29
(Skema Pengabdian Bagi Pembangunan Masyarakat) Perjanjian No : lll/LPPM/2015-02/3-PM PERANCANGAN RUANG LUAR dan RUANG DALAM GEREJA ST. GABRIEL BANDUNG Disusun Oleh: Mimie Purnama, Jr., M.T. Dr. Rahadhian Prajudi Herwindo Raynaldo Theodore, S .T. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016

Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

(Skema Pengabdian Bagi Pembangunan Masyarakat)

Perjanjian No : lll/LPPM/2015-02/3-PM

PERANCANGAN RUANG LUAR dan RUANG DALAM

GEREJA S T. GABRIEL BANDUNG

Disusun Oleh:

Mimie Purnama, Jr., M.T.

Dr. Rahadhian Prajudi Herwindo

Raynaldo Theodore, S .T.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

2016

Page 2: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

ii

Page 3: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

iii

Page 4: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

Abstrak

Rancangan Interior pada bangunan ini menggunakan gaya Minimalis Tropis Moderen.

Gaya Minimalis dimaksud untuk mereduksi hal-hal yang tidak diperlukan, misalnya fungsi ruang

dari segi kebutuhan, dimensi dan bentuk benar-benar didesain hanya karena kebutuhan. Sedang

ketropisan terkait dengan iklim lokal setempat, dimana desain harus beradaptasi dengan iklim

yang ada seperti terhadap teriknya matahari, gerakan udara!angin, kelembapan dan suhu udara

yang relatif tinggi serta curah hujan yang besar. Pendekatan desain pas if menjadi fokus utama

dalam merancang gercja ini dengan tujuan mengoptimalkan pemakaian energi alami utk

mendapatkan kenyamanan termal dan pencahayaan alami yang aptimal di dalam ruamg gereja

yang pada akhirnya akan mencapai desain yang hemat energi terutama dalam

mengoperasionalkan bangunan nanti.

Aspek kenyamanan termal dan visual dari ruang dalam dan ruang luar gereja, di

konsepkan untuk mengunakan energi alami seoptimal mungkin, dengan cara merencanakan

banyak bukaan yang memungkinkan udara dan cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan

sebanyak-banyaknya dengan tidak mengabaikan kebutuhan aspek lainnya seperti privasi,

kebisingan, tampiasan air hujan dan kegiatan beribadah di dalam bangunan.

Untuk ruang luar kenyamanan termal dan visual dimplementasikan dengan menggunakan

bahan-bahan alami seperti tanaman untk mendapatkan peneduhan dan kesejukan, juga dapat

menyaring cahaya silau dari matahari Iangsung. Pemakaina bahan bangunan juga menjadi

penting untuk diperhatikan baik untuk keamanan pejalan kaki maupu anak-anak yang bermain

disana.

Diharapkan rancangan ruang dalam dan ruang luar ini dapat mcningkatkan kualitas

beribadah dan pelayanan umat gereja St. Gabriel sehingga kehadiran gereja baru ini sungguh

dapat bermanfaat bagi umat katolik pada umumnya dan bagi paroki St. Gabriel khususnya, amin.

iv

Page 5: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. .

Fonnulir Penyelesaian Kegiatan .............................................................................. ii

Formulir Bukti Pelaksanaan Seminar iii

ABSTARAK iv

DAFTAR lSI .............................................................................................................. v

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... vi

LAMPIRAN ................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. .

A. La tar Belakang ................................................................ ............... 2

B. Tujuan ............................................................................................ 2

C. Manfaat ........ ..................... .... ....... .. ... ......... ....... .. . . .. . . . . . . .. . .. . .. .... ... . . 2

D. Bentuk Kegiatan ............................................................................. 3

E. Waktu Kegiatan ........ ........ .. . ... ....... ... . .. ......... .... .... .. ...... ... ... . ....... .... 3

BAB II Konsep desain Ruang Dalam dan Ruang Luar ........ .. ............ .. .. . ... . ....... .... 5

A. Ruang Dalam .. . .. .............. .. . ... ............. ... ...... .. . ........ ... ..... ... . . . .. ... .... 4

B. Ruang Luar/ Landsekap .... .. . . . . . . ......... .. . .. ......... ............. ... .. . . . . . . ... . ... 14

BAB III HASIL . . .. . .......... .. ... ... ... ... .. .. ............. .......... .. . ......... .. ................. ... . . . . . .. . . 18

BAB V KESIMPULAN .. ..... .. . ... ... .... ....... .. . .. . . .... ..... ... . . . ......... ... ............. ... . . . . . . . . . 23

v

Page 6: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Rancangan Interior pa da ban gun an da pat membantu untuk menci ptakan karakter dan citra

bangunan serta suasana ruang dalam gereja yang da pat menunjang kegiatan beriba dah dan

kegiatan-kegiatan penunjangnya. Standar kenyamanan termal, visual dan kebisingan juga

menja di faktor penting untuk mcmberi kenyamanan beriba dah bagi umatnya.

