169
i PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN PEMBELAJARAN MAKE - A MATCH TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI SMP NEGERI 9 PONTIANAK SKRIPSI Oleh : OKTAPIYANTI NIM: 151630631 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2019

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

i

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN

PEMBELAJARAN MAKE - A MATCH TERHADAP ASPEK

AFEKTIF SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN

MANUSIA DI SMP NEGERI 9 PONTIANAK

SKRIPSI

Oleh :

OKTAPIYANTI

NIM: 151630631

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019

Page 2: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

ii

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN

PEMBELAJARAN MAKE – A MATCH TERHADAP ASPEK

AFEKTIF SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN

MANUSIA DI SMP NEGERI 9 PONTIANAK

SKRIPSI

Oleh:

OKTAPIYANTI

NPM: 151630631

Sebagai Salah satu syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2019

Page 3: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

iii

Page 4: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

iv

Page 5: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

v

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Oktapiyanti

NPM : 151630631

Program Studi : Pendidikan Biologi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “Perbandingan

Pembelajaran Role Playing Dan Pembelajaran Make – a Match Terhadap

Aspek Afektif Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP Negeri

9 Pontianak” adalah hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap

menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Pontianak, Oktober 2019

Yang Membuat Penyataan,

Oktapiyanti

Page 6: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

vi

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

(QS Al Insyirah: 5-6)

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu

pengetahuan.

(Ali bin Abi Thalib)

“Man Jadda Wa Jada”

(Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil)

Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan Allah.

(QS Huud: 88)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,

sedangkan kamu tidak mengetahui.

(QS. AL-Baqarah/2: 216)

Page 7: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil’alamin.

Di atas segala asa, kupanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

Dialah puncak segala ketaatan. Akhirnya, teriring penghargaan, terima kasih, cinta

dan ketulusan kupersembahkan sebuah karya sederhana untuk mereka yang

menantikan saat-saat ini:

Ibu dan Ayah Tercinta

Ibu (Inam) dan Ayah (Alm. Burhanuddin) tercinta sebagai tanda bakti, hormat, dan

rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu

dan Alm Ayah yang telah memberikan kasih sayang, nasihat, segala dukungan, dan

cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas. Semoga ini

menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Alm Ayah bahagia karena selama

ini aku belum dapat berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Alm Ayah yang selalu

membuatku termotivasi dan selalu mendoakanku,

Terima Kasih Ibu... Terima Kasih Ayah...

Orang-orang Spesial Dalam Hidupku

Untuk Saudara kandungku abang dan kakak (Hidayattulah dan Diana Ningsih)

terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat

aku persembahkan.

Untuk sahabat, teman-teman dan yang selalu mendukung (Syamsul Bahri, Dina

Roeslina, Lia Novia, Milasari, Rita Junita, Tri Satya Handayani, Fitria, Andi Bella,

Ismawati dan teman seperjuangan selama perkuliahan) atas perhatian, kesabaran,

doa, semangat dan dukungannya. Semoga persahabatan dan persaudaraan ini

semakin erat nantinya.

Finally, thank’s to rekan-rekan biologi terima kasih atas bantuan, doa, nasihat dan

semangat yang telah diberikan.

Terima kasih kepada semua pihak yang setiap hari tidak lupa memberikan semangat

dan doa selama ini.

Page 8: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

viii

ABSTRAK

OKTAPIYANTI (151630631), Perbandingan Pembelajaran Role Playing Dan

Pembelajaran Make – a Match Terhadap Aspek Afektif Siswa Pada Materi Sistem

Pencernaan Manusia Di SMP Negeri 9 Pontianak. Dibimbing oleh ANANDITA

EKA SETIADI, M.Si. dan ARIF DIDIK KURNIAWAN, M.Pd.

Pada kurikulum 2013 terdapat tiga aspek yang akan dinilai, yaitu aspek kognitif,

aspek afektif dan aspek psikomotorik, namun penilaian aspek afektif sangat jarang

dilakukan. Pentingnya aspek afektif dalam pembelajaran adalah untuk membangun

karakter-karakter siswa yang baik pada saat proses pembelajaran. Oleh sebab itu

dibutuhkan model pembelajaran yang tepat agar aspek afektif siswa menjadi lebih

baik dan dapat membuat siswa bersikap lebih baik pada proses pembelajarannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aspek afektif siswa kelas VIII

SMP Negeri 9 Pontianak antara yang diajar dengan model pembelajar Role Playing

dan model pembelajaran Make – a Match. Penelitian ini termasuk True

Experimental Design dengan rancangan Posttest Only Control Design. Penentuan

sampel menggunakan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan angket. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas

dan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata aspek afektif pada

eksperimen I 84,32 dan eksperimen II 83,43. Sedangkan hasil uji U Mann-Whitney

diperoleh nilai signifikansi 0,760 > 0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu nilai

afektif siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Role Playing dan

model pembelajaran Make – a Match tidak ditemukan perbedaan.

Kata Kunci : Aspek Afektif, Materi Sistem Pencernaan Manusia, Role Palying,

Make – a Match

Page 9: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Pembelajaran Role Playing dan Pembelajaran Make – A Match

Terhadap Aspek Afektif Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP

Negeri 9 Pontianak”. Atas terselesaikannya skripsi ini tidak lupa peneliti

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan masukan

dan saran serta kemudahan kepada peneliti, terutama kepada:

1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak serta selaku Dosen

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

peneliti.

2. Ari Sunandar, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Pontianak, yang telah memberikan izin dan

kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

3. Anandita Eka Setiadi, M.Si. selaku Dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan, dukungan dan saran dalam penyusunan serta sabar

membimbing demi kesempurnaan bahasa, tulisan dan kerapian skripsi ini.

4. Adi Pasah Kahar, M.Pd selaku Dosen penguji I yang telah memberikan

masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Hanum Mukti Rahayu, M.Sc selaku Dosen penguji II yang telah memberi

masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Farida, S.Pi.,M.Si selaku validator yang telah memvalidasikan pernyataan

angket dan RPP demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Liliyani, S.Pd selaku validator yang telah memvalidasikan pernyataan angket

dan RPP demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Muryadi Supriyanto, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 9 Pontianak yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP

Negeri 9 Pontianak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

x

9. Eli Roheli, S.Pd. selaku guru pamong serta validator yang telah

memvalidasikan pernyataan angket dan RPP demi kesempurnaan skripsi dan

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian di SMP Negeri 9 Pontianak.

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Pontianak yang selalu membantu dan memberikan dukungan.

11. Staf Tata Usaha Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Pontianak.

12. Kedua orang tua, saudara-saudara, keluarga, sahabat serta orang terdekat yang

telah memberikan semangat, dukungan, dan do’anya.

13. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Pontianak angkatan 2015 yang telah membantu dan

memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajian. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak, Oktober 2019

Peneliti

Page 11: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ...................................................... iv

PERNYATAAN .................................................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan ................................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

E. Definisi Operasional ........................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Deskripsi Teori .................................................................................. 7

B. Kerangka Berpikir ............................................................................ 22

C. Hipotesis ........................................................................................... 23

BAB III. METODE ......................................................................................... 24

A. Metode dan Bentuk Penelitian ......................................................... 23

B. Variabel Penelitian ........................................................................... 25

C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 25

D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 26

E. Prosedur Penelitian .......................................................................... 27

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................. 28

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 39

A.Hasil Penelitian .................................................................................. 39

B. Pembahasan ...................................................................................... 41

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 49

A.Kesimpulan ....................................................................................... 49

B. Saran ................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50

LAMPIRAN ..................................................................................................... 53

Page 12: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Posttest – Only Control Design ..................................... 24

Tabel 3.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 25

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pernyataan Angket ............................................ 31

Tabel 3.4 Hubungan Antara Koefisien Reliabilitas dengan Mutu Instrumen .. 33

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Pernyataan Angket ........................................ 34

Tabel 3.6 Ketentuan Skor Angket Aspek Afektif ............................................ 36

Tabel 4.1 Rata-rata Afektif Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ............... 39

Tabel 4.2 Uji Normalitas Angket ..................................................................... 40

Tabel 4.3 Uji U Mann-Whitney ........................................................................ 41

Page 13: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Organ Penyusun Sistem Pencernaan Manusia ......................... 14

Gambar 2.2 Rongga Mulut ........................................................................... 15

Gambar 2.3 Esofagus dan Gerakan Peristaltik ............................................. 16

Gambar 2.4 Struktur Lambung pada Manusia ............................................. 17

Gambar 2.5 Struktur Usus halus dan Bagian-bagiannya ............................. 18

Gambar 2.6 Struktur Bagian dalam Usus Halus .......................................... 19

Gambar 2.7 Struktur Usus Besar pada Manusia .......................................... 20

Gambar 2.8 Beberapa Kelenjar Pencernaan................................................. 20

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ....................................................... 27

Gambar 3.2 Bagan Analisis Data ................................................................ 35

Page 14: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A

Lampiran A- 1 Hasil Wawancara Dengan Guru Biologi ................................. 52

Lampiran A- 2 Perhitungan Uji Barlett ........................................................... 54

Lampiran A- 3 RPP Role Playing .................................................................... 60

Lampiran A- 4 Skenario Peran Sistem Pencernaan Manusia........................... 71

Lampiran A- 5 RPP Make A Match ................................................................. 78

Lampiran A- 6 Kisi-Kisi Soal dan Jawaban Make a Match............................. 89

Lampiran A- 7 Kisi-Kisi Instrumen Angket .................................................... 91

Lampiran A- 8 Angket Kelas Ekperimen I ...................................................... 93

Lampiran A- 9 Angket Kelas Eksperimen II ................................................... 95

Lampiran A- 10 Jurnal Perkembangan Sikap .................................................. 97

LAMPIRAN B

Lampiran B- 1 Lembar Validasi RPP Kelas Eksperimen I Role Playing ....... 100

Lampiran B- 2 Lembar Validasi RPP Kelas Eksperimen II Make A Match ... 106

Lampiran B- 3 Lembar Validasi Angket ......................................................... 112

Lampiran B- 4 Lembar Observasi Kelas Eksperimen I Role Playing ............ 118

Lampiran B- 5 Lembar Observasi Kelas Eksperimen II Make A Match ........ 122

LAMPIRAN C Lampiran C- 1 Validasi ................................................................................... 126

Lampiran C- 2 Reliabilitas .............................................................................. 127

Lampiran C- 3 Nilai Hasil Angket Eksperimen I............................................ 128

Lampiran C- 4 Nilai Hasil Angket Eksperimen II .......................................... 129

Lampiran C- 5 Perhitungan Statistik Hasil Angket Aspek Afektif Siswa ...... 130

LAMPIRAN D Lampiran D- 1 Surat Izin Penelitian di SMP Negeri 9 Pontianak .................. 131

Lampiran D- 2 Surat Izin Penelitian dari Dinas .............................................. 132

Lampiran D- 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ....................................... 133

Lampiran D- 4 Surat Keterangan Validator 1 ................................................. 134

Lampiran D- 5 Surat Keterangan Validator 2 ................................................. 135

Lampiran D- 6 Surat Keterangan Validator 3 ................................................. 136

LAMPIRAN E

Lampiran E- 1 Lembar Angket Aspek Afektif Kelas Role playing ............... 137

Lampiran E- 2 Lembar Angket Aspek Afektif Kelas Make – a Match ......... 141

LAMPIRAN F Lampiran F- 1 Dokumentasi Kelas Role Playing ........................................... 145

Lampiran F- 1 Dokumentasi Kelas Make – a match....................................... 147

Page 15: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang di mulai dari tahun 2013. Kurikulum

tersebut merupakan bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu

kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pengembangan

kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

secara terpadu. Menurut Permendikbud No 104 Tahun 2014, menghasilkan

penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah, dijelaskan “penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang

menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran”. Proses pembelajaran di dalam

kurikulum 2013 lebih di arahkan pada pembelajaran saintifik yang mencakup

menanya, mengamati, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan

mengkomunikasikan (Mardiana, 2017:46).

Aspek afektif adalah kompetensi yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-

ciri hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti:

perhatian terhadap mata pelajaran, kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar,

motivasinya dalam belajar, penghargaan atau rasa hormat terhadap guru dan

sebagainya (Nurbudiyani, 2013:16-17).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPA SMP Negeri 9

Pontianak pada tanggal 11 Januari 2019, yang menyatakan masih banyak sikap

siswa yang kurang patuh terhadap tata tertib pada saat proses pembelajaran,

masih banyak siswa yang kurang aktif bertanya, bermain-main pada saat proses

pembelajaran dan masih ada beberapa siswa yang datang terlambat pada saat

jam masuk setelah jam istirahat untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 9 Pontianak

menunjukkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah cukup

bervariasi tetapi siswa masih kurang memahami. Selain itu dalam segi sikap

siswa, juga masih banyak masalah yang terjadi seperti siswa masih banyak yang

1

Page 16: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

2

datang terlambat atau datang tidak tepat waktu, siswa kurang memperhatikan

pada saat proses pembelajaran, siswa terlambat masuk kelas pada saat pergantian

jam pelajaran, dan masih banyak siswa yang bermain-main pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Keadaan seperti itu membuat suasana pembelajaran

menjadi kurang efektif. Akibatnya belum optimalnya proses pembelajaran mata

pelajaran biologi. Sehingga hasil prestasi belajar yang diperoleh masih di bawah

standar KKM.

Sikap siswa dikelas VIII pada pembelajaran Biologi perlu dilakukan suatu

tindakan yang bertujuan untuk melihat perbedaa aspek afektif siswa yang baik.

Salah satu model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran Role

Playing dan Make – a Match.

Model pembelajaran Role Playing adalah pembelajaran yang mengasyikkan,

dengan melibatkan siswa di dalam pembelajarannya. Menurut Kristin (2018:68)

model pembelajaran Role Playing merupakan salah satu model yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas karena model ini menarik

bagi siswa, mereka dapat bermain peran sebagai tokoh dalam peristiwa sejarah

atau kejadian-kejadian masa lampau. Menurut Haq (2014:68) setelah

penggunaan model pembelajaran Role Playing hasil yang diperoleh pada aspek

afektif cukup baik dan meningkat. Rata-rata nilai afektif siswa di kelas

meningkat dari 73,69 menjadi 80,26.

Model pembelajaran Make- a Match adalah pembelajaran yang

menyenangkan, dengan sistem pembelajaran yang mengutamakan kemampuan

sosial terutama kemampuan bekerja sama. Menurut Neni (2018:441) model

pembelajaran Make – a Match ialah model pembelajaran secara kelompok yang

mengajak siswa untuk memahami konsep dan topik pembelajaran dalam situasi

yang mengasyikkan melalui media kartu jawaban dan kartu pertanyaan. Dalam

pelaksanaannya, model ini memiliki batas waktu maksimum yang sudah

ditentukan sebelumnya. Menurt Sari (2017:66-67) setelah menggunakan model

pembelajaran make – a match terdapat peningkatan pada aspek afektif siswa

khususnya pada minta belajar. Rata-rata nilai afektif siswa pada setiap

Page 17: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

3

indikatornya meningkat. Peningkatan terbesar terdapat pada indikator perhatian

yaitu 28.61%.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perbandingan Pembelajaran Role Playing dan

Pembelajaan Make – a Match Terhadap Aspek Afektif Siswa Pada Materi Sistem

Pencernaan Manusia di SMP Negeri 9 Pontianak.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

perbedaan aspek afektif siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak antara yang

diajar dengan model pembelajaran Role Playing dan model pembelajaran Make

- a Match?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan aspek afektif siswa kelas VIII SMP Negeri

9 Pontianak antara yang diajarkan dengan model pembelajaran Role Playing dan

model pembelajaran Make – a Match.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu yang

bermanfaat sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan model pembelajaran Role Playing dan model

pembelajaran Make – a Match terhadap aspek afektif siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Diharapkan dapat menumbuhkan karakter baik siswa dalam kegiatan

pembelajaran biologi.

b. Bagi Guru

1) Diharapkan dapat memberikan alternatif kepada guru dalam

penggunaan model pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas

pada pelajaran biologi.

