20
Vol. 3 No.1, Juni 2012 tssN 2087-3611 Teknik idraulik GraphEal Comparisoo OfWEB-OHM Dischargo W h ObseNed Discharge For Bigg6t Flood Event ln The Period lt) . Of February 22 Until Ma.cfi 31, 1986 tU -b n i]J t i! I:: ! A 0-- YDA vr9f, y2fr !aI6 It- Itxrx t! to T o ! t '- I 2 3 a 3 G 7 ! a iO It Neraca Air Sungai Cisadane di Bendung Pasarbaru 12 Sketsa Lokasi Lintasan Psngukuran Tomograli Ge6listn.l( Tahanan Jenis , -iF i qdi I Terakreditasi tlPl No.228lAU1 lP2MBIlOBl20{J;9 Jurnal Teknik Hidraulik No. 1 Vol.3 Hal. 1- 102 Bandung Juni 2012 tssN 2087-3511 Prototipe Bendung Sampean Lana dt Sungai Sampean Dilihat dad H rr ke Arah Udik I .. - ti xst.Ot tnAt.:I.* lsn,0.{a

Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Vol. 3 No.1, Juni 2012 tssN 2087-3611

Teknik idraulik

GraphEal Comparisoo OfWEB-OHM Dischargo W hObseNed Discharge For Bigg6t Flood Event ln The Period

lt) . Of February 22 Until Ma.cfi 31, 1986

tU

-b

ni]Jti!I::

! A0--YDA vr9f, y2fr !aI6

It-

Itxrx

t!

to

T

o

!

t'- I 2 3 a 3 G 7 ! a iO It

Neraca Air Sungai Cisadanedi Bendung Pasarbaru

12

Sketsa Lokasi Lintasan Psngukuran TomograliGe6listn.l( Tahanan Jenis ,

-iF

i qdiI

Terakreditasi tlPl No.228lAU1 lP2MBIlOBl20{J;9

Jurnal Teknik Hidraulik No. 1Vol.3 Hal.1- 102

BandungJuni 2012

tssN2087-3511

Prototipe Bendung Sampean Lana dt Sungai SampeanDilihat dad H rr ke Arah Udik

I ..

-

tixst.OttnAt.:I.*lsn,0.{a

Page 2: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Akreditasi No. 2ZB / AU1, / P2MBI / OB / ZOO9

furnal Teknik Hidraulik merupakan kelaniutan dari Buletin Keairan, yangTerakreditasi sebagai Majalah Berkala Ilmiah - Surat Keputusan Kepala Lembaga llmu

lndonesia Nomor 81,6/D/2009, tanggal 2g Agustus 2009, tentang Hasilang Majalah Berkala Ilmiah.

Pengetahuan

Akreditasi Ul

i

Page 3: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Teknik Hidraulik

Vol. 3 No. 1, Juni 2012 rssN 2087-3611

Terakreditasi LlPl No. 228lAU ,.lP2MBI lO8|2OO9

S€kretarlat Redaksl :

Dra. Aidil[syah LuthanRina Drani,5. sos.Anjelita, S. Sos.

Yohanna Prita Amelia, S.Sos

PelindungDR. lr. Mohammad Hasan, Dipl. HE

Pembinalr. gambang Hargono, Dipl. HE. M.Eng

Penangtung Iawablr. Nur Fizili Kifli, MT

RedakturDra. Conny Amalia

Ketua Dewan PenyuntintProf. (R) Drs. Erman Mawardi, Dipl. AIT. (PenelitiBidant Teknik Hidraulik)

Dlwan P€nyuntingP.of. (R). lr. Nana Terangna Glnting, Dipl.EST. (Peneliti gidang Manajemen t-ingkuntan)Dr. (Eng) Fitri Riandini, S.Si., MT. (Peneliti Eidang Teknik Rawa dan Pantai)Dr. lr. Wanny K. Adidarma, M.Sc. (Peneliti Bidan8 Teknik Hidrologi)Dr. Simon S Brahmana, CES, DEA (Peneliti Bidang Teknik Lingkungan SDA)lr. lslandar A. Yusuf, M. Eng (Peneliti Bidang Teknik Lingkungan SDA)

Drs. Waluyo Hatmoko., M.Sc ( Peneliti Bidang Konservasi dan Tata Air)Drs, Tontowi, M. 5c (Peneliti Bidang Teknik Lingkungan SDA)

Mltra Besta.lProf. Dr. Hidayat Pawitan, M.Sc. (Bidant Hidrologi,lPB)Prof. (R) Dr. lr. Bambang Soenarto, Dipl. H. M. Eng (Bidang Hidrolo8i Aplikasi SDA - UTAMA SAGAKARSA)Dr. lr. Sfl Legowo, M.Sc. (gidanB Teknik Sipil - lTg)Dr {EnB.) lr. Priana sud.iono, MS. (Bidang Teknik Lingkungan - ITB)

Dr. Chay Asdak, M. Sc (Bidang Tata Air - UNPAD)

Alamat Redalsi/Penerbit :

PUSAT PENELINAiI DAN PEI{GEMBANGAN SUMBER DAYA AIREADAN PENEI.]TIAN DAN PENGEMEANGAI{(EMENTTRIAT{ PEKERJAAN UMUMJl. lr. H Juanda No. 193 Bandung 40135Tlp.: (022) 2501083, 2504053Fax: (022) 2500153PO BOX: 841E-mail: [email protected]

http://www.pusair-pu. go. id

Page 4: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Vol. 3 No. L,luni2Ot2 rssN 2087-3611

Terakreditasi tlPl No. 228lAU1.lPZMBIlOBl2OO9

Teknik Hidraulik

Estimasi Dinamik JanBka Panjang Terhadap Kualitas Air Untuk PengendalianEutrofikasi Pada Waduk JatiluhurEko Winor lrionto; R. Wohyudi Triweko; Doddy Yudionto

Selective Transport And Armoured Layer Development ln Non-Uniform Bed

Materials Part 2: Numerical Model VerificationArie Setiodi Moetwanto

Pengaruh Pengupasan Tebing Sungai Terhadap Penurunan Muka Air Banjir

Sungai Sampean di Udik Bendung Sampean Lama, Situbondo, Jawa TimurErman Mowordi; Ririn Rimowon

An Application of Distributed Biosphere Hydrological Model For Past Floods

Replication (Case Study: Upper Citarum River Basin, West Java)

Nuryonto Sasmito Slomet

Analisis Ekonomi dan Hidrologi Pengelolaan Sumber Daya Air Waduk Juanda

Oleh Perum Jasa Tirta ll: Pendekatan Optimasi Dinamik

slometlo; Yusmon syoukot; w. H Limbong; Moch. Amron

Sistem Pendukung Keputusan untuk Perencanaan Alokasi Air Secara

Partisipatoris pada suatu Wilayah Sungai.

