Click here to load reader
Upload
hexaluna
View
252
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Paper ini berisi pembahasan singkat tentang gosip dan pengaruhnya bagi kinerja organisasi
Citation preview
BAB I
TINGKATAN KABAR ANGIN
Sebelum kita melangkah lebih jauh terhadap pembahasan materi ini, kami
terlebih dahulu mengurutkan tingkatan kabar angin yang kita kenal dalam
masyarakat:
1. Gossip
Gossip itu adalah obrolan yang berisi cerita negatif tentang seseorang yang
dapat menimbulkan ketersinggungan, meskipun yang dikatakan itu benar.
2. Rumor
Rumor adalah berita / obrolan yang menceritakan suatu objek yang belum
dapat dipastikan benar atau salahnya informasi tersebut.
3. Fitnah
Fitnah adalah obrolan yang menceritakan orang lain yang berisi informasi
yang ingkar.
Adapun pada makalah kali ini kami memfokuskan pembahasan pada tingkatan
kabar burung yang pertama, yakni gosip. Gosip sebagaimana disebutkan di atas
adalah suatu perbuatan membicarakan aib seseorang kepada orang lain. Adapun
karakteristik mengenai gosip yang kami kutip dari www.howstuffworks.com yaitu:
1) Percakapan berlangsung di tempat yang privat.
2) Subjek gosip dan objek gosip mengetahui satu sama lain di dalam kehidupan
yang riil.
3) Sesuatu yang di dalam bahasa tubuh atau nada suara pembicara
mengindikasikan suatu justifuikasi moral tentang informasi yang sedang
disiarkan.
4) Orang yang menggosip membandingkan diri mereka dalam beberapa
jalan/cara kepada orang yang digosip, pada umumnya mempertimbangkan
diri mereka untuk;menjadi lebih baik.
1
BAB II
PENGARUH GOSIP
Journal of Contemporary Ethnography edisi Oktober 2009, seperti dilaporkan
oleh The New York Times, memuat penelitian tentang gosip. Tim Hallett, sosiolog
dari Indiana University bersama Donna Eder, dan Brent Harger dari Albright College,
melakukan studi ethnografi politik di tempat kerja selama dua tahun pada suatu
sekolah dasar di daerah urban.
Dr Hallett menyatakan bahwa gosip kantor itu seperti gosip informal lainnya tapi bisa
lebih “kaya” dan mendetail. Gosip kantor juga biasanya tersembunyi karena orang
tidak berani terang-terangan. Orang lebih berhati-hati karena mereka tahu bahwa
mereka tidak hanya bisa kehilangan teman tetapi juga pekerjaan.
Peneliti menyimpulkan bahwa gossip di tempat kerja adalah “suatu bentuk perang
reputasi” yang tentu saja akan membawa kepada situasi kerja yang tidak kondusif.
Dari hasil penelitian itu dan beberapa literatur yang kami dapatkan, gosip pada
lingkungan kantor dan organisasi pada umumnya dapat membawa dampak negative
yang sangat banyak, antara lain :
1. Gosip membawa pengaruh negatif bagi suasana kerja.
Misalnya, Karyawan yang merasa gelisah dengan posisi mereka di kantor, akan
merasa semakin tidak nyaman diantara simpang siurnya gosip yang beredar.
Akibatnya kinerja dan semangat mereka akan semakin menurun. Keadaan ini pada
akhirnya mau tidak mau akan mempengaruhi produktifitas perusahaan, moral
karyawan lainnya, dan tentu saja suasana kondusif di lingkungan kantor. Efek lain
dari gosip yang beredar adalah hilangnya kepercayaan dari karyawan terhadap
perusahaan. Mereka merasa perusahaan sedang menghadapi sesuatu yang mungkin
2
saja krisis, namun manajemen tidak mengkomunikasikan hal tersebut kepada
karyawan.
2. Gosip dapat merusak reputasi seseorang
3. Gosip dapat merusak citra seseorang atau diri sendiri
4. Gosip dapat membahayakan kehidupan sosial di kantor, dengan munculnya
Politik kantor
Misalnya, Gosip kantor seringkali digunakan oleh orang untuk menempatkan
dirinya pada titik dimana dia dapat mengontrol arus informasi dan karenanya
mendapatkan keuntungan maksimal.
5. Gosip akan merusak hubungan antar anggota dalam oragnisasi
Namun walaupun telah jelas bahwa gosip itu adalah sesuatu yang buruk
secara umum, namun masih ada saja beberapa orang yang menganggap perilaku ini
”sah-sah” saja. Berikut ini beberapa mitos.pendapat umum yang biasa dipakai oleh
orang-orang yang membenarkan gosip, berikut sanggahannya menurut literatur yang
kami dapatkan :
1. Benar: membicarakan orang lain asalkan itu kebenaran, karena seperti kita
ketahui gosip menceritakan sebuah kebohongan tentang orang lain.
Salah: Gosip adalah membicarakan sesuatu tentang orang lain; fakta atau fiksi
bahwa mereka ingin terus menempatkan mereka dalam pencitraan yang buruk
2. Benar: mendiskusikan kesalahan karyawan atau kinerja yang buruk dengan
maksud agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari.
Salah: karena akan merendahkan dan menempatkan karyawan dalam suatu
situasi yang akan mempermalukannya di depan umum dan ini mematahkan
semangat untuk semua orang. Diskusi semacam itu seharusnya tidak
memberikan nama karyawan tetapi ditinjau secara umum di sebuah pertemuan
karyawan .
3
3. Benar: Gosip boleh jika bos yang melakukannya, karena sifatnya sekedar
informasi saja
Salah: Walaupun bos yang melakukannya gossip tetaplah gosip takkan
berubah meskipun bos yang melakukannya.
4. Benar: boleh gossip asal objek gossip tidak ada bersama subjek gossip,
dengan asumsi dia tak akan tahu dan takkan tersingung
Salah: dilakukan di depan ataupun di belakang objek gossip, keduanya sama
saja cuma substansinya yang beda. Gosip mempengaruhi apa yang kita
pikirkan dan rasakan tentang orang lain dan yang datang melalui nada,
ekspresi wajah dan isyarat non-verbal.
4
BAB III
KESIMPULAN
Gosip adalah sebuah fakta yang negatif tentang seseorang yang sengaja
disebarluaskan dengan tujuan dan maksud tertentu. Berdasarkan hasil penelitian gosip
akan berakibat buruk buruk bagi kinerja, baik kolektif (organisasi) maupun kinerja
individu. Walaupun menurut sebagian orang gosip memiliki dampak positif, namun
para ahli sepakat bahwa dampak negatif di dalamnya jauh lebih besar. Karenanya
gosip tetap dianggap sebagai sebuah perbuatan tercela yang harus dihindari.
5