang menyangkut keadaan pada waktu itu,

yang sedang berjalan atau situasi yang ada pada saat ini.

Adapun model penelitian deskriptif yang dipakai adalah deskriptif

survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil. Tetapi, data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

dari populasi tersebut. Dengan, menggunakan kuesioner sebagai alat

pengukur data yang pokok yang dilakukan di sekolah SMK Al-

Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II tahun ajaran 2010/2011.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai,

berbeda-beda, dan dapat berubah-ubah. Variabel menurut Sutrisno

Hadi adalah gejala yang bervariasi.1 Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yang digunakan yaitu variabel yang mempengaruhi yang

disebut variabel penyebab, variabel bebas ataupun independent

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 116.

Page 53: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

40

variabel yang dilambangkan dengan huruf X dan variabel akibat atau

dependent variabel yang dilambangkan dengan huruf Y. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel X (variabel bebas) adalah persepsi

siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia,

sedangkan yang menjadi variabel Y (variabel terikat) adalah hasil

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang diukur

melalui hasil rapor semester ganjil dan genap.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran

ataupun perhitungan, kualitatif ataupun kuantitatif mengenai

karateristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari

sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.2

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI

SMK Al-Hidayah Ciputat yang berjumlah 308 siswa. Dalam penelitian

ini penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari populasi yang ada,

dengan demikian sampelnya berjumlah 30 siswa.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

random sampling, yang dalam hal ini peneliti tidak mengendalikan

salah satu variabel tersebut dan setiap responden akan diberikan

kesempatan yang sama. Dengan perincian bahwa sampel tersebut telah

mewakili dan sesuai dengan perbandingan frekuensi di dalam populasi

secara keseluruhan.

Sedangkan objek penelitian adalah metode pembelajaran guru

bahasa Indonesia dan sebagai informasinya adalah siswa-siswi dan

guru bahasa Indonesia.

2 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara,

2005),Cet. Ke-III, h.12.

Page 54: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang peneliti gunakan dalam memperoleh data adalah

dengan tiga cara yaitu:

1. Observasi, sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan

dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki. Melalui observasi ini

maka penulis memperoleh data mengenai kondisi sekolah,

guru, karyawan, sarana, dan prasarana di SMK Al-Hidayah

Ciputat.

2. Wawancara, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

Wawancara merupakan proses tanya-jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dengan dua siswa atau lebih

dengan bertatap muka mendengarkan secara langsung

informasi-informasi atau keterangan-keterangan.3 Dalam hal ini

penulis mengadakan komunikasi langsung dengan kepala

sekolah, guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk

mendapatkan data yang objektif mengenai masalah yang

menjadi objek penelitian.

3. Angket, yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan

mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden

(orang-orang yang menjawab jadi yang diselidiki).4 Cara

angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup, yakni angket yang ada pada setiap itemnya telas

tersedia alternatif-alternatif jawaban sehingga responden dapat

dengan mudah memilih salah satu jawaban dari jawaban

alternatif yang telah tersedia.

3 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),

cet. Ke-72, h. 83.

4 Ibid, h. 76.

Page 55: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

42

Urutan penyusunan angket terdiri dari beberapa aspek. Aspek

yang pertama adalah aspek identitas. Aspek yang kedua adalah

aspek petunjuk pengisian, dan aspek yang ketiga aspek daftar

daftar pernyataan, yang peneliti gunakan untuk mengetahui

tentang persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru

bahasa Indonesia.

F. Kisi-kisi Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif

bentuk pernyataan kuesioner (angket). Angket yang digunakan dalam

pengambilan data yaitu angket persepsi siswa tentang metode

pembelajaran guru bahasa Indonesia sebanyak 20 item penyataan.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel:

a. Variabel bebas (X) : Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

guru bahasa Indonesia

b. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa

Tabel 1

Skor Jawaban Angket

No Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

1 Selalu (SL) 5 1,25

2 Sering (SR) 3,75 2,5

3 Kadang-kadang (KD) 2,5 3,75

4 Tidak Pernah (TP) 1,25 5

Tabel berikut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

penyebaran butir-butir item dari tiap-tiap variabel penelitian.

Page 56: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

43

Tabel 2

Kisi-kisi Kuesioner

Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru Bahasa

Indonesia SMK Al-Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II

tahun ajaran 2010/2011

No. Dimensi Indikator

No.

Pernyataan

dalam angket

Jumlah

Item

1. a.Persepsi Siswa

terhadap metode

pembelajaran

Bahasa Indonesia

Kemampuan guru bidang

studi dalam mengajar

Kemampuan guru bidang

studi dalam menguasai

materi pembelajaran

Metode pembelajaran

memudahkan siswa dalam

belajar

Metode pembelajaran yang

dipakai bervariatif

2, 3, dan 4

5

8 dan 10

15, 16, 17,

18, 19, dan

20

3

1

2

6

2. b. Persepsi siswa

terhadap guru

bidang studi

Guru bidang studi membuat

ketertarikan mata pelajaran

sehingga siswa anusias

dalam belajar

Guru bidang studi mampu

membuat penugasan dengan

baik dan benar

1, 6, 7, dan 8

11, 12, 13,

dan 14

4

4

Jumlah 20

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka

tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkahnya-

langkahnya sebagai berikut:

Page 57: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

44

1. Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang

kelengkapan dan kebenaran pengisian sehingga terhindar dari

kekeliruan dan kesalahan.

2. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah

memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat

pada angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan

perhitungan masing-masing diberi bobot nilai yang bergerak dari 5

sampai 1,25 sesuai dengan kualitas jawabannya yang disusun

sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban SL, dengan bobot nilai 5

b. Alternatif jawaban SR, dengan bobot nilai 3,75

c. Alternatif jawaban KD, dengan bobot nilai 2,5

d. Alternatif jawaban TP, dengan bobot nilai 1,25

3. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke

dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi

dan prosentase.

H. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

1. Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisis

secara deskriptif (dengan prosentase), yaitu dengan

menggunakan rumus frekuensi relatif sebagai berikut:

Rumus : P = N

Fx 100%

Keterangan :

P = angka persentase

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) .5

100% bilangan tetap (kostanta).

5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 1999), cet.

Ke-5, h. 40.

