32
Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

Perbandingan Hasil Kalibrasi Vernier Caliper - Nurul Yahady

Embed Size (px)

Citation preview

Oleh:

Nurul Yahady Tahir Mide

Penera Tingkat Terampil

Latar Belakang

Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar.

Kebenaran dan keakuratan pengukuran menggunakan jangka sorong dipengaruhi oleh ketertelusuran jangka sorong tersebut.

Balok ukur merupakan standar ukuran ujung yang digunakan untuk menelusurkan alat ukur jangka sorong.

Rumusan Masalah

1. Jangka Sorong sebagai uji.

2. Balok ukur sebagai standar.

3. Mengukur sebuah dan kombinasi dari balok ukur dengan berbagai ukuran menggunakan jangka sorong kemudian membandingkan hasil kalibrasi tiap-tiap pengukuran.

Tujuan

Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur baik tunggal maupun kombinasi

Manfaat

Manfaat dari penulisan adalah agar peserta diklat memahami dan mampu melaksanakan kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur.

Jangka Sorong

Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua sisi pada suatu objek yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm, 0,05 mm, 0,02 mm dan 0,01 mm

Jangka sorong biasa digunakan dalam teknik mekanik/otomotif, teknik logam, kehutanan, pendidikan/penelitian dan farmasi.

Fungsi jangka sorong

mengukur suatu benda dari sisi luar.

mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (contohnya pada pipa) atau jarak celah.

mengukur kedalaman lubang atau celah.

mengukur tinggi tingkat.

Bagian-bagian jangka sorong

1. Rahang luar

2. Rahang dalam

3. Depth Bar

4. Skala Utama

5. Skala inch

6. Skala Nonius

7. Skala Nonius inch

8. Pengunci

2

Berdasarkan tipe, jangka sorong terdiri dari 2 tipe

Tipe M

Tipe CM

Jangka Sorong Tipe M

Jangka sorong yang dilengkapi dua pasang rahang yaitu dengan rahang untuk pengukuran luar dan rahang untuk pengukuran dalam, dengan atau tanpa dilengkapi penyetel halus.

mempunyai ukuran maksimum antara lain 130 mm, 180 mm, 280 mm, 600 mm dan 1000 mm untuk yang memiliki penyetel halus.

Panjang ukur minimum bagian dalam untuk jangka sorong type M adalah 0 mm

muka ukurnya berbentuk ujung pisau.

Jangka Sorong Tipe CM

Jangka sorong yang hanya mempunyai satu pasang rahang, yang dapat dipergunakan untuk pengukuran luar dan pengukuran dalam, dengan atau tanpa dilengkapi penyetel halus.

Panjang ukur minimum bagian dalam untuk jangka sorong type CM antara lain 5 mm, 10 mm, 15 mm dan 20 mm.

bentuk muka ukurnya berupa silinder dengan jari-jari tidak melebihi ½ dari panjang ukur minimum tersebut.

Berdasarkan cara pembacaan/tampilan, jangka sorong terdiri dari 3 jenis

Jangka Sorong Nonius (Vernier Caliper)

Jangka Sorong Digital (Digital Caliper)

Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

Jangka Sorong Nonius (Vernier Caliper)

Jangka sorong nonius atau jangka sorong biasa adalah jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan penunjukan skala nonius.

Jangka Sorong Digital (Digital Caliper)

Jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan penunjukan angka digital.

Biasa jangka sorong digital memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi daripada jangka sorong biasa yaitu 0,01 mm.

Dengan kelebihan berupa tampilan digital, dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembacaan sehingga pembacaan lebih praktis.

Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan penunjukan jarum.

Jangka sorong ini juga memiliki tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.

Pengujian Jangka Sorong

1. Pengujian konstruksi dan bahan

2. Pengujian jangka sorong yang meliputi

pengujian kebenaran pengukuran

3. Pengujian tidak langsung

Balok Ukur

Balok ukur berupa sebuah balok berbentuk empat persegi panjang yang dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama

Terdiri dari sepasang bidang ukur dengan permukaan datar yang sejajar satu sama lain.

Klasifikasi balok ukur berdasarkan akurasinya sesuai OIML R30 terdiri dari: AA, A, B, C, D atau ISO 3650 dan JIS terdiri dari 00, 0, 1, 2.

