12
1 PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN Oleh : Anastasia Lipursari, S.Kom., MPd. Dosen pada ASM Santa Maria Semarang Abstrak Sekretaris adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia atau segala hal penting oleh pimpinan atau perusahaan, yang tugasnya membantu dan meringankan beban tugas pimpinan. Seorang sekretaris juga menjadi Public Relations (PR) bagi perusahaannya. Setiap harinya sekretaris selalu berkomunikasi dengan tamu-tamu dengan berbagai tingkatan atau golongan, baik tamu internal perusahaan maupun tamu dari luar perusahaan. Sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan baik dan menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya serta mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi. PR atau humas adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa humas dianggap sebuah proses atau aktiviitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi. Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Tujuan utama PR adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu ataupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi, sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan. Kata kunci : Sekretaris, Public Relations (PR), Perusahaan A. Pendahuluan Sekretaris adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia atau segala hal penting oleh pimpinan atau perusahaan, yang tugasnya membantu dan meringankan beban tugas pimpinan. Tugas-tugas sekretaris sangat penting, karena tanpa adanya sekretaris, pimpinan akan merasa kesusahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Pekerjaan sekretaris

PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

1

PERAN SEKRETARIS

SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

Oleh :

Anastasia Lipursari, S.Kom., MPd.

Dosen pada ASM Santa Maria Semarang

Abstrak

Sekretaris adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia atau segala

hal penting oleh pimpinan atau perusahaan, yang tugasnya membantu dan meringankan

beban tugas pimpinan. Seorang sekretaris juga menjadi Public Relations (PR) bagi

perusahaannya.

Setiap harinya sekretaris selalu berkomunikasi dengan tamu-tamu dengan berbagai

tingkatan atau golongan, baik tamu internal perusahaan maupun tamu dari luar perusahaan.

Sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia dan

beberapa bahasa asing dengan baik dan menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi

dengannya serta mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi.

PR atau humas adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja,

guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan

masyarakatnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa humas dianggap sebuah proses atau

aktiviitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar

organisasi.

Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi

kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan

menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal.

Tujuan utama PR adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu ataupun

kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi,

sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.

Kata kunci : Sekretaris, Public Relations (PR), Perusahaan

A. Pendahuluan

Sekretaris adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia atau segala

hal penting oleh pimpinan atau perusahaan, yang tugasnya membantu dan meringankan

beban tugas pimpinan. Tugas-tugas sekretaris sangat penting, karena tanpa adanya sekretaris,

pimpinan akan merasa kesusahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Pekerjaan sekretaris

Page 2: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

2

tidak dapat dianggap remeh dan mudah, karena membutuhkan keahlian dan keterampilan

khusus yang dapat diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan formal.

Seorang sekretaris juga menjadi Public Relations bagi perusahaannya, setiap harinya

berkomunikasi dengan tamu-tamu dengan berbagai tingkatan atau golongan. Untuk itu

seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia

dan beberapa bahasa asing dengan baik. Ia pun dituntut untuk memilih kata dan menyususn

kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya.

Untuk meningkatkan kualitas dalam berkomunikasi, seorang sekretaris harus meningkatkan

kuaitas berkomunikasi dengan meningkatkan bahasa yang dimiliki seperti bahasa Inggris atau

bahasa asing lainnya sehingga dapat berkomunikasi dengan tamu- tamu tingkat eksekutif,

agar seorang sekretaris mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi .

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini hidup dalam kondisi saling tergantung

dengan orang lain maupun lembaga lain, kita sebagai individu maupun mewakili

sekolah/instansi. Untuk itu kita membutuhkan hubungan yang dilandasi oleh sikap saling

percaya demi terpenuhinya kebutuhan fisik material maupun spiritual.

Dengan harapan hubungan yang harmonis akan dapat menimbulkan kepuasan, sehingga

menjadi rekanan atau pelanggan. Sebaliknya hubungan yang kurang harmonis dapat

menimbulkan konflik atau ketegangan (PHK, Demo, Kerusuhan, dsb). Agar terjadi hubungan

timbal balik yang sama-sama menguntungkan, diperlukan komunikasi yang mempunyai ciri-

ciri khusus atau tertentu yaitu PR.

