Upload
garuujwala
View
223
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
PERCOBAAN 5EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN
2013
ABSTRAK Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari teh kering dan
untuk menentukan kadar kafein dari daun teh. Kafein merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik. Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO3dan dalam air. Kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti kloroform. Kloroform dapat memisahkan kafein dari zat lain di dalam teh. Pemisahan kafein dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan air oleh suatu pelarut yang tak dapat campur dengan air sehingga dapat dipisahkan.Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap (batch) dan prinsip hukum distribusi dimana zat yang di ekstraksi di larutkan dalam dua pelarut yang tidak saling larut sehingga zat yang terekstraksi akan mendistribusikan dirinya terhadap ke dua pelarut itu dan memiliki kecondongan tertentu untuk lebih terdistribusi kedalam pelarut yang memiliki kesamaan sifat seperti sama-sama polar dan sejenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa crude kafein yang ada dalam 7,5 gram teh adalah 0,1 gram dan kadar kafeinnya adalah 1,33%, ini seperti kadar yang semestinya, yang hanya 2-5%saja.
Kata Kunci: Cruide, Kafein, Ekstraksi
V-1
V-2
PERCOBAAN 5
EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH
5.1. PENDAHULUAN
5.1.1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mendapatkan kafein dari daun teh dengan cara ekstraksi.
2. Menentukan kadar kafein dari daun teh.
5.1.2. Latar Belakang
Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia
dan dunia. Aromanya yang harum dan rasanya yang khas membuat minuman ini
banyak dikonsumsi. Disamping itu, ada banyak zat yang memiliki banyak manfaat
yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Maka tidak herah bila minuman ini
disebut minuman kaya manfaat.
Selain manfaat, ada juga zat yang terkandung dalam teh berakibat kurang
baik dalam tubuh. Zat itu adalah kafein. Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat
ini dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia, gelisah,
merangsang, delirium, ekstrasistolen, pernapasan meningkat, takikardia, tremor
otot dan diuresis.
Namun dalam teknik lingkungn bakteri pada kafein dapat digunakan untuk
membersihkan lingkungan yang terkontaminasi air limbah. Dengan melakukan
ekstraksi pada daun teh, dapat menentukan kadar kafein pada minuman teh.
Ekstraksi sendiri adalah pemisahan suatu zat campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk
mengambil zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut yang lain. Oleh
karena itu, percobaan ini perlu dilakukan agar dapat memperoleh crude kafein dari
daun teh tersebut dan dapat mengaplikasikannya untuk kepentingan lingkungan.
V-3
5.2. DASAR TEORI
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari pelarut ke pelarut yang lain. Sering kali
campura haban padat dan cair (misalnya bahan atomi) tidak dapat atau sukar
sekali dipindahkan dengan metode mekanisme atau termis yang telah diharapkan.
Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil atau tersedia dalam
konsentrasi yang terlalu rendah. Pada sistem heterogen, reaksi berlangsung pada
fase padat dan gas atau antara padat dan cair (Underwood, 1999).
Banayak senyawa nitrogen dalam tumbuhan mengandung atom nitrogen
basa dan karena itu di ekstrak dari senyawa alkoloid adalah nikotina dan kafein
(Fessenden, 1999).
Kafein merupakan zat stimulan ringan yang dapat menyebabkan jantung
jadi berdebar dan menghilangkan rasa kantuk, banyak orang telah mengkonsumsi
kafein menjadi lebih energik dan bersemanagat. Terlalu banyak mengkonsumsi
kafein menyebabkan gelisah, sesitif, insomnia, dan tremor. Kafein dapat bersifat
racun. Kafein dapat bersifat racun. Kafein didapat dari isolasi daun teh. Dalam
daun teh tidak hanya mengandung kafein tapi juga substansi lain seperti celulose.
Warna cokalat dari larutan coklat berasal dari pigmen flavonoid dan klorofil.
Walaupun klororofil larut dalam metil clorida, tetapi kebanyakan substansi lain
dalam teh.
