Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA
TINGKAT AKHIR DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
PADA MASA SOCIAL DISTANCING
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
SITI NURKOMARA
NIM : 1113025100032
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H/2020 M
i
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA
TINGKAT AKHIR DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
PADA MASA SOCIAL DISTANCING
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
SITI NURKOMARA
NIM. 1113025100032
Di bawah bimbingan
Hikmah Irfaniah, M.Hum
NIP. 198410082019032010
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2020M / 1440H
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
v
ABSTRAK
Siti Nurkomara NIM. 1113025100032. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing.
Di bawah bimbingan Hikmah Irfaniah, M.Hum. Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi pada masa social
distancing, untuk mengetahui cara mahasiswa tingkat akhir mengatasi kendala
dalam menemukan sumber informasi yang dibutuhkan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah fenomologi dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
yang dilakukan dengan wawancara dan studi pustaka. Sedangkan teknik
pengolahan dan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, (1) Pada masa
social distancing ini, mahasiswa masih membutuhkan informasi untuk
menyelesaikan skripsinya. Tahapan Perilaku Pencarian Informasi menggunakan
model pencarian informasi Ellis mulai dari starting, dengan cara mempersiapkan
pertanyaan, materi serta latar belakang yang berkaitan dengan penelitian;
chaining, mencatat pertanyaan wawancara, merujuk pada skripsi yang ada
kaitannya dengan penelitian, serta melihat daftar pustaka; browsing,
menggunakan sumber informasi primer dan sumber informasi sekunder;
differentiating, memilah sumbernya dengan dibaca terlebih dahulu, relevan serta
sesuai atau tidak; monitoring, mencari informasi yang up to date dengan cara
memastikan informasi itu ada penambahan atau baru. Namun beberapa mahasiswa
juga mengatakan tidak perlu informasi yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan
informasi lama pun tidak masalah; extracting, mengidentifikasi sumber sesuai
dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu, melihat abstrak dan daftar
isi, jika pembahasannya sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa akan terus
membacanya untuk memperkaya penelitian mereka; verifying, mengecek kembali
informasi yang disesuaikan kebutuhan penelitian sehingga efektif dan dapat
dipertanggung jawabkan pada saat sidang skripsi nantinya; tahapan terakhir
adalah ending, menyajikan informasi dalam bentuk ppt/word dengan presentasi
kepada penguji sidang skripsi dan akan disebarkan melalui repository UIN
Jakarta. (2) Mahasiswa mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan informasi
skripsinya pada masa social distancing ini. Mahasiswa menggandalkan media
sosial yang ada seperti whatsapp untuk melakukan wawancara dan internet
(google form) untuk melakukan penyebaran kuisioner, ini merupakan cara
vi
mahasiswa yang bisa dilakukan saat ini. Sedangkan untuk sumber sekunder
mahasiswa menyiasatinya dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan
melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata kunci sesuai yang
diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan cetakan electroniknya yang
berkaitan dengan penelitian.
Kata kunci: Perilaku Pencarian Informasi, Mahasiswa Tingkat Akhir, Social
Distancing
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam,
sehat, rezeki dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat dan salam selalu tercurah pada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, Tabi’in/at, serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Pada skripsi yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat
Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing” ini penulis
menyadari dan meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
dan kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Pada akhirnya karya tulis dapat
selesai, dan penulis mengucapkan rasa terimakasi dan hormat yang sebesar-
sebasarnya kepada,
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku dekan fakultas Adab dan
Humaniora.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Amir Faadhilah, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan .
5. Bapak Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag. S.S., M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing
Akademik Jurusan Ilmu Perpustakaan kelas A
viii
6. Ibu Hikmah Irfaniah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan beserta staff Fakultas Adab dan
Humaniora yang telah membantu dan memberikan ilmunya mulai dari awal
masuk kuliah hingga sekarang.
8. Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Perpustakaan 2013 yang telah bersedia
menjadi informan dan membantu dalam penelitian ini.
9. Teruntuk kedua orangtuaku tercinta Mamah dan Bapak yang telah
mencurahkan segala kasih sayang dan pengorbanan untuk putrinya yang
tercinta ini. Selalu memberikan nasihat, kesabaran, perhatian, dan
semangat yang mereka berikan kepada penulis sehingga menjadi dorongan
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak-kakakku tercinta Kurniayu dan Adi Munajat, telah memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis selama penulisan skripsi ini
11. Suamiku tercinta Bayutama dan Anak-anakku M. Abdul Khalid Alfarabi
dan Sumayyah Khansa Alhusna yang telah memberikan dukungan penuh
serta doa yang tulus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teman-teman Keluarga Besar LDK Syahid FAH terutama Syafa, Tika,
Restu, Indah, Miko, Syakhril, dan Husein, karena kalian masa kuliah
penulis menjadi bahagia.
ix
13. Sahabat-sahabaku tercinta Eriza, Rara, Ulil, Astia, Prima, Deby, Sakinah,
Novi dan Weni yang telah membersamai penulis hingga terselesainya
skripsi ini.
14. Teman-teman Al-Anfaal LDK Syahid 20 yang terus menerus menguatkan
dan mendorong untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
15. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2013 khususnya kelas A
yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan kuliah S1. Terimakasih
atas doa dan kebersamaan kalian.
16. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis, maaf tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan doa dan bantuannya.
Kepada seluruh pihak yang telah membantu semoga Allah SWT membalas
kebaikan kalian semua dan memberikan keberkahan atas segala aktivitas yang
dijalani. kritik dan saran sangat diperlukan untuk penulis di masa yang akan
datang. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Jakarta, 29 Mei 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN .................................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK .......................................................................................................................... 5
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 7
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 10
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 7
BAB II ............................................................................................................................... 10
TINJAUAN LITERATUR ................................................................................................ 10
A. Informasi ............................................................................................................... 10
1. Definisi Informasi ............................................................................................. 10
2. Sumber Informasi .............................................................................................. 12
B. Kebutuhan Informasi ............................................................................................ 15
1. Definisi Kebutuhan Informasi ........................................................................... 15
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi ................................ 17
C. Perilaku Pencarian Informasi ................................................................................ 17
1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi .......................................................... 17
2. Model Perilaku Pencarian Informasi ................................................................. 19
D. Fenomena Social Distancing ................................................................................. 29
E. Penelitian Terdahulu .............................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III ............................................................................................................................. 32
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 32
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................... 32
B. Sumber Data .......................................................................................................... 33
C. Kriteria Informan .................................................................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 36
xi
E. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 37
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 38
G. Waktu Penelitian ................................................................................................... 39
BAB IV ............................................................................................................................. 40
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 40
A. Data Informan ........................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 40
C. Pembahasan…………………………………………………………………….57
BAB V .............................................................................................................................. 79
PENUTUP ........................................................................................................................ 79
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 79
B. Saran ..................................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 85
Lampiran 1 .................................................................................................................... 86
Lampiran 2 .................................................................................................................... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini informasi dibutuhkan oleh semua orang, baik untuk mendukung
aktivitasnya ataupun hanya untuk menambah wawasan yang digunakan
sehari-hari. Informasi merupakan data yang diolah menjadi data lain yang
dapat bermanfaat bagi penggunanya. Ketika informasi berkembang, setiap
orang tidak akan lepas dari informasi itu.
Kebutuhan atas informasi setiap orang berbeda satu sama lainnya. Hal ini
tergantung pada bidang apa mereka beraktivitas. Jika berartivitas dalam
bidang industri tentu akan berbeda dengan orang yang terlibat dalam bidang
pendidikan. Kebutuhan informasi pada diri seseorang mendorong dirinya
untuk mencari informasi yang sesuai dengan keadaan dan lingkungannya.
Dalam dunia pendidikan erat kaitannya dengan informasi karena dalam
prosesnya, pendidikan merupakan sebuah proses transfer informasi dari
pemberi kepada penerima informasi.
Ketika banyak dan beragamnya informasi di sekeliling kita membuat
tuntunan permintaan suatu informasi menjadi besar. Dari hal itu timbulah
hasrat seseorang untuk mendapatkan kebutuhan informasi yang tepat dan
akurat. Saat orang tersebut menyadari bahwa ia benar-benar membutuhkan
informasi, selanjutnya ia akan melakukan pencarian sampai ia mendapatkan
apa yang dicarinya.
2
Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku pencarian tingkat mikro
yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan semua jenis sistem
informasi. Pencarian informasi ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan
informasi yang diinginkan pengguna, semakin tinggi kebutuhan terhadap
informasi yang diinginkan maka semakin tinggi pula pencarian informasi
yang dilakukan.1
Mahasiswa merupakan salah satu kalangan yang sering melakukan
pencarian informasi yang juga merupakan salah satu dari pengguna sumber
informasi. Mahasiswa memiliki kebutuhan informasi untuk perkuliahan di
kelas maupun untuk tugas akhirnya. Biasanya mereka mendapatkan informasi
di perpustakaan, toko buku, internet dan lainnya. Khususnya bagi mahasiswa
tingkat akhir yang harus menyelesaikan gelar S1. Mereka mendapatkan tugas
serta memiliki kewajiban menyelesaikan skripsi. Saat penyelesaian skripsi
mereka perlu melakukan pencarian informasi untuk memperkuat teori
landasan mereka.
Terdapat dua jenis sumber informasi bagi mahasiswa tingkat akhir dalam
penyelesaian tugasnya yakni, sumber informasi primer dan sumber informasi
sekunder. Sumber informasi primer merupakan sumber utama yakni karangan
asli yang ditulis secara lengkap sebagai penemuan baru. Sumber informasi
primer biasanya didapatkan melalui teknik pencarian informasi secara
langsung terhadap objek yang ingin diamatinya, yakni melalui akuisisi data
lapangan, maupun melalui interaksi langsung terhadap pengalaman objek
penelitian. Sedangkan sumber informasi sekunder merupakan cara
1 Widyana Dewi Kartika, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi
Kasus Di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Undip Semarang
(n.d.): 1-.
3
memperoleh informasi melalui media, yang mana informasi ini diperoleh dari
pengalaman pencari informasi terhadap objek penelitian seperti terdapat pada
internet, jurnal, karya ilmiah, artikel dan lainnya.
Namun kedua jenis sumber informasi tersebut mengalami sebuah
perubahan pola pada tahun 2020 ini, tepatnya semester awal perkuliahan
tahun ajaran 2019/2020 terutama untuk jenis sumber informasi primer karena
terjadi sebuah fenomema besar yang bernama virus corona di Indonesia.
Virus corona ini mulanya merupakan sebuah virus yang berasal dari kota
Wuhan di China kemudian menyebar ke seluruh negara temasuk Indonesia
pun tak luput dari wilayah pernyebaran virus tersebut. sehingga
mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia karena penyebarannya
melintasi batas-batas negara, maka WHO mengumumkan virus corona
sebagai pandemic.
Virus corona membutuhkan interaksi sosial manusia agar virus tersebut
dapat terus hidup. Penyebarannya dapat melalui air liur yang keluar saaat
batuk dan bersin tanpa menutup mulut, bahkan saat berbicara, melalui
sentuhan tangan atau jabat tangan orang yang terinfeksi corona serta
menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus, kemudian menyentuh
hidung, mata, mulut tanpa cuci tangan.
Oleh karena itu, beberapa provinsi di Indonesia menghimbau untuk
melakukan social distancing sebagai langkah antisipasi penyebaran virus
corona (Covid-19). Social Distancing merupakan sebuah pembatasan sosial
atau perlakuan pemberian jarak terhadap interaksi sosial masyarakat.
Mengurangi interaksi antara orang-orang dalam komunitas yang lebih luas, di
4
mana individu mungkin tertular tetapi belum diidentifikasi sehingga belum
terisolasi.
Akibat dari social distancing ini menimbulkan beberapa kebijakan seperti
karantina wilayah dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan
tersebut berakibat pada penutupan beberapa fasilitas umum, instansi
pemerintah dan mengalihkan setiap kegiatan masyarakat dilakukan dari
rumah.
Banyak instansi menghentikan aktivitasnya termasuk perpustakaan
sekolah, perpustakaan lembaga kearsipan, dan perpustakaan perguruan tinggi
tempat mahasiswa tingkat akhir melakukan penelitian. Dari wawancara awal
penulis, mahasiswa tingkat akhir menyampaikan kekecewaan akibat adanya
social distancing ini, dikarenakan data penelitian yang berkaitan dengan
tempat penelitian terbatas serta tidak maksimal. Padahal mahasiswa tingkat
akhir harus segera menyelesaikan skripsinya pada semester ini, batas masa
studi ialah 7 tahun atau setara dengan 14 semester. Dengan kata lain semester
ini adalah terakhir mahasiswa tingkat akhir 2013 wajib untuk selesai yakni
pada bulan Juni lulus.
Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam
mendapatkan sumber informasi. Perilaku mahasiswa tingkat akhir juga
tentunya akan berbeda saat perpustakaan yang dijadikan objek penelitian
dibuka normal dengan perpustakaan ditutup. Akan timbul perubahan perilaku
untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pada saat kondisi normal
mahasiswa mendapatkan sumber informasi dengan langsung mengunjungi
objek penelitian melalui observasi dan wawancara, namun karena adanya
5
pembatasan kegiatan yang menyebabkan ditutupnya instansi, mahasiswa
harus mencari alternatif lain untuk menyelesaikan studinya.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mahasiswa tingkat akhir sangat
membutuhkan sumber informasi primer dan sumber sekunder untuk
menyelesaikan skripsinya di tahun ini. Akan tetapi, dengan kondisi yang ada
saat ini, tidaklah memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke
perpustakaan. Berlatar dari hal tersebut, penulis tertarik ingin mengetahui
bagaimana perilaku informasi mahasiswa tingkat akhir menyelesaikan skripsi
dalam kondisi sosial distancing ini? Hal tersebut, mendorong penulis untuk
mengangkat tema yang berjudul Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social
Distancing
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan latar belakang yang
telah dikemukakan di atas, maka penulis memberikan pembatasan masalah
yang sesuai dengan topik yang akan diteliti. Masalah hanya dibatasi pada
“Sumber Informasi Primer dan Sumber Informasi Sekunder yang
dibutuhkan Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi”
Dari pembatasan di atas, untuk mempermudah pelaksanaan penelitian
ini, maka penulis merumuskan masalah penelitian kedalam bentuk
pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir
dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distacing?
6
2. Bagaimana cara mahasiswa tingkat akhir mengatasi kendala dalam
menemukan informasi yang dibutuhkan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui perilaku pencarian mahasiswa tingkat akhir dalam
menyelesaikan skripsi pada masa social distancing.
2. Mengetahui cara mahasiswa akhir mengatasi kendala menemukan
informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Menambah wawasan serta pemahaman penulis tentang perilaku
informasi, serta penelitian ini juga merupakan salah satu syarat bagi
penulis untuk mendapatkan gelar S.IP
2. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi perpustakaan dalam
menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa
3. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya
dengan topik yang berhubungan.
D. Definisi Istilah
Definisi istilah sangat penting untuk dicantumkan guna menghindari
perbedaan pengertian makna yang ditimbulkan agar tidak terjadi
kesalahpahaman maksud judul sesuai dengan harapan penulis. Penulis perlu
menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
7
1. Kebutuhan informasi adalah kebutuhan akan informasi,
pengetahuan, berita teraktual, dan sebagainya sebagai media
pembelajaran bagi mereka.2
2. Perilaku pencarian informasi adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan seseorang dalam mengungkapkan kebutuhan informasi,
mencari informasi, mengevaluasi dan memilih informasi, dan
akhirnya menggunakan informasi tersebut.3
3. Mahasiswa Tingkat Akhir adalah murid yang belajar di perguruan
tinggi pada semester akhir perkuliahan, sesuai dengan keputusan
kampus yakni 7 tahun lamanya.
4. Social Distancing secara bahasa yakni pembatasan sosial, yang
dilakukan pada saat terjadi suatu peristiwa yang dapat berdampak
pada orang banyak seperti penyakit menular/wabah.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu pada penelitian ini terdapat beberapa penelitian
terdahulu yang memiliki tema yang sama dengan yang diteliti oleh penulis,
yakni:
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah yang bernama Hilda Safitri (2017) dengan judul “Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA”. Persamaan dari
penelitian penulis dengan penelitian terdahulu yakni terletak pada tujuan,
2 Herlina, Sri Suriana, and Misroni, “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program Doktoral
Universitas Islam Negeri Raden Farah Dalam Penyusunan Disertasi,” Tamaddun 14, no 2 (2015):
191. 3 Padma P, Ramasamy K, and Sakhti Renugadevi, “Information Needs and Information
Seeking Behaviour of Post Graduate Students of School of Economics at Madurai Kamaraj
University: A User Survey,” International Journal of Educational Research and Technology 04
(June 2013).
8
sama-sama untuk mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa.
Objek yang diteliti sama-sama mahasiswa. Perbedaannya terletak pada
metode penelitian dan tempat penelitian. Penulis menggunakan metode
fenomenologi dengan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian terdahulu
menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk
tempat penelitian, penulis meneliti mahasiswa tingkat akhir di UIN Syarif
Hidayatullah sedangkan penelitian terdahulu mengambil mahasiswa
pascasarjana di UHAMKA.
Penelitian selanjutnya oleh Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah yang
bernama Dhiyah Fadhila Ariefianti (2018) dengan judul “Kebutuhan dan
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Islam As-
syafi’iyah”. Persamaan dari penelitian penulis dengan penelitian terdahulu
yakni terletak pada tujuan, sama-sama untuk mengetahui kebutuhan dan
perilaku pencarian informasi mahasiswa. Perbedaannya terletak pada
metode penelitian dan tempat penelitian. Penulis menggunakan metode
fenomenologi dengan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian terdahulu
menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk
tempat penelitian, penulis meneliti mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah
sedangkan penelitian terdahulu mengambil mahasiswa Universitas Islam
As-syafi’iyah.
