1
bisnis bank n Bank Mendorong Kontribusi Pendapatan dari Anak Usaha JAKARTA. Bank akan mengandal- kan anak usaha untuk mendong- krak pendapatan secara konsolida- si. Sebab, margin bank akan terte- kan di tengah kenaikan bunga deposito yang tidak sejalan dengan bunga kredit. Terlebih, penyaluran kredit masih lambat. Cara gotong royong ini diyakini perbankan akan menjaga keuntung- an hingga akhir tahun. Pasalnya, bank masih akan menghadapi po- tensi kenaikan bunga acuan di se- mester kedua nanti dari The Fede- ral Reserve maupun Bank Indone- sia (BI). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebagai konglomerasi ke- uangan juga akan mengoptimalkan kinerja anak usaha demi mening- katkan laba konsolidasi. Anak-anak usaha akan diminta meningkatkan pendapatan non bunga selain dari pendapatan inti. Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI menuturkan, saat ini, kontribusi dari anak usaha ma- sih kecil yakni 7,7% di kuartal I- 2018. "Kami memproyeksikan kon- tribusi pendapatan anak usaha se- besar 9% di kuartal kedua," katanya, kepada KONTAN, Kamis (28/6). Bank milik pemerintah ini memi- liki strategi meningkatkan kontri- busi anak usaha. Salah satunya, BBNI akan berbagi infrastruktur agar tercipta efisiensi. Tak hanya itu, BNI juga berusaha menyempurnakan proses bisnis dan mengantisipasi perkembangan bisnis ke depan. Bank ini memper- kirakan, di tahun 2018 ini, anak usaha BNI yang bergerak terkait dengan sentimen pasar modal akan mengalami tantangan. PT Bank Bukopin Tbk juga akan mendorong kontribusi anak usaha ke induk. Adhi Brahmantya, Direk- tur Keuangan & Teknologi Informa- si Bank Bukopin bilang, kontribusi anak usaha di bidang syariah dan multifinance masih di bawah 10%. Bank berkode saham BBKP ini akan meningkatkan pendapatan dari anak usaha sebesar 10% di akhir tahun nanti. BBKP akan men- dorong kontribusi bisnis dari multi- finance kendaraan roda empat baik baru maupun bekas. Bank miliki Grup Bosowa ini juga memanfaatkan kantor cabang seba- gai sales poin sehingga bisa me- ningkatkan efisiensi. Galvan Yudistira BNI sebagai induk usaha akan meningkatkan kontribusi pendapatan anak usaha 9%-10% di tahun ini. Bank Kesulitan Penuhi Porsi UMKM Kewajiban porsi kredit UMKM 20% membuat perebutan penyaluran kredit ke UMKM antara bank besar hingga bank kecil JAKARTA. Perbankan tengah memasuki masa akhir untuk memenuhi porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bank Indonesia (BI) menetapkan seluruh bank wajib memenuhi porsi kredit UMKM dengan porsi sebesar 20% hingga akhir 2018. BI tak segan memberikan sanksi kepada bank yang ti- dak taat pada aturan. Sebab, BI telah melonggarkan waktu bagi perbankan, yakni peme- nuhan porsi kredit UMKM de- ngan cara mencicil sejak ta- hun 2015. Misalnya, bank hanya terke- na kewajiban porsi kredit UMKM sebesar 5% di tahun 2015. Bank harus terus mena- ikkan porsi kredit UMKM se- besar 5% setiap tahunnya hingga di akhir tahun ini. Bank swasta mengaku cu- kup kesulitan memenuhi rasio kredit UMKM sebesar 20% di akhir tahun 2018. Parwati Sur- jaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk meng- aku, untuk meningkatkan ra- sio kredit UMKM cukup me- nantang. "Karena bank juga ingin te- rus mendukung pembiayaan di sektor korporasi yang ma- sih tumbuh," katanya kepada KONTAN, Kamis (28/6). Ter- lebih, kredit korporasi lebih pesat dibandingkan segmen kredit lain. Ini seiring dengan peningkatan proyek infra- struktur yang didorong pro- yek pemerintah. Bank berkode saham NISP ini sudah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 16,3% di kuartal I-2018. Agar sejalan dengan aturan, NISP akan meningkatkan penyaluran kredit ke segmen ini. Senasib, PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga belum memenuhi aturan porsi kredit UMKM. Bank berkode saham MAYA ini merasa kesulitan memenuhi ketentuan tersebut mengingat terjadi perebutan nasabah UMKM dari seluruh bank besar hingga kecil. Haryono Tjahjarijadi, Presi- den Direktur Bank Mayapada