Ruang dalam bangunan Gereja St. Gabriel dikelom pokan menja di dua zona. Zona ruang

utama/ ruang iba dah dan zone ruang penunjang. Zone ruang utama bera da di lantai 2, lantai

Mezanin dan lantai teras atas. Se dang zone ruang penunjang bera da di lantai I dan sebagian dari

ruang Mezanin.

Aspek kenyamanan termal dan visual dari ruang dalam gereja, di konse pkan untuk

mengunakan energi alami seo ptimal mungkin, dengan cara merencanakan banyak bukaan yang

memungkinkan u dara dan cahaya matahari da pat masuk ke dalam ruangan sebanyak-banyaknya dengan ti dak mengabaikan kebutuhan aspek lainnya se perti pri vasi, kcbisingan, tam piasan air

hujan dan kegiatan beriba dah di dalam bangunan.

Konse p gaya yang digunakan dalam desain gercja ini, gaya Minimalis Tro pis Mo deren.

Gaya Minimal is dimaksu d untuk mere duksi hal-hal yang ti dak di perlukan, misalnya fungsi ruang

dari segi kebutuhan, dimensi dan bentuk benar-benar di desain hanya karena kebutuhan. Se dang

ketro pisan terkait dengan iklim lokal setem pat, dimana desain harus bera da ptasi dengan iklim

yang a da se perti terha da p teriknya matahari, gerakan u dara!angin, kelemba pan dan suhu u dara

yang relatif tinggi serta curah hujan yang besar. Pendekatan desain pasif menja di fokus utama

dalam merancang gereja ini denga tujuan mengo ptimalkan pemakaian energi. alami utk menda patkan kenyamanan termal dan pencahayaan alami yang a ptimal eli dalam ruamg gereja

yang pa da akhirnya akan menca pai desain yang hemal energi terutama dalam

mengo perasionalkan bangunan nanti.

Pengertian kekinian/kontem porer dalam konse p arsitektur da pat diartikan sebagai "suatu

desain yang lebih maju, variatif, fleksibel, dan ino vatif, baik secara bentuk mau pun tam pilan,

jenis material, pengolahan material, bentuk asimetris mau pun teknologi yang digunakan dan

menja di trand pa da tahun-tahun terakhir. Desain yang kontem porer menam pilkan gaya yang

lebih baru. Gaya lama yang diberi label kontem porer akan menghsilkan suatu desain yang lebih

segar dan berbe da dari kebiasaan. Kontem porer menyajikan kombinasi gaya se perti, mo dern

kontem porer, klasik kontem porer, etnik kontem porer, dan lainnya.

1

Page 7: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

Konse p arsitektur kontem porer dalam arsitektur da pat diartikan sebagai gagasan yang

akan dija dikan sebuah patokan untuk merencanakan atau merancang suatu desain. Dalam bi dang

arsitektur banyak sekali konse p-konse p yang sering muncul, konse p tersebut biasanya da pat

muncul dari i dealisme seorang arsitek yang mendesain suatu karya arsitektur . Konse p juga

meru pakan suatu ciri atau i dealisme tersendiri bagi seorang arsitek. Dimana Konse p yang telah

mcnja di i dealisme seorang arsitek akan selalu diba wa dan dikeluarkan pa da setia p hasil rancanagannya, sehingga orang-orang da pat ce pat menengenali karya arsitektur.

Seni kontem porer yang lahir setelah era seni mo dern sangat me wakili kekinian baik

dalam konse p mau pun pro duk akhir yang dihasilkan. Para seniman atau arsitek yang menggeluti

konse p kontem porer ini menuangkan i de dan konse p mo dern dalam karya-karya mereka serta

menggabungkan antm·a i dealisme dan trend yang diyakininya. Arsitektur kontem porer bisa juga dikatakan dengan istilah arsitektur non- vernakular dimana konse p kontem porer ini sangat

memaksimalkan penggunaan pro duk/material, teknologi dan isu-isu yang baru (lingkungan, energi terbarukan dst.) lokal mau pun non-lokal secara aspiratif, ino vatif dan memiliki tantangan

yang tinggi.

B. Tujuan

Rancangan ruang dalam dan landseka p bangunan Gereja St Gabriel ini dihara pkan da pat :

1) Meningkatkan kualitas bcriba dab khususnya umat gereja St Gabriel.