Page 58: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

45

Tabel 3 Angka prosentase

No Prosentase % Penafsiran

1 100 % Seluruhnya

2 90-99% Hampir Seluruhnya

3 60-89% Sebagian Besar

4 51-59% Lebih Dari Setengah

5 50% Setengahnya

6 40-49% Hampir Setengahnya

7 10-39% Sebagian Kecil

8 1-9% Sedikit Sekali

9 0% Tidak Ada

2. Interpretasi Data

a. Analisa Hubungan Dua Variabel

Sedangkan untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut

digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus Product Moment.

Rumus tersebut sebagai berikut:

rxy =

]][[2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

rxy = Angka korelasi “r” Product Moment

N = Banyaknya subyek (number of cases)

X = Jumlah skor dalam sebaran X (persepsi siswa terhadap metode

pembelajaran Bahasa Indonesia)

Y = Jumlah skor dalam sebaran Y (persepsi siswa terhadap Bahasa

Indonesia)

XY = Jumlah hasil skor X dengan skor Y

X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Page 59: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

46

Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua

variabel di atas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka

indeks korelasi “r” Product Moment serta menarik kesimpulan yang

dilakukan dengan dua cara:

a) Interprestasi secara sederhana atau secara kasar yaitu dengan

mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi

product moment seperti di bawah ini:

Tabel 4

Indeks Korelasi Product Moment

Besarnya "r"

Product Moment ( rxy )

Interpretasi

0,00-0,20 Antara variable X dengan variable Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu

diabaikan.

0,20 -0,40 Antara variable X dengan variable Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

0,40 -0,70 Antara variable X dengan variable Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70 -0,90 Antara variable X dengan variable Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 -1,00 Antara variable X dengan variable Y terdapat

korelasi yang sangat tinggi

b) Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment,

yaitu dengan cara:

1) Merumuskan Hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa nihil (Ho)

Page 60: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

47

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa

terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa

Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa

terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa

Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat. 6

Kriteria Pengujian:

Tolak Ho jika Thitung > Ttabel

2) Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang telah

diajukan, dengan cara membandingkan besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel derajat bebas (db) atau degree of freedom

(df) dengan menggunakan rumus:

df = N – nr

Keterangan:

df = degree of freedom

N = number of cases

Nr = banyaknya variabel yang di korelasikan.

Hasilnya dikonsultasikan pada tabel “r” Product Moment dari

person untuk df taraf signifikan 5 00 .

Selanjutnya untuk mengetahui dan mencari seberapa besar

pengaruh variabel x terhadap variabel y dengan rumus sebagai berikut:

%100rKD 2 .7

Keterangan :

KD = Koefisien determination (Kontribusi variabel x terhadap

variabel y)

r2

= Koefesien korelasi antara variabel x dan variabel y.

6 Ibid, h. 193-194.

7 M. Subana, Statistik Pendidikan , (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.174.

Page 61: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

48

I. Sumber Data

Sumber data yang penulis lakukan yaitu:

1. Guru Pendidikan Bahasa Indonesia

Guru pendidikan Bahasa Indonesia dalam penelitian ini sebagai

informan tentang persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Para Siswa

Sumber data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada

responden yaitu para siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat Tangerang

Selatan kelas X dan XI semester II tahun ajaran 2010/2011.

3. Wali kelas

Sumber data yang diperoleh dari hasil belajar siswa adalah

melalui rekapitulasi nilai semester ganjil dan genap yang penulis dapat

dari wali kelas masing-masing.

4. Kepala Sekolah dan Staf Kesiswaan

Sumber data yang penulis lakukan kepada kepala sekolah dan

staf kesiswaan mengenai kondisi objektifitas sekolah.

Page 62: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian yang berupa hasil

penghitungan akhir serta pembahasan hasil penelitian, sedangkan untuk perincian

data hasil penghitungan dapat dilihat pada bagian lampiran-lampiran. Data yang

didapat dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi, sebar angket dan

wawancara.

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Ciputat

1. Profil SMK Al-Hidayah Ciputat

NPSN : 20603274 NSS : 342022317027

Nama SMK : SMK Al-Hidayah Status : Swasta

No. SK pendirian : 1099/102/kep/OT/95 Tgl SK : 28/11/95

Penandatanganan SK : Dinas pendidkan PBM : Siang

Sertifikasi ISO 9001:2000: bersitifikat

Alamat : Jl. R.E. Martadinata No. 7 Rt.04 Rw.05

Desa : Cipayung Kecamatan : Ciputat

Kab/Kota : Tang-Sel Provinsi : Banten

Kode Pos : 15411 Telepon: 021 74709740

Fax : 021 74709740

Kepala Sekolah: Drs. Sukoco D.M Hp : 081380645690

Jml Guru : Total 26 (PNS: 7 Non PNS: 19) (Guru tetap: 5, guru

tidak tetap: 14).

Lahan SMK

No Jenis Lahan Luas (M2) Status Kepemilikan Lahan

Pemerintah/ Yayasan Lainnya

1 Luas Bangunan 841 M2

Yayasan

2 Luas Lahan Tanpa

Bangunan 359 M

2 Yayasan

3 Total Luas Lahan

Seluruhnya 1200 M

2 Yayasan

Page 63: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

50

2. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya

SMK Al-Hidayah Ciputat adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang

berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam AL-Hidayah. Yayasan

Pendidikan Islam AL-Hidayah sendiri berdiri sejak tahun 1926 yang

didirikan oleh K.H. Moch. Noor.

Pada awalnya yayasan pendidikan ini hanya menyelenggarakan

pendidikan nonformal berupa majlis Ta’lim yang kemudian

menyelenggarakan pendidikan formal tingkat dasar yaitu Madrasah

Diniyah. Dalam perjalanannya yayasan Al-Hidayah kemudian

menyelenggarakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMPS

(Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial) yang kemudian menjadi SMK Al-

Hidayah.

SMK Al-Hidayah Ciputat tepat berdiri dan beroperasional sejak tahun

1983 Sekolah ini sekarang telah memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup

lengkap dengan jumlah siswa yang terus berkembang. SMK Al-Hidayah

Ciputat yang awalnya berada di daerah yang sekarang telah menjadi pusat

perbelanjaan Ciputat telah memiliki tempat sendiri dengan alamat Jl.RE.

Martadinata No.7 Cipayung Ciputat 15411.

3. Visi dan Misi

a. Visi sekolah

1) Terwujudnya pendidikan yang bermutu efisien dan relevan.

2) Unggul dan berkualitas dalam mewujudkan pengembangan standar

proses pembelajaraan, yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

3) Unggul dan berkualitas dalam mewujudkan peningkatan standar

kelulusan.