menjelaskan, jumlah kredit UMKM yang diperebutkan sa- ngat terbatas. Terlebih, prog- ram kredit usaha rakyat (KUR) yang overlap dengan kredit mikro dan kecil. Bank milik pengusaha Dato Sri Tahir ini mencatat porsi kredit UMKM masih di bawah 20%. Selanjutnya, MAYA akan berusaha menggunakan ja- ringan pengusaha UMKM yang sudah menjadi nasabah Bank Mayapada sebagai cara untuk meningkatkan kredit. Sebelumnya, Jahja Setiaat- madja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjelaskan, penghambat penyaluran kredit UMKM ada- lah permintaan cukup ken- cang di segmen kredit lain, seperti infrastruktur. Bank milik Grup Djarum ini mengaku agak kesulitan un- tuk meningkatkan portofolio kredit UMKM di tahun ini. Bank ini memproyeksikan, porsi kredit UMKM hanya akan di level 16% tahun ini, atau masih di bawah ketentu- an BI. Informasi saja, BI mencatat baru 72 bank yang memenuhi aturan rasio kredit UMKM di tahun 2017. Sedangkan 47 bank belum memenuhi rasio minimal kredit UMKM, karena kendala persaingan dan pe- nyaluran ke segmen lain. n Galvan Yudistira Konter Komisaris Baru Bank Muamalat JAKARTA. PT Bank Mua- malat Tbk menggelar Ra- pat Umum Pemegang Sa- ham Tahunan (RUPST), kemarin (28/6). Ada sem- bilan agenda yang diba- has. Diantaranya: perse- tujuan pembelian, penju- alan, pengalihan atau tukar menukar aset per- seroan dalam rangka pe- nguatan modal. Kemudian pelaporan pelaksanaan keputusan RUPS pada 20 September 2017 lalu tentang pener- bitan 80 miliar lembar sa- ham untuk menambah modal dasar menjadi Rp 11 triliun, hingga pemba- hasan perubahan susunan pengurus Bank Muamalat Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Mua- malat K.H Ma'ruf Amin mengatakan, hasil RUPS antara lain mengangkat Ilham Akbar Habibie, put- ra mantan Presiden B.J. Habibie sebagai Komisa- ris Utama Bank Muama- lat, setelah Komisaris Utama sebelumnya yakni Anwar Nasution mundur dari jabatannya. RUPST juga membahas soal calon investor Bank Muamalat. Sayang, Ma'ruf belum dapat merinci hal tersebut. "Investornya belum bisa (dijelaskan). Muamalat akan cari in- vestor untuk tambah mo- dal, sambil mengefisiensi- kan modal yang ada," ujarnya. Direktur Muamalat Pur- nomo B. Soetadi juga be- lum mau menjelaskan soal ini. Bank Muamalat akan melakukan public expose terkait investor baru itu pada 2 Juli 2018 mendatang. Marshall Sautlan SEDERET bank kecil mengaku sudah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 20% di tahun ini. Andreas Basuki, Sekertaris Perusahaan Bank CCB Indonesia bilang, porsi kredit UMKM banknya mencapai 37% dari total kredit. Lataran belakang Bank CCB Indonesia yang merupakan bak hasil merger Bank Windu dan Bank Antar Daerah men- jadi pendorong kredit UMKM. Dua bank ini mempunyai spesialis di bisnis UMKM. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar Indonesia me- ngatakan, pihaknya telah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 26% per Mei 2018. Bank ini akan fokus ke bisnis ritel untuk meningkatkan bisnis UMKM. Senada, Ferry Koswara, Direktur Bank of India Indone- sia menuturkan, porsi kredit UMKM mendekati 30%. Guna meningkatkan UMKM, pihaknya akan berekspansi ke kre- dit komersial dengan ticket size Rp 1 miliar-Rp 10 miliar. Henky Suryaputra, CFO Bank Sahabat Sampoerna me- nyebut, portofolio kredit 70%-80% di UMKM. n Bank Kecil Penuhi Aturan Kredit dan NPL UMKM Kelompok Bank 2015 2016 2017 Apr-17 Apr-18 1. Bank BUMN Baki Debit 383.166 446.774 495.186 455.379 514.676 NPL 13.437 14.668 17.460 19.128 20.869 2. BPD Baki Debit 51.858 60.466 70.366 58.163 63.443 NPL 5.851 6.421 6.636 6.928 6.592 3. Bank Swasta Nasional Baki Debit 289.578 280.379 310.222 286.886 307.675 NPL 9.690 9.772 10.570 11.165 11.080 4. Bank Asing dan Campuran Baki Debit 15.199 14.494 7.208 7.012 7.512 NPL 815 873 512 431 588 Total Baki Debit 739.801 802.113 882.982 807.440 893.307 NPL 29.792 31.734 35.178 37.653 39.129 (Rp miliar) Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 12 PERBANKAN Kontan Jumat, 29 Juni 2018

