Upload
dangquynh
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERANAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA
DI MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Rizki Fajar Agiantoro
C 9606062
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Disetujui untuk diuji,
Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Laporan Tugas Akhir:
PERANAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DI MUSEUM
RADYA PUSTAKA SURAKARTA
Nama : Rizki Fajar Agiantoro
NIM : C 9606062
Pembimbing:
1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum (…......…………………….)
Pembimbing 1 NIP 19581101 1986 012001
2. Yulia Johan,A.Md Par (………………....................)
Pembimbing 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Diterima dan Disyahkan oleh Dewan Penguji
Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul Laporan : PERANAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DI
MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Rizki Fajar Agiantoro
NIM : C 9606062
Tanggal Ujian : 17 Februari 2010
Dewan Penguji :
1. Drs. Kaswan Darmadi,M.Hum. (……………………………)
Ketua NIP 19620303 198903 1005
2. M. Bagus Sekar Alam,SS,M.Si (………………………….... )
Sekretaris NIP 19770904 2005 011001
3. Dra. Endang Tri Winarni,M.Hum. (……………………..……..)
Penguji Pertama NIP 19581101 1986 012001
4. Yulia Johan,A.Md Par (…………………………....)
Penguji Kedua
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Drs. Sudarno, M.A
NIP 19530314 1985 061001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Inti dari strategi adalah bertahan hidup
( Jack Trout )
Aku seperti menu eksklusif
Anda bisa melihat, tapi tidak mampu membelinya
( Anna Kournikova )
Kemenangan akan menjadi milik orang yang percaya
bahwa mereka akan menang
( Arnold Palmer )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, karya ini saya persembahkan kepada:
· Ibu Bapakku Tercinta · Saudara-saudara seperjuangan
· Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke-Hadirat Allah SWT atas karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PERANAN PRAMUWISATA
BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA”,
tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Segala usaha dan kerja keras yang dilakukan penulis tidak akan banyak
berarti tanpa adanya bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS,
beserta staf yang telah memberikan izin kepada penulis dalam penyusunan
Tugas Akhir ini.
2. Drs. Kaswan Darmadi,M.Hum, selaku ketua program Diploma III Bahasa
China Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.
3. Dra. Endang Tri Winarni,M.Hum, selaku sekretaris program Diploma III
Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, dan pembimbing
akademis, serta selaku pembimbing pertama yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Yulia Johan sebagai pembimbing kedua atas bimbingan, arahan, dan
kemudahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Diploma III Bahasa China yang telah
banyak memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berguna bagi penulis.
6. Seluruh Staf Museum Radya Pustaka yang telah memberikan motivasi
kepada penulis.
7. Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan dan menyayangiku, maafkan aku
yang sering mengecewakan kalian, serta kakak-kakakku yang menjadi
semangatku untuk tetap maju. Thank to learn me anything and everything.
8. Untuk saudara yang mampu membuat penulis mengutarakan semua yang
ada di benak dan pikiran, serta membuat penulis tetap semangat dalam
menjalani hari, ARNIE.
9. Ovi sahabat yang selalu ada untuk memberikan semangat kepada penulis.
10. Fery, Lukita senior dari Fak. Sastra Inggris, Feri dan Slamet yang juga
membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir.
11. Alvian, Greg, Sigit dan Semua teman kost yang memfasilitasi penulis dalam
pengerjaan Tugas Akhir.
12. Teman-teman seperjuangan di program Diploma III Bahasa China, terima
kasih atas kasih sayang, arahan, dan motivasinya selama masa kuliah dan
proses penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Tugas Akhir
ini. Penulis juga berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, Februari 2010 Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Rizki Fajar Agiantoro. 2010. Peranan Pramuwisata Berbahasa China Di Museum Radya Pustaka Surakarta. Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yaitu, bagaimana peranan pramuwisata berbahasa China dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan demi tercapainya kepuasan wisatawan ketika berkunjung di Museum Radya Pustaka.
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama satu bulan bertempat di Museum Radya Pustaka.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pramuwisata berbahasa China sangat diperlukan. Pramuwisata diharapkan mampu menjelaskan benda-benda bersejarah di Museum Radya Pustaka dengan bahasa sehari-hari, khususnya kepada wisatawan asing yang berbahasa China, sehingga wisatawan merasa nyaman dengan penjelasan tersebut. Dengan adanya peningkatan pelayanan secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peranan pramuwisata berbahasa China di Museum Radya Pustaka sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
提要
Rizki Fajar Agiantoro. 2010 年. 一位能说汉语的导游在 Radya Pustaka 博物馆的功能。 311 大学文学艺术学院汉语专科。 这次研究是说明怎样一位能说汉语的导游来提高服务质量为了满足每个来到 Radya Pustaka 博物馆的游客。 在研究中,写者采用了文件, 收集技术观察和采访。写者在 Radya Pustaka 博物馆 实习了一个月. 研究结果是导游必须会解释在 Radya Pustaka 博物馆的历史文物。 随着服务的改善, 不知不觉也会增加游客人数的。 根据调查结果和讨论, 原来提供一位能说汉语的导游, 特别是在 Radya Pustaka 博物馆是不可缺少的.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN……………………… ......................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
提要 .................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 5
A. Pariwisata .................................................................................. 5
B. Wisatawan ................................................................................. 7
C. Museum ..................................................................................... 10
D. Pengertian Pramuwisata ............................................................ 12
E. Komunikasi ................................................................................ 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
F. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan ......................................... 16
G. Penerjemahan Bahasa China ..................................................... 17
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 19
A. Gambaran Umum ...................................................................... 19
B. Kegiatan yang Dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan ...... 30
C. Pembahasan ............................................................................... 32
D. Hambatan dan solusi .................................................................. 40
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 41
A. Kesimpulan ................................................................................ 41
B. Saran .......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA
Rizki Fajar Agiantoro1
Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum2 Yulia Johan,A.Md Par3
ABSTRAK
2010. Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yaitu, bagaimana peranan pramuwisata berbahasa China dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan demi tercapainya kepuasan wisatawan ketika berkunjung di Museum Radya Pustaka. Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama satu bulan bertempat di Museum Radya Pustaka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pramuwisata berbahasa China sangat diperlukan. Pramuwisata diharapkan mampu menjelaskan benda-benda bersejarah di Museum Radya Pustaka dengan bahasa sehari-hari, khususnya kepada wisatawan asing yang berbahasa China, sehingga wisatawan merasa nyaman dengan penjelasan tersebut. Dengan adanya peningkatan pelayanan secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peranan pramuwisata berbahasa China di Museum Radya Pustaka sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
1 Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C 9606062 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pemerintah Indonesia banyak merencanakan program-program
yang berkaitan dengan pengenalan budaya dan peningkatan pariwisata Indonesia
kepada dunia Internasional. Salah satu bentuk nyata usaha pemerintah dalam
bidang pariwisata adalah dengan mengembangkan daerah-daerah pariwisata
semaksimal mungkin dan mencanangkan program visit Indonesia pada tahun
2006 hingga sekarang. Menurut McIntosh, Etal ( 1995: 45-65 ) salah satu faktor
yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pariwisata yang baik dan berkualitas
adalah atraksi wisata. Atraksi wisata mencakup sumber daya manusia dan sumber
daya alam. Sumber daya alam sudah terlihat jelas potensinya yaitu berupa obyek-
obyek wisata yang sekarang ini banyak mengalami perbaikan-perbaikan sehingga
lebih terlihat menarik, sedangkan sumber daya manusia dirasa masih banyak
kekurangannya, karena meskipun tempat-tempat wisata itu sudah terlihat menarik,
pemasarannya dirasa masih kurang maksimal sehingga jarang wisatawan yang
mengetahui tempat-tempat wisata tersebut.