4) Unggul dan berkualitas dalam mewujudkan pengembangan fasilitas

pendidikan yang terkini dan canggih.

5) Unggul dan bermutu dalam mewujudkan pengembangan tenaga

pendidik dan pendidikan yang jujur, profesional, terampil, tangguh

dan berkompeten di bidangnya.

Page 64: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

51

b. Misi sekolah

1) Mewujudkan pendidikan dan bermutu efisien dan relevan.

2) Mewujudkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan

menyenangkan.

3) Mewujudkan penembangan standar pencapaian ketuntasan belajar

dan peningkatan standar kelulusan setiap tahunnya.

4) Mewujudkan prasarana pembelajaran yang inovatif dan canggih

5) Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang jujur,

profesional, terampil, dan canggih.

6) Mewujudkan sistem yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan

objektif.

4. Pengurus, Pendidik, Karyawan, dan Siswa

a. Susunan Pengurus

Ketua yayasan : H.M. Anwar Nur,S.Ag

Ka. Bid .Pendidikan : Drs Yasmin

Kepala sekolah : Drs Sukoco .DM

Waka kurikulum : Siti Zubaidah, S.pd

Waka kesiswaan : Endang Hidayat, A. Md

b. Tenaga Pendidik

1. Drs. Sukoco DM. 12. Budi Arya Darma , S.kom

2. Siti Zubaidah, S.pd. 13 . H M.Imron, S.pd

3. Endang Hidayat,A. Md 14. Drs .Yasmin

4. Abdul Kodir, S.pd. 15. Mustolih Udin, SE

5. Drs. Ruslan Abdul Gani 16. Ade Laily Suryani ,S.Ag

6. Umaeroh, S. pd 17. Muhamad Idrus, S.pdi

7. Supardi Z,Ba 18. Tugiran ,S.E.

8. Badri, S.Ag 19. Siti Suryani, S.Pd

9.Yuli Sudarwanto 20. Lukman Hakim ,A.MD

10. Hafidulloh, S.pd 21. Rusli ,S.pdi

11. Maryanah ,S.pd 22. Sri Rahayu ,S.pd

Page 65: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

52

c. Karyawan

1. Resni 5. Sri Mulyani

2. Via Aprilia 6. Pak. Udin

3. Didi Awaludin 7. Yanah

4. Wahyudin

d. Keadaan siswa

Tingkat Adm

Rombel PJ

Rombel Jumlah

L P L P L P

X 12 32 1 35 6 1 47 38

XI 29 36 2 19 17 1 48 53

XII 32 50 2 22 18 1 54 68

Jumlah 73 118 76 41 308

5. Sarana dan Prasarana

a. Administrasi

1) Ruang kepala sekolah (satu)

2) Ruang guru (satu)

3) Ruang pelayanan administrasi (satu)

4) Ruang BP dan OSIS

b. Kegiatan belajar

1) Ruang kelas (sepuluh)

2) Ruang praktek/bengkel/workshop (dua)

3) Ruang lab.fisika/kimia/biologi

4) Ruang lab.bahasa (satu)

5) Ruang praktek komputer (satu)

c. Penunjang pendidikan

1) Ruang perpustakaan (satu)

2) Ruang unit produksi (satu)

3) Ruang pramuka, koperasi, UKS (satu)

4) Ruang ibadah

Page 66: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

53

d. Penunjang lainnya

1) Ruang bersama atau aula (satu)

2) Kantin sekolah (satu)

3) Toilet (empat)

4) Gudang (satu)

5) Lapangan olahraga (satu)

B. Deskripsi dan Analisa Data

Dari keseluruhan siswa/siswi SMK Al-Hidayah Ciputat yang berjumlah

308 siswa diambil data sampel penelitiannya dengan perhitungan prosentase

10% dari jumlah siswa. Maka diperoleh hasil 30 orang yang menjadi sampel.

Selanjutnya dari siswa/siswi yang dijadikan responden, diberikan sebuah

angket penelitian yang didalamnya berisi 20 item pertanyaan (20 soal untuk

pertanyaan variabel X dan 30 hasil belajar siswa dari nilai rapor untuk variabel

Y) yang diharapkan nantinya dapat mengetahui hubungan antara persepsi

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa.

Setelah data terkumpul, peneliti mengolah dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi yang dilengkapi prosentase dengan menggunakan rumus:

Rumus : P = N

Fx 100%

Keterangan :

P = Angka Prosentasenya

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Jumlah sampel.

Untuk mengetahui secara deskriptif tentang persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa di SMK

Al-Hidayah Ciputat.

1. Variabel X (Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa

Indonesia)

Berikut penulis sajikan hasil angket dari 20 pertanyaan yang diberikan

kepada beberapa siswa secara acak di SMK Al-Hidayah Ciputat.

Page 67: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

54

Tabel 5

Setiap ada pelajaran bahasa Indonesia, saya masuk kelas dan ikut belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1. Selalu (SL) 20 66,7

Sering (SR) 10 33,3

Kadang-kadang (KD) - -

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 20 siswa sekitar 66,7 %

menjawab setiap ada pelajaran bahasa Indonesia, masuk kelas dan ikut belajar,

kemudian 10 siswa sekitar 33,3 % menjawab setiap ada pelajaran bahasa

Indonesia, masuk kelas dan ikut belajar, sedangkan kadang-kadang dan tidak

pernah untuk masuk kelas dan ikut belajar setiap ada pelajaran bahasa

Indonesia tidak ada. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa siswa lebih banyak

selalu masuk dan ikut belajar setiap ada pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 6

Guru bahasa Indonesia saya memperhatikan semua siswa di kelas dan

memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

2. Selalu (SL) 5 16,7

Sering (SR) 11 36,7

Kadang-kadang (KD) 13 43,3

Tidak Pernah (TP) 1 3,3

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 5 siswa sekitar 16,7%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu memperhatikan semua siswa di kelas

dan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, kemudian 11

siswa sekitar 36,7% menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-

kadang sebanyak 13 siswa dengan prosentase 43,3%, dan yang menjawab tidak

pernah ada 1 siswa dengan prosentase 3,3%. Dengan demikian, dapat dilihat

Page 68: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

55

bahwa guru kadang-kadang memperhatikan semua siswa di kelas dan

memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 7

Dalam mengajar, guru bahasa Indonesia menerangkan pelajaran tanpa

melihat dan membaca buku

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

3. Selalu (SL) 3 10

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 16 53,3

Tidak Pernah (TP) 5 16,7

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 3 siswa sekitar 10% menjawab

dalam mengajar, guru bahasa Indonesia selalu menerangkan pelajaran tanpa

melihat dan membaca buku, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab dalam

mengajar, guru bahasa Indonesia sering menerangkan pelajaran tanpa melihat

dan membaca buku, sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 16

siswa dengan prosentase 53,3%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 5

siswa dengan prosentase 16,7%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dalam

mengajar, guru bahasa Indonesia kadang-kadang menerangkan pelajaran tanpa

melihat dan membaca buku.