Page 18: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

4

c. Bagi Sekolah

1) Diharapkan dapat menjadi referensi bagi sekolah dalam meningkatkan

kualitas dan mutu proses pembelajaran.

E. Definisi Operasional

Defenisi operasional dalam penelitian ini dapat memberikan penjelasan

terhadap beberapa pengertian dan istilah-istilah yang dijelaskan oleh peneliti.

Adapun penjelasannya meliputi:

1. Pembelajaran Role Playing

Model pembelajaran role playing merupakan salah satu model

pembelajaran sosial, yaitu suatu model pembelajaran dengan menugaskan

siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa

yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana. Model pembelajaran role

playing dipelopori oleh George Shaftel dengan asumsi bahwa model

pembelajaran role playing dapat mendorong siswa dalam mengekspresikan

perasaan serta mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan spontan

yang disertai analisis pada situasi permasalahan kehidupan nyata (Tarigan,

2016:103-104).

Adapun langkah-langkah model pembelajaran role playing dalam

penelitian ini sebagai berikut (Tarigan, 2016:104-105):

1. Persiapan atau pemanasan

2. Memilih permainan (partisipasi)

3. Menata panggung (ruang kelas)

4. Menyiapkan pengamat (observer)

5. Memainkan peran

6. Diskusi dan evaluasi

7. Berbagi pengalaman dan kesimpulan

2. Pembelajaran Make – A Match

Model pembelajaran make - a match merupakan model pembelajaran

yang dikembangkan oleh Loma Curran pada tahun 1994. Make- a match

merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mencari

pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, yang

Page 19: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

5

dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Salah satu keunggulan dari model

pembelajaran ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai

suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan (Wijanarko, 2017:53).

Adapun langkah-langkah model pembelajaran make – a match dalam

penelitian ini sebagai berikut (Mulyatiningsih, 2012:248):

1. Guru menyiapkan dua kotak kartu, satu kotak kartu soal dan satu kotak

kartu jawaban.

2. Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu.

3. Tiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartu (soal maupun jawaban).

5. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu yang ditetapkan diberi poin.

6. Setelah satu babak, kotak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik

mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

3. Aspek Afektif Siswa

Aspek afektif siswa disini akan diukur menggunakan angket. Adapun

indikator aspek afektif siswa kurikulum 2013 diadaptasi dari (Qadar, 2015:4-

5):

a. Menerima: disiplin.

b. Menanggapi: percaya diri, jujur dan menghargai dan menghayati ajaran

agama yang di anut.

c. Menghargai: toleransi dan tanggungjawab.

d. Organisasi atau konseptualisasi: gotong royong.

e. Karakterisasi nilai: santun.

Aspek afektif diukur menggunakan angket dengan 16 pernyataan.

Angket yang digunakan adalah Skala Likert.

4. Materi Sistem Pencernaan Manusia

Page 20: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

6

Materi sistem pencernaan manusia dalam penelitian ini menggunakan 2

kali pertemuan dengan alokasi 2 x 40 menit. Materi yang diajarkan pada

pertemuan yaitu bab Struktur Dan Fungsi Sistem Pencernaan. Materi Sistem

Pencernaan Manusia dipelajarai pada kelas VIII, di semester ganjil dan

menggunakan kurikulum 2013.

BAB II

Page 21: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

7

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Role Playing

a. Pengertian Pembelajaran Role Paying

Model pembelajaran role playing (bermain peran) adalah model yang

melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau

situasi. Siswa melakukan peran sesuai dengan karakter masing-masing.

Mereka berperan terbuka. Model ini dapat dipergunakan dalam

mempraktikkan isi pelajaran yang baru. Siswa diberi kesempatan untuk

memeragakan suatu peran sehingga menemukan kemungkinan masalah

yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Model ini menuntut

guru untuk mencermati kekurangan dari peran yang diperagakan siswa

(Spinahajar, 2017:149-160).

Model role playing atau bermain peran dilakukan dengan cara

mengarahkan peserta didik untuk menirukan aktivitas di luar atau

mendramatiskan situasi, ide, karakter khusus. Guru menyusun dan

memfasilitas permainan peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi.

Selama permainan peran berlangsung, peserta didik lain yang tidak turut

bermain diberi tugas mengamati, merangkum pesan tersembunyi dan

mengevaluasi permainan peran (Mulyatiningsih, 2012:250).

b. Langkah-langkah role playing Menurut Tarigan (2016:104-105):

1. Persiapan atau pemanasan

Guru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan yang

mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua orang perlu

mempelajarai dan menguasainya. Hal ini biasa muncul dari imajinasi

siswa atau sengaja disiapkan oleh guru. Sebagai contoh, guru

menyediakan cerita untuk dibaca di depan kelas. Pembacaan cerita

berhenti jika dilema atau masalah dalam cerita menjadi tidak jelas.

7

Page 22: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

8

Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan pertanyaan oleh guru yang

membuat siswa berfikir tentang hal tersebut.

2. Memilih permainan (partisipasi)

Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan

menetukan siapa yang akan memainkannya. Dalam pemilihan pemain,

guru dapat memilih siswa yang sesuai untuk memainkannya (jika

siswa pasif atau diduga memiliki keterampilan berbicara yang rendah)

atau siswa sendiri yang mengusulkannya.

3. Menata panggung (ruang kelas)

Guru mendiskusikan dengan siswa di mana dan bagaimana peran itu

akan dimainkan serta apa saja kebutuhan yang diperlukan.

4. Menyiapkan pengamat (observer)

Guru menunjuk siswa sebagai pengamat, namun demikian penting

untuk dicatat bahwa pengamat di sini harus juga terlibat aktif dalam

permainan peran.

5. Memainkan peran

Permainan peran dilaksanakan secara sepontan. Pada awalnya akan

banyak siswa yang masih bingung memainkan perannya atau bahkan

tidak sesuai dengan peran yang seharusnya ia lakukan. Bahkan

mungkin ada yang memainkan peran yang bukan perannya. Jika

permainan peran sudah terlalu jauh keluar jalur, guru dapat

menghentikannya untuk segera masuk ke langkah berikutnya.

6. Diskusi dan evaluasi

Guru bersama dengan siswa mendiskusikan permainan tadi dan

melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan. Usulan

perbaikan akan muncul, mungkin ada siswa yang meminta untuk

berganti peran atau bahkan alur ceritanya akan sedikit berubah.

7. Berbagi pengalaman dan kesimpulan

Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan

peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat

kesimpulan. Misalnya siswa akan berbagi pengalaman tentang

Page 23: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

9

bagaimana ia dimarahi habis-habisan oleh ayahnya. Kemudian guru

membahas bagaimana sebaiknya siswa menghadapi situasi tersebut.

Seandainya jadi Ayah dari siswa tersebut, sikap seperti apa yang

sebaiknya dilakukan. Dengan cara ini, siswa akan belajar tentang

kehidupan.

c. Kekurangan dan kelebihan pembelajaran role playing:

Menurut Hamdayama (2014:191) kelebihan dan kekurangan

pembelajaran role playing adalah:

1) Kelebihan

a) Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai

kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.

b) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.

c) Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan

dalam situasi dan waktu yang berbeda.

d) Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui

pengamatan pada waktu melakukan permainan.

e) Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi

anak.

2) Kekurangan

a) Sebagian anak yang tidak ikut bermain menjadi kurang aktif.

b) Banyak memakan waktu.

c) Memerlukan tempat yang luas.

d) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara pemain dan tepuk

tangan penonton / pengamat.

2. Pembelajaran Make – A Match

a. Pengertian Pembelajaran Make – A Match

Model make - a match merupakan salah salah satu alternatif yang

dapat diterapkan kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Secara garis

besar model make - a match adalah teknik belajar mencari pasangan, siswa

mencari pasangan sambil belajar. Dengan model pembelajaran yang sesuai

ini, menjadikan kelas lebih kondusif dan siswa semakin semangat dalam

Page 24: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

10

belajar, hingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan (Susanty,

2014:257-272).

Model pembelajaran make - a match merupakan model pembelajaran

kelompok yang memiliki dua orang anggota. Masing-masing anggota

kelompok tidak diketahui sebelumnya tetapi dicari berdasarkan kesamaan

pasangan misalnya pasangan soal dan jawaban. Guru membuat dua kotak

undian, kotak pertama berisi soal dan kotak kedua berisi jawaban. Peserta

didik yang mendapat soal mencari peserta didik yang mendapat jawaban

yang cocok, demikian pula sebaliknya. Model ini dapat digunakan dalam

bentuk permainan (Mulyatiningsih, 2012:248).

b. Langkah-langkah Make – a Match Menurut Abdullah (2018:442):

1. Guru memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik.

2. Guru membagi peserta didik kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok

1 dan kelompok 2. Kemudian masing-masing kelompok ini saling

berhadapan.

3. Guru memberikan kelompok 1 berupa kartu pertanyaan dan kelompok

2 berupa kartu jawaban.

4. Guru memberitahukan peserta didik batasan waktu selama mencari dan

mencocokkan kartu yang dibawa.

5. Guru mengahruskan seluruh anggota kelompok 1 untuk mencari

pasangan kartu di kelompok 2. Apabila peserta didik sudah

mendapatkan pasangan kartunya, peserta didik melapor kepada guru

untuk dicatat di lembar yang telah disiapkan sebelumnya.

6. Apabila waktu telah berakhir, peseta didik diberitahukan jika waktu

untuk mencari pasangan kartu sudah berakhir dan peserta didik yang

tidak mendapat pasangan berkumpul dengan yang tidak mendapatkan

pasangan juga.

7. Peserta didik yang bisa menemukan pasangan satu-persatu diminta

untuk mempersentasikan hasilnya didepan kelas. Peserta didik yang

lain harus menyimak dan memberi komentar.

Page 25: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

11

8. Guru mengecek benar tidaknya hasil yang dipersentasikan serta

memberikan pasangan selanjutnya untuk melakukan persentasi hingga

semua pasangan selesai melakukan persentasi.

c. Kekurangan dan kelebihan pembelajaran make – a match:

Menurut Hunainah (2016:55) menyatakan, kelebihan dan kekurangan

pembelajaran make – a match adalah:

1) Kelebihan

a) Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

b) Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa.

c) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.

d) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

e) Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

2) Kekurangan

a) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

b) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai murid terlalu

banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

c) Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.

d) Memakai waktu yang banyak karena sebelum masuk kelas terlebih

dahulu guru mempersiapkan kartu-kartu.

3. Aspek Afektif Siswa

Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek, dan sikap terhadap obyek

ini disertai dengan perasaan positif dan negatif. Orang mempunyai sikap

positif terhadap suatu obyek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan

bersikap negatif terhadap obyek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau

juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah

sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan. Hal yang menjadi

obyek sikap dapat bermacam-macam. Sekalipun demikian, orang hanya dapat

mempunyai sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. Jadi harus ada sekedar

informasi pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu obyek.

Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila berdasarkan

Page 26: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

12

informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap obyek dan

menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, terjadilah sikap

(Slameto, 2013:188).

Sikap siswa pada kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi

dua, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap spiritual dan sikap sosial

adalah salah satu aspek penting yang perlu dihadirkan dalam proses

pembelajaran khususnya IPA. Sikap spiritual adalah sikap yang menyangkut

moral yang mampu memberikan pemahaman untuk membedakan sesuatu

yang benar dan yang salah berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan sikap sosial adalah sikap yang

menyangkut kehidupan sosial sebagai bentuk interaksi siswa dengan alam,

lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar (Gusviani, 2016:97-98)

Aspek afektif terbagi menjadi lima indikator yaitu, menerima,

menanggapi, menghargai, organisasi atau konseptualisasi dan karakterisasi

nilai. Adapun sub indikator aspek afektif siswa yaitu sikap spiritual dan sikap

sosial. Sikap spiritual yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianut. Sedangkan sikap sosial yaitu jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi,

gotong royong, santun, dan percaya diri (Saidah, 2017:85).

Menurut Qadar (2015:2-3) dalam teori Krathwool 1964 mengusulkan

lima tingkat taksonomi domain afektif diatur dalam hirarki sesuai dengan

kompleksitas. Adapun kelima tingkat taksonomi domain afektif adalah

sebagai berikut:

Tingkat pertama dari taksonomi afektif disebut “menerima”. Pada tingkat

ini peserta menerima informasi baru dan kemampuan untuk selektif

menanggapi rangsangan. Contoh umum adalah kehadiran di kelas dan

memperhatikan dosen atau teman dalam membahas materi.

Tingkat kedua “menanggapi” berkisar dari kepatuhan respon sukarela

untuk memiliki rasa kepuasan dalam melakukan apa yang dibutuhkan.

Sebagai contoh berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan menjawab pertanyaan

dari dosen.

Page 27: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

13

Tingkat ketiga disebut “menghargai”. Pada tingkat ini peserta didik

secara sukarela memanifestasikan perilaku yang konsisten dengan keyakinan

tertentu. Sebagai contoh, ketika seorang pelajar menunjukkan gerakkan

semacam persetujuan terhadap orang lain dan dapat memberikan penjelasan

atau pendapat.

Tingkat keempat taksonomi, “organisasi atau konseptualisasi nilai”.

Peserta mengatur seperangkat nilai-nilai ke dalam sistem nilai yang

digunakan untuk menagnggapi situasi yang beragam. Contoh konseptualisasi

nilai adalah dapat menggabungkan lebih dari satu pendapat dan

membandingkan lebih dari satu pendapat yang lebih baik.

Tingkat kelima merupakan level tertinggi dalam hirarki taksonomi

afektif adalah “karakterisasi nilai” dan karakterisasi ini terjadi ketika perilaku

siswa konsisten dan dapat diprediksi seolah-olah itu sebagai gaya hidup dan

menjadi ciri seseorang. Contoh karakterisasi nilai adalah memperbaiki jika

terdapat perbedaan dalam diskusi dan mengungkapkan ide-ide baru dalam

diskusi.

Penilain sikap spiritual dilakukan dalam rangka mengetahui

perkembangan sikap siswa dalam menghargai, menghayati, dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sikap sosial dilakukan untuk

mengetahui perkembangan sikap sosial siswa dalam menghargai, dan

berprilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Jujur adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan. Disiplin adalah tindakan yang menujukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Tanggungjawab adalah sikap

dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap Tuhan Yang Maha Esa, negara, masyarakat,

lingkungan (alam, sosial, dan budaya), dan diri sendiri. Toleransi adalah sikap

dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan

keyakinan.

Page 28: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

14

Gotong royong adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk

mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong

secara ikhlas. Santun adalah sikap baik dalam pergaulan, baik dalam

berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya

yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada

tempat dan waktu yang lain. Percaya diri adalah kondisi mental atau

psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat untuk berbuat atau

bertindak.