Mengingat pentingnya pemasaran dalam meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan lokal maupun internasional, maka keberadaan pramuwisata menjadi
syarat utama untuk menghubungkan antara wisatawan dengan objek wisata yang
sudah dikelola, karena pramuwisata dapat membantu wisatawan untuk
mendapatkan informasi mengenai obyek wisata yang akan dituju. Oleh karena itu,
peningkatan kemampuan pramuwisata dalam bidang bahasa merupakan salah satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
faktor penting, karena bahasa itu sendiri merupakan sarana keluar masuk
informasi di segala bidang.
Sementara itu, penggunaan bahasa asing seperti Bahasa China di
Indonesia masih jarang, khususnya diobyek-obyek wisata yang terdapat di
Surakarta. Hal ini dapat dilihat ketika penulis mengadakan Praktek Kerja
Lapangan di Museum Radya Pustaka Surakarta, di museum tersebut belum ada
pramuwisata yang mengaplikasikan Bahasa China dalam proses pemanduan,
padahal di museum tersebut banyak sekali terdapat peninggalan-peninggalan
bersejarah yang berhubungan dengan kebudayaan China.
Berdasarkan fungsi dan peran penting Bahasa China seperti disebutkan
diatas maka penulis mengambil judul “ PERANAN PRAMUWISATA
BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA ”.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan, yaitu bagaimana peranan pramuwisata berbahasa China untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di Museum Radya Pustaka.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana peranan pramuwisata berbahasa China untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di Museum Radya Pustaka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan sumbangan
pemikiran bagi pihak Museum Radya Pustaka agar mempersiapkan seorang
pemandu wisata yang mampu berbahasa China, yang secara tidak langsung
dapat meningkatkan jumlah pengunjung di Museum Radya Pustaka.
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap tugas akhir ini bisa menjadi bahan evaluasi dan referensi
bagi museum terutama bagi para pemandu wisata dalam meningkatkan
kualitas pelayanan museum, serta menambah wawasan para pembaca dan
pihak lain dalam bidang pariwisata.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik:
1. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber dari catatan
atau dokumen-dokumen instansi atau lembaga terkait. Data-data dokumen
tersebut diperoleh dari museum Radya Pustaka.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan adalah pengamatan secara langsung, yaitu objek
wisata museum Radya Pustaka.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada responden dan jawaban dari responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dicatat. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas. Adapun
narasumber yang di wawancarai sebagai berikut:
a. Staf Bidang Museum.
b. Penjaga Museum.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan proses perolehan data dengan cara mengkaji dan
mengutip buku-buku yang berkaitan langsung dengan sektor pariwisata, serta
dengan cara browsing di internet untuk melengkapi data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pariwisata
Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi,
social, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti
karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata,
yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat
tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata
merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan
tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi rasa ingin tahu
akan sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan
olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha yang lainya.
(Gamal Suwantoro, 2004)
Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia
baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau di
negara lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan, jasa, dan faktor
penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar
dapat mewujudkan keinginan wisatawan. Kemudahan dalam batasan pariwisata
maksudnya antara lain berupa fasilitas yang memperlancar arus kunjungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
wisatawan. Misalnya dengan memberikan bebas visa, prosedur pelayanan yang
cepat di pintu-pintu masuk dan pintu keluar, tersedianya transportasi dan
akomodasi yang cukup. Faktor penunjangnya adalah prasarana dan utilitas umum,
seperti jalan raya, penyediaan air minum, listrik, tempat penukaran uang, pos dan
telekomunikasi, dan sebagainya (Hari Karyono, 1997).
Menurut Prof. Salah Wahab, suatu aktivitas manusia yang dilakukan
secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang
dalam suatu negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang
dari daerah lain (daerah tertentu, suatu negara, atau benua) untuk sementara waktu
dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Bagi suatu negara yang menganggap pariwisata sebagai suatu industri
yang menghasilkan produk yang dikonsumsi di tempat tujuan, maka ini dapat
dianggap sebagai suatu ekspor yang tidak kentara (invisible exports). Dan manfaat
yang diperoleh dapat berpengaruh positif dalam perekonomian, kebudayaan dan
kehidupan sosial masyarakat (Oka, 1996).
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan
untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna berrekreasi untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Oka, 1996)
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu :
(1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4)
Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata.
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait
di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi :
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata.
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata.
B. Wisatawan
Menurut IUTO (International Union of Official Travel Organizations),
istilah wisatawan pada prinsipnya harus diartikan sebagai orang-orang yang
sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan
maksimal 3 bulan di dalam suatu negara yang bukan merupakan negara di mana
biasanya ia tinggal. Mereka ini meliputi :
(1) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang,
untuk keperluan pribadi, kesehatan dan sebagainya.
(2) Orang-orang yang sedang mgengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri
pertemuan, konferensi, musyawarah, atau di dalam hubungan sebagai utusan
berbagai badan atau organisasi (ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik,
olahraga, keagamaan, dan sebagainya).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(3) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis.
(4) Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang
diposkan di suatu negara lain hendaknya jangan dimasukkan dalam kategori
ini; tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka hal itu
dapat digolongkan sebagai wisatawan (Oka, 1996).
Menurut WTO (World Tourism Organization), wisatawan adalah seorang
pengunjung untuk sekurang-kurangnya satu malam tetapi tidak lebih dari satu
tahun dan yang dimaksud utama kunjunganya adalah tidak lain dari melaksanakan
suatu kegiatan yang mendatangkan penghasilan dari negeri yang
dikunjungi (Gamal, 2004).
Jenis dan macam wisatawan berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana
perjalanan dilakukan. Wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Foreign Touristt
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan negara di mana ia biasanya tinggal.
Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.
2. Domestic Foreign Tourist
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas,
dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal.
Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak
pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia
bertugas).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. Domestic Tourist
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam
batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.
Misalnya, warga Negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Bali atau
Danau Toba. Wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau
wisatawan nusantara (wisnus).
4. Indigenous Foreing Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatanya
berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan
wisata di wilayah negaranya sendiri.
5. Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang
terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan, bandara, dan stasiun
bukan atas kemauannya sendiri.
6. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata, tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuanya yang utama selesai. Jadi,
perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu
bisnis selesai dilakukan (Gamal, 2004).
C. Museum
1. Pengertian
Menurut berbagai sumber, museum memiliki arti sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. Museum berasal dari kata “mousa” yang mempunyai arti pengetahuan
ruang atas tempat menyimpan benda-benda seni dan pengetahuan
(American Corporation of architects 1968).
b. Berdasarkan definisi yang diberikan (International Council of Museum)
museum adalah institusi permanent untuk melayani kebutuhan publik
dengan sifat terbuka dan usahanya adalah melakukan pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda
nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan
kesenangan.
c. Museum merupakan lembaga tetap yang tidak mencari keuntungan, yang
bertugas menghimpun, merawat dan menyajikan benda-benda sebagai
pembuktian alam, manusia, kebudayaan untuk kepentingan studi dan
rekreasi. ICOM (international council of museum).
d. Museum merupakan bagian atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan, merawat benda-benda yang mempunyai nilai-nilai tertentu
seperti nilai budaya, sejarah, dan sebagainya (KBI kontemporer, 664).