Pada dasarnya, PR merupakan bidang ilmu atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh

setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi

yang non komersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan

lembaga-lembaga pemerintah, bahkan pesantren dan usaha bersama seperti Gerakan Nasional

Orang Tua Asuh (GN-OTA) pun memerlukan humas.

Humas, merupakan terjemahan bebas dari istilah public relations atau PR. Humas

adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan

dalam rangka menciptakan dan memelihara khalayaknya. Kegiatan humas sama sekali tidak

bisa dilakukan secara sembarangan atau dadakan. Tujuan humas itu sendiri adalah untuk

memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti

oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan (khalayak).

Page 3: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

3

Humas saat ini sudah menjadi suatu disiplin ilmu yang banyak digeluti beberapa

kalangan. Fungsi dan posisi Humas di suatu institusi masih dalam taraf belum memuaskan,

karena peranan dan kedudukannya masih belum diterapkan sebagaimana mestinya, bahkan

masih dianggap sebagai pemborosan bukan sebagai badan yang seharusnya mendatangkan

keuntungan.

B. Pengertian PR

Dalam bahasa Indonesia Public Relations sama artinya dengan Humas. Secara etimologis

Public adalah masyarakat atau umum, sedangkan Relations adalah hubungan. Jadi Public

Relations artinya adalah setiap hubungan komunikasi yang terjadi secara timbal balik dan

saling menguntungkan “ Two Way Traffic “.

PR adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja, guna

membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan

masyarakatnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa humas dianggap sebuah proses atau

aktiviitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar

organisasi.

Dari definisi di atas, bahwa pada prinsipnya PR menekankan pada fungsi manajemen.

Dalam hal ini terlihat bahwa PR erat kaitannya dengan manajemen, setiap ada suatu sistem

manajemen, sudah pasti di dalamnya terkandung kegiatan PR.

Sebagai fungsi manajemen, PR mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk

membantu lancarnya kegiatan manajemen khususnya dalam membantu hal-hal yang

berkaitan dengan upaya untuk menilai sikap publik terhadap komponen-komponen yaitu:

(1) Aspek kognitif, dalam hal ini PRO (Public Relation Office) harus dapat mengamati,

seberapa jauh pengetahuan publik terhadap organisasi/lembaganya. Contoh : program-

program yang dijalankan, kualitas dan kuantitas produk, dan lain sebagainya.

(2) Aspek Afektif. Dalam aspek ini, PRO harus mengetahui bagaimana perasaan publik

terhadap organisasi/lembaga yang dinaunginya. Seperti : apakah mereka peduli, peka dan

perhatian pada perusahaan kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan lain

sebagianya.

(3) Aspek Konatif. Dalam hal ini PRO harus dapat megamati dan menilai bagaimana

perilaku publik terhadap organisasi/lembaganya. Contohnya seperti apakah mereka mau

Page 4: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

4

bekerjasama dengan organisasi/lembaga kita, membantu melaksanakan dan melakukan

program-program perusahaan, dan lain sebagainya.

C. Tujuan PR

Tujuan utama PR adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu ataupun

kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi,

sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.

Secara keseluruhan, tujuan PR adalah menciptakan citra baik perusahaan sehingga

dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan

(Mulyana, 2007).

Selain itu, PR bertujuan menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang

menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada satu pihak dan dengan publik pada pihak

lain dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. (Maria, 2002).

D. Fungsi PR

Dalam praktiknya PR mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing. PR

mempunyai dua fungsi yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif.

(1) Fungsi Konstruktif, fungsi ini mendorong PR untuk membuat aktivitas ataupun

kegiatan-kegiatan terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Dan

tentunya dengan tujuan untuk membangun image dan citra yang baik di mata publik.