PERBANKAN - idx.co.id

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANKAN - idx.co.id

bisnis bankn

Bank Mendorong Kontribusi Pendapatan dari Anak UsahaJAKARTA. Bank akan mengandal-kan anak usaha untuk mendong-krak pendapatan secara konsolida-si. Sebab, margin bank akan terte-kan di tengah kenaikan bunga deposito yang tidak sejalan dengan bunga kredit. Terlebih, penyaluran kredit masih lambat.

Cara gotong royong ini diyakini perbankan akan menjaga keuntung-an hingga akhir tahun. Pasalnya, bank masih akan menghadapi po-tensi kenaikan bunga acuan di se-

mester kedua nanti dari The Fede-ral Reserve maupun Bank Indone-sia (BI).

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebagai konglomerasi ke-uangan juga akan mengoptimalkan kinerja anak usaha demi mening-katkan laba konsolidasi. Anak-anak usaha akan diminta meningkatkan pendapatan non bunga selain dari pendapatan inti.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI menuturkan, saat

ini, kontribusi dari anak usaha ma-sih kecil yakni 7,7% di kuartal I-2018. "Kami memproyeksikan kon-tribusi pendapatan anak usaha se-besar 9% di kuartal kedua," katanya, kepada KONTAN, Kamis (28/6).

Bank milik pemerintah ini memi-liki strategi meningkatkan kontri-busi anak usaha. Salah satunya, BBNI akan berbagi infrastruktur agar tercipta efisiensi.

Tak hanya itu, BNI juga berusaha menyempurnakan proses bisnis

dan mengantisipasi perkembangan bisnis ke depan. Bank ini memper-kirakan, di tahun 2018 ini, anak usaha BNI yang bergerak terkait dengan sentimen pasar modal akan mengalami tantangan.

PT Bank Bukopin Tbk juga akan mendorong kontribusi anak usaha ke induk. Adhi Brahmantya, Direk-tur Keuangan & Teknologi Informa-si Bank Bukopin bilang, kontribusi anak usaha di bidang syariah dan multifinance masih di bawah 10%.