Tabel 8

Guru bahasa Indonesia saya mengajarkan apa yang ada di dalam buku

paket

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

4. Selalu (SL) 19 63,3

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 3 10

Tidak Pernah (TP) 2 6,7

Jumlah 30 100

Page 69: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

56

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 19 siswa sekitar 63,3%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu mengajarkan apa yang ada di dalam buku

paket, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab guru bahasa Indonesia sering

mengajarkan apa yang ada di dalam buku paket, sedangkan yang menjawab

kadang-kadang sebanyak 3 siswa dengan prosentase 10%, dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak 2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian, dapat

dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu mengajarkan apa yang ada di dalam

buku paket.

Tabel 9 Guru bahasa Indonesia saya mampu menguasai materi Bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

5. Selalu (SL) 11 36,7

Sering (SR) 9 30

Kadang-kadang (KD) 10 33,3

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 11 siswa sekitar 36,7%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu mampu menguasai materi bahasa

Indonesia, kemudian 9 siswa sekitar 30% menjawab guru bahasa Indonesia

sering, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia kadang-kadang

mampu menguasai materi bahasa Indonesia sebanyak 10 siswa dengan

prosentase 33,3%, dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan

demikian, dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia kadang-kadang mampu

menguasai materi bahasa Indonesia.

Page 70: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

57

Tabel 10 Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya menyukai pelajaran

bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

6. Selalu (SL) 8 26,7

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 14 46,7

Tidak Pernah (TP) 2 6,7

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 26,7%

menjawab cara mengajar guru bahasa Indonesia selalu membuat siswa

menyukai pelajaran bahasa Indonesia, kemudian 6 siswa sekitar 20%

menjawab sering, sedangkan yang menjawab cara mengajar guru bahasa

Indonesia kadang-kadang membuat siswa menyukai pelajaran bahasa

Indonesia sebanyak 14 siswa dengan prosentase 46,7%, dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak 2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian,

dapat dilihat bahwa cara mengajar guru bahasa Indonesia kadang-kadang

membuat siswa menyukai pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 11 Saya menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang bersangkutan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

7. Selalu (SL) 6 20

Sering (SR) 7 23,3

Kadang-kadang (KD) 10 33,3

Tidak Pernah (TP) 7 23,3

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab

siswa selalu menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang

bersangkutan, kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab siswa sering

menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang bersangkutan,

Page 71: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

58

sedangkan yang menjawab siswa kadang-kadang menyukai pelajaran bahasa

Indonesia karena guru yang bersangkutan sebanyak 10 siswa dengan

prosentase 33,3% dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 7 siswa dengan

prosentase 23,3%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa

kadang-kadang menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena guru yang

bersangkutan.

Tabel 12

Saya menyukai metode pengajaran dari guru bahasa Indonesia sekalipun

mengharuskannya untuk belajar bahasa Indonesia lebih keras

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

8. Selalu (SL) 9 30

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 13 43,3

Tidak Pernah (TP) 2 6,7

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab

siswa selalu menyukai metode pembelajaran dari guru bahasa Indonesia

sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih keras, kemudian

6 siswa sekitar 20% menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-

kadang siswa menyukai metode pembelajaran dari guru bahasa Indonesia

sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih keras sebanyak

13 siswa dengan prosentase 43,3% dan yang menjawab tidak pernah sebanyak

2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih

banyak siswa yang kadang-kadang menyukai metode pembelajaran dari guru

bahasa Indonesia sekalipun mengharuskan untuk belajar bahasa Indonesia lebih

keras.

Page 72: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

59

Tabel 13 Cara mengajar guru bahasa Indonesia membuat saya mengerti tentang

pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

9. Selalu (SL) 10 33,3

Sering (SR) 5 16,7

Kadang-kadang (KD) 15 50

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu membuat siswa mengerti tentang

pelajaran bahasa Indonesia, kemudian 5 siswa sekitar 16,7% menjawab sering,

sedangkan yang menjawab kadang-kadang guru bahasa Indonesia membuat

siswa mengerti tentang pelajaran bahasa Indonesia sebanyak 15 siswa dengan

prosentase 50% dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan demikian,

dapat dilihat bahwa lebih banyak kadang-kadang guru bahasa Indonesia

membuat siswa mengerti tentang pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 14 Metode pembelajaran guru bahasa Indonesia memudahkan saya dalam belajar

bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

10. Selalu (SL) 8 26,7

Sering (SR) 7 23,3

Kadang-kadang (KD) 15 50

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 26,7%

menjawab metode pembelajaran guru bahasa Indonesia selalu memudahkan

siswa dalam belajar bahasa Indonesia, kemudian 7 siswa sekitar 23,3%

menjawab sering, sedangkan yang menjawab kadang-kadang metode

Page 73: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

60

pembelajaran guru bahasa Indonesia memudahkan siswa dalam belajar bahasa

Indonesia sebanyak 15 siswa dengan prosentase 50%, dan yang menjawab

tidak pernah tidak ada. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak

metode pembelajaran guru bahasa Indonesia kadang-kadang memudahkan

siswa dalam belajar bahasa Indonesia.

Tabel 15

Saya menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

11. Selalu (SL) 9 30

Sering (SR) 5 16,7

Kadang-kadang (KD) 15 50

Tidak Pernah (TP) 1 3,3

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 8 siswa sekitar 30% menjawab

siswa selalu menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia,

kemudian 5 siswa sekitar 16,7% menjawab siswa sering menikmati tugas-tugas

yang diberikan guru bahasa Indonesia, sedangkan yang menjawab siswa

kadang-kadang menikmati tugas-tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia

sebanyak 15 siswa dengan prosentase 50%, dan yang menjawab tidak pernah

ada 1 siswa dengan prosentase 3,3%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa

lebih banyak siswa kadang-kadang menikmati tugas-tugas yang diberikan guru

bahasa Indonesia.