(2) Fungsi Korektif, fungsi korektif lebih menekankan pada memperbaiki apabila suatu

organisasi/lembaga/sekolah terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik. Artinya

peran PR di sini adalah untuk mengatasi dan menangani masalah yang ada, agar

semuanya kembali berjalan dengan baik sesuai rencana.

Fungsi yang kedua ini memang menjadi berat, sama halnya dengan suatu penyakit,

ketika orang sudah dalam keadaan sakit, maka upaya selanjutnya adalah mengobati

menuju upaya kesembuhan. Karena mengobati adalah salah satu upaya penyembuhan,

maka dapat jadi upaya ini gagal total sehingga menyebabkan kematian. (Kusumastuti,

2004 : 23)

Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya “Hubungan Masyarakat”

mengemukakan ada empat fungsi yang dimiliki PRO yakni:

Page 5: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

5

(1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

(2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal

maupun internal.

(3) Menciptakan komunikasi dua arah/timbal balik dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

(4) Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

E. Tugas PR

Tugas PR dibagi menjadi lima bagian meskipun sebenarnya semuanya merupakan satu

kesatuan tak terpisahkan. Lima pokok tugas humas sehari-hari sebagai berikut:

(1) Menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masyarakat luas.

(2) Menciptakan dan memelihara citra serta kebijakan organisasi yang benar termasuk

produk, pelayanan dan para pegawainya.

(3) Memonitor pendapat masyarakat serta menyampaikannya kepada manajemen.

(4) Memberikan saran kepada manajemen mengenai masalah komunikasi, perumusan dan

tekniknya.

(5) Memberikan informasi kepada publik mengenai kebijaksanaan, kegiatan, produk-produk

dan kepegawaian sehingga publik mengenal dan mengerti benar tentang perusahaan

tersebut.

Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan harapan dari suatu

lembaga/sekolah, PRO haru mempunyai beberapa kemampuan antara lain:

(1) Ability to Communicate ( Kemampuan berkomunikasi )

Kemampuan berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan.

Harus mampu berbicara di depan umum

Harus mampu melakukan presentasi

Harus mampu mewawancarai dalam rangka mengumpulkan fakta dan data

Mampu dijadikan sumber bagi pers atau wartawan untuk dijadikan berita.

Mampu membuat press release untuk dikirim ke media masa

Mampu membuat berita aktual

Mampu membuat brosur, konsep atau layanan masyarakat.

Page 6: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

6

(2) Ability to Organize ( Kemampuan manajerial atau kepemimpinan )

Kemampuan manajerial atau kepemimpinan

Kemampuan mengantisipasi masalah dalam dan luar organisasi

Kemampuan menyusun rencana

Kemampuan mengorganisasi berbagai public relations.

Membuat laporan

Berpikir jernih

(3) Ability to Get On Write People ( Kemampuan bergaul atau membina relasi )

Kemampuan bergaul atau membina relasi dengan baik

Mampu berinteraksi dengan berbagai macam orang

Mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang berbeda-beda

Mampu memberi janji yang luas ( networking )

Mampu personal approves

(4) Personality Integrity ( Memiliki kepribadian yang utuh dan jujur )

Dapat dipercaya oleh orang lain

Dapat dierima sebagai orang yang berkepribadian

Sumber berita bagi pers

Menerapkan etika profesi

Mempunyai citra positif

(5) Imaginations ( Banyak ide dan kretif ).

Mempunyai wawasan yang luas, mudah memecahkan masalah.

Mampu berfikir kreatif dalam mengambil keputusan atau tindakan cukup diplomatis

“ Hitam putih atau harus abu-abu “

F. Ruang Lingkup PR

Dalam PR, ada dua sasaran yang menjadi ruang lingkup PR yakni Publik Internal dan

Publik Eksternal. Keduanya memiliki peran penting dalam berjalannya sebuah organisasi

Page 7: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

7

atau lembaga. Publik internal adalah publik yang berada dalam sebuah organisai/lembaga,

sedangkan publik eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi/lembaga.