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis
mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut :
9
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian, penelitian yang relevan dan sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur. Bab ini memuat teori-teori yang berasal
dari kajian kepustakaan yang berkaitan dengan gambaran
mendetil mengenai kebutuhan informasi, sumber informasi,
model-model perilaku informasi, social distancing serta
penelitian terdahulu.
Bab III Metode Penelitian. Bab ini akan membahas tentang jenis dan
pendekatan penelitian, pemilihan informan, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis
data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini membahas
tentang hasil penelitian deskriptif yang berkaitan dengan
“Perilaku Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam
Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing”
Bab V Penutup. Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat
oleh penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan
tersebut.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Informasi
1. Definisi Informasi
Informasi memiliki arti dan makna yang berbeda-beda yang
terdapat dari berbagai sumber dan literatur. Berbagai perbedaan
pendapat muncul, karena mereka mengartikan sesuai dengan pandangan
masing-masing. Informasi dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang
terstruktur yang telah dikomunikasikan kepada orang lain agar dapat
bernilai guna bagi orang tersebut.4 Ketika informasi dikomunikasikan
dan disebarkan kepada masyarakat luas, maka informasi dapat
diperoleh dan digunakan oleh tiap individu sesuai dengan
kebutuhannya.
Informasi adalah sumber yang sangat diperlukan untuk aktivitas
manusia yang dapat mewujudkan tujuan atau sasaran yang ditetapkan
oleh individu. Informasi juga merupakan unsur penting untuk
berpartisipasi dalam cara baru untuk melakukan kegiatan pribadi
maupun akademik.5 Informasi menjadi bahan atau bahkan komoditas
yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, terlebih lagi pada
4 Kartika, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi Kasus Di
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” h. 1 5 Krishna Juran Sarkhel and Md Milan Khan, “Information Needs and Information Seeking
Behavior of Faculty Members of Agricultural Universities in Bangladesh: A Study,” The
International Journal of Social Sciences 24 (June 30, 2014): h. 26.
11
zaman sekarang. Tanpa informasi, manusia tidak tidak bisa berperan
banyak dalam lingkungannya.6
Melihat begitu pentingnya informasi bagi manusia, maka suatu
informasi haruslah memiliki beberapa karakteristik agar suatu informasi
dapat berguna. Karakteristiknya sebagai berikut7:
a. Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari
kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu
kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.
b. Relevant (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus
memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa
mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari
suatu keputusan.
c. Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat padasaat
dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
d. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk di
dalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan
kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.
e. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan
hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si
pembuat keputusan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah sekumpulan data yang telah diolah yang kemudian masyarakat
6 Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 1995). 7 Ali Masjono Mukhtar, Audit Sistem Informasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h. 4
12
dapat mencarinya dan digunakan dalam kehidupan Informasi ini
diperoleh dengan membaca, mendengar ataupun melihat sesuatu.
2. Sumber Informasi
Sumber-sumber informasi dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Sumber Primer
Sumber primer atau sumber utama adalah karangan asli yang
ditulis secara lengkap atau sumber yang melaporkan informasi
tersebut sebagai penemuan baru. Sumber informasi yang diberikan
adalah informasi yang aktual dan faktual.
1. Bersumber dari tangan pertama yang bersifat orisinil,
tanpa ada perubahan dan modifikasi apapun.
2. Merupakan bukti pendaftaran sebuah invensi baru atau
penerapan baru dari sebuah gagasan ataupun penjelasan
sebuah alat baru. Seperti paten.
3. Karya tulis yang diajukan untuk memperoleh gelar Doktor
dari Pergurun Tinggi. Seperti Thesis dan Disertasi.
4. Kumpulan kertas kerja atau makalah yang diajukan dalam
konferensi, seminar atau pertemuan sejenis.
Misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, laporan hasil
penelitian, kertas kerja, monografi, laporan hasil seminar, buku
teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi. Informasi ini sering
digunakan dalam dunia ilmu pengerahuan dan teknologi serta
penelitian-penelitian ilmiah.
13
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder atau sumber kedua ini merupakan ringkasan
yang dihasilkan dari sumber primer sekaligus sebagai alat bantu
untuk menemukan sumber primer.
1. Merupakan informasi yang sudah ditafsirkan atau
dimodifikasi dari sumber primer.
2. Tidak bersumber dari tangan pertama.
3. Dokumen yang berisi informasi menyangkut isi dokumen
primer, namun disajikan dalam bentuk yang mudah
digunakan serta cepat ditemu balik bagi pembaca.
4. Terbitan informatif karena berisi informasi dokumen lain.
Contoh sumber sekunder meliputi kamus, ensiklopedia,
bibliografi, indeks, abstrak, katalog.8 Sumber sekuner sering juga
dikatakan sebagai bahan rujukan umum.9
c. Sumber Tersier
Sumber tersier di sebut juga sarana bibliografi dari bibliorafi1 0
atau sumber ketiga ini adalah sumber informasi yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesimpulan atau
rangkuman yang dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder.
Sumber informasi itu diantaranya; Buku ajar (teks book), indeks
abstrak, bibliografi dari bibliografi.1 1
8 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,
1992). h. 1 9 Gatot Subrata, “Kajian Ilmu Perpustakaan : Literartur Primer, Sekunder Dan Tersier,”
Jurnal Pustakawan, Universitas Negeri Malang (Oktober). 1 0 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan. h. 1 1 1 Ibid. h. 45
14
Dari ketiga sumber informasi tersebut terdapat sumber informasi
lain seperti internet. Internet adalah jaringan longgar dari ribuan
komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.1 2
Internet adalah suatu jaringan komputer yang sangat besar, terdiri
dari jutaan perangkat komputer yang terhubung melalui suatu protocol
tertentu untuk pertukaran informasi antar komputer tersebut.1 3 internet
sebuah jaringan yang saling terhubung menggunakan sistem global
tertentu sehingga membentuk rangkaian jaringan terbesar yang
dinamakan internet dan dapat digunakan sebagai media berkomunikasi
serta bertukar informasi. Pada saat melakukan pertukaran informasi
tentu menggunakan sarana penelusuran di internet. Sarana search
engine atau mesin pencari sangat umum digunakan ketika melakukan
pencarian informasi di internet. Penggunaannya yang mudah hanya
dengan mengetik kata kunci informasi yang ingin dicari sehingga para
pencari informasi banyak menggunakannya. Berikut adalah beberapa
search engine biasa digunakan seperti Google, Yahoo, Altavista, Lycos,
Excite, Alltheweb, Northern Light, Deja News, MSN search, Bing.1 4
Dewasa ini, penggunaan internet sangat bermanfaat bagi kalangan
akademisi karena internet mempermudah dalam mencari referensi,
jurnal, maupun berbagai hasil penelitian yang dipublikasikan dalam
jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mencari buku
1 2Syamsul Huda, Neneng Komariah, and Kusnandar, “Peranan Website
Pariwisata.Garutkab.Go.Id Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna,” Jurnal Mahasiswa
Universitas Padjajaran 1 (2012): 2. 1 3 Rediana Setiyani, “Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar,” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Dinamika V, No. 2 (December 2010): 117–123. 1 4 Tom Seymour, Dean Frantsvog, and Satheesh Kumar, “History Of Search Engines,”
International Journal of Management & Information Systems (IJMIS) 15 (September 12, 2011):
49–54.
15
di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas
kuliahnya. Mahasiswa dapat memanfaatkan search engine tersebut
untuk mencari materi-materi yang dibutuhkan dengan cepat. Selain
menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang
dapat ditemui di internet cenderung lebih update.1 5
Suwanto dalam Arsland menyatakan tidak hanya dokumen saja
yang dijadikan sumber informasi melainkan terdapat sumber non-
dokumen. Sumber informasi non-dokumen meliputi manusia (teman,
dosen, pustakawan, para ahli, spesialis informasi, dan lain-lain.).1 6
B. Kebutuhan Informasi
1. Definisi Kebutuhan Informasi
Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki
seseorang.1 7 Salah satu kebutuhan manusia adalah informasi.
Kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang
untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-
lain.1 8
Menurut Zipperer, kebutuhan akan informasi dianggap sebagai
suatu kesenjangan dalam memahami sesuatu, yaitu ketika seseorang
mengalami situasi dimana mereka harus membuat keputusan,
menjawab pertanyaan, menempatkan fakta-fakta, memecahkan
masalah atau memahami sesuatu. Selanjutnya menurut Chaplin
1 5 Ibid. h 117 1 6 A.H Arsland, “Studi Tentang Kebutuhan Dan Pencarian Informasi Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Proses Penerbitan Suatu Undang-Undang Atas Usul
Inisiatif,” Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indoensia (2001). 1 7 Ishak, “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading,” Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi 2,
No. 2 (December 2006): 91. 1 8 Sulistyo and Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004).
16
kebutuhan informasi adalah permintaan terhadap informasi, yang
merupakan perwujudan dari adanya rasa kekurangan dalam diri
manusia.1 9Menurut The Library Assiciation yang dikutip dari Ade
Abdul Hak mengemukakan kebutuhan informasi yaitu kemampuan
seseorang dalam mengutahui bahwa pengetahuan yang dimilikinya
tentang sesuatu subyek tertentu adalah tidak mencukupi.2 0
Kebutuhan informasi setiap orang berbeda-beda. Tidak ada seorang
pun yang tidak membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaannya.
Seorang akademisi, ilmuan, peneliti dan masyarakat pada umumnya
memerlukan informasi. Informasi diperlukan manusia untuk
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Mahasiswa dan
dosen membutuhkan informasi untuk keperluan tugas-tugas
akademiknya, ilmuan dan peneliti memerlukan informasi untuk
memperkaya pembahasan terhadap masalah yang sedang atau akan
diteliti. Demikian pula masyarakat pada umumnya memerlukan
informasi untuk keperluannya yang lain sesuai dengan situasi yang
dihadapinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasinya,
seorang biasanya mendatangi pusat-pusat informasi seperti
perpustakaan, pusat dokumentasi, lembaga arsip, dan lain-lain.2 1
1 9 Nur Kholifah, “Studi Analisis Kebutuhaan Informasi,” 2017, accessed May 6, 2020,
https://www.academia.edu/16907199/Studi_analisis_Kebutuhan_informasi. 2 0 Ade Abdul Hak, “Strategi Informasi Perpustakaan Nasional RI dalam pengembangan
literasi informasi di masyarakat”, Al-Maktabah. Vol. 9, No. 2, (Desember 2008): h. 253 2 1 Agus Rifai, “Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pemakai,” Al-Maktabah 4, No. 1 (April 2002): 13.
17
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Menurut Panen yang dikutip oleh Ishak mengatakan bahwa faktor
yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah :
a. Jenis pekerjaan
b. Personalitas, meliputi ketepatan dan ketekunan dalam mencari
infomasi, kemauan dalam menerima informasi baik dari teman,
rekan kerja maupuan atasan.
c. Waktu.
d. Akses, yaitu menelusur di dalam organisasi maupun di luar
organisasi. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk
informasi.2 2
C. Perilaku Pencarian Informasi
1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi
Perilaku merupakan aspek yang dapat menggambarkan “mengapa”
sehingga “bagaimana” dan “untuk apa” sesuatu dilakukan oleh
manusia. Karena hal tersebut, dalam kajian pemakai, perilaku manusia
merupakan salah satu titik perhatian utama. Lebih jelasnya, perilaku
yang dimaksudkan adalah perilaku terhadap informasi.2 3 Perilaku
pencarian informasi merupakan perilaku seseorang yang selalu terus
bergerak berdasarkan lintas ruang dan waktu, mencari informasi untuk
menjawab segala tantangan yang dihadapi, menentukan fakta,
2 2 Ishak, “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.” 2 3 Darmono and Ardoni, “Kajian Pemakai Dan Sumbangan Kepada Dunia Pusdokinfo,”
Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi 1, No. 2 (April 1994): 24.
18
memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dan memahami suatu
masalah.2 4
Sedangkan menurut Auster perilaku pencarian informasi adalah
sebagai kaitan antara siapa, membutuhkan informasi yang seperti apa;
dan guna alasan apa, bagaimana informasi dapat ditemukan,
dievaluasi dan digunakan; serta bagaimana kebutuhan-kebutuhan
informasi dapat diidentifikasi dan dipenuhi.2 5
Dalam tulisannya Yusup dan Subekti, mengulas dan
mengembangkan pandangan TD Wilson, mengenai susunan beberapa
batasan tentang perilaku informasi dan aspek-aspek aksesorinya
sebagai berikut:2 6
a. Perilaku informasi (information behavior) merupakan
keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan
saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan
penggunaan informasi baik secara aktif maupun pasif.
Menonton acara televisi dapat dianggap sebagai perilaku
informasi, demikian pula komunikasi antarmuka,
b. Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior)
merupakan upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai
akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi dengan
2 4 Yasir Riady, “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam
Penyusunan Disertasi,” Visi Pustaka : Jaringan Informasi Antar Perpustakaan (Agustus, 2013.). h.
108 2 5 Puji Astuti, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus Mahasiswa PDPT
FIB UI 2007 Dengan Metode Problem Based Learnig” (Skripsi, Universitas Indonesia, 2008). 2 6 Isna Eviliyana and Mecca Arfa, “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Asing Peserta
Darmasiswa Republik Indonesia Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Diponegoro,” Jurnal
Ilmu Perpustakaan Undip Semarang 4, No. 3 (July 2015). h. 108
19
sistem informasi hastawi (misalnya, surat kabar, majalah,
perpustakaan), atau yang berbasis komputer.
c. Perilaku pencarian informasi (information searching behavior)
merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari
yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri atas berbagai bentuk interaksi
dengan sistem, baik di tingkat interaksi dengan komputer
(misalnya penggunaan mouse atau tindakan mengklik sebuah
link), maupun di tingkat intelektual dan mental (misalnya,
penggunaan strategi Boolean, atau keputusan memilih buku
yang paling relevan di antara deretan buku di perpustakaan),
d. Perilaku penggunanan informasi (information user behavior),
yakni terdiri atas tindakantindakan fisik maupun mental yang
dilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkan
informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang
telah dimiliki sebelumnya.
2. Model Perilaku Pencarian Informasi
Model perilaku pencarian informasi banyak macamnya dan
beragam yang dilakukan oleh masyarakat, hal terbebut karena perilaku
pencarian informasi terdapat perbedaan pola antara masyarakat satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, ilmu informasi telah
menghasilkan beberapa model dari perilaku pencarian informasi yang
telah diteliti oleh beberapa ilmuwan, yang diantaranya yaitu:
20
a. Model Perilaku Pencarian Informasi David Ellis (1990)
Dalam perilaku pencarian informasi terdapat beberapa model
perilaku pencarian informasi. Salah satunya model perilaku pencarian
informasi yang dikemukakan oleh Ellis, terdapat delapan tahap-tahap
dalam proses pencarian informasi. Tahap-tahap tersebut, yakni:
1. Starting (memulai): tahap di mana kegiatan atau aktivitas awal
dalam pencarian informasi. Pencarian awal bisa dilakukan di
perpustakaan, bahkan di rumah dengan bertanya kepada
siapapun yang dianggap bisa membantu
2. Chaining (menghubungkan): menulis hal-hal yang dianggap
penting dalam catatan-catatan kecil, menghubungkan
informasi atau materi apa saja yang akan dicari nantinya.
3. Browsing (merambah): melakukan pencarian informasi yang
terstruktur atau semi terstruktur. Jika kegiatan ini dilakukan di
perpustakaan, di pusat-pusat informasi, melihat secara umum
sumber-sumber informasi yang ada. Jika proses pencarian
menggunakan media online, internet, proses browsing bisa
dilakukan dengan mencarinya pada kotak pencarian yang
tersedia seperti search engine Google dan Yahoo dengan
mengetikkan kata kunci informasi yang relevan dan
dibutuhkan.
4. Differentiating (memilah): pemilihan data mana yang akan
digunakan dan mana yang tidak perlu. Langkah ini akan sangat
jelas jika kita mencri informasi melalui media online, internet.
21
Jajaran indek kata kunci ditampilkan oleh hasil pencari awal di
atas, kita bisa memilih, mengevaluasi, dan menetapkan
informasi apa yang akan kita ambil untuk mendukung
pekerjaan kita.
5. Monitoring (memantau): selalu memantau atau mencari
informasi-informasi yang terbaru. Informasi terbaru hasil
pencarian ini biasanya ditandai dengan tahun kelahiran
informasi.
6. Extracting (merangkum): mengambil salah satu informasi
yang berguna dalam sebuah sumber informasi tertentu. Orang
bisa memilih tema, topik, atau informasi manapun yang
dianggap sesuai dengan pilihannya. Misalnya mengambil salah
satu file dari sebuah World Wide Web (www) dari internet.
7. Verifying (verifikasi): pengecekan dan juga penilaian terhadap
informasi yang telah didapatkan.
8. Ending (penyelesaian): tahap terakhir dalam kegiatan
pencarian informasi.2 7
Gambar 1: Model perilaku pencarian informasi Ellis
2 7 Nur Riani, “Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan Informasi
(Studi Literatur),” Jurnal Publish 1, No. 2 (2017): 18.
22
Sumber: (Wilson , Models in Information Behaviour
Research, 1999)
Ellis mencatat bahwa interaksi individu dalam menemukan
informasi memiliki keunikan tersendiri tergantung pada aktivitas
penemuan itu sendiri. Ellis menyatakan bahwa starting, chaining,
browsing, differentiating, monitoring, dan extracting saling
berkaitan untuk membentuk pola pencarian informasi dan
seringkali bukan merupakan tahapan yang teratur. Ada perbedaan
di kalangan ilmuwan, misal di kalangan peneliti ilmu kimia ada
dua kebiasaan khusus, yaitu verifying (kebiasaan mengulang cek
ketepatan informasi), dan ending (secara khusus menetapkan akhir
kegiatan pencarian informasi) (Fathurrahman, 2016).
b. Model pencarian informasi Teori Kuthlthlau (1991)
Model ini melakukan pendekatan berdasarkan “proses kognitif”
seseorang yang sedang mencari informasi dengan memakai metode
Information Search Process (ISP) yang melihat dari perspektif pencari
informasi. Kuhlthau mengemukakan beberapa tahapan dalam perilaku
pencarian informasi yaitu :
1. Inisiasi (inisiation) merupakan tahap di mana seseorang
menyadari adanya kebutuhan terhadap informasi tertentu.
