31
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning (Studi Kasus : PT. Barito Prima Consultant) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Oleh : Ega Yolanda Kawulusan NIM : 682010057 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2014

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be … · 2018. 4. 26. · laporan keuangan saja, ... mudah dan relatif lengkap, tersedianya alat pemrosesan renstra, tools dan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode

    Be Vissta Planning

    (Studi Kasus : PT. Barito Prima Consultant)

    Artikel Ilmiah

    Diajukan kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

    Oleh :

    Ega Yolanda Kawulusan

    NIM : 682010057

    Program Studi Sistem Informasi

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Desember 2014

  • 1

  • 2

    Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning

    (Studi Kasus : PT.Barito Prima Consultant)

    1)

    Ega Yolanda Kawulusan, 2)

    Andeka Rocky Tanaamah, 3)

    Agustinus Fritz Wijaya

    Program Studi Sistem Informasi

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

    E-mail: 1)

    [email protected], 2)

    [email protected], 3)

    [email protected]

    Abstract

    Information systems play an important role helping companies optimize their business

    processes to achieve corporate objectives and increase competitive advantage in the face

    of competition. The research was conducted at PT. Barito Prima Consultant, the

    company does not yet have information systems that need to be made of information

    systems strategic planning in order to optimize business processes in every part of PT.

    Barito Prima Consultant. This strategic planning method Vissta Be Planning to produce

    a competitive advantage based on the opportunities that are owned by the company.

    Analysis tools based on external and internal conditions are five forces, value chain

    activity, resulting in a solution of IS / IT and business benefits, then mapping the future

    of application development with Mc Farland strategic grid.

    Keywords: Information Systems, Strategic Planning, Competitive Advantage, Be Vissta

    Planning, Five Forces, Value Chain Activity, Business Benefits, Application

    Development, Mc Farland Strategic Grid.

    1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

    2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

    3) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

    mailto:[email protected]

  • 3

    1. Pendahuluan Penggunaan teknologi saat ini semakin meningkat dari hari ke hari

    berdasarkan survei yang dilakukan oleh asosiasi penyelenggara jasa internet

    indonesia (APJII) mengungkap jumlah pengguna teknologi internet pada tahun

    2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13% dibanding tahun 2012 yang mencapai

    sekitar 63 juta pengguna [1]. Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya

    sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-

    laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting didalam

    menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan,

    alokasi-alokasi sumberdaya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari

    sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai

    permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam organisasi untuk menjadi suatu

    bukti yang berguna didalam menentukan tindakan yang diambil.Sistem informasi

    berbasis komputer ini, sekarang menjadi suatu hal yang utama bagi pemenuhan

    kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi

    komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. [14]

    Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dipilih sebagai dasar

    penerapan manfaat SI/TI pada PT.Barito Prima Consultant berdasarkan masalah

    yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, penilitian ini diharapakan dapat menjadi

    acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur SI/TI.[2] SI/TI yang

    akan diterapkan dalam perusahaan berkaitan dengan tata kelola TI (IT

    Governance) yang sudah dibentuk. IT Governance sebagai suatu sistem untuk

    mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan

    memanfaatkan SI/TI dan proses didalamnya perlu sebuah perencanaan strategis

    supaya dapat diperoleh manfaatnya [5].

    PT. Barito Prima Consultant merupakan perusahaan yang bergerak di

    bidang jasa konsultan juga menyadari betapa pentingnya sebuah sistem informasi

    dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan terlebih dengan bidang

    layanan jasa yang tidak sedikit namun terdapat beberapa masalah seperti

    pencatatan proyek yang belum terstruktur contohnya pencatatan rencana kegiatan

    perusahaan penyusunan jadwal kerja, perusahaan belum memiliki web resmi

    sehingga menyulitkan perusahaan dalam promosi, pencatatan kegiatan

    administrasi dan non administrasi yang belum terstruktur sehingga terkadang ada

    data-data yang terhapus atau hilang, dan pengelolaan data keuangan perusahaan

    yang belum terstruktur berpeluang hilang data serta dapat memicu terjadinya

    kecurangan oleh pegawai.

    Melihat permasalahan yang dihadapi, maka perlu dilakukan suatu

    perencanaan strategis SI/TI yang akan diterapkan dengan mengunakan metode Be

    Vissta Planning yang merupakan metode untuk menghasilkan sebuah perencanaan

    strategis SI/TI yang digunakan serta dapat memberikan keunggulan kompetitif

    berdasarkan peluang yang dimiliki oleh PT.Barito Prima Consultant. Sehingga

    hasil perencanaan strategis SI/TI dapat menjawab peluang manfaat bisnis yang

    diperoleh dengan investasi SI/TI pada PT.Barito Prima Consultant sehingga

    organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

  • 4

    2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu

    Beberapa penelitian terdahulu, dijelaskan sebagai berikut. Pertama,

    penelitian berjudul “Penerapan metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

    Teknik dan Manajemen“(Studi Kasus : PT. Virama Karya) bertujuan agar dapat

    menghasilkan suatu perencanaan strategis sistem informasi PT. Virama Karya

    untuk mendukung strategi bisnis yang telah dibuat perusahaan dalam jangka

    waktu 2004-2008 menggunakan metodologi perencanaan strategis sistem

    informasi berbasis value bisnis Be Vissta Planning. Selain itu dengan metodologi

    ini peneliti dituntun tahap demi tahap dengan rinci apa yang harus di identifikasi,

    di analisa dan di laporkan dalam laporan akhir. Perencanaan Strategis Sistem

    Informasi yang sudah dibahas ini sangat dibutuhkan dan penting diterapkan pada

    PT. Virama Karya karena Keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan

    dengan perusahaan lain dapat dimiliki, meningkatkan daya saing yang

    meningkatkan kompetensi perusahaan dan kompetensi tenaga ahli sehingga

    strategi perusahaan tercapai [3].

    Penelitian lain yaitu “Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam rangka

    Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi Menggunakan Metode

    Be Vissta Planning” (Studi Kasus : UKSW Salatiga), penelitian ini bertujuan

    untuk meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan menyusun strategi

    SI/TI berupa Executive Information System (EIS)”. Hasil analisis yang diperoleh

    dari penelitian ini menggambarkan bahwa penerapan SI/TI yang dilakukan di

    UKSW belum dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. Berdasarkan

    hasil pembahasan dan analisis terkait penyusunan renstra SI/TI di UKSW

    menggunakan metodologi Be Vissta Planning, maka diperoleh portofolio aplikasi

    yang sebaiknya diterapkan di UKSW sehingga perlu dikaji kesiapan infrastruktur

    TI yang ada saat ini dapat mendukung implementasi aplikasi-aplikasi tersebut [4].

    Penelitian lain yaitu “Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

    Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka

    Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada suatu Organisasi”,

    Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu perencanaan strategis (renstra)

    sistem informasi berbasis manfaat bisnis yang menghasilkan cetak biru bagi

    sistem,teknologi dan manajemen informasi disebuah perusahaan industri.

    Kesimpulan dari penelitian tersebut memberikan ruang terhadap penelitian

    selanjutnya, bagi pengembangan metodologi BVP pada organisasi dengan

    karakteristik tertentu, misalnya pada organisasi-organisasi yang bersifat non

    profit, seperti organisasi yang bergerak didunia pendidikan [2].