Waluyo Hotmoko; R. Wohyudi Triweko; Ooddi Yudionto

lnterpretasi Kualitas Air Tanah dari Hasil Pengukuran Geolistrik di Pantai

Balonrejo, jawa-Tengah

Adong 5. Soewoeli; Wowon Herowon; Heni Renggonis; Sri Mulot Yuningsih

1-16

L7 -28

29-42

43-58

59-70

7L-A6

87 - t0?

DAFTAR ISI

Page 5: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

waduk di lndonesia pada umumnya teloh mengalami masalah eutrolikasi. llntuk menqnggulangipermasalahan tercebut, diperlukan longkah-langkah teknis melalui model konseptual dan disiisaikanmenggunakan model numerik. Kareno itu, tujuan dqri penulisan ini adolah membuat simulqsi numerikdinamiko kualitas air waduk untuk pengendolian eutrofikosi. Pqrometer kualitas oir yang disimulasikanadaloh parameter kunci penyebab eutrolikasi yaitu totol Nitrogen dqn total Fosfor, sedaigkan indikatoreutrolkosi adolah konsentrasi frtoplonkton dan klorofil-a. Simulosi dlnamik diperlukan dilam kajian ini,agqr dapot diketahui pengaruh perubahon bebon zat pencemar terhadap dinomiko eutrofikasi woduk.Kaiian ini menggunokon data morlometri dan doto kuolitos air Woduk lqtiluhur sebagai studi kasus. pirantilunak yang digunakan (tdqlah Powersim Constructor dan WASP (Woter Quolity Anolysis SimulationProgrom) yong dibuot oleh IJS-EPA. Berdasarkan simulosi menggunokon pirqnti lunak Powersim dan WAS|,maka pengendolidn dan pemulihon kembali eutrolikasi yong teldh terjadi poda Waduk lotiluhur harusdilakukan secara terintegrasi yoitu dengon menurunkan bebon nutrien internal minimal S0%o danpenurunon beban pencemqr eksternql lebih dari 90ofi dari yong odo sqqt ini.

KaU kunci: Fitoplankton, eutrofikasi, klorofil-o, WASp, Waduk Jatiluhur, powersim, model dinamik

ESTIMASI DINAMIK IANGKA PAN'ANG TERHADAP KUALITAS AIRUNTUK PENGENDALIAN EUTROFIKASI PADA WADUK JATILUHUR

Eko Winar lriantol), RW Triweko2), Doddi yudianto3)1) Peneliti Madya Bidang Teknik LinSkungan SDA,

2'3) Pengajar Pasca Sarjana, Universitas Katolik parahayangan

Direrimar 13 Juni 2011; Disetuiui: 7 November 2011

ABSTRAK

ABSTRACK

Eutrophicotion is o regularly foced problem by reservoirs in lndonesia. However, this problem con be solvedby technical meusures including the conceptuel model and numerical solution, In the context of such,obiective of this poper had focused on the numerical simulotion oI reservoir water qudlity dynomics incontrolling eutrophication, The water quolity parameters simulated include the porometers qs prime causeof eutrophicotion such os totol Nitrogen don total Phosphorus, whereas eucrophication is indiioted by thephytoplankton concentration qnd chlorophil-a. Dynamic simulstion is needed to know the allect of pollutantlooding voriations to eutrophicotion dynamics. This study concentated on the latiluhur Reservoir mainly onits morphometty and water quallty parometers. Softwores used Ior this study include the PowersirnConstructor ond WASP (Woter QualiA Analysis Simulation Progrom). Simulqtion results show that to remedythe eutrophicoted lotiluhur reseruoir, dn integroted method, thot is, reduction of internol and externalloqding mainly on Totol Nitrogen dan Total Phosphorus loadings can be opplied. lnternal loading needs 50ot6nutrient loading reduction, while nutrients from externol loading require ot least g1yo reduction.

Keywords: Phytoplankton,eutrophicotion,chlorophil-o,wASpJatiluhur Reservoir, powersim, dynomics model

PENDAHULUAN

Eutrofikast adalah proses gradual timbulnyapenlruburan pada waduk secara berlebihan yangdiakibatkan oleh senyawa nutrien terutamanitrogen dan fosfor. Balcerzak (2006) menyatakanbahwa proses eutrofikasi ini berlangsung beberapatahun terutama disebabkan oleh aktivitasanthropogenik. Proses penyuburan pada ekosistemwaduk akan meningkat seiring denganbertambahnya beban nutrien melalui inflow yangmemasuki waduk, yaitu dimulai dari fasemesotrofik menuju fase eutrofik dan akan

meningkat mencapai fase hipereutrofik, termasukyang ter,adi pada Waduk Jatiluhur.

Dua tipe sumber beban pencemaran senyawanutrien yang memasuki waduk adalah sumberpencemar titik atau point source dan suntberpencemar tersebar atau non-point sources, Leedan lones-Lee (?007) menyatakan bahwakedua sumber beban pencemaran nutrienmenyebabkan pertumbuhan populasi alga yangberlebihan dan secara signifikan berpengaruhterhadap konsentrasi oksigen terlarulKemp (2009) juga menielaskan bahwameningkatnya beban nutrien akan meningkatkan

1JurnalTeknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 201.2 : 1- 102

Page 6: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

potensi pertumbuhan alga yang berbahaya atauharmful alga bloom dan kondisi anaerobik atauhipoxia pad,a dasar waduk. Balcerzak (2006) jugamenyatakan bahwa konsenrrasi okigen terlarutyang rendah dan pertumbuhan fitoplankton yangberlebihan menyebabkan penurunan ekosiitemwaduk.

Melendez, dkk (2009) menyatakan bahwaakibat pertumbuhan alga yang berlebihan,menyebabkan proses pemulihan kondisi wadukyang telah berstatus hipereutrofik akan lebih sulituntuk kembali berstatus mesotronk. Karena itu,pemulihan waduk melalui penurunan bebannutrien dan peningkatan konsentrasi oksigenterlarut pada dasar waduk perlu dilakuklan.Melendez, dkk [2009] menyatakan bah\,yadinamika beban pencemar yang masuk akibatfluktuasi debit dan konsentrasi iuga sangatberpengaruh terhadap status trofikasi widuk.

Scheffer, dkk (2001) menjelaskan bahwa airwaduk untuk mencapai kondisi eutrofikasi, danpemulihan kembali dari proses eutrofikasi adalahbersifat gradual serta dinamik nonlinear. Kondisitersebut disebabkan oleh proses fisik waduk

dinamika waduk. Dengan demikian upaya_upayapengendalian masalah eutrofikasi waduk dapatdilakukan.

METODOLOGI KA'IAN

Untuk mengkaji lebih detil pengaruhpenurunan beban pencemar yang masuk melaluiinflow waduk terhadap kualiEs badan air wadukkhususnya terhadap dinamika eutrofikasi dariwaltu ke waktu, maka dilaksanakan metodologisebagai berikut:1. Melakukan proses analisis secara deduksi atau

analisis manfaat dari hasil kaiian pustaka daripenelitian dan kajian tentang permasalahanhasil eurrofikasi. Hasil proses deduksi iniadalah usulan konseptual penerapan .,Sj,stem

dynamics" untuk pengendalian eutrofikasipada waduk, terutama bila diaplikasikan padaWaduk.latiluhur.