Tabel 16

Saya merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran bahasa

Indonesia

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

12. Selalu (SL) 1 3,3

Sering (SR) 3 10

Kadang-kadang (KD) 19 63,3

Tidak Pernah (TP) 7 23,3

Jumlah 30 100

Page 74: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

61

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 1 siswa sekitar 3,3% menjawab

siswa selalu merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa

Indonesia, kemudian 3 siswa sekitar 10% menjawab siswa sering merasa jenuh

belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan yang

menjawab siswa kadang-kadang merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika

pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 19 siswa dengan prosentase 63,3%, dan

yang menjawab tidak pernah sebannyak 7 siswa dengan prosentase 23,3%.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa kadang-kadang

merasa jenuh belajar di dalam kelas ketika pelajaran Bahasa Indonesia.

Tabel 17

Saya berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru bahasa

Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

13. Selalu (SL) 12 40

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 12 40

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 12 siswa sekitar 40%

menjawab siswa selau berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru

bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit, kemudian 6 siswa sekitar

20% menjawab siswa sering berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dari guru bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit, sedangkan yang

menjawab siswa kadang-kadang berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dari guru bahasa Indonesia, meskipun tugas itu sangat sulit sebanyak 12 siswa

dengan prosentase 40%, dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan

demikian, dapat dilihat bahwa siswa selalu dan kadang-kadang berusaha

mengerjakan tugas bahasa Indonesia dari guru bahasa Indonesia, meskipun

tugas itu sangat sulit.

Page 75: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

62

Tabel 18

Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia

dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

14. Selalu (SL) 9 30

Sering (SR) 14 46,7

Kadang-kadang (KD) 7 23,3

Tidak Pernah (TP) - -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab

siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia

dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, kemudian 14 siswa sekitar 46,7%

menjawab siswa sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa

Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, sedangkan yang menjawab

kadang-kadang sebanyak 7 siswa dengan prosentase 23,3%, dan yang

menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih

banyak siswa sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa

Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Tabel 19

Saya senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas

dengan metode menghafal

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

15. Selalu (SL) 9 30

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 13 43,3

Tidak Pernah (TP) 2 6,7

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 9 siswa sekitar 30% menjawab

siswa selalu senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas

dengan metode menghafal, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab siswa

sering senang ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas dengan

Page 76: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

63

metode menghafal, sedangkan yang menjawab siswa kadang-kadang senang

ketika guru bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas dengan metode

menghafal sebanyak 13 siswa dengan prosentase 43,3%, dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak ada 2 siswa dengan prosentase 6,7%. Dengan demikian,

dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa kadang-kadang senang ketika guru

bahasa Indonesia menjelaskan tentang majas dengan metode menghafal.

Tabel 20

Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas puisi dengan

metode demonstrasi (maju ke depan kelas)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

16. Selalu (SL) 10 33,3

Sering (SR) 2 6,7

Kadang-kadang (KD) 10 33,3

Tidak Pernah (TP) 8 26,7

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas puisi

dengan metode demonstrasi (maju ke depan kelas), kemudian 2 siswa sekitar

6,7% menjawab sering, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia

kadang-kadang menyenangkan bila membahas puisi dengan metode

demonstrasi (maju ke depan kelas) sebanyak 10 siswa dengan prosentase 33,3

%, dan yang menjawab tidak pernah ada 8 siswa dengan prosentase 26,7%.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu dan

kadang-kadang menyenangkan bila membahas puisi dengan metode

demonstrasi (maju ke depan kelas).

Page 77: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

64

Tabel 21

Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas imbuhan kata

seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya-jawab

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

17. Selalu (SL) 10 33,3

Sering (SR) 7 23,3

Kadang-kadang (KD) 9 30

Tidak Pernah (TP) 3 10

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas

imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab,

kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab guru bahasa Indonesia sering

menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-an/, /me-kan/

dengan metode tanya jawab, sedangkan yang menjawab guru bahasa Indonesia

kadang-kadang menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/, /pe-

an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab sebanyak 9 siswa dengan prosentase

30%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 3 siswa dengan prosentase

10%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak guru bahasa

Indonesia selalu menyenangkan bila membahas imbuhan kata seperti /ber-/,

/pe-an/, /me-kan/ dengan metode tanya jawab.

Tabel 22

Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas kalimat

khusus-umum atau umum-khusus dengan metode diskusi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

18. Selalu (SL) 6 20

Sering (SR) 7 23,3

Kadang-kadang (KD) 14 46,7

Tidak Pernah (TP) 3 10

Jumlah 30 100

Page 78: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

65

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab

guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas kalimat umum-

khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi, kemudian 7 siswa sekitar

23,3% menjawab sering, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa

Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas kalimat umum-

khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi sebanyak 14 siswa dengan

prosentase 46,7%, dan yang menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan

prosentase 10%. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa

menjawab guru bahasa Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila

membahas kalimat umum-khusus atau khusus-umum dengan metode diskusi.

Tabel 23

Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas pidato

dengan metode ceramah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

19. Selalu (SL) 10 33,3

Sering (SR) 7 23,3

Kadang-kadang (KD) 10 33,3

Tidak Pernah (TP) 3 10

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 10 siswa sekitar 33,3%

menjawab guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas materi

pidato dengan metode ceramah, kemudian 7 siswa sekitar 23,3% menjawab

guru bahasa Indonesia sering menyenangkan bila membahas materi pidato

dengan metode ceramah, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa

Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas materi pidato dengan

metode ceramah sebanyak 10 siswa dengan prosentase 33,3%, dan yang

menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan prosentase 10%. Dengan demikian,

dapat dilihat bahwa guru bahasa Indonesia selalu dan kadang-kadang

menyenangkan bila membahas materi pidato dengan metode ceramah.

Page 79: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

66

Tabel 24

Guru bahasa Indonesia saya menyenangkan bila membahas penulisan

laporan dengan metode penugasan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

20. Selalu (SL) 6 20

Sering (SR) 6 20

Kadang-kadang (KD) 15 50

Tidak Pernah (TP) 3 10

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dari 6 siswa sekitar 20% menjawab

guru bahasa Indonesia selalu menyenangkan bila membahas penulisan laporan

dengan metode penugasan, kemudian 6 siswa sekitar 20% menjawab guru

bahasa Indonesia sering menyenangkan bila membahas penulisan laporan

dengan metode penugasan, sedangkan siswa yang menjawab guru bahasa

Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas penulisan laporan

dengan metode penugasan sebanyak 15 siswa dengan prosentase 50%, dan

yang menjawab tidak pernah ada 3 siswa dengan prosentase 10%. Dengan

demikian, dapat dilihat bahwa lebih banyak siswa menjawab guru bahasa

Indonesia kadang-kadang menyenangkan bila membahas penulisan laporan

dengan metode penugasan.