    Penelitian lain yaitu “Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam

    Lingkungan Internal Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

    tahap-tahap value chain dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk

    pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai

    tambah dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Analisis Value Chain

    membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan dalam

    menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam rantai nilai serta mengurangkan

    atau mengeliminasi aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah pada produk

    atau jasa. Perusahaan harus mampu mengerti posisinya pada rantai nilai yang

  • 5

    membentuk produk atau jasa tersebut, hal ini sangat penting untuk

    mengidentifikasi kesempatan dari persaingan, kemudian menentukan strategi

    kompetitifnya untuk bersaing dengan pesaingnya serta menjaga hubungan baik

    dengan supplier dan distributor untuk memaksimalkan nilai.[10]

    Rumusan metodologi BVP didasarkan atas kelebihan-kelebihan metodologi

    perencanaan strategis sistem informasi yang ada. BVP mengumpulkan

    keunggulan-keunggulan metode perencanaan strategis sistem informasi dari Ward

    dan Peppard, Wetherbe, Marthin dan Tozer, kemudian dikompilasi menjadi

    metodologi Based On Value Information Systems Strategic Planning (BVP).

    Kelebihan-kelebihan metodologi perencanaan strategis sistem informasi tersebut.

    Pertama, Ward dan Peppard (2002),adanya alur logis renstra SI/TI yang

    mudah dan relatif lengkap, tersedianya alat pemrosesan renstra, tools dan teori

    yang ada dapat memberikan gambaran mengenai keadaan lingkungan eksternal

    bisnis, adanya prosedur yang merekam kegiatan dan proses internal non teknis

    SI/TI organisasi, adanya prosedur dalam melakukan pemilihan teknologi dari

    perkembangan teknologi yang ada.

    Kedua, Wetherbe (2002), pemetaan antara kebutuhan aplikasi/sistem SI

    dengan pemenuhan ditingkat infrastruktur TI, pengaturan alokasi sumberdaya

    SI/TI dalam kegiatan implementasi hasil renstra SI/TI, adanya mekanisme kontrol

    terhadap setiap kegiatan SI/TI yang dilakukan dan selalu dibandingkan dengan

    rencana kerja atau blue print SI/TI yang dimiliki.

    Ketiga, Marthin (1990), penjabaran visi, misi dan tugas pokok fungsional

    kedalam bentuk matriks, adanya pemetaan yang jelas antara tugas pokok

    fungsional dalam struktur organisasi dengan kebutuhan data/informasi,

    pendefinisian dan pengelompokan masalah beserta cara pemenuhan kebutuhan

    data/informasi untuk mengatasi masalah, pembentukan Entity Relationship

    Diagram (ERD) organisasi keseluruhan secara umum, mempertimbangkan adanya

    solusi alternatif bagi setiap pembuatan aplikasi bagi setiap pembuatan aplikasi,

    infrastruktur dan manajemen SI/TI organisasi.

    Keempat, Tozer (1996), adanya masukan, proses, dan keluaran yang jelas

    terstruktur dan berurutan, pembuatan format tabel untuk masukan, yang akan

    membantu proses analisis dan pengambilan keputusan, pembuatan format tabel

    keluaran yang meringkas dan memperjelas hasil renstra, tuntunan langkah

    perlangkah dalam membuat renstra SI/TI dari awal hingga akhir, yang berurutan

    dan terkait, pembuatan contoh dokumen keluaran per fase kegitan, pembuatan dan

    persiapan pelaksanaan jadual rencana implementasi hasil renstra SI/TI, adanya

    prosedur mengenai persiapan pendahuluan sebelum melakukan renstra SI/TI,

    adanya prosedur pembuatan landasan kebijakan dan pengambilan keputusan

    melakukan renstra SI/TI, adanya prosedur dalam melakukan pengelompokan

    prioritas dan pemilihan solusi, adanya prosedur mengenai strategi migrasi yang

    jelas.[2]

  • 6

    Metode Be Vissta Planning

    Metode Be Vissta Planning perencanaan sistem informasi menggunakan

    arah dan tujuan perusahaan yang telah dituangkan dalam rencana bisnis. Segala

    sesuatu yang menjadi hasil dalam rencana bisnis tersebut diinterpretasikan sebagai

    kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi SI/TI. Bidang/divisi

    SI/TI tersebut lalu melakukan konsolidasi internal guna mengetahui kemampuan

    sumber dayanya dan pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil

    konsolidasi internal tersebut berupa strategi sistem, manajemen, dan teknologi

    informasi kemudian dibuatkan prioritas pelaksanaan proyek dan jadwal

    implementasinya. [3]

    Tabel 1. Metodologi analisis lingkungan organisasi internal dan eksternal

    Internal Eksternal

    Five Forces

    Value Chain Activity

    Mc Farlan Strategic Grid

    Five Forces

    Analisis kompetitif digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan

    bisnis suatu industri dan tantangan dari pesaing dalam suatu industri. Hasil

    diagram kompetitif model suatu organisasi digunakan sebagai dasar untuk

    mengindentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI dan TI

    yang dapat menigkatkan keunggulan kompetitif bisnisnya. Porter (1985) membagi

    kekuatan industri menjadi 5 bagian, yaitu: 1) daya tawar konsumen (bargaining

    power of buyer), berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu

    perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat dan

    keadaan daya tawar tersebut; 2) daya tawar pemasok (bargaining power of

    supplier), berasal dari penyediaan produk/jasa yang turut berkontribusi pada

    keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok

    akan kuat apbila pemasok memilki pasaokan terhadap produk yang unik/jarang

    ditemukan. Pemasok tersebut perlu memotivasi agar terus menerus melakukan

    kerjasama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya; 3) tekanan dari

    pendatang baru (threats of new entrance), pendatang baru yang akan ikut serta

    berkompetisi didalam perusahaan baru, perusahaan lama berstrategi bisnis yang

    berbeda untuk masuk ke pasar yang baru, perusahaan lama yang tadinya tidak

    berkompetisi pada area yang sama kini berpindah ke area yang sama dengan

    perusahaan kita. Tekanan tersebut disikapi perusahaan yang sudah ada dengan

    meninggikan Entry Barrier, Entry Barries tersebut dapat berupa Entry

    cost/Switching cost bagi konsumen yang tinggi, keluar dari persaingan, dan

    berhenti dari bisnis; 4) tekanan dari produk pengganti (threat of substitute

    product), tantangan ini berasal dari produk/jasa alternatif lain yang ditawarkan

    perusahaan dalam suatu industri. Produk/jasa alternatif tersebut perlu

    mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen; 5) rivalitias intra

    industri (intra industri rivalry), rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara

    perusahaan dalam suatu industri yang sama.[9]

  • 7

    Value Chain Activity

    Analisis Value Chain Activity merupakan analisis aktifitas-aktifitas yang

    menghasilkan nilai, baik yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Konsep

    Value Chain memberikan perspektif letak perusahaan dalam rantai nilai industri.

    Analisis Value Chain membantu perusahaan untuk memahami rantai nilai yang

    membentuk produk tersebut. Nilai yang berawal dari bahan mentah sampai

    dengan penanganan produk setelah dijual kepada konsumen. Perusahaan harus

    mampu mengenali posisinya pada rantai nilai yang membentuk produk atau jasa

    tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari

    persaingan. Setelah mengidentifikasi posisinya, maka perusahaan mengenali

    aktifitas-aktifitas yang membentuk nilai tersebut. Aktifitas-aktifitas tersebut dikaji

    untuk mengidentifikasi apakah memberikan nilai bagi produk atau tidak. Jika

    aktivitas tersebut memberikan nilai, maka akan terus digunakan dan diperbaiki

    untuk memaksimalkan nilai. Sebaliknya, jika aktifitas tersebut tidak memberikan

    nilai tambah maka harus dihapus.[10]

    Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak perlu

    atau aktivitas-aktivitas yang perlu, namun tidak efisien dan dapat diperbaiki. Jika

    aktivitas tidak bernilai tambah dilaksanakan, akan berakibat menambah biaya

    yang tidak perlu dan merintangi kinerja, sehingga menimbulkan biaya tidak

    bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah adalah biaya yang disebabkan oleh

    aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah dapat

    diartikan sebagai biaya atas aktivitas-aktivitas yang dapat dieliminiasi tanpa

    menimbulkan kesan buruk dari para pelanggan mengenai kinerja, fungsi, atau

    ukuran mutu lainnya suatu produk. Analisis aktivitas dapat menurunkan biaya

    dengan cara peniadaan aktivitas, pemilihan aktivitas, pengurangan aktivitas, dan

    penggunaan aktivitas secara bersama.[11] Kerangka rantai nilai membagi aktivitas

    dalam perusahaan menjadi dua kategori : 1). Aktivitas primer, aktivitas yang

    berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para

    pembeli dan servis setelah adanya penjualan; 2). Aktivitas pendukung, aktivitas

    yang membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan

    yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer secara

    berkelanjutan.[12]

    McFarlan Strategic Grid McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI

    berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat

    kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil

    pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap

    organisasi dan pengembangan dimasa mendatang [13]. Keempat kuadran tersebut

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini

  • 8

    Gambar 1. Mc Farland Strategic Grid (Sumber : Ward and Peppard, 2002)

    Desain Metodologi

    Desain Metodologi BVP ini mendasarkan kegiatan renstra SI/TI

    berpedoman pada dokumen rencana bisnis organisasi. Setiap data yang

    dituangkan dalam rencana bisnis organisasi tersebut di interpretasikan sebagai

    kebutuhan infomasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi TI. Bidng atau divisi

    TI itu kemudian melakukan analisis kondisi internal dan eksternal guna

    mengetahui kemampuan sumberdayanya dan pemenuhan kebutuhan akan

    informasi bisnis tersebut. Hasil analisis internal dan eksternal tersebut berupa

    strategi sistem,manajemen, dan teknologi informasi yang kemudian dibuatkan

    prioritas pelaksanaan proyek dan jadual implementasinya. Berikut merupakan

    konsep desain metodologi BVP.

    Tahapan pertama menelaah ruang lingkup dan strategi (ruang lingkup dan

    posisi/kondisi mutakhir organisasi), dengan melakukan identifikasi masalah,

    analisis lingkungan internal bisnis organisasi, analisis lingkungan internal SI/TI

    organisasi, analisis lingkungan eksternal bisnis organisasi, analisis eksternal SI/TI

    organisasi. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah gambaran mengenai keadaan bisnis

    perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI pada perusahaan dimasa depan,

    untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu memperoleh informasi

    perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta menganalisis kondisi

    eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam

    dunia bisnis untuk mendukung strategi perusahaan dimasa depan. Mengetahui

    bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI perusahaaan.

    Tahapan kedua, menelaah strategi (posisi dan kondisi kedepan yang ingin

    diraih dan modal yang dimiliki), dengan melakukan identifikasi masalah dan

    solusi bisnis organisasi, identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi,

    analisis kesenjangan kebutuhan informasi, membuat landasan kebijakan SI/TI,

    membuat strategi SI/TI, membuat landasan bagi operasional strategi SI/TI, srategi

    manajemen informasi. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi usulan

    pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai dengan

    kebutuhan perusahaan.

  • 9

    Tahapan ketiga, mendefinisikan strategi (posisi dan kondisi kedepan yang

    ingin diraih beserta cara merealisasikannya), dengan melakukan prioritas dan

    pemilihan strategi SI/TI, pendetilan strategi SI/TI. Hasil dari tahap ini adalah

    kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant.

    Tahapan keempat, merencanakan implementasi (cara merealisasikannya),

    dengan membuat rencana pendukung SI/TI dan pembuatan jadwal waktu

    pengerjaan. Tahapan kelima, mengkaji ulang implementasi (cara

    merealisasikannya) dengan membuat rencana implementasi.[2]

    3. Metodologi Penelitian Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide,

    persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti. Penelitian kualitatif

    segala sesuatunya tidak dapat di ukur dengan angka dan teori yang digunakan

    dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya

    mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti .[6]

  • 10

    Gambar 2 Tahapan penelitian

    Tahap 1 Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi. Pada tahap ini akan

    dilakukan observasi dan wawancara pada PT. Barito Prima Consultant untuk

    mendapatkan pemahaman mengenai kondisi perusahaan, proses bisnis

    perusahaan, dan kebutuhan SI/TI perusahaan. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah

    gambaran mengenai keadaan bisnis perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI

    pada perusahaan dimasa depan, untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu

    memperoleh informasi perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta

    menganalisis kondisi eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui

    perkembangan teknologi dalam dunia bisnis untuk mendukung strategi

    perusahaan dimasa depan. Mengetahui bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan

    SI/TI perusahaaan.[15]

    Tahap 1

    Menelaah Kebutuhan Bisnis dan

    Organisasi

    Lingkungan Eksternal Organisasi

    Analisis Bisnis Eksternal

    - Analisis Five Forces

    Analisis Kondisi SI/TI Eksternal

    Analisis Manfaat penerapan SI/TI

    pada PT. Barito Prima Consultant

    Lingkungan Internal Organisasi

    Tahap 2 (Menentukan Target

    SI/TI)

    Analisis Kesenjangan Aplikasi

    Tahap 3 (Menentukan Strategi

    SI/TI)

    Rencana Strategis

    Penentuan Rencana Strategis SI/TI Tahap 4 (Menyusun Usulan SI/TI)

    Penyusunan Rencana Implementasi dan

    Manfaat bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima

    Consultant

    Analisis Bisnis Internal

    - Analisis Value Chain Activity

    - Blue Print sistem informasi

    Analisis Kondisi SI/TI Internal

    Portofolio Aplikasi mendatang

    menggunakan Mc Farlan Strategic

    Grid

  • 11

    Tahap 2 Menentukan Target bagi SI/TI. Pada tahap ini akan dilakukan

    observasi dan wawancara kepada manajer perencanaan dan direktur utama

    perusahaan, kemudian menentukan usulan strategi untuk memenuhi kebutuhan

    PT.Barito Prima Consultant. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi

    usulan pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai

    dengan kebutuhan perusahaan, untuk mendapatkan keluaran tersebut maka perlu

    adanya identifikasi masalah dan solusi bisnis internal pada perusahaan,

    identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi, Analisis kesenjangan

    kebutuhan informasi, membuat usulan strategi SI/TI.

    Tahap 3 Menentukan Strategi SI/TI. Pada tahap ini akan dibuat strategi

    SI/TI dengan memperhatikan hasil wawancara, serta aturan kebijakan yang ada

    sehingga akan diambil kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT.

    Barito Prima Consultant. Tahap 4 Rencana Implementasi SI/TI kemudian pada

    tahap ini akan dibuat rencana implementasi SI/TI yang akan diterapkan pada PT.

    Barito Prima Consultant. [4]

    4. Hasil dan Pembahasan Profil PT. Barito Prima Consultant

    PT. Barito Prima Consultant terletak di jalan suprapto no.07 Palangka Raya,

    perusahaan ini diresmikan notaris sejak 26 April 1996 sebagai perusahaan yang

    menyediakan layanan jasa konsultansi untuk jasa-jasa konstruksi maupun non-

    konstruksi. Visi dan Misi PT.Barito Prima Consultant adalah senantiasa turut

    berperan serta dalam pembangunan nasional dengan dilandasi idealisme serta

    profesionalisme dengan didukung oleh personil yang handal dibidangnya masing-

    masing serta ditunjang dengan peralatan yang memadai, mampu melakukan

    pekerjaan diberbagai bidang sesuai keahlian.