2. Membuat simulasi dinamik menggunakan datakualitas air dan morfometri Waduk fatiluhur.Piranti lunak yang digunakan dalam kajian ini

adalah Powersim Constructor dan WASp. Agardapat diketahui kecenderungan dalam ,anjkawaktu yang panian& maka simulasi dilakuianlebih dari satu tahun. Siergiev (2009)menjelaskan bahwa simulasi jangka panjangatau lebih dari 1 tahun diperlukan aga;diketahui stabilitas model yang telah disusun.

a. Piranti Lunak PowersimMuhammadi, dkk (2001J menyatakan bahwa

Piranti lunak Powersim adalah salah satu di antarapiranti lunak yang sering digunakan untukmembangun dan melakukan simulasi suatu modeldinamsalingsuatubahwamenyusun simulasi dinamik yang bergantungwaktu dengan jumlah variabel d"i frngll yrn[banyak.

Muhammadi, dkk (2OOl) menjelaskan bahwasetiap variabel berkorespondensi dengan suatuDesaran yang nyaLa maupun besaran yang dibuatsendiri. Semua variabel tersebut memiliki nilai

Tabel 1 Komponen-komponen Kualitas Air danKategori pemodelan Berorientasi Obyek

Komponen kualitas air Kategori pemodelanberorientasiobyek

Danau dan waduk, kolamretensi, Deposisi, gebanPencemar

aliran sungai, bebanncemar

Hubun8an matematis (debitdan beban pencemar),peluruhan

Sistem DAs, outlet Source and SinkHubuntan fungsional dankorelasi

Connector

Sumber: High peiormonce Sistem, Stello (2@O)

b- Piranti Lunak Dinamik WASpBalcenak (2006) menyatakan salah satu daripiranti lunak yang sering digunakan dalam

Stock

Convener

2Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 : 1 _ 102

I

I

Page 7: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

parameter organik pada epilimnion danhipolimnion dapat diprediksi dengan WASP seiringperubahan waktu.

Wool, dkk (2001) menyatakan bahwa WASPterdiri dari dua sub program, yaitu EUTRO danTOXI. Sub program EURO digunakan untuk analisismodel eutrofikasi yang diakibatkan oleh senyawanutrien dan dinamika oksigen terlarut. Padasub program EUTRO ini mensimulasi senyawanutrien pada proses eutrofikasi, sedangkan TOXIdigunakan untuk memprediksi kadar zat kimiapencemar yang terdiri dari zat organik, logamberat pada air permukaan maupun sedimen.Balcelzak (2006) iuga menjelaskan bahwa pirantilunak WASP dapat mensimulasikan dinamikaperkembangan fitoplankon pada suatu wadukyang komplek jumlah parameter yangdisimulasikan seperti Oksigen terlarut, BOD,senyawa nitrogen, senyawa fosfor, suhu danbakteri coli.

Persamaan dasar dari piranti lunak WASPditunjukkan pada persamaan [lJ sampai (3):

SL, beban zat pencemardiperhitungkan volume airsebagaimana persamaan [3J:

dari sisi alirandan pencemar

(11

Akumulasi Dispersi Adveksi Reaksi lnternalSumber Eksternaldimana:C , konsentrasi zat pencemar [g/m]Jt, waktu (hari)A, luas permukaan dari aliran (mr)D,, koefisien dispersi sepanjang arah x (m/hari)x, jarak sepanjang aliran (m)U , kecepatan adveksi sepanjang arah x (m/hari)516 hasil maupun hilang masa akibat reaksiinternal, dihitung secara segmen volume (g/m3)SB, peruhahan masa antara segmen idan jakibatdispersi lonBitudinal, diperhtungkan pada segmen

[g/m3 d]. Se didefinisikan sebagaimana persamaan(2) sebagai berikut:

s,, = lt}. (cn - c) (2)

Dimana:E o(t), koefisien dispersi sebagai fungsi waktudimulai pada segmen i [m3/hari]Aio, Luas permukaan pada permulaan penampang i

Im']Vi, volume segnten i Int3]L16, Panjang segmen i [m]Crb konsentrasi zat pencemar k pada segmen j

lglm3lCib konsentrasi zat pencemar k pada segmen j

lglm'l

I OOOrl,r,.S,, = ----------.::::: (3)

L,1gq beban pencemar dari aliran externalIkglhari]Menarik kesimpulan dari hasil simulasi tersebut.

KAIIAN PUSTAKA

1 Pengaruh Beban Senyawa Nutrienterhadap EutrofikasiEutrofikasi disebabkan oleh kelebihan beban

input senyawa nutrien dan sejak tahun 1970 telahdilakukan penelitian untuk menentukan strategipengendalian eutrofikasi (Pauer, dk( 2008).Senyawa nutrien menjadi faktor p€mbatas utamauntuk fitoplankton, sementara silika merupakanfaktor pembatas untuk diatom pada endapan dasarwaduk. Cambar 1 menunjukkan alur pengaruhbeban input senyawa nutrien terhadappertumbuhan fitoplankton dan diatom. Gambar 2

menggambarkan skematisasi sumber dankehilangan beban senyawa nutrien pada wadukBeban senyawa nutrien umumnya berbentukpartikulat nitrogen dan partikulat fosfor, bilamelarut akan meniadi fosfor reaktif terlarut(Soluble Reuctive Phosphor) dan nitrog,en terlarut(ovoiloble Nitrogen) yang berguna untukperkembangbiakan fi toplankton. Namun, dinamikaperkembangbiakan fitoplankton dan diatom jugadibatasi oleh zooplankton dan laiu kemarianplankton tersebut. Dinamika proses senyawaDutrien tersebut berlangsung tergantung wakturetensi waduk,

Carpenter (20051 menjelaskan bebansenyawa fosfor cenderung mengendap danterakumulasi pada sedimen dan biota. Namun,Pauer, dkk (2008) menyatakan bahwa 60 persenfosfor yang mengendap dapat masuk kembali kekolom air. Kondisi masuknya dan lepasnya bebansenyawa nutrien terutama fosfor rnenyebabkantimbulnya dinamika eutrofikasi yangmemunculkan golongan Cyanobactery pada wadukyang dapat menghasilkan zat toksin microcystis(Brahmana, dkk., 2002).

Kiirikki, dkk [2001) juga menyatakan bahwapenurunan beban senyawa fosfor dari DAS melaluiperbaikan sistem pengolahan linrbah domestikdapat mengurangi secara signifikan intensitaskejadian marak alga termasuk Cyanobacteria padabadan air di Finlandia. Namun, waktu pemulihankembali suatu waduk yang telah berstatus eutrofikdengan diturunkannya beban senyawa nutrienyang memasuki badan air waduk, masih belumdiketahui.