4. Materi Sistem Pencernaan Manusia

a. Sruktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Makanan diproses dalam tubuh melalui empat tahap yaitu: ingesti

(proses memasukkan makanan ke dalam mulut), digesti (pencernaan),

absorpsi (penyerapan), dan defekasi (pengeluaran). Pada saat makanan

masuk ke dalam mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan

merupakan proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga

dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah. Pencernaan makanan

terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan

kimiawi.

1) Organ Pencernaan Utama

Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran

pencernaan dan organ aksesori (tambahan). Saluran pencernaan

merupakan saluran yang dilalui bahan makanan yang dimulai dari

mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan

berakhir di anus.

Lidah, gigi, kelenjar air ludah (kelenjar saliva), hati, kantung

empedu, dan pankreas merupakan organ aksesori yang membantu

pencernaan mekanis dan kimiawi. Kelenjar pencernaan adalah organ

aksesori yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna

makanan.

Page 29: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

15

Gambar 2.1 Organ Penyusun Sistem Pencernaan Manusia

Sumber Campbell, 2012

a) Mulut

Di dalam mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur

(saliva). Air liur mengandung mukosa atau lendir, senyawa yang

berfungsi sebagai anti bakteri, dan enzim amilase atau dikenal

dengan enzim ptialin. Enzim ini akan memecah molekul amilum

menjadi molekul maltosa. Di dalam mulut terjadi pencernaan

makanan secara mekanis dan kimiawi.

Gambar 2.2 Rongga Mulut Sumber: Campbell, 2012

Page 30: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

16

b) Kerongkongan

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk

bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran

yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke

permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring

terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis

berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar

makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui

faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan). Otot

kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan

meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan

otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.

Gambar 2.3 Esofagus dan Gerakan Peristaltik Sumber:

Campbell, 2012

c) Lambung

Setelah dari esofagus makanan masuk ke lambung. Di dalam

lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara

mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus.

Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung. Getah

lambung mengandung, asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan

enzim renin. HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan dalam

lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat membunuh

kuman yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin akan

menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton (campuran

dari polipeptida dan asam amino). Enzim renin akan

Page 31: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

17

mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu. Setelah

melalui proses pencernaan selama 2-4 jam di dalam lambung,

bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur

usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua

belas jari. Pengaturan ini dibantu oleh adanya sfingter, yaitu

otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus dua

belas jari.

Gambar 2.4 Struktur Lambung pada Manusia Sumber: Shier, 2010

d) Usus Halus

Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus

terdiri atas tiga bagian yaitu, usus 12 sekitar 0,25 meter, usus

tengah (jejunum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus

penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter. Dalam usus

halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Pada duodenum

terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan

pankreas. Getah pankreas mengandung enzim lipase, amilase,

dan tripsin. Enzim lipase akan mencerna lemak menjadi asam

lemak dan gliserol. Amilase akan mencerna amilum menjadi

maltosa. Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida.

Getah empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak

yakni membuat lemak agar larut dalam air. Pencernaan

Page 32: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

18

makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi

pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat

makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap

diserap.

Gambar 2.5 Struktur Usus halus dan Bagian-bagiannya

Sumber Longenbaker, 2010.

Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa,

vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah

diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju hati

dan diedarkan ke seluruh tubuh. Glukosa dalam hati selanjutnya

disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak, gliserol, dan

vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus

halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati,

kemudian disimpan dalam jaringan lemak. Struktur usus

manusia memiliki lipatan-lipatan, baik bagian luar maupun

bagian dalam, yang berfungsi untuk memperluas bidang

penyerapan. Semakin luas bidang permukaan bagian dalam

usus, semakin banyak vili yang terdapat akan menyebabkan

proses penyerapan yang terjadi juga akan semakin efektif.

Page 33: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

19

Gambar 2.6 Struktur Bagian dalam Usus Halus Sumber:

Campbell, 2012

e) Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri

atas kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), dan

kolon desendens (menurun) dan berakhir pada anus. Di antara

usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada

ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing

(apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan

dalam imunitas. Bahan makanan yang sampai pada usus besar

dapat dikatakan sebagai zat-zat sisa. Zat-zat sisa berada dalam

usus besar selama 1 sampai 4 hari. Zat sisa tersebut terdiri atas

sejumlah besar air dan sebahan makanan yang tidak dapat

tercerna, misalnya selulosa. Usus besar mengatur kadar air pada

sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak,

maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut.

Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding

usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa

makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali bakteri

Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa

makanan tersebut. Bakteri Escherichia coli mampu pada

Manusia membentuk vitamin K dan B12. Sisa makanan yang

tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut

tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus. Setelah kamu

Page 34: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

20

mengetahui organ-organ pencernaan serta bagaimana proses

pencernaan yang terjadi di dalamnya.

Gambar 2.7 Struktur Usus Besar pada Manusia Sumber

Tortora, 2008

2) Organ Pencernaan Tambahan

Proses pencernaan manusia tidak hanya terdiri atas saluran

pencernaan, tetapi juga terdapat organ pencernaan tambahan berupa

kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan membantu mencerna

makanan dengan menghasilkan enzim-enzim yang digunakan

dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Terdapat tiga organ

pencernaan tambahan yaitu hati, kantung empedu, dan pankreas.

Gambar 2.8 Beberapa Kelenjar Pencernaan Sumber

Campbell, 2008

Page 35: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

21

a). Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, berada pada

bagian rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati

berperan dalam proses detoksifikasi. Ketika dalam darah

terkandung beberapa zat yang berbahaya dan bersifat racun

maka hati akan menetralisir racun tersebut sehingga tidak

berbahaya bagi tubuh. Hati merupakan organ penyimpanan.

Hati akan memindahkan zat besi (Fe) dan vitamin A, D, E, K,

dan B12 dari darah dan menyimpannya. Hati juga berperan

dalam menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Ketika

kadar glukosa dalam darah rendah, hati akan melepaskan

glukosa dengan cara memecah glikogen. Bahkan, jika

dibutuhkan hati akan mengubah gliserol, asam lemak, dan asam

amino menjadi glukosa. Selain itu, hati juga mengatur kadar

kolesterol dalam darah. Kolesterol akan diubah menjadi asam

kolik (cholic acid) yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.

Sel-sel hati akan mengeluarkan getah yang mengandung

kolesterol, asam kolik, garam empedu, lesitin, bilirubin, dan

elektrolit. Getah ini disebut dengan getah empedu.

b). Kantung empedu

Kantung empedu merupakan organ yang berada di bawah

hati. Kantung ini akan menyimpan getah empedu yang

dihasilkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning kehijauan

karena mengandung pigmen bilirubin. Bilirubin merupakan

pigmen yang terbentuk dari pemecahan hemoglobin. Getah

empedu akan dikeluarkan ke usus halus dan berperan dalam

mengemulsi lemak. Dengan demikian, lemak akan terpecah

menjadi butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna

oleh enzim pencernaan dan melanjutkan proses pemecahan

hingga dapat diserap oleh tubuh.

c). Pankreas

Page 36: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

22

Pankreas merupakan organ yang berada di balik perut di

belakang lambung. Sel-sel pada pankreas akan menghasilkan

cairan pankreas, yang akan masuk ke dalam duodenum melalui

saluran pankreas. Getah pankreas mengandung sodium

bikarbonat (NaHCO3) dan enzim-enzim pencernaan yang

berperan dalam pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak.

Pankreas juga merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan

hormon insulin. Hormon insulin ini berfungsi mengatur proses

pengubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen yang

disimpan dalam hati. Adanya hormon insulin inilah yang

mengontrol keseimbangan jumlah glukosa dalam darah.

Apabila terjadi gangguan dalam produksi insulin maka dapat

mengakibatkan penyakit diabetes.

B. Kerangka Berpikir

Beranjak dari permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran biologi salah

satunya pada penerapan model pembelajaran. Selain itu dari segi aspek afektif

siswa, juga banyak masalah yang terjadi seperti siswa masih banyak yang datang

terlambat, siswa kurang memperhatikan pada saat proses pembelajaran, siswa

terlambat masuk kelas pada saat pergantian jam pelajaran, dan masih banyak

siswa yang bermain-main pada saat proses pembelajaran berlangsung. Keadaan

seperti itu membuat suasana pembelajaran menjadi kurang efektif. Akibatnya

belum optimalnya proses pembelajaran mata pelajaran biologi. Sehingga hasil

prestasi belajar yang diperoleh masih di bawah standar KKM. Kurangnya

penerapan model dalam pembelajaran biologi mengakibatkan sikap siswa

menjadi rendah. Maka dari itu perlu dilakukan suatu model pembelajaran yang

tepat untuk melihat perbedaan model pembelajaran dari kedua model tersebut,

sehingga terlihat perbedaan afektif siswa yang diajarkan dengan model role

playing dan make – a match.

Adapun model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran yang

melibatkan siswa yaitu model pembelajaran role playing dan make – a match.

Kedua model pembelajaran ini dapat merangsang sikap siswa pada saat proses

Page 37: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

23

pembelajaran. Sehingga peneliti dapat melihat perbedaan aspek afektif siswa

pada materi sistem pencernaan manusia.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir

dalam penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan model pembelajaran Role Playing dan

model pembelajaran Make – a Match terhadap aspek afektif siswa

pada materi sistem pencernaan manusia di SMP Negeri 9

Pontianak.

Ha : Terdapat perbedaan model pembelajaran Role Playing dan model

pembelajaran Make – a Match terhadap aspek afektif siswa pada

materi sistem pencernaan manusia di SMP Negeri 9 Pontianak.

Page 38: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Bentuk Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Metode

eksperimen ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai ciri khas

tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Dengan

demikian, variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain dapat

mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat.

2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang

betul-betul (True Eksperimental Design). Berdasarkan penelitian ini

rancangan yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design, dapat

melihat perbedaan pencapaian antara kelas eksperimen II dan pencapaian

kelas eksperimen I. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Rancangan Posttest –Only Control Design

Kelas Perlakuan Pengukuran Aspek Afektif

Eksperimen 1 X1 O2

Eksperimen 2 X2 O4

Sumber: Sugiyono, 2016:121

Keterangan:

Eksperimen 1 : Model Pembelajaran Role Playing

Eksperimen 2 : Model Pembelajaran Make – a Match

X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen I dengan

model pembelajaran Role Playing

X2 : Perlakuan pada kelas eksperimen II dengan

model pembelajaran Make – a Match

O2 : Angket aspek afektif siswa eksperimen 1

24

Page 39: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

25

O4 : Angket aspek afektif siswa eksperimen 2

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (independent)

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Role

Playing dan Make- A Match.

2. Variabel Terikat (dependent)

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah aspek afektif siswa.

3. Variabel Kontrol

Adapun variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, angket,

materi sistem pencernaan manusia, bahan ajar dan waktu pembelajaran.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020.

Tabel 3.2 Waktu Penelitian

Kegaiatan

Kelas Eksperimen 1 (Role

Playing)

Kelas Eksperimen 2 (Make –

a match)

Hari/Tanggal Waktu Hari/Tanggal Waktu

Pertemuan

I

Selasa/23

Juli 2019

10.15 – 11.35 Selasa/23

Juli 2019

12.45 – 15.05

Pertemuan

II

Kamis/25

Juli 2019

10.15 – 11.10 Rabu/24 Juli

2019

08.35 – 09.35

Postes

akhir

(angket)

Kamis/ 25

Juli 2019

11.10 – 11.35 Rabu/24 Juli

2019

09.35 – 09.55

2. Tempat Penelitian

Page 40: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

26

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 9 Pontianak di Jalan

Pangeran Natakusuma, Sungai Bangkong, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini yaitu kelas VIII E, VIII F, dan VIII G yang diampu

oleh Ibu Eli Roheli S.Pd SMP Negeri 9 Pontianak tahun ajaran 2019/2020.

2. Sampel Penelitian

Pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII E, VIII F, dan VIII G

SMP Negeri 9 Pontianak tahun ajaran 2019/2020. Pengambilan sampel

diambil setelah dilakukan uji homogenitas dengan uji Barlet nilai ulangan

harian klasifikasi makhluk hidup dan hasil uji Barlet yaitu dengan Xhitung

= 0,146 < 5,991 sehingga keseluruhan kelas populasi homogen. Dalam

penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Simple

Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana.

Adapun sampel yang digunakan yaitu peneliti akan mencabut undi secara

acak untuk menentukan kelas mana yang akan digunakan. Kemudian

ditentukan kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran

Role Playing dengan jumlah peserta didik 35 dan kelas eksperimen 2 yang

menggunakan model pembelajaran Make - a Match dengan jumlah peserta

didik 35.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 41: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

27

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi dan wawancara ke SMP Negeri 9 Pontianak.

Menganalisis Data

Revisi

Model pembelajaran

role playing

Tidak

Reliabel

dan atau tidak

valid

Valid

Reliabel

Menyusun laporan

Angket Melakukan Validasi

Validasi Ahli Tidak Valid

TidakB

Valid

Revisi

Memberikan Angket

Membuat Instrumen Penelitian RPP

Tahap Persiapan Penelitian

Tahap Awal

Pelaksanaan

Model pembelajaran

make – a match

LD LDP TLD

Revisi

Uji coba

Uji validitas,

reliabilitas angket

Page 42: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

28

b. Menyiapkan instrument penelitian berupa angket aspek afektif siswa

dan melakukan validasi perangkat pembelajaran berupa RPP dan

instrumen penelitian berupa angket.

c. Merevisi perangkat pembelajaran dan instrument penelitian apabila

terdapat perbaikan.

d. Melakukan uji coba angket aspek afektif siswa.

e. Menentukan validitas dan reliabilitas angket berdasarkan data hasil uji

coba.

f. Menentukan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen I dengan menerapkan

pembelajaran Role Playing dan kelas eksperimen II menggunakan

pembelajaran Make- A Match.

b. Membagikan angket aspek afektif siswa pada pelajaran IPA pada

materi sistem pencernaan manusia pada kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II.

3. Tahap Akhir

a. Menganalisis data yang diperoleh statistik dengan membandingkan

hasil angket antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, dengan

tujuan untuk mengetahui perbedaan aspek afektif siswa yang diperoleh

setelah diberi perlakuan.

b. Membuat kesimpulan sebagai jawaban dari masalah penelitian.

c. Menyusun laporan penelitian.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian

ini adalah:

a. Observasi langsung

Page 43: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

29

Teknik observasi langsung merupakan cara mengumpulkan data

yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek penelitian

dan memberikan nilai terhadap objek tersebut. Teknik observasi

langsung dalam penelitian ini dilakukan oleh observer yang berjumlah

3 orang yaitu guru mata pelajaran IPA dan kedua Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Pontianak. Observer mengisi lembar

pengamatan pembelajaran yang berisi tahapan rancangan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk melihat keterlaksanaanya RPP.

b. Komunikasi tidak langsung

Teknik komunikasi tidak langsung adalah cara memberikan

sejumlah pernyataan kepada objek penelitian. Peneliti memberikan

angket aspek afektif kepada siswa sebagai bentuk komunikasi tidak

langsung pengambilan data. Angket ini diberikan kepada siswa kelas

VIII setelah akhir pembelajaran.

c. Komunikasi langsung

Teknik komunikasi langsung adalah peneliti berhubungan langsung

(tatap muka) dengan subyek penelitiannya. Komunikasi langsung

biasanya dilaksanakan dengan wawancara. Teknik komunikasi

langsung yaitu wawancara, dimana wawancara adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi (Arikunto,

2010). Pedoman wawancara ini akan diberikan kepada siswa yang telah

disinkronisasikan dengan hasil angket dan hasil dokumentan.

d. Teknik Studi Dokumenter

Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Menurut Arikunto

(2012:56) dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data

aspek afektif siswa.