Page 80: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

67

Tabel 25

Tabel perhitungan variabel X (skala persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia)

Su

byek

Pernyataan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 5 3,75 2,5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 5 3,75 5 3,75 1,25 3,75 2,5 5 3,75 2,5 3,75 5 71,25

2 3,75 2,5 2,5 1,25 3,75 5 2,5 3,75 5 5 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 1,25 2,5 5 2,5 2,5 65

3 3,75 5 2,5 5 5 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 1,25 1,25 3,75 1,25 1,25 57,5

4 5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 5 3,75 3,75 5 5 5 2,5 2,5 5 3,75 71,25

5 5 2,5 2,5 1,25 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 1,25 2,5 2,5 5 5 2,5 5 2,5 61,25

6 3,75 2,5 2,5 5 3,75 3,75 3,75 2,5 5 5 2,5 3,75 3,75 2,5 3,75 5 3,75 5 3,75 5 76,25

7 5 5 3,75 1,25 5 5 3,75 5 5 5 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 3,75 5 3,75 3,75 3,75 81,25

8 5 3,75 5 1,25 3,75 5 1,25 3,75 5 2,5 5 5 3,75 5 1,25 5 3,75 2,5 5 1,25 73,75

Page 81: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

68

9 5 2,5 3,75 1,25 5 5 5 5 3,75 5 5 5 1,25 3,75 3,75 2,5 5 5 5 2,5 80

10 3,75 3,75 2,5 1,25 3,75 5 2,5 5 3,75 2,5 3,75 5 1,25 3,75 5 2,5 5 2,5 5 3,75 71,25

11 5 2,5 5 1,25 5 2,5 1,25 5 5 2,5 2,5 1,25 1,25 5 2,5 2,5 5 2,5 5 5 67,5

12 5 3,75 2,5 1,25 3,75 3,75 2,5 2,5 5 3,75 3,75 3,75 3,75 3,75 5 5 5 3,75 3,75 3,75 75

13 3,75 3,75 2,5 2,5 3,75 3,75 5 3,75 2,5 5 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 5 3,75 2,5 3,75 5 73,75

14 5 5 2,5 1,25 5 5 5 5 5 5 5 5 1,25 5 5 1,25 5 3,75 5 3,75 83,75

15 3,75 2,5 1,25 1,25 5 2,5 1,25 1,25 2,5 5 5 2,5 3,75 2,5 2,5 5 5 5 2,5 2,5 62,5

16 5 5 1,25 2,5 3,75 2,5 5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 3,75 5 2,5 1,25 2,5 3,75 1,25 3,75 63,75

17 5 3,75 3,75 1,25 5 2,5 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 1,25 1,25 2,5 2,5 2,5 56,25

18 3,75 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 1,25 3,75 3,75 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 52,5

19 5 3,75 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 57,5

20 3,75 3,75 3,75 1,25 5 2,5 1,25 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 3,75 3,75 2,5 5 3,75 3,75 2,5 65

21 3,75 1,25 2,5 5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 55

Page 82: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

69

22 3,75 2,5 3,75 1,25 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 2,5 3,75 1,25 5 5 1,25 1,25 2,5 2,5 1,25 55

23 5 2,5 1,25 3,75 5 2,5 3,75 5 2,5 5 2,5 3,75 2,5 3,75 5 5 3,75 3,75 5 2,5 73,75

24 5 2,5 1,25 1,25 2,5 3,75 3,75 5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 2,5 2,5 5 60

25 5 3,75 1,25 2,5 2,5 3,75 5 2,5 2,5 2,5 2,5 3,75 3,75 2,5 2,5 1,25 2,5 2,5 1,25 2,5 56,25

26 5 2,5 2,5 1,25 2,5 1,25 1,25 2,5 5 2,5 5 5 1,25 5 5 1,25 2,5 1,25 2,5 2,5 57,5

27 5 5 5 1,25 5 5 5 5 2,5 5 5 3,75 2,5 3,75 5 3,75 5 5 5 5 87,5

28 5 3,75 2,5 1,25 2,5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 2,5 2,5 1,25 5 2,5 5 2,5 5 5 2,5 63,75

29 5 2,5 3,75 1,25 2,5 1,25 1,25 2,5 5 2,5 5 5 1,25 5 5 2,5 5 1,25 2,5 2,5 62,5

30 5 3,75 2,5 3,75 3,75 3,75 2,5 3,75 3,75 2,5 2,5 5 1,25 3,75 3,75 2,5 3,75 2,5 3,75 2,5 66,25

TOTAL 2003,75

Page 83: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

70

2. Variabel Y (Hasil belajar)

Hasil belajar dapat dikatakan prestasi belajar yang merupakan

kemampuan internal yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

ada dalam pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.

Menurut Blomm, hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang

meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berikut penulis sajikan hasil belajar bahasa Indonesia siswa dari nilai

rapor semester ganjil dan genap dalam satu periode.

Tabel 26

Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X PJ dan XI AP-1 dari nilai rapor

semester ganjil dan genap

No Nama Siswa Kelas Ganjil Genap Jumlah

1 Abdul Latif X PJ 60 60 60

2 Abdul Zakaria X PJ 65 60 62,5

3 Andri Setiawan X PJ 60 60 60

4 Dewi Lestari P. X PJ 60 68 64

5 Dika Andriani X PJ 65 62 63,5

6 Fiki Faisal A. X PJ 60 60 60

7 Ilham Munawar X PJ 62 60 61

8 M. Abd. Jaya Sun X PJ 60 64 62

9 Nur Agung F. X PJ 60 65 62,5

10 Riduan X PJ 60 60 60

11 Rizky Arisandi X PJ 60 62 61

12 M. Yusuf X PJ 60 60 60

13 Rizki Fauzan X PJ 60 60 60

14 Mawartini X PJ 65 62 63,5

15 Dwi Hendra Hadi X PJ 65 72 68,5

16 Aji Saputra XI AP-1 60 70 65

Page 84: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

71

17 Apri Aldi XI AP-1 61 70 65,5

18 Bayu Gustian XI AP-1 60 70 65

19 Dede Leo V. XI AP-1 60 70 65

20 Herdi Febrianto XI AP-1 60 72 66

21 Imam Budiman XI AP-1 60 70 65

22 M. Rifki Arnal XI AP-1 60 70 65

23 Nurcahyati XI AP-1 60 74 67

24 Saipuloh XI AP-1 60 72 66

25 Siti Maesaroh XI AP-1 60 70 65

26 Siti Nursoleha XI AP-1 61 73 67

27 Syahrul Ramadhan XI AP-1 63 70 66,5

28 Tamsai Riyanto XI AP-1 60 70 65

29 Dinar Diani XI AP-1 60 70 65

30 Melda Meriyani XI AP-1 70 82 76

Data Hasil Rapor

Rapor dibedakan atas rentang atau nilai:

