Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara
PERBANDINGAN STRUKTUR-MODAL- INDUSTRI-DASAR KIMIA-DAN-
INDUSTRI-BARANG-KONSUMSI DI BEI
Rema Setyawati1, Yuli Chomsatu2, Anita Wijayanti3
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta1,2,3
[email protected]; [email protected]; [email protected]
ABSTRAK
Penelitian2ini2bertujuan untuk2menganalisis2dan membandingkanafaktor-faktor2yangamempengaruhi struktur2modal2pada perusahaanasektor industriadasar kimia dan perusahaan sektor industriabarang konsumsi di BEIaperiode 204-2018. Metodeayang digunakanudalamcpenelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasilapenelitian menunjukkancbahwa variabel likuiditas, struktur aset, ukuran perusahaan berpengaruhaterhadap strukturamodal perusahaan sektor industri dasar_kimia. Profitabilitasadan pertumbuhancpenjualan tidakaberpengaruhaterhadap strukturcmodal perusahaancsektor industricdasar kimia. Variabelc.likuiditas berpengaruhcterhadap struktur modal perusahaanasektoraindustriabarang konsumsi.cProfitabilitas, struktur modal, ukurancperusahaan, pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap strukturcmodal perusahaancsektorcindustri dasarcbarang konsumsi. Penelitian iniadiharapkan mampuamemberikan gambaranaterhadap manajemen perusahaancatas faktor-faktorcyang penting untuk dipertimbangkan dalamcmengambil keputusan atas strukturcmodal perusahaan dan membantu para investor dalam menilai perusahaan dengan tepat agar tidak terjadi kesalahan saat dilakukannya penawaran saham dan dapat_memberikan informasi_mengenai kondisickeuangan suatu_perusahaan sehingga_mampu membantu calon investor dalam pengambilan keputasan investasi. Kata Kunci : ROA, CR, SA, FS, GS, DER.
Abstract
This studycaims tocanalyze and compare the factors that influence the capital structurecofcthecbasic chemical industry sector companies and the consumercgoodscindustry sector companies on the IDX forcthe periodc204-2018. The_method used in this research is multiple linear regression. The results showedcthat thecvariablecliquidity, casset structure, ccompanycsize hadcan effectcon the capital structure of companies in the basic chemical industry sector. Profitability and sales growth have no effect on the capital structure_of_companies in thecbasiccchemicalcindustrycsector. The liquidity variable affects the capital structure of companies in the consumer_goods industry sector. Profitability, ccapitalcstructure, firmcsize, csalescgrowthcdocnotcaffectctheccapitalcstructurecofccompanies in the basic industrial sector of consumer goods. This research is expected to be able to provide an overview of company management on important factors to consider in making decisions on the company's capital structure and assist investors in assessing the company appropriately so that there are no mistakes when making a stock offering and can provide information about the financial condition of a company so as to be able to assist potential investors in making investment decisions. Keywords : ROA, CR, SA, FS, GS, DER.
140 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Diterima: 23 Januari 2021; Direvisi: 30 Maret 2021; Diterbitkan: 10 April 2021
PENDAHULUAN
Di tengahcperkembangancdunia yang semakin cepat, suatu_negara dituntut untuk mampu menghadapi dan menyikapi perkembangan tersebut denganccepat danctepat. Suatu negara memilikicbeberapa sektor perusahaan yang rentan terhadap perkembangancyang adacdicdunia. Salah satu sektorctersebut adalahcsektor perekonomian karena perekonomian merupakan sektor penting untuk keberlangsungan perkembangan suatu negara.
Salah satu cara untuk
mempertahankan perusahaan adalah dengan cara mengembangkan ussaha di segala bidang. Indonesia adalahcsalah satu negara yang memiliki berbagai perusahaancyang semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga perusahaan daricberbagai sektor saling bersaingcuntuk memenuhi pangsa pasar_yang menuntut pendistribusian produk yang lebihccepat dancproduk yang_bervariasi agar bisa tetap bersaing dan sebagai pengembangan perusahaan. Dalam proses pengembangan perusahaan tentu membutuhkan tambahan pendanaan atau modalcdalam bentuk uang ataucekuitas. Pendanaancbisa bersumber dari perusahaan seperti laba ditahan dan pendanaan daricluarcperusahaan seperti hutang daricbank ataucmenerbitkan ekuitas.
Manajercharus mampu menghimpun
dana baik yang bersumbercdari dalam perusahaan maupun_luar perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan_yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul
dari_-keputusan pendanaan tersebut merupakan yang secara_langsung timbul dari keputusan yang dilakukan_manajer.