56 _ a(e.a,.ffJy 6(A.ur..r, . ,'r JL 'r \JO 'r Jl. '6t ,4.,5r A.5,

3Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 | 7- 7O2

Page 8: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Planldon

Diatom

S€nyawa

Nutrien

Silika

Partikulat

Silika

5€dimen

fosfor ReahitTlrlarut

Fosfor

Panikulat

S€dimen

Foslor

Presipitasi (huian)

HerbivoraZooplankon

on DiatomAlta

Badan

Air

NitrogenPartikulat

(Sun be r : po ue r, dk k, 2OOB )

Gambar 1 Diagram .Alir pengaruh Beban Senyawa Nutrien terhadappertumbuhan Fitoplankton dan Diatom

S€dimen

Sumbe. beban Nutrien Kultural:- Limpasan permukiman- timpasan pertanian danp€rkebunan

- l"imbah domestik dan industri- Leachet TpA- Efluent septic tank

aWaduk

\

YUektu Ratonrt

I BKehilangan beban nutrien pada waduk

- Dimakan ikan- Digunakan tanaman akuatik- Mengendap pada sedimen

\ - proses Denitrifikasi (nitrogen)

I . Proses penguapan (nitrogen)a - Masuk ke air tanah

4

Kehilangan beban nutrien dari outletwaduk

( Su hbe r: h ttp://www. it o. org / ch Swaterpot t u tt o A, di u nduh Mo tet 20 1 1 )Gambar 2 Skema Sumber dan (ehilangan Beban Senyawa Nutrien pada Waduk

SilikaTerpakai

NitrogenSedimen

JurnalTeknik Hidrautik Vol. 3, No. l, Juni 2012 : 1 _ 102

Sumber beban Nutrien AIami:- Limpasan dari hutan dan rawa- Erosi lahan'Lepasan Sedimen dasar- Fiksasi oksiten dari udara- Air tanah

NitroSenTerpekai

Page 9: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

2 Simulasi Dinamik EurrofikasiForester (1961) pada Tangirala,dkk (2003)

menjelaskan bahwa ide utama dalam pemodelan"system dynamics" adalah untuk mengerti perilakusuatu sistem dengan menggunakan strukturmatematika yang sederhana. Dengan demikian,dapat membantu para perencana dalam hal-halsebagai berikut: a) menggambarkan suatu sistem;b) mengerti suatu sistem; c) mengembangkanmodel secara kualitatif dan kuantihfif; d)mengidentfikasi perilaku umpan-balik dari suatu

sistem; e) mengembangkan kendali kebiiakanuntuk pengelolaan sistem yang lebih baik. Huangdan Chang (2003) menlelaskan bahwa penerapan" system dy na mics" untuk permasalahan lingkunganadalah melalui simulasi yang berorientasi obyek.Nirmalakhandan (2002) jrya menyatakan bahwafaktor-faktor lingkungan yang berpengaruhterhadap dinamika proses eutrofikasi wadukdiperlihatkan pada Gambar 3 dan 4, sedangkanTabel 1 menunjukkan daftar komponen kualitas airdan pemodelan yang digunakan.

Kmstanta p€lEurang€n

I

I'libogon FltoplenKon iNrtrat terlarut

L6ju pertumbuhan. maksifium

PengambilEn Peng!/rangaoNifogen Fitoplankton

Konstanta tengah

ienuh

Faktor hasil

Gambar 3 Model Dinamik Berorientasi Obyek pertumbuhan Fitoplankton (SumberGurung,2007)

Xenal.n

d.ri9reriph.ri

5

Gambar4 Skema Pengaruh Faktor-faktor Lingkungan terhadap proses Status TrofikWaduk (Sumber: Van Niekerk, 2004)

NOrddn tto, dan EmJi

Xeoll.n 8€brn trutri,n dari

5ufiber'rumDer Iit

I€aafun B.t.o riltricn d.ri9umberlrn$€! P.n(enl., Iers€bar

oksBen

Eebin lrnrio t re'l,pehdbn da!ar

proe.r Ailteolinas€dit|€n

5edine{r

Jurnal Teknik Hrdraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 : 1- 102

al

Hropbddoo

Status Trofik

.-.->

Page 10: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

f

Cambar 5 menjelaskan sebagai berikut: a) Volumeair waduk: jumlah air dalam waduk yang akanmeningkat dengan masuknya aliran masuk danmenurun dengan adanya aliran keluar danevaporasi; b) aliran masuk: jumlah air yang masukke waduk, sehingga jumlah air waduk meningkatditambah presipitasi; c) Beban masuk nutrien:diasumsikan bahwa sumber nutrien berasal darisumber tiLik dan tersebar atau limpasanpermukaan, sehingga iumlah nutrien meningkatdengan meningkatnya aliran masuk ke waduk; d)Beban masuk nutrien dan konsumsi nutrien: AIirankeluar akan mengurangi konsentrasi nutrien yang

iuga akan tereduksi karena dikonsumsi olehzooplankton; e) Biomassa Fitoplankon: biomassafitoplankton meningkat dengan pertumbuhan danmenurun dengan kematian fitoplankton: flPertumbuhan fitoplankton, sangat dipengaruhioleh hga faktor yaitu cahaya matahari, nutrien dansuhu (Ryding, dkk, 1989).; g) KematianFitoplankton: reduksi biomassa fitoplankton yang

disebabkan oleh kematian, konsumsi zooplanktondan ikan, respirasi endogen. lumlah konsumsi olehzooplankton proporsional dengan biomassafitoplankton, demikian iuga dengan laju kematiansecara positil

3 Model Pemulihan Eutrofikasi langkaPanianBBeban internal waduk disebabkan kondisi

badan air dan sedimen pada waduk yang kayanutrisi. Upaya pemulihan akibat sumber titik dapatdilakukan melalui saluran pengelak, pengolahaninternal lanjutan. Pen8endalian zat pencemarakibat sumber pencemar tersebar adalah melaluipengelolaan limbah domestik, pengendalianpencemaran limpasan permukaan, sirkulasi buatandan biomanipulasi. Pengendalian pencemaraninternal dilakukan melalui aerasi lapisanhipolimnion, pengaliran lapisan hipolimnion, danpengerukan scdimen dasar ICook dkk, 2005).

Presiitasi BqotasPi asi

tLilpasaPcrutaa !

YolE Ai tI$ adt

,-_--l ,.,t(xE

-AhrKdE!+- -'7

*lBi:oasa -

I*

KolseotrasiIurren

+1\-olnc Ala

\,Ias*

-tBcbao \{rs*

Nrftli!