Sangat tinggi = ≥ 80

Tinggi = 70-80

Sedang = 60-70

Rendah = ≤ 6

Tabel 27

Tabel Perhitungan Variabel Y

(Hasil Belajar Siswa)

Responden Daftar nilai semester ganjil dan genap

1 60

2 62,5

3 60

4 64

5 63,5

Page 85: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

72

6 60

7 61

8 62

9 62,5

10 60

11 61

12 60

13 60

14 63,5

15 68,5

16 65

17 65,5

18 65

19 65

20 66

21 65

22 65

23 67

24 66

25 65

26 67

27 66,5

28 65

29 65

30 76

Adapun skor total dari variabel persepsi siswa terhadap metode

pembelajaran guru bahasa Indonesia (X) dan variabel hasil belajar (Y) dapat

dilihat dari tabel sebagai berikut:

Page 86: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

73

Tabel 28

Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia (X)

dan hasil belajar (Y)

No. Responden X Y

1 71,25 60

2 65 62,5

3 57,5 60

4 71,25 64

5 61,25 63,5

6 76,25 60

7 81,25 61

8 73,75 62

9 80 62,5

10 71,25 60

11 67,5 61

12 75 60

13 73,75 60

14 83,75 63,5

15 62,5 68,5

16 63,75 65

17 56,25 65,5

18 52,5 65

19 57,5 65

20 65 66

21 55 65

22 55 65

23 73,75 67

24 60 66

25 56,25 65

26 57,5 67

Page 87: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

74

27 87,5 66,5

28 63,75 65

29 62,5 65

30 66,25 76

Jumlah 2003,75 1922,5

Rata-rata 66,8 64,1

Untuk menguji hubungan persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

guru dengan hasil belajar siswa dilakukan dengan rumus koefisien korelasi

Product Moment, untuk itu dibutuhkan tabel bantu uji korelasi seperti yang

terdapat pada tabel 25 sebagai berikut:

Tabel 29

Tabel Bantu Uji Korelasi Product Moment

Variabel (X) Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Variabel

(Y) Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa

No.

Responden X Y X

2 Y

2 XY

1 71,25 60 5076,56 3600 4275

2 65 62,5 4225 3906,25 4062,5

3 57,5 60 3306,25 3600 3450

4 71,25 64 5076,56 4096 4560

5 61,25 63,5 3751,56 4032,25 3920

6 76,25 60 5814,06 3600 4575

7 81,25 61 6601,56 3721 4956,25

8 73,75 62 5439,06 3844 4572,5

9 80 62,5 6400 3906,25 5000

10 71,25 60 5076,56 3600 4275

11 67,5 61 4556,25 3721 4117,5

Page 88: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

75

12 75 60 5625 3600 4500

13 73,75 60 5439,06 3600 4425

14 83,75 63,5 7014,06 4032,25 5318,125

15 62,5 68,5 3906,25 4692,25 4281,25

16 63,75 65 4064,06 4225 4143,75

17 56,25 65,5 3164,06 4290,25 3684,375

18 52,5 65 2756,25 4225 3412,5

19 57,5 65 3306,25 4225 3737,5

20 65 66 4225 4356 4290

21 55 65 3025 4225 3575

22 55 65 3025 4225 3575

23 73,75 67 5439,06 4489 4941,25

24 60 66 3600 4356 3960

25 56,25 65 3164,06 4225 3656,25

26 57,5 67 3306,25 4489 3852,5

27 87,5 66,5 7656,25 4422,25 5818,75

28 63,75 65 4064,06 4225 4143,75

29 62,5 65 3906,25 4225 4062,5

30 66,25 76 4389,06 5776 5035

Jumlah 𝛴 X =

2003,75

𝛴 Y=

1922,5

𝛴 𝑋2 =

136407,4

𝛴Y2=

123529,8

𝛴XY =

128176,3

Rata-rata 66,8 64,1

Tabel uji korelasi di atas dalam perhitungannya menggunakan bantuan

program Microsoft Excel. Berdasarkan perhitungan tabel. 25 tersebut sebagai

berikut:

𝛴X = 2003,75 𝛴Y= 1922,5 𝛴𝑋2 = 136407,4 𝛴Y

2= 123529,8 𝛴XY = 128176,3

Penulis memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:

Page 89: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

76

rxy =

]][[2222 YYNXXN

YXXYN

=

]5,1922)8,123529(30][75,2003)4,136407(30[

5,192275,2003)3,128176(30

22

= )25,36960063705894)(1,40150144092222(

4,38522093845289

= )75,9887)(77208(

4,6920

= 763413402

4,6920

= 25,09367,27629

4,6920

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, hasil yang didapatkan

yaitu angka korelasi “r” Product Moment sebesar -0,25

thitung = 21

2

r

nr

thitung = 2)25,0(1

23025,0

thitung = 063,01

2825,0

thitung = 37,197,0

325,1

937,0

)30,5(25,0

1. tabel nilai “r” Product Moment

Untuk mengetahui signifikasi rxy melalui tabel “r” Product Moment,

langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menghitung df (degree f

freedom) atau derajat bebasnya terlebih dahulu yaitu:

df = N – nr

Page 90: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

77

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa:

n = 30; nr = 2

df = 30 – 2 = 28

Setelah diketahui nilai df maka selanjutnya berkonsultasi pada tabel “r”

Product Moment pada taraf signifikasi 5%. Dengan melihat tabel “r” maka dapat

diketahui bahwa taraf siginifikasi 5% sebesar 0,374 dengan demikian ternyata rxy

lebih kecil dari ttabel maka hasilnya (tidak ada hubungan yang signifikan antara

persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa

Indonesia di SMK A-Hidayah Ciputat).