Struktur modal adalah komposisi
saham biasa, sahamcpreferen dan berbagai kelas seperticitu, laba yang ditahan dan hutang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktivacFahmi (2015). Keputusancstruktur modal secara langsung berpengaruh terhadapcbesarnya resiko yang ditanggungapemegang sahamabeserta besarnya tingkat-pengembalian atau-tingkat-keuntungancyangcdiharapkan Brigham (2003). Tujuan daricpenelitian inicdiantaranyacuntuk menganalisis dan membandingkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan sektorcindustri dasar kimia dan_perusahaan sektor industri barang konsumsi_di BEI.
LANDASAN TEORI
Teori Sinyal
Teoricinicmenjelaskan bahwa laporan keuangancyang baik merupakan sinyal atau tandacbahwa perusahaan_juga telahcberoperasi dengan baik. Respon pasarcterhadap perusahaan sangatcbergantungcpada sinyal yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sinyal yang dimaksud merupakan kaitannya dengan informasi, sebagai pengungkapan yang dilakukan perusahaancdalam laporan tahunan. Semakinctinggi profit yang diperoleh suatu perusahaan maka nilai perusahaan juga semakin tinggi karena diminati oleh para investor.
Laporan lanjutan digunakan oleh
manajer sebagai sinyal profitabilitas perusahaan kepada para
141 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
investorcdancuntuk membantu mendukung keberlanjutan danckompensasi manajemen, sehinggacperusahaan yang lebih baikcakan semakin terbuka dan transparan dalam melaporkan informasi tentang perusahaannya Megginson (1987). Struktur Modal
Struktur modal perusahaan merupakan salahcsatu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatucperusahaan ditentukan olehcmanajer keuangan dalam mengambilckebijakancpembelanjaancyang baik secara kualitatif maupunckuantitatif (Utami L, 2013). (Soehardi et al., 2020)
Struktur modal perusahaancmerupakan keputusan pendanaan yang_cdilakukan oleh manajer_-keuangan yang berkaitan dengan bagaimana membiayai_-keputusan investasi yang akan dilakukan-perusahaan (Irza Nofriani, 2015). Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Profitabilitas
Rasio profitabilitas dapat diukur dengan cara membandingkan antara labacbersih setelah pajak dengan total aktiva atau modal. Modal perusahaan berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri) Munawir (2012). Padacumumnya perusahaan lebihcsuka jika pendapatan yangcmerekacterima digunakan sebagai sumber utama untukcmelakukan pembiayaan investasi.
Menurut BrighamcdancHouston
(2013) profitabilitasccadalah
kemampuancperusahaan memperoleh labacccmelalui operasionalnya menggunakan dana aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Untuk menghitung profitabilitas menggunakancrumus:
Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu faktor yangcdiperhitungkan dalam keputusancstruktur modal. Menurut Riyanto B (2001), likuiditas perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaancmemenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasionalnya ketika perusahaan tersebut diwajibkancuntuk melunasi kewajibannyacyang akan mengurangicdanacoperasionalnya.
Likuiditas merupakancc
kemampuan untukcmengubahccaktiva menjadikan kascatau kemampuan unruk memperolehckas. Untuk menghitungclikuiditascmenggunakan rumus:
Struktur Aset
Menurut SaricdancHaryanto (2013: 6) dalam (Irza Nofriani, 2015), strukturcaset dapat digunakan olehccperusahaan sebagai_jaminan untukccmendapatkan utang. Perusahaancyang memiliki asetctetapcyangcbanyak dancbernilai tinggi, perusahaan dapat memanfaatkan aset tersebut untuk mendapatkan modalctambahan dari luarcperusahaan
142 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
ataucexternal financing yaitu melalui hutang Sitanggang (2013).
Struktur aset menggambarkan
besarnyacaktiva yangcdapat dijaminkan perusahaan_cketika melakukan pinjaman kepada_pihakckreditur. Untuk menghitung strukturcasetcmenggunkan rumus:
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapatcdiartikan sebagai besarckecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilaicekuitas perusahaan, ataupun hasil nilaictotal aktiva dari suarucperusahaan Riyanto (2001). Ukurancperusahaancyang tinggicberarti perusahaanctersebut akan lebih mudahcmengakses modal dicpasar modalcdan kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman juga semakincbesar pula.
Semakin besar ukuran perusahaan
semakin mudahcuntukcmendapatkan modal eksternalcdalam jumlah yangclebih besar terutama dari hutang. Diikuti dengan ukuran perusahaancdimana semakincbesar skala ukuran perusahaan maka profitabilitas jugacakancmeningkatc(Barus, 2013).