2) Meningkatkan kualitas ruang dalam dan ruang luar gereja St Gabriel.

3) Meningkatkan kualitas kenyamanan termal dan visual secara alami.

4) Meningkatkan kuantitas penggunaan encrgi alami (cahaya matahari, angin, vegetasi) dalam

konteks menuju pendekatan desain bangunan hemat energi.

5) Mem persembahkan tem pat iba dah yang re presentatif bagi umat katolik di Bandung,

khususnya umat dari paroki St. Gabriel.

C. Manfaat

Terse dia nya ruang dalam dan ruang luar yang nyaman dan re peresentatif

disertai perlengka pan yang mema dai di bangunan gereja St. Gabriel ini da pat dimanfaatkan oleh

Imam dan umat sbb :

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan pelayanan.

2) Meningkatkan kegiatan mu da-mu di dalam rangka menyia pkan mereka sebagai generasi

penerus yang berkualitas dan beriman.

2

Page 8: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

3) Meningkatkan kegiatan sekolah mmggu khususnya bagi anak-anak paroki St. Gabriel

dalam rangka menyia pkan mercka sebagai anggota muda mudi gereja yang aktif dalam

pelayanan dan pengembangan gereja katolik.

D. Bentuk Kegiatan

I) Memberi konsultasi desain ruang dalam dan ruang luar bangunan gereja St. Gabriel

2) Sebagai anggota P PA G ( Panitia Pembagunan A Gereja- De visi 2) St. Gabriel.

E. Waktu Kegiatan

I) Kegiatan konsultasi dilakukan setia p saat di perlukan dengan jad wal yang sudah dise pakati.

2) Kegiatan sebagai anggota P PA G, menghadiri ra pat rutin yang deselenggarakan :

- Di taha p perencanaa dan perancangan, setia p minggu pada hari Sabtu pk. 14.00 -

selesai. Bertem pat di GS G St. Gabriel .

- Di taha p pelaksanaan, setia p dua minggu pada hari Sabtu pk. 14.00-selesai. Bertem pat

di GS G St. Gabriel.

3

Page 9: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

BABII

KONSEP RUANG DALAM dan RUANG LUAR I lansekap

A. KONSEP RUANG DALAM

Konsep ruang dalam gereja dibagi dalam sub bab sbb :

1. Aktifitas Ruang

2. Program Ruang

3. Persyaratan ruang

4. Organisasi ruang

5. Detail Konsep Ruang-ruang Utama

A.l. AKTIFITAS RUANG

---

- �-----·

---:-. ----�---------�,-------·�------ ---�� ===-:-::- ---------

No. RUANG AKTIFITAS 1. Panti Imam

• Meja Altar • Tabernakel •

Kursi Imam Ambo

• Mimbar

-�---·--·--

----·

Ruang Panti Imam secara hirachis a dalah ruang tersuci diantara ruang lainnya. Disana diletakan meja Altar dan

benda-benda Liturgi se perti, Tabenakei,Ambo, Kursi Imam, Mimbar, Salib Yesus, Patung Maria-Yosef dst. Fokus utama dari Panti Imam a dalah Meja Altar*

* Di dalam gereja, Altar menjadi fokus, karena mudah dilihat, bukan hanya karena bentuknya. Mudah terlihat krn dpt langsung tanpa halangan terlihat oleh mata baik pd posisi sedarig duduk maupun sedang berdiri. Lokasinya terfokus dipusat sum bu ... dan di ketinggian yg pas utk ketinggian pandangan mata, sehingga Altar beserta imam yg mempersembahkan misa dpt terlihat oleh semua umat.Altar melambangkan meja di mana Y esus mengadakan perjamuan terakhir bersama para murid-Nya. Itulah tempat dari mana roti dan anggur dibagi-bagikan pada waktu upacara komuniJlanya ada satu Altar dim Gereja, yg melambangkan Kristus sebagai satu�satunya Sang Penyelamat dan hanya ada satu Ekaristi dalam Gereja. Altar sebagai "meja suka­cita" diusahakan mampu memberi makna kepada umat akan persatuan dan perdamaian, persahabatan dan persaudaraan, pujian dan syukur.

*Sumber dari Majalah Liturgi edisi 5th 2008.

4

Page 10: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

-c-----:-::c::----------�-------j------- --�--------- --------------------

2. Panti Umat • Umat • Koor • Petugas

Ruang untuk mnat yang terbentang dari pintu masuk hingga batas panti imam. Dari situlah jemaat mengikuti perayaan liturgis, dan biasanya terse dia kursi atau bangku untuk mereka.