Iaeosias Cahava

l

\ l-Beba Kdra

Ntrrkflt_

)

!.ts.o'.*" f*a-- -:t

F?

iodahoot-

Temcrarrr

K@sEd }\i6i:rI

+

+tRe+e-as

I,}K€oda '-

FitopH<tm

Laju PettobobaoFitcplaolrm +t :,

Fihplakoo3r.=-.*I

+""+Lajo K*+;Ftudem

+I t*Klorofl-a "_^-p*f-

GambarS Diagram Sebab-akibat Sistem Operasional Waduk terhadap TimbulnyaEutrofikasi (Sumber: Gurung, 2007)

6 Jurnal Teknik Hrdrauhk Vol. 3, No. 1, Juni 2012 | 1- 7O2

Page 11: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Paur, dkk (2005) menjelaskan bahwa responperilaku biogeokimia terhadap 6mbulnya maupunpemulihan eutrofikasi pada waduk cenderunglambat dan berbeda pada tiap waduk dan badan airlainnya. Karena itu, pengendalian eutrofikasiwaduk perlu dilakukan secara tepat danterintegrasi melalui penurunan beban senyawanutrien dan perbaikan lingkungan waduk. Kondisitersebut ditunjukkan Gambar 6, yaitu simulasipemulihan eutrofikasi di Danau Michigan melaluipenurunan beban nutrien.

Model Eutro digunakan oleh Pauer, dkk{2005) untuk mensimulasikan pemulihaneutroRkasi Danau Michigan dengan menggunakansaluran pengelak untuk mengurangi bebansenyawa fosfor yang masuk ke danau tersebut.Hasil simulasi, menuniukkan bahwa pemulihanwaduk yang berada pada kondisi eutrofikmenggunakan saluran pengelak untuk mengurangibeban fosfor bisa tedadi setelah L0 tahun, yaitukonsentrasi klorofil-a menurun dan 23-2,5 ug/Lmenjadi 2-2,3 ug/L pada epilimnion (Gambar 6).Selain konsentrasi ktorofi l-a, konsentrasi senyawafosfor dan organik karbon juga meniadi targetperbaikan.

Respons yang gradual tersebut diduga akibatproses resuspensi fosfor dari sedimen yang 60%melarut kembali ke kolom air. Karena itudiperlukan pengangkutan sedimen dasar,pemanfaatan teknologi bakteri dan penggunaanherbisida untuk pengurangan alga Paur dkk(200s).

Martin, dkk (2010J menunjukkan fenomenaperbaikan kualitas air pada Danau Bere di Perancisyang telah berstatus eutrofik, dengan ciri-ciri airberwarna hiiau, penurunan kecerahan dan tumbuhmakro alga terutama Ulva sp serta kondisi yanganoksik. Simulasi dilakukan menggunakan pirantllunak DELWAQ. Input model perbaikan kualitas air

30.E*Bih criorophA

!$. !s & ffi 2DrO 2O1. 2DrO 2Oa

--_--*-.--.--__=_J--l

hrDotnEa dk+lrf,!

!*. 1S ro ffi 2010 :o14 2018 20?l

p.rnrr" o.E rlc (!rb..r

^ la

!13! o.rI ocr oaI o.zto

3B

EI

fs!tTI

2520r5ro05

o

3020r0

o

ol5oloo6

o

ao3040

0z'

^ 020g

6

loa rg 2m m 2OtO 2(,l,l 2OlB &l !s. les 20@ 2oG 2rr0 ,1. 2ott 2o?t

Gambar 6 Contoh Hasil Simulasi 0inamik Jangka Panjang Pemulihan Eutrofikasi (Sumben Pauer,dkk, 2005)

Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, luni 2072 | 7 - 7O2 1

pada danau dilakukan secara simultan, yaitu: a)reduksi beban nutrien dari DAS; b) pengelolaanlingkungan sekitar waduk; cJ pengambilan makroalga; d) pencampuran air dan penyuntikan oxigenpada dasar danau. Data-data tersebutmenunjukkan bahwa waduk maupun danau yangtelah mengalami eutrofikasi memcrlukan waktuyang lama untuk pemulihan. Karena itu, estimasidinamika pemulihan kualitas air waduk yang telahberstatus eutrofik di Indonesia perlu diketahui.

1) Aplikasi "System Dynamics" untukAnalisis Eutronkasi di IndonesiaTasrif (2001) menjelaskan bahwa model yang

dibentuk haruslah memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut a) Efek suatu intervensi, misal: suatukebijakan dalam bentuk perilaku yang merupakansuatu keiadian berikutnya, maka untuk melacakunsur komponen waktu perlu "system dynamics";bJ Mampu mensimulasikan berbagai macamintervensi dan dapat memunculkan perilakusistem, karena adanya intervensi akan dapatdilakukan perubahan perubahan baik parametermaupun strultur model; c) Memungkinkanmensimulasikan suatu intervensi yang efeknyadapat berbeda secara dramatik baik dalam iangkapendek maupun iangka panjang sesuaikompleksitas perilaku dinamik; d) Perilaku sistemdapat merupakan perilaku yang pernah dialamidan teramati, yaitu melalui data historis, ataupunperilaku yang belum pernah teramati yangmeliputi perilaku yang pernah dialami tetapi tidakteramati maupun perilaku yang belum pernahdialami tetapi kemungkinan besar ter,adi; e)Mampu men.ielaskan bahwa suatu perilakutertentu dapat teriadi. Wawan (2007)mengaplikasikan metoda "system dynomics" u ntukpengelolaan Waduk Cirata, sebagaimanadiperlihatkan pada Gambar 7.

I

Page 12: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

NttlrLo C,,-"---'r

(;)

<-)

(J.

o

oo!. o*rl-r\- aoo

Gambar 7 Hubungan Sebab-akibat proses EUTROFTKAST diWaduk Cirata (Sumber: Wawan dkk,2OO7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Usulan Penerapan "sistem Dynamics,'Permasalahan eutrofikasi teriadi akibat

masuknya beban senyawa nutrien secaraberlebihan ke badan air, khususnya waduk ataudanau. Beban senyawa nutrien yang masuktersebut berasal dari beban pencemar eksternalmaupun internal. Beban eksternal adalah bebanpencemar yang berasal dari luar waduk, yangumumnya berasal dari kegiatan manusia atausering disebut dengan beban kultural. Bebaninternal adalah beban yang berasal dari lingkungansekitar maupun di dalam waduk, sebagai contohadalah beban pencemar dari sisa pakan ikan danlepasnya zat nutrien dari sedimen dasar ke kolomair akibat pengaruh kecepatan aliran. Kedua jenisbeban tersebut memicu terjadinya pertumbuhanalga secara berlebihan.

Berbagai upaya pengendalian dan pemulihankembaii eutrofikasi telah dilakukan oleh berbagainegara, yaitu melalui perbaikan struktural dannonstruktural. Upaya pengendalian eutrofikasiyang dilaksanakan secara struktural adalahmereduksi beban senyawa nutrien yang akanmasuk ke waduk menggunakan instalasipengolahan air limbah, membangun saluranpengelak, melakukan pengelolaan lahan yangramah Iingkungan, mengeruk lapisan sedlmendasar dan menambah pasokan oksigen pada

lapisan hipolimnion. Perbaikan dan pemulihankembali waduk tereutrofikasi melalui upayanonstruktural adalah memperbaiki lingkunganwaduk dengan cara meningkatkan kesadaranmasyarakat tentang arti pentingnya waduk bagikehidupan manusia. Kegiatan yang dapat dilakukanadalah melalui penlruluhan-penyuluhan danpenegakan hukum.