Ukuran perusahaancmerupakan nilai
yangcmenunjukkan besarckecilnya perusahaan. Untuk mengukur ukuran perusahaan menggunakancrumus:
Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai besarnya pendapatan perusahaan. Pertumbuhancpenjualan
merupakan selisih antara jumlah penjualan periodecsekarangcdengancperiode sebelumnya dibandingkan denganccperiode sebelumnya Harahap (2008). Pertumbuhan penjualan yang merupakan selisihcantara jumlahcpenjualan periodecsekrang dengancperiode sebelumnya dibandingkan dengan periodecsebelumnya. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan menggunakancrumus:
Keranga Penelitian Hipotesis H1a : Profitabilitas berpengaruh lterhadap
struktur modal industri dasar kimia; H1b : Profitabilitas berpengaruh lterhadap
struktur modal industri barang konsumsi;
H2a : Likuiditas berpengaruh lterhadap struktur modal industri dasar kimia;
H2b : Likuiditas berpengaruh lterhadap struktur modal industri barang konsumsi;
H3a : Struktur aset berpengaruh lterhadap struktur modal industri dasar kimia;
H3b : Struktur aset berpengaruh lterhadap struktur modal industri barang konsumsi;
H5b
H4b
H3b
H2b
H1b
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
Pertumbuhan Penjualan
Ukuran Perusahaan
Struktur Aset
Likuiditas
Profitabilitas
Struktur Modal
Pertumbuhan Penjualan
Ukuran Perusahaan
Struktur Aset
Likuiditas
Profitabilitas
Struktur Modal
><
INDUSTRI DASAR KIMIA
H1a
H2a
H3a
H4a
H5a
143 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
H4a : Ukuran perusahaan berpengaruh lterhadap struktur modal industri dasar kimia;
H4b : Ukuran perusahaan berpengaruh lterhadap struktur modal industri barang konsumsi;
H5a : Pertumbuhan penjuaan berpengaruh lterhadap struktur modal industri dasar kimia;
H5b : Pertumbuhan penjuaan berpengaruh lterhadap struktur modal industri barang konsumsi.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian inil ladalah
penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Pengolahanl ldata menggunakanl lsoftware SPSSl versi l25. Populasi yangl ldigunakan dalam penelitianl
lini adalah perusahaanl lsektor industri dasarckimia dan perusahaan sektor industri barangl lkonsumsi yangl lterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018. Data yangcdigunakancdalam penelitian inicadalahcdata sekunder yang berupaclaporan keuangan_tahunanc (annual report) perusahaan yang diambil daricsitus resmi BursaccEfek Indonesia, cyaitu www.idx.co.id. Kriteria sampell ditentukanl ldengan purposive sampling. Dari kriteria yang ditentukan didapat sampelllsebanyak 235 data perusahaan selama tahun 2014-2018.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkanckriteria penentuan
sampel yang telah dibahasccpada babccsebelumnya, sampel diperoleh dengan rincianccsebagai berikut:
Tabell 1 Kriterial Penuntuan Sampel
KriteriacPengambilancSampel Jumlah
Perusahaan
1. Perusahaan sektor
industricdasarckimia dan
perusahaan sektor
industri
barangckonsumsi
yangccterdaftar dicBursa
Efek Indonesia (BEI)
selamactahun 2014-2018
137
2. Perusahaan yang
delistingccselama 2014-
2018
(0)
3. Perusahaancdasarcckimia
dan perusahaan barang
konsumsicyang memiliki
data tidak lengkap
(54)
4. Perusahaancyang tidak
menggunakancmata uang
Rupiah
(3)
5. Perusahaan yang
mengalami kerugian
selamactahunc2014-2018
(33)
Jumlahcperusahaancyang
menjadicsampel
47
Jumlahcdata selamaclima
tahun
235
Outlier (32)
Total Data Yang Diolah 203
Sumber: Data diolah oleh Peneliti, (2021)
Uji Asumsil lKlasik Hasil Ujil lNormalitas Uji Normalitasccccbertujuan untuk menguji apakahcccdalamccmodelccregresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Hasil ujiccNormalitas disajikan dalamctabelcsebagai berikut:
Tabel 2 cHasil UjicNormalitas Industri Dasar Kimia
Unstandardize
d Residua
Standa
r
Keterangan
144 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
l
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,200 >
0,05
Data Terdistrib
usi Normal
Industri Barang Konsumsi
Unstandardized Residual
Standa
r
Keterangan
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,200 >
0,05
Data Terdistrib
usi Normal
Sig. (2-tailed)
Standarl Kesimpulanl
0,873 >0,05 Data terdistribusi normal
Sumberl : Pengolahanl Data SPSS, (2021)
Berdasarkanchasil uji normalitas pada tabel 2 industricdasar kimiacdancindustri barang konsumsi menunjukkan bahwa Unstandardized Residual dari uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test memiliki nilai >0,05. Halcciniccdapat disimpulkanccbahwa data berdistribusi normal. Hasil Ujil Multikolinieritas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk untuk menguji apakahcmodelcregresi ditemukan adanyackorelasi antarcvariabel bebas. Hasil uji multikolinearitas disajikan dalam tabel sebagaicberikut:
Tabel 3 Hasill lUji Multikolinieritas Industri Dasar Kimia
Model Tolerance
Stand
VIF
Stand
Keterangan
ROA 0,949
>0,1
1,053
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
CR 0,724
>0,1
1,381
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
SA 0,781
>0,1
1,281
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
FS 0,9 >0, 1,0 <10 Tidakcterjadi
44 1 59 multikolinearitas
GS 0,894
>0,1
1,118
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
IndustricBarangcKonsumsi Model Tol
erance
Stand
VIF
Stand
Keterangan
ROA 0,828
>0,1
1,208
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
CR 0,836
>0,1
1,196
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
SA
0,884
>0,1
1,131
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
FS 0,908
>0,1
1,101
<10 Tidakcterjadi
multikolinearitas
GS 0,946
>0,1
1,057
<10 Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber : Pengolahan Data SPSS, (2021)
Padacctabel 3 menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), cstruktur aset (SA), ukuran perusahaan (FS), pertumbuhan penjualan (GS) pada industri dasar kimia dan industri barang konsumsi memilikicnilaictolerance > 0,01 dancnilaicVIF < 10csehinggacdapat dikatakanctidak terjadi multi kolinearitas. Hasill Ujil lAutokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpanganccasumsicklasikcautokorelasi yaituckorelasi yangcterjadi antaracresidual pada satu pengamatanccmodelccregresi. cHasil ujicautokorelasicdisajikan dalam tabelcsebagai berikut:
Tabell4 Hasil Ujil lAutokorelasi IndustricDasarcKimia
Model dU < Dw < 4 – Keterangan
145 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
dU
1 1,785
< 2,023
< 2,215
Tidakcterjadi autokorelasi
IndustricBarang Konsumsi
Model dU < Dw < 4 –
dU Keterangan
1 1,7776
< 1,888
< 2,2224
TidakcTerjadi Autokorelasi
Sumberl : Pengolahanl lData SPSS (2021)
Padactabelc4 menunjukan industri dasar kimia dan industri barangccckonsumsi memiliki nilaicDurbin-Watsonc> dUcdan < 4-dUcsehingga dapatccdisimpulkan bahwa tidak terjadicautokorelasi. Hasil Ujil lHeteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengujicapakah nilaicdalam modelcregresi terjadi ketidaksamaan varianceccresidual satucpengamatan kecpengamatancyang lain. Hasil uji Heteroskedastisitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5 Hasill lUji Heteroskedastisitas Industri Dasar Kimia
Model Sig. Standar Keterangan
ROA 0,576 > 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
CR 0,052 > 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
SA 0,346 > 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
FS 0,313 > 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
GS 0,737 > 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas Industri Barang Konsumsi
Model Sig. Standar Keterangan
ROA 0,778 > 0,05 Tidakcterjadi
Heteroskedastisitas
CR 0,727 > 0,05 Tidakcterjadi
Heteroskedastisitas
SA 0,546 > 0,05 Tidakcterjadi
Heteroskedastisitas
FS 0,658 > 0,05 Tidakcterjadi
Heteroskedastisitas
GS 0,779 > 0,05 Tidakcterjadi
Heteroskedastisitas Sumberl : Pengolahan Data SPSSl (2021)
Berdasarkan tabel 5 variabel
profitabilitascc(ROA), likuiditas (CR), struktur asetc (SA), ukuranccperusahaan (FS), danccpertumbuhanccpenjualan (GS) pada industri dasarckimia danccindustri barang konsumsiccmemiliki nilai >0,05. Sehinggaccdapatcdisimpulkancbahwa tidak terjadicheteroskedastisitas. Hasill lRegresi Linierl lBerganda Tabel 6 Hasill lUji Analisis Regresil lLinier Berganda
Variabel
Unstandardized Coefficients
Unstandardized Coefficients
B (Industri
Dasar Kimia)
B (Industri Barang
Konsumsi) (Constant) 3,561 -0,017 Profitabilitas
-0,946 -0,068
Likuiditas -0,138 -1,098 Struktur Aset
-1,408 0,005
Ukuran Perusahaan
-0,069 0,116
Pertumbuhan Penjualan
-0,786 0,068
Sumberl : Pengolahan Datal lSPSS (2021)
Dari tabel 6 Dapat diketahi bentuk
persamaan model regresi penelitian :
Y 1 = 3,561 + (-0,946) ROA + (-0,138) CR + (-1,408) SA + (-0,069) FS + (-0,786) GS Y2 = -0,017 + (-0,068) ROA + (-1,098) CR + 0,005 SA + 0,116 FS + 0,068 GS
Konstanta yang diperoleh industri dasar kimiaccsebesar 3,561ccmenunjukkan jika semua variabelcindependencbernilai 0, makacstrukturcmodal (DER) akan sebesar 3,561. Sedangkan konstanta yang diperoleh industri barang konsumsi sebesar -0.017
146 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
menunjukkan jika semua variabel 0, cmaka strukturcmodal (DER) cakan sebesar -0,017.