'---::-----� '--=---=-�·---:----:---:------+---::--·------:---------------·---- ,-- ---cc-3. R. Sakristi • Ruang untuk menyim panjubah dan peralatan gereja

• Ruang persia pan sebelum pelayanan bagi imam dan petugas (mengenakan jubah dan peralatan), dan kembali

setelah selesai pelayanan . • - - - - - - ------- ·-------�-�- --------- - -- -- --- -- - ---- -- ------

4. R. Pengakuan Dosa • R. umat Ruang Sakramen Tob�t/ pengakuan dosa a dalah tem pat atau

ruang khusus yang d1gunakan umat untuk secat·a priba di melakukan sakramen tobat ke pa da scorang imam. • R. Imam

·-----=--+�::-:::--------:-----··--1------�-- ---- -- --

5. R. Kontrol Tem pat dimana o perator mengontrol kondisi ruang dari

kenyamanan termal, visual dan au dial serta keselamatan di dalam ruangan gereja, khususnya selama dilaksanakan perayaan ekaristi.

----+---------------------- -�---,----------------c--- ---- -

6. R. Peralatan Ruang tem pat peralatan dan perabot yang ban yak di gunakan untuk kcgiatan-kegiatan di dalam gereja.

-,-�---��-----------1--:------7--- -:---;-----:----:---:---;------------ -�

7. R. Tangga A dalah ruang sirkulasi vertical yang menghubungkan lantai

8. R. Doa/ Adorasi

9. Gua Maria

10. R. Serba Guna

satu dengan lainnya.

Ruang khusus yang disia pka untuk imam dan umat yang ingin melakukan doa priba di dengan Allah Y M E.

Ruang khusus yang disia pka untuk imam dan umat yang ingin melakukan doa priba di dengan Bunda Maria.

Ruang yang berfungsi flesibel dan da pat digunakan lebih dari satu fungsi, mis. Untuk kegiatan ra pat lingkungan, ra pat

mu da-mu di. Sekolah minggu dst.

1-------1--- ----------+---- �------- - - -------- �--�------

1 1 Gudang 12 W k Sh "' Ruang-ruang ser vis sebagai penunjang dari aktifitas yang . or Op

r--::------1-=:----:-::----------"--------1 dilakukan di dalam bangunan gereja St. Gabriel. 13. Toilet �-----�----------- ---�--- --

5

Page 11: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

A.2. PROGRAM RUANG -�-- - -" No. RUANG KAPASITAS J�L

"-

-

"

-

-

-

"

-

-

-

r::-=;

"

-

LOKASI BESARAN . ·--""- -" -�---=--- ----I . Panti Imam

�-

Panti Umat

3. R. Sakristi

• 4 50 kursi • 2 50 kursi • 300 kursi

-'D>!!ll} 0 00 krs_

• 500 kursi • 400 kursi • 500 kursi Tu!al 1400 krs

"--�--�·--- ---- -" "-

I buah

'a I buah

·----�----·

'a 1 buah

1 buah

�----

"·--Zona Utama *

• Lantai 1 • Mezanin • Teras Atas

. .

---"

--"--Zona Tambahan ** 0 Lantai Dasar • 'feras L.l, • T. Parkir

---• Lantai I

r---

---- - """"-·-···-··------.. ------------- - - -

1_()_ oranJS - --- -····-·- --�----� ---- --- · · · ·----------·-..

3. R. Pcngakuan Dosa 2 orang 4. R. Kontrol 2 orang

"·-

--

---" 5. R. Peralatan ----:--· -"- ---··

6. R. Ta!l�ma ---=----- -

7. R. Doa/ Adorasi

2 buah 1 buah " -·

------· ..

Lantai 1 Lantai 1 -- -- ···--

L.Mezanin --L. Dasar/ L1 L. Dasar

s.-I 0 orm:!l ____ "_ --

------··

--

-

--"�

"

--

Gua Maria 10 orang • L. Dasar ----- --· - --9. R. Scrba Guna 50 sd 500 orang

------I 0 . _(judan_!l ----

11. Work Shop --- --12. Toilet P& W �a__4_()l"jl _ 'a 1 -"- ···-----

unit - ----

L_. Das31· ____ "�

L. Dasar L. Dasar "-"----·- "-L Dasar

----·

Catalan:

• Zona Utama : Ruang Panti umat yang disiapkan utk kebutuhan kegiatan rutin perayaan ekaristi

• Zona Tambahan : Ruang-ruang yang disiapkan utk difungsikan sebagai Ruang Panti Umat (karena ruang panti umat di zona utama sdh tidak dapat menampung kehadiran umat/penuh ) yangpada hari-hari khusus seperti Perayaan Paskah, Natal dan 1ainnya

6

-

"

-

----

Page 12: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

A.3. PERSYARATAN RUANG

No.

