Click here to load reader
Upload
ngominh
View
333
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA
PASCASARJANA UHAMKA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Hilda Safitri
NIM: 1113025100064
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2017 M
Lembar Pengesahan Bimbingan Skripsi
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PASCASARJANA
UHAMKA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Hilda Safitri
NIM : 1113025100064
di bawah bimbingan :
Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19641215 199903 1 005
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H / 2017 M
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : HILDA SAFITRI
N I M : 1113025100064
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi
baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 06 September 2017
HILDA SAFITRI
i
ABSTRAK
Hilda Safitri (1113025100064). Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Pascasarjana UHAMKA di bawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2017
Tujuan penelitian ini dilakukan mengetahui perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA sebelum, saat dan setelah melakukan pencarian informasi. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan
metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini
adalah jumlah pengunjung pada bulan April – Juni 2017 yaitu 2.566 orang.
Sampel diambil menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sampel
berjumlah 96 orang. Kuesioner disebar ke mahasiswa pascasarjana UHAMKA
yang sedang berada di perpustakaan pascasarjana UHAMKA. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini ialah accidental sampling di mana peneliti
memilih sampel dari siapa saja yang kebetulan ada. Penelitian ini menggunakan
teori Ellis, yang mana teori tersebut peneliti bagi menjadi 3 tahap yaitu sebelum,
saat dan setelah melakukan pencarian informasi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah melakukan pencarian
informasi adalah positif, dengan skor 3,09, skor ini berada pada skala interval 2,52
– 3,27. Perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat melakukan pencarian
informasi adalah positif, dengan skor 3,08, skor ini berada pada skala interval 2,52
– 3,27. Perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah melakukan pencarian
informasi adalah sangat positif, dengan skor 3,30, skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku pencarian informasi
mahasiswa pascasarjana UHAMKA secara keseluruhan mencakup aspek sebelum,
saat dan setelah mencari informasi adalah positif, dengan skor 3,16, skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Kata kunci: perilaku pencarian informasi, mahasiswa pascasarjana
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat penulis kepada Nabi Muhammad
SAW, semoga syafatnya dapat diperoleh diakhirat kelak. Amin.
Skripsi ini berjudul ―PERILAKU PENCARIAN INFORMASI
MAHASISWA PASCASARJANA UHAMKA‖. Penulis mengetahui benar bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam proses penulisan maupun referensi yang digunakan.
Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak dalam penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik
Kelas B Tahun Ajaran 2013 Jurusan Ilmu Perpustakaan.
iii
6. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang
membantu, mengarahkan dan memberikan ilmu, serta kesabaran selama
proses penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akadmik, sosial,
dan keagamaan.
8. Ibu Irma Suryani Skb, Bintang Bela Adillah, S.IP dan Choirotin Nisa, S.IP
yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan penelitian di
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA.
9. Bapak dan ibu tercinta yang telah mencurahkan segala kasih sayang dan
pengorbanan untuk putri tercinta. Kesabaran, untaian do‘a, nasehat, perhatian,
dan semangat yang mereka berikan mendorong penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Adikku tersayang Fajrul Rahman dan sepupuku Nur Ratna terima kasih telah
memberikan dukungan dan doanya.
11. Teman - teman seperjuangan yaitu Tia, Fathiya, Ummi, Novi, Bian, Jeje,
Riska, Putri Wulandari, Gadis, Siti, Mega, Mutia, Azizah, Dyah, Dyta, Dewi,
Putri Permatasari, Nato dan teman-teman angkatan 2013 khususnya Ip B
yang telah bersama-sama penulis berjuang menyelesaikan kuliah S1.
12. Keluarga besar KKN EKALAYA 2016 Rahmah Fitriani, Cici Zulaika, Ariani
Dwi Putri, Fitri Dwi Febrianti, Ilham Sabrullah, Ilham Saiful, Risky Dwi
Aprian, Luthfi Hasanal, Ahmad Saymsul dan Hakiki Tertiari. Terima kasih
tetap erat menjalin persaudaraan dengan baik.
iv
13. Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat diucapkan satu persatu, hanya
do‘a dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah
SWT yang membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Jakarta, 06 September 2017
Hilda Safitri
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR ................................................................................... 11
A. Informasi ............................................................................................................... 11
1. Definisi Informasi .............................................................................................. 11
2. Sumber-sumber Informasi ................................................................................. 12
B. Kebutuhan Informasi ............................................................................................ 18
C. Perilaku Pencarian Informasi ................................................................................ 21
D. Model Perilaku Pencarian Informasi ..................................................................... 23
E. Hambatan Pencarian Informasi ............................................................................. 31
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 33
G. Peta Tinjauan Literatur.......................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 37
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................... 37
B. Sumber Data .......................................................................................................... 37
1. Data Primer ........................................................................................................ 37
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 38
1. Populasi ............................................................................................................. 38
2. Sampel ............................................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 40
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................................. 41
F. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................................................. 45
1. Uji Validitas....................................................................................................... 45
vi
2. Reliabilitas ......................................................................................................... 48
G. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 50
A. Profil Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA ....................................................... 50
1. Sejarah Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA................................................. 50
2. Visi dan Misi Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA ....................................... 50
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA ............................. 52
4. Koleksi Perpustakaan ........................................................................................ 52
5. Layanan Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA ............................................... 54
6. Anggota Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA ............................................... 55
7. Peraturan dan Tata Tertib .................................................................................. 56
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 57
1. Identitas Responden ........................................................................................... 57
2. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Sebelum Mencari
Informasi............................................................................................................ 59
3. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Saat Mencari Informasi
71
4. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Setelah Mencari
Informasi............................................................................................................ 81
C. Pembahasan ........................................................................................................... 89
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 93
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 93
B. Saran ..................................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 96
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peta Tinjauan Literatur ..................................................................................... 35
Tabel 3.1 Item-Total Statistics .......................................................................................... 45
Tabel 3.2 Case Processing Summary ................................................................................ 46
Tabel 3.3 Nilai r Product Moment .................................................................................... 47
Tabel 3.4 Reliability Statistics .......................................................................................... 48
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian .............................................................................................. 49
Tabel 4.1 Struktur organisasi.............................................................................................52
Tabel 4.2 Jenis Kelamin .................................................................................................... 57
Tabel 4.3 Program Studi ................................................................................................... 58
Tabel 4.4 Menentukan topik informasi ............................................................................. 59
Tabel 4.5 Bertanya kepada dosen terkait informasi yang dibutuhkan .............................. 60
Tabel 4.6 Bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan ..................... 62
Tabel 4.7 Bertanya kepada teman terkait informasi yang dibutuhkan .............................. 63
Tabel 4.8 Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis dan disertasi sebagai referensi ..... 64
Tabel 4.9 Menyiapkan keyword tentang informasi yang ingin diperoleh ......................... 65
Tabel 4.10 Menentukan dan membuat daftar informasi yang akan dicari ........................ 66
Tabel 4.11 Menentukan media untuk pencarian ............................................................... 67
Tabel 4.12 Menggunakan informasi yang bukan original ................................................ 68
Tabel 4.13 Mencari sumber informasi yang original........................................................ 69
Tabel 4.14 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum
mencari informasi ............................................................................................................. 70
Tabel 4.15 Langsung mendatangi rak ............................................................................... 72
Tabel 4.16 Menggunakan pencarian spesifik (advanced search) dalam penelusuran
menggunakan katalog ....................................................................................................... 73
Tabel 4.17 Menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam penelusuran
menggunakan katalog ....................................................................................................... 74
viii
Tabel 4.18 Menelusur daftar isi sebuah jurnal .................................................................. 75
Tabel 4.19 Menggunakan internet .................................................................................... 76
Tabel 4.20 Menggunakan operator boolean logic............................................................. 77
Tabel 4.21 Memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan ............ 78
Tabel 4.22 Memantau informasi terbaru ........................................................................... 79
Tabel 4.23 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat
mencari informasi ............................................................................................................. 80
Tabel 4.24 Melakukan pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih dalam 82
Tabel 4.25 Memilih informasi yang relevan ..................................................................... 83
Tabel 4.26 Membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber informasi lain
.......................................................................................................................................... 84
Tabel 4.27 Mengecek ulang informasi yang ditemukan ................................................... 85
Tabel 4.28 Menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh ...................................... 86
Tabel 4.29 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah
mencari informasi ............................................................................................................. 87
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Membangun Kuesioner
Lampiran 3 Surat Menjadi Pembimbing
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 6 Surat Ganti Judul
Lampiran 7 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
bulan April – Juni 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini semua orang membutuhkan informasi, baik untuk mendukung
pekerjaannya atau pun hanya sekedar menambah wawasan. Informasi
membuat seseorang mendapat pengetahuan yang dapat digunakan untuk
kehidupannya. Informasi sangat besar jumlahnya, informasi ini
dikelompokkan dalam dua jenis yaitu informasi lisan dan informasi
terekam. Namun pada kenyataannya informasi terekamlah yang banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik dalam bermasyarakat,
berorganisasi, dan bergaul dengan sesama.1 Hal ini cukup wajar karena
beberapa orang tidak dapat langsung mengerti dengan informasi lisan,
lagipula informasi lisan hanya tersimpan di ingatan sedangkan tidak semua
orang mempunyai ingatan yang kuat.
Selain itu, informasi terbagi menjadi dua bentuk yaitu informasi
tercetak dan informasi tidak tercetak. Informasi tercetak seperti buku, koran,
majalah, kamus dan sebagainya. Sedangkan informasi tidak tercetak seperti
internet. Informasi bisa didapat dengan cara yang mudah dan murah,
Internet menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Walaupun begitu informasi bentuk lain seperti buku tidak
pernah kehilangan peminatnya.
1 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi
(Information Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), h. 5.
2
Seseorang yang membutuhkan informasi harus melakukan pencarian
informasi agar menemukan informasi yang dibutuhkan. Ada hadis yang
mengatakan:
ل اهلل لو طري قا وعن أب ىري رة أن رسول اهلل قال:ومن سلك طري قاي لتمس فيو علما,سه
إل اجلنة
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, sesungguhnya Rasulullah
shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: ―Barang siapa yang menempuh jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.‖
(H.R Muslim)2
Hadis ini menerangkan bahwa menuntut suatu ilmu akan mengantarkan
pada ilmu lainnya yang dengan ilmu tersebut akan mengantarkan pada
surga.
ن أنس قال: قال رسو ل اللو صلى اللو عليو وسلم ع من خرج ف طلب العلم كان :
بيل اللو حت ي رجع )رواه الرتمذي(ف س
Artinya: ―Dari Anas, telah bersabda Rasulullah saw:
―barangsiapa keluar (pergi) dengan tujuan menuntut ilmu maka ia berada di
jalan Allah sehingga ia kembali (HR. Tirmidzi).3
Hadis ini menerangkan bahwa menuntut ilmu di jalan Allah maka ia
sudah berada di jalan Allah, bahkan bila sesorang meninggal dunia saat
2 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin (Semarang: Toha Putra, 1981), h. 280.
3 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin, h. 282.
3
mencari ilmu dia akan mendapatkan surganya Allah karena dinilai sama
dengan mati syahid.
Perilaku pencarian informasi dimulai saat orang tersebut menyadari
bahwa ia membutuhkan suatu informasi selanjutnya ia melakukan pencarian
dengan berbagai cara sampai akhirnya mendapatkan informasi yang dicari.
Setiap individu tentunya memiliki perilaku pencarian informasi yang
berbeda-beda.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi
salah satunya adalah kebutuhan informasi. Pada saat seseorang
membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhannya, orang tersebut di
hadapkan pada situasi problematis. Situasi ini muncul akibat adanya
kesenjangan antara keadaan pengetahuan yang dimiliki dengan kenyataan
kebutuhan informasi yang di perlukan, kesenjangan inilah yang akhirnya
melahirkan perilaku informasi terterntu dalam proses pencarian informasi.4
Kebutuhan informasi setiap orang berbeda-beda hal ini yang menyebabkan
perilaku pencarian informasi setiap orang juga berbeda. Selain kebutuhan
informasi, terdapat pula faktor lain yang mempengaruhi perilaku pencarian
informasi yaitu kondisi psikologis seseorag, demografis, peran seseorang di
masyarakat, lingkungan, karakteristik sumber informasi.5
Perilaku pencarian informasi adalah perilaku di tingkat mikro, berupa
perilaku pencarian informasi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari semua interaksi dengan sistem, baik di
4 Carol C. Kuhlthau, ―Inside the Search Process: Information Seeking form the User‘s
Perspective,‖ Journal of The American Society for Information Science, Juni 1991, h. 362. 5 Putu Laxman Pendit, ―Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan,‖ 28 April 2017,
http://www.pustakaindonesia.org.wp-contentuploads201205Perilaku-Informasi-Semesta-
Pengetahuan.pdf.
4
tingkat interaksi dengan komputer atau tingkat intelektual (misalnya stategi
Boolean atau menentukan buku yang paling relevan saat di perpustakaan),
dan juga akan melibatkan mental seperti menilai relevansi data ataupun
informasi yang diambil.6
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, seseorang dapat
melakukan pencarian informasi di internet dan perpustakaan. Internet
menjadi pilihan karena kemudahan dalam mengaksesnya. Semua orang
dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun. Selain itu informasi
yang disediakan internet pun sangat beragam sehingga besar kemungkinan
seseorang menemukan informasi yang dicari di internet. Walaupun begitu,
semua balik ke perilaku pencarian informasi serta kebutuhan informasi
orang itu sendiri. Banyak pula individu yang mencari informasi ke
perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk bisa mendapatkan
berbagai informasi. Perpustakaan menyediakan berbagai buku dengan
berbagai subjek. Selain buku, terdapat pula jurnal, koran, koleksi referensi,
dan lainnya. Perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi tetapi
menyediakan beberapa layanan seperti layanan sirkulasi, layanan referensi,
dan sebagainya. Perpustakaan dapat membantu seseorang menemukan
informasi yang dicari. Pemustaka dapat mencari dengan bermacam cara
seperti mencari di katalog (OPAC), langsung mendatangi rak, menanyakan
kepada petugas perpustakaan.
6 T.D. Wilson, ―Human Information Behavior,‖ Informing Science Vol. 3 (Juni 2000): h.
49.
5
Mahasiswa merupakan salah satu kalangan yang sering melakukan
pencarian informasi, terlebih mahasiswa pascasarjana. Mahasiswa
pascasarjana adalah mahasiswa S2 maupun S3 yang telah melewati jenjang
perkuliahan S1. Mahasiswa ini sering melakukan pencarian informasi
mengingat saat mereka berada pada jenjang S1, mereka pasti mendapat
tugas serta memiliki kewajiban menyelesaikan skripsi. Dalam penyelesaian
skripsi ini mahasiswa perlu melakukan pencarian informasi untuk
memperkuat teori mereka.
Mahasiswa pascasarjana memiliki kebutuhan informasi yang lebih
banyak untuk menambah wawasan, menyelesaikan tugas dan menyelesaikan
tesis. Perilaku pencarian informasi mahasiswa pascasarjana ini pun berbeda-
beda, mengingat kebutuhan informasi yang berbeda-beda serta beberapa
faktor lain serta kendala yang mempengaruhinya. Mahasiswa pascasarjana
biasanya mencari informasi di perpustakaan ataupun di internet.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah sarana yang digunakan untuk
menunjung kegiatan civitas akademik.7 Perpustakaan perguruan tinggi dapat
membantu seluruh civitas akademik dalam memenuhi kebutuhan informasi
mereka. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan informasi untuk
membantu seluruh civitas akademik mulai dari mahasiswa, dosen, dan staf
perguruan tinggi. Itu berarti pemustaka yang datang ke perpustakaan
perguruan tinggi memiliki latar belakang yang berbeda-beda serta
kebutuhan informasi yang berbeda pula.