2. Alat Pengumpulan data

Page 44: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

30

a. Lembar observasi

Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik observasi

langsung adalah lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu lembar observasi terbuka. Lembar observasi

digunakan untuk melihat keterlaksanaan RPP yang telah dirancang.

Lembar observasi disusun dalam bentuk daftar cek (checklist)

berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam RPP. Lembar

observsi proses belajar mengajar diisi oleh observer.

b. Lembar Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan

pertanyaan tertutup. Kelebihan angket yaitu responden tidak merasa

khawatir jika memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan

dalam pengisian daftar pernyataan. Jawaban dari angket akan mudah

dianalisis karena jawaban telah disiapkan sedemikian rupa untuk dipilih

oleh responden. Angket aspek afektif siswa yang di buat dalam bentuk

daftar cheeklist menggunakan skala Likert denga 4 (empat) alternatif

jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) sangat

tidak setuju (STS) dengan jumlah angket 40 pernyataan.

Sebelum digunakan dalam penelitian lembar angket di uji validasi

dan reliabilitasnya. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validasi isi. Validitas isi berkenaan dengan materi yang akan

ditanyakan baik perbutir soal maupun soal secara keseluruhan. Sebelum

di uji cobkan diukur validitasnyanya oleh tiga orang validator yang

terdiri dari satu Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak dan dua

orang guru mata pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak.

Penilaian yang diberikan oleh validator berupa komentar dan saran

terhadap perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Atas dasar

pertimbangan dan saran yang diberikan oleh validator tersebut

selanjutnya dilakukan perbaikan. Setelah diperbaiki dan dinyatakan

layak digunakan (LD), maka instrument tersebut diuji cobakan kepada

Page 45: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

31

kelas IX E dan dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product

Moment (rhitung) dengan angka kasar (Arikunto, 2015: 85) :

Rumus korelasi product momen yaitu:

��� = � ∑ � − (∑ �)(∑ ) �� ∑ �� − (∑ �)���� ∑ � − (∑ )��

������ ∶ ��������, 2016:255

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden)

Y = Skor total dari variabel (jawaban responden)

Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan dengan rumus

diatas dikonsultasikan dengan tabel regresi moment dengan korelasi

harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir

instrument tersebut valid dan jika rxy leih kecil dari regresi tabel,

maka butir instrument tersebut tidak valid.

Hasil validitas pernyataan yang di uji cobakan menunjukkan

bahwa pernyataan angket yang valid yaitu sebanyak 21 pernyataan

dan 11 yang tidak valid. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pernyataan Angket

Nomor Soal Validasi r. tabel person Kriteria

1 0,188 0,349 Invalid

2 0,596 0,349 Valid

3 0,487 0,349 Valid

4 0,717 0,349 Valid

5 0,344 0,349 Invalid

6 0,396 0,349 Valid

7 0,374 0,349 Valid

Page 46: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

32

8 0,689 0,349 Valid

9 0,444 0,349 Valid

10 0,192 0,349 Invalid

11 0,724 0,349 Valid

12 0,46 0,349 Valid

13 0,553 0,349 Valid

14 0,352 0,349 Valid

15 0,259 0,349 Invalid

16 0,631 0,349 Valid

17 0,219 0,349 Invalid

18 0,445 0,349 Valid

19 0,54 0,349 Valid

20 0,624 0,349 Valid

21 0,371 0,349 Valid

22 0,159 0,349 Invalid

23 0,502 0,349 Valid

24 0,195 0,349 Invalid

25 0,414 0,349 Valid

26 0,119 0,349 Invalid

27 0,463 0,349 Valid

28 0,297 0,349 Invalid

29 0,157 0,349 Invalid

30 0,4 0,349 Valid

31 0,38 0,349 Valid

32 0,376 0,349 Valid

(1) Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu metode analisis data untuk

mengukur konsistensi apakah hasil tetap konsisten jika dilakukan

perhitungan ulang. Maksudnya ialah kuesioner menjadi reliable

jika hasil jawaban responden terhadap pertanyaan selalu konsisten

Page 47: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

33

dari waktu ke waktu untuk menetukan reliabilitas angket objektif

dapat dicari dengan menggunakan rumus KR.20, yaitu (Arikunto,

2013:155):

r11 = !!"#$ (%&" '(

�)"# )

Sumber: Arikunto, 2013:115

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

Vt = Varians Total

p = Proporsi subyek yang menjawab skor 1

n

q = Proporsi subyek yang menjawab skor 0 (q = 1-p)

untuk mengetahui hubungan antara koefisien reliabilitas (r11)

dengan mutu instrument dapat menggunakan tabel 3.4 seagai berikut:

Tabel 3.4 Hubungan Antara Koefisien Reliabilitas dengan Mutu

Instrumen

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0.200 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto, 2010:319

Berdasarkan hasil uji coba pernyataan angket kepada siswa SMP

Negeri 9 Pontianak IX E diperoleh nilai koefisien reliabilitas (r11),

pernyataan angket berturut-turut yaitu:

Page 48: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

34

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabiltas Pernyataan Angket

Pernyataan Angket Nilai Koefisien

Reliabilitas

kriteria

Postes (angket) 0,924 Sangat Tinggi

c. Pedoman wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara pada

penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung.

Wawancara merupakan alat pengumpulan data untuk memperoleh

informasi langsung dari sumbernya. Alat pengumpulan data dari

penelitian ini menggunakan pedoman wawancara. Pedoman

wawancara yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah disipakan

oleh peneliti kemudian diberikan kepada sumber yaitu siswa yang telah

disinkronisasikan dengan hasil angket dan hasil dokumentan. Teknik

yang digunakan adalah komunikasi langsung.

d. Dokumentan

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu jurnal sikap

guru mata pelajaran IPA, penilaian sikap nilai kelas, dan catatan guru

BK.

G. Teknik Analisis Data

Hasil Angket Aspek Afektif

Page 49: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

35

Gambar 3.2 Bagan Analisis Data

1. Untuk menguji perbedaan aspek afektif siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran role playing dan make – a match

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada angket aspek afektif siswa kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

b. Mengkonversi skor aspek afektif ke nilai dengan rumus sebagai

berikut:

Nilai = ./�� �0�� 1�2���3�ℎ./�� �0/.���� X 100

Table 3.6 Ketentuan Skor Angket Aspek Afektif Siswa

Kategori Skor Jawaban

Pembelajaran role playing Pembelajaran make – a Match

Skor Skor

Nilai Nilai

Uji Normalitas Uji Normalitas

Normal Tidak

Normal

Normal Tidak

Normal

Uji U Man-Whitney

Page 50: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

36

No Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 4 1

2 Setuju (S) 3 2

3 Tidak Setuju (TS) 2 3

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

2. Pengolahan data perbandingan aspek afektif siswa yang diajar

menggunakan role palying dan make a match.

(1) Uji Prasyarat

(a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

sampel berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini

menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan taraf

signifikansi 0,05. Data dikatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Uji normalitas

menggunakan SPSS 20 for windows.

Hipotesis uji normlitas adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Ho : data terdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

2) Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas atau

signifikansi

Ho ditolak jika Pvalue < 0,05

Ho diterima jika Pvalue ≥ 0,05

(b) Uji Homogenitas

Apabila data sudah terdistribusi dengan normal, maka

selanjutnya dilanjutkan menggunakan uji homogenitas

varians. Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah

dari kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 memiliki varins

yang sama atau tidak. Untuk menguji homoenitif of variances

Page 51: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

37

pada program IBM SPSS 22.0 dengan taraf signifikn 5% atau

0,05.

Hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Ho : data homogen

Ha : data tidak homogen

2) Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas atau

signifikansi

Ho ditolak jika Pvalue < 0,05

Ho diterima jika Pvalue ≥ 0,05

(2) Uji Hipotesis

(a) Uji t

Uji t merupakan uji parametik. Uji ini dilakukan jika kedua

data berdistribusi normal dan variannya homogen. Jika

variannya sama maka uji t menggunakan Equal varians

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda

mengunakan Equal varians Not Assumed (diasumsikan varian

berbeda) SPSS 20,0 for windows.

1) Menentukan Hipotesis:

Ho : Tidak ada perbedaan aspek afektif siswa pada kelas

eksperimen I dan eksperimen II

Ha : Ada perbedaan aspek afektif siswa pada kelas

eksperimen I dan eksperimen II

2) Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas:

Ho diterima jika ttabel ≤ thitung

Ho ditolak jika thitung ˂ ttabel

Berdasarkan signifikasi:

Ho diterima jika Pvalue > 0,05

Ho ditolak jika Pvalue < 0,05

(b) Uji U Mann-Whitney

Page 52: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

38

Jika pada hasil analisis data sebelumnya data tidak

berdistribusi normal, maka dilakukan uji U Mann-Whitney. Uji

U Mann-Whitney merupakan salah satu uji statistic non

parametric yang menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen (bebas) yang datanya terdistribusi tidak normal.

Uji U Mann-Whitney dilakukan dengan menggunakan aplikasi

SPSS 20,0 for windows.

1) Menetukan hipotesis

Ho : Aspek afektif siswa kelas eksperimen I sama

dengan aspek afektif siswa eksperimen II.

Ha : Aspek afektif siswa kelas eksperimen I

berbeda

dengan aspek afektif siswa kelas eksperimen II.

2) Membandingkan Zhitung dengan Ztabel

Ho diterima jika –Zhitung≥ –Ztabel atau Zhitung≤ Ztabel

Ho ditolak jika –Zhitung≤ –Ztabel atau Zhitung≥ Ztabel

3) Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas atau

signifikansi

Ho diterima Pvalue>0,05

Ho ditolak jika Pvalue<0,05

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Nilai Afektif Siswa

Page 53: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

39

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Pontianak, pada kelas

eksperimen I yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII F

dengan jumlah 35 siswa. Sedangkan kelas eksperimen II yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII G dengan jumlah 35

siswa. Adapun nilai rata-rata angket kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rata-rata Afektif Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

No. Indikator Sub Indikator Rata-rata

Eksperimen I Eksperimen II

1. Menerima Disiplin 84,28 85,71

2. Menanggapi Percaya diri 29,04 25,83

Jujur 27,97 25,23

Menghargai dan

menghayati

ajaran agama

yang di anut

28,69 28,57

3. Menghargai Toleransi 41,60 40,89

Tanggungjawab 44,10 44,28

4. Organisasi atau

konseptualisasi

Gotong royong 79,64 82,85

5. Karakterisasi

nilai

Santun 86,42 89,64

Rata-rata aspek afektif 84,32 83,43

Berdasarkan hasil aspek afektif indikator karakterisasi nilai dengan

sub indikator santun mendapat rata-rata tertinggi di kelas eksperimen I

86,42 dan eksperimen II 89,64, sedangkan indikator menanggapi

dengan sub indikator jujur mendapat rata-rata terendah di kelas

eksperimen I 27,97 dan eksperimen II 25,23. Sedangkan hasil untuk

rata-rata keseluruhan dari aspek afektif eksperimen I berjumlah 84,32

dan eksperimen II berjumlah 83,43.

39

Page 54: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

40

2. Analisis Data

a. Uji Normalitas Data

Peneliti selanjutnya akan melakukan analisis data terhadap hasil

data angket. Langkah pertama dalam teknik analisis statistik dalam

penelitian ini yaitu uji normalitas data. Uji normalias data dilakukan

untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data dalam

penelitian yang dilakukan. Pengujian data ini dilakukan

mengunakan uji Klomogrov-Smirnov dan Shapiro Wilk dengan

SPSS 20,0 for windows, taraf signifikansi yang digunakan adalah

0.05.

Tabel 4.2 Uji Normalitas Angket

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Role Playing .340 70 .000

Make – a Match .063 70 .200

This is a lower bound of the true significance

Lilliefors significance correction

Berdasarkan dari tabel 4.2 hasil uji normalitas diperoleh

aspek afektif siswa kelas eksperimen I angka signifikan sebesar

0,000 dan kelas eksperimen II angka signifikan sebesar 0,200.

Taraf signifikan yang digunakan adalah sebesar 0.05. karena angka

signifikan kelas eksperimen I lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)

maka H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan data tersebut tidak

berdistribusi normal, sedangkan di kelas eksperimen II angka

signifikan lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05). Maka H0 diterima,

jadi dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas karena salah satu kelas tidak

berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji U Mann-

Whitney.

Page 55: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

41

b. Uji U Mann-Whitney

Uji U Mann-Whitney dilakukan menggunakan aplikasi SPSS

20,0 for windows dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji U Mann-

Whitney nilai angket aspek afektif siswa dapat dilihat secara

terperinci pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Uji U Mann-Whitney

Test Statisticsa

Hasil Aspek Afektif

Mann-Whitney U 586.500

Asymp. Sig. (2-tailed) .760

Grouping Variabel: Kelas

Berdasarkan dari tabel 4.3 hasil uji U Mann-Whitney diperoleh

nilai aspek afektif siswa dengan angka signifikan 0,760. Taraf

signifikan yang digunakan adalah 0,05. Karena angka signifikan

lebih besar dari 0,05 (0,760 > 0,05) maka H0 diterima. Dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil aspek afektif

siswa pada materi sitem pencernaan manusia yang diajarkan dikelas

eksperimen I dan eksperiemen II.

B. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan

perolehan aspek afektif dari materi sistem pencernaan manusia dalam model

pembelajaran role playing dan model pembelajaran make – a match. Hal ini

juga terlihat dari hasil uji U Mann-Whitney bahwa taraf signifikan lebih

besar 0,760>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan antara

pembelajaran role playing dan pembelajaran make – a match.

Berdasarkan hasil dari rata-rata eksperimen I dan eksperimen II pada

rata-rata tertinggi terlihat pada indikator yang sama yaitu indikator

karakterisasi nilai pada sub indikator santun dengan jumlah rata-rata

Page 56: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

42

eksperimen I, 86,42 dan ekperimen II, 89,64. Sedangkan untuk hasil rata-

rata terendah terlihat pada indikator yang sama juga yaitu indikator

menanggapi pada sub indikator jujur dengan jumlah rata-rata eksperimen I

27,97 dan eksperimen II 25,23.

Berdasarkan pengertian hasil diatas bahwa kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama mengutamakan hubungan sosial untuk bisa bekerja

sama dalam suatu kelompok pada pembelajaran. Terlihat dari proses model

pembelajaran role paling dan make – a match memiliki kesamaan, pada

proses model pemelajaran role playing yang diterapkan mengutamakan

siswa untuk paham terlebih dahulu dengan materi yang disampaikan oleh

guru sebelumnya, kemudian siswa akan memahami karakter mereka per

individu sesuai dengan skenario yang telah diberikan. Selanjutnya siswa

bekerjasama dalam kelompoknya sehingga disini siswa akan memunculkan

karakter-karakter aspek afektif, mereka akan lebih mudah bekerja sama

dengan kelompoknya dalam menerapkan model pembelajaran tersebut dan

yang terakhir diskusi, setelah selesai melaksanakan kerja kelompok siswa

akan diberikan waktu untuk berdiskusi bersama teman-temannya.

Sama halnya dengan model pembelajaran make – a match siswa juga

harus memahami materi yang disampaikan oleh guru terlebih dahulu,

sehingga siswa lebih mudah menerapkan model pembelajaran tersebut

dengan mencari atau mencocokkan pasangan kartu yang mereka dapatkan.