Kegunaan Balok Ukur

standar ukuran untuk menurunkan satuan dimensi/panjang dari standar primer ke balok ukur yang berakurasi lebih rendah dan untuk kalibrasi alat ukur presisi lainnya.

pengukur panjang untuk mengatur dan menyetel penunjukan peralatan ukur serta untuk mengukur langsung dimensi panjang bagian-bagian peralatan industri presisi tinggi.

Karena berkualitas tinggi (kehalusan dan kerataan permukaan ukurnya), balok ukur dapat bersatu kuat (melekat satu sama lain) dengan sesama balok ukur atau dengan permukaan bidang datar yang berkualitas sama. Hal ini disebabkan :

Adanya tekanan udara luar

Diperkuat oleh adanya gaya adhesi antara kedua permukaannya

Perekatan Gauge Block

Kombinasi Balok Ukur

Kombinasi balok ukur dengan menempelkan dua permukaan ukur balok ukur dengan kedudukan saling menyilang (900) kemudian dengan penekanan yang cukup salah satu balok ukur diputar sehingga sejajar.

Peralatan 1. Standar: balok ukur kelas 1

2. Jangka sorong 0 ~ 150 mm

3. Perlengkapan/aksesoris balok ukur

4. Kaca pembesar (loop)

5. Cerapan pengujian

6. Sarung tangan

Prosedur Pengujian

1. Mencatat data teknis balok ukur sebagai standar dan

jangka sorong yang diuji

2. Melakukan persiapan

3. Melakukan pengujian kebenaran panjang ukur

4. Memperhatikan dan membandingkan

penyimpangan hasil pembacaan dari pengujian

balok ukur tunggal dan kombinasi.

Data Teknis Balok Ukur

Objek : Balok Ukur

Kelas : 1

Merk/Buatan : Mahr / Jerman

Ukuran : 1 ~ 100 mm.

No. Seri : 9067528

Bahan : Baja

Koefisien Muai Panjang : 11,5x10-6 K-1

Data Teknis Jangka Sorong

Objek : Jangka Sorong

Merk/Buatan : Mahr / Jerman

Ukuran /Daya Baca : 0 ~ 150 mm/0,05 mm

Model/Type : M

No. Seri : 80090158

Bahan : Baja

Koreksi Panjang Balok Ukur Titik Ukur (mm)

Panjang Nominal

(mm)

Koreksi Standar (mm)

Total Koreksi

Standar (mm) Balok Ukur 1 Balok Ukur 2

5

5 0,00001 - 0,00001

1 + 4 0,00003 0,00002 0,00005

2 + 3 -0,00005 0,00002 -0,00003

10

10 0,00002 - 0,00002

1 + 9 0,00003 0,00005 0,00008

2 + 8 -0,00005 -0,00004 -0,00009

3 + 7 0,00002 0,00007 0,00009

4 + 6 0,00002 0,00006 0,00008

50

50 0,00000 - 0,00000

10 + 40 0,00002 0,00008 0,00010

20 + 30 -0,00003 0,00007 0,00004

100

100 -0,00009 - -0,00009

10 + 90 0,00002 0,00021 0,00023

20 + 80 -0,00003 0,00012 0,00009

30 + 70 0,00007 0,00036 0,00043

40 + 60 0,00008 0,00032 0,00040

150

50 + 100 0,00000 -0,00009 -0,00009

60 + 90 0,00032 0,00021 0,00053

70 + 80 0,00036 0,00012 0,00058

CERAPAN KALIBRASI JANGKA SORONG MENGGUNAKAN BALOK UKUR TUNGGAL DAN KOMBINASI

Titik Ukur

(mm)

Standar (mm)

Koreksi Standar

(mm)

Penunjukan

Jangka Sorong

(mm)

Koreksi Jangka

Sorong (mm)

Rata-Rata

(mm) Tunggal Kombinasi

(a) (b) (c) (d)=(a)+(b)-(c) (e)=(d)/3

5

5 0,00001

5,00 0,00001

0,00001 5,00 0,00001

5,00 0,00001

1 + 4 0,00005

5,00 0,00005

0,00005 5,00 0,00005

5,00 0,00005

2 + 3 -0,00003

5,00 -0,00003

-0,00003 5,00 -0,00003

5,00 -0,00003

10

10 0,00002

10,00 0,00002

0,00002 10,00 0,00002

10,00 0,00002

1 + 9 0,00008

10,00 0,00008

0,00008 10,00 0,00008

10,00 0,00008

2 + 8 -0,00009

10,00 -0,00009

-0,00009 10,00 -0,00009

10,00 -0,00009

3 + 7 0,00009

10,00 0,00009

0,00009 10,00 0,00009

10,00 0,00009

4 + 6 0,00008

10,00 0,00008

0,00008 10,00 0,00008

10,00 0,00008

CERAPAN KALIBRASI JANGKA SORONG MENGGUNAKAN BALOK UKUR TUNGGAL DAN KOMBINASI (lanjutan)

50

50 0,00000

50,00 0,00000

0,00000 50,00 0,00000

50,00 0,00000

10 + 40 0,00010

50,00 0,00010

0,00010 50,00 0,00010

50,00 0,00010

20 + 30 0,00004

50,00 0,00004

0,00004 50,00 0,00004

50,00 0,00004

100

100 -0,00009

100,05 -0,05009

-0,033423 100,00 -0,00009

100,05 -0,05009

10 + 90 0,00023

100,05 -0,04977

-0,04977 100,05 -0,04977

100,05 -0,04977

20 + 80 0,00009

100,00 0,00009

-0,033243 100,05 -0,04991

100,05 -0,04991

30 + 70 0,00043

100,00 0,00043

-0.032903 100,05 -0,04957

100,05 -0,04957

40 + 60 0,00040

100,00 0,00040

-0.032933 100,05 -0,0496

100,05 -0,0496

150

50 + 100 -0,00009

150,00 -0,00009

-0.033423 150,05 -0,05009

150,05 -0,05009

60 + 90 0,00053

150,05 -0.04947

-0.04947 150,05 -0.04947

150,05 -0.04947

70 + 80 0,00058

150,05 -0.04942

-0.04942 150,05 -0.04942

150,05 -0.04942

Perbandingan Koreksi Jangka Sorong

Titik Ukur

(mm)

Koreksi Rata-Rata Jangka Sorong (mm)

Tunggal Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3 Kombinasi 4

5 0,00001 0,00005 -0,00003

10 0,00002 0,00008 -0,00009 0,00009 0,00008

50 0,00000 0,00010 0,00004

100 0,033423 -0,04977 -0.032903 -0.032903 -0.032933

150 -0.033423 -0.04947 -0.04942

Catatan: Kombinasi 1 : (1+4), (1+9), (10+40), (10+90), (50+100) Kombinasi 2 : (2+3), (2+8), (20+30), (20+80), (60+90) Kombinasi 3 : (3+7), (30+70), (70+80) Kombinasi 4 : (4+6), (40+60)

Kesimpulan

1. Koreksi jangka sorong yang terkecil pada balok ukur tunggal titik ukur 50 mm dengan koreksi 0,00000 mm.

2. Koreksi jangka sorong terbesar pada balok ukur kombinasi (10+90) titik 100 mm dengan koreksi -0,04977 mm.

3. Koreksi jangka sorong dipengaruhi oleh hasil penunjukan jangka sorong dan koreksi balok ukur.

4. Koreksi balok ukur tunggal lebih baik daripada koreksi balok ukur kombinasi.

Saran 1. Dalam melakukan kalibrasi jangka sorong menggunakan

balok ukur kombinasi, hendaknya setelah mengkombinasikan balok ukur, meletakkan balok ukur secara perlahan dan hati-hati agar tidak terlepas atau terjatuh karena jika terjatuh dapat memberikan perubahan bentuk pada balok ukur.

2. Dalam pengujian seharusnya memiliki alat dan bahan yang lengkap berupa assesoris gauge block, wash benzene dan suhu ruangan yang direkomendasikan (20 0C ± 0,5 0C) serta kelembaban yang direkomendasikan (50 ± 10%).

3. Kalibrasi menggunakan balok ukur tunggal lebih baik dilakukan dalam pengkalibrasian alat ukur daripada balok ukur kombinasi.

Saran (lanjutan)

4. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan kalibrasi jangka sorong digital (digital caliper) atau jangka sorong analog (dial caliper) dengan menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Dengan kalibrasi tersebut dapat dilihat koreksinya dengan detail dikarenakan tingkat ketelitiannya hingga 0,01 mm.

5. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong digital (digital caliper) dengan jangka sorong analog (dial caliper) dengan menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Dengan kalibrasi tersebut dapat dilihat koreksinya dengan detail dikarenakan tingkat ketelitiannya hingga 0,01 mm.