(1) Internal PR

Internal relations (hubungan internal) adalah kegiatan PR untuk membina hubungan

dengan publik internal, seperti karyawan, para manajer, top manajement, dan para

pemegang saham (stakeholders) agar citra dan reputasi organisasi atau perusahaan tetap

positif di mata publik internal. Melalui kegiatan Internal Publik Relations diharapkan

juga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/

perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam

perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan

operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Publik internal bergantung pada sifat, jenis atau karakter dari organisasi/lembaganya dan

dalam hal ini publik internal bergantung pada bentuk daripada organisasi yang

bersangkutan, apakah itu berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi pemerintah

ataupun lembaga pendidikan. (Yulianita, 2012 : 61).

Dalam publik internal suatu lembaga pendidikan, misalnya sebuah sekolah/perguruan

tinggi, mencakup sebagai berikut:

(a) Publik pimpinan (manager public)

(b) Publik staf/pegawai (staff public/employe public)

(c) Publik yayasan (foundation public)

(d) Publik dewan penyantun/komite ( trustee public)

(e) Publik guru/dosen (lecture public)

(f) Publik siswa/mahasiswa (student public), dan lain sebagainya.

Dalam hal ini ada beberapa hubungan yang dibina dalam publik internal agar tercipta

hubungan yang baik dan harmonis dalam bekerjasama di antara orang-orang yang

menjadi bagian dari lembaga pendidikan, sehingga masing-masing mendapat kepuasan

yang diharapkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain dengan:

(a) Pimpinan

Pimpinan adalah orang-orang yang berandil besar dalam menentukan kebijakan

dalam mengelola lembaga, sehingga hubungan yang baik harus dijaga. Dalam hal ini

Page 8: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

8

dapat dibangun hubungan yang baik dengan cara memberikan tunjangan jabatan,

fasilitas kendaraan, rumah dinas dan lain sebagainya.

(b) Pegawai/staff

Pegawai/staff harus diberikan informasi yang cukup, supaya memperoleh hubungan

komunitas yang baik. Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan

menciptakan kelambanan pegawai, ketidakdisiplinan, timbul pemogokan atau

masalah lain yang timbul. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

memberikan upah yang cukup/sesuai, perlakuan yang adil, ketenangan bekerja,

perasaan diakui, penghargaan atas hasil kerja, penyalur perasaan (kotak saran,

buletin), dan lain-lain.

(c) Hubungan dengan sesama manusia

Hubungan ini merupakan hubungan yang dibina dengan seluruh warga (anggota

lembaga) secara informal sebagai manusia. Tujuannya adalah untuk mempererat rasa

persaudaraan, kesetiakawanan, dan meningkatkan rasa kesejahteraan serta

kebahagiaan demi kepuasan bersama. Hubungan ini meliputi hubungan dengan para

karyawan/pegawai, pimpinan, dan lain-lain.

(2) Eksternal PR

Eksternal relation (hubungan eksternal) dari PR adalah hubungan dengan publik yang

berada di luar lembaga pendidikan. Publik yang di luar lembaga diberikan informasi/

penerangan untuk membina hubungan dan kerja sama yang baik. Dalam hubungan

eksternal juga harus menyesuaikan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dengan

organisasi yang bersangkutan., sama halnya dengan internal relations juga harus

menyesuaikan dengan organisasi yang bersangkutan.

Publik eksternal dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:

(a) Publik pers (Press public)

(b) Publik pemerintahan (Goverment public)

(c) Publik umum (General public)

(d) Publik alumni (Alumni public)

(e) Publik pemberi dana pendidikan (Donor public)

(f) Publik bidang pendidikan (Educational public)

Page 9: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

9

Hubungan-hubungan yang dibina hampir sama dengan internal relations, yang berbeda

hanya sasaran publiknya. Hubungan dalam eksternal relations yang dibina dalam suatu

lembaga pendidikan antara lain:

(a) Mengundang pihak pers untuk datang ke sekolah/kampus agar mengenalkan

sekolah/kampus

(b) Mengundang pejabat pemerintah dalam acara-acara resmi (peresmian gedung, dies,

wisuda, perpisahan, dan lain sebagainya)

(c) Mengadakan kegiatan dengan melibatkan masyarakat sekitar (jalan santai, kerja

bakti, dll)

G. Alat-alat PR

Terlepas dari kemampuan berbicara seorang PR itu sendiri, kesuksesannya dalam

mencapai tujuan ditunjang juga dengan alat atau sarana PR. Alat-alat itu antara lain: iklan,

pameran, media internal, internet, dan lain-lain.