Selanjutnya bekerjasama, siswa akan bersama-sama mencari pasangan

kartu yang telah didapat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh

guru dan yang terakhir berdiskusi, siswa yang dapat menemukan atau

mencocokkan pasangan kartu akan diberikan waktu untuk berdiskusi

bersama temannya kemudian akan mempersentasikan hasilnya di depan

kelas.

Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat populer dan nilai yang

natural. Sopan santun yang dimaksud adalah suatu sikap atau tingkah laku

individu yang menghormati serta ramah terhadap orang yang sedang

berinteraksi dengannya. Sopan santun secara umum adalah peraturan hidup

Page 57: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

43

yang timbul dari hasil pergaulan dalam kelompok sosial. Norma kesopanan

bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan akan

berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, dan waktu (Djuwita, 2017:

28-29). Berdasarkan hasil rata-rata aspek afektif kelas eksperimen I, 86,42

dan eksperimen II, 89,64. Terlihat kelas eksperimen II yang lebih tinggi.

Hal ini disebabkan perilaku siswa pada proses pembelajaran make – a match

pada langkah kelima dan ketujuh, sikap baik dalam pergaulan, baik dalam

bahasa maupun bertingkah laku sangat baik atau santun pada tempat dan

waktunya. Seperti siswa tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak

tepat kepada teman kelompoknya pada saat mencari atau mencocokkan

kartu yang mereka dapat pada materi sistem pencernaan manusia dan

bersikap santun pada saat mempersentasikan hasilnya di depan kelas. Pada

proses pembelajaran role playing pada langkah kelima, sikap sopan santun

yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran adalah pada saat

siswa memainkan peran didepan kelas, seperti siswa memberikan perlakuan

dan perkataan yang baik kepada teman kelompoknya.

Disiplin diartikan sebagai pengaruh yang dirancang untuk membentuk

anak mampu menghadapi tuntutan dari lingkungannya (Marzuki, 2017: 30).

Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan. Berdasarkan hasil rata-rata aspek

afektif pada kelas eksperimen I, 84,28 dan eksperimen II, 85,71. Terlihat

bahwa eksperimen II rata-rata aspek afektif lebih tinggi, ini disebabkan

siswa mampu pada kelas eksperimen II untuk berdisiplin pada model

pembelajaran make – a match, pada proses berlangsungnya model

pembelajaran tersebut diterapkan. Siswa mampu menunjukkan perilaku

tertib pada langkah keempat yaitu, batasan waktu selama mencari dan

mencocokkan kartu yang telah mereka dapatkan. Pada model pembelajaran

role palying, pada langkah kelima yaitu, memainkan peran, siswa patuh

terhadap peraturan model pembelajaran role palying pada saat memainkan

peran di depan kelas.

Page 58: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

44

Gotong royong adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk

mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong

secara ikhlas. Berdasarkan hasil rata-rata aspek afektif pada kelas

eksperimen I, 79,64 dan eksperimen II, 82,85. Hal ini terlihat pada

eksperimen II yang lebih tinggi, ini disebabkan gotong royong pada proses

pembelajaran make – a match pada langkah kelima terlihat kelompok yang

mendapatkan kartu soal berusaha mencari kartu jawaban begitu juga

sebaliknya, siswa saling bekerja sama dan lebih aktif dalam kerja pada

kelompoknya. Pada model pembelajaran role playing pada langkah kelima

pada saat siswa memainkan peran, beberapa siswa saling bekerja sama dan

aktif dalam kerja kelompok yang mereka lakukan.

Tanggungjawab adalah sikap atau perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan.

Berdasarkan hasil rata-rata aspek afektif kelas eksperimen I, 44,10 dan

eksperimen II, 44,28. Terlihat lebih tinggi eksperimen II. Hal ini disebabkan

pada proses pembelajaran make – a match pada langkah keempat, kelima

dan keenam, siswa mampu melaksanakan tugas kelompok dengan baik pada

saat mencari pasangan atau mencocokan kartu yang mereka dapatkan pada

waktu yang telah ditentukan. Pada model pembelajaran role playing, pada

langkah kelima memainkan peran, siswa mampu bertanggungjawab pada

tugas skenario yang diberikan pada dirinya. Walaupun eksperimen II

terlihat lebih tinggi, tetapi indikator tanggungjawab terlihat masih rendah

pada kedua model pembelajaran ini.

Toleransi adalah sebagai sikap dan tindakan yang mengharagai

perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya (Hariadi, 2017: 94). Berdasarkan hasil rata-rata aspek

afektif kelas eksperimen I, 41,60 dan eksperimen II, 40,89. Terlihat

eksperimen I yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan pada proses pelaksanaan

model pembelajaran role playing pada langkah pertama yaitu persiapan, dan

kelima yaitu memerankan peran, siswa mampu bekerja sama pada

kelompok yang telah ditentukan dan dengan siapa pun yang memiliki

Page 59: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

45

keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. Pada pembelajaran

make – a match, pada langkah pertama dan kedua, siswa mampu memiliki

sikap menghargai sesama teman satu kelompok yang memiliki

keberagaman latar belakang dan keyakinan yang berbeda. Walupun

eksperimen I terihat tinggi, tetapi indikator toleransi pada kedua model

pembelajaran ini masih terlihat rendah.

Percaya diri merupakan salah suatu sikap atau keyakinan atas

kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak teralu

cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan

keinginan dan tanggungjawab atas perbuatannya, sopan dalan berinteraksi

dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal

kelebihan dan kekuragan diri sendiri (Syam, 2017: 91). Percaya diri

merupakan kondisi mental seseorang yang memberi keyakinan untuk

berbuat atau bertindak. Berdasarkan hasil rata-rata aspek afektif pada kelas

eksperimen I, 29,04 dan eksperimen II, 25,83. Terlihat bahwa eksperimen I

yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen I pada

penerapan model pembelajaran role playing pada langkah kelima siswa

memiankan peran dengan memberikan keyakinan untuk menampilkan

skenario materi sistem pencernaan manusia dengan berbagai peran yang

telah mereka dapatkan. Pada model pembelajaran make – a match, pada

langkah keempat, setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan

kartu yang mereka dapatkan, siswa memberikan keyakinan kepada

kelompok kartu soal ataupun jawaban yang mereka dapat. Walaupun

eksperimen I yang terlihat lebih tinggi, tetapi indikator percaya diri pada

kedua model pembelajaran ini masih terlihat rendah.

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut adalah suatu

sikap spiritual seperti berdoa sebelum dan sesudah menjalan sesuatu,

memberi salam pada saat awal dan akhir persentasi sesuai dengan agama

yang di anut. Berdasarkan hasil rata-rata pada kelas eksperimen I, 28,69 dan

eksperimen II, 28,57. Terlihat eksperimen I yang lebih tinggi. Hal ini

disebabkan pada kelas eksperimen I penerapan model pembelajaran role

Page 60: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

46

playing pada langkah kelima siswa selalu memberikan salam pada awal dan

akhir persentasi. Pada model pembelajaran make – a match, pada langkah

kelima, sebelum melakukan persentasi siswa memberikan salam terlebih

dahulu sesuai dengan agama yang di anut dan pada saat akhir persentasi

siswa juga memberikan salam. Walaupun eksperimen I terlihat lebih tinggi,

tetapi indikator menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut

masih terlihat rendah pada kedua model pembelajaran ini.

Jujur bila diartikan secara bahasa adalah mengakui, berkata, atau

memberikan suatu informasi yang sesuai dengan kebenaran dan kenyataan.

Sikap jujur atau kejujuran seseorang itu bisa dihubungkan dengan hati

nurani dan pengakuan. Orang yang baik, saat berkata atau berperilaku yang

tidak sesuai dengan hati nurani, maka akan merasa risau dan tidak tenang.

Sama halnya dengan bila seseorang yang memberikan pengakuan palsu,

sikap tidak jujur yang telah dilakukannya (Marjuni, 2016: 90). Berdasarkan

hasil rata-rata aspek afektif pada kelas eksperimen I, 27,97 dan eksperimen

II, 25,23. Terlihat bahwa eksperimen I yang lebih tinggi. Hal ini disebebkan

kelas ekperimen I pada proses penerapan model pembelajaran role playing

pada langkah kelima saat siswa memainkan peran siswa menampilkan

perilaku jujur, terlihat pada siswa menyampaikan skenario dengan tidak

melihat teks yang telah diberikan, siswa berusaha menyampaikan dengan

bahasa mereka agar mudah untuk dipahami oleh teman-temannya. Pada

proses pembelajaran make – a match, pada langkah kelima, siswa yang telah

dapat mencocokkan kartu soal ataupun jawaban untuk dapat langsung

melporkannya kepada guru dan pada saat persentasi siswa tidak dibolehkan

membawa catatan apapun selain dari kartu soal atau kartu jawaban yang

telah diberikan oleh guru. Walaupun eksperimen I yang lebih tinggi, tetapi

indikator jujur pada kedua model pembelajaran ini masih terlihat rendah.

Menurut Rosa (2015: 25) juga menjelaskan bahwa ranah afektif adalah

hasil belajar tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

memperhatikan, merespon, menghargai, serta mengorganisasikan. Ranah

afektif dapat diukur mengunakan angket. Ada beberapa jenis kategori ranah

Page 61: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

47

afektif menurut Bloom sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari

tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat kompleks, yaitu: reciving/

attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan

(stimulasi), responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Vauling (penilaian)

berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi.

Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi,

termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas

nilai yang telah dimilikinya.

Menurut Pohan (2017: 19) banyak faktor yang dapat mempengaruhi

aspek afektif siswa, seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal

adalah faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor internal dapat mencakup

segi intelektual seperti kecerdasan, bakat, hasil belajar, segi emosional

seperti motivasi, sikap, perasaan, keinginan, kemauan, kondisi kesehatan

fisik dan mental, keterampilan (psikomotorik), dan sebagainya. Sementara

faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor eksternal

meliputi kondisi fisik, sosial-psikologis keluarga, sekolah serta masyarakat

sekitar. Pada dasarnya semua faktor dapat berpengaruh positif dan ada

negatif.

Menurut Dewi (2017: 99) mengemukakan bahwa strategi Role Playing

atau bermain peran artinya mendramatiskan cara bertingkah laku dalam

hubungan sosial dengan peserta didik diikutsertakan dalam memainkan

peran dalam dramatisasi tersebut. Bermain peran adalah cara pembelajaran

yang membimbing peserta didik untuk malakukan kegiatan memainkan

peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Wulandari (2017: 114) model pembelajaran make – a match

sendiri adalah pembelajaran yang mengutamakan hubungan sosial karena

dalam model ini siswa diharapkan untuk bekerjasama dengan teman dan

berkemampuan berpikir cepat dalam mengerjakan soal dan jawaban dengan

memasangkan atau menjodohkan.

Page 62: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil U Mann-Whitney dapat ditarik kesimpulan

bahwa: Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai aspek afektif siswa

yang diajar menggunakan model pembelajaran role playing dan model

pembelajaran pembelajaran make – a match pada materi Sistem Pencernaan

Manusia terhadap aspek afektif siswa di SMP Negeri 9 Pontianak. Hal ini

Page 63: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

49

ditunjukkan dari perhitungan uji U Mann-Whitney pada taraf 0,05

menghasilkan angka signifikan 0,760.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa di

SMP Negeri 9 Pontianak, penelitian memberikan kesempatan kepada

pembaca sebagai berikut:

1. Bagi guru, model pembelajaran role playing dan model pembelajaran

make – a match hanya berpengaruh pada indikator santun, disiplin dan

gotong royong. Ketiga indikator tersebut yang dapat membuat aspek

afektif siswa menjadi lebih baik, maka diharapkan para guru dapat

memanfaatkannya sebagai alternatif model pembelajaran IPA di

sekolah khususnya pada materi sistem pencernaan manusia.

2. Peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan

menerapkan model pembelajaran cooperative learning, terhadap mata

pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan indikator yang rendah

seperti tanggung jawab, toleransi, percaya diri, menghargai dan

menghayati ajaran agama yang di anut, dan jujur untuk memberikan

karakter yang lebih baik pada aspek afektif siswa.

3. Peneliti selanjutnya, dibutuhkan waktu yang lebih dari dua kali

pertemuan untuk mengetahui aspek afektif siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

48

Page 64: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

50

Dewi, A. T. (2017). Efektivitas Model Role Playing dalam Meningkatkan

Kompetensi Mahasiswa pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan. Jurnal

Pendidikan Ekonomi UM Metro. 5(1): 95-104.

Djuwita, P. (2017). Pembinaan Etika Sopan Santun Peserta Didik Kelas V Melalui

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar Nomor 45

Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 10(1): 27-36.

Gusviani, E. (2016). Analisis Kemunculan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dalam

Kegiatan Pembelajaran IPA Kelas IV SD yang Menggunakan KTSP dan

Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Dasar. 8(1): 97-98.

Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Hariadi. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Aspek Sikap Sosial

Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jurnal Ilmu

Keolahragaan. 16(1):84-96.

Haq, I. R., Subchan, W., Aisyah, N. I. (2014). Penggunaan Model Pembelajaran

Role Playing untuk Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata

Pelajaran Biologi. Junal Pancaran. 3(3): 68.

Hunainah. (2016). Penerapan Model Make A Match untuk Meningkatkan

Pembelajaran Bahasa Arab pada SDIT AL-Qonita Palang Karaya. Jurnal

Anterior. 15(2): 55.

Kristin, F. (2018). Meta – Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar IPS. Jurnal Edukatika. 8(2).

Mardiana, S. (2017). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Sejarah

di SMA Negeri 1 Metro. Jurnal Historia. 5(1): 46.

Marjuni, H. Safei. Fitri, N. (2016). Pengaruh Sikap Kedisiplinan dan Kejujuran

Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Biologi. Jurnal Biotek. 4(1): 91.

Page 65: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

51

Marzki, H. (2017). Upaya Penumbuhan Kedisiplinan Peserta Didik Melalui

Penanaman Nilai Karakter di SD Negeri Montong Tanggak Kecamatan

Kopang Kab. Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal

Pendidikan Mandala. 2(2): 30.

Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Neni, N., Riyanti, Abdullah, H. M. (2018). Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS.

JPGSD. 6(4): 440-450.

Nurbudiyani, I. (2013). Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif, dan

Psikomotorik pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Muhammadiyah

Palangkaraya. Jurnal Pendidikan Pedagogik. 8(2): 14-20.

Pohan, N. Halimah, S. Azmi, F. (2017). Pelaksanaan Pembimbingan belajar Aspek

Kognitif, Afektif, dan psikomotorik Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta

Amal Shaleh medan. Jurnal AT-TAZAKKI. 1(1): 19.

Qadar, R. (2015). Mengakses Aspek Afektif dan Kognitif pada Pembelajaran

Optika dengan Pendekatan Demonstrasi Interaktif. Jurnal Inovasi dan

Pembelajaran Fisika. 2(1): 2-3.

Saidah, K., & Damariswara, R. (2017). Analisis Bentuk Penilaian Sikap Siswa

Sekolah Dasar di Kota Kediri. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar. 4(1): 84-96.

Sari, M., & Marheni, Y. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match

Berbasis Saintifik Terhadap Penguasaan Konsep dan Minat Belajar Siswa

pada Materi Sistem Pencernaan Kelas VIII SMP PGRI Pekanbaru. Jurnal

Pendidikan Biologi. 4(1): 66-67.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 66: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

52

Spinahajar. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran dalam

Pembelajaran Indonesia. Jurnal Madah. 8(2): 149-160.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Susanty, E., Nurkamto, J., & Suharno. (2014). Pengaruh Pembelajaran Cooperatif

Make a Match dan Pembelajaran Konvensional Terhadap hasil Belajar Pkn

Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa pada MFJN di Kabupaten Kudus.