2. Seleksi (selection) Tahap dimana seseorang mengidentifikasi
dan memilih topik yang akan diselidiki dan menetapkan
fasilitas penelusuran sehingga pada tahap ini individu siap
untuk melakukan pencarian informasi.
23
3. Eksplorasi (exploration) tahap yang paling sulit bagi pemakai
dan perantara (intermediary) atau petugas lembaga informasi.
Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan pemakai untuk
menyatakan dengan tepat mengenai informasi yang
dibutuhkannya.
4. Formulasi (formulation). Pada tahap ini seseorang lebih
memfokuskan pada tema yang dicari sehingga pola pikir
menjadi lebih jelas dan terpusat pada masalah yang
ditekuninya.
5. Koleksi (Collection). Tahap mengumpulkan informasi yang
terfokus pada masalah yang dihadapainya, memilih informasi
yang relevan, membuat catatan terkait informasi yang didapat
6. Presentasi (Presentation). tahapan ini menandakan proses
pencarian telah selesai yang akan berakhir dengan dua
kemungkinan, merasa puas atau sebaliknya. seseorang dalam
taham tahap ini telah berani dan merasa siap untuk menyajikan
pendapatnya berdasarkan informasi yang dicari melalui karya
tulis, diskusi atau yang lainnya.2 8
\
2 8 Carol C. Kuhlthau, “Inside The Search Process: Information Seeking from the User’s
Perspective,” Journal of the American Society for Information Science 42, No. 5 (1991): 366–368.
24
Gambar 2:Model Perilaku Pencarian Informasi Kuhlthau
Sumber: (Syawqi, 2017)
Tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Kuhlthau
menghubungkan perilaku pencarian informasi dengan aspek
psikologis manusia (kognitif, afektif, motorik) untuk menjelaskan
perasaan pemahaman manusia yang mengalami peningkatan dan
penurunan ketika melakukan pencarian informasi.
c. Model Perilaku Pencarian Informasi Leckie (1996)
Model ini terdiri dari beberapa komponen yang dimulai dengan
faktor penyebab pencarian informasi yaitu peran kerja dan tugas
hingga hasil pencarian informasi. Karena model Leckie ini terbatas
pada kalangan profesional saja, maka faktor primer yang menjadi
motivasi dalam melakukan penemuan informasi adalah peran kerja
dan tugas. Studi empiris yang ada mengenai kebutuhan dan
penggunaan informasi profesional menunjukkan bahwa profesional
menghadapi dunia kerja yang rumit dan mengasumsikan
keanekaragaman peran dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Lima
peran profesional yang sering dijalani (lebih kepada frekuensi
25
kejadian) yakni penyedia layanan, administrator/manajer, peneliti,
pendidik, dan siswa.2 9
Secara umum, kebutuhan informasi muncul dari situasi yang
berkaitan dengan tugas tertentu yang berhubungan dengan satu
atau lebih dari peran kerja yang dimainkan. Kebutuhan informasi
tidak bersifat tetap dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor
intervensi. Kebutuhan informasi para profesional dipengaruhi dan
dibentuk oleh beberapa variabel, diantaranya adalah: demografi
individu, konteks, frekuensi, prediksi, kepentingan dan
kompleksitas.
Dalam model ini, menunjukkan bahwa kebutuhan informasi
dapat menciptakan suatu kesadaran terhadap sumber informasi
dan/atau kandungan informasi, hal tersebut yang dapat memotivasi
seseorang dalam melakukan penemuan informasi. Variabel
terpenting dari pemahaman terhadap sumber informasi adalah:
terbiasa dengan sumber informasi yang digunakan, keberhasilan
penggunaan informasi sebelumnya, ketepatan waktu, biaya,
kualitas, dan aksesibilitas sumber informasi.
Dalam fase “information is sought” (informasi ditemukan) anak
panah menunjuk kedua arah, yakni ke arah karakteristik kebutuhan
informasi (characteristics of information needs) dan hasil
(outcome). Hal ini menjelaskan bahwa hasil penelusuran yang
ditemukan harus sesuai dengan kebutuhan informasinya. Dan hasil
2 9 Berlian Eka Kurnia, “Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Penemuan Informasi Di
Kalangan Mubalig Muhammadiyah Kabupaten Jember,” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan
(FISIP) (2014): 5.
26
akhir dari keseluruhan proses pencarian informasi berupa
“outcomes” yang mempengaruhi sebagian besar aspek-aspek
dalam model melalui putaran umpan balik (feedback) yang
mengarah pada sumber informasi (sources of information),
kesadaran informasi (awareness of information), dan informasi
ditemukan (information is sought). Diagram Leckie dan Pettigrew
ini secara jelas dimaksudkan untuk mengutamakan yang
berhubungan dengan proses kerja.3 0 Pencarian informasi selalu
terpengaruh oleh beberapa komponen sehingga menghasilkan hasil
akhir yang berbeda. Komponen-komponen dalam model ini
dijelaskan sebagai berikut:3 1
1. Fungsi dan tugas (Work Roles and Task)
Setiap profesi mempunyai bermacam-macam fungsi
dalam pekerjaan harian mereka. Lima fungsi profesional
yang sering disebutkan adalah penyedia layanan (service
provider), administrator/manajer, peneliti, pengajar dan
murid. Setiap fungsi tersebut mempunyai tugas khusus
seperti (penilai, penasehat, pengawas, pembuat laporan).
2. Karakteristik kebutuhan informasi (Characteristics of
Information Needs)
3 0 G.J. Leckie, K.E. Pettigrew, and C. Sylvian, “Modeling the Information Seeking of
Professionals: A General Model Derived from Research on Engineers, Health Care Professionals,
and Lawyers,” 1996, accessed April 13, 2020, http://www.jstor.org/stable/4309109. 3 1 G.J. Leckie and K.E. Pettigrew, “A General Model of the Information Seeking of
Professionals: Role Theory through the Back Door?,” n.d., accessed April 13, 2020,
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://smallbusinessnownerib.files.wo
rdpress.com/2011/11/leckie.pdf.
27
Kebutuhan informasi timbul akibat adanya situasi yang
disebabkan oleh tugas-tugas untuk memenuhi fungsi yang
dijalankan oleh profesional. Oleh karena itu karakteristik
kebutuhan informasi dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor16, diantaranya yaitu:
Demografi individu: mencakup umur, profesi,
spesialisasi, jenjang karir, dan lokasi geografis.
Konteks: mencakup situasi kebutuhan yang khusus,
internal dan eksternal.
Frekuensi: mencakup kebutuhan yang terulang atau
baru .
Prediksi: mencakup kebutuhan informasi yang dapat
diharapkan atau yang tidak diduga.
Kekompleksan: mencakup tingkat kemudahan atau
kerumitan masalah yang membutuhkan informasi.
3. Sumber-sumber informasi (Sources of information)
Profesional mencari informasi menggunakan banyak
sumber seperti kolega, pustakawan, handbook, artikel jurnal,
pengetahuan, dan pengetahuan pribadi. Sumber informasi
dapat dikategorikan secara luas berdasarkan jenis dan format,
yaitu formal (melalui konferensi, jurnal), informal
(pembicaraan atau diskusi), internal atau eksternal (sumber
yang berasal dari dalam organisasi), oral atau tulisan (bentuk
tercetak dan teks elektronik) dan personal (pengetahuan dan
28
pengalaman pribadi). Pemahaman/pengenalan atas informasi
(Awareness of information). Pengetahuan langsung atau tidak
langsung tentang berbagai sumber dan persepsi tentang
proses yang terbentuk, atau tentang informasi yang
didapatkan, memiliki peranan penting dalam proses pencarian
informasi. Pemahaman tentang sumber-sumber informasi dan
isi/konten informasi dapat menentukan jalan/proses pencarian
informasi yang akan diambil. Variable-variable penting yang
mempengaruhi pemahaman atas informasi mencakup
kemudahan akses (accessibility), keakraban dan kesuksesan
sebelumnya (familiarity and prior sucsess), ketepatan waktu
(timeliness), biaya (cost), kualitas (quality),
4. Hasil Akhir
Hasil akhir adalah hasil dari pencarian informasi. Hasil
yang optimal adalah tercapainya kebutuhan informasi dan
pencarian informasi dalam menuntaskan tugasnya. Akan
tetapi, dapat juga terjadi kemungkinan hasil yang tidak
memuaskan serta tidak dibutuhkan sehingga dibutuhkan
pencarian lanjutan. Hal ini dalam model disebut feedback.
Apabila pencarian kedua dilakukan, maka akan terjadi
perbedaan sumber informasi dan faktor yang mempengaruhi
pencarian.
29
D. Fenomena Social Distancing
Pada tahun 2020 tepatnya semester awal perkuliahan tahun ajaran
2019/2020 terjadi sebuah fenomema besar yang bernama Virus corona di
Indonesia, yaitu sebuah virus mematikan yang dapat dengan mudah
tersebar kepada banyak orang melalui percikan maupun hembusan nafas
seseoran dalam interaksi sosial mereka. Virus corona ini hampir
menginfeksi seluruh negara di dunia.
Fenomena ini merupakan kejadian yang luar biasa yang terjadi di
dunia pada abad ke 21, karena wabah corona ini baru pertama kali terjadi.
Terhitung mulai tanggal 2 Maret 2020 hingga tanggal 12 Mei 2020
sebanyak 14.265 orang positif corona, 991 orang meninggal dunia dan
pasien yang telah sembuh sebanyak 2.881 orang di Indonesia.3 2 Langkah-
langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus
luar biasa ini, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan
Social Distancing.
Social Distancing adalah praktik pencegahan non-medis untuk
mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak tertentu dengan
orang sehat agar mengurangi peluang penularan. Mengutip dari laman
resmi Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS, social
distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal,
dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah
AS adalah sekitar dua meter. Social distancing sendiri dianggap bisa
mengurangi risiko penyebaran virus corona karena virus menular dari
3 2 Covid19.co.id
30
manusia ke manusia melalui droplet (partikel air liur) ketika penderita
bersin atau batuk.3 3
Selain itu untuk mengatasi penyebaran virus corona pemerintah
membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa. segala
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat harus ditunda, serta
meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum
daerah setempat. Sekolah, universitas, hingga objek wisata sementara
ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
Social distancing dinilai bisa mengurangi risiko penyebaran virus
corona karena virus ini menular antarmanusia melalui droplet (partikel air
liur) saat penderita bersin atau batuk bahkan dalam embun napasnya saat
berbicara. Dengan menjalani social distancing, Anda dapat menjaga jarak
minimal dua meter dengan orang lain dan dianjurkan tidak berjabat tangan
atau berpelukan saat bertemu orang lain bahkan anda harus berdiam diri di
rumah.
Namun kita ketahui akibat dari social distancing ini banyak instansi
menghentikan aktivitasnya termasuk perpustakaan sekolah, perpustakaan
lembaga kearsipan, dan perpustakaan perguruan tinggi tempat mahasiswa
tingkat akhir melakukan penelitian. Padahal mahasiswa tingkat akhir harus
segera menyelesaikan skripsinya. Dengan fenomena yang terjadi, tidaklah
memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke perpustakaan.
Sehingga mahasiswa tingkat akhir harus mencari alternatif lain untuk
3 3 CNN Indonesia, “Mengenal Social Distancing Sebagai Cara Mencegah Corona,” CNN
Indonesia, 2020, accessed April 16, 2020,
https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20200314102823-255-483358/mengenal-social-
distancing-sebagai-caramencegah-corona.
31
mendapatkan sumber informasi yang dibutuhkan. Maka dari itu penulis
ingin mengambil tema skripsi ini.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian sendiri dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mendapatkan sebuah data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.3 4 Dalam metode
penelitian ini, penulis akan memaparkan mengenai metode penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian,
teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan dan analisis data.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian merupakan hal yang harus dipilih oleh penulis untuk
dapat melaksanakan penelitian. Dalam penelitian kualitatif terdapat
beberapa jenis pendekatan penelitian seperti studi kasus, etnografi,
fenomenologi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
jenis penelitian fenomenologi, yang merupakan salah satu jenis metode
penelitian kualitatif. Penelitian fenomenologi yakni penelitian untuk
menggali kesadaran terdalam para subjek mengenai pengalaman beserta
maknanya.3 5 Studi ini bertujuan untuk memahami dan menggambarkan
sebuah fenomena spesifik yang mendalam dan diperolehnya esensi dari
pengalaman hidup partisipan pada suatu fenomena.3 6 Penulis memilih
metode ini karena penulis berfokus pada pencarian pengalaman, perasaan
3 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabet,
2013). h. 2 3 5 Farid Hamid, “Pendekatan Fenomenologi (Suatu Ranah Penelitian Kualitatif,”
Pendekatan Fenomenologi, 2018, accessed April 25, 2020, digilib.mercubuana.ac.id. 3 6 Helaluddin, “Mengenal Lebih Dekat Dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah
Penelitian Kualitatif,” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan (2018). h. 5
33
dan makna yang dialami oleh subyek yakni mahasiswa tingkat akhir yang
menyelesaikan skripsi dalam masa social distancing.
Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara utuh. Penelitian ini juga bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain.3 7 Penelitian kualitatif ini digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana cara mahasiswa tingkat
akhir menyelesaikan skripsi pada masa social distancing yang didapatkan
dari beberapa informan yang dianggap sudah memenuhi kriteria dalam
memberikan informasi tersebut.
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data pertama atau asli yang diambil tanpa
melalui perantara melainkan diambil langsung kepada sumbernya. Sumber
ini dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia.3 8 Dalam penelitian ini
peneliti memperoleh sumber data secara langsung dari informan penelitian
dengan melakukan wawancara kepada mahasiswa tingkat akhir yang
sedang menyelesaikan skripsi pada masa social distancing.
3 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010). h. 6 3 8 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999). h.
86
34
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data kedua yang diambil melalui
perantara atau secara tidak langsung dari sumbernya melainkan melalui
riset kepustakawanan dan dokumentasi yang digunakan sebagai
pelengkap data pada penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari perpustakaan, karya ilmiah, buku, serta media elektronik
yang berkaitan dengan penelitian.3 9
C. Kriteria Informan
Kriteria Informan adalah kriteria-kriteria orang-orang yang akan
memberikan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan seperti
kondisi tempat atau lapangan, situasi dan kondisi kegiatan serta hal-hal yang
terkait lainnya. Adapun penulis memilih menggunakan purposive sampling,
dimana penulis menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan tersebut
terdapat 6 orang, Mereka adalah Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Perpustakaan
2013 yang sedang tahap menyelesaikan skripsinya dari bulan maret sampai
mei yang proses penyelesaian terdampak social distancing. Berikut nama-
nama informan yang penulis wawancarai :
N
o
Nama NIM Judul Penelitian Tempat Waktu
Penyelesai
an
Penelitian
1. Ahmad 1113025 Perilaku Pencarian STIEBI Mei
3 9 Ibid. h. 87
35
Sofyan 100081 Informasi
Mahasiswa STIEBI
Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi
2. Dita
Irmayani
1113025
100111
Presepsi Pemustaka
Terhadap Desain
Interior Layanan
Anak Pada Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi
DKI Jakarta
Perpustak
aan dan
Kearsipan
Provinsi
DKI
Jakarta
Akhir
Maret
3. Hafiz Al
Farisi
1113025
100053
Literasi dan
Kewargaan Dalam
Kegiatan
Diskusi/Kajian Di
Komunitas Rusabesi
dengan
Pendekatan
Fenomenologi
Komunita
s
Rusabesi
Mei
4. Ilham
Sabrulloh
1113025
100040
Pemanfaatan
Literatur Islam
Untuk Tingkat
Mahasiswa Akhir
Di Perpustakaan
Perpustak
aan
Fakultas
Kedoktera
n
Maret
36
Fakultas
Kedokteran
5. Laga Al
Ahli
1113025
100052
Pelaksaan Kegiatan
Pemusnahan
Arsip Dinamis
Inaktif Study Kasus
Pada Unit Kearsipan
Utama
Sekretariat
Direktorat
Jenderal Pendidikan
dan Dasar
Menengah
Setditjen
Dikdasme
n
Februari
6 Miko
Heratno
mo
1113025
100011
Sikap Pemustaka
Terhadap
Program Gerakan
Literasi Sekolah
di SMPN 2 Depok
SMPN 2
Depok
April
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini membutuhkan data-data yang akurat. Untuk itu teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
37
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah kegiatan dari pengumpulan data melalui
dokumen-dokumen baik tertulis, foto, gambar, maupun dokumen
elektronik.4 0 Riset kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku dan pedoman yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara adalah perolehan data dengan cara bertemu secara
langsung dan bertatap muka dengan mewawancarai atau melakukan tanya
jawab dengan informan. Wawancara tersebut dapat dengan atau tanpa teks
wawancara dan informan yang akan diwawancarai terlibat dalam proses
penelitian yang diteliti oleh penulis.4 1
Penulis melakukan tanya jawab langsung kepada orang yang
bersangkutan mengenai objek penelitian. Penulis melakukan wawancara
dengan informan yakni mahasisiwa tingkat akhir, hal ini dilakukan untuk
mengetahui respon jawaban dari informan tersebut sehingga diperoleh
data-data mengenai masalah yang diteliti.
E. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data berarti proses atau cara dalam mengolah data.
Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang sesuai dengan apa yang
terjadi di lapangan yang dikumpulkan dengan maksud untuk memecahkan
masalah serta menjawab pertanyaan penelitian. Jadi, teknik pengolahan
data merupakan proses dan cara dalam mengolah data sedemikian rupa
4 0 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. H. 235 4 1 Ibid. h.231
38
sehingga berhasil dikumpulkan dengan maksud untuk memecahkan
masalah serta menjawab pertanyaan penelitian.4 2
Data penelitian diperoleh dari jawaban yang telah dijawab oleh para
informan dengan menggunakan instrumen penelitian daftar pertanyaan dan
wawancara. Dari hasil wawancara kemudian menghasilkan rekaman suara
dari percakapan dan setelah itu penulis mentranskrip untuk kemudian
dianalisis lebih lanjut.
Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan instrumen yang
menunjang. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena
ini disebut juga sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian kualitatif
instrumen penelitian atau alat penelitian yang utama adalah peneliti itu
sendiri. Tetapi secara spesifik instrumen penelitian yang digunakan adalah
daftar pertanyaan untuk wawancara.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data
dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan
interpretasi. Apabila data berguna untuk mereduksikan data menjadi
wujud yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi
masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.4 3 Teknik analis data yang
dilakukan yaitu:
4 2 Suratno and Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1988). h. 185 4 3 Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009).
39
Maret April Mei 2019 -Mei 2020 Mei 2020
3 Penelitian
6 Sidang Skripsi
Bimbingan Skripsi
KegiatanNo .
1
2
4
5 Pengajuan Sidang
Penyusunan Skripsi
Penyusunan dan
Penyerahan Proposal
Waktu Penelitian
1. Reduksi data
Data yang peneliti peroleh melalui observasi dan studi pustaka
akan penulis catat dan dikelompokkan dan difokuskan pada hal-hal
penting saja. Dengan demikian data yang penulis kumpulkan dapat
memberikan gambaran yang jelas serta data tersebut objektif.
2. Penyajian data
Usai mereduksi data, penulis akan menyajikan data dalam bentuk
deskriptif dan berupa teks narasi. Data dari hasil penelitian yang telah
dilakukan akan di pahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
penulis harapkan.
3. Penarikan kesimpulan
Seluruh data yang terkumpul yang sudah dijabarkan dalam bentuk
narasi, akan penulis buatkan kesimpulan yang nantinya digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian.
G. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu kurang lebih 2 minggu mulai
tanggal 26 April – 9 Mei 2020 dengan perincian sebagai berikut :
TABEL 3. 3 JADWAL PENELITIAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir
dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distancing. Penulis meneliti
dan bertanya melalui wawancara kepada mahasiswa tingkat akhir yang
tahap penyelesaian skripsinya terdampak social distancing.
Penulis memilih informan sesuai dengan tujuan dan topik yang
berkaitan, yakni mahasiswa tingkat akhir jurusan ilmu perpustakaan yang
terdiri dari 6 orang informan. Penelitian ini dilakukan selama dua minggu
pada bulan April 2020. Sebelumnya penulis melakukan wawancara dengan
menanyakan perilaku mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi,
apakah pada masa social distancing ini, masih melakukan pencarian atau
tidak.
1) Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam
Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing
Penulis akan menguraikan hasil wawancara dengan informan
mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir
dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distancing. Berikut
hasil wawancara penelitiannya :
41
a. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa Tingkat Akhir
Kebutuhan Informasi timbul karena adanya permintaan
dorongan untuk dapat memenuhi informasi yang dibutuhkannya,
tidak terkecuali dengan mahasiswa tingkat akhir yang sedang
tahap menyelesaikan skripsi, walau pada masa social distancing
ini mereka masih sangat membutuhkan informasi agar skripsinya
bisa segera diselesaikan.
Dari pertanyaan yang penulis sampaikan kepada
mahasiswa. Mahasiswa menyadari betul bahwa mereka masih
sangat membutuhkan informasi untuk penyelesaian skripsi, walau
pada masa social distancing ini. Kebutuhan ini timbul untuk
memenuhi data penelitian mereka. Berikut pernyataan informan:
“Masih sangat butuh untuk melengkapi data yang
kurang karena informasi itu penting untuk memenuhi data
penelitian..” (IS)
Informan lain pun menyebutkan yang sama yakni untuk
melengkapi data penelitian di Bab 4:
“..Saya butuh info itu untuk melengkapi data yang
ada, tentang perpustakaan yang sedang saya teliti di bab
4“ (DI)
Sedangkan pandangan lain mengenai informasi itu penting
terutama dari buku yang dipaparkan oleh seorang mahasiswa
“..Ya masih butuh informasi karena sumber utama
daftar pustaka dari buku. Kita bisa mendapatkan apa yang
kita cari di sana, trutama sumber sumber sekunder kita
mengutip dari buku. Kalo terjadi social distancing, pasti
akan kesulitan mengakses secara langsung.. “ (MH)
42
Mahasiswa membutuhkan informasi untuk data penelitian.
Dari enam informan yang penulis wawancarai, mayoritas
mengatakan bahwa mereka membutuhkan informasi mengenai
yang dapat melengkapi datanya. Perbedaan terlihat mengenai
kebutuhan informasi yang dicari. Seperti HA membutuhkan
informasi mengenai literasi budaya dan kewargaan,
fenomenologi, dll Berikut pernyataan dari para informan:
“Masih sangat butuh sih, tetapi tetap sifatnya
online, seperti searching melalui Internet dll. Terlebih
kalau untuk proses penyelesaian skripsi itu sangat penting
sekali, karena banyak tahapannya, seperti mengurus
administrasi atau berkas-berkas yg diperlukan untuk ujian
skripsi. Tapi kembali lagi mendapatkannya secara via
online atau bisa juga mendapatkannya melalui update
terbaru dari ketua jurusan maupun sekretaris jurusan.
Masih seputaran tentang penelitian ya pastinya, seperti
literasi budaya dan kewargaan, fenomenologi, komunitas,
dan metode penelitian dan itu semua dilakukan pencarian
mulai dari yg definitif sampai hal yg lebih mendalam lagi”
(HA)
Kebutuhan informasi yang beragam dari mahasiswa tingkat
akhir dalam menyelesiakan skripsi menimbulkan beberapa alasan
tersendiri mengapa mereka membutuhkan informasi tersebut.
Namun kebanyakan mahasiswa tingkat akhir menyebutkan hal
yang sama yakni untuk melengkapi data penelitian yang kurang.
b. Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir
Pencarian informasi merupakan proses selanjutnya untuk dapat
memenuhi kebutuhan informasi. Pencarian informasi di sini penulis
mencantumkan Perilaku pencarian informasi dilihat dengan menggunakan
model David Ellis atau yang lebih dikenal dengan Ellis. Teori Ellis
43
menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan informasi
sangatlah unik dan berbeda-beda, tergantung dengan aktivitas penemuan
itu sendiri. Ellis mengemukakan ada 8 karakteristik perilaku individu
dalam menemukan informasi, berikut karakteristik beserta hasil
analisisnya :
1. Starting (Memulai)
Starting merupakan tahap mahasiswa tingkat akhir akan
memulai pencariannya terhadap informasi yang dicari atau
aktifitas pertamanya dalam melakukan pencarian informasi.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan mahasiswa.
Terdapat beberapa proses starting atau permulaan pencarian
informasi yang dilakukan oleh mahasiswa yakni:
a. Menyiapkan Pertanyaan Untuk Kebutuhan Penelitian
DI menyatakan bahwa pada tahap starting atau
permulaan pencarian informasi dengan cara
mempersiapkan pertanyaan untuk kebutuhan penelitian
dengan cara melihat referensi skripsi lain. Hal tersebut
seperti yang telah disampaikan oleh informan:
“Ada. Saya siapin pertanyaan untuk
penelitian saya, biasanya liat dari skripsi yang
udah ada kalo untuk data sekunder foto datang
langsung ke sana dan lansung foto sedangkan
data perpustakaan yang dibutuhkan saya minta
via wa.” (DI)
44
b. Menyusun Subyek Kebutuhan Penelitian
Informan AS menjelaskan bahwa ketika mencari
informasi hal yang disiapkan adalah menyusun subyek
yang dibutuhkan.
“Ada, pertama saya buat list subjek yg
dibutuhkan sesuai dengan tema skripsi saya.” (AS)
Informan yang lain juga menyatakan pernyataan
yang sama mengenai tahap starting, dengan menentukan
kebutuhan informasi sesuai kebutuhan skripsi. Berikut
pernyataannya:
“Persiapannya lebih kepada menyusun
kebutuhan informasi sesuai kebutuhan tugas
akhir yang sedang di buat.” (LA)
Hal yang sama disampaikan HA, ia akan
menyiapkan pola dalam menyusun informasi yang
dibutuhkan.
“Ada. Seperti alur dan pola dalam
informasi yang saya butuhkan, entah itu
sebelum dan sesudah mencari sumber informasi
Dan setelah mengetahui alur dan polanya, saya
mencoba mencari sumber yang lain, tetapi
masih dalam korpus yg saya inginkan
Sederhananya hanya sekadar ingin tahu,
sebenarnya informasi apa atau bagaimana yg
saya butuhkan dan mencoba untuk
mengembangkan informasi tersebut dengan
pemikiran saya.” (HA)
c. Memastikan Materi Berhubungan Tajuk Penelitian
Persiapan yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir
ini yakni dengan memastikan materi kita berhubungan
45
dengan apa yang ingin dicari agar memudahkan berikut
paparannya:
“Mastiin materi itu berhubungan dengan
tajuk penelitian yg kita cari. Agar memudahkan
dalam hal mencari sumber informasi” (IS)
d. Menentukan Latar Belakang dan Tujuan
Informan MH pun mengatakan hal yang berbeda,
dalam mencari informasi yang dibutuhkan yakni primer
dan sekunder, hal yang disiapkan adalah dengan
menentukan tujuan terlebih dahulu baru setelah itu
mencari data.
“Ya tentu saja ada dimulai dari latar
belakang masalah dan tujuan penelitian. jika
sudah menentukan tujuannya, saya mencari
data literatur (sekunder) dan lanjut penelitian
(primer)” (MH)
Dari pernyataan beberapa informan, mereka
melakukan persiapan berupa mencari sumber informasi
yang dibutuhkan dengan cara mempersiapkan pertanyaan
untuk kebutuhan penelitian dengan cara melihat referensi
skripsi lain, menyusun subyek yang dibutuhkan,
memastikan materi kita berhubungan dengan apa yang
ingin dicari agar memudahkan dalam mencari sumber
informasi serta menentukan latar belakang dan tujuan
penelitian.
46
2) Chaining (Menghubungkan)
Pada tahap ini informan menghubungkan informasi yang
mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari, biasanya
menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan atau dapat
menghubungkan apa yang telah diketahui dengan informasi yang
diinginkan sesuai dengan daftar literatur atau menelusur di luar
rujukan inti, namun tetap berpendoman kepada rujukan inti.
Terdapat beberapa proses chaining atau menghubungkan proses
permulaan dengan proses selanjutnya yang dilakukan oleh
mahasiswa tingkat akhir, yakni:
a. Melakukan Pencatatan Informasi yang Akan Dicari
Setelah tahap starting terdapat tahap chaining yang
dilakukan oleh mahasiswa yaitu dengan cara melakukan
pencatatan informasi yang akan dicari. Hal tersebut seperti yang
telah disampaikan oleh informan:
“Biasanya buat catatan kecil buat
pertanyaan yang ingin diajukan kepada responden
sambil melihat permasalahan yang ada”(DI)
Hal senada pun diungkapkan informan lain
“Membuat catatan kecil sebuah pertanyaan
wawancara dan mencatat permasalahan yang akan
diteliti” (LA)
b. Merujuk Pada Skripsi yang Berkaitan
Sebelum melakukan pencarian, biasanya individu
mempunyai acuan referensi untuk menemukan data atau
47
informasi yang dibutuhkan, AS menyebutkan ia akan merujuk
pada skripsi yang berkaitan dengan penelitiannya, berikut
pemaparannya:
“ya betul terutama merujuk pada skripsi
yang ada kaitannya dengan penelitian saya,
kemudian mencatat kira-kira apa saja sumber yang
saya butuhkan” (AS)
c. Melihat Daftar Pustaka
Proses chaining juga dapat dilakukan dengan
menggunakan rujukan dari daftar pustaka pada buku yang
digunakan. Pada proses ini, mahasiswa menggunakan rujukan
dari daftar pustaka. Meskipun tidak semua mahasiswa
menggunakan rujukan tersebut. Hal tersebut seperti yang telah
disampaikan oleh informan:
“Beberapa mungkin ada ya, yang mencoba
untuk menghubungkan informasi yang mau dicari.
Sama seperti ini, ada yang mencatat permasalahan,
ada juga yang melihat dari daftar pustaka
litearturnya.” (HA)
d. Menghubungkan Dengan Latar Belakang dan Tujuan
Hal berbeda diungkapkan MH, Pada proses chaining ini
informan akan menghubungkan dengan latar belakang dan
tujuan penelitian. Berikut paparannya:
“Tentu saja saya menghubungkan informasi
yang saya ketahui dan saya cari. karena dimulai
dengan latar belakang dan tujuan penelitian. latar
belakang dan tujuan penelitian merupakan pondasi
awal saya untuk mencari hal yg saya butuhkan.”
(MH)
48
Dari pernyataan yang dikemukakan beberapa
informan, penulis menyimpulkan bahwa mahasiswa
menghuubungkan informasi yang mereka butuhkan dengan
apa yang mereka akan cari. Mayoritas mahasiswa
mempunyai cara yang berbeda dalam proses ini. Ada yang
menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan
informasi yang akan dicari seperti mencatat pertanyaan
wawancara, ada juga merujuk pada skripsi yang ada
kaitannya dengan penelitian, melihat daftar pustaka dan
menjadikan tujuan penelitian sebagai pondasi awal untuk
mencari hal yang dibutuhkan.
3) Browsing (Menelusur)
Pada tahap ini mahasiswa biasanya melakukan pencarian
informasi lebih spesifik dari satu sumber ke sumber lainnya.
Sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa dalam
proses penyelesaian skripsi yakni sumber informasi primer dan
sumber informasi sekunder. Berikut penjelasannya:
a. Sumber Informasi Primer
Sumber informasi primer merupakan teknik
pencarian informasi secara langsung terhadap objek yang
ingin diamatinya. Biasanya informasi primer didapatkan
melalui akuisisi data lapangan, maupun melalui interaksi
langsung terhadap pengalaman objek penelitian.
49
Berikut yang di sampaikan mahasiswa terkait
kebutuhan data primer dalam proses penyelesaian skripsi.
“Data primer yang saya gunakan yakni
kepala perpus, pustakawan, pemustaka. Untuk yang
dibutuhkan data pengunjung pemustaka, soalnya
surat kunjungan baru jadi pas awal corona dan
hanya data pengunjung saja yang belom bisa diminta
kalo belom ada surat. Data pengunjung ini yang
nantinya akan saya gunakan untuk menyebarkan
kuisioner jadi tepat sasaran. Penelitian saya tentang
presepsi pemustaka terhadap desain interior layanan
anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi DKI Jakarta jadi saya meneliti pemustaka
meminta pendapat mereka terkait desain layanan
anak di sana mulai dari gedungnya bagaimana,
ruangan, perabot, hirarki, pencahayaan,
perawatannya, kualitas udara dan pewarnaan. Saya
cantumkan itu di kuisioner saya…” (DI)
Hal yang sama juga di sampaikan bahwa mereka
membutuhkan data primer yakni harus wawancara untuk
mendapatkan profil perpustakaan serta visi misinya tempat
mereka penelitian.
“Saya melakukan observasi ke Unit
Kearsipan Utama Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah dan wawancara
ke Hasbi Fikri, S.IP, Madha, S.Pd. MM, Fheby
Azom Arrafiqie, S.IP selaku pustakawan di sana.
Namun untuk wawancara dan observasi sudah di
lakukan sebelum lockdown. Yang saya butuhkan
sekarang seperti visi misi dan profile tempat
penelitian saya serta beberapa data-sata untuk
mengisi lampiran untuk tugas akhir saya…. “(LA)
Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh AS. Berikut
pernyataan dari informan.
50
“Wawancara yaa ke mahasiswa STIE BI
jurusan Managemen 2015 dan Observasi terkait
bagaimana perilaku informasi mahasiswa tersebut
dalam memenuhi kebutuhan informasinya yang
pasti yaa.. “(AS)
MH juga menyebutkan hal sama membutuhkan data
penelitian karena saat social distancing pertama diterapkan
masih belum menyebarkan kuisioner berikut pertanyaanya :
“Data primer yakni penjaga perpustakaan
dan siswa siswi SMP. Saya sudah observasi,
wawancara, meminta persetujuan pihak sekolah
dan memberikan surat pengantar setelah itu
penyebaran angket di perpustakaan. Data yang
dibutuhkan yang pasti yaa kuisioner itu yaa ini yang
penting karena untuk bab 4 hasil penelitian, kalo
gada kusioner ya gada data. Saya belum sempat
sebar kuioner ke anak-anak sekolah sekolah sudah
keburu tutup karena adanya pandemic. Kuisoner
saya terkait bagaimana sikap pemustaka terhadap
gerakan literasi sekolah.” (MH)
Berbeda dengan informan lain yang menyebutkan
sudah wawancara namun belum mendalam. Data masih
belum lemgkap seluruhnya,
“Untuk sumber primernya didapat dari hasil
wawancara dengan dua penanggung jawab dari
komunitas terkait literaasi budaya. Belum melakukan
wawancara mendalam, jadi baru sekitar 50% data yg
didapat sekitaran bulan Januari – Februari. Kalo
perihal mendapatkan informasinya itu beberapa ada
yg online, ada juga datang langsung ke
perpustakaan.” (HA)
51
Sedangkan informan lain mengatakan ia membutuhkan
informasi untuk dokumentasi penelitiannya. Ini yang menjadi
kekurangan dalam penelitiannya.
“Kalo aku kan sumber informasinya yang aku
wawancara itu kepala perpustakaan, pustakawan dan
mahasiswa tingkat akhir, untuk wawancara informan
sudah dapet sebelum pandemic. Untuk kekurangan
saat pennelitian itu cuma ga sempet dapet
dokumentasi, ini juga di permasalahkan dosen
penguji….” (IS)
Sumber informasi primer merupakan hal yang paling
penting dalam penyelesaian skripsi karena merupakan inti
dari skripsi yang merupakan sumber utama. Jika tidak ada
data penelitian maka tidak ada hasil yang diperoleh.
