Upload
adnanunm3177
View
3.467
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PERKEMBANGAN GINJAL Adnan. 2007 Biologi FMIPA UNMPada vertebarata dikenal ada tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan ginjal metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegenerasi, dan ginjal yang fungsional adalah berdegenerasi, mesonefros (Gambar 1)Gambar 1. Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit
Citation preview
Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe gi
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegeneras
mesonefros
Gambar
Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe gi
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegeneras
mesonefros (Gambar
Gambar 1. Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungssomit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus meson
Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe gi
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegeneras
(Gambar 1)
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungssomit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus meson
PERKEMBANGAN GINJAL
Adnan. 2007
Biologi FMIPA UNM
Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe gi
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegeneras
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungssomit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus meson
PERKEMBANGAN GINJAL
Adnan. 2007
Biologi FMIPA UNM
Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegeneras
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungsional, (C) sayatan transversal melalui somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus meson
PERKEMBANGAN GINJAL
Biologi FMIPA UNM
njal yaitu pronefros, mesonefros dan
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegenerasi, dan ginjal yang fungsional adalah
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B)
ional, (C) sayatan transversal melalui somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus mesonerfros (Carlson, 1988).
njal yaitu pronefros, mesonefros dan
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
i, dan ginjal yang fungsional adalah
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit keembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B)
ional, (C) sayatan transversal melalui somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus
rfros (Carlson, 1988).
njal yaitu pronefros, mesonefros dan
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
i, dan ginjal yang fungsional adalah
Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit ke-12 padaembrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B)
ional, (C) sayatan transversal melalui somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus
rfros (Carlson, 1988).
njal yaitu pronefros, mesonefros dan
metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada
beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat
i, dan ginjal yang fungsional adalah
pada embrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B)
ional, (C) sayatan transversal melalui somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
oleh be
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
perkembangan embrio (rept
secara berurutan.
Gambar
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
oleh berdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
perkembangan embrio (rept
secara berurutan.
Gambar 2. Diagram tahapmetanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D) awal gseks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
perkembangan embrio (reptilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
Diagram tahap-metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D) awal ginjal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
-tahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan
Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti
rdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang
fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal
pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama
ilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk
ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D)
injal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan
Ginjal yang pertama kali diibentuk adalah ginjal pronefros yang terletak didaerah
kepala. Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti dengan berdegenerasinya
pronefros. Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros dibentuk ginjal
metanefros. Ketiga jenis ginjal tersebut merupakan organ-organ yang berpasangan
(Gambar 2).
Ginjal dibentuk dari mesoderem intermediat dimulai dengan tampaknya
pronefros yang terdiri atas beberapa pasang tubulus pronefros yang teletak ada bagian
cephal dari mesoderem intermediat. Tubulus-tubulus tersebut dibentuk dengan urutan
cephalocaudal. Pronefros pertama tampak sebagai deretan yang terdiri atas segmen-
segmenn yang disebut nefrotom, yaitu massa sel-sel mesoderem intermediat. Nefrotom
kemudian terpisah membentuk suatu rongga yang disebut nefrocoel yang
bersinambungan dengan coelom, yaitu rongga yang memisahkan lapisan parietal dari
mesoderem lateral.
Bagian distal dari tubulus pronefros akhirnya bersatu membentuk ductus
pronefros yang memanjang ke arah posterior dan bermuara di kloaka. Dari aorta dorsal
keluar gulungan pembuluh darah glomus, yaitu jalinan pembuluh darah tanpa kepala
berkapsula bowman yang membawah sisa metabolisme keluar dari pembuluh darah ke
coelom, dan selanjutnya sisa metabolisme diteruskan melewati nefrotom tubulus
pronefros, dan melalui ductus pronefros, sisa metabolisme dikeluarkan ke kloaka. pada
ayam, panjang pertama terbentuk pada mesoderem intermediat sebagai satu sel-sel
tunas yang solid pada umur inkubasi 36 jam.
Pada bagian caudal dari pronefros, terdapat jaringan nefrogenik. Ductus
pronefros tumbuh ke belakang dan sel-sel dibelakangnya terinduksi untuk berkembang
menjadi komponen-komponen ginjal mesonefros. Jadi tubulus mesonefros berkembang
dari mesoderem intermediat sebelah caudal dan pronefros, dan ductus pronefros
sekarang disebut sebagai ductus mesonefros atau ductus Wolf.
Tubulus mesonefros berbeda dengan tubulus pronefros. Pada tubulus
mesonefros terjadi invaginasi membentuk suatu bangun berbentuk cawan yang disebut
kapsula bowman. Aorta dorsal memb
disebut glomerulus yang berhubungan den
Gambar 3.
kapsula bowman. Aorta dorsal memb
disebut glomerulus yang berhubungan den
Gambar 3. Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal tubulus independedengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros yang tela(Carlson, 1988).
kapsula bowman. Aorta dorsal memb
disebut glomerulus yang berhubungan den
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal tubulus independedengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros yang telah berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar (Carlson, 1988).
kapsula bowman. Aorta dorsal membentuk pembuluh darah yang menggelembung dan
disebut glomerulus yang berhubungan den
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal tubulus independen dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan
disebut glomerulus yang berhubungan dengan kapsula Bowman
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal n dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus
dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan
gan kapsula Bowman
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal n dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus
dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan
gan kapsula Bowman’s (Gambar 3
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal n dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus
dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan
(Gambar 3)
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal n dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus
dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan
Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal n dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus
dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros
h berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar
Pada bagian ductus mesonefros dek
diventrikula
tubulus-
massa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
ductus dan tubulus
reproduksi
M
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
bercabang. Akibat ter
menyeb
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
yang berhubungan dengan tunas ureter
Gambar
Pada bagian ductus mesonefros dek
diventrikula atau tunas ureter.