2. Tugas, Fungsi dan Peranan Museum
Beberapa tugas dan fungsi museum antara lain :
a. Mengumpulkan benda-benda untuk koleksi, merawat dan mengawetkan.
b. Membantu metodik dan didoktik sekolahan dengan cara berkaidah setiap
kunjungan ke museum.
c. Memamerkan benda-benda koleksi dan memasyarakatkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Sarana untuk memamerkan, menyelidiki, dan menerangkan benda-benda
koleksi kepada pengunjung.
e. Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan hasil budaya.
f. Sebagai dokumentasi dan penelitian ilmiah.
g. Pusat penyaluran ilmu untuk umum.
h. Pusat peningkatan apresiasi budaya.
i. Media pembinaan sejarah alam, ilmu pengetahuan dan budaya.
3. Syarat-Syarat Museum
Sebagai sebuah ruangan untuk pameran untuk karya seni dan ilmu
pengetahuan, museum memiliki berbagai syarat ruang yaitu :
a. Mendapatkan cahaya yang terang merupakan bagian dari pameran yang
baik.
b. Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembapan, kering dan debu.
4. Perancangan Museum dan Area Pamer
Terutama di ruang pamer harus terdapat sirkulasi yang baik dan harus
didesain dengan fleksibelitas yang tinggi. Hal-hal yang mempengaruhi
sirkulasi antara lain adalah orientasi pengunjung dan penyediaan fasilitas
tambahan seperti kursi pada area transisional, karena penting untuk memberi
pengunjung waktu untuk menikmati objek tanpa berdiri terlalu lama.
Untuk mendesain ruangan pamer diperlukan hal-hal berikut :
1. Variasi pintu atau akses masuk dapat membantu mengarahkan pengunjung
dan meletakkan dijalur-jalur yang sering didatangi pengunjung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Menghindari kesan monoton dengan cara variasi dimensi, warna dan
material elemen interior pencahayaan.
3. Pintu bias ditempatkan pada sudut yang paling jauh dengan demikian
ruangan lebih terasa efekif.
4. Pengaturan view penting apalagi di area-area yang sering didatangi
pengunjung.
5. Penempatan karya atau objek yang menarik perhatian perlu untuk
memberi nilai lebih pada ruang itu sendiri dan menarik perhatian
pengunjung (time saver standards for building types, 370-371).
D. Pengertian Pramuwisata
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah guide
daripada pemandu wisata maupun pramuwisata. Guide selalu dikaitkan dengan
“orang bule, turis” (wisatawan). Setiap orang yang menemani wisatawan makan
di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, menonton
pertunjukan, belanja di souvenir shop, dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai
guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya
pramuwisata itu. Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah seseorang yang
menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan
dalam melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut antara lain mengunjungi
objek dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata
lainnya dan untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pramuwisata adalah
petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
diperlukan wisatawan. Pramuwisata disebut juga pemandu wisata atau Guide
dalam Bahasa Inggris. Menurut Peraturan Menparpostel Republik Indonesia
pramuwisata adalah seseorang yang bertugas memberikan bimbingan, penjelasan
dan petunjuk tentang objek wisata serta membantu keperluan wisatawan lainnya.
Menurut M.A. Desky, pengertian pramuwisata atau guide berdasarkan posisinya
ada tiga macam yaitu:
1. Pramuwisata lepas adalah seorang pramuwisata lepas yang sama sekali tidak
mempunyai ikatan dengan instansi yang bergerak di bidang pariwisata. Dia
bekerja ketika tenaganya dibutuhkan, dan dia dibayar berdasarkan jumlah jam
kerja.
2. Pramuwisata Semi Staf ialah seorang pramuwisata yang hanya bekerja pada
satu instansi wisata saja. Oleh karena itu dia harus bekerja sesuai tugas yang
diberikan, tetapi dia tidak memperoleh gaji bulanan melainkan gaji sesuai
jumlah jam kerja.
3. Pramuwisata Staf yaitu pramuwisata yang bekerja secara resmi pada instansi
tertentu. Dia memperoleh gaji bulanan sebagaimana karyawan lain. Selama
tidak ada tugas pemanduan, dia harus ikut membantu pekerjaan lain yang ada
di instansi tersebut ( M.A. Desky, 1998 ).
Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Di Indonesia, secara
nasional telah dibentuk organisasi yang mewadahi profesi ini, yaitu Himpunan
Pramuwisata Indonesia atau HPI. Organisasi ini telah memiliki jaringan ke
seluruh provinsi di Indonesia. Di beberapa daerah juga terbentuk sejumlah
organisasi serupa yang bersifat lokal. Secara umum, seseorang yang hendak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
menjadi pramuwisata di Indonesia disyaratkan untuk memiliki licence yang
diterbitkan oleh HPI. Ketentuan ini terutama bagi pramuwisata yang melayani
wisatawan asing agar kualitas pribadi pramuwisata selalu mencerminkan ke-
Indonesia-an serta menjaga validitas berbagai informasi yang disampaikan kepada
wisatawan. Termasuk juga kinerja pramuwisata dalam kaitannya dengan "pihak
pemakai" yaitu biro perjalanan wisata yang membawa wisatawan.
Oleh karena itu untuk menjadi pramuwisata yang baik, seorang
pramuwisata harus mempunyai keahlian-keahlian antara lain:
1. Mempunyai nilai komersil yang bisa dipromosikan, serta mempunyai sikap dan
kepribadian yang menarik.
2. Mampu memberikan informasi secara tepat.
3. Menguasai lebih dari satu bahasa asing.
4. Mengetahui ilmu P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
5. Mampu bekerja secara sistematis, rapi, teratur, dan mampu
berorganisasi (M Kesrul, 2004).
E. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu Communicatio yang
berarti “sama makna”. Suatu komunikasi dapat terjadi bila antara orang-orang
yang berhubungan memiliki kesamaan makna pengenal permasalahan yang
disampaikan. Menurut Wilbur Schrahman, komunikasi berarti menyatakan
gagasan untuk memperoleh kesamaan dengan pihak lain mengenai objek tertentu
( Euis, 2004: 13 ). William C. Himstreet mengatakan komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui suatu sistem biasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku ( Euis, 2004: 13 ).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman atau
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga yang
dimaksud dapat dipahami (Euis, 2004: 13).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan komunikasi dapat
terjadi bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang
menerima pesan atau komunikan.
Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
komunikasi, seseorang atau lembaga dapat saling mengadakan interaksi satu
dengan lainnya. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai “membuat orang lain
menjadi tahu”. Maka dengan komunikasi orang yang semula tidak tahu menjadi
tahu. Apabila komunikasi yang kita lakukan berhasil, maka dapat mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian barang atau jasa. Adapun manfaat
komunikasi antara lain; menumbuhkan keinginan yang baru, mempercepat omset
penjualan, dan mempercepat proses pembelian. Akan tetapi tidak semua
komunikasi dapat berjalan dengan baik. Komunikasi juga memiliki berbagai
hambatan. Salah satunya adalah mengenai penafsiran pesan, kesalahan
menafsirkan pesan dapat terjadi karena perbedaan latar belakang, perbedaan
bahasa, dan pernyataan emosional.
Dalam dunia pariwisata komunikasi memegang peranan penting.
Penguasaan bahasa menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan usaha
tersebut, karena dengan menguasai berbagai bahasa, akan meningkatkan omset
penjualan pariwisata tersebut. Masalah yang sering dihadapi dalam bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pariwisata adalah bahasa akan tetapi ditinjau dari aspek ekonomi penguasaan
bahasa merupakan kunci utama dalam usaha keberhasilan tersebut. Maka dalam
bidang ini, penguasaan berbagai bahasa untuk memperlancar komunikasi sangat
perlu dikembangkan (Ayu Riandriani, 2007).
F. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pemberian pelayanan
yang baik kepada pelanggan bukan merupakan hal yang mudah mengingat banyak
kendala yang akan dihadapi, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar
perusahaan. Upaya memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan harus
dilakukan secara sungguh-sungguh. Pelayanan yang baik berarti menyiapkan
sumber daya yang handal dengan segala kelebihannya. Kesiapan sumber daya ini
harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Fandy Tjiptono (1996) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Jasa”
mengatakan bahwa pelayanan atau jasa merupakan hal yang bersifat personal,
artinya dilakukan oleh individu tertentu kepada individu yang lain. Oleh sebab itu
setiap pelanggan harus dilayani secara personal sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing. Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam pelayanan yaitu
kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Keempat komponen tersebut
merupakan satu kesatuan pelayanan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan atau
jasa menjadi tidak optimal bila ada komponen yang kurang. Untuk mencapai
tingkat yang optimal setiap karyawan harus memiliki suatu keterampilan tertentu,
di antaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, tenang dalam bekerja,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dan lain sebagainya. Dengan demikian upaya untuk mencapai tingkat yang paling
optimal bukan pekerjaan yang mudah. Akan tetapi bila hal tersebut dilakukan,
maka perusahaan atau instansi yang bersangkutan akan dapat meraih manfaat
besar terutama berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan yang besar.
Semakin baik pelayanan yang diberikan semakin puas para pelanggan.
Kepuasan pelanggan sendiri adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya
(Kotler, 2000 ).
G. Penerjemahan Bahasa China
Secara khusus penerjemahan adalah proses pengalihan bahasa, kata demi
kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Tujuan penerjemahan adalah untuk
menghasilkan satu terjemahan yang membawa makna yang sama dengan makna
dari bahasa asing. Penerjemahan merupakan kegiatan yang memerlukan
kesungguhan. Oleh sebab itu, penerjemahan seharusnya dilakukan dengan baik
dan benar sesuai dengan tata bahasa yang ada. Penerjemahan juga dapat diartikan
sebagai ilmu yang digunakan untuk membantu dalam pengartian bahasa asing
yang digunakan dalam suatu percakapan.
Bahasa China adalah bahasa tonel, yaitu bahasa yang mengedepankan
intonasi sebagai pembeda arti. Bahasa ini digunakan penduduk terbanyak di dunia,
karena negara China mempunyai jumlah penduduk paling besar, Bahasa China
masuk ke beberapa negara di dunai melalui kerjasama ekonomi.
Jenis penerjemahan Bahasa China secara umum ada 2 macam yaitu
penerjemahan secara lisan dan secara tulis. Penerjemahan secara lisan berarti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
penerjemahan secara langsung dalam percakapan. Penerjemahan dengan cara ini
merupakan penerjemahan dengan sistem mendengarkan. Kelemahan
penerjemahan lisan adalah seseorang tersebut tidak mengenal seperti apa tulisan
dari kata yang diucapkan. Penerjemahan secara tuli adalah penerjemahan yang
dilakukan dengan menggunakan tulisan buku. Kelebihan penerjemahan Bahasa
China secara tulis adalah seseorang akan mampu membaca dan berbicara dengan
baik sebab seseorang akan mengetahui apa yang diucapkan dan bagaimana
penulisannya (belajar China.wordpress.com).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Instansi
Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Museum
ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kompleks Sriwedari, Kota Surakarta (Solo).
Tidak banyak orang yang mengetahui tentang museum yang menyimpan benda-
benda peninggalan sejarah Kraton Surakarta dan kebudayaan Jawa ini. Museum
yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1890 M. atau pada hari Selasa kliwon
tanggal 15 Maulud 1820 ehe (tahun Jawa) ini menyimpan berbagai koleksi dari
R.T.H. Djojohadiningrat II, sang pemrakarsa perkumpulan paheman Radya
Pustaka ini, didirikan oleh K.R.A. Sosrodiningrat IV yang saat itu menjabat
sebagai patih pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana IX.
Awalnya museum ini berada di salah satu ruang di kediaman K.R.A.
Sosrodiningrat IV di kepatihan yang bernama Panti Wobowo. Kemudian atas
prakarsa Paku Buwana X, museum lantas dipindahkan ke Loji Kadipolo pada
tanggal 1 Januari 1913. Gedung Loji Kadipolo yang menjadi lokasi museum
sekarang ini tanahnya dibeli oleh Sri Susuhunan Paku Buwana X dari seorang
Belanda bernama Johannes Buselaar seharga 65 ribu gulden Belanda dengan akta
noktaris 13/VII tahun 1877 nomor 10 tanah eigendom. Arsitektur bangunan model
Belanda tidak banyak mengalami perubahan dengan pintu model klasik, pintu
dobel berkaca dan kayu jati, jendela dengan model dobel dengan teralis dan kayu.
Warna bangunan sama dengan warna bangunan Keraton Surakarta yaitu paduan
warna putih, biru dan kuning emas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Di depan gedung kita akan menjumpai patung Ranggawarsito, salah satu
pujangga terkenal yang cukup disegani di Jawa. Patung ini diresmikan oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 11 November 1953. Memasuki ruang teras
gedung kita akan menemukan koleksi arca dan meriam serta beberapa batu
peringatan ulang tahun museum ini. Ada beberapa ruang pada gedung ini. Di
ruang pertama kita akan menemukan patung Sosrodiningrat IV sang pendiri
museum tepat berada di depan pintu masuk. Di ruang pertama ini kita akan
menemukan ruang wayang. Ruang tersebut adalah tempat untuk memajang
wayang yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk wayang dari Wayang
Purwa, Wayang Klitik, Wayang Beber, Wayang Madya, Wayang Bali, Wayang
Nang (Wayang Tradisional Thailand). Ada juga peninggalan lain seperti :
1. Wayang Kulit Gedhong
Adegan Raden Panji Sinum Perdopo diiringi punakawan Sebul Dal Palet
berhadapan dengan Dewi Kumudaningrat dan Emban Pradopo.
2. Burung Jatayu
Tokoh jatayu yaitu seekor burung yang menyelamatkan Shinta dari
cengkaraman Rahwana, merupakan peninggalan PB. X.
3. Patung Wayang Gaya Bali Raksasa Rahwana
Dibuat pada masa PB. IV yang merupakan koleksi dari para bangsawan pada
masa tersebut, patung itu mengisahkan tentang tokoh Rahwana ketika sedang
menculik Shinta pada cerita Ramayana.
4. Topeng Panji
Topeng Etnik yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita Panji.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Ruang kedua adalah ruang keramik, ruangan yang menyimpan benda
keramik seperti gerabah model jawa, gerabah model Thailand, piring sewon, gelas
kristal, serta piala porselain dari Napoleon Bonaparte.
1. Piala Porselain dari Kaisar Napoleon
Piala tersebut merupakan hadiah pemberian Kaisar Napoleon Bonaparte I
untuk Raja Pakubuwono IV sekitar tahun 1811, hadiah piala porselain
tersebut diberikan dengan maksud bahwa Kaisar Napoleon pada saat itu
sedang merayakan kelahiran putranya.
2. Kristal Antik
Merupakan peninggalan PB. X mangkuk kristal ini memiliki simbol Kerajaan
Balanda
3. Gerabah Kuno
Gerabah atau kerajinan dari tanah liat ini peninggalan dari era PB. X
digunakan untuk tempat air dan hiasan rumah Jawa berbentuk seperti
genthong dan tidak berukir.