I. --··-

2.

1-3. 4. 5.

�--7. 8. 9.

---·-·

10. 11 12. 13.

···-·-

� TERMAL VISUAL AUDIAL

�kustik) Teinp Angin Lembap

--

Kwt Kwl Aim Atfs g

G -- -� - - - -··- ---··--- · ·�····- ··· ·-- ··· ---�·· --··- ··-·--·�-·-

Panti Imam v v v v

�--·-···· ·····-- -·---· · · -1-· Panti Umat

v v v v •. ···--·-··-· ·---·---""'" .

R. Sakristi v v v v .•.

R.:. Pengakuan Do sa v v v •..

R. Kontrol v v v v R. Peralatan - - v v

·- ···--··

R. Tangga v v v v ·· -·

R. Doa/ Adorasi v v v --- __ ,.,_

Gua Maria v v v ----- ····- ··--·

R. Serba Guna v v v v . ··--·

Gudang v v ······--------r-··-··-·····-

-·--

Work Shop v v v v ·--r--··-- ··- --··-- ··········--·-- ·-·········-

Toilet v v v v ··- ·--·----··-·····-·- -----··---·-

v v v

v v v . !--- -

v . -····-r--·

v - -

- - v ···-r-·-···

- - -

v - -

v - ---· --

v - -.

- - v .

--�

- - -

,--- - -

---- ---- -··--

v - -····----··--·-

v: dibutuhkan Catatan:

• Tcrmal

• Visual

• Audia! (akustik)

Kenyamanan thermal a dalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, teta pi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan ke puasan dirinya terha da p lingkungan thermalnya

• Secara K walitas : pencahayaaan dici ptakan lebih untuk memenuhi suasana ruang yang diingnkan

• Secara kuantitas : kuat pencahayasn ( dim lux) diutamakan minimal memenuhi standar yang berlaku sehingga manusia da pat melakukan kegiatan nya dengan aman dan nyaman.

• Alami : Ti dak membutuhkan alat-alat bantu utk seseorang d pt mendengar dengan baik

• Artifisial : memerlukan alat bantu agar seseorang da pat mendengar dengan baik.

7

Page 13: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

A.4. Hubungan Ruang

.

i RUANG � Cij E -

No. RUANG �

;:; "-

I. Panti Imam 2. Panti Umat v 3. R. Sakristi v

4. Fl.. p, '"" Dosa X

5. R. Kontrol v - - ----------

6. R. Peralatan X

7. R. Tangga X

8. R. Doa/Adorasi X

9. Gua Maria X

10. R. Scrba Guna X

II Gudang X

12. Work Shop X

13. Toilet P & w X

I

2 �

:::l -"' " � "' E "' en I ::::.; .2 r

·•

i 23 ·- "'

� "-� VJ " c.. co:: co::

X X X v [X X

v X X v X X

X X X

X X X X X X

X X X

X X X

v . . . • x .. x

Cij 0 �

� "' § �

v ::L "-co:: co::

X X X

X X

X X

X X

X X

X

1X X

A. 5. Detail Konscp Ruang-ruang Utama

A.S.I. Konscp Pcncitraan

"' cfJ en " c 0 " 0

co:: co::

X

X X -�---·

v X

X X -X X

X X

"' :::l

·� G c. 0

"' I � "' ..D VJ

;:;: � 0 0 "' Vl :::l

3: G co:: c::

, ..•..•.......

...... __ ---·-�·· ··--· .. , __ . . . _

-----X X -X

X

.. . -�-

-- ,_ --"�-- --.... -

""'-.-·-_ .....

X j - - - ---- .... ... _ .... -... ... _

X X . ·--�--·--- ''""'---- -�-·--

V X . .... . I . ·· ···· ················

Konsep citra ruang yang ingin ditampilkan pada Gereja St. Gabriel adalah ruangan dengan sentuhan kesan Minimalis Tropis Modern. Ruangan berkesan elegant, luas, terang, nyaman, hening dan bersih (tanpa embcl2 yang berlebihan). Dengan adanya citra ruang terscbut, pengunjung atau umat dapat mcncrima Gcreja St. Gabriel scbagai tempat yang ienang dan clamai.

Walau seluruh ruangan didesain sesuai dcngan kcgiatan, kapasitas, persyaratan dan pengorganisasian ruang yang baik, namun dalam laporan ini hanya ruang-ruang utama saja yang akan dibahas lebih rinci.