    Analisis Five Forces

    Penelitian ini dilakukan dengan Observasi dan Wawancara sehingga didapat

    hasil analisis kekuatan menurut Five Forces pada PT.Barito Prima Consultant,

    yang pertama adalah pesaing (competitor), perusahaan pesaing berlomba-lomba

    untuk meningkatkan strategi bisnis salah satunya dengan memiliki sistem

    informasi yang terintegrasi serta dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis dengan

    cukup baik serta mempermudah para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan,

    hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada PT. Barito prima Consultant

    yang mau tidak mau harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan para

    pesaing. Kedua, analisis ancaman pesaing baru di fokuskan pada bagaimana jenis

    pelayanan atau jasa dan strategi bisnis oleh pesaing baru tersebut dapat

    mengancam posisi PT. Barito Prima Consultant.

    Hasil analisis adanya strategi bisnis baru berupa perlengkapan dan peralatan

    baru yang lebih canggih dapat menjadi ancaman bagi perusahaan lama yang

    peralatan dan perlengkapan nya tergolong sudah cukup tua atau lebih dari 10

    tahun pemakaian yang secara tidak langsung dapat berpengaruh pada ketepatan

    waktu penyelesaian proyek. Ketiga, analisis ancaman produk/jasa pengganti

    contohnya sertifikasi untuk konsultan konstruksi dan non-konstruksi. Keempat,

    analisis kekuatan menawar pelanggan, pelanggan yang dimaksud disini adalah

  • 12

    para pengguna jasa yaitu pemerintah dan perusahaan yang telah menerima hasil

    dari proyek yang sudah dikerjakan PT. Barito Prima Consultant, oleh karena itu

    proyek yang sudah didapat harus dikerjakan dengan baik dan tepat waktu sesuai

    kesepakatan kontrak antar kedua belah pihak, sehingga mereka akan memberikan

    penilaian yang berpengaruh pada image PT. Barito Prima Consultant. Kelima,

    analisis kekuatan menawar pemasok, yang dimaksud pemasok disini adalah

    pengguna jasa yang menggunakan jasa PT. Barito Prima Consultant yaitu

    pemerintah dan pengusaha, oleh sebab itu penting menjaga nama baik perusahaan

    dan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa sebelumnya sehingga calon

    pengguna jasa dapat memperhitungkan pengalaman PT. Barito Prima Consultant

    yang cukup baik di bidangnya.

    Berikut merupakan pemetaan kebutuhan SI/TI PT. Barito Prima Consultant

    berdasarkan hasil analisis Five Forces.

    Tabel 2 Kebutuhan SI/TI dan Solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

    Faktor Five Forces Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

    Competitor

    Kebanyakan para

    pesaing memiliki

    sistem informasi yang

    dapat membantu

    meningkatkan kinerja

    pegawai dalam

    menyelesaikan proyek

    - Membangun sistem informasi yang dapat

    membantu pencatatan

    proyek agar lebih

    terstruktur

    - SIMANPRO

    Threat of New Entrans

    strategi bisnis baru

    yang digunakan para

    pesaing

    - Menyiapkan perangkat keras tidak perlu

    canggih tapi cukup

    mendukung aplikasi

    sistem informasi yang

    akan digunakan dan

    dapat memenuhi

    kebutuhan bisnis PT.

    Barito Prima

    Consultant.

    - SITEK - Menyediakan

    infrastruktur

    yang akan

    digunakan sesuai

    kebutuhan SI/TI

    pada PT. Barito

    Prima

    Consultant

    Bargaining Powers of

    Suppliers and Buyers

    Faktor pelanggan dan

    pemasok yang

    mempengaruhi

    pelayanan

    - Membangun sebuah sistem yang dapat

    memberikan informasi

    tentang profil

    perusahaan, kinerja

    perusahaan, dan

    lingkup layanan jasa

    untuk dapat

    menampung

    permintaan pelanggan.

    - SI CRM - SI SCM

    Threat of Subtitute

    Products/ Services jasa

    pengganti berupa

    sertifikasi

    - Membangun sistem informasi yang dapat

    memberikan informasi

    tentang perusahaan,

    lingkup layanan jasa,

    sertifikasi yang

    diperoleh perusahaan.

    - Web Promosi

  • 13

    Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

    : 1) SIMANPRO (sistem informasi manajemen proyek), aplikasi ini berfungsi

    untuk membantu pencatatan rencana proyek, jadwal pengerjaan proyek, tenaga

    ahli yang akan melakukan pengerjaan proyek, jadwal pengerjaan proyek,

    menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proyek yang akan

    dikerjakan, evaluasi laporan mingguan apa saja yang sudah mulai dikerjakan

    sesuai tahapannya, setelah selesai semua ada termin /tagihan untuk pemberi

    proyek dari laporan anggaran proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan

    teknologi), aplikasi ini membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada

    seperti computer, notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera

    digital, theodolite, waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter

    digital, kompas, motor, dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan,

    kapasitas/output saat ini, merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini,

    lokasi peralatan, dan bukti kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan

    akan dilakukan perawatan atau penggantian dengan alat baru; 3) SI CRM (sistem

    informasi customer relationship), aplikasi ini berfungsi untuk membantu

    pencatatan profile pelanggan dengan begitu akan membantu dalam menjalin relasi

    bisnis kembali dengan pelanggan tersebut; 4) SI SCM (sistem informasi supply

    chain management), aplikasi ini berfungsi membantu pencatatan pengadaan

    barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan dalam pengerjaan proyek, contohnya

    material yang dibutuhkan proyek konstruksi dalam pengerjaan pembangunan

    jembatan, jalan, dan gedung, pencatatan meliputi jenis proyek, daftar material,

    siapa supplier yang mendatangkan material, rencana anggaran untuk material

    yang akan didatangkan oleh supplier, profile supplier. Dari pencatatan tersebut

    diketahui biaya untuk supply material dan menjaga relasi bisnis dengan supplier;

    5) Web promosi, aplikasi berbasis internet yang berfungsi untuk memperkenalkan

    perusahaan kepada publik memberikan informasi meliputi profile perusahaan,

    visi, misi perusahaan, jenis layanan jasa, profile tenaga ahli, dan daftar proyek

    yang sudah rampung dikerjakan oleh PT. Barito prima Consultant dari awal

    berdiri hingga sekarang serta informasi sertifikasi yang menjadi dasar kualifikasi

    perusahaan.

    Manfaat Penerapan SI/TI pada Kondisi SI/TI Eksternal Organisasi

    Berdasarkan hasil analisis kondisi SI/TI eksternal organisasi. Perkembangan

    SI/TI, sistem informasi pada jaman sekarang sudah merupakan kebutuhan untuk

    menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan maupun

    organisasi, pesatnya perkembangan perangkat lunak pada saat ini menyebabkan

    banyak perusahaan dan organisasi berlomba membeli sebuah software untuk

    mempermudah proses bisnis. Sedangkan PT. Barito Prima Consultant 15 tahun

    ke belakang belum menggunakan aplikasi apapun dalam menyelesaikan proses

    bisnis pada perusahaan seperti administrasi, laporan keuangan, pencatatan proyek,

    promosi, penjadwalan kerja, sehingga ditemukan berbagai kendala dalam

    mengintegrasikan seluruh bagian serta didukung dengan perkembangan perangkat

    keras yang semakin canggih perkembangan perangkat keras, dimulai dari PC

    ukuran besar menjadi yang berukuran lebih kecil dan sekarang menggunakan

  • 14

    laptop, perangkat keras lain nya adalah printer yang ukuran besar dan hanya

    tersedia tinta hitam putih sampai sekarang menggunakan printer yang memiliki

    fungsi scan dan fotocopy, kemudian media penyimpanan seperti disket yang

    memiliki kapasitas penyimpanan kecil sampai dengan hardisk yang memiliki

    kapasitas penyimpanan besar.

