Upload
devi-dwi-kurniawati
View
25
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TAX PLANNING PEMUNGUTAN PPN
Citation preview
PERENCANAAN PAJAK
PPN (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)
TUJUAN PERUSAHAAN :MENEKAN BIAYA PENGELUARAN
MENAIKKAN KEUNTUNGAN
TAX PLANNING Pemungutan PPN(MEMINIMALKAN PEMBAYARAN PPN)
TELAAH PUSTAKA
MENURUT MARDIASMO (REVISI 2011:287) Mekanisme pengenaan PPn:a. Pada saat membeli/memperoleh
BKP/JKP, akan dipungut oleh PKP penjual. Bagi pembeli, ppn yang dipungut oleh PKP penjual tersebut merupakan pembayaran pajak dimuka disebut dengan pajak masukan. Pembeli berhak menerima bukti pemungutan berupa faktur pajak.
2. pada saat menjual/ menyerahkan BKP/JKP kepada pihak lain, wajib memungut PPN. Bagi penjual, PPN tersebut merupakan pajak keluaran. Sebagai bukti telah memungut ppn, PKP penjual wajib membuat faktur pajak.
3. apabila dalam suatu masa pajak (jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim) jumlah pajak keluaran lebih besar dari jumlah pajak masukan, selisihnya harus disetorkan ke kas negara.
4. apabila dalam suatu masa pajak jumlah pajak keluaran lebih kecil daripada jumlah pajak masukan, selisihnya dapat direstitusi(diminta kembali) atau dikompensasi ke masa pajak berikutnya.
5. pelaporan penghitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan menggunakan surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai (SPT masa PPN).
MEKANISME PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN Menurut Mardiasmo (hal 292) Pajak masukan yang wahib dibayar
tersebut oleh PKP dapat dikreditkan dengan pajak keluaran yang dipungutnya dalam masa pajak yang sama.
Pajak masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan dengan pajak keluaran pada masa pajak yang sama,
Dapat dikreditkan pada masa pajak berikutnya paling lama 3 bulan steelah berakhirnya masa pajak yang bersangkutan sepanjang belum dibebnkan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan
Apabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran lebih besar daripada pajak masukan yang dapat dikreditkan, maka selisihnya merupakan ppn yang harus disetorkan oleh PKP ke kas negara paling lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan sbelum SPT masa ppn disampaikan,
PEMBAHASAN
UPAYA-UPAYA EFISIENSI PADA PPN1. Memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP) atau non-PKP padapengusaha kecil.
2. Mendahulukan penerbitan performa invoice sebelum menerbitkan invoice.
3. Melakukan pengelolaan faktur pajak dengan baik.4. Mengajukan permohonan sentralisasi PPN dalam
hal perusahaan memiliki banyak cabang.5. Penanganan pengajuan restitusi PPN dengan
baik.6. Mengupayakan agar PM dan PK terjadi pada
masa yang sama.7. Memanfaatkan fasilitas-fasilitas PPN.
1.Maksimalkan pajak masukan yang dapat dikreditkan
2. Memperoleh BKP atau JKP dari PKP
3. Menunda pembuatan faktur pajak yang pembayarannya belum diterima selambat-lambatnya satu bulan setelah masa pajak berakhir
PEMUNGUTAN PPN PADA PT. PETROKOPINDO CIPTA SELARAS Pengkreditan pajak masukan dengan
cara mengurangkan pajak masukan bulan bersangkutan dan akan dikreditkan ke bulan berikutnya.
Perusahaan ini menerapkan pengkreditan pajak masukan seperti ini dengan tujuan agar tidak terjadi pembayaran yang banyak pada bulan berikutnya
Pada bulan Januari, PT. petrokopindo cipta selaras
Pajak masukan sebesar Rp. 1.450.000.000
Dan pajak keluaran Rp.1.500.000.000,
Bulan februari pajak masukan Rp.1.200.000.000
Pajak keluaran Rp.1.450.000.000
PERHITUNGAN PPN BULAN JANUARI*DILAKUKAN TAX PLANNING PM :Rp.1.300.000.000* PK: Rp.1.500.000.000 Kb: Rp.200.000.000 Jadi pajak kurang bayar pada bulan
Januari sebesar Rp.200.000.000 *padahal pajak masukan 1.450.000.000
tetapi dikreditkan 1.300.000.000, sehingga kekurangan pajak masukan yang belum dikreditkan akan dikreditkan ke bulan berikutnya.
Pada bulan februari.PM: Rp.1.350.000.000PK: Rp.1.450.000.000Kb= Rp.100.000.000Jadi pajak kurang bayar pada masa februari
sebesar Rp.100.000.000**pada bulan februari pajak masukan yang
seharusnya dikreditkan sebesar Rp.1.200.000.000 tetapi pada bulan sebelumnya belum dikreditkan PM nya sebesar 1.500.000.000 jadi pajak masukan yang dikreditkan bulan februari sebesar 1.350.000.000 (1.200.000.000+150.000.000)
JIKA TIDAK TAX PLANNING: Pada bulan januari: PM= 1.450.000.000 PK= 1.500.000.000 Kb=50.000.000
Pada bulan februari PM=1.200.000.000 PK=1.450.000.000 KB= 250.000.000* *Beban pajak bulan berikutnya lebih
besar
ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN PENGHEMATAN Pada bulan januari: PM=1.300.000.000 PK=1.500.000.000 Kb= 200.000.000
Pada bulan februari: PM= 1.350.000.000 PK= 1.450.000.000 Kb= 100.000.000
A. menjaga perputaran modal perusahaan yang dialokasikan untuk membayar ppn.
B. menjaga agar perusahaan tetap kurang bayar (PK>PM) menghindari lebih bayar (risikonya lebih besar).
C. Grafik perusahaan di DJP tetap terlihat baik.