Koefisiencregresicvariabelcprofitabilit
as (ROA) cpada industri dasar kimia bernilai -0,946. Halccini berarti apabila variabel profitabilitas (ROA) cnaikcsebesarc1 persen dengan asumsicvariabel lainnya tetap, cmaka akan menurunkan strukturcmodal sebesar 0,946. Koefisien regresi variabel profitabilitas (ROA) cpada industri dasar kimiacbernilaic-0,068. Hal ini berarti apabila variabel profitabilitas (ROA) naik sebesar 1 persen dengancasumsicvariabel lainnya tetap, cmaka akancmenurunkan strukturcmodal sebesar 0,068.
Koefisien regresi variabel struktur aset
(SA) pada industri dasar kimia bernilai -1,408. Hal ini berarticapabila variabel struktur asetc (SA) naik sebesar 1cpersen dengan asumsicvariabel lainnyactetap, maka akancmenurunkan struktur modal sebesar 1,408. Koefisiencregresi variabel struktur aset (SA) pada industricdasar kimiacbernilai 0,005. Hal ini berarti apabila variabel struktur aset (SA) cnaik sebesar 1 persen dengancasumsi variabel lainnya tetap, cmaka akancdiikuti kenaikancstruktur modal sebesar 0,005.
Koefisiencregresi variabel ukuran
perusahaan (FS) pada industricdasar kimia bernilai -0,069. Hal inicberarti apabila variabelcukuran perusahaan (FS) naik sebesar 1 persen dengan asumsicvariabel lainnya tetap, makacakan menurunkan struktur modal sebesar 0,069. Koefisien regresicvariabel ukurancperusahaan (FS) pada industricdasar kimia bernilai 0,116. Hal ini berarti apabila ukurancperusahaan (FS) cnaik sebesar 1c-persen dengancasumsi variabelclainnya tetap, cmaka akancdiikuti kenaikancstruktur modalcsebesar 0,116.
Koefisien regresi variebl pertumbuhan
penjualan (GS) pada industriccdasar kimia bernilai -0,786. Halccini berarti apabila variabel pertumbuhanccpenjualan (GS) naik sebesar 1 persen dengancasumsi variabel lainnya tetap, maka akan menurunkan strukturcmodal sebesar 0,786. Sedangkan koefisien regresi variabel pertumbuhan penjualan (GS) cpada industriccdasar kimia bernilaic0,068. Halccini berarti apabila pertumbuhan penjualan (GS) naik sebesarc1 persen dengan asumsicvariabel lainnya tetap, makacakan diikutickenaikancstruktur modal sebesarc0,068. Hasil Uji Kelayakanl lModel Hasill Ujil lF
Tabell 7 Hasill Ujii Fl Industri Dasar Kimia
Model Fhit
ung
Ftabel Sig. Std. Keterangan
1 14,346
>2,46
0,00
<0,05
Model Layak
Industri Barang Konsumsi Model Fhit
ung
Ftabel Sig. Std. Keterangan
1 94,058
>2,48
0,00
<0,05
Model Layak
Sumberl : Pengolahan Datal SPSS (2021)
Berdasarkan tabel 7 pada industri
dasar kimia diperoleh Fhitung sebesar 14,346 yang artinya Fhitung > Ftabel (14,346 > 2,46) dan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,005. Pada industri dasar kimia diperoleh Fhitung sebesar 94,058 yang artinyacFhitung > Ftabel (14,346 > 2,48) dan nilaicsignifikansi sebesar 0,00 < 0,005. Sehinggacdapat disimpulakn bahwa secara simultan variabelcprofitabilitas, likuiditas, struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualancccberpengaruh terhadap variabel struktur modal perusahaan
147 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
industri dasarccckimia dan industri barang konsumsi.
Hasill Ujii Hipotesis (Uji t)
Tabel 8 Hasil Ujil lHipotesis Hipo tesis
thitung ttabe
l Sig.
Stan dar
Keterangan
H1a (ROA)
-0,801
-1,983
0,425
< 0,05 Ditolak
H1b (ROA)
-1,61
6
-1,987
0,110
< 0,05 Ditolak
H2a (CR)
-6,35
4
-1,983
0,000
< 0,05 Diterima
H2b (CR)
-19,243
-1,987
0,000
< 0,05 Diterima
H3a (SA)
-4,42
8
-1,983
0,000
< 0,05 Diterima
H3b (SA)
0,101
1,987
0,920
< 0,05 Ditolak
H4a (FS)
-5,45
8
-1,983
0,000
< 0,05 Diterima
H4b (FS)
0,953
1,987
0,343
< 0,05 Ditolak
H5a (GS)
-1,89
3
-1,983
0,061
< 0,05 Ditolak
H5b (GS)
1,595
1,987
0,114
< 0,05 Ditolak
Sumber : Pengolahanl Datal SPSS (2021)
Berdasarkan table 8, H1a dan H1b
memiliki nilai thitung > ttabel dan nilai sig > 0,05 sehinggacdapat dikatakancH1a dan H1b tidakccberpengaruhcterhadap struktur modal.