Mayoritas mahasiswa masih sangat membutuhkan sumber
primer untuk penyelesaian skripsi. Sumber primer yang
dibutuhkan mahasiswa yakni dengan melakukan observasi,
wawancara dan penyebaran kuisioner dengan objek
penelitian yang masing-masing mahasiswa gunakan.
b. Sumber Informasi Sekunder
Sumber informasi sekunder merupakan cara
memperoleh informasi melalui media. Biasanya informasi
diperoleh dari pengalaman pencari informasi terhadap objek
penelitian seperti terdapat pada internet, jurnal, karya ilmiah,
artikel dan lainnya. Mahasiswa menyebutkan beberapa
sumber sekunder yang masih dibutuhkan dalam proses
52
penyelesaian skripsi dan bagaimana melakukan
pencariannya.
“….Seperti jurnal online dan internet serta
beberapa data menurut para ahli yang dibutuhkan jadi
ini di masukan di tinjauan literature, lebih fokus di bab
2 kemaren. Dengan cara mencari kata kunci dari sebuah
jurnal yg berkaitan dengan tajuk penelitian” (IS)
HA juga menyebutkan banyak informasi sekunder
yang dibutuhkan dan ia akan mencarinya langsung dengan
mengetik apa yang dibutuhkan di internet, berikut
penjelasannya:
“..Untuk sekunder ada dari jurnal, artikel,
buku, ebook, skripsi juga ada. Banyak banget sih
yang dibutuhkan karena kan baru proposal
penelitian mulai dari nyari pengertian literasi,
komunitas, fenomologi, metode penelitian, filsafat,
dll”
Untuk mencarinya yang utama itu google ya
pastinya, ada juga beberapa portal repository dari
universitas di Indonesia. Ada salah satu situs web,
namanya scribd.id, Kalo strategi untuk mencari
informasi seperti khalayak umum aja sih, yg penting
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. seperti
biasa kalo sedang mencari informasi di internet,
seperti di google atau semacamnya langsung aja
ketik apa yang dibutuhkan..” (HA)
Perihal yang sama juga disampaikan oleh mahasiswa
lain mengenai kebutuhan akan data sekunder.
“..Data sekunder saya peroleh dari koleksi
buku-buku mengenai perpustskaan yang dimiliki saya
dan teman-teman saya, serta beberapa jurnal yang
saya peroleh dari jurnal online seperti milik
perpusnas, onesearch, dll tentu dengan meminta
saran terlebih dahulu buku apa yang cocok untuk
saya ambil datanya.” (AS)
53
LA menyebutkan akan menggunakan google dalam
mencari sumber informasi yang dibutuhkan.
Biasanya saya mencari dengan
menggunakan google cendekia, mencari
informasi sesuai apa yang dibutuhkan tugas
akhir, biasanya akan informasi/referensi bisa
ditemui melalui jurnal ilmiah ataupun e-book.
(LA)
Namun beberapa informan mengatakan data sekunder
yang dipakai untuk saat ini masih cukup jadi tidak
melakukan pencarian lagi saat social distancing terjadi.
“Data sekunder saya literatur online,
laporan penelitian skripsi, data perpus dan Data
sekunder aman, sudah tercukupi semua. Udah engga
melalukan pencarian informasi lagi” (DI)
Begitu juga dengan pendapat lainnya.
“Ya seperti biasa aja nur. Bahan pustaka dll
dan saya rasa literatur yg saya pakai sudah cukup
kecuali nanti ada tambahan setelah sidang.. kita
tidak tahu, lihat nanti saja.” (MH)
Sumber informasi sekunder berperan penting dalam
memenuhi kebutuhan para mahasiswa guna untuk
menyelesaikan skripsi. Mahasiswa membutuhkan sumber
informasi sekunder yang berupa jurnal, artikel, skripsi, serta
bahan pustaka lainnya guna memperkuat landasan teori
mereka. Mahasiswa akan melakukan penelusuran melalui
google atau media online lainnya yakni memasukan kata
54
kunci yang di butuhkan dari sebuah jurnal yg berkaitan
dengan tajuk penelitian. Dari enam mahasiswa, dua
mahasiswa tidak melakukan pencarian terhadap sumber
sekunder karena mahasiswa merasa sudah terpenuhi untuk
saat ini.
4) Differentiating (Memilah)
Tahap selanjutnya adalah memilah sumber informasi.
Menurut Ellis memilah informasi yang diperoleh dengan
memanfaatkan pengetahuan mengenai perbedaan ciri-ciri
sumber informasi, misalnya pengarang, cakupan, kualitas dan
lainnya. Dalam tahap ini penulis bertanya kepada informan,
ketika sudah mendapat informasi yang dibutuhkan apakah
memilahnya terlebih dahulu. Berikut jawaban yang diberikan
oleh informan:
a) Membaca informasi yang telah ditemukan terlebih
dahulu
Ketika melakukan pencarian informasi di
internet mahasiswa mengatakan membaca terlebih
dahulu adalah memilah informasi . Berikut pernyataan
dari informan
Memilahnya itu dengan cara membaca
dahulu apakah sesuai dengan konteks penelitian
saya. (HA)
55
b) Membuat Abstrak dari Buku
Pernyataan berbeda disampaikan oleh AS dalam
proses memilah-milah sumber informasi ia langsung
akan membuat abstrak dari buku yang didapat. Berikut
pernyataan dari informan
“Ya tentu saja saya memilah lagi biasanya
dari list yang saya buat saya baca lagi abstrak dari
buku tersebut, jika dikira cocok saya lanjut
membaca dan mengambil beberapa teori di
dalamnya sebagai acuan penelitian saya.” (AS)
c) Mencari Sumber yang Relevan
Sedangkan pernyataan dari DI bahwa
mencari sumber informasi yang dibutuhkan sudah
pasti relevan. Berikut pernyataan dari informan:
Iyaaa pasti memilah. dilihat dulu
sumber informasi yang di dapat sudah
sesuai dengan kebutuhan kita atau belom.
Karna udah pasti di cari tau dulu, sudah
pasti relevan. (DI)
Hal yang samapun diungkapkan LA dan IS
sumber informasinya yang relevan pasti.
Iya ketika sudah dapat saya biasanya
memilahnya terlebih dahulu. Sumbernya
relevan serta kualitas informannya pun
terpercaya. (LA)
Kalo menilai kualitas mungkin hanya
sebatas nyambung materi dan saling
berkaitan. Kalo sumber relevan pasti
dikarenakan informan tersebut telah kita
56
pastikan bisa menjawab apa yang kita
ajukan (IS)
d) Memfilter Pembuatan Kuisioner
Berbeda dengan MH memilah informasi yakni
memfiler data kuisioner dari awal sampai akhir.
Memfilter dari awal pembuatan
kuesioner sampai akhirnya siap disebarkan
kepada resonden. (MH)
Dari semua yang diutarakan oleh mahasiswa,
penulis dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa ketika
sudah mendapatkan informasi atau referensi yang
diinginkan, selanjutnya mahasiswa akan memilah
sumbernya dengan dibaca terlebih dahulu, relevan serta
sesuai atau tidak. Karena yang dicari sudah pasti sesuai
yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
5) Monitoring (Memantau)
Pada tahap ini informan harus tetap memperhatikan
informasi terbaru. mahasiswa melakukan beberapa tahap
monitoring yakni:
a. Melihat Tahun Sumber Informasi
Pada tahap ini LA mengungkapkan sebaiknya
informasi itu uptodate namun informasi yang lama dan
relevan itu cukup.
Iyaa kalau bisa memang baiknya yang up to
date. Akan tetapi jika tidak ada yg baru informasi
57
yg lama tapi relevan itu cukup. Biasanya melalui
tahun terbitnya. (LA)
Kemudian HA pun mencari informasi berdasarkan
tahun sumber informasi diterbitkan.
Kalo untuk update informasi yg terbaru
mungkin interval waktunya sekitar 3 atau 4 tahun
yg lalu ya, kalo untuk yg tahun sekarang mungkin
engga ya.. (HA)
Mahasiswa lain mengungkapkan penngalamannya
terkait harus mecari sumber infomasi yang update. Berikut
pemaparannya :
Dalam beberapa hal iya, contoh dulu saya
pernah membuat tema tentang otomasi
perpustakaan, tentu saja berkenaan dengan
tekhnologi saya harus mencari sumber yang paling
update, disamping itu saya juga membutuhkan
buku-buku yang memang bersifat fundamental
terhadap bidang ilmu tertentu untuk mengetahui
dasar teorinya kemudian saya develop lagi dengan
menyesuaikan keadaan real di lapangan (AS)
b. Merupakan Sebuah Informasi Baru
MH melakukan pemantauan informasi mengenai
sumber primer dan sekunder yang diinginkan. MH
menampaikan jika sumber primer pasti update karena
informasi itu baru dan untuk sumber sekunder mencari
yang relevan saja. Hal tersebut seperti yang telah
disampaikan oleh informan:
58
Up to date.. Kalau primer pasti up to date
yak karena kan terbaru. Untuk sumber informasi
sekunder saya hanya mencari yg relevan.. Dapat
yang baru syukur, dapat yg lama ya dipakai. Untuk
yang primer sudah pasti harus up to date. Saya
hanya mencari yg relevan.. up to date bagus, ngga
up to date tetap pakai.. Bisa dilihat dari tahun
sumber dibuat.. (MH)
Mengetahui sebuah informasi up to date bisa
dengan memahami dan memastikan informasi itu baru ada
penambahan. Berikut yang disampaikan informan :
Harus up to date dikarnakan
berkembangnya teknologi di barengi dengan
informasi yg baru juga. Dengan cara memahami
dan meastikan bahwa informasi tersebut baru dan
ada penambahan (IS)
c. Mencari Informasi Sesuai Kebutuhan
Namun berbeda dengan DI yang tidak melakukan
pemantauan informasi karena menyesuaikan dengan
kebutuhan kita. Berikut pernyataan dari informan:
Tergantung sih tidak harus up to date juga
karena kan menyesuaikan dengan kebutuhan kita.
adanya aa, yaa kita pakai itu. (DI)
Kesimpulannya, hampir semua mahasiswa
melakukan tahap pemantauan ini dalam hal mendapatkan
informasi yang up to date dengan cara memastiakn
informasi itu ada penambahan atau baru dilakukan. Namun
beberapa mahasiswa juga mengatakan tidak perlu informasi
59
yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan, Informasi lama
pun tidak masalah.
6) Extracting (Merangkum)
Tahap extracting ini merupakan aktivitas yang
berhubungan dengan melanjutkan pencarian menggali lebih
dalam sumber informasi dan mengidentifikasi relevansi materi
yang ada dengan selektif. Penulis mengutarakan pertanyaan
apakah mahasiswa mengidentifikasi sumber infromasinya dan
bagaimana caranya. Berikut cara mengidentifikasi sumber yang
diutarakan oleh mahasiswa :
a. Mencocokan Kembali Sesuai Kebutuhan
Mahasiswa DI menjelaskan mengidentifikasi sumber
dengan mencocokkan informasi sesuai dengan kebutuhan.
Biasanya di cocokin dulu sesuai dengan
kebutuhan atau enggaa dengan cara dibaca dulu hal
yang sudah kita peroleh. (DI)
Hal yang samapun diungkapkan oleh HA, ia akan
membaca sumber informasinya terlebih dahulu
Iyaa menyesuaikan informasi tersebut
dengan yang dibutuhkan Yang pertama dilakukan
pasti dibaca dahulu, lalu mencoba menganalisis,
kemudian dibaca ulang sampai menemukan titik
bahwa ini adalah informasi yang akan saya
gunakan. (HA)
60
Begitu juga dengan AS yang memiliki pernyataan
yang sama dengan informan lain. Berikut pernyataan
informan:
Pertama saya baca abstraknya jika dikira
cocok saya lanjutkan membaca ke daftar isi jika
dalam daftar isi ada pembahasan yang sesuai
dengan kebutuhan saya maka saya akan terus
membacanya untuk memperkaya penelitian saya
(AS)
Hal yang samapun diungkapkan oleh LA dan IS
mengidentifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Iyaa diidentifikasi sesuai apa yang
dibutuhkan di TA kita, karena itu sangat mendukung
untuk relevansi semua informasi yang dicari.. (LA)
Iya pasti memilih dengan cara bawah
sumber informasi tersebut sesuai dengan apa yang
kita mau teliti dan ada keterkaitan dengan
penelitian tersebut (IS)
b. Mencari Lewat Responden
Berbeda dengan MH karena hanya memerlukan
sumber primer. Ia mencari sesuai kebutuhan melalui
responden penelitian
Tentu saja sesuai kebutuhan aja langsug di
carii lewat resonden penelitian karena ane
butuhnya data primer.. (MH)
Dari penjelasan semua informan, penulis
mengetahui bahwa mereka mengidentifikasi sumber dengan
61
berbagai macam cara yakni dengan mengidentifikasi
sumber sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui
membaca dadulu hal yang sudah kita peroleh lalu mencoba
menganalisisnya, kemudian dibaca ulang sampai kita tahu
bahwa informasi yang akan digunakan adalah sesuai.
Mahasiswa juga melihat abstrak dan daftar isi, jika
pembahasannya sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa akan
terus membacanya untuk memperkaya penelitian mereka.
7) Verifying (Verifikasi)
Tahap ini merupakan pengecekan dan juga penilaian
terhadap informasi yang telah didapatkan apakah informasi yang
didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan. Berikut
penyataan dari informan:
a. Mengecek kembali informasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan
Mahasiswa melakukan pengecekan data dengan cara
disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan yang ingin
dicari apakah sudah sesuai atau belum. Hal tersebut seperti
yang telah disampaikan oleh informan:
Ini hal yang perlu dikarnakan pengecekan
tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa
informasi yang kita sajikan sesuai dan kompetibel.
Untuk di tampilkan sesuai informasi tersebut (IS)
Hal yang samapun diungkapkan LA, AS dan HA :
62
Iyaaa saya mengecek dan memeriksa untuk
memastikan kembali apakah informasi itu relevan
dan cocok untuk kebutuhan TA agar lebih efektif
dan dapat dipertanggung jawabkan. (LA)
Ya beberapa saya cek kembali apakah
memang benar2 diperlukan atau hanya bersifat
opsional, jika informasi yang saya dapat dari
sumber tersebut benar-benar diperlukan untuk
memperjelas atau memperluas pemahanan terhadap
penelitian saya maka saya akan gunakan itu jika
tidak saya akan hapus informasi tersebut (AS)
Pengecekan pasti ya, karena sama seperti
chat yg di atas, dilakukannya analisis kemudian
dituangkan ke dalam sebuah narasi yg sesuai
dengan pemikiran saya sendiri. (HA)
Pengecekan dilakukan agar sidang dapat berjalan
lancar. Berikut pernyataan informan
Pengecekan saya lakukan, saya usahakan
semaksimal mungkin agar sidang dapat berjalan
lancar nantinya. (DI)
Berbeda dengan informan MH menggungkapkan
bahwa untuk sumber sekunder hanya penguat, tidak perlu
dicek lagi. Namun untuk sumber primer di cek kembali.
Ane ngga perlu re check lagi kalau sumber
sekunder dari buku atau jurnal.. tinggal ane copy
paste dan cantumkan sumbernya.. Itukan hanya
sekunder, penguat/pelengkap data primer .. Sedangkan
Data primer di cek kelengkapan datanya aja.. Cek
dalam artian tahap 4 sudah dipilah sejak awal.. Data
primer ane responden dan wawancara. Namun Yaaah,
saya pasti cek kembali informasi yang digunakan agar
situasi sidang masih dalam kendali.. (MH)
63
Penulis menyimpulkan bahwa semua mahasiswa
melakukan hal yang sama dalam verifikasi informasi, di
mana verifikasi terhadap sebuah data ini sangat perlu
dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang
disajikan sesuai, relevan dan cocok untuk kebutuhan
penelitian sehingga efektif dan dapat dipertanggung
jawabkan pada saat siding skripsi nantinya.
8) Ending (Penyelesaian)
Tahap ini adalah tahap terakhir dari aktifitas dalam
pencarian informasi. Tahap ini menjelaskan bagaimana
informan menyajikan data untuk dapat disampaikan kepada
dosen/penguji.
Iyaa di sajikan dalam betuk word atau ppt kemudian
presentasikan ke dosen penguji sehingga menjadi
penelitian baru saya (DI)
Saya akan melakukan sidang skripsi untuk penelitian
ini.. (MH)
Jika berbicara tentang penyajian informasi tentu saja
benar saya akan buatkan dalam bentuk PPT agar lebih
interaktif dan menarik untuk diulas (AS)
Kalau dalam hal TA ini iyamsaya mennyajikan
informasi dengan cara membuat skipsi untuk disidangkan
dan akan ditaruh di repository UIN Jakarta (LA)
Menyajikan informasi dengan cara persentasi mungkin
lebih tepat. Dengan kita berbicara menerangkan apa yang
kita sajikan membuat pendengar lebih paham dan mudah
mengetahui (IS)
Mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan
sumber informasi, mereka akan menyajikan informasi dalam
64
bentuk ppt/word dengan presentasi kepada penguji sidang
skripsi dan akan disebarkan melalui repository UIN Jakarta.
2. Upaya Dalam Mengatasi Kendala Pencarian Informasi
Social Distancing merupakan langkah pemerintah untuk menekan
penyebaran virus corona, pemerintah membuat kebijakan belajar dari
rumah bagi pelajar dan mahasiswa. Segala kegiatan yang berhubungan
dengan masyarakat harus ditunda, serta sekolah, universitas,
perpustakaan-perpustakaan umum, perpustakaan khusus, atau tempat
lainnya yang dijadikan objek penelitian mahasiswa mengalami
penutupan sampai waktu yang tidak ditentukan. Mahasiswa
mengungkapkan beberapa perasaan dan pengalaman mereka saat
masih harus mengerjakan skripsi di masa pandemic ini.