7 Imran Berawi, ―Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi,‖ Jurnal Iqra’
Vol. 6 (Mei 2012): h. 49.
6
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA merupakan perpustakaan
fakultas yang berdiri di bawah naungan UHAMKA (Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka). Perpustakaan ini menyediakan berbagai
koleksi umum dan koleksi islam. Tingginya kebutuhan mahasiswa
Pascasarjana UHAMKA membuat Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
menjadi tempat bagi mahasiswanya khususnya mahasiswa pascasarjana
untuk menemukan informasi. Terlebih lagi letak perpustakaan ini yang
berada di gedung yang sama dengan KBM mahasiswa pascasarjana
sehingga perpustakaan ini menjadi tempat utama bagi mahasiswanya untuk
mencari informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk memilih topik
penelitian yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Pascasarjana UHAMKA”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian ini tidak meluas dan
lebih terarah dengan jelas maka yang akan diteliti dibatasi hanya pada
perilaku pencarian informasi mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum,
saat dan setelah melakukan pencarian informasi menggunakan teori Ellis.
Peneliti menggunakan teori Ellis karena peneliti ingin melihat perilaku
pencarian informasi yang bersifat fisik (tindakan).
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka peneliti menyusun
perumusan masalah sebagai berikut :
7
1. Bagaimana perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum
melakukan pencarian informasi?
2. Bagaimana perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat
melakukan pencarian informasi?
3. Bagaimana perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah
melakukan pencarian informasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari rumusan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA
sebelum melakukan pencarian informasi
2. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat
melakukan pencarian informasi
3. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah
melakukan pencarian informasi
Berdasarkan tujuan di atas maka manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah :
1. Memberikan masukan yang berguna bagi Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA
2. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA dalam memberikan pelayanan terhadap pemustaka agar
dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka
8
3. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa ilmu
perpustakaan
4. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang dengan
tema serupa
5. Memperluas wawasan penulis tentang perilaku pencarian informasi
mahasiswa pascasarjana
D. Definisi Istilah
Perilaku pencarian informasi adalah perilaku mencari informasi yang
ditunjukkan seseorang saat berinteraksi dengan sistem informasi. Perilaku
informasi terjadi ketika seseorang menyadari ia membutuhkan sebuah
informasi selanjutnya mulai melakukan pencarian informasi dengan
berbagai cara sampai akhirnya menemukan informasi yang dicari.
Mahasiswa pascasarjana adalah mahasiswa S2 dan S3 yang telah
melewati S1. Mahasiswa pascasarjana membutuhkan informasi untuk
menambah wawasan, menyelesaikan tugas dan menyelesaikan tesis.
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA adalah perpustakaan perguruan
tinggi yang berada di bawah naungan UHAMKA. Perpustakaan ini
mempunyai banyak koleksi yang dapat membantu civitas akademik
memenuhi kebutuhan informasinya.
9
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan memberikan gambaran umum tentang apa
yang dibahas dalam setiap bab dalam laporan penelitian ini. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini akan membahas mengenai definisi informasi,
sumber-sumber informasi, kebutuhan informasi, perilaku
pencarian informasi, model perilaku pencarian informasi,
dan hambatan pencarian informasi.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data
serta penelitian yang relevan.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum
perpustakaan pascasarjana UHAMKA dan pembahasan
hasil penelitian yang berkaitan dengan perilaku pencarian
pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
sebelum, saat dan setelah melakukan pencarian informasi.
10
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang
dikemukakan peneliti serta saran yang merupakan masukan
dari peneliti.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Informasi
1. Definisi Informasi
Menurut Kamus Etimologi Online yang dikutip oleh Ulpah
Andayani, kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion
yang diambil dari Bahasa Latin informationem yang berarti ―garis besar,
konsep, ide‖. Informasi merupakan kata benda dari informare yang
berarti aktivitas dalam ‗pengetahuan yang dikomunikasikan‖. Istilah ini
digunakan untuk menyampaikan suatu ide atau gagasan baru yang akan
disampaikan kepada masyarakat.8 Informasi merupakan data yang telah
diproses menurut sekumpulan aturan dan telah memiliki arti atau nilai.9
Informasi adalah data yang telah diproses sehingga memilki nilai untuk
disampaikan ke masyarakat.
Informasi menjadi bahan atau bahkan komoditas yang sangat unggul
dalam pola kehidupan manusia, terlebih lagi pada zaman sekarang. Tanpa
informasi, manusia tidak tidak bisa berperan banyak dalam
lingkungannya.10
Informasi tidak sama dengan fakta atau kebenaran.
Informasi bisa mengurangi ketidakpastian, namun informasi juga dapat
8 Ulpah Andayani, Dasar-dasar Organisasi Informasi (Tangerang: UIN Jakarta Press,
2016), h. 7. 9 Chairul Furqon, ―Konsep Informasi,‖ Mei 2017,
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121CHAIRUL_
FURQON/003._SIM-konsep_informasi.pdf. 10
Pawit M. Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 1995), h. 2.
12
menambah kebingungan.11
Walaupun begitu, sebenarnya fungsi utama
informasi, dalam konteks sistem informasi adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian dari pengguna.12
Untuk itu
pengguna pun harus lebih bijak saat menerima informasi dan memproses
semua informasi yang diperoleh.
2. Sumber-sumber Informasi
Menurut Singh yang dikutip oleh Ulpah sumber-sumber informasi
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:
a. Sumber dokumenter (documentary source)
Sumber dokumenter merupakan sumber-sumber formal, yaitu
sumber informasi yang didokumentasikan, atau sumber informasi
tertulis dan tercatat/terekam. Sumber dokumenter dikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
1) Sumber informasi primer (primary source)
Sumber informasi primer atau yang disebut juga sebagai sumber
asli adalah karya asli yang menyajikan gagasan-gagasan asli dari
penulis yang pertama dan dipublikasikan dalam sebuah sumber
atau publikasi, artinya sumber-sumber informasi primer ini tidak
akan ditemui dalam bentuk penerbitan lainnya. Beberapa contoh
dari sumber informasi primer adalah:
a) Dokumen pemerintah
11
Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 348. 12
Agus Rusmana, Materi Pokok Analisis Sistem Informasi (Jakarta: Universitas Terbuka,
2002), h. 19.
13
b) Jurnal
c) Laporan penelitian
d) Prosiding konferensi
e) Laporan ekspedisi ilmiah
f) Paten
g) Standar
h) Trade literature (literature perdagangan)
i) Tesis dan disertasi
2) Sumber informasi sekunder (secondary source)
Sumber informasi sekunder adalah pengetahuan yang telah
diolah kembali atau dikemas ulang dalam bentuk yang lebih
mudah diakses dan dipahami. Selain mengemas ulang informasi
dari literature primer, banyak diantara sumber-sumber ini juga
berfungsi sebagai pemandu ke dokumen asli atau primer.
Sumber-sumber sekunder adalah:
a) Jurnal atau majalah (yang secara khusus
menginterpretasikan dan mengulas perkembangan yang
dilaporkan dalam literature primer)
b) Indeks dan abstrak
c) Tinjauan perkembangan (review of progress)
d) Buku rujukan, misalnya ensiklopedi, kamus, buku
pegangan, tabel, kumpulan formula, dll.
e) Treatise (karya tulis)
f) Monograf
14
g) Buku teks
3) Sumber informasi tersier (tertiary sources of information)
Sumber informasi tersier adalah sumber yang tidak mengandung
ulasan mengenai bidang subjek atau disiplin ilmu tetapi hanya
memberi informasi mengenai literatur primer dan sekunder.
Sumber informasi tersier ini digunakan sebagai alat bantu untuk
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Yang
termasuk ke dalam sumber informasi tersier adalah:
a) Direktori dan buku tahunan
b) Bibliografi
c) Panduan literatur
d) Daftar penelitian yang sedang berjalan
e) Panduan ke perpustakaan dan sumber-sumber informasi
f) Panduan ke organisasi-organisasi
b. Sumber non dokumenter (non-documentary sources)
Sumber non dokumenter merupakan sumber informasi yang tidak
didokumentasikan, yaitu sumber informasi dalam bentuk komunikasi
lisan atau kata-kata (verbal). Sumber non dokumenter
dikelompokkan menjadi 2 yaitu: sumber informasi formal dan
sumber informasi informal. Contoh sumber informasi formal adalah
radio, TV, research organizations (organisasi penelitian) sedangkan
15
contoh sumber informasi informal adalah percakapan orang dengan
para ahli, pertemuan, konferensi, dan lain-lain.13
Selain sumber-sumber diatas, terdapat pula sumber lain yaitu
internet. Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling
terkoneksi. Koneksi antara jaringan komputer ini menggunakan
kabel tembaga seperti yang masih digunakan di beberapa daerah di
Indonesia yaitu kabel optika serat, sambungan tanpa kabel dan
satelit.14
Internet membuat komputer-komputer dapat saling
terhubung sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.
Banyak hal yang dapat dilakukan menggunakan internet, yaitu:
1) E-mail adalah singkatan kata dari electronic mail. Dalam Bahasa
Indonesia sering disebut surat elektronik. Sebagaimana surat
biasa, sistem surat elektronik pun terdapat pengirim surat,
pengangkut surat dan penerima surat.
2) Chatting adalah fasilitas mengobrol melalui internet. Caranya
sama dengan mengobrol sehari-hari, hanya saja obrolan ditulis
dengan komputer kemudian diteruskan oleh internet ke teman
mengobrol anda.
3) Akses jarak jauh. Internet memungkinkan pemakai
menghubungi komputer dan pusat informasi dengan mudah di
manapun mereka berada, seperti mengakses koleksi digital.
4) E-mail dan list adalah transisi atau pengiriman berita/surat dari
satu komputer ke komputer lain. Email memungkinkan
13
Andayani, Dasar-dasar Organisasi Informasi, h. 19–25. 14
Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2010), h. 12.6.
16
dilakukan pertukaran gagasan, pertanyaan, jawaban secara
cepat.15
Mailing list adalah perluasan lebih lanjut dari pertukaran
e-mail. Mailing list menjadi sarana seseorang untuk bertukar
informasi dengan orang lain. Pada mailing list terdapat
sekretariat yang bertugas mencatat surat dan mengatur surat
masuk. Selain mailing list, terdapat pula mail archives. Mail
archives adalah arsip umum yang berisi hasil diskusi pada
mailing list dan dapat diambil pemakai.
5) Newsgroup adalah forum diskusi publik pada jaringan
komputer. Perbedangan newsgroup dengan mailing list adalah
sifat newsgroup yang pasif sehingga jika pemakai ingin
mengetahui informasi tentang suatu masalah baru maka ia harus
menghubungi newsgroup tertentu.
6) Menemukan sumber informasi. Sumber informasi bukan hanya
dalam bentuk tercetak namun juga terdapat dalam bentuk
elektronik. Dengan internet, pengguna dapat menemukan
sumber informasi elektronik.
7) Perolehan data. Internet membantu pengguna mengetahui
perpustakaan yang menyediakan jasa pinjam antarperpustakaan
ataupun melihat cantuman bibliografi dari berbagai dokumen.
8) Perpustakaan maya. Perpustakaan maya merupakan
perpustakaan dalam format elektronik. Untuk mengakses
perpustakaan maya diperlukan internet.
15
Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 1.
17
9) Media massa warga. Dengan internet seseorang dapat mengirim
berita tentang suatu peristiwa yang ia lihat langsung.
10) Keperluan lain. Seperti membeli barang di situs internet,
memesan tiket pesawat, hotel, membuat buku harian elektronik,
dan sebagainya.16
Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan menggunakan
internet, bukan hanya sebagai sarana komunikasi tetapi juga untuk
mencari informasi yang lebih mudah dan cepat. Untuk mendapatkan
informasi di internet ada beberapa strategi pencarian yang dapat
dilakukan. Cara yang paling banyak dan umum digunakan adalah
logika boolean (boolean logic). Logika boolean digunakan untuk
menghubungkan istilah-istilah pencarian baik yang memakai kosa
kata terkontrol (controlled vocabularies) maupun pengindeksan
alamiah (natural language indexing) untuk mengungkapkan sesuatu
yang ingin dicari.
Logika boolean menggunakan operator AND, OR, dan NOT.
Operator AND digunakan untuk mempersempit pencarian, hasil
pencarian hanya akan menampilkan judul yang mengandung kedua
kata kunci (A AND B). Operator OR digunakan untuk menampilkan
hasil pencarian yang lebih luas, contoh A OR B, maka hasil
pencarian akan menampilkan judul A saja, B saja, dan keduanya.
Operator NOT digunakan untuk mempersempit pencarian, contoh A
NOT B, maka hasil pencarian akan menampilkan judul A saja
16
Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 12.14.
18
sedangkan judul A yang mengandung kata B tidak akan
ditampilkan.17
Operator-operator ini digunakan sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Jika pengguna ingin mempersempit hasil
pencarian maka sebaiknya gunakan operator AND atau NOT,
sedangkan jika ingin memperluas hasil pencarian maka dapat
menggunakan operator OR.
Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan 2 penelusuran
yang biasa digunakan untuk menemukan informasi yaitu bahasa
alamiah (natural language) dan kosa kata terkontrol (controlled
vocabularies).18
Bahasa alamiah adalah bahasa yang digunakan
dalam dokumen seperti istilah yang terdapat pada judul, abstrak, dan
isi teks lainnya. Sedangkan kosa kata terkontrol adalah istilah-istilah
yang menggambarkan informasi yang terkandung dalam dokumen
sudah tersusun dalam suatu daftar pengindeksan terabjad seperti
tajuk subjek dan thesaurus.19
B. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dimiliki seseorang.20
Hal ini berarti
seseorang memiliki keharusan untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak
17
Jonner Hasugian, ―Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap
Seorang Pencari Informasi sebagai Real User,‖ Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Vol. 2
(Juni 2006): h. 4. 18
Janu Saptari dan Purwono, ―Temu Kembali Informasi Bibliografi dengan Bahasa
Alami pada Field Judul dan Sufjek,‖ Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 3 (2016): h.
2. 19
Ratu Siti Zaenab, ―Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa
Alami pada CD-ROM Agris dan Cabs Abstrak,‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 11 (2002):
h. 42. 20
Fathmi dan Luthfiati Makarim, Kajian Kebutuhan Informasi Pemakai Perpustakaan
Nasional RI (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2006), h. 4.
19
kebutuhan yang bisa dikemukakan, seperti yang diusulkan oleh Katz,
Gurevitch dan Haas yang dikutip oleh Pawit sebagai berikut:
1. Kebutuhan kognitif: kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan
untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan
pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan
pada keinginan seseorang untuk memahami dan menguasai
lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan
psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan
menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat
memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
2. Kebutuhan afektif: kebutuhan ini berkaitan dengan penguatan estetis
(keindahan), hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman
emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik,
sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang
membeli radio, televisi, menonton film dan membaca buku-buku bacaan
ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan.
3. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs): kebutuhan ini
sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas,
dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat
seseorang untuk mencari harga diri.
4. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs): kebutuhan ini
dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang
lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk
bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
20
5. Kebutuhan berkhayal (escapist needs): kebutuhan ini dikaitkan dengan
kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan
hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion).21
Salah satu kebutuhan manusia adalah informasi. Kebutuhan informasi
adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk pekerjaan, penelitian,
kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-lain.22
Berdasarkan pengertian dasar
kebutuhan maka kebutuhan informasi adalah informasi yang harus dimiliki
seseorang sehingga harus ada suatu cara yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan informasi tersebut.
Kebutuhan informasi membuat seseorang melakukan pencarian
informasi. Menurut Wilson yang dikutip oleh Helena Lam, perilaku pencarian
informasi datang ketika seseorang merasakan adanya kebutuhan informasi.23
Hal ini berarti kebutuhan informasi yang menjadi salah satu penyebab
munculnya perilaku pencarian informasi.
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Katz, Gurevitch
dan Haas yang dikutip oleh Pawit menyatakan bahwa orang yang memiliki
tingkat pendidikan lebih tinggi akan banyak mempunyai kebutuhan
dibandingkan dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin
kompleks pula jenis kebutuhannya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi
relatif lebih banyak berpikir multipleks. Dijelaskan oleh Krech, Crutchfield
dan Ballachey yang dikutip oleh Pawit, semua informasi yang menerpa orang
21
Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, h. 3–4. 22
Sulistyo-Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 393. 23
Tara Helena Lam, The Role of Self Efficacy in Information Seeking Behaviour: a Study
of High School Students in Mauritius (Jerman: Lambert academic publishing, 2012), h. 82.
21
yang berpikir multipleks ini akan diolah, dikaitkan dengan informasi lain
yang sudah dimiliki sebelumnya untuk kemudian dicari pola kaitannya
sehingga menghasilkan pengetahuan baru. Hal ini berbeda dengan orang
awam, yang pola berpikirnya relatif sederhana, yang kalau diberikan
informasi, langsung diterima.24
Wilson yang dikutip oleh Putu mengatakan bahwa perilaku informasi
dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kebutuhan
fisiologis, afektif maupun kognitif.25
Hal ini berarti perilaku informasi
seseorang bukan hanya dipengaruhi oleh kebutuhan informasi melainkan juga
kebutuhan kebutuhan fisiologis, afektif maupun kognitif.
C. Perilaku Pencarian Informasi
Perilaku informasi adalah keseluruhan pola tingkah laku manusia terkait
dengan keterlibatan informasi. Sepanjang tingkah laku manusia memerlukan,
memikirkan, memperlakukan, mencari dan memanfaatkan informasi dari
beragam saluran, sumber, dan media penyimpanan informasi lain, itu juga
termasuk ke dalam pengertian perilaku informasi.26
Perilaku informasi pada umumnya dilihat sebagai proses setelah
seseorang menyadari bahwa dirinya memerlukan informasi. Proses ini
merupakan proses yang dilakukan dengan bertujuan (purposively) sebagai
lawan dari proses serampangan (sembarangan). Artinya, seorang pencari
informasi dianggap sadar dan merencanakan betul langkah-langkah yang
24
Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, h. 339. 25
Pendit, ―Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan.‖ 26
Yusup dan Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval),
h. 100.
22
dilakukannya untuk mencari informasi.27
Menurut Marcia yag dikutip oleh
Ian Ruthven, perilaku informasi adalah
“Information behavior is currently a preferrend term to describe
the many ways in which humans interact with information, in
particular, the ways in which people seek and utilize information.”28
Perilaku informasi adalah istilah yang dipilih untuk menggambarkan
banyak cara yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan informasi,
khususnya, cara-cara orang mencari dan memanfaatkan informasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka pengertian perilaku
informasi adalah mencakup secara luas hal-hal yang terkait dengan informasi
mulai dari seseorang menyadari membutuhkan informasi, mencari,
menggunakan, sumber dan media informasi.
Ada beberapa batasan tentang perilaku informasi menurut Wilson yang
dikutip oleh Pendit. Beberapa batasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perilaku informasi (information behavior) merupakan keseluruhan
perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi,
termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi, baik secara aktif
maupun pasif. Menonton acara televisi dapat dianggap sebagai perilaku
informasi, demikian pula komunikasi antarmuka.
2. Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior) merupakan
upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya
kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.
27
Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika (Jakarta:
Cita Karyakarsa Mandiri, 2009), h. 162. 28
Ian Ruthven dan Diane Kelly, Interactive Information Seeking, Behaviour and
Retrieval (London: Facet Publishing, 2011), h. 15.
23
3. Perilaku pencarian informasi (information searching behavior)
merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang
ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.
Perilaku ini terdiri atas berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di
tingkat interaksi dengan komputer (misalnya penggunaan mouse atau
tindakan mengklik sebuah link), maupun di tingkat intelektual dan
mental (misalnya penggunaan strategi Boolean atau keputusan memilih
buku yang paling relevan diantara deretan buku di perpustakaan)
4. Perilaku penggunaan informasi (information user behavior), yakni terdiri
atas tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang
ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan
pengetahuan dasar yang telah dimiliki sebelumnya.29
D. Model Perilaku Pencarian Informasi
Terdapat beberapa model perilaku pencarian informasi seperti model
Wilson 1996. Ellis, dan Kuhlthau. Model Wilson 1996 merupakan revisi dari
model Wilson 1981. Pada model Wilson 1996 terdapat istilah intervening
variable sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi.
Model ini juga menyebutkan beberapa jenis perilaku pencarian informasi.30
Model lainnya yaitu dikemukakan oleh Ellis (1987). Dia mengemukakan
ada 6 tahap perilaku pencarian informasi yaitu starting, chaining, browsing,
differentiating, monitoring dan extracting. Kemudian model perilaku
29
Yusup dan Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval),
h. 100–101. 30
T.D. Wilson, ―Models Information Behavior Research,‖ Journal of Documentation
Vol. 55 (Juni 1999): h. 256–257.
24
pencarian Ellis dikembangkan lagi oleh Cox dan Hall (1991) yaitu verifying
dan ending.31
Kuhlthau juga mengemukakan model perilaku pencarian informasi.
Model Kuhlthau ini biasa disebut model ISP (Information Search Process).
ISP adalah aktivitas pengguna untuk menemukan makna dari suatu informasi
sehingga memperluas pengetahuan tentang masalah atau topik tertentu.
Model ini menggabungkan 3 bidang yaitu: afektif (perasaan), kognitif
(pikiran), dan fisik (tindakan) yang pada umumnya terjadi pada setiap tahap.
ISP terdiri dari 6 tahap yaitu: initiation (inisiasi), selection (seleksi),
exploration (eksplorasi), formulation (formulasi), collection (pengumpulan),
presentation (presentasi).32
Model pencarian informasi di atas dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Perilaku sebelum pencarian informasi
Saat seseorang melakukan pencarian informasi, ada beberapa hal
yang terjadi sebelum perilaku pencarian informasi tersebut. Dari model
Wilson 1996 yang termasuk ke dalam perilaku sebelum pencarian
informasi yaitu konteks kebutuhan informasi, mekanisme pengaktifan
(teori tentang stress dan cara mengatasi persoalan), variabel perantara,
dan mekanisme pengaktifan (teori tentang resiko dan imbalan).
Kebutuhan informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku mencari
informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu oleh pemahaman
seseorang tentang stress (tekanan) dan masalah dalam hidupnya (dalam
31
Herlina, Sri Suriana, dan Misroni, ―Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program
Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah dalam Penyusunan Disertasi,‖ Jurnal Tamaddun
Vol. 16 (Juli 2015): h. 194. 32
Kuhlthau, ―Inside the Search Process: Information Seeking form the User‘s
Perspective,‖ h. 361–366.
25
model ini Wilson menggunakan istlah ―teori‖ untuk hal ini, walaupun
yang dimaksud adalah pengetahuan seseorang tentang dunianya). Ada
beberapa hal yang akan mempengaruhi perilaku pencarian informasi,
dalam model ini disebut variabel perantara yaitu:
a. Kondisi psikologis seseorang. Seseorang yang sedang risau atau pun
dalam keadaan tidak bersemangat akan menunjukkan perilaku
pencarian informasi yang berbeda dengan seseorang yang sedang
gembira.
b. Demografi. Hal ini berkaitan dengan kondisi sosial-budaya
seseorang sebagai bagian dari masyarakat tempat ia tinggal dan
melakukan kegiatan. Contoh: kelas sosial, akan mempengaruhi
perilaku perilaku pencarian informasi seseorang. Selain itu, akses
seseorang ke media perantara juga ikut mempengaruhi perilaku
pencarian informasi. Seseorang dari kelompok masyarakat yang
tidak memiliki akses ke internet akan memiliki perilaku pencarian
informasi yang berbeda dengan seseorang yang dengan mudah
memiliki akses ke internet. Usia dan pendidikan pun turut
mempengaruhi perilaku pencarian seseorang.
c. Peran seseorang di masyarakat. Khususnya dalam hubungan
interpersonal. Contoh: dosen yang biasanya berperan ―menggurui‖
akan menunjukkan perilaku pencarian informasi yang berbeda
dengan mahasiswa yang biasanya berperan sebagai ―pelajar‖. Jika
kedua orang ini berhadapan dengan pustakawan, peran-peran ini
26
akan ikut mempengaruhi cara mereka dalam bertanya, bersikap dan
bertindak dalam kegiatan mencari informasi.
d. Lingkungan. Dalam hal ini lingkungan terdekat maupun lingkungan
yang lebih luas. Lingkungan itu adalah lingkungan kerja, lingkungan
sosio-kultural, lingkungan politik, ekonomi, dan lingkungan fisik.
e. Karakteristik sumber informasi seperti karakter media yang akan
digunakan dalam mencari dan menemukan informasi. Orang dari
strata atas yang sudah terbiasa dengan media elektronik akan
menunjukkan perilaku pencarian informasi yang berbeda dengan
mereka yang sangat jarang menggunakan media elektronik, baik
karena keterbatasan ekonomi maupun karena kondisi sosial-budaya.
Selain faktor tersebut, ada pula faktor lain yang ikut mempengaruhi
aktivitas pencarian dan penemuan informasi seseorang, yaitu pandangan
seseorang terhadap resiko dan imbalan yang akan diterimanya jika ia benar-
benar melakukan pencarian informasi.33
Sedangkan dalam model Ellis terdapat 2 tahap yang termasuk ke dalam
perilaku sebelum pencarian informasi yaitu sebagai berikut:
a. Starting: kegiatan awal dalam pencarian informasi seperti menentukan
referensi yang dapat menjadi titik awal dalam pencarian informasi.
Referensi ini dapat berupa sumber yang telah digunakan sebelumnya atau
pengetahuan yag telah dimiliki sebelumnya oleh pencari informasi serta
sumber lain yang diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan.
Berdiskusi kepada rekan, melihat katalog online, indeks dan abstrak.
33
Pendit, ―Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan.‖
27
b. Chaining: kegiatan dalam bentuk menelusuri sitasi atau sumber-sumber
yang diidentifikasi selama kegiatan starting. Upaya ini untuk memastikan
keaslian suatu sumber. Kalau sumber yang ditemukan merupakan sumber
utama, maka cukup sampai disitu. Tetapi jika bukan sumber asli maka
perlu mengikuti sumbr aslinya.34
Selain Wilson dan Ellis, Kuhlthau juga mengemukakan model perilaku
pencarian informasi. Dari model Kuhlthau, yang termasuk ke dalam perilaku
sebelum pencarian informasi adalah:
a. Inisiasi: ketika seseorang pertama kali sadar akan kurangnya pengetahuan
atau pemahaman tentang suatu hal, dan muncul perasaan takut yang
menyebabkan timbulnya kebutuhan informasi
b. Seleksi: mengidentifikasi topik atau masalah dan kesiapan untuk
memulai pencarian
c. Eksplorasi: ketika seseorang menemukan informasi yang tidak sesuai
sehingga menimbulkan kebingungan dan keraguan
d. Formulasi: ketika sudut pandang seseorang telah fokus dalam mencari
informasi. Perasaan tidak pasti pun berkurang karena semakin jelas apa
yang dicari.35
34
Lokman I. Meho, ―Modeling the Information-Seeking Behavior of Social Scientists:
Ellis‘s Study Revisited,‖ Journal of the American Society for Information Science and Technology,
2003, h. 571. 35
G.G Chowdhury, Introduction to Modern Information Retrieval (London: Face
Publishing, 2010), h. 255–256.
28
2. Perilaku saat pencarian informasi
Tahap selanjutnya dalam perilaku pencarian informasi adalah
perilaku saat pencarian informasi. Menurut Wilson yang ditunjukkan
dalam modelnya, ada beberapa perilaku pencarian informasi:
a. Perhatian pasif adalah perolehan informasi yang didapat tanpa
pencarian yang disengaja seperti saat mendengarkan radio atau
menonton televisi.
b. Pencarian pasif adalah ketika satu jenis pencarian informasi (yang
dilakukan orang lain) menghasilkan informasi yang relevan dengan
individu
c. Pencarian aktif adalah saat seseorang secara aktif mencari informasi
d. Pencarian berlajut adalah keberlanjutan dari pencarian aktif untuk
memperbarui atau mengembangkan cara berpikir orang yang
mencari informasi tersebut.36
Dalam model Ellis yang termasuk ke dalam perilaku saat pencarian
informasi adalah:
a. Browsing: kegiatan mencari informasi di berbagai tempat yang
dianggap memiliki potensi akan keberadaan informasi yang dicari.
Kegiatan ini bukan hanya membaca sekilas jurnal yang sudah
dipublikasikan dan daftar isi saja tetapi juga dari referensi dan
abstrak yang menyertai sumber informasi tersebut.
36
T.D. Wilson, ―Information Behaviour: An Interdisciplinary Perspective,‖ Information
Processing & Management Vol. 33 (Maret 1997): h. 562.
29
b. Differentiating: kegiatan memilih informasi yang diperoleh dengan
menggunakan perbedaan dari ciri-ciri sumber informasi (misal,
pengarang, cakupan, tingkat detail, dan kualitas informasi)
c. Monitoring: kegiatan mengikuti perkembangan dari sumber-sumber
tertentu sehingga mendapatkan informasi yang terbaru (misalnya,
jurnal, koran, konferensi, majalah, buku dan katalog).37
Dalam model Kuhlthau pun terdapat tahap saat pencarian informasi
yaitu pengumpulan. Pengumpulan adalah ketika interaksi antara
pengguna dan sistem informasi berlangsung. Kegiatan utama adalah
untuk mengumpulkan informasi yang diinginkan. Rasa percaya diri
meningkat dan perasaan tidak pasti menurun, hal itu dilakukan dengan
cara menentukan informasi yang relevan.38
Pada tahap ini seseorang
sudah mulai yakin dengan apa yang ingin dicari dan melakukan berbagai
usaha untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan
kebutuhannya.
3. Perilaku setelah pencarian informasi
Perilaku setelah pencarian informasi adalah perilaku yang ditunjukkan
seseorang setelah melakukan pencarian informasi (sudah melewati tahap
sebelum dan saat melakukan pencarian informasi). Tahap dalam model
Wilson yag termasuk ke dalam perilaku setelah pencarian informasi adalah
pengolahan dan pemanfaatan informasi. Sumber informasi yang tersedia
dan dapat diakses oleh pencari informasi bukanlah jaminan bahwa
37
Meho, ―Modeling the Information-Seeking Behavior of Social Scientists: Ellis‘s Study
Revisited,‖ h. 571. 38
Chowdhury, Introduction to Modern Information Retrieval, h. 255–256.