Kafein merupakan alkaloid dengan nama 1,1,7 – trimetil xanthina. Kafein
berfungsi sebagai stimulan. Merupakan hablur yang pahit dengan warna putih
mengkilat, kristal menjarum dengan titik mencair atau titik leleh 236 °C, dan tidak
berbau. Kafein terdapat pada teh, kopi, cola, mente, dan coklat. Selain itu kafein
juga diperoleh dari sintesa kimia. Kadar kafein dalam teh lebih besar dari pada
dalam kopi. Kadar kafein dala teh hanya 0,5 %. Kafein dapat dihitung dengan
menggunakan larutan iodium. Untuk reaksi adisi dengan kafein digunakan iodium
berlebih. Iodium dianalisis dengan titrasi reduksi (Anonim, 2003).
V-4
Kafein merupakan jenis alakaloid yang secara ilmiah terdapat dalam biji
kopi, daun teh, biji cola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein
memiliki berat molekul 194,19 gram/mol dengan rumus kimia C8 H 10 N 8O2 dan
ph 6,9 (larutan kafein 1 % dalam air ). Secara alamiah, efek langsung dari kafein
terhadap kesehatan sebenarnya tidak ada, tetapi mempunyai efek tak langsung dari
kafein seperti menstimulasi pernapasan, dan jantung, serta memberikan efek
samping rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung
tak beraturan ( tachycardia) (Hermanto, 2007).
Alkaloid sendiri adalah basa organik yang mengandung dua omania
sekunder, tesier atau siklik. Diperkiraka ada 5500 alkaloid telah diketahui dan
alkaloid merupakan golongan senyawa metabolik sekunder terbesar dari tanaman.
Tidak ada satupun definisi yang memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid
umumnya mecakup senyawa - senyawa dersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari sistem siklik. Secara kimia,
alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa – senyawa
yang sederhana seperti conine sampai ke struktur pentasiklik strychnine. Banyak
alkaloid adalah terpenoid didalam dan beberapa adalah steroid. Lainya adalah
sentawa – senyawa aromatik, contohnya colclhicme. Alkaloid juga banyak
ditemuka dialam, hampir seluruh senyawa alakaloid berasal dari tumbuh –
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen. Dialam, alkaloid mempunyai
keaktifan biologi tertentu, ada pula yang sangat beracun tetapi adapula yang
sangat berguna akan pengobatan. Misalnya kuinin, morfin, dan stiknin adalah
alkaloid yang terkenal dan mempunyai efek fisiologis dan fisikologis. Tumbuhan
seperti biji, daun, ranting, dan kulit batang (Utami, 2008)
Kloroform adalah pelarut yang umum dilaboraturium karena relatif tidak
reaktif, milcible dengan cairan organik yang paling dan nyaman volatile.
Kloroform digunakan sebagai pelarut dalam formasi industri dan untuk
memproduksi pewarna dan peptisida. Kloroform adalah pelarut yang efektif
untuk alkaloid dalam bentuk basis mereka, dan dengan demikian bahan tanaman
V-5
biasanya diekstraksi contoh digunakan dalam perdagangan untuk ekstraksi morfin
dari poppy dan skopolamin dari datura tanaman (Khopkar, 2010).
Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap, yaitu :
1. Pembentukan komplek yang tidak berrmuatan merupakan golongan
ekstraksi.
2. Distribusi dari komplek yang terekstraksi.
3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organik. (Khopkar, 2003).
V-6
5.3. METODOLOGI
5.3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaaan ini adalah gelas bekker 500 ml,
gelas bekker 100 ml, gelas arloji, gelas ukur 100 ml, corong, sudip, kompor
listrik, neraca analitik, kasa, separator funnel, statif, pengaduk kaca. Untuk lebih
rincinya dapat dilihat dalam rangkaian alat ekstraksi berikut :
Keterangan : 1. Statif
2. Gelas Bekker
3 3. Separator Funnel
1
2
Gambar 5.1. Rangkaian Alat Ekstraksi
5.3.2. Bahan
Bahan – bahan yang digunakan adalah daun teh, akuades, CaCO3,
Chloroform, dan kertas saring.