Koridor adalah ruang tengah yang menghubungkan antara ruang depan
yakni ruang wayang ke ruang etnografika dan kanan kirinya terdapat rungan
keramik, perunggu, tosan aji, perpustakaan, marmer, meriam lela dan sebagainya.
Terdapat pula peninggalan-peninggalan lain seperti :
1. Pedang Raja Amangkurat II
Pedang dibuat dengan gaya Eropa berukir perak, yang dimiliki oleh Raja
Amangkurat II, dimasa pemerintahannya pada zaman mataram sekitar abad 18
M.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Tosan Aji
Tosan Aji adalah pusaka logam yang bertuah dan merupakan senjata
tradisional Jawa yang dibuat sekitar abad 8-18 M, sebagian koleksi keris-keris
tersebut adalah peninggalan dari PB. X dan hibah dari masyarakat pecinta
budaya.
Tangguh/Zaman Pembuatan Tosan Aji:
- Zaman Purwacarita abad 8
- Zaman Jenggala abad 11
- Zaman Pajajaran abad 14
- Zaman Majapahit abad 15
- Zaman Mataram abad 16
3. Orgel
Orgel adalah sebuah kotak musik yang mana merupakan hadiah dari
kaisar Napoleon Bonaparte pada Sinuwun PB. IV bersamaan dengan piala
Napoleon Bonaparte.
Di ruang selanjutnya adalah ruang tempat penyimpanan tosan aji
(senjata tradisional) dari Jawa, Bali, Madura dan Sumatra. Keris Jawa
kebanyakan sumbangan dari para bangsawan maupun pecinta budaya dari
masa R. T. H. Hadi Wijaya.
Memasuki ruangan selanjutnya adalah ruang perpustakaan, ruangan
ini merupakan tempat utama museum sebagai tempat mencari data tentang
naskah kuno, serat dan babad Jawa ataupun kerajaan lain di Indonesia.
Kebanyakan dikarang oleh pujangga zaman dulu seperti Rangga Warsita, Ki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Padmosusastro dan Yosodipuro, dan sebagian buku berbahasa asing seperti
Belanda, Perancis, dan Inggris, hingga saat ini perpustakaan masih digunakan
untuk para mahasiswa atau para intelektual yang ingin mencari data-data untuk
bahan skripsi atau sekedar belajar pengetahuan tentang Jawa.
1. Buku Manca Negara
Merupakan buku peninggalan Belanda, buku-buku tersebut memuat tulisan
tentang hasil bumi Indonesia pada masa penjajahan serta ensiklopedia
tentang suku-suku Indonesia dalam Bahasa Belanda, Inggris atau Prancis.
Ditulis sekitar tahun 1800-an.
2. Buku-Buku Jawa
Serat kuno berbahasa Jawa ini kebanyakan masih ditulis dengan huruf
Aksara Jawa baik itu carik (tulisan Jawa) atau cap (ditulis cetak) yang
kebanyakan adalah naskah kuno, geguritan, serat, riwayat atau hikayat dan
babad. Buku ini kebanyakan merupakan karya dari para pujangga Keraton
seperti R. Nyt Ronggo Warsito, Yosodipuro, PB. IV dan Empu Sedah.
Dibuat antara tahun 1800-1900-an, dan juga buku karya pujangga baru.
Di depan ruang perpustakaan ada ruang perunggu, ruang tersebut
banyak menyimpan benda-benda bersejarah yang terbuat dari perunggu yang
kebanyakan berasal dari abad 7-9 M. seperti :
1. Relung Rambut Budha.
Pecahan arca sang Budha Gautama yang merupakan bagian dari kepalanya
yakni ikatan rambut yang merelung berpradaksima (berbentuk melingkar),
pecahan relung rambut budha ditemukan didaerah Gantiwarno Klaten. Arca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
ini terbuat dari perunggu, tingginya kurang lebih 4 meter. Kemungkinan
arca Budha dalam posisi padmasima (bersila). Arca ini dahulunya
ditempatkan di Candi Sewu Prambanan namun telah lenyap hal tersebut di
ungkapkan oleh Dr. J. L. A. Brandes yang menemukan tempat duduk arca
dicandi tersebut tidak memakai pijakan kaki dan mirip dengan ciri-ciri
dudukan arca Budha.
2. Arca Ciwa Parwati
Arca perunggu Ciwa Parwati yang terbuat dari perunggu murni, posisi arca
bergandengan berdiri diatas teratai dan berhiaskan dua buah chattra
(payung).
3. Genta atau Lonceng
Terbuat dari perunggu asli bergatung pada kayu berukir dan berhiaskan
huruf Aksara Jawa.
4. Patahan Lengan Awalokitecwara
Dua buah tangan Awalokitecwara tersebut terbuat dari perunggu dan
dilapisi emas. Dimuseum ini hanya menemukan dan menyimpan tangannya
saja karena tubuh arca berada di Museum Nasional Jakarta, dua tangan
Awalokitecwara ini dalam posisi yang kanan varamudra (telapak tangan
mengarah kebawah) dan tangan yang kiri memegang pustaka (kitab) kedua
tangan Awalokitecwara tersebut pada tahun 1981 pernah dipimnjam oleh
PBB untuk dipamerkan di luar negri guna mengumpulkan dana untuk
renovasi kembali Candi Borobudur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Ruang memorial, ruang ini adalah ruang untuk memajang gambar PB.
dan para kurator museum. Dalam ruangan ini terdapat meja, kursi kerja,
gambar para kurator museum, gambar PB. IX sampai PB. XII, dan juga
terdapat mesin ketik huruf Jawa milik Raden Hadiwijaya pada tahun 1926-
1969, digunakan untuk menulis surat resmi paheman Radya Pustaka.
Selanjutnya adalah ruangan etnografika, ruangan yang merupakan
penyimpanan gamelan dan berbagai barang seni, dan kegiatan sehari-hari para
raja dan bangsawan zaman dahulu seperti dipan (tempat tidur), alat kinangan,
alat makan, mesin jam panggung, joli jempono, kremun, jodang sesaji, dan
berbagai irah-irahan (topi) bentuk wayang serta untuk para abdi Keraton dan
gamelan ageng Radya Pustaka milik KRA. Sosrodiningrat IV, ada juga
peninggalan yang lain seperti :
1. Alat Pemintal Kuno (Antihan)
Alat tersebut merupakan peninggalan Raja PB. III pada sekitar tahun 1749-
1788 alat ini dipergunakan memintal benang yang akan dijadikan kain
secara tradisional.
2. Canthik Rajamala
Digunakan sebagai canthik (halauan) perahu pesiar istana pada zaman PB.
IV. Perahu tersebut dibuat oleh putra mahkotanya. Bentuk canthik Rajamala
yaitu tokoh jagoan wiratha dalam lakon kongso perahu. Ada dua patung
Rajamala yang paling depan berada di Museum Radya Pustaka bersama
canthik perahu pengiringnya, sedangkan patung Rajamala posisi belakang
perahu saat ini disimpan di Museum Keraton Surakarta, digunakan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
masa PB. IV sampai PB. IX untuk leyang limban (bepergian) keluarga
Keraton apabila Bengawan Solo banjir. Sambil membagikan makan dan
untuk menghibur rakyatnya yang sedang terkena musibah dengan arak-
arakan perahu, sehingga masyarakat Surakarta pada waktu itu walaupun
terkena musibah tidak menjadi soal berat, perahu canthik Rajamala ini
terbuat dari kayu jati. Selain itu perahu ini sering mengarungi Sungai
Bengawan Solo ke Pulau Madura. Dalam cerita, dikisahkan salah satu putri
bupati Cakraningrat dari Madura pada saat itu menjadi garwa prameswari
(istri pertama) PB. IV. Karena, PB. IV pada saat menjadi Putra Mahkota
menciptakan perahu kayu berukuran besar berkepala raksasa. Warna kayu
pada candik itu juga khas warna Madura, yakni merah hati
3. Mata Uang Kuno
Mata uang kuno merupakan koleksi museum yang berasal dari Belanda,
China, Jepang, Inggris, Amerika, India, Indonesia, Denmark, Spanyol,
Bolivia, Australia dan Perancis, terdiri dari mata uang logam dan mata uang
kertas.