30
informasi tersebut akan diproses atau digunakan (yang menyebabkan
perubahan pengetahuan, perilaku, nilai atau kepercayaan pencari informasi
tersebut). Pengolahan dan pemanfaatan informasi bersifat subjektif sama
seperti kebutuhan informasi karena terjadi di dalam pikiran individu dan
akan berbea-beda pada setiap individu. 39
Hal ini berarti ketika seseorang
sudah selesei melakukan pencarian maka tidak semua orang akan
menggunakan hasil pencarian tersebut.
Pada model Ellis pun terdapat tahapan yang termasuk ke dalam
perilaku setelah pencarian informasi, yaitu:
a. Extracting: kegiatan yang berhubungan dengan melanjutkan pencarian
dengan menggali lebih dalam dari sumber informasi tertentu dan
selektif dalam menentukan bahan yang relevan dari sumber-sumber
yang ditemukan.40
b. Verifying: pada tahap ini pencari informasi mengecek keakuratan dari
informasi yag ditemukan.
c. Ending: tahap akhir dalam pencarian informasi.41
Pada model Kuhlthau, tahap terakhir ini adalah presentasi. Presentasi
adalah selesainya pencarian informasi dimana akan muncul rasa puas jika
pencarian berjalan dengan baik dan rasa kecewa jika belum berjalan
dengan baik.42
39
T.D. Wilson, ―Information Behaviour: An Interdisciplinary Perspective,‖ h. 566–567. 40
Meho, ―Modeling the Information-Seeking Behavior of Social Scientists: Ellis‘s Study
Revisited,‖ h. 571. 41
T.D. Wilson, ―Human Information Behavior,‖ h. 52. 42
Chowdhury, Introduction to Modern Information Retrieval, h. 256.
31
E. Hambatan Pencarian Informasi
Menurut Wilson terdapat beberapa hambatan dalam mencari informasi
yaitu sebagai berikut:
1. Karakter pribadi
a. Disonansi kognitif adalah gangguan yang terkait motivasi individu
dalam berperilaku. Konsep ini mengemukakan bahwa adanya
perasaan tidak nyaman yang mengakibatkan seseorang
menyelesaikan konflik dalam satu atau beberapa cara. Dalam hal ini,
salah satu cara untuk mengurangi perasaan ini adalah dengan
mencari informasi baik untuk mendukung pengetahuan, nilai-nilai
atau keyakinan yang ada atau untuk menemukan penyebab yang
cukup untuk mengubah faktor-faktor ini.
b. Tekanan selektif. Individu umumnya cenderung mengekspos diri
atau terbuka untuk ide-ide yang sesuai dengan kepentingan mereka,
kebutuhan atau sikap mereka. Kita sadar atau tidak sadar
menghindari pesan atau informasi yang bertentangan dengan
pandangan kita.
c. Fisiologis, kognitif dan karakter emosional. Hambatan ini berkaitan
dengan kondisi fisik, proses memperoleh pengetahuan, dan
emosional seseorang dalam melakukan pencarian informasi.
d. Tingkat pendidikan dan pengetahuan dasar. Individu yang memiliki
tingkat pengetahuan yang lebih banyak akan semakin mudah
menemukan informasi, begitupun sebaliknya.
32
e. Variabel demografis. Yang termasuk dalam hambatan ini adalah
usia, jenis kelamis, dan faktor lainnya.
2. Hambatan sosial atau terkait peran
Masalah ini muncul saat interaksi antara seseorang dengan orang lain
untuk mendapatkan akses dalam sumber informasi. Masalah yang
dimaksud bisa dalam bentuk sikap seseorang.
3. Hambatan lingkungan atau situasi
a. Waktu: kurangnya waktu yang dimiliki menjadi penghambat dalam
melakukan pencarian informasi.
b. Geografi: usia dan lokasi dimana seseorang berada atau pun tinggal
turut mempengaruhi seseorang mendapatkan informasi
c. Budaya nasional: perbedaan budaya nasional yang sangat signifikan
dapat mempengaruhi seseorang dengan budaya berbeda dalam
memperoleh informasi.
d. Hambatan ekonomi: masalah ekonomi yang berkaitan dengan
perilaku pencarian informasi terdapat dua kategori yaitu biaya
ekonomi dan nilai waktu.
e. Karakteristik sumber informasi : terdapat beberapa hambatan terkait
karakteristik sumber informasi, yaitu mengakses (kurangnya sumber
informasi yang mudah diakses atau bahkan dikenakan biaya yang
terlalu tinggi), kredibilitas (terdapat beberapa sumber informasi yang
tidak dapat diandalkan atau dipercaya dalam hal kualitas dan
33
ketepatan informasi), saluran informasi (melalui saluran komunikasi
apa informasi lebih diterima). 43
F. Penelitian Terdahulu
Dalam penelusuran, penulis menemukan 2 penelitian terdahulu yag
terkait dengan tema yang penulis akan lakukan, penelitian tersebut adalah:
Skripsi pertama berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa” yang disusun oleh Heni Suhaeni
jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan
yang akan penulis lakukan yaitu mengenai perilaku pencarian mahasiswa
sebelum, saat dan setelah melakukan pencarian informasi. Sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu tempat penelitian.
Penelitian tersebut melakukan penelitian di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa sedangkan tempat penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan
Pascasarjana UHAMKA.
Skripsi kedua berjudul “Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Jakarta” yang disusun oleh Afda Chairunisa jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora tahun 2015. Persamaan penelitian tersebut
dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah tema yang diambil yaitu
mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswa. Sedangkan perbedaan
penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah tempat penelitian dan
43
T.D. Wilson, ―Information Behaviour: An Interdisciplinary Perspective,‖ h. 552–562.
34
metode penelitian. Penelitian tersebut melakukan penelitian di Perpustakaan
Pascasarjana UIN Jakarta. Metode penelitian yang digunakan penelitian
tersebut adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan cara mendapatkan
data untuk hasil penelitian dengan wawancara sedangkan metode penelitian
yang penulis gunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan cara
mendapatkan data untuk hasil penelitian dengan menyebar kuesioner.
35
G. Peta Tinjauan Literatur
Tabel 2.1 Peta Tinjauan Literatur
Informasi
Ulpah Andayani, 2016; Chairul Furqon, 2017; Pawit M. Yusup, 2009
Kebutuhan Informasi
Fathmi, 2006; Pawit M. Yusup, 2009
Perilaku Pencarian Informasi
Yusup M. Pawit, 2010
Model Perilaku Pencarian Informasi:
1. Perilaku Sebelum Mencari
Informasi
2. Perilaku Saat Mencari Informasi
3. Perilaku Setelah Mencari Informasi
Wilson
1. Kebutuhan Informasi
2. Mekanisme
Pengaktifan (stress)
3. Variabel Perantara
4. Mekanisme
Pengaktifan (Resiko
& Imbalan)
5. Perilaku Pencarian
Informasi (Perhatian
Pasif, Pencarian Pasif,
Pencarian Aktif,
Pencarian Berlanjut)
6. Pengolahan dan
Pemanfaatan
Informasi
T.D Wilson, 1997
Ellis
1. Starting
2. Chaining
3. Browsing
4. Differentiating
5. Monitoing
6. Extracting
7. Verifying
8. Ending
Meho, 2003
Kuhlthau
1. Inisiasi
2. Seleksi
3. Eksplorasi
4. Formulasi
5. Pengumpulan
6. Presentasi
Chowdurry, 2010
Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada perilaku sebelum saat dan setelah mencari informasi menggunakan
teori Ellis
36
Perilaku pencarian informasi di pengaruhi oleh kebutuhan informasi,
dimana kebutuhan informasi ini berbeda-beda pada setiap orang sehingga
menyebabkan perilaku pencarian informasi setiap orang berbeda-beda. Hal ini
juga terjadi pada mahasiswa pascasarjana, mereka sering melakukan
pencarian informasi namun perilaku pencarian informasi mahasiswa yang
satu dengan yang lain berbeda-beda.
Terdapat beberapa model perilaku pencarian informasi. Dalam model
tersebut perilaku pencarian informasi terdiri dari beberapa tahap. Tahapan-
tahapan itu dapat dibagi menjadi 3 poin yaitu sebelum, saat dan setelah.
Pada tabel 2.1 terdapat 3 model perilaku pencarian informasi yaitu model
yang dikemukakan oleh Wilson, Ellis dan Kuhlthau. Ketiga model tersebut
memiliki perbedaan yaitu model Wilson terdapat penjelasan mengenai hal-hal
yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi, model Ellis
memperlihatkan perilaku pencarian informasi secara fisik (tindakan)
sedangkan model Kuhlhau menggabungkan antara afektif (perasaan), kognitif
(pikiran), dan fisik (tindakan) dalam hampir setiap tahapannya.
Peneliti tertarik mencari tahu bagaimana perilaku pencarian informasi
mahasiswa pascasarjana menggunakan teori Ellis. Alasan peneliti
menggunakan teori Ellis karena peneliti ingin melihat perilaku pencarian
informasi mahasiswa pascasarjana secara fisik (tindakan) yang dilakukan
mereka untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.44
Peneliti
menjelaskan apa adanya hasil temuan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu
metode yang berpangkal dari peristiwa-peristiwa yang dapat diukur secara
kuantitatif atau dinyatakan dengan angka-angka (skala, indeks, rumus dan
sebagainya).45
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data
berupa angka. Kemudian data-data tersebut diolah dan dianaisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut.46
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan diambil langsung dari
sumbernya tanpa perantara. Dalam penelitian ini data primer penulis
peroleh dari mahasiswa pascasarjana di Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA melalui kuesioner yang telah diberikan.
44
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), h. 157. 45
Arief Subiyantoro, Metode dan Teknik Penelitian Sosial (Yogyakarta: Andi Offset,
2007), h. 78. 46
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 20.
38
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya.47
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
struktur organisasi dan laporan tahunan dari perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti.48
Populasi dapat berupa sekelompok manusia, binatang, benda ataupun
peristiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pascasarjana
UHAMKA.
Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 2.566
orang, data ini merupakan jumlah pengunjung mahasiswa pascasarjana
UHAMKA di Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA pada bulan April -
Juni 2017.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
menggambarkan populasi.49 Teknik penarikan sampel yang digunakan
peneliti adalah accidental sampling atau disebut juga sampel konvenien
47
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan
Praktis (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 87. 48
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 57. 49
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 57
39
(convenience sampling) merupakan memilih sampel dari siapa saja yang
kebetulan ada atau kebetulan dijumpai oleh peneliti dan menurut
keinginan peneliti.50 Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan
besar sample adalah rumus Slovin51
:
n =
n =
=
=
=
= 96,249 = 96 (dibulatkan)
N = besaran sampel
N = besaran populasi
E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).
Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang
mahasiswa pascasarjana UHAMKA.
50
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 272. 51
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 137–138.
40
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan, merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam
penelitian akademik dengan tujuan memperoleh dan membangun
landasan teori, kerangka berfikir, dan menentukan dugaan sementara.52
Studi kepustakaan dapat menggunakan buku, jurnal, laporan hasil
penelitian, dan sebagainya.
2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
dengan indra penglihatan tanpa mengajukan pertanyaan.53
3. Kuesioner (angket) yaitu salah satu mekanisme pengumpulan data
dengan menyediakan tulisan tentang pertanyaan yang dibuat peneliti
untuk responden agar mencatat jawabannya.54
Kuesioner diberikan
kepada mahasiswa pascasarjana yang sedang berada di Perpustakaan
Pascasarjana UHAMKA. Pada lampiran digambarkan bagaimana peneliti
membangun kuesioner berdasarkan teori Ellis.
4. Wawancara yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari
seseorang secara lisan melalui percakapan yang sistematis dan
terorganisir.55
Wawancara dilakukan kepada Kepala Koordinator
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA yaitu Ibu Irma Suryani Skb. dan
staf perpustakaan yaitu Bintang Bela Adillah, SIP dan Choirotin Nisa,
52
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, h. 32–33. 53
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 69. 54
Silalahi, Metode Penelitian Sosial, h. 296. 55
Silalahi, Metode Penelitian Sosial, h. 312.
41
SIP untuk mendapatkan profil dan gambaran umum mengenai
perpustakaan.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisis data. Teknik pengolahan dalam penelitian ini yaitu:
1) Editing adalah meneliti kuesioner satu persatu mengenai kelengkapan
dalam penelitian dan kejelasan dalam penulisannya. Jika terdapat
jawaban yang tidak jelas maka peneliti diminta untuk memperjelas
ataupun melengkapinya.56
2) Tabulating adalah membuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang
dibutuhkan.57
Setelah ditabulasi maka selanjutnya adalah mencari
presentasi untuk dianalisis. Adapun rumus presentasi yang digunakan:
F
N
Keterangan :
P : Presentase yang dicari
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah jawaban subyek/ sampel yang diolah.58
56
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 89. 57
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 91. 58
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), h. 25.
42
Adapun parameter untuk penafsiran nilai presentasi sebagai berikut:
0% : tidak ada satupun
1% - 25% : sebagian kecil
26% - 49% : hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya
50% : setengahnya
51% - 75% : lebih dari setengahnya
76% - 99% : hampir seluruhnya
100% : seluruhnya.59
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala
likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pilihan, dan
reaksi yang bersifat subjektif.60
Pada penelitian ini menggunakan skala 1
sampai 4 dengan rincian sebagai berikut:
a. Selalu 4
b. Sering 3
c. Jarang 2
d. Tidak pernah 1
Dalam skala di atas hanya terdapat pilihan selalu, sering, jarang, tidak
pernah. Hal ini karena skala likert tidak memasukkan yang agak baik, yang
agak kurang, yang netral dan ranking lain diantara dua sikap yang pasti di
atas.61
Selain itu beberapa buku teks juga menganjurkan untuk tidak membuat
pilihan ―netral‖ selama responden tidak memberikan alasannya.
59
Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10. 60
Euis Sartika, ―Pengolahan Data Berskala Ordinal‖ Vol. 2 (Maret 2010): h. 69. 61
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 397.
43
Untuk mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek maka dicari
skor rata-rata dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
X : Skor rata-rata
(S4-S1) : Skor pada skala 1 sampai 4
F : Frekuensi jawaban suatu skala
N : Jumlah sampel yang diolah
Skala di atas merupakan skala ordinal yang memiliki keterbatasan
analisa. Untuk memperluas analisa, peneliti mengubah skala ordinal menjadi
skala interval. Skala interval adalah skala variabel yang dimaksudkan untuk
membedakan, mempunyai tingkatan juga mempunyai jarak yang pasti antara
satu kategori dengan kategori lain dalam satu variabel atau objek yang
diukur.62
Skala interval diperlukan untuk mengetahui perilaku responden
termasuk kategori sangat positif, positif, negatif dan sangat negatif. Untuk
mengukur jarak interval digunakan rumus sebagai berikut63
:
Interval =
62
Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), h. 104. 63
Susanta, ―Sikap: Konsep dan Pengukuran,‖ Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 2 (Januari
2006): h. 9.
