Upload
lidya-nazir
View
224
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
yup
Citation preview
Perdarahan trimester I kehamilan disebut juga perdarahan kehamilan mudaadalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam pada wanita hamil terjadi karena beberapa sebab.Terdapattiga
penyebab penting perdarahan pada awal kehamilan yaitu abortus, kehamilanektopik, dan mola hidatidosa. Kebanyakan wanita yang mengalami perdarahanterjadi pada 12 minggu pertama kehamilan
Perdarahan dibagi ke dalam empat kelas:I. Kelas 1 : perdarahan 15% atau kurang dari volume sirkulasi yang ada,terdapat beberapa perubahan hemodinamik, dengan hanya takikardi ringan( 80-110 kali per menit), keterlambatan pengisian kembali kapiler lebihdari 3
detik sebanding dengan kehilangan volume 10%.II. Kelas 2 : perdarahan 20%-25% dari volume darah di sirkulasi yang ada,terdapat takikardi (100-130 kali per menit), kenaikan tekanan diastolik,penurunan tekanan nadi yang disebabkan oleh peningkatan kadarkatekolamin, takipnoe
sedang, kulit dingin, basah dan pucat.III. Kelas 3 : perdarahan 30%-35% dari volume darah disirkulasi yang ada,takikardi (120-160 kali per menit), hipotensi, takipnoe (30-50 kali/menit),oligouri, kulit dingin, basah dan sangat pucat.IV.
Kelas 4 : perdarahan hebat : 40%-45% dari volume darah di sirkulasi yangada, pasien tampak syok, hipotensi, nadi tak teraba, kolaps sirkulasi,oligouri atau anuri .KASUS 11 – PERDARAHAN PADA KEHAMILAN AWAL
Ny. G, 29 tahun mengaku hamil 2 bulan datang ke Puskesmas kecamatan dengan keluhan perdarahan dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu. Usia
kehamilan saat ini (berdasarkan hari pertama haid terakhir) adalah 8 minggu. Sejak 6 jam yang lalu, keluar darah dari kemaluan berwarna merah
kehitaman, disertai kontraksi yang sering.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90 kali/menit, frekuensi pernapasan 20 kali/menit, dan suhu 37 oC. Konjungtiva
tidak pucat, sklera ikterik. Abdomen lemas, tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas. Tampak perdarahan mengalir dari kemaluan. Pada pemeriksaan inspekulo,
tampak ostium licin, terbuka dan terdapat jaringan keluar dari ostium. Perdarahan mengalir dari ostium. Pada pemeriksaan dalam, korpus uteri berukuran setelur
bebek, ostium terbuka. Teraba jaringan keluar dari ostium, dikeluarkan secara digital. Pada adneksa tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan.
1. Apa saja diagnosis banding perdarahan pada kasus ini?
2. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
3. Penatalaksanaan apa yang dapat dilakukan pada kasus di atas?
4. Apa saja alat yang dibutuhkan untuk melakukan aspirasi vakum manual?
5. Bagaimana langkah-langkah melakukan aspirasi vakum manual?
JAWABAN:
1. Apa saja diagnosis banding perdarahan pada kasus ini?
Diagnosis banding perdarahan pada kehamilan trimester pertama adalah sebagai berikut.
No Diagnosis Gejala Tanda
1 Abortus Perdarahan pervaginam dari
bercak hingga berjumlah banyak
Kadang-kadang ada pengeluaran
sebagian produk konsepsi
Perut terasa nyeri atau ada
kontraksi
Jumlah perdarahan
tergantung macam abortus
Ostium bisa tertutup atau
terbuka
Pada abortus inkomplit
kadang teraba jaringan
keluar dari ostium
2 Mola hidatidosa Perdarahan pervaginam
Mual dan muntah hebat
Keluar jaringan seperti anggur
Ukuran uterus lebih besar
dari usia kehamilan
Tidak ditemukan janin
intrauterin
Kadang-kadang ada tanda
tirotoksikosis
Kadang-kadang keluar
jaringan seperti anggur
3 Kehamilan ektopik Perdarahan pervaginam
Nyeri perut
Tampak pucat
Hipotensi dan hipovolemia
Nyeri tekan abdomen dan pelvis
Nyeri goyang porsio
TO TOP
2. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
Abortus inkomplit.
TO TOP
3. Penatalaksanaan apa yang dapat dilakukan pada kasus di atas?
Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan usia kehamilan kurang dari 16 minggu, gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil
konsepsi yang mencuat dari serviks
Jika perdarahan berat dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evakuasi isi uterus.
Aspirasi vakum manual (AVM) adalah metode yang dianjurkan
Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia
Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)
TO TOP
4. Apa saja alat yang dibutuhkan untuk melakukan aspirasi vakum manual?
Tabung dengan volume 60 mL
Pengatur katup (1 atau 2 buah)
Toraks dan tangkai penarik/pendorong
Penahan toraks (collar stop) di pangkal tabung
Silikon pelumas cincin karet
Kanula steril dengan 2 lobang di ujungnya. Kanula terdapat dalam ukuran kecil (4,5, dan 6 mm) dan besar (6, 7, 8, 9, 10 dan 12 mm)
TO TOP
5. Bagaimana langkah-langkah melakukan aspirasi vakum manual?
Lihat video prosedur aspirasi vakum manual
Upaya pencegahan infeksi : cuci tangan dengan sabun atau air mengalir (sebelum dan setelah prosedur), gunakan peralatan steril atau DTT, usap
vagina dan serviks dengan antiseptik serta gunakan teknik tanpa sentuh.