Bank berkode saham BBKP ini akan meningkatkan pendapatan dari anak usaha sebesar 10% di akhir tahun nanti. BBKP akan men-dorong kontribusi bisnis dari multi-finance kendaraan roda empat baik baru maupun bekas.

Bank miliki Grup Bosowa ini juga memanfaatkan kantor cabang seba-gai sales poin sehingga bisa me-ningkatkan efisiensi.

Galvan Yudistira

BNI sebagai induk

usaha akan

meningkatkan

kontribusi

pendapatan anak

usaha 9%-10% di

tahun ini.

Bank Kesulitan Penuhi Porsi UMKMKewajiban porsi kredit UMKM 20% membuat perebutan penyaluran kredit ke UMKM antara bank besar hingga bank kecil

JAKARTA. Perbankan tengah memasuki masa akhir untuk memenuhi porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bank Indonesia (BI) menetapkan seluruh bank wajib memenuhi porsi kredit UMKM dengan porsi sebesar 20% hingga akhir 2018.

BI tak segan memberikan sanksi kepada bank yang ti-dak taat pada aturan. Sebab, BI telah melonggarkan waktu bagi perbankan, yakni peme-nuhan porsi kredit UMKM de-

ngan cara mencicil sejak ta-hun 2015.

Misalnya, bank hanya terke-na kewajiban porsi kredit UMKM sebesar 5% di tahun 2015. Bank harus terus mena-ikkan porsi kredit UMKM se-besar 5% setiap tahunnya hingga di akhir tahun ini.

Bank swasta mengaku cu-kup kesulitan memenuhi rasio kredit UMKM sebesar 20% di akhir tahun 2018. Parwati Sur-jaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk meng-aku, untuk meningkatkan ra-sio kredit UMKM cukup me-nantang.

"Karena bank juga ingin te-rus mendukung pembiayaan di sektor korporasi yang ma-sih tumbuh," katanya kepada KONTAN, Kamis (28/6). Ter-lebih, kredit korporasi lebih pesat dibandingkan segmen kredit lain. Ini seiring dengan peningkatan proyek infra-struktur yang didorong pro-yek pemerintah.

Bank berkode saham NISP ini sudah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 16,3% di kuartal I-2018. Agar sejalan dengan aturan, NISP akan meningkatkan penyaluran kredit ke segmen ini.

Senasib, PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga belum memenuhi aturan porsi kredit UMKM. Bank berkode saham MAYA ini merasa kesulitan memenuhi ketentuan tersebut mengingat terjadi perebutan nasabah UMKM dari seluruh bank besar hingga kecil.

Haryono Tjahjarijadi, Presi-den Direktur Bank Mayapada menjelaskan, jumlah kredit UMKM yang diperebutkan sa-ngat terbatas. Terlebih, prog-ram kredit usaha rakyat (KUR) yang overlap dengan kredit mikro dan kecil.

Bank milik pengusaha Dato

Sri Tahir ini mencatat porsi kredit UMKM masih di bawah 20%. Selanjutnya, MAYA akan berusaha menggunakan ja-ringan pengusaha UMKM yang sudah menjadi nasabah Bank Mayapada sebagai cara untuk meningkatkan kredit.

Sebelumnya, Jahja Setiaat-madja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

menjelaskan, penghambat penyaluran kredit UMKM ada-lah permintaan cukup ken-cang di segmen kredit lain, seperti infrastruktur.

Bank milik Grup Djarum ini mengaku agak kesulitan un-tuk meningkatkan portofolio kredit UMKM di tahun ini. Bank ini memproyeksikan, porsi kredit UMKM hanya

akan di level 16% tahun ini, atau masih di bawah ketentu-an BI.