8

Page 14: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

•:• Ruang Panti Imam

•:• Ruang Panti Umat

9

Tampilan Pencitraan :

Panti imam adalah tcmpat dimana rneja pcriamuan Tuhan dan pusat aktivitas seluruh upacara Gereja. Panti imam harus mcnjadi pusat perhatian dari cluruh umat yang hadir di dalam gcrcja, oleh karcna itu panti imam hants menampilkan kcsan elegant , suci, dan meng interprctasi- kan unsur

Tampilan pencitraan

Ruang Panti Umat harus berhadapan langsung dengan ruang Panti Imam. Ruang harus mempresentasikan keheningan, kenyamanan (tennal, visual dan audial) yang sangat baik agar kebutuhan bcribadah dan kchusyukan dapat dicapai.

Page 15: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

•!• Ruang Sakristi

•!• Ruang Pcngalman Dosa

10

Tampilan pcncitraan

Ruang Sakristi adalah ruang tcmpat pcnyimpanan jubah dan peralatan penunjang pcribadatan Ciereja.

Kesan yang harus disampaikan : • Suci • Bersih • Terang • Nyaman • Pri vale

Ruang pengakuan dosa adalah tcmpat climana umat Gercja melakukan pengakuan atas dosa-dosanya melalui media pcrantara Pastor kepada Tuhan. Pada sebuah ruang pengakuan, umat akan melakukan pengakuan dosa dengan menyesali atas dosa-dosanya, sehingga suasana pada ruangan terscbut harus memperlihatkan kesederhanaan dan kesucian

Tampilan pencitraan

• Suci • Tenang • Seder han a • Private

Page 16: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

A.6.2. Konscp Bcntuk

Salah satu pcndckatan dcsain pada sebuah interior adalah pengolahan bcntuk. Pendekatan melalui pengolahan bentuk dapat dirasakan langsung olch umat maupun pengunjung gereja dengan indera peraba maupun pcngclihatan. Konscp bcntuk yang clitcrapkan pada interior Gereja St. Gabriel aclalah bcntuk minimalis modern dimana ornamcn2 bcntuk yang tidak memiliki fungsi, ditiadakan. Bentuk lcbih mengkuti f'ungsi dari ruang dan tampilan struktur dan konstruksinya. Bentuk ruang juga mengikuti hirarki ruangan menurut fungsi-fungsi ruang dalam gereja katolik.

a. Bcntuk Layout

Pcnyusunan layout gereja mencrapkan bentuk yang simctris yang mengikuti karakteristik dari bentuk gercja Katolik Roma. Penyusunan layout juga disusun dengan memperhatikan bentuk tapak dan bcntuk lingkungan disekitar tapak. Layout diusahakan tcrbuka antar ruang satu clengan lainnya dalam konteks memasukan energi alam spt cahaya matahari, pergerakan udara yang bebas di dalam ruangan sehingga diharapkan tidak ditemui sudut-sudut ruang yang lembap dan gelap.

11

Page 17: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

b. Bentuk Lantai

Penggunaan pola Jantai pada gereja Jebih untuk mcmbcrikan orienlasi pada pcmakai. Oricntasi tcrhadap sirkulasi dan hirarki ruang pada gcreja (diperlihatkan juga dari ketinggian lantai). Pola Jantai sederhana dgn bentuk gcomctris dasar spl lilik, garis dan bidang. Berkesan luas dan bersih juga menjadi pertimbangan dalam mendesain cnluk lanlai.

c. Bentuk Din ding

Bentuk dinding pada gcreja St. Gabriel mcngikuli bentuk eksisling bangunan yang gcomclris melebar ketcras dcpan. Dinding-dinding scjajar di hindari pada ruang Panli Imam dan Panli Umat dengan maksud agar tidak lerjadi cacat akustik pada ruang lerscbul. Elemcn-clcmen vertical dipolakan pada dinding-dinding penyekal agar memberi kesan yang lebih tinggi khususnya tcrhadap ruang-ruang utama.

12

Page 18: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

d. Bentuk Laugit-Langit

Pengolahan bentuk langit-langit konsisten mengikuti bentuk dari eksisting bangunan yang tinggi sehingga menimbulkan kesan luas dan mcgah pada gereja. Pada Langit-langit bentuk desain Jebih ditekankan untuk mcngikuti bcntuk struktur dan konstruksi atapnya. Sebagian bcntuk atap yang datar mendominasi sisi luar bangunan, kecuali berfungsi sebagai penampung air hujan yang jatuh dari atap pelananya, juga dimaksudkan agar atap pelana yang lokasinya menjadi senter dari ban gun an tidak terlalu bcsar dan mendomiasi kepala bangunan.