(1) Iklan

Iklan merupakan salah satu alat atau media PR/humas, apabila iklan tersebut membawa

nama sekolah/lembaga. Pesan iklan yang menampilkan produk, maka dapat dikatakan

iklan merupakan media/alat marketing, tetapi jika iklan membawa pesan yang berkaitan

dengan lembaga/sekolah, maka iklan merupakan alat atau media PR.

(2) Pameran

Pameran merupakan ajang publikasi yang baik. Pada saat pembukaan pameran biasanya

mengundang beberapa pejabat atau tokoh masyarakat dan mengundang pers. Di sinilah

humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas.

(3) Media internal

Media internal merupakan suatu terbitan yang ditujukan untuk publik internal (karyawan

dan keluarga karyawan), berisi tentang beberapa informasi lembaga/sekolah. Selain

sebagai media antar karyawan, diharapkan pula sampai pada keluarga karyawan. Hal ini

bertujuan mendekatkan lembaga dengan keluarga karyawan.

Page 10: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

10

(4) Internet

Informasi mengenai suatu lembaga saat ini tidak lagi hanya melalui media cetak maupun

elektronik (radio, televisi), tetapi ada situs website yang dapat diakses melalui internet

sebagai media baru. Situs website lembaga dapat digolongkan sebagai media internal,

hanya saja sudah lebih canggih, karena dapat diakses di manapun dan kapan pun.

H. Kode Etik Profesi PR

Di tempat kerja ada bermacam-macam ketentuan yang harus dipatuhi. Semua

ketentuan, keharusan, peraturan, dan lain-lain merupakan norma kelakuan, tingkah laku, dan

ukuran-ukuran apakah sikap dan perilaku kehidupan kita betul atau salah. Mentalitas dasar

PR yaitu kejujuran, loyalitas, integritas, dan norma-norma perilaku umum. Norma perilaku

umum, untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk kegiatan yang terbatas, bisa bersifat

langsung atau sementara.

(1) Norma moral norma paling dasar

Norma moral adalah aturan mengenai sikap perilaku manusia sebagai manusia. Norma

moral menjadi tolok ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan baik buruknya

tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai

orang dengan jabatan tertentu atau profesi tertentu. (Sonny Keraf, 1998 : 20)

(2) Tingkat dalam kesadaran moral

Orang akan merasa wajib memilih dan berbuat yang baik, atas kesadaran terhadap

kewajiban. Dalam perkembangannya, merasa wajib itu bisa menjadi kebutuhan karena

seseorang ingin menjadi orang yang bernoral, orang yang baik. Adanya dorongan untuk

memenuhi hak seseorang serta menyelamatkan diri, meskipun menentang kemauannya

dirinya sendiri.

(3) Kemandirian moral

Orang yang mempunyai kemandirian moral, tidak pernah bersikap ikut-ikutan saja, tetapi

membentuk penilaian dan pendirian sendiri dan bertindak sesuai dengannya.

Kemandirian moral adalah kekuatan batin untuk mengambil sikap moral sendiri dan

untuk bertindak sesuai dengannya. Sikap mandiri, pada hakikatnya merupakan

kemampuan untuk selalu membentuk penilaian sendiri terhadap suatu masalah moral.

Keberanian moral akan tetap setia terhadap suara hati yang menyatakan kebenaran dan

Page 11: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

11

keadilan, maka ia menyatakan diri dalam kesediannnya untuk mengambil resiko konflik,

dikucilkan, ataupun dipecat dari jabatannya.