“Khawatir tidak bisa selesai, karena adanya covid-19.
hambatannya mager dan merasa asing sendirian dan malah
sedikit abai terhadap skripsi, karena di rumah aja itu bosan.
Penyelesain skripsi masih Bab 3 dan tahap penyebaran kuisioner.
walau udah observasi dan memberikan surat pengantar ke pihak
perpustakaan, namun menyebarkan kuisioner belum dilakukan..
“berpengaruh karena jadi kita tidak perlu lagi pergi ke
kampus dan mengurus surat surat dan berkas-berkas namun ada
kekurangannya yaitu kita jadi merasa lebih free dan agak merasa
sedikit terbebas padahal tidak”…. (MH)
Informan lain juga menyatakan hal yang sama dengan adanya pengaruh
social distancing ini pada skripsi mereka jadi agak kesulitan
“Berpengaruh banget, lebih ke bimbingan sih walaupun
bisa bimbingan online tetep lebih efektif ketemu dospem langsung
dan nanya banyak terkait skripsi kita jadi lebih enak…lagi bab
proses bab 4.
.. Kalo di tanya soal perasaan ga enak pastinya, jadi agak
ribet sih yaa, iyaaa pasti berubah.. yaa ada plus minusnya sih
65
walaupun ga bisa dateng langsung jadi pustakawan nya pun lebih
tanggap dan cepat melayani apa yang lagi kita butuhkan” (DI)
Kekecewaan juga dirasakan oleh IS akibat adanya social
distancing ini, data skripsi terbatas dan jadi kesulitan untuk
diselesaikan
“Sangat kecewa dikarenakan jadi sulit dalam menyusun
skripsi dan serta terbatas dalam menyelesaikan. … Sangat
berpengaruh dan sangat sulit mendapat data yg berkaitan dengan
tempat penelitian” (IS)
Berbeda dengan mahasiswa LA yang mengatakan biasa-biasa saja
karena data penelitian sudah didapatkan ketika sebelum lockdown.
“Kalau perasaan saya lebih ke biasa-biasa aja. Cuma
sedih aja untuk yang lain semisal belum mendapatakan data dan
literatur yg dibutuhkan untuk tugas akhir karena alhamdulillah
untuk data-data tugas akhir sudah dapat sebelum adanya
lockdown. ..sudah pada tahap pengolahan data di Bab 4.” (LA)
HA mengatakan tetap sama, tidak terlalu menyulitkan karena
harus melakukan aktivitas seperti biasanya, dan memang prosesnya
saja yg berbeda.
“Cukup berpengaruh ya, karena ada beberapa proses di
dalam penelitian skripsi saya yg sekiranya kurang maksimal
seperti pengambilan data. Tapi alhamdulillah dengan cara via
online bisa meminimalisir hambatan yang ada… Masih dalam
tahap proposal skripsi tapi Alhamdulillah sudah tahap
pengumpulan data”
….Tidak terlalu menyulitkan ya rasanya, karena untuk
proses memenuhi literatur yang akan digunakan masih bisa
mengakses secara online, dan untuk proses pengambilan data
atau yang dimaksud dengan wawancara dengan informan, juga
memanfaatkan via online karena memang sikonnya seperti ini,
semua proses yang akan dilakukan sifatnya online. Kondisinya
seperti sekarang ini tentu banyak yang berubah, tapi bagi saya
66
tetap sama, karena harus melakukan aktivitas seperti biasanya,
dan memang prosesnya saja yang berbeda. Kalo bagi saya tetap
bisa mensyukuri apa yang terjadi, karena memang seperti ini
keadaannya….Tentu ada niat besar untuk menyelesaikan studi,
jauh sebelum adanya pandemi ini juga sudah ada niatan besar
untuk menyelesaikan studi, karena selain sudah semester akhir,
itu memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang
mahasiswa/i” (HA)
AS juga mengatakan akan khawatir tidak kekejar tapi mencoba
mencari solusi yang lain utuk menyelesaikan skripsinya.
“Berpengaruh yaa khawatirr tidak ke kejar skripsinya…
Mencoba ikhlas dengan yang sedang terjadi, dan mencari solusi
lain” (AS)
Perasaan yang dirasakan mahasiswa memang beragam namun
mayoritas beberapa dari mereka khawatir tidak selesai karena data
skripsi terbatas dan jadi kesulitan untuk diselesaikan. Selanjutnya saat
mahasiswa sudah tahu akan kesulitannnya, mahasiswa akan mencoba
mencari solusi atau alternatif lain untuk memnuhi kebutuhan
informasi mereka. Mahasiswa tingkat akhir masih membutuhkan
sumber informasi primer dan sumber sekunder untuk menyelesaikan
skripsinya di tahun ini. Namun kondisi yang saat ini terjadi tidak
memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke perpustakaan
tempat penelitian. Disini akan dipaparkan solusi mahasiswa dalam
memperoleh informasi. Terdapat dua jenis informasi yang mahasiswa
gunakan yakni sumber informasi rimer dan sumber sekunder
Sumber informasi primer merupakan teknik pencarian informasi
secara langsung terhadap objek yang ingin diamatinya. Jika adanya
67
penutupan perpustaaan (social distancing, bagaimana mahaiswa
menyelesaikannya berikut pemaparannya :
MF mengatakan untuk mendapatakan solusi ia meminta tolong ke
pustawakan agar bisa menyebarkan angket secara online.
“Meminta pustakawan selaku yang dipilih sekolah dalam
membantu saya untuk menyebarkannya google form kepada para
siswa serta meminta bantuan adik kelas dalam penyelesaian bab
3 dan bab 4. Sempat nunggu kabar dari pustakawan karena
sebelumnya sempat ditolak melakukan penyebaran angket online
karena masa transisi yg tadinya masuk sekolah jadi belajar dari
rumah. Tugas yang diberikan ke anak sekolah sudah sangat
banyak, jadi sempet disuruh nunggu sampe masuk sekolah lagi.
Setelah nunggu hampir 2 minggu, barulah ane mencoba lagi.
Dengan nada meminta tolong dengan sangat serta pustakawan
juga tau bahwa masa belajar anak-anak ditambah akhirnya
diberikan, namun dengan sample yang terbatas, tidak seperti yg
diharapkan sebelumnya. Awal yang diharapkan 70-an jadi 50-an
sekarang..” (MH)
Untuk DI mengatakan ia mengandalkan google form untuk
nyebar sisa kuesionernya dan sosial media yang ada untuk pusatawan
“Sebelumnya saya sudah sering datang ke perpus jauh
sebelum adanya masalah ini, jadi foto perpus sudah di ambil,
kalau untuk kuesioner jadinya saya sebar secara acak lewat web.
Sebar ke pemustaka dengan mengandalkan google form untuk
nyebar sisa kuesionernya. Kalo saya butuh data soal perpus yang
sedang di teliti, pustawakan nya sangat membantu, saya bisa
bertanya lewat sosial media yang ada. Kalo tentang informasi
yang lain seperti ingin melihat skripsi atau buku bisa
memanfaatkan repository kampus.” (DI)
Sama halnya dengan LA ia mengandalkan internet untuk
menelurus visi misi dan profil tempat penelitiannya.
“Saya melakukan pencarian informasi terkait visi misi
dan profile objek penelitian via internet. Melalui website lembaga
68
tersebut. Serta berusaha menghubungi salah satu informan untuk
meminta lampiran-lampiran berkas atau foto yang saya
butuhkan.” (LA)
Mahasiswa lainnya juga menyebutkan bahwa mewawancara
melalui phone dengan video call/voice note. Ini cara yang paling
rasional pada saat ini
“Data primer itu saya dapat dari observasi dan
wawancara langsung ke tempat penelitian, karena judul saya
mengenai perilaku pustakawan dalam mencari informasi maka
saya observasi perilaku mereka dan melakukan wawancara, jika
tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung saya
meminta izin kepada mereka untuk mewawancarai mereka by
phone, video call/voice note. Video call/phone call cara yang
paling rasional pada saat ini , itupun jika informan mengizinkan”
(AS)
Untuk memenuhi kebutuhan skripsi HA ia akan mewawancara
penanggug jawab komunitas nya melalui via whatsapp dan beliau
bersedia untuk diwawancarai.
“Via whatsapp nanti wawancara mendalamnya. Waktu itu
sekitar dua minggu yg lalu pernah dapet link dari salah satu
sosial media untuk bisa mengakses literatur secara online dan
memang kebanyakan bentuknya pdf. Tetap menggunakan buku
tapi dalam bentuk pdf, dan mendapatkan literatur berbentuk
jurnal Jadi objek penelitian yang saya pakai itu adalah
komunitas, dan kebetulan di dalam komunitas tersebut ada teman
saya sebagai penanggung jawab komunitas tersebut, jadi beliau
bersedia diwawancara melalui via whatsapp dan untuk lampiran
foto beberapa saya dapatkan dari teman saya selaku penanggung
jawab komunitas tersebut, dan bisa mencarinya juga di internet
tapi saya lupa nama linknya itu apa” (HA)
69
Hal berbeda dikatakan oleh informan IS bahwa sumber informasi
primer yang berupa dokuemntasi merupakan lampiran saja jadi tidak
terlalu dimasalahkan.
“Sebenernya untuk dokumentasi harus ada di karenakan
pas ada pandemi. Jadi ya di kosongkan saja di lampiran tapi ga
terlalu masalah kok, iItu kata dosenya cuman pelengkap jadi
revisinya tambahin itu.” (IS)
Sedangkan untuk sumber informasi sekunder, biasanya diperoleh
dari pengalaman pencari informasi terhadap objek penelitian seperti
terdapat pada internet, jurnal, karya ilmiah, artikel dan lainnya bisa di
perpustakaan atau tempat lainnya. Bagaimana solusi mahasiswa
mendapatkan data sekunder dalam penelitian. Berikut penjelasannya :
AH mengatatakan bahwa ia akan mendapatkan catatan
elektoniknya.
“Ya itu dengan cara online e-book misalnya, atau jurnal
online, dan beberapa saya pinjam dari teman satu jurusan yang
memiliki data sekunder tersebut. Prosesnya sedikit terhambat,
namun buku dan beberapa jurnal masih dapat diperoleh dengan
cara googling dan dengan mendapatkan cetakan elektronik nya”
(AS)
Hal yang sama juga disampaikan oleh IS bahwa kita harus pintar
menyiasasi dengan google serta jurnal online yg sudah ada lebih
banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan penelitian.
“Harus pintar-pintar menyiasatinya dengan cara cari data
atau informasi yg di butuhkan di google serta jurnal online yang
sudah ada lebih banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan
penelitian. Banyak hal yang bisa di cari dari buku online, jurnal
online, dikarnakan ini online banyak kendala dan faktor untuk
70
data yang di dapat. Untuk teman mungkin sangat membatu untuk
mendapatkan informasi lebih” (IS)
HA juga mengatakan yang utama yaitu google untuk
mendapatkan data sekunder
“Yang utama itu google ya pastinya, ada juga beberapa
portal repository dari universitas di Indonesia. Ada salah satu
situs web, namanya scribd.id dan masih baca literatur yg sudah
ada juga salah satu platformnya dari gramedia.com..”
Berbeda dengan MH, ia akan menanyakan ke teman terkat
keterbatasan informasinya dalam memahami Bab 3 untuk metode
penelitian.
“….bertanya ke teman terkait uji validitas dan tabel r” (MH)
Demikian hasil percakapan terkait sumber informasi yang di
butuhkan. Penulis menyimpulkan mahasiswa dapat mencari solusi
dalam memenuhi kebutuhan informasi skripsinya. Dalam mencari
sumber primer mahasiswa akan menggandalkan media sosial yang ada
seperti whatsapp untuk melakukan wawancara dan internet (google
form) untuk melakukan penyebaran kuisioner. Sedangkan untuk
sumber sekunder mahasiswa menyiasatinya dengan mencarinya
melalui google serta jurnal online untuk mendapatkan cetakan
electronik yang berkaitan dengan penelitian.
71
C. Pembahasan
Pada bagian pembahasan ini penulis akan menjelaskan analisis singkat
hasil penelitian yang sudah dijabarkan di bab 4 dan menjawab apa yang
tertera di rumusan permasalahan. Berikut pembahasannya:
1. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Akhir Dalam
Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing
a. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa Tingkat Akhir
Kebutuhan Informasi timbul karena adanya permintaan
dorongan untuk dapat memenuhi informasi yang dibutuhkannya,
tidak terkecuali dengan mahasiswa tingkat akhir yang sedang
tahap menyelesaikan skripsi, walau pada masa social distancing
ini mereka masih sangat membutuhkan informasi agar skripsinya
bisa segera diselesaikan. Kebutuhan informasi yang beragam dari
mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesiakan skripsi
menimbulkan beberapa alasan tersendiri mengapa mereka
membutuhkan informasi tersebut. Namun kebanyakan mahasiswa
tingkat akhir menyebutkan hal yang sama yakni untuk
melengkapi data penelitian yang kurang.
Sumber informasi yang dibutuhkan mahasiswa yakni
sumber primer dan sumber sekunder. Untuk sumber primer
sendiri, mahasiswa membutuhkan data pengunjung untuk sampel
kuisioner terkait desain layanan anak, membutuhkan visi misi dan
profil tempat penelitian serta beberapa data-sata untuk mengisi
lampiran, observasi terkait perilaku informasi mahasiswa dalam
72
memenuhi kebutuhan informasinya, kekurangan data dalam
dokumentasi, masih harus menyebaran kuisioner terkait sikap
pemustaka terhadap gerakan literasi sekolah dan belum
melakukan wawancara mendalam untuk penelitian.
Untuk data sekunder pun mahasiswa masih membutuhkan.
Dari enam informan, empat informan masih membutuhkan data
sekunder berupa jurnal, artikel, skripsi, serta bahan pustaka
lainnya yang dapat menunjang landasan teori mereka sesusai
dengan judul penelitia skripsi mereka
b. Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir
Pencarian informasi merupakan proses selanjutnya untuk dapat
memenuhi kebutuhan informasi. Pencarian informasi di sini penulis
mencantumkan Perilaku pencarian informasi dilihat dengan menggunakan
model David Ellis atau yang lebih dikenal dengan Ellis. Teori Ellis
menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan informasi
sangatlah unik dan berbeda-beda, tergantung dengan aktivitas penemuan
itu sendiri. Ellis mengemukakan ada 8 karakteristik perilaku individu
dalam menemukan informasi, berikut karakteristik beserta hasil
analisisnya :
1) Starting (Memulai)
Starting merupakan tahap mahasiswa akan memulai
pencariannya terhadap informasi yang dicari atau aktifitas
pertamanya dalam melakukan pencarian informasi. Sesuai dengan
hasil wawancara penulis dengan mahasiswa. Terdapat beberapa
73
proses starting atau permulaan pencarian informasi yang dilakukan
oleh mahasiswa yakni dengan cara mempersiapkan pertanyaan
untuk kebutuhan penelitian dengan cara melihat referensi skripsi
lain, menyusun subyek yang dibutuhkan, memastikan materi
kita berhubungan dengan apa yang ingin dicari agar
memudahkan serta menentukan latar belakang dan tujuan
penelitian.
2) Chaining (Menghubungkan)
Pada tahap ini informan menghubungkan informasi yang
mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari biasanya
menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan atau dapat
menghubungkan apa yang telah diketahui dengan informasi yang
diinginkan sesuai dengan daftar literatur atau menelusur di luar
rujukan inti namun tetap berpendoman kepada rujukan inti. Dari
pernyataan yang dikemukakan beberapa informan, penulis
menyimpulkan bahwa mahasiswa menghuubungkan informasi
yang mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari.
Mahasiswa mempunyai cara yang berbeda-beda dalam proses
ini. Ada yang menulis hal- hal yang dianggap penting berupa
catatan informasi yang akan dicari seperti mencatat pertanyaan
wawancara, ada juga merujuk pada skripsi yang ada kaitannya
dengan penelitian, melihat daftar pustaka dan menjadikan tujuan
penelitian sebagai pondasi awal untuk mencari hal yang
dibutuhkan.
74
3) Browsing (Menelusur)
Pada tahap ini mahasiswa biasanya melakukan pencarian
informasi lebih spesifik dari satu sumber ke sumber lainnya.
Sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir
dalam proses penyelesaian skripsi yakni sumber informasi
primer dan sumber informasi sekunder. Berikut penjelasannya:
a. Sumber Informasi Primer
Sumber informasi primer merupakan teknik
pencarian informasi secara langsung terhadap objek yang
ingin diamatinya. Sumber primer merupakan hal yang
paling penting dalam skripsi karena ini inti dari skripsi yang
merupakan sumber utama. Jika tidak ada data penelitian
maka tidak ada hasil yang diperoleh. Kebanyakan
mahasiswa masih sangat membutuhkan sumber primer
untuk penyelesaian skripsi mereka. Sumber primer yang
dibutuhkan mahasiswa yakni dengan melakukan observasi,
wawancara dan penyebaran kuisioner dengan objek
penelitian yang masing-masing mereka gunakan.
b. Sumber Informasi Sekunder
Sumber Informasi sekunder berperan penting dalam
memenuhi kebutuhan para mahasiswa guna untuk
menyelesaikan skripsi. Mahasiswa membutuhkan data
sekunder yang berupa jurnal, artikel, skripsi, serta bahan
pustaka lainnya guna memperkuat landasan teori mereka.
75
Mahasiswa akan melakukan penelusuran melalui google
atau media online lainnya yakni memasukan kata kunci
yang dibutuhkan dari sebuah jurnal yang berkaitan dengan
tajuk penelitian. Dari enam mahasiswa, dua mahasiswa
tidak melakukan pencarian terhadap sumber sekunder
karena mahasiswa merasa sudah terpenuhi kebutuhannya
untuk saat ini.
4) Differentiating (Memilah)
Tahap selanjutnya adalah memilah sumber informasi.