5.3.3. Prosedur Kerja
1. Ditimbang 7,5 daun teh kering yang sudah ditumbuk halus.
2. Dimasukkan daun teh kering ke dalam gelas bekker, ditambah 75 ml
aquadest serta ditambah 5 gram CaCO3 kemudian didihkan.
3. Disaring larutan dengan kertas saring. Dipisahkan filtrat dari padatannya.
Filtrat dipanaskan hingga 13volume. Larutan yang masih panas
Separator funnel (didiamkan)Dipisahkan larutan atas dan bawah.
Separator funnelLarutan atas dan chloroform 10 ml.
Dikocok dan didiamkan.
Dipanaskan hingga mendidih
Kertas saring
Dipisahkan filtrat dari padatannya
Separator funnel
Larutan hasil penyaringan dan chloroform 20 ml.
Dikocok
Teh kering 7,5 ml yang telah ditumbuk halusNeraca Analitik Ditimbang
Gelas bekker dan kompor listrik.HCl 1 ml
V-7
dimasukkan dalam separator funnel dan ditamabahkan 20 ml Cloroform
dan dikocok.
4. Dipisahkan larutan bawah dan atas pada separator funnel dalam gelas
bekker. Pada larutan atas ditambahkan 10 ml Cloroform yang ada dalam
funnel lalu dikocok dan didiamkan.
5. Dimasukkan lapisan bawah pada gelas bekker yang sama, lalu
dievaporasikan sampai kering. Bekker ditutup dengan kertas saring,
selanjutnya crude kafein ditimbang.
Diagram Alur
Bekker ditutup dengan kertas saring.Ditimbang crude kafein yang dihasilkan.
Gelas bekkerLarutan bawah Dievaporasikan
V-8
V-9
5.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1. Hasil Pengamatan
No Prosedur Kerja Hasil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Menimbang daun teh kering.
Melarutkan daun teh kering dengan
aquadest .
Menambah CaCO3
Mendidihkan larutan diatas kompor listrik
Menyaring larutan campuran dengan kertas
saring.
Memanaskan filtrat
Memasukkan filtrat ke dalam separator
funnel, menambahkan 20 ml chloroform.
Memisahkan larutan atas dan larutan
bawah, larutan bawah dimasukkan kedalam
gelas bekker.
Menambahkan 10 ml chloroform pada
larutan atas.
Mengocok dan memisahkan larutan atas
dan larutan bawah.
Memasukkan larutan bawah ke gelas
bekker pada pemisahan yang pertama dan
kedua.
Mengevaporasikan hingga chloroform
menguap.
Menimbang gelas bekker dengan crude
kafein dan menghitung crude kafein.
Massa = 7,5 gr
Larutan berwarna coklat
Massa = 5 gr
Larutan coklat, endapan putih
Larutan coklat tidak ada
padatan.
Filtat tersisa 13 volume
Terbentuk larutan atas
berwarna coklat tua dan
larutan bawah berwarna
coklat muda.
Massa gelas bekker kosong =
98 gr
Larutan berwarna coklat.
Tersisa crude kafein.
Massa gelas bekker + crude
kafein = 98,1 gr,
V-10
Massa crude kafein = 0,1 gr.
5.4.2. Pembahasan
Ekstarksi kafein dari daun teh bertujuan untuk mengetahui pengaruh air
dan chloroform sebagai pelarut terhadap kafein dalam teh dan mengetahui kadar
kafein dalam teh.