44
Keterangan:
a : jumlah atribut
m : skor tertinggi
n : skor terendah
b : jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor terendah
adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala interval dapat dihitung
sebagai berikut:
Interval =
= 0,75
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui skala interval atau jarak setiap
titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
a. Sangat positif 3,28 – 4,03
b. Positif 2,52 – 3,27
c. Negatif 1,76 – 2,51
d. Sangat negatif 1,00 – 1,75
Penggunaan skor interval diatas adalah sebagai berikut, misalnya hasil
penghitungan skor rata-rata terhadap perilaku pemustaka adalah 2,78, maka
itu berarti perilaku pemustaka adalah positif karena berada pada skala interval
2,52 – 3,27.
45
F. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji validitas setiap pertanyaan
kuesioner. Teknik yang digunakan dengan korelasi product moment.
Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor
total seluruh pertanyaan dengan rumus sebagai berikut:
Rumus:
√
Keterangan:
: koefisien korelasi
: jumlah skor item
: Skor total seluruh pertanyaan
: Jumlah responden uji coba64
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS
versi 17. Penulis menguji 23 pernyataan dengan sampel 50 responden.
Tabel 3.1 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 68.9600 57.141 .297 .861
VAR00002 69.8200 54.885 .308 .862
VAR00003 69.7200 55.430 .321 .861
VAR00004 69.8400 55.239 .347 .860
VAR00005 69.5200 53.765 .488 .855
64
Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan (Jakarta: Salemba Medika, 2014), h. 22.
46
VAR00006 69.3600 54.807 .463 .856
VAR00007 69.5800 52.983 .568 .852
VAR00008 69.5200 54.377 .449 .856
VAR00009 70.2400 54.921 .282 .864
VAR00010 69.5400 55.764 .311 .861
VAR00011 70.0000 54.122 .337 .862
VAR00012 69.4800 52.989 .581 .852
VAR00013 69.4800 53.112 .541 .853
VAR00014 69.7600 53.451 .475 .855
VAR00015 69.2600 54.931 .503 .855
VAR00016 70.0200 53.653 .385 .859
VAR00017 69.2200 56.298 .358 .859
VAR00018 69.4800 52.214 .663 .849
VAR00019 69.3200 55.610 .462 .857
VAR00020 69.2800 56.369 .321 .860
VAR00021 69.4800 53.724 .643 .851
VAR00022 69.4800 53.479 .591 .852
VAR00023 69.4800 55.724 .424 .857
Tabel 3.2 Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan
membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung.
a. Menentukan nilai r tabel: dilihat pada tabel 3.3 diketahui bahwa nilai
r tabel dengan responden 50 orang dan tingkat kemaknaan 5%
adalah 0,279.
47
Tabel 3.3 Nilai r Product Moment
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
b. Menentukan nilai r hasil perhitungan : nilai r hasil dapat dilihat pada
kolom Corrected item-Total Correlation.
c. Masing-masing pertanyaan/ variabel dibandingkan nilai r hasil
dengan nilai r tabel, ketentuan: bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan
tersebut valid.65
65
Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan, h. 28.
48
Dilihat pada tabel 3.1 bahwa 23 pertanyaan dalam kuesioner
menunjukan r hasil > r tabel (r hasil > 0,279). Dengan demikian semua
pertanyaan yaitu 23 pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh
mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat ukur yag sama.66
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.862 23
Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan
nilai Cronbach’s Alpha dengan nilai konstanta (0,6). Ketentuannya:
bila Cronbach’s Alpha > konstanta (0,6), maka pertanyaan tersebut
reliabel.67
Berdasarkan hasil uji pada tabel 3.4 didapatkan nilai Cronbach’s
Alpha (0,862) lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta 0,6,
maka 23 pertanyaan yang sudah valid di atas dinyatakan sudah
reliabel.
66
Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan, h. 22. 67
Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan, h. 30.
49
G. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian (penyebaran kuesioner) dilaksanakan pada hari sabtu
dan senin yaitu tanggal 15 dan 17 Juli 2017, di Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA yang beralamatkan pada Jl. Warung Buncit Raya No.17,
Pancoran – Jakarta Selatan. Alasan peneliti melakukan penelitian pada
perpustakaan ini karena perpustakaan ini merupakan perpustakaan fakultas
yang diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana, letak perpustakaan ini
berada digedung yang sama dengan KBM mahasiswa pascasarjana sehingga
ayoritas pengunjung perpustakaan adalah mahasiswa pascasarjana.
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Waktu
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
1
Penyerahan
proposal dan
dosen
pembimbing
2 Bimbingan
skripsi
3
Penyebaran
kuesioner kepada
responden
4 Pengolahan data
dan analisis data
5 Pengesahan
skripsi
6 Sidang skripsi
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
1. Sejarah Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA)
merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di
Jakarta yang dikelola oleh Perserikatan Muhammadiyah. UHAMKA
adalah perguruan tinggi hasil pengembangan dari Institusi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta yang berdiri tahun 1957.
Pada tahun 1997 IKIP Muhammadiyah Jakarta berubah menjadi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) memiliki
beberapa perpustakaan yaitu Perpustakaan Pusat yang berada di Limau,
Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Perpustakaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Perpustakaan Fakultas Teknik,
Perpustakaan Fakultas Farmasi dan Sains dan Perpustakaan Pascasarjana.
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA mulai berada di Warung
Buncit pada tahun 2014.
2. Visi dan Misi Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
a. Visi
Mewujudkan manusia yang memiliki keunggulan intelektual,
emosional, dan spiritual.
51
b. Misi
Mendukung sivitas akademik dalam:
1) Menyediakan dan mengelola bahan-bahan informasi yang
aktual, lengkap dan akurat khususnya bahan pustaka guna
mendukung kegiatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka dalam proses belajar mengajar, penelitian dan
pengembangan ilmu, serta pengabdian masyarakat.
2) Menyediakan jasa layanan berupa pemakaian dan pengadaan
bahan-bahan pustaka, serta penyediaan fasilitas sarana-prasarana
lainnya yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan
seluruh sivitas akademik UHAMKA.
3) Menjaga, melestarikan dan mengembangkan bahan-bahan
informasi yang merupakan kekayaan koleksi perpustakaan
UHAMKA.
4) Menyebarluaskan informasi sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal bagi penyelenggara Tridarma Perguruan Tinggi.
52
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
Tabel 4.1 Struktur organisasi
4. Koleksi Perpustakaan
Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA terdiri
dari beberapa jenis yaitu koleksi umum, koleksi referensi, koleksi
deposit, jurnal ilmiah, majalah serta surat kabar.
a. Koleksi Umum
Koleksi ini terdiri dari buku-buku yang dapat dibaca dan
dipinjam anggota perpustakaan. Koleksi umum yang dimiliki
53
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA kurang lebih 3.155 judul dan
4.748 eksemplar.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi adalah koleksi yang hanya bisa dibaca di
perpustakaan. Koleksi referensi yang dimiliki Perpustakaan
Pascasarjana UHAMKA kurang lebih 273 judul dan 310 eksemplar
yang terdiri dari kamus, ensiklopedi, direktori, prosiding, Undang-
Undang.
c. Koleksi Deposit
Koleksi deposit terdiri dari koleksi tesis dan disertasi. Koleksi
tesis di Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA merupakan karya para
alumni UHAMKA, koleksi tesis disediakan dalam bentuk digital
yang berjumlah kurang lebih 2020 tesis. Karya disertasi di
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA bukan merupakan karya para
alumni UHAMKA yang berjumlah kurang lebih 30 disertasi.
d. Jurnal Ilmiah
Koleksi jurnal ilmiah yang dimiliki Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA terdiri dari jurnal nasional dan jurnal internasional.
Jurnal nasional berjumlah 33 judul dan 80 eksemplar sedangkan
jurnal internasional berjumlah 11 judul dan 66 eksemplar.
e. Majalah dan Surat kabar
Koleksi majalah dan surat kabar yang dimiliki Perpustakaan
Pascasarjana UHAMKA yaitu Kompas, Media Indonesia, Republika,
dan Jakarta Post.
54
5. Layanan Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
1. Sistem Layanan Perpustakaan
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA menggunakan layanan
terbuka (open access), dimana pemustaka dapat mengakses langsung
koleksi yang ada di perpustakaan.
2. Waktu Layanan Perpustakaan
Senin – sabtu : 08.00 – 20.00 WIB (istirahat 12.00 – 13.00 WIB)
3. Jenis Layanan Perpustakaan
1) Layanan Sirkulasi
Pada layanan ini pemustaka mengisi buku daftar
pengunjung. Layanan ini juga melayani peminjaman,
pengembalian serta perpanjang buku.
2) Layanan Referensi
Layanan referensi yaitu kegiatan membantu pemakai dalam
menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan dan memberikan
informasi yang diperlukan.
3) Pendidikan Pemakai Perpustakaan
Kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada
pemustaka atau calon pemustuka agar dapat memanfaatkan
perpustakaan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini dilakukan
saat masa orientasi mahasiswa.
4) Layanan Koleksi Digital
Layanan koleksi digital adalah layanan untuk membaca
tesis dan disertasi digital. Perpustakaan menyediakan 6
55
komputer yang dapat digunakan pemustaka untuk membaca
tesis dan disertasi.
5) Layanan Penelusuran
Layanan penelusuran ini akan membantu pemustaka dalam
menemukan buku yang dicari di perpustakaan. Perpustakaan
menyediakan 1 komputer yang dapat digunakan untuk
mengakses OPAC (Online Public Access Catalog).
6. Anggota Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA
a. Jumlah Anggota
Jumlah anggota Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA yaitu
2980 mahasiswa terdiri dari semua program studi yang ada di
Pascasarjana UHAMKA yaitu MPEP (Magister Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan), MM (Magister Manajemen), MAP (Magister
Administrasi Pendidikan), MIKM (Magister Ilmu Kesehatan), MPB.
Indo (Magister Pendidikan Bahasa Indonesia), MPB. Inggris
(Magister Pendidikan Bahasa Inggris), IPS (Magister Ilmu
Pengetahuan Sosial), M Pendidikan Dasar (Magister Pendidikan
Dasar). Selain mahasiswa, anggota perpustakaan juga terdiri dari
dosen dan karyawan yang berjumlah 81 orang.
b. Syarat Anggota
1) Bagi Mahasiswa
a) Masih terdaftar sebagai mahasiswa di UHAMKA.
b) Mengisi formulir pendaftaran anggota.
56
c) Menyerahkan 2 (dua) lembar pas foto terbaru ukuran 2x3.
d) Menyerahkan 1 (satu) lembar fotocopy kartu mahasiswa
yang berlaku atau fotocopy kwitansi pembayaran kuliah
dari bank.
e) Telah mengikuti pendidikan pemakai perpustakaan.
f) Setiap tahun masa keanggotaan harus diperpanjang dengan
menyerahkan kartu anggota kepada petugas.
2) Bagi dosen dan karyawan
a) Mengisi formulir pendaftaran anggota.
b) Menyerahkan 2 (dua) lembar pas foto terbaru ukuran 2x3.
c) Memperpanjang kartu anggota perpustakaan setiap awal
tahun akademik
d) Keanggotaan diberhentikan apabila sudah tidak tercatat
sebagai dosen/ karyawan UHAMKA.
7. Peraturan dan Tata Tertib
a. Mengisi daftar pengunjung yang telah disediakan.
b. Melakukan peminjaman atas nama peminjam yang bersangkutan.
c. Mematuhi tata tertib perpustakaan yang berlaku.
d. Menjaga ketenangan, kesopanan dan kebersihan di dalam
perpustakaan
e. Menitip tas, jaket, map dan semua barang yang tidak diperlukan di
dalam lemari yang telah disediakan.
57
f. Tidak diperkenankan merokok, makan dan minum di dalam
perpustakaan.
g. Barang-barang berharga seperti dompet, hp dan sebagainya harap
dibawa.
h. Untuk tamu perpustakaan wajib mengisi buku tamu dan
menunjukkan kartu identitas.
B. Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perilaku
pencarian informasi mahasiswa pascasarjana UHAMKA. Penelitian ini
dilakukan di Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA pada 15 dan 17 Juli 2017.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 96 orang. Responden tersebut adalah mahasiswa aktif
pascasarjana UHAMKA, yang sedang berkunjung ke perpustakaan.
Pemustaka yang menjadi responden terdiri dari 96 orang yang dijadikan
sampel, pemustaka berasal dari berbagai program studi yang ada di
pascasarjana UHAMKA.
Hasil pengumpulan data penelitian selama penelitian berlangsung sebagai
berikut:
1. Identitas Responden
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki – laki 41 42,71%
Perempuan 55 57,29%
Jumlah 96 100%
58
Tabel 4.2 menunjukan bahwa lebih dari setengahnya adalah
perempuan yaitu 55 orang (57, 29% responden) sedangkan hampir
setengahnya responden adalah laki-laki yaitu 41 orang (42,71%
responden). Data diatas dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
berasal dari perempuan.
Tabel 4.3 Program Studi
Program studi Frekuensi Persentase
MPEP 15 15,63%
MM 7 7,29%
MAP 14 14,58%
MIKM 12 12,50%
MPB. Indo 18 18,75%
MPB. Inggris 13 13,54%
IPS 13 13,54%
M Pendidikan Dasar 4 4,17%
Jumlah 96 100%
Tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian kecil responden berasal dari
program studi atau prodi MPB. Indo (Magister Pendidikan Bahasa
Indonesia) yaitu 18 orang (18,75% responden), sebagian kecil responden
berasal dari prodi MPEP (Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan)
yaitu 15 orang (15,63% responden), sebagian kecil responden berasal
dari MAP (Magister Administrasi Pendidikan) yaitu 14 orang (14,58%
responden), sebagian kecil responden berasal dari MPB. Inggris
(Magister Pendidikan Bahasa Inggris) dan IPS (Magister Ilmu
Pengetahuan Sosial) yaitu 13 orang (13,54% responden) dan 13 orang
(13,54% responden), sebagian kecil responden berasal dari MIKM
(Magister Ilmu Kesehatan) yaitu 12 orang (12,50% respondendan),
sebagian kecil responden berasal dari prodi MM (Magister Manajemen)
59
yaitu 7 orang (7,29% responden), dan sebagian kecil berasal dari M
Pendidikan Dasar (Magister Pendidikan Dasar) yaitu 4 orang (4,17%
responden). Data diatas dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
berasal dari prodi MPB. Indo.
2. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Sebelum
Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi sebelum mencari informasi terdiri dari
menentukan topik informasi, bertanya kepada dosen terkait informasi
yang dibutuhkan, bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang
dibutuhkan, bertanya kepada teman terkait informasi yang dibutuhkan,
membaca literatur lain seperti skripsi, tesis dan disertasi sebagai
referensi, menyiapkan keyword tentang informasi yang ingin diperoleh,
menentukan dan membuat daftar informasi yang akan dicari, menentukan
media untuk pencarian, menggunakan informasi yang bukan original,
mencari sumber informasi yang original.
a. Menentukan topik informasi
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menentukan
topik informasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Menentukan topik informasi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 66 68,75% 264
Sering (SR) 3 27 28,13% 81
Jarang (J) 2 3 3,13% 6
Tidak Pernah (TP) 1 0 0% 0
60
Total 96 100% 351
Skor Rata-rata 3,66
Table 4.4 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 66 orang (68,75% responden) menyatakan selalu menentukan
topik informasi. Sedangkan hampir setengah responden yaitu 27
orang (28,3% responden) menyatakan sering menentukan topik
informasi. Sebagian kecil responden yaitu 3 orang (3,13%
responden) meyatakan jarang menentukan topik informasi. Tidak
ada satupun responden menyatakan tidak pernah menentukan topik
informasi.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menentukan topik informasi adalah 3,66. Skor ini berada
pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menentukan topik informasi adalah sangat positif.
b. Bertanya kepada dosen terkait informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai bertanya
kepada dosen terkait informasi yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Bertanya kepada dosen terkait informasi yang
dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 24 25,00% 96
61
Sering (SR) 3 38 39,58% 114
Jarang (J) 2 32 33,33% 64
Tidak Pernah (TP) 1 2 2,08% 2
Total 96 100% 276
Skor Rata-rata 2,88
Table 4.5 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
38 orang (39,58% responden) dan 32 orang (33,33% responden)
menyatakan sering dan jarang bertanya kepada dosen terkait
informasi yang dibutuhkan. Sebagian kecil yaitu 24 orang (25,00%
responden) dan 2 orang (2,08% responden) menyatakan selalu dan
tidak pernah bertanya kepada dosen terkait informasi yang
dibutuhkan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai bertanya kepada dosen terkait informasi yang dibutuhkan
adalah 2,88. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA
terhadap pernyataan mengenai bertanya kepada dosen terkait
informasi yang dibutuhkan adalah positif.
c. Bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai bertanya
kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
62
Tabel 4.6 Bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang
dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 24 25,00% 96
Sering (SR) 3 44 45,83% 132
Jarang (J) 2 28 29,17% 56
Tidak Pernah (TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 284
Skor Rata-rata 2,96
Table 4.6 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
44 orang (45,83% responden), 28 orang (29,17% responden) dan 24
orang (25,00% responden) menyatakan sering, jarang dan selalu
bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan.
Tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pernah
bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai bertanya kepada pustakawan terkait informasi yang
dibutuhkan adalah 2,96. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27, yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA terhadap pernyataan mengenai bertanya kepada
pustakawan terkait informasi yang dibutuhkan adalah positif.
d. Bertanya kepada teman terkait informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai bertanya
63
kepada teman terkait informasi yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Bertanya kepada teman terkait informasi yang
dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 22 22,92% 88
Sering (SR) 3 46 47,92% 138
Jarang (J) 2 27 28,13% 54
Tidak Pernah (TP) 1 1 1,04% 1
Total 96 22,92% 281
Skor Rata-rata 2,93
Table 4.7 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
46 orang (47,92% responden) dan 27 orang (28,13% responden)
menyatakan sering dan jarang bertanya kepada teman terkait
informasi yang dibutuhkan. Sebagian kecil responden yaitu 22 orang
(22,92% responden) dan 1 orang (1,04% responden) menyatakan
selalu dan tidak pernah bertanya kepada teman terkait informasi
yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai bertanya kepada teman terkait informasi yang dibutuhkan
adalah 2,93. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA
terhadap pernyataan mengenai bertanya kepada teman terkait
informasi yang dibutuhkan adalah positif.
64
e. Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis dan disertasi sebagai
referensi
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai membaca
literatur lain seperti skripsi, tesis dan disertasi sebagai referensi
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis dan
disertasi sebagai referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 36 37,50% 144
Sering (SR) 3 47 48,96% 141
Jarang (J) 2 13 13,54% 26
Tidak Pernah (TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 311
Skor Rata-rata 3,24
Table 4.8 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
47 orang (48,96% responden) dan 36 orang (37,50% responden)
menyatakan sering dan selalu membaca literatur lain seperti tesis
dan disertasi sebagai referensi. Sebagian kecil responden yaitu 13
orang (13,54% responden) menyatakan jarang membaca literatur
lain seperti tesis dan disertasi sebagai referensi. Tidak ada satupun
responden menyatakan tidak pernah membaca literatur lain seperti
tesis dan disertasi sebagai referensi.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai membaca literatur lain seperti tesis dan disertasi sebagai
referensi adalah 3,24. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27,
65
yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA terhadap pernyataan mengenai membaca literatur lain
seperti tesis dan disertasi sebagai referensi adalah positif.
f. Menyiapkan keyword tentang informasi yang ingin diperoleh
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menyiapkan
keyword tentang informasi yang ingin diperoleh adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Menyiapkan keyword tentang informasi yang ingin
diperoleh
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 45 46,88% 180
Sering (SR) 3 44 45,83% 132
Jarang (J) 2 7 7,29% 14
Tidak Pernah (TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 326
Skor Rata-rata 3,40
Table 4.9 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
45 orang (46,88% responden) dan 44 orang (45,83% responden)
menyatakan selalu dan sering menyiapkan keyword tentang
informasi yang ingin diperoleh. Sebagian kecil responden yaitu 7
orang (7,29% responden) menyatakan jarang menyiapkan keyword
tentang informasi yang ingin diperoleh. Tidak ada satupun responden
menyatakan tidak pernah menyiapkan keyword tentang informasi
yang ingin diperoleh.
66
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menyiapkan keyword tentang informasi yang ingin
diperoleh adalah 3,40. Skor ini berada pada skala interval 3,28 –
4,03, yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menyiapkan keyword
tentang informasi yang ingin diperoleh adalah sangat positif.
g. Menentukan dan membuat daftar informasi yang akan dicari
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menentukan
dan membuat daftar informasi yang akan dicari adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.10 Menentukan dan membuat daftar informasi yang
akan dicari
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 33 34,38% 132
Sering (SR) 3 46 47,92% 138
Jarang (J) 2 17 17,71% 34
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 304
Skor Rata-rata 3,17
Table 4.10 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
46 orang (47,92% responden) dan 33 orang (34,38% responden)
menyatakan sering dan selalu menentukan dan membuat daftar
informasi yang akan dicari. Sebagian kecil responden yaitu 17 orang
(17,71% responden) menyatakan jarang menentukan dan membuat
67
daftar informasi yang akan dicari. Tidak ada satupun responden
menyatakan tidak pernah menentukan dan membuat daftar
informasi yang akan dicari.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menentukan dan membuat daftar informasi yang akan
dicari adalah 3,17. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27,
yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menentukan dan
membuat daftar informasi yang akan dicari adalah positif.
h. Menentukan media untuk pencarian
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menentukan
media untuk pencarian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Menentukan media untuk pencarian
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 33 34,38% 132
Sering (SR) 3 49 51,04% 147
Jarang (J) 2 12 12,50% 24
Tidak Pernah
(TP) 1 2 2,08% 2
Total 96 100% 305
Skor Rata-rata 3,18
Table 4.11 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 49 orang (51,04% responden) dan 33 orang (34,38%
responden) menyatakan sering dan selalu menentukan media untuk
68
pencarian. Sebagian kecil responden yaitu 12 orang (12,50%
responden) dan 2 orang (2,08% responden) menyatakan jarang dan
tidak pernah menentukan media untuk pencarian.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menentukan media untuk pencarian adalah 3,18. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan
mengenai menentukan media untuk pencarian adalah positif.
i. Menggunakan informasi yang bukan original
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan informasi yang bukan original adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Menggunakan informasi yang bukan original
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 16 16,67% 64
Sering (SR) 3 22 22,92% 66
Jarang (J) 2 47 48,96% 94
Tidak Pernah
(TP) 1 11 11,46% 11
Total 96 100% 235
Skor Rata-rata 2,45
Table 4.12 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
47 orang (48,96% responden) menyatakan jarang menggunakan
informasi yang bukan original. Sebagian kecil responden yaitu 22
orang (22,92% responden), 16 orang (16,67% responden) dan 11
69
orang (11,46% responden) menyatakan sering, selalu dan tidak
pernah menggunakan informasi yang bukan original.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menggunakan informasi yang bukan original adalah 2,45.
Skor ini berada pada skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan
bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap
pernyataan mengenai menggunakan informasi yang bukan original
adalah negatif.
j. Mencari sumber informasi yang original
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai mencari
sumber informasi yang original adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Mencari sumber informasi yang original
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 27 28,13% 108
Sering (SR) 3 49 51,04% 147
Jarang (J) 2 18 18,75% 36
Tidak Pernah
(TP) 1 2 2,08% 2
Total 96 100% 293
Skor Rata-rata 3,05
Table 4.13 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 49 orang (51,04% responden) menyatakan sering mencari
sumber informasi yang original. Hampir setengah responden yaitu
27 orang (28,13% responden) menyatakan selalu mencari sumber
70
informasi yang original. Sebagian kecil responden yaitu 18 orang
(18,75% responden) dan 2 orang (2,08% responden) menyatakan
jarang dan tidak pernah mencari sumber informasi yang original.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai mencari sumber informasi yang original adalah 3,05. Skor
ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan
mengenai mencari sumber informasi yang original adalah positif.
Tabel 4.14 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA sebelum mencari informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Menentukan topik informasi Sangat
positif 3,66
2 Bertanya kepada dosen terkait
informasi yang dibutuhkan Positif 2,88
3 Bertanya kepada pustakawan terkait
informasi yang dibutuhkan Positif 2,96
4 Bertanya kepada teman terkait
informasi yang dibutuhkan Positif 2,93
5
Membaca literatur lain seperti
skripsi, tesis dan disertasi sebagai
referensi
Positif 3,24
6 Menyiapkan keyword tentang
informasi yang ingin diperoleh
Sangat
positif 3,40
7 Menentukan dan membuat daftar
informasi yang akan dicari Positif 3,17
8 Menentukan media untuk pencarian Positif 3,18
9 Menggunakan informasi yang bukan
original Negatif 2,45
10 Mencari sumber informasi yang
original Positif 3,05
Skor total
30,92
Skor rata-rata
3,09
71
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA sebelum mencari informasi adalah 3,09. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku pencarian
mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum mencari informasi adalah
positif.
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA sebelum mencari informasi terdapat pada pernyataan nomor 1
yang menyatakan bahwa sebelum melakukan pencarian informasi
mahasiswa pascasarjana UHAMKA menentukan topik informasi,
pernyataan ini mendapat perolehan skor 3,66. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukkan sangat positif. Skor terendah pada
poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum
mencari informasi terdapat pada pernyataan nomor 9 yang menyatakan
bahwa akan menggunakan informasi yang bukan original, pernyataan ini
mendapat perolehan skor 2,45. Skor ini berada pada skala interval 1,76 –
2,51 yang menunjukkan negatif.
3. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Saat
Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi saat mencari informasi terdiri dari
langsung mendatangi rak, menggunakan pencarian spesifik (advanced
search) dalam penelusuran menggunakan katalog, menggunakan
pencarian sederhana (basic search) dalam penelusuran menggunakan
katalog, menelusur daftar isi sebuah jurnal, menggunakan internet,
72
menggunakan operator boolean logic, memilih informasi dari sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan, dan memantau informasi terbaru.
a. Langsung mendatangi rak
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai langsung
mendatangi rak adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Langsung mendatangi rak
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 16 16,67% 64
Sering (SR) 3 36 37,50% 108
Jarang (J) 2 35 36,46% 70
Tidak Pernah
(TP) 1 9 9,38% 9
Total 96 100% 251
Skor Rata-rata 2,61
Table 4.15 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
36 orang (37,50% responden) dan 35 orang (36,46% responden)
menyatakan sering dan jarang langsung langsung mendatangi rak.
Sebagian kecil responden yaitu 16 orang (16,67% responden) dan 9
orang (9,38% responden) menyatakan selalu dan tidak pernah
langsung mendatangi rak.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai langsung mendatangi rak adalah 2,61. Skor ini berada
pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
langsung mendatangi rak adalah positif.
73
b. Menggunakan pencarian spesifik (advanced search) dalam
penelusuran menggunakan katalog
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan pencarian spesifik (advanced search) dalam
penelusuran menggunakan katalog adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Menggunakan pencarian spesifik (advanced search)
dalam penelusuran menggunakan katalog
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 36 37,50% 144
Sering (SR) 3 45 46,88% 135
Jarang (J) 2 15 15,63% 30
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 309
Skor Rata-rata 3,22
Table 4.16 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
45 orang (46,88% responden) dan 36 orang (37,50% responden)
menyatakan sering dan selalu menggunakan pencarian spesifik
(advanced search) dalam penelusuran menggunakan katalog.
Sebagian kecil responden yaitu 15 orang (15,63% responden)
menyatakan jarang menggunakan pencarian spesifik (advanced
search) dalam penelusuran menggunakan katalog. Tidak ada satupun
responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan pencarian
spesifik (advanced search) dalam penelusuran menggunakan
katalog.
74
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menggunakan pencarian spesifik (advanced search) dalam
penelusuran menggunakan katalog adalah 3,22. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan pencarian spesifik (advanced search) dalam
penelusuran menggunakan katalog adalah positif.
c. Menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam
penelusuran menggunakan katalog
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam penelusuran
menggunakan katalog adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Menggunakan pencarian sederhana (basic search)
dalam penelusuran menggunakan katalog
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 37 38,54% 148
Sering (SR) 3 40 41,67% 120
Jarang (J) 2 19 19,79% 38
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 306
Skor Rata-rata 3,19
Table 4.17 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
40 orang (41,67% responden) dan 37 orang (38,54% responden)
menyatakan sering dan selalu menggunakan pencarian sederhana
75
(basic search) dalam penelusuran menggunakan katalog. Sebagian
kecil responden yaitu 19 orang (19,79% responden) menyatakan
jarang menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam
penelusuran menggunakan katalog. Tidak ada satupun responden
yang menyatakan tidak pernah menggunakan pencarian sederhana
(basic search) dalam penelusuran menggunakan katalog.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam
penelusuran menggunakan katalog adalah 3,19. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan pencarian sederhana (basic search) dalam penelusuran
menggunakan katalog adalah positif.
d. Menelusur daftar isi sebuah jurnal
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menelusur
daftar isi sebuah jurnal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Menelusur daftar isi sebuah jurnal
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 24 25,00% 96
Sering (SR) 3 39 40,63% 117
Jarang (J) 2 31 32,29% 62
Tidak Pernah
(TP) 1 2 2,08% 2
Total 96 100% 277
Skor Rata-rata 2,89
76
Table 4.18 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
39 orang (40,63% responden) dan 31 orang (32,29% responden)
menyatakan sering dan jarang menelusur daftar isi sebuah jurnal.
Sebagian kecil responden yaitu 24 orang (25,00% responden) dan 2
orang (2,08% responden) menyatakan selalu dan tidak pernah
menelusur daftar isi sebuah jurnal.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menelusur daftar isi sebuah jurnal adalah 2,89. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan
mengenai menelusur daftar isi sebuah jurnal adalah positif.
e. Menggunakan internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19 Menggunakan internet
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 46 47,92% 184
Sering (SR) 3 46 47,92% 138
Jarang (J) 2 4 4,17% 8
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 330
Skor Rata-rata 3,44
77
Table 4.19 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
46 orang (47,92% responden) menyatakan selalu dan sering
menggunakan internet. Sebagian kecil responden yaitu 4 orang
(4,17% responden) menyatakan jarang menggunakan internet.
Tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pernah
menggunakan internet.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menggunakan internet adalah 3,44. Skor ini berada pada
skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan internet adalah sangat positif.
f. Menggunakan operator boolean logic
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menggunakan operator boolean logic adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Menggunakan operator boolean logic
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 16 16,67% 64
Sering (SR) 3 35 36,46% 105
Jarang (J) 2 38 39,58% 76
Tidak Pernah
(TP) 1 7 7,29% 7
Total 96 100% 252
Skor Rata-rata 2,63
78
Table 4.20 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
38 orang (39,58% responden) dan 35 orang (36,46% responden)
menyatakan jarang dan sering menggunakan operator boolean
logic. Sebagian kecil responden yaitu 16 orang (16,67% responden)
dan 7 orang (7,29% responden) menyatakan selalu dan tidak
pernah menggunakan operator boolean logic.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai menggunakan operator boolean logic adalah 2,63. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan
mengenai menggunakan operator boolean logic adalah positif.
g. Memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai memilih
informasi dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.21 Memilih informasi dari sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 53 55,21% 212
Sering (SR) 3 43 44,79% 129
Jarang (J) 2 0 0% 0
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 341
Skor Rata-rata 3,55
79
Table 4.21 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 53 orang (55,21% responden) menyatakan selalu memilih
informasi dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Hampir
setengah responden yaitu 43 orang (44,79% responden) menyatakan
sering memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan. Tidak ada satupun yang menyatakan jarang dan tidak
pernah memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan adalah 3,55. Skor ini berada pada skala interval 3,28 –
4,03, yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA terhadap pernyataan mengenai memilih informasi dari
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan adalah sangat positif.
h. Memantau informasi terbaru
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai memantau
informasi terbaru adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22 Memantau informasi terbaru
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 35 36,46% 140
Sering (SR) 3 38 39,58% 114
Jarang (J) 2 22 22,92% 44
Tidak Pernah
(TP) 1 1 1,04% 1
Total 96 100% 36,46%
80
Skor Rata-rata 3,11
Table 4.22 menunjukan bahwa hampir setengah responden yaitu
38 orang (39,58% responden) dan 35 orang (36,46% responden)
menyatakan sering dan selalu memantau informasi terbaru.
Sebagian kecil responden yaitu 22 orang (22,92% responden) dan 1
orang (1,04% responden) menyatakan jarang dan tidak pernah
memantau informasi terbaru.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai memantau informasi terbaru adalah 3,11. Skor ini berada
pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
memantau informasi terbaru adalah positif.
Tabel 4.23 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA saat mencari informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Langsung mendatangi rak Positif 2,61
2
Menggunakan pencarian spesifik
(advanced search) dalam
penelusuran menggunakan katalog
Positif 3,22
3
Menggunakan pencarian sederhana
(basic search) dalam penelusuran
menggunakan katalog
Positif 3,19
4 Menelusur daftar isi sebuah jurnal Positif 2,89
5 Menggunakan internet Sangat
positif 3,44
6 Menggunakan operator boolean
logic Positif 2,63
7 Memilih informasi dari sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan
Sangat
positif 3,55
81
8 Memantau informasi terbaru Positif 3,11
Skor total
24,64
Skor rata-rata
3,08
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA saat mencari informasi adalah 3,08. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku pencarian
mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat mencari informasi adalah
positif.
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA saat mencari informasi terdapat pada pernyataan nomor 7
yang menyatakan bahwa dalam melakukan pencarian, mahasiswa akan
memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan,
pernyataan ini mendapat perolehan skor 3,55. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukkan sangat positif. Skor terendah
pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat
mencari informasi terdapat pada pernyataan nomor 1 yang menyatakan
bahwa mahasiswa langsung mendatangi rak, pernyataan ini mendapat
perolehan skor 2,61. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang
menunjukkan positif.
4. Perilaku Pencarian Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Setelah
Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi setelah mencari informasi terdiri dari
memilih informasi yang relevan, membandingkan sumber informasi yang
dipilih dengan sumber informasi lain, mengecek ulang informasi yang
82
ditemukan, menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh, dan
melakukan pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih
dalam.
a. Melakukan pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih
dalam
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai melakukan
pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih dalam
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.24 Melakukan pencarian lebih lanjut guna
mendapatkan informasi lebih dalam
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 38 39,58% 152
Sering (SR) 3 58 60,42% 174
Jarang (J) 2 0 0% 0
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 326
Skor Rata-rata 3,40
Table 4.24 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 58 orang (60,42% responden) menyatakan sering melakukan
pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih dalam.
Hampir setengah responden yaitu 38 orang (39,58% responden)
menyatakan selalu melakukan pencarian lebih lanjut guna
mendapatkan informasi lebih dalam.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai melakukan pencarian lebih lanjut guna mendapatkan
83
informasi lebih dalam adalah 3,40. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai melakukan
pencarian lebih lanjut guna mendapatkan informasi lebih dalam
adalah sangat positif.
b. Memilih informasi yang relevan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai memilih
informasi yang relevan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.25 Memilih informasi yang relevan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 40 41,67% 160
Sering (SR) 3 55 57,29% 165
Jarang (J) 2 1 1,04% 2
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 327
Skor Rata-rata 3,41
Table 4.25 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 55 orang (57,29% responden) menyatakan sering memilih
informasi yang relevan. Hampir setengah responden yaitu 40 orang
(41,67% responden) menyatakan selalu memilih informasi yang
relevan. Sebagian kecil respoden yaitu 1 orang (1,04% responden)
menyatakan jarang memilih informasi yang relevan. Tidak ada
84
satupun responden yang menyatakan tidak pernah memilih
informasi yang relevan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai memilih informasi yang relevan adalah 3,41. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa
perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan
mengenai memilih informasi yang relevan adalah sangat positif.
c. Membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber
informasi lain
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber
informasi lain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.26 Membandingkan sumber informasi yang dipilih
dengan sumber informasi lain
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 34 35,42% 136
Sering (SR) 3 53 55,21% 159
Jarang (J) 2 9 9,38% 18
Tidak Pernah
(TP) 1 0 0% 0
Total 96 100% 313
Skor Rata-rata 3,26
Table 4.26 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 53 orang (55,21% responden) menyatakan sering
membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber
85
informasi lain. Hampir setengah responden yaitu 34 orang (35,42%
responden) menyatakan selalu membandingkan sumber informasi
yang dipilih dengan sumber informasi lain. Sebagian kecil respoden
yaitu 9 orang (9,38% responden) menyatakan jarang
membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber
informasi lain. Tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak
pernah membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan
sumber informasi lain.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan
sumber informasi lain adalah 3,26. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
membandingkan sumber informasi yang dipilih dengan sumber
informasi lain adalah positif.
d. Mengecek ulang informasi yang ditemukan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai mengecek
ulang informasi yang ditemukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27 Mengecek ulang informasi yang ditemukan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 31 32,29% 124
Sering (SR) 3 53 55,21% 159
Jarang (J) 2 12 12,50% 24
Tidak Pernah 1 0 0% 0
86
(TP)
Total 96 100% 307
Skor Rata-rata 3,20
Table 4.27 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden
yaitu 53 orang (55,21% responden) menyatakan sering mengecek
ulang informasi yang ditemukan. Hampir setengah responden yaitu
31 orang (32,29% responden) menyatakan selalu mengecek ulang
informasi yang ditemukan. Sebagian kecil respoden yaitu 12 orang
(12,50% responden) menyatakan jarang mengecek ulang informasi
yang ditemukan. Tidak ada satupun responden yang menyatakan
tidak pernah mengecek ulang informasi yang ditemukan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengenai mengecek ulang informasi yang ditemukan adalah 3,20.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan
bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap
pernyataan mengenai mengecek ulang informasi yang ditemukan
adalah positif.
e. Menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai menentukan
keterpakaian informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.28 Menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Selalu (SL) 4 30 31,25% 120
87
Sering (SR) 3 60 62,50% 180
Jarang (J) 2 5 5,21% 10
Tidak Pernah
(TP) 1 1 1,04% 1
Total 96 100% 311
Skor Rata-rata 3,24
Table 4.28 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden yaitu
60 orang (62,50% responden) menyatakan sering menentukan
keterpakaian informasi yang diperoleh. Hampir setengah responden yaitu
30 orang (31,25% responden) menyatakan selalu menentukan
keterpakaian informasi yang diperoleh. Sebagian kecil respoden yaitu 5
orang (5,21% responden) dan 1 orang (1,04% responden) menyatakan
jarang dan tidak pernah menentukan keterpakaian informasi yang
diperoleh.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan mengenai
menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh adalah 3,24. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA terhadap pernyataan mengenai
menentukan keterpakaian informasi yang diperoleh adalah positif.
Tabel 4.29 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA setelah mencari informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Melakukan pencarian lebih lanjut guna
mendapatkan informasi lebih dalam
Sangat
positif 3,40
2 Memilih informasi yang relevan Sangat
positif 3,41
3 Membandingkan sumber informasi
yang dipilih dengan sumber informasi Positif 3,26
88
lain
4 Mengecek ulang informasi yang
ditemukan Positif 3,20
5 Menentukan keterpakaian informasi
yang diperoleh Positif 3,24
Skor total
16,51
Skor rata-rata
3,30
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA setelah mencari informasi adalah 3,30. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA saat mencari informasi adalah sangat positif.
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian mahasiswa pascasarjana
UHAMKA setelah mencari informasi terdapat pada pernyataan nomor 1 yang
menyatakan bahwa setelah melakukan pencarian maka mahasiswa akan
memilih informasi yang relevan, pernyataan ini mendapat perolehan skor
3,41. Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukkan
sangat positif. Skor terendah pada poin perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA setelah mencari informasi terdapat pada pernyataan
nomor 3 yang menyatakan bahwa mahasiswa mengecek ulang informasi yang
ditemukan, pernyataan ini mendapat perolehan skor 3,20. Skor ini berada
pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukkan positif.
89
Tabel 4.30 Rekapitulasi perilaku pencarian informasi mahasiswa
pascasarjana UHAMKA
No. Variabel Jawaban Skor
1
Perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA sebelum
mencari informasi
Positif 3,09
2
Perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA saat mencari
informasi
Positif 3,08
3
Perilaku pencarian mahasiswa
pascasarjana UHAMKA setelah
mencari informasi
Sangat
positif 3,30
Skor total
9,47
Skor rata-rata
3,16
C. Pembahasan
Di dalam pembahasan ini penulis ingin mencoba menjelaskan secara
tertulis hasil dari analisis perilaku pencarian informasi mahasiswa
pascasarjana UHAMKA.
Hampir seluruh responden menyatakan menentukan topik informasi
sebelum melakukan pencarian informasi. Menentukan topik informasi
sebelum mencari informasi akan mempermudah pemustaka menemukan
informasi sesuai kebutuhan karena sudah mengetahui secara garis besar apa
yang akan dicari.
Pemustaka lebih banyak bertanya kepada teman dibandingkan dengan
dosen maunpun pustakawan. Di dalam perpustakaan terlihat beberapa
pemustaka berdiskusi dengan teman mereka. Setelah berdiskusi beberapa
mulai mendatangi rak dan ada pula yang mendatangi OPAC. Namun ada juga
yang mendatangi OPAC baru mereka berdiskusi dengan temannya. Biasanya
90
bertanya kepada teman menggunakan bahasa yang santai dan membuat
pemustaka jadi lebih leluasa menyampaikan apa yang ada dipikirannya.
Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA mempunyai tesis dan disertasi
elektronik, disediakan komputer untuk membuka tesis dan disertasi tersebut.
Data menunjukkan tidak ada responden yang tidak pernah membaca literatur
lain seperti tesis dan disertasi sebagai referensi. Beberapa mahasiswa
membuka tesis dan disertasi tersebut untuk dijadikan referensi dalam mencari
informasi. Dengan membaca tesis dan disertasi pemustaka akan mendapatkan
inspirasi dan wawasan yang lebih luas.
Pemustaka sudah melakukan persiapan pencarian informasi dengan baik
terlihat dari data yang menunjukkan hampir seluruh responden menyiapkan
keyword, membuat daftar informasi dan menentukan media yang digunakan
sebelum mencari informasi. Persiapan ini tentu akan mempermudah
pemustaka selama proses pencarian informasi.
Pemustaka lebih memilih mencari sumber informasi yang original
dibandingkan menggunakan sumber informasi yang bukan original.
Walaupun masih ada sebagian kecil responden yang tetap menggunakan
sumber informasi bukan original. Menggunakan sumber informasi yang
original akan membantu pemustaka menghindari informasi yang tidak valid.
Pemustaka lebih banyak menggunakan katalog dengan advanced search
daripada menggunakan katalog dengan basic search atau pun mencari buku
dengan datang langsung ke rak. Pada awal masuk perkuliahan yaitu pada
masa pengenalan kampus, pemustaka mengikuti pendidikan pemakai. Dalam
pendidikan pemakai tersebut salah satu yang diajarkan adalah mengenai
91
pemakaian advanced search sehingga pemustaka sudah tidak asing dengan
advanced search. Advanced search membantu pemustaka untuk memfilter
hasil pencarian.
Lebih dari setengah responden mencari informasi dengan menelusur
daftar isi dari sebuah jurnal. Hal ini menunjukkan hampir setengah responden
sering menggunakan jurnal untuk memenuhi kebutuhan informasi dan
menemukan artikel yang dibutuhkan dengan menelusur daftar isi dari sebuah
jurnal. Mahasiswa pascasarjana perlu lebih banyak memanfaatkan sumber
informasi dari artikel suatu jurnal. Jurnal memberikan informasi terbaru dari
berbagai hasil penelitian atau bahkan teori baru dari suatu hasil penelitian.68
Hampir seluruh responden mengatakan menggunakan internet untuk
mencari informasi. Internet telah menjadi media yang digunakan untuk
mencari informasi karena kemudahannya. Menurut Oetomo yang dikutip oleh
Muthoin adapun beberapa keuntungan penggunaan internet oleh mahasiswa:
pertama, banyaknya bahan bacaan dan juga hasil penelitian yang tersedia.
Kedua, pengguna dapat menggunakan internet selama 24 jam dan dapat
membaca dengan jumlah yang tidak terbatas. Ketiga, pengguna bisa
mendapatkan softcopy.69
Dalam menggunakan internet hampir setengah responden jarang
menggunakan operator boolean logic. Padahal seharusnya pemustaka sudah
tidak asing lagi dengan operator boolean logic karena saat pendidikan
pemakai, pustakawan menjelaskan mengenai operator boolean logic. Hal ini
68
Purwani Istiana dan Sri Purwaningsih, ―Pemanfaaan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian
Analisis Sitasi terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada,‖ Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Vol. 12 (2016): h. 156. 69
Muthoin, ―Internet dan Signifikansinya terhadap Karya Ilmiah Mahasiswa,‖ Jurnal
Penelitian Vol. 11 (November 2014): h. 318.
92
mengindikasi walaupun sudah dijelaskan saat pendidikan pemakai namun
beberapa pemustaka masih belum paham dengan boolean logic operator
boolean logic membantu pemustaka memperkecil atau memperbesar hasil
pencarian.
Lebih dari setengah responden memantau informasi terbaru dari berbagai
sumber. Hal ini mengindikasi pemustaka menginginkan dan mengusahakan
mendapatkan informasi terbaru dari suatu sumber informasi. Hal ini jugalah
yang menyebabkan banyak pemustaka mencari informasi dari jurnal. Waktu
terus berputar, perubahan pun terjadi di setiap bidang maka sangat penting
mendapatkan informasi terbaru.
Hampir seluruh responden membandingkan sumber informasi yang
dipilih dengan sumber informasi lain. Hal ini menggambarkan bahwa
pemustaka tidak mudah dalam mempercayai informasi yang di dapat dari
suatu sumber informasi dan melakukan pembuktian apakah informasi yang di
dapat itu benar adanya.