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. 2(2): 257-272.

Syam, A. (2017). Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis

Kaderisasi IMM Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus di

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Parepare). Jurnal Biotek. 5(1): 91.

Tarigan, A. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 013 Lubuk

Kembang Sari Kecamatan Ukui. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Riau. 5(3):103-105.

Wijanarko, Y. (2017). Model Pembeljaran Make A Match untuk Pembelajaran IPA

yang Menyenangkan. Jurnal Taman Cendekia. 1(1): 53.

Wulandari, D. (2017). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas II SD Negeri II

Kemloko dengan Menggunakan model Make a Match. Jurnal Taman

Cendekia. 1(2):114.

Page 67: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

NILAI HASIL ANGKET MAKE – A MATCH (EKSPERIMEN II)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

A-1 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 75

A-2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 50 78.12

A-3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 46 71.87

A-4 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 68.75

A-5 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 55 85.93

A-6 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 95.31

A-7 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 52 81.25

A-8 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 62 96.87

A-9 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 61 95.31

A-10 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 95.31

A-11 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 71.87

A-12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63 98.43

A-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 75

A-14 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 52 81.25

A-15 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 52 81.25

A-16 4 4 3 3 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 82.81

A-17 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 76.56

A-18 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 70.31

A-19 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 59 92.18

A-20 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 70.31

A-21 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 60 93.75

A-22 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 54 84.37

A-23 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 55 85.93

A-24 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 58 90.62

A-25 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 57 89.06

A-26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 50 78.12

A-27 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 50 78.12

A-28 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 57 89.06

A-29 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 54 84.37

A-30 3 3 1 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 2 4 43 67.18

A-31 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 58 90.62

A-32 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 55 85.93

A-33 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 56 87.5

A-34 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 54 84.37

A-35 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 56 87.5

Jumlah 2920.19

Rata-rata 83.434

Organisasi atau konseptualisasi Karakterisasi nilai

Skor

Percaya diri Jujur Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut

Menanggapi Menghargai

NILAI ASPEK AFEKTIF SISWA MAKE - A MATCH (EKSPERIMEN II)

INDIKATOR PERNYATAAN

82.85714286 89.64285714

Toleransi Tanggungjawab

85.71428571

240 232 251

Nama

Menerima

Nilai

Gotong royong SantunDisiplin

248

40.89285714 44.2857142925.83333333 25.23809524

217 212 240

28.57142857

229

LA

MP

IRA

N C

- 4

130

Page 68: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

131

5

PERHITUNGAN STATISTIK HASIL ANGKET ASPEK AFEKTIF SISWA

1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Role Playing .340 70 .000 .637 70 .000

Make - a Match .063 70 .200* .977 70 .219

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

hasil aspek afektif

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.472 1 68 .121

3. Uji U-Mann Whitney

Test Statisticsa

Hasil Aspek

Afektif

Mann-Whitney U 586.500

Wilcoxon W 1216.500

Z -.306

Asymp. Sig. (2-tailed) .760

a. Grouping Variable: Kelas

LAMPIRAN C- 5

Page 69: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

132

LAMPIRAN D- 1

Page 70: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

133

LAMPIRAN D- 2

Page 71: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

134

LAMPIRAN D- 3

Page 72: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

135

LAMPIRAN D- 4

Page 73: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

136

LAMPIRAN D- 5

Page 74: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

137

LAMPIRAN D- 6

Page 75: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

138

LAMPIRAN E- 1

Page 76: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

139

Page 77: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

140

Page 78: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

141

Page 79: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

142

LAMPIRAN E- 2

Page 80: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

143

Page 81: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

144

Page 82: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

145

Page 83: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

146

KEGIATAN KELAS EKSPERIMEN I (ROLE PALYING)

LAMPIRAN F- 1

Page 84: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

147

Page 85: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

148

KEGIATAN KELAS EKSPERIMEN II (Make – a Match)

LAMPIRAN F- 2

Page 86: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

149

Page 87: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

53

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

Peneliti : Oktapiyanti (OP)

Nama Guru : Eli Roheli, S.Pd. (ER)

Hari/Tanggal : Senin / 11 Februari 2019

OP : Assalamualaikum, ibu mohon maaf mengganggu waktu ibu.

ER : Waalaikumsalam, iya tidak apa-apa.

OP : Ibu, saya ingin melakukan wawancara dengan ibu, apakah ibu bersedia?

ER : Iya, saya bersedia.

OP : Bagaimana sikap siswa pada saat proses pembelajaran?

ER : Pada saat proses pembelajaran ada beberapa siswa yang masih bermain-

main pada saat saya menjelaskan, kurang aktif bertanya dan ada juga

siswa yang terlambat masuk kedalam kelas.

OP : Biasanya ketika mengajar, apakah ibu pernah menggunakan model

pembelajaran?

ER : Model yang saya gunakan sudah cukup bervariasi, tetapi tidak semua

model pembelajaran saya pernah gunakan.

OP : Apakah ibu pernah menggunakan model pembelajaran role playing dan

make – a match untuk materi proses pencernaan manusia?

ER : Belum pernah.

OP : Kenapa bu?

ER : Karena sulit menyesuaikan dengan waktu pembelajarannya.

OP : Jadi secara keseluruhan dengan menggunakan model pembelajaran

yang pernah ibu gunakan menurut ibu dari sikap siswa tersebut apakah

sudah mencapai standar atau belum bu?

ER : Masih banyak yang belum mencampai standar KKM.

OP : Baik bu, terimakasih atas waktunya. Maaf saya telah mengganggu.

LAMPIRAN A- 1

Page 88: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

54

Page 89: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

55

PERHITUNGAN UJI BARLETT

A. Tabel Data Ulangan Harian Kels VII E

NO SISWA NILAI

1 62.86

2 51.43

3 25.71

4 77.14

5 31.43

6 48.57

7 45.71

8 62.86

9 62.86

10 68.57

11 54.29

12 34.29

13 60.00

14 42.86

15 57.14

16 65.71

17 65.71

18 22.86

19 51.43

20 60.00

21 57.14

22 42.86

23 22.86

24 31.43

25 51.43

26 42.86

27 28.57

LAMPIRAN A- 2

Page 90: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

56

28 37.14

29 51.43

30 37.14

31 25.71

32 37.14

33 37.14

34 28.57

B. Tabel Data Ulangan Harian Kelas VII F

NO SISWA NILAI

1 57.14

2 34.29

3 54.29

4 65.71

5 52.86

6 65.71

7 65.71

8 68.57

9 68.57

10 62.86

11 48.57

12 65.71

13 57.14

14 57.14

15 57.14

16 42.86

17 48.57

18 54.29

19 42.86

20 37.14

Page 91: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

57

21 54.29

22 28.57

23 37.14

24 25.71

25 68.57

26 54.29

27 40.00

28 37.14

29 57.14

30 42.86

31 42.86

32 51.43

33 45.71

34 65.71

35 45.71

C. Tabel Data Ulangan Harian Kelas VII G

NO SISWA NILAI

1 60.00

2 42.86

3 80.00

4 60.00

5 62.86

6 65.71

7 37.14

8 60.00

9 42.86

10 51.43

11 40.00

12 40.00

Page 92: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

58

13 28.57

14 45.71

15 54.29

16 54.29

17 57.14

18 48.57

19 71.43

20 37.14

21 42.86

22 37.14

23 45.71

24 65.71

25 65.71

26 54.29

27 57.14

28 68.57

29 68.57

30 74.29

31 57.14

32 77.14

33 62.86

34 51.43

35 51.43

Page 93: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

59

Uji Barlett dilakukan menggunakan IBM SPSS statistic 20 yaitu

dengan prosedur classify determinan yakni analisis MANOVA Prints

baarlett-Box F Test Statific atau lazim disingkat denan “Box’s M” dan

didapatkan hasil sebagai berikut:

Group Statistics

Kelas

Valid N (listwise)

Unweighte

d Weighted

kelas E Ulangan

Harian 34 34.000

kelas F Ulangan

Harian 35 35.000

kelas G Ulangan

Harian 35 35.000

Total Ulangan

Harian 105 105.000

Test Results

Box's M .146

F Approx

. .072

df1 2

df2 23409.000

Sig. .930

Tests null hypothesis of

equal population covariance

matrices.

Page 94: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

60

Berdasarkan hasil uji Barlett yang sudah dilakukan, didapatkan X2 hitung

sebesar 0,146 X2 tabelnya dk = 3 – 1 = 2 sehingga didapatkan nilai X2 tabel

sebesar 5,991 artinya populasi memiliki varian yang homogeny sehingga sampel

dalam populasi memiliki peluang yang sama.

Page 95: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

61

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 9 PONTIANAK

Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia

Sub materi : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 4 JP (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI- 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dan dianutnya.

KI- 2: Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli, santun percaya diri, dalam interaksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya (NKRI).

KI- 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI- 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah kongkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifilkasi, dan

membuat) dalam ranah anstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

LAMPIRAN A- 3

Page 96: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

62

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis sistem pencernaan

pada manusia dan memahami

gangguan yang berhubungan

dengan sistem pencernaan, serta

upaya menjaga kesehatan sistem

pencernaan.

3.5.1.

3.5.2.

3.5.3.

Menjelaskan pengertian sistem

pencernaan

Menyebutkan dan menjelaskan

fungsi organ utama dan

tambahan sistem pencernaan

Menjelaskan proses sistem

pencernaan.

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan

tentang pencernaan mekanis dan

kimiawi.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan dapat melakukan hal hal berikut;

1. Menjelaskan pengertian sistem pencernaan

2. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ utama dan tambahan sistem

pencernaan

3. Menjelaskan proses sistem pencernaan.

D. Materi Pembelajaran

1. Sruktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Organ pencernaan makanan dibedakan menjadi organ utama dan

organ tambahan. Organ utama berupa saluran pencernaan yang dimulai

dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan

berakhir di anus. Organ tambahan berupa kelenjar pencernaan makanan.

Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar

pencernaan dalam proses pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-

enzim yang digunakan dalam membantu pencernaan makanansecara

kimiawi.

Page 97: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

63

a. Organ Pencernaan Utama

- Mulut

Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar

air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa (lendir), senyawa

anti bakteri dan enzim amilase atau dikenal dengan enzim

ptialin. Enzim ini akan memecah molekul amilum menjadi

molekul maltosa.. Pencernaan makanan di rongga mulut terjadi

secara mekanis dan kimiawi.

- Esofagus (Kerongkongan)

Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian

belakang ronggamulut sampai ke permukaan kerongkongan

(esofagus). Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan

kimia. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-

aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah

lambung. Getah lambung mengandung, HCl, enzim pepsin, dan

renin.

- Lambung

Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi.

Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk

bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung.

Getah lambung mengandung, asam klorida (HCl), enzim pepsin,

dan enzim renin. HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan

dalam lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat

membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin

akan menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton

(campuran dari polipeptida dan asam amino).

- Usus Halus

Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus

terdiri atas tiga bagian yaitu, usus 12. Sekitar 0,25 meter, usus

tengah (jejenum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus

penyerapan (ileum) dengan panajng sekitar 1 meter. Dalam usus

Page 98: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

64

halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Getah pankreas

mengandung enzim dan Bagian-bagiannya lipase, amilase, dan

tripsin. Enzim lipase akan mencerna lemak menjadi asam lemak

dan gliserol. Amilase akan mencerna amilum menjadi maltosa.

Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida. Getah

empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni

membuat lemak agar larut dalam air.

- Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan

terdiri atas

kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), dan kolon

desendens (menurun) dan berakhir pada anus. Di antara usus

halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung

sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing

(apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan

dalam imunitas. Usus Kolon mendatar besar berfungsi mengatur

kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa

makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan

menyerap kelbihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan

kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air

dan mengirimnya ke sisa makanan. Dalam usus besar terdapat

banyak sekali bakteri Escherichia coli yang membantu

membusukkan sisa makanan.

b. Organ Pencernaan Tambahan

- Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, berada pada

bagian rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati

berperan dalam proses detoksifikasi. Ketika dalam darah

terkandung beberapa zat yang berbahaya dan bersifat racun

maka hati akan menetralisir racun tersebut sehingga tidak

berbahaya bagi tubuh.

Page 99: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

65

- Kantung empedu

Kantung empedu merupakan organ yang berada di bawah

hati. Kantung ini akan menyimpan getah empedu yang

dihasilkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning kehijauan

karena mengandung pigmen bilirubin. Bilirubin merupakan

pigmen yang terbentuk dari pemecahan hemoglobin. Getah

empedu akan dikeluarkan ke usus halus dan berperan dalam

mengemulsi lemak. Dengan demikian, lemak akan terpecah

menjadi butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh

enzim pencernaan dan melanjutkan proses pemecahan hingga

dapat diserap oleh tubuh.

- Pankreas

Getah pankreas mengandung sodium bikarbonat (NaHCO3)

dan enzim-enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan

karbohidrat, protein, dan lemak. Pankreas juga merupakan

kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon

insulin ini berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa

dalam darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati.

Adanya hormon insulin inilah yang mengontrol keseimbangan

jumlah glukosa dalam darah.

E. Metode Pembeajaran

Model : Role Playing

Metode : Ceramah dan Diskusi

F. Media Pembelajaran

1. Media

a. LKS

b. PPT Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

2. Alat

a. Papan tulis, laptop, LCD , spidol

Page 100: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

66

b. Sumber Belajar

a) Buku Guru dan Buku Siswa IPA Kelas VIII Ilmu Pengetahuan

Alam, Kementerian pendidikan dan kebudayaan republik

indonesia 2017.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x40 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan

salam

2. Guru meminta ketua

kelas untuk

memimpin doa

3. Guru memeriksa

kehadiran siswa

Apersepsi dan Motivasi:

4. Guru melakukan

apersepsi dengan

mengingatkan siswa

tentang materi nutrisi

5. Guru memberikan

motivasi bertanya

kepada siswa

“Apakah kalian sudah

makan? Makanan apa

saja yang kalian

makan? Apakah

bentuk makanan yang

kalian makan sama

1. Siswa menjawab

salam dari guru

2. Siswa berdoa

dengan dipimpin

ketua kelas

3. Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

4. Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

20

menit

Page 101: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

67

bentuknya ketika

sudah dikeluarkan

dari anus? Terjadi

proses apakah pada

makanan tersebut?”

6. Guru menyampaikan

KD

7. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

8. Guru menyampaikan

kepada siswa materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan ini

adalah “Sistem

Pencernaan Manusia”

dengan sub materi

Sruktur dan Fungsi

Sistem Pencernaan

Makanan pada

Manusia.