H2a dancH2bcmemilikicnilai thitung <
ttabel dancnilaicsig < 0,05 sehingga_dapat dikatakan H2a dan H2b berpengaruh terhadap-struktur modal.
H3a memiliki nilai thitung < ttabel dan
nilai sig < 0,05 sehingga dapat dikatakan
H3a berpengaruh terhadap struktur modal. H3b memiliki nilaiccthitung > ttabel danccnilaiccsig > 0,05 sehingga dapatccdikatakan H3b tidak berpengaruhccterhadapccstruktur modal.
H4a memiliki nilai thitung < ttabel dan
nilai sig < 0,05 sehingga dapat dikatakan H4a berpengaruh terhadap strukturcmodal. cH4b memiliki nilaicthitung > ttabelcdancnilai sig > 0,05 sehingga dapat dikatakan H4bctidak berpengaruh terhadap strukturcmodal.
H5a dancH5b memilikicnilai thitung >
ttabel dan nilai sig > 0,05csehinggacdapat dikatakan H5a dan H5bctidakcberpengaruhcterhadap struktur modal. Hasil Uji Koefisienl lDeterminasi (R2) Untuk mengukurccseberapa besar peranan variabel independenccsecara bersama-sama menjelaskan perubahan yangcterjadicpadacvariabel dependen. Hasil pengujian koefisiencdeterminasi disajikan dalamctabelcsebagaicberikut:
Tabel 9 Hasil Uji Koefisienl lDeterminasi Industri Dasar Kimia
Model Adjusted R
Square Keterangan
1 0,382
Variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal sebesar 38,2%
Industri Barang Konsumsi
Model Adjusted R
Square Keterangan
148 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
1 0,833
Variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal sebesar 83,3%
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2021)
Berdasarkanccctabelcccdiatas, dapat
diketahui bahwa variabelcdependen industri dasarckimia dalamcchal ini Struktur Modal dapat dijelaskanccsebesar 38,2% oleh variabel independencprofitabilitas (ROA), clikuiditas (CR), cstruktur aset (SA), ukuran perusahaan (FS), dan pertumbuhan penjualan (GS). Hal itu terlihat dari nilaicAdjusted R Square sebesarc0,382. Sedangkancsebesar 61,8% variabel dependen struktur modal dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian.
Berdasarkan tabel 9 diatas, dapat
diketahui bahwa variabelcdependen industriccbarang konsumsiccdalam hal ini StrukturccModalcdapatccdijelaskan sebesar 83,3% oleh variabel independen profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), struktur asetc (SA), ukurancperusahaan (FS), dancpertumbuhan penjualan (GS). Hal itu terlihat daricnilai Adjusted R Square sebesar 0,833. Sedangkancsebesar 16,7% variabel dependen struktur modal dipengaruhicoleh variabel-variabel lain diluarcmodelcpenelitian. Pembahasan PengaruhcProfitabilitas Terhadap Struktur Modal
Hasilccpengujian H1a menunjukkan bahwa nilai -thitung sebesar -0,801 dan -ttabel sebesar -1,983 dengan signifikansi sebesar 0,425 > 0,05. Hasil pengujian H1b
menunjukkan bahwa nilai -thitung sebesar -1,616 dan -ttabel sebesar -1,987 dengan signifikansi sebesar 0,110 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkanccbahwa H1a dan H1b tidak berpengaruh terhadapccstruktur modal. Hasil penelitian mendukungcpecking orderctheory yang menyatakan bahwacperusahaan lebih menyukaicpendanaancdari internal perusahaan (laba ditahan dancpenyusutan). Keuntungan yang tinggi cenderung memilikictingkat rasio strukturcmodal yangcrendah. Perusahaan tidak menargetkan tingkat rasiocccyang rendah melainkan perusahaan tidak membutuhkan dana tambahanccdaricveksternalckarena ckarena laba yang dimiliki perusahaan mampu untuk membiayaickegiatancoperasionalcperusahaan. PengaruhccLikuiditas Terhadap Struktur Modal
Hasilccpengujian H2a menunjukkan bahwaccnilai -thitungccsebesar -6,354ccdan -ttabel sebesar -1,983 denganccsignifikansicsebesar 0,000 < 0,05. cHasil pengujian H2b menunjukkan bahwa nilai -thitung sebesar -19,243 dan -ttabelcccsebesar -1,987 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2a dan H2b berpengaruhcterhadapcstrukturcmodal. cHal ini menunjukkancbahwa perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi akancmampu membayar hutang jangka pendeknya dari dana operasional perusahaan. Perusahaan tetap bisacmelanjutkan kegiatancoperasionalnya dan menurunkan total hutangcsehingga struktur modalcmenjadiclebih kecil. PengaruhcStrukturcAset Terhadap Struktur Modal
149 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
Hasilccpengujian H3a menunjukkan bahwacnilaic-thitung sebesar -4,428 dan -ttabel sebesar -1,983 dengan signifikansicsebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapatcdisimpulkan bahwa H3a berpengaruh terhadap struktur modal. Halcinicmenunjukkan bahwacsemakin besarcaset tetap yang dimilikicperusahaan, maka peluang untuk mendapatkan hutang semakinctinggi. Kreditur akan merasaclebih aman jika memberikancpinjaman kepada perusahaan yang memiliki aset tetapccyang besar karena apabila terjadi kegagalan pembayaranccbayar maka perusahaan dapat menyelesaikan kewajibannya kepadackreditur dengancjaminanccasetnya tersebut. cPerusahaan akancmemiliki hutang yangclebihcbesar, chal ini akancmeningkatkan struktur modal perusahaan.