Hampir seluruh responden menggunakan informasi yang telah diperoleh.
Hal ini berarti banyak pemustaka merasa puas dengan hasil pencarian
informasi yang dilakukan. Walaupun begitu terdapat sebagain kecil
responden yang jarang atau bahkan tidak menggunakan informasi yang telah
diperoleh.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, kuesioner dan
observasi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Perilaku pencarian informasi mahasiswa Pascasarjana UHAMKA
sebelum mencari informasi adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor
rata-rata yang didapatkan yaitu 3,09 skor ini berada pada skala interval
2,52 – 3,27. Pemustaka telah melakukan persiapan sebelum mencari
informasi seperti sudah menentukan topik yang ingin dicari, bertanya
pada dosen, pustakawan dan teman, menyiapkan kata kunci yang ingin
dicari, membaca tesis dan disertasi sebagai referensi sebelum mencari
informasi. Banyak pemustaka yang memutuskan menggunakan informasi
dari sumber original namun sebagian kecil masih ada yang yang
menyatakan akan tetap menggunakan informasi dari sumber yang bukan
original.
2. Perilaku pencarian informasi mahasiswa Pascasarjana UHAMKA saat
mencari informasi adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata
yang didapatkan yaitu 3,08 skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Pemustaka mencari informasi dengan datang ke perpustakaan dan
menggunakan internet. Lebih banyak pemustaka menggunakan katalog
dengan advanced search. Pemustaka juga mencari informasi dengan
94
menggunakan internet walaupun masih jarang yang menggunakan
operator boolean logic.
3. Perilaku pencarian informasi mahasiswa Pascasarjana UHAMKA setelah
mencari informasi adalah sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari skor
rata-rata yang didapatkan yaitu 3,30 skor ini berada pada skala interval
3,28 – 4,03. Dari hasil pencarian, pemustaka akan membandingkan
informasi yang didapat dengan sumber informasi lain. Banyak pemustaka
yag menggunakan informasi yang didapat, namun beberapa pemustaka
juga tidak menggunakan informasi yag diperoleh.
4. Perilaku pencarian informasi mahasiswa pascasarjana UHAMKA secara
keseluruhan mencakup aspek poin 1, 2, dan 3 (sebelum, saat dan setelah
mencari informasi) adalah adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor
rata-rata yang didapatkan yaitu 3,16 skor ini berada pada skala interval
2,52 – 3,27.
B. Saran
Dari penelitian yang dilakukan maka ada beberapa saran dari penulis,
yaitu:
1. Hampir semua pemustaka membaca tesis dan disertasi sebagai referensi
sebelum mencari informasi, oleh karena itu perpustakaan harus
menambah komputer yang akan untuk digunakan membaca tesis dan
disertasi. Sebagian kecil pemustaka Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA yang menyatakan akan tetap menggunakan informasi dari
sumber yang bukan original. Berdasarkan itu, peneliti menyarankan saat
95
pendidikan pemakai diberikan materi mengenai pentingnya penggunaan
informasi dari sumber original.
2. Masih jarang pemustaka yang menggunakan operator boolean logic
untuk mencari informasi di internet, padahal ini akan mempermudah
mereka dalam pencarian informasi. Berdasarkan itu, peneliti
menyarankan perpustakaan lebih banyak menyediakan waktu untuk
menerangkan mengenai boolean logic pada saat pendidikan pemakai.
3. Banyak pemustaka yang membandingkan sumber informasi yag dipilih
dengan sumber informasi lain. Berdasarkan itu, peneliti menyarankan
perpustakaan menyediakan informasi suatu topik dari beberapa sumber.
4. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut, peneliti menyarankan
untuk menambahkan pembahasan mengenai jurnal online yang dimiliki
perpustakaan.
96
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Ulpah. Dasar-dasar Organisasi Informasi. Tangerang: UIN Jakarta
Press, 2016.
Berawi, Imran. ―Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi.‖ Jurnal
Iqra’ Vol. 6 (Mei 2012).
Budiman, dan Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2014.
Chowdhury, G.G. Introduction to Modern Information Retrieval. London: Face
Publishing, 2010.
Danim, Sudarwan. Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
Fathmi, dan Luthfiati Makarim. Kajian Kebutuhan Informasi Pemakai
Perpustakaan Nasional RI. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2006.
Furqon, Chairul. ―Konsep Informasi,‖ Mei 2017.
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207
152003121CHAIRUL_FURQON/003._SIM-konsep_informasi.pdf.
Hasugian, Jonner. ―Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan
terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User.‖ Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi Vol. 2 (Juni 2006).
Herlina, Sri Suriana, dan Misroni. ―Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah dalam
Penyusunan Disertasi.‖ Jurnal Tamaddun Vol. 16 (Juli 2015).
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan
Praktis. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Istiana, Purwani, dan Sri Purwaningsih. ―Pemanfaaan E-journal oleh Mahasiswa:
Kajian Analisis Sitasi terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek
Universitas Gadjah Mada.‖ Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Vol. 12 (2016).
Kuhlthau, Carol C. ―Inside the Search Process: Information Seeking form the
User‘s Perspective.‖ Journal of The American Society for Information
Science, Juni 1991.
Lam, Tara Helena. The Role of Self Efficacy in Information Seeking Behaviour: a
Study of High School Students in Mauritius. Jerman: Lambert academic
publishing, 2012.
97
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Meho, Lokman I. ―Modeling the Information-Seeking Behavior of Social
Scientists: Ellis‘s Study Revisited.‖ Journal of the American Society for
Information Science and Technology, 2003.
Muthoin. ―Internet dan Signifikansinya terhadap Karya Ilmiah Mahasiswa.‖
Jurnal Penelitian Vol. 11 (November 2014).
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.
Pendit, Putu Laxman. ―Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan,‖ 28 April 2017.
http://www.pustakaindonesia.org.wp-contentuploads201205Perilaku-
Informasi-Semesta-Pengetahuan.pdf.
———. Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika. Jakarta: Cita
Karyakarsa Mandiri, 2009.
Prasetyo, Bambang, dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Rusmana, Agus. Materi Pokok Analisis Sistem Informasi. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2002.
Ruthven, Ian, dan Diane Kelly. Interactive Information Seeking, Behaviour and
Retrieval. London: Facet Publishing, 2011.
Saptari, Janu, dan Purwono. ―Temu Kembali Informasi Bibliografi dengan Bahasa
Alami pada Field Judul dan Sufjek.‖ Berkala Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Vol. 3 (2016).
Sartika, Euis. ―Pengolahan Data Berskala Ordinal‖ Vol. 2 (Maret 2010).
Shabir, Muslich. Terjemah Riyadlus Shalihin. Semarang: Toha Putra, 1981.
Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2012.
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
Subiyantoro, Arief. Metode dan Teknik Penelitian Sosial. Yogyakarta: Andi
Offset, 2007.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005.
Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2008.
98
Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2010.
———. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.
Susanta. ―Sikap: Konsep dan Pengukuran.‖ Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 2
(Januari 2006).
T.D. Wilson. ―Human Information Behavior.‖ Informing Science Vol. 3 (Juni
2000).
———. ―Information Behaviour: An Interdisciplinary Perspective.‖ Information
Processing & Management Vol. 33 (Maret 1997).
———. ―Models Information Behavior Research.‖ Journal of Documentation
Vol. 55 (Juni 1999).
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992.
Yusup, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
———. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 1995.
Yusup, Pawit M., dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi
(Information Retrieval). Jakarta: Kencana, 2010.
Zaenab, Ratu Siti. ―Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan
Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan Cabs Abstrak.‖ Jurnal
Perpustakaan Pertanian Vol. 11 (2002).
LAMPIRAN
KUESIONER
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PASCASARJANA
UHAMKA
Saya Hilda Safitri mahasiswa SI Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian berjudul
“Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA”.
Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data dalam rangka penulisan skripsi.
Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji
anda, saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini, atas waktu dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian kuesioner:
- Mohon anda mengisi seluruh jawaban dalam kuesioner
- Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban anda
- Keterangan pilihan jawaban:
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Profil responden
Laki-laki/ perempuan :
Fakultas/ Jurusan :
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Sebelum
Mencari Informasi
No. Pertanyaan 4
SL
3
SR
2
J
1
TP
1. Menentukan topik informasi sebelum
mencari informasi.
2. Bertanya kepada dosen sebelum mencari
informasi terkait informasi yang
dibutuhkan.
3.
Bertanya kepada pustakawan sebelum
mencari informasi terkait dengan
informasi yang dibutuhkan.
4.
Bertanya kepada teman sebelum mencari
informasi terkait dengan informasi yang
dibutuhkan.
5.
Membaca literatur lain seperti skripsi,
tesis, dan disertasi sebagai referensi
sebelum mencari informasi.
6. Menyiapkan keyword (kata kunci) tentang
informasi yang ingin diperoleh
7.
Menentukan dan membuat daftar
informasi yang akan dicari sebelum
melakukan pencarian informasi.
8.
Menentukan media yang akan digunakan
untuk melakukan pencarian informasi
seperti perpustakaan, internet, dan lain-
lain.
9.
Jika informasi yang anda miliki bukan
original (asli), maka anda tetap
menggunakan sumber tersebut.
10.
Jika informasi yang anda miliki bukan
original (asli), maka anda akan mencari
sumber original (asli) dari informasi
tersebut.
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Saat
Mencari Informasi
No. Pertanyaan 4
SL
3
SR
2
J
1
TP
1. Langsung mendatangi rak untuk mencari
buku.
2.
Menggunakan katalog (OPAC) ketika
mencari informasi dengan menggunakan
pencarian spesifik
3.
Menggunakan katalog (OPAC) ketika
mencari informasi dengan menggunakan
pencarian sederhana
4. Menelusur daftar isi sebuah jurnal.
5. Menggunakan internet ketika mencari
informasi.
6.
Mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic
(AND, OR, NOT)
7.
Dalam melakukan pencarian, anda
memilih informasi dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.
8.
Selalu memantau informasi terbaru dari
beragam sumber seperti koran, konferensi,
majalah, buku, dan katalog.
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA Setelah
Mencari Informasi
No. Pertanyaan 4
SL
3
SR
2
J
1
TP
1. Melakukan pencarian lebih lanjut guna
mendapatkan informasi lebih dalam.
2. Memilah-milah informasi yang relevan
dengan kebutuhan informasi.
3.
Melakukan pembuktian terhadap sumber
informasi yang dipilih dengan
membandingkan dengan sumber informasi
lain.
4. Mengecek ulang informasi yang
ditemukan setelah mencari informasi.
5. Menentukan semua informasi yang
diperoleh untuk digunakan
No. Variabel Sub variable
(Ellis) Indikator Pernyataan
1. Perilaku Sebelum
Mencari Informasi Starting
a. Menentukan topik 1. Menentukan topik informasi (Heni
Suhaeni, 2014)
b. Bertanya sebelum mencari
informasi
2. Bertanya kepada dosen (Heni Suhaeni,
2014)
3. Bertanya kepada pustakawan (Heni
Suhaeni, 2014)
4. Bertanya kepada teman (Chemmy
Trias, 2012)
c. Membaca literatur lain 5. Membaca skripsi, tesis dan disertasi
sebagai referensi (siti rozinah, 2012)
d. Mempersiapkan keyword, daftar
yang ingin dicari, dan media yang
ingin digunakan
6. Mempersiapkan keyword (kata kunci)
informasi yang ingin diperoleh (Ahmad
Junaini, 2012)
7. Menentukan dan membuat daftar
informasi yang akan dicari (Ahmad
Junaini, 2012)
8. Menentukan media yang akan
digunakan (Ahmad Junaini, 2012)
MEMBANGUN KUESIONER
Chaining e. Penggunaan sumber original
9. Menggunakan informasi yang bukan
original (Siti Rozinah, 2012)
10. Mencari sumber informasi yang
original (Siti Rozinah, 2012)
2.
Perilaku Saat
Mencari Informasi
Browsing
a. Langsung datang ke rak
1. Langsung mendatangi rak (Heni
Suhaeni, 2014)
b. Menggunakan OPAC
2. Menggunakan OPAC dengan pencarian
spesifik (advanced search) (Heni
Suhaeni, 2014)
3. Menggunakan OPAC dengan pencarian
sederhana (basic search) (Heni
Suhaeni, 2014)
c. Menggunakan daftar isi jurnal 4. Menelusur daftar isi jurnal (Herlina,
2015)
d. Menggunakan internet
5. Menggunakan internet ketika mencari
informasi (Heni Suhaeni, 2014)
6. Menggunakan internet dengan operator
boolean logic
Differentiating e. Memilih sumber informasi 7. Memilih informasi dari sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan
Monitoring f. Memantau informasi terbaru 8. Memantau informasi terbaru dari
beragam sumber
3. Perilaku Saat
Mencari Informasi
Extracting
a. Mencari informasi lebih lanjut
1. Melakukan pencarian lebih lanjut
b. Memilih informasi yang relevan 2. Memilah-milah informasi yang relevan
Verifying c. Pengecekan informasi yang
ditemukan
3. Membandingkan sumber informasi
yang dipilih dengan sumber informasi
lain (Ahmad Junaini, 2012)
4. Mengecek ulang informasi yang
ditemukan (Nunung Masruriyah, 2009)
Ending d. Menggunakan informasi yang
diperoleh
5. Menentukan sumber informasi yang
diperoleh untuk digunakan
JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SPS
UHAMKA BULAN APRIL 2017
No Jurusan Jumlah
Pengunjung
1 MPEP 85
2 MM 77
3 MAP 148
4 MIKM 231
5 MPB.Indo 108
6 MPB.Ing 291
7 IPS 93
8 Magister Pendidikan Dasar 61
9 Tamu 26
10 Karyawan/ Dosen 62
JUMLAH 1182
*** Magister Pendidikan Dasar mulai
dibuka
JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SPS
UHAMKA BULAN MEI 2017
No Jurusan Jumlah
Pengunjung
1 MPEP 46
2 MM 42
3 MAP 153
4 MIKM 181
5 MPB.Indo 72
6 MPB.Ing 307
7 IPS 85
8 Magister Pendidikan Dasar 37
9 Tamu 20
10 Karyawan/ Dosen 60
JUMLAH 1003
JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SPS
UHAMKA BULAN JUNI 2017
No Jurusan Jumlah
Pengunjung
1 MPEP 38
2 MM 38
3 MAP 104
4 MIKM 95
5 MPB.Indo 49
6 MPB.Ing 154
7 IPS 46
8 Magister Pendidikan Dasar 25
9 Tamu 10
10 Karyawan/ Dosen 38
JUMLAH 597
BIODATA PENULIS
HILDA SAFITRI dilahirkan di Tangerang, 25 Agustus
1995, anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah penulis bernama
Ahmad Ali dan ibu bernama Nasiroh. Penulis dibesarkan dari
keluarga yang sederhana dan mempunyai disiplin yang tinggi.
Penulis mempunyai adik laki-laki yaitu Fajrul Rahman.
Riwayat penulis dimulai dari SDN Sudimara 6 (2007), MTSN 27 Joglo (2010),
dan SMAN 101 Jakarta (2013). Selanjutnya penulis masuk ke Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih program studi ilmu
perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora dan menulis skripsi yang berjudul
―Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA‖. Walaupun
mengambil ilmu perpustakaan namun sebenarnya penulis menyukai bidang ilmu
eksak seperti matematika. Penulis melakukan PKL di Pusat Dokumentasi
Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) dan magang
di Perpustakaan Kementerian Pertanian