-tubulus metanefros. Tubulus
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
ductus dan tubulus
reproduksi.
Metanefros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
bercabang. Akibat ter
menyebabkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
yang berhubungan dengan tunas ureter
ambar 4. Diagram divertikulum metanephric
Pada bagian ductus mesonefros dek
atau tunas ureter.
tubulus metanefros. Tubulus
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
ductus dan tubulus-tubulus yang pada jantan berkembang men
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
bercabang. Akibat terjadinya pemanjang
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
yang berhubungan dengan tunas ureter
Diagram yang mendivertikulum metanephric
Pada bagian ductus mesonefros dek
atau tunas ureter. Tunas ureter tumbuh dan merangsang pembentuka
tubulus metanefros. Tubulus-tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
tubulus yang pada jantan berkembang men
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
jadinya pemanjang
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
yang berhubungan dengan tunas ureter
menunjukkan tahap dalam pertumbuhan divertikulum metanephric
Pada bagian ductus mesonefros dekat kloaka, te
ureter tumbuh dan merangsang pembentuka
tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
tubulus yang pada jantan berkembang men
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
jadinya pemanjangan dan percabangan tunas ureter
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
yang berhubungan dengan tunas ureter (Gambar 4
unjukkan tahap dalam pertumbuhan divertikulum metanephric (Gilbert, 1985)
t kloaka, terbentuk struktur yang disebut
ureter tumbuh dan merangsang pembentuka
tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
tubulus yang pada jantan berkembang men
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
n dan percabangan tunas ureter
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
4)
unjukkan tahap dalam pertumbuhan (Gilbert, 1985)
bentuk struktur yang disebut
ureter tumbuh dan merangsang pembentuka
tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
tubulus yang pada jantan berkembang menjadi saluran
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
n dan percabangan tunas ureter
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
unjukkan tahap dalam pertumbuhan dan differensiasi
bentuk struktur yang disebut
ureter tumbuh dan merangsang pembentuka
tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
jadi saluran-saluran
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
n dan percabangan tunas ureter
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
dan differensiasi
bentuk struktur yang disebut
ureter tumbuh dan merangsang pembentukan
tubulus metanefros beragregasi membentuk
ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan
terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti
saluran
ros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter
dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi
epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan
n dan percabangan tunas ureter
bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur
seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran
dan differensiasi
Pada tahap perkembangan selanjutnya, tu
akan me
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
mengalirkan urin dari ginjal fungsional.
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
pada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar
Gambar
Pada tahap perkembangan selanjutnya, tu
akan membentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pa
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
mengalirkan urin dari ginjal fungsional.
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar
Gambar 5. Induksi resi
Pada tahap perkembangan selanjutnya, tu
bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pa
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
mengalirkan urin dari ginjal fungsional.
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar
Induksi resiprok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
Pada tahap perkembangan selanjutnya, tu
bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pa
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
mengalirkan urin dari ginjal fungsional.
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
Pada tahap perkembangan selanjutnya, tubulus
bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pa
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
mengalirkan urin dari ginjal fungsional. Sebagai akibat interaksi mesenkim
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar 5 dan gambar
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
ulus-tubulus pada ujung tunas ureter
bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pa
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
Sebagai akibat interaksi mesenkim
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
dan gambar 6)
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
tubulus pada ujung tunas ureter
bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pada bagian pangkal tunas
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be
Sebagai akibat interaksi mesenkim
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
tubulus pada ujung tunas ureter
da bagian pangkal tunas
ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang berfungsi
Sebagai akibat interaksi mesenkim
metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang-cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
tubulus pada ujung tunas ureter
da bagian pangkal tunas
fungsi
Sebagai akibat interaksi mesenkim
cabang
ada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium
tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi
prok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985).
Gambar
Carlson, R.M. 1
Gilbert, S.F. 1985.
Majumdar, N.M. 1985.
Gambar 6. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephroembrio mamalia (Carlson, 1989)
Carlson, R.M. 1988. New York.
Gilbert, S.F. 1985. Massacussetts.
Majumdar, N.M. 1985. Co. New Delhi.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephroembrio mamalia (Carlson, 1989)
988. Pattens Foundation of Embryology.New York.
Gilbert, S.F. 1985. Development BiologyMassacussetts.
Majumdar, N.M. 1985. Texbook of vertebrates Embryology.Co. New Delhi.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephroembrio mamalia (Carlson, 1989)
DAFTAR PUSTAKA
Pattens Foundation of Embryology.
Development Biology
Texbook of vertebrates Embryology.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephroembrio mamalia (Carlson, 1989)
DAFTAR PUSTAKA
Pattens Foundation of Embryology.
Development Biology. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.
Texbook of vertebrates Embryology.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephro
DAFTAR PUSTAKA
Pattens Foundation of Embryology.
. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.
Texbook of vertebrates Embryology.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephro
Pattens Foundation of Embryology. Mc. Graw Hill Books.
. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.
Texbook of vertebrates Embryology. Mc. Graw Hill Publ.
. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephros pad
Mc. Graw Hill Books.
. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.
Mc. Graw Hill Publ.
pada
Mc. Graw Hill Books.
. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.
Mc. Graw Hill Publ.