    Sementara itu perkembangan sistem basis data berkembang cepat hingga

    sekarang didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data

    berbasis web sebagai suatu strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja organisasi

    didukung oleh perkembangan jaringan komunikasi dan keamanan data, saat ini

    perkembangan jaringan komunikasi sangat berpengaruh dalam menghubungkan

    devices yang digunakan untuk saling berbagi data, dari menggunakan LAN (local

    area network) jaringan untuk berbagi data hanya pada satu gedung , kemudian

    berkembang menjadi WAN (wide area network), dan sekarang berkembang kearah

    internet yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dimanapun berada

    sementara pada PT. Barito prima Consultant semenjak 10 tahun terakhir sudah

    mengandalkan internet dalam proses berbagi data contohnya melalui kirim

    dokumen melalui email, jika perlu berbagi data dengan kapasitas besar maka

    digunakan Flashdisk atau Hardisk Eksternal. Setelah itu sistem keamanan data,

    penting menjaga keamanan data dari berbagai serangan komputer seperti virus,

    dan cracker untuk mengantisipasi virus sementara PT. Barito prima Consultant

    masih menggunakan anti virus yang banyak digunakan pengguna komputer pada

    umumnya.

    Perkembangan media jejaring sosial, saat ini sangat pesat sehingga

    memudahkan dalam melakukan promosi melalui beberapa jejaring sosial yang

    sedang banyak diminati masyarakat yaitu melewati media sosial karena lebih

    efektif dan mudah penggunaannya, serta dapat menghemat biaya. Berdasarkan

    hasil analisis kondisi SI/TI eksternal didapat hasil manfaat penerapan SI/TI pada

    tabel 3

  • 15

    Tabel 3 Manfaat Penerapan SI/TI pada kondisi SI/TI eksternal organisasi

    Kondisi SI/TI Eksternal Manfaat Penerapan SI/TI

    - Perkembangan sistem informasi yang menjadi

    kebutuhan dalam proses bisnis

    - Pesatnya perkembangan perangkat lunak

    - Berkembangnya teknologi sehingga memungkinkan

    menyimpan data berbasis

    internet

    - Teknologi berbasis internet yang banyak dimanfaatkan

    dalam jaringan computer

    - Pentingnya menjaga keamanan data yang sensitive

    dari serangan computer

    maupun kerusakan perangkat

    keras.

    - Promosi melalui media sosial

    - Memudahkan dalam penyelesaian aktivitas kerja dalam proses bisnis

    untuk mengintegrasikan ke semua

    bagian perusahaan dalam sebuah

    sistem informasi

    - Meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan

    dan secara tidak langsung dapat

    menekan biaya.

    - Menyimpan data berbasis internet memudahkan untuk mengakses

    dimanapun berada sehingga tidak

    perlu berada dikantor untuk

    mengolah data tapi bisa juga

    dilakukan sambil santai dirumah.

    - Selalu melakukan upgrade terhadap anti virus yang sudah dibeli secara

    legal untuk mengamankan data-

    data dalam komputer.

    - Melakukan promosi pada media sosial yang saat ini banyak diminati

    merupakan pilihan tepat untuk

    menekan biaya promosi, tidak perlu

    membayar mahal pasang iklan

    maupun membuat website resmi.

    Analisis Value Chain Activity

    Analisis lingkungan Bisnis internal organisasi, analisis ini dilakukan untuk

    mengetahui proses bisnis pada PT. Barito Prima Consultant sehingga dapat

    diketahui secara jelas rencana strategis SI/TI sesuai kebutuhan organisasi.

    Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner kode II dan V kemudian

    alat yang digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal organisasi

    adalah Value Chain Activity. Analisis value chain activity dilakukan untuk

    mengetahui aktivitas bisnis utama dan aktivitas bisnis pendukung, kemudian hasil

    analisis ini akan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan SI/TI pada PT.

    Barito Prima Consultant.

    Aktivitas utama pada perusahaan merupakan aktivitas yang bernilai dalam

    menjalankan proses bisnis namun menghasilkan biaya dalam pelaksanaannya.

    Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang mendukung terlaksananya

    aktivitas utama dengan membantu pengelolaan keuangan dan administrasinya.

    Berikut merupakan beberapa tugas dari setiap unit bagian pada perusahaan

    berdasarkan pengelompokan aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

  • 16

    Gambar 3 Value Chain Activity PT. Barito Prima Consultant

    Aktivitas utama perusahaan : a). Bagian perencanaan, membuat rencana

    kegiatan serta langkah-langkah dalam rangka mencari kegiatan di instansi

    pemerintah dan swasta, setelah itu baru melaksanakan pengembangannya,

    kegiatan ini melibatkan Direktur utama, manajer bagian perencanaan dan staff

    perencanaan, b). Bagian pengawasan, bertugas melakukan audit terhadap bagian

    keuangan dan pengawasan terhadap bagian administrasi dan non administrasi,

    kegiatan ini melibatkan manajer pengawasan, bagian keuangan, dan bagian

    administrasi, c). Bagian studi, bertugas sebagai pelaksana kegiatan studi

    kelayakan, studi perencanaan umum dan studi mikro lainnya, kegiatan ini

    melibatkan manajer bagian studi, manajer bagian perencanaan, staff bagian studi,

    staff bagian perencanaan, dan bagian keuangan, d). Bagian sosial budaya,

    bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang bersifat peduli

    lingkungan dan pengabdian masyarakat, serta membantu pemerintah dalam

    pengembangan potensi daerah, kegiatan ini melibatkan manajer sosial budaya,

    manajer bagian perencanaan, staff bagian sosial budaya, bagian keuangan.

    Aktivitas pendukung perusahaan: a). Bagian Keuangan, bertugas mengatur

    belanja perusahaan, mengurus termin/tagihan kepada pemberi proyek, dan

    membuat laporan keuangan perusahaan perbulan, kegiatan ini melibatkan manajer

    perencanaan, manajer pengawasan, manajer studi, manajer pengawasan, manajer

    sosial budaya, dan bagian administrasi, b). Bagian Administrasi, bertugas

    menyusun penawaran dengan pemberi pekerjaan atau pemberi proyek, kegiatan

    ini melibatkan direktur utama, manajer bagian perencanaan, manajer bagian

    pengawasan, dan bagian keuangan.

    Tabel 4 Solusi SI/TI berdasarkan analisis value chain activity

    Bagian/Unit

    Akrivitas

    Utama

    Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

    Perencanaan

    - Membuat rencana kegiatan

    dan mengatur

    langkah-langkah

    untuk mencari

    kegiatan di

    instansi

    pemerintah /

    swasta.

    - Melakukan

    - Sistem informasi yang

    dapat memberikan

    informasi tentang

    rencana kegiatan

    yang sudah

    disusun dan

    informasi jadwal

    penentuan

    pengerjaan

    SIPREK

    SITEK

    Ak

    tiv

    ita

    s

    uta

    ma

    Ak

    tiv

    ita

    s

    pen

    du

    ku

    ng

    Perencanaan

    Study

    Pengawasan

    Sosial

    Budaya

    Keuangan

    Administrasi

    Va

    lue

    Ad

    ded

  • 17

    pengembangan

    infrastruktur

    perusahaan

    kegiatan

    - Sistem informasi yang

    mengatur

    pengelolaan

    teknologi

    Pengawasan Melakukan pengawasan

    pada bagian Keuangan

    dan administrasi dan non

    administrasi

    - Sistem informasi

    pengawasan

    kegiatan

    administrasi dan

    non administrasi

    SIPA

    Studi Studi kelayakan , studi

    umum dan studi mikro

    - Sistem Informasi

    penjadwalan

    pelaksanaan

    kegiatan studi

    SIPKSTUDI

    Sosial

    Budaya

    Kegiatan pengabdian

    masyarakat

    - Sistem informasi

    penjadwalan dan

    perencanaan

    kegiatan

    pengabdian

    masyarakat

    SIPMAS

    Bagian/Unit

    Akrivitas

    Pendukung

    Kebutuhan bisnis

    Kebutuhan SI/TI

    Solusi SI/TI

    Keuangan Membuat laporan

    keuangan dan mengurus

    termin/tagihan

    - Sistem informasi yang

    memberikan

    informasi tentang

    laporan keuangan

    perusahaan

    SIMKEU

    SITERTA

    Administrasi - Menyusun berkas

    penawaran dan

    data-data

    pemberi proyek.