Periksa fungsi isap (tekanan negatif) tabung AVM
Pastikan kesiapan tindakan gawatdarurat
Buat tekanan negatif (vakum) di dalam tabung AVM
Masukkan spekulum secara halus, perhatikan serviks, apakah ditemui robekan atau jaringan yang terjepit di ostium. Apabila terdapat jaringan atau
bekuan darah di vagina atau serviks, keluarkan dengan klem ovum. Bila tampak benang AKDR, bersihkan dulu serviks dengan kapas yang telah
dibasahi larutan antiseptik, baru tarik benangnya untuk mengeluarkan AKDR.
Bersihkan serviks, usapkan larutan antiseptik
Lakukan blok paraservikal (bila diperlukan)
Pegang bibir atas serviks (dengan tenakulum atau klem ovum), tegangkan lalu ukur bukaan ostium serviks dengan kanula.
Setelah diperoleh ukuran yang sesuai, dengan hati-hati, masukkan (rotasikan dan dorong) kanula ke dalam kavum uteri
Sambil memasukkan ujung kanula hingga fundus uteri, perhatikan titik-titik pada alat yang sama dengan lobang kannula. Titik dekat ujung kannula
menunjukkan ukuran 6 cm dan setiap titik berikutnya menunjukkan tambahan 1 cm. Dengan memperhatikan skala pada titik-titik tersebut dapat
dilakukan pendugaan yang akurat tentang kedalaman dan besar kavum uteri. Setelah pengukuran selesai, tarik sedikit ujung kannula dari fundus uteri.
Hubungkan pangkal kannula (dipegang sambil memegang tenakulum) dengan tabung AVM (melalui adaptor)
Buka pengatur katup untuk menjalankan tekanan negatif (vakum) ke dalam kavum uteri. Bila tekanan tersebut bekerja, tampak cairan darah dan busa
memasuki tabung AVM.
Evakuasi sisa konsepsi dengan menggerakkan kannula maju-mundur sambil dirotasikan ke kanan-kiri secara sistematik. Gerakan rotasi tersebut
jangan melebihi 180° pada satu sisi (depan atau belakang). Penting untuk menjaga agar kanula tidak tertarik keluar dari ostium (kavum) uteri karena
akan menghilangkan tekanan negatif (vakum) dalam tabung. Hal yang sama juga terjadi apabila tabung AVM penuh. Apabila tekanan tersebut hilang,
maka lepaskan sambungan kannula dan tabung, kemudian keluarkan isi tabung. Siapkan kembali tekanan negatif dengan jalan menutup kembali
pengatur katup, tarik tangkai pendorong hingga ganjal terkait pada pangkal tabung.
Perhatian! Jangan memegang tabung pada tangkai pendorong karena dapat melepaskan kait atau ganjal sehingga tekanan negatifnya hilang. Hal
demikian tidak boleh terjadi pada keadaan kanula sudah dihubungkan dengan tabung karena akan mendorong udara (atau isi tabung) ke dalam
kavum uteri
Periksa kebersihan kavum uteri atau kelengkapan hasil evakuasi. Kavum uteri diduga cukup bersih jika dilihat dari temuan berikut:
o Busa-busa merah (merah jambu) atau tidak terlihat lagi massa kehamilan terhisap ke dalam tabung AVM
o Mulut kanula melewati bagian-bagian bersabut/kasar (gritty sensation) pada saat digerakkan melalui dinding kavum uteri
o Uterus berkontraksi atau seperti memegang bambu
Keluarkan kanula, lepaskan sambungannya dengan tabung AVM dan masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan dekontaminasi. Buka pengatur
katup, keluarkan isi tabung AVM (dengan menekan pendorong toraks) ke dalam wadah khusus.
Periksa jaringan hasil evakuasi, antara lain:
o Jumlah dan adanya massa kehamilan
o Memastikan kebersihan evakuasi
o Adanya kelainan-kelainan di luar massa kehamilan (misalnya gelembung mola)
Setelah dipastikan kavum uteri bersih dari sisa konsepsi, lepaskan tenakulum dan spekulum. Lakukan dekontaminasi pada peralatan bekas pakai
Sementara masih menggunakan sarung tangan, kumpulkan bahan habis pakai (kapas, kasa dsb) ke dalam tempat sampah yang telah disediakan.
Amankan benda tajam pada tempat yang sesuai. Buang massa/jaringan atau hasil evakuasi ke dalam saluran pembuangan khusus.
Masukkan kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, bersihkan cemaran kemudian lepaskan sarung tangan secara terbalik ke dalam wadah
dekontaminasi.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih
http://www.edukia.org/web/kblatibu/start12/