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variabel X

menunjang keberhasilan variabel Y, maka dihitung terlebih dahulu suatu koefisien

yang disebut coefficient of determination (koefisien penentuan) dengan rumus

sebagai berikut:

%100rKD 2

KD = -0,252

× 100%

KD = 0,063 × 100%

KD = 6,3%

Hal ini menunjukkan bahwa 6,3% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

metode pembelajaran guru sedangkan 93,7% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

faktor yang lainnya.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Poduct Moment antara persepsi

siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di

SMK Al-Hidayah Ciputat menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa

Page 91: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

78

Indonesia yang berarti bahwa jika metode pembelajaran guru tinggi maka akan

tinggi pula hasil belajar yang diperoleh begitu pula sebaliknya. Namun jika dilihat

berdasarkan besar rxy yang diperoleh yaitu -0,25 ternyata terletak pada 0,20-0,40

maka korelasi antar kedua variabel tersebut dinyatakan lemah atau rendah

sehingga terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap metode pembelajaran

guru dengan hasil belajar bahasa Indonesia itu rendah.

Adapun dari besar konstribusi yang diperoleh yaitu sebesar 6,3% dapat

menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang dipakai di sekolah seperti

ceramah dan penugasan tidak memberikan konstribusi yang cukup besar untuk

hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat kelas X dan XI semester II tahun

ajaran 2010/2011. Sehingga, yang memberikan konstribusi sangat besar pada

tingginya hasil belajar di SMK Al-Hidayah berasal dari faktor yang lain seperti

strategi belajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di samping

metode pembelajaran.

Page 92: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

79

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara persepsi siswa

terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di

SMK Al-Hidayah Ciputat dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa termasuk dalam kualifikasi cukup, hal ini antara 60-

76 sebanyak 30 siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 64,1 dan

nilai tertingginya 82.

2. Persepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru bahasa Indonesia di

SMK Al-Hidayah Ciputat sebagian besar sedang karena memiliki nilai

rata-rata 66,8.

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Persepsi siswa terhadap

metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK

Al-Hidayah Ciputat. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan dengan

menggunakan teknik analisa kolerasional yaitu nilai rxy sebesar 0,25

yang berada pada 0,20-0,40 dan taraf signifikan 5% sebesar 0,374.

Selain itu pula dapat diketahui bahwa konstribusi metode pembelajaran

guru terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat hanya

6,3% sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian di atas, maka penulis dapat

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Tingkatkanlah hasil belajar siswa melalui metode yang lebih variatif.

Serta hendaknya para guru melakukan penambahan waktu belajar,

mengadakan bimbingan belajar dengan mengelompokkan siswa sesuai

dengan tingkat kemampunnya dan melakukan pengayaan setelah

diadakan evaluasi.

2. Hendaknya guru lebih mengoptimalkan dan mempunyai banyak

metode agar di dalam kegiatan belajar mengajar tidak monoton dan

Page 93: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

80

siswa dapat menangkap dan menyerap pelajaran dengan baik sehingga

hasil belajar siswa dapat naik. Dengan mengetahui itu semua, maka

akan menjadi tolak ukur bagi setiap guru untuk selalu meningkatkan

cara mengajar dengan menggunakan metode yang variatif.

3. Hendaknya semua faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa itu terdapat pada metode pembelajaran yang sesuai dengan

kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran bahasa

Indonesia. Setiap guru harus mengetahui seberapa besar pengaruh

faktor-faktor tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 94: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

82

82

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu. dan Cholid Narbuko. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi

Aksara. 2005.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers. 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. 2002.

_________. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidkan (edisi revisi). Jakarta: Bumi

Aksara. 2005,

Baihaqi, MIF. dkk,. Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan).

Bandung: Refika Aditama. 2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri. dkk,. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:

Gramedia. 1995.

Faturrohman, Pupuh. dan M.Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

Refika Aditama. 2007.

Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Jakarta:

Bumi Aksara. 2005.

Imam Syafi’ie. Roekhan. dan Ma’mur Saadie. Pendekatan Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka. 2001.

Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:

Kizi Brother. 2008.

Iskandarwasid. dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2008.

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004.

Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997.

Page 95: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

83

Permendiknas. Undang-Undang SISDIKNAS No.20 Th.2003. Jakarta: Sinar

Grafika. 2009.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2002.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2000.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2002.

Sabri, M. Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya. 1993.

_________. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya. 2007.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

2000.

Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.

Jakarta: Prenada Media. 2004.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

1982.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafido Persada.

1999.

Suparman, Alwi. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka. 1996.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2007.

Walgito, Bimo. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offest. 1978.

_________. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offest. 1981.

Winataputra, Udin S. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

2001.

Page 96: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 97: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember

HASIL WAWANCARA

Bapak Supardi ZA adalah guru bahasa Indonesia di sekolah SMK Al-

Hidayah, beliau mengajar untuk semua kelas dari kelas satu sampai kelas tiga

sebanyak 22 jam seminggu. Bapak yang sudah mengajar selama 17 tahun ini

pendidikannya bukan berasal dari jurusan yang dipegang sekarang melainkan

lulusan fakultas adab.

Menurut bapak yang memakai kacamata ini proses belajar mengajar yang

beliau lakukan di kelas sudah berjalan baik sekitar 70% dan menurutnya hasil

belajar itu adalah pentranferan ilmu atau pengetahuan dari seseorang ke orang lain

(dari guru ke siswa yang kemudian dapat diinformasikan ke orang lain).

Berbagai macam metode yang bapak Supardi ZA lakukan saat proses

belajar mengajar (KBM) diantaranya adalah menggunakan metode diskusi,

metode diskusi dilakukan agar siswa lebih terangsang untuk menyelidiki atau

menggali pengetahuan lebih dalam lagi. Kemudian metode simulasi agar siswa

tidak merasa jenuh atau monoton apalagi bila ditambah dengan media atau alat

pendukung lainnya. Selanjutnya masih banyak lagi metode yang beliau lakukan

menyesuaikan dengan materi yang ada.

Selama beliau mengajar tidak selamanya lancar banyak hambatan yang

beliau rasakan pada saat pembelajaran bahasa Indonesia diantaranya adalah

kurangnya motivasi belajar siswa, kurangnya sarana dan prasarana pendukung.

Page 98: PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN …Chairunnisa Nomor Induk Mahasiswa 107013003259, diajukan kepada Fakultas ... dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Desember