Menurut Ellis memilah informasi yang diperoleh dengan
memanfaatkan pengetahuan mengenai perbedaan ciri-ciri
sumber informasi, misalnya pengarang, cakupan, kualitas dan
lainnya. Dalam tahap ini penulis bertanya kepada informan,
ketika sudah mendapat informasi yang dibutuhkan apakah
memilahnya terlebih dahulu. Dari semua yang diutarakan oleh
informan, penulis dapat menyimpulkan bahwa informan ketika
sudah mendapatkan informasi atau referensi yang diinginkan,
selanjutnya mahasiswa akan memilah sumbernya dengan dibaca
terlebih dahulu, relevan serta sesuai atau tidak. Karena yang
dicari sudah pasti sesuai yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
5) Monitoring (Memantau)
Pada tahap ini mahasiswa harus tetap memperhatikan
informasi terbaru. Hampir semua melakukan tahap pemantauan
ini dalam hal mendapatkan informasi yang up to date dengan
76
cara memastiakn informasi itu ada penambahan atau baru.
Namun beberapa informan juga mengatakan tidak perlu
informasi yang up to date. Asalkan sesuai kebutuhan, Informasi
lama pun tidak masalah.
6) Extracting (Merangkum)
Tahap extracting ini merupakan aktivitas yang
berhubungan dengan melanjutkan pencarian menggali lebih
dalam sumber informasi dan mengidentifikasi relevansi materi
yang ada dengan selektif. Penulis mengutarakan pertanyaan
apakah mahasiswa mengidentifikasi sumber informasinya dan
bagaimana caranya. Dari penjelasan semua mahasiswa, penulis
mengetahui bahwa mereka mengidentifikasi sumber dengan
berbagai macam cara yakni dengan mengidentifikasi sumber
sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu hal
yang sudah kita peroleh lalu mencoba menganalisisnya,
kemudian dibaca ulang sampai kita tahu bahwa informasi yg
akan saya gunakan adalah sesuai. Mahasiswa juga melihat
abstrak dan daftar isi, jika pembahasannya sesuai dengan
kebutuhan, mahasiswa akan terus membacanya untuk
memperkaya penelitian mereka.
9) Verifying (Verifikasi)
Tahap ini merupakan pengecekan dan juga penilaian
terhadap informasi yang telah didapatkan apakah informasi yang
77
didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan. Berikut
penyataan dari informan. Penulis menyimpulkan bahwa semua
mahasiswa melakukan hal yang sama dalam verifikasi
informasi, di mana verifikasi terhadap sebuah data ini sangat
perlu dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang
disajikan sesuai, relevan dan cocok untuk kebutuhan penelitian
sehingga efektif dan dapat dipertanggung jawabkan pada saat
siding skripsi nantinya.
10) Ending (Penyelesaian)
Tahap ini adalah tahap terakhir dari aktifitas dalam
pencarian informasi. Tahap ini menjelaskan bagaimana
informan menyajikan data untuk dapat disampaikan kepada
dosen/penguji. Mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah
mendapatkan sumber informasi, mereka akan menyajikan
informasi dalam bentuk ppt/word dengan presentasi kepada
penguji sidang skripsi dan akan disebarkan melalui repository
UIN Jakarta.
2. Upaya Dalam Mengatasi Kendala Pencarian Informasi
Perilaku pencarian informasi merupakan aktivitas yang dilakukan
manusia untuk mencari informasi yang dapat memecahkan masalah,
menjawab pertanyaan dan memahami segala sesuatu. Proses perilaku
pencarian informasi seseorang dimulai ketika dirinya menyadari
bahwa informasi itu diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau
mengatasi suatu masalah. Begitu pula dengan mahasiswa tingkat akhir
78
yang harus melakukan pencarian infomasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang disebutkan diatas.
Pada saat normal mahasiswa mendapatkan sumber informasi
dengan langsung mengunjungi objek penelitian melalui observasi dan
wawancara, serta menyebarkan kuisioner langsung keapada
pemustaka/pustakawan atau lainnya. Namun karena adanya
pembatasan kegiatan (social distancing) yang menyebabkan
ditutupnya instansi, mahasiswa harus mencari alternatif lain untuk
menyelesaikan studinya. Perilaku informasi pun berubah.
Bedasarkan wawancara, mayoritas mahasiswa mencari solusi
mengatasi kendala-kendala dalam melakukan pencarian informasi.
Mahasiswa menggandalkan media sosial yang ada seperti whatsapp
untuk melakukan wawancara dan internet (google form) untuk
melakukan penyebaran kuisioner ini merupakan cara mahasiswa untuk
saat ini yang bisa dilakukan. Sedangkan untuk sumber sekunder
mahasiswa menyiasatinya dengan cara mencari data atau informasi yg
dibutuhkan melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata
kunci sesuai yang diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan
cetakan electroniknya yg berkaitan dengan penelitian.
79
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelit ian
dan kemudian akan memberikan saran-saran yang dapat dijadikan masukkan bagi
pihak-pihak yang terkait.
A. Kesimpulan
Mengacu pada hasil penelitian yang sudah dilaksanakan berdasarkan
permasalahan penelitian yang diajukan, maka penulis dapat memberi
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada masa social distancing ini, mahasiswa masih membutuhkan
informasi untuk menyelesaikan skripsinya. Tahapan Perilaku
Pencarian Informasi menggunakan model pencarian informasi Ellis
mulai dari starting, dengan cara mempersiapkan pertanyaan, materi
serta latar belakang yang berkaitan dengan penelitian; chaining,
mencatat pertanyaan wawancara, merujuk pada skripsi yang ada
kaitannya dengan penelitian, melihat daftar pustaka; browsing,
menggunakan sumber informasi primer dan sumber informasi
sekunder; differentiating, memilah sumbernya dengan dibaca terlebih
dahulu, relevan serta sesuai atau tidak; monitoring, mencari informasi
yang up to date dengan cara memastikan informasi itu ada
penambahan atau baru. Namun beberapa mahasiswa juga mengatakan
tidak perlu informasi yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan
informasi lama pun tidak masalah; extracting, mengidentifikasi
80
sumber sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu,
melihat abstrak dan daftar isi, jika pembahasannya sesuai dengan
kebutuhan, mahasiswa akan terus membacanya untuk memperkaya
penelitian mereka; verifying, mengecek kembali informasi yang
disesuaikan kebutuhan penelitian sehingga efektif dan dapat
dipertanggung jawabkan pada saat siding skripsi nantinya; tahapan
terakhir adalah ending, menyajikan informasi dalam bentuk ppt/word
dengan presentasi kepada penguji sidang skripsi dan akan disebarkan
melalui repository UIN Jakarta.
2. Mahasiswa mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan informasi
skripsinya pada masa soscial distancing ini. Mahasiswa
menggandalkan media sosial yang ada seperti whatsapp untuk
melakukan wawancara dan internet (google form) untuk melakukan
penyebaran kuisioner, ini merupakan cara mahasiswa yang bisa
dilakukan. Sedangkan untuk sumber sekunder mahasiswa
menyiasatinya dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan
melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata kunci
sesuai yang diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan cetakan
electroniknya yang berkaitan dengan penelitian.
B. Saran
1. Untuk perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid dapat membuka
layanan konsultasi informasi yang lebih memadai dan memudahkan
mahasiswa tingkat akhir yang dalam proses penyelesaian skripsi,
81
agar mahasiswa dapat berbagi kekhawatiran dan kesulitannya
terutama karena adanya social distancing ini.
2. Untuk Perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid membuka layanan
literasi informasi digital yaitu layanan memperoleh koleksi ebook
dan ejournal yang sudah dilanggan oleh perpustakaan sehingga
memudahkan mahasiswa akhir.
3. Untuk perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid perlu memberikan
pelatihan literasi informasi kepada mahasiswa supaya skill
penelusuran informasi menjadi lebih baik lagi
4. Untuk mahasiswa tingkat akhir setelah adanya melakukan social
distancing ini, diharapkan dapat menjaga komunikasi dengan baik
dengan instansi tempat penelitian mereka
.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arsland, A.H. “Studi Tentang Kebutuhan Dan Pencarian Informasi Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Proses Penerbitan
Suatu Undang-Undang Atas Usul Inisiatif.” Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indoensia (2001).
Astuti, Puji. “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus
Mahasiswa PDPT FIB UI 2007 Dengan Metode Problem Based Learnig.”
Skripsi, Universitas Indonesia, 2008.
CNN Indonesia. “Mengenal Social Distancing Sebagai Cara Mencegah Corona.”
CNN Indonesia, 2020. Accessed April 16, 2020.
https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20200314102823-255-
483358/mengenal-social-distancing-sebagai-caramencegah-corona.
Darmono, and Ardoni. “Kajian Pemakai Dan Sumbangan Kepada Dunia
Pusdokinfo.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi 1. No. 2
(April 1994): 24.
Eviliyana, Isna, and Mecca Arfa. “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Asing
Peserta Darmasiswa Republik Indonesia Tahun Akademik 2014/2015
Universitas Diponegoro.” Jurnal Ilmu Perpustakaan Undip Semarang 4.
No. 3 (July 2015).
Hamid, Farid. “Pendekatan Fenomenologi (Suatu Ranah Penelitian Kualitatif.”
Pendekatan Fenomenologi, 2018. Accessed April 25, 2020.
digilib.mercubuana.ac.id.
Harliansyah, Faizuddin. “Pengembangan Kurikulum Information Literacy Di
Perguruan Tinggi (Best Practices Dari Beberapa Negara Maju).” Al-
Maktabah 14 (December 2015): 32.
Helaluddin. “Mengenal Lebih Dekat Dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah
Penelitian Kualitatif.” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan (2018).
Herlina, Sri Suriana, and Misroni. “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program
Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Farah Dalam Penyusunan
Disertasi.” Tamaddun 14, no 2 (2015): 191.
Huda, Syamsul, Neneng Komariah, and Kusnandar. “Peranan Website
Pariwisata.Garutkab.Go.Id Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pengguna.” Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran 1 (2012): 2.
Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press,
1999.
83
Ishak. “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.” Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi 2. No. 2 (December 2006): 91.
Kartika, Widyana Dewi. “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti:
Studi Kasus Di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” Jurnal Ilmu
Perpustakaan Undip Semarang (n.d.): 1-.
Kholifah, Nur. “Studi Analisis Kebutuhaan Informasi,” 2017. Accessed May 6,
2020.
https://www.academia.edu/16907199/Studi_analisis_Kebutuhan_informasi
.
Kuhlthau, Carol C. “Inside The Search Process: Information Seeking from the
User’s Perspective.” Journal of the American Society for Information
Science 42. No. 5 (1991): 366–368.
Kurnia, Berlian Eka. “Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Penemuan Informasi Di
Kalangan Mubalig Muhammadiyah Kabupaten Jember.” Jurnal Ilmu
Informasi dan Perpustakaan (FISIP) (2014): 5.
Leckie, G.J., and K.E. Pettigrew. “A General Model of the Information Seeking of
Professionals: Role Theory through the Back Door?,” n.d. Accessed April
13, 2020.
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://smallbu
sinessnownerib.files.wo rdpress.com/2011/11/leckie.pdf.
Leckie, G.J., K.E. Pettigrew, and C. Sylvian. “Modeling the Information Seeking
of Professionals: A General Model Derived from Research on Engineers,
Health Care Professionals, and Lawyers,” 1996. Accessed April 13, 2020.
http://www.jstor.org/stable/4309109.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Mukhtar, Ali Masjono. Audit Sistem Informasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
P, Padma, Ramasamy K, and Sakhti Renugadevi. “Information Needs and
Information Seeking Behaviour of Post Graduate Students of School of
Economics at Madurai Kamaraj University: A User Survey.” International
Journal of Educational Research and Technology 04 (June 2013).
Riani, Nur. “Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan
Informasi (Studi Literatur).” Jurnal Publish 1. No. 2 (2017): 18.
Rifai, Agus. “Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Pemakai.” Al-Maktabah 4. No. 1 (April 2002): 13.
Sarkhel, Krishna Juran, and Md Milan Khan. “Information Needs and Information
Seeking Behavior of Faculty Members of Agricultural Universities in
84
Bangladesh: A Study.” The International Journal of Social Sciences 24
(June 30, 2014): 26.
Setiyani, Rediana. “Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar.” Jurnal
Pendidikan Ekonomi Dinamika V. No. 2 (December 2010): 117–123.
Seymour, Tom, Dean Frantsvog, and Satheesh Kumar. “History Of Search
Engines.” International Journal of Management & Information Systems
(IJMIS) 15 (September 12, 2011): 49–54.
Silalahi, Uber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius, 1992.
Subrata, Gatot. “Kajian Ilmu Perpustakaan : Literartur Primer, Sekunder Dan
Tersier.” Jurnal Pustakawan, Universitas Negeri Malang (Oktober).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabet,
2013.
Sulistyo, and Basuki. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.
Suratno, and Lincolin Arsyad. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1988.
Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 1995.
85
LAMPIRAN
86
Lampiran 1
DAFTAR WAWANCARA UNTUK INFORMAN
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk TA kamu?
9. Jika iya, kenapa kamu membutuhkan informasi tersebut?
87
10. Sumber Informasi yang seperti apa yang di butuhkan dalan proses
penyelesaian skripsi? Data primer yang seperti apa yang kamu gunkana
dalam penelitian kamu?
11. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
12. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
13. Untuk data sekunder yang kamu gunakan apa saja? Bagaimana kamu
menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya dalam kondisi
normal?
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
88
Lampiran 2
TRANSKIP WAWANCARA MENENGENAI PERILAKU
PPENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM
MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MASA SOCIAL DISTANCING
Nama : Ilham Sabrullah (IS)
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Tanggal Wawancara : 23 April 2020
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Alhamdulliah sehat.
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban : Menjalankan sesuai peraturan pemerintah.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Sangat khawatir.
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Sesekali keluar dengan perlindungan diri.
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Sangat berpengaruh dan sangat sulit mendapat data yg
berkaitan dengan tempat penelitian.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Sudah berjalan bab 4 serta sudah dapet data di tempat
penelitian.
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
Jawaban : Sangat kecewa dikarenakan jadi sulit dalam menyusun skripsi
dan serta terbatas dalam menyelesaikan.
89
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Sangat butuh untuk melengkapi data yg kurang karena
informasi itu penting untuk memenuhi data penelitian.
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
Jawaban : Kalo aku kan sumber informasinya yang aku wawancara itu
kepala perpustakaan, pustakawan dan 3 mahasiswa tingkat akhir, untuk
wawancara informan sudah dapet sebelum pandemic. Untuk kekurangan
saat pennelitian itu cuma ga sempet dapet dokumentasi, ini juga di
permasalahkan dosen penguji.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Kalo kondisi normal banyak hal dan data yg di peroleh dengan
berkunjung ke perpus, wawancara informan, mencari literatur,dan
mendapatkan dukumentasi serta bisa banyak berkonsultasi.
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Sebenernya untuk dokumentasi harus ada di karenakan pas ada
pandemi. Jadi ya di kosongkan saja di lampiran tapi ga terlalu masalah
kok, iItu kata dosenya cuman pelengkap jadi revisinya tambahin itu.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Seperti jurnal online serta beberapa data menurut para ahli
yang di butuhkan jadi ini di masukan di tinjauan literature, lebih fokus di
bab 2 kemaren.
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : Kalo data sekunder cari yang berkaitan dengan judul yang
relevan tentang pemanfaatan Koleksi Literatur Islam untuk mahasiswa
tingkat akhir di Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bisa dari jurnal, buku, dan menurut para ahli,
sesudah itu ditambahakan dengan bahasa sendiri. Yaa termasuk tadi
jurnal buku serta hasil wawancara terhadap informan juga termasuk kok.
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : Harus pintar-pintar menyiasatinya dengan cara cari data atau
informasi yg di butuhkan di google serta jurnal online yg sudah ada lebih
banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan penelitian. Banyak hal yg
bisa di cari dari buku online, jurnal online, dikarnakan ini online banyak
kendala dan faktor untuk data yg di dapat. Untuk teman mungkin sangat
membatu untuk mendapatkan informasi lebih
90
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Mengolah data tersebut dengan seefektif mungkin, lalu
menambahkan informasi terkait penelitian dan menyelesaikanya dengan
yakin bahwa data yg dimiliki valid dan dapat di pertanggung jawabkan.
Nama : Laga Al Ahli (LA)
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Tanggal Wawancara : 23 April 2020
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Alhamdulillah baik dan sehat.
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban : Sejauh ini saya melakukan hal tersebut.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Khawatir ada, tapi lebih kepada mengurangi untuk menjaga
diri kita dan orang lain juga.
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Tidak lebih di rumah aja
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Sangat amat berpengaruh.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Saya sudah pada tahap pengolahan data di Bab 4.
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
Jawaban : Kalau perasaan saya lebih ke biasa-biasa aja. Cuma sedih aja
untuk yg lain semisal belum mendapatakan data dan literatur yg
dibutuhkan untuk tugas akhir karena alhamdulillah untuk data-data tugas
akhir sudah dapat sebelum adanya lockdown.
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Masih karena untuk melengkapi data-data yang belum terisi.
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
91
Jawaban :Saya melakukan observasi ke Unit Kearsipan Utama Sekretariat
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan wawancara ke
Hasbi Fikri, S.IP, Madha, S.Pd. MM, Fheby Azom Arrafiqie, S.IP selaku
pustakawan di sana. Namun untuk wawancara dan observasi sudah di
lakukan sebelum lockdown. Yang saya butuhkan sekarang seperti visi misi
dan profile tempat penelitian saya serta beberapa data-sata untuk mengisi
lampiran untuk tugas akhir saya.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Iya berkunjung ke perpus pastinya, mengunjungi tempat
penelitian dan melakukan pencarian data yang masih saya butuhkan itu.
Seperti menanyakan visi misi secara langsung, meminta lampiran-
lampiran foto yg dibutuhkan untuk tugas akhir saya secara langsung.
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Saya melakukan pencarian informasi terkait visi misi dan
profile objek penelitian via internet. Melalui website lembaga tersebut.