A.6.3. Konsep Pemakaian Bahan

Pada bangunan gereja) material yang digunakan sebaiknya material yang tahan lama dan mudah dibersihkan, supaya gcrcja tidak mengeluarkan biaya lebih hanya untuk mcrawat dan memperbaikinya. Bahan atau material yang digunakan untuk gereja juga harus aman dan mendukung kenyamanan di dalam ruangan. Beberapa bag ian dari dincling dan langit-langit juga sebagia dari lantai harus dapat menyerap dan mcmantulkan suara yang seimbang sehingga menghasikan akustik yang baik di clalam ruang utama dari gcreja.

Bahan bangunan Sebuah gereja, khususnya gereja yang masih kental akan budaya di daerahnya biasanya menggunakan pengolahan material yang biasa mereka gunakan· sehari-hari, clan pacta bagian panti imam biasanya menggunakan material yang berharga dimata masyarakat sekitar gereja tersebut. Pada sebuah gercja, material yang biasa digunakan adalah material yang memiliki karakter yang kuat dan kokoh.

Bahan bangunan juga harus aman bagi pengguna gereja misalnya clari slip/tergelincir karena bahan licin atau terlalau kasat.

A.6.4. Konsep Warna

Konsep warna yang ditampilkan pada Gereja St. Gabriel adalah warna yang memberikan kesan elegant , suci, dan kesederhanaan dari scbuah gereja. Warna-warna monokromatis dapat membawa ketenangan, kejenuhan dan kesan membosankan dari warna monokromatis dapat di

13

Page 19: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

atasi dcngan mcrnbcri bcbcrapa akscn pada clemcn-elcmcn terten1ll di dalam ruang gere.Ja dengan warna-warna kontras dari warna-warna dasarnnya tadi.

Warna kayu pada gereja sering kali n1cndominasi warna keseluruhan gereja. Wan1a kayu memberi warna yang natural, alamia dan nctral. Demikian juga warna-warna natural lainnya dari bahan bahan alam seperti batu, bamboo, rum put/ tanaman dst.

B. KONSEP IWANG LUAR

Konsep ruang dalam gereja dihagi dalam sub bah sbb :

1. Aktifitas Ruang

2. Program Ruang

3. Pcrsyaratan ruang

4. Organisasi ruang

5. Detail Konsep Ruang-ruang Utama

B.l. Aktifitas Ruang Luar

AKTlFlTAS · · · · · · · · ·········· ····················

-············· + - ---- --------- - - - - '= '

.Jalan Masuk Utama • .Jembatan • Tangga • J alan setapak

• Teras

Berfungsi sebagai jalan masuk utama dari jalan ke dalam site langsung kc pintu utama gcreja, dengan urutan sbb :

• Diawali dari jembatan utk mcycberangi kali kecil (G meteran) . Menaiki tangga utk mencapai teras kecil dimana umat bisa beramah tama dcngan lainnya dan menikmati taman disana Jalan setapak untuk mencapai teras utama Teras utama yang berada di

I depan pintu utama gereja St. Gabrile

�-- _ __ _j__ __ �_j 14

Page 20: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

2. 'fempat Parkir AKTIITI'AS

Sebagai tempat parkir terbatas

Jida!am site dcngan kapasitas I 2 mobil .

Catatan:

Lahan parkir !ainnya berada diluar site dan dapat digunakan untuk

umat yang datang ke gercja St Gabriel.

Tarnpak muka gereja dilihat dari scbcrang sungai kecil.

Tcrlihat jembatan menycberangi sungai untuk jalan masuk umat menuju gereja St. Gabriel.

15

Page 21: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

B.2. Program Ruang Luar

No. Nama Ruang

1. Taman dan

Teras Utama

(400 m2

2. Tern pal parkir

( 600 m2)

3.

4.

Rumah/Gua Bunda Maria ( 500 m)

Taman belakang (250m2)

16

Page 22: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

B.3. Persyaratan Rnang Luar

Bebera pa persyaratan untuk merancang ruang luar meli puti :

I ) Kenyamanan Termal Kenyamanan termal ruang luar bisa di peroleh dengan mem perhatikan orientasi matahari

dan pembayangan yang terjadi. Matahari dari arah barat akan dilindungi dengan cara menanam pohon besar yang rindang.

Permukaan tanah akan dio ptimalkan agar leta p terbuka, dibutuhkan untuk meyera p panas dan air hujan.

2) Kenyamanan Visual Dengan cara menghindari silau dari cahaya matahari langsung. Dan juga silau yang datang

dari pantulan bahan/material yang mengkila p.