Pada percobaaan ini, mula – mula ditimbang 7,5 gram daun teh kering dan
dilarutkan dengan 75 ml akuades. Kemudian ditambahkan dengan 5 gram CaCO3
bertujuan untuk membantu mendesak kafein dalam daun teh, sehingga larut dalam
air dan mengikat bahan – bahan yang terkandung dalam teh. Reaksi yang terhjadi
adalah :
CaCO3 + H 2O CaO + H 2 + CO2 ........................................ (5.1)
Larutan dipanaskan diatas kompor listrik yang bertujuan untuk
mempercepat pemisahan antara kafein dengan daun teh. Kemudian disaring
dengan kertas saring umtuk memisahkan endapan dengan filtratnya. Filtrat
dipanaskan kembali sehingga konsetrasi semakin pekat. Sisa laruatan ini
dimasukkan kedalam separator funnel kemudian ditambahkan dengan 20 ml
chloroform. Penambahan chloroform mudah bercampur dan mudah dipisahkan
dari larutan teh. Selain itu chloroform memiliki titik didih rendah yang
mempercepat proses penyaringan dengan cara mengevaporasikan (menguapkan)
sampai kering. Larutan dalam separator funnel dikocok agar tidak terbentuk
emulsi dan gas chloroform tersebut hilang. Setelah didiamkan beberapa menit
akan terbentuk tiga lapisan dengan lapisan atas berwarna coklat tua yang
mengandung zat sisa, lapisan tengah berwarna coklat muda yang merupakan
larutan kafein tetapi masih bercampur dengan zat sisa dan lapisan ketiga tidak
berwarna atau bening adalah larutan kafein. Terbentuknya lapisan – lapisan
tersebut disebabkan oleh massa jenis, semakin kecil massa jenis maka akan berada
dilapisan atas. Kemudian larutan kafein dipisahkan didalam gelas bekker,
sedangka laruan atas yang ada di separator funnel dilakukan proses yang sama
tetapi dengan menambahkan 10 ml chloroform. Setelah menampung larutan
kafein pada gelas bekker yang sama, kemudian larutan dievaporasikan agar
chloroform yang masih terdapat pada larutan kafein menguap. Berdasarkan
V-11
perhitungan, kadar kafein yang didapat pada percobaaan ini adalah 1,33 % dari
crude kafein yang didapat.
V-12
5.5. PENUTUP
5.5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaaan ini adalah :
1. Ekstraksi adalah isolasi suatu zat sebagai materi murni dari campuran dengan
teknik tertentu, isolasi zat terlarut dari suatu larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan pelarut yang tidak saling larut.
2. Dari hasil percobaan, diperoleh massa crude kafein adalah 0,1 gram.
3. Berdasarkan perhitungan, kadar kafein dalam sampel adalah 1,33 %
5.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah, diharapkan paktikan menguasai materi
dan prosedur percobaan dengan cermat, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
V-13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2003. Percobaan Ekstraksi Kafein dari Daun Teh.
http://kimia- analisis.com/2013/05/Percobaan-ekstarksi-kafein-dari-daun-
teh.html
Diakses pada 01 November 2013.
Day, R.A dan Underwood A. L. 1999. Analisis kimia Kuantitatif.
Erlangga : Jakarta : Hal 273.
Fessenden . 1999. Dasar – dasar Kimia Organik. Erlangga: Jakarta : Hal 269.
Hermanto. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Rineka Cipta: Jakarta : Hal 126.
Khopkar. 2010. Konsep Dasar Kimia Analis. UI Press: Jakarta : Hal 207.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik Edisi ke – tujuh .
Erlangga : Jakarta : Hal 79.
Utami, Nurul. 2008. Identifikasi Senyawa Alkohol dan Heksana Daun.
FMIPA UNILA : Lampung : Hal 326 – 327.
V-14
LAMPIRAN
Perhitungan
Diketahui : Massa gelas bekker = 98 gram
Massa teh kering = 7,5 gram
Massa gelas bekker + crude kafein = 98,1 gram
Ditanya : Massa crude kafein ?
% Kadar kafein ?
Dijawab :
1. Massa crude kafein = ( massa gelas bekker + crude kafein) –
(massa gelas bekker kosong)
= 98,1 gram – 98 gram
= 0,1 gram
2. Kadar kafein = massa crude kafeinmassateh kering x 100%
= 0,1 gram7,5 gram x 100%
= 1,33 %