Hasil pengujianccH3b menunjukkan
bahwacnilai thitungcsebesar 0,101 dancttabel sebesar 1,987 dengancsignifikansi sebesar 0,920 > 0,05. Sehinggacdapat disimpulkan bahwaccH3b tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Perusahaancyang memiliki aktivactetap yangclebih tinggi dibandingcaktiva lancarcmaka akan mengurangi penggunaan modal asingccatau hutang, ckarena perusahaan menganggap sumbercpendanaan internalclebih memilikicrisiko yangckecil dan dana tersebut sudahcmencukupicckebutuhan dananya. Selain itu struktur asetcccyang tinggi juga tidak menjamin perusahaanccakan menggunakan hutangcdanccmenggunakan aset tersebut sebagai jaminan. Jaminan aset tetap yang tinggi bukan satu-satunya hal yang akan dilihat oleh para kreditur untuk memberikan pinjaman. PengaruhccUkuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujianccH4a menunjukkan
bahwa nilaicc-thitung sebesarc-5,458 dan -ttabel sebesarc-1,983 denganccsignifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapatccdisimpulkan bahwaccH4a berpengaruh terhadap struktur modal. Semakin besarcukurancperusahaan maka akancsemakin tinggictingkatcstruktur modal, begitupun sebaliknya. cPerusahaan besar mempunyai tingkat kredibilitas yang lebih tinggi daripada perusahaanckecil sehingga perusahaancbesar mempunyaicakses yangclebih mudahcuntukcmendapatkancpinjaman.
Hasil pengujian H4b menunjukkan
bahwa nilai thitungcsebesarc0,953 dan ttabel sebesar 1,987cdengan signifikansi sebesar 0,343 > 0,05. Sehingga dapatcdisimpulkan bahwa H4b tidakcberpengaruh terhadap struktur modal. Besar kecilnya suatu perusahaanctidak mempengaruhi pendanaan terhadapcstruktur modal. cDalam penggunaan sumber dana yang berasal daricmodal sendiri atau hutang, tentucmempunyai biayacmodal yangcberbeda denganctingkat resiko yang berbedacpula. Dalam setiap perusahaan tentu lebih memilihcuntukcmenggunakancpendanaan secara internal sesuaicdengancpecking order theory. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujian H5a menunjukkan bahwa nilai thitungcsebesar -1,893 dan ttabel sebesar -1,983 dengan signifikansiccsebesar 0,061 > 0,05. Hasil pengujian H5b menunjukkancbahwa nilaicthitung sebesar 1,595 dan ttabel sebesar 1,987 denganccsignifikansi sebesar 0,114 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwacccH5a dan H5b tidak berpengaruh
150 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
terhadap struktur modal. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan cenderungcmenghasilkancarus kascyang lebih besar sehingga perusahaanctersebut pada akhirnyacakan lebih mengandalkancpendanaan internalnya.