    - Mengelola data pegawai

    - Sistem informasi yang

    dapat mengelola

    data-data

    pelanggan/pemberi

    pekerjaan

    - Sistem Informasi

    pengelola data

    pegawai

    SIADMIN

    SIPEG

    Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI yang didapat dari hasil analisis

    value chain activity : 1) SIPREK ( sistem informasi perencanaan kegiatan proyek)

    aplikasi ini membantu pencatatan kegiatan meliputi pencatatan rencana kegiatan

    setelah mendapat informasi kegiatan proyek yang ada di instansi

    pemerintah/swasta, kemudian mencatat langkah-langkah pengerjaan kegiatan,

    setiap langkap akan dicantumkan tanggal jadwal pengerjaan kegiatan, kemudian

    aplikasi akan memberikan warning setiap aplikasi dibuka, akan ada message

  • 18

    informasi tentang jangka waktu pengerjaan tahapan proyek tersebut sisa berapa

    hari lagi dan setelah selesai semua tahapan akan ada kolom evaluasi

    keterlambatan ataupun sudah tepat waktu sesuai kesepakatan dengan pemberi

    proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan teknologi), aplikasi ini

    membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada seperti komputer,

    notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera digital, theodolite,

    waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter digital, kompas, motor,

    dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan, kapasitas/output saat ini,

    merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini, lokasi peralatan, dan bukti

    kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan akan dilakukan perawatan

    atau penggantian dengan alat baru; 3) SIPA (sistem informasi pengawasan

    administrasi), aplikasi ini membantu menyeleksi administrasi data dari pihak

    pemberi proyek dan menyimpan data-data dari pemberi proyek terkait proyek

    yang akan dikerjakan, serta scan surat kontrak dengan pemberi proyek; 4)

    SIPKSTUDI (sistem informasi penjadwalan kegiatan studi), aplikasi ini

    membantu pencatatan penjadwalan pelaksanaan studi kelayakan dan mencatat

    siapa pegawai yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan, kemudian pencatatan

    anggaran untuk studi kelayakan tersebut; 5) SIPMAS (sistem informasi

    termin/tagihan), aplikasi ini membantu pencatatan jadwal kegiatan pengabdian

    masyarakat yang dilakukan perusahaan dan pencatatan rencana apa saja kegiatan

    yang akan dilaksanakan, kemudian pencatatan anggaran biaya untuk kegiatan

    tersebut; 6) SIMKEU (sistem informasi manajemen keuangan), aplikasi ini

    membantu pencatatan laporan keuangan setiap bulan meliputi pendapatan, biaya,

    aktiva, kewajiban, dan ekuitas; 7) SITERTA (sistem informasi termin/tagihan),

    aplikasi ini membantu pencatatan biaya yang akan digunakan pada pengerjaan

    proyek, dan kemudian menghasilkan output tagihan untuk pemberi proyek; 8)

    SIADMIN (sistem informasi administrasi), aplikasi ini membantu melakukan

    penyimpanan data pemberi proyek dan data-data lain terkait pengerjaan proyek; 9)

    SIPEG (sistem informasi pegawai), aplikasi ini membantu menyimpan data-data

    pegawai yang meliputi identitas nama, alamat, pendidikan terakhir, kontak nomor

    telpon dan alamat email yang bisa dihubungi, pengalaman kerja (jika ada), scan

    ijazah terakhir, dan sertifikat penunjang (jika ada).

    Blue Print Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan

    Berdasarkan usulan solusi SI/TI pada perusahaan PT. Barito Prima

    Consultant pada beberapa tahap sebelumnya serta memperhatikan aktivitas utama

    dan aktivitas pendukung pada PT. Barito Prima Consultant maka dihasilkan

    blueprint sistem informasi yang harus dimiliki perusahaan sesuai dengan

    kebutuhan bisnis perusahaan.

  • 19

  • 20

    Portofolio Aplikasi Mendatang menggunakan Mc Farlan Strategic Grid

    Berdasarkan usulan solusi SI/TI dan blue print sistem informasi pada PT.

    Barito Prima Consultant yang telah dibuat sebelumnya maka hanya usulan baru

    yang akan dipetakan pada matriks Mc Farlan Strategic grid karena perusahaan

    belum memiliki SI/TI

    Gambar 5 Mc Farlan Strategic Grid Portofolio Aplikasi Mendatang

    Key operational sistem informasi yang penting untuk mendukung

    kelangsungan bisnis saat ini dan harus selalu dijaga ke efektifannya, aplikasi

    seperti SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN merupakan aplikasi yang diperlukan

    untuk aktivitas perusahaan sehari-hari. Support membantu meningkatkan efisiensi

    proses bisnis dan efektivitas manajemen, namun tidak kritis bagi bisnis, aplikasi

    SIPMAS merupakan aplikasi pendukung yang tidak terlalu berpengaruh dalam

    mencapai sasaran bisnis perusahaan. Strategic sistem informasi yang kritis untuk

    bisnis dan kesuksesan mendatang, aplikasi SIPEG, SIPA, dan SIPREK merupakan

    aplikasi yang menentukan berjalannya kegiatan dari pemberi proyek. High

    potential sistem informasi yang terwujud dari inovasi-inovasi baru dan sangat

    potensial mencapai keunggulan kompetitif aplikasi SITEK dan SIPKSTUDI

    merupakan aplikasi yang berpotensi tinggi dapat meningkatkan kinerja dimasa

    mendatang.

    Berdasarkan solusi SI/TI yang telah dipetakan sebelumnya ke dalam Mc

    Farlan Strategic Grid, maka selanjutnya akan dilakukan analisis kesenjangan

    aplikasi yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan PT.Barito Prima Consultant.

    Analisis ini dilakukan untuk menentukan aplikasi apa saja yang akan di-upgrade,

    delete, dan direncanakan untuk dibuat pada PT. Barito Prima Consultant

    Strategic High potential

    Key Operational Support

    - SI pengelolaan data pegawai (SIPEG)

    - SI pengawasan administrasi (SIPA)

    - SI perencanaan kegiatan (SIPREK)

    -

    - SI pengelolaan teknologi (SITEK)

    - SI penjadwalan kegiatan studi

    (SIPKSTUDI)

    - SI manajemen keuangan

    (SIMKEU)

    - SI termin/tagihan proyek

    (SITERTA)

    - SI administrasi (SIADMIN)

    - SI pengabdian masyarakat (SIPMAS)

  • 21

    Tabel 5 Analisis kesenjangan aplikasi pada PT. Barito Prima Consultant

    Usulan aplikasi Upgrade Delete Rencanakan

    SI manajemen

    keuangan(SIMKEU)

    - -

    SI termin/tagihan

    (SITERTA)

    - -

    SI administrasi

    (SIADMIN)

    - -

    SI pengelolaan data

    pegawai (SIPEG)

    - -

    SI pengawasan

    administrasi (SIPA)

    - -

    SI perencanaan kegiatan

    (SIPREK)

    - -

    SI penjadwalan kegiatan

    studi (SIPKSTUDI)

    - -

    SI pengelolaan

    teknologi (SITEK)

    - -

    SI pengabdian

    masyarakat (SIPMAS)

    - -

    Penentuan rencana strategis SI/TI dengan menggunakan tabel 5, analisis

    kesenjangan aplikasi dapat diketahui bagaimana keadaan SI/TI pada PT. Barito

    Prima Consultant. Belum ada aplikasi yang dapat membantu kebutuhan setiap

    bagian, berdasar pada hasil analisis terhadap lingkungan bisnis dan SI/TI internal

    dan eksternal, diperoleh usulan solusi SI/TI yang harus dimiliki PT. Barito Prima

    Consultant sesuai dengan kebutuhan bisnis setiap bagian yang ada di perusahaan

    yaitu perencanaan, pengawasan, study, sosial-budaya, administrasi dan keuangan.