Serta berusaha menghubungi salah satu informan untuk meminta
lampiran-lampiran berkas atau foto yang saya butuhka
n.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Kajian pustaka dari Buku, Dokumen, Jurnal, Artikel
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : Dengan cara mencari media cetak mengunjungi perpustakaan,
media elektronik melalui internet
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : Data sekundernya dari dokumen2 kaya pedoman, struktur
organisasi, profile organisasi, sama karya tulis orang lain melalui
internet.
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Saya menggunakannya dengan cara menuliskan dan
melampirkan dari apa yg sudah saya dapatkan untuk kebutuhan tugas
akhir saya
Nama : Miko Heratnomo (MH)
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Tanggal Wawancara : 23 April 2020
92
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Alhamdulillah baik.
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban : Menjalani himbauan pemerintah.. yaaa karena banyak sekali
himbauan-himbauan dari pemerintah juga dari keluarga juga banyak
yang mengatakan bahwa kita harus di rumah aja untuk supaya grafik
kurva yang sakit itu landai supaya tidak menukik tajam ke atas jadi yaa
sya menjalaninya.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Sebenernya agak sedikit khawatir ya karena takutnya kalo
tertular takutnya nanti ketika pulang ke rumah banyak ada orang tua,
adaorang-orang lain yang tertular juga. Dari pribadi sih, dari banyaknya
litearatur yang ada anak muda tuh relative bisa sembuh dalam
penawangannya tapi kan di sini ada orangtua , terutama ada orangtua
yang meroko jadi takutnya kalo terkena, takut kalo orang tua kea.. ada sih
sedikit khawatirnya.
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Tidak karena pertama banyak toko toko yang tutup terutama
tempat rekreasi jadi yaaa kita gabisa seperti biasa bukan karena gamau,
yaaa karena memang gabisa. Kalo untuk ke toko buku , tempat makan..
paling ke tempat makan ya. Kadang ke tempat, yaa makan, beli dan
langsung pulanggg. Ga seperti biasa ke tempat makan, makan di tempat.
Ga selalu bawa pulang. Yaa karena adanya social distancing, ya gabisa
makan di tempat gitu aja. Jadi ya sekadar lewat aja untuk ke tempat umum
juga.
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Ya, berpengaruh karena jadi kta tidak perlu lagi pergi ke
kampus dan mengurus surat surat dan berkas-berkas namun ada
kekurangannya yaitu kita jadi merasa lebih free dan agak merasa sedikit
terbebas padahal tidak.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Penyelesain masih bab 3 dan tahap penyebaran kuisioner.
Swalau udah observasi dan memberikan surat pengantar ke pihak
perpustakaan, namun menyebarkan kuisioner belum dilakukan..
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
93
Jawaban : Khawatir tidak bisa selesai, karena adanya covid-19
hambatannya mager dan merasa asing sendirian dan malah sedikit abai
terhadap skripsi, karena di rumah aja itu bosan.
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Ya masih butuh informasi. Karena sumber utama daftar pustaka
dari buku. Kita bisa mendapatkan apa yang kita cari di sana, trutama
sumber sumber sekunder kita mengutip dari buku. Kalo terjadi social
distancing, pasti akan keuslitan mengakses secara langsung
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
Jawaban : Data primer yakni penjaga perpustakaan dan siswa siswi SMP.
Saya sudah observasi, wawancara, meminta persetujuan pihak sekolah
dan memberikan surat pengantar setelah itu penyebaran angket di
perpustakaan. Data yang dibutuhkan yang pasti yaa kuisioner itu yaa ini
yang penting karena untuk bab 4 hasil penelitian, kalo gada kusioner ya
gada data. Saya belum sempat sebar kuioner ke anak-anak sekolah
sekolah sudah keburu tutup karena adanya pandemic. Kuisoner saya
terkait bagaimana sikap pemustaka terhadap gerakan literasi sekolah.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Menyebarkan kuisioner secara langsung ke anak-anak
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Meminta pustakawan selaku yg dipilih sekolah dalam
membantu saya untuk menyebarkannya google form kepada para siswa
serta meminta bantuan adik kelas dalam penyelesaian bab 3 dan bab 4.
Sempat nunggu kabar dari pustakawan karena sebelumnya sempat ditolak
melakukan penyebaran angket online karena masa transisi yg tadinya
masuk sekolah jadi belajar dari rumah. Tugas yg diberikan ke anak
sekolah sudah sangat banyak, jadi sempet disuruh nunggu sampe masuk
sekolah lagi. Setelah nunggu hampir 2 Minggu, barulah ane mencoba lagi.
Dengan nada meminta tolong dengan sangat serta pustakawan juga tau
bahwa masa belajar anak-anak ditambah akhirnya diberikan, namun
dengan sample yang terbatas, tidak seperti yg diharapkan sebelumnya.
Awal yang diharapkan 70an jadi 50an sekarang.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Ya seperti biasa aja nur. Bahan pustaka dll dan saya rasa
literatur yg saya pakai sudah cukup kecuali nanti ada tambahan setelah
sidang.. kita tidak tahu, lihat nanti saja.
94
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : Penyelesaian Bab 2 dan Bab 3 yang membutuhkan literatur.
Untuk Bab 2 sudah hampir selesai, dapat bahan sebelum covid-19 positif
di Indonesia tapi belum di olah sedangkan Bab 3 juga sebelum covid
namun literaturnya terbatas. dan buku literatur masih ada sebelum covid
(buku dari pu masih dipegang hehe) dan bab 3 juga sudah ada referensi
buku nya juga. Namun, utk bab 3 metode penelitian masih banyak yg
belum paham, adanya keterbatasan makanya disuruh nanya adik kelas
oleh dospem.
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : Bertanya ke teman terkait uji validitas dan tabel r
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Mengolahnya dengan cara biasanya, pahami, tiru, dan
modifikasi
Nama : Hafiz Al Farizi (HA)
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Tanggal Wawancara : 23 April 2020
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Alhamdulillah baik, lancar semua urusan yg belum terlaksana.
Dan masih melakukan aktivitas di rumah.
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban : Hampir 90% semua kegiatan yg biasa dilakukan di luar rumah,
sekarang sudah sepenuhnya dilakukan di rumah. Tapi kadang keluar
rumah hanya sekadar untuk belanja ke warung terdekat atau mengambil
kiriman paket.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Tidak terlalu khawatir sih, karena sebelum adanya pandemi
covid-19 ini sudah menjadi kebiasaan setelah berpergian keluar rumah
selalu menjaga kebersihan diri dengan sewajarnya
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Iyaa kondisinya aja mungkin yg berubah, tapi tetap menjaga
semangat untuk melakukan aktivitas.
95
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Cukup berpengaruh ya, karena ada beberapa proses di dalam
penelitian skripsi saya yg sekiranya kurang maksimal seperti pengambilan
data. Tapi alhamdulillah dengan cara via online bisa meminimalisir
hambatan yg ada.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Masih dalam tahap proposal skripsi, tetapi sudah
mengumpulkan beberapa persyaratan untuk ujian skripsi.
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
Jawaban : Tidak terlalu menyulitkan ya rasanya, karena untuk proses
memenuhi literatur yg akan digunakan masih bisa mengakses secara
online, dan untuk proses pengambilan data atau yg dimaksud dengan
wawancara dengan informan, juga memanfaatkan via online karena
memang sikonnya seperti ini, semua proses yg akan dilakukan sifatnya
online. Kondisinya seperti sekarang ini tentu banyak yg berubah, tapi bagi
saya tetap sama, karena harus melakukan aktivitas seperti biasanya, dan
memang prosesnya saja yg berbeda. Kalo bagi saya tetap bisa mensyukuri
apa yg terjadi, karena memang seperti ini keadaannya. Tentu ada niat
besar untuk menyelesaikan studi, jauh sebelum adanya pandemi ini juga
sudah ada niatan besar untuk menyelesaikan studi, karena selain sudah
semester akhir, itu memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang
mahasiswa/i.
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Masih sangat butuh sih, tetapi tetap sifatnya online, seperti
searching melalui Internet dll. Terlebih kalau untuk proses penyelesaian
skripsi itu sangat penting sekali, karena banyak tahapannya, seperti
mengurus administrasi atau berkas-berkas yg diperlukan untuk ujian
skripsi. Tapi kembali lagi mendapatkannya secara via online atau bisa
juga mendapatkannya melalui update terbaru dari ketua jurusan maupun
sekretaris jurusan. Masih seputaran tentang penelitian ya pastinya, seperti
literasi budaya dan kewargaan, fenomenologi, komunitas, dan metode
penelitian dan itu semua dilakukan pencarian mulai dari yg definitif
sampai hal yg lebih mendalam lagi.
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
Jawaban : Untuk sumber primernya didapat dari hasil wawancara dengan
dua penanggung jawab dari komunitas terkait literaasi budaya. Belum
melakukan wawancara mendalam, jadi baru sekitar 50% data yg didapat
sekitaran bulan Januari – Februari. Kalo perihal mendapatkan
96
informasinya itu beberapa ada yg online, ada juga datang langsung ke
perpustakaan.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Tahapannya itu pertama observasi awal atau pengamatan di
objek yg saya gunakan, wawancara dengan informan tatapmuka, tidak
secara online. Datang langsung ke komunitasnya.
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Via whatsapp nanti wawancara mendalamnya. Waktu itu
sekitar dua minggu yg lalu pernah dapet link dari salah satu sosial media
untuk bisa mengakses literatur secara online dan memang kebanyakan
bentuknya pdf. Tetap menggunakan buku tapi dalam bentuk pdf, dan
mendapatkan literatur berbentuk jurnal Jadi objek penelitian yg saya
pakai itu adalah komunitas, dan kebetulan di dalam komunitas tersebut
ada teman saya sebagai penanggung jawab komunitas tersebut, jadi
beliau bersedia diwawancara melalui via whatsapp dan untuk lampiran
foto beberapa saya dapatkan dari teman saya selaku penanggung jawab
komunitas tersebut, dan bisa mencarinya juga di internet tapi saya lupa
nama linknya itu apa.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Untuk sekunder ada dari jurnal, artikel, buku, ebook, skripsi
juga ada. Banyak banget sih yang dibutuhkan karena kan baru proposal
penelitian mulai dari nyari pengertian literasi, komunitas, fenomologi,
metode penelitian, filsafat, dll
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : Jika tidak ada social distancing yaa mencari literatur literasi,
komunitas, fenomologi, metode penelitian, filsafat tadi langsung dan
mengumpulkan dokumentasi ke lapangan.
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : Yang utama itu google ya pastinya, ada juga beberapa portal
repository dari universitas di Indonesia. Ada salah satu situs web,
namanya scribd.id dan masih baca literatur yg sudah ada juga salah satu
platformnya dari gramedia.com
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Yang pertama dilakukan pasti dibaca dahulu, lalu mencoba
menganalisis, kemudian dibaca ulang sampai menemukan titik bahwa ini
adalah informasi yg akan saya gunakan. Pengecekan pasti ya.. di analisis
97
kemudian dituangkan ke dalam sebuah narasi yg sesuai dengan pemikiran
saya sendiri.
Nama : Dita Irmanyani
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Tanggal Wawancara : 23 April 2020
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Kurang baik karena adanya social distancing ini.
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban :Iya saya menjalani, tetapi tidak maksimal karena kadang harus
keluar ya.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Pertama mulai virus ini worry banget, cuma semakin kesini ya
udah jalanin aja, kalo emang ada aktivitas yang mengharuskan saya
keluar ya keluar aja.
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Kalo ke toko buku sih engga cuma ke tempat ngopi pernah
beberapa kali selama corona ini.
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Berpengaruh banget, lebih ke bimbingan sih walaupun bisa
bimbingan online tetep lebih efektif ketemu dospem langsung dan nanya
banyak terkait skripsi kita jadi lebih enak.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Lagi proses bab 4
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
Jawaban : Kalo di tanya soal perasaan ga enak pastinya, jadi agak ribet
sih yaa, iyaaa pasti berubah.. yaa ada plus minusnya sih walaupun ga bisa
dateng langsung jadi pustakawan nya pun lebih tanggap dan cepat
melayani apa yang lagi kita butuhkan.
98
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Saya butuh info itu untuk melengkapi data yang ada, tentang
perpustakaan yang sedang saya teliti di bab 4
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
Jawaban : Data primer yang saya gunakan yakni kepala perpus,
pustakawan, pemustaka. Untuk yang dibutuhkan data pengunjung
pemustaka, soalnya surat kunjungan baru jadi pas awal corona dan
hanya data pengunjung saja yang belom bisa diminta kalo belom ada
surat. Data pengunjung ini yang nantinya akan saya gunakan untuk
menyebarkan kuisioner jadi tepat sasaran. Penelitian saya tentang
presepsi pemustaka terhadap desain interior layanan anak pada Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta jadi saya meneliti
pemustaka meminta pendapat mereka terkait desain layanan anak di sana
mulai dari gedungnya bagaimana, ruangan, perabot, hirarki,
pencahayaan, perawatannya, kualitas udara dan pewarnaan. Saya
cantumkan itu di kuisioner saya.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Penyebaran kuisoner pasti langsung ke pemustaka yang ada di
perpustakaan yang sedang di teliti, lebih enak langsung dari pada lewat
google form atau yang lainnya.
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Sebelumnya saya sudah sering datang ke perpus jauh sebelum
adanya masalah ini, jadi foto perpus sudah di ambil, kalau untuk
kuesioner jadinya saya sebar secara acak lewat web. Sebar ke pemustaka
dengan mengandalkan google form untuk nyebar sisa kuesionernya. Kalo
saya butuh data soal perpus yang sedang di teliti, pustawakan nya sangat
membantu, saya bisa bertanya lewat sosial media yang ada. Kalo tentang
informasi yang lain seperti ingin melihat skripsi atau buku bisa
memanfaatkan repository kampus.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Data sekunder saya literatur online, laporan penelitian skripsi,
data perpus dan Data sekunder aman, sudah tercukupi semua. Udah
engga melalukan pencarian informasi lagi
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : -
99
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : -
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Data yang sudah ada dikembangkan lagi kemudian di olah agar
menjadi data yang valid dan mudah di pahami.
Nama : Ahmad Sofyan (AS)
Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013
Judul Skripsi : Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa STIE BI dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi
Tanggal Wawancara : 25 April 2020
1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?
Jawaban : Alhamdulillah baik
2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan
PSBB?
Jawaban : Iya menjalani, mengikuti anjuran pemerintah seperti diam di
rumah, berkumpul sama keluarga.
3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?
Jawaban : Sedikit khawatir terhadap
4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko
buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?
Jawaban : Tidak pernah lagi semenjak ada wabah
5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut
kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?
Jawaban : Berpengaruh yaa khawatirr tidak ke kejar skripsinya tapi
alhamdulillahnya kajur dan sekjur memudahkan dan membantu
mahasiswa akhir dengan baik.
6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,
sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?
Jawaban : Bab 3
7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan
perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan
lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?
Jawaban : Mencoba ikhlas dengan yang sedang terjadi, dan mencari solusi
lain
100
8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi
untuk skripsi kamu?
Jawaban : Tentu, karena untuk menghimpun data penelitian. Data primer
harus lengkap, sekunder un demikian khususnya pada bab 4
9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan
proses penyelesaian skripsi?
Jawaban : Wawancara yaa ke mahasiswa STIE BI jurusan Managemen
2015 dan Observasi terkait bagaimana perilaku informasi mahasiswa
tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasinya yang pasti yaa.
10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam
kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui
wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)
Jawaban : Harusnya jika secara normal, saya meneliti langsung di tempat
saat informan melakukan pencarian informasi bagaimana mereka mencari
informasi nya dengan cara apa, apa melalui internet atau datang ke
perpustakaan. Wawancara dan observasi secara langsung intinya.
11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?
Jawaban : Data primer itu saya dapat dari observasi dan wawancara
langsung ke tempat penelitian, karena judul saya mengenai perilaku
pustakawan dalam mencari informasi maka saya observasi perilaku
mereka dan melakukan wawancara, jika tidak memungkinkan untuk
dilakukan secara langsung saya meminta izin kepada mereka untuk
mewawancarai mereka by phone, video call/voice note. Video call/phone
call cara yang paling rasional pada saat ini , itupun jika informan
mengizinkan.
12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?
Jawaban : Data sekunder saya peroleh dari koleksi buku-buku mengenai
perpustskaan yang dimiliki saya dan teman-teman saya, serta beberapa
jurnal yang saya peroleh dari jurnal online seperti milik perpusnas,
onesearch, dll tentu dengan meminta saran terlebih dahulu buku apa yang
cocok untuk saya ambil datanya
13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya
dalam kondisi normal?
Jawaban : Jika normal saya langsung datang ke perpustakaan untuk
mencari data yg saya butuhkan yakni dari buku-buku untuk tnjauan
literatur, jurnal, skripsi teman-teman yang bisa saya jadikan bahan
referensi
14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi
ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?
Jawaban : Ya itu dengan cara online e-book misalnya, atau jurnal online,
dan beberapa saya pinjam dari teman satu jurusan yang memiliki data
101
sekunder tersebut. Prosesnya sedikit terhambat, namun buku dan
beberapa jurnal masih dapat diperoleh dengan cara googling dan dengan
mendapatkan cetakan elektronik nya.
15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu
menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?
Jawaban : Meninjau dan menganalisis kembali informasi yang dibutuhkan
apakah sudah sesuai atau belum.
102
LEMBAR TUGAS DOSEN PEMBIMBING
103
LEMBAR PERGANTIAN JUDUL
Jakarta, 23 April 2020
Kepada Yth
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif HidayatuIlah Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini saya
Nama Pembimbing : Hikmah Irfaniah, M.Hum
Nama Mahasiswa : Siti Nurkomara
NIM : 1113025100032
Dengan ini memberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa
bersangkutan.
Judul Awal : Kecenderungan Minat Baca Siswa Terhadap Buku Fiksi
di Perpustakaan SMAN 8 Depok
Judul Baru : Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir
Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social
Distancing
Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya di ucapkan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dosen Pembimbing Skripsi
Hikmah Irfaniah, M.Hum