Informasi saja, BI mencatat baru 72 bank yang memenuhi aturan rasio kredit UMKM di tahun 2017. Sedangkan 47 bank belum memenuhi rasio minimal kredit UMKM, karena kendala persaingan dan pe-nyaluran ke segmen lain. n

Galvan Yudistira

Konter

Komisaris

Baru Bank

Muamalat

JAKARTA. PT Bank Mua-malat Tbk menggelar Ra-pat Umum Pemegang Sa-ham Tahunan (RUPST), kemarin (28/6). Ada sem-bilan agenda yang diba-has. Diantaranya: perse-tujuan pembelian, penju-alan, pengalihan atau tukar menukar aset per-seroan dalam rangka pe-nguatan modal.

Kemudian pelaporan pelaksanaan keputusan RUPS pada 20 September 2017 lalu tentang pener-bitan 80 miliar lembar sa-ham untuk menambah modal dasar menjadi Rp 11 triliun, hingga pemba-hasan perubahan susunan pengurus Bank Muamalat

Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Mua-malat K.H Ma'ruf Amin mengatakan, hasil RUPS antara lain mengangkat Ilham Akbar Habibie, put-ra mantan Presiden B.J. Habibie sebagai Komisa-ris Utama Bank Muama-lat, setelah Komisaris Utama sebelumnya yakni Anwar Nasution mundur dari jabatannya.

RUPST juga membahas soal calon investor Bank Muamalat. Sayang, Ma'ruf belum dapat merinci hal tersebut. "Investornya belum bisa (dijelaskan). Muamalat akan cari in-vestor untuk tambah mo-dal, sambil mengefisiensi-kan modal yang ada," ujarnya.

Direktur Muamalat Pur-nomo B. Soetadi juga be-lum mau menjelaskan soal ini. Bank Muamalat akan melakukan public expose terkait investor baru itu pada 2 Juli 2018 mendatang.

Marshall Sautlan

SEDERET bank kecil mengaku sudah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 20% di tahun ini. Andreas Basuki, Sekertaris Perusahaan Bank CCB Indonesia bilang, porsi kredit UMKM banknya mencapai 37% dari total kredit.

Lataran belakang Bank CCB Indonesia yang merupakan bak hasil merger Bank Windu dan Bank Antar Daerah men-jadi pendorong kredit UMKM. Dua bank ini mempunyai spesialis di bisnis UMKM.

Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar Indonesia me-ngatakan, pihaknya telah memenuhi porsi kredit UMKM sebesar 26% per Mei 2018. Bank ini akan fokus ke bisnis ritel untuk meningkatkan bisnis UMKM.

Senada, Ferry Koswara, Direktur Bank of India Indone-sia menuturkan, porsi kredit UMKM mendekati 30%. Guna meningkatkan UMKM, pihaknya akan berekspansi ke kre-dit komersial dengan ticket size Rp 1 miliar-Rp 10 miliar.

Henky Suryaputra, CFO Bank Sahabat Sampoerna me-nyebut, portofolio kredit 70%-80% di UMKM. n

Bank Kecil Penuhi Aturan Kredit dan NPL UMKM

Kelompok Bank 2015 2016 2017 Apr-17 Apr-18

1. Bank BUMN

Baki Debit 383.166 446.774 495.186 455.379 514.676

NPL 13.437 14.668 17.460 19.128 20.869

2. BPD

Baki Debit 51.858 60.466 70.366 58.163 63.443

NPL 5.851 6.421 6.636 6.928 6.592

3. Bank Swasta Nasional

Baki Debit 289.578 280.379 310.222 286.886 307.675

NPL 9.690 9.772 10.570 11.165 11.080

4. Bank Asing dan Campuran

Baki Debit 15.199 14.494 7.208 7.012 7.512

NPL 815 873 512 431 588

Total

Baki Debit 739.801 802.113 882.982 807.440 893.307

NPL 29.792 31.734 35.178 37.653 39.129

(Rp miliar) Sumber: Statistik Perbankan Indonesia

12 PERBANKANKontan Jumat, 29 Juni 2018