4. Gamelan Ageng Radya Pustaka
Merupakan peninggalan KRA. Sosrodiningrat tahun 1890 tersebut dari
perunggu asli, gamelan tersebut dulu difungsikan untuk kursus kaniyagan
(nabuh gamelan) dan digunakan untuk mengiringi wayang, karawitan atau
uyon-uyon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
5. Maligi
Tempat sakral yang dulunya dipakai oleh Putra Mahkota Raja untuk
melaksanakan upacara “supitan”. Maligi ini merupakan miniature saja yang
mana benda aslinya tersimpan di Keraton Kasunanan Surakarta. Maligi ini
dapat dibongkar pasang dan akan dikeluarkan pada saat ada upacara
“supitan” Putra Mahkota yang kelak akan menjadi Raja.
6. Mesin Jam Panggung Keraton Kartasura
Mesin jam ini dulunya digunakan untuk penunjuk waktu yang diletakan
ditaman Keraton Kartasura pada masa PB. I ketika saat itu Keraton masih
bertempat didaerah Kartasura pada tahun 1740.
7. Wayang Purwa
Wayang purwa dengan ukiran besar terbuat dari kulit lembu,
menggambarkan tokoh dewa amral (punta dewa) dan ala merchu (krisna)
yang mana tokoh tersebut adalah perwujudan dari punta dewa dan krisna
ketika sedang marah dalam versi cerita wayang kulit. Merupakan
peninggalan PB. X dan digunakan sebagai hiasan dinding atau cinderamata
dalam ukiran yang lebih kecil, wayang tersebut digunakan untuk menghibur
raja, bangsawan dan rakyat jelata dengan mengusung cerita Mahabarata dan
Ramayana.
Berikutnya adalah ruang miniatur, yang merupakan ruang untuk
menyimpan benda-benda miniatur seperti :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Makam Imogiri
Makam raja-raja mataram yakni dari Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Bertempat di Imogiri Bantul Yogyakarta.
2. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak merupakan bangunan masjid yang dibangun pada
periode XV Masehi dan dibangun oleh Wali Songo maka masjid ini disebut
dengan Masjid Wali Songo.
3. Panggung Sangga Buwana
Adalah tempat dimana raja-raja melakukan meditasi dan untuk bertemu
dengan penguasa laut selatan yang disebut Kanjeng Ratu Kidul. Menurut
peraturan hanya raja-raja yang boleh memasuki tempat tersebut. Bangunan
aslinya berada dipelataran Keraton Surakarta Hadiningrat.
Ruangan terakhir adalah ruang Arca, ruangan ini adalah tempat untuk
penyimpanan arca-arca batu dari abad 7-10 M. yang ditemukan kebanyakan
dari daerah Klaten. Kebanyakan arca-arca tersebut adalah arca zaman kerajaan
Hindu serta prasasti dengan huruf Tiongkok, seperti :
1. Wisnu Anata Sayanha
Dewa wisnu dalam kepercayaan Hindu sebagai dewa pemelihara bumi.
Posisi arca tidur, diperkirakan abad 10-15 M.
2. Arca Durga Mahesasura Mardini
Disebut juga Dewi Parwati merupakan istri dari Dewa Siwa, dalam
kepercayaan hindu merupakan dewi pencipta bentuk adalah sosok
perempuan cantik dengan delapan tangan merupakan “chakti” Shiwa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mengalahkan Lembu Mahesa/Raksasa Asura. Arca ini ditemukan didaerah
Prambanan Klaten yang dibuat sekitar abad 7-8 M.
3. Arca Ganesa
Ditemukan di daerah Klaten dan dibuat sekitar abad 7-8 M. Arca Ganesa
dalam posisi duduk mempunyai empat tangan. Tangan kiri depan
memegang potongan gading tangan kiri kanan memegang magkuk harta,
tangan kanan belakang memegang paracu berbentuk gajah bergading dua
dan duduk diatas bunga delapan buah. Dalam kepercayaan Hindu, ganesha
merupakan dewa pengetahuan, putra dewa siwa dan dewi parwati (durga)
4. Lingga
Merupakan sarana ibadah. Lingga juga merupakan simbol kesuburan atau
symbol seks Dewa Siwa, dalam kepercayaan Hindu yang banyak ditemui
dicandi-candi Hindu biasanya dengan pasangannya yaitu yoni merupakan
simbul perempuan biasanya terdapat pada candi Hindu yang menganut
kepercayaan. Lingga tersebut ditemukan didaerah Klaten Prambanan dibuat
sekitar abad 6-7 M.
5. Prasasti Anggahana
Prasasti ini digunakan sebagai penanda daerah bebas upeti atau pajak
kepada raja yang memerintah pada masa Mataram Hindu. Prasasti ini
ditemukan didaerah Klaten diperkirakan dibuat sekitar 8 M.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
B. Kegiatan yang Dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan
Penulis melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Museum
Radya Pustaka mulai tanggal 3 Maret 2009 s/d 5 April 2009, kegiatan dimulai
pukul 09.00 s/d 13.00. adapun rincian pelaksanaan tugas adalah sebagai berikut :
a. Minggu Pertama
Minggu pertama, penulis dikenalkan dengan pengurus beserta tugas-tugasnya.
Tahap berikutnya, penulis mempelajari materi yang harus dijelaskan kepada
wisatawan berkaitan dengan objek wisata museum Radya Pustaka, antara lain
tentang sejarah berdirinya museum, beserta benda-benda bersejarah yang
tersimpan di Museum Radya Pustaka, dan sebagainya. Untuk memperlancar
tugas ini, penulis mengikuti Guide yang sedang bertugas sambil mencatat hal-
hal yang diperlukan. Selain itu, penulis mencari bahan-bahan lain yang masih
berhubungan di buku-buku serta browsing di internet. Setelah menguasai,
pengurus Museum Radya Pustaka mengizinkan penulis mendampingi
wisatawan yang berkunjung ke museum. Namun, pada tahap ini penulis hanya
diizinkan mengantar wisatawan domestik yang bersifat perorangan, belum
diizinkan membawa rombongan.
b. Minggu Kedua dan Minggu Ketiga
Awal minggu kedua, penulis masih belum boleh membawa rombongan
maupun wisatawan asing. Namun, mulai tengah minggu ini, penulis diizinkan
membawa wisatawan domestik dan asing, perorangan maupun rombongan.