Upaya-upaya pengendalian dan pemulihankembali waduk yang mengalami eurrofikasi diberbagai negara menunjukkan bahwapengendalian eutrofikasi waduk perlu dilakukansecara terintegrasi antara upaya pengendaliansecara struktural dan nonstruktural. Namundemikian, sebagaimana pengalaman negara-negaramaiu dalam upaya pemulihan eutrofikasi wadukmemerlukan waktu yang cukup lama. Karena itu,pengetahuan tentang dinamika kualitas air yangmemicu terjadinya dinamika eutrofikasi waduksangat diperlukan. Dengan diketahuinya dinamikapermasalahan tersebut, maka simulasi untukmenentukan kebijakan-kebijakan pengelolaanwaduk dapat diketahui.

"System dynamics" merupakan suatumetodologi untuk mengeahui interaksi dinamikantar unsur-unsur dari suatu sistem untukdipelajari perilakunya sebagai suatu sistem secaramenyeluruh. System dynamics dapat diterapkanpada masalah sumber daya air, termasuk masalah

8 Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, luni 2012 : 1 - 102

Page 13: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

eutrofikasi waduk secara terukur. pemodelankomponen-komponen kualitas air yang memicuterjadinya proses eutrofikasi dan berorientasiobyek merupakan aplikasi sistem dinamik denganmenggunakan diagram sebab-akibat dan modelsimulasi berorientasi obyek untuk menganalisistimbulnya masalah eutrofikasi waduk2 Penerapan "System Dynamrcs" pada

Waduk ratiluhurWaduk Djuanda atau sering disebut dengan

Waduk latiluhur merupakan waduk serbagunadengan fungsi untuk pemberian air irigasi, PLTA,pengendali banjir, penyedia air baku air minumdan industri, pariwisata, serta periklnan. Wadukini memiliki luas genangan mencapai 8.300 hadengan kapasitas tampung I 3 milyar m3 pada TMA+107 m dpl, waduk ini bersifat serbaguna danstrategis karena menjadi sumber air baku untukPAM DKI lakarta (16,31 m3lder), Air baku unrukPDAM Kabupaten Purwakarta, air irigasi untuksawah seluas 288-860 ha (2003), air baku untukperikanan air tawar dan payau, air baku untukindustri, air baku untuk PLTA (187 MWI dan sertapen8gelontoran Kota Iakarta (Siregar danMayasari,2010).

Namun pada saat ini, tingkat kesuburanperairan menurut kandungan fosfat dan nitrogenpada perairan Waduk fatiluhur telah berubah darieutroRk pada tahun 2004 meniadi hipereutrofikpada tahun 2005 dan 2006. Degradasi tersebutcenderung meningkat seiring denganmeningkatnya iumlah unit KJA di Waduk Cirata danWaduk Jatiluhur. Hal tersebut menunjukkan bahwapengembangan kegiaian budidaya dalam KJA telahmelampaui dayz dukungnya, sehingga cenderungtelah mencemari perairan. Sumber utamadegradasi kualitas air di Waduk fatiluhur adalahbahan organik dari Waduk Cirara (Ghyo, 2010).

TEIT

Gambar8 Peta Sebaran Keramba Jaring Apungdi Waduk Jatiluhur (Sumber:Badruddin,2010)

Bedasarkan distribusi vertikal oksigen diperairan ini terjadi stratifikasi dengan kedalamanepilimnion sangat tipis (Cahyo, Z01O). Siregar danMayasari (2010) menjelaskan bahwa berdasarkanKeputusan Bupati Purwakarta No. 06/2000, lumlahK,A ditetapkan maksimum 2.100 petak sedangkanhasil inventarisasi oleh PfT II, pada Desember2009, ditemukan 19.845 perak. Nastiti (2001)pada Haryani (2010) menyatakan beban N dan pmasing-masing mencapai 36.531 ton/tahun dan33.968 ton/tahun, sehingga menyebabkan wadukdalam keadaan eutrofik. Sebaran beban jaringapung pada Waduk latiluhur sebagaimanadiperlihatkan pada Gambar 8, yang merupakansalah satu sumber beban pencemar yang meniadipenyebab terjadinya eutronkasi Waduk latiluhur(Badruddin, 2010). Karena itu, untuk pengendalianeutrofikasi diusulkan model konsep sebagaimanaGambar 9 dan 10.

Untuk mengetahui pengaruh senyawa nutriendan oryanik terhadap proses eutrofikasi WadukJatiluhur terhadap parameter fitoplankon,diusulkan model dlagram sebab-akibat sebagimanadiperlihatkan pada Gambar 9. Gambar 10mengindikasikan adanya dua lingkaran positif ataumemiliki pengaruh yang bersifat "snow boll efecl'terhadap terjadinya proses pertumbuhanfitoplankton yang berlebihan. Lingkaran pertamaadalah dimulai da'j, uptoke NH3oleh fitoplankton -Penguraian fitoplankton menjadi Detritus (C:N:p) -Fraksinasi N menjadi N Organik - AmonifikasiNorganik menjadi NH:. Lingkaran ke-2 dimulai dariuptake ofto Fosfat oleh fitoplankon - penguraianFitoplankon menjadi Detritus (C:N:P) - fraksinasiP men.iadi P Organik-Proses mineralisasi P-0rganikmenjadi orto Fosfal Dengan demikian, keduasenyawa nutrien tersebut merupakan pemicutimbulnya proses eutrofikasi waduk.

-EgtruE I lr&,v)nlelrilr}orl lorxr I'.7-. 'E

Diagram Sebab-akibat Faktor-faktorPenting yang Mendorong TimbulnyaProses Eutrofikasi

9lurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 : 1 - 102

Gambar 9

i

Page 14: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

----,Noi - upre

I

Im

\-CSOD

OnoP -POrs

Gambar 10 Diagram Sebab-akibat pengaruh parameter Xualitas Air terhadap Fitoplankton

Gamba.lt Struktur proSram Simulasi Dinamik Berorientasi Obyek pengaruhParameter Kualitas Air terhadap pertumbuhan Fitoplankton

10 Jurnal Teknik Hidrautik Vol. 3, No. 1, Juni 2Ot 2 : 1 _ 102

,orri-_-

,,-5co2.+-.."[--

#_ ct-,+-/t,

l--{----

\r-,/s&g a

>^.P."'i"*L-r

-4)

l

Page 15: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

3 Simulasi Dinamik Berorientasi ObyekDetail program simulasi dinamik berorientasi

obyek diperlihatkan pada Gambar 11, sedangkantombol kendali simulasi ditunjukkan pada Cambar12 dan konstanta-konstanta yanS digunakanditunjukkan pada Tabel 2. Cambar 13 adalah hasilsimulasi yang menggambarkan Waduk latiluhur

Hal, sa'Mtbn cotrsrer

berpotensi mengalami eutrohkasi yang Iebih besarbila tanpa kebiiakan pengendalian pencemarannutrien. Gambar 13 juga menunjukkanperbandingan data observasi dan simulasidinamika fitoplaknton dalam jangka waktu 1

tahun.

Gambar 12 Tombol Kendali Simulasi Dinamik Pertumbuhan Fitoplankon

Tabel2 Konstanta yang Digunakan pada Model Oinamik Eutrofikasi (Sumber: Gurung, 2007)

No Konstanta Nilai Satuan

l. Konstanta monod nitrat nitrogen2 Konstanta monod amonia nitrogen3 Konstanta monod fosfor4 Faktor preferensi ammonia5 lntensitas cahaya optimal6 Suhu optimal7 Faktor bentuk untuk pembatas suhu8 Batas ambang rendah suhu9 Laiu pertumbuhan maksimum10 Laju peman8saan

11 Laju kematian72 Laju respirasi13 Koefisien suhu untuk respirasi

0,0010,0010,0017,4625023

0,6

0,9o,265

0,30,1

1

mglL N

m&/L N

m&/L Pmg/L N

L

oc

7/hariLlhariLlhariLlhati

I

E

5

3

(a) (r)Uji Simulasi Dinamik Fitoplankton di Waduk Jatiluhur: (a) Simulasi tanpa Kebijakan;(b) Perbandingan Hasil Simulasi dengan Hasil PenBamatan

Gambar 13

JurnalTeknik Hidraulik Vol.3, No- 1, Juni 2012 : 1- 102 11

I

l

1

o#--1

I

Page 16: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

Gambar 14 menunjukkan simulasi jangkapaniang yang menggambarkan bahwa perbaikaninternal waduk belum cukup memperbaikieutrohkasi, sehingga perlu dikombinasikan denganpenurunan faktor kunci lainnya yaitu penurunan20o/o beban fosfor. Perbaikan internal waduk danpenurunan beban fosfor z\yo d,apat menurunkan

biomassa fitoplankton hingga 50yo atau mencapai(2-5).104 individu/liter. Namun demikjin,pernurunan beban nutrien eksternal yaitu bebantotal nitrogen dan total fosfor diturunkan hingga60y0, sehingga kadar fitoplankton pada kisaran(1-3) 104 individu/lirer, seperti diperlihatkanCambar 15.

p.:

6

Y

1

1

1

- , _ Pty,b9b*roll_Birr.r

-2 Pherhiloi_illbin

2

'Cflqrt/ti0 1 oql 2 000

Hai ke

3 000

Gambar 14 Simulasi Eutrofikasi langka panjan8 Waduk Jatiluhur: (a) TanpaKebijakan; (b) perbaikan tnternal Waduk 50%

(a)

(b)

3E,zs5-

-

Y

1 000 3 0000

2 h1/hid,

-I- Ft],to@ntb-tk ltlt- 2- FhlDrhntron_llltio

200Had ke

t2 Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. i., Juni 2OL2 : t - lO2

I,l

il

jI

J]

x

J]

/rulll

flir/JI

,/\fl 14

\r,t

Vl/!

Page 17: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

J

=E

-

Y

t 000 3 000

1

1

0

2

2

2000

Iiafl ke

(a)

(b)

Gambar 15 Simulasi Eutrofikasi Jantka Panjang Waduk Jatiluhur: (a)Perbaikan lnternal waduk 50% dan Reduksi Beban Eksternal P

20%; (b) Perbaikan lnternal Waduk 50% dan Pengurangan Total N

dan Total P 60%

simulasi menggunakan pemodelan

J

=.z

;

-

Y

- I - Flryb9*tbo_tkll[

2 PiforSrlbn_krtirn

0 1 00c 2 000

H iko3 000

berorientasi obyek dengan dibanfu pirantiyang diperlihatkan Gambar 16,bahwa secara konseptual

dan pemulihan eutrofikasi padadilakukan secara terintegrasi melalui

penurunan beban nutrien eksternal9096 dengan pengkondisian lingkungan

internal waduk, sehingga potensi tumbuhnyafitolankton dapat dikurangi hampir 50y0, Gambar15 juga menunjukkan bahwa penurunan bebaneksternal mencapai 900/o d.an beban internal 500/o

akan lebih mengamankan Waduk )atiluhur darimasalah eutrofikasi kadar biomassa Rtoplanktonhanya dalam kisaran (0,3-1).10a individu/1.

Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 20L2 : 1- 102 13

Page 18: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

l:P,!

;

Y,I2l

,1,

1 000 3 0c00

_1_ nlybPE|e(l_8i,tll .

2- Fre|.nlll|.iieb

I^/rh\

2 000

ttdi Io

(al

(b)

Gambar 16 Jangka panjang Waduk Jatiluhur:Waduk 50% dan pengurangan TN

rbaikan lnternal Waduk 50% danan Total p 90%

4 Simulasi Dinamik langka paniangdengan WASp

fP,t

e

Y

i,,4fu'Mr'{r',1.r 000 3 0c0

-t- hapbfon_ainrr..

-2- Phlopt rX6r_til,Eill

2 000

Hai ke

!4Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 : 1_ 102

I

t, r,{rr IU I

0

Page 19: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

II

lflaa:r:::::==rtrtrrrrliii!lrr-Ftillf,

ii!ii

V

larla::erIltlrI li:-E !i t lrrlri(,) (b)

Gambar 17 Hasil Uji-coba Dinamika tndikator Klorofil-a dengan wAsp dengan Skenario o (Tanpa Kebijakan) danSkenario 3 {Beban tnput Oikurangi 50% dan Beban pakan 9O%)

KESIMPUIJINHasil uji coba pemodelan dinamik

kadar fitoplankton pada Waduk latiluhur dapatditekan hingga dibawah 1x10a individu/Liter

Hasil uji-coba model dinamik dengan pirantiIunak WASP memberikan gambaran bahwa dalamjangka paniang Waduk ,atiluhur yang telahmengalami eutrofikasi dapatdipulihkan melaluipenurunan beban nutrien input minimal 5070 danpenurunan beban pakan ikan sampai 90o/o darikondisi yang ada sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Balcerzak, W. 2006. The protection of ReservoirWater Against the Eutrophication process,

lnstitute of Water Supply andEnvironmental Protection, Krak6wUniversity of Technology, ul. Warszawska24, 3f-755 Krak6w, poland, polish J. olEnviron. ,tud. 15(6), pp: 83 7-844.

Badruddin, M. 2010. Model perhitungan OayaTampung Beban Pencemaran Air DanauDan Waduk. _/urnol Sumbet Doyo Air. Vol.6No. 2, November 20r0. pusat LitbangSumber Daya Air, Bandung.