3) Kebisingan Sebuah keberuntungan ham pir seluruh sisi-sisi site dikelilingi oleh bangunan, sehingga

suara-suara luar yang masuk ke dalam site relatif tidak menganggu aktifitas didalam site.

4) Pemakaian Bahan Bahan bangunan yang digunakan harus tahan lama, tahan cuaca dan anti sli p. Bahan

bangunan juga bisa bersatu dengan elemen-elemen tanaman di taman, da pat menyera p pan as dan air hujan.

17

Page 23: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

BAB III

HASIL RANCANGAN RUANG LUAR dan RlJANG DALAM

1-fasil rancangan ruang Juar dan ruang dalam gercja St. Gabriel di prescntasikan dalam bentuk gambar-gambar terlampir di br1eah ini. Untuk lengkapnya clapat dilihat pada cd yang berisi gam bar tiga dimensi dari rancangan ruang luar dan dalam gcreja St. Gabriel.

Selanjutnya dari hasi rancangan ini akan dibuat gambar ke1ja yang diperlukan untuk pelaksanaan di lapaongan dan sebagai dokumenkontrak dengan kontraktor pelaksana.

A. Beberapa hasil rancangan Ruang Dalam

Pemandangan ke Panti Imam

Panti Imam (denganjendela tinggi kaca patri ). alternatif.

18

Page 24: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

Pemandangan kc Mezanin dari Altar

19

Ruang scrba gun a Di Jantai clasar

Ruang untuk menaruh Patung Y csus Bcrbaring

Page 25: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

B. cberapa hasil rancangan Ruang L,uar

Area Parkir disisi utara bangunan

Tampak keseluruhan ruang luar gereja

20

Page 26: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

.Tangga menuju teras utama yang berada di de pan pintu masuk utama gereja

Rumah/gua bunda Maria disalah satu sudut taman gereja yang masih dalam proses

pematangan dalam rancangannya

21

Page 27: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

disalah satu sudut taman. Umat dapat duduk disana

Disalah satu sudut ditaman, ditepi sungai kecil yang berada disisi luar site

22

Page 28: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

BABIV

KESIMPULAN

I. Konse p Hemat Energi digunakan dalam rancangan ruang dalam dalam mengim plementasikan kenyamanan termal dan kenyamanan visual alami.

2. Banyak bidang-bidang terbuka/transparan digunakan untuk memudahkan ventilasi alami keluar dan masuk ke dalam ruangan.

3. Keem pat sisis bangunan gereja bersebelahan dengan ruang terbuka, dengan demikian bidang-bidang terbuka bisa bekerja maksimal sesuai dengan misinya.

4. Gaya Minimalis Tro pis Moderen bisa di im plementasikan cuku p o ptimal dalam rancangan ruang dalam dan ruang luar gereja.

5. Rancangan ruang dalam dan ruang luar gereja St. Gabriel pada akhirnya da pat ram pung dan da pat diterima oleh Tim Pembangunan Gereja St. Gabriel.

6. Rancangan ini masih harus di resentasikan di Tim Pembangunan Gereja Keusku pan Bandung.

23

Page 29: Perjanjian No - Parahyangan Catholic University

DAFTAR PUSTAKA

• Danang Priatmodjo, 1989,Arsitektur Gereja Katolik, Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara.

• Shaw, Mark. 2003.Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah Gereja. • Surabaya : Momentum.A. Heuken SJ. 2004, Ensiklopedi Gereja: jilid 1-!-J. Jakarta :

Yayasan Cipta Loka Caraka. • Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolic • Arnheim, Rudolf. 1954. Art and Visual Perception: The Psychology of the Creative Eye. • Expanded and revised edition. 1974. Berkeley: University of California Press. • Abercrombie, Stanley. 1990. A PhilosophyCompany Inc. • Concord. 1987. Light in Museums and Galleries. London: Concord Lighting Ltd. • Le Corhusier. 1925. The Decorative Art of Today. Translated and introduced by James

Dunnett. 1987. Cambridge: The MIT Press.

• Malnar, Joy Manice & Frank Vodvarka.1992. The Interior Dimension. New York: Van Nostrand Reinhold.

• Pile, John F. 1998.Interior Design. New York: Harry N. Abrams Inc. • Pribadi, Widodo.2000. Bola Psikologis, Catalan, ITB, Bandung. • Rossoti, Hazel. 1985. Colour: Why the World L\'11 't Grey. Princetown, N.J.: Princetown

University Press. • Sommer, Robert. 1969. Personal Space. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

LAMPIRAN :

• Satu buah CD berisi gambar 3D dari rancangan ruang Iuar dan ruang da1am

gereja St. Gabriel.

vi