    Pada tabel 5, hanya terdapat 1 (satu) kebijakan yang akan diambil yaitu

    rencanakan membuat aplikasi baru untuk membantu perusahaan dalam

    mengintegrasikan proses bisnis disetiap unit bagian pada PT. Barito Prima

    Consultant.

    Penyusunan rencana implementasi berdasarkan aplikasi yang telah

    diusulkan maka dibuat sebuah Roadmap prioritas untuk 4 (empat) tahun kedepan

    dengan memperhitungkan faktor keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan

    untuk membuat dan membeli semua usulan aplikasi sistem informasi yang sudah

    diusulkan secara bersamaan, maka dari itu dibuat bertahap setiap tahunnya selama

    4 tahun kedepan.

    Tabel 6 Rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

    Solusi SI/TI 2015 2016 2017 2018 SI manajemen

    Keuangan

    (SIMKEU)

    Key

    Oper

    ati

    on

    al

    SI termin/tagihan

    (SITERTA)

    SI administrasi

    (SIADMIN)

  • 22

    SI pengelolaan data

    pegawai (SIPEG)

    Str

    ate

    gic

    SI pengawasan

    administrasi (SIPA)

    SI perencanaan

    kegiatan (SIPREK)

    SI penjadwalan

    kegiatan studi

    (SIPKSTUDI)

    Hig

    h

    Pote

    nti

    al

    SI pengelolaan

    teknologi (SITEK)

    SI pengabdian

    masyarakat

    (SIPMAS)

    Su

    pport

    Berikut penjelasan rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant : 1). Tahun 2015 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

    pada kolom Key Operational yaitu SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN. Ketiga

    sistem informasi ini dibutuhkan untuk membantu penyelesaian pekerjaan sehari-

    hari pada aktivitas pendukung perusahaan yaitu administrasi dan keuangan sebab

    aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menghasilkan nilai tambah untuk

    perusahaan sehingga perlu dioptimalkan terlebih dahulu. 2). Tahun 2016 akan

    mulai dibangun sistem informasi yang terdapat dalam kolom Strategic yaitu

    SIPEG, SIPA, dan SIPREK, ketiga aplikasi ini dibutuhkan untuk menunjang

    kegiatan dari pemberi proyek namun proses nya tidak berlangsung setiap hari

    hanya jika sedang ada proyek saja atau saat akan memeriksa dan entri data

    pegawai aplikasi ini baru akan digunakan, sehingga diputuskan dibangun 2 tahun

    kedepan. 3). Tahun 2017 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

    pada kolom High Potential yaitu SIPKSTUDI dan SITEK kedua aplikasi ini

    merupakan aplikasi yang berpotensi meningkatkan kinerja pegawai dimasa

    mendatang namun pembiayaan teknologi dan pengadaan kegiatan studi masih

    perlu waktu untuk mengoptimalkan nya, maka diputuskan dibangun 3 tahun

    kedepan. 4). Tahun 2018 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

    pada kolom Support yaitu SIPMAS, aplikasi ini merupakan aplikasi yang tidak

    terlalu berpengaruh dalam mencapai sasaran bisnis perusahaan karena kegiatan

    pengabdian masyarakat jarang dilakukan dan hanya akan dilakukan jika

    perusahaan memiliki dana lebih, maka dari itu diputuskan dibangun 4 tahun

    kedepan. Proses identifikasi manfaat bisnis SI/TI dilakukan dengan melakukan

    penafsiran dari data yang diperoleh di lapangan dengan usulan solusi SI/TI yang

    telah disusun. Berdasarkan hasil penafsiran tersebut, maka dapat disimpulkan

    bahwa perencanaan strategis SI/TI di PT. Barito Prima Consultant memiliki

    manfaat bisnis seperti pada Tabel 7.[10]

  • 23

    Tabel 7 Manfaat Bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

    No Manfaat SI/TI yang

    Teridentifikasi

    Ranti's Generic IS/IT

    Business Value

    Kode

    1 Mengurangi penggunaan

    telepon pribadi.

    Mengurangi/menekan biaya

    telekomunikasi.

    RCO-

    01

    2 mengurangi biaya pembelian

    ATK jika dilakukan pencatatan

    oleh sistem

    Mengurangi biaya ATK RCO-

    10

    3 Beberapa proses kerja dapat

    dilakukan oleh seorang

    pegawai.

    Meningkatkan produktivitas

    karena restrukturisasi

    pembagian fungsi kerja.

    IPR-

    01

    4 Mempercepat proses

    pembuatan laporan harian,

    mingguan, bulanan, dan

    tahunan.

    Mempercepat proses

    pembuatan laporan.

    APR-

    03

    5 Pimpinan dapat lebih cepat dan

    lebih akurat mengambil

    keputusan dalam perencanaan,

    penetapan, dan evaluasi proyek.

    Mempercepat proses

    pengambilan keputusan.

    APR-

    08

    6 Meningkatkan image

    perusahaan.

    Meningkatkan image karena

    peningkatan kualitas layanan.

    IQU-

    03

    7 Proses pembayaran transaksi

    dapat lebih cepat.

    Mempercepat proses transaksi. APR-

    06

    Mempercepat proses

    pembayaran tagihan.

    APR-

    07

    8 Mengurangi kesalahan hitung

    dalam transaksi.

    Mengurangi resiko dari

    kesalahan hitung.

    RRI-

    01

    9 Mengurangi terjadinya

    kehilangan data.

    Mengurangi resiko kehilangan

    data.

    RRI -

    05

    10 Menghindari terjadinya

    pemalsuan data oleh

    perusahaan.

    Mengurangi resiko dari

    pemalsuan.

    RRI-

    09

    11 Menghindari terjadinya

    penipuan/kecurangan

    administrasi.

    Mengurangi resiko dari

    kecurangan administrasi.

    RRI-

    10

    12 Mengurangi terjadinya

    kesalahan penginputan data.

    Mengurangi resiko kesalahan

    data.

    RRI-

    06

    13 Mengurangi kesalahan

    pembayaran oleh klien.

    Mengurangi resiko kesalahan

    pembayaran.

    RRI-

    11

    14 Klien merasa lebih yakin

    dengan jumlah tagihan yang

    harus dibayar.

    Meningkatkan pendapatan

    karena peningkatan

    kepercayaan pelanggan.