Kegiatan inti Persiapan atau

pemanasan

1. Guru menampilkan

video tentang sistem

pencernaan manusia

2. Guru menunjuk siswa

secara acak untuk

menceritakan kembali

video tersebut

1. Siswa menonton

video yang telah

disiapkan oleh guru

2. Siswa maju untuk

menjelaskan

50

menit

Page 102: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

68

3. Guru menjelaskan

tentang sistem

pencernaan manusia

berdasarkan video

terseut

Memilih permainan

(partisipasi)

4. Guru menjelaskan

bahwa siswa akan

memainkan skenario

tentang sistem

pencernaan

Menata panggung

(ruang kelas)

5. Guru membagi siswa

menajdi 4 kelompok

6. Guru memberikan

skenario sistem

pencernaan manusia

3. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru

4. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru

5. Siswa bergabung

bersama

kelompoknya

masing-masing

6. Setiap siswa

mendapatkan

skenario sistem

pencernaan manusia

Penutup 1. Guru menugaskan

siswa untuk

mempelajarai materi

dan skenario sistem

pencernaan manusia

2. Guru mengakhiri

1. Siswa

mendengarkan

penjelasan guru

10

menit

Page 103: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

69

pembelajaran dengan

mengajak siswa

berdoa dan

mengucapkan salam

3. Siswa berdoa

dengan dipimpin

oleh ketua kelas

4. Siswa menjawab

salam dari guru

Pertemuan 2 (2x40 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan

salam dan berdoa

bersama

2. Guru menanyakan

kabar siswa dan

memeriksa kehadiran

siswa

3. Guru memperhatikan

kesiapan siswa dalam

menerima pelajaran

1. Siswa menjawab

salam dari guru

dan berdoa

8

menit

Kegiatan inti Menyiapkan pengamat

(observer)

1. Guru menjelaskan alur

role palying pada

sistem pecernaan

1. Siswa

mendengarkan

penjelasan oleh

guru tentang alur

cerita proses

pencernaan

manusia yang akan

diperankan dari

52

menit

Page 104: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

70

Memainkan peran

2. Guru memanggil setiap

kelompok untuk

memperagakan

skenario yang sudah

dipersiapkan

Diskusi dan evaluasi

3. Guru meminta siswa

untuk menanggapi

skenario sistem

pencernaan pada

kelompok yang telah

tampil

masing – masing

kelompok

2. Setiap kelompok

yang telah diberikan

skenario yang berisi

sistem pencernaan

manusia akan

memperagakan

skenario yang sudah

dipersiapkan

3. Siswa menanggapi

peragaan skenario

sistem pencernaan

manusia

4. Siswa menjelaskna

kembali proses yang

terjadi daam sistem

pencernaan manusia

yang telah

diperagakan

Penutup 1. Guru mengajak siswa

untuk membuat

kesimpulan

1. Siswa

menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

20

menit

Page 105: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

71

Page 106: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

72

SKENARIO PERAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Narator : Siswa 1

Nasi : Siswa 2

Rongga Mulut : Siswa 3

Kerongkongan : Siswa 4

Lambung : Siswa 5

Usus Halus : Siswa 6

Usus Besar : Siswa 7

Anus : Siswa 8

Pada suatu hari terdapat sepiring nasi, yang bermanfaat bagi manusia.

Kisah si nasi yang bercerita perjalanan hidupnya, disertai dengan humor-humor

yang segar dan juga pastinya pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

Pada suatu hari, beras dibeli oleh seseorang ibu rumah tangga yang cantik.

Setelah itu, dibawa pulang oleh ibu itu, kemudian ibu itu mencucui bersih, untuk

kemudian dimasak menjadi nasi. Setelah masak, nasi yang berwarna putih bersih,

harum dan lezat itu kemudian dikonsumsi oleh keluarga ibu terseut. Nasi tersebut

LAMPIRAN A- 4

Nasi : Hi, namaku nasi, aku merupakan

salah satu bahan makanan pokok

yang dikonsumsi oleh manusia.

Sewaktu aku masih menjadi bibit

padi, aku dirawat oleh para petani,

dan setelah aku berisi, mereka

memanenku dan mengubahku

menjadi beras. Setelah itu kami

dimasukkan ke dalam karung dan

kemudian dipasarkan.

Page 107: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

73

berada di piring anak ibu itu, dan anak ibu itu pun memakan nasi dengan lahapnya

dan dimulailah perjalanan nasi di saluran pencernaan manusia.

Gambar 2.2 Rongga Mulut

Sumber: Campbell, 2012

Nasi : Pertama-tama aku masuk ke dalam

mulut, didalam mulut terdapat gigi,

lidah, dan kelenjar ludah. Sewaktu

bertemu para gigi, lidah, dan kelenjar

ludah aku memberi salam dan

menanyakan nama mereka satu

persatu, mereka pun menjawab.

Rongga Mulut : Hai nama ku mulut dalam

sistem pencernaan aku bertugas

mencerna makanan secara

mekanik dan kimiawai.

Didalam rongga ku terdapat

lidah, gigi, dan kelenjar ludah

yang menyekresikan air liur.

Pada lidahku terdapat papilla

yang akan memberikan

informasi tentang rasa

makanan, dan suhu pada

makanan yang masuk ke dalam

ronggaku karena papilla

terhubung dengan jaringan

saraf sensorik. Sedangkan gigi

berperan dalam pencernaan

mekanik karena gigi akan

Page 108: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

74

Setelah nasi masuk kedalam mulut dan berkenalan pada gigi, lidah, dan

kelenjar ludah. Kemudian nasi diarahkan mulut menuju ke kerongkongan.

Gambar 2.3 Esofagus dan

Gerakan Peristaltik

Sumber: Campbell, 2012

Kerongkongan : Hai, aku kerongkongan

disini aku berfungsi sebagai

penghubung antara mulut

dan lambung sehingga

makanan yang telah diproses

dimulut dapat menuju

lambung karena aku

dilengkapi dengan otot-otot

yaitu otot lurik dan otot

polos yang tersusun

memanjang dan melingkar

sehingga dapat melakukan

Nasi : Baik terima kasih mulut. Hai

kerongkongan bolehkah kita

berkenalan?

memotong, menyobek, dan

mengunyah makanan yang

masuk. Selanjutnya makanan

akan masuk ke dalam

kerongkongan. Baiklah nasi

kamu akan ku antar ke

kerongkongan.

Page 109: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

75

Setelah nasi bertemu dengan kerongkongan dan berkenalan selanjutnya

kerongkomgan akan mengarahkan nasi menuju pada lambung.

Gambar 2.4 Struktur Lambung

pada Manusia

Sumber: Shier, 2010

Nasi : Baiklah terima kasih

kerongkongan. Hai lambung

bolehkah kita berkenalan?

Lambung : Hai, aku lambung. Fungsi

utamaku mencerna

makanan secara mekanik

namun aku juga menerima

makanan dan bekerja

sebagai penampung dalam

jangka waktu pendek.

Semua makanan yang

masuk ketubuhku dicairkan

dan dicampurkan dengan

asam klorida (HCL)

sehingga mempermudah

usus untuk mencernanya,

aku juga berfungsi

kontraksi yang membuat

makanan terdorong menuju

lambung. Baik lah setelah

ini akan aku antar kamu ke

lambung.

Page 110: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

76

Setelah nasi bertemu dengan lambung, lambung akan mengarahkan nasi

pada usus halus.

Gambar 2.5 Struktur Usus halus

dan Bagian-bagiannya

Sumber : Longenbaker, 2010.

Nasi : Baiklah terima kasih lambung.

Hai usus halus bolehkah kita

berkenalan?

mengubah protein menjadi

pepton dan protease karena

didalam tubuhku terdapat

enzim pepsin yangdapat

mengubah protein, aku juga

dapat mengumpulkan

kasein dalam susu karena

aku mempunyai enzim

renin dan juga dapat

mencerna lemak karena aku

Usus Halus : Hai, namaku usus halus

aku berfungsi mencerna

secara enzimatik dan

menyerap sari-sari

makanan ke dalam sel

darah karena akau

mempunyai enzim-enzim

yang berasal dari hati,

pancreas, dan sel-sel di

dinding tubuhku. Enzim-

enzim tersebut dapat

memecah molekul –

molekul yang lebih

sederhana

Page 111: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

77

Setelah nasi bertemu dan berkenalan dengan usus halus, usus halus

membawa nasi menuju usus besar.

Gambar 2.7 Struktur Usus Besar

pada Manusia Sumber Tortora, 2008

Setelah nasi bertemu dengan usus besar dan menceritakan tentng dirinya,

kemudian usus besar akan membawa nasi menuju anus.

Nasi : Baiklah terima kasih usus halus.

Hai usus besar bolehkah kita

berkenalan?

dan mengabsorpsinya dalam

aliran darah. Kemudian sisa

dari penyerapan akan masuk

kedalam usus besar.

Usus Besar : Hai aku usus besar,

aku berfungsi

mencerna makanan

yang tidak dapat

dicerna dan tidak

dapat diserap oleh

usus halus dan

membusukkannya

karena aku memiliki

bakteri Escherichia

coli.

Page 112: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

78

Anus : Hai aku anus, aku adalah saluran terakhir dari proses

pencernaanm aku bertugas mengeluarkan sisa-sisa pencernaan

yang tidak digunkan oleh tubuh.

Lebih kurang dari beberap jam sesudah makan, makanan masuk ke dalam

mulut, sisa makanan yang tak tercerna muncul dibagian akhir saluran pencernaan ,

bersama-sama dengan sisa-sisa kotoran usus lainnya. Anus terdiri atas otot polos

dan otot lurik pada bagian luar. Fases yang terkumpul di rektum akan keluar

melalui anus.

Nasi : Baiklah terima kasih usus

besar. Hai anus bolehkah kita

berkenalan?

Page 113: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 9 PONTIANAK

Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia

Sub materi : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 4 JP (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI- 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dan dianutnya.

KI- 2: Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli, santun percaya diri, dalam interaksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya (NKRI).

KI- 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI- 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah kongkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifilkasi, dan

membuat) dalam ranah anstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

LAMPIRAN A- 5

Page 114: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

80

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis sistem pencernaan

pada manusia dan memahami

gangguan yang berhubungan

dengan sistem pencernaan, serta

upaya menjaga kesehatan sistem

pencernaan.

3.5.1.

3.5.2.

3.5.3.

Menjelaskan pengertian sistem

pencernaan

Menyebutkan dan menjelaskan

fungsi organ utama dan

tambahan sistem pencernaan

Menjelaskan proses sistem

pencernaan.

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan

tentang pencernaan mekanis dan

kimiawi.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan dapat melakukan hal hal berikut;

1. Menjelaskan pengertian sistem pencernaan

2. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ utama dan tambahan sistem

pencernaan

3. Menjelaskan proses sistem pencernaan.

D. Materi Pembelajaran

1. Sruktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Organ pencernaan makanan dibedakan menjadi organ utama dan

organ tambahan. Organ utama berupa saluran pencernaan yang dimulai

dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan

berakhir di anus. Organ tambahan berupa kelenjar pencernaan makanan.

Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar

pencernaan dalam proses pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-

enzim yang digunakan dalam membantu pencernaan makanansecara

kimiawi.

Page 115: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

81

a. Organ Pencernaan Utama

- Mulut

Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar

air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa (lendir), senyawa

anti bakteri dan enzim amilase atau dikenal dengan enzim

ptialin. Enzim ini akan memecah molekul amilum menjadi

molekul maltosa.. Pencernaan makanan di rongga mulut terjadi

secara mekanis dan kimiawi.

- Esofagus (Kerongkongan)

Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian

belakang ronggamulut sampai ke permukaan kerongkongan

(esofagus). Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan

kimia. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-

aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah

lambung. Getah lambung mengandung, HCl, enzim pepsin, dan

renin.

- Lambung

Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi.

Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk

bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung.

Getah lambung mengandung, asam klorida (HCl), enzim pepsin,

dan enzim renin. HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan

dalam lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat

membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin

akan menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton

(campuran dari polipeptida dan asam amino).

- Usus Halus

Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus

terdiri atas tiga bagian yaitu, usus 12. Sekitar 0,25 meter, usus

tengah (jejenum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus

penyerapan (ileum) dengan panajng sekitar 1 meter. Dalam usus

Page 116: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

82

halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Getah pankreas

mengandung enzim dan Bagian-bagiannya lipase, amilase, dan

tripsin. Enzim lipase akan mencerna lemak menjadi asam lemak

dan gliserol. Amilase akan mencerna amilum menjadi maltosa.

Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida. Getah

empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni

membuat lemak agar larut dalam air.

- Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan

terdiri atas

kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), dan kolon

desendens (menurun) dan berakhir pada anus. Di antara usus

halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung

sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing

(apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan

dalam imunitas. Usus Kolon mendatar besar berfungsi mengatur

kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa

makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan

menyerap kelbihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan

kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air

dan mengirimnya ke sisa makanan. Dalam usus besar terdapat

banyak sekali bakteri Escherichia coli yang membantu

membusukkan sisa makanan.

b. Organ Pencernaan Tambahan

- Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, berada pada

bagian rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati

berperan dalam proses detoksifikasi. Ketika dalam darah

terkandung beberapa zat yang berbahaya dan bersifat racun

maka hati akan menetralisir racun tersebut sehingga tidak

berbahaya bagi tubuh.

Page 117: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

83

- Kantung empedu

Kantung empedu merupakan organ yang berada di bawah

hati. Kantung ini akan menyimpan getah empedu yang

dihasilkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning kehijauan

karena mengandung pigmen bilirubin. Bilirubin merupakan

pigmen yang terbentuk dari pemecahan hemoglobin. Getah

empedu akan dikeluarkan ke usus halus dan berperan dalam

mengemulsi lemak. Dengan demikian, lemak akan terpecah

menjadi butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh

enzim pencernaan dan melanjutkan proses pemecahan hingga

dapat diserap oleh tubuh.

- Pankreas

Getah pankreas mengandung sodium bikarbonat (NaHCO3)

dan enzim-enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan

karbohidrat, protein, dan lemak. Pankreas juga merupakan

kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon

insulin ini berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa

dalam darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati.

Adanya hormon insulin inilah yang mengontrol keseimbangan

jumlah glukosa dalam darah.

E. Metode Pembeajaran

Model : Make – a Match

Metode : Ceramah dan Diskusi

F. Media Pembelajaran

1. Media

a. LKS

b. PPT Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

2. Alat

a. Papan tulis, laptop, LCD , spidol

Page 118: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

84

b. Sumber Belajar

a) Buku Guru dan Buku Siswa IPA Kelas VIII Ilmu Pengetahuan

Alam, Kementerian pendidikan dan kebudayaan republik

indonesia 2017.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x40 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan

salam

2. Guru meminta ketua

kelas untuk

memimpin doa

3. Guru memeriksa

kehadiran siswa

Apersepsi dan Motivasi:

4. Guru melakukan

apersepsi dengan

mengingatkan siswa

tentang materi nutrisi

5. Guru memberikan

motivasi bertanya

kepada siswa

“Apakah kalian sudah

makan? Makanan apa

saja yang kalian

makan? Apakah

bentuk makanan yang

kalian makan sama

1. Siswa menjawab

salam dari guru

2. Siswa berdoa

dengan dipimpin

ketua kelas

3. Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

4. Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

15

menit

Page 119: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

85

bentuknya ketika

sudah dikeluarkan

dari anus? Terjadi

proses apakah pada

makanan tersebut?”

6. Guru menyampaikan

KD

7. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

8. Guru menyampaikan

kepada siswa materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan ini

adalah “Sistem

Pencernaan Manusia”

dengan sub materi

Sruktur dan Fungsi

Sistem Pencernaan

Makanan pada

Manusia.