(4) Kepribadian dan profesionalisme

Semakin tingginya persaingan profesionalisme di lapangan bisnis modern, menuntut

kepribadian yang mantap dengan rsa percaya diri yang tinggi. Proses pengembangan

kepribadian meliputi proses penemuan diri dan berfungsi sebagai keseluruhan,

mewujudkan dirinya dan mengembangkan perilaku agar mampu berperan sera secara

aktif dalam masyarakat. Kriteria umum pengembangan kematangan kepribadian antara

lain sebagai berikut: a) kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya agar bisa mandiri,

b) kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif, c) memiliki pandangan hidup

yang dapat membawa tindakannya k arah tertentu, d) menghargai orang lain, e) mampu

membedakan alat dan tujuan, f) memiliki humor falsafi (tidak menyakiti orang lain).

(5) Kode etik

Kode etik merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan bersama dan ditatati bersama

seluruh anggota yang bergabung dalam suatu profesi. Kode etik mampu memberikan

sumbangan yang berguna dalam pelayanan nya kepada masyarakat.

(6) Etika profesi

Etika profesi merupakan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang

diterima dan ditaati pegawai atau karyawan, berupa peraturan-peraturan, tatanan yang

ditaati karyawan suatu organisasi, diketahui, dilaksanakan, karena hal tersebut melekat

pada status atau jabatannya. Nilai-nilai sebagai faktor pendukung yang perlu

diperhatikan adalah: a) nilai kepentingan umum, b) nilai kejujuran, keterbukaan,

kebaikan, c) nilai kesejahteraan, d) nilai kesopnan, harga menghargai, e) nilai diskresi,

mampu merahasiakan, daya pikir sehat.

(7) Loyalitas dan integritas

Sikap loyalitas dan integritas dapat ditegaskan dengan seseorang yang memilki sikap

terbuka. Keterbukaan di sini lebih pada keterbukaan hati yang perlu diwujudkan,

direalisasikan pada setiap kegiatan, termasuk lewat sikap dan perilaku kita sesuai dengan

pelaksanaan tugas PR yang menyangkut pola pikir, pandang, sikap dan perilaku.

I. Penutup

Pada zaman revolusi 4.0 ini kehadiran PR dalam suatu lembaga atau perusahaan sangat

dibutuhkan, alasan yang mendasar antara lain karena persaingan antara lembaga atau pun

Page 12: PERAN SEKRETARIS SEBAGAI PUBLIC RELATIONS (PR) PERUSAHAAN

12

perusahaan semakin ketat, tuntutan, keinginan, dan harapan publik terhadap pelayanan

pemenuhan kebutuhan informasi makin tinggi, publik semakin kritis mereka tidak mau

kepentingannya terganggu dan perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa.

Kegiatan PR adalah mediator yang menjembatani kepentingan perusahaan dengan

publiknya yang terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Kaitannya upaya PR membentuk citra

positif suatu sekolah atau lembaga pendidikan di mata publiknya. Dua sasaran yang menjadi

ruang lingkup PR yakni Publik Internal dan Publik Eksternal. Keduanya memiliki peran

penting dalam berjalannya sebuah organisasi atau lembaga. Publik internal adalah publik

yang berada dalam sebuah organisai/lembaga, sedangkan publik eksternal adalah publik yang

berada di luar organisasi/lembaga.

J. Pustaka

Anggoro, Linggar. 2002. Teori & Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indoensia.

Jakarta: Bumi Aksara

Ardianto, Elvinaro. 2009. Public Relations Praktis. Bandung : Widya Padjajaran

Greener, Tony. 1993. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya. Jakarta:

Bumi Aksara

Hairunnisa. 2015. Public Relations. Yogyakarta : Graha Ilmu

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Jakarta : Penerbit Erlangga

Nurjaman, Kadar. Dkk. 2012. Komunikasi & Public Relations. Bandung : pustaka Setia

Rumanti, Sr.Maria Assumpta OSF. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik.

Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yuliana, Neni. 2012. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Pusat Penerbit Universitas

Islam Bandung.