Perusahaanccenderung mendapat dana daricpenjualan produkcsehingga tidak membutuhkan modal dari external. Kemungkinan laincadalah bahwa perusahaan besar yangcmempunyai aksesclebihcmudah ke pasar modal dibandingkancdengancperusahaan kecil belumctentu dapatcmemperoleh dana dengan mudah dicpasarccmodal. Hal ini disebabkanckarena paracinvestorcakan membeli saham ataucmenanamkan modalnya tidak hanya mempertimbangkancbesar kecilnya perusahaan, ctetapi juga memperhatikan faktor lain, seperti prospekcperusahaan, analisa bisnis dan lain sebagainya. PerbandinganccccStruktur Modal Pada Perusahaan SektorcIndustri Dasar Kimia Dan PerusahaancSektor IndustricBarang Konsumsi
Berdasarkanchasilccdarri Uji Hipotesis menunjukkancccbahwa terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaancsektor industri dasar kimia dancperusahaan sektor industricbarang konsumsi. Pada perusahaan sektor industri dasarckimia, variabelclikuiditas (CR), struktur aset (SA), ukuran perusahaan (FS) berpengaruh terhadap struktur modal dan variabel profitabilitasc (ROA), pertumbuhancpenjualan (GS) tidakcberpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan hasilcuji hipotesis pada perusahaan sektor industricbarang konsumsi menunjukkancchasil bahwacchanya variabel likuiditas (CR) yang
berpengaruh terhadap strukturcmodal. cVariabelcprofitabilitas (ROA), struktur aset (SA), ukuran perusahaan (FS), pertumbuhan penjualan (GS) tidak berpengaruh terhadapcstruktur modal. KESIMPULAN
Berdasarkancchasilccanalisisccdata dan pembahasan yang telahcdijelaskan pada bab sebelumnya, cmaka dapatccditarik beberapa kesimpulan bahwa untuk perusahaan sektor industri bahan dasar kimia variabel Profitabilitas (ROA) tidakcccberpengaruh terhadap struktur Modal. Hasilccpenelitian ini didukung olehcpenelitiancDesmianti, Paulina, Johan (2017). VariabelcccLikuiditas (CR) berpengaruh terhadapccStruktur Modal, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nadiah Felinsia, Listiana Sri Mulatsih, Rika Desiyanti (2019). Variabel Struktur Aset (SA) berpengaruhccterhadapccStruktur
Modal hasil penelitiancccini
didukungcccoleh penelitian Baharudin NovendaccPutra (2019). Variabel UkurancPerusahaan (FS) berpengaruh terhadap Struktur Modal, chasil penelitiancini didukung oleh penelitiancTessacFitriacWulandari (2020). Variabel pertumbuhan penjualan (GS) tidak berpengaruhcterhadap struktur modal. hasil penelitian inicdidukungcoleh penelitian Nadiah Felinsia, cListianacSri Mulatsih, Rika Desiyanti (2019).
Sedangkan pada perusahaan sektor
industri barangckonsumsi variabel Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruhcterhadap Struktur Modal, hasilccpenelitian ini didukung oleh penelitianccIntan Anggita P, Vaya Juliana D (2018). VariabelcLikuiditasc (CR) berpengaruh terhadap StrukturcModal, hasilcpenelitiancini didukungcoleh
151 | Perbandingan Struktur-Modal Industri-Dasar Kimia-dan Industri-Barang-Konsumsi di BEI
penelitiancInggrid Liang (2018). VariabelcStrukturcAset (SA) tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal hasilcpenelitian ini didukung oleh penelitian Rika, Suhendro, Purnama (2020). VariabelcUkuran Perusahaan (FS) tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal, hasilcpenelitian ini didukung oleh penelitian Liang Natsir (2019). Variabel Pertumbuhan Penjualan (GS) tidak berpengaruh terhadapcStrukturcModal, chasil penelitian ini didukung olehcpenelitian KhalimatuscSa’diyah (2019). Saran
Bagiccpeneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan struktur modal sebaiknya menggunakan sektor perusahaan yang lebih banyak lagi, supaya hasilnya bisa digeneralisasikan padacsektor perusahaan yang lain.
Bagicpeneliti selanjutnyacyang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan perbandingan struktur modal diharapkan menambah variabel independent seperti Non-Debt Tax Shield, RisikocBisnis, OwnershipcStructure Public dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi Strukturcmodal.
Daftar Pustaka Barus, A. (2013). cAnalisiscFaktor-Faktor
yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yangcTerdaftar di Bursa EfekcIndonesia. JWEM (Jurnal WiracEkonomi Mikroskil), 3(2), 111–121.
Desmianti Tangiduk, P. V. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktir Aktiva, Dan Profitabilitas Terhadap
Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal EMBA, 874-883.
Inggrid Liang, K. N. (2019). Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal. Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan, 480-481.
Barus, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JWEM (Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil), 3(2), 111–121.
Irza Nofriani. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Soehardi, S., Permatasari, D. A., & Sihite, J. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Pendapatan Tempat Wisata dan Kinerja Karyawan Pariwisata di Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 1–14. https://doi.org/https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.216
Nadiah Felinsia, L. S. (2020). Pengaruh Likuiditas Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. ejurnal bunghatta.
Putra, B. N. (2019). Pengaruh Asset Tangibility, Growth Sales, Dan Ownership Structure Public Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI.
152 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Rika Rizky Ayuningtyas, S. P. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 141-146.
Fadilah, M. A. (2020). Menyoal Kemajuan KEK Tanjung Lesung. Https://Banteninfoshare.Blogspot.Com.
Unzu, M., & Djoko, S. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio : (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011). Diponogoro Journal Of Management, 2(3): h: 1-11.
Utami, L. (2013). Pengaruh Return On Assets, Tangibility dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Wulandari, T. F. (2020). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Perusahaan Barang Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019.