    IRE-

    03

    Berikut merupakan penjelasan mengenai manfaat bisnis dan solusi SI/TI

    yang telah disusun : 1) Mengurangi /menekan biaya telekomunikasi dengan

    adanya sistem yang terintegrasi online dapat mengurangi biaya telepon karena

  • 24

    bisa transfer data melalui email; 2) Mengurangi biaya ATK dengan adanya sistem

    maka pencatatan tidak lagi dilakukan secara manual sehingga dapat mengurangi

    biaya pembelian alat tulis kantor; 3) Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh

    seorang pegawai sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya gaji untuk beberapa

    orang cukup untuk seorang pegawai; 4) Mempercepat proses pembuatan laporan

    dengan adanya sistem keuangan data-data keuangan bulan lalu jika ingin

    dilaporkan tidak perlu lagi dicatat atau diketik ulang tapi cukup diprint dari

    database sesuai tanggal yang diminta; 5) Mempercepat proses pengambilan

    keputusan dengan adanya sistem contohnya sistem pengawasan administrasi pada

    perusahaan sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan

    akurat; 6) Mempermudah proses pekerjaan dengan adanya sistem secara tidak

    langsung dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan sehingga dapat

    meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan image perusahaan dimata

    masyarakat; 7) Proses transaksi bisa dilakukan dengan cepat dengan adanya

    sistem sehingga proses pembayaran tagihan bisa lebih dipercaya; 8) Mengurangi

    kesalahan hitung dengan adanya sistem perhitungan yang diinput sudah secara

    otomatis dilakukan oleh sistem sehingga tidak perlu lagi menghitung berulang-

    ulang, contohnya pada saat pembuatan laporan keuangan dan pada saat mengurus

    termin tagihan; 9) Mengurangi terjadinya kehilangan data dengan adanya sistem

    maka pada saat proses pencatatan sekaligus penyimpanan data akan lebih

    terstruktur; 10) Menghindari terjadinya pemalsuan data dengan adanya sistem

    maka setiap pegawai memiliki user id masing-masing sehingga tidak sembarang

    orang dapat mengakses data dan secara tidak langsung dapat meningkatkan

    keamanan data; 11) Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi dengan

    adanya sistem proses admnistrasi sudah ada standar pengawasan sehingga

    mengurangi kecurangan administrasi; 12) Mengurangi resiko kesalahan

    penginputan data dengan adanya sistem maka pencatatan kegiatan perusahaan

    akan lebih terstruktur; 14) Mengurangi kesalahan pembayaran oleh klien dengan

    adanya sistem maka perhitungan tagihan sudah terstruktur dengan baik; 15) Klien

    merasa lebih yakin dengan jumlah tagihan yang dibayar dengan adanya sistem

    informasi yang terstruktur pada perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan

    pelanggan.

    Teknologi informasi bagi bisnis muncul dalam berbagai bentuk. Teknologi

    informasi yang terintegrasi seperti internet, groupware, Enterprise Resource

    Planning (ERP) telah memperkuat kenyataan bahwa teknologi informasi telah

    menyatu dengan dunia bisnis. Dalam bidang akuntansi, sistem pemrosesan

    informasi akuntansi berbasis komputer telah banyak diaplikasikan pada berbagai

    organisasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan dalam

    menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

    Jadi dapatlah dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi pada setiap

    penyelenggaraan kegiatan operasional perusahaan merupakan kebutuhan yang

    tidak terelakkan, yang digunakan untuk pengolahan data, mendukung pertukaran

    data dan informasi serta penyaluran informasi secara cepat, tepat, dan akurat. [16]

    Perencanaan strategis sistem informasi pada PT. Barito Prima Consultant

    dirancang mengikuti model Sistem Informasi terintegrasi seperti yang sudah

    diterapkan perusahaan pada umumnya, sehingga semua aplikasi yang diusulkan

  • 25

    diperusahaan akan terintegrasi dengan sistem informasi manajemen keuangan

    (SIMKEU) dan pegawai dari tiap unit bagian tidak perlu melakukan migrasi data.

    5. Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada PT. Barito Prima Consultant

    menggambarkan bahwa penerapan SI/TI dapat mengintegrasikan proses bisnis

    pada unit bagian yang terdapat pada perusahaan diketahui melalui analisis yang

    dilakukan. Analisys Five Forces menghasilkan situasi bisnis pada PT. Barito

    prima Consultant dari kondisi eksternal kebanyakan para pesaing sudah memiliki

    sistem informasi yang terintegrasi sehingga di dapat hasil solusi SI/TI pada

    kondisi eksternal perusahaan, Analisys Value Chain Activity menghasilkan

    pengelompokan aktivitas berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung

    pada perusahaan dan solusi aplikasi pada setiap aktivitas yang ada pada

    perusahaan, kemudian dari analisis tersebut didapat blueprint dan fortopolio solusi

    SI/TI yang berisi tentang analisis aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

    Berdasarkan Blueprint dan Fortopolio tersebut diketahui prioritas aplikasi yang

    akan diterapkan dimasa mendatang menggunakan alat analisis Mc Farlan

    Strategic Grid. Setelah itu dilakukan analisis kesenjangan aplikasi diketahui

    kondisi SI/TI diperusahaan bahwa disana belum memiliki aplikasi yang dapat

    mendukung proses bisnis sehingga diambil satu kebijakan yaitu membuat atau

    membeli aplikasi baru yang kemudian menghasilkan gambaran rencana

    implementasi aplikasi-aplikasi yang sudah diusulkan untuk diterapkan pada PT.

    Barito Prima Consultant dengan membuat Roadmap prioritas untuk 4 tahun

    kedepan agar bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan namun tetap

    dapat membantu proses bisnis dan kinerja pegawai. Sistem informasi dibuat

    terintegrasi dengan aplikasi SIMKEU (sistem informasi manajemen keuangan)

    agar pegawai tidak perlu melakukan perpindahan data manual.

  • 26

    6. Daftar Pustaka [1] Sinaga, R. (2014, Januari 15). APJII: penguna internet di Indonesia terus

    meningkat. Retrieved Januari 27, 2014, from www.antaranews.com:

    http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-

    indonesia-terus-meningkat (Diakses : 18 Juli 2014)

    [2] Haris, W. 2002. Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

    Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka

    Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada Suatu Organisasi.

    Jakarta: Universitas Indonesia.

    [3] Imelda, 2008. Penerapan Metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

    Teknik dan Manajemen. (Studi kasus : PT. Virama Karya), Bali :

    Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.

    [4] Fritz Wijaya, A. 2011. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam

    rangka meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi

    Menggunakan Metode Be Vissta Planning. (Studi Kasus : UKSW Salatiga)

    [5] Weil, P., Ross, J. W., 2006, IT Governance, Massachussets: Harvard

    Bussiness School Press.

    [6] Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya

    Sastra & Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

    [7] Raghunathan, B., Raghunathan, T. S., & Qiang Tu, 1999, Dimensionality

    of The Strategic Grid Framework: The Construct and its Measurement,

    INFORMAS: Information System Research.

    [8] Ranti, B., 2004, Materi Kuliah: Information Economics, Jakarta:

    Universitas Indonesia.

    [9] Maryani, D. Suparto, 2010, Perancangan Rencana Strategis Sistem

    Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) : Studi Kasus STMIK XYZ,

    CommIT, 4(2):77-85

    [10] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam

    Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus

    1945

    [11] Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya Dan Akuntansi Manajemen Untuk

    Teknologi Maju Dan Globalisasi. Edisi 2.Yogyakarta : BPFE.

    [12] Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert E.Hoskisson. 2005.

    Strategic Management-Competitiveness and Globalization. USA:

    Thomson International Student Edition.

    [13] Ward, J. and Griffiths, P. Strategic Planning for Information System 2nd

    ed. Chicester: John Wiley & Son, 1996

    [14] Jogiyanto. 2003. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI Pendekatan

    Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan, dan

    Pengelolaan. Yogjakarta : Andi Offset.

    [15] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd

    Ed., UK : John Willey & Sons, Ltd.

    [16] Muslichah (2011, April 13) http://blog.stie-

    mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/teknologi-informasi-peluang-dan-

    tantangan-bagi-sistem-akuntansi-manajemen-kontemporer/Diakses tanggal

    : 07 Desember 2014