Brahmana. S, Suyatna. U., Fanshury, R dan Bahri, S.,

2002. Pencemaran Air dan EutrofikasiWaduk Karangkates dan UpayaPenanggulangannya. Jurnol LitbongPenqoiran, 12 (49), Bandung.

iurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 201,2 | I - 702 15

Cahyo, Hendro. 2010. Biolimnologi dan Komunitaslkan pada Waduk Cascade Citarum,Dipresentasikan pada Round TobleDiscussion on Coscode Citorum ReseNoir 4Februari 2010, puslit Limnologi, Bogor.

Carpenter, Stephen. 2005. Eutrophication of Aquaticecosystems: Bistability and SoilPhosphorus. Center for Limnology, Thiscontribution is part of the special series oflnaugural Articles by members of theNational Academy of Sciences May 12,2005.

Chunmeng, Jiao. 2007. Successlul recovery lromeutrophicotion ond o recent probtem of obenthic minimum oxygen loyer in Lokegiwo, Japan, Lake Biwa EnvironmentalResearch tnstitute, 5-34 yanagasaki, Otsu,5higa, Japan 520-OO22.

Cooke D, Welch E., Peterson S., Nichols S., 2005.Oecision tree for choosing the bestprocedures in Controlling the algaeproblems. Restoration and management oflakes and reservoirs, Taylor&Francis Group.

Gurung, R. P. 2OO1. Modelling of Euttophicotion inRoxo Reservoir, Alentejo, portugol -, ASystem Dynomic Eosed Approoch, Merch,2007, Thesis, Master of Science (Msc),March 2007, tnternationat lnstitute forGeo-lnformation Science and EarthObservation, Enschede, The Netherlands.

High Performance Sistem. 2OOO, Stella User Guideand Reference Manual, www.hps-inc.com,diunduh Januari 2010.

Huang, G. H dan N. B. Chang. 2003. prespectives ofEnvironmnetal System Analysis, lournol ofEnviron m neto I I nlormdtics, 7, 2cf3.

Kemp, W. M.2009. Dead Zone and tutrophication:Case Study of Cheese peak Bay, presentedin COSEE frends, University of Mariland.Cambridge.

Page 20: Teknik idraulik - Parahyangan Catholic University

r

Kiirikki, M., lnkala, A., Kuosa, H., pitkinen, H.,Kuusisto, M. and Sarkkula, J. 2001.Evaluating The Effects of Nutrient LoadReductions On The Biomass of ToxicNitrogen Fixing Cyanobacteria tn The GulfOf Finland, Baltic Sea. BoreolEnvironmental Reseorch. 6: Helsinski,Finland, tSSN 1239-6095.

Lee, G. F., and Jones-Lee, A. 2007. Role of AquaticPlant Nutrients in Causing SedimentOxygen Demand part - Sediment OxygenDemand, Report of G. Fred lee &Associates, El Macero, CA, June (2007).

Martin, Laurent dan Emma Gouze,. 2010. 3D flowand water quality (eutrophication) BerreLagoon - TELEMAC - Detft3D WAe., Jean_Michel Hervouet Laboratoire National'Hydraulique et Environnement; EDFElectricit6 de France - Research &Development; lnternational Delft3O UsersMeeting 2010; Delft - The Netherlands _11 & 12 October 2010.

Melendez, W., M. Settles, J. l. pauer, and K. R.

Rygwelski.2009. A High-Resolution LakeMichigan Mass Balance Water eualityModel. U.S. Environmental protectionAgency, Office of Research andDevelopment, National Health andEnvironmental Effects ResearchLaboratory, Mid-Continent EcologyDivision, Large Lakes Research Station,Grosse tle, Michigan. EPA/6OO/R-O91O2O,

329 pp.

Muhammadi, E. Aminullah, B Soesilo. 2OOL. AnolisisSistem Oindmis Lingkungon Hidup, Sosiol,Ekonomi, Monojemen. UMJ press, jakarta.

Nirmalakhandan, N. 2002. Modelling Tools forEnvironmental Engineers and Scientist,CRCPress, Boca raton,USA.

Pauer, J. J., A. Anstead, W. Melendez, R. Rossmann,K.W. Taunt, and R.G. Kreis. 2008. The takeMichigan eutrophication model, LM3_Eutro: Model development and calibration,Woter Envircn. Res. 80:853-861.

Pauer, J.J., K. Taunt, W. Melendez, R.G. Kreis. and A.Anstead. 2007. Resurrection of the LakeMichigan eutrophication model, M|CH1. J.G reot Ldkes Res. 33:554-563.

Scheffer, M dan Carpenter, S. 2003. Catastrophicregime shifts in ecosystems: linking theoryto observation, Trends in Ecology ondEvolution. 18 (12). Elsevier. England.

Siergiev, Dmytro. 2009. Simulation of NitrogenTransformation in The Mine WaterRecipient at Eoliden, Sweden, UsingSystem Dynamics Modelling. MSc fhesitLuleo University ol Technology, Sweden

Siregar dan Mayasari. 2010. pengelolaan DanPemanfaatan Waduk lr, H. Djuanda UntukPerikanan Eudidaya KJA. Dipresentasikanpada Round toble discussion on CoscodeCitorum Reservoir 4 februari 2010, puslitLimnologi, Bogor.

Soetaert, K dan Middelburg, J., 2009. Modelingeutrophication and oligotrophication ofshallow-water marine systems: theimportance of sediments under stratiftedand well-mixed conditions published

online: 21 April 2009. Springerlink.com

Tasril Muhammad. 2001. Model System Dynamicsuntuk Sarana Analisis dalam MerancangKebijakan Energi yang BerwawasanLingkungan di Negara Sedang Berkembang.Disertasi tTB. Tidak Dipublikasikan.

Van Niekerk. 2004. South African MonitoringProgramme Design, ,,Unep

GlobalEnvironmental Monitoring System/WaterProgramme", Department Of Water AffairsAnd Forestry, Pretoria-South Af rica.

Warren, G. l. and R. G. Kreis, Jr. 2005. Recent andLong-Term Nutrient Trends in LakeMichigan. ln: T. Edsall and M. Munawar(Eds.), State of Lake MichiSan: Ecolog,Health ond Monogement, pp. 141._

155. Ecovision World Monograph Series,Backhuys publishers, Leiden, TheNetherlands.

Wawan G.2007. Model Eutrofikasi untuk MerancangKebijakan pengelolaan Waduk yangBerkelanjutan melalui pendekatan SystemDynamics (The System Dynamics Approachof Eutrofication Model of the policy designon Reservoir Sustainability Management).Disertasi Doktor UNpAD.

Wool T. A., Ambrose R. 8., Martin J. 1., Comer. E. A.2001. Water euality Analysis SimulationProgram (WASP) - version 6.0, Draft:Use/s Manual, US EnvironmentalProtection Agency, Atlanta G.A.

16 Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 3, No. 1, Juni 2012 : 1 - 102