Wisatawan asing yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka kebanyakan
berasal dari Australia, Jerman, Jepang, China, Malaisya dan juga ada negera-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
negara lain yang berkunjung. Untuk wisatawan yang berasal dari Jepang,
penulis tidak mendampingi karena sudah ada Guide yang khusus untuk
wisatawan Jepang. Penulis tidak mengalami kesulitan yang besar ketika
mendampingi wisatawan dari daratan Eropa maupun Amerika karena sebagian
besar dari mereka mampu menguasai Bahasa Inggris dengan baik. Kesulitan
dirasakan penulis ketika mendampingi wisatawan dari China, Hongkong,
Thailand, dan negara sekitarnya. Hal ini disebabkan sebagian besar wisatawan
tersebut hanya mampu berkomunikasi dengan Bahasa Daerah mereka dan
Bahasa China, hampir tidak ada yang menguasai Bahasa Inggris, maka penulis
meminta bantuan staf museum untuk memandu mereka.
c. Minggu keempat
Di akhir masa praktek kerja lapangan ini, penulis hanya sesekali mengantar
wisatawan, karena selain menjadi guide penulis juga diberikan wawasan
tentang pengelolaan tiket dan tentang katalog buku. Di minggu terakhir ini
penulis cenderung ditugaskan untuk mengkatalog ulang buku-buku yang ada di
museum, baik di perpustakaan maupun di ruang komite.
C. Pembahasan
Museum Radya Pustaka memiliki berbagai keistimewaan yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi wisatawan China. Mereka merasa senang dapat melihat
bangunan klasik serta peninggalan budaya di Museum Radya Pustaka. Namun,
sebagian besar dari wisatawan China tersebut merasa kurang puas terhadap
pelayanan yang diberikan. Hal ini dikarenakan tidak adanya seseorang yang
mampu menjawab semua pertanyaan mereka. Hanya sedikit dari wisatawan China
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
yang mampu berbahasa Inggris dengan baik, sehingga sering terjadi kesulitan
dalam komunikasi antara wisatawan dengan pramuwisata yang mendampingi
mereka.
Berdasarkan keterangan Yanti koordinator pramuwisata Museum Radya
Pustaka, bahasa asing yang benar-benar dikuasai oleh semua pramuwisata yang
bekerja di Museum Radya Pustaka adalah Bahasa Inggris. Selain itu, ada
beberapa pramuwisata yang khusus menguasai bahasa asing tertentu selain
Bahasa Inggris, Nia menguasai Bahasa Inggris, Ruly menguasai Jepang, Windy
menguasai Bahasa Inggris, serta Yanti yang menguasai Bahasa Inggris dan
Jerman. Dengan kemampuan tersebut, wisatawan China yang tidak mampu
berbahasa Inggris hanya diantar untuk melihat-lihat tanpa diterangkan secara
detail tentang bangunan dan peninggalan budaya yang ada di Museum Radya
Pustaka, bahkan dibiarkan hanya melihat-lihat saja. Oleh karena itu tingkat
kunjungan wisatawan China di Museum Radya Pustaka masih minim dikarenakan
tidak adanya pemandu wisata yang bisa berbahasa China.
Untuk wisatawan yang menggunakan Bahasa China namun tidak
membawa pemandu penulis mencoba menawarkan jasa pemandu, berikut adalah
tahapannya:
- Tahap Penyambutan
- Tahap Penawaran Jasa
- Tahap Pengenalan
- Tahap Pemanduan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Tahap Penyambutan
Pada tahap ini, penulis berdiri menyambut wisatawan di depan loket.
Ketika wisatawan tiba, penulis memberikan kata sambutan bagi wisatawan.
Berikut adalah sebuah contoh percakapan antara pemandu dan wisatawan pada
saat penyambutan.
Pemandu : Selamat datang di museum Radya Pustaka.
欢 迎 您 来 到 “ Radya Pustaka” 博物馆 。
Wisatawan asing berbahasa China : Terima kasih.
谢 谢 。
Pemandu : Apakah perjalanan anda baik-baik saja?
您 一 路 上 还 好 吧 ?
Wisatawan asing berbahasa China : Baik-baik saja.
还 可 以。
2. Tahap Penawaran Jasa
Setelah memberikan kata sambutan, seorang Pemandu wisata biasanya
langsung menawarkan jasa untuk memandu wisatawan tersebut.
Pemandu : Saya adalah pemandu wisata disini. Apakah anda mau saya
menjadi pemandu anda?
我 是 这 里 的 导 游 。您 想 不 想 我 作 你 的 导 游?
Wisatawan asing berbahasa China : Saya mau.
好 吧。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Tahap pengenalan
Pada tahap ini seorang pemandu memulai kegiatan memandu
wisatawan. Dengan menyampaikan garis besar isi museum.
Pengantar museum
博物馆简介
Ruang 1 adalah ruangan wayang
第一个房间是傀儡房
Ruang 2 adalah ruangan keramik
第二个房间是陶艺室房
Ruang 3 adalah ruangan penghubung atau koridor
第三个房间是连走或廊接房
Ruang 4 adalah ruangan senjata tradisional
第四个房间是武器传统房
Ruang 5 adalah ruangan perpustakaan
第五个房间是图书馆
Ruang 6 adalah ruangan perunggu
第六个房间是青铜室房
Ruang 7 adalah ruangan memorial
第七个房间是纪念室房
Ruang 8 adalah ruangan etnografika
第八个房间是乐器室传统房
Ruang 9 adalah ruangan miniatur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
第九个房间是小型空间房
Ruang 10 adalah ruangan arca
第十个房间是雕像房
4. Tahap Pemanduan
Berikut adalah beberapa kalimat saat memandu wisatawan China di
museum Radya Pustaka :
Pengantar: Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia.
Museum ini dibangun oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat pada tahun 28
Oktober 1890.
Radya Pustaka 博物馆 是 印尼 最 古老 的 博物馆. 1890 年 10 月 28 日 由
Kanjeng Adipati Sosrodiningrat 四世皇亲建造的.
Ruangan 1: Di depan gedung, kita akan menjumpai patung Ranggawarsito,
salah satu pujangga terkenal yang cukup disegani di Jawa. Di ruangan ini
terdapat bermacam-macam wayang.
在建筑方面,我们会找到一个雕像 Ranggawarsito, 一个著名的诗人,是 J
爪哇 崇敬 的文学。在这个地方便有很多傀儡。
Ruangan 2: ruangan untuk menyimpan benda keramik, seperti gerabah model
Jawa, gerabah model Thialand, piring sewon, gelas Kristal, serta piala
porselain dari Napoleon Bonaparte.
第二个房间是:为藏台具的方便,正如爪哇弓形的, 陶器模型 Thialand,
水晶玻璃, 陶瓷杯从 Napoleon Bonaparte.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Ruangan 3: ruang tengah yang menghubungkan antara ruang wayang ke ruang
etnografika
第三个房是:连接客厅之间的走廊 etnografika傀儡
Ruangan 4: ruang tempat penyimpanan tosan aji (senjata tradisional) dari Jawa,
Bali, Madura dan Sumatra.
第四个房:存储空间东山阿希(传统武器)由爪哇岛,巴厘岛,马都拉
和苏门答腊。
Ruangan 5: ruangan ini merupakan tempat utama museum sebagai tempat
mencari data tentang naskah kuno.
第五个房:这个房间是一个作为地方,解古代手稿资料馆的主要场所了
Ruangan 6: ruang tersebut banyak menyimpan benda-benda bersejarah yang
terbuat dari perunggu yang kebanyakan berasal dari abad 7-9 M.
第六个房:节省空间的青铜其中来自公元 7-9 世纪的主要对象提出了许
多历史性的
Ruangan 7: ruang ini adalah ruang untuk memajang gambar PB. dan para
kurator museum.
第七个房:这个房间是一个显示图片 Pakubuwono 和博物馆馆长空间
Ruangan 8: ruangan yang merupakan penyimpanan gamelan dan berbagai
barang seni.
第八个房:一储藏室加麦兰和艺术各种货物。
Ruangan 9: ruangan yang di gunakan untuk menyimpan bermacam-macam
miniature.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
第九个房:用于存储的各种微型一个房间。
Ruangan 10: ruangan ini adalah tempat untuk penyimpanan arca-arca batu dari
abad 7-10 M.