Kegiatan inti Mengamati

1. Guru menampilkan

video tentang Sistem

Pencernaan Manusia

(organ sera fungsinya)

2. Guru menjelaskan

materi secara garis

besar kepada siswa

1. Siswa membaca

literature atau buku

siswa tentang Sistem

Pencernaan Manusia

2. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru

50

menit

Page 120: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

86

Menanyakan

3. Guru memberikan

kesempatan pada

peserta didik untuk

bertanya yang

berkaitan dengan

materi yang

dijelaskan dan akan di

jawab melalui

kegiatan belajar

Mengeksplorasi

4. Guru menyiapkan dua

kotak kartu, satu

kotak kartu soal dan

satu kotak kartu

jawaban

5. Guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok

3. Siswa memberikan

pertanyaan kepada

guru seputar hal-hal

yan belum dipahami

4. Siswa bergabung

bersama

kelomponya

masing-masing

Penutup 1. Guru menugaskan

peserta didik

mempelajari kembali

materi sistem

penernaan

2. Guru mengakhiri

pelajaran dengan

mengajak siswa

berdoa dan

mengucapkan salam

1. Siswa berdoa

dengan dipimpin

oleh ketua kelas

2. Siswa menjawab

salam dari guru

10

menit

Page 121: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

87

Pertemuan 2 (2x40 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan

salam

2. Guru meminta ketua

kelas untuk memimpin

doa

3. Guru memeriksa

kehadiran siswa

1. Siswa menjawab

salam dari guru

2. Siswa berdoa dengan

dipimpin ketua kelas

10

menit

Kegiatan inti Mengeksplorasi

1. Guru membagikan

kepada peserta didik

kartu make a match

yaitu kartu soal dan

kartu jawaban

2. Setiap peserta didik

mendapat satu buah

kartu dan kartu

dibagikan secara acak

3. Setiap peserta didik

memikirkan jawaban

atau soal dari kartu

yang dipegang sambil

menyari pasangan yang

mempunyai kartu yang

cocok dengan kartu

(soal maupun jawaban)

1. Siswa mencari

pasangan dari kartu

yang dimilikinya

50

menit

Page 122: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

88

4. Setiap peserta didik

yang dapat mecocokan

kartunya sebelum batas

waktu yang ditetapkan

akan mendapatkan poin

5. Setelah satu babak,

guru akan mengulang

kegiatan tersebut

beberapa kali denan

mengkocok lagi kartu

tersebut agar peserta

didik mendapatkan

kartu yang berbeda

Mengasosiasi

6. Setelah melakukan

kegiatan permainan

kartu make a match

guru mengintruksikan

siswa untuk

berdiskusi membaut

kesimpulan

7. Guru membimbing

kelompok dalam

membuat kesimpulan

Mengkomunikasikan

8. Guru meminta siswa

perwakilan

kelompoknya untuk

menyampaikan hasil

kesimpulan mereka

2. Siswa mendiskusikan

hasil dari permainan

yang telah dilakukan

3. Siswa menyampaikan

hasil kesimpulan dari

kelompoknya

4. Siswa lain

Page 123: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

89

Page 124: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

90

KISI-KISI SOAL DAN JAWABAN MAKE – A MATCH

SOAL JAWABAN

Apa fungsi dari mulut?

Mencerna makanan secara mekanik

dan kimiawi. Di dalam rongga

terdapat gigi, dan kelenjar ludah yang

menyekresikan air liur.

Apa fungsi dari kerongkongan?

Penghubung antara mulut dan

lambung sehingga makanan yang telah

diproses dimulut dapat menuju

lambung. Dilengkapi dengan otot-otot

yaitu otot lurik dan otot polos yang

tersusun memeanjang dan melingkar

sehingga dapat melakukan kontraksi

yang membuat makanan terdorong

menuju lambung.

Apa fungsi dari lambung?

Mengubah protein menjadi pepton dan

protase karena di lambung terdapat

enzim pepsin yang dapat mengubah

protein dan mengumpulkan kasein

dalam susu karena lambung

mempunyai enzim lipase.

LAMPIRAN A- 6

Page 125: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

91

Apa fungsi dari usus halus?

Menyerap sari-sari makanan ke dalam

sel darah, usus halus mempunyai

enzim-enzim yang berasal dari hati,

pancreas, dan sel-sel di dinding usus

halus.

Apa fungsi dari usus besar?

Mencerna makanan yang tidak dapat

dicerna dan tidak dapat diserap oleh

usus halus dan membusukkannya.

Apa fungsi dari usus besar?

Saluran terakhir dari proses

pencernaan dan bertugas

mengeluarkan sisa-sisa pencernaan

yang tidak digunakan oleh tubuh.

Page 126: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

92

KISI – KISI ANGKET SIKAP SISWA

Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Pontianak

No Indikator Sub Indikator Nomor item

Positif Negatif

1. Menerima

a. Disiplin

1

2

2. Menanggapi

a. Percaya diri

3

4

b. Jujur

5

6

c. Menghargai

dan

menghayati

ajaran agama

yang di anut

7

8

3. Menghargai

a. Toleransi

7

10

b. Tanggungjawab

11

12

4.

Organisasi

atau

konseptualisasi

a. Gotong royong

13

14

LAMPIRAN A- 7

Page 127: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

93

5. Karakterisasi

nilai

a. Santun

15

16

JUMLAH 8 8

Page 128: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

94

ANGKET ASPEK AFEKTIF

Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Pontianak

Nama Siswa :

Hari/Tanggal :

Kelas : Eksperimen 1 (Model Pembelajaran Role Playing)

Petunjuk pengisian :

1. Isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang

sebenarnya.

2. Cara menjawab dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai

menurut anda dengan memberi tanda silang checklist (√) pada salah satu

alternatif jawaban yang tersedia yaitu :

a. SS = Sangat setuju

b. S = Setuju

c. TS = Tidak setuju

d. STS = Sangat tidak setuju

3. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai akhir anda.

4. Terimakasih atas bantuan dan kerjasama anda.

No Pernyataan SS S TS STS

1 Ketika menggunakan model pembelajaran

role playing saya lebih terib dalam mengikuti

pembelajaran

2 Ketika model pembelajaran role playing

dilaksanakan saya lebih banyak bermain-

main

3 Saya berani presentasi di depan kelas

4 Pada saat persentasi role playing saya takut

untuk presentasi di depan kelas

5 Saya melihat teks skenario role playing pada

saat presentasi di depan kelas

6 Saya tidak melihat teks skenario role playing

pada saat presentasi di depan kelas

7 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

LAMPIRAN A- 8

Page 129: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

95

menyampaikan pendapat atau presentasi

8 Saya tidak memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan pendapat atau

presentasi

9 Saya menerima kesepakatan kelompok

meskipun berbeda pendapat

10 Saya tidak menerima kesepakatan kelompok

meskipun berbeda pendapat

11 Saya melaksanakan tugas kelompok dengan

baik

12 Saya malas mengerjakan tugas kelompok

13 Saya aktif dalam kerja kelompok

14 Saya lebih banyak diam pada saat kerja

kelompok

15 Saya mengunakan bahasa yang santun ketika

presentasi di depan kelas

16 Saya tidak menggunakan bahasa yang santun

ketika presentasi di depan kelas

Pontianak, 2019

Siswa,

( )

Page 130: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

96

ANGKET ASPEK AFEKTIF

Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Pontianak

Nama Siswa :

Hari/Tanggal :

Kelas : Eksperimen 2 (Model Pembelajaran Make – a Match)

Petunjuk pengisian :

1. Isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang

sebenarnya.

2. Cara menjawab dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai

menurut anda dengan memberi tanda silang checklist (√) pada salah satu

alternatif jawaban yang tersedia yaitu :

a. SS = Sangat setuju

b. S = Setuju

c. TS = Tidak setuju

d. STS = Sangat tidak setuju

3. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai akhir anda.

4. Terimakasih atas bantuan dan kerjasama anda.

No Pernyataan SS S TS STS

1 Ketika menggunakan model pembelajaran

make - a match saya tertib dalam mengikuti

pembelajaran

2 Ketika model pembelajaran make – a match

dilaksanakan saya tidak serius dalam

mengikuti pembelajaran

3 Saya berani persentasi di depan kelas

4 Saya tidak berani persentasi di depan kelas

5 Pada saat presentasi di depan kelas saya tidak

membawa catatan untuk mendapatkan

jawaban dari kartu soal atau kartu jawaban

yang saya dapat

6 Pada saat presentasi di depan kelas saya

LAMPIRAN A- 9

Page 131: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

97

membawa catatan untuk mencari jawaban

kartu soal atau kartu jawaban yang saya

dapat

7 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat atau presentasi

8 Saya tidak memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan pendapat atau

presentasi

9 Saya menerima kesepakatan kelompok

meskipun berbeda pendapat

10 Saya tidak menerima kesepakatan kelompok

meskipun berbeda pendapat

11 Saya melaksanakan tugas kelompok dengan

baik

12 Saya malas mengerjakan tugas kelompok

13 Saya aktif dalam kerja kelompok

14 Saya lebih banyak diam pada saat kerja

kelompok

15 Saya mengunakan bahasa yang santun ketika

presentasi di depan kelas

16 Saya tidak menggunakan bahasa yang santun

ketika presentasi di depan kelas

Pontianak, 2019

Siswa,

( )

Page 132: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

98

LAMPIRAN A- 10

Page 133: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

99

Page 134: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

100

Page 135: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

101

LAMPIRAN B- 1

Page 136: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

102

Page 137: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

103

Page 138: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

104

Page 139: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

105

Page 140: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

106

Page 141: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

107

LAMPIRAN B- 2

Page 142: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

108

Page 143: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

109

Page 144: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

110

Page 145: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

111

Page 146: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

112

Page 147: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

113

LAMPIRAN B- 3

Page 148: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

114

Page 149: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

115

Page 150: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

116

Page 151: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

117

Page 152: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

118

Page 153: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

113

LAMPIRAN B- 3

Page 154: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

114

Page 155: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

115

Page 156: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

116

Page 157: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

117

Page 158: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

118

Page 159: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

119

LAMPIRAN B- 4

Page 160: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

120

Page 161: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

121

Page 162: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

122

Page 163: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

123

LAMPIRAN B- 5

Page 164: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

124

Page 165: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

125

Page 166: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

126

Page 167: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

No

Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A-1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 113 12769

A-2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 107 11449

A-3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 94 8836

A-4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 1 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 3 2 2 1 95 9025

A-5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 101 10201

A-6 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 115 13225

A-7 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 112 12544

A-8 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 4 2 108 11664

A-9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 117 13689

A-10 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 4 2 2 87 7569

A-11 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 95 9025

A-12 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 102 10404

A-13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 114 12996

A-14 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 102 10404

A-15 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 4 1 2 1 4 1 3 4 93 8649

A-16 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 109 11881

A-17 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 107 11449

A-18 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 1 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 1 89 7921

A-19 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 5 3 1 4 2 2 3 4 4 110 12100

A-20 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 105 11025

A-21 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 102 10404

A-22 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 114 12996

A-23 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 110 12100

A-24 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 99 9801

A-25 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 109 11881

A-26 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 96 9216

A-27 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 1 3 3 88 7744

A-28 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 3 4 112 12544

A-29 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 100 10000

A-30 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 111 12321

A-31 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97 9409

A-32 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 105 11025

A-33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 119 14161

A-34 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 101 10201

A-35 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 119 14161

ΣX 122 122 117 107 111 121 119 123 103 125 131 108 109 110 118 101 115 92 119 117 109 106 126 126 124 123 93 121 102 120 116 113 3657 384789

ΣX2

434 401 341 369 433 415 441 321 455 499 350 355 364 412 307 389 272 417 405 353 350 470 464 458 443 281 443 326 434 414 381 374

rxy 0.188 0.596 0.487 0.717 0.344 0.396 0.374 0.689 0.444 0.192 0.724 0.46 0.553 0.352 0.259 0.631 0.219 0.445 0.54 0.624 0.371 0.156 0.502 0.195 0.414 0.119 0.463 0.297 0.157 0.4 0.38 0.376

rtabe l 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349

d Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Invalid Valid Invalid Invalid Valid Valid Valid

varians : σi2

-0.973 -2.004 -2.712 0.351 1.499 -1.329 -0.048 -4.743 3.858 0.335 -5.821 -0.297 -0.228 1.059 -4.004 2.194 -4.415 4.766 -1.173 -2.337 -0.665 3.715 -1.004 -1.191 -1.172 -5.993 5.397 -4.11 3.402 -1.125 -1.234 -0.782

s2-Σpq

s2

Reliabilitas0,924

Kesimpulan Tidak Pakai Pakai Pakai Tidak Pakai Pakai Pakai Pakai Tidak Pakai Pakai Pakai Tidak Tidak Pakai Tidak Pakai Pakai Pakai Pakai Tidak Pakai Tidak Pakai Tidak Pakai Tidak Tidak Pakai Pakai Pakai

Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif

Indikator Pernyataan

Menerima Menanggapi Menghargai Organisasi atau konseptulisasi Karakterisasi nilai

Y Y2

Disiplin Santun

76.707

-20.784

Reliabilitas Sangat Tinggi

Percaya diri Jujur Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anaut Toleransi Tanggungjawab Gotong royong

LA

MP

IRA

N C

- 1

127

Page 168: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

128

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS ASPEK AFEKTIF SISWA

a. Varians

V = ƩX2 - (Ʃ�)�

N

V = 383457- (� ��)�

��

35

V = 383457- 380851,45

35

V = 372575,53

35

V = 10,64

Keterangan:

V = Varians

ƩX2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa

(ƩX)2 = kuadrat jumlah skor yang diperoleh oleh siswa

N = jumlah siswa (subjek)

b. Reliabilitas

r11 = (�

���)(

��� ��

����)

r11 = (��

����)(

��, ����,���

����)

r11 = (��

��)(

�,���

��, �)

r11 = (1,032) (0,896)

r11 = 0,924

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

Vt = Varians total

p = Proporsi subyek yang menjawab skor 1

n

q = Proporsi subyek yang menjawab skor 0 (q = 1-p)

LAMPIRAN C- 2

Page 169: PERBANDINGAN PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN …repository.unmuhpnk.ac.id/1076/1/151630631.pdf · afektif siswa pada materi sistem pencernaan manusia di smp negeri 9 pontianak skripsi

NILAI HASIL ANGKET ROLE PLAYING (EKSPERIMEN I)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

A-1 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 51 79.68

A-2 3 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 53 82.81

A-3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 54 84.37

A-4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 51 79.68

A-5 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 51 79.68

A-6 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 56 87.5

A-7 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 58 90.62

A-8 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 55 85.93

A-9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 76.56

A-10 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 1 46 71.87

A-11 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 53 82.81

A-12 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 57 89.06

A-13 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 52 79.68

A-14 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 89.06

A-15 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 54 82.81

A-16 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 96.87

A-17 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51 78.12

A-18 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 1 4 3 47 71.87

A-19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 98.43

A-20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63 96.87

A-21 4 2 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 1 4 3 45 70.3125

A-22 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 52 79.68

A-23 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 56 85.93

A-24 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 52 81.25

A-25 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 58 90.62

A-26 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 1 51 78.12

A-27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 98.43

A-28 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 51 79.68

A-29 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 56 87.5

A-30 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 58 89.06

A-31 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 57 89.06

A-32 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 54 84.37

A-33 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 54 84.37

A-34 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 56 85.93

A-35 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 53 82.81

Jumlah 2951.4

Rata-rata 84.3258

233 247

41.60714286 44.10714286

244

29.04761905

241

27.97619048

235

28.69047619

NILAI ASPEK AFEKTIF SISWA ROLE PALYING (EKSPERIMEN I)

INDIKATOR PERNYATAAN

79.64285714 86.42857143

Toleransi Tanggungjawab

84.28571429

236 223 242

Nama

Menerima

Nilai

Gotong royong SantunDisiplin

Organisasi atau konseptualisasi Karakterisasi nilai

Skor

Percaya diri Jujur Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut

Menanggapi Menghargai

LA

MP

IRA

N C

- 3

12

9