第十个房:这个房间是一个存储的石像,从公元 7-10 世纪的地方.
Menurut Nia, staff bagian informasi Museum Radya Pustaka, keberadaan
pramuwisata berpengaruh besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
wisatawan ketika berkunjung ke suatu objek wisata. Seorang pramuwisata harus
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang suatu hal yang tidak dimengerti
wisatawan tersebut, membimbing wisatawan, serta menerangkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan objek wisata yang bersangkutan. Pramuwisata yang
menguasai Bahasa China akan dapat membantu meningkatkan pelayanan terhadap
wisatawan China di Museum Radya Pustaka. Wisatawan yang telah mengunjungi
objek wisata diharapkan membantu promosi penjualan objek wisata tersebut.
Semakin banyak wisatawan yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan,
secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
berikutnya.
Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan penulis berhasil menyelesaikan
beberapa tugas yang telah diberikan. Selama menjalankan tugas sebagai
pramuwisata penulis banyak mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan saat
masa perkuliahan, penulis bisa lebih mendalami proses pemanduan wisata secara
nyata. Yanti selaku staf yang ada di Museum Radya Pustaka dengan sabar
menjelaskan objek-objek yang ada di dalam museum untuk persiapan materi
penulis sebelum menjalakan tugas yang akan diberikan. Setelah materi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
disampaikan cukup, penulis mendalami materi untuk di hafalkan. Yanti juga
menjelaskan langkah-langkah untuk memandu wisatawan.
Pada tahap awal penulis masih didampingi seorang pembimbing karena
penulis belum cukup lancar dalam memandu wisatawan. Oleh karena itu, penulis
baru diizinkan memandu wisatawan lokal yang jumlahnya sedikit. Beberapa hari
berikutnya, penulis bertugas tanpa didampingi pembimbing. Pada tahap ini
penulis mencoba mendampingi wisatawan yang jumlahnya lebih banyak,
kemudian dihari-hari berikutnya penulis mencoba memandu wisatawan asing
yang datang dari Negara Malaysia. Wisatawan tersebut menggunakan Bahasa
Inggris, Melayu dan juga Bahasa China. Walaupun kurang lancar, penulis
mencoba menjelaskan materi dengan Bahasa China, jika terdapat kosakata yang
sulit, penulis menyampaikan materi dengan Bahasa Indonesia.
Penulis tidak dapat menjalankan tugas secara maksimal karena dalam
proses guiding belum ada pembimbing yang menguasai Bahasa China, sehingga
penulis tidak bisa berkonsultasi secara langsung bagaimana seharusnya memandu
wisatawan yang menggunakan Bahasa China. Penulis juga tidak mengetahui letak
kesalahan selama proses guiding berlangsung.
Meskipun kurang maksimal ketika menjalankan tugas, keberadaan penulis
dapat sedikit mewujudkan proses guiding yang lebih baik daripada keadaan
sebelumnya, dimana tidak ada pramuwisata yang mampu berbahasa China sama
sekali. Sebelum penulis menjalankan Praktek Kerja Lapangan di Museum Radya
Pustaka, tingkat kunjungan wisatawan berbahasa China masih terhitung rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Namun setelah penulis menjalankan Praktek Kerja Lapangan tingkat kunjungan
wisatawan berbahasa China mengalami peningkatan.
Penulis juga mendapatkan pengalaman sebagai pengelola tiket dan cara
perawatan buku-buku bersejarah di perpustakaan. Buku-buku kuno yang dikoleksi
oleh Museum Radya Pustaka sangat beragam, oleh karena itu buku-buku
diurutkan sesuai tema buku dan pengarangnya. Penulis diajarkan cara merawat
buku-buku yang sudah usang. Langkah awal penulis diberi perlengkapan sarung
tangan, kuas, dan masker, perlengkapan tersebut sangat diperlukan karena buku
kuno kebanyakan berdebu dan akan terasa gatal jika mengenai kulit. Buku
tersebut kemudian dibersihkan, dibuka perhalaman, jika ditemukan banyak
kerusakan dalam buku, maka diberikan tempat tersendiri untuk penyimpanannya.
Setelah dibersihkan, selanjutnya buku dimasukkan ke dalam lemari dan diberikan
pengawet. Buku-buku yang sudah tersimpan rapi dalam lemari perpustakaan juga
dijaga kelembabannya. Oleh karena itu, suhu dalam ruangan tersebut sangat
dijaga.
Dalam proses tiketing penulis diajarkan tentang pengisian daftar dalam
buku kunjungan. Daftar tersebut terdiri dari anak-anak, umum dan wisatawan
asing dengan harga yang berbeda, untuk anak-anak Rp 1000,-, umum Rp 2500,-
dan untuk wisatawan asing Rp 5000,-. Dikenakan biaya tambahan sebesar Rp
5000,- untuk wisatawan yang membawa camera dan Rp 10.000,- untuk perekam
gambar. Di loket juga tersedia buku panduan seharga Rp 7500,- dan souvenir
seharga Rp 2000,-. Setelah jam kerja berakhir, penulis membuat catatan sementara
dari hasil penjualan, selanjutnya dicocokan dengan tiket yang sudah terjual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. Hambatan dan Solusi
Selama mendampingi wisatawan China yang berkunjung ke museum
Radya Pustaka, penulis mengalami beberapa hambatan, antara lain :
a. Karena tidak adanya pemandu wisata yang menguasai Bahasa China,
penulis mengalami kesulitan dalam berkonsultasi secara langsung. Ketika
penulis benar-benar kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
wisatawan, penulis hanya bisa menyarankan wisatawan agar bertanya ke
bagian perpustakaan karena disana lebih banyak informasi yang bisa didapat.
b. Kosakata penulis yang masih minim sehingga penulis mengalami kesulitan
dalam mengucapkan kata-kata yang akan disampaikan. Penulis mengingat-
ingat kosakata apa saja yang belum dipahami kemudian mencarinya di
kamus untuk dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Pramuwisata yang memiliki kemampuan berbahasa China di Museum Radya
Pustaka memiliki peranan yang penting untuk memberikan pelayanan kepada
wisatawan asing, khususnya yang berkomunikasi menggunakan Bahasa
China. Hal ini dikarenakan pengunjung yang datang Sebagai wisman tidak
hanya datang dari Eropa tapi juga dari negara tetangga yang menggunakan
Bahasa China.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi penulis selama memandu wisatawan
China yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka serta solusi yang dapat
diberikan:
a. Tidak ada pramuwisata yang mampu berbahasa China, sehingga tidak ada
yang mengoreksi terhadap kesalahan-kesalahan selama kegiatan
pemanduan. Solusi yang dapat diberikan adalah dengan menyediakan
pramuwisata berbahasa China.
b. Minimnya kosakata yang dikuasai penulis, sehingga sering terjadi
kesalahan dalam berkomunikasi dengan wisatawan China. Solusi yang
dapat diberikan adalah penulis harus mengevaluasi kosakata apa saja yang
belum dipahami, kemudian mencarinya di kamus untuk dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran yang dapat
dijadikan solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan selama memandu
wisatawan:
1. Menyediakan seorang pramuwisata yang berbahasa China dengan baik dan
benar.
2. Mengoptimalkan promosi untuk lebih mengenalkan Museum Radya
Pustaka kepada masyarakat luas.
3. Untuk program Diploma III Bahasa China agar lebih meningkatkan